TENGOK BUSTAMAN: MEMPERTAHANKAN KAMPUNG BUSTAMAN DARI WAKTU KE WAKTU DI KOTA SEMARANG.

i

ii

iii

SUSUNAN TIM PENGUJI UJIAN SKRIPSI

TENGOK BUSTAMAN: MEMPERTAHANKAN KAMPUNG BUSTAMAN
DARI WAKTU KE WAKTU DI KOTA SEMARANG

Nama Mahasiswa

:

Zsa Zsa Wulan Permatasari

NIM.

:


D0312083

Jurusan

:

Sosiologi

Ketua

:

Dr. Argyo Demartoto, M.Si.
NIP. 19650825 199203 1 003

Sekretaris

:

Siti Zunariyah, S.Sos., M.Si.

NIP. 19770719 200801 2 016

Penguji

:

Akhmad Ramdhon, S.Sos, M.A
NIP. 19780813 200182 1 001

iv

v

ABSTRAK
Zsa Zsa Wulan Permatasari. D0312083. 2016. “Tengok Bustaman:
Mempertahankan Kampung Bustaman Dari Waktu ke Waktu di Kota
Semarang”. Skripsi. Pembimbing: Akhmad Ramdhon, S.Sos.,M.A. Program Studi
Sosiologi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sebelas Maret.
Kota merupakan tempat bagi masyarakat tinggal, tumbuh, berkembang, dan
melangsungkan kehidupan di dalamnya. Kota pada awalnya adalah sebuah kampung

yang mengalami perubahan terus menerus mengikuti perkembangan zaman sehingga
menjadi kota, setelah itu kota akan terus tumbuh dan berkembang. Kota dianggap
sebagai sarana bagi manusia untuk memperoleh ilmu pengetahuan, tempat tinggal,
lapangan pekerjaan, bahkan kehidupan sosial yang lebih baik. Saat ini, kota memang
dianggap sebagai tempat dengan kemajuan yang lebih pesat dibandingkan kampung.
Lebih banyak masyarakat yang berpindah dari desa ke kota dibandingkan kota ke
desa. Hal itu disebabkan oleh warga desa atau kampung yang ingin mendapatkan
kehidupan yang lebih layak dan lebih baik dari kehidupan di kampung tempat mereka
tinggal. Setiap kota tentunya memiliki identitas dan sejarah yang berbeda. Kampung
Bustaman menjadi salah satu kampung yang harus dipertahankan identitas
kampungnya di tengah maraknya pembangunan kota di Semarang.
Dalam pengumpulan data, dilakukan magang di sebuah komunitas, observasi
dan wawancara mendalam terhadap warga Bustaman serta dokumentasi berupa foto
lama dan foto terbaru untuk mengetahui sejarah yang terdapat di dalamnya. Metode
penelitian grounded dirasa mampu menggali informasi lebih dalam tentang kampung
Bustaman dari sebelum hingga setelah adanya festival. Teknik pengambilan sampel
snowball merupakan teknik yang digunakan untuk memilih informan yang tepat
dengan penelitian. Kampung dengan warga sebanyak 325 jiwa dengan luas rumah 4
hingga 5 meter bisa dihuni lebih dari dua Kepala Keluarga. Kampung yang terletak di
Jln. MT Haryono, berusaha mempertahankan wilayahnya dengan membuat festival

yang rutin dilaksanakan selama dua tahun sekali yang dibantu komunitas seperti
Tengok Bustaman sejak tahun 2013 dan akan segera diselenggarakan pada tahun
2017 mendatang. Warga Bustaman juga mengajak masyarakat Semarang untuk ikut
merasakan budaya di dalamnya yaitu Gebyuran Bustaman serta identitas kampung
Bustaman yang terkenal dengan olahan kambing. Tentunya Bustaman mengalami
banyak perubahan dari waktu ke waktu baik perubahan fisik ataupun mental warga.
Secara fisik, bangunan-bangunan sudah mengikuti perkembangan zaman sehingga
bangunan asli dari MCK yang merupakan peninggalan Belanda sudah berubah
menjadi lebih nyaman digunakan. Namun secara mental, warga Bustaman mengalami
penurunan dikarenakan kurangnya kesadaran dalam mengelola kampung.
Kata kunci: Kampung, perubahan, identitas kampung.
vi

