MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI.

(1)

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Meningkatkan Kemampuan Membaca Anak Usia Dini Melalui Penggunaan Media Gambar Seri” ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian didalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Januari 2013 Yang membuat pernyataan


(2)

ABSTRAK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI

ANI MUTIANI 0802270

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan yang ditemukan di TK Swadaya Jl. Pagarsih no 181 E kelurahan Jamika, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung, yaitu kemampuan membaca dini anak-anak yang masih rendah, seperti: anak belum dapat menyebutkan dan mengelompokkan kata-kata yang memiliki suku kata awal yang sama, belum mengetahui adanya hubungan antara gambar dengan tulisan, dan belum dapat membaca gambar. Fokus penelitian adalah (1) Bagaimana kondisi objektif kemampuan membaca dini anak TK Swadaya sebelum menggunakan media gambar seri? (2) Bagaimana langkah-langkah penggunaan media gambar seri dalam meningkatkan kemampuan membaca dini anak TK Swadaya? (3) Bagaimana peningkatan kemampuan membaca dini anak TK Swadaya setelah menggunakan media gambar seri? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil dan memperbaiki proses dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan membaca dini anak. Penelitian tindakan kelas adalah metode yang digunakan dalam penelitian ini, dilakukan secara kolaborasi dengan pihak sekolah yang terkait. Subjek penelitian adalah 16 anak kelompok B, terdiri dari 11 anak perempuan dan 5 anak laki-laki. Analisis data diperoleh melalui hasil observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penggunaan media gambar seri, kemampuan membaca dini anak dalam menyebutkan dan mengelompokkan kata-kata yang memiliki suku kata awal yang sama, mengetahui bahwa ada hubungan antara gambar dengan tulisan dan membaca gambar menjadi lebih baik dari pada sebelum tindakan di lakukan. Hasil kemampuan membaca dini pada sikus I untuk katagori BSB (berkembang sangat baik) sebesar 62,5% dari kondisi awal sebesar 6,25%, untuk katagori BSH (berkembang sesuai harapan) sebesar 31,25% dari kondisi awal sebesar 25 % dan untuk katagori BB (belum berkembang) sebesar 6,25% dari kondisi awal 68,75%. Dan pada siklus II mengalami peningkatan yang cukup besar yaitu : untuk katagori BSB (berkembang sangat baik) sebesar 81,25%, untuk katagori BSH (berkembang sesuai harapan) sebesar 18,75% dan kategori BB (belum berkembang) 0%. Rekomendasi untuk guru adalah hendaknya dapat menggunakan berbagai media yang bervariasi dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar sehingga tidak terjadi kejenuhan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.


(3)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Alloh SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, tidak lupa pula shalawat serta salam semoga selamanya tetap tercurah kepada nabi besar Muhammad SAW, para sahabatnya dan para pengikutnya.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk membahas mengenai

“MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI

MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI”. Hal ini dikarenakan mengingat betapa pentingnya pengembangan bahasa anak khususnya pembelajaran membaca diberikan kepada anak sejak usia dini agar memiliki pengetahuan untuk bekal di masa yang akan datang dan pada tingkat pendidikan selanjutnya yang lebih tinggi

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya, penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, karena itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Bandung, Januari 2013


(4)

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulisan skripsi ini dari awal sampai akhirnya selesai tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, bantuan yang diberikan baik moril maupun materil yang sungguh tak ternilai, untuk itu dengan hati yang amat tulus penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada :

1. Yth. Ibu Ocih Setiasih, M.Pd selaku ketua program studi S1 PG PAUD yang senantiasa memberikan ilmu dan dorongan dalam penyusunan skripsi 2. Yth. Ibu Dra. Masitoh,M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi I yang tidak

henti-hentinya memberikan ilmu dan perhatian yang besar kepada penulis. 3. Yth. Bapak Dr. Badru Zaman,M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi II

dan pembimbing akademik yang selalu memberikan dorongan, arahan dan motivasi dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini

4. Yth. Seluruh dosen dan stap pengajar yang telah memberikan pengetahuan dan wawasan kepada penulis selama ini.

5. Seluruh keluarga besar Akil Suryadimaja, Ida Mutia beserta keluarga, Wagio Yogaswara, M.Pd, Drs Dede Margo irianto, M.Pd, Dra. Yani Yusnia, Ane Mutiane, S.Pd beserta keluarga, serta Iman Taufik Mulyana

yang selalu mendorong dan senantiasa memberikan do’anya dalam tiap

langkahku. Anak-anakku Rizaldi Muhammad, Dzikri Muhammad dan suamiku Ahmad Sarkosih yang senantiasa selalu memberikan semangat

dan do’anya.

6. Kepala sekolah TK Swadaya Erlina Rosilawati, S.Pd, Guru-guru dan anak didikku yang selalu memberikan inspirasi dan motivasi.


(5)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN……… i

ABSTRAK………. ii

KATA PENGANTAR……….. iii

DAFTAR ISI………. iv

DAFTAR TABEL……… …. ix

DAFTAR GAMBAR……… x

DAFTAR GRAFIK……….. xi

DAFTAR LAMPIRAN………… xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah……… 1

B. Rumusan Masalah………. 7

C. Tujuan Penelitian……….. 8

D. Manfaat Penelitian……… 8

E. Struktur Organisasi Penelitian……….. 9

BAB II MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI A. Landasan Teori………. 11

1. Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini………. 11

2. Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini……….. 12

3. Jenjang Perkembangan Bahasa Anak usia Dini……. 14

4. Aspek Perkembangan Bahasa Anak usia Dini……... 16

5. Keterampilan Berbahasa Anak Usia Dini………….. 18

6. Membaca Dini……… 20

7. Media Pembelajaran……….. 27

8. Media Gambar Seri………... 29

B. Penelitian yang Relevan……….. 33

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ………. 35

B. Desain Penelitian………. 35

C. Metode Penelitian……… 36

D. Penjelas Istilah…….……… 40

E. Instrumen Penelitian……… 42

F. Tehnik Pengumpulan Data……….. 49


(6)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian……… 53

1. Gambaran Umum Kondisi Lapangan……… 53

a. Kondisi Objektif TK Swadaya……… 54

b. Kegiatan Rutin Proses Pembelajaran TK Swadaya.. ………. 55

c. Kegiatan Guru TK Swadaya dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Dini…… 57

d. Kondisi Awal Kemampuan Membaca Dini Anak TK Swadaya (Prasiklus)……… 57

2. Proses Pelaksanaan Tindakan……….. 61

a. Siklus I……… 63

b. Siklus II……….. 82

3. Peningkatan Kemampuan Membaca Dini anak TK Swadaya setelah menggunakan media gambar seri………... 98

B. Pembahasan 1. Kondisi Objektif pengembangan Bahasa Khususnya dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Dini AnakTK Swadaya……… 100

2. Pelaksanaan Pembelajaran dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Dini Anak Melalui Penggunaan Media Gambar Seri……….. 103

3. Peningkatan kemampuan Membaca Dini Anak TK Swadaya setelah Menggunakan Media Gambar Seri……….. 111 BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan……… 116

B. Rekomendasi………... 118

DAFTAR PUSTAKA……… .. 120


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pedoman observasi kemampuan membaca dini dengan

media gambar seri……… 43

Tabel 3.2 Pedoman observasi penggunaan media gambar seri……... 44

Tabel 3.3 Pedoman wawancara dengan kepala sekolah TK swadaya…… 45

Tabel 3.4 Pedoman wawancara dengan guru kelompok B………. 46

Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Meningkatkan Kemampuan Membaca Anak Usia Dini Melalui Penggunaan Media Gambar Seri…….. 47

Tabel 3.6 Tabel Distribusi Frekuensi Kemampuan Membaca Anak Usia Dini………... 51

Tabel 4.1 Data Guru……… 54

Tabel 4.2 Data Anak……… 55

Tabel 4.3 Kemampuan Membaca Dini Anak Prasiklus………... 59

Tabel 4.4 Skor Kemampuan Membaca Dini Prasiklus……… 60

Tabel 4.4 Persentase kemapuan membaca dini prasiklus……… 61

Tabel 4.6 Resume Pelaksanaan Siklus………. 62

Tabel 4.7 Kemampuan Membaca Dini anak Siklus I……….. 81

Tabel 4.8 Presentase Kategori Siklus I………. 82

Tabel 4.9 Kemampuan Membaca dini anak Siklus II……….. 97

Tabel 4.10 Presentase Kategori Siklus II………. 98

Tabel 4.11 Nilai Peningkatan Kemampuan Membaca Dini Anak………… 99

Tabel 4.12 Hasil refleksi permasalahan dan upaya penanganan pada masing-masing tindakan………. 109


