T1 462012066 BAB III

(1)

37 BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan cara untuk menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif, seperti transkip wawancara, catatan lapangan, gambar, foto, rekaman video, dan lain sebagainya (Poerwandari, 2007). Alasan peneliti memilih metode penelitian kualititaf yaitu karena peneliti merasa akan lebih banyak mendapat gambaran tentang keefektifan dalam perawatan luka diabetes melitus menggunakan metode konvensional dan modern, karena dilihat dari pengertian yang dikemukakan oleh (Poerwandari, 2007), maka peneliti akan mendapatkan banyak hal dengan mewawancarai dan observasi langsung serta mengambil gambar atau video tindakan yang dilakukan dalam perawatan luka diabetes melitus menggunakan kedua metode pengobatan tersebut.

Pendekatan studi kasus yang akan peneliti pakai sebagai metode dalam penelitian ini untuk mempelajari secara mendalam dari berbagai prespektif gambaran keefektifan pada perawatan diabetes melitus dengan menggunakan teknik konvensional dan modern dressing. Penelitian studi kasus merupakan studi yang mengeksplor suatu masalah dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam dan menyertakan berbagai sumber informasi dilakukan


(2)

38

secara mendalam tentang individu, satu kelompok, satu organisasi, satu program kegiatan (Nasir, dkk., 2011 ).Studi kasus bukan untuk menguji hipotesis namun sebaliknya hasil dari studi kasus tersebut dapat menghasilkan hipotesis yang dapat diuji melalui penelitian lebih lanjut.

3.2 Unit Analisis

3.1 Skema Peta Penelitian

Unit analisis dalam penelitian studi kasus ini yaitu peneliti menggunakan embedded multiple units of analysis yaitu studi kasus yang mengandung lebih dari satu sub unit analisis (Yin, 2014), dimana dalam penelitian ini terdapat dua unit analisis dalam satu kasus yang akan diteliti oleh peneliti. Dapat dilihat dari skema 3.1 bahwa unit analisis atau target penelitian dalam penelitian ini meliputi :

Dokumentasi

Wawancara Observasi

KEFEKTIFAN PERAWATAN ULKUS DIABETES MELITUS

Dokumenta si terkait Konvensional

Analisis I

Modern Dressing Analisis II

Wawancara

Perawat Pasien Dokumentasi Perawat Pasien

Observasi Dokument asi terkait


(3)

39 3.2.1 Konvensional

3.2.1.1 Perawat yang akan diwawancarai oleh peneliti untuk memperoleh data mengenai strategi yang dipakai dalam perawatan luka diabetes melitus.

3.2.1.2 Klien yang akan diobservasi oleh peneliti untuk memperoleh data mengenai kondisi luka.

3.2.1.3 Studi dokumentasi yang peneliti lakukan untuk mengetahui riwayat penyakit klien dan data - data lain yang terkait.

3.2.2 Modern Dressing

3.2.2.1 Perawat yang akan diwawancarai oleh peneliti untuk memperoleh data mengenai strategi yang dipakai dalam perawatan luka.

3.2.2.2 Klien yang akan diobservasi oleh peneliti untuk memperoleh data mengenai kondisi luka.

3.2.2.3 Studi dokumentasi yang peneliti lakukan untuk mengetahui riwayat penyakit dari klien dan data - data lain yang terkait.

3.3 Informan Penelitian

Pada skema 3.1 terlihat partisipan atau subjek dari penelitian adalah klien dengan diagnosa diabetes melitus yang dirawat di wound care dan di rumah sakit, perawat yang bekerja di rumah sakit dan di wound care


(4)

40

dalam merawat luka klien, serta dokumentasi klien yang akan mendukung peneliti dalam penelitian ini. Teknik yang akan digunakan adalah Purposive sampling. Teknik ini digunakan untuk mendapatkan informasi yang spesifik yang hanya di dapat dari sumber tertentu.

