UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA KATA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN SCRABBLE.

(1)

Tati Iswanti, 2013

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA KATA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN SCRABBLE

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA KATA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN SCRABBLE

(PenelitianTindakanKelaspadaAnakKelompok A PAUD

WisanaKecamatanCidadapGirang Kota Bandung TahunPelajaran 2011-2012)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh : Tati Iswanti

0803188

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2012


(2)

Tati Iswanti, 2013

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA KATA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN SCRABBLE

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA KATA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN SCRABBLE

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Anak Kelompok A di PAUD Wisana Kota Bandung Tahun Pelajaran 2011-2012)

Oleh Tati Iswanti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu

Pendidikan

© Tati Iswanti 2012 Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2012

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Tati Iswanti, 2013

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA KATA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN SCRABBLE


(4)

Tati Iswanti, 2013

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA KATA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN SCRABBLE


(5)

Tati Iswanti, 2013

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA KATA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN SCRABBLE


(6)

Tati Iswanti, 2013

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA KATA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN SCRABBLE


(7)

Tati Iswanti, 2013

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA KATA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN SCRABBLE


(8)

Tati Iswanti, 2013

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA KATA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN SCRABBLE


(9)

vi

Tati Iswanti, 2013

Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Kata Anak Usia Dini Melalui Permainan Scrabble

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTARGRAFIK ... x

DAFTAR DIAGRAM...x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Metode Penelitian ... 7

E. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KEMAMPUAN MEMBACA KATA PADA ANAK USIA DINI MELALUIPERMAINAN SCRABBLE ... 9

A. Konsep Perkembangan Bahasa pada Anak ... 9

B. Konsep Kemampuan Membaca ... 18

C. Konsep Permainan... 28


(10)

vii

Tati Iswanti, 2013

Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Kata Anak Usia Dini Melalui Permainan Scrabble

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 41

A. LokasidanSubyek Penelitian ... 41

B. Definisi Operasional ... 42

C. Metode danPendekatan ... 43

D. Instrumen AlatdanTeknikPengumpulan Data ... 45

E. ProsedurPenelitian ... 47

E. TeknikPengolahandanAnalisis Data ... 51

F. DesainPenelitian ... 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 54

A. Hasil Penelitian ... 54

B. Pembahasan ... 106

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 114

A. Kesimpulan ... 114

B. Rekomendasi ... 115

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(11)

Tati Iswanti, 2013

Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Kata Anak Usia Dini Melalui Permainan Scrabble Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan pertama yang perlu mendapat perbaikan dan menjadi dasar untuk jenjang pendidikan selanjutnya, mengingat banyak sekali potensi yang perlu dikembangkan pada masa keemasan ini, perlu adanya tujuan yang dapat memberikan fasilitas yang baik dan tepat, agar dapat membantu mengembangkan potensi anak secara optimal. Pada masa usia ini, segala potensi yang dimiliki oleh anak dapat dikembangkan secara optimal sesuai dengan tahapannya.

Hal tersebut tentu saja perlu bantuan dari orang-orang yang berada di lingkungan sekitar anak, seperti orang tua dan guru. Santrock dan Yussen (Solehuddin, 1997) menganggap usia prasekolah sebagai masa yang penuh dengan kejadian-kejadian penting dan unik (ahighly eventful and unique period of life) yang meletakkan dasar bagi kehidupan seseorang di masa dewasa. Mengingat beragamnya potensi yang dimiliki oleh anak tersebut, maka stimulasi harus diberikan secara tepat, sehingga aspek atau potensi yang ada pada diri anak dapat berkembang secara optimal.

Salah satu aspek yang perlu dikembangkan pada anak usia dini yaitu aspek bahasa. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting untuk anak berinteraksi dengan orang lain, serta untuk menyampaikan informasi. Untuk mengembangkan kemampuan bahasa anak usia dini diperlukan stimulus yang berkesinambungan. Hal tersebut diperjelas oleh Chomsky (Dardjowidjojo, 2005) bahwa manusia memiliki bekal kodrati (innate properties) waktu lahir dan bekal inilah yang kemudian membuatnya mampu untuk mengembangkan bahasa.


(12)

Tati Iswanti, 2013

Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Kata Anak Usia Dini Melalui Permainan Scrabble Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Melihat adanya potensi yang dimiliki anak sejak lahir yang dapat mengembangkan semua aspek penghubung termasuk aspek perkembangan bahasa, pernyataan tersebut diperkuat oleh McLaughlin (Tarigan, 1998) bahwa anak kecil memperoleh bahasa lebih cepat dan mudah dari pada orang dewasa karena secara biologis anak diprogramkan memperoleh bahasa, sedangkan orang dewasa tidak.

Pada usia dini, anak sering sekali mengalami kesulitan untuk mengungkapkan sesuatu yang diinginkannya. Kesulitan tersebut tidaklah lain dikarenakan aspek perkembangan kata pada anak belum berkembang dengan baik. Pada saat anak sulit untuk mengemukakan sesuatu dengan kata maka anak akan menunjukkan keinginannya melalui bahasa tubuh (gesture).

Kurangnya kesempatan anak dalam mengungkapkan sesuatu juga dapat menghambat perkembangan bamembaca pada anak, dan adanya pengaruh secara klinis seperti gangguan pada tenggorokan yang berpengaruh pada pita suara sehingga anak sulit mengeluarkan kata-kata, gangguan pada pendengaran yang menyebabkan anak lambat dalam memperoleh informasi sehingga perkembangan membacanyapun menjadi terhambat.

Berdasarkan hasil penelitian Hurlock (1980) kata anak meningkat pesat ketika ia belajar kata-kata baru dan arti-arti baru. Melihat potensi anak yang begitu besar terhadap kemampuannya dalam mengembangkan bahasa, maka anak perlu dilatih untuk belajar berkomunikasi dan berbicara dengan baik agar anak dapat merangkai suatu kalimat dengan lebih baik dan menambah kemampuan membacanya.

