BAB II

(1)

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

2.1 RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TANAH DATAR 2010-2015

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tanah Datar Tahun 2010-2015 telah disahkan dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Datar Nomor 5 tahun 2011 ,sebagaimana diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Datar Nomor 4Tahun2014. Dokumen perencanaan ini secara garis besar memuat visi, misi ,tujuan, dan sasaran pembangunan yang akan dicapai Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Datar Tahun 2010-2015. Visi, misi, agenda dan prioritas pembangunan yang akan dilaksanakan, dan tujuan serta sasaran pembangunan yang akan dicapai tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

2.1.1 Pernyataan Visi dan Misi

1. Visi

Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan dan memperhatikan prioritas nasional, serta mengakomodir visi ,misi, program kepala daerah terpilih, maka visi Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Datar Tahun2010-2015 adalah:

V I S I

“ TERWUJUDNYA MASYARAKAT YANG MAJU, SEJAHTERA, DAN BERKEADILAN DILANDASI ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK BASANDI KITABULLAH”

Maju berarti suatu kondisi masyarakat yang merasakan kemajuan

dibidang agama, adat, budaya, kesehatan, pendidikan dan ekonomi.

Sejahtera berarti kemakmuran yang dirasakan oleh seluruh warga

dengan terpenuhinya kebutuhan jasmaniah dan rohaniah (fsik, mental, spiritual dan emosional) dalam berbagai aspek kehidupan sebagai individu dan anggota masyarakat.


(2)

Berkeadilan adalah suatu kondisi yang dirasakan adanya keseimbangan antara hak yang diterima dan kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap individu, kelompok dan golongan serta dikawal oleh prinsip penegakan hokum yang konsisten dan konsekuen.

Adat Basandi syarak adalah adat dan aturan kehidupan yang biasa

dilakukan secara turun temurun oleh komunitas masyarakat Minangkabau berdasarkan ajaran Islam.

Syarak Basandi Kitabullah adalah hukum agama yang

berlandaskan Al-Qur’an.

2. M I S I

Untuk mewujudkan Visi Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Datar tersebut, ditetapkan lima Misi Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Tanah Datar Tahun 2010-2015 sebagai berikut:

1. Meningkatkan pendidikan ,pemahaman dan pengamalan ajaran agama, adat dan budaya serta kapasitas kelembagaan sosial budaya.

2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui peningkatan pemerataan dan kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan serta kesejahteraan sosial.

3. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah dan pemerataan pendapatan sehingga dapat mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran melalui : a). Peningkatan pembangunan sector pertanian dalam arti luas,sektor pariwisata dan sector usaha kecil ,menengah dan koperasi, b).pengembangan kawasan strategis dan c). meningkatkan pemerataan kualitas sarana dan prasaraana serta mewujudkan lingkungan yang mendukung pembangunan berkelanjutan.

4. Mewujudkan masyarakat sadar hukum dan berkeadilan melalui : a). regulasi,

b).peningkatan sosialisasi dan penegakan hukum.

5. Meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih melalui :


(3)

a). peningkatan kemampuan pemerintahan mulai ditingkat nagari, kecamatan

dan kabupaten, b). peningkatan pelayanan publik.

2.1.2 Agenda dan Prioritas

Pembangunan

Agenda pembangunan pada dasarnya merupakan kegiatan pokok yang akan dilakukan untuk mendorong proses pembangunan daerah secara menyeluruh sesua ivisi dan misi yang telah ditetapkan .Dalam rangka mewujudkan visi dan misi tersebut, telah ditetapkan 7 (tujuh) agenda pembangunan daerah Kabupaten Tanah Datar yang dijabarkan dalam 10 (sepuluh) prioritas pembangunan daerah untuk periode 2010-2015.

Agenda pembangunan daerah

1. Meningkatan Pemahaman dan Pengamalan Ajaran Agama, Adat dan Budaya

2. Meningkatkan pemerataan dan kualitas Pendidikan

3. Meningkatkan pemerataan dan kualitas Kesehatan serta Kesejahteraan Sosial

4. Meningkatkan Pertumbuhan dan Pemerataan Pembangunan Ekonomi Daerah Melalui Pembangunan Kawasan Strategis dan Cepat Tumbuh serta Prioritas Pembangunan Sektor Pertanian, Pariwisata, dan Industri Berbasis Pertanian

5. Perbaikan Kualitas Lingkungan Hidup.

Prioritas Pembangunan Daerah

Visi dan Misi pemerintah Tahun 2010-2015 dijabarkan lebih operasional ke dalam sebelas Prioritas Nasional yaitu:

(1) reformasi birokrasi dan tata kelola; (2) pendidikan;

(3) kesehatan;

(4) penanggulangan kemiskinan; (5) ketahanan pangan;

(6) infrastruktur;


(4)

(8) energi;

(9) lingkungan hidup dan bencana;

(10) daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan pascakonflik; serta (11) kebudayaan, kreativitas, dan inovasi teknologi.

2.1.3 Tujuan dan Sasaran

Berdasarkan visi, misi telah dirumuskan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat tahun 2010-2015. Hubungan antara Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2.1

Hubungan Hirarkis Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

VISI: TERWUJUDNYA MASYARAKAT YANG MAJU, SEJAHTERA, DAN BERKEADILAN DILANDASI ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK BASANDI KITABULLAH

MISI TUJUAN SASARAN

MISI 1: MENINGKATKAN

PENDIDIKAN, PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AJARAN AGAMA, ADAT, DAN BUDAYA SERTA KAPASITAS

KELEMBAGAAN SOSIAL BUDAYA

1. Terciptanya kehidupan masyarakat madani yang harmonis dan agamais melalui pengamalan nilai-nilai agama, adat, dan budaya, dengan

mengoptimalkan peran lembaga-lembaga agama, adat, dan budaya.

a) Meningkatnya pemahaman dan pengamalan ajaran agama,

b) Meningkatnya pelayanan kehidupan beragama, c) Meningkatnya

pemahaman dan pengamalan nilai-nilai adat dan budaya,

d) Meningkatnya peran pemangku adat dan tokoh agama,

e) Meningkatkan jumlah konflik adat yang dapat diselesaikan,

f) Berkurangnya kenakalan remaja dan perbuatan maksiat.

MISI 2: MENINGKATKAN

KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA MELALUI PENINGKATAN PEMERATAAN DAN KUALITAS PELAYANAN PENDIDIKAN,

KESEHATAN SERTA KESEJAHTERAAN SOSIAL

2. Terwujudnya sumberdaya manusia yang cerdas, sehat dan berkualitas melalui peran lembaga pendidikan formal dan nonformal

a) Meningkatnya mutu, perluasan, pemerataan dan relevansi

pendidikan,

b) Meningkatnya partisipasi pemuda dalam

pembangunan,

c) Meningkatnya aktivitas keolahragaan,


(5)

kesehatan penduduk, e) Meningkatnya taraf

hidup PMKS dan aksesibilitas terhadap pelayanan sosial dasar

MISI 3: MENINGKATKAN

KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MELALUI PENINGKATAN

PERTUMBUHAN

EKONOMI DAERAH DAN PEMERATAAN

PENDAPATAN SEHINGGA DAPAT MENGURANGI ANGKA KEMISKINAN DAN PENGANGGURAN

MELALUI: A) PENINGKATAN

PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DALAM ARTI LUAS, SEKTOR

PARIWISATA DAN SEKTOR USAHA KECIL MENENGAH DAN KOPERASI, B) PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS, DAN C) MENINGKATKAN PEMERATAAN DAN KUALITAS SARANA DAN PRASARANA SERTA MEWUJUDKAN LINGKUNGAN YANG MENDUKUNG

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

3. Terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui

pembangunan ekonomi yang maju dan berkeadilan

a) Meningkatnya produksi dan produktivitas pertanian,

b) Meningkatnya

kesejahteraan petani, c) Berkembangnya pasar

sebagai sentra perdagangan

d) Berkembangnya usaha mikro, kecil dan

menengah, e) Berkembangnya

kepariwisataan daerah,

4. Terwujudnya penurunan angka kemiskinan dan pengangguran

a) Menurunnya jumlah penduduk miskin dan pengangguran

5. Terpenuhinya sarana dan

prasarana wilayah untuk menunjang pengembangan ekonomi rakyat

a) Meningkatnya kuantitas dan kualitas jalan dan jembatan

b) Meningkatnya kuantitas dan kualitas sumber daya air dan irigasi c) Meningkatnya cakupan

pelayanan air bersih d) Meningkatnya kuantitas

dan kualitas perumahan, e) Meningkatnya kualitas

dan kuantitas sarana dan prasarana sanitasi permukiman


(6)

f) Tersedianya acuan peruntukan dan pemanfaatan ruang g) Meningkatnya sarana

dan prasarana perhubungan

h) Meningkatnya jangkauan pelayanan listrik

6. Terwujudnya kesiapan daerah dalam

penanggulangan bencana dan pengelolaan lingkungan hidup yang

berkesinambungan

a) Tersedianya data dan peta daerah rawan bencana

b) Meningkatnya pengetahuan dan kesiap-siagaan masyarakat dalam penanggulangan bencana

c) Meningkatnya sarana prasarana

penanggulangan bencana

d) Meningkatnya kualitas dan pengelolaan lingkungan hidup. e) Meningkatnya

pengawasan dan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup

MISI 4: MEWUJUDKAN

MASYARAKAT SADAR HUKUM DAN

BERKEADILAN MELALUI: A) REGULASI, B)

