132853 MQFM 2010 01 Fokus Pagi 18 Januari 2010

Fokus Pagi
Edisi Senin, 18 Januari 2010
Tema: Ekonomi
Topik: Kondisi Perekonomian Indonesia dalam Perdagangan Bebas 2010
Sahabat MQ/ Dimulainya Asean-China Free Trade Area-FTA pada 1 Januari lalu/
mengakibatkan banyak pihak khawatir akan nasib produk-produk lokal/ lantaran
kian membanjirnya produk-produk asal China di pasar Indonesia// Pasalnya/
Produk China yang telah bebas masuk ke Indonesia tersebut/ diprediksi akan
lebih banyak mendatangkan kerugian/ khususnya bagi para pelaku industri
lokal//
Beberapa pihak menilai/ saat ini Indonesia belum siap memasuki era
perdagangan bebas tersebut/ sehingga FTA harus ditolak// Salah satu Aktivis
Komite Muda untuk Ekonomi Rakyat (KOMEK) -Eko Nugroho mengatakan/
kebijakan perdagangan bebas tersebut harus dibatalkan/ sambil mempersiapkan
berbagai hal untuk memperkuat industri di dalam negeri// Lebih lanjut pihaknya
mengimbau/ agar industri dalam negeri diperkuat dengan melakukan proteksi
terhadap sumber daya alam Indonesia yang banyak diekspor ke China//
Sahabat MQ/ Pemerintah Provinsi DKI Jakarta/ juga akan memperketat
pengawasan terhadap produk asal China yang memasuki Jakarta/ terkait
dengan diberlakukannya perdagangan bebas antara ASEAN-China pada 1
Januari 2010// Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan

Perdagangan DKI Jakarta -Ade Soeharsono mengatakan/ pengawasan ketat
tersebut dibutuhkan/ mengingat beberapa kali ditemukan produk asal China
yang mengandung zat berbahaya/ dari pemeriksaan Badan Pengawas Obat dan
Makanan-BPOM/ antara lain produk kosmetik/ dan susu yang mengandung zat
melamin//
Sementara
itu/
Wakil
Menteri
Perdagangan
-Mahendra
Siregar
menegaskan/ Free Trade Agreement (FTA) ASEAN-China/ tidak selalu membawa
dampak negatif bagi Indonesia// Jika dapat membaca peluang/ FTA ini juga
dapat digunakan sebagai momentum untuk menarik investor asing//
Di lain pihak/ Pengamat ekonomi Universitas Indonesia -Ninasapti Triaswati
mengatakan/ bahwa adanya pasar bebas ini justru semakin mendatangkan
ancaman/ terutama untuk beberapa sektor industri// Pihaknya menegaskan/
angka ekspor yang lebih rendah dibandingkan impor selama 5 tahun terakhir
ini/ turut menjadi faktor yang meresahkan//

Kali ini/ Industri manufaktur/ merupakan sektor industri yang paling terancam//
Industri tekstil/ garmen/ dan alas kaki/ dikenal sebagai sektor padat karya yang
menyerap tenaga kerja dalam jumlah banyak// Dengan gempuran produk China
yang cenderung lebih murah/ hal tersebut dikhawatirkan akan mematikan
produk lokal/ dan membuat biaya produksi di Indonesia semakin tinggi/
sehingga harga pasar pun lebih tinggi dibandingkan harga produk China//

Sahabat MQ/ Semangat kuat tetapi tidak diimbangi dengan tenaga yang cukup//
Inilah sedikit evaluasi tentang kinerja perbankan syariah// Segenap penggiat
Bank Syariah harus bekerja lebih keras dan serius/ jika ingin bersaing
memenangkan pasar perbankan/ terutama setelah adanya perdagangan bebas
2010 ini//
Nah Sahabat MQ/ Seperti apakah kondisi perekonomian Indonesia setelah
hampir 3 pekan diterapkannya perdagangan bebas 2010?/ benarkah
perdagangan bebas 2010 benar-benar merupakan momok yang harus
dihindari?/ lantas bagaimana pula keadaan perkonomian Indonesia/ jika ditinjau
dari perekonomian syariah?// Untuk itulah sahabat MQ/ kali ini kita akan
mendiskusikannya dengan beberapa narasumber/ yaitu:
1. Salah satu pedagang sepatu/sandal di Pasar Beringharjo –Mbak Reza
2. Pakar Ekonom dari Econit Advesory Group –Hendri Saparini