Berdasarkan hasil penelitian McLaughlin dan Genesee (Hery, 2003) anak-anak lebih cepat memperoleh bahasa tanpa banyak kesukaran dibandingkan dengan orang dewasa. Membaca permulaan sangat mempengaruhi keterampilan membaca seseorang, terutama anak usia dini yang pada usia ini anak belum banyak membaca.


(13)

Tati Iswanti, 2013

Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Kata Anak Usia Dini Melalui Permainan Scrabble Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sangat penting bagi anak untuk mempelajari dan memahami bacaan, karena keterampilan membaca anak akan meningkat bila kuantitas serta kualitas membacanya meningkat. Upaya meningkatkan kemampuan membaca anak menjadi tugas orang tua dan guru agar membantu memfasilitasi dengan baik. Melalui pengembangan bahasa, anak dapat belajar dan membentuknya menjadi kalimat yang mudah dipahami oleh orang lain.

Perbedaan individual pada setiap tingkat usia adalah perbedaan kecerdasan, pengaruh lingkungan, kesempatan belajar dan motivasi belajar. Hal ini tentu saja harus diperhatikan oleh orang tua dan guru.

Berdasarkan hasil observasi di kelompok A PAUD Wisana, pada kelompok anak berumur antara 4 – 5 tahun masih banyak ditemukannya anak yang belum benar atau baik dan tingkat pencapaian perkembangan membacanyamasih kurang, terungkap bahwa anak belum mampu membaca dengan baik dan benar, kurangnya keinginan anak untuk membaca yang merupakan salah satu indikator yang menentukan siap tidaknya dia belajar membaca, belum tumbuhnya motivasi anak yang di dapatkan dai lingkungan, peranan orangtua yang belum menumbuhkan keinginan anak untuk membaca hal ini tentunya akan menghambat perkembangan bahasanya.

Setelah diidentifikasi ditemukan disebabkan dari lingkungan keluarga (orang tua) yaitu dari sebagian anak lahir dari orang tua yang berpendidikan menengah ke bawah, anak kurang diberi kesempatan untuk mengungkapkan alasan atau ketidaksetujuan yang mereka inginkan, anak kurang diberi kesempatan stimulasi membaca sejak dini.

Faktornya lainnya yaitu proses pelaksanaan pembelajaran membaca pada anak memang belum terlihat optimal, pembelajaran yang dilakukan kurang bervariasi,


(14)

Tati Iswanti, 2013

Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Kata Anak Usia Dini Melalui Permainan Scrabble Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kurangnya menggunakan media pembelajaran, kondisi di lingkungan yang belum mengerti terhadap pentingnya belajar membaca sejak dini. Untuk meningkatkan perkembangan membaca anak secara optimal maka diperlukan pembelajaran yang tepat. Salah satu strategi yang tepat untuk di lembaga PAUD adalah melalui permainan.

Menurut Hans Daeng (Andang Ismail, 2009) permainanadalah bagian mutlak dari kehidupan anak dan permainan merupakan bagian integral dari proses pembentukan kepribadian anak.Menurut Framberg (Berky, 1995) permainan merupakan aktivitas yang bersifat simbolik, yang menghadirkan kembali realitas dalam bentuk pengandaian misalnya, bagaimana jika, atau apakah jika yang penuh makna. Dalam hal ini permainan dapat menghubungkan pengalaman-pengalaman menyenangkan atau mengasyikkan, bahkan ketika anak terlibat dalam permainan secara serius dan menegangkan sifat sukarela dan motivasi datang dari dalam diri anak sendiri secara spontan.

Permainan kata dan huruf dapat memberikan suatu situasi belajar yang santai dan menyenangkan. Anak dengan aktif dilibatkan dan dituntut untuk memberikan tanggapan dan keputusan. Dalam memainkan suatu permainan, anak dapat melihat sejumlah kata berkali-kali, namun tidak dengan cara yang membosankan. Guru perlu banyak memberikan semangat dan hindari kesan bahwa anak melakukan kegagalan. Jika permainan sukar dilakukan oleh anak, maka guru perlu membantu agar anak merasa senang dan berhasil dalam belajar.Salah satu kegiatan permainan yang dapat membantu anak dalam mengembangkan kemampuan membaca yaitu permainan scrabble.

Permainan ini memberikan manfaat yang besar bagi anak-anak dalam meningkatkan kemampuan membaca dan berfikir kreatif. Menurut (Selchow and


(15)

Tati Iswanti, 2013

Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Kata Anak Usia Dini Melalui Permainan Scrabble Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Righter, I986) Scrabble adalah permainan papan klasik, yang menyenangkan dan sebagai alat pendidikan. Scrabble merupakan games atau permainan menyusun kata yang dapat dimainkan oleh 2 atau 4 orang dalam setiap kelompoknya. Scrabble berupa kepingan huruf paling banyak 7 buah kepingan huruf yang tersedia dan berusaha untuk menyusun huruf-huruf tersebut menjadi kata-kata secara mendatar ataupun menurun seperti mengisi teka-teki silang. Permainan Scrabble telah mencapai tingkat yang sangat besar popularitas di seluruh dunia sebagai alat belajar yang luar biasa untuk meningkatkan kemampuan membaca.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengangkat penelitian judul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Kata Anak Usia Dini melalui Permainan Scrabble”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dikemukakan rumusan masalah

umum dan khusus sebagai berikut : “Bagaimanakah upaya meningkatkan kemampuan

membaca kata anak usia dini melalui permainan scrabble. Secara khusus rumusan masalah tersebut dijabarkan ke dalam sub – sub masalah sebagai berikut :

a. Bagaimanakah kondisi awal kemampuan membaca kata anak kelompok A PAUD Wisana sebelum diterapkan permainan scrabble?

b. Bagaimanakah pelaksanaan permainan scrabble untuk meningkatkan kemampuan membaca katakelompok A PAUD Wisana?

c. Apakah terdapat peningkatan kemampuan membaca katapada anak kelompok A PAUD Wisana sesudah diterapkan permainanscrabble?


