T1 462007069 BAB III

(1)

8

METODE PENELITIAN

Studi epidemiologi yang dilakukan pada penelitian ini bertujuan mendeskripsikan angka kejadian vulvovaginitis kandidiasis di kalangan remaja putri. Populasi partisipan penelitian ialah siswi kelas IX SMP Negeri Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang. Kriteria inklusi dan eksklusi partisipan penelitian yaitu sebagai berikut:

a. Kriteria inklusi yang ditetapkan untuk mengikutsertakan partisipan penelitian adalah:

1. siswi kelas IX SMP Negeri 1, 2, dan 3 Pabelan Kab. Semarang;

2. usia antara 12 hingga 15 tahun; 3. telah mengalami menstruasi;

4. bersedia menjadi partisipan dalam penelitian ini.

b. Kriteria eksklusi untuk tidak mengikutsertakan populasi sebagai partisipan adalah:

1. Siswi tidak hadir karena berbagai alasan.

2. Siswi tidak mengisi kuesioner secara keseluruhan. 3. Siswi tidak mengisi kuesioner dengan kebebasan penuh.


(2)

3.1 Lokasi dan Waktu

Penelitian ini dilakukan pada tiga sekolah SMP Negeri yang terletak di dalam wilayah Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Letak sekolah tersebar di wilayah tersebut. SMPN 1 di sebelah barat (di Desa Getas), SMPN 2 di tengah (di Desa Jembrak) dan SMPN 3 di bagian timur wilayah Kecamatan Pabelan (di Desa Tukang). Siswi yang bersekolah di masing-masing SMP berasal dari daerah sekitar sekolah tersebut.


(3)

Seluruh kegiatan penelitian berlangsung sejak awal hingga akhir Februari 2012. Kuesioner tidak dibagikan kepada seluruh partisipan (siswi) dalam waktu bersamaan melainkan menyesuaikan waktu dan perolehan ijin dari masing-masing sekolah.

3.2 Alat Pengumpulan Data dan Teknik Pengolahan Data

Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Sebelum membagikan kuesioner kepada partisipan, validitas diujikan kepada 25 partisipan siswi SMP Stella Matutina Salatiga. Dari hasil uji validitas didapat bahwa pilihan jawaban yang semula sangat setuju (ST), setuju (S), tidak tahu (TT), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS) diganti dengan Ya dan Tidak agar tidak membingungkan partisipan. Satu pertanyaan bersifat konfirmatif diubah menjadi bentuk pertanyaan essay.

Setelah uji validitas, kuesioner dibagikan pada partisipan penelitian yang sesungguhnya. Pada masing-masing sekolah, semua siswi diminta menjawab kuesioner dengan pertanyaan yang sama dalam waktu 20-30 menit. Selama menjawab kuesioner siswi ditunggui oleh peneliti ataupun bapak/ibu guru yang membantu peneliti dalam mendistribusikan kuesioner. Siswi diminta menjawab dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan yang dialami oleh tubuhnya. Siswi dilarang menyontek/bekerjasama pada saat mengisi


(4)

kuesioner. Partisipan menanyakan kepada peneliti jika ada pertanyaan yang kurang jelas. Kuesioner penelitian ini terdiri dari 18 pertanyaan, terbagi dalam empat komponen:

1) Empat pertanyaan untuk mendapatkan informasi pemahaman partisipan mengenai vulvovaginitis kandidiasis. Jawaban ya, tidak, tidak tahu pada setiap pertanyaan diberi skor berturut-turut 25, 15, 5.

Tabel 3.1. Pertanyaan pemahaman partisipan tentang vulvovaginitis kandidiasis.

No Pertanyaan Ya Tidak Tidak

Tahu 1. Setiap wanita pasti pernah mengalami

keputihan tetapi keputihan dalam batas normal. Y (25) T (15) TT (5) 2. Keputihan yang berlebih merupakan

keluarnya lendir putih yang kental dari vagina. Y (25) T (15) TT (5) 3. Penyebab keputihan berlebih/kandidiasis

yaitu jamur. (25) Y T

(15) TT (5) 4. Tanda keputihan berlebih atau kandidiasis

yaitu lendirnya kental. (25) Y T

(15) TT (5) Penjumlahan skor nilai pada pertanyaan digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman partisipan yang dinyatakan sebagai pemahaman baik jika skor nilai mencapai 90-100, pemahaman cukup jika skor nilai mencapai 60-80 dan pemahaman kurang jika skor nilai mencapai 40-50.


