Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Empati dan Pola Asuh Demokratis Sebagai Prediktor Perilaku Prososial Remaja PPA Solo. T2 832009021 BAB IV

(1)

75

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 DESKRIPSI TEMPAT PENELITIAN

Pusat Pengembangan Anak (PPA) adalah suatu bentuk kemitraan antara Yayasan Compassion Indonesia (YCI) yang berkantor Negara di Bandung untuk Indonesia, berpusat di Colorado Amerika Serikat dengan Gereja Mitra. Melalui PPA, Gereja Mitra menjangkau dan melayani anak yang membutuhkan. Anak dilayani di PPA mulai dari usia variasi 3-8 tahun, dan selesai pada usia 15-22 tahun. Dengan pelayanan dalam jangka waktu yang cukup panjang ini PPA menjadi seperti keluarga kedua bagi anak setelah keluarga inti mereka. Fokus utama dari pelayanan PPA adalah anak dari keluarga miskin yang tidak bisa memperoleh semua yang dibutuhkan untuk tumbuh dan berkembang dalam kedewasaan, bukan hanya kebutuhan materi atau fisik tetapi juga kebutuhan akan perhatian, penerimaan, pengajaran, dan bimbingan, hal ini karena keterbatasan kemampuan orang tua dari segi pendidikan dan juga waktu bersama anak. (Nawawi, 1997).

PPA-PPA yang dijadikan tempat penelitian antara lain: PPA Tresno Putro yang bertempat di GSJA Sumpingan Kadipiro, PPA Kalvari yang bertempat di GAIS Gideon Nayu, PPA Sola Gracia yang bertempat di GBIS Sambeng, PPA Toya Pagesangan yang bertempat di GSJA Air Hidup, PPA Air Hidup yang bertempat di GSJA Injil Sepenuh.


(2)

76

Tabel 4.1

Jumlah Anak PPA Solo Berdasarkan Usia

Nama PPA 11-13 tahun 14-16 tahun 17-19 tahun Jumlah

Tresno Putro 28 34 30 92

Kalvari 15 25 15 55

Sola Gracia 19 64 32 115

Toya Pagesangan 40 58 10 108

Air Hidup 20 24 4 48

Jumlah 122 205 91 418

Sumber : Data Anak PPA Solo tahun 2011-2012.

Tabel 4.1 di atas menjelaskan bahwa populasi penelitian PPA di Solo usia 11-13 tahun berjumlah 122 orang, usia 14-16 tahun berjumlah 205 dan usia 17-19 tahun berjumlah 91 orang. Dapat disimpulkan usia paling banyak berada di rentang usia 14-16 tahun.

Tabel 4.2

Jumlah Anak Berdasarkan Jenis Kelamin

Nama PPA Laki-laki Perempuan Jumlah

Tresno Putro 49 43 92

Kalvari 23 32 55

Sola Gracia 35 80 115

Toya Pagesangan 33 75 108

Air Hidup 21 23 48

Jumlah 161 257 418


(3)

77

Tabel 4.2 di atas menjelaskan bahwa populasi penelitian PPA Solo memiliki 161 remaja laki-laki dan 257 remaja perempuan.

Tabel 4.3

Jumlah Anak PPA Solo berdasarkan Jenjang Pendidikan

Nama PPA SMP SMA SMK D3 S1 Jumlah

Tresno Putro 36 15 30 7 4 92

Kalvari 20 10 21 1 3 55

Sola Gracia 52 24 25 8 6 115

Toya Pagesangan 50 23 31 2 2 108

Air Hidup 13 8 20 4 3 48

Jumlah 171 80 127 22 18 418

Sumber : Data Anak PPA Solo tahun 2011-2012.

Tabel 4.3 di atas menjelaskan bahwa populasi penelitian PPA Solo memiliki jenjang pendidikan yang bervariasi, yaitu SMP berjumlah 171 anak, SMA berjumlah 80 anak, SMK berjumlah 127 anak, D3 berjumlah 22 anak, dan PT berjumlah 18 anak. Dari data tabel di atas dapat disimpulkan jenjang pendidikan yang paling banyak adalah di SMK (Sekolah Menengah Kejuruan).

4.2 KARAKTERISTIK RESPONDEN

4.2.1 Karakteristik Responden Menurut Usia

Berdasarkan data responden diketahui bahwa yang berusia 11-13 tahun sebanyak 34,78 %, responden yang berusia 14-16 tahun sebanyak 50,44 %, responden yang berusia 17-19 tahun sebanyak 14,78 % .