(16)

Tati Iswanti, 2013

Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Kata Anak Usia Dini Melalui Permainan Scrabble Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Tujuan Penulisan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: “Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang upaya meningkatkan kemampuan membaca kataanak usia dini melalui permainan scrabble”. Secara khusus tujuan penulisan tersebut dijabarkan ke dalam sub – sub tujuan sebagai berikut : a. Mengetahui kondisi awal kemampuan membaca kataanak sebelum diterapkan

permainan scrabble.

b. Mengetahui pelaksanaan permainan scrabble untuk meningkatkan kemampuan membaca kataanak usia dini.

c. Mengetahui peningkatan anak sesudah diterapkan permainan scrabble.

D. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang mengacu pada apa yang dilakukan guru di dalam kelas untuk mengkaji kembali secara seksama dan menyempurnakan kegiatan pembelajaran yang dirasakan kurang agar menjadi lebih efektif, efisien, dan menarik (Wardhani dan Wihardit, 2008).

E. Manfaat Penulisan

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat anak, guru, lembaga dan peneliti lain adalah :


(17)

Tati Iswanti, 2013

Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Kata Anak Usia Dini Melalui Permainan Scrabble Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Bagi Anak

Membantu anak supaya dapat mengembangkan kemampuan membaca katayang mereka miliki dan membantu anak supaya dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran melalui permainanscrabble.

2. Bagi Guru

Membantu guru dalam mengembangkan pembelajaran melalui permainan scrabble dan meningkatkan kemampuan membaca katayang beragam pada anak.

3. Bagi lembaga

Membantu lembaga Pendidikan Anak Usia Dini untuk mengembangkan kegiatan permainan scrabble sebagai upaya meningkatkan kemampuan membaca kataanak. 4. Bagi Peneliti lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah masukan bagi peneliti sejenis pada konsep dan bidang pengetahuan yang berbeda.


(18)

Tati Iswanti, 2013

Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Kata Anak Usia Dini Melalui Permainan Scrabble Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan penelitian ini adalah PAUD Wisana di Jalan Cidadap Girang No.8 Rt.06/05.

Gambar 3.1 Lokasi Penelitian

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah anak PAUD Wisana yang berjumlah 15 Anak, yang terdiri dari jumlah anak perempuan adalah 8 orang dan anak laki-laki terdapat 7orang. Adapun waktu pelaksanaan penelitian tindakan ini adalah pada tahun 2012.


(19)

Tati Iswanti, 2013

Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Kata Anak Usia Dini Melalui Permainan Scrabble Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam rangka menghindari kesalahfahaman dari judul yang dikemukakan, maka diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah berikut dibawah ini:

1. Membaca

Membaca adalah suatu proses yang dilakukan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis (Tarigan 1979:7). Kemampuan membaca kata-kata yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kegiatan mengeja atau melafalkan kata berdasarkan huruf yang di susun menjadi tulisan, yang terdiri dari pelafalan kata benda, kata kerja, kata keterangan waktu, nama-nama hari dan kata lambang bilangan.

2. PermainanScrabble

Scrabble adalah permainan menyusun huruf menjadi sebuah kata, Biji permainan berupa keping berbentuk bujur sangkar yang bertuliskan huruf pada salah satu sisi. Pemain mengambil beberapa buah keping huruf dari kantong dan berusaha menyusun kata secara mendatar atau menurun seperti teka-teki silang. Kata-kata yang dibuat merupakan kata yang mengacu pada indikator yaitu kata benda, kata kerja, kata keterangan waktu, kata nama-nama hari dan kata lambang bilangan untuk dimainkan berdasarkan kamus standar sesuai dengan bahasa yang dimainkan.

C. Metode dan Pendekatan

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang mengacu pada apa yang dilakukan guru didalam kelas untuk mengkaji kembalisecara seksama dan menyempurnakan kegiatan pembelajaran yang kurang


(20)

Tati Iswanti, 2013

Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Kata Anak Usia Dini Melalui Permainan Scrabble Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

atau dirasakan kurang agar menjadi lebih efektif, efisien, dan menarik (Wardhani dan Wihardit, 2008).

Berdasarkan permasalahan dan tujuan yang sudah dirumuskan selanjutnya, secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran praktis tentang sistematika pelaksanaan, sehingga menciptakan perubahan perbaikan dan peningkatan dalam kemampuan membaca pada anak.

Adapun jenisnya yaitu PTK partisipan karena dalam penelitian ini peneliti terlibat secara langsung dalam proses penelitian sejak awal sampai penelitian tersebut berakhir. Sesuai dengan pernyataan Muslihudin (2009: 73), bahwa sejak perencanaan penelitian peneliti senantiasa terlibat, selanjutnya peneliti memantau, mencatat, dan mengumpulkan data, lalu menganalisa data serta berakhir dengan melaporkan hasil penelitiannya.

Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang mengacu pada apa yang dilakukan guru didalam kelas untuk mengkaji kembali secara seksama dan menyempurnakan kegiatan pembelajaran yang kurang atau dirasakan kurang agar menjadi lebih efektif, efisien, dan menarik (Wardhani dan Wihardit, 2008:14).

Penelitian tindakan kelas memiliki manfaat yang sangat penting bagi dunia pendidikan khususnya dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Hal tersebut senada dengan yang diungkapkan oleh wibawa (2003) bahwa “ penelitian tindakan kelas sangat bermanfaat bagi guru untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran kelas.

Hal-hal yang perlu diketahui dan diperhatikan oleh peneliti agar penelitian ini berhasil dan menjadikan pembelajaran lebih baik dari sebelumnya adalah


(21)

Tati Iswanti, 2013

Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Kata Anak Usia Dini Melalui Permainan Scrabble Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

karaktersistik penting dalam PTK, antara lain: 1) didasarkan pada masalah yang dihadapi guru dalam instruksional; 2) adanya kolaborasi dalam pelaksanaanya, 3) peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi; 4) bertujuan memperbaiki atau meningkatkan kualitas praktek instruksional; 5) dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus, (Muslihuddin, 2009: 13-14).

Kegiatan penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam proses pengkajian yang berulang dengan empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Penelitian merencanakan jenis tindakan yang akan dilaksanakan secara matang setelah susunan rencana terprogram dengan baik, maka peneliti melaksanakan tindakan. Selama penerapan tindakan diberikan, peneliti juga mengamati proses pelaksanaan tersebut, dengan berdasarkan pada hasil pengamatan akhirnya peneliti bekerjasama dengan guru melakukan refleksi terhadap penerapan yang diberikan.