(8)

DAFTAR GAMBAR


(9)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Kemampuan Membaca dini siklus I ………... 104

Grafik 4.2 Kemampuan membaca dini siklus II……… 106 Grafik 4.3 Kemampuan membaca dini siklus I dan II……… 108


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Pedoman wawancara dengan kepala sekolah TK Swadaya………… 124

2. Pedoman wawancara dengan guru kelas kelompok B……… 125

3. Kisi-kisi instrumen kemampuan membaca dini melalui penggunaan media gambar seri……….. 126

4. Pedoman observasi kemampuan membaca dini dengan media gambar seri……… 129

5. Observasi aktivitas guru dalam penggunaan media gambar seri……… 130

6. Observasi kemampuan membaca dini dengan media gambar seri………... 131

7. Skor kemampuan membaca dini prasiklus……….. 147

8. Skor kemampuan membaca dini siklus I ……….. 148

9. Skor kemampuan membaca dini siklus II ……….. 149 10.Rencana kegiatan mingguan (RKM) siklus I

11.Rencana Kegiatan harian (RKH) siklus 1 tindakan 1 12.Rencana kegiatan harian (RKH) siklus I tindakan 2 13.Renc ana kegiatan mingguan (RKM) siklus 2 14.Rencana kegiatan harian (RKH) siklus II tindakan 1 15.Rencana kegiatan harian (RKH) siklus II tindakan 2 16.Skor kemampuan membaca dini anak prasiklus 17.Skor kemampuan membaca dini siklus I

18.Skor kemampuan membaca dini siklus II 19.Kartu bimbingan skripsi

20.Surat keterangan penunjukkan pembimbing 21.Lembar validasi

22.Surat keterangan kepala sekolah 23.Foto kegiatan siklus


(11)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Anak usia dini adalah anak yang berada pada rentang usia 0 sampai 6 tahun. Usia ini merupakan masa emas atau“Golden Age”, dimana seluruh aspek pertumbuhan dan perkembangan sangatlah pesat. Meliputi perkembangan fisik/motorik, kognisi, afeksi dan bahasa.

Perkembangan bahasa merupakan salah satu aspek perkembangan yang akan dan harus dilewati oleh semua anak, memegang peranan yang sangat penting, karena dengan bahasa anak dapat menyatakan pikiran dan perasaannya bersosialisasi, berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungannya.

Dari sejak awal kehidupan manusia memiliki kemampuan penerimaan yang baik terhadap bahasa. Bayi yang baru lahir sangat sensitif terhadap suara manusia dibandingkan suara-suara lain. Dalam beberapa hari setelah lahir bayi dapat membedakan suara yang berasal dari bahasa ibunya daripada bahasa lainnya.

Menurut Eliason (Masitoh, 2008:3) bahwa perkembangan bahasa dimulai sejak bayi dan mengandalkan perannya pada pengalaman, penguasaan dan pertumbuhan bahasa. Anak belajar bahasa sejak masa bayi sebelum belajar berbicara mereka berkomunikasi melalui tangisan, senyuman dan gerakan badan.

Bahasa adalah suatu bentuk komunikasi entah itu lisan, tertulis atau isyarat yang berdasarkan pada suatu sistem dari simbol-simbol. “Bahasa terdiri


(12)

dari kata-kata yang digunakan oleh masyarakat beserta aturan-aturan untuk menyusun berbagai variasi dan mengkombinasikannya” (Santrock, 2007: 353).

Menurut Miller (Agustin dan Wahyudin, 2010:15) bahwa bahasa adalah suatu urutan kata-kata, bahasa juga dapat digunakan untuk menyampaikan informasi mengenai tempat yang berbeda atau waktu yang berbeda.

Bahasa merupakan sarana untuk berkomunikasi, baik komunikasi aktif maupun pasif, Perkembangan bahasa anak meliputi perkembangan bahasa Reseptif (menerima bahasa) dan perkembangan bahasa Ekspresif (mengungkapkan bahasa).

Bahasa Reseptif meliputi bahasa pasif yaitu kemampuan untuk mengerti apa yang dilihat, dan apa yang didengar, bertujuan membantu anak mengembangkan kemampuan mendengarkan, mengidentifikasi konsep melalui pemahaman pelabelan kata-kata dan meningkatkan kemampuan merespon/mereaksi setiap komunikasi.

Sedangkan Bahasa Ekspresif adalah kemampuan untuk berkomunikasi secara simbolis baik visual ataupun auditorik. Bahasa Ekspresif bertujuan untuk membantu anak agar dapat mengekspresikan kebutuhannya, keinginan dan perasaanya secara verbal. Mendorong anak untuk berbicara secara lebih jelas, sehingga mudah dipahami, mendorong kefasihan berbahasa sehingga mudah dimengerti oleh orang lain dan membantu anak memahami bahwa komunikasi tersebut dapat berpengaruh secara lebih efektif terhadap lingkungannya. (Firman, 2010)


(13)

Perkembangan bahasa memerlukan fungsi reseptif dan ekspresif. Fungsi reseptif adalah kemampuan anak untuk mengenal dan bereaksi terhadap seseorang, terhadap kejadian lingkungan sekitarnya, mengerti maksud mimik dan nada suara dan mengerti kata-kata. Fungsi ekspresif adalah kemampuan anak mengutarakan pikirannya, dimulai dari komunikasi preverbal/ komunikasi dengan ekspresi wajah, gerakan tubuh dan akhirnya menggunakan kata-kata atau komunikasi verbal.

Perkembangan bahasa anak usia dini meliputi empat keterampilan berbahasa yang harus dikembangkan, yaitu keterampilan mendengakan/menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Membaca merupakan salah satu keterampilan dalam berbahasa. Kemampuan membaca perlu dimiliki anak usia dini, karena dengan membaca anak dapat menyampaikan apa yang ada dipikirannya serta apa yang diinginkannya, membaca juga berperan penting dalam kehidupan sosial, melalui membaca komunikasi dapat terjalin dengan berbagai lapisan masyarakat, dengan membaca pula cakrawala berpikir akan terbuka, dapat mengubah pola pikir, menambah wawasan, menambah ilmu pengetahuan dan dapat terus mengikuti perkembangan zaman.

Pembelajaran membaca di pendidikan anak usia dini atau di Taman Kanak-kanak (TK) perlu diberikan sebagai bekal pendidikan di tingkat selanjutnya. Dalam dunia pendidikan membaca mutlak harus menjadi kebutuhan dasar. Dunia pendidikan yang terus berkembang memerlukan


(14)

insan-insan yang gemar membaca, namun kenyataannya kebiasaan membaca dalam masyarakat Indonesia masih rendah.

Minat dan kebiasaan membaca tentu saja tidak dapat dimiliki dalam waktu singkat, pengembangan minat dan pembiasaan membaca harus di mulai sejak dini. Orang tua, guru-guru terutama di tingkat Kelompok Bermain, Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar kelas kecil (kelas satu hingga kelas tiga) mempunyai peranan yang sangat menentukan dalam menumbuhkan minat dan kebiasaan membaca.

Tempat untuk menumbuhkan minat dan kebiasaan membaca yang terbaik adalah di rumah, orang tua berperan penting dalam menstimulus minat dan kebiasaan membaca. Namun di zaman sekarang ini banyak orang tua yang keduanya bekerja sehingga peran mereka digantikan oleh para guru di sekolah. Untuk itu guru kelompok bermain dan taman kanak-kanak harus memiliki kreativitas, inovasi, baik di bidang metode maupun di media pembelajarannya sehingga minat anak untuk membaca terstimulus dengan baik dan membaca jadi kegiatan yang menyenangkan.