3. Pakar Ekonomi Syariah –Dr. Muhammad Syafi’i Antonio

Narsum 1: 8.15
Salah satu pedagang sepatu/sandal di Pasar Beringharjo –Mbak Reza
1. Selama perdagangan bebas yang telah diterapkan 1 januari 2010 kemarin/
apakah cukup berpengaruh terhadap barang dagangan yang anda pasarkan?
2. Setujukah anda dengan adanya perdagangan bebas 2010 yang telah diterapkan
ini? Apakah perlu ditunda/ atau justru tetap dilanjutkan?
3. Terkait mulai membanjirkan produk-produk dari China/ apakah sebagian besar
dagangan anda juga berasal dari produk China?
4. Menurut anda/ lebih baik produk dalam negeri atau produk luar negeri/ baik itu
China ataupun Negara ASEAN lainnya?
5. Sebagai pedagang/ tentunya produk yang lebih menguntungkan akan lebih
dipilih/ mengingat produk China yang lebih murah dibanding produk dalam
negeri/ tanggapan anda bagaimana?
6. Adakah patokan dalam membagi produk mana yang anda jual/ misalnya produk
dalam negeri 60 persen/ china dan lain-lain 40 persen/ atau seperti apa?
7. Selama ini/ produk mana yang lebih diminati dan lebih banyak terjual? Apakah
dari dalam negeri atau ASEAN seperti China, dkk?
8. Sebagai pedagang/ jika nanti produk ASEAN, China lebih mendominasi dan lebih

menguntungkan/ apakah anda akan mengganti semua barang dagangan anda
dengan produk tersebut?
9. Adakah saran dan masukan yang ingin anda sampaikan kepada pemerintah
terkait perdagangan bebas ini?

Narsum 2: 8.45
Pakar Ekonom dari Econit Advesory Group –Hendri Saparini
1. Berkaca kerjasama dengan jepang/ ternyata juga banyak sumber daya alam kita
yang lebih banyak dikuasai asing daripada menguntungkan Indonesia/
bagaimana dengan china dan ASEAN nantinya?
2. Sebagai pengamat/ anda melihat perdagangan bebas ini berdampak positif atau
negatif bagi perekonomian Indonesia saat ini/
3. Setelah beberapa pekan ini/ anda melihat adakah yang perubahan terkait ekspor
impor kita akibat perdaganagn bebas ini?
4. Menurut anda/ industri manakah yang akan paling terkena dampak dari
perdagangan bebas ini?
5. Apakah langkah yang pemerintah lakukan saat ini untuk mempersiapkan segala
infrastrukturnya telah cukup optimal?
6. Apakah tidak seharusnya kebijakan tentang perdagangan bebas ini dikaji ulang?
7. Dapatkan aturan yang telah diterapakan ini dihentikan dan ditunda hingga waktu

tertentu/ siapa yang dapat menghentikannya?
8. Jika memang tidak bisa/ usaha apa yang mestinya dilakukan oleh para industriindustri lokal?
9. Lantas usah kita sebagai masyarakat umum untuk meminimalisir dampak
negatifnya seperti apa?

Narsum 3: 9.15
Pakar Ekonomi Syariah –Dr. Muhammad Syafi’i Antonio
1. Mau tidak mau/ saat ini Indonesia telah mulai menerapkan perdagangan
bebas 2010/ tanggapan anda sendiri terhadap perdagangan bebas ini
seperti?
2. Ditinjau dari sudut pandang perekonomian syariah sendiri/ apakah
perdagangan bebas ini dapat mengancam dan menjadi hambatan yang
besar? Ataukah justru menjadi pemicu untuk berkembang?
3. Selama ini kondisi perekonomian di Indonesia sendiri sudah sejauh mana?
terutama perkonomian syariahnya?
4. Melihat perkembangannya/ prinsip perekonomian syariah mulai dikenal
dan dalam tahap yang masih berkembang/ bagaimana caranya
mensosialisasikan keada masyarakat kita/ yang notabene sebagian besar
muslim untuk turut mendukung perkembangannya?
5. Sebenarnya penerapan perekonomian yang syriah sendiri seperti apa?

6. Apakah nantinya penerapan sistem perekonomian syariah di Indonesia
dapat berjalan dengan stabil dan melejit mengungguli perekonomian
dengan system apapun?
7. Syarat atau hal-hal apa sajakah yang perlu dipersiapkan untuk sampai ke
sana?
8. Selain itu/ banyaknya produk China dan ASEAN yang nantinya akan
membanjiri dalam negeri/ tentunya belum tentu produk-produk tersebut
halal dan sehat untuk dikonsumsi/ misalnya obat-obatan dan makanan/
bagaimana kita menghadapinya?
9. Saran anda kepada pendengar dan masyarakat kami untuk dapat
membesdakan dan memilih produk-produk yang halal sesuai prinsip
syariah?