Perbandingan Konsentrasi Spermatozoa pada Laki-laki Dewasa Muda dengan Obese I dan Obese II.

(1)

ABSTRAK

PERBANDINGAN KONSENTRASI SPERMATOZOA PADA LAKI-LAKI DEWASA MUDA DENGAN OBESE I DAN OBESE II

Jessica Angelina, 2016, Pembimbing I: Fenny., dr., SpPK., M.Kes

Pembimbing II: Teresa Lucretia M.A, dr., M.Kes

Obesitas merupakan suatu keadaan akumulasi lemak yang tidak normal atau berlebihan di jaringan adiposa sehingga dapat mengganggu kesehatan. Pada individu yang menderita obesitas dapat terjadi gangguan pada proses spermatogenesis, salah satunya dapat menyebabkan penurunan konsentrasi spermatozoa. Penurunan konsentrasi spermatozoa dapat mengakibatkan infertilitas.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah obesitas berpengaruh pada penurunan konsentrasi spermatozoa.

Desain penelitian observasional dan komparatif. Subjek penelitian terdiri dari 27 orang laki-laki usia 20 - 25 tahun. Dibagi ke dalam 3 kelompok, masing-masing terdiri dari 9 orang laki dengan BMI normal, 9 orang laki dengan BMI 25-29,9, 9 orang laki-laki dengan BMI ≥ 30. Data yang diukur yaitu konsentrasi spermatozoa (juta/ml). Analisis data konsentrasi spermatozoa menggunakan Kruskal Wallis test, yang dilanjutkan Mann Whitney (α=0,05).

Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan penurunan konsentrasi spermatozoa yang bermakna (p<0,05) pada kelompok obese II dengan kelompok obese I, dan terdapat perbedaan penurunan konsentrasi spermatozoa yang sangat bermakna (p<0,01) pada kelompok obese I dengan kelompok normal dan pada kelompok obese II dengan kelompok normal.

Simpulan penelitian obesitas menurunkan konsentrasi spermatozoa pada laki-laki dewasa muda.


(2)

ABSTRACT

SPERMATOZOA CONCENTRATION RATIO OF MALE YOUNG ADULT WITH OBESE I AND OBESE II

Jessica Angelina, 2016, 1st Tutor : Fenny., dr., SpPK., M.Kes 2nd Tutor: Teresa Lucretia M.A, dr., M.Kes

Obesity is a condition of abnormal fat accumulation or excessive adipose tissue that can be detrimental to health. In a person with obesity, there will be a spermatogenesis disorder which can decrease sperm concentration. A decrease in sperm concentration lead to infertility.

The aim of this research to determine whether obesity has an effect on decreasing the concentration of spermatozoa.

Method was observational and comparative design. Subject of the study include 27 men aged 20 - 25 years. Divided into three groups, each consisting of 9 men with normal BMI,

9 men with a BMI of 25 to 29.9, 9 men with a BMI ≥30. The data measured was the

concentration of spermatozoa (million / ml). Data analysis using Kruskal Wallis test, and

post hoc Mann Whitney (α = 0.05).

The Result of the research shows there is a difference in the reduction of spermatozoa concentration with significant (p<0.05) towards obese II with obese I group, and there is a difference in the reduction of spermatozoa concentration with very significant (p<0.01) towards obese I group and obese II group with normal group.

The conclusions was obesity decreased spermatozoa concentration of male young adult with obese I and obese II.


(3)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 3

1.5 Kerangka Pemikiran ... 3

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 3

1.5.2 Hipotesis Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Sistem Reproduksi Laki-laki ... 5

2.1.1 Testis ... 5

2.1.2 Epididymis ... 7

2.1.3 Ductus Deferens ... 7

2.1.4 Vesicula Seminalis ... 8

2.1.5 Ductus Ejaculatorius ... 8

2.1.6 Prostata ... 9

2.1.7 Glandula Bulbourethralis ... 11


(4)