Pembelajaran membaca di TK haruslah sesuai dengan karakteristik perkembangan anak, melalui kegiatan-kegiatan yang menyenangkan dengan berbagai metode dan media yang beragam sehingga anak akan memiliki kecintaan terhadap membaca. Tampubolon (2005:67) menyatakan bahwa :

“Dalam mengajarkan membaca bukan mengajarkan aspek-aspek kebahasaan seperti tata bahasa, kosa kata, dll dan bukan mengajarkan logika atau cara berpikir (walaupun membaca tidak terlepas dari proses berpikir) namun membaca adalah menemukan makna dari tulisan”.


(15)

Berdasarkan pengamatan pembelajaran membaca di Taman Kanak-kanak Swadaya pada semester pertama terlihat kemampuan membaca anak-anak sebagian besar masih rendah, banyak dari mereka dapat menyebutkan simbol huruf-huruf vocal dan konsonan namun ketika diacak menunjuk dan menyebutkan simbol huruf vocal dan konsonan itu belum benar, belum dapat mengetahui kata-kata yang mempunyai suku kata awal yang sama atau suku kata akhir yang sama, belum dapat mengetahui simbol-simbol huruf dari nama mereka, belum dapat membaca nama sendiri.

Pada semester dua anak-anak mengikuti les membaca yang diadakan oleh sekolah yang mana pembelajaran membaca berpedoman pada buku-buku yang masih konvensional, pembelajaran membacanya menggunakan buku panduan yang isinya di mulai dari hurup-hurup vocal : a-i-u-e-o kemudian disatukan dengan hurup konsonan menjadi suku kata : ba-bi-bu-be-bo, ca-ci-cu-ce-co yang dilanjutkan dengan penggabungan suku kata menjadi kata seperti : baba-bibi-bubu-bebe-bobo, caca-cici-cucu-cece-coco, baca-baci-bacu-bace-baco dan seterusnya. Kata-kata tersebut tidak baku (tidak ada dalam kosa kata Bahasa Indonesia yang baik dan benar). Pembelajaran membaca yang dilakukan membuat anak tidak dapat memahami apa yang dibaca, anak hanya tahu harus dapat menyambungkan satu hurup dengan hurup lain menjadi satu suku kata, satu suku kata disambungkan dengan satu suku kata menjadi satu kata. Hal tersebut akan sangat berpengaruh terhadap perjalanan bahasa anak selanjutnya.

Dalam buku panduan membaca yang diberikan di TK Swadaya juga tidak ada gambar-gambar, padahal seperti kita ketahui menurut penelitian yang telah


(16)

dilakukan oleh British audio-visual association (Zaman, 2008:4.7) menghasilkan temuan bahwa rata-rata jumlah informasi yang diperoleh seseorang melalui indera menunjukkan: 75% melalui indera penglihatan (visual), 13% melalui indera pendengaran (auditori), 6% melalui indera sentuhan dan perabaan, 6% melalui indera penciuman dan lidah. Artinya bahwa pengetahuan seseorang paling banyak diperoleh secara visual atau melalui indera mata sehingga penggunaan media yang dapat dilihat dalam pembelajaran di TK akan lebih menguntungkan.

Melalui refleksi awal dan diskusi dengan observer disimpulkan sebagai solusi tindakannya untuk mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan kemampuan membaca di TK Swadaya tersebut, yaitu dengan menggunakan media gambar seri.

Media gambar merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan membaca di Taman Kanak-Kanak. Media gambar yang hendak dilakukan di TK Swadaya adalah dengan gambar seri, mengapa gambar seri?, karena gambar seri merupakan urutan gambar yang mengikuti suatu percakapan dalam hal memperkenalkan atau menyajikan arti yang terdapat pada gambar.

Alasan digunakannya media gambar seri adalah agar media gambar tersebut dapat membantu menyajikan suatu kejadian peristiwa yang kronologis dengan menghadirkan orang, benda, dan latar. Kronologi atau urutan kejadian peristiwa dapat memudahkan anak untuk memahami isi dari gambar seri yang terangkai menjadi sebuah cerita yang menarik dan bermakna. Dikatakan gambar seri karena gambar satu dengan gambar lainnya memiliki hubungan keruntutan peristiwa.


(17)

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas maka penelitian ini memfokuskan kajian pada “Meningkatkan Kemampuan Membaca Anak Usia Dini Melalui Penggunaan Media Gambar Seri”

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan maka rumusan masalah dalam penelitian ini dituangkan kedalam pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimanakah kondisi objektif kemampuan membaca dini sebelum menggunakan media gambar seri di Taman Kanak-Kanak Swadaya Kecamatan Bojongloa Kaler Kota Bandung tahun pelajaran 2012-2013? 2. Bagaimanakah langkah-langkah penggunaan media gambar seri dalam

meningkatkan kemampuan membaca anak usia dini di Taman Kanak-Kanak Swadaya Kecamatan Bojongloa Kaler Kota Bandung tahun pelajaran 2012-2013?

3. Bagaimanakah peningkatan kemampuan membaca anak usia dini di Taman Kanak-Kanak Swadaya Kecamatan Bojongloa Kaler Kota Bandung tahun pelajaran 2012-2013 setelah menggunakan media gambar seri?


(18)

C. Tujuan Penelitian

Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan maka rumusan masalah dalam penelitian ini dituangkan kedalam pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimanakah kondisi objektif kemampuan membaca dini sebelum menggunakan media gambar seri di Taman Kanak-Kanak Swadaya Kecamatan Bojongloa Kaler Kota Bandung tahun pelajaran 2012-2013?

2. Bagaimanakah langkah-langkah penggunaan media gambar seri dalam meningkatkan kemampuan membaca dini di Taman Kanak-Kanak Swadaya Kecamatan Bojongloa Kaler Kota Bandung tahun pelajaran 2012-2013?

3. Bagaimanakah peningkatan kemampuan membaca dini di Taman Kanak-Kanak Swadaya Kecamatan Bojongloa Kaler Kota Bandung tahun pelajaran 2012-2013 dengan media gambar seri?

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk Anak

a. Dapat memberikan pengalaman langsung kepada anak mengenai aktivitas membaca yang lebih menyenangkan.


(19)

b. Dapat mengenalkan anak dengan media gambar seri yang dapat digunakan untuk aktivitas membaca sehingga dapat menstimulasi kemampuan berbahasa anak.

2. Untuk guru

a. Dapat memberikan masukan untuk meningkatkan kemampuan membaca anak usia dini dengan lebih variatif.

b. Dapat menambah referensi dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di Taman Kanak-Kanak.

3. Untuk Lembaga Taman Kanak-Kanak

a. Dapat memberikan kontribusi positif bagi lembaga penyelenggara Pendidikan Anak Usia dini khususnya di TK Swadaya

b. Dapat memfasilitasi berbagai media untuk aktivitas membaca anak usia dini.

E. Struktur Organisasi Penulisan Skripsi

Struktur organisasi penulisan skripsi ini terdiri dari BAB I yang di dalamnya terdapat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian yang ditujukan baik untuk anak, guru maupun lembaga penyelengara Taman Kanak-kanak.

BAB II meliputi kajian pustaka yang berisi teori-teori yang terkait, dalam penelitian ini tentang konsep perkembangan bahasa anak usia dini, konsep kemampuan membaca anak usia dini, konsep media pembelajaran, media gambar seri, dan kerangka berpikir.


(20)

BAB III adalah metode penelitian yang didalamnya memuat tentang lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrument penelitian, tehnik pengumpulan data, dan analisis data.

BAB IV adalah hasil penelitian dan pembahasan. Untuk hasil penelitian meliputi gambaran umum kondisi lapangan, proses pelaksanaan tindakan, dan peningkatan kemampuan membaca dini setelah menggunakan media gambar seri. Pembahasan berisi tentang kondisi objektif pengembangan bahasa khususnya kemampuan membaca dini, pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan membaca anak usia dini melalui penggunaan media gambar seri dan peningkatan kemampuan membaca dini anak setelah menggunakan media gambar seri.

BAB V merupakan hasil penelitian dan rekomendasi bagi guru, kepala sekolah serta peneliti selanjutnya.