Kriteria partisipan pada penelitian ini adalah: 3.3.1 Amatan I (Wawancara)

3.3.1.1 Bekerja sebagai perawat ruangan selama minimal 1 tahun.

3.3.1.2 Memiliki pengalaman merawat luka minimal 1 tahun. 3.3.2 Amatan II (Observasi)

3.3.2.1 Memiliki ulkus diabetikum pada ekstermitas bawah. 3.3.2.2 Ulkus Diabetes melitus berada pada fase infeksius

dan fase proliferasi. 3.3.2.3 Berusia 40-60 tahun. 3.3.3 Amatan III (Dokumentasi)

3.3.3.1 Dokumen merupakan dokumen legal. 3.3.3.2 Dokumen terkait partisipan.

3.3.3.3 Dokumen terkait perawatan luka.

3.4 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian yang akan dipilih peneliti adalah Pusat Perawatan Luka Praktek Perawat Mandiri Rose Prasetya Wound Care Semarang dan di Rumah Sakit tentara Kesdam 4 Diponegoro Semarang. Lokasi ini


(5)

41

dipilih sebagai lokasi penelitian Karena di pusat perawatan luka praktek perawat mandiri Rose Prasetya Wound Care adalah tempat yang telah banyak melakukan pengobatan luka diabetes dengan menggunakan metode modern dressing, sementara di rumah sakit perawat lebih banyak menggunakan metode konvesional dalam merawat klien dengan luka diabetes melitus. Jarak peneliti dan tempat penelitian juga cukup terjangkau sehingga memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian. Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan April 2016. Pengambilan partisipan dan kegiatan observasi dilakukan di pusat perawatan luka modern dan di rumah sakit, hal ini dilakukan untuk menjalin hubungan saling percaya antara peneliti dengan klien atau antar peneliti dengan perawat.

3.5 Teknik Pengumpulan Data 3.5.1 Cara Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengobservasi atau mengamati tindakan yang di lakukan dalam perawatan luka baik konvensional dan modern. Selain itu peneliti juga melakukan wawancara mendalam (In-deep interview). Peneliti menggunakan pedoman wawancara (Inteview guide) yang akan dibuat oleh peneliti untuk menggali secara lengkap data detail tentang tingkat keefektifan dan keberhasilan pada perawatan ulkus diabetes melitus dengan


(6)

42

menggunakan teknik konvensional di rumah sakit dan modern dressing di Pusat Perawatan Luka modern.

3.5.2 Alat Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan dirinya sendiri dalam mengumpulkan data baik dalam mencari responden ataupun dalam melakukan wawancara dan observasi. Sebelum melakukan wawancara peneliti mempersiapkan pedoman wawancara yang akan digunakan peneliti, karena dengan menggunakan pedoman, akan sangat memudahkan peneliti saat mengumpulkan data, dan mengobservasi dengan mengunakan log book atau panduan observasi yang telah peneliti siapkan, serta alat perekam yang akan peneliti pakai untuk merekam setiap pembicaraan dari partisipan.

3.6 Analisis Data

Analisa data merupakan proses berkelanjutan yang membutuhkan refleksi terus menerus terhadap data, mengajukan pertanyaan -pertanyaan analitis, dan menulis catatan singkat selama penelitian berlangsung.

Metode yang di adaptasi dari Cresswell (2010), yang akan dipakai dalam penelitian ini :

3.6.1 Peneliti akan melakukan pengumpulan data dengan cara observasi, dan wawancara mendalam.


(7)

43

3.6.2 Peneliti akan membuat transkrip data dan menyusun hasil wawancara dalam bentuk verbatim.

3.6.3 Peneliti akan membaca berulang kali data yang telah peneliti peroleh sehingga peneliti dapat menemukan hal - hal penting pada pernyataan - pernyataan partisipan.

3.6.4 Peneliti akan membuat transkrip simpulan observasi dari catatan harian.

3.6.5 Peneliti akan membuat kategori untuk membantu peneliti lagi dalam menentukan sub - sub tema menjadi tema - tema yang potensial.

3.6.6 Menulis laporan.

3.7 Keabsahan Data

Pada penelitian kualitatif, uji keabsahan data disebut triangulasi. Triangulasi adalah teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan data dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada (Sugiyono, 2012). Triangulasi yang dipakai penulis disini yaitu triangulasi sumber. Triangulasi sumber berarti menggali kebenaran informasi tertentu melalui berbagai metode dan sumber perolehan data. serta membandingan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh. Misalnya, selain melalui wawancara dan observasi, peneliti bisa menggunakan observasi


(8)

44

terlibat (participant obervation), dokumen tertulis, arsip, dokumen sejarah, catatan resmi, catatan atau tulisan pribadi dan gambar atau foto (Moleong, 2012).