(4)

78

Tabel 4.4

Responden Menurut Usia

Usia Jumlah Prosentase (%)

11-13 tahun 40 34,78 %

14-16 tahun 58 50,44 %

17-19 tahun 17 14,78 %

Jumlah 115 100 %

4.2.2 Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin

Berdasarkan data responden diketahui responden yang memiliki jenis kelamin laki-laki sebanyak 39 responden atau 33,91 % banyaknya sedangkan untuk jenis kelamin perempuannya sebanyak 76 responden atau 66,09 % dari keseluruhan responden yang ada.

Tabel 4.5

Responden Menurut Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Prosentase (%)

Laki-laki 39 33,91 %

Perempuan 76 66,09 %

Jumlah 115 100 %

4.2.3 Karakteristik Responden Menurut Status Pengasuhan.

Berdasarkan data responden diketahui yang saat ini dibawah pengasuhan oleh kedua orang tua kandung sebanyak 61,7 %, pengasuhan oleh seorang ayah sebanyak 6,09 %, pengasuhan oleh seorang ibu sebanyak 28,69 %, dan pengasuhan oleh kerabat dekat sebanyak 3,48 %.


(5)

79

Tabel 4.6

Responden Menurut Status Pengasuhan

Status Pengasuhan Jumlah Prosentase (%)

Kedua orang tua kandung 71 61,74%

Ayah 7 6,09 %

Ibu 33 28,69 %

Kerabat dekat 4 3,48 %

Jumlah 115 100 %

4.2.4 Karakteristik Responden Menurut Jenjang Pendidikan.

Berdasarkan data responden diketahui bahwa yang sekarang berada di jenjang SMP sebanyak 14,78 %, jenjang SMA sebanyak 32,18 %, jenjang SMK sebanyak 46,08 %, jenjang D3 sebanyak 5,22% dan jenjang S1 sebanyak 1,74%.

Tabel 4.7

Responden Menurut Jenjang Pendidikan

Jenjang Pendidikan Jumlah Prosentase (%)

SMP 17 14,78 %

SMA 37 32,18 %

SMK 53 46,08 %

D3 6 5,22%

S1 2 1,74%


(6)

80

4.3 HASIL SELEKSI ITEM INSTRUMEN PENELITIAN 4.3.1 Skala Prososial

Berdasarkan uji validitas dengan menggunakan korelasi Pearson item dan skor item pada skala prososial dalam penelitian ini, diperoleh 6 item tidak valid dan 27 item yang dapat digunakan dari 33 item. Validitas skala prososial bergerak dari rentang nilai -0,180 sampai dengan 0,716 dengan koefisien Alpha Cronbach 0,871. Kemudian dari 27 butir item yang dapat digunakan itu diuji kembali validitas dan reliabilitasnya dan diperoleh 27 item yang dapat digunakan dengan pergerakan nilai validitas 0,301 sampai 0,690 dengan koefisien Alpha Cronbach 0,890.

Hal ini dapat disimpulkan bahwa item skala prososial dapat digunakan untuk mengukur variabel prososial serta dapat diandalkan dalam penelitian ini.

4.3.2 Skala Empati

Berdasarkan uji validitas dengan menggunakan korelasi Pearson item dan skor item pada skala empati dalam penelitian ini, diperoleh 22 item yang dapat digunakan dan 3 item tidak valid dari 25 item. Validitas skala empati bergerak dari rentang nilai 0,005 sampai 0,690 dengan koefisien Alpha Cronbach 0,810. Kemudian dari 22 item yang dapat digunakan itu diuji kembali validitas serta reliabilitasnya dan ternyata item yang berjumlah 22 valid semua dengan nilai validitas antara 0,270 sampai dengan 0,743 dan memperoleh nilai koefisien Alpha Cronbach 0,827.

Hal ini dapat disimpulkan bahwa skala empati tersebut dapat digunakan untuk mengukur variabel empati serta dapat diandalkan dalam penelitian ini.


(7)

81

4.3.3 Skala Pola Asuh Demokratis

Berdasarkan uji validitas dengan menggunakan korelasi Pearson item dan skor item pada skala pola asuh demokratis dalam penelitian ini, diperoleh 33 item yang dapat digunakan dan 2 item gugur dari 35 item. Validitas skala empati bergerak dari rentang nilai -0,592 sampai 0,794 dengan koefisien Alpha Cronbach 0,931. Kemudian dari 33 item valid itu diuji kembali validitas serta reliabilitasnya dan ternyata item yang berjumlah 33 yang dapat digunakan semua dengan nilai validitas antara 0,265 sampai 0,800. Item yang berjumlah 33 ini memperoleh nilai koefisien Alpha Cronbach 0,943.

Hal ini dapat disimpulkan bahwa skala pola asuh demokratis dapat digunakan untuk mengukur variabel pola asuh demokratis serta dapat diandalkan dalam penelitian ini.