(21)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Taman Kanak-Kanak Swadaya yang terletak di Jalan Pagarsih No 181 E, Kelurahan Jamika, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah anak-anak di TK Swadaya kelompok B yang berjumlah 16 anak, yang terdiri dari 11 anak perempuan dan 5 anak laki-laki.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah PTK Model Hopkins (Muslich, 2009;43) dalam siklusnya terdiri dari beberapa tindakan. Setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Tahap-tahap penelitian dalam setiap tindakan terjadi secara berulang sampai tercapainya hasil yang diharapkan. Tindakan – .tindakan tersebut terealisasi dalam bentuk kegiatan belajar mengajar. Lebih jelasnya tindakan penelitian di gambarkan oleh Hopkins (1985) sebagai berikut :


(22)

Gambar. 3.1

Desain Penelitian Tindakan Kelas Adaptasi dari Hopkins (Aqib, 2006)

C. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang mengacu kepada tindakan guru untuk memperbaiki pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan kualitas pembelajaran agar lebih efisien, efektif, dan menarik sehingga pembelajaran yang dilakukan akan lebih berhasil.

Perencanaa

Aksi

Observasi

Refleksi

Perencanaan ulang Refleksi

Observasi

Aksi identifikasi


(23)

Hardjodipuro (Sunendar, 2008), menyatakan bahwa:

„„Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu pendekatan untuk

memperbaiki pendidikan melalui perbuatan, dengan mendorong para guru untuk memikirkan praktek mengajarnya sendiri agar kritis terhadap praktek tersebut dan agar mau mengubahnya. Penelitian tindakan kelas, mempunyai makna dasar dan kritis terhadap mengajar, menggunakan kesadaran dirinya sendiri untuk bersiap menghadapi

proses perubahan dalam memperbaiki pembelajaran.”

Penelitian Tindakan Kelas mempunyai karakteristik yang khas, karena bermula dari persoalan praktek pembelajaran sehari-hari yang dihadapi oleh guru. Hal ini senada dengan pernyataan Suyatno (1996:5) “penelitian tindakan kelas akan dapat dilaksanakan jika guru sejak awal memang menyadari adanya persoalan yang terkait dengan proses dan produk pembelajaran yang ia hadapi di

kelas”. Selain itu, Arikunto (2006: 26) mengungkapkan bahwa ciri khusus penelitian tindakan kelas adalah adanya tindakan (action) yang benar-benar nyata.

Berdasarkan pengertian di atas, jelaslah bahwa penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah untuk memperbaiki proses pembelajaran dan meningkatkan kualitas pembelajaran serta mendorong guru untuk lebih profesional dalam melaksanakan tugasnya. Pada penelitian ini yang ingin diperbaiki adalah pembelajaran bahasa terutama untuk meningkatkan kemampuan membaca anak usia dini di Taman Kanak-Kanak Swadaya melalui media gambar seri.

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dengan dua tindakan setiap siklusnya. Adapun prosedur dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


(24)

1. Perencanaan

Tahap perencanaan merupakan langkah pertama dalam setiap tindakan. Pada tahap ini, peneliti akan menyusun rencana pembelajaran yang terkait dengan kemampuan membaca anak melalui media gambar seri, yang akan dituangkan ke dalam bentuk rencana kegiatan harian (RKH) beserta skenario tindakan yang akan dilakukan oleh guru dan anak. Guru juga menyiapkan sumber belajar berupa gambar seri. Gambar seri yang disiapkan sesuai dengan tema/sub tema pada hari itu. Selain itu guru juga mempersiapkan perekaman dan menganalisis data yang berkaitan dengan proses dan hasil pembelajaran. Guru menyusun instrument non tes yaitu berupa pedoman observasi, wawancara, dan dokumentasi. Selain itu untuk memantapkan keyakinan diri, guru perlu mensimulasikan pelaksanaan tindakan. Tentunya dalam hal ini guru dapat bekerja dengan teman sejawat atau berkolaborasi dengan dosen pembimbing.

2. Pelaksanaan

Tahap ini merupakan inplementasi dari perencanaan yang telah dibuat. Pelaksanaan tindakan akan dilaksanakan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Guru mengkondisikan anak agar siap mengikuti kegiatan belajar mengajar. Pembelajaran dimulai dengan pembacaan do‟a dan salam b. Guru bercakap-cakap dengan anak tentang tema/sub tema pada hari


(25)

c. Guru melakukan tanya jawab tentang segala hal yang diketahui anak mengenai tema/sub tema yang sedang di bahas.

d. Guru memperlihatkan media gambar seri (sesuai tema) kepada anak. media gambar seri tersebut dilaksanakan melalui kegiatan yaitu guru bercerita dengan menggunakan gambar seri yang telah disediakan. e. Setelah selesai bercerita guru meminta kepada setiap anak untuk

menyusun cerita dengan menggunakan media gambar seri.

f. Guru melakukan evaluasi yaitu dalam bentuk tanya jawab dan tes mengenai kegiatan yang telah dilaksanakan.

3. Observasi

Peneliti melakukan observasi (pengamatan) selama proses tindakan berlangsung. Hal-hal yang diobservasi yaitu tentang kemampuan membaca anak usia dini, apakah anak memiliki kemampuan membaca sesuai dengan gambar seri yang telah diberikan, apakah kemampuan membaca anak sudah sesuai dengan yang diharapkan, yaitu mengerti apa yang dibacanya. Berdasarkan pengamatan itu guru akan dapat menentukan apakah ada hal-hal yang harus segera diperbaiki agar tindakan dapat mencapai hasil yang di inginkan.

4. Refleksi

Peneliti mencoba mengkaji kembali apa yang telah dilakukan dan apa dampaknya bagi proses belajar anak. Peneliti juga akan mengkaji alasan melakukan satu tindakan dengan dampaknya. Dengan cara ini peneliti akan menemukan kelemahan dari tindakan yang dilakukan


(26)

D. Penjelas Istilah

1. Kemampuan Membaca

Membaca adalah kemampuan dalam berkomunikasi secara tertulis untuk dapat memahami makna suatu bacaan baik dalam kata maupun kalimat sebagai media dalam menyampaikan pesan yang tersirat pada lambang-lambang tertulis. Menurut Tampubolon (1993;63) Tujuan utama membaca adalah menemukan makna dari bacaan (tulisan) bukan mengenali huruf-huruf. Dijabarkan pula oleh Finochiaro dan Bonomo (Tarigan, 1985) bahwa membaca adalah memetik serta memahami arti makna yang terkandung di dalam bahan tertulis.

Kemampuan membaca yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan membaca pada tahap membaca gambar atau membaca peralihan (Brigging Reading Stage). Pada tahap ini, dalam diri anak mulai tumbuh kesadaran akan tulisan dalam buku dan menemukan kata yang pernah ditemui sebelumnya, dapat mengungkapkan kata-kata yang bermakna dan berhubungan dengan dirinya, sudah mengenal tulisan dan mengenal alphabet. Terkait hal itu maka penelitian kemampuan membaca anak usia dini yang akan dilaksanakan adalah kemampuan anak dalam memaknai bahwa ada keterkaitan antara gambar dengan tulisan sehingga pesan yang terkandung dalam tulisan dapat tersampaikan. Kemampuan anak yang dimaksud sesuai dengan indikator kompetensi membaca anak, yaitu : a) anak dapat menyebutkan kata-kata yang memiliki suku kata awal yang sama, b) anak dapat menyebutkan kelompok gambar yang memiliki suku kata awal yang


(27)

sama, c) anak dapat menghubungkan gambar dengan kata/tulisan, d) anak dapat membaca gambar.

2. Media Gambar Seri

Gambar seri yang dimaksud dalam penelitian ini adalah: rangkaian gambar yang saling terkait antara satu gambar dengan gambar lainya, yang menggambarkan suatu peristiwa/kejadian tertentu.

Gambar seri yang digunakan dalam penelitian ini sengaja dirancang sesuai dengan tema dan subtema yang sedang berjalan dengan topik yang disesuaikan sesuai dengan tujuan penelitian. Gambar seri dibuat oleh guru dengan memanfaatkan bahan-bahan yang mudah di dapat, seperti duplek, krayon pensil warna dan solatif sementara gambar dibuat sendiri dan sebagian memanfaatkan bahan yang sudah ada, hanya dimodifikasi lagi oleh guru.