(5)

2) Empat pertanyaan untuk memperoleh informasi tentang gejala vulvovaginitis kandidiasis pada partisipan.

Tabel 3.2 Pertanyaan tentang gejala vulvovaginitis kandidiasis 5. Tiap hari selalu keluar lendir yang kental dari

vagina saya.

Y T

6. Setiap hari saya merasa gatal pada area vagina. Y T 7. Terjadi kemerahan dan pembengkakan pada

daerah sekitar vagina saya.

Y T

8. Setiap hari terdapat bercak kuning pada celana dalam saya.

Y T

Secara arbitrer status prevalensi kandidiasis pada partisipan diprakirakan dengan menilai kombinasi jawaban atas empat pertanyaan (5-8) di atas. Jika seluruh jawaban terhadap empat pertanyaan di atas adalah T, partisipan dinyatakan normal, tidak mengalami kandidiasis (skor 1,0). Jika jawaban pertanyaan 6 adalah Y dan lainnya T, partisipan dinilai mengalami gejala 1, keparahan kandidiasis ringan (skor 0,8). Jika jawaban pertanyaan 5 dan 8 adalah Y dan lainnya T, dan jawaban pertanyaan 5, 6, 8 adalah Y, dan hanya pertanyaan 7 adalah T, partisipan digolongkan mengalami kandidiasis gejala 2, keparahan kandidiasis sedang, (skor 0,6). Dan jika jawaban keempat pertanyaan adalah Y, maka partisipan dinyatakan positif mengalami kandidiasis (skor 0,4).


(6)

3) Sembilan pertanyaan untuk mendapatkan informasi mengenai personal hygiene partisipan.

Tabel 3.3 Pertanyaan tentang personal hygiene partisipan. 9.*) Saya mengalami keputihan saat

setelah/menjelang menstruasi.

Y T

10. Saya selalu menggunakan produk pembersih vagina.

Y (10) T (15) 11. Air yang saya gunakan untuk membasuh setelah

BAB/BAK yaitu air bersih.

Y (20) T (5) 12. Saya selalu mengelap area vagina setelah

membersihkannya

Y (20) T (5) 13. Bagi saya bertukar celana dalam dengan orang

lain/teman itu sudah biasa.

Y (5) T (20) 14. Saya sering menggunakan celana dalam yang

ketat.

Y (10) T (15) 15. Saya menggunakan celana dalam yang

berbahan katun yang menyerap keringat.

Y (15) T (10) 16. Saat menstruasi saya selalu mengganti pembalut dalam sehari

sebanyak:

 1 kali (5)  2 kali (10)  3 kali (15)  4 kali (20)  5 kali/lebih (20)

17. Saya selalu mengganti celana dalam sehari sebanyak:  1 kali (10)  2 kali (15)  3 kali/lebih (20)

*)

Pertanyaan menimbulkan jawaban ambigu sehingga tidak diikutsertakan dalam analisis data.

Penjumlahan skor yang diperoleh partisipan dilakukan untuk menetapkan jenjang nilai personal hygiene. Secara arbitrer, kriteria personal hygiene dinyatakan sebagai rendah, cukup, tinggi apabila memperoleh jumlah skor berturut-turut 105-115, 120-130, dan 135-145.


(7)

Keterangan penetapan skor sebagai berikut:

Tabel 3.4 Keterangan penetapan skor pada masing-masing pertanyaan.

PERTANYAAN ARGUMEN SKORING

10. Selalu menggunakan produk pembersih vagina dinilai memberi efek buruk bagi flora normal vagina.

Pencapaian skor partisipan dengan menjawab ya adalah 10 dari total (25).

11. Menggunakan air bersih cenderung mengurangi risiko vulvovaginitis kandidiasis.

Jawaban ya sangat diharapkan sehingga pencapaian skor 20 dari total (25) sangat bermakna.

12. Selalu mengelap vagina setelah membersihkannya akan mengurangi kelembaban yang lebih pada area tersebut.

Pencapaian skor dari partisipan dengan jawaban ya adalah 20 dari total (25).

