KECAMBAH BROCCOLI LEBIH HANDAL MELAWAN KANKER
KECAMBAH BROCCOLI LEBIH HANDAL MELAWAN KANKER
Oleh : Burhan Nurrosjid
Menurut tim sarjana peneliti dari universitas John Hopkins bahwa kita tidak perlu menolak jenis sayuran
yang satu ini, yang ternyata banyak memberikan keuntungan kesehatan. Broccoli yang sudah tua atau
masak memang sudah dikenal sebagai sayuran yang mampu memerangi kanker. Namun para peneliti John
Hopkins itu menegaskan bahwa hanya sesendok kecambah atau bayi broccoli yang sudah
diremukkan/hancur , ternyata dapat lebih ampuh dan efektif dalam melawan kanker.
Tim peneliti yang dipimpin Dr.Paul Talalay itu melaporkan hasil penelitiannya pada :Proceedings of The
National academy of Science” pertengahan 1997 lalu. Disebutkan bahwa kecambah atau t unas Broccoli
itu, yang baru berumur 3 hari, yang bentuknya mirip seperti kecambah tanaman “alfalta” itu ternyata
mendandung bahan kimia yang disebut “Sulphophane”.Kecambah tersebut memiliki konsentrasi senyawa
silphophane samai setinggi antara 20 dan 50 kali ketimbang broccoli yang sudah tua (masak)
Melawan Kanker
Untuk pertama kali, tim peneliti itu telah berhasil menemukan manfaat dan keuntungan besar yang
antikanker terkandung dalam sayuran itu. Tim John Hopkins dibawah pimpinan Dr Talalay itu pertama kali
memisahkan sukphophane dari broccoli yang masak tahun 1992. Dari beberapa ujicoba memperlihatkan
bahwa senyawa ini mampu mengurangi atau mencegah gejala-gejala kanker payudara pada tikus percobaan
sampai 60 %.
Dijelaskan bahwa sementara vitamin E dan bahan bahan antioksidan menyerang molekul-molekul penyakit
kanker yan gmembandel secara langsung. Sedangkan silphoraphane bekerja tidak langsung dengan
memperkuat sistem pertahanan antikanker dari tubuh kita. Mereka menambahkan bahwa tidak semua
tanaman broccoli diciptakan memiliki kemampuan antikanker pada taraf atau intensitas yang sama kuat.
Selain itu juga diungkapkan tim John Hopkins bahwa jumlah kandungan sulphoraphane yang ditemukan
dalam broccoli yang segar selalu b ervariasi secara mencolok. Keadaan ini menyebabkan sayuran broccoli
yang antikanker dari sumber nabati (tanaman) ini urang dapat dipercaya.
Menyeleksi Broccoli
Mereka berpendapat tampaknya masih perlu dicari dan dipilih bermacam jenis broccoli y ang paling
produktif dan efektif dengan kualitas dan kuantitas senyawa sulphoraphane tadi. Mereka menyatakan
setidaknya ada puluhan jenis broccoli yang dikenal dalam pertanian sayuran di Amerika serikat.
Kini perhatian serius para peneliti itu terpusat pada seleksi yang cermat terhadap kecambah broccoli,
dengan penilaian pada kualitas yang tinggi dan efektif sebagai pelawan kanker yang handal. Tapi setelah
berhasil menganalisa dalam seleksi ketat I tu terdapat 50 jenis varitas broccoli yang berlainan dan mereka
menemukan abhwa 15 urutan keluarga sayuran itu yang dapat menghasilkan bibit bibit tanaman dengan
jumlah kandungan konsentrasi sukphoraphane yang tergolong szsangat tinggi.
Kecambah ini mempunyai rasa rempah rempah yang halus dan enak, yang menyebabkan mereka lebih
enak dimakan atau dikunyah ketimbang broccoli yang sudah masak (tua)., Rasa lezat kecambah itu lebih
tinggi jika remukkan atau rajangan broccoli dipercikkan atau ditaburkan pada selada dan roti panggang atau
semacam pizza.Jug abroccoli muda ini dapat dijadikan penyedap pada beberapa racikan roti dan masakan.
Dr Talalay menyatakan boleh jadi kita sulit menemukan kecambah broccoli (muda) untuk bahan
masakahan ataupun sebagai lalapan. Tapi ia menegaskan sebaiknya jangan mencoba menanam sayuran itu
sendiri di rumah untuk mendapatkan kecambah tersebut. Sebab ia memperingatkan sangat mungkin sekali
broccoli muda (usia 3-5 hari) yang ditanam di halaman atau kebun sendiri itu dapat teresapi oleh bahanbahan pestisida dan jamur 9fungisida).Jika ini terjadi akibatnya fatal bagi pemakannya sendiri.
