files70133PENYIAPAN FASYANKES DALAM PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN rujukan

KEMENTERIAN KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

PENYIAPAN
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
DALAM PENANGGULANGAN KRISIS
KESEHATAN KEBAKARAN HUTAN
DAN LAHAN
dr. Tri Hesty Widyastoeti, SpM, MPH
Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan
Kementerian Kesehatan

OUTLINE
PENDAHULUAN
LANDASAN HUKUM

SPGDT MELALUI NCC 119 DAN PSC 119
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN SAAT
BENCANA

PENUTUP


PENDAHULUAN
LABORATORIUM BENCANA

Gambar. Jumlah Kejadian Bencana berdasarkan Jenis
Bencana Th 1996 – 2016
(Sumber: www.bnpb.go.id diunduh Mei 2016)

LANDASAN HUKUM
UU 36/2009 tentang Kesehatan
UU 44/2009 tentang RS
Instruksi Presiden RI Nomor 4 Tahun 2013 tentang Program Dekade Aksi
Keselamatan Jalan
Peraturan Menteri Kesehatan No. 290 tahun 2008 tentang Persetujuan Tindakan
Kedokteran

Peraturan Menteri Kesehatan No. 001 tahun 2012 tentang Sistem Rujukan
Pelayanan Kesehatan Perorangan
Peraturan Menteri Kesehatan No. 19 Tahun 2016 tentang Sistem Penanggulangan
Gawat Darurat Terpadu

Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 882/Menkes/SK/X/2009 tentang
Pedoman Penanganan Evakuasi Medik
Keputusan Menteri Kesehatan No. 81 Tahun 2004 tentang SDM Kesehatan
Keputusan Menteri Kesehatan No. 66 tahun 2006 tentang Pedoman Manajemen
SDM Kesehatan dalam Penanggulangan Bencana
Buku Pedoman Teknis Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana

SPGDT MELALUI
NCC 119 DAN PSC 119

PMK 19 /2016 tentang SPGDT

SISTEM PENANGGULANGAN GAWAT
DARURAT TERPADU (SPGDT)
SPGDT adalah suatu mekanisme pelayanan Korban/Pasien Gawat Darurat yang
terintegrasi dan berbasis call center dengan menggunakan kode akses telekomunikasi
119 dengan melibatkan masyarakat
Tujuan SPGDT :
1. Meningkatkan akses & mutu pelayanan kegawatdaruratan
2. Mempercepat waktu penanganan (response time) & menurunkan angka

kematian & kecacatan
Pusat Komando Nasional (National Command Center/NCC) di Kementerian
Kesehatan

Public Safety Center (PSC) di tiap-tiap Kabupaten/Kota

INPRES NO. 4 TH 2013
“PROGRAM DEKADE AKSI KESELAMATAN JALAN”
Pilar V (Penanganan Pra dan Pasca Kecelakaan)
Koordinator : Menteri Kesehatan
Bertanggung jawab meningkatkan:

Penanganan pra kecelakaan meliputi promosi dan peningkatan kesehatan
pengemudi pd keadaan/situasi khusus
Penanganan pasca kecelakaan dg Sistem Penanggulangan Gawat Darurat
Terpadu (SPGDT)
PSC
Kab/Kota
AKSI
KELUARAN


Pembentukan
SPGDT di
setiap
Kab/Kota

1. Tersediannya 1 pusat layanan
informasi cepat (Hotline Service
Center)
2. Tersedianya tenaga terlatih dlm
penanggulangan penderita gawat
darurat
3. Tersedianya PSC

119
BEBAS
PULSA

ALUR PELAYANAN DALAM SPGDT
Panggilan Darurat


Pusat Komando
Nasional / CC

Fasilitas Aplikasi
di NCC dan PSC
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

BENCANA

Call Tracker
Algoritma
Informasi faskes
Informasi TT

Halo Kemkes
Informasi Ambulans
Aplikasi reporting
dan dashboard
monitoring

PSC Kab/Kota

Waktu operasional
layanan 24 jam

Unit diluar Kesehatan
Jejaring Fasyankes

PSC

PENYEDIAAN FASILITAS
PELAYANAN KESEHATAN

FASILITAS PELAYANAN

KESEHATAN
UU 36/2009 ttg
Kesehatan

Definisi
Fasyankes

Suatu alat dan/atau tempat yang
digunakan untuk
menyelenggarakan upaya
pelayanan kesehatan, baik
promotif, preventif, kuratif maupun
rehabilitatif yang dilakukan oleh
Pemerintah, pemerintah daerah,
dan/atau masyarakat