Penelitian tidakan kelas merupakan proses pengkajian melalui sistem yang berdaur ulang dari berbagai kegiatan pemelajaran yang terdiri atas empat tahap yang saling berkaitan dan berkesinambungan. Tahap penelitian tersebut antara lain adalah perencanaan (planning), pelaksanaan (action), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting).

Berdasarkan pengertian diatas, penelitian tindakan kelas (PTK) bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran serta membantu memberdayakan guru dalam memecahkan masalah kemampuan membaca anak.Penelitian ini melibatkan beberapa pihak yaitu guru yang bertindak sebagai peneliti yang nantinya secara kolaboratif menyelesaikan permasalahan yang ada didalam kelas.


(22)

Tati Iswanti, 2013

Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Kata Anak Usia Dini Melalui Permainan Scrabble Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. InstrumenAlat dan Teknik Pengumpulan Data

Adapun alat dan teknik pengumpulan data yang akan digunakan antara lain :

1. Observasi

Alat Observasi atau pengamatan dimaksudkan untuk memperoleh data tentang upaya meningkatkan kemampuan membaca kataanak usia dini melalui permainan scrabble dengan menggunakan alat indra secara langsung atau suatu teknik yang dapat dilakukan guru untuk mendapatkan berbagai informasi atau data tentang perkembangan dan permasalahan anak. (Syaodin dalam Apriani, 2010).

Teknik observasi yang digunakan dalam penelitian ini mengunakan teknik observasi terstuktur. Sugiono (2007) mengemukakan bahwa observasi terstuktur adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya.

Teknik observasi terstuktur yang digunakan oleh peneliti yaitu untuk mendapatkan data yang lebih mendalam tentang kemampuan membaca anak, perencanaan pembelajaran yang mencakup tujuan pembelajaran, materi, media, metode dan evaluasi serta pelaksanaan pembelajaran. Observasi ini dilakukan oleh peneliti sebelum, pada saat dan sesudah diterapkannya kegiatan scrabble guna meningkatkan kemampuan membaca kata pada anak.

2. Catatan Lapangan

Catatan lapangan adalah kegiatan untuk mencatat hasil temuan atau kejadian penting selama proses pembelajaran. Dalam penelitian ini, hasil temuan


(23)

Tati Iswanti, 2013

Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Kata Anak Usia Dini Melalui Permainan Scrabble Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian dan guru didiskusikan setelah proses pembelajaran selesai dilaksanakan. Adapun yang dicatat dan didiskusikan dalam catatan lapangan adalah terkait dengan persepsi guru, aktivitas dan sikap anak dalam upaya meningkatkan kemampuan berhitung anak dengan menggunakan permainan scrabble serta evaluasi pembelajarannya. Dari hasil diskusi antara peneliti dan guru, kemudian disimpulkan. Catatan lapangan ini diharapkan menjadi data yang lengkap dalam memotret upaya meningkatkan kemampuan berhitung anak dengan menggunakan permainan scrabble.

3. Wawancara

Peneliti melakukan wawancara kepada guru yang berkolaborasi untuk melengkapi data hasil observasi. Pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun diajukan secara verbal agar dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu.

E. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian tindakan kelas untuk memperoleh data tentang proses dan hasil yang dicapai pada penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut:

1. Identifikasi Masalah

Pada tahap ini, peneliti berusaha mengidentifikasi permasalahan yang ada dan perlu segera mendapakan pemecahan. Teknik yang digunakan adalah observasi langsung ke PAUD Wisana yang akan dijadikan tempat penelitian. Adapun yang diobservasi adalah kemampuan membaca kata anak yang ada diPAUD Wisana serta proses pembelajarannya, kemudian dicatat kedalam catatan secara apa adanya.


(24)

Tati Iswanti, 2013

Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Kata Anak Usia Dini Melalui Permainan Scrabble Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan hasil observasi ditemukan permasalahankemampuan membaca kata. Hal ini dilihat masih banyaknya anak yang belum benar atau baik dan tingkat pencapaian perkembangan kemampuan membaca masih kurang, anak belum mampu menyusun kata dengan baik dan benar, banyaknya anak yang bisa menyanyikan huruf tetapi ketika ditanya salah satu huruf anak tidak mampu menyebutkannya, komunikasi yangmereka gunakan sehari- hari di sekolah, kadang juga ada anak yang tidak mau berbicara jika ada pertanyaan dari guru atau dalam kegiatan lain, hal ini tentunya akan menghambat perkembangan bahasanya.

2. Pengumpulan Data

Langkah kedua adalah mengumpulkan data berkenaan dengan masalah. Data yang diambil adalah bagaimana cara guru mengajar, bagaimana permasalahan kemampuan membaca kataanak, media atau sumber belajar yang yang digunakan, dan kesulitan apa yang dihadapi anak dalam mengembangkan kemampuan membaca katayang mereka miliki.

3. Analisis dan Interpetasi Data

Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif dalam arti diuraikan, dibandingkan, dikategorikan, disintesiskan, lalu disusun atau diurutkan secara sistematis.

4. Proses Pelaksanaan Tindakan

Proses pelaksanaan tindakan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan membaca kataanak dilaksanakan setelah peneliti mengetahui fokus permasalahan. Peneliti dan guru melaksanakan tindakan pada pembelajaran tersebut melalui


(25)

Tati Iswanti, 2013

Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Kata Anak Usia Dini Melalui Permainan Scrabble Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

permainanscrabble. Pelaksanan tindakan pada pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan membaca katapada anak melalui kegiatan permainan scrabble dilaksanakan sebanyak beberapa siklus hingga hasil yang diharapkan tercapai.

