132824 MQFM 2010 01 Fokus Pagi 16 Januari 2010
Fokus Pagi
Edisi Sabtu, 16 Januari 2010
Tema: Kesehatan Anak
Topik: Jajanan Anak Sekolah Yang Tidak Sehat
Sahabat MQ/ Jajanan Anak merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh para
orang tua// Karena makanan ringan yang saat ini beredar/ banyak yang
mengandung bahan pengawet dan bahan pewarna/ yang berbahaya bagi
kesehatan anak//
Bahan pengawet berbahaya/ formalin/ dan boraks/ tentunya tidak asing lagi di
telinga kita// Formalin yang sering digunakan untuk mengawetkan mayat/
banyak digunakan pedagang kecil untuk mengawetkan/ dan mengenyalkan
bahan makanan// Begitu juga dengan boraks/ yang biasa digunakan untuk
mengawetkan kayu/ saat ini banyak ditemui terkandung dalam mi basah/
lontong/ bakso/ pempek/ cincau hitam/ dan kerupuk udang//
Seperti halnya Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Yogyakarta/ yang
menemukan sedikitnya 40 persen jajanan/ yang diperjualbelikan di
sekolah-sekolah/ dan pedagang kaki lima/ mengandung zat berbahaya/ seperti
sakarin dan siklamat// Kepala Bidang Regulasi dan Pengelolaan Sumber Daya
Manusia Kesehatan/ Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta -Tuti Setyowati
mengatakan/ apabila jajanan berbahaya tersebut terus dikonsumsi/ maka akan
sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh//
Atas temuan itu/ seluruh PKL yang berdagang di kota Yogyakarta/ mulai dari
PKL yang ada di sekolah-sekolah/ maupun di jalan-jalan protokol/ akan segera
ditertibkan// Penertiban tersebut/ nantinya akan dilakukan dengan melakukan
sertifikasi/ terhadap para pedagang atau/ PKL yang berjualan di Kota
Yogyakarta//
Sementara itu/ Sahabat MQ/ badan pengawas obat dan makanan-BPOM di jawa
barat merilis hasil pengkajiannya/ terhadap sejumlah makanan anak-anak yang
dijual di beberapa wilayah di bandung jawa barat// Hasilnya/ ternyata sebanyak
80% dari jajanan yang diobservasi/ mengandung bahan-bahan yang
membahayakan kesehatan/ seperti formalin/ boraks/ natrium siklamat/
rhodamin/ dan sakarin//
Terkait maraknya jajanan anak yang cukup berbahaya tersebut/ Ahli gizi dan
makanan di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung -Sri Iwa Ningsih pun
membenarkan/ bahaya bahan campuran dalam makanan anak-anak tersebut//
pihaknya menambah/ anak-anak yang sering mengonsumsi jajanan yang
mengandung formalin/ boraks/ rhodamin B/ dan zat berbahaya lain/ biasanya
rentan terhadap penyakit/ dan pertumbuhan badannya juga cenderung lambat//
Menyangkut pewarna buatan/ rhodamin B/ Sri berharap/ agar pemerintah
bertindak tegas untuk melarang pemakaiannya/ sebagai bahan campuran dalam
makanan// Sebab/ hingga saat ini/ pemakaiannya masih diizinkan// Padahal/ di
beberapa negara pun/ hal tersebut telah dilarang// Dikarenakan penggunaan
bahan pewarna buatan dalam makanan bukan hanya tidak aman/ tetapi juga
tidak mempunyai nilai gizi//
Nah Sahabat MQ/ Bagaimana cara kita membedakan mana jajanan yang
berbahaya bagi anak dengan yang tidak?/ Bahan-bahan seperti apakah yang
perlu kita waspadai dalam jajanan sekolah tersebut?/ lantas langkah seperti
apakah yang seharusnya dilakukan orangtua/ dan pemerintah untuk mengatasi
permasalahan tersebut?// Untuk itulah sahabat MQ/ kali ini kita akan
mendiskusikannya dengan beberapa narasumber/ yaitu:
1. Salah Satu Penjual Es Keliling Di Sekolah –Edy
2. Kepala Seksi Layanan Informasi BBPOM Yogyakarta– Diah Cokrowati
3. Pakar Gizi dari IPB Bandung –Dr. Sri Ana Marliyati
Narsum 1: 8.15
Salah Satu Penjual Es Keliling Di Sekolah –Edy
1.Jajanan sekolah seperti apa yang anda jual? Sudah berapa lama berjualan
dan di mana sajakah anda berjualan?