2.2.1 Spermatogenesis ... 11

2.2.2 Testosteron ... 13

2.2.3 Morfologi Sperma ... 14

2.3 Lipogenesis ... 15

2.4 Obesitas ... 19

2.4.1 Definisi dan Klasifikasi Obesitas ... 19

2.4.2 Manajemen Berat Badan Pada Pasien Overweight Dan Obesitas ... 20

2.4.3 Tujuan Penurunan Berat Badan ... 21

2.5 Infertilitas ... 22

2.5.1 Klasifikasi Infertilitas Laki-laki ... 22

2.5.2 Etiologi Infertilitas Laki-laki... 22

2.5.3 Analisis Sperma ... 23

2.5.4 Hubungan Obesitas Dan Infertilitas Laki-laki ... 26

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 28

3.1.1 Alat-alat Penelitian ... 28

3.1.2 Bahan-Bahan Penelitian ... 28

3.1.3 Subjek Penelitian ... 28

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29

3.3 Metode Penelitian... 29

3.3.1 Desain Penelitian ... 29

3.3.2 Definisi Konsepsional Variabel ... 29

3.3.3 Definisi Operasional Variabel ... 29

3.3.4 Besar Sampel Penelitian ... 29

3.4 Prosedur Penelitian... 30

3.4.1 Persiapan Bahan Uji ... 30

3.4.2 Persiapan Sebelum Tes ... 30

3.4.3 Prosedur Penelitian ... 30

3.5 Metode Analisis ... 31

3.6 Hipotesis Statistik ... 32


(5)

3.6.2 Kriteria Uji ... 32

3.7 Aspek Etik Penelitian ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Analisis ... 33

4.1.1 Uji Normalitas dan Homogenitas Data ... 33

4.1.2 Perngaruh Obesitas Terhadap Konsentrasi Spermatozoa ... 34

4.2 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 36

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 38

5.2 Saran ... 38

DAFTAR PUSTAKA ... 39

LAMPIRAN ... 42


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Index Massa Tubuh Asia Pasifik ... 20

Tabel 2.2 Nilai Rujukan Analisis Sperma Secara Makroskopik ... 24

Tabel 2.3 Nilai Rujukan Analisis Sperma Secara Mikroskopik ... 24

Tabel 4.1 Hasil Uji Shapiro-Wilk dan Lavene Test ... 33

Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Konsentrasi Spermatozoa Pada Laki-laki Obesitas Dan Normal ... 34

Tabel 4.3 Uji Kruskal-Wallis Pengaruh Obesitas Terhadap Konsentrasi Spermatozoa ... 35

Tabel 4.4 Uji Lanjut Pengaruh Obesitas Terhadap Penurunan Konsentasi Spermatozoa ... 35


(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Anatomi Genitalia Masculina Interna ... 5

Gambar 2.2 Struktur Testis dan Epididymis ... 6

Gambar 2.3 Proses Spermatogenesis ... 12

Gambar 2.4 Struktur dari Spermatozoa Manusia ... 14

Gambar 2.5 Mekanisme Keseimbangan Lipolisis dan Lipogenesis ... 16

Gambar 2.6 Regulasi Lipogenesis pada Hepatosit dan Adiposit ... 17

Gambar 2.7 Mekanisme Patologik Untuk Testosteron dan Leptin pada Obesitas ... 27


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Ethical Approval Penelitian Pengaruh Obesitas Terhadap Penurunan

Konsentrasi Spermatozoa ... 42

Lampiran 2 Informed Consent Penelitian Pengaruh Obesitas Terhadap Penurunan Konsentrasi Spermatozoa ... 43

