METODOLOGI SIKLUS HIDUP SISTEM

(1)

METODOLOGI SIKLUS

HIDUP SISTEM

Kelompok 7 :

Bayu Aditya Nugraha (105030200111068) Fajrul Marinda (105030201111042) Dyan Kreste Effendi (105030201111055)


(2)

 Siklus hidup sistem merupakan penerapan pendekatan sistem untuk tugas

mengembangkan dan menggunakan sistem berbasis komputer.

 Siklus hidup sistem terdiri dari lima tahap. Empat tahap awal merupakan

pengembangan yaitu perencanaan, analisis, rancangan, dan penerapan. Sedangkan

tahap kelima dimaksudkan untuk penggunaan.


(3)

 Siklus hidup sistem (system life circle) atau SLC adalah proses evolusioner yang diikuti dalam

menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. SLC terdiri dari serangkaian tugas yang

erat mengikuti langkah-langkah pendekatan sistem

 Karena tugas-tugas tersebut mengikuti suatu pola yang teratur dan dilakukan secara top-down, SLC sering disebut sebagai pendekatan air terjun

( waterfall approach ) bagi pengembangan dan penggunaan sistem.


(4)

 Tahap-tahap Siklus Hidup

 Pengelolaan Siklus Hidup

 Tanggung Jawab Eksekutif

 Komite Pengarah SIM

 Kepemimpinan Proyek

SIKLUS HIDUP SISTEM

( Lanjutan )


(5)

Menentukan

Lingkup dari

Proyek

Mengenali

Berbagai Area

Permasalahan

Potensial

Mengatur

Urusan Tugas

Memberikan

Dasar untuk

Pengendalian

Keuntunga

n

Perencana

an


(6)

Menyad ari Masalah Mendefinisik an Masalah Menentuka n Tujuan Sistem Mengidentifika si Kendala-Kendala Sistem Membua t Studi Kelayak an Mempersiap kan Usulan Penelitian Sistem Menyetujui atau Menolak Penelitian Proyek Memonit or Kemajuan Proyek Menetapka n Mekanism e Pengendali an

Langkah- langkah Tahap

Perencanaan


(7)

Analisis sistem adalah penelitian atas

sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau diperbarui


(8)

Menyiapkan Usulan Rancangan Menyiapkan Usulan Rancangan

Menyetujui atau Menolak Rancangan Proyek Menyetujui atau Menolak Rancangan Proyek

Mendefinisikan Kriteria Kinerja Sistem Mendefinisikan Kriteria Kinerja Sistem

Mendefinisikan Kebutuhan Informasi Mendefinisikan Kebutuhan Informasi

Mengorganisasikan Tim Proyek Mengorganisasikan Tim Proyek Mengumumkan Penelitian Sistem Mengumumkan Penelitian Sistem


(9)

Rancangan Sistem adalah penentuan

proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru. Jika sistem tersebut berbasis

komputer, rancangan dapat menyertakan spesifikasi jenis peralatan yang akan

digunakan.


(10)

1. Menyiapkan Rancangan Strategi yang Terinci 1. Menyiapkan Rancangan Strategi yang Terinci 2. Mengidentifikas ikan Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem 2. Mengidentifikas ikan Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem 3. Mengevaluasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem 3. Mengevaluasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem 4. Memilih Konfigurasi yang Terbaik 4. Memilih Konfigurasi yang Terbaik 5. Menyiapkan Usulan Penerapan 5. Menyiapkan Usulan Penerapan 6. Menyetujui atau Menolak Penerapan Sistem 6. Menyetujui atau Menolak Penerapan Sistem


(11)

Penerapan merupakan kegiatan

memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya fisik dan konseptual yang

menghasilkan suatu sistem yang bekerja.


(12)

Merencanakan Penerapan Mengumumkan Penerapan Mendapatkan Sumber Daya

Perangkat Keras

Mendapatkan Sumber Daya Perangkat Lunak

Menyiapkan Database Menyiapkan Fasilitas Fisik Mendidik Peserta dan Pemakai


(13)

Mengguna kan Sistem

Audit Sistem

Memelih ara Sistem


(14)

Memeliha ra Sistem

Meningkat kan

Sistem Meningkat

kan Sistem

Menjaga Kemutakhi ran Sistem Menjaga Kemutakhi ran Sistem

Memperba iki

Kesalahan Memperba

iki


(15)

Prototipe Jenis 1

Prototipe Jenis 1

Mengidentifikasi Kebutuhan

Pemakai

Mengidentifikasi Kebutuhan

Pemakai

Mengembangkan Prototipe

Mengembangkan Prototipe

Menentukan Apakah Prototipe

Dapat Diterima

Menentukan Apakah Prototipe

Dapat Diterima

Menggunakan Prototipe

Menggunakan Prototipe


(16)

Mengidentifikasi

Kebutuhan Pemakai

Mengembangkan Prototipe

Menentukan Apakah

Prototipe Dapat Diterima

Menggunakan Prototipe


(17)

Mengidentifik asi Kebutuhan

Pemakai

Mengembang kan Prototipe

Menentukan Apakah Prototipe

Dapat Diterima

Mengkodekan Sistem

Operasional

Menggunakan Sistem

Operasional

Menentukan Jika Sistem Operasional

Dapat Diterima

Menguji Sistem Operasional


(18)

Komunikasi antara analis sistem dan pemakai membaik.