1. Faskes Tingkat Pertama
2. Faskes Tingkat Kedua
3. Faskes Tingkat Ketiga


UU 36/2009 ttg
Kesehatan
Pasal 31,
dalam keadaan darurat Fasyankes
wajib:

– Memberikan pelayanan
kesehatan bagi penyelamatan
nyawa pasien dan pencegahan
kecacatan terlebih dahulu
– Dilarang menolak pasien
dan/atau meminta uang muka

• Perbandingan jumlah fasilitas pelayanan
kesehatan yg memadai untuk memenuhi
kebutuhan kesehatan pada saat bencana :
– 1 Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama /
10.000 populasi
– 1 RS di Kabupaten/kota/ 250.000 populasi
– 1 Poskes lapangan (rawat jalan) utk melayani 5.000

orang

• Penyediaan fasyankes saat bencana, melalui:

– Optimalisasi fasyankes yang ada dan masih berfungsi
– Dinkes menjalin kerjasama/jejaring dg fasyankes diluar
wilayahnya
– Mendirikan pos kesehatan/RS lapangan dengan
mempertimbangkan besarnya dampak bencana, lokasi
poskes/RS dg lokasi dan karakteristik bencana
misal pd bencana kebakaran hutan, maka poskes
lapangan mempunyai pengaturan udara/ventilasi yg
baik

• Pada bencana kebakaran hutan & lahan:
– Kasus yg sering terjadi : ISPA, bronkitis,
pneumonia, asma, rhinitis, konjunctivitis,
dermatitis dll (terutama penyakit saluran
nafas).
– Penyiapan alkes : emergency kit, oksigen,

nebulizer, masker
– Penyiapan obat-obatan : sesuai dg kasus yg
sering terjadi (penyakit saluran nafas).

PENYEDIAAN SDM KESEHATAN









Dokter Umum 1 org
Dokter spesialis 1 org
Perawat mahir 2 org
Surveilans epidemiolog/sanitarian 1 org
Tenaga DVI bila diperlukan 1 org
Apoteker/Asisten Apoteker 1 org

Petugas komunikasi 1 org
Sopir ambulan 1 org

 Dokter Umum (1 org)
 Surveilans epidemiolog (1 org)
 Sanitarian (1 org)
Pd Bencana kebakaran hutan:
- Dokter sp. penyakit dalam
- Dokter spesialis paru
- Dokter spesialis anak
- Dokter umum
- Perawat mahir/terlatih

Kebutuhan untuk jumlah penduduk/pengungsi antara
10.000-20.000 orang :
– Dokter umum
4 orang
– Perawat
10-20 orang
– Bidan
8-16 orang
– Apoteker
2 orang
– Asisten apoteker
4 orang
– Pranata laboratorium 2 orang
– Epidemiolog
2 orang
– Entomolog
2 orang
– Sanitarian
4-8 orang

KEBUTUHAN MINIMAL SDM KESEHATAN
PELAYANAN KESEHATAN LAPANGAN

(Rawat Jalan)
Untuk 5.000 penduduk/pengungsi

Pelayanan kesehatan 24 jam :








Dokter umum
Perawat
Bidan
Asisten apoteker
Sanitarian
Gizi
Administrasi

2 org
6 org
2 org
2 org
1 org
1 org
1 org

Pelayanan kesehatan 8 jam :






Dokter umum
Perawat
Bidan
Sanitarian
Gizi

1 org
2 org
1 org
1 org
1 org

• Penyediaan SDM Kesehatan
mempertimbangkan:
– Optimalisasi SDM dg menggerakan tim
kesehatan dari puskesmas sekitar wilayah
terdampak
– Menjalin kerjasama dg fasyankes diluar wilayah
kabupaten/kota
– Meminta bantuan tim kesehatan dari Provinsi
dan Pusat dg mempertimbangkan besarnya
dampak bencana

Kegiatan Mobilisasi SDM Kesehatan
Pada Bencana Kebakaran Hutan&Lahan
di Prov. Sumatera Selatan Th 2015

Tim RSCM di Dinkes, RSUD Bayung
& RSUD Sungai Ulin

Tim RSUP Persahabatan

Kegiatan pengobatan, penyuluhan
dan pembagian masker oleh Tim
UPK Kemenkes

PENUTUP
• Penyediaan fasyankes dg optimalisasi
fasyankes yang ada & jejaring fasyankes.
• Pelayanan kesehatan pada saat bencana
diberikan segera oleh tim untuk
menyelamatkan jiwa pasien dan/atau
mencegah kecacatan, dengan melakukan
prioritas penanganan pasien didasarkan
triase pd korban masal/bencana.