prosiding pesat vol 6 2015 pardede sukmawati

PROSIDING PESAT 2015
(Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil)
Volume 6 – Oktober 2015

PENINGKATAN DAYA SAING BANGSA
MELALUI REVITALISASI PERADABAN

ISSN : 1858 – 2559

PENERBIT
Lembaga Penelitian Universitas Gunadarma

Alamat Redaksi
Lembaga Penelitian Universitas Gunadarma
Jl. Margonda Raya 100 Pondok Cina
Depok, Jawa Barat 16424
Telp: +62-21-78881112 ext. 455
Fax: +62-21-7872829
Email: pesat@gunadarma.ac.id
Laman: http://penelitian.gunadarma.ac.id/pesat
http://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/pesat


PESAT
Seminar Ilmiah Nasional Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil
Volume 6 – Oktober 2015
956 hal + xv
Editor:
Tri Wahyu Retno Ningsih, Vega Valentine, Indah Mulyani, Risnawati
Desain sampul: Tim Prosiding
Penerbit: Lembaga Penelitian Universitas Gunadarma
©2015. Hak cipta Lembaga Penelitian Universitas Gunadarma. Dilarang
memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi prosiding ini dalam
bentuk apapun, baik secara elektronis maupun mekanis, termasuk fotocopy,
memindai atau dengan sistem penyimpanan lainnya tanpa izin dari penerbit.
ISSN : 1858 – 2559

ii

DEWAN REDAKSI

Penanggung Jawab:

Prof. Dr. Yuhara Sukra, MSc.
Prof. Dr. Didin Mukodim MM.
Dr. Ir. Hotniar Siringoringo, MSc.
Ketua Dewan Redaksi:
Dr. Bertalya, SKom., DEA
Komite Ilmiah:
Prof. Dr. Didin Mukodim (Universitas Gunadarma)
Prof. Dr. Dharma Tintri Ediraras SE. Ak. MBA. (Universitas Gunadarma)
Prof. Sahat Sahala Pandjaitan (Universitas Lampung)
Prof. Dr. Waridin, MS. (Universitas Diponegoro)
Prof. Dr. Indah Susilowati, MSc. (Universitas Diponegoro)
Prof. Jamaluddin Ancok (Universitas Gunadarma)
Dr. M.M. Nilam Widyarini, MPsi., Psikolog (Universitas Gunadarma)
Dr. Raziq Hasan, Ir. MTArs. (Universitas Gunadarma)
Dr. Heri Suprapto (Universitas Gunadarma)
Dr. Totok Suhardiyanto, MHum. (Universitas Indonesia)
Dr. Ir. Budi Hermana, M.M. (Universitas Gunadarma)
Prof. Antariksa Sudikno, MEng., PhD. (Universitas Brawijaya)

Editor Pelaksana:

Tri Wahyu Retno Ningsih, SS, MM
Dr. Jacobus Belida Blikololong
Indah Mulyani, SPsi., MSi
Vega Valentine, ST, MMSI, MSc.
Nurlalila, SS, MHum.
Risnawati, SP, MSi.
Sandhi Prajaka, SKom., MMSI
Sampul:
Tim Prosiding
Penerbit:
Lembaga Penelitian Universitas Gunadarma

iii

PANITIA PELAKSANA SEMINAR
Penasehat:
Prof. Dr. E.S. Margianti, SE., MM.
Prof. Suryadi Harmanto, SSi., MMSI.
Agus Sumin, SSi., MM
Penanggung Jawab:

Prof. Dr. Yuhara Sukra, MSc.
Prof. Dr. Didin Mukodim MM.
Dr. Ir. Hotniar Siringoringo, MSc.
Ketua Panitia:
Dr. Sri Hermawati, SE., MM.
Sekretaris:
Dr. Bertalya, SKom., DEA
Bendahara:
M.S. Harlina, S.Kom., MMSI
Sekretariat:
Ida Ayu Ari Angreni, ST, MMT
Lilis Setyowati, ST
Riyanto Wibowo, ST
Sarana dan Prasarana:
Dr. Harjanto Sutedjo, MM
Remi Senjaya, SKom. MMSI
Edy Prihantoro, SS, MMSI

iv


Prosiding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur &Teknik Sipil)
Universitas Gunadarma - Depok - 20-21 Oktober 2015

Vol. 6, Oktober 2015
ISSN: 1858-2559

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, INVESTASI DAN
ANGKATAN KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN PRODUK
DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PROVINSI DI PULAU
JAWA ERA REZIM SBY-BOEDIONO
Nelvy R. Pardede1
Kartika Sukmawati2
1,2

1

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma
nelvypardede9@gmail.com,2tika_sukmawati@staff.gunadarma.ac.id
ABSTRAK


PDRB didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha
dalam suatu wilayah, atau merupakan jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang
dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi di suatu wilayah. Tingkat PDRB dapat menggambarkan
pertumbuhan Ekonimi suatu wilayah. Tingginya tingkat pertumbuhan ekonomi yang
ditunjukkan dengan tingginya nilai PDRB menunjukkan bahwa daerah tersebut mengalami
kemajuan dalam perekonomian. Setiap provinsi di Pulau Jawa memiliki tingat pertumbuhan
PDRB yang berbeda-beda, Propinsi D.K.I Jakrta adalah propinsi yg memeliki PDRB paling
tinggi di pulau jawa dibandingkan propinsi-propinsi yg lain dimana secara dominan sumber
penerimaan PDRBdi Pulau Jawa dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu PAD, Investasi, dan
Angkatan kerja maka dari itu Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh PAD, Investasi, dan Angkatan Kerja terhadap pertumbuhan PDRB di provinsi
di Pulau Jawa era rezim SBY-Boediono. Metode Penelitian menggunakan analisis regresi
berganda dengan menggunakan data rentang waktu lima tahun mulai tahun 2009 hingga
2014. Hasil analisa data menunjukkan bahwa model penelitian ini lulus uji asumsi klasik
dengan R-square model sebesar 0,599. PAD berpengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap pertumbuhan PDRB sedangkan Investasi dan Angkatan kerja berpengaruh positif
dan signifikan secara parsial, dan secara simultan PAD, Investasi dan Agkatan Kerja
berpengaruh terhadap pertumbuhan PDRB di provinsi Pulau Jawa.
Kata kunci : PDRB, PAD, Investasi, Angkatan Kerja


PENDAHULUAN
Dimulainya pelaksanaan otonomi
daerah pada tahun 2001 dimana tujuan
ekonomi yang hendak dicapai melalui
otonomi
daerah
adalah
untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi
dan pembangunan daerah, meminimalisasi kesenjangan antar daerah dan
meningkatkan kuantitas pelayanan
publik. Pertumbuhan ekonomi secara
sempit dapat di artikan dengan
meningkatnya produksi total
suatu
daerah. Selain itu pertumbuhan
ekonomi dapat diartikan sebagai peningkatan pendapatan perkapita serta
meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi

tidak akan pernah lepas dari peranan

para pelaku ekonomi yakni pemerintah
yang berperan sebagai instrumen
kebijakan publik dan fiskal, swasta
yang berperan dalam pengembangan
investasi dan masyarakat itu sendiri
yang berperan sebagai input dari faktor
produksi dan jaminan terciptanya pasar
dalam perekonomian. Salah satu
indikator yang sering digunakan untuk
melihat adanya gejala pertumbuhan
ekonomi
daerah adalah Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB),
karena didalamnya mencerminkan
kegiatan ekonomi yang dilaksanakan
dan dicapai oleh penduduk selama
periode tertentu. Produk domestik
regional bruto (PDRB) juga dapat

E-462


Pardede dan Sukmawati, Pengaruh Pendapatan Asli...

Prosiding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur &Teknik Sipil)
Universitas Gunadarma - Depok - 20-21 Oktober 2015

digunakan untuk mengukur tingkat
kemakmuran dan kesejahteraan suatu
daerah atau masyarakat.
Menurut Pujiati (2008) dengan
adanya kewenangan daerah dalam
mengoptimalkan
PAD
sehingga
komposisi PAD sebagai penerimaan
daerah juga meningkat. Peningkatan
PAD yang dianggap sebagai modal,
secara akumulasi akan lebih banyak
menimbulkan
eksternalisasi

yang
bersifat positif dan akan mempercepat
pertumbuhan
ekonomi.
Investasi
merupakan salah satu faktor penting
dalam
menentukan
pertumbuhan
ekonomi dan pembangunan ekonomi.
Untuk mendukung upaya pembangunan ekonomi daerah, pemerintah daerah
perlu
membuat
kebijakan
yang
mendukung penanaman modal yang
saling menguntungkan baik bagi
pemerintah daerah, pihak swasta
maupun terhadap masyarakat. Modal
pembangunan yang penting selain

keuangan daerah dan investasi adalah
sumber
daya
manusia.
Apabila
pertumbuhan ekonomi suatu negara
mengalami peningkatan maka akan
terjadi peningkatan kesempatan kerja,
kesejahteraan,
produktivitas
dan
distribusi pendapatan. Hasil yang
dicapai dalam pembangunan juga akan
lebih cepat dirasakan untuk daerah
sendiri sehingga dapat merangsang
kesadaran masyarakat membangun
wilayah lokal masing-masing.
Untuk mendukung pelaksanaan
pembangunan diperlukan sumber daya
manusia
yang
berkualitas
agar
terpenuhinya kuantitas permintaan
tenaga kerja.Dalam perekonomian
terbuka seperti yang dianut oleh bangsa
Indonesia peranan sektor luar negeri
sangatlah penting untuk meningkatkan
kapasitas produksi di dalam negeri.
Ekspor dapat memperluas pasar dan
memungkinkan negara yang mengekspor memperoleh keuntungan serta
pendapatan nasional akan naik sehingga
pada gilirannya dapat meningkatkan
pertumbuhan ekonomi. Modal pembaPardede dan Sukmawati, Pengaruh Pendapatan Asli...

Vol. 6, Oktober 2015
ISSN: 1858-2559

ngunan yang penting selain keuangan
daerah dan investasi adalah sumber
daya manusia. Partisipasi aktif dari
seluruh masya-rakat akan mempercepat
pembangunan daerah karena rasa
kepemilikan yang lebih besar terhadap
daerah. Hasil yang dicapai dalam
pembangunan juga akan lebih cepat
dirasakan untuk daerah sendiri sehingga
nantinya dapat merangsang kesadaran
masyarakat membangun wilayah lokal
masing-masing. Untuk mendukung
pelaksanaan pembangunan memerlukan sumber daya manusia yang berkualitas
disamping
terpenuhinya
kuantitas permintaan tenaga kerja.
Berdasarkan uraian di atas,
terlihat bahwa tingkat investasi,
pendapatan asli daerah dan tenaga kerja
mempunyai
pengaruh
terhadap
pertumbuhan ekonomi di provinsi di
Pulau Jawa. Apabila nilai dari masingmasing variabel meningkat maka
peningkatan juga terjadi pada pertumbuhan ekonomi dalam hal ini adalah
PDRB. Apabila terjadi penurunan dari
variabel-variabel ter-sebut penurunan
juga terjadi terhadap PDRB, dari
fenomena tersebut di atas maka perlu
adanya
suatu
penelitian
yang
diharapkan dapat memberikan rekomendasi demi kelangsungan pertumbuhan PDRB. Hal tersebut yang melatar
belakangi penelitian dan bertujuan
untuk mengetahui pengaruh pendapatan
asli daerah, investasi dan angkatan kerja
terhadap pertumbuhan PDRB provinsi
di Pulau Jawa pada masa rezim SBYBoediono.
METODE PENELITIAN
Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder.
Data sekunder adalah data yang tidak
diperoleh secara langsung melainkan
dari sumber lain. Data yang
digunakan dalam penelitian ini
bersumber dari badan resmi yaitu
Badan
Pusat
Statistik.
Objek
penelitian yang digunakan adalah
keseluruhan pendapatan asli daerah,
E-463

Prosiding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur &Teknik Sipil)
Universitas Gunadarma - Depok - 20-21 Oktober 2015

investasi, angkatan kerja dan PDRB
provinsi di Pulau Jawa dalam kurun
waktu 2009-2014. Teknik pengolahan
data yang dilakukan dalam penelitian
ini yaitu meng-gunakan software
SPSS versi 22.
Alat analisis yang digunakan
yaitu, uji asumsi klasik dimana uji
asumsi klasik terdiri dari uji
multikolinearitas, uji autokorelasi, uji
normalitas dan uji heteroskedastisitas
karna model regresi yang baik adalah
model dengan semua variabel
depeden dan independennya terbebas
dari dari masalah multikolinearitas,
autokorelasi dan heteroskedastisiatas
dan dengan data normal (Singgih,
2014). Alat analisis berikutnya adalah
uji regresi bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang
signifikan antara variabel independen
yaitu pendapat-an asli daerah,
investasi dan angkatan kerja terhadap
variabel dependen yaitu PDRB.
Uji analisis berikutnya adalah
uji hipotesis yaitu parsial dan
simultan. Uji t dilakukan untuk
menguji signifikansi variabel independen yaitu pendapatan asli daerah,
investasi dan angkatan kerja terhadap
variabel dependen yaitu PDRB. Uji F
dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen
yaitu pendapatan asli
daerah,
investasi dan angkatan kerja terhadap
variabel dependen yaitu PDRB.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Uji Asumsi Klasik
Untuk Uji Multikolinearitas
berdasarkan hasil penelitian bahwa
nilai tolerance lebih besar dari 0,1.
Begitupun dengan nilai VIF nilai VIF
lebih kecil dari 10. Dengan demikin

Vol. 6, Oktober 2015
ISSN: 1858-2559

dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak
terjadi masalah multikolinieritas pada
model regresi tersebut. Untuk Uji
Autokorelasi
berdasarkan
hasil
penelitian bahwa angka DW berada di
antara -2 sampai +2. Dengan
demikian dapat ditarik kesimpulan
bahwa
tidak
terjadi
masalah
autokorelasi pada model regresi
tersebut. Untuk Uji Heteroskedastisitas berdasarkan hasil penelitian
nilai signifikasi lebih besar dari 0,05,
maka dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi
hetero-skedastisitas
pada
model regresi ini. Untuk Uji
Normalitas berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa titik-titik berada
atau mendekati garis normal. Maka
dapat disimpulkan bahwa data yang
digunakan terdistribusi normal.
Uji Multiregresi
Tabel 1. Implikasi dan Signifikansi
VARIABEL
B
Sig.t
(Constant)
-1.394 .048
PAD
INVESTASI
ANGKATAN KERJA
Sig.F
Adj.R2

-.019
.051
1.175
.000b

.388
.000
.005

.559
Sumber: Hasil Olah Data

Berdasarkan tabel 1, diperoleh
persamaan multiregresi seperti pada
persamaan 1 berikut.
a) Nilai konstanta sebesar -1,394
menyatakan jika variabel independen
yaitu pendapatan asli daerah (X1),
investasi (X2) dan angkatan kerja (X3)
dianggap konstan (nilainya adalah
negative) maka PDRB akan turun
sebesar -1,394.

PRDB = -1,394 - 0,019PAD + 0,051 Investasi + 1,175Angkatan Kerja....(1)

E-464

Pardede dan Sukmawati, Pengaruh Pendapatan Asli...

Prosiding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur &Teknik Sipil)
Universitas Gunadarma - Depok - 20-21 Oktober 2015

b) Koefisien
regresi
variabel
pendapatan asli daerah (X1)
bertanda
negatif
0,019
menyatakan
bahwa
setiap
kenaikan satu persen laju
pendapatan asli daerah maka
akan menurunkan PDRB sebesar
0,019.
c) Koefisien
regresi
variabel
investasi (X2) bertanda positif
0,051 menyatakan bahwa setiap
kenaikan satu persen investasi
maka akan menaikkan PDRB
sebesar 0,051.
d) Koefisien
regresi
variabel
angkatan kerja (X3) bertanda
positif 1,175 menyatakan bahwa
setiap kenaikan satu persen
angkatan kerja maka akan
menaikkan PDRB sebesar 1,175.
Uji Hipotesis
Untuk uji t (uji parsial):
1. Uji Parsial variabel pendapatan
asli daerah (X1) terhadap PDRB
(Y).
Ho : Tidak terdapat pengaruh
signifikan antara variabel PAD
(X1) terhadap PDRB (Y).
Ha : Terdapat pengaruh
signifikan antara variabel PAD
(X1) terhadap PDRB (Y).
Berdasarkan table Coefficients
diatas diperoleh nilai signifikan
PAD sebesar 0,388 > 0,05 Ho
diterima, maka dapat ditarik
kesimpulan
bahwa
tidak
terdapat pengaruh signifikan
antara variabel pendapatan asli
daerah (X1) terhadap PDRB
(Y).
2. Uji Parsial variabel Investasi
(X2) terhadap PDRB (Y)
Ho : Tidak terdapat pengaruh
signifikan
antara
variabel
investasi (X2) terhadap PDRB
(Y).
Ha: Terdapat pengaruh signifikan antara variabel investasi
(X2) terhadap PDRB (Y).
Berdasarkan table 1 diperoleh
Pardede dan Sukmawati, Pengaruh Pendapatan Asli...

3.

Vol. 6, Oktober 2015
ISSN: 1858-2559

nilai signifikan investasi sebesar
0,000 < 0,05 Ho ditolak, maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa
terdapat pengaruh signifikan
antara variabel investasi (X2)
terhadap PDRB (Y).
Uji Parsial variabel Angkatan
Kerja (X3) terhadap PDRB (Y)
Ho : Tidak terdapat pengaruh
signifikan
antara
variabel
angkatan kerja (X3) terhadap
PDRB (Y).
Ha: Terdapat pengaruh signifikan antara variabel angakatan
kerja (X3) terhadap PDRB (Y).
Berdasarkan table 1 diperoleh
nilai signifikan angkatan kerja
sebesar 0,005 < 0,05 Ho
ditolak, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa terdapat
pengaruh signifikan antara
variabel angkatan kerja (X3)
terhadap PDRB (Y).

Berdasarkan tabel 1 diatas
diperoleh nilai Sig 0,000 yang artinya
0,000 < 0,05 maka Ho ditolak yang
diartikan bahwa Ha diterima. Maka
dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh signifikan variabel PAD,
investasi dan angkatan kerja secara
simultan terhadap variabel PDRB.
Dan hasil uji koefisien determinasi
menunjukkan nilai Adjusted R2
sebesar 0,559 atau 59,9%. Nilai ini
menunjukan bahwa kemampuan
variabel PAD, investasi dan angkatan
kerja dalam menjelaskan variabel
PDRB sebesar 59,9% dan sisanya
yaitu sebesar 40,1% dijelaskan pada
variabel lain.
Berdasarkan hasil uji hipotesis
diatas
diperoleh
nilai
Sig.t
Pendapatan Asli Daerah
sebesar
negatif
0,878
dengan
tingkat
signifikansi 0,388 > 0,05 Ho diterima.
Artinya bahwa ketika Pendapatan
Asli Daerah meningkat maka akan
menurunkan pertumbuhan PDRB dan
tidak berpengaruh secara signifikan.
Hal ini sejalan dengan penelitian hasil
E-465

Prosiding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur &Teknik Sipil)
Universitas Gunadarma - Depok - 20-21 Oktober 2015

Vol. 6, Oktober 2015
ISSN: 1858-2559

penelitian yang dilakukan oleh Husna
(2013)
memiliki
hasil
PAD
berpengaruh negative tidak signifikan
terhadap pertumbuhan PDRB, temuan
ini tidak
mendukung teori yang
diungkapkan oleh Pujiati (2008),
dengan adanya kewenangan daerah
dalam
mengoptimalkan
PAD
sehingga komposisi PAD sebagai
penerimaan daerah juga meningkat.
Peningkatan PAD yang dianggap
sebagai modal, secara akumulasi akan
lebih
banyak
menimbulkan
eksternalisasi yang bersifat positif dan
akan mempercepat pertumbuhan
ekonomi.
Hasil ini menunjukkan bahwa
provinsi yang ada di Pulau Jawa
belum mengoptimalkan pendapatan
asli daerahnya dan belum jelas tujuan
penggunannya. Karena banyak hasil
pendapatan asli daerah tersebut
dikorupsikan walaupun pada masa
pemertintahan
presiden
SBYBoediono pemberantasan korupsi
semakin gencar dilakukan, tetapi hal
ini bukan menurunkan tingkat korupsi
malah memperjelas semakin banyak
orang-orang yang melakukan tindak
korupsi dari pemerintahan daerah
sampai ke pemerintahan pusat
sehingga
mengakibatkan
pertumbuhan PDRB di Pulau Jawa
menurun.
Berdasarkan hasil uji hipotesis,
diperoleh nilai Sig.t Investasi sebesar
positif
4,769
dengan
tingkat
signifikansi 0,000 < 0,05 Ho ditolak.
Artinya bahawa ketika investasi
meningkat maka akan menaikkan
pertumbuhan PDRB dan berpengaruh
secara signifikan. Hal ini sejalan
dengan penelitian yang dilakuakan
oleh Sunoto (2011) menunjukkan
bahwa investasi berpengaruh secara
positif terhadap pertumbuhan PDRB.
Dimana provinsi yang mendapatkan
investasi
yang
besar
maka
pertumbuhan PDRB cenderung akan
besar juga. Tetapi tidak berpengaruh
secara
signifikan
terhadap

pertumbuhan
PDRB.
Hal
ini
menunjukkan bahwa para investor
masih tertarik untuk berinvestasi di
Pulau Jawa walaupun tidak secara
merata, karena investor lebih banyak
berinvestasi di D.K.I Jakarta, dimana
D.K.I Jakarta menjadi pusat dari
bisnis dan investasi asing pada
gilirannya
akan
mendorong
perusahaan
lokal
untuk
menginvestasikan
sendiri
lebih
banyak pada industri pendukung atau
dengan
bekerja
sama
dengan
perusahaan asing. Pada kenyataannya,
perusahaan
asing
mendorong
perusahaan lokal dengan dua cara,
yaitu : secara langsung membantu
perkembangan perusahaan lokal
dengan tenaga kerja manusia, uang
dan bahan serta memberikan latihan
dan pengalaman kepada personil, dan
secara
tidak
langsung
akan
menciptakan permintaan bagi jasajasa tambahan yang bagi perusahaan
asing tidak ekonomis bila ditangani
sendiri. Sehingga pertumbuhan PDRB
di Pulau Jawa meningkat.
Berdasarkan hasil uji hipotesis
diatas diperoleh nilai Sig.t angkatan
kerja sebesar positif 3,095 dengan
tingkat signifikansi 0,005 < 0,05 Ho
ditolak. Artinya bahwa ketika
angkatan kerja meningkat maka akan
menaikkan pertumbuhan PDRB dan
tidak berpengaruh secara signifikan.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Sulaksono (2015)
bahwa angkatan kerja berpengaruh
pada pertumbuhan PDRB. Hal ini
menunjukkan bahwa dengan adanya
lowongan kerja yang banyak dan
memenuhi setiap angkatan kerja maka
mengurangi pengangguran di Pulau
Jawa
dimana
jika
banyak
pengangguran di Pulau Jawa maka
tingkat konsumsi semakin banyak
tetapi untuk menutupi tingkat
konsumsi tersebut tidak dapat
terpenuhi dan masyarakat akan
miskin,
dan
tanggung
jawab
pemerintah akan masyarakat miskin

E-466

Pardede dan Sukmawati, Pengaruh Pendapatan Asli...

Prosiding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur &Teknik Sipil)
Universitas Gunadarma - Depok - 20-21 Oktober 2015

semakin besar sehingga pertumbuhan
PDRB akan menurun. Berbeda
dengan
hasil
penelitian
yang
dilakukan oleh Karlita (2013)
angkatan kerja tidak berpengaruh
terhadap pertumbuhan PDRB hal itu
terjadi karena masyarakat masih
kurang kreativitas, dan pada era
globalisasi
saat
ini
yang
kecenderungan
indutri-industri
menggunakan teknologi yang canggih
sehingga
menurunkan
lapangan
pekerjaan.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian
yang
dilakukan
terhadap
pertumbuhan PDRB provinsi di Pulau
Jawa dalam kurun waktu 2009-2014.
Maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut: Hasil penelitian juga
menunjukkan
bahwa
variabel
dependen yaitu kemiskinan dapat
dijelaskan dengan baik sebesar 59,9%
oleh variabel independen yaitu
pendapatan asli daerah, investasi dan
angkatan kerja. Secara simultan
variabel independen yaitu pendapatan
asli daerah, investasi dan angkatan
kerja berpengaruh secara simultan
terhadap
pertumbuhan
PDRB;
Pendapatan Asli Daerah berpengaruh
negatif dan tidak signifikan terhadap
pertumbuhan PDRB. Artinya ketika
pendapatan asli daerah meningkat
maka pertumbuhan PDRB akan turun
di provinsi Pulau Jawa; Investasi
berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap pertumbuhan
PDRB. Artinya ketika investasi
meningkat maka pertumbuhan PDRB
akan meningkat juga di provinsi
Pulau
Jawa;
Angkatan
Kerja
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap
pertumbuhan
PDRB.
Artinya
jika
angkatan
kerja
meningkat maka petumbuhan PDRB
akan meningkat juga di provinsi
Pulau Jawa.
Saran
Pardede dan Sukmawati, Pengaruh Pendapatan Asli...

Vol. 6, Oktober 2015
ISSN: 1858-2559

Berdasarkan kesimpulan yang
telah diuraikan, maka saran-saran
yang dapat diberikan adalah apabila
pemerintah
bertujuan
untuk
meningkatkan pertumbuhan PDRB
dengan meningkatkan upah rata-rata
atau upah minimum regional, maka
perlu
melakukan
keseimbangan
peningkatan terhadap investasi total,
sehingga terjadi pembukaan dan
penambahan
lapangan
kerja
khususnya terhadap sektor-sektor
yang padat karya. Apabila tingkat
pengangguran di masa datang ingin
dikurangi, maka pemerintah perlu
meningkatkan
pengeluaran
pemerintah sektor pendidikan dan
kesehatan yang lebih terarah dan tepat
melalui program-program nyata.
Misalnya,
dengan
memberikan
subsidi pada peningkatan pendidikan
kejuruan profesi atau peningkatan
keahlian para pekerja agar lebih
produktif
dalam
melaksanakan
aktivitasnya. Di samping membangun
dan memberikan fasilitas kesehatan
atau
jaminan
kesehatan
yang
memadai agar para pekerja lebih
produktif. Penerimaan pemerintah
yang masih didominasi oleh bukan
pajak, khususnya dari sumber daya
alam, maka pemerintah seyogyanya
harus memberikan insentif kepada
investor untuk melakukan usaha
kegiatannya yang mempunyai nilai
tambah lebih, misalnya industriindustri yang padat karya. Dengan
demikian,
dapat
memberikan
multiplier effect kepada penciptaan
lapangan kerja dan pemasukan pajak.
DAFTAR PUSTAKA
Arta, Yoga Krissawindaru. 2013.
Pengaruh PMA, PMDN dan
Angkatan
Kerja
terhadap
Pertumbuhan Ekonomi di Jawa
Tengah. Economic Development
Analysis Journal, 2(2).
Ernita, Dewi dan dkk. 2013. Analisis
Pertumbuhan Ekonomi investasi

E-467

Prosiding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur &Teknik Sipil)
Universitas Gunadarma - Depok - 20-21 Oktober 2015

Vol. 6, Oktober 2015
ISSN: 1858-2559

dan Konsumsi di Indonesia.
Jurnal Kajian Ekonomi, 1(2).
Hendarmin. 2012. Pengaruh Belanja
Modal Pemerintah Daerah dan
Investasi
Swasta
terhadap
Pertumbuhan
Ekonomi
Kesempatan
Kerja
dan
Kesejahteraan Masyarakat di
Kabupaten/Kota
Provinsi
Kalimantan Barat. Jurnal EKSOS,
8(3): 144-155.
Husna, Asmaul dan Myrna Sofia. 2013.
Pengaruh Pendapatan Asli Daerah
dan Dana Perimbangan terhadap
Pertumbuhan Ekonomi dalam
Pengembangan
Wilayah
Kabupaten
Bintan
Provinsi
Kepulauan Riau. JEMI, 4(2).
Jamli. 2012. Pengaruh Investasi dan
Tenaga Kerja terhadap Produksi
Batubara
dan
Pertumbuhan
Ekonomi di Kota Kartanegara.
Jurnal Eksis, 8(2): 2168-2357.
Karlita, Batari Saraswati dan dkk. 2013.
Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja
dan Ekspor terhadap PDRB sektor
Industri
tahun
1993-2010.
Diponegoro Journal of Economic,
2(4): 1-8.
Nasution, Hendry Sulaiman. 2010.
Analisis
Faktor-Faktor
yang
memepengaruhi
PDRB
era
desentralisasi fiscal di Provinsi
Banten periode 2001-2009:4.
Media Ekonomi, 18(2).
Nizar, Chairil dan dkk. 2013. Pengaruh
Investasi dan Tenaga Kerja
terhadap Pertumbuhan Ekonomi
serta Hubungannya terhadap
Tingkat Kemiskinan di Indonesia.
Jurnal
Ilmu
Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah
Kuala, 1(2).
Pujiati,
Amin.
2008.
Analisis
Pertumbuhan
Ekonomi
di
Karesedinan Semarang di Era
Desentralisasi Fiskal. Jurnal
Ekonomi Pembangunan. Kajian
Ekonomi Negara Berkembang,
Hal: 61-70.

S, Luh Irma Dewi dan dkk. 2015.
Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja
dan Ekspor terhadap Pertumbuhan
Ekonomidi Kabupaten Buleleng
periode 2008-2012. E-jurnal
Bisma Universitas Pendidikan
Ganesha jurusan Manajemen, 3.
Santoso, Singgih.
2014. Statistik
Parametrik (Konsep dan Aplikasi
dengan SPSS). Jakarta: PT Elex
Media Komputindo.
Subroto,
Gatot.
2014.
Dampak
Kebijakan Tenaga Kerja terhadap
Pertumbuhan Ekonomi di era
Desentralisasi Fiskal. Jurnal
Pendidikan dan Kebudayaan,
20(1).
Sugiyono. 2013. Metode Riset Bisnis
(Pendekatan
Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D). Bandung:
Alfabeta.
Sulaksono, Agus. 2015. Pengaruh
Investasi dan Tenaga Kerja
terhadap
PDB
sektor
Pertambangan
di
Indonesia.
Jurnal Ekonomi Bisnis, 20(1).
Sunindyah, Sayekti. 2011. Pengaruh
Investasi, Tenaga Kerja dan
Pengeluaran Pemerintah terhadap
Pertumbuhan
Ekonomi
di
Provinsi Jawa Timur. Ekuitas,
15(4): 477-516.
Sunoto. 2011. Pengaruh Investasi dan
Hutang
Luar
Negeri
dan
Tabungan Domestik terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
Interest Majalah Ilmiah Fakultas
Ekonomi, 15(2).
Sutawijaya, Andrian. 2010. Pengaruh
Ekspor dan Investasi terhadap
Pertumbuhan Ekonomi tahun
1980-2006. Jurnal Organisasi
dan Manajemen, 6(1): 14-27.
Zaennuddin,
Muhammad.
2009.
Analisis
Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi Investasi PMA di
Batam. Jejak, 2(2).
Badan resmi Badan Pusat Statistik.

E-468

Pardede dan Sukmawati, Pengaruh Pendapatan Asli...