3.8 Etika Penelitian 3.8.1 Ijin Penelitian

Sebelum peneliti melakukan penelitian, hal pertama yang akan di lakukan yaitu peneliti akan mengirim surat ke instansi - instansi yang akan peneliti pakai untuk penelitian, setelah itu peneliti akan menunggu balasan dari instansi - instansi tersebut yang telah peneliti kirim surat.

3.8.2 Prinsip

Penelitian ini menerapkan 3 prinsip etika penelitian yaitu prinsip beneficience, prinsip menghargai martabat manusia, dan prinsip keadilan. Prinsip beneficience berarti peneliti harus berusaha meminimalkan ketidaknyamanan dan memaksimalkan keseimbangan antara potensi keuntungan dan risiko yang terjadi pada partisipan. Peneliti memilih pertanyaan yang dipilih secara teliti dan hati - hati baik kepada perawat yang akan ditanyakan maupun klien dalam masa perawatan. Untuk prinsip menghargai martabat manusia, peneliti harus menghargai setiap hak - hak dari partisipan. Partisipan mempunyai hak apakah mereka bersedia atau tidak. Terakhir adalah prinsip keadilan atau justice, berarti peneliti harus


(9)

45

memperlakukan partisipan secara adil dan harus merahasiakan atau melindungi privacy partisipan.

3.8.3 Informend Consent

Peneliti akan melakukan informend consent terhadap partisipan, dan juga menjelaskan kepada partisipan risiko - risiko yang akan terjadi selama peneliti melakukan penelitian misalnya, rasa ketidaknyamanan saat peneliti melakukan penelitian atau rasa terganggu saat peneliti melakukan penelitian. Hal-hal tersebut harus peneliti jelaskan sebelum penelitian dilakukan. Jika partisipan setuju maka peneliti akan memberikan surat persetujuan dan meminta partisipan menandatangani surat informed consent.


(1)

40

dalam merawat luka klien, serta dokumentasi klien yang akan mendukung peneliti dalam penelitian ini. Teknik yang akan digunakan adalah Purposive sampling. Teknik ini digunakan untuk mendapatkan informasi yang spesifik yang hanya di dapat dari sumber tertentu.

Kriteria partisipan pada penelitian ini adalah: 3.3.1 Amatan I (Wawancara)

3.3.1.1 Bekerja sebagai perawat ruangan selama minimal 1 tahun.

3.3.1.2 Memiliki pengalaman merawat luka minimal 1 tahun. 3.3.2 Amatan II (Observasi)

3.3.2.1 Memiliki ulkus diabetikum pada ekstermitas bawah. 3.3.2.2 Ulkus Diabetes melitus berada pada fase infeksius

dan fase proliferasi. 3.3.2.3 Berusia 40-60 tahun. 3.3.3 Amatan III (Dokumentasi)

3.3.3.1 Dokumen merupakan dokumen legal. 3.3.3.2 Dokumen terkait partisipan.

3.3.3.3 Dokumen terkait perawatan luka.

3.4 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian yang akan dipilih peneliti adalah Pusat Perawatan Luka Praktek Perawat Mandiri Rose Prasetya Wound Care Semarang dan di Rumah Sakit tentara Kesdam 4 Diponegoro Semarang. Lokasi ini


(2)

41

dipilih sebagai lokasi penelitian Karena di pusat perawatan luka praktek perawat mandiri Rose Prasetya Wound Care adalah tempat yang telah banyak melakukan pengobatan luka diabetes dengan menggunakan metode modern dressing, sementara di rumah sakit perawat lebih banyak menggunakan metode konvesional dalam merawat klien dengan luka diabetes melitus. Jarak peneliti dan tempat penelitian juga cukup terjangkau sehingga memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian. Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan April 2016. Pengambilan partisipan dan kegiatan observasi dilakukan di pusat perawatan luka modern dan di rumah sakit, hal ini dilakukan untuk menjalin hubungan saling percaya antara peneliti dengan klien atau antar peneliti dengan perawat.

3.5 Teknik Pengumpulan Data 3.5.1 Cara Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengobservasi atau mengamati tindakan yang di lakukan dalam perawatan luka baik konvensional dan modern. Selain itu peneliti juga melakukan wawancara mendalam (In-deep interview). Peneliti menggunakan pedoman wawancara (Inteview guide) yang akan dibuat oleh peneliti untuk menggali secara lengkap data detail tentang tingkat keefektifan dan keberhasilan pada perawatan ulkus diabetes melitus dengan


(3)

42

menggunakan teknik konvensional di rumah sakit dan modern dressing di Pusat Perawatan Luka modern.