PENINGKATATAN SOSIALISASI DAN PENEGAKAN HUKUM

7. Terciptanya

tatanan kehidupan masyarakat aman dan damai.

a) Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap norma-norma dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku

MISI 5:

PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN YANG BAIK DAN BERSIH MELALUI A)

PENINGKATAN KEMAMPUAN

PEMERINTAHAN MLAI DI TINGKAT NAGARI,

KECAMATAN, DAN KABUPATEN, B) PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK

8. Terwujudnya tata kelola

pemerintahan yang baik, bersih, transparan dan akuntabel

a) Meningkatnya kualitas dan kompetensi SDM aparatur

b) Meningkatnya kualitas pelayanan publik c) Terwujudnya

transparansi pelayanan d) Terwujudnya pelayanan yang baik, bersih, dan akuntabel

e) Terwujudnya

pengelolaan keuangan dan aset daerah dengan baik

f) Meningkatnya efektiftas perencanaan


(7)

pembangunan daerah

g) Meningkatnya ketentraman dan kenyamanan masyarakat

2.2. PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2015

Dokumen Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Tanah Datar Tahun 2015 yang telah dibuat berpedoman pada RPJMD Kabupaten Tanah Datar Tahun 2010-2015, Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2015, dan Indikator Kinerja Utama Kabupaten Tanah Datar Tahun 2010-2015 serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Tanah Datar Tahun 2015. Pada tahun 2015, dalam rangka penguatan kapasitas dan akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Tanah Datar dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Tanah Datar serta menindak lanjuti Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2015 oleh Kementereian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI, telah dilakukan penyempurnaan terhadap dokumen SAKIP Pemerintah Kabupaten dan SKPD Kabupaten Tanah Datar. Penyempurnaan dimaksud dilaksanakan oleh Tim SAKIP Pemerintah Kabupaten Tanah Datar yang dibentuk berdasarkan Keputusan Bupati Kabupaten Tanah Datar Nomor: 065/ 43 /ORG-2015 tentang Tim Penyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Tanah Datar Tahun 2015.

Penyempurnaan dilakukan terhadap sasaran strategis dan indikator kinerja yang masih berorientasi output menjadi indikator kinerja berorientasi outcome. Sasaran strategis dan indikator kinerja yang disempurnakan dimaksud ,dapat dilihat pada tabel 2.2.

Tabel 2.2

HASIL PENYEMPURNAAN SASARAN STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN TANAH DATAR

TAHUN 2015 N


(8)

(Sebelum Disempurnakan)

(Setelah Disempurnaka

n)

1. Meningkatnya pemahaman dan

pengamalan ajaran agama

1.1 Persentase masjid dan mushala yang dikunjungi dalam rangka pembinaan keagamaan

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

1.2 Persentase

Peningkatan zakat yang terhimpun

1.1 Persentase Peningkatan zakat yang terhimpun di BAZ

Kabupaten Tanah Datar

TETAP

1.3 Jumlah anak yang khatam Al-quran (orang)

1.2 Peningkatan Jumlah

peningkatan anak yang khatam Al-quran

Penyempurnaa n IK Output menjadi Outcome

1.4 Jumlah

masyarakat yang mendaftar

berangkat haji

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

1.5 Jumlah peserta

Qurban (orang) 1.3 Peningkatan Jumlah peserta Qurban (orang)

Penyempurn aan IK Output menjadi Outcome 6. M Meningkatn

ya

Pelayanan Kehidupan Beragama

2.1 Persentase Mesjid, Mushalla,Surau,Le mbaga Pendidikan Keagamaan yang difasilitasi

2.1 Persentase Guru TPA yang melaksanakan fungsinya

Penyempurn aan IK Output menjadi Outcome 7. Meningkatn

ya

pemahaman dan

pengamalan nilai-nilai adat dan budaya.

3.1 Jumlah peserta yang mendapat penyuluhan dan seminar terhadap adat Basandi Syarak-Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) (orang)

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

3.1 Persentase peningkatan KAN yang melaksanaka

IK baru hasil Penyempurnaa n dari IK Output ke IK


(9)

n

fungsinya

Outcome 3.2 Jumlah

sanggar seni dan budaya yang di berdayakan

IK baru hasil Penyempurnaa n dari IK Output ke IK Outcome 9. Meningkat

nya peran pemangku adat dan tokoh agama

4.1 Persentase Lembaga unsur nagari yang diberi pelatihan,

sosialisasi

penyelenggaran adat (Lembaga unsur)

SS tidak

digunakan lagi, sedangkan IK nya

disempurnakan dan dijadikan sebagai IK SS 2 10. Meningkat

nya jumlah konflik adat yang dapat diselesaikan

5.1 Jumlah Konflik adat yang dapat diselesaikan (kasus)

SS dan IK dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

11. Berkurangn ya

kenakalan remaja dan perbuatan maksiat

6.1 Persentase SLTA dan SLTP yang mendapatkan penyuluhan terhadap bahaya dan pengaruh penyalahgunaan narkoba

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD

Penanggung Jawab

5.1 Persentase kasus kenakalan remaja yang ditangani

IK baru hasil penyempurnaa n dari IK

Output ke IK Outcome 5.2 Persentase

kasus perbuatan maksiat yang ditangani

IK baru hasil penyempurnaa n dari IK

Output ke IK Outcome 14. Meningkatn

ya mutu, pemerataan dan

relevansi pendidikan

7.1 Setiap guru menerapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (P) yang disusun berdasarkan silabus untuk setiap mata pelajaran yang diampunya : SD

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

7.2 Setiap guru


(10)

dan menerapkan program penilaian untuk membantu meningkatkan kemampuan belajar peserta didik : SMP

dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

7.3 Setiap guru mengembangkan dan menerapkan program penilaian untuk membantu meningkatkan kemampuan belajar peserta didik : SD

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

7.4 Kepala sekolah melakukan

supervisi kelas dan memberikan umpan balik kepada guru dua kali dalam setiap semester : SMP

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

7.5 Setiap guru menyampaikan laporan hasil evaluasi mata pelajaran serta hasil penilaian setiap peserta didik kepada kepala sekolah pada akhir semester dalam bentuk laporan hasil prestasi belajar peserta didik : SD

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

7.6 Kepala sekolah atau madrasah menyampaikan laporan hasil ulangan akhir semester (UAS) dan Ulangan Kenaikan Kelas (UKK) serta ujian akhir (US/UN) kepada orang tua peserta didik dan menyampaikan rekapitulasinya kepada Dinas

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab


(11)

Pendidikan Kabupaten/Kota atau Kantor Kementerian Agama di kabupaten/kota pada setiap akhir semester : SD 7.7 Kepala sekolah

atau madrasah menyampaikan laporan hasil ulangan akhir semester (UAS) dan Ulangan Kenaikan Kelas (UKK) serta ujian akhir (US/UN) kepada orang tua peserta didik dan menyampaikan rekapitulasinya kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau Kantor Kementerian Agama di kabupaten/kota pada setiap akhir semester : SMP

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

7.8 Setiap satuan pendidikan menerapkan prinsip-prinsip manajemen berbasis sekolah (MBS) : SMP

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

7.9 Persentase jumlah eksemplar buku perpustakaan

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

7.10Kepala SMP berkualifkasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifkat pendidik

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung


(12)

Jawab 7.11 Kepala sekolah

melakukan

supervisi kelas dan memberikan umpan balik kepada guru dua kali dalam setiap semester : SD

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

7.12 Setiap guru menerapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (P) yang disusun berdasarkan silabus untuk setiap mata pelajaran yang diampunya : SMP

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

7.13 Setiap guru menyampaikan laporan hasil evaluasi mata pelajaran serta hasil penilaian setiap peserta didik kepada kepala sekolah pada akhir semester dalam bentuk laporan hasil prestasi belajar peserta didik : SMP

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

7.14 Setiap satuan pendidikan menerapkan prinsip-prinsip manajemen berbasis

sekolah (MBS) : SD

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

7.15 Persentase peningkatan

jumlah pengunjung peustakaan

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

7.16 Satuan

pendidikan dalam jarak yang

Indikator kinerja dialihkan


(13)

terjangkau dengan berjalan kaki yaitu maksimal 3 km untuk SD dan 6 km untuk SMP dari kelompok permukiman permanen di daerah terpencil : SD

menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

7.17 Peserta didik dalam setiap rombongan belajar untuk SD tidak melebihi 32 orang, dan untuk SMP tidak melebihi 36 orang. Untuk setiap rombongan belajar tersedia 1 (satu) ruang kelas yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk peserta didik dan guru, serta papan tulis : SMP

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

7.18 SMP tersedia ruang laboratorium IPA yang

dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk 36 peserta didik dan minimal satu set peralatan praktek IPA untuk demonstrasi dan eksperimen peserta didik

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

7.19 SD dan SMP tersedia satu ruang guru yang dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap orang guru, kepala sekolah dan staf kependidikan lainnya; dan di setiap SMP/MTs tersedia ruang kepala sekolah yang terpisah dari

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab


(14)

ruang guru : SMP 7.20 SD dan SMP

tersedia satu ruang guru yang dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap orang guru, kepala sekolah dan staf kependidikan lainnya; dan di setiap SMP/MTs tersedia ruang kepala sekolah yang terpisah dari ruang guru : SD

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

7.21 SD tersedia 1 (satu) orang guru untuk setiap 32 peserta didik dan 6 (enam) orang guru untuk setiap satuan

pendidikan, dan untuk daerah khusus 4 (empat) orang guru setiap satuan pendidikan