Media gambar seri yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 4 gambar yang saling terkait, pada siklus satu gambar seri berupa metamorfosa kupu-kupu, gambar pertama gambar telur kupu-kupu, gambar kedua gambar ulat, gambar ketiga gambar kepompong dan gambar ke empat gambar kupu-kupu. Siklus kedua dengan 4 gambar yaitu gambar anak ayam yang sedang menyebrangi danau, gambar kedua gambar anak ayam tercebur ke dalam danau, gambar ketiga anak ayam di tolong oleh seekor bebek dan gambar ke empat anak ayam bertemu lagi dengan ibunya.


(28)

Berikut ini gambar seri yang digunakan pada pelaksanaan siklus I

Telurkupu-kupu ulat kepompong kupu-kupu

Berikut ini gambar seri yang dipergunakan pada pelaksanaan siklus II

Anak ayam jatuh bebek selamat

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian pada dasarnya adalah menyusun alat evaluasi untuk memperoleh data tentang sesuatu yang diteliti sehingga hasil yang diperoleh dapat diukur menggunakan standar yang telah ditentukan sebelumnya oleh peneliti. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Pedoman Observasi

Pedoman observasi (pengamatan) digunakan untuk memperoleh data tentang aktivitas anak dan aktivitas guru dalam penggunaan media gambar seri selama penelitian berlangsung dengan membubuhkan tanda ceklist pada lembar observasi


(29)

Tabel 3.1

PEDOMAN OBSERVASI KEMAMPUAN MEMBACA DINI DENGAN MEDIA GAMBAR SERI

Nama Anak : ……….. Tema/Subtema : ……….. Hari/Tanggal : ………... Berilah tanda ceklis pada kegiatan yang diamati di bawah ini :

No Indikator Penilaian Ket

BB BSH BSB 1 Anak dapat menyebutkan kata-kata yang

mempunyai suku kata awal yang sama

2 Anak dapat menyebutkan kelompok gambar yang memiliki suku kata awal yang sama

3 Anak dapat menghubungkan gambar dengan kata/tulisan

4 Anak dapat menyusun kata sesuai urutan gambar 5 Anak dapat menyusun gambar sesuai urutan kata. 6 Anak dapat membaca kata sesuai dengan gambar. Keterangan :

BB (Belum Berkembang) : Anak belum mampu melakukan sendiri BSH (Berkembang Sesuai Harapan) : Anak mampu melakukan sendiri namun

masih memerlukan bantuan

BSB (Berkembang Sangat Baik) : Anak sudah mampu melakukan sendiri dan tidak membutuhkan bantuan


(30)

Tabel 3.2

PEDOMAN OBSERVASI AKTIVITAS GURU DALAM PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI

Tema/Subtema : ………

Hari/Tanggal : ………

Siklus : ………

Berilah tanda ceklis pada kegiatan yang diamati di bawah ini :

No Uraian Ya Tidak Ket

1 Mempersiapkan media gambar seri sesuai tema/subtema

2 Media gambar seri yang disajikan menarik bagi anak

3 Mengkondisikan anak pada pembelajaran 4 Menyampaikan apersepsi

5 Memberikan pembelajaran dengan media gambar seri

6 Memperlihatkan gambar satu persatu

7 Membentangkan seluruh gambar seri di akhir cerita.

8 Memberikan kesempatan kepada anak untuk melihat seluruh gambar

9 Melakukan tanya jawab terkait cerita gambar seri seraya memperlihatkan kata/tulisan satu persatu sesuai gambar.

10 Menempelkan kata/tulisan sesuai gambar. 11 Melibatkan anak dalam penggunaan media

gambar seri

12 Memberikan bimbingan dengan mengevaluasi kegiatan sehari

13 Memberikan bimbingan kepada anak untuk membaca gambar


(31)

2. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara merupakan alat berupa pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal untuk memperoleh gambaran mengenai pembelajaran membaca dini anak TK Swadaya.

Berikut ini tabel pedoman wawancara yang di keujukan kepada kepala sekolah TK Swadaya dan guru kelas kelompok B

Tabel 3.3

PEDOMAN WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH TK SWADAYA

No Pertanyaan Jawaban

1 Bagaimanakah program pembelajaran yang dilaksanakan di TK Swadaya untuk memfasilitasi perkembangan dan pertumbuhan anak didik?

2 Dalam pengembangan keterampilan berbahasa, program apa saja yang telah dilakukan dalam meningkatkan kemampuan membaca anak ? 3 Apakah di TK Swadaya sudah pernah

menggunakan media gambar seri dalam rangka meningkatkan kemampuan membaca anak didik ?

4 Hambatan apa saja yang dihadapi oleh TK Swadaya dalam pelaksanaan pembelajaran?.


(32)

Tabel 3.4

PEDOMAN WAWANCARA DENGAN GURU KELOMPOK B TK SWADAYA

No Pertanyaan Jawaban

1 Bagaimanakah kemampuan membaca anak saat ini di TK Swadaya ?

2 Dalam pembelajaran bahasa terutama pengembangan membaca dini program serta metode apa saja yang pernah digunakan ?

3 Media apa saja yang sering digunakan dalam meningkatkan kemampuan membaca dini

4 Apakah guru pernah menggunakan media gambar seri dalam kegiatan pengembangan membaca dini ?

5 Hambatan / kesulitan apa saja yang

dihadapi dalam meningkatkan kemampuan membaca dini anak didik ?

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang terjadi selama proses penelitian berlangsung, dokumentasi berupa foto-foto, gambar-gambar dan tulisan-tulisan.


(33)

Kisi-kisi instrumen dalam penelitian ini dipaparkan dalam tabel di bawah ini:

Tabel 3.5

KISI-KISI INSTRUMEN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI

Variab

el Sub Variabel Indikator Pernyataan

Tehnik Pengumpulan Data Respon den A.Kem am Puan me mb aca 1. Memiliki perbendaharaan kata dan mengenal simbol- simbol yang Melambang kanya untuk persiapan membaca dan menulis a.Mengenal suara huruf awal dari nama benda-benda yang ada disekitar nya

1. Anak dapat menyebutkan kata-kata yang

mempunyai suku kata awal yang sama 2.Anak dapat

menyebutkan kelompok gambar yang memiliki suku kata awal yang sama Observasi Dokumen tasi . Anak c.Menghubung kan gambar/ben da dengan kata 1.Anak dapat menghubungkan gambar dengan kata/tulisan 2.Anak dapat menyusun kata sesuai urutan gambar 3.Anak dapat menyusun gambar sesuai urutan kata. Observasi Dokumen tasi Anak 2. Mengenal bahwa ada hubungan antara bahasa lisan dengan tulisan a. Membaca gambar yang memiliki kata/kalima t sederhana 1.Anak dapat membaca kata sesuai dengan gambar. Observasi Dokumen tasi Anak B.Peng gunaan Media Gambar Seri

1. Perencanaan 1.Mempersiapkan

media gambar seri sesuai tema/subtema 2.Media gambar seri yang Observasi Dokumen tasi Guru


(34)

menarik bagi anak

3.Mengkondisikan anak pada pembelajaran

2.Pelaksanaan 1.Menyampaikan

apersepsi 2.Memberikan pembelajaran dengan media gambar seri 3.Memperlihatkan gambar satu persatu 4.Memperlihatkan seluruh gambar seri 5.Memberikan kesempatan kepada anak untuk melihat seluruh gambar 6.Melakukan tanya jawab terkait gambar seri seraya memperlihatkan kata/tulisan satu persatu sesuai gambar. 7.Menempelkan kata/tulisan sesuai gambar 8.Melibatkan anak dalam penggunaan media gambar seri Observasi Dokumen tasi Guru

3.Penilaian 1.Memberikan

bimbingan dengan mengevaluasi kegiatan sehari 2.Memberikan Bimbingan kepada anak untuk membaca gambar Observasi Dokumen tasi Guru


(35)

F. Tehnik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi (pengamatan), wawancara, dan dokumentasi.

1. Tehnik observasi

Tehnik observasi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan tehnik observasi tersruktur. Sugiono (2007) mengemukakan bahwa observasi terstruktur adalah observasi yang dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya.

