IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI iCLUB POOL & JUNCTION SURABAYA.

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI
DI iCLUB POOL & J UNCTION SURABAYA

SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagai per syar atan memper oleh Gelar Sarjana
Sosial pada FISIP UPN “Veteran” J awa Timur

Disusun Oleh :
KRISHNA NARENDRA A.D.S
0443010495
YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
SURABAYA
2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI iCLUB POOL & J UNCTION

SURABAYA
Oleh :
KRISHNA NARENDRA A.D.S
NPM. 0543310451
Telah diper tahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
J ur usan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Univer sitas Pembangunan Nasional ”Veter an” J awa Timur
Pada Tanggal : 20 April 2012
Menyetujui
Pembimbing Utama

Tim Penguji :
1. Ketua

Dr. CATUR SURATNOADJ I, MSi
NPT. 3 6804 94 0028 1

Dra. Sumar djijati, Msi
NIP. 1962032319993092001
2.Sekr etaris


Drs. Saifuddin Zuhr i, Msi
NPT. 370069400351
3.Anggota

Dr. CATUR SURATNOADJ I, MSi
NPT. 3 6804 94 0028 1
Mengetahui,
DEKAN

Dr a. Ec. Hj. SUPARWATI, MSi
NIP.195507 181 983 022 001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI iCLUB POOL & J UNCTION SURABAYA
Disusun Oleh :
KRISHNA NARENDRA ANDREW D.S.
NPM : 0543310451


Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Skripsi
Menyetujui,
Pembimbing Utama

Dr. Catur Suratnoadji, Msi
NPT. 3 6804 94 0028 1

Mengetahui,
DEKAN

Dra. Hj. Suparwati Msi
NIP. 195507181983022001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan

skripsi

ini

dengan

judul

IKLIM

KOMUNIKASI

ORGANISASI di iCLUB POOL & J UNCTION Sur abaya Ini dapat disusun
dengan baik dan lancar.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi syarat kelulusan bagi
mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik di Universitas Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Penulis menyadari bahwa laporan skripsi ini dapat terselesaikan berkat
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang
dengan kesabaran telah memberikan petunjuk dan bimbingan sehingga
penyusunan laporan skripsi ini dapat terselesaikan. Penulis sadar bahwa sejak
melakukan tugas akhir ini banyak kekurangan, pada kesempatan kali ini penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Dra. Ec. Hj. Suparwati. M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik, Universitas Nasional”Veteran”Jawa Timur.
2. Bapak Juwito,S.Sos,M.Si Ketua Program Studi Jurusan Ilmu Komunikasi,
Universitas Nasional”Veteran” Jawa Timur.
3. Dr. Catur Suratnoaji, Msi selaku Dosen Pembimbing penulis telah banyak
membantu penulis dalam menyelesaikan proposal skripsi ini.
iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4. Ibuku (Liscita E. Willis) serta yang telah memberikan semangat, dorongan,
kasih sayang serta limpahan doanya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan ini.

5. Alm. Bapakku (Edison Siregar) yang belum sempat saya bahagiakan, karena
beliau sangat berharap saya bisa lulus kuliah pada saat beliau sakit. I Love you
Pap…
6. My Luply nila ‘Ceelee’ Rahandari yang telah menjadi inspirasi dan motivator
dengan terus memberikan dukungan kepada penulis.
7. Bu Sumardjiati (WaDek FISIP), Pak Achsan (TU FISIP), Mr. Poerwadi
(Perpus FISIP), Mas Andre (Staf TU) yang telah banyak membantu dan
memberi semangat terus-menerus untuk saya dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Ibu Win (Sekretaris Karorengarku reaktorat) yang ikut berperan besar dalam
membantu menyelesaikan syarat-syarat pengajuan skripsi dan juga memberi
wejangan yang mbois.
9. Sahabatku Tungik Family, Tim Futsal W.I.P, Teman-teman redboXX, Erick
Sunur (My Mentor), Teman-teman e! Entertaiment yang selalu memberi
semangat serta dorongan agar penulis dapat menyelesaikan Laporan ini.
Dengan menyadari kemampuan yang terbatas dalam penulisan
proposal ini, penulis meminta maaf yang sebesar-besarnya jika terdapat
kesalahan, serta penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak demi kesempurnaan dari penulisan laporan proposal ini.
Penulis
Krishna Narendra.A.D.S

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................

i

LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................

ii

KATA PENGANTAR ................................................................................

iii

DAFTAR ISI ..............................................................................................


v

DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................

viii

ABSTRAKSI ..............................................................................................

ix

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah........................................................

1

1.2 Perumusan Masalah ..............................................................


5

1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................