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

7.22 SMP tersedia 1 (satu) orang guru untuk setiap mata pelajaran, dan untuk daerah khusus tersedia satu orang guru untuk setiap rumpun mata pelajaran

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

7.23 Di setiap SD tersedia 2 (dua) orang guru yang memenuhi kualifkasi akademik S1 atau D-IV dan 2 (dua) orang guru yang telah

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab


(15)

memiliki sertifkat pendidik

7.24 SMP tersedia guru dengan kualifkasi akademik S-1 atau D-IV sebanyak 70% dan separuh diantaranya (35% dari keseluruhan guru) telah memiliki sertifkat

pendidik, untuk daerah khusus masing-masing sebanyak 40% dan 20%

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

7.25 SMP tersedia guru dengan kualifkasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifkat pendidik masingmasing satu orang untuk mata pelajaran Matematika, IPA, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

7.26 Kepala SD berkualifkasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifkat pendidik

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

7.27 Pengawas sekolah dan madrasah memiliki kualifkasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifkat

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab


(16)

Pendidik : SD 7.28 Pengawas

sekolah dan madrasah memiliki kualifkasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifkat Pendidik : SMP

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

7.29 Rencana dan melaksanakan kegiatan untuk membantu satuan pendidikan dalam

mengembangka n kurikulum dan proses

pembelajaran yang efektif : SD

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

7.30 Rencana dan melaksanakan kegiatan untuk membantu satuan pendidikan dalam

mengembangka n kurikulum dan proses

pembelajaran yang efektif : SMP

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

7.31 Kunjungan pengawas ke satuan

pendidikan dilakukan satu kali setiap bulan dan setiap kunjungan dilakukan selama 3 jam untuk

melakukan supervisi dan pembinaan : SD

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

7.32 Setiap SMP menyediakan buku teks yang

Indikator kinerja dialihkan


(17)

sudah ditetapkan kelayakannya oleh Pemerintah mencakup semua mata pelajaran dengan

perbandingan satu set untuk setiap perserta didik

menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

7.33 Kunjungan pengawas ke satuan

pendidikan dilakukan satu kali setiap bulan dan setiap kunjungan dilakukan selama 3 jam untuk

melakukan supervisi dan pembinaan : SMP

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

7.34 SD

menyediakan buku teks yang sudah

ditetapkan kelayakannya oleh Pemerintah mencakup mata pelajaran

Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, dan IPS dengan

perbandingan satu set untuk setiap peserta didik

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

7.35 SD

menyediakan satu set peraga IPA dan bahan yang terdiri dari model kerangka manusia, model tubuh manusia, bola dunia

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab


(18)

(globe), contoh peralatan optik, kit IPA untuk eksperimen dasar, dan poster/carta IPA 7.36 Setiap SD

memiliki 100 judul buku pengayaan dan 10 buku

referensi,dan setiap SMP memiliki 200 judul buku pengayaan dan 20 buku

referensi : SD

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

7.37 Setiap SD memiliki 100 judul buku pengayaan dan 10 buku

referensi,dan setiap SMP memiliki 200 judul buku pengayaan dan 20 buku

referensi : SMP

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

7.38 Setiap guru tetap bekerja 37,5 jam per minggu di satuan pendidikan, termasuk merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing atau melatih peserta didik, dan

melaksanakan tugas tambahan : SD

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

7.39 Satuan pendidikan menerapkan kurikulum

Indikator kinerja dialihkan menjadi


(19)

tingkat satuan pendidikan (KTSP) sesuai ketentuan yang berlaku : SD

indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

7.40 Satuan pendidikan menyeleng-garakan proses pembelajaran selama 34 minggu per tahun dengan kegiatan tatap muka sebagai berikut : a) Kelas I – II : 18 jam per

minggu; b) Kelas III : 24 jam per minggu; c) Kelas IV - VI : 27 jam per minggu atau d) Kelas VII - IX : 27 jam per minggu : SD

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

7.41Satuan pendidikan menerapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) sesuai ketentuan yang berlaku : SMP

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

7.42 Satuan pendidikan dalam jarak yang terjangkau dengan berjalan kaki yaitu maksimal 3 km untuk SD dan 6 km untuk SMP dari kelompok permukiman permanen di daerah teencil : SMP

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

7.43 Peserta didik dalam setiap rombongan belajar untuk

Indikator kinerja dialihkan menjadi


(20)

SD tidak melebihi 32 orang, dan untuk SMP tidak melebihi 36 orang. Untuk setiap

rombongan belajar tersedia 1 (satu) ruang kelas yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk peserta didik dan guru, serta papan tulis : SD

indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

7.44 Setiap guru tetap bekerja 37,5 jam per minggu di satuan pendidikan, termasuk merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing atau melatih peserta didik, dan

melaksanakan tugas tambahan : SMP

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

7.45 Satuan pendidikan menyeleng-garakan proses pembelajaran selama 34 minggu per tahun dengan kegiatan tatap muka sebagai berikut : a) Kelas I – II : 18 jam per

minggu; b) Kelas III : 24 jam per

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab


(21)

minggu; c) Kelas IV - VI : 27 jam per minggu atau d) Kelas VII - IX : 27 jam per minggu : SMP

7.1 Persentase tamatan SMA yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri

IK baru

penyempurnaa n dari IK

Output ke IK Outcome 7.2

Meningkatnya APM :

 SD  SMP  SMA

IK baru hasil penyempur naan dari IK Output ke IK Outcome 7.3

Meningkatnya APK :

 SD  SMP  SMA

IK baru hasil penyempur naan dari IK Output ke IK Outcome 7.4 Peningkatan

Angka Melek Huruf Usia > 15 Tahun

IK baru hasil penyempur naan dari IK Output ke IK Outcome 7.5 Peningkatan

lulusan SMA/MA/SMK yang diserap di dunia kerja

IK baru hasil penyempur naan dari IK Output ke IK Outcome 7.6 Persentase

peningkatan minat dan budaya baca masyarakat  Persentase

pengunjun g ke

Perpustaka an daerah  Persentase

pengunjun g ke

Perpustaka an keliling

IK baru hasil penyempurnaa n dari IK

Output ke IK Outcome

56. Meningkatn


(22)

partisipasi pemuda dalam pembangun an.

pemudi Nagari yang mendapat penyuluhan dalam kegiatan seleksi pemuda pelopor

keamanan lingkungan

dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

8.2 Persentase siswa siswi SMA yang mendapat pelatihan

kepemimpinan dalam kegiatan seleksi

PASKIBRAKA

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

8.3 Jumlah potensi sumber

kesejahteraan Sosial yang mengakses pelayanan Sosial ( TKSK,PSM, Karang Taruna, Tagana,

Organisasi Sosial )

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

8.1 Jumlah

Karang taruna aktif

IK baru hasil penyempurnaa n dari IK

Output ke IK Outcome 8.2 Jumlah

Pemuda Pelopor yg berpartisipasi dalam

pembanguna n daerah

IK baru hasil penyempurnaa n dari IK

Output ke IK Outcome

8.3 Peningkatan Jumlah pramuka garuda

IK baru hasil penyempurnaa n dari IK

Output ke IK Outcome 62. Meningkatn

ya aktivitas keolahragaa n

9.1 Event olahraga yang

dilaksanakan maupun yang diikuti

9.1 Event

olahraga yang dilaksanakan maupun yang diikuti

TETAP

9.2 Atlet yang berestasi (orang)

9.2 Atlet yang berestasi (orang)

TETAP


(23)

berkembang dimasyarakat yang difasilitasi

yang

berkembang dimasyarakat yang

difasilitasi 9.4 Organisasi

cabang

Olahraga yang dibina

9.4 Organisasi cabang Olahraga yang dibina

TETAP

66. Meningkatn ya kualitas kesehatan penduduk

10.1 Angka

Harapan Hidup 10.1 Angka Harapan Hidup

TETAP

10.2 Angka kematian ibu melahirkan

10.2 Angka kematian ibu

melahirkan

TETAP

10.3 Angka

kematian bayi 10.3 Angka kematian bayi

TETAP

10.4 Cakupan

rawat Inap Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

10.5 Cakupan rawat jalan

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

10.6 Cakupan

kunjungan bayi Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

10.7 Cakupan pelayanan anak balita

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

10.8 Cakupan pelayanan Kesehatan

10.4

Cakupan pelayana


(24)

Masyarakat miskin

n

Kesehata n

Masyarak at miskin 10.9 Cakupan

Balita gizi buruk mendapat perawatan kesehatan

10.5

Penuruna n angka gizi kurang pada Balita

Penyempurn aan IK Output menjadi Outcome

10.11 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

10.12 Cakupan kunjungan Ibu Hamil K4

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

10.13 Cakupan ibu hamil dengan komplikasi yang ditangani

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

10.14 Cakupan pertolongan persalinan oleh bidang atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

10.15 Cakupan pelayanan ibu nifas

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab


(25)

neonatal dengan yang ditangani

kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

10.16 Cakupan anak 6-24 bulan dari keluaraga miskin diberi makanan pendamping ASI

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

10.17 Cakupan peserta KB aktif

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

10.18

Ketersediaan obat sesuai kebutuhan

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

10.19 Persentase pendistribusia n obat ke unit pelayanan kesehatan

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

10.20 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

10.21 Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus

diberikan sarana

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung


(26)

kesehatan (RS) Jawab 10.22 Persentase

desa yang mencapai Universal Child Imunization ( UCI)