Masing - masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi, kemudian diikuti dengan adanya perencanaan ulang atau revisi terhadap pelaksanaan siklus sebelumnya untuk melanjutkan ke siklus berikutnya. Setiap siklus dikatakan berhasil apabila ada peningkatan terhadap kemampuan membaca katapada anak. Adapun penjelasan lebih lanjut mengenai proses pelaksanaan tindakan pada setiap siklus antara lain:

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan ada beberapa hal yang dipersiapkan peneliti dan guru yaitu dengan mempersiapkan skenario pembelajaran atau rancangan kegiatan harian untuk meningkatkan kemampuan membaca katapada anak. Materi pembelajaran, dan melaksanakan simulasi kegiatan scrabble.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan ini dilakukan sesuai dengan rencana yang dirancang sebelumnya. Penelitian ini merupakan proses pengkajian melalui sistem yang berdaur ulang dari berbagai kegiatan pemelajaran yang terdiri atas empat tahap yang saling berkaitan dan berkesinambungan. Yaitu guru dapat mengkoordinasikan, memberikan apersepsi, meberikan bimbingan memberikan kesempatan pada anak untuk ikut serta dalam proses pembelajaran, dan menyapaikan pembelajaran dengan cara yang menyenangkan.


(26)

Tati Iswanti, 2013

Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Kata Anak Usia Dini Melalui Permainan Scrabble Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Observasi atau pengamatan dilakukan oleh pengamat yang sudah paham mengenai kemampuan membaca melalui permainan scrabble. Pedoman observasi disusun olehobserver yang mengamati dan mencatat segala sesuatu yang terjadi pada saat pembelajaran di kelas dan dibantu oleh guru bantu sebagai pengamat.

d. Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan akhir di tiap siklus yang bertujuan untuk mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilakukan dan merupakan cermin hasil penelitian pada tiap siklus. Kegiatan pada tahap ini diawali dengan mengumpulkan seluruh data penelitian yang meliputi data pengamatan proses pembelajaran dan data hasil tes tiap siklus. Pada tahap ini peneliti dibantu oleh guru maupun observer mendiskusikan data hasil observasi dan hasil tes tiap siklus. Data yang diperoleh pada tahap observasi dianalisis berdasarkan masalah yang muncul, kekurangan, dan segala hal yang berkaitan dengan tindakan kemudian dilakukan refleksi. Hasil kajian ini merupakan data yang sangat mendasar untuk menyusun kegiatan tindakan pada siklus berikutnya. e. Perencanaan Tindak lanjut

Perencanaan tindak lanjut dilakukan apabila dari hasil penelitian belum tercapai atau masalah belum terselesaikan, maka dilakukan tindakan perbaikan. Hal ini berdasarkan pada hasil pengamatan dan refleksi.

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu mengunakan teknik analisis interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman (1984). Kunandar (Yuliasari, 2009) mengemukakan bahwa analisis interaktif terdiri dri tiga komponen kegiatan yang saling terkait satu sama lainnya. Analisis data yang digunakan dalam


(27)

Tati Iswanti, 2013

Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Kata Anak Usia Dini Melalui Permainan Scrabble Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian ini adalah denganmenelaah seluruh sumber yang telah diperoleh untuk mendapatkan data tersebut. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis dalam kualitatif.Komponen tersebut yaitu:

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses menyeleksi, menentukan focus, menyederhanakan, meringkas dan mengubah bentuk data mentah yang ada dalam catatan lapangan.

2. Mendeskripsikan Data

Beberapa macam data PTK yang telah direduksi perlu dideskripsikan dengan tertata rapi berupa narasi dan grafik.

3. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan tentang peningkatan atau perubahan yang terjadi dilakukan secara bertahap mulai dari kesimpulan sementara yang ditarik pada akhir siklus satu kesimpulan terevisi pada akhir siklus dua dan seterusnya dan kesimpulan terakhir pada siklus terakhir.Untuk memperjelas kemampuan membaca katayang dikuasai oleh anak sebelum dan sesudah PTK, maka penelitian ini diperkuat oleh presentase.Hasil presentase tersebut lebih dipertegas dengan visualisasi grafik.


(28)

Tati Iswanti, 2013

Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Kata Anak Usia Dini Melalui Permainan Scrabble Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G. Desain Penelitian

Desain penelitian yang dilakukan diadaptasi dari model penelitian tindakan kelas (Action Research) Kemmis dan Mc Taggart (Kasbolah dalam Khalimah, 2006). Desain tersebut dapat dilihat dalam bagan 3.1 berikut ini.

Gambar 3.1

Desain PTK menurut Kemmis dan Mc Taggart

Siklus I

Siklus II

Siklus III

Rencana Umum

Tindakan dan Pengamatan I

Evaluasi dan Refleksi

Perubahan Rencana

Tindakan dan Pengamatan II

Tindakan dan Pengamatan III

Laporan Hasil dan Kesimpulan Refleksi


(29)

1

Tati Iswanti, 2013

Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Kata Anak Usia Dini Melalui Permainan Scrabble Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang meningkatkankemampuan membaca katamelalui Permainan Scrabble di PAUD Wisana, dapat diuraikan kesimpulan sebagai berikut:

1. Kemampuan Membaca Kataanak usia dini di PAUD Wisana sebelum diterapkan permainaan scrabble pada kelompok anak berumur antara 4 – 5 tahun.Masih rendah, hal ini ditunjukan masih banyak ditemukan anak yang belum mempunyai bahasa lisandengan benar dan baik, tingkat pencapaian perkembangan bahasa lisannya masih kurang, terungkap bahwa anak belum mampu menyusun kata dengan baik dan benar, banyaknya anak yang bisa menyanyikan huruf tetapi ketika ditanya salah satu huruf anak tidak mampu menyebutkannya.Komunikasi yang digunakan anak-anak sehari- hari di sekolah belum menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, kadang juga ada anak yang tidak mau berbicara jika ada pertanyaan yang diajukan guru atau dalam kegiatan lain.

2. Pelaksanaan pada permainan kata dan huruf dapat memberikan suatu situasi belajar yang santai dan menyenangkan. Anak dengan aktif dilibatkan dan dituntut untuk memberikan tanggapan dan keputusan.