Tehnik observasi terstruktur yang digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan data yang lebih mendalam tentang kemampuan membaca anak, perencanaan pembelajaran yang mencakup tujuan pembelajaran, materi, media, metode dan evaluasi serta pelaksanaan pembelajaran. Observasi ini dilakukan oleh peneliti sebelum, selama dan sesudah diterapkannya kegiatan bercerita dengan menggunakan media gambar seri untuk meningkatkan kemampuan membaca anak usia dini.

2. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Dalam penelitian ini nara sumbernya adalah kepala sekolah dan guru-guru TK Swadaya. Data yang di dapat meliputi kondisi dan latar belakang sekolah, kemampuan membaca anak secara global, kegiatan pembelajaran dan respon anak terhadap pembelajaran dengan media gambar seri.


(36)

3. Dokumentasi

Dokumen yang digunakan peneliti adalah catatan perkembangan anak, dan rangkuman penilaian perkembangan anak, untuk mengetahui kemampuan anak pada umumnya serta mengetahui kemampuan membaca dini pada khususnya. Selain catatan tertulis, peneliti juga menggunakan dokumen berupa foto-foto kegiatan selama pelaksanaan tindakan berlangsung.

G. Analisis Data

Analisis data merupakan usaha (proses) memilih, memilah, membuang dan menggolongkan data. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dengan melakukan beberapa tahapan diantaranya reduksi data, display data, dan kesimpulan, (Sugiyono, 2008: 337).

1. Reduksi Data

Data yang diperoleh dari lapangan dicatat dan diteliti secara rinci. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Peneliti akan menetapkan tujuan yang akan dicapai setiap akan mereduksi data.

2. Display Data

Setelah direduksi maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya yang berbentuk teks bersifat naratif. Dengan display data maka akan memudahkan untuk memahami apa yang


(37)

terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.

3. Verifikasi

Langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi, kesimpulan dalam penelitian ini mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak karena seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kuantitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan.

Data utama yang dianalisis adalah hasil observasi aktivitas yang dilaksanakan anak selama kegiatan pembelajaran di kelas. Hasil wawancara dianalisis secara deskriptif berdasarkan pada informasi yang disampaikan oleh guru. Data hasil observasi setiap butir aspek yang diamati selama tiga siklus dihitung dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi, menurut Supranto (2000:62) distribusi frekuensi adalah pengelompokan data kedalam beberapa kelompok (kelas) dan kemudian dihitung banyaknya data yang masuk kedalam tiap kelas. Adapun cara perhitungan kemampuan mengenal konsep bilangan menggunakan tabel distribusi frekuensi adalah sebagai berikut:

Tabel 3.6 Tabel Distribusi Frekuensi

Kemampuan Membaca Dini Anak Siklus I

No Kategori Interval Tally F %

1 BB 6 - 9 II 1 6,25 %

2 BSH 10 - 13 IIIII II 5 31,25% 3 BSB 14 IIIII II 10 62,5%


(38)

Keterangan : 1) Mencari interval

a) Jumlah indikator/item x nilai tertinggi (keterangan pada pedoman observasi)

6 x 3 = 18

b) Hasil perkalian - jumlah indikator/item 18 – 6 = 12

c) Hasil pengurangan – jumlah kategori (keterangan pada pedoman observasi)

12 : 3 = 4

Sehingga ditemukan jumlah interval adalah 4 yang akan ditetapkan pada kategori

Maka : BB = 6 - 9 BSH = 10 - 13 BSB = 14 -

2) Menggisi Tally dan Frekuensi (F)

Mengisi kolom tally dan frekuensi berdasarkan hasil skor kemampuan mengenal konsep bilangan ada pada lampiran

3) Mencari persentase

Mencari persentase dengan rumus : P =

n F

X 100%

Keterangan : P : Persentase F : Frekuensi n : Jumlah anak


(39)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang “Meningkatkan kemampuan membaca anak usia dini melalui penggunaan media gambar seri “ yang dilaksanakan di TK Swadaya Jl. Pagarsih No 181 E Kecamatan Bojongloa Kaler Kota Bandung, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Kondisi objektif kemampuan membaca dini anak TK Swadaya kelompok B sebelum menggunakan media gambar seri masih rendah, kurangnya penggunaan media ataupun alat peraga dalam proses kegiatan pembelajaran serta metode yang digunakan guru yang monoton hanya terbatas pada ceramah, bercakap-cakap, tanya jawab merupakan kendalanya. Hal ini terlihat dari hasil pengamatan dan wawancara dengan guru kelas, anak belum dapat menyebutkan kata-kata dan mengelompokan benda-benda yang memiliki suku kata awal yang sama, belum mengetahui bahwa ada hubungan antara gambar dengan tulisan dan belum dapat membaca kata.

2. Pelaksanaan pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan membaca dini anak melalui penggunaan media gambar seri dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus dua tindakan, dan dirancang untuk memaksimalkan kemampuan membaca dini anak. Sebelumnya guru dan peneliti secara berkolaborasi membuat perencanaan pembelajaran dengan menggunakan


(40)

media gambar seri yang berbeda pada tiap tindakan dalam siklus-siklusnya, disesuaikan dengan tema, sub tema dan topik yang sedang berjalan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan anak. Setiap tindakan diawali dengan perencanaan, pelaksanaan pembelajaran dan pengamatan serta diakhiri dengan refleksi. Bahan refleksi adalah kemampuan guru dalam penggunaan media gambar seri, respon anak terhadap gambar seri dan perkembangan kemampuan membaca dini anak TK Swadaya pada tiap siklusnya.

3. Peningkatan kemampuan membaca dini anak TK Swadaya setelah dilakukan tindakan melalui pengunaan media gambar seri menunjukkan adanya peningkatan. Kemampuan anak dalam menyebutkan dan mengelompokkan kata-kata yang memiliki suku kata awal yang sama, mengetahui adanya hubungan antara gambar dengan tulisan dan membaca kata berkembang secara optimal dan menjadi lebih bermakna. Hasil kemampuan membaca dini pada siklus I untuk katagori BB (belum berkembang) sebesar 12,5 %, BSH (berkembang sesuai harapan) sebesar 43,75 % dan BSB (berkembang sangat baik) sebesar 43,75 % sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan untuk katagori BSH (berkembang sesuai harapan) sebesar 18,75% dan BSB (berkembang sangat baik) sebesar 81,25%.


(41)

B. Rekomendasi

Berdasarkan kajian teoritis dan hasil penelitian, peneliti berusaha memberikan rekomendasi bagi pengembangan bahasa khususnya yang berkaitan dengan kemampuan membaca dini anak TK. Adapun rekomedasinya dapat ditujukan kepada:

1. Bagi Guru

a. Guru dapat membuat sendiri media gambar seri yang menarik yang sesuai karakteristik anak dengan tetap mengacu pada tema dan sub tema yang sedang berjalan, gambar seri yang dibuat dari bahan yang mudah di dapat serta dapat dimodifikasi dari bahan yang sudah ada disertai dengan warna-warna yang hidup,

b. Guru dapat menggunakan media gambar seri dengan berbagai metode dan cara-cara yang variatif, tidak selalu harus gambar seri yang tersusun dalam satu kesatuan gambar yang membentang, namun dapat pula dalam gambar seri yang lepas satu sama lain, yang terpenting gambar yang ada masih dalam satu kesatuan peristiwa atau kejadian yang saling terkait dan mudah dalam menggunakannya sehingga pembelajaran lebih menyenangkan. Adapun langkah penggunaan gambar seri dapat dimulai dari bercakap-cakap sambil diperlihatkan gambar seri satu persatu, kemudian di akhir percakapan gambar seri dapat disusun menjadi satu kesatuan gambar yang terangkai, atau dapat juga di mulai dari


(42)

tanya jawab atau bercerita yang semuanya dapat divariasikan sesuai kreativitas guru.

2. Bagi Kepala Taman Kanak-kanak

a. Menyediakan fasilitas untuk mendukung proses pembelajaran dalam menstimulasi anak agar dapat menumbuhkan minat baca pada anak sejak dini, sehingga anak belajar membaca dengan cara yang menyenangkan.

b. Memberikan kesempatan kepada guru untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan media dan metode yang bervariasi dan menarik sehingga dapat menstimulasi kemampuan membaca dini anak secara optimal.