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

10.23 Cakupan penemuan seluruh penderita Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk usia < 15 tahun

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

10.24 Cakupan balita dengan pneumonia yang ditangani

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

10.25 Persentase penemuan pasien baru TB BTA positif (CDR)

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

10.26 Cakupan balita diare yang

mendapat pelayanan kesehatan

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

10. 27 Cakupan Nagari mengalami KLB yang dilakukan penyeleidikan epidemiologi <24 jam

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

10.28 Cakupan Desa Siaga Aktif

10.6

Cakupan Desa


(27)

Siaga Aktif 10.29 Persentase

rumah tangga yang

beperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

10.7

Persentase rumah tangga yang beperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

TETAP

10.30 Rasio Apoteker per 100.000 Penduduk

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

10.31 Rasio bidan per 100.000 penduduk

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

10.32Rasio perawat per 100.000 penduduk

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

10.33 Persentase tenaga

kesehatan yang memiliki izin

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

10.34 Persentase Sarana

distribusi obat dan makanan yang diawasi

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

10.35 Cakupan Pasangan Usia Subur yang isterinya

Indikator kinerja dialihkan menjadi


(28)

dibawah usia 20 th 3.5%

indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

10.36 Cakupan sasaran PUS menjadi peserta KB aktif 65%

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

10.37 Cakupan PUS yang ingin ber KB tidak teenuhi (unmet need) 5%

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

10.38 Cakupan Anggota Bina Keluarga Balita (BKB) ber KB 70%

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

10.39 Cakupan PUS peserta KB Anggota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang ber-KB 87%

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

10.40 Ratio Petugas lapangan KB/Penyuluh KB/ Penyuluh KB (PLKB/PKB) 1 Petugas disetiap 2 desa/keluraha n

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

10.41Pembantu Pembina Keluarga Berencana

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD


(29)

Penanggung Jawab

10.42 Cakupan Penyediaan Alat dan Obat Kontrasepsi utk Memenuhi Permintaan Masyarakat 30% setiap tahun

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

10.43 Cakupan penyediaan informasi data mikro keluarga di setiap Desa/Keluraha n 100 % setiap Tahun

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

10.10

Persentas e

posyandu aktif

IK baru hasil penyempur naan dari IK Output ke IK Outcome 110. Meningkatn

ya taraf hidup Penyandang Masalah Kesejahtera an Sosial (PMKS) dan aksesibilitas terhadap pelayanan sosial masyarakat

11.1 Persentase (%) panti sosial skala kabupaten/kot a dalam 1 tahun yang menyediakan sarana

prasarana pelayanan kesejahteraan sosial

11.1 Persentase (%) panti sosial skala kabupaten/k ota dalam 1 tahun yang menyediaka n sarana prasarana pelayanan kesejahteraa n sosial

TETAP

11.2 Persentase PMKS dalam 1 tahun yang memperoleh bantuan sosial

11.2 Persentase PMKS dalam 1 tahun yang

memperoleh bantuan sosial

TETAP

11.3 Persentase penyandang cacat fsik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial yang

menerima jaminan sosial dalam 1 tahun

11.3 Persentase penyandang cacat fsik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial yang menerima jaminan sosial dalam


(30)

1 tahun 11.4 Persentase

jumlah PMKS dalam 1 tahun yang menjadi peserta program pemberdayaan masyarakat melalui KUBE atau kelompok sosial ekonomi sejenis

11.4 Persentase jumlah PMKS dalam 1 tahun yang menjadi peserta program pemberdaya an

masyarakat melalui KUBE atau kelompok sosial ekonomi sejenis

TETAP

114. Berkemban gnya pasar sebagai sentra perdaganga n.

12.1 Persentase Revitalisasi pasar

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

12.2 Persentase pedagang yang menjual barang

kadaluarsa dan ilegal

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

12.3 Persentase UTTP yang ditera – teraulang

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

12.1 Persentase pasar layak bagi

perdaganga n

IK baru hasil penyempur naan dari IK Output ke IK Outcome 117. Berkemban

gnya usaha mikro, kecil, menengah dan

koperasi

13.1 Presentase jumlah koperasi aktif

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab


(31)

13.2 Presentase jumlah

koperasi sehat

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

13.3 Persentase koperasi yang melakukan RAT

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

13.4 Persentase pertumbuhan unit usaha industri

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

13.5 Persentase peningkatan Industri Kecil Menengah (IKM) yang menggunakan mesin dan peralatan

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

13.1 Persentase Pertumbuha n UMKM

IK baru hasil penyempur naan dari IK Output ke IK Outcome 13.2 Persentase

Jumlah Koperasi yang berkualitas

IK baru hasil penyempur naan dari IK Output ke IK Outcome 13.3 Persentase

peningkatan Volume Usaha Koperasi.

IK baru hasil penyempur naan dari IK Output ke IK Outcome 124. Meningkatn

ya kualitas dan

produksi berbagai komoditi pertanian,

14.1 Persentase Peningkatan produksi : a. Padi b. Cab

e c. Kakao

SS dan Ik baru direview dan diukur tahun 2015


(32)

perkebunan, peternakkan dan

perikanan

d. Daging e. Unggas f. Ikan g. Telur 125. Meningkatn

ya

kesejahtera an petani.

15.1 Persentase Peningkatan produksi Komoditi Unggulan Daerah (Komoditi

Tanaman Pangan : Padi )

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

15.2 Persentase Peningkatan produksi Komoditi Unggulan Daerah (Komoditi

Holtikultura : Cabe )

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

15.3 Persentase Peningkatan produksi Komoditi Unggulan Daerah (Komoditi

Holtikultura : Wortel)

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

15.4 Persentase Peningkatan produksi Komoditi Unggulan Daerah (Komoditi Perkebunan: Kakao )

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

15.5 Penguatan Cadangan Pangan

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

15.6 Persentase Produksi Perikanan : Tangkap

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab


(33)

Produksi ternak : Unggas

kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

15.8 Ketersediaan Informasi Pasokan, Harga dan Akses Pangan (%)

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

15.9 Pengawasan dan

Pembinaan keamanan pangan (%)

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

15.10 Persentase Peningkatan produksi Komoditi Unggulan Daerah (Komoditi Tanaman Pangan : Jagung)

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

15.15 Persentase Peningkatan produksi Komoditi Unggulan Daerah (Komoditi Perkebunan: Karet)

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

15.16 Persentase Peningkatan produksi Komoditi Unggulan Daerah (Komoditi Perkebunan: Kopi)

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

15.17 Persentase Produksi Perikanan :

Indikator kinerja dialihkan


(34)

Budidaya menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

15.18 Ketersediaan energi dan protein per kapita

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

15.19 Persentase Produksi Perikanan : Pengolahan

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

15.20 Persentase Produksi ternak : Ternak Besar

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

15.21 Persentase Produksi ternak : Ternak Kecil

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

15.22 Persentase Produksi Produk hasil peternakan : Daging

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

15.23 Persentase Produksi Produk hasil peternakan : Telur

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab


(35)

harga dan pasokan pangan (%)

kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

15.25 Skor Pola Pangan

harapan (PPH) (%)

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

15. 26 Penanganan Daerah Rawan Pangan (PD) (%)

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

15.27 Desa Mandiri Pangan (DMP)

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

148. Berkemban gnya

kepariwisata an daerah

16.1 Perlindungan pengembangan dan pemanfaatan bidang kesenian : Cakupan fasilitasi seni 30 %

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

16.2 Perlindungan pengembangan dan pemanfaatan bidang kesenian : Cakupan kajian seni 50 %

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

16.3 Perlindungan pengembangan dan pemanfaatan bidang kesenian : Cakupan Gelar seni 75 %

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung


(36)

Jawab 16.4 Perlindungan

pengembangan dan pemanfaatan bidang kesenian : Misi Kesenian 100%

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

16.5 Sarana dan Prasarana : Cakupan Sumber Daya Manusia Kesenian dan Budaya 25 %

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

16.6 Sarana dan Prasarana : Cakupan Tempat Seni dan Budaya 100%

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

16.7 Sarana dan Prasarana : Cakupan Organisasi Seni dan Budaya 34%

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

16.8 Jumlah Kunjungan Wisata (orang)

16.1 Persentase peningkatan kunjungan Wisatawan

Penyempurn aan IK Output menjadi Outcome 156. Menurunnya

jumlah penduduk miskin dan penganggur an.