(30)

2

Tati Iswanti, 2013

Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Kata Anak Usia Dini Melalui Permainan Scrabble Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam memainkan suatu permainan, anak dapat melihat sejumlah kata berkali-kali, namun tidak dengan cara yang membosankan. Guru perlu banyak memberikan semangat dan hindari kesan bahwa anak melakukan kegagalan. Jika permainan sukar dilakukan oleh anak, maka guru perlu membantu agar anak merasa senang dan berhasil dalam belajar.

3. Kemampuan membaca kataanak usia dini setelah diterapkan permainan scrabble mengalami peningkatan yang cukup baik dari pra siklus hingga siklus ketiga. Membaca kata yang mengalami perubahan paling tinggi adalah kata benda dan yang paling rendah kata kerja. Persentase expon baik pada tahap observasi dengan nilai 2%, siklus I tindakan I dengan nilai 7%, siklus I tindakan II dengan nilai 9%, siklus II tindakan I dengan nilai 13%, siklus II tindakan II dengan nilai 16%, siklus III tindakan I dengan nilai 24%, dan siklus III tindakan II dengan nilai 29%.

B.Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian di atas, penulis mengajukan beberapa rekomendasi untuk perbaikan selanjutnya dan pengembang pembelajaran yang berkaitan dengan kemampuan membaca kata pada anak.

1. Kepala Sekolah

a. Menerapkan berbagai metode pembelajaran, agar anak lebih termotivasi untuk melakukan proses pembelajarankemampuan membaca kata.


(31)

3

Tati Iswanti, 2013

Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Kata Anak Usia Dini Melalui Permainan Scrabble Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Menerapkan berbagai media pembelajaran yang menujang kemampuan membaca anak

c. Memberikan penyuluhan materi dari para ahli tentang kemampuan membaca kata yang baik kepada guru dan orangtua.

2. Bagi Guru

a. Tidak hanya terpaku pada SKH yang telah di buat, seharusnya guru bisa lebih kreatif dalam menyampaikan pembelajaran membaca kepada anak.

b. Tidak memberikan pembelajaran yang terlalu bersifat akademis, karena masa anak adalah masa bermain dimana anak akan mengenal sendiri dari pengalaman – pengalaman pada saat proses pembelajaran yang dilakukan dengan cara bermain.

c. Permainan scrabble merupakan salah satu permainan yang dapat digunakan menjadi untuk meningkatkankemampuan membaca kata anak.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Melalui penelitian yang telah dilakukan mengenai upaya meningkatkan kemampuan membaca katamelalui permainan scrabble. Untuk peneliti selanjutnya disarankan untuk mencari alternatif lain dalam mengatasi permasalahan membacayang ada dengan metode, strategi, teknik dan pendekatan yang menarik anak agar anak antusias mengikuti pembelajaran di kelas dan memberikan masukan untuk peneliti berikutnya.


(32)

Tati Iswanti, 2013

Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Kata Anak Usia Dini Melalui Permainan Scrabble

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 1991. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Ali, Mohammad dan Mohammad Asrori. (2004). Psikologi Remaja (Perkembangan Peseta didik), Jakarta; PT. Bumi Aksara.

Apriani, Erma. (2008). “Variasi Bahasa, Isi Pesan dan Kode Bahasa Chatting

untuk Komunikasi Pergaulan di Internet”. Skripsi Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

A.Mulyono.(1995). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.Jakarta: Depdikbud

.

Arikunto, S. (1989). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:Bina Aksara.

Dardjowidjojo, Soenjono. (2005). Psikolinguistik Pengantar Pemahaman Bahasa Manusia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Dhieni, Nurbiana. (2005). Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka.

Hadis, Fawzia Aswin. (1998). Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta: Depdikbud.

Hamid, Abdul Fuad. (1998). “Keterpelajaran dalam Kontekks Pemeroehan

Bahasa”, makalah disampaikan dalam Pertemuan Linguistik Kedua Lembaga Bahasa Atma Jaya (Pellba),Universitas Katolik Atma Jaya, 23-2 Agustus 1988.

Hurlock, Elizabeth B. (1956). Perkembangan anak. Jakarta: Erlangga.

Hurlock, Elizabeth B. (1978). Perkembangan Anak Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga.

Hurlock, E. B., (1980). Psikologi Perkembangan (Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan), edisi kelima. Penerbit Erlangga : Jakarta.

Hurlock, E. B., (1986). Psikologi Perkembangan: suatu pendekatan Rentang Kehidupan (terjemahaan). Jakarta: Erlangga.

Hurlock, E. B., (1999). Perkembangan Anak Jilid 1 (Edisi 6). Penerbit Erlangga : Jakarta.

Kunandar. (2009). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : Rajawali Pers.


(33)

Tati Iswanti, 2013

Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Kata Anak Usia Dini Melalui Permainan Scrabble

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Masitoh. (2002). Pembelajaran Bahasa Berdasarkan Pendekatan Bahasa Menyeluruh (Whole Language Approach). Tesis. Bandung:PPS UPI.

Miles, M.B & Huberman, A.M. (1992). Analisis Data Kualitatif : Penerjemah Tjetjep Rohendi R. Universitas Indonesia Press.

Muslihuddin. (2009). Kiat Sukses Melakukan Penelitian Tindakan Kelas Edisi III. Bandung:CV Lotus Mandiri.

Mulyadi, S., (2004). Bermain dan Kreativitas(Upaya Mengembangkan Kreativitas Anak Melalui Kegiatan Bermain). Papas Sinar Sinanti : Jakarta.

Richards, J., Platt, J., & Weber, H. (1985). Longman dictionary of applied linguistics. Harlow, Esgender: Longman.

Santrock, J. W. (2002). Life-Span Development Perkembangan Masa Hidup. Terjemahan Damanik J, dkk. Edisi 5. Jakarta: Erlangga.

Sunardi.(1997). Menangani Kesulitan Belajar Membaca.Jakarta: Depdikbud. Soedjito. (1992). Kosakata Bahasa Indonesia. Jakarta : Gramedia.

Sodiq,M.(1994).Kesulitan Membaca.Jakarta: Depdikbud.

Solehuddin, M. (1997). Konsep Dasar Pendidika Prasekolah. Bandung: Depdikbud.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif, Kuliatatif. R&D. Bandung:Alfabeta.