3. Peneliti selanjutnya

a. Bagi peneliti selanjutnya adalah mencari alternatif lain dalam mengatasi berbagai permasalahan yang muncul dalam pembelajaran sehingga dapat memberikan masukan bagi peneliti selanjutnya.

b. Menggali dan mengkaji permasalahan yang ada dan menemukan penemuan baru yang lebih beragam dari peneliti sebelumnya sehingga memberikan hal-hal baru untuk kegiatan pembelajaran selanjutnya.


(43)

DAFTAR PUSTAKA

Armstrong, Thomas. (2003). Setiap Anak Cerdas; Panduan Membantu Anak Belajar Dengan Cara Memanfaatkan Multiple Intelegensinya. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

________, (2005). Kurikulum 2004 Standar Kompetensi. Jakarta: Depdiknas Dhieni, Nurbiana, Dkk. (2008). Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta :

Universitas Terbuka

Direktorat PTK PNF Ditjen PMPTK Departemen Pendidikan Nasional dengan Universitas Pendidikan Indonesia. (2008). Diklat Tenaga Pendidik PAUD Nonformal Tingkat Dasar

Einon, Dorothy. (2005). Permainan Cerdas Untuk Anak Usia 2-6 Tahun, Musik, Lagu dan Tarian, Kata-Kata dan Angka Seni dan Keterampilan.

Jakarta : Erlangga For Kids

Firman. (2012). Membaca permulaan dan permainan bahasa Firman educations for all plb.blogspot. Diakses tanggal 9 september 2012

Herlina, Aliza. (2011). Meningkatkan Kemampuan Membaca Dini Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Dukungan Penggunaan Media Gambar. Skripsi FIP-UPI. Bandung : Tidak Diterbitkan.

Franz, Kurt dan Meier, Bernhard. (1994). Membina Minat Baca. Bandung : PT Remaja Rosda Karya

Kurniasih, Nina. (2010). Upaya meningkatkan kosa kata anak melalui pemanfatan media foto. Skripsi FIP-UPI. Bandung: Tidak diterbitkan.

Masitoh, Dkk. (2003). Pendekatan Belajar Aktif di Taman Kanak-kanak. Depdiknas. Dikti. Proyek Peningkatan Pendidikan Tenaga Kependidikan Mubyar, wahyudin. (2010). Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini. Bandung :

CV Fallah Production

Mulyati, Yeti. Dkk. (2010). Bahasa Indonesia. Jakarta : Universitas Terbuka Munadi, Yudhi. (2008). Media Pembelajaran ; Sebuah Pendekatan Baru.


(44)

Permendiknas, (2009). Standar pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas Santrock, John. (2007). Perkembangan Anak. Erlangga: Jakarta

Semiawan, Conny. (2008). Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah Dasar. Jakarta : PT Indeks

Suharsimi, Arikunto. (2010) Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara.

Sukmadinata, Syaodih. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. PT Remaja Rosdakarya: Bandung

Suyanto,S. (2005). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : Depdiknas.

Tampubolon. (1993). Mengembangkan Minat Dan Kebiasaan Membaca Pada Anak. Bandung : Angkasa

Tarigan, Guntur Henry. (2008). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa

Tarigan, Guntur Henry. (1993). Strategi pengajaran dan pembelajaran bahasa. Bandung : Angkasa

Wahyudin, Uyu dan Agustin, Mubyar. (2010). Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini. Bandung : CV Fallah Production.

Zaman, Badru. Dkk (2008). Media dan Sumber Belajar TK. Jakarta : Universitas Terbuka


(45)

Armstrong, Thomas. (2003). Setiap Anak Cerdas; Panduan Membantu Anak

Belajar Dengan Cara Memanfaatkan Multiple Intelegensinya. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

________, (2005). Kurikulum 2004 Standar Kompetensi. Jakarta: Depdiknas

Dhieni, Nurbiana, Dkk. (2008). Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta : Universitas Terbuka

Direktorat PTK PNF Ditjen PMPTK Departemen Pendidikan Nasional dengan Universitas Pendidikan Indonesia. (2008). Diklat Tenaga Pendidik PAUD Nonformal Tingkat Dasar

Einon, Dorothy. (2005). Permainan Cerdas Untuk Anak Usia 2-6 Tahun, Musik, Lagu dan Tarian, Kata-Kata dan Angka Seni dan Keterampilan.

Jakarta : Erlangga For Kids

Firman. (2012). Membaca permulaan dan permainan bahasa Firman educations for all plb.blogspot. Diakses tanggal 9 september 2012

Herlina, Aliza. (2011). Meningkatkan Kemampuan Membaca Dini Anak Taman

Kanak-Kanak Melalui Dukungan Penggunaan Media Gambar. Skripsi FIP-UPI. Bandung : Tidak Diterbitkan.

Franz, Kurt dan Meier, Bernhard. (1994). Membina Minat Baca. Bandung : PT Remaja Rosda Karya

Kurniasih, Nina. (2010). Upaya meningkatkan kosa kata anak melalui pemanfatan media foto. Skripsi FIP-UPI. Bandung: Tidak diterbitkan.

Masitoh, Dkk. (2003). Pendekatan Belajar Aktif di Taman Kanak-kanak. Depdiknas. Dikti. Proyek Peningkatan Pendidikan Tenaga Kependidikan

Mubyar, wahyudin. (2010). Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini. Bandung : CV Fallah Production

Mulyati, Yeti. Dkk. (2010). Bahasa Indonesia. Jakarta : Universitas Terbuka Munadi, Yudhi. (2008). Media Pembelajaran ; Sebuah Pendekatan Baru.

Jakarta : Gaung Persada Press.

Permendiknas, (2009). Standar pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas Santrock, John. (2007). Perkembangan Anak. Erlangga: Jakarta


(46)

Suharsimi, Arikunto. (2010) Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara.

Sukmadinata, Syaodih. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. PT Remaja Rosdakarya: Bandung

Suyanto,S. (2005). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : Depdiknas.

Tampubolon. (1993). Mengembangkan Minat Dan Kebiasaan Membaca Pada Anak. Bandung : Angkasa

Tarigan, Guntur Henry. (2008). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa

Tarigan, Guntur Henry. (1993). Strategi pengajaran dan pembelajaran bahasa. Bandung : Angkasa

Wahyudin, Uyu dan Agustin, Mubyar. (2010). Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini. Bandung : CV Fallah Production.

Zaman, Badru. Dkk (2008). Media dan Sumber Belajar TK. Jakarta : Universitas Terbuka


(1)

B. Rekomendasi

Berdasarkan kajian teoritis dan hasil penelitian, peneliti berusaha memberikan rekomendasi bagi pengembangan bahasa khususnya yang berkaitan dengan kemampuan membaca dini anak TK. Adapun rekomedasinya dapat ditujukan kepada:

1. Bagi Guru

a. Guru dapat membuat sendiri media gambar seri yang menarik yang sesuai karakteristik anak dengan tetap mengacu pada tema dan sub tema yang sedang berjalan, gambar seri yang dibuat dari bahan yang mudah di dapat serta dapat dimodifikasi dari bahan yang sudah ada disertai dengan warna-warna yang hidup,

b. Guru dapat menggunakan media gambar seri dengan berbagai

metode dan cara-cara yang variatif, tidak selalu harus gambar seri yang tersusun dalam satu kesatuan gambar yang membentang, namun dapat pula dalam gambar seri yang lepas satu sama lain, yang terpenting gambar yang ada masih dalam satu kesatuan peristiwa atau kejadian yang saling terkait dan mudah dalam menggunakannya sehingga pembelajaran lebih menyenangkan. Adapun langkah penggunaan gambar seri dapat dimulai dari bercakap-cakap sambil diperlihatkan gambar seri satu persatu,


(2)

119

tanya jawab atau bercerita yang semuanya dapat divariasikan sesuai kreativitas guru.

2. Bagi Kepala Taman Kanak-kanak

a. Menyediakan fasilitas untuk mendukung proses pembelajaran

dalam menstimulasi anak agar dapat menumbuhkan minat baca pada anak sejak dini, sehingga anak belajar membaca dengan cara yang menyenangkan.

b. Memberikan kesempatan kepada guru untuk melaksanakan

kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan media dan metode yang bervariasi dan menarik sehingga dapat menstimulasi kemampuan membaca dini anak secara optimal.