17.1 Besaran tenaga kerja yang

mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

17.2 Besaran tenaga kerja yang

mendapatkan pelatihan berbasis masyarakat

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab


(37)

17.3 Besaran tenaga kerja yang

mendapatkan pelatihan kewirausahaan

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

17.4 Besaran pencari kerja yang terdaftar yang

ditempatkan

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

17.5 Besaran kasus yang diselesaikan dengan perjanjian bersama (PB)

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

17.6 Besaran pekerja/buruh yang menjadi peserta program jamsostek

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

17.7 Besaran pemeriksaan perusahaan

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

17.1 Penurunan angka kemiskinan

IK baru hasil penyempur naan dari IK Output ke IK Outcome 17.2 Penurunan

angka penganggur an

IK baru hasil penyempur naan dari IK Output ke IK Outcome 163. Meningkatk

an peran dan

partisipasi

18.1 Indeks

Pembangunan Pengarusutamaan Gender (%)

Indikator kinerja dialihkan menjadi


(38)

perempuan dalam pembangun an

indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

18.2 Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan penanganan pengaduan oleh petugas terlatih didalam unit pelayanan teadu

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

18.3 Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan layanan

kesehatan oleh tenaga kesehatan terlatih di

Puskesmas mampu

tatalaksana KtP/A dan PPT/PKT di RS

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

18.4 Cakupan layanan pemulangan bagi perempuan dan anak korban kekerasan

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

18.5 Cakupan layanan

reintegrasi sosial bagi perempuan dan anak korban kekerasan

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

18.6 Cakupan layanan

rehabilitasi sosial yang diberikan oleh petugas rehabilitasi sosial terlatih bagi perempuan dan anak korban kekerasan di dalam unit

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab


(39)

pelayanan teadu 18.7 Cakupan

layanan

bimbingan rohani yang diberikan oleh petugas bimbingan rohani terlatih bagi perempuan dan anak korban kekerasan di dalam unit pelayanan teadu

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

18.8 Cakupan penegakan hukum dari tingkat penyidikan sampai dengan putusan

pengadilan atas kasus-kasus kekerasan terhadap

perempuan dan anak

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

18.9 Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan layanan bantuan hukum

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

172. Meningkatn ya kuantitas dan kualitas jalan dan jembatan.

19.1 Jalan Yang Menghubungkan Pusat-Pusat Kegiatan Dalam Wilayah

Kabupaten (Km)

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

19.2 Jalan Yang Memudahkan Masyarakat Per Individu

Melakukan Perjalanan (Km)

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

19.3 Jalan yang Menjamin Pengguna Jalan Berkendara

Indikator kinerja dialihkan menjadi


(40)

dengan Selamat (Km)

indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

19.4 Jalan yang menjamin

kendaraan dapat berjalan dengan selamat dan nyaman ( Km )

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

19.5 Jalan yang Menjamin

Perjalanan Dapat dilakukan Sesuai dengan

KECEPATAN Rencana (Km)

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

19.3 Persentase peningkatan kualitas jalan

IK baru hasil penyempur naan dari IK Output ke IK Outcome 19.4 Persentase

peningkatan kualitas jembatan

IK baru hasil penyempur naan dari IK Output ke IK Outcome 177. Meningkatn

ya kualitas sumber daya air dan irigasi

20.1 Air baku untuk memenuhi kebutuhan pokok minimal sehari hari (M3/Tahun)

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

20.2 Air irigasi untuk pertanian rakyat pada sistem irigasi yang sudah ada (liter/dtk)

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

20.3

Peningkat an

kualitas Jaringan Irigasi

IK baru hasil penyempur naan dari IK Output ke IK Outcome 179. Meningkatn


(41)

pelayanan air bersih

melalui Sistem Penyediaan Air Minum dengan jaringan peipaan dan bukan

jaringan peipaan terlindungi dengan

kebutuhan pokok minimal 60 liter/orang/ hari

dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

180. Tersedianya sarana dan prasarana sanitasi pemukiman

22.1 Sistem air limbah setempat yang memadai. (KK)

IK menjadi penyempur naan SS 23 dan SS 22 tidak digunakan lagi

22.2 Sistem air limbah skala komunitas/ kawasan (jiwa)

IK menjadi penyempur naan SS 23 dan SS 22 tidak digunakan lagi

182. Meningkatn ya kuantitas dan kualitas perumahan dan

pemukiman rakyat.

23.1 Luasan permukiman kumuh yang berkurang dikawasan perkotaan (unit)

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

183. Tersedianya acuan peruntukan dan

memanfaat an ruang.

24.1 Cakupan masyarakat dalam

pengurusan IMB di kabupaten (rekomendasi advi planning)

SS dan Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD

Penanggung Jawab

184. Meningkatn ya sarana dan

prasarana perhubunga n.

25.1 Cakupan halte pada setiap Kabupaten yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

25.2 Cakupan fasilitas perlengkapan jalan (rambu,

Indikator kinerja dialihkan


(42)

marka, dan guardrill) dan penerangan jalan umum (PJU) pada jalan Kabupaten. Rata-rata

persentase

capaian indikator Fasilitas

Perlengkapan Jalan : Rambu

menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

25.3 Cakupan unit pengujian kendara-an bermotor bagi Kabupaten yang memiliki populasi kendaraan wajib uji minimal 4000 ( empat ribu) kendaraan wajib uji

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

25.4 Cakupan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang MRLL, Evaluasi Andalalin, Pengelolaan Parkir pada Kabupaten/Kota

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

25.5 Cakupan

angkutan umum yang melayani jaringan trayek yang

menghubungkan daerah tertinggal dan teencil

dengan wilayah yang telah

berkembang pada wilayah yang telah tersedia jaringan jalan Kabupaten

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

25.6 Cakupan terminal angkutan

penumpang pada setiap Kabupaten yang telah

dilayani angkutan umum dalam

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab


(43)

trayek

25.1 Persentase peningkatan sarana dan prasarana perhubunga n :

a. Rambu jalan b. Marka

jalan c. Guardrill d. Penerang

an jalan umum (PJU)

IK baru hasil penyempur naan dari IK Output ke IK Outcome

190. Meningkatn ya kualitas dan

pengelolaan lingkungan hidup

26.1 Persentase jumlah usaha dan/atau kegiatan yang mentaati persyaratan administratif dan teknis pencegahan pencemaran air

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

26.2 Persentase jumlah usaha dan/atau kegiatan sumber tidak bergerak yang memenuhi persyaratan administra-tif dan teknis

pengendalian pencemaran udara

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

26.3 Prosentase luasan lahan yang telah

ditetapkan status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa yang diinformasikan

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

26.4 Luas hutan dan lahan yang

direhabilitasi (%)

26.1 Persentase peningkatan luas hutan dan lahan yang

direhabilitasi

Penyempurnaa n IK Output menjadi Outcome


(44)

26.5 Kasus Illegal logging, Illegal Trading dan Okupasi

26.2

Persentas e

penuruna n

kerusaka n hutan dan lahan

Penyempurnaa n IK Output menjadi Outcome

26.6 Kasus kebakaran hutan

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

26.7 Prosentase jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan

pecemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

26.8 Cakupan Daerah Layanan Persampahan

26.3

Peningkatan cakupan wilayah pelayanan persampaha n

Penyempurnaa n IK Output menjadi Outcome

26.4 Satuan Mutu

Lingkungan Hidup (kualitas air)

IK baru hasil penyempurnaa n dari IK

Output ke IK Outcome 26.5 Persentase

jumlah usaha/ kegiatan yang memiliki dokumen lingkungan (UKL/UPL, SPPL)

IK baru hasil penyempurnaa n dari IK

Output ke IK Outcome

198. Tersedianya data dan peta daerah rawan

27.1 Persentase potensi daerah rawan

bencana alam

SS dan Indikator kinerja dialihkan


(45)

bencana. geologi Gunung Api

menjadi SS dan indikator

kinerja SKPD Penanggung Jawab

27.2 Persentase Daerah rawan bencana yang diawasi dan dikendalikan

SS dan Indikator kinerja dialihkan menjadi SS dan indikator

kinerja SKPD Penanggung Jawab

27.3 Persentase potensi daerah rawan

bencana alam geologi Tanah longsor

SS dan Indikator kinerja dialihkan menjadi SS dan indikator

kinerja SKPD Penanggung Jawab

201. Meningkatn ya

pengetahua n dan kesiapsiaga an

masyarakat dalam penanggula ngan

bencana.

28.1 Masyarakat yang

mendapatkan sosialisasi

penanggulangan bencana

28.1 Persentase lokasi rawan bencana yang siap menghadapi bencana

Penyempurnaa n IK Output menjadi Outcome

28.2 Cakupan pelayanan bencana kebakaran

28.2 Persentase kelompok masyarakat di daerah rawan bencana yang siap menghadapi bencana

Penyempurnaa n IK Output menjadi Outcome

28.3 Tingkat waktu tanggap (response time rate)

Pemindahan dari

IK 31

204. Meningkatn ya sarana prasarana penanggula ngan

bencana.