Komunikasi antara analis sistem dan pemakai membaik.

Analis dapat bekerja lebih baik dalam

menentukan kebutuhan pemakai

Analis dapat bekerja lebih baik dalam

menentukan kebutuhan pemakai

Pemakai berperan lebih aktif dalam

pengembangan sistem

Pemakai berperan lebih aktif dalam

pengembangan sistem

Spesialis informasi dan pemakai menghabiskan lebih

sedikit waktu dan usaha dalam mengembangkan sistem Spesialis informasi dan pemakai menghabiskan lebih

sedikit waktu dan usaha dalam mengembangkan

sistem

Penerapan menjadi lebih mudah karena

pemakai mengetahui apa

yang di harapkannya

Penerapan menjadi lebih mudah karena

pemakai mengetahui apa

yang di harapkannya


(19)

Ketergesaan untuk membuat prototipe

mungkin menghasilkan jalan pintas

dalam definisi permasalahan, evaluasi

alternative, dan dokumentasi

Menghasilkan sesuatu yang tidak

realistis dari sistem operasional

Prototipe Jenis I mungkin tidak seefisien

sistem yang dikodekan dalam bahasa

pemrograman

Hubungan Komputer-manusia yang

disediakan oleh peralatan prototyping

tidak mencerminkan teknik

perancangan yang baik


(20)

Perilaku Pemakai yang Sukar

Ditebak

Interaksi Pemakai

Penting

Jumlah Pemakai

Banyak

Penyelesain yang cepat

diperluakn Perkiraan

Tahap

Penggunaan Sistem yang

Pendek

Sistem yang


(21)

Manajem en

Manusia

Metodolo gi


(22)

Peralatan

CASE tingkat

atas

Peralatan

CASE tingkat

atas

Peralatan

CASE tingkat

menengah

Peralatan

CASE tingkat

menengah

Peralatan

CASE

terintegrasi

Peralatan

CASE

terintegrasi

Peralatan

CASE tingkat

bawah

Peralatan

CASE tingkat

bawah

CASE


(23)

 Dari semua metodologi yang ada, SLC

merupakan metodologi tertua dan akan terus menjadi dasar sebagian besar kerja

pengembangan sistem. Prototyping juga merupakan metodologi yang telah cukup

mapan, dan akan terus digunakan bagi proyek-proyek yang kebutuhan pemakainya masih sulit didefinisikan. RAD merupakan metodologi baru, dan masa depannya belum dapat dipastikan. Kemungkinan besar RAD lambat laun akan menyusul, dan mungkin menjadi metodologi utama bagi perancangan dan penerapan di masa depan.


(24)

TERIMA

KASIH


(1)

Ketergesaan untuk membuat prototipe

mungkin menghasilkan jalan pintas

dalam definisi permasalahan, evaluasi

alternative, dan dokumentasi

Menghasilkan sesuatu yang tidak

realistis dari sistem operasional

Prototipe Jenis I mungkin tidak seefisien

sistem yang dikodekan dalam bahasa

pemrograman

Hubungan Komputer-manusia yang

disediakan oleh peralatan prototyping

tidak mencerminkan teknik

perancangan yang baik


(2)

Perilaku Pemakai yang Sukar

Ditebak

Interaksi Pemakai

Penting

Jumlah Pemakai

Banyak

Penyelesain yang cepat

diperluakn Perkiraan

Tahap

Penggunaan Sistem yang

Pendek

Sistem yang


(3)

Manajem en

Manusia

Metodolo gi


(4)

Peralatan

CASE tingkat

atas

Peralatan

CASE tingkat

atas

Peralatan

CASE tingkat

menengah

Peralatan

CASE tingkat

menengah

Peralatan

CASE

terintegrasi

Peralatan

CASE

terintegrasi

Peralatan

CASE tingkat

bawah

Peralatan

CASE tingkat

bawah

CASE


(5)

 Dari semua metodologi yang ada, SLC

merupakan metodologi tertua dan akan terus menjadi dasar sebagian besar kerja

pengembangan sistem. Prototyping juga merupakan metodologi yang telah cukup

mapan, dan akan terus digunakan bagi proyek-proyek yang kebutuhan pemakainya masih sulit didefinisikan. RAD merupakan metodologi baru, dan masa depannya belum dapat dipastikan. Kemungkinan besar RAD lambat laun akan menyusul, dan mungkin menjadi metodologi utama bagi perancangan dan penerapan di masa depan.


(6)

TERIMA

KASIH