Lampiran 3 Data Hasil IMT dan Konsentrasi Spermatozoa ... 44

Lampiran 4 Hasil Uji Statistik Uji Normalitas ... 45

Lampiran 5 Hasil Uji Statistik Uji Kruskal-Wallis ... 46

Lampiran 6 Hasil Ui Statistik Uji Mann-Whitney ... 47


(9)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Obesitas adalah keadaan abnormal yang ditandai dengan akumulasi lemak berlebihan yang dapat menganggu kesehatan (WHO, 2016). Pengukuran obesitas yang paling umum digunakan untuk orang dewasa adalah dengan skala Body Mass Index (BMI) atau Index Massa Tubuh (IMT). IMT adalah perhitungan berat badan dalam kilogram (kg) dibagi dengan tinggi badan dalam meter kuadrat (m2). Seseorang dikatakan mengalami obesitas jika memiliki nilai BMI ≥ 30. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mendeklarasikan, obesitas sebagai epidemik global. Menurut data dari Global Database on Body Mass Index, prevalensi obesitas di seluruh dunia, mulai dari India, yaitu 1% atau kurang dari populasi adalah obesitas, ke Kepulauan Pasifik, di mana prevalensi obesitas dapat mencapai hingga 80% di beberapa wilayah (Nishida C, 2004). Di Indonesia, prevalensi obesitas penduduk laki-laki dewasa (>18 tahun) mengalami peningkatan pada tahun 2013 (19,7%), sedangkan pada tahun 2007 (13,9%) dan tahun 2010 (7,8%) (Riskesdas, 2013).

Obesitas merupakan keadaan yang menunjukkan ketidakseimbangan antara tinggi dan berat badan akibat jaringan lemak dalam tubuh sehingga terjadi kelebihan berat badan yang melampaui ukuran ideal karena ketidakseimbangan energi antara energi masuk dan energi yang ke luar. Penyebab obesitas antara lain karena asupan kalori yang lebih besar daripada kebutuhan, kurang aktivitas atau banyak disebut sebagai sedentary life, hereditas, faktor sosial ekonomi dan faktor psikologis, usia dan kurang tidur (Hammoud et al, 2006). Prevalensi obesitas berhubungan dengan urbanisasi dan mudahnya mendapatkan makanan serta banyaknya jumlah makanan yang tersedia. Urbanisasi dan perubahan status ekonomi yang terjadi di negara-negara yang sedang berkembang berdampak pada


(10)

peningkatan prevalensi obesitas pada populasi di negara-negara ini, termasuk di Indonesia. Obesitas dapat memberikan dampak bagi pasangan usia subur, yaitu dapat memengaruhi fertilitas pada laki-laki karena jumlah spermatozoa akan mengalami penurunan diakibatkan banyaknya jaringan adiposa (Sugondo, 2006). Definisi infertilitas menurut The Practice Committee of the American Society for Reproductive Medicine (ASRM) adalah suatu kegagalan untuk mencapai kehamilan setelah satu tahun melakukan hubungan seksual secara regular tanpa menggunakan alat kontrasepsi (Wein et al., 2012). Prevalensi infertilitas di Indonesia terjadi lebih dari 20% dari populasi, di antaranya terdapat 40% pada wanita, 40% pada laki-laki dan 20% pada keduanya. (DepKes, 2006). Penyebab infertilitas pada laki-laki antara lain disebabkan oleh faktor pre testikular, faktor testicular dan post testikular. Faktor lain penyebab infertil adalah penggunaan tembakau dan alkohol, kelebihan dan kekurangan berat badan, stres dan intensitas olahraga yang berlebihan (Wiser, 2012).

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk membandingkan konsentrasi spermatozoa pada laki-laki dewasa muda dengan obese I dan obese II.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka identifikasi masalah penelitian ini adalah :

 Apakah obesitas menurunkan konsentrasi spermatozoa pada laki-laki dewasa muda.

1.3Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah obesitas berpengaruh terhadap kuantitas dan kualitas spermatozoa. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin membandingkan penurunan konsentrasi spermatozoa pada laki-laki dewasa muda dengan obese I dan obese II.


(11)

1.4Manfaat Karya Tulis Ilmiah

 Manfaat akademis dari penelitian ini adalah diharapkan dapat bermanfaat sebagai sumber informasi ilmu kedokteran khususnya dalam bidang andrologi mengenai pengaruh obesitas terhadap konsentrasi spermatozoa.

 Manfaat praktis dari penelitian ini adalah diharapkan dapat memberi informasi ilmiah bagi masyarakat tentang pengaruh obesitas terhadap penurunan konsentrasi spermatozoa.

