Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penggunaan Modul untuk Mengurangi Miskonsepsi Bilangan Berpangkat T1 202008036 BAB I

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesalahan siswa yang muncul secara terus menerus dan berulangulang secara sistematis pada obyek yang berbeda-beda dapat
mengganggu pembentukan konsepsi ilmiah. Hal ini pada akhirnya dapat
memunculkan miskonsepsi pada diri siswa tersebut. Kesalahan
pemahaman konsep yang dialami siswa pada tingkat dasar dapat
menyebabkan kesalahan dalam memahami materi selanjutnya dan pada
akhirnya akan mengakibatkan siswa tidak mampu menguasai konsep
secara utuh (Kristinatali, 2010).
Mu Awi ah 010) menyatakan bahwa miskonsepsi mengarah
pada suatu konsep yang tidak sesuai dengan pengertian ilmiah atau
pengertian yang diterima oleh pakar dalam bidang tersebut. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh Widiawati (2010) ada lima sebab utama
miskonsepsi dan masing-masing ditimbulkan oleh sebab khusus yaitu
yang berasal dari siswa, guru, buku teks, konteks, dan cara mengajar.
Penyebab khusus yang berasal dari siswa yaitu prakonsepsi siswa,
kemampuan siswa dalam memahami materi dan minat belajar siswa.
Penyebab yang berasal dari guru yaitu guru tidak menguasai bahan atau
materi, bukan lulusan dari bidangnya, atau terkadang guru tidak
mengungkapkan prakonsepsi siswa. Buku teks juga terkadang membuat

miskonsepsi siswa yaitu karena penjelasan yang keliru terhadap materi,
salah dalam penulisan rumus, atau bahkan tingkat kesulitan penulisan
buku terlalu tinggi bagi siswa. Kesalahan konteks dikarenakan
pengalaman siswa dalam kehidupan sehari-hari, teman diskusi yang salah
atau karena keyakinan dan agama yang dipercayainya. Miskonsepsi yang
timbul karena cara mengajar yaitu karena pembelajaran hanya berisi
ceramah dan tidak mengungkapkan miskonsepsi siswa.
Berdasarkan penelitian tentang miskonsepsi Bilangan Berpangkat
dan Akar yang dilakukan oleh Tunu (2010) dan Widiawati (2010)
menunjukkan bahwa masih banyak miskonsepsi yang dialami siswa pada
materi Bilangan Berpangkat. Miskonsepsi tersebut jika tidak ditangani
sejak dini akan menyebabkan siswa kesulitan dalam memahami materi
selanjutnya atau bahkan dapat memunculkan miskonsepsi pada materi
yang berkaitan dengan Bilangan Berpangkat. Selama ini belum ada tindak
1

lanjut tentang penanganan miskonsepsi yang terjadi tersebut, sehingga
perlu adanya tindakan untuk membantu siswa dalam memahami konsep
secara tepat.
Penelitian Tunu (2010) menunjukkan bahwa kesalahan-kesalahan

yang terjadi dalam miskonsepsi aljabar pada materi Bilangan Berpangkat
dan Akar dikarenakan kurangnya konsep yang ada dalam peta konsep
siswa sehingga siswa kurang mengerti dalam menyelesaikan soal-soal
yang berkaitan dengan pembelajaran aljabar. Kesalahan-kesalahan yang
terjadi pada siswa tersebut dikelompokkan menjadi tiga tipe kesalahan
yaitu Precedence Error (Kesalahan yang terjadi karena tidak mengikuti
aturan perintah operasi), Sustitution Errors (kesalahan yang terjadi karena
mengganti operasi satu dengan yang lainnya) dan Non Modeled Errors
(kesalahan yang tidak dapat didiagnosa atau karena kecerobohan).
Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan dalam
pembelajaran di kelas yaitu pembelajaran dengan menggunakan modul.
Manfaat penggunaan modul yaitu dapat memberikan pengajaran kepada
siswa yang jumlahnya besar serta memberi kesempatan kepada siswa
untuk belajar secara individu. Diharapkan dengan adanya modul siswa
dapat lebih memahami materi. Tujuan dari penggunaan modul dalam
pembelajaran adalah: Siswa dapat belajar sesuai dengan cara mereka
masing-masing; Siswa mempunyai kesempatan untuk belajar sesuai
dengan kecepatan masing-masing; Siswa dapat memilih topik
pembelajaran yang diminati karena siswa tidak mempunyai pola minat
yang sama untuk mencapai tujuan yang sama; Siswa diberi kesempatan