3. Peneliti selanjutnya

a. Bagi peneliti selanjutnya adalah mencari alternatif lain dalam

mengatasi berbagai permasalahan yang muncul dalam

pembelajaran sehingga dapat memberikan masukan bagi peneliti selanjutnya.

b. Menggali dan mengkaji permasalahan yang ada dan menemukan penemuan baru yang lebih beragam dari peneliti sebelumnya sehingga memberikan hal-hal baru untuk kegiatan pembelajaran selanjutnya.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Armstrong, Thomas. (2003). Setiap Anak Cerdas; Panduan Membantu Anak

Belajar Dengan Cara Memanfaatkan Multiple Intelegensinya. Jakarta : PT

Gramedia Pustaka Utama

________, (2005). Kurikulum 2004 Standar Kompetensi. Jakarta: Depdiknas Dhieni, Nurbiana, Dkk. (2008). Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta :

Universitas Terbuka

Direktorat PTK PNF Ditjen PMPTK Departemen Pendidikan Nasional dengan Universitas Pendidikan Indonesia. (2008). Diklat Tenaga Pendidik

PAUD Nonformal Tingkat Dasar

Einon, Dorothy. (2005). Permainan Cerdas Untuk Anak Usia 2-6 Tahun, Musik, Lagu dan Tarian, Kata-Kata dan Angka Seni dan Keterampilan.

Jakarta : Erlangga For Kids

Firman. (2012). Membaca permulaan dan permainan bahasa Firman educations for all plb.blogspot. Diakses tanggal 9 september 2012

Herlina, Aliza. (2011). Meningkatkan Kemampuan Membaca Dini Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Dukungan Penggunaan Media Gambar. Skripsi FIP-UPI. Bandung : Tidak Diterbitkan.

Franz, Kurt dan Meier, Bernhard. (1994). Membina Minat Baca. Bandung : PT Remaja Rosda Karya

Kurniasih, Nina. (2010). Upaya meningkatkan kosa kata anak melalui pemanfatan

media foto. Skripsi FIP-UPI. Bandung: Tidak diterbitkan.

Masitoh, Dkk. (2003). Pendekatan Belajar Aktif di Taman Kanak-kanak. Depdiknas. Dikti. Proyek Peningkatan Pendidikan Tenaga Kependidikan Mubyar, wahyudin. (2010). Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini. Bandung :


(4)

121

Permendiknas, (2009). Standar pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas Santrock, John. (2007). Perkembangan Anak. Erlangga: Jakarta

Semiawan, Conny. (2008). Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah

Dasar. Jakarta : PT Indeks

Suharsimi, Arikunto. (2010) Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara.

Sukmadinata, Syaodih. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. PT Remaja Rosdakarya: Bandung

Suyanto,S. (2005). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : Depdiknas.

Tampubolon. (1993). Mengembangkan Minat Dan Kebiasaan Membaca Pada

Anak. Bandung : Angkasa

Tarigan, Guntur Henry. (2008). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan

Berbahasa. Bandung : Angkasa

Tarigan, Guntur Henry. (1993). Strategi pengajaran dan pembelajaran bahasa. Bandung : Angkasa

Wahyudin, Uyu dan Agustin, Mubyar. (2010). Penilaian Perkembangan Anak

Usia Dini. Bandung : CV Fallah Production.

Zaman, Badru. Dkk (2008). Media dan Sumber Belajar TK. Jakarta : Universitas Terbuka


(5)

Armstrong, Thomas. (2003). Setiap Anak Cerdas; Panduan Membantu Anak

Belajar Dengan Cara Memanfaatkan Multiple Intelegensinya. Jakarta : PT Gramedia

Pustaka Utama

________, (2005). Kurikulum 2004 Standar Kompetensi. Jakarta: Depdiknas

Dhieni, Nurbiana, Dkk. (2008). Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta : Universitas Terbuka

Direktorat PTK PNF Ditjen PMPTK Departemen Pendidikan Nasional dengan Universitas Pendidikan Indonesia. (2008). Diklat Tenaga Pendidik PAUD Nonformal Tingkat

Dasar

Einon, Dorothy. (2005). Permainan Cerdas Untuk Anak Usia 2-6 Tahun, Musik, Lagu dan Tarian, Kata-Kata dan Angka Seni dan Keterampilan.

Jakarta : Erlangga For Kids

Firman. (2012). Membaca permulaan dan permainan bahasa Firman educations for all plb.blogspot. Diakses tanggal 9 september 2012

Herlina, Aliza. (2011). Meningkatkan Kemampuan Membaca Dini Anak Taman

Kanak-Kanak Melalui Dukungan Penggunaan Media Gambar. Skripsi FIP-UPI. Bandung : Tidak Diterbitkan.

Franz, Kurt dan Meier, Bernhard. (1994). Membina Minat Baca. Bandung : PT Remaja Rosda Karya

Kurniasih, Nina. (2010). Upaya meningkatkan kosa kata anak melalui pemanfatan media

foto. Skripsi FIP-UPI. Bandung: Tidak diterbitkan.

Masitoh, Dkk. (2003). Pendekatan Belajar Aktif di Taman Kanak-kanak. Depdiknas. Dikti. Proyek Peningkatan Pendidikan Tenaga Kependidikan

Mubyar, wahyudin. (2010). Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini. Bandung : CV Fallah Production

Mulyati, Yeti. Dkk. (2010). Bahasa Indonesia. Jakarta : Universitas Terbuka Munadi, Yudhi. (2008). Media Pembelajaran ; Sebuah Pendekatan Baru.


(6)

Semiawan, Conny. (2008). Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah

Dasar. Jakarta : PT Indeks

Suharsimi, Arikunto. (2010) Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara.

Sukmadinata, Syaodih. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. PT Remaja Rosdakarya: Bandung

Suyanto,S. (2005). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : Depdiknas.

Tampubolon. (1993). Mengembangkan Minat Dan Kebiasaan Membaca Pada Anak. Bandung : Angkasa

Tarigan, Guntur Henry. (2008). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa

Tarigan, Guntur Henry. (1993). Strategi pengajaran dan pembelajaran bahasa. Bandung : Angkasa

Wahyudin, Uyu dan Agustin, Mubyar. (2010). Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini. Bandung : CV Fallah Production.

Zaman, Badru. Dkk (2008). Media dan Sumber Belajar TK. Jakarta : Universitas Terbuka


Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA INGGRIS ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERCERITA GAMBAR SERI Upaya Meningkatkan Kemampuan Bahasa Inggris Anak Usia Dini Melalui Metode Bercerita Gambar Seri Kelompok B di TK Aisiyah Sambon Tahun Ajaran 2016/2017.

0 2 14

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK-ANAK USIA DINI MELALUI MEDIA GAMBAR Upaya Peningkatan Kemampuan Membaca Anak-Anak Usia Dini Melalui Media Gambar pada Kelompok B Di TK Pertiwi Jaten I Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 15

PAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK-ANAK USIA DINI MELALUI MEDIA GAMBAR Upaya Peningkatan Kemampuan Membaca Anak-Anak Usia Dini Melalui Media Gambar pada Kelompok B Di TK Pertiwi Jaten I Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 0 15

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak Usia Dini Melalui Pengunaan Media Gambar.

0 2 27

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PADA ANAK USIA DINI MELALUI PENGGUNAAN PERMAINAN KATA MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR.

0 1 38

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK USIA DINI MELALUI METODE CERITA GAMBAR SERI Peningkatan kemampuan Membaca Permulaan Anak Usia Dini Melalui Metode Cerita Gambar Seri Pada Anak Didik Kelompok B di TK Bhayangkari Tahun Pelajaran 2011/ 2012.

0 2 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK USIA DINI MELALUI METODE CERITA GAMBAR SERI Peningkatan kemampuan Membaca Permulaan Anak Usia Dini Melalui Metode Cerita Gambar Seri Pada Anak Didik Kelompok B di TK Bhayangkari Tahun Pelajaran 2011/ 2012.

0 0 12

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA FLIPCHART.

0 14 39

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI PADA ANAK MELALUI PENGGUNAAN MEDIA LEGO HURUF.

0 0 60

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA FLIPCHART.

1 8 33