1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Spermatogenesis adalah proses yang kompleks yang melibatkan proses mitosis, meiosis dan proses spermiogenesis. Spermatogenesis terjadi di dalam tubulus seminiferus dalam testis. Tahap pertama spermatogenesis, primordial germ cell memasuki testis kemudian menjadi spermatogonia. Kemudian spermatogonia mengalami proliferasi melalui proses mitosis di dalam testis, yang dinamakan spermatosit primer. Lalu spermatosit primer akan membelah menjadi dua, yaitu spermatosit sekunder, proses ini dinamakan meiosis I. Masing-masing spermatosit sekunder akan membelah menjadi dua spermatid melalui proses yang dinamakan meiosis II. Selama beberapa minggu berikutnya setelah meiosis, setiap spermatid dibentuk menjadi spermatozoa yang matur. Spermatogenesis dipengaruhi oleh faktor-faktor hormonal, yaitu testosteron, Luteinizing Hormone, Follicle Stimulating Hormone, estrogen, hormon pertumbuhan dan hormon Gonadotropin. Pada obesitas, proses spermatogenesis dapat terganggu karena terdapat akumulasi dari jaringan adiposa. Jaringan adiposa menyekresikan adipositokin yaitu leptin. Leptin berperan dalam meningkatkan sensitivitas insulin, interleukin-6 (IL-interleukin-6) dan tumor necrosis factor alpha (TNF-α). Pada obesitas, IL-6 dan TNF-α akan merangsang leukosit untuk menghasilkan Reactive Oxygen Species (ROS) yang akan meningkatkan stres oksidatif yang dapat menyebabkan terganggunya


(12)

proses spermatogenesis. Kadar leptin yang tinggi menyebabkan sel-sel Leydig menurunkan steroidogenic factor, steroidogenic acute regulatory protein, dan steroidogenic MRNAs, yang menghambat sekresi testosteron sehingga dapat menyebabkan terganggunya proses spermatogenesis. Selain itu, pada individu obesitas, terjadi penurunan kadar testosteron dan meningkatnya kadar estrogen karena meningkatkan aktivitas dari enzim sitokrom p450 aromatase, sehingga dapat menyebabkan proses spermatogenesis terganggu.

1.5.2 Hipotesis Penelitian


(13)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Obesitas menurunkan konsentrasi spermatozoa pada laki-laki dewasa muda.

5.1.2 Simpulan Tambahan

Konsentrasi spermatozoa pada laki-laki dewasa muda dengan obese II lebih rendah dibandingkan dengan obese I.

5.2 Saran

 Perlu dikembangkan lebih lanjut bagaimana pengaruh spermatozoa bila subjek penelitian menurunkan berat badan hingga BMI normal.

 Perlu dilakukan penelitian dengan memperhatikan faktor-faktor penyebab obesitas dan faktor-faktor lain seperti olahraga, konsumsi makanan dan sedentary lifestyle.

 Perlu dikembangkan lebih lanjut agar subjek penelitian ditempatkan pada satu tempat karantina sehingga hasil lebih homogen.

 Perlu diberikan penyuluhan kepada masyarakat untuk menurunkan berat badan agar kuantitas spermatozoa optimal.


(14)

PERBANDINGAN KONSENTRASI SPERMATOZOA

PADA LAKI-LAKI DEWASA MUDA DENGAN OBESE I

DAN OBESE II

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ilmiah ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

JESSICA ANGELINA

1310212

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG


(15)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kekuatan, penyertaan, serta rahmat-Nya yang besar sehingga karya tulis ilmiah ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Karya tulis ilmiah ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan akademik untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

Karya Tulis Ilmiah dengan judul ” Perbandingan Konsentrasi Spermatozoa Pada Laki-laki Dewasa Muda Dengan Obese I dan Obese II” disusun atas dasar keingintahuan penulis tentang pengaruh obesitas terhadap penurunan konsentrasi spermatozoa.

Karya Tulis Ilmiah ini tidak akan dapat terselesaikan dengan baik tanpa bantuan serta dukungan dari berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu dalam kesempatan ini saya ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Fenny, dr., Sp.PK., M.Kes selaku pembimbing pertama yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam penulisan karya tulis ilmiah ini.

2. Teresa Lucretia M.A, dr., M.Kes selaku pembimbing kedua yang telah membantu memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.

3. Kedua orang tua, Agus Setyadharma dan Evy F. yang telah memberikan doa, semangat, serta dukungan baik materi maupun moril.

4. Teman teman seperjuangan penulis, Arien Rianti, Navinda Fajriane Alifa, Dila Fadila dan Dania Subrata yang telah saling membantu, memberi semangat dan bekerjasama selama melaksanakan penelitian ini. Terima kasih atas kerjasama yang baik dan pengorbanan yang telah diberikan selama ini. Semoga kita semua dapat menyelesaikan program studi Kedokteran ini dengan lancar dan sebaik-baiknya.

5. Sahabat-sahabat penulis, Sarah Amalia, Michelle Guido, Raden Ratu, Ira Satya Dharma, Diaz Hazrina Setiadi, Herdayanti Sukmaningrum, Regina Gusti Pratiwi, Degitha Agtiani Putri, Jessica Natasya, Yohanna Alexander,


(16)

Jennifer Lie, Livia Saputra, Claudia Adis, Gabriela Signori, Sarah Natasha, Grace Amadea, Jovita Elviana, Adrian Bernard, Sebastian Hadinata dan Andres Linardi yang telah mendukung dan membantu sampai Karya Tulis Ilmiah ini dapat selesai.

6. Kepada pihak-pihak lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan Karya tulis ilmiah ini. Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Bandung, 8 Oktober 2016


(17)

DAFTAR PUSTAKA

CDC, 2016. Division of Nutrition, Physical Activity, and Obesity. Available at:

https://www.cdc.gov/nccdphp/dnpao/divisioninformation/aboutus/index.htm.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2007. Profil Kesehatan 2006. Jakarta.

Faraj, K. (Oakland U.W.B.S. of M., 2016. Male Infertility Clinical Presentation. Available at: http://emedicine.medscape.com/article/436829-clinical.

Guyton Arthur C., John E. Hall. 2006. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.h. 996-1002.

Hammoud, A. O., Gibson, M., Peterson, C. M., Hamilton, B. D. & Carrell, D. T. 2006. Obesity and male reproductive potential. J. Androl. 27, 619–626.

Johnson, S., 2015. Semen Analysis. Available at:

http://www.healthline.com/health/semen-analysis.

Kam, K., 2010. The truth about the hormone leptin and obesity. Available at:

http://www.webmd.com/diet/obesity/features/the-facts-on-leptin-faq#1.

Kemas Ali Hanafiah. 2005. Prinsip Percobaan dan Perancangannya. Rancangan PercobaanAplikatif. Aplikasi Kondisional Bidang Pertamanan, Peternakan, Perikanan, Industri dan Hayati. Edisi 1. Jakarta: PT Raya Grasindo Persada. h. 10-12.

Kelly, D.M. & Jones, T.H., 2013. Testosterone: a metabolic hormone in health and

disease. Available at:

http://joe.endocrinology-journals.org/content/217/3/R25.full.

Khullar Kharisma, Ashok Agarwal, Stefan S. 2014. Male Infertility. Springer Science: New York. h. 32-37.

Mihalca, R. & Fica, S., 2014. The impact of obesity on the male reproductive axis. Available at: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4197498/.


(18)

Moore Keith L, Arthur F. Dalley, Anne M. R. Agur. 2014. Moore Clinicaly Oriented Anatomy. Ed. 7. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. h. 209, 376-377.

Nishida, C,. 2004. Appropriate body-mass index for Asian populations and its implications for policy and intervention strategies. Lancet 363: 157-63. Palmer, N.O. et al., 2012. Impact of obesity on male fertility, sperm function and

molecular composition. Available at:

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3521747/.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), 2014. Badan Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan Kementerian RI tahun 2013. Available at:

http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil Riskesdas 2013.pdf.

Sherbahn, R. & Catenacci, M., 2012. Board Certified Reproductive Endocrinology and Infertility. Available at: http://www.advancedfertility.com/aboutus.htm. Sugondo Sidartawan. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Ed. 6. Jakarta: Interna

Publishing. h. 1919-1924.

Vasan, S.S., 2011. Semen analysis and sperm function tests: How much to test? Available at: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3114587/. Walker, W.H., 2011. Testosterone signaling and the regulation of spermatogenesis.

, pp.116–120. Available at:

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3271653/.

Wein, Kavoussi,, Novick., Partin & Peters. 2012. Campbell-Wash Urology. Ten edition. United States of America. Elsevier Saunders.

WHO, 2004. Appropriate body-mass index for Asian populations and its implications for policy and intervention strategies. , 363. Available at:

http://www.who.int/nutrition/publications/bmi_asia_strategies.pdf.

WHO, 2006. Global Database on Body Mass Index. Available at:

http://apps.who.int/bmi/index.jsp?introPage=intro_3.html.

WHO, 2016. Global health sector strategy on Sexually Transmitted Infections. Available at: http://www.who.int/reproductivehealth/publications/en/.


(19)

WHO, 2016. Obesity and overweight. Available at:

http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs311/en/.

WHO, 2010. WHO laboratory manual for the examination and processing of human

semen. Available at:

http://www.who.int/reproductivehealth/publications/infertility/97892415477 89/en/.

Wiser Herbert J., Jay Sandlow., Tobias S. Kohler. 2012. Male Infertility. Springer Science: New York. h. 3-11.

Wibowo, D.S. & Paryana, W., 2009. Anatomi Tubuh Manusia, Singapore: Elsevier. h. 438-441.


(1)

PERBANDINGAN KONSENTRASI SPERMATOZOA

PADA LAKI-LAKI DEWASA MUDA DENGAN OBESE I

DAN OBESE II

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ilmiah ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

JESSICA ANGELINA

1310212

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG


(2)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kekuatan, penyertaan, serta rahmat-Nya yang besar sehingga karya tulis ilmiah ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Karya tulis ilmiah ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan akademik untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

Karya Tulis Ilmiah dengan judul ” Perbandingan Konsentrasi Spermatozoa Pada Laki-laki Dewasa Muda Dengan Obese I dan Obese II” disusun atas dasar keingintahuan penulis tentang pengaruh obesitas terhadap penurunan konsentrasi spermatozoa.

Karya Tulis Ilmiah ini tidak akan dapat terselesaikan dengan baik tanpa bantuan serta dukungan dari berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu dalam kesempatan ini saya ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Fenny, dr., Sp.PK., M.Kes selaku pembimbing pertama yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam penulisan karya tulis ilmiah ini.

2. Teresa Lucretia M.A, dr., M.Kes selaku pembimbing kedua yang telah membantu memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.

3. Kedua orang tua, Agus Setyadharma dan Evy F. yang telah memberikan doa, semangat, serta dukungan baik materi maupun moril.

4. Teman teman seperjuangan penulis, Arien Rianti, Navinda Fajriane Alifa, Dila Fadila dan Dania Subrata yang telah saling membantu, memberi semangat dan bekerjasama selama melaksanakan penelitian ini. Terima kasih atas kerjasama yang baik dan pengorbanan yang telah diberikan selama ini. Semoga kita semua dapat menyelesaikan program studi Kedokteran ini dengan lancar dan sebaik-baiknya.

5. Sahabat-sahabat penulis, Sarah Amalia, Michelle Guido, Raden Ratu, Ira Satya Dharma, Diaz Hazrina Setiadi, Herdayanti Sukmaningrum, Regina Gusti Pratiwi, Degitha Agtiani Putri, Jessica Natasya, Yohanna Alexander,


(3)

vii

Jennifer Lie, Livia Saputra, Claudia Adis, Gabriela Signori, Sarah Natasha, Grace Amadea, Jovita Elviana, Adrian Bernard, Sebastian Hadinata dan Andres Linardi yang telah mendukung dan membantu sampai Karya Tulis Ilmiah ini dapat selesai.