13. Kebiasaan bertukar celana dalam meningkatkan risiko terkena vulvovaginitis kandidiasis.

Jawaban ya menunjukkan faktor risiko dengan pencapaian skor 5 dari total (25) sangat bermakna. 14. Kebiasaan memakai celana yang ketat dapat memicu

terjadinya vulvovaginitis kandidiasis.

Pencapaian skor partisipan dengan jawaban ya adalah 10 dari total (25).

15. Pemakaian celana dalam yang berbahan katun dapat menyerap keringat dan mengurangi kelembaban pada area tersebut.

Pencapaian skor partisipan dengan jawaban ya adalah 15 dari total (25).

16. Penggantian pembalut setiap hari minimal 4 kali (maksimal 6 jam harus segera diganti). Jika kurang dari 4 kali penggantian, personal hygiene masuk kategori buruk dan secara tidak langsung berpeluang terkena kandidiasis. Makin jarang mengganti, makin besar peluang terinfeksi.

17. Standart penggantian celana dalam dua kali setiap hari. Jika lebih belum tentu efisien. Namun jika kurang akan berdampak pada personal hygiene.

4) Satu pertanyaan essay yang diisi oleh partisipan terkait dengan keluhan organ reproduksi (jika ada).

18. Keluhan saya terkait dengan organ reproduksi:

... ...


(8)

Jawaban atas butir pertanyaan nomor 18 tidak dinilai dengan cara skoring; hanya merupakan pertanyaan konfirmatif untuk memastikan bahwa pertanyaan nomor 5 sampai dengan 8 dijawab dengan jujur atau tidak oleh partisipan.

3.3 Teknik Analisis Data

Kuesioner yang telah diisi oleh partisipan kemudian diperiksa apakah seluruh pilihan pertanyaan pada kuesioner telah diisi oleh partisipan. Data selanjutnya diperiksa satu persatu untuk mengetahui kesesuaian jawaban partisipan.

Satu pertanyaan essay digunakan untuk melakukan konfirmasi bahwa semua pertanyaan (nomor 5, 6, 7, 8) mengenai informasi gejala vulvovaginitis kandidiasis dijawab dengan jujur atau tidak. Jika terdapat ketidaksesuaian maka jawaban partisipan tersebut tidak digunakan.

Selajutnya dilakukan scoring untuk jawaban pertanyaan nomor 1 sampai 4 dan langsung diubah dalam bentuk persen. Tujuannya untuk mengetahui persentase tingkat pemahaman partisipan. Scoring juga dilakukan untuk jawaban pertanyaan nomor 10 sampai 17 (nilai personal hygiene) dan pertanyaan nomor 5 sampai 8 (nilai gejala vulvovaginitis kandidiasis). Nilai personal hygiene dan nilai gejala terkena vulvovaginitis kandidiasis diurutkan dari nilai terendah sampai nilai tertinggi.


(9)

Data jumlah skor nilai personal hygiene partisipan diurutkan dari yang terendah (105) hingga tertinggi (145). Sebaran data tersebut dikelompokkan menjadi tiga cluster dengan rentang nilai 10. Selanjutnya frekuensi partisipan untuk masing-masing cluster ditransformasikan dalam persen untuk mempermudah tafsir hasil penelitian.

3.4 Etika Penelitian

Kuesioner diawali dengan lembar persetujuan kesediaan siswi untuk menjadi partisipan penelitian. Partisipan yang bersedia wajib menandatangani lembar persetujuan tersebut. Partisipan hanya menuliskan inisial nama pada lembar pertanyaan. Peneliti menjamin kerahasiaan informasi dari setiap partisipan dan hanya hasil secara kelompok/menyeluruh yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian.


(1)

kuesioner. Partisipan menanyakan kepada peneliti jika ada pertanyaan yang kurang jelas. Kuesioner penelitian ini terdiri dari 18 pertanyaan, terbagi dalam empat komponen:

1) Empat pertanyaan untuk mendapatkan informasi pemahaman partisipan mengenai vulvovaginitis kandidiasis. Jawaban ya, tidak, tidak tahu pada setiap pertanyaan diberi skor berturut-turut 25, 15, 5.

Tabel 3.1. Pertanyaan pemahaman partisipan tentang vulvovaginitis kandidiasis.