3.5.2 Alat Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan dirinya sendiri dalam mengumpulkan data baik dalam mencari responden ataupun dalam melakukan wawancara dan observasi. Sebelum melakukan wawancara peneliti mempersiapkan pedoman wawancara yang akan digunakan peneliti, karena dengan menggunakan pedoman, akan sangat memudahkan peneliti saat mengumpulkan data, dan mengobservasi dengan mengunakan log book atau panduan observasi yang telah peneliti siapkan, serta alat perekam yang akan peneliti pakai untuk merekam setiap pembicaraan dari partisipan.

3.6 Analisis Data

Analisa data merupakan proses berkelanjutan yang membutuhkan refleksi terus menerus terhadap data, mengajukan pertanyaan -pertanyaan analitis, dan menulis catatan singkat selama penelitian berlangsung.

Metode yang di adaptasi dari Cresswell (2010), yang akan dipakai dalam penelitian ini :

3.6.1 Peneliti akan melakukan pengumpulan data dengan cara observasi, dan wawancara mendalam.


(4)

43

3.6.2 Peneliti akan membuat transkrip data dan menyusun hasil wawancara dalam bentuk verbatim.

3.6.3 Peneliti akan membaca berulang kali data yang telah peneliti peroleh sehingga peneliti dapat menemukan hal - hal penting pada pernyataan - pernyataan partisipan.

3.6.4 Peneliti akan membuat transkrip simpulan observasi dari catatan harian.

3.6.5 Peneliti akan membuat kategori untuk membantu peneliti lagi dalam menentukan sub - sub tema menjadi tema - tema yang potensial.

3.6.6 Menulis laporan.

3.7 Keabsahan Data

Pada penelitian kualitatif, uji keabsahan data disebut triangulasi. Triangulasi adalah teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan data dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada (Sugiyono, 2012). Triangulasi yang dipakai penulis disini yaitu triangulasi sumber. Triangulasi sumber berarti menggali kebenaran informasi tertentu melalui berbagai metode dan sumber perolehan data. serta membandingan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh. Misalnya, selain melalui wawancara dan observasi, peneliti bisa menggunakan observasi


(5)

44

terlibat (participant obervation), dokumen tertulis, arsip, dokumen sejarah, catatan resmi, catatan atau tulisan pribadi dan gambar atau foto (Moleong, 2012).

3.8 Etika Penelitian 3.8.1 Ijin Penelitian

Sebelum peneliti melakukan penelitian, hal pertama yang akan di lakukan yaitu peneliti akan mengirim surat ke instansi - instansi yang akan peneliti pakai untuk penelitian, setelah itu peneliti akan menunggu balasan dari instansi - instansi tersebut yang telah peneliti kirim surat.

3.8.2 Prinsip

Penelitian ini menerapkan 3 prinsip etika penelitian yaitu prinsip beneficience, prinsip menghargai martabat manusia, dan prinsip keadilan. Prinsip beneficience berarti peneliti harus berusaha meminimalkan ketidaknyamanan dan memaksimalkan keseimbangan antara potensi keuntungan dan risiko yang terjadi pada partisipan. Peneliti memilih pertanyaan yang dipilih secara teliti dan hati - hati baik kepada perawat yang akan ditanyakan maupun klien dalam masa perawatan. Untuk prinsip menghargai martabat manusia, peneliti harus menghargai setiap hak - hak dari partisipan. Partisipan mempunyai hak apakah mereka bersedia atau tidak. Terakhir adalah prinsip keadilan atau justice, berarti peneliti harus


(6)

45

memperlakukan partisipan secara adil dan harus merahasiakan atau melindungi privacy partisipan.

3.8.3 Informend Consent

Peneliti akan melakukan informend consent terhadap partisipan, dan juga menjelaskan kepada partisipan risiko - risiko yang akan terjadi selama peneliti melakukan penelitian misalnya, rasa ketidaknyamanan saat peneliti melakukan penelitian atau rasa terganggu saat peneliti melakukan penelitian. Hal-hal tersebut harus peneliti jelaskan sebelum penelitian dilakukan. Jika partisipan setuju maka peneliti akan memberikan surat persetujuan dan meminta partisipan menandatangani surat informed consent.