2.Apakah pembuatan jajanan tersebut anda yang membuat sendiri?
3.Terbuat dari bahan-bahan seperti apakah/ jajanan yang anda buat tersebut?
4. Apakah dagangan yang anda buat selalu habis setiap harinya?
5. Jika tidak habis/ langkah seperti apa yang anda lakukan terhadap dagangan
anda tersebut?
6. Dilihat dari jajanan yang anda buat/ apakah anda juga menambahkan
bahan-bahan pemanis buatan atau pewarna buatan?
7. Seberapa besar kadar bahan-bahan tersebut anda gunakan dalam dagangan
anda?
8. Apakah anda mengetahui/ bahwa bahan-bahan tersebut berbahaya bagi
kesehatan jika dikonsumsi terus menerus?
9. Apa tujuan anda/ mencampurkan bahan-bahan tersebut ke dalam dagangan
yang anda buat?
Narsum 2: 8.45
Kepala Seksi Pelayanan Informasi BBPOM Yogyakarta– Diah Tjahjonowati
1. Menanggapi masih banyaknya jajanan anak sekolah yang cukup berbahaya
saat ini/ tanggapan anda seperti apa?
2. Langkah atau usaha yang telah dilakukan BBPOM Yogyakarta sendiri untuk
mengatasi permasalahan tersebut seperti apa?
3. Apakah pemantauan terhadap para penjual jajanan tersebut sudah
menjangkau seluruh jogja?
4. Hingga saat ini/ daerah atau kawasan yang paling banyak menjual jajanan
sekolah yang cukup berbahaya dimana saja ini?
5. Kira-kira di Jogja sendiri/ berapa persenkah penjual jajanan sekolah yang
masih ditemui menggunakan bahan yang cukup berbahaya?
6. Biasanya/ penjual jajanan seperti apakah yang sering ditemui menggunakan
bahan-bahan pengawet berbahaya?
7. Terutama menaggapi masih maraknya penjual jajanan yang menggunakan
pengawet buatan di sekolah-sekolah/ komentar anda seperti apa?
8. Bahan-bahan pengawet buatan seperti apa yang perlu kita waspadai dalam
jajanan anak-anak?
9. Himbauan anda kepada para orang tua dan masyarakat Jogja terkait
maraknya jajanan yang berpengawet berbahaya ini seperti apa?
Narsum 3: 9.15
Pakar Gizi dari IPB Bandung –Dr. Sri Ana Marliyati
1. Pada dasarnya/ bagaimana cara membedakan jajanan yang mengandung
pengawet buatan yang berbahaya dan mana yang tidak?
2. Apakah tampilan warna yang menarik dan aroma yang harum dari sebuah
makanan dapat dikategorikan terkandung bahan pengawet buatan?
3. Jenis jajanan anak seperti apa saja yang perlu orang tua waspadai
mengandung zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan anak?
4. Efek dari jajanan yang mengandung pengawet seperti rhodamin/ boraks/
formalin/dsb tersebut terhadap kesehatan dan tumbuh kembang anak seperti
apa?
5. Tapi di jaman yang semakin pragmatis ini/ penjual biasanya ingin mendapat
keuntungan yang besar dengan bahan yang semurah mungkin/ apakah zat-zat
pengawet tersebut memang boleh dikonsumsi manusia/ apalagi anak-anak?
6. Apakah terdapat alternatif bagi para penjual jajanan yang ingin dagangannya
menarik/ enak tanpa menggunakan bahan-bahan pengawet/ namun dengan
biaya produksi yang murah?
7. Masalah efisiensi waktu dan tenaga juga menjadi kendala bagi para penjual
jajanan tersebut/ karena mereka menilai bahwa menggunakan bahan alami itu
ribet dan lama/ tanggapan anda?
8. Pesan anda kepada pendengar kami/ baik penjual jajanan/ orang tua dan
pemerintah terkait permasalahan ini seperti apa?