Syamsu Yusuf LN (2002). Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.

Tarigan, Henry Guntur. (1984). Psikolinguistik. Bandung: Angkasa. Tarigan, H.G. (1984). Prinsi-Prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa. Tarigan, H.G. (1984). Membaca Menulis Permulaan.Jakarta: Depdikbbud. Tarigan, Henry Guntur.(1993). Strategi Pengajaran dan Pembelajaran Bahasa.

Bandung: Penerbit Angkasa.

Thiagarajan, S. (1999). Kerja tim dan kerja sama: Games dan kegiatan untuk membangun dan tim pelatihan. San Francisco: Jossey-Bass.

Usman, H. Arifins&Yamin. (1979). Pengantar Ilmu Kosakata. Padang: Fakultas Sastra IKIP Padang.


(34)

Tati Iswanti, 2013

Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Kata Anak Usia Dini Melalui Permainan Scrabble

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Wardani, I. G. A. K. dan Wihardit, K. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.

Wright, A., Betteridge, D., & Buckby, M. (1983). Games for Language Learning (2nd ed.). Cambridge: Cambridge University Press.

Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas http://id.wikipedia.org/wiki/Scrabble [online].

Wikipedia, the free encyclopedia

http://en.wikipedia.org/wiki/Selchow_and_Righter [online].

Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas http://id.wikipedia. org/wiki/kosakata [online].

Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas http://id.Wikipedia. org/wiki/bahasa_Indonesia. [online].


(1)

1

Tati Iswanti, 2013

Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Kata Anak Usia Dini Melalui Permainan Scrabble Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang meningkatkankemampuan membaca katamelalui Permainan Scrabble di PAUD Wisana, dapat diuraikan kesimpulan sebagai berikut:

1. Kemampuan Membaca Kataanak usia dini di PAUD Wisana sebelum diterapkan permainaan scrabble pada kelompok anak berumur antara 4 – 5 tahun.Masih rendah, hal ini ditunjukan masih banyak ditemukan anak yang belum mempunyai bahasa lisandengan benar dan baik, tingkat pencapaian perkembangan bahasa lisannya masih kurang, terungkap bahwa anak belum mampu menyusun kata dengan baik dan benar, banyaknya anak yang bisa menyanyikan huruf tetapi ketika ditanya salah satu huruf anak tidak mampu menyebutkannya.Komunikasi yang digunakan anak-anak sehari- hari di sekolah belum menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, kadang juga ada anak yang tidak mau berbicara jika ada pertanyaan yang diajukan guru atau dalam kegiatan lain.

2. Pelaksanaan pada permainan kata dan huruf dapat memberikan suatu situasi belajar yang santai dan menyenangkan. Anak dengan aktif dilibatkan dan dituntut untuk memberikan tanggapan dan keputusan.


(2)

2

Tati Iswanti, 2013

Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Kata Anak Usia Dini Melalui Permainan Scrabble Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam memainkan suatu permainan, anak dapat melihat sejumlah kata berkali-kali, namun tidak dengan cara yang membosankan. Guru perlu banyak memberikan semangat dan hindari kesan bahwa anak melakukan kegagalan. Jika permainan sukar dilakukan oleh anak, maka guru perlu membantu agar anak merasa senang dan berhasil dalam belajar.

3. Kemampuan membaca kataanak usia dini setelah diterapkan permainan scrabble mengalami peningkatan yang cukup baik dari pra siklus hingga siklus ketiga. Membaca kata yang mengalami perubahan paling tinggi adalah kata benda dan yang paling rendah kata kerja. Persentase expon baik pada tahap observasi dengan nilai 2%, siklus I tindakan I dengan nilai 7%, siklus I tindakan II dengan nilai 9%, siklus II tindakan I dengan nilai 13%, siklus II tindakan II dengan nilai 16%, siklus III tindakan I dengan nilai 24%, dan siklus III tindakan II dengan nilai 29%.

B.Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian di atas, penulis mengajukan beberapa rekomendasi untuk perbaikan selanjutnya dan pengembang pembelajaran yang berkaitan dengan kemampuan membaca kata pada anak.

1. Kepala Sekolah

a. Menerapkan berbagai metode pembelajaran, agar anak lebih termotivasi untuk melakukan proses pembelajarankemampuan membaca kata.


(3)

3

Tati Iswanti, 2013

Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Kata Anak Usia Dini Melalui Permainan Scrabble Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Menerapkan berbagai media pembelajaran yang menujang kemampuan membaca anak

c. Memberikan penyuluhan materi dari para ahli tentang kemampuan membaca kata yang baik kepada guru dan orangtua.

2. Bagi Guru

a. Tidak hanya terpaku pada SKH yang telah di buat, seharusnya guru bisa lebih kreatif dalam menyampaikan pembelajaran membaca kepada anak.

b. Tidak memberikan pembelajaran yang terlalu bersifat akademis, karena masa anak adalah masa bermain dimana anak akan mengenal sendiri dari pengalaman – pengalaman pada saat proses pembelajaran yang dilakukan dengan cara bermain.

c. Permainan scrabble merupakan salah satu permainan yang dapat digunakan menjadi untuk meningkatkankemampuan membaca kata anak.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Melalui penelitian yang telah dilakukan mengenai upaya meningkatkan kemampuan membaca katamelalui permainan scrabble. Untuk peneliti selanjutnya disarankan untuk mencari alternatif lain dalam mengatasi permasalahan membacayang ada dengan metode, strategi, teknik dan pendekatan yang menarik anak agar anak antusias mengikuti pembelajaran di kelas dan memberikan masukan untuk peneliti berikutnya.


(4)

Tati Iswanti, 2013

Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Kata Anak Usia Dini Melalui Permainan Scrabble

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 1991. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Ali, Mohammad dan Mohammad Asrori. (2004). Psikologi Remaja (Perkembangan Peseta didik), Jakarta; PT. Bumi Aksara.

Apriani, Erma. (2008). “Variasi Bahasa, Isi Pesan dan Kode Bahasa Chatting untuk Komunikasi Pergaulan di Internet”. Skripsi Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

A.Mulyono.(1995). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.Jakarta: Depdikbud

.