4.4 DESKRIPSI PENGUKURAN VARIABEL

4.4.1 Deskripsi Perhitungan Minimum, Maximum, Mean dan Standar Deviasi

Tabel 4.8 Deskripsi Statistik

Statistics

115 115 115

0 0 0

108.9130 62.8174 124.4435 .95908 .63156 1.05538 108.0000 62.0000 125.0000 117.00 62.00 120.00a 10.28503 6.77273 11.31773

105.782 45.870 128.091

49.00 34.00 77.00

80.00 46.00 84.00

129.00 80.00 161.00 12525.00 7224.00 14311.00 Valid

Missing N

Mean

Std. Error of Mean Median Mode Std. Deviation Variance Range Minimum Maximum Sum Prososial Empati Pola Asuh Demokratis

Multiple modes exist. The smallest value is shown a.


(8)

82

Dari tabel 4.8 diketahui bahwa nilai prososial dari 115 responden penelitian ada pada rata-rata 108,9130 dengan standar deviasi 10,2850 bergerak dari kategori rendah 80,00 sampai dengan kategori tinggi 129,00. Nilai median 108,00 dan modusnya adalah 117,00 Selanjutnya empati ada pada nilai rata-rata 62,8174 dengan standar deviasi 6,7727 bergerak dari kategori rendah 46,00 sampai kategori tinggi 80,00. Nilai median 62,00 dan modusnya adalah 62,00. Kemudian untuk pola asuh demokratis ada pada nilai rata-rata 124,4435 dengan standar deviasi 11,3177 bergerak dari kategori rendah 84 sampai kategori tinggi 161. Nilai median 125 dan modusnya adalah 120,00.

4.4.2 Kategorisasi Skala

Dalam menentukan tinggi rendahnya suatu variabel, maka variabel tersebut perlu dikategorisasi dengan mendasarkan pada deviasi standar yaitu memperhitungkan rentangan nilai maksimal dan minimal teoritisnya (Azwar, 1999). Kategorisasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sangat rendah, rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi.

4.4.2.1 Kategori Skala Prososial

Jumlah item prososial yang digunakan dalam penelitian ini adalah 27 item valid, maka skor minimum 80 dan skor maksimum 129, dengan range 49.

i =

skor tertinggi – skor terendah

banyaknya kategori

i =

49

5

i =

9

Deskripsi kategori skala prososial pada tabel, responden yang prososialnya berada di tingkat sangat tinggi berjumlah 13,05 % kemudian pada


(9)

83

tingkat tinggi berjumlah 33,04 %, kemudian pada tingkat sedang berjumlah 40,87 %, kemudian pada tingkat rendah berjumlah 8,69%, dan pada tingkat sangat rendah berjumlah 4,35 %.

Tabel 4.9

Deskripsi Kategorisasi Skor Prososial

Rentang Nilai Kategorisasi Frekuensi Prosentase

120-129 Sangat Tinggi 15 13,05 %

110-119 Tinggi 38 33,04 %

100-109 Sedang 47 40,87 %

90-99 Rendah 10 8,69 %

80-89 Sangat Rendah 5 4,35 %

Jumlah 115 100 %

4.4.2.2 Kategori Skala Empati

Jumlah item empati yang digunakan dalam penelitian ini adalah 22 item valid, maka skor minimum 46, skor maksimumnya 80 dengan range 34.

i =

skor tertinggi – skor terendah

banyaknya kategori

i =

34

5

i = 6

Deskripsi kategori skala Empati pada tabel, responden yang empatinya berada di tingkat sangat tinggi berjumlah 8,70 %, kemudian pada tingkat tinggi berjumlah 17,39 %, kemudian pada tingkat sedang berjumlah 44,35 %, kemudian pada tingkat rendah berjumlah 23,48 %, dan pada tingkat sangat rendah berjumlah 6,08 %.


(10)

84

Tabel 4.10

Deskripsi Kategorisasi Skor Empati

Rentang Nilai Kategorisasi Frekuensi Prosentase

74-80 Sangat Tinggi 10 8,70 %

67-73 Tinggi 20 17,39 %

60-66 Sedang 51 44,35 %

53-59 Rendah 27 23,48 %

46-52 Sangat Rendah 7 6,08 %

Jumlah 115 100 %

4.4.2.3 Kategori Skala Pola Asuh Demokratis

Jumlah item empati yang digunakan dalam penelitian ini adalah 33 item valid, maka skor minimum 84, skor maksimumnya 161 dengan range 77.

i =

skor tertinggi – skor terendah

banyaknya kategori

i =

77

5


(11)

85

Deskripsi kategori skala pola asuh demokratis pada tabel, responden yang pola asuh demokratisnya berada di tingkat sangat tinggi berjumlah 1,73 %, tinggi berjumlah 19,13 %, sedang berjumlah 58,28 %, rendah berjumlah 17,39 %, dan sangat rendah berjumlah 3,47 %.