6. Kepada pihak-pihak lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan Karya tulis ilmiah ini. Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Bandung, 8 Oktober 2016


(4)

39

DAFTAR PUSTAKA

CDC, 2016. Division of Nutrition, Physical Activity, and Obesity. Available at: https://www.cdc.gov/nccdphp/dnpao/divisioninformation/aboutus/index.htm.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2007. Profil Kesehatan 2006. Jakarta.

Faraj, K. (Oakland U.W.B.S. of M., 2016. Male Infertility Clinical Presentation. Available at: http://emedicine.medscape.com/article/436829-clinical.

Guyton Arthur C., John E. Hall. 2006. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.h. 996-1002.

Hammoud, A. O., Gibson, M., Peterson, C. M., Hamilton, B. D. & Carrell, D. T. 2006. Obesity and male reproductive potential. J. Androl. 27, 619–626.

Johnson, S., 2015. Semen Analysis. Available at: http://www.healthline.com/health/semen-analysis.

Kam, K., 2010. The truth about the hormone leptin and obesity. Available at: http://www.webmd.com/diet/obesity/features/the-facts-on-leptin-faq#1. Kemas Ali Hanafiah. 2005. Prinsip Percobaan dan Perancangannya. Rancangan PercobaanAplikatif. Aplikasi Kondisional Bidang Pertamanan, Peternakan, Perikanan, Industri dan Hayati. Edisi 1. Jakarta: PT Raya Grasindo Persada. h. 10-12.

Kelly, D.M. & Jones, T.H., 2013. Testosterone: a metabolic hormone in health and disease. Available at: http://joe.endocrinology-journals.org/content/217/3/R25.full.

Khullar Kharisma, Ashok Agarwal, Stefan S. 2014. Male Infertility. Springer Science: New York. h. 32-37.

Mihalca, R. & Fica, S., 2014. The impact of obesity on the male reproductive axis. Available at: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4197498/.


(5)

40

Moore Keith L, Arthur F. Dalley, Anne M. R. Agur. 2014. Moore Clinicaly Oriented Anatomy. Ed. 7. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. h. 209, 376-377.

Nishida, C,. 2004. Appropriate body-mass index for Asian populations and its implications for policy and intervention strategies. Lancet 363: 157-63. Palmer, N.O. et al., 2012. Impact of obesity on male fertility, sperm function and

molecular composition. Available at:

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3521747/.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), 2014. Badan Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan Kementerian RI tahun 2013. Available at:

http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil Riskesdas 2013.pdf.

Sherbahn, R. & Catenacci, M., 2012. Board Certified Reproductive Endocrinology

and Infertility. Available at: http://www.advancedfertility.com/aboutus.htm.

Sugondo Sidartawan. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Ed. 6. Jakarta: Interna Publishing. h. 1919-1924.

Vasan, S.S., 2011. Semen analysis and sperm function tests: How much to test? Available at: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3114587/. Walker, W.H., 2011. Testosterone signaling and the regulation of spermatogenesis.

, pp.116–120. Available at:

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3271653/.

Wein, Kavoussi,, Novick., Partin & Peters. 2012. Campbell-Wash Urology. Ten edition. United States of America. Elsevier Saunders.

WHO, 2004. Appropriate body-mass index for Asian populations and its implications for policy and intervention strategies. , 363. Available at: http://www.who.int/nutrition/publications/bmi_asia_strategies.pdf.

WHO, 2006. Global Database on Body Mass Index. Available at: http://apps.who.int/bmi/index.jsp?introPage=intro_3.html.

WHO, 2016. Global health sector strategy on Sexually Transmitted Infections. Available at: http://www.who.int/reproductivehealth/publications/en/.


(6)

41

WHO, 2016. Obesity and overweight. Available at: http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs311/en/.

WHO, 2010. WHO laboratory manual for the examination and processing of human

semen. Available at:

http://www.who.int/reproductivehealth/publications/infertility/97892415477 89/en/.

Wiser Herbert J., Jay Sandlow., Tobias S. Kohler. 2012. Male Infertility. Springer Science: New York. h. 3-11.

Wibowo, D.S. & Paryana, W., 2009. Anatomi Tubuh Manusia, Singapore: Elsevier. h. 438-441.