Arikunto, S. (1989). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:Bina Aksara.

Dardjowidjojo, Soenjono. (2005). Psikolinguistik Pengantar Pemahaman Bahasa Manusia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Dhieni, Nurbiana. (2005). Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka.

Hadis, Fawzia Aswin. (1998). Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta: Depdikbud.

Hamid, Abdul Fuad. (1998). “Keterpelajaran dalam Kontekks Pemeroehan Bahasa”, makalah disampaikan dalam Pertemuan Linguistik Kedua Lembaga Bahasa Atma Jaya (Pellba),Universitas Katolik Atma Jaya, 23-2 Agustus 1988.

Hurlock, Elizabeth B. (1956). Perkembangan anak. Jakarta: Erlangga.

Hurlock, Elizabeth B. (1978). Perkembangan Anak Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga.

Hurlock, E. B., (1980). Psikologi Perkembangan (Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan), edisi kelima. Penerbit Erlangga : Jakarta.

Hurlock, E. B., (1986). Psikologi Perkembangan: suatu pendekatan Rentang Kehidupan (terjemahaan). Jakarta: Erlangga.

Hurlock, E. B., (1999). Perkembangan Anak Jilid 1 (Edisi 6). Penerbit Erlangga : Jakarta.

Kunandar. (2009). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : Rajawali Pers.


(5)

Tati Iswanti, 2013

Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Kata Anak Usia Dini Melalui Permainan Scrabble

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Masitoh. (2002). Pembelajaran Bahasa Berdasarkan Pendekatan Bahasa Menyeluruh (Whole Language Approach). Tesis. Bandung:PPS UPI.

Miles, M.B & Huberman, A.M. (1992). Analisis Data Kualitatif : Penerjemah Tjetjep Rohendi R. Universitas Indonesia Press.

Muslihuddin. (2009). Kiat Sukses Melakukan Penelitian Tindakan Kelas Edisi III. Bandung:CV Lotus Mandiri.

Mulyadi, S., (2004). Bermain dan Kreativitas(Upaya Mengembangkan Kreativitas Anak Melalui Kegiatan Bermain). Papas Sinar Sinanti : Jakarta.

Richards, J., Platt, J., & Weber, H. (1985). Longman dictionary of applied linguistics. Harlow, Esgender: Longman.

Santrock, J. W. (2002). Life-Span Development Perkembangan Masa Hidup. Terjemahan Damanik J, dkk. Edisi 5. Jakarta: Erlangga.

Sunardi.(1997). Menangani Kesulitan Belajar Membaca.Jakarta: Depdikbud. Soedjito. (1992). Kosakata Bahasa Indonesia. Jakarta : Gramedia.

Sodiq,M.(1994).Kesulitan Membaca.Jakarta: Depdikbud.

Solehuddin, M. (1997). Konsep Dasar Pendidika Prasekolah. Bandung: Depdikbud.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif, Kuliatatif. R&D. Bandung:Alfabeta.

Syamsu Yusuf LN (2002). Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.

Tarigan, Henry Guntur. (1984). Psikolinguistik. Bandung: Angkasa. Tarigan, H.G. (1984). Prinsi-Prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa. Tarigan, H.G. (1984). Membaca Menulis Permulaan.Jakarta: Depdikbbud. Tarigan, Henry Guntur.(1993). Strategi Pengajaran dan Pembelajaran Bahasa.

Bandung: Penerbit Angkasa.

Thiagarajan, S. (1999). Kerja tim dan kerja sama: Games dan kegiatan untuk membangun dan tim pelatihan. San Francisco: Jossey-Bass.

Usman, H. Arifins&Yamin. (1979). Pengantar Ilmu Kosakata. Padang: Fakultas Sastra IKIP Padang.


(6)

Tati Iswanti, 2013

Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Kata Anak Usia Dini Melalui Permainan Scrabble

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Wardani, I. G. A. K. dan Wihardit, K. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.

Wright, A., Betteridge, D., & Buckby, M. (1983). Games for Language Learning (2nd ed.). Cambridge: Cambridge University Press.

Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas http://id.wikipedia.org/wiki/Scrabble [online].

Wikipedia, the free encyclopedia

http://en.wikipedia.org/wiki/Selchow_and_Righter [online].

Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas http://id.wikipedia. org/wiki/kosakata [online].

Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas http://id.Wikipedia. org/wiki/bahasa_Indonesia. [online].


Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN MEMANCING HURUF PADA KELOMPOK Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Anak Usia Dini Melalui Permainan Memancing Huruf Pada Kelompok A TK Aisyiyah 3 Bustanul Athfal Sepat Masa

0 5 14

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN MEMANCING Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Anak Usia Dini Melalui Permainan Memancing Huruf Pada Kelompok A TK Aisyiyah 3 Bustanul Athfal Sepat Masaran Sragen Tahun Pelajar

0 4 16

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI PERMAINAN PUZZLE KATA PADA Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Melalui Permainan Puzzle Kata Pada Anak Kelompok B TK Gebang 2 Masaran Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2013/2014.

0 1 14

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL MELALUI PERMAINAN SUKU KATA PADA ANAK UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL MELALUI PERMAINAN SUKU KATA PADA ANAK KELOMPOK B 1 DI TK AISYIYAH PUCANGAN I KARTASURA TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 15

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PADA ANAK USIA DINI MELALUI PENGGUNAAN PERMAINAN KATA MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR.

0 1 38

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAANPADA ANAK USIA DINI MELALUI METODE MULTISENSORI DI Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Pada Anak Usia Dini Melalui Metode Multisensori Di Kelompok B TK Aisyiyah 1 Mojayan Kecamatan Klaten Tengah Kab

0 0 16

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERCERITA PADA TK PERTIWI PULUHAN I Upaya Meningkatkan Kemampuan Bahasa Anak Usia Dini Melalui Metode Bercerita.

0 1 14

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN BOOK SCAVENGER HUNT.

4 17 42

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI.

0 1 46

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN BOWLING KALENG

2 4 7