Tabel 4.11

Deskripsi Kategorisasi Skor Pola Asuh Demokratis

Rentang Nilai Kategorisasi Frekuensi Prosentase

148-161 Sangat Tinggi 2 1,73 %

132-147 Tinggi 22 19,13 %

116-131 Sedang 69 58,28 %

100-115 Rendah 20 17,39 %

84-99 Sangat Rendah 4 3,47 %

Jumlah 115 100 %

4.5 HASIL UJI STATISTIK

Penelitian ini menggunakan uji statistik Statistical Program for Social Science (SPSS) dengan realese 17,00 for windows.

4.5.1 Uji Asumsi Klasik

Pengujian untuk asumsi klasik yang digunakan diantaranya adalah uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, uji lineraitas dan uji autokorelasi.


(12)

86

4.5.1.1 Uji Normalitas

Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

115 115 115

108.9130 62.8174 124.4435

10.28503 6.77273 11.31773

.080 .113 .078

.049 .113 .070

-.080 -.054 -.078

.858 1.214 .834

.453 .105 .490

N

Mean

Std. Deviation

Normal Parametersa,b

Absolute Positive Negative Most Extreme

Differences

Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)

Prososial Empati

Pola Asuh Demokratis

Test distribution is Normal. a.

Calculated from data. b.

Berdasarkan uji one sample Kolmogorov-Smirnov, diketahui bahwa prososial memiliki nilai skor KSZ= 0,858; p=0.453 (p>0.05) yang berarti bahwa data prososial terdistribusi normal. Variabel empati memiliki nilai skor KSZ= 1,214; p=0,105 (p>0.05) yang berarti bahwa data empati terdistribusi normal. Selanjutnya, variabel pola asuh demokratis memiliki nilai skor KSZ= 0,834; p=0.490 (p>0.05) artinya bahwa data pola asuh demokratis terdistribusi normal. Pengujian normalitas juga dilakukan dengan melihat grafik histrogram,


(13)

87 3 2 1 0 -1 -2 -3 -4

Regression Standardized Residual 30 25 20 15 10 5 0 F re q u en cy

Mean = -4.34E-17 Std. Dev. = 0.991 N = 115 Dependent Variable: Prososial

Histogram 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0

Observed Cum Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 E xp ect ed C u m P ro b

Dependent Variable: Prososial

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Gambar 4.1 Histogram

Dengan melihat tampilan histogram di atas, dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi normal, tidak menceng ke kiri atau ke kanan.

Gambar 4.2 Normalitas P-P Plot


(14)

88

Dari P-P Plot Test di atas, dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal, serta penyebarannya searah garis diagonal. Sehingga dapat dikatakan bahwa data terdistribusi normal.

Dengan demikian data penelitian ini memenuhi asumsi normalitas dan model regresi layak digunakan untuk memprediksi prososial berdasarkan empati dan pola asuh demokratis.

4.5.1.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Sebab jika terjadi korelasi, maka terdapat problem multikolinearitas. Pengujian akan dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Multikolinearitas terjadi jika nilai tolerance ≤ 0.10 dan VIF ≥10 (Ghosali, 2009).

Tabel 4.13

Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa

.760 1.315

.760 1.315

Empati

Pola Asuh Demokratis Model

1

Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: Prososial a.

Pada tabel 4.14 diperoleh nilai Varience Inflation Faktor (VIF) sebesar 1,315 dan tolerance sebesar 0,760. Berdasarkan nilai VIF dan tolerance tersebut dapat disimpulkan bahwa model regresi bebas dari Multikolineritas.


(15)

89

Tabel 4.14 Hasil Uji Korelasi

Correlations

1 .489

.000

115 115

.489 1

.000

115 115

Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

Empati

Pola Asuh Demokratis

Empati

Pola Asuh Demokratis

Terlihat pada tabel 4.15, koefisien korelasi variable independen empati dan pola asuh demokratis berada pada angka 0,489. Ini berarti bahwa tidak terdapat masalah multikolineraitas pada model regresi ini karena nilai koefisien variabel independen berada di bawah 0,90 (Ghozali, 2009).

4.5.1.3 Uji Heteroskedasitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari pengamatan residual satu ke pengamatan yang lain tetap maka terjadi masalah heteroskedastisitas yaitu homoskedastisitas. Model regresi yang baik yaitu homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas yaitu melihat scatterplot (nilai prediksi dependen ZPRED dengan residual SRESID). Apabila titik pada grafik scatterplot menyebar secara acak di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas (Santoso, 2000).


