Siklus Hidup produk Pengembangan Sistem

Siklus Hidup Pengembangan Sistem
Kuliah – 2
Wilem Musu, SP.,S.Kom

Pokok bahasan
Identifikasi masalah, tujuan dan peluang
Penentuan kebutuhan informasi
Analisis kebutuhan sistem
Perancangan sistem yang disarankan
Pengembangan dan pendokumentasian
sistem
• Pengujian dan pemeliharaan sistem
• Implementasi dan evaluasi
• Dampak pemeliharaan






Pengertian Siklus Hidup

Pengembangan Sistem
• Pendekatan melalui beberapa tahapan
untuk menganalisis dan merancang
sistem yang dimana sistem tersebut telah
dikembangkan dengan baik melalui
penggunaan siklus kegiatan penganalisis
dan pemakai secara spesifik.

7 tahap siklus hidup pengembangan sistem
Mengidentifikasi masalah, peluang dan tujuan.
Menentukan syarat-syarat informasi.
Menentukan kebutuhan-kebutuhan sistem.
Merancang sistem yang direkomendasikan.
Mengembangkan dan mendokumentasikan
perangkat lunak.
• Menguji dan mempertahankan sistem.
• Mengimplementasikan dan mengevaluasi
sistem.







I. Mengidentifikasi masalah,
peluang dan tujuan
• Penganalisis melihat dengan jujur masalah apa
yang terjadi dalam bisnis, berdasarkan informasi
awal dari pihak organisasi.
• Peluang adalah keyakinan penganalisis bahwa
peningkatan bisa terjadi melalui penggunaan
sistem informasi terkomputerisasi. Peluang
harus terukur.
• Penganalisis harus mampu menemukan apa
yang sedang dilakukan dalam sebuah bisnis,
dengan demikian dapat menemukan tujuan
dalam bisnis tersebut.

Metode tahap I
• Melibatkan pemakai, penganalisis dan manajer

sistem.
• Aktivitas yang dilakukan adalah melalui
wawancara terhadap manajemen pemakai,
menyimpulkan pengetahuan yang diperoleh,
mengestimasi cakupan proyek dan
mendokumentasikan hasil.
• Output pada tahap ini adalah laporan berisi
temuan masalah, peluang yang terukur dan
tujuan bisnis yang akan dicapai.

II. Menentukan syarat-syarat
informasi
• Perangkat yang digunakan untuk memperoleh
kebutuhan informasi adalah sampel, data
mentah, wawancara, mengamati prilaku
pembuat keputusan dan lingkungan kantor.
• Orang yang terlibat pada tahap ini adalah
penganalisis dan pemakai (manajer operasi dan
pegawai operasional).
• Penganalisis perlu mengetahui detail fungsi

sistem yang ada : siapa, apa, dimana, kapan
dan bagaimana.

III Menganalisis Kebutuhan
Sistem
• Membuat aliran data untuk menyusun daftar aliran
input, proses dan output fungsi bisnis (sistem
berjalan).
• Analisis keputusan terstruktur; keputusan yg
berulang2 dan rutin, sehingga dapat diprogram.
Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama
pd manajemen tingkat bawah. Contoh: keputusan
pemesanan barang, keputusan penagihan piutang,dll.
• Proposal yang berupa ringkasan hal-hal yang
ditemukan, spt: analisis biaya/keuntungan dan
rekomendasi apa saja yang disampaikan.

IV. Merancang sistem yang
direkomendasikan
• Mencapai desain sistem informasi yang

logik, meliputi interface, basis data, sistem
backup dan kontrol.
• Membuat layout input dan output, detaildetail proses, diagram aliran data,
flowchart sistem serta nama-nama dan
fungsi-fungsi subprogram yang sudah
ditulis.

V. Mengembangkan dan
mendokumentasikan perangkat lunak
• Bekerjasama dengan programmer untuk
mengimplementasikan rancangan sistem
ke dalam bahasa pemrograman.
• Membuat dokumentasi sistem dalam
bentuk petunjuk penggunaan, sehingga
sistem dapat digunakan sebagaimana
mestinya.

VI. Menguji dan
mempertahankan sistem
• Pengujian dilakukan bertujuan untuk

memperolah gambaran apakah sistem
yang dibuat sudah sesuai dengan hasil
analisis dan rancangan yang dibuat.
• Mempertahankan sistem adalah
konsistensi penganalis terhadap hasil
analisis dan rancangannya terhadap hasil
secara keseluruhan.

VII. Mengimplementasikan dan
mengevaluasi sistem.
• Pelatihan untuk pemakai sistem
• Evaluasi pada prinsipnya dapat dilakukan
disetiap tahapan. Hasil evaluasi pada satu
tahapan memungkinkan penganalisis
untuk kembali memperbaiki tahap
sebelumnya.

Dampak Pemeliharaan
Pemeliharaan dilakukan dgn 2 alasan:
• Untuk memperbaiki kesalahan pada

perangkat lunak.
• Meningkatkan kemampuan pada sistem
untuk merespon perubahan kebutuhan
organisasional.

Segala sesuatunya hanya
sebatas kemauan. Jika anda
tidak bisa itu berarti anda
kuarang mau.