29.1 Persentase (%) korban bencana dalam 1 tahun yang

menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat

SS dan IK 29 menjadi SS dan IK SKPD

penanggung jawab


(46)

(%) korban bencana yang dievakuasi dengan

menggunakan sarana

prasarana tanggap darurat

lengkap dalam 1 tahun

menjadi SS dan IK SKPD

penanggung jawab

29.3 Persentase Sarana dan prasarana penanggulang an bencana alam

SS dan IK 29 menjadi SS dan IK SKPD

penanggung jawab

207. Meningkatn ya

penanganan tanggap darurat bencana

30.1 Persentase kejadian bencana yang dapat ditangani sesuai standar kapasitas penanggulan gan bencana

SS dan IK baru hasil penyempur naan dari SS dan IK Output ke IK Outcome

208. Meningkatn ya

kesiagaan dalam penanggula ngan

bahaya kebakaran

31.1 Cakupan pelayanan bencana kebakaran

SS 31 tidak digunakan lagi

31.2 Tingkat waktu tanggap

(response time rate)

Indikator ini pindah ke indikator SS 31.3 Persentase

aparatur pemadam kebakaran yang memenuhi

standar kualifkasi

SS 31 tidak digunakan lagi

31.4 Jumlah mobil pemadam

kebakaran di atas 3000-5000 liter pada WMK

SS 31 tidak digunakan lagi

212. Meningkatn ya

penguranga n resiko bencana dan

pemulihan kawasan/da

32.1 Persentase kejadian bencana yang dapat dipulihkan sesuai standar kapasitas

SS dan IK baru hasil penyempurnaa n dari SS dan IK Output ke IK Outcome


(47)

erah pasca bencana

penanggulan gan bencana 213. Meningkatn

ya

kesadaran masyarakat terhadap norma-norma dan peraturan perundang-undangan yang berlaku

33.1 Persentase penyelesaian kasus pengaduan masyarakat yang dituntaskan di dalam/di luar Pengadilan

SS dan Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD

Penanggung Jawab

33.2 Persentase peraturan perundangund angan yang telah

dipublikasikan

SS dan Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

33.3 Persentase Perda

Kabupaten yang

beerspektif HAM

SS dan Indikator kinerja dialihkan Menjadi indikator kinerja SKPD

Penanggung Jawab

216. Meningkatn ya kualitas dan

kompetensi SDM

aparatur

34.1 Jumlah diklat yang

dilaksanakan BKD dan Diklat

34.1 Persentase aparatur yang telah mengikuti peningkatan kapasitas sumber daya aparatur sesuai dengan penempatan tugas

Penyempurnaa n IK Output menjadi Outcome

34.2 Persentase satuan kerja yang

kelembagaann ya telah sesuai dengan

kebutuhan dan peraturan

34.2

Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi dalam menduduki jabatan

Penyempurnaa n IK Output menjadi Outcome


(48)

218. Meningkat nya kualitas pelayanan publik

35.1 Cakupan penerbitan Kartu Keluarga

35.1 Cakupan penerbita n Kartu Keluarga

TETAP

35.2 Cakupan penerbitan Kartu Tanda Penduduk (KTP)

35.2 Cakupan penerbita n Kartu Tanda Penduduk (KTP)

TETAP

35.3 Cakupan penerbitan kutipan Akta Kelahiran

35.3 Cakupan penerbita n kutipan Akta Kelahiran

TETAP

35.4 Rekomendasi terhadap layanan publik yang telah ditindak lanjuti

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

35.5 Persentase SKPD yang memiliki dan menerapkan SOP

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

35.6 Persentase jumlah Izin yang dikeluarkan

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

35.7 Tersedianya informasi peluang usaha sektor/bidang unggulan (Sektor)

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

35.8

Terselenggaranya fasilitasi

pemerintah daerah dalam rangka kerjasama kemitraan Antara

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung


(49)

Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK) tingkat kabupaten/ kota dengan

pengusaha tingkat provinsi/ nasional

Jawab

35.9

Terselenggaranya promosi peluang penanaman modal tingkat Kabupaten

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

35.10

Terselenggaranya pelayanan

perizinan dan non perizinan bidang penanaman modal melalui Pelayanan Teadu Satu Pintu (PTSP) di tingkat

Kabupaten

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

35.11 Pendaftaran Penanaman Modal Dalam Negeri, Izin Prinsip Penanaman Modal Dalam Negeri, Izin Usaha Penanaman Modal Dalam Negeri, Tanda Daftar

Perusahaan (TDP), Surat Izin Usaha

Perdagangan (SIUP),

Peanjangan Izin Mempekerjajan Tenaga Kerja Asing (IMTA) yang bekerja di lebih dari 1 (satu) kabupaten, sesuai

kewenangan

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab


(50)

pemerintah bimbingan penanaman 35.12

Terselenggaranya bimbingan

pelaksanaan Kegiatan Penanaman Modal kepada masyarakat dunia usaha.

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

35.13 Terimplementasi kannya Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan

Investasi Secara Elektronik

(SPIPISE)

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

35.14

Terselenggaranya sosialisasi

kebijakan penanaman modal kepada masyarakat dunia usaha

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

35.4 Jumlah unit pelayana n yang SKM berkateg ori baik

IK baru hasil penyempurnaa n dari IK

Output ke IK Outcome

35.6 Persentase perizinan yang diterbitkan tepat waktu

IK baru hasil penyempurnaa n dari IK

Output ke IK Outcome 231. Terwujudnya

transparansi pelayanan

36.1 Cakupan pengembangan dan

pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat di Tingkat

Kecamatan

36.1 Cakupan pengemban gan dan pemberdaya an Kelompok Informasi Masyarakat di Tingkat Kecamatan

TETAP

36.2 Sistim aplikasi informasi pemerintah daerah secara

36.2 Sistim aplikasi informasi pemerintah daerah


(51)

elektronik secara elektronik 36.3 Pelaksanaan

Diseminasi dan

Pendistribusia n Informasi Nasional melalui: Media luar ruang seperti media buletin, leaflet, booklet,

brosur,

buletin, leaflet, booklet,

brosur,

spanduk, dan baliho

(Kali/Tahun)

SS dan Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD

Penanggung Jawab

36.4 Pelaksanaan Diseminasi dan

Pendistribusia n Informasi Nasional melalui: Media massa seperti majalah, radio, dan televisi (kali/tahun)

SS dan Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD

Penanggung Jawab

36.5 Pelaksanaan Diseminasi dan Pendistribusian Informasi

Nasional melalui: Media baru seperti website (media online) (setiap hari)

SS dan Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD

Penanggung Jawab

36.6 Pelaksanaan Diseminasi dan Pendistribusian Informasi

Nasional melalui: Media inteersonal seperti

sarasehan, ceramah/ diskusi dan lokakarya (kali/tahun setiap kecamatan)

SS dan Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD

Penanggung Jawab


(52)

SKPD

mengisi data dan

informasi di website resmi pemerintah

penyempurnaa n dari IK

Output ke IK Outcome

237. Terwujudnya pelayanan yang baik, bersih dan akuntabel

37.1 Persentase tindak lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan BPK

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

37.2 Persentase tindak lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan BPKP

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

37.3 Persentase tindak lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Inspektorat

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

37.4 Persentase kasus

pengaduan yang telah ditindaklanjuti

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

37.5 Persentase evaluasi LAKIP SKPD

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

37.6 Persentase asistensi penyelenggara negara yang wajib

melaporkan harta

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung


(53)

kekayaannya Jawab 37.7 Persentase

SKPD yang menyampaika n LAKIP dan laporan penetapan kinerja secara benar dan tepat waktu

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

37.1 Persentase tindak lanjut Laporan Hasil

Pemeriksaan APIP

IK baru hasil penyempur naan dari IK Output ke IK Outcome

37.2 Persentase penurunan nilai

kerugian daerah hasil pemeriksaan inspektorat

IK baru hasil penyempur naan dari IK Output ke IK Outcome

37.3 Opini BPK terhadap LKPD

IK baru hasil penyempur naan dari IK Output ke IK Outcome 37.4 Peringkat

hasil evaluasi penyelengga raan urusan pemerintah daerah (LPPD)

IK baru hasil penyempur naan dari IK Output ke IK Outcome

37.5 Peringkat hasil evaluasi Akuntabilitas kerja

pemerintah daerah

IK baru hasil penyempur naan dari IK Output ke IK Outcome

37.6

Penyampaia n perubahan APBD tepat waktu yang disusun sesuai kalender penganggar

IK baru hasil penyempur naan dari IK Output ke IK Outcome


(54)

an

37.7 Persentase SKPD

Menyampaik an Laporan (semester dan

tahunan) yang Keuangan

IK baru hasil penyempur naan dari IK Output ke IK Outcome

37.8

Penyampaia n APBD Kabupaten tepat waktu yang

disusun sesuai dengan kalender penganggar

IK baru hasil penyempur naan dari IK Output ke IK Outcome

37.9 Jumlah Pencapaian Pendapatan Asli Daerah (PAD)

IK baru hasil penyempur naan dari IK Output ke IK Outcome 37.10

Persentas e

keselaras an

program RPJMD dengan RKPD

Pengalihan IK SS 37 ke SS 34

37.11 Persentase penyampaia n dokumen Perencanaan Pembanguna n Daerah tepat waktu

Pengalihan IK SS 37 ke SS 34

249. Terwujudnya pengelolaan keuangan dan aset daerah dengan baik

38.1 Persentase SKPD yang Menyampaika n Laporan Aset (semester dan tahunan)

SS dan sebagian IK menjadi SS dan IK penanggung jawab

38.2 Persentase


(55)