Edisi Sabtu, 16 Januari 2010
Tema: Kesehatan Anak
Topik: Jajanan Anak Sekolah Yang Tidak Sehat
Sahabat MQ/ Jajanan Anak merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh para
orang tua// Karena makanan ringan yang saat ini beredar/ banyak yang
mengandung bahan pengawet dan bahan pewarna/ yang berbahaya bagi
kesehatan anak//
Bahan pengawet berbahaya/ formalin/ dan boraks/ tentunya tidak asing lagi di
telinga kita// Formalin yang sering digunakan untuk mengawetkan mayat/
banyak digunakan pedagang kecil untuk mengawetkan/ dan mengenyalkan
bahan makanan// Begitu juga dengan boraks/ yang biasa digunakan untuk
mengawetkan kayu/ saat ini banyak ditemui terkandung dalam mi basah/
lontong/ bakso/ pempek/ cincau hitam/ dan kerupuk udang//
Seperti halnya Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Yogyakarta/ yang
menemukan sedikitnya 40 persen jajanan/ yang diperjualbelikan di
sekolah-sekolah/ dan pedagang kaki lima/ mengandung zat berbahaya/ seperti
sakarin dan siklamat// Kepala Bidang Regulasi dan Pengelolaan Sumber Daya
Manusia Kesehatan/ Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta -Tuti Setyowati
mengatakan/ apabila jajanan berbahaya tersebut terus dikonsumsi/ maka akan
sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh//
Atas temuan itu/ seluruh PKL yang berdagang di kota Yogyakarta/ mulai dari
PKL yang ada di sekolah-sekolah/ maupun di jalan-jalan protokol/ akan segera
ditertibkan// Penertiban tersebut/ nantinya akan dilakukan dengan melakukan
sertifikasi/ terhadap para pedagang atau/ PKL yang berjualan di Kota
Yogyakarta//
Sementara itu/ Sahabat MQ/ badan pengawas obat dan makanan-BPOM di jawa
barat merilis hasil pengkajiannya/ terhadap sejumlah makanan anak-anak yang
dijual di beberapa wilayah di bandung jawa barat// Hasilnya/ ternyata sebanyak
80% dari jajanan yang diobservasi/ mengandung bahan-bahan yang
membahayakan kesehatan/ seperti formalin/ boraks/ natrium siklamat/
rhodamin/ dan sakarin//
Terkait maraknya jajanan anak yang cukup berbahaya tersebut/ Ahli gizi dan
makanan di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung -Sri Iwa Ningsih pun
membenarkan/ bahaya bahan campuran dalam makanan anak-anak tersebut//
pihaknya menambah/ anak-anak yang sering mengonsumsi jajanan yang
mengandung formalin/ boraks/ rhodamin B/ dan zat berbahaya lain/ biasanya
rentan terhadap penyakit/ dan pertumbuhan badannya juga cenderung lambat//
Menyangkut pewarna buatan/ rhodamin B/ Sri berharap/ agar pemerintah
bertindak tegas untuk melarang pemakaiannya/ sebagai bahan campuran dalam
makanan// Sebab/ hingga saat ini/ pemakaiannya masih diizinkan// Padahal/ di
beberapa negara pun/ hal tersebut telah dilarang// Dikarenakan penggunaan
bahan pewarna buatan dalam makanan bukan hanya tidak aman/ tetapi juga
tidak mempunyai nilai gizi//
Nah Sahabat MQ/ Bagaimana cara kita membedakan mana jajanan yang
berbahaya bagi anak dengan yang tidak?/ Bahan-bahan seperti apakah yang
perlu kita waspadai dalam jajanan sekolah tersebut?/ lantas langkah seperti
apakah yang seharusnya dilakukan orangtua/ dan pemerintah untuk mengatasi
permasalahan tersebut?// Untuk itulah sahabat MQ/ kali ini kita akan
mendiskusikannya dengan beberapa narasumber/ yaitu:
1. Salah Satu Penjual Es Keliling Di Sekolah –Edy
2. Kepala Seksi Layanan Informasi BBPOM Yogyakarta– Diah Cokrowati
3. Pakar Gizi dari IPB Bandung –Dr. Sri Ana Marliyati
Narsum 1: 8.15
Salah Satu Penjual Es Keliling Di Sekolah –Edy
1.Jajanan sekolah seperti apa yang anda jual? Sudah berapa lama berjualan
dan di mana sajakah anda berjualan?