untuk mengenal kelebihan dan kekurangannya dan memperbaiki
kelemahannya melalui program remidial (Sabri, 2007).
Beberapa penelitian yang berkaitan dengan pembelajaran
menggunakan modul menunjukkan hasil yang bertentangan. Penelitian
yang dilakukan oleh Sugiharti (2011) menunjukkan bahwa hasil belajar
menggunakan multimedia interaktif dan media CD Interaktif lebih baik
dibandingkan dengan pembelajaran menggunakan modul. Hal ini
bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Citrawathi (2006),
Pujani (2006) dan Harahap (2010), hasil penelitian menunjukkan bahwa
kualitas proses pembelajaran membaik, hasil belajar siswa mengalami
peningkatan, dan siswa yang menggunakan modul matematika
memperoleh hasil yang lebih baik daripada siswa yang tidak
menggunakan modul matematika. Mardana (2007) dalam penellitiannya
2

juga menunjukkan bahwa penggunaan modul dapat menurunkan
miskonsepsi, meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar.
Hasil wawancara dengan guru pengampu mata pelajaran
matematika di SMP Mater Alma Ambarawa menunjukkan bahwa ada
siswa yang masih mengalami miskonsepsi pada materi Bilangan

Berpangkat. Hal ini diperkuat dengan adanya fakta bahwa masih ada
siswa yang belum tuntas KKM untuk nilai tugas dengan batas nilai
minimum 7,0 pada materi tersebut. Lebih dari pada itu dengan melihat
nilai dari hasil tryout siswa kelas IX menunjukkan bahwa 94% nilai siswa di
bawah KKM. Pembelajaran di kelas selama ini guru lebih banyak
menggunakan metode ceramah dan diskusi kelompok, guru belum
pernah menggunakan modul dalam pembelajaran di kelas, oleh sebab itu
penggunaan modul dapat diujicobakan dalam pembelajaran pada materi
Bilangan Berpangkat untuk mengetahui efektivitasnya dalam mengurangi
miskonsepsi Bilangan Berpangkat.
Berdasarkan penelitian-penelitian tentang miskonsepsi dan
tujuan dari penggunaan modul, maka akan dibuat modul pembelajaran
untuk mengurangi miskonsepsi pada materi Bilangan Berpangkat. Inilah
alasan pengambilan topik tentang Efektivitas Penggunaan Modul untuk
Mengurangi Miskonsepsi Bilangan Berpangkat, agar miskonsepsi siswa
pada materi tersebut dapat berkurang.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana efektivitas penggunaan modul untuk mengurangi
miskonsepsi pada materi Bilangan Berpangkat?
C. Tujuan Penelitian

Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui
efektivitas penggunaan modul dalam mengurangi miskonsepsi siswa pada
materi Bilangan Berpangkat.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan sumbangan dalam pembelajaran matematika.
Terutama pada peningkatan pemahaman siswa dalam mengikuti
pelajaran matematika dengan menggunakan modul pada materi
3

Bilangan Berpangkat. Penggunaan modul mempunyai peran yang
cukup besar, oleh karena itu guru dapat menerapkannya pada
pembelajaran matematika.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa, agar dapat menambah pemahaman siswa tentang
materi Bilangan Berpangkat.
b. Bagi guru, dapat dipergunakan sebagai masukan untuk
penggunaan modul dalam proses balajar mengajar di kelas.
c. Bagi peneliti lain, sebagai masukan untuk menambah

wawasan dan untuk merancang penelitian lebih lanjut
dengan desain penelitian yang berbeda.

4