SKPD yang layak pakai yang tercatat dalam aplikasi asset

menjadi SS dan IK penanggung jawab

38.3 Jumlah Pencapaian Pendapatan Asli Daerah dari tahun ke tahun Pajak

SS dan sebagian IK menjadi SS dan IK penanggung jawab

38.4 Jumlah Pencapaian Pendapatan Asli Daerah dari tahun ke tahun

Retribusi

SS dan sebagian IK menjadi SS dan IK penanggung jawab

38.5 Jumlah Pencapaian Pendapatan Asli Daerah dari tahun ke tahun - Hasil Pegelolaan Kekayaan daerah

SS dan sebagian IK menjadi SS dan IK penanggung jawab

38.6 Jumlah Pencapaian Pendapatan Asli Daerah dari tahun ke -yang

dipisahkan Lain-lain PAD yang Sah

SS dan sebagian IK menjadi SS dan IK penanggung jawab

38.7 Penyampaian perubahan APBD tepat waktu yang disusun sesuai kalender penganggaran

SS dan sebagian IK menjadi SS dan IK penanggung jawab

38.8 Persentase SKPD

Menyampaika n Laporan (semester dan tahunan) yang Keuangan

SS dan sebagian IK menjadi SS dan IK penanggung jawab

38.9 Penyampaian APBD

Kabupaten tepat waktu

SS dan sebagian IK menjadi SS dan IK


(56)

yang disusun sesuai dengan kalender penganggaran

penanggung jawab

258. Meningkat nya

ketentrama n dan kenyamana n

masyarakat

39.1 Cakupan Penegakan Peraturan peraturan daerah dan peraturan kepala daerah

39.1 Cakupan Penegaka n

Peraturan peraturan daerah dan peraturan kepala daerah

TETAP

39.2 Persentase Koordinasi dengan Aparat Keamanan dalam

penanganan kasus tindak kejahatan dan kriminal yang terjadi di daerah

Indikator kinerja dialihkan menjadi indikator kinerja SKPD Penanggung Jawab

39.3 Cakupan patroli siaga ketertiban umum dan ketentraman masyarakat

39.3 Persentase patroli siaga ketertiban umum dan ketentraman masyarakat

Penyempurnaa n IKOutput menjadi Outcome

39.4 Cakupan rasio petugas Linmas

39.4 Cakupan rasio petugas Linmas

TETAP

262. Meningkat nya

efektiftas perencanaa n

pembangun an daerah

40.1 Persentase Kunjungan Kerja DPRD yang

difasilitasi setiap masa reses 3 x setahun , 1 kali reses max 6 hari

SS dan IK dialihkan menjadi SS dan IK SKPD

40.2 Persentase Kunjungan Kerja Komisi DPRD yang difasilitasi Setwan 3 x Setahun, 1 x Kunker Max 7 Hari

SS dan IK dialihkan menjadi SS dan IK SKPD


(57)

40.3 Persentase penegasan pilar batas wilayah administrasi pemerintahan yang telah ditetapkan : antara batas Kabupaten/kota

SS dan IK dialihkan menjadi SS dan IK SKPD

40.4 Persentase keselarasan program JMD dengan RKPD

SS dan IK dialihkan menjadi SS dan IK SKPD 40.5 Persentase

survey potensi baru dan terbarukan pembangkit tenaga listrik : energi panas bumi

SS dan IK dialihkan menjadi SS dan IK SKPD

40.6 Persentase survey potensi baru dan terbarukan pembangkit tenaga listrik : Energi tenaga air

SS dan IK dialihkan menjadi SS dan IK SKPD

40.7 Persentase penyelesaian dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah

Tahunan (RKPD) tepat waktu

SS dan IK dialihkan menjadi SS dan IK SKPD

2.2. PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2015

Berdasarkan penyempurnaan pada tabel 2.2 telah dilakukan perubahan/penyempurnaan dokumen akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Tanah Datar yaitu pada dokumen Perjanjian Kinerja Kabupaten Tanah Datar Tahun 2015. Hal ini dilaksanakan berdasarkan hasil Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Tanah Datar oleh Kemenpan RB RI tahun 2015. Adapun langkah-langkah peningkatan penyelenggaraaan SAKIP yang dilaksanakan antara lain :


(58)

1. Membuat Komitmen bersama untuk penyusunan RPJMD Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016-2021 akan menyesuaikan Indikator Kinerja yang pada saat ini hanya berorientasi keluaran suatu kegiatan (Out put) menjadi berorientasi hasil yang bermanfaat bagi masyarakat (Out Come).

2. Mereviu Indikator Kinerja Sasaran yang selama ini berorientasi out put, menjadi berorientasi Outcome.

3. Mengalihkan Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Pemerintah Daerah menjadi Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja SKPD, karena masih bersifat out put/proses.

Perubahan /Penyempurnaan Dokumen Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Tanah Datar Tahun 2015 sebagaimana tercantum pada tabeL 2.3.

Tabel 2.3

PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA

PEMERINTAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2015

No. StrategisSasaran

Indikator Kinerja Baru

(Setelah Disempurnakan)

Target PenangguSKPD

ng Jawab

1. Meningkatnya pemahaman dan

pengamalan ajaran agama

1.1 Persentase Peningkatan zakat yang terhimpun di BAZ Kabupaten Tanah Datar

2,61% Setda Bagian Kesra

1.2 Peningkatan Jumlah anak yang khatam Al-quran

100

Orang Setda Bagian Kesra 1.3 Peningkatan

Jumlah peserta Qurban (orang)

1.000 orang

Setda Bagian Kesra 4. Meningkatnya

pemahaman dan

pengamalan

2.1 Persentase peningkatan KAN yang

melaksanakan

100% Setda Bagian Pemnag


(59)

nilai-nilai adat dan budaya.

fungsinya

2.2 Jumlah sanggar seni dan budaya yang

diberdayakan

30% Dinas Budparpora

6. Meningkat nya pelayanan kehidupan beragama

3.1 Persentase guru TPA yang

melaksanakan fungsinya (aktif)

100% Setda Bagian Kesra 7. Berkurangnya

kenakalan remaja dan perbuatan maksiat

4.1 Persentase kasus kenakalan remaja yang ditangani

100% Kantor Kesbangpol dan Satpol PP

4.2 Persentase kasus perbuatan maksiat yang ditangani

100% Kantor Kesbangpol

9. Meningkatnya mutu,

pemerataan dan relevansi pendidikan

5.1 Persentase tamatan SMA/MA/SMK yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri

51,41 % Dinas Pendidikan

5.2 Meningkatnya APM :

 SD/MI  SMP/MTs  SMA/MA/SMK

97,57 % 79,10 % 62,73 %

Dinas Pendidikan

5.3 Meningkatnya APK :

 SD/MI  SMP/MTs  SMA/MA/SMK

106,43 % 100,41 % 76,55 %

Dinas Pendidikan

5.4 Peningkatan Angka Melek Huruf Usia > 15 Tahun

100 % Dinas Pendidikan

5.5 Peningkatan lulusan SMA/MA/SMK yang diserap di dunia kerja

14,79 %

Dinas Pendidikan

5.6 Persentase

peningkatan minat dan budaya baca masyarakat

 Persentase pengunjung ke Perpustakaan daerah

5400 org

Dinas Pendidikan


(60)

 Persentase pengunjung ke Perpustakaan keliling

1700 org

14. Meningkatnya partisipasi pemuda dalam pembangunan.

6.1 Jumlah Karang taruna aktif

75 Dinas Budparpora 6.2 Jumlah Pemuda

Pelopor yg berpartisipasi dalam

pembangunan daerah

28

Dinas Budparpora

6.3 Peningkatan Jumlah pramuka

garuda 28

Dinas Budparpora 17. Meningkatnya

aktivitas keolahragaan

7.1 Event olahraga yang

dilaksanakan maupun yang diikuti

8 Dinas

Budparpora

7.2 Atlet yang

berestasi (orang) 150 Dinas Budparpora 7.3 Olahraga yang

berkembang dimasyarakat yang difasilitasi

5 Dinas

Budparpora

7.4 Organisasi cabang Olahraga yang dibina

28 Dinas

Budparpora 21. Meningkatnya

kualitas kesehatan penduduk

8.1 Angka Harapan Hidup

72,3 Dinas Kesehatan 8.2 Angka kematian

ibu melahirkan

102 Dinas Kesehatan 8.3 Angka kematian

bayi per 1000 kelahiran hidup

23 orang Dinas Kesehatan 8.4 Cakupan

pelayanan Kesehatan Masyarakat miskin

100 % Dinas Kesehatan

8.5 Penurunan angka gizi kurang pada Balita

30,77 % 20/65

Dinas Kesehatan 8.6 Cakupan Desa

Siaga Aktif

100 % Dinas Kesehatan 8.7 Persentase

rumah tangga yang beperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

70 % Dinas Kesehatan

8.8 Persentase cakupan tempat

87 % Dinas Kesehatan


(61)

tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan 8.9 Rata-rata

lamanya rawatan seorang pasien

4 hari Dinas Kesehatan 8.10 Persentase

akses air minum

70% Badan

Taskin PMPKB 8.11 Persentase

posyandu aktif 100 % Badan Taskin PMPKB 31. Meningkatnya

taraf hidup Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan

aksesibilitas terhadap pelayanan sosial masyarakat

9.1 Persentase (%) panti sosial skala

kabupaten/kota dalam 1 tahun yang

menyediakan sarana

prasarana pelayanan kesejahteraan sosial

14 Dinsosnaker

9.2 Persentase PMKS dalam 1 tahun yang memperoleh bantuan sosial

15 Dinsosnaker

9.3 Persentase penyandang cacat fsik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial yang menerima jaminan sosial dalam 1 tahun

250 Dinsosnaker

9.4 Persentase jumlah PMKS dalam 1 tahun yang menjadi peserta program

pemberdayaan masyarakat melalui KUBE atau kelompok sosial ekonomi sejenis

180 Dinsosnaker

35. Berkembangny a pasar

sebagai sentra perdagangan.