2.Apakah pembuatan jajanan tersebut anda yang membuat sendiri?
3.Terbuat dari bahan-bahan seperti apakah/ jajanan yang anda buat tersebut?
4. Apakah dagangan yang anda buat selalu habis setiap harinya?
5. Jika tidak habis/ langkah seperti apa yang anda lakukan terhadap dagangan
anda tersebut?
6. Dilihat dari jajanan yang anda buat/ apakah anda juga menambahkan
bahan-bahan pemanis buatan atau pewarna buatan?
7. Seberapa besar kadar bahan-bahan tersebut anda gunakan dalam dagangan
anda?
8. Apakah anda mengetahui/ bahwa bahan-bahan tersebut berbahaya bagi
kesehatan jika dikonsumsi terus menerus?
9. Apa tujuan anda/ mencampurkan bahan-bahan tersebut ke dalam dagangan
yang anda buat?
Narsum 2: 8.45
Kepala Seksi Pelayanan Informasi BBPOM Yogyakarta– Diah Tjahjonowati
1. Menanggapi masih banyaknya jajanan anak sekolah yang cukup berbahaya
saat ini/ tanggapan anda seperti apa?
2. Langkah atau usaha yang telah dilakukan BBPOM Yogyakarta sendiri untuk
mengatasi permasalahan tersebut seperti apa?
3. Apakah pemantauan terhadap para penjual jajanan tersebut sudah
menjangkau seluruh jogja?
4. Hingga saat ini/ daerah atau kawasan yang paling banyak menjual jajanan
sekolah yang cukup berbahaya dimana saja ini?
5. Kira-kira di Jogja sendiri/ berapa persenkah penjual jajanan sekolah yang
masih ditemui menggunakan bahan yang cukup berbahaya?
6. Biasanya/ penjual jajanan seperti apakah yang sering ditemui menggunakan
bahan-bahan pengawet berbahaya?
7. Terutama menaggapi masih maraknya penjual jajanan yang menggunakan
pengawet buatan di sekolah-sekolah/ komentar anda seperti apa?
8. Bahan-bahan pengawet buatan seperti apa yang perlu kita waspadai dalam
jajanan anak-anak?
9. Himbauan anda kepada para orang tua dan masyarakat Jogja terkait
maraknya jajanan yang berpengawet berbahaya ini seperti apa?
Narsum 3: 9.15
Pakar Gizi dari IPB Bandung –Dr. Sri Ana Marliyati
1. Pada dasarnya/ bagaimana cara membedakan jajanan yang mengandung
pengawet buatan yang berbahaya dan mana yang tidak?
2. Apakah tampilan warna yang menarik dan aroma yang harum dari sebuah
makanan dapat dikategorikan terkandung bahan pengawet buatan?
3. Jenis jajanan anak seperti apa saja yang perlu orang tua waspadai
mengandung zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan anak?
4. Efek dari jajanan yang mengandung pengawet seperti rhodamin/ boraks/
formalin/dsb tersebut terhadap kesehatan dan tumbuh kembang anak seperti
apa?
5. Tapi di jaman yang semakin pragmatis ini/ penjual biasanya ingin mendapat
keuntungan yang besar dengan bahan yang semurah mungkin/ apakah zat-zat
pengawet tersebut memang boleh dikonsumsi manusia/ apalagi anak-anak?
6. Apakah terdapat alternatif bagi para penjual jajanan yang ingin dagangannya
menarik/ enak tanpa menggunakan bahan-bahan pengawet/ namun dengan
biaya produksi yang murah?
7. Masalah efisiensi waktu dan tenaga juga menjadi kendala bagi para penjual
jajanan tersebut/ karena mereka menilai bahwa menggunakan bahan alami itu
ribet dan lama/ tanggapan anda?
8. Pesan anda kepada pendengar kami/ baik penjual jajanan/ orang tua dan
pemerintah terkait permasalahan ini seperti apa?