Efek Teh Peppermint (Mentha Piperita) Terhadap Ketelitian dan Kewaspadaan Pada Laki-laki Dewasa Muda.

(1)

iv ABSTRAK

EFEK TEH PEPPERMINT (Mentha Piperita) TERHADAP KETELITIAN DAN KEWASPADAAN PADA LAKI-LAKI DEWASA MUDA

Devin Wirawan, 2016

Pembimbing I : Jo Suherman, dr., MS., AIF. Pembimbing II : Lusiana Darsono, dr., M.Kes.

Penurunan kewaspadaan dan ketelitian dapat mengurangi kualitas kerja, bahkan dapat membahayakan diri pekerja pada beberapa pekerjaan yang sangat menuntut kewaspadaan dan ketelitian tinggi. Berbagai hal dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan kewaspadaan dan ketelitian, salah satunya dengan meminum teh yang sudah membudidaya di Indonesia. Peppermint (Mentha piperita) memiliki manfaat pada kerja otak seperti meningkatkan memori jangka pendek, konsentrasi, fokus, dan kewaspadaan dimana sering digunakan dalam produk seperti pasta gigi, permen, makanan dan minuman termasuk teh. Peneliti ingin menggunakan kedua bahan tersebut menjadi satu bahan, yaitu teh peppermint untuk mengetahui efeknya terhadap ketelitian dan kewaspadaan pada laki-laki dewasa muda.

Desain penelitian ini adalah quasi eksperimental dengan rancangan pre-test dan post-test. Penelitian ini dilakukan terhadap 30 subjek percobaan yang sudah memenuhi kriteria, kemudian membandingkan hasil Addition Test (lembar ketelitian) dan Johnson Pascal Test (lembar kewaspadaan) sebelum dan sesudah pemberian teh peppermint. Analisis data menggunakan uji “t” berpasangan dengan α=0,05.

Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa hasil uji ketelitian dan kewaspadaan sebelum dan sesudah pemberian teh peppermintmemiliki perbedaan yang sangat bermakna (p<0,01).

Kesimpulannya adalah teh peppermint dapat meningkatkan ketelitian dan kewaspadaan pada laki-laki dewasa muda.

Kata kunci:teh peppermint, ketelitian, kewaspadaan


(2)

ABSTRACT

THE EFFECT OF PEPPERMINT TEA TOWARDS ACCURACY AND ALERTNESS IN YOUNG ADULT MALE

Devin Wirawan, 2016

Tutor I : Jo Suherman, dr., MS., AIF Tutor II : Lusiana Darsono, dr., M.Kes.

Decreased of alertness and accuracy can reduce the quality of work, it can even endanger workers which require high alertness and accuracy. Many things can be done to maintain and improve alertness and accuracy, one of them by drinking tea that have been a tradition in Indonesia. Peppermint (Mentha piperita) have beneficial effects on brain functions such as improving short-term memory, concentration, focus, and alertness which are often used in products such as toothpaste, candy, food and drinks including tea. Researcher wanted to combine the two materials into a single material, namely peppermint tea to determine its effect towards accuracy and alertness in young adult male.

The method of this research is a quasi experimental design with pre-test and post test. This research was carried out on 30 test subjects who met the criteria, then compares the result of Addition Test (sheet of accuracy) and Johnson Pascal Test (sheet of alertness) before and after the admistration of peppemint tea. The data was analyzed by using “t” paired test with α=0,05.

Statistical analysis showed that the accuracy and alertness of the test result before and after the administration of peppermint tea has a very significant difference (p<0,01).

The conclusion is peppermint tea can improve the accuracy and alertness in young adult male.


(3)

viii DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN... ii

SURAT PERNYATAAN... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GRAFIK... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2

1.4 Manfaat Penelitian ... 2

1.4.1 Manfaat Akademis ... 2

1.4.2 Manfaat Praktis ... 3

1.5 Kerangka Pemikiran ... 3

1.6 Hipotesis Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Otak ... 5

2.2 Jaras Penghidu ... 6

2.3 Ketelitian dan Kewaspadaan ... 8

2.3.1 Ketelitian ... 8

2.3.2 Kewaspadaan ... 8


(4)