No Pertanyaan Ya Tidak Tidak

Tahu 1. Setiap wanita pasti pernah mengalami

keputihan tetapi keputihan dalam batas normal.

Y (25)

T (15)

TT (5) 2. Keputihan yang berlebih merupakan

keluarnya lendir putih yang kental dari vagina.

Y (25)

T (15)

TT (5) 3. Penyebab keputihan berlebih/kandidiasis

yaitu jamur. (25) Y T

(15) TT (5) 4. Tanda keputihan berlebih atau kandidiasis

yaitu lendirnya kental. (25) Y T (15)

TT (5) Penjumlahan skor nilai pada pertanyaan digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman partisipan yang dinyatakan sebagai pemahaman baik jika skor nilai mencapai 90-100, pemahaman cukup jika skor nilai mencapai 60-80 dan pemahaman kurang jika skor nilai mencapai 40-50.


(2)

2) Empat pertanyaan untuk memperoleh informasi tentang gejala vulvovaginitis kandidiasis pada partisipan.

Tabel 3.2 Pertanyaan tentang gejala vulvovaginitis kandidiasis 5. Tiap hari selalu keluar lendir yang kental dari

vagina saya.

Y T

6. Setiap hari saya merasa gatal pada area vagina. Y T 7. Terjadi kemerahan dan pembengkakan pada

daerah sekitar vagina saya.

Y T

8. Setiap hari terdapat bercak kuning pada celana dalam saya.

Y T

Secara arbitrer status prevalensi kandidiasis pada partisipan diprakirakan dengan menilai kombinasi jawaban atas empat pertanyaan (5-8) di atas. Jika seluruh jawaban terhadap empat pertanyaan di atas adalah T, partisipan dinyatakan normal, tidak mengalami kandidiasis (skor 1,0). Jika jawaban pertanyaan 6 adalah Y dan lainnya T, partisipan dinilai mengalami gejala 1, keparahan kandidiasis ringan (skor 0,8). Jika jawaban pertanyaan 5 dan 8 adalah Y dan lainnya T, dan jawaban pertanyaan 5, 6, 8 adalah Y, dan hanya pertanyaan 7 adalah T, partisipan digolongkan mengalami kandidiasis gejala 2, keparahan kandidiasis sedang, (skor 0,6). Dan jika jawaban keempat pertanyaan adalah Y, maka partisipan dinyatakan positif mengalami kandidiasis (skor 0,4).


(3)

3) Sembilan pertanyaan untuk mendapatkan informasi mengenai personal hygiene partisipan.

Tabel 3.3 Pertanyaan tentang personal hygiene partisipan. 9.*) Saya mengalami keputihan saat

setelah/menjelang menstruasi.

Y T

10. Saya selalu menggunakan produk pembersih vagina.

Y (10) T (15) 11. Air yang saya gunakan untuk membasuh setelah

BAB/BAK yaitu air bersih.

Y (20) T (5) 12. Saya selalu mengelap area vagina setelah

membersihkannya

Y (20) T (5) 13. Bagi saya bertukar celana dalam dengan orang

lain/teman itu sudah biasa.

Y (5) T (20) 14. Saya sering menggunakan celana dalam yang

ketat.

Y (10) T (15) 15. Saya menggunakan celana dalam yang

berbahan katun yang menyerap keringat.

Y (15) T (10) 16. Saat menstruasi saya selalu mengganti pembalut dalam sehari

sebanyak:

 1 kali (5)  2 kali (10)  3 kali (15)  4 kali (20)  5 kali/lebih (20)

17. Saya selalu mengganti celana dalam sehari sebanyak:  1 kali (10)  2 kali (15)  3 kali/lebih (20) *)

Pertanyaan menimbulkan jawaban ambigu sehingga tidak diikutsertakan dalam analisis data.

Penjumlahan skor yang diperoleh partisipan dilakukan untuk menetapkan jenjang nilai personal hygiene. Secara arbitrer, kriteria personal hygiene dinyatakan sebagai rendah, cukup, tinggi apabila memperoleh jumlah skor berturut-turut 105-115, 120-130, dan 135-145.


(4)

Keterangan penetapan skor sebagai berikut:

Tabel 3.4 Keterangan penetapan skor pada masing-masing pertanyaan.