5

1.4 Manfaat penelitian ................................................................

5

BAB II KAJ IAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori .....................................................................

8

2.1.1 Organisasi ....................................................................

8

2.1.2 Karyawan.......................................................................


10

2.1.3 Tujuan Ikut Dalam Organisasi.......................................

11

2.1.4 Komunikasi Organisasi..................................................

13

2.1.5 Jaringan Komunikasi......................................................
v

15

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.1.6 Arus Informasi Dalam Organisasi.................................


16

2.1.7 Kebijakan Komunikasi..................................................

17

2.1.8 Kom. Organisasi Yang Efektif......................................

18

2.1.9 Iklim Komunikasi Organisasi........................................

19

2.1.9.1 Faktor-Faktor Iklim Kom. Organisasi.........................

20

2.1.9.2 Karakteristik Iklim Kom. Organisasi..........................

22

2.2 Kinerja ..................................................................................

26

2.2.1 Faktor-Faktor Kinerja............ .......................................

27

2.2.2 Karakter Pegawai dengan Kinerja Tinggi .....................

28

2.3 Kerangka Berpikir ................................................................

29

BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel .....................

32

3.2 Teknik Penarikan Sampel .....................................................

41

3.3 Teknik Pengumpulan Data ....................................................

42

3.4 Metode Analisis Data............................................................

42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian .......................................

48

4.1.1 Latar Belakang Perusahaan ..........................................

48

4.1.2 Struktur Organisasi ......................................................

49

4.2 Penyajian Data dan Analisis Data .........................................

50

4.2.1 Identitas Responden .....................................................

50

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.2.2 Deskripsi Indikator Iklim Komunikasi Organisasi di iClub
Pool & Junction Surabaya .....................................................

55

4.2.2.1 Kepercayaan ...........................................................

56

4.2.2.2 Pembuatan Keputusan Bersama ..............................

61

4.2.2.3 Kejujuran ...............................................................

66

4.2.2.4 Keterbukaan Dalam Komunikasi ke Bawah ............

70

4.2.2.5 Nilai Mendengarkan Dalam Komunikasi ke Atas ..

75

4.2.2.6 Nilai Perhatian untuk Tujuan Berkinerja Tinggi......

79

4.3 Pembahasan ..........................................................................

83

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ............................................................................

94

5.2 Saran ......................................................................................

95

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................

97

LAMPIRAN ...............................................................................................

99

vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner ..............................................................................

99

Lampiran 2 : Tabel Indikator-indikator Iklim Komunikasi Organisasi ........

106

Indikator Kepercayaan .................................................................

106

Indikator Pembuatan Keputusan Bersama ....................................

110

Indikator Kejujuran ......................................................................

114

Indikator Keterbukaan dalam Komunikasi ke Bawah ...................

118

Indikator Mendengarkan dalam Komunikasi ke Atas....................

122

Indikator Nilai Perhatian untuk Tujuan Berkinerja Tinggi ............

126

Lampiran 3 : Tabel Iklim Komunikasi organisasi Keseluruhan ...................

130

Lampiran 4 : Struktur Organisasi ...............................................................

133

viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRAKSI
KRISHNA NARENDRA ANDREW .D.S, IKLIM KOMUNIKASI
ORGANISASI DI iCLUB POOL & J UNCTION SURABAYA.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui iklim komunikasi organisasi di
iCLUB Pool & Junction Surabaya yang didasarkan atas permasalahan yang terjadi
di iCLUB Pool & Junction Surabaya, yaitu kesenjangan hubungan antara atasan
dengan bawahan atau karyawan kurang terjalin dengan baik. Hal ini di
indikasikan karena adanya gap antara atasan dengan bawahan / karyawan.
Dalam penelitian mengenai iklim komunikasi organisasi di iCLUB Pool &
Junction Surabaya, peneliti menggunakan indikator-indikator dari teori Wayne
Pace & Petterson, yaitu kepercayaan, pembuatan keputusan bersama, kejujuran,
keterbukaan dalam komunikasi ke bawah, nilai mendengarkan dalam komunikasi
ke atas, serta nilai perhatian untuk tujuan berkinerja tinggi.
Metode penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan tehknik penarikan
sampel menggunakan total sampling, yakni seluruh karyawan iCLUB Pool &
Junction Surabaya yang berjumlah 75 orang dijadikan populasi. Data yang
diambil merupakan data primer yang diperoleh berdasarkan kuesioner yang
disebarkan dan diisi oleh semua karyawan iCLUB Pool & Junction Surabaya.
Analisis data dilakukan dengan menggunakan data yang telah diklarifikasikan dan
dihitung untuk ditampilkan dalam bentuk prosentase.
Kata Kunci