(16)

90 3 2 1 0 -1 -2 -3 -4

Regression Standardized Residual

4 2 0 -2 -4 Re g re s s io n S ta n d a rd iz e d P re d ic te d V a lu e

Dependent Variable: Prososial Scatterplot

Gambar 4.3 Scatterplot

Tabel 4.16 Scatterplot di atas menunjukkan bahwa titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk pola-pola tertentu yang jelas, serta tersebar di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi tersebut, sehingga dapat dipakai untuk memprediksi variable prososial berdasarkan empati dan pola asuh demokratis.

4.5.1.4 Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui hubungan linear antara variabel bebas dengan variable terikat dan untuk mengetahui signifikansi penyimpangan dari linearitas dengan p<0,05. Maka suatu data dikatakan adanya hubungan linear apabila nilai p<0.05.


(17)

91

Tabel 4.15

Uji Linearitas Empati dan Prososial ANOVAb

6697.968 1 6697.968 141.177 .000a

5361.162 113 47.444

12059.130 114

Regression Residual Total Model

1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Empati a.

Dependent Variable: Prososial b.

Berdasarkan tabel 4.17 di atas dapat dilihat bahwa nilai p=0,000; p< 0.05. Hal ini berarti terdapat linearitas antara empati dan prososial.

Tabel 4.16

Uji Linearitas Pola Asuh Demokratis dan Prososial ANOVAb

6372.501 1 6372.501 126.629 .000a

5686.629 113 50.324

12059.130 114

Regression Residual Total Model

1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Pola Asuh Demokratis a.

Dependent Variable: Prososial b.

Berdasarkan tabel 4.18 di atas dapat dilihat bahwa nilai p=0,000; p< 0.05. Hal ini berarti terdapat linearitas antara pola asuh demokratis dan prososial.

4.5.2 Uji Hipotesis

Hipotesis: Empati dan pola asuh demokratis sebagai prediktor perilaku prososial pada remaja PPA Solo.

Uji hipotesis ini, penulis menggunakan analisis regresi berganda dua variabel. Dua variabel yang dimaksud dalam penelitian ini adalah empati dan


(18)

92

pola asuh demokratis. Berikut ini adalah hasil dari analisis dengan menggunakan SPSS versi 17,00.

Tabel 4.17

Hasil Analisi Regresi Berganda

Empati dan Pola Asuh Demokratis terhadap Perilaku Prososial

Model Summary

.853a .728 .723 5.41277

Model 1

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate Predictors: (Constant), Pola Asuh Demokratis, Empati a.

Dari hasil output SPSS versi 17,00 nilai R square (R2) sebesar 0,728 yang menunjukkan bahwa 72,8 % dari variabel yang terjadi perilaku prososial (Y) dapat dijelaskan oleh kedua variable independen yaitu empati (X1) dan pola asuh demokratis (X2), sedangkan sisanya 27,2 % dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini sehingga tidak dapat dijelaskan. Sedangkan standart kesalahan estimasi adalah 5,41277. Hal ini disebabkan karena kedua variabel yang menjadi prediktor terhadap perilaku prososial memberi pengaruh yang besar secara bersama-sama.

Tabel 4.22 berikut ini berusaha menjelaskan besarnya sumbangan yang diberikan oleh variabel empati dan pola asuh terhadap perilaku prososial. Proses perhitungan sumbangan efektif dari tiap variabel digunakan rumus sebagai berikut:

SE X1 = Nilai β x koefisien Korelasi X1Y x 100%


(19)

93

Tabel 4.18

Sumbangan Efektif Tiap Variabel

Keterangan Sumbangan Efektif

Variabel Empati 38,2%

Variabel Pola Asuh Demokratis 34,6%

Selanjutnya tabel di bawah ini akan menjelaskan mengenai signifikansi dan sumbangan efektif dari masing-masing aspek yang digunakan dalam setiap variable, yaitu variable empati dan variable pola asuh demokratis.

Tabel 4.19

Signifikansi dan Sumbangan Efektif Aspek Empati

Coefficientsa

38.981 6.204 6.283 .000

.640 .263 .185 2.428 .017

1.364 .374 .268 3.649 .000

1.139 .418 .184 2.721 .008

1.585 .257 .416 6.166 .000

(Constant) x11 x12 x13 x14 Model 1

B Std. Error Unstandardized

Coefficients

Beta Standardized

Coefficients

t Sig.

Dependent Variable: Prososial a.

Keterangan:

X11 = Aspek Pengambilan Perspektif X12 = Aspek Fantasi

X13 = Aspek Perhatian Empatik X14 = Aspek Ditress Pribadi


(20)

94

Tabel 4.20

Signifikansi dan Sumbangan Efektif Aspek Pola Asuh Demokratis

Coefficientsa

28.920 7.139 4.051 .000

1.164 .313 .325 3.720 .000

1.261 .312 .325 4.037 .000

1.119 .307 .262 3.642 .000

.298 .435 .067 2.197 .045

.362 .414 .087 2.263 .038

.384 .348 .092 2.278 .027

(Constant) x21 x22 x23 x24 x25 x26 Model 1

B Std. Error

Unstandardized Coefficients

Beta Standardized

Coefficients

t Sig.

Dependent Variable: Prososial a.

Keterangan :

X21 = Aspek musyawarah dalam keluarga X22 = Aspek kebebasan yang terkendali X23 = Aspek pengarahan dari orang tua X24 = Aspek bimbingan dan perhatian

X25 = Aspek saling menghormati antar anggota keluarga X26 = Aspek komunikasi dua arah


(21)

95

Tabel 4.21

Signifikansi dan Sumbangan Masing-masing Aspek terhadap Perilaku Prososial

Variabel Aspek Signifikansi Beta Sumbangan

Empati

Pengambilan Perspektif 0,017 0,185 9,88%

Fantasi 0,000 0,268 14,77%

Perhatian Empatik 0,008 0,184 7,71% Distress Pribadi 0,000 0,416 25,33%

Pola Asuh Demokratis

Musyawarah dalam keluarga

0,000

0,325 20,11% Kebebasan yang

terkendali

0,000

0,325 21,15% Pengarahan dari orang

tua

0,000

0,262 14,91% Bimbingan dan perhatian 0,045 0,067 3,14%

Saling menghormati antar anggota keluarga

0,038

0,087 4,22% Komunikasi dua arah 0,027 0,092 4,02% Keterangan : Tingkat signifikansi <0,05

Berdasarkan tabel 4.23 di atas, dapat diketahui bahwa aspek “distres pribadi” dalam variabel empati yang paling menonjol dalam pengaruhnya terhadap perilaku prososial yaitu sebanyak 25,33 %. Kemudian aspek “kebebasan yang terkendali” dari pola asuh demokratis lebih menonjol dalam memengaruhi perilaku prososial remaja PPA yaitu sebanyak 21,15%.

Uji signifikansi simultan (uji statistik F) melalui uji anova (F-test) empati, pola asuh demokratis dan perilaku prososial diperoleh hasil sebagai berikut:


(22)

96

Tabel 4.22

Hasil Analisis Regresi Berganda Empati dan Pola Asuh Demokratis terhadap perilaku Prososial Remaja PPA.

ANOVAb

8777.745 2 4388.873 149.801 .000a

3281.385 112 29.298

12059.130 114

Regression Residual Total Model

1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Pola Asuh Demokratis, Empati a.

Dependent Variable: Prososial b.

Dari tabel 4.24 pada uji signifikansi simultan, diperoleh nilai F hitung

sebesar 149,801 dengan tingkat signifikansi 0,000; p<0,05. Dengan demikian empati dan pola asuh demokratis secara bersama-sama atau simultan berpengaruh signifikansi terhadap perilaku prososial remaja PPA. Probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05. Maka kedua variable yaitu empati dan pola asuh demokratis dapat digunakan sebagai prediktor perilaku prososial remaja PPA.

Dengan demikian hipotesis penelitian yang mengatakan bahwa empati dan pola asuh demokratis secara simultan dapat dipakai sebagai prediktor terhadap perilaku prososial remaja PPA diterima.

Selanjutnya dilakukan uji statistik t untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh secara parsial terhadap perilaku prososial (variable dependen). Pada uji statistik t akan diuji pengaruh secara individu masing-masing variable bebas yaitu empati dan pola asuh demokratis.


(23)

97

Pada uji t diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.23

Hasil Analisis Regresi Berganda (Uji Signifikansi Parameter Individual/Ui t)

Coefficientsa

6.199 6.037 1.027 .307

.778 .086 .512 9.061 .000

.433 .051 .476 8.425 .000

(Constant) Empati

Pola Asuh Demokratis Model

1

B Std. Error

Unstandardized Coefficients

Beta Standardized

Coefficients

t Sig.

Dependent Variable: Prososial a.

Pada tabel 4.25 diketahui bahwa dari kedua variable bebas yang dimasukkan ke dalam model regresi, yaitu empati dan pola asuh demokratis semuanya memenuhi kriteria signifikansi (p<0,05). Dengan kata lain, variabel empati dan pola asuh demokratis secara parsial memengaruhi perilaku prososial remaja PPA Solo.

Berdasarkan model persamaan regresi linear berganda Y=

α+β1X1+β2X2, maka diperoleh persamaan regresi linear sebagai berikut: Y = 6,199 + 0,778 X1 + 0,433 X2

Keterangan:

1. Konstanta sebesar 6,199 mengandung arti bahwa jika variabel independen dianggap konstan, maka nilai prososial sebesar 6,199.

2. Koefisien regresi empati sebesar 0,778 memberikan pemahaman bahwa setiap penambahan satu satuan atau satu tingkatan empati akan berdampak pada meningkatnya prososial sebesar 0,778 satuan.

3. Koefisien regresi pola asuh demokratis sebesar 0,433 memberikan pemahaman bahwa setiap penambahan satu satuan atau tingkat pola asuh


(24)

98

demokratis akan berdampak pada meningkatnya prososial sebesar 0.433 satuan.

Dengan demikian, berdasarkan hasil uji hipotesis penelitian, maka hipotesis yang menjelaskan bahwa empati dan pola asuh demokratis secara simultan dapat digunakan sebagai predictor terhadap perilaku prososial remaja PPA Solo.


(1)

93

Tabel 4.18

Sumbangan Efektif Tiap Variabel

Keterangan Sumbangan Efektif

Variabel Empati 38,2%

Variabel Pola Asuh Demokratis 34,6%

Selanjutnya tabel di bawah ini akan menjelaskan mengenai signifikansi dan sumbangan efektif dari masing-masing aspek yang digunakan dalam setiap variable, yaitu variable empati dan variable pola asuh demokratis.

Tabel 4.19

Signifikansi dan Sumbangan Efektif Aspek Empati

Coefficientsa

38.981 6.204 6.283 .000

.640 .263 .185 2.428 .017

1.364 .374 .268 3.649 .000

1.139 .418 .184 2.721 .008

1.585 .257 .416 6.166 .000

(Constant) x11 x12 x13 x14 Model 1

B Std. Error Unstandardized

Coefficients

Beta Standardized

Coefficients

t Sig.

Dependent Variable: Prososial a.

Keterangan:

X11 = Aspek Pengambilan Perspektif X12 = Aspek Fantasi

X13 = Aspek Perhatian Empatik X14 = Aspek Ditress Pribadi


(2)

94

Tabel 4.20

Signifikansi dan Sumbangan Efektif Aspek Pola Asuh Demokratis

Coefficientsa

28.920 7.139 4.051 .000

1.164 .313 .325 3.720 .000

1.261 .312 .325 4.037 .000

1.119 .307 .262 3.642 .000

.298 .435 .067 2.197 .045

.362 .414 .087 2.263 .038

.384 .348 .092 2.278 .027

(Constant) x21 x22 x23 x24 x25 x26 Model 1

B Std. Error Unstandardized

Coefficients

Beta Standardized

Coefficients

t Sig.

Dependent Variable: Prososial a.

Keterangan :

X21 = Aspek musyawarah dalam keluarga X22 = Aspek kebebasan yang terkendali X23 = Aspek pengarahan dari orang tua X24 = Aspek bimbingan dan perhatian

X25 = Aspek saling menghormati antar anggota keluarga X26 = Aspek komunikasi dua arah


(3)

95

Tabel 4.21

Signifikansi dan Sumbangan Masing-masing Aspek terhadap Perilaku Prososial

Variabel Aspek Signifikansi Beta Sumbangan

Empati

Pengambilan Perspektif 0,017 0,185 9,88%

Fantasi 0,000 0,268 14,77%

Perhatian Empatik 0,008 0,184 7,71%

Distress Pribadi 0,000 0,416 25,33%

Pola Asuh Demokratis

Musyawarah dalam keluarga

0,000

0,325 20,11%

Kebebasan yang terkendali

0,000

0,325 21,15%

Pengarahan dari orang tua

0,000

0,262 14,91%

Bimbingan dan perhatian 0,045 0,067 3,14%

Saling menghormati antar anggota keluarga

0,038

0,087 4,22%

Komunikasi dua arah 0,027 0,092 4,02%

Keterangan : Tingkat signifikansi <0,05

Berdasarkan tabel 4.23 di atas, dapat diketahui bahwa aspek “distres pribadi” dalam variabel empati yang paling menonjol dalam pengaruhnya terhadap perilaku prososial yaitu sebanyak 25,33 %. Kemudian aspek “kebebasan yang terkendali” dari pola asuh demokratis lebih menonjol dalam memengaruhi perilaku prososial remaja PPA yaitu sebanyak 21,15%.

Uji signifikansi simultan (uji statistik F) melalui uji anova (F-test) empati, pola asuh demokratis dan perilaku prososial diperoleh hasil sebagai berikut:


(4)

96

Tabel 4.22

Hasil Analisis Regresi Berganda Empati dan Pola Asuh Demokratis terhadap perilaku Prososial Remaja PPA.

ANOVAb

8777.745 2 4388.873 149.801 .000a

3281.385 112 29.298

12059.130 114

Regression Residual Total Model

1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Pola Asuh Demokratis, Empati a.

Dependent Variable: Prososial b.

Dari tabel 4.24 pada uji signifikansi simultan, diperoleh nilai F hitung

sebesar 149,801 dengan tingkat signifikansi 0,000; p<0,05. Dengan demikian empati dan pola asuh demokratis secara bersama-sama atau simultan berpengaruh signifikansi terhadap perilaku prososial remaja PPA. Probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05. Maka kedua variable yaitu empati dan pola asuh demokratis dapat digunakan sebagai prediktor perilaku prososial remaja PPA.

Dengan demikian hipotesis penelitian yang mengatakan bahwa empati dan pola asuh demokratis secara simultan dapat dipakai sebagai prediktor terhadap perilaku prososial remaja PPA diterima.

Selanjutnya dilakukan uji statistik t untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh secara parsial terhadap perilaku prososial (variable dependen). Pada uji statistik t akan diuji pengaruh secara individu masing-masing variable bebas yaitu empati dan pola asuh demokratis.


(5)

97

Pada uji t diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.23

Hasil Analisis Regresi Berganda (Uji Signifikansi Parameter Individual/Ui t)

Coefficientsa

6.199 6.037 1.027 .307

.778 .086 .512 9.061 .000

.433 .051 .476 8.425 .000

(Constant) Empati

Pola Asuh Demokratis Model

1

B Std. Error Unstandardized

Coefficients

Beta Standardized

Coefficients

t Sig.

Dependent Variable: Prososial a.

Pada tabel 4.25 diketahui bahwa dari kedua variable bebas yang dimasukkan ke dalam model regresi, yaitu empati dan pola asuh demokratis semuanya memenuhi kriteria signifikansi (p<0,05). Dengan kata lain, variabel empati dan pola asuh demokratis secara parsial memengaruhi perilaku prososial remaja PPA Solo.

Berdasarkan model persamaan regresi linear berganda Y= α+β1X1+β2X2, maka diperoleh persamaan regresi linear sebagai berikut:

Y = 6,199 + 0,778 X1 + 0,433 X2

Keterangan:

1. Konstanta sebesar 6,199 mengandung arti bahwa jika variabel independen dianggap konstan, maka nilai prososial sebesar 6,199.

2. Koefisien regresi empati sebesar 0,778 memberikan pemahaman bahwa setiap penambahan satu satuan atau satu tingkatan empati akan berdampak pada meningkatnya prososial sebesar 0,778 satuan.

3. Koefisien regresi pola asuh demokratis sebesar 0,433 memberikan pemahaman bahwa setiap penambahan satu satuan atau tingkat pola asuh


(6)

98

demokratis akan berdampak pada meningkatnya prososial sebesar 0.433 satuan.

Dengan demikian, berdasarkan hasil uji hipotesis penelitian, maka hipotesis yang menjelaskan bahwa empati dan pola asuh demokratis secara simultan dapat digunakan sebagai predictor terhadap perilaku prososial remaja PPA Solo.


Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Asuh Otoriter dan Konsep Diri sebagai Prediktor terhadap Perilaku Agresif Siswa SMA Negeri 4 Ambon T2 832013006 BAB I

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Asuh Otoriter dan Konsep Diri sebagai Prediktor terhadap Perilaku Agresif Siswa SMA Negeri 4 Ambon T2 832013006 BAB II

0 0 30

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Asuh Otoriter dan Konsep Diri sebagai Prediktor terhadap Perilaku Agresif Siswa SMA Negeri 4 Ambon T2 832013006 BAB IV

0 0 34

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Empati dan Pola Asuh Demokratis Sebagai Prediktor Perilaku Prososial Remaja PPA Solo.

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Empati dan Pola Asuh Demokratis Sebagai Prediktor Perilaku Prososial Remaja PPA Solo. T2 832009021 BAB I

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Empati dan Pola Asuh Demokratis Sebagai Prediktor Perilaku Prososial Remaja PPA Solo. T2 832009021 BAB II

0 1 40

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Empati dan Pola Asuh Demokratis Sebagai Prediktor Perilaku Prososial Remaja PPA Solo. T2 832009021 BAB V

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Empati dan Pola Asuh Demokratis Sebagai Prediktor Perilaku Prososial Remaja PPA Solo.

0 0 59

Hubungan Pola Asuh Demokratis Dan Kecerdasan Emosi Dengan Perilaku Prososial Pada Remaja

0 0 12

PERILAKU PROSOSIAL PADA REMAJA DITINJAU DARI POLA ASUH DEMOKRATIS

0 0 13