10.1 Persentase pasar layak bagi

perdagangan

83,33% Dinas

Koperindagp astam


(62)

36. Berkembangny a usaha mikro, kecil,

menengah dan koperasi

11.1 Persentase Pertumbuhan UMKM

4% Dinas

Koperindagp astam

11.2 Persentase Jumlah Koperasi yang

berkualitas

90,9% Dinas

Koperindagp astam

11.3 Persentase peningkatan Volume Usaha Koperasi.

0,15% Dinas

Koperindagp astam

39. Meningkatnya kualitas dan produksi berbagai komoditi pertanian, perkebunan, peternakkan dan perikanan

12.1 Persentase Peningkatan produksi :

a. Padi b. Cabe c. Kakao d. Daging e. Unggas f. Ikan g. Telur

a. 0,72 % b. 4,75 % c. 10 % d. 5 % e. 8% f. 15,38 % g. 15%

Dinas Pertanian, Perkebunan dan

Kehutanan

40. Berkembangny a kepariwisata an daerah

40.1 Peningkatan Jumlah Wisata dalam dan luar negeri

1.000.0 00

Dinas Budparpora

41. Menurunnya jumlah penduduk miskin dan pengangguran .

14.1 Penurunan angka kemiskinan

5,29% Dinsosnaker dan Badan Taskin PMPKB 14.2 Penurunan

angka

pengangguran

5,5% Dinsosnaker

43. Meningkatnya kuantitas dan kualitas jalan dan jembatan.

15.1 Persentase peningkatan Jalan

Berkualitas Baik

1,49% Dinas PU

15.2 Persentase peningkatan jembatan Berkualitas Baik

0,42% Dinas PU

45. Meningkatnya kualitas

sumber daya air dan irigasi

16.1. Peningkatan kualitas

Jaringan Irigasi

55 unit Dinas PU

46. Meningkatnya sarana dan prasarana perhubungan.

16.1 Persentase peningkatan sarana dan prasarana perhubungan : a. Rambu jalan b. Marka jalan

a. 100 % b. 81 %

Dishubkominf o


(63)

c. Penerangan jalan umum (PJU)

c. 100 %

47. Meningkatnya kualitas dan pengelolaan lingkungan hidup

18.1 Persentase cakupan wilayah pelayanan persampahan

15

Nagari Dinas Pertanian, Perkebunan, dan

Kehutanan 18.2 Status Mutu

Lingkungan Hidup

5 Sumber Dinas Pertanian, Perkebunan, dan

Kehutanan 18.3 Persentase

Jumlah

Usaha/Kegiatan yang memiliki Dokumen Lingkungan

a. UKL/UPL b. SPPL

a. 3 b. 128

Kantor Lingkungan Hidup

18.4 Persentase peningkatan luas hutan dan lahan yang direhabilitasi

2,67% Distanbunhut

18.5 Persentase penurunan kerusakan hutan dan lahan

0,5% Distanbunh ut

51. Meningkatnya pengetahuan dan

kesiapsiagaan masyarakat dalam

penanggulang an bencana.

19.1 Persentase lokasi rawan bencana yang siap

menghadapi bencana

80% BPBD

19.2 Persentase kelompok masyarakat di daerah rawan bencana yang siap

menghadapi bencana

 Satgas bencana nagari

 kelompok siaga bencana

sekolah(KSS)

100 org 50 org

BPBD

19.3 Tingkat waktu tanggap

(response time rate)


(1)

36. Berkembangny a usaha mikro, kecil,

menengah dan koperasi

11.1 Persentase Pertumbuhan UMKM

4% Dinas

Koperindagp astam

11.2 Persentase Jumlah Koperasi yang berkualitas 90,9% Dinas Koperindagp astam

11.3 Persentase peningkatan Volume Usaha Koperasi. 0,15% Dinas Koperindagp astam 39. Meningkatnya kualitas dan produksi berbagai komoditi pertanian, perkebunan, peternakkan dan perikanan

12.1 Persentase Peningkatan produksi : a. Padi b. Cabe c. Kakao d. Daging e. Unggas f. Ikan g. Telur

a. 0,72 % b. 4,75 % c. 10 % d. 5 % e. 8% f. 15,38 % g. 15% Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan 40. Berkembangny a kepariwisata an daerah 40.1 Peningkatan Jumlah Wisata dalam dan luar negeri 1.000.0 00 Dinas Budparpora 41. Menurunnya jumlah penduduk miskin dan pengangguran .

14.1 Penurunan angka kemiskinan 5,29% Dinsosnaker dan Badan Taskin PMPKB 14.2 Penurunan

angka pengangguran 5,5% Dinsosnaker 43. Meningkatnya kuantitas dan kualitas jalan dan jembatan.

15.1 Persentase peningkatan Jalan

Berkualitas Baik

1,49% Dinas PU

15.2 Persentase peningkatan jembatan Berkualitas Baik

0,42% Dinas PU

45. Meningkatnya

kualitas sumber daya air dan irigasi

16.1. Peningkatan kualitas

Jaringan Irigasi

55 unit Dinas PU

46. Meningkatnya

sarana dan prasarana perhubungan.

16.1 Persentase peningkatan sarana dan prasarana perhubungan : a. Rambu jalan b. Marka jalan

a. 100 % b. 81 %

Dishubkominf o


(2)

c. Penerangan jalan umum (PJU)

c. 100 %

47. Meningkatnya

kualitas dan pengelolaan lingkungan hidup

18.1 Persentase cakupan wilayah pelayanan persampahan

15

Nagari Dinas Pertanian,

Perkebunan, dan

Kehutanan 18.2 Status Mutu

Lingkungan Hidup

5 Sumber Dinas

Pertanian, Perkebunan, dan

Kehutanan 18.3 Persentase

Jumlah

Usaha/Kegiatan yang memiliki Dokumen Lingkungan

a. UKL/UPL b. SPPL

a. 3 b. 128

Kantor Lingkungan Hidup

18.4 Persentase peningkatan luas hutan dan lahan yang direhabilitasi

2,67% Distanbunhut

18.5 Persentase penurunan kerusakan hutan dan lahan

0,5% Distanbunh

ut

51. Meningkatnya

pengetahuan dan

kesiapsiagaan masyarakat dalam

penanggulang an bencana.

19.1 Persentase lokasi rawan bencana yang siap

menghadapi bencana

80% BPBD

19.2 Persentase kelompok masyarakat di daerah rawan bencana yang siap

menghadapi bencana

 Satgas bencana

nagari

 kelompok siaga

bencana sekolah(KSS)

100 org 50 org

BPBD

19.3 Tingkat waktu tanggap

(response time rate)


(3)

54. Meningkatnya penanganan tanggap darurat bencana

20.1 Persentase kejadian bencana yang dapat ditangani sesuai standar kapasitas penanggulanga n bencana

60% BPBD

55. Meningkatnya

pengurangan resiko bencana dan pemulihan kawasan/daera h pasca

bencana

21.1 Persentase kejadian bencana yang dapat

dipulihkan sesuai standar kapasitas penanggulanga n bencana

80 % BPBD

56. Meningkatnya

kualitas dan kompetensi SDM aparatur

22.1 Persentase aparatur yang telah mengikuti peningkatan kapasitas sumber daya aparatur sesuai dengan

penempatan tugas

100 % BKD dan

Diklat

22.2 Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi dalam menduduki jabatan

100 % BKD dan

Diklat

58. Meningkat nya

kualitas pelayanan publik

23.1 Cakupan penerbitan Kartu Keluarga

103.561 Dinas Dukcapil

23.2 Cakupan penerbitan kartu tanda penduduk (KTP)

267.629 Dinas Dukcapil

23.3 Cakupan penerbitan akta kelahiran

110.118 Dinas Dukcapil

23.4 Jumlah unit pelayanan yang SKM berkategori baik

17 unit Setda

Bagian Organisasi 23.6 Persentase

perizinan yang diterbitkan tepat waktu

100 % KPPT


(4)

transparansi pelayanan

pengembangan dan

pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat di Tingkat

Kecamatan

3 klp o

24.2 Persentase SKPD mengisi data dan informasi di website resmi pemerintah

5 Setda Bagian PUM

24.3 Sistem Aplikasi Informasi

Pemerintah Daerah Secara Elektronik

17 Dishubkominfo

66. Terwujudnya

pelayanan yang baik, bersih, dan akuntabel

25.1 Persentase tindak lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan APIP

90% Inspektorat

25.2 Persentase penurunan nilai kerugian daerah hasil

pemeriksaan inspektorat

0.02% Inspektorat

25.3 Opini BPK

terhadap LKPD WTP DPPKA

25.4 Peringkat hasil evaluasi

penyelenggaraa n urusan

pemerintah daerah (LPPD)

Tinggi Setda

Bagian PUM

25.5 Peringkat hasil evaluasi

Akuntabilitas kerja

pemerintah daerah

B Setda

Bagian Organisasi

25.6 Penyampaian APBD

Kabupaten tepat waktu yang disusun sesuai dengan kalender penganggaran

Tepat

Waktu DPPKA


(5)

Pencapaian Pendapatan Asli Daerah dari tahun ke - yang dipisahkan Lain-lain PAD yang Sah

674.778

.235,-25.8 Persentase keselarasan program RPJMD dengan RKPD

90% Bappeda

dan PM 25.9 Persentase

penyampaian dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah tepat waktu

Tepat

Waktu Bappeda dan PM

75. Meningkatnya

kesadaran masyarakat terhadap norma-norma dan peraturan perundang-undangan yang berlaku

26.1 Jumlah produk hukum daerah yang diterbitkan : - Peraturan

daerah

- Peraturan Bupati

- Keputusan Bupati

7 50 500

Setda Bagian HUKUM

76. Meningkat nya

ketentraman dan

kenyamanan masyarakat

27.1 Cakupan Penegakan Peraturan daerah dan peraturan kepala daerah

90% Satpol PP

27.2 Persentase patroli siaga ketertiban umum dan ketentraman masyarakat

86 Satpol PP

27.3 Cakupan rasio

petugas Linmas 0,38 Kesbang Poldan Satpol


(6)