ABSTRACT
Zsa Zsa Wulan Permatasari. D0312083. 2016. "Look Bustaman: Maintaining
Kampung Bustaman from time to time in Semarang". Thesis. Lecture: Akhmad
Ramdhon, S.Sos., M.A. Sociology Courses. Faculty of Social and Political Science.
University of Sebelas Maret Surakarta.
The city is a place for people to stay, grow, develop, and establish a life in it. The city
originally was a village which undergo continuous change with the times to become a

city, then the city will continue to grow and develop. The city is considered as a
means for people to acquire knowledge, shelter, employment, social life even better.
Currently, the city is regarded as a place with a more rapid progress than the village.
More people are moving from rural to urban areas than urban to rural. This was
caused by villagers or village who wants to get a better life and a better life in the
village where they live. Each city must have an identity and a different history.
Kampung Bustaman become one of the villages to be preserved village identity in the
midst of urban development in Semarang.
In collecting the data, do an internship in a community, observation and depth
interview with Bustaman citizens as well as documentation of old photos and new
photos to know the history contained in them. Research methods grounded felt able to
dig deeper information about the village Bustaman from before to after the festival.
Snowball sampling is a technique used to select appropriate with research informants.
Village with 325 inhabitants citizens with an area of 4 to 5 meters of the house can be
occupied by more than two family heads. Village located on the MT Haryono street,
trying to defend its territory by making regular festivals held during the two years that
helped communities like Tengok Bustaman since 2013 and will soon be held in the
year 2017. Residents are also invited to join the community of Semarang taste of
culture in it that Gebyuran Bustaman and identity Bustaman village which is famous
for culinary goats. Surely Bustaman undergone many changes from time to time

either physical or mental change citizens. Physically, the buildings are already up
with the times so that the original buildings of MCK which is a relic of the
Netherlands has become more convenient to use. But mentally, residents Bustaman
decreased due to a lack of awareness in managing the village.
Keywords: kampung, changes, the identity of kampung.

vii

HALAMAN MOTTO

Jangan berduka cita terhadap apa yang luput darimu, dan jangan terlalu gembira
tarhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu.
QS. Al-Hadid : 23

“Don’t give up in trying. As long as your heart is filled with abundant hope, you
always have a chance to win this life”
Darmadi Darmawangsa

viii


HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk
Mama (Wahyu Karuniati) dan Bapak (Heru Setiyanto) yang telah merawat,
membimbing, mendoakan serta memberi dukungan penuh hingga saat ini.
Kakak-kakak dan adik, Adnan Suryo Pratomo, Deby Kusuma Arum Hartono dan
Nabhan Lintang Herwastyo atas masukan, doa dan canda tawanya.
Terima kasih atas dukungan dan doa dari kalian.

ix

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh
Puji Syukur atas kehadirat Allah SWT, sang penguasa alam semesta beserta
isinya serta pemegang kendali roda kehidupan. Sholawat serta salam semoga selalu
tercurah kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW yang merupakan tauladan
yang sesungguhnya bagi umat manusia. Atas Rahmat dan Ridho Allah SWT peneliti
dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Tengok Bustaman: Mempertahankan
Kampung Bustaman dari Waktu ke Waktu Kota Semarang”.

Ketertarikan terhadap sejarah, identitas, serta eksistensi kampung mendorong
peneliti untuk membuatnya menjadi sebuah skripsi bertema Sosiologi Perkotaan.
Peneliti mendapatkan kesempatan untuk mengenal lebih dekat dan memahami
kehidupan sehari-hari di dalam kampung sehingga dapat membantu mempertahankan
identitas serta tradisinya. Selama proses penulisan skripsi, peneliti mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak yang sangat berguna bagi kelancaran dalam menulis
skripsi.
Peneliti menyadari bahwa tulisan ini memiliki banyak kekurangan dan
keterbatasan, namun peneliti telah berusaha semaksimal mungkin dalam penulisan
skripsi. Oleh karena itu, peneliti membutuhkan masukan-masukan dari berbagai pihak
yang tertarik dengan pembahasan penelitian ini agar lebih bermanfaat dan lebih baik
ke depannya.
Surakarta,

Februari 2017

Peneliti

x


UCAPAN TERIMA KASIH
Pertama, peneliti memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT, karena
berkat karunia, kodrat, dan irodat-Nya, peneliti mampu menyelesaikan penulisan
skripsi ini dengan baik. Peneliti diberikan kesehatan serta kemampuan untuk
menyelesaikan skripsi semata-mata karena bantuan dan ridho dari Allah SWT.
Kedua, peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus atas bantuan dari
berbagai pihak sehingga penulisan skripsi berjalan lancar. Pihak-pihak tersebut tidak
hanya memberikan informasi yang dibutuhkan, tetapi juga memberikan dukungan
mental kepada peneliti. Pada kesempatan ini, peneliti menyampaikan rasa terima
kasih dan rasa hormat setulus-tulusnya dan setinggi-tingginya kepada:
1. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Ibu Prof. Dr. Ismi Dwi Astuti Nurhaeni,
M.Si
2. Kepala Program Studi Sosiologi Bapak Dr. Ahmad Zuber, S.Sos., D.E.A.
3. Dr. Argyo Demartoto, M. Si. selaku Pembimbing Akademik.
4. Akhmad Ramdhon, S. Sos., M. A. sebagai Pembimbing Skripsi

yang telah

membantu, mengingatkan, menyemangati, dan memberi banyak masukan selama
perkuliahan dan juga dalam penyusunan skripsi.

5. Semua dosen Sosiologi UNS yang telah memberikan banyak ilmu yang
bermanfaat selama menjalani kuliah di UNS.
6. Kepada Mama dan Bapak yang menjadi motivasi utama peneliti dalam
menyelesaikan skripsi dan tanpa lelah memberikan dukungan serta doanya pada
peneliti.
7. Untuk kakak-kakakku, Adnan Suryo Pratomo (Mas Sony) dan istrinya Deby
Kusuma Arum Hartono (Mbak Deby) juga adikku tersayang Nabhan Lintang
Herwastyo (Tyo) yang telah memberikan saran juga canda tawanya.
8. Untuk teman diskusi sekaligus sahabat bagi peneliti, Dita Rahayu Margatino,
Amiec Munawaroh, Agus Febrianto, IG Rinda Yuda Wardana, Damar Adi

xi

Nugroho, Fatinah Yasmin, M. Soni Gunawan, dan Cahya Dwi Nugraha, terima
kasih atas waktu, masukan dan bantuan yang kalian berikan.
9. Sahabat-sahabatku, Marisha Devia Permata Sari, Tifany Emeralda Putri, Dita
Rahayu Margatino, Didit Haryanto, Hanindyo Imam Hutomo, Cahyaningtyas
Putri Suhita, Istania Winar Anggar Praharsi, Devi Agwin Putri, Gembong Aji
Prasetyo, yang memberi tahu ketika salah dan mendukung keinginan peneliti.
10. Untuk teman-teman Sosiologi angkatan 2012 terutama Sosiologi A, terima kasih

atas pertemanan dan pengalamannya.
11. Seluruh penghuni London Bridge Café, Achmad Ghozali, Muhammad Farid N,
Satya Adhi, dan Erlina yang selalu menyediakan tempat bagi peneliti untuk
mengerjakan skripsi, juga memberi dukungan serta menghibur peneliti.
12. Seluruh warga Bustaman khususnya Pak Hari, Bu Yul, Pak Wahyuno, Pak Aris,
Pak Azis, Mas Bobby, yang telah memberikan izin untuk tinggal dan pengalaman
tidak ternilai kepada peneliti.
13. Untuk Hysteria khususnya Mas Adin, Mas Bagus, dan Mas Purna yang telah
memberikan pengalaman baru pada saat magang hingga saat ini.
14. Semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam karya penelitian ini.

Semoga segala kebaikan yang telah dilakukan oleh pihak-pihak yang telah
disebutkan di atas akan mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT. Peneliti
berharap hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang
membutuhkan.

Surakarta,

Februari 2017

Peneliti
xii