PERTANYAAN ARGUMEN SKORING

10. Selalu menggunakan produk pembersih vagina dinilai memberi efek buruk bagi flora normal vagina.

Pencapaian skor partisipan dengan menjawab ya adalah 10 dari total (25).

11. Menggunakan air bersih cenderung mengurangi risiko vulvovaginitis kandidiasis.

Jawaban ya sangat diharapkan sehingga pencapaian skor 20 dari total (25) sangat bermakna.

12. Selalu mengelap vagina setelah membersihkannya akan mengurangi kelembaban yang lebih pada area tersebut.

Pencapaian skor dari partisipan dengan jawaban ya adalah 20 dari total (25).

13. Kebiasaan bertukar celana dalam meningkatkan risiko terkena vulvovaginitis kandidiasis.

Jawaban ya menunjukkan faktor risiko dengan pencapaian skor 5 dari total (25) sangat bermakna. 14. Kebiasaan memakai celana yang ketat dapat memicu

terjadinya vulvovaginitis kandidiasis.

Pencapaian skor partisipan dengan jawaban ya adalah 10 dari total (25).

15. Pemakaian celana dalam yang berbahan katun dapat menyerap keringat dan mengurangi kelembaban pada area tersebut.

Pencapaian skor partisipan dengan jawaban ya adalah 15 dari total (25).

16. Penggantian pembalut setiap hari minimal 4 kali (maksimal 6 jam harus segera diganti). Jika kurang dari 4 kali penggantian, personal hygiene masuk kategori buruk dan secara tidak langsung berpeluang terkena kandidiasis. Makin jarang mengganti, makin besar peluang terinfeksi.

17. Standart penggantian celana dalam dua kali setiap hari. Jika lebih belum tentu efisien. Namun jika kurang akan berdampak pada personal hygiene.

4) Satu pertanyaan essay yang diisi oleh partisipan terkait dengan keluhan organ reproduksi (jika ada).

18. Keluhan saya terkait dengan organ reproduksi:

... ...


(5)

Jawaban atas butir pertanyaan nomor 18 tidak dinilai dengan cara skoring; hanya merupakan pertanyaan konfirmatif untuk memastikan bahwa pertanyaan nomor 5 sampai dengan 8 dijawab dengan jujur atau tidak oleh partisipan.

3.3 Teknik Analisis Data

Kuesioner yang telah diisi oleh partisipan kemudian diperiksa apakah seluruh pilihan pertanyaan pada kuesioner telah diisi oleh partisipan. Data selanjutnya diperiksa satu persatu untuk mengetahui kesesuaian jawaban partisipan.

Satu pertanyaan essay digunakan untuk melakukan konfirmasi bahwa semua pertanyaan (nomor 5, 6, 7, 8) mengenai informasi gejala vulvovaginitis kandidiasis dijawab dengan jujur atau tidak. Jika terdapat ketidaksesuaian maka jawaban partisipan tersebut tidak digunakan.

Selajutnya dilakukan scoring untuk jawaban pertanyaan nomor 1 sampai 4 dan langsung diubah dalam bentuk persen. Tujuannya untuk mengetahui persentase tingkat pemahaman partisipan. Scoring juga dilakukan untuk jawaban pertanyaan nomor 10 sampai 17 (nilai personal hygiene) dan pertanyaan nomor 5 sampai 8 (nilai gejala vulvovaginitis kandidiasis). Nilai personal hygiene dan nilai gejala terkena vulvovaginitis kandidiasis diurutkan dari nilai terendah sampai nilai tertinggi.


(6)

Data jumlah skor nilai personal hygiene partisipan diurutkan dari yang terendah (105) hingga tertinggi (145). Sebaran data tersebut dikelompokkan menjadi tiga cluster dengan rentang nilai 10. Selanjutnya frekuensi partisipan untuk masing-masing cluster ditransformasikan dalam persen untuk mempermudah tafsir hasil penelitian.

3.4 Etika Penelitian

Kuesioner diawali dengan lembar persetujuan kesediaan siswi untuk menjadi partisipan penelitian. Partisipan yang bersedia wajib menandatangani lembar persetujuan tersebut. Partisipan hanya menuliskan inisial nama pada lembar pertanyaan. Peneliti menjamin kerahasiaan informasi dari setiap partisipan dan hanya hasil secara kelompok/menyeluruh yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian.