PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR MELEMPAR:Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD YWKA Kota Bandung.

(1)

PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR MELEMPAR ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD YWKA Kota Bandung )

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Jasmani

Oleh :

MOCHAMMAD GANJAR OKTAVIAN NIM. 0801479

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENDIDIKAN JASMANI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

Mochammad Ganjar Oktavian,2013

Penerapan Pendekatan Bermain Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Gerak Dasar Melempar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penerapan Pendekatan Bermain dalam Upaya Meningkatkan

Hasil Belajar Gerak Dasar Melempar

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V di SD YWKA Kota

Bandung)

Oleh

Mochammad Ganjar Oktavian

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Mochammad Ganjar Oktavian 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR MELEMPAR (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V di SD YWKA Kota Bandung)

Oleh:

Mochammad Ganjar Oktavian NIM. 0801479

Disetujui dan disahkan oleh : Pembimbing I

Dr. Yudy Hendrayana, M.Kes, AIFO NIP. 1962 0718 1988 031004

Pembimbing II

Drs. Andi Suntoda, M.Pd NIP. 1958 0620 1986 011002

Mengetahui

Ketua Program Studi PGSD Pendidikan Jasmani FPOK UPI Bandung


(4)

Mochammad Ganjar Oktavian,2013

Penerapan Pendekatan Bermain Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Gerak Dasar Melempar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Mochammad Ganjar Oktavian (2013). Judul Skripsi Penerapan Pendekatan Bermain dalam Upaya Meningkatkan Gerak Dasar Melempar Penelitian Tindakan Kelas V (Lima) di SD YWKA Bandung. Pembimbing I: Dr. Yudy Hendrayana, M.Kes. AIFO. Pembimbing II: Drs. Andi Suntoda, M.Pd

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa dengan penerapan pendekatan bermain dapat meningkatkan hasil belajar melempar siswa. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode Penelitian Tindakan Kelas atau classroom action research. Dalam penggunaan metode ini peneliti menggunakan dua siklus dan dalam setiap siklus terdiri dari dua tindakan. Instrumen yang digunakan untuk peningkatan gerak dasar melempar yaitu sikap awal, pelaksanaan, dan sikap akhir. Sementara itu alat ukur untuk hasil peningkatan gerak dasar melempar yaitu lembar observasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan penerapan pendekatan bermain dapat meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar baik itu sikap awal, pelaksanaan, dan sikap akhir. Hasil peningkatan tersebut ditunjukan dari peningkatan hasil persentase setiap siklusnya. Data awal adalah 91,89% berada pada status awal, 8,11% berada pada status transisi, dan 0% pada status matang. Siklus I adalah 10,81% berada pada status awal, 70,28% berada pada status transisi, 10,81% berada pada status matang. Sedangkan siklus II adalah 2,70% berada pada status awal, 10,81% berada pada status transisi dan 86,49% berada pada status matang. Sehingga apabila proses pembelajaran dilaksanakan dengan baik sesuai dengan rencana yang disusun sebelumnya, maka hasilnyapun diduga akan baik dan memuaskan seperti apa yang dilakukan dalam penelitian ini. Kesimpulan dari hasil penelitian ini yaitu dengan menerapkan pendekatan bermain dapat meningkatkan hasil belajar gerak dasar melempar siswa kelas V SD YWKA Kota Bandung.

Kata kunci : Penelitian tindakan kelas, pendekatan bermain, gerak dasar melempar


(5)

ABSTRACT

Mochammad Ganjar Oktavian (2013). Judul Skripsi Application of Playing Approachment to Increase The Basic Movement of Throwing Fifth Grade Action Research in SD YWKA Bandung. Pembimbing I: Dr. Yudy Hendrayana, M.Kes. AIFO. Pembimbing II: Drs. Andi Suntoda, M.Pd.

The purpose of this research is to find out that by using the playing approachment could increase a good learning result of the basic movement of throwing from the student in fifth grade SD YWKA Bandung. The used method in this research is classroom action research. The research using two cycle of examination in this project. There is two action in each cycle. The used instrument to increase the basic movement of throwing are set up posture, implementation, finishing posture. Meanwhile the observing paper will be used as measurement for a increasing result of the basic movement of throwing. The result of this project shows that method of playing approachment could increase the skill of basic movement of throwing in each cycle, such a set up posture, implementation, and finishing posture. This result will be shown in percentage of each cycle. First data is 91,89% at the first status, 8,11% at the transition status, cycle I is 10,81% at the first status, 70,28% at the transition status, 10,81% at the finishing status. Meanwhile cycle II is 2,70% at the first status, 10,81% at the transition status, and 86,49% at the finishing status. If this process is well acted according to the structured plan, then the result will be assumpted as good. The conclusion of this research result is by implementing the playing approach in physical education class for the childern of school age could increase the ability and comprehension of basic movement of throwing of the students at fifth grade SD YWKA Kota Bandung.

Key word : Classroom Action Research, Playing approachment, Basic movement of throwing


(6)

Mochammad Ganjar Oktavian,2013

Penerapan Pendekatan Bermain Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Gerak Dasar Melempar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR/BAGAN ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 2

C. Rumusan Masalah ... 4

D. Pemecahan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 5

G. Batasan Masalah ... 5

BAB II KERANGKA TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN A. Kerangka Teoretis ... 7

1. Hakikat Gerak Dasar Melempar ... 7

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Performa Gerak Melempar ... 10

3. Bentuk Latihan Melempar ... 16


(7)

5. Karakteristik Permainan Siswa Sekolah Dasar Kelas V ... 24

B. Hipotesis Tindakan ... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Operasional ... 27

B. Waktu dan Tempat Penelitian ... 27

C. Subjek Penelitian ... 27

D. Metode Penelitian ... 28

E. Langkah-langkah Penelitian ... 28

F. Instrumen Penelitian ... 31

G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 34

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Pembelajaran Gerak Dasar Melempar ... 38

B. Analisis Observasi Awal ... 39

C. Pembelajaran Siklus I Tindakan I ... 43

D. Pembelajaran Siklus I Tindakan II ... 46

E. Hasil Penelitian Siklus I Tindakan I dan II ... 49

F. Pembelajaran Siklus II Tindakan I ... 53

G. Pembelajaran Siklus II Tindakan II ... 56

H. Hasil Penelitian Siklus II Tindakan I dan II... 59

I. Pembahasan Hasil Penelitian ... 64


(8)

Mochammad Ganjar Oktavian,2013

Penerapan Pendekatan Bermain Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Gerak Dasar Melempar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 69

B. Saran ... 69

C. Implementasi Pendekatan Bermain dalam Pembelajaran Penjas ... 69

DAFTAR PUSTAKA ... 71 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tahap Laku Gerak (motor behavior) ... 26

Tabel 3.1 Lembar Observasi Gerak Dasar Melempar ... 32

Tabel 3.2 Lembar Observasi Afektif ... 33

Tabel 4.1 Data Awal Pembelajaran Gerak Dasar Melompat ... 39

Tabel 4.2 Keterangan Penilaian ... 40

Tabel 4.3 Gambaran Umum Hasil Observasi Awal ... 41

Tabel 4.4 Proses Pembelajaran Siklus I Tindakan I ... 44

Tabel 4.5 Proses Pembelajaran Siklus I Tindakan II ... 47

Tabel 4.6 Hasil Belajar Gerak Dasar Melempar Siklus I ... 49

Tabel 4.7 Keterangan Penilaian ... 50

Tabel 4.8 Gambaran Umun Hasil Siklus I ... 51

Tabel 4.9 Proses Pembelajaran Siklus II Tindakan I ... 54

Tabel 4.10 Proses Pembelajaran Siklus II Tindakan II ... 57

Tabel 4.11 Hasil Belajar Gerak Dasar Melempar Siklus II ... 60

Tabel 4.12 Keterangan Penilaian ... 61


(10)

Mochammad Ganjar Oktavian,2013

Penerapan Pendekatan Bermain Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Gerak Dasar Melempar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.14 Rekapitulasi Skor Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II ... 65 Tabel 4.15 Gambaran Umum Persentase Data Awal, Siklus I dan Siklus II ... 66


(11)

DAFTAR GAMBAR/BAGAN

Gambar 2.1 Chest Pass ... 8

Gambar 2.2 Side Pass ... 9

Gambar 2.3 Javeline Pass ... 10

Gambar 2.4 Overhead Pass ... 10

Gambar 2.5 Underand Pass ... 10

Gambar 2.6 Memegang Bola Dengan Tiga Jari ... 14

Gambar 2.7 Memegang Bola Dengan Empat Jari ... 14

Gambar 2.8 Sikap Permulaan ... 15

Gambar 2.9 Gerakan Pertama ... 15

Gambar 2.10 Gerakan Terakhir ... 16

Gambar 2.11 Lapangan Permainan Usir Tikus Itu ... 17

Gambar 2.12 Permainan Dodge Ball/Bola Batas ... 18

Gambar 2.13 Permainan Bola Benteng ... 19

Gambar 2.14 Permainan Lomba Bola Benteng ... 20

Gambar 2.15 Permainan End Zone ... 21


(12)

Mochammad Ganjar Oktavian,2013

Penerapan Pendekatan Bermain Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Gerak Dasar Melempar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Grafik 4.1 Gambaran Umum Hasil Siklus I ... 52 Grafik 4.2 Gambaran Umum Hasil Siklus II ... 62 Grafik 4.3 Gambaran Umum Persentase Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II ... 66


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran... 73

Lampiran 2 : Lembar Observasi Gerak Dasar Melempar ... 87

Lampiran 3 : Hasil Penelitian ... 89


(14)

Mochammad Ganjar Oktavian,2013

Penerapan Pendekatan Bermain Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Gerak Dasar Melempar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(15)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Melempar adalah gerakan memindahkan satu benda ke tempat lain yang menjadi sasaran menggunakan dua atau satu tangan dengan cara mengayunkan tangan ke arah tertentu sehingga benda tersebut dapat berpindah tempat. Gerakan ini dilakukan dengan menggunakan kekuatan tangan dan lengan serta memerlukan koordinasi beberapa unsur gerakan. Melempar termasuk salah satu bagian dari gerak dasar manipulatif, karena gerak dasar melempar ini merupakan upaya mengerahkan daya yang diarahkan pada suatu objek. Ada banyak pola dalam cara melakukan lemparan seperti dari atas kepala, dada, dan dari bawah lengan, baik menggunakan dua tangan ataupun dengan satu tangan. Gerak dasar melempar ini sangatlah penting dikuasai oleh siswa, karena keberadaannya hampir dimiliki oleh sebagian cabang olahraga. Apabila penguasaan gerak dasar melempar siswa sudah baik, maka kegiatan pembelajaran penjas dapat berlangsung dengan baik, karena semakin baik gerak dasar yang dikuasai oleh siswa, maka semakin terampil pula siswa dalam melaksanakan tugas gerak yang diberikan oleh guru. Pembentukan gerak dasar melempar bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dalam melakukan suatu bentuk gerakan dengan anggota badannya agar lebih terampil dengan menggunakan alat-alat yang sesuai dengan tingkat usia dan kemampuannya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas lemparan adalah bentuk/gerakan melempar. Dalam melakukuan lemparan terdapat beberapa pergerakan yang mempengaruhi kualitas lemparan yaitu, tahapan yang berkenaan dengan persiapan, terdiri dari semua pergerakan yang menjauh dari proyeksi garis yang diharapkan. Tahap pelaksanaan terdiri dari semua pergerakan saat melakukan lemparan ke arah yang dituju. Tahap gerak lanjut (follow through) terdiri dari semua pergerakan yang diikuti dengan pelepasan gerakan untuk kembali pada sikap semula. Selain bentuk/gerakan melempar, koordinasi gerak antara ayunan lengan, jari tangan, togok, dan kaki sangat mempengaruhi kualitas lemparan. Pada


(16)

2

Mochammad Ganjar Oktavian,2013

Penerapan Pendekatan Bermain Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Gerak Dasar Melempar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

umumnya siswa sekolah dasar penempatan posisi kaki dan togok masih belum benar dan cenderung seperti berdiri biasa. Gerakan hanya terbatas pada ayunan lengan dan sedikit gerakan badan.

Pengembangan kemampuan gerak dasar melempar dapat dilakukan dengan dengan berbagai cara, baik secara langsung maupun tidak langsung. Bentuk latihan yang dilakukan dengan cara langsung yaitu siswa dapat diberikan pengulangan gerakan melempar atau sering juga disebut drill secara berpasangan dengan temannya ataupun secara berkelompok dengan menggunakan bola tenis, bola kasti, bola plastik ataupun bola yang lain. Sedangkan bentuk latihan secara tidak langsung yaitu dapat dilakukan dengan cara guru memberikan beberapa permainan yang dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar melempar siswa.

Bermain merupakan aktivitas yang dapat dilakukan oleh semua orang, baik dari anak-anak sampai orang dewasa. Memang siapapun yang bermain kebanyakan mempunyai rasa senang, dan siapapun senang bermain. Rasa senang yang ada pada anak didik ini merupakan modal utama untuk menimbulkan situasi yang kondusif, menarik, sekaligus dapat meningkatkan keterampilan penjas siswa. Namun rasa senang itu akan makin terpenuhi bila yang bermain atau semua yang bermain akan melakukan permainan dengan sungguh-sungguh. Dalam hal ini Hendrayana (2003:2) mengatakan:

Bermain dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar, sukarela tanpa paksaan, dan tak sungguhan dalam batas waktu, tempat dan ikatan peraturan. Namun bersamaan dengan ciri itu, bermain menuntut ikhtiar yang sungguh-sungguh dari permainannya.

Permainan seperti yang dikemukakan oleh Katzenbogner dan Medler dalam

Hendrayana (2003:4) “tidak saja berisikan unsur bermain yang mengandung

kesenangan, tetapi juga memiliki unsur keseriusan, disiplin, dan kompetisi.”

Penerapannya dalam pendidikan jasmani tetap harus mengandung unsur keseriusan dan disiplin serta kompetisi, tanpa kehilangan unsur bermainnya. Permainan juga dapat memberikan suasana pembelajaran menjadi aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menerapkan materi-materi pembelajaran yang dapat merangsang siswa untuk


(17)

3

mengikuti kegiatan pembelajaran yang diberikan oleh guru. Pembelajaran permainan akan berjalan jika peraturannya mudah untuk dimengerti, alatnya mudah untuk digunakan,dan siswa merasa senang dengan melakukan permainan yang membuat mereka aktif bergerak.

Permainan bola batas dan end zone games merupakan salahsatu permainan yang sangat cocok untuk meningkatkan gerak dasar melempar siswa, dimana dalam permainan bola batas siswa berupaya melempar kaki siswa yang berada di dalam lapangan sebanyak-banyaknya untuk mendapatkan skor yang tinggi. Tanpa disadari pergerakan melempar yang dilakukan selama permainan berlangsung dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar melempar siswa. Namun tidak hanya gerak dasar melempar saja yang dapat berkembang, tetapi juga kecepatan, kelincahan, dan lain-lainnya dapat meningkat. Begitu juga dengan permainan end zone games keterampilan gerak dasar melempar siswapun dapat berkembang karena dalam permainan ini siswa harus melakukan passing-passing kepada rekan satu timnya untuk mencetak skor, yang tanpa disadari juga dapat meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar siswa.

Terdapat beberapa keuntungan dalam menerapkan permainan ini yaitu, siswa dapat menjadi aktif bergerak seperti yang menjadi tujuan penjas sampai saat ini. Selain itu juga keterampilan gerak dasar melempar siswa dapat meningkat secara tidak langsung. Karena secara tidak langsung siswa melakukan beberapa pengulangan gerakan melempar dalam permainan tersebut. Namun ada sedikit kerugian ketika menerapkan permainan tersebut yaitu, tidak semua bentuk keterampilan melempar dapat terlatih untuk sebagian cabang olahraga, misalnya dalam olahraga bolabasket terdapat beberapa betuk lemparan yang lebih spesifik, sehingga sebelum melakukan permainan bolabasket dapat melakukan beberapa bentuk latihan yang harus dilakukan secara berulang-ulang.

Pendekatan bermain merupakan bentuk pembelajaran yang mengaplikasikan teknik ke dalam situasi bermain. Tidak menutup kemungkinan keterampilan gerak dasar yang buruk atau rendah mengakibatkan permainan kurang menarik. Untuk itu seorang guru harus mampu mengatasinya. Pendekatan bermain akan


(18)

4

Mochammad Ganjar Oktavian,2013

Penerapan Pendekatan Bermain Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Gerak Dasar Melempar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran pendidikan jasmani. Jadi melalui pendekatan bermain, keterampilan gerak dasar yang buruk atau rendah dapat diperbaiki, sehingga dengan meningkatnya keterampilan gerak dasar penerimaan pembelajaran pun akan mudah diserap sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan akan tercapai. Penerapan pendekatan bermain diharapkan dapat memenuhi konsep pendekatan cara belajar siswa aktif maupun pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Sehingga nantinya memberikan peluang seluas-luasnya kepada siswa untuk melakukan atau mengulang-ulang tugas gerak sebanyak-banyaknya. Dengan demikian diharapkan kemampuan gerak siswa dapat meningkat dan tujuan-tujuan pembelajaran pun dapat tercapai.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis berkeinginan untuk mengadakan penelitian guna memperoleh hasil tentang “Penerapan Pendekatan Bermain dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Gerak Dasar Melempar.(Penelitian Tindakan

Kelas pada Siswa Kelas V SD YWKA Kecamatan Andir Kota Bandung)”.

B. Identifikasi Masalah

Dengan diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) memberikan ruang gerak yang luas bagi guru untuk mengembangkan materi pembelajaran untuk dijadikan bahan ajar dalam pembelajaran pendidikan jamani. Dalam pencapaian tujuan pendidikan jasmani bukanlah hal yang mudah sebab ada masalah-masalah dihadapi yang sering muncul di lapangan, diantaranya :

1. Kurangnya pemahaman guru penjas terhadap penerapan pendekatan pembelajaran.

2. Rendahnya kemampuan siswa dalam gerak dasar melempar. C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :

Apakah pendekatan bermain dapat meningkatkan hasil belajar gerak dasar melempar siswa?


(19)

5

D. Pemecahan Masalah

Rendahnya kemampuan siswa terhadap hasil belajar gerak dasar melempar akan dipecahkan melalui pendekatan bermain.

E. Tujuan Penelitian

Dalam setiap penelitian harus memiliki tujuan-tujuan yang akan dicapai, sehingga dapat menghasilkan informasi dan hasil-hasil penelitian yang benar. Berdasarkan masalah dalam penelitian ini, maka tujuan yang penulis rumuskan adalah untuk mengetahui “apakah penerapan pendekatan bermain dapat meningkatkan hasil belajar gerak dasar melempar pada siswa ?”.

F. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini, penulis berharap dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya :

a. Manfaat Akademik

Membantu para pendidik atau guru untuk menghasilkan pengetahuan yang tepat dan relevan bagi kelasnya untuk memperbaiki pembelajaran jangka pendek, sehingga peningkatan pembelajaran di kelas sangat signifikan.

b. Manfaat Praktis

Sebagai bahan pertimbangan bagi para calon guru olahraga khususnya mahasiswa FPOK dalam mengembangkan program kegiatan belajar mengajar di sekolah yang menjadi tanggung jawab.

G. Batasan Masalah

Agar penelitian ini ruang lingkupnya terarah pada tujuan, maka penulis membatasi penelitian sebagai berikut :


(20)

6

Mochammad Ganjar Oktavian,2013

Penerapan Pendekatan Bermain Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Gerak Dasar Melempar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Masalah penelitian ini tentang penerapan pendekatan bermain untuk meningkatkan gerak dasar melempar.

2. Tempat penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar YWKA Kota Bandung. 3. Sampel yang diambil untuk penelitian yaitu kelas siswa V SD YWKA


(21)

27

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Operasional

Setelah observasi berlangsung difokuskan masalah di sekitar penerapan pendekatan bermain. Secara operasional penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar gerak dasar melempar siswa di SD YWKA Kota Bandung melalui penerapan pendekatan bermain.

B. Waktu dan Tempat Penelitian 1) Waktu

Waktu penelitian dilakukan dibulan Agustus sampai dengan September. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah, karena PTK memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif di kelas.

2) Tempat penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD YWKA Kota Bandung untuk mata pelajaran Pendidikan Jasmani. Lokasi sekolah ini berada di jalan raya Rajawali 1 no.5 Kecamatan Andir Kota Bandung. C. Subjek Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SD YWKA Kecamatan Andir Kota Bandung pada kelas V dengan jumlah siswa 37 orang, terdiri dari 14 siswa perempuan dan 23 siswa laki-laki.

Secara umum bila ditinjau dari sosial budaya dan ekonomi masyarakat peserta didik tergolong cukup perhatiannya terhadap pendidikan dan ini salah satu pendorong terhadap peningkatan kualitas pendidikan di SD YWKA Kota Bandung, walaupun hal tersebut bukan salah satu faktor yang menentukan kualitas pendidikan, masih banyak faktor lainnya seperti sarana prasarana, sumber daya manusia dan pelaksanaan kurikulum.


(22)

28

Mochammad Ganjar Oktavian,2013

Penerapan Pendekatan Bermain Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Gerak Dasar Melempar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Metode Penelitian

Penelitian adalah suatu kegiatan penyelidikan yang dilakukan menurut metode ilmiah atau teknologi baru, membuktikan kebenaran atau ketidakbenaran hipotesis sehingga dapat dirumuskan teori atau proses gejala sosial. Penelitian juga bisa diartikan kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan aturan metodologi tertentu untuk mendapatkan data atau informasi yang bermanfaat untuk selanjutnya data tersebut dianalisis untuk dicari kesimpulan.

Penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research) memiliki peranan yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan mutu pembelajaran apabila diterapkan dengan baik dan benar. Diterapkan dengan baik, artinya pihak yang terlibat dalam Penelitin Tindakan Kelas (PTK) guru mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam pembelajaran dikelas melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksanaanya untuk mengukur tingkat keberhasilan.

Menurut Suhardjono (2009:3) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (action research) yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran dikelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) berfokus pada proses belajar mengajar yang terjadi di kelas, dan bukan pada input kelas (silabus, materi, dan lainnya) ataupun output (hasil belajar). E. Langkah-langkah penelitian

1) Prosedur Penelitian

Model penelitian tindakan kelas ini digambarkan terdiri atas rangkaian empat langkah-langkah kegiatan yang dilakukan berkelanjutan. Empat kegiatan utama yang ada pada setiap siklus adalah (a) perencanaan, (b) tindakan, (c) pengamatan, dan (d) refleksi. Hal tersebut digambarkan oleh Suhardjono, (2009: 6) seperti pada gambar 3.1.

Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan menggunakan dua siklus untuk melihat hasil belajar gerak dasar melempar


(23)

29

siswa dalam penerapan pendekatan bermain. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dimulai dengan siklus pertama yang terdiri dari empat kegiatan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Kemudian setelah melaksanakan siklus pertama dan sudah diketahui letak keberhasilan dan hambatannya dari tindakan yang dilaksanakan pada siklus pertama tersebut, peneliti menentukan rancangan untuk siklus kedua.

Siklus I

Siklus II

Gambar 3.1: Bagan Diagram Siklus Penelitian Tindakan Kelas.

Kegiatan pada siklus kedua tidak jauh berbeda dengan siklus pertama, akan tetapi pada kegiatan di siklus kedua diberikan beberapa tambahan perbaikan dari tingkat terdahulu yang bertujuan untuk memperbaiki berbagai hambatan atau kesulitan yang ditemukan pada siklus pertama. Apabila peneliti merasa belum puas, maka dilanjutkan pada kegiatan siklus ketiga, yang cara dan tahapannya sama dengan siklus terdahulu. Siklus ketiga lebih memfokuskan kepada permasalahan yang terjadi pada siklus dua, agar

Permasalahan baru hasil refleksi

Bila permasalahan belum

terselesaikan

Permasalahan Perencanaan

Tindakan I

Pelaksanaan Tindakan I

Pengamatan/ pengumpulan data 1

Tindakan 1 Refleksi I Perencanaan Tindakan II Pelaksanaan Tindakan II Pengamatan/

pengumpulan data II

Tindakan 1

Refleksi II

Dilanjutkan ke siklus berukutnya


(24)

30

Mochammad Ganjar Oktavian,2013

Penerapan Pendekatan Bermain Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Gerak Dasar Melempar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat apakah siswa telah mengalami peningkatan yang signifikan dalam hasil pembelajaran.

2) Rencana Tindakan

Menurut Kusnandar (2008:91) rencana tindakan adalah tindakan pembelajaran kelas yang tersusun dan dari segi definisi harus prospektif atau memandang ke depan pada tindakan dengan memperhitungkan peristiwa-peristiwa tak terduda, sehingga mengandung sedikit resiko.

Tahapan yang dijadikan sebagai cara pemecahan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan beberapa tindakan yang diuraikan sebagai berikut:

a. Perencanaan

Perencanaan merupakan salah satu kegitan terpenting dalam penelitian, karena sebagai langkah awal sebelum program aksi atau pelaksanakaan aksinya. Perencanaan kegiatan setiap siklus dalam penerapan pendekatan bermain dalam upaya menignkatkan hasil belajar gerak dasar melempar yang akan diteliti meliputi kegiatan sebagai berikut: 1) Membuat rencana pembelajaran dengan menerapkan pendekatan

bermain sebagai bahan ajar.

2) Dengan membuat lembar observasi seperti catatan-catatan untuk mencatat segala bentuk kejadian yang terjadi saat pembelajaran, kemudian menyiapkan saranadan prasarana untuk kegiatan pembelajaran.

3) Membuat jurnal harian untuk proses pengumpulan data. b. Pelaksanaan tindakan

Menurut Asrori (2008:53) pelaksanaan tindakan adalah “tindakan guru atau peneliti sebagai peneliti dilakukan secara sadar dan terkendali dan yang merupakan variasi praktik yang cermat dan bijaksana”. Dalam konteks ini, tindakan itu digunakan sebagai kebijakan bagi guru untuk pengembangan tindakan-tindakan berikutnya, yaitu tindakan yang dilakukan peneliti yang disertai kemauan kuat untuk memperbaiki proses pembelajarannya.


(25)

31

Langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam pelaksanaan tindakan ini yaitu:

1) Melakukan pretest untuk mengetahui atau mengukur konsepsi awal siswa tentang pemahaman dan gerak dasar melempar siswa.

2) Menetapkan bentuk-bentuk permainan yang telah dirancang untuk disampaikan kepada siswa.

3) Peneliti mengajar langsung ke lapangan untuk melakukan pengamatan. 4) Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa.

5) Mencatat segala bentuk kegiatan, kejadian, kendala-kendala yang muncul dalam proses pembelajaran.

c. Observasi

Observasi yaitu suatu kegiatan atau pengamatan secara langsung yang memperhatikan proses belajar gerak dasar melempar siswa pada pembelajaran pendidikan jasmani dengan menerapkan pendekatan bermain.

F. Instrumen Penelitian

Prinsip dalam melakukan penelitian adalah melakukan pengukuran. Maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian dinamakan instrumen penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur suatu fenomena alam maupun sosial yang diamati. Instrumen dalam penelitian dapat mengumpulkan data sebagai alat untuk menyatakan besaran atau persentase.

Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Lembar Observasi

a. Psikomotor

Lembar observasi ini ditujukan untuk mengumpukan data tentang aktivitas siswa sewaktu pembelajaran gerak dasar melempar berlangsung. Aspek-aspek gerak dasar melempar yang diobservasi sesuai dengan pedoman observasi dan evaluasi gerak dasar dalam Suherman (2008:6), terlihat pada tabel 3.2 pada halaman 32 berikut ini


(26)

32

Mochammad Ganjar Oktavian,2013

Penerapan Pendekatan Bermain Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Gerak Dasar Melempar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1

Lembar Observasi Gerak Dasar Melempar Komponen

Gerakan Aspek

Option Ya Tidak

Sikap awal

Lengan lempar diayunkan kebelakang dalam

proses persiapan

Sikut tangan yang satu lagi diangkat untuk

mengimbangi gerakan melempar

Togok bergerak menyamping sejajar dengan

arah lempar pada saat gerakan persiapan Bahu lengan lempar turun lebih rendah pada saat

proses persiapan

Berat badan berada pada kaki belakang pada saat proses persiapan

Pelaksanaan

Sikut lempar bergerak merentang kedepan

secara horizontal

Putaran tubuh diawali dari panggul, paha, tungkai, dan bahu pada saat gerakan melempar

Sikap akhir

Lengan bagian atas berputar membentuk gerakan lecutan diakhiri dengan ibu jari menghadap kebawah

Segera sesaat berat badan pindah kekaki depan dilanjutkan dengan gerakan langkah oleh kaki belakang

TOTAL Awal/Trasnsisi/Matang

Skor

STATUS %

Penilaian Psikomotor :

x 100%

Tingkat kemampuan

 Awal = apabila kemampuannya (total skor) kurang dari 50%

 Transisi = apabila kemampuannya (total skor) lebih dari 50% dan kurang dari 100%


(27)

33

1) Awal

Siswa dikatakan berada pada status awal apabila dari sembilan aspek yang dinilai mendapat total skor kurang dari 50%

2) Transisi

Siswa dikatakan berada pada status transisi apabila dari sembilan aspek penilaian mendapat total skor lebih dari 50% dan kurang dari 100%

3) Matang

Tahap matang disebut juga dengan tahap sempurna. Siswa dikatakan berada pada status matang apabila dari sembilan aspek yang dinilai mendapat total skor 100%. Artinya pada tahap ini siswa sudah menguasai semua aspek yang dinilai pada lembar observasi.

b. Afektif

Tabel 3.2

Lembar Observasi Afektif

Penilaian afektif =

x 100%

No Nama Siswa

Aspek Sikap Yang Dinilai Nilai Akhir Kerja sama Keju juran Meng hargai Sem angat Percaya Diri Sport ivitas 1 2 3 4 5 dst


(28)

34

Mochammad Ganjar Oktavian,2013

Penerapan Pendekatan Bermain Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Gerak Dasar Melempar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

 Sangat baik : 91% - 100%

 Baik : 81% - 90%

 Cukup : 71% - 80%  Kurang : 61% - 70%  Sangat kurang : kurang dari 60%

c. Kognitif

Aspek kognitif berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual. Seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir. Untuk aspek kognitif, peneliti telah mempersiapkan beberapa butir pertanyaan yang terlampir dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.

2. Dokumentasi

Dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti berupa foto-foto ketika proses pembelajaran gerak dasar melempar berlangsung. Serta buku absensi siswa untuk mengetahui jumlah siswa di sekolah tersebut.

3. Peneliti

Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti juga berperan sebagai instrumen penelitian. Peneliti juga dapat mengumpulkan data penelitian. Proses pencatatan dilakukan dari awal penelitian yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Keaktifan dan objektifitas dari peneliti akan sangat menentukan tingkat kepercayaan dari data yang diperoleh.

G. Teknik Pengolahan Dan Analisis Data

Menurut Nasution dalam Sugiyono (2005:114) proses pengolahan data seiring dengan proses pelaksanaan tindakan pembelajaran sebagai bentuk rancangan pengolahan data kualitatif dalam kerangka penelitian tindakan kelas. Selain itu analisis data biasanya dilakukan pada tahap akhir penelitian tindakan untuk menjawab pertanyaan penelitian, tetapi untuk kepentingan tertentu analisis


(29)

35

data pun dapat dilaksanakan beriringan dengan pengolahan data di setiap selesainya satu tahap tindakan pembelajaran.

Teknik analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Analisis data merupakan bagian yang sangat penting dari suatu penelitian. Oleh sebab itu, peneliti harus memahami teknik analisis data agar hasil penelitiannya mempunyai nilai ilmiah yang lebih baik. Dalam penelitian tindakan kelas ada dua jenis data yang dapat dikumpulkan dan dianalisis yaitu:

a. Data kuantitatif yang berwujud hasil belajar siswa, dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan statistik deskriptif.

b. Data kualitatif yaitu data yang tidak berbentuk satuan waktu maupun angka nominal yang diperoleh saat proses pembelajaran dan wawancara yang berhubungan dengan pandangan atau sikap siswa, antusiasme dalam belajar, dan motivasi siswa. Data jenis ini dapat dianalisis secara kualitatif. Lebih detail, sebelum data diolah dan dianalisa ada beberapa tahapan yang harus ditempuh oleh peneliti yaitu:

1) Pengolahan dan Kategorisasi Data

Data mentah yang terkumpul dari hasil observasi, wawancara dan tes gerak dasar dikelompokan menjadi unit-unit dengan memperhatikan karakteristik data mentah. Berdasarkan unti-unit yang ada lalu diterapkan kategorisasi. Dalam pengolahan data ini, penerapan pendekatan bermain dalam upaya meningkatkan gerak dasar melempar dilaksanakan dengan bentuk-bentuk tugas gerak yang sistematis dikategorikan sebagai aktivitas siswa yaitu motivasi, partisipasi siswa dalam melakukan berbagai macam penguasaan gerak dasar pada pembelajaran gerak dasar melempar.

Dalam penelitian ini akan dicari simpangan baku dari masing-masing tes. Nilai tersebut akan dibandingkan untuk kepentingan statistik. Berikut adalah rumus untuk menghitung simpangan baku:


(30)

36

Mochammad Ganjar Oktavian,2013

Penerapan Pendekatan Bermain Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Gerak Dasar Melempar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

S =

( ̅

Keterangan:

S = Simpangan Baku

= skor yang dicapai seseorang ̅ = nilai rata-rata

n = banyaknya jumlah orang.

2) Validasi

Menurut Kusnandar, (2008:103) salah satu cara untuk melihat derajat kepercayaan suatu penelitian adalah dengan melihat validitas dan kredibilitas penelitian. Validitas menunjuk pada derajat keterpercayaan terhadap proses dan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Menurut Hopkins (1993) dalam Rochiati (2005) yang dikutip oleh Kusnandar (2008:107-109) tahap validasi dibagi menjadi beberapa tahap yaitu sebagai berikut:

a) Dengan member check

Adalah memeriksa kembali kerangka-kerangka atau informasi data yang diperoleh selama observasi atau wawancara dari nara sumber yang relevan dengan penelitian tindakan kelas (kepala sekolah, guru, teman sejawat, siswa, orang tua siswa, dan lain-lain) apakah kerangka informasi itu tetap sifatnya atau tidak berubah sehingga dapat dipastikan keajegannya dan data itu terperiksa kebenarannya.

b) Tahap Triangulasi

Yaitu memeriksa kebenaran hipotesis, konstruk atau analisis dari peneliti dengan membandingkan hasil dari mitra peneliti. Triangulasi dilakukan berdasarkan tiga sudut pandang, yaitu sudut pandang guru sebagai peneliti, sudut pandang siswa dan sudut pandang mitra peneliti yang melakukan pengamatan atau observasi.


(31)

37

c) Tahap Saturasi

Tahap ini digunakan saat situasi pada waktu sudah jenuh atau tidak ada lagi data lain yang berhasil dikumpulkan atau tidak ada lagi tambahan data baru.

d) Tahap Audit Trail

Tahap ini digunakan untuk memeriksa kesalahan-kesalahan dalam metode atau prosedur yang digunakan peneliti dan didalam pengambilan keputusan. Selain itu peneliti juga memeriksa catatan-catatan yang ditulis oleh peneliti atau mitra peneliti.

e) Tahap Expert opinion

Yaitu dengan meminta kepada orang yang dianggap ahli atau pakar penelitian tindakan kelas untuk memeriksa semua tahap penelitian dan memberikan arahan terhadap masalah-masalah penelitian yang dikaji. f) Tahap Key Respondent Revie

Key respondent revice adalah meminta salah seseorang atau beberapa mitra peneliti yang banyak mengerti tentang penelitian tindakan kelas, untuk membaca draft awal laporan penelitian dan meminta pendapatnya.

3) Interpretasi

Pada tahap ini hipotesis yang telah divalidasikan diinterpretasikan berdasarkan kerangka teoritik, norma-norma praktis yang disepakati bersama atau berdasarkan intuisi peneliti sebagai guru berkenaan dengan proses pembelajaran yang baik. Tahapan ini dilakukan untuk memperoleh suatu kerangka referensi yang dapat memberikan makna terhadap proses interpretasi data. Kerangka referensi ini dapat dijadikan referensi dalam pelaksanaan tindakan selanjutnya.


(32)

69

Mochammad Ganjar Oktavian,2013

Penerapan Pendekatan Bermain Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Gerak Dasar Melempar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan bermain dapat meningkatkan hasil belajar gerak dasar melempar siswa.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat beberapa hal yang akan penulis sampaikan sebagai saran setelah melaksanakan serangkaian pelaksanaan tindakan. Penulis berharap beberapa saran yang diberikan berikut dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi semua pihak yang berkaitan dengan bidang pendidikan. Adapun beberapa hal yang akan penulis sampaikan sebagai masukan dan saran adalah sebagai berikut:

1. Bagi guru pendidikan jasmani, hasil penelitian ini membuktikan bahwa menggunakan pendekatan bermain memberikan pengaruh terhadap peningkatan hasil belajar gerak dasar melempar, sehingga penulis menyarankan untuk menggunakan pendekatan bermain dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani.

2. Bagi sekolah dapat mendukung terhadap proses pembelajaran pendidikan jasmani untuk kemajuan dan keterampilan siswa dalam berolahraga.

3. Kepada rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian tentang gerak dasar, penulis mengajukan untuk mencari peningkatan kognitif siswa dalam gerak dasar demi kemajuan ilmu pendidikan khususnya bidang keilmuan pendidikan jasmani.

C. Implementasi Pendekatan Bermain dalam Pembelajaran Penjas.

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, penulis berencana akan menerapkan pendekatan bermain pada setiap pembelajaran penjas. Hal ini dikarenakan sangat efektifnya penerapan pendekatan bermain dalam meningkatkan hasil belajar melempar siswa, sehingga apabila pendekatan bermain


(33)

70

diterapkan dalam pembelajaran penjas, maka diharapkan hasil belajar siswa dalam kegiatan penjas diharapkan dapat meningkat, baik itu dari segi psikomotor, kognitif, maupun afektif. Hal ini juga dapat menjadi terobosan baru bagi guru penjas yang lain supaya memberikan pengajaran yang bersifat aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Dengan demikian diharapkan kemampuan gerak siswa dapat meningkat dan tujuan-tujuan pembelajaranpun dapat tercapai.


(34)

Mochammad Ganjar Oktavian,2013

Penerapan Pendekatan Bermain Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Gerak Dasar Melempar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar, B. (2011). Pedagogi Olahraga. Bandung: Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia

Asrori, M. (2008), Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Wacana prima

Hendrayana, Y. (2003). Pembelajaran Permainan Dasar. Bandung: Departemen Pendidikan Nasional.

Kusnandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Samsudin. (2008). Pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (SD/MI). Jakarta: Litera

Strand,Bradford N., 1995. Assessing Sport Skill. United States of America. Utah State University

Sugiyono, (2011), Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta

Suhardjono, (2009), Penelitian Tindakan Kelas, Cisarua: Makalah

Suherman, A. (2008), Pedoman Observasi dan Evaluasi Gerak Dasar. Bandung: Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia.

Sukintaka (1992). Teori Bermain untuk D2 PGSD PENJASKES.Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.

UPI. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. UPI Bandung.

Usman, U. (1993) Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung : Rosdakarya.

Internet:

(http://file.upi.edu/Direktori_FPOKJUR_PEND_OLAHRAGA/196308241989031 -AGUS_MAHENDRAMODUL_UT_2006_Agus_Mahendra/Modul_5/)


(35)

(http://file.upi.edu/FPOK/DIDIN BUDIMAN)

(http://pjjpgsd.dikti.go.id/file/repositorydikti/MataKuliahAwalPendidikanJasmani danJabatanBACunit2_penjaskes/)


(1)

S =

( ̅ Keterangan:

S = Simpangan Baku

= skor yang dicapai seseorang ̅ = nilai rata-rata

n = banyaknya jumlah orang.

2) Validasi

Menurut Kusnandar, (2008:103) salah satu cara untuk melihat derajat kepercayaan suatu penelitian adalah dengan melihat validitas dan kredibilitas penelitian. Validitas menunjuk pada derajat keterpercayaan terhadap proses dan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Menurut Hopkins (1993) dalam Rochiati (2005) yang dikutip oleh Kusnandar (2008:107-109) tahap validasi dibagi menjadi beberapa tahap yaitu sebagai berikut:

a) Dengan member check

Adalah memeriksa kembali kerangka-kerangka atau informasi data yang diperoleh selama observasi atau wawancara dari nara sumber yang relevan dengan penelitian tindakan kelas (kepala sekolah, guru, teman sejawat, siswa, orang tua siswa, dan lain-lain) apakah kerangka informasi itu tetap sifatnya atau tidak berubah sehingga dapat dipastikan keajegannya dan data itu terperiksa kebenarannya.

b) Tahap Triangulasi

Yaitu memeriksa kebenaran hipotesis, konstruk atau analisis dari peneliti dengan membandingkan hasil dari mitra peneliti. Triangulasi


(2)

37

c) Tahap Saturasi

Tahap ini digunakan saat situasi pada waktu sudah jenuh atau tidak ada lagi data lain yang berhasil dikumpulkan atau tidak ada lagi tambahan data baru.

d) Tahap Audit Trail

Tahap ini digunakan untuk memeriksa kesalahan-kesalahan dalam metode atau prosedur yang digunakan peneliti dan didalam pengambilan keputusan. Selain itu peneliti juga memeriksa catatan-catatan yang ditulis oleh peneliti atau mitra peneliti.

e) Tahap Expert opinion

Yaitu dengan meminta kepada orang yang dianggap ahli atau pakar penelitian tindakan kelas untuk memeriksa semua tahap penelitian dan memberikan arahan terhadap masalah-masalah penelitian yang dikaji. f) Tahap Key Respondent Revie

Key respondent revice adalah meminta salah seseorang atau

beberapa mitra peneliti yang banyak mengerti tentang penelitian tindakan kelas, untuk membaca draft awal laporan penelitian dan meminta pendapatnya.

3) Interpretasi

Pada tahap ini hipotesis yang telah divalidasikan diinterpretasikan berdasarkan kerangka teoritik, norma-norma praktis yang disepakati bersama atau berdasarkan intuisi peneliti sebagai guru berkenaan dengan proses pembelajaran yang baik. Tahapan ini dilakukan untuk memperoleh suatu kerangka referensi yang dapat memberikan makna terhadap proses interpretasi data. Kerangka referensi ini dapat dijadikan referensi dalam pelaksanaan tindakan selanjutnya.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan bermain dapat meningkatkan hasil belajar gerak dasar melempar siswa.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat beberapa hal yang akan penulis sampaikan sebagai saran setelah melaksanakan serangkaian pelaksanaan tindakan. Penulis berharap beberapa saran yang diberikan berikut dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi semua pihak yang berkaitan dengan bidang pendidikan. Adapun beberapa hal yang akan penulis sampaikan sebagai masukan dan saran adalah sebagai berikut:

1. Bagi guru pendidikan jasmani, hasil penelitian ini membuktikan bahwa menggunakan pendekatan bermain memberikan pengaruh terhadap peningkatan hasil belajar gerak dasar melempar, sehingga penulis menyarankan untuk menggunakan pendekatan bermain dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani.

2. Bagi sekolah dapat mendukung terhadap proses pembelajaran pendidikan jasmani untuk kemajuan dan keterampilan siswa dalam berolahraga.

3. Kepada rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian tentang gerak dasar, penulis mengajukan untuk mencari peningkatan kognitif siswa dalam gerak dasar demi kemajuan ilmu pendidikan khususnya bidang keilmuan pendidikan jasmani.


(4)

70

diterapkan dalam pembelajaran penjas, maka diharapkan hasil belajar siswa dalam kegiatan penjas diharapkan dapat meningkat, baik itu dari segi psikomotor, kognitif, maupun afektif. Hal ini juga dapat menjadi terobosan baru bagi guru penjas yang lain supaya memberikan pengajaran yang bersifat aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Dengan demikian diharapkan kemampuan gerak siswa dapat meningkat dan tujuan-tujuan pembelajaranpun dapat tercapai.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar, B. (2011). Pedagogi Olahraga. Bandung: Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia

Asrori, M. (2008), Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Wacana prima

Hendrayana, Y. (2003). Pembelajaran Permainan Dasar. Bandung: Departemen Pendidikan Nasional.

Kusnandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai

Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Samsudin. (2008). Pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (SD/MI). Jakarta: Litera

Strand,Bradford N., 1995. Assessing Sport Skill. United States of America. Utah State University

Sugiyono, (2011), Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta

Suhardjono, (2009), Penelitian Tindakan Kelas, Cisarua: Makalah

Suherman, A. (2008), Pedoman Observasi dan Evaluasi Gerak Dasar. Bandung: Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia.

Sukintaka (1992). Teori Bermain untuk D2 PGSD PENJASKES.Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.

UPI. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. UPI Bandung.

Usman, U. (1993) Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung : Rosdakarya.


(6)

(http://file.upi.edu/FPOK/DIDIN BUDIMAN)

(http://pjjpgsd.dikti.go.id/file/repositorydikti/MataKuliahAwalPendidikanJasmani danJabatanBACunit2_penjaskes/)


Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI PENDEKATAN BERMAIN DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR MELEMPAR DAN MENANGKAP MELALUI AKTIVITAS BASKET BALL LIKE GAMES PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA KELAS VI DI SDN 3 CIHARASHAS BANDUNG BARAT.

0 2 44

UPAYA MENINGKATKAN POLA GERAK BERIRAMA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF : Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri Turangga 4 Bandung.

0 0 36

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Gerak Dasar Lari Dengan Menggunakan Pendekatan Bermain Pada Peserta Didik Kelas V SD Negeri 2 Karangmojo Tahun Pelajaran 2016/2017.

0 0 17

Penerapan Pendekatan Bermain Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Gerak Dasar Lokomotor Pada Siswa Kelas III SD Negeri 1 Mendak Delanggu Klaten.

0 0 18

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KETRAMPILAN GERAK DASAR ANAK MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS III SD N 3 BOLON COLOMADU KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016.

0 5 130

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LOKOMOTOR LARI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SUMBER 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 0 19

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LARI CEPAT MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SOJOKERTO LEKSONO WONOSOBO TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014.

0 0 1

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR TANGKAP BOLADALAM PERMAINAN ROUNDERS MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KLUMPRIT 03 MOJOLABAN SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 0 1

PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LOMPAT PADA SISWA KELAS IV SD N PAJANG IV TAHUN AJARAN 20162017

0 0 17

Penerapan Pendekatan Bermain Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Gerak Dasar Lompat Jauh Pada Siswa Kelas V SD Negeri Karangasem IV Surakarta Tahun Pelajaran 2016/2017 - UNS Institutional Repository

0 0 11