Sumber:
Suara Muhammadiyah
Edisi 07-2002
Oleh : Burhan Nurrosjid
Menurut tim sarjana peneliti dari universitas John Hopkins bahwa kita tidak perlu menolak jenis sayuran
yang satu ini, yang ternyata banyak memberikan keuntungan kesehatan. Broccoli yang sudah tua atau
masak memang sudah dikenal sebagai sayuran yang mampu memerangi kanker. Namun para peneliti John
Hopkins itu menegaskan bahwa hanya sesendok kecambah atau bayi broccoli yang sudah
diremukkan/hancur , ternyata dapat lebih ampuh dan efektif dalam melawan kanker.
Tim peneliti yang dipimpin Dr.Paul Talalay itu melaporkan hasil penelitiannya pada :Proceedings of The
National academy of Science” pertengahan 1997 lalu. Disebutkan bahwa kecambah atau t unas Broccoli
itu, yang baru berumur 3 hari, yang bentuknya mirip seperti kecambah tanaman “alfalta” itu ternyata
mendandung bahan kimia yang disebut “Sulphophane”.Kecambah tersebut memiliki konsentrasi senyawa
silphophane samai setinggi antara 20 dan 50 kali ketimbang broccoli yang sudah tua (masak)
Melawan Kanker
Untuk pertama kali, tim peneliti itu telah berhasil menemukan manfaat dan keuntungan besar yang
antikanker terkandung dalam sayuran itu. Tim John Hopkins dibawah pimpinan Dr Talalay itu pertama kali
memisahkan sukphophane dari broccoli yang masak tahun 1992. Dari beberapa ujicoba memperlihatkan
bahwa senyawa ini mampu mengurangi atau mencegah gejala-gejala kanker payudara pada tikus percobaan
sampai 60 %.
Dijelaskan bahwa sementara vitamin E dan bahan bahan antioksidan menyerang molekul-molekul penyakit
kanker yan gmembandel secara langsung. Sedangkan silphoraphane bekerja tidak langsung dengan
memperkuat sistem pertahanan antikanker dari tubuh kita. Mereka menambahkan bahwa tidak semua
tanaman broccoli diciptakan memiliki kemampuan antikanker pada taraf atau intensitas yang sama kuat.
Selain itu juga diungkapkan tim John Hopkins bahwa jumlah kandungan sulphoraphane yang ditemukan
dalam broccoli yang segar selalu b ervariasi secara mencolok. Keadaan ini menyebabkan sayuran broccoli
yang antikanker dari sumber nabati (tanaman) ini urang dapat dipercaya.
Menyeleksi Broccoli
Mereka berpendapat tampaknya masih perlu dicari dan dipilih bermacam jenis broccoli y ang paling
produktif dan efektif dengan kualitas dan kuantitas senyawa sulphoraphane tadi. Mereka menyatakan
setidaknya ada puluhan jenis broccoli yang dikenal dalam pertanian sayuran di Amerika serikat.
Kini perhatian serius para peneliti itu terpusat pada seleksi yang cermat terhadap kecambah broccoli,
dengan penilaian pada kualitas yang tinggi dan efektif sebagai pelawan kanker yang handal. Tapi setelah
berhasil menganalisa dalam seleksi ketat I tu terdapat 50 jenis varitas broccoli yang berlainan dan mereka
menemukan abhwa 15 urutan keluarga sayuran itu yang dapat menghasilkan bibit bibit tanaman dengan
jumlah kandungan konsentrasi sukphoraphane yang tergolong szsangat tinggi.
Kecambah ini mempunyai rasa rempah rempah yang halus dan enak, yang menyebabkan mereka lebih
enak dimakan atau dikunyah ketimbang broccoli yang sudah masak (tua)., Rasa lezat kecambah itu lebih
tinggi jika remukkan atau rajangan broccoli dipercikkan atau ditaburkan pada selada dan roti panggang atau
semacam pizza.Jug abroccoli muda ini dapat dijadikan penyedap pada beberapa racikan roti dan masakan.
Dr Talalay menyatakan boleh jadi kita sulit menemukan kecambah broccoli (muda) untuk bahan
masakahan ataupun sebagai lalapan. Tapi ia menegaskan sebaiknya jangan mencoba menanam sayuran itu
sendiri di rumah untuk mendapatkan kecambah tersebut. Sebab ia memperingatkan sangat mungkin sekali
broccoli muda (usia 3-5 hari) yang ditanam di halaman atau kebun sendiri itu dapat teresapi oleh bahanbahan pestisida dan jamur 9fungisida).Jika ini terjadi akibatnya fatal bagi pemakannya sendiri.
Sumber:
Suara Muhammadiyah
Edisi 07-2002