2.3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketelitian dan

Kewaspadaan ... 8

2.3.4 Fisiologi Kesadaran, Kewaspadaan, dan Ketelitian ... 10

2.3.5 Peranan Neurotransmitter pada Aktivitas Otak ... 11

2.3.6 Johnson Pascal Test ... 12

2.3.7 Addition Test ... 12

2.4 Teh (Camellia sinensis L.) ... 13

2.4.1 Taksonomi Teh ... 13

2.4.2 Morfologi Teh ... 14

2.4.3 Jenis-jenis Teh ... 15

2.4.4 Kandungan Kimia pada Daun Teh ... 16

2.5 Kafein ... 19

2.5.1 Struktur Kimia Kafein ... 20

2.5.2 Farmakokinetik Kafein ... 21

2.5.3 Mekanisme Kerja Kafein pada Taraf Seluler ... 22

2.5.4 Efek Farmakologi Kafein... 23

2.5.5 Pengaruh Minuman Teh Hijau Terhadap Ketelitian dan Kewaspadaan... 24

2.5.6 Efek Samping Teh Hijau... 25

2.6 Peppermint ... 25

2.6.1 Definisi dan Sejarah Peppermint ... 25

2.6.2 Taksonomi ... 26

2.6.3 Komposisi Peppermint... 27

2.6.4 Manfaat Peppeemint ... 27

2.6.5 Efek Samping dan Kontraindikasi Peppermint... 29

2.7 Efek Peppermint Terhadap Ketelitian dan Kewaspadaan ... 29

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 31

3.1.1 Bahan Penelitian ... 31


(5)

x

3.2 Subjek Penelitian ... 31

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 32

3.4 Metode Penelitian ... 32

3.3.1 Desain Penelitian ... 32

3.3.2 Variabel Penelitian ... 32

3.3.3 Besar Sampel Penelitian ... 33

3.4.4 Prosedur Kerja ... 33

3.4.5 Cara Pemeriksaan ... 34

3.5 Metode Analisis ... 34

3.6 Aspek Etik Penelitian ... 35

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil dan Pembahasan Penelitian ... 36

4.2 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 38

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 39

5.2 Saran ... 39

DAFTAR PUSTAKA ... 40

LAMPIRAN ... 43

RIWAYAT HIDUP PENULIS ... 52


(6)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Perbandingan Kadar Kafein pada Berbagai Jenis Teh ... 21 Tabel 4.1 Peningkatan Ketelitian Sebelum dan Sesudah Meminum Teh

Peppermint ... 36 Tabel 4.2 Peningkatan Kewaspadaan Sebelum dan Sesudah Meminum Teh


(7)

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Pembagian Sistem Saraf Pusat ... 5

Gambar 2.2 Tanaman Teh ... 15

Gambar 2.3 Struktur Kimia Kafein ... 20

Gambar 2.4 Tanaman Peppermint... 26


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian ... 43

Lampiran 2 Data Hasil Percobaan dan Analisis Statistik ... 44

Lampiran 3 Lembar Johnson Pascal Testdan Addition Test... 47


(9)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kewaspadaan dan ketelitian sangat diperlukan setiap orang untuk bekerja secara optimal (Anang, 2006). Kewaspadaan adalah kemampuan bereaksi secara sadar dan tepat terhadap rangsang atau stimulus adekuat yang diberikan, sedangkan ketelitian adalah kemampuan seseorang untuk berkonsentrasi dan memberikan perhatian penuh pada pekerjaan yang dilakukannnya (Priguna, 2005). Penurunan kewaspadaan dan ketelitian dapat mengurangi kualitas kerja, bahkan dapat membahayakan diri pekerja pada beberapa pekerjaan yang sangat menuntut kewaspadaan dan ketelitian tinggi (Anang, 2006). Berbagai hal dapat dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan kewaspadaan dan ketelitian, salah satunya dengan meminum teh (Fulder, 2004).

Meminum teh sudah sangat membudaya di Asia termasuk Indonesia. Teh telah dikenal di Indonesia sejak tahun 1686, tetapi ketika itu teh hanya digunakan sebagai tanaman hias (Anang, 2006). Sekarang ini konsumsi teh di masyarakat cenderung meningkat seiring bertambahnya pengetahuan akan khasiat dari teh, selain itu kemudahan mendapatkan teh juga berperan besar dalam meningkatnya konsumsi teh.Teh banyak dikonsumsi sebagai minuman sehari-hari . Berdasarkan penelitian teh dapat meningkatkan konsentrasi dan kewaspadaan saat bekerja (Cabrera, 2006).

Terdapat berbagai macam jenis teh yang beredar dipasaran, antara lain teh hijau, teh hitam dan teh oolong. Masing-masing teh tersebut memiliki perbedaan dalam kadar zat yang terkandung di dalamnya. Diantara ketiga jenis teh itu, teh hijau dan teh hitam merupakan jenis teh yang paling umum dikonsumsi masyarakat Indonesia (Fulder, 2004).

Peppermint (Mentha piperita) memiliki manfaat untuk meningkatkan kerja otak

seperti meningkatkan memori jangka pendek, konsentrasi, fokus, dan


(10)

kewaspadaan. Manfaat lain dari peppermint untuk kesehatan adalah memperbaiki sistem pencernaan dan sistem pernafasan (McGuinness, 2003; Animesh, 2011).

Peppermint/daun mint banyak dimanfaatkan pada kehidupan sehari-hari.

Contohnya adalah pasta gigi, permen, makanan dan juga minuman termasuk teh. Beberapa penelitian tentang peppermint menyebutkan bahwa peppermint dapat meningkatkan konsentrasi dan kewaspadaan seseorang (McGuinness, 2003).

Oleh karena itu peneliti ingin menggunakan kedua bahan tersebut menjadi satu bahan yaitu teh peppermint untuk mengetahui efeknya terhadap ketelitian dan kewaspadaan.

1.2 Identifikasi Masalah

Apakah teh peppermint meningkatkan ketelitian pada laki-laki dewasa muda.

Apakah teh peppermint meningkatkan kewaspadaan pada laki-laki dewasa muda.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek teh peppermint terhadap ketelitian dan kewaspadaan.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis

Manfaat akademis dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi mengenai manfaat teh peppermint dalam meningkatkan ketelitian dan kewaspadaan.


(11)

3 1.4.2 Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat bahwa teh peppermint dapat meningkatkan ketelitian dan kewaspadaan saat beraktivitas.

1.5 Kerangka Penelitian

Bagian dari sistem saraf pusat yang berperan penting dalam kewaspadaan dan ketelitian adalah Formasio Retikularis. Formasio Retikularis adalah suatu jaringan atau network yang dibentuk oleh sel-sel saraf yang tampak tidak beraturan. Diketahui bahwa jaringan ini berperan dalam menentukan tingkat kepekaan dan kewaspadaan seseorang (Wibowo D. , 2008).

Peppermint (Mentha piperita) merupakan hasil hibridisasi dari spearmint

(Mentha spicata) dan water mint (Mentha aquatica). Menthol di dalam peppermint akan merangsang locus ceruleus yang terletak di bagian posterior mesencephalon dan pons yang kemudian akan melepaskan hormon noradrenalin. Noradrenalin merupakan hormon yang merangsang sistem saraf simpatis dan sistem ARAS yang akan merangsang permukaan cortex cerebri sehingga dapat meningkatkan ketelitian dan kewaspadaan (Guyton & Hall, 2012).

Teh telah terbukti memiliki kandungan zat, antara lain katekin, vitamin B, asam askorbat, asam glutamat, asam aspartat, theanine dan kafein (Nemecz, 2002). Kafein merupakan salah satu stimulan SSP yang dapat meningkatkan kewaspadaan, meningkatkan sensitivitas, menurunkan persepsi lelah dan mengantuk, meningkatkan ketahanan fisik dan mental. Kandungan kafein yang terdapat pada teh akan merangsang pusat eksitasi pada Formasio Retikularis, dengan cara berikatan dengan reseptor adenosin tanpa mengaktifkannya. Penurunan kadar adenosin menyebabkan peningkatan aktivitas dari dopamin yang mengakibatkan efek stimulan kafein (Katzung, 2007). Kafein juga berpengaruh pada jantung dan sistem respirasi, sehingga meningkatkan asupan darah dan suplai oksigen ke otak sehingga kerja otak akan meningkat, termasuk kewaspadaan dan ketelitian (Guyton & Hall, 2006 ).


(12)

Kandungan theanine dalam teh akan merangsang gelombang alfa pada otak karena dapat melalui sawar darah otak sehingga dapat meningkatkan ketelitian dan kewaspadaan bersama dengan kafein (Gomez-Ramirez, 2007).

Kandungan katekin dalam teh sebagai antioksidan akan memasuki hipokampus sehingga antioksidan tersebut akan mengurangi stres oksidatif pada hipokampus sehingga akan memberi efek yang menyegarkan pada seseorang sehingga dapat meningkatkan ketelitian dan kewaspadaan (Katergaris N, 2015).

1.6 Hipotesis

Teh peppermint meningkatkan ketelitian pada laki-laki dewasa muda.


(13)

39 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut.

Teh peppermint meningkatkan ketelitian pada laki-laki dewasa muda.

Teh peppermint meningkatkan kewaspadaan laki-laki dewasa muda.

5.2 Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai efek peppermint itu sendiri terhadap kinerja seseorang dalam jangka panjang dan dapat pula dalam bentuk sediaan yang lain untuk mendapatkan sediaan yang paling optimal untuk individu dalam melakukan kegiatan sehari – hari.

 Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai efek samping teh

peppermint. Baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

 Perlu dilakukan uji toksisitas mengenai peppermint agar pengguna lebih mengetahui penggunaan dosis aman peppermint.

 Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk membandingkan antara efek teh hijau dan teh peppermint sehingga dapat dianalisis perbedaannya.

Teh peppermint dapat digunakan sebagai minuman sehari-hari pada seseorang sebelum melakukan aktivitas sehari – hari untuk membantu meningkatkan ketelitian dan kewaspadaan saat melakukan aktivitasnya dengan memperhatikan efek samping teh peppermint pada pengguna.


(14)

EFEK TEH PEPPERMINT (Mentha Piperita)

TERHADAP KETELITIAN DAN KEWASPADAAN

PADA LAKI-LAKI DEWASA MUDA

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

DEVIN WIRAWAN

1310235

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG


(15)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Karya Tulis

Ilmiah yang berjudul “Efek Teh Peppermint (Mentha piperita) Terhadap

Ketelitian dan Kewaspadaan Pada Laki-Laki Dewasa Muda” ini.

Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran di Universitas Kristen Maranatha. Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. dr. Jo Suherman, MS., AIF sebagai Pembimbing Pertama yang telah membimbing, memberikan saran, mengingatkan, mengoreksi, dan selalu menyempatkan waktu untuk membantu dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini mulai dari awal sampai akhir.

2. dr. Lusiana Darsono, M.Kes sebagai Pembimbing Kedua yang telah membimbing, memberikan saran, mengingatkan, mengoreksi, dan selalu menyempatkan waktu untuk membantu dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini mulai dari awal sampai akhir

3. Kedua orang tua penulis, Sunarta dan Kresnawati, juga kedua kakak penulis, Herwat Setiawan dan Edwin Putra, serta adik penulis, Daniel Riandy, atas cinta, dukungan dan doa yang selalu diberikan sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

4. Mellavenia, sebagai orang yang selalu menemani dalam suka dan duka, serta dalam keadaan sulit sekalipun ikut membantu dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini hingga selesai.

5. Sahabat-sahabat tercinta, Valentino Jantan Perkasa, F.X. Krisnawan Soharto,

Angga Wirasaputra Rinti dan Yosep A Tarong yang telah bersama-sama mengerjakan, saling mendukung dan membantu dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini.


(16)

6. Teman-teman Antidote 2013 atas dukungan dan perhatiannya.

7. Rekan-rekan dan semua pihak yang telah banyak membantu dalam penelitian yang namanya tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

Saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan Karya Tulis Ilmiah selanjutnya. Akhir kata, semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat.


(17)

40

DAFTAR PUSTAKA

Allain, P. (2016). Antagonists of adenosine - Theophylline and caffeine. Diambil kembali dari Pharmacorama; Drug and Knowledge: http://www.pharmacorama.com/en/Sections/Adenosine_4.php

Anang, P. (2006). Perbandingan tingkat kewaspadaan serta faktor yang mempengaruhi pada sopir truk hauling shift siang dan malam kontraktor tambang batubara. Hal 3

Andy Nur Alamsyah. (2006). Taklukan Penyakit Dengan Teh Hijau. Jakarta: Agro Media Pustaka. Hal 46-62

Animesh, D. K., & Rita, P. (2011). An Updated Overview of Peppermint (Mentha Piperita L.). International Research Journal of Pharmacy, 1-10.

Cabrera G, C. G. (2006). Synthesis And Characterization of chitosan alkyl

phosphate. J. Chil.

DEPKES, R. I. (2001). Inventaris Tanaman Obat Indonesia. Jilid 2. Jakarta: Bakti Husada. Hal 57-58.

DiPiro, J. T., Tailbert, R. L., Yee, G. C., Matzke, G. R., Wells, et al. (1999).

Pharmacotherapy: A Patophysiology Approach. 6th edition. Vol 2. USA:

Mc Graw Hill. Page 1205-07.

Fulder, S. (2004). Khasiat Teh Hijau. Terjemahan Trisno Rayahu Wilujeng. Edisi

I. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Ganong, W. F. (2003). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 20. Jakarta: EGC. Hal 874, 901, 921.

Gomez-Ramirez, Manuel; Higgins, Beth A.; Rycroft, Jane A.; Owen, Gail N.; Mahoney, Jeannette; et al. (2007). "The Deployment of Intersensory

Selective Attention". Clinical Neuropharmacology. 30 (1): 25–38


(18)

Halim, S. V. (2010). Pengaruh Minuman Teh Hijau (Camellia sinensis) Terhadap

Kewaspadaan dan Ketelitian Pada Pria Dewasa. Bandung: Universitas

Kristen Maranatha

Haskell, Crystal F.; Kennedy, David O.; Milne, Anthea L.; Wesnes, Keith A.; Scholey, Andrew B. (2008). "The effects of l-theanine, caffeine and their

combination on cognition and mood". Biological Psychology. 77 (2): 113

22.

Health, N. I. (2016). Green Tea. Diambil kembali dari U.S. National Library of Medicine: https://livertox.nih.gov/GreenTea.htm

Herpen, T. V. (2016). Peppermint. Diambil kembali dari All about herbs, food components and the metabolism: http://www.natuurlijkerwijs.com/english/pepermint.htm

John H. Noseworthy. (2014). Caffeine Content for Coffee, tea, soda, and more. Diambil kembali dari Mayo Clinic: http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/nutrition-and-healthy-eating/in-depth/caffeine/art-20049372 Kaplan, H. I., Saddock, B. J. , Grebb, J. A. (1997). Sinopsis Psikiatri Jilid Satu.

Terjemahan Widjaja Kusuma. Ed 7. Jakarta : Binarupa Aksara. Hal 589-591, 598-600

Katergaris N, Dufficy L, Roach PD, Naumovski N.(2015). Green tea catechins as neuroprotective agents: systematic review of the literature in animal pre-clinical trials. Adv Food Technol Nutr Sci Open J; 1(2): 48-57

Katzung, B. G. (2007). Basic and Clinical Pharmacology. 10 ed. Singapore: McGraw-Hill Companies. Page 344-346

Martini F.H. (2004). Fundamentals of Anatomy and Physiology. 6th ed. New York: Pearson Education. Page 554-556

Mumin, A., Kazi, F., Zainal, A., & Zakir, H. (2006). Determination and Characterization of Caffeine in Tea, Coffee, and Soft Drink by Solid Phase Extraction and High Performance Luquid Chromatography (SPE – HPLC).


(19)

42

Nagdeve, M. (2016). Health Benefits of Peppemint Oil. Diambil kembali dari Organic Facts: https://www.organicfacts.net/health-benefits/essential-oils/health-benefits-of-peppermint-oil.html

Natuurlijkerwijs (2013). Peppermint. Diambil kembali dari http://www. Natuurlijkerwijs.com/english/Peppermint.htm

Nemecz, G. (2012). Green Tea. Diambil kembali dari http://www.uspharmacist.com

Price, S. (1999). Aromaterapi bagi Profesi Kesehatan. Jakarta: EGC. Hal 71, 73-74, 77, 82, 90, 104-113, 316-317.

Priguna, S. (2005). Tata Pemeriksaan Klinis dalam Neurologis. Jakarta: Dian Rakyat. Hal 560.

Primadiati, R. (2002). Aromaterapi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hal 10-15, 32-34, 114 .

Ratini, M. (2015). Peppermint Oil Uses, Benefits, Effects, and More. Diambil kembali dari WebMD: http://www.webmd.com/a-to-z-guides/peppermint-oil-uses-benefits-effects#2

Sherwood, L. (2007). Human Physiology. Canada: Brooks. Page 230-232.

Sugiharto, C. B. (2013). Pengaruh Minyak Peppermint (Mentha piperita) Terhadap

Ketelitian dan Kewaspadaan Manusia Dewasa. Bandung: Universitas

Kristen Maranatha

Wibowo, D. S., & Paryana, W. (2007). Anatomi Tubuh Manusia. Bandung : Graha Ilmu. Hal 73-75, 108-109

Wibowo, D. (2008). Neuroanatomi Untuk Mahasiswa Kedokteran. Malang: Bayumedia Publishing. Hal 487-489, 492-493.


(1)

EFEK TEH PEPPERMINT (Mentha Piperita)

TERHADAP KETELITIAN DAN KEWASPADAAN

PADA LAKI-LAKI DEWASA MUDA

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

DEVIN WIRAWAN

1310235

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG


(2)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Efek Teh Peppermint (Mentha piperita) Terhadap Ketelitian dan Kewaspadaan Pada Laki-Laki Dewasa Muda” ini.

Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran di Universitas Kristen Maranatha. Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. dr. Jo Suherman, MS., AIF sebagai Pembimbing Pertama yang telah membimbing, memberikan saran, mengingatkan, mengoreksi, dan selalu menyempatkan waktu untuk membantu dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini mulai dari awal sampai akhir.

2. dr. Lusiana Darsono, M.Kes sebagai Pembimbing Kedua yang telah membimbing, memberikan saran, mengingatkan, mengoreksi, dan selalu menyempatkan waktu untuk membantu dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini mulai dari awal sampai akhir

3. Kedua orang tua penulis, Sunarta dan Kresnawati, juga kedua kakak penulis, Herwat Setiawan dan Edwin Putra, serta adik penulis, Daniel Riandy, atas cinta, dukungan dan doa yang selalu diberikan sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

4. Mellavenia, sebagai orang yang selalu menemani dalam suka dan duka, serta dalam keadaan sulit sekalipun ikut membantu dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini hingga selesai.

5. Sahabat-sahabat tercinta, Valentino Jantan Perkasa, F.X. Krisnawan Soharto, Angga Wirasaputra Rinti dan Yosep A Tarong yang telah bersama-sama mengerjakan, saling mendukung dan membantu dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini.


(3)

vii

6. Teman-teman Antidote 2013 atas dukungan dan perhatiannya.

7. Rekan-rekan dan semua pihak yang telah banyak membantu dalam penelitian yang namanya tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

Saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan Karya Tulis Ilmiah selanjutnya. Akhir kata, semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat.


(4)

40

DAFTAR PUSTAKA

Allain, P. (2016). Antagonists of adenosine - Theophylline and caffeine. Diambil kembali dari Pharmacorama; Drug and Knowledge: http://www.pharmacorama.com/en/Sections/Adenosine_4.php

Anang, P. (2006). Perbandingan tingkat kewaspadaan serta faktor yang mempengaruhi pada sopir truk hauling shift siang dan malam kontraktor tambang batubara. Hal 3

Andy Nur Alamsyah. (2006). Taklukan Penyakit Dengan Teh Hijau. Jakarta: Agro Media Pustaka. Hal 46-62

Animesh, D. K., & Rita, P. (2011). An Updated Overview of Peppermint (Mentha Piperita L.). International Research Journal of Pharmacy, 1-10.

Cabrera G, C. G. (2006). Synthesis And Characterization of chitosan alkyl

phosphate. J. Chil.

DEPKES, R. I. (2001). Inventaris Tanaman Obat Indonesia. Jilid 2. Jakarta: Bakti Husada. Hal 57-58.

DiPiro, J. T., Tailbert, R. L., Yee, G. C., Matzke, G. R., Wells, et al. (1999).

Pharmacotherapy: A Patophysiology Approach. 6th edition. Vol 2. USA:

Mc Graw Hill. Page 1205-07.

Fulder, S. (2004). Khasiat Teh Hijau. Terjemahan Trisno Rayahu Wilujeng. Edisi

I. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Ganong, W. F. (2003). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 20. Jakarta: EGC. Hal 874, 901, 921.

Gomez-Ramirez, Manuel; Higgins, Beth A.; Rycroft, Jane A.; Owen, Gail N.; Mahoney, Jeannette; et al. (2007). "The Deployment of Intersensory

Selective Attention". Clinical Neuropharmacology. 30 (1): 25–38


(5)

41

Halim, S. V. (2010). Pengaruh Minuman Teh Hijau (Camellia sinensis) Terhadap

Kewaspadaan dan Ketelitian Pada Pria Dewasa. Bandung: Universitas

Kristen Maranatha

Haskell, Crystal F.; Kennedy, David O.; Milne, Anthea L.; Wesnes, Keith A.; Scholey, Andrew B. (2008). "The effects of l-theanine, caffeine and their

combination on cognition and mood". Biological Psychology. 77 (2): 113

22.

Health, N. I. (2016). Green Tea. Diambil kembali dari U.S. National Library of Medicine: https://livertox.nih.gov/GreenTea.htm

Herpen, T. V. (2016). Peppermint. Diambil kembali dari All about herbs, food components and the metabolism: http://www.natuurlijkerwijs.com/english/pepermint.htm

John H. Noseworthy. (2014). Caffeine Content for Coffee, tea, soda, and more. Diambil kembali dari Mayo Clinic: http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/nutrition-and-healthy-eating/in-depth/caffeine/art-20049372

Kaplan, H. I., Saddock, B. J. , Grebb, J. A. (1997). Sinopsis Psikiatri Jilid Satu. Terjemahan Widjaja Kusuma. Ed 7. Jakarta : Binarupa Aksara. Hal 589-591, 598-600

Katergaris N, Dufficy L, Roach PD, Naumovski N.(2015). Green tea catechins as neuroprotective agents: systematic review of the literature in animal pre-clinical trials. Adv Food Technol Nutr Sci Open J; 1(2): 48-57

Katzung, B. G. (2007). Basic and Clinical Pharmacology. 10 ed. Singapore: McGraw-Hill Companies. Page 344-346

Martini F.H. (2004). Fundamentals of Anatomy and Physiology. 6th ed. New York: Pearson Education. Page 554-556

Mumin, A., Kazi, F., Zainal, A., & Zakir, H. (2006). Determination and Characterization of Caffeine in Tea, Coffee, and Soft Drink by Solid Phase Extraction and High Performance Luquid Chromatography (SPE – HPLC).

Malaysian Journal of Chemistry, 45-51.


(6)

42

Nagdeve, M. (2016). Health Benefits of Peppemint Oil. Diambil kembali dari Organic Facts: https://www.organicfacts.net/health-benefits/essential-oils/health-benefits-of-peppermint-oil.html

Natuurlijkerwijs (2013). Peppermint. Diambil kembali dari http://www. Natuurlijkerwijs.com/english/Peppermint.htm

Nemecz, G. (2012). Green Tea. Diambil kembali dari http://www.uspharmacist.com

Price, S. (1999). Aromaterapi bagi Profesi Kesehatan. Jakarta: EGC. Hal 71, 73-74, 77, 82, 90, 104-113, 316-317.

Priguna, S. (2005). Tata Pemeriksaan Klinis dalam Neurologis. Jakarta: Dian Rakyat. Hal 560.

Primadiati, R. (2002). Aromaterapi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hal 10-15, 32-34, 114 .

Ratini, M. (2015). Peppermint Oil Uses, Benefits, Effects, and More. Diambil kembali dari WebMD: http://www.webmd.com/a-to-z-guides/peppermint-oil-uses-benefits-effects#2

Sherwood, L. (2007). Human Physiology. Canada: Brooks. Page 230-232.

Sugiharto, C. B. (2013). Pengaruh Minyak Peppermint (Mentha piperita) Terhadap

Ketelitian dan Kewaspadaan Manusia Dewasa. Bandung: Universitas

Kristen Maranatha

Wibowo, D. S., & Paryana, W. (2007). Anatomi Tubuh Manusia. Bandung : Graha Ilmu. Hal 73-75, 108-109

Wibowo, D. (2008). Neuroanatomi Untuk Mahasiswa Kedokteran. Malang: Bayumedia Publishing. Hal 487-489, 492-493.