:

Iklim Komunikasi Organisasi, di iCLUB Pool & Junction

Surabaya.

ix
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah
Iklim komunikasi organisasi sama halnya dengan iklim tempat

seseorang berada. Iklim komunikasi sebuah organisasi mempengeruhi cara
hidup : seperti kepada siapa seseorang bicara, siapa yang disukai, perasaan
seseorang, kegiatan kerja seseorang, perkembangan seseorang, sesuatu yang
ingin dicaoai dan cara seseorang menyesuaikan diri dengan organisasi.
Redding (1972) menyatakan bahwa “iklim komunikasi organisasi jauh
lebih penting daripada ketrampilan atau teknik-teknik komunikasi sematamata dalam menciptakan suatu organisasi yang efektif (Pace dan Faules,
2002, p. 148). Kita dapat memahami lebih baik apa yang mendorong anggota
organisasi untuk bersikap dengan cara-cara tertentu melalui iklim organisasi.
Dalam buku komunikasi organisasi yang ditulis oleh peace dan faules
juga mengatakan bahwa iklim komunikasi organisasi merupakan gabungan
dari persepsi-persepsi suatu evaluasi makro-mengenai peristiwa komunikasi,
perilaku manusia, respon pegawai terhadap pegawai lainnya, harapanharapan, konflik antarpesona, dan kesempatan bagi pertumbuhan dalam
organisasi tersebut.
Iklim komunikasi merupakan salah satu pengeruh yang paling penting
dalam produktivitas organisasi. Iklim yang diciptakan dalam suatu organisasi
memiliki dampak yang sangat berarti terhadap semua orang yang bekerja

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1

didalamnya. Iklim organisasi dapat memberikan pedoman berperilaku bagi
perilaku individu seperti pengambilan keputusan, bekerja secara efektif,
berhubungan dengan sesame anggota organisasi, penyampaian gagasan yang
inovatif.
Kovach (1980) menyatakan bahwa sikap pegawai dan faktor
sebenarnya yang memotivasi pegawai berubah lebih cepat daripadakecepatan
perubahan pengetahuan penyelia mengenai apa yang memotivasi pekerja.
(Pace dan Faules, 2002, p. 118).
Sebuah iklim komunikasi organisasi yang sehat dapat kita lihat dari
beberapa factor yang terjadi dalam perusahaan itu sendiri, salah satunya
melalui motivasi kerja karyawan yang ada. “Motivasi kerja adalah bagaimana
anggota organisasi menafsirkan lingkungan kerja mereka. Seberapa baik
harapan terpenuhi, peluang apa yang tersedia, seberapa banyak pemenukan
yang terjadi dan seberapa baik peranan-peranan organisasi yang bermanfaat
dilaksanakan.” (Pace dan Faules, 2002: p. 139). Jadi dengan meningkatnya
motivasi kerja karyawan yang ada, berarti iklim komunikasi dalam organisasi
bejalan dengan sehat dan semua karyawan

ikut mendukung dan

melaksanakan operasional dengan baik demi mencapai tujuan organisasi.
Sebuah perusahaan diharapkan dapat menciptakan iklim yang
menimbulkan kenyamanan dan kepuasan dalam bekerja melalui kebijakan,
struktur, dan prosedur kerja sehingga akan meningkatkan motivasi kerja bagi
orang-orang yang bekerja didalamnya. Iklim komunikasi yang penuh
persaudaraan mendorong para anggota organisasi berkomunikasi secara

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

terbuka, rileks, ramah tamah, dengan anggota yang lain. Sedangkan iklim
yang negative menjadikan anggota tidak berani terbuka dan penuh rasa
persaudaraan.(Arni, 2004: p. 85).
Pengaruh yang terjadi mengenai iklim komunikasi organisasi terhadap
motivasi kerja karyawan suatu organisasi menjadi suatu bahan yang sangat
menarik untuk diteliti. Karena Peneliti ingin mengetahui bagaimana pengaruh
iklim komunikasi organisasi terhadap motivasi kerja karyawan perusahaan,
karena motivasi kerja karyawan merupakan hal yang penting bagi suatu
organisasi. Dimana karyawan merupakan asset terpenting dari suatu
perusahaan.
Sukses atau tidak usaha dalam mencapai tujuan perusahaan atau
organisasi, berpangkal tolak pada tinggi rendahnya motivasi kerja karyawan
dalam melakukan pekerjaan, dan diduga salah satu factor lingkungan yang
mempengaruhi motivasi kerja berprestasi tersebut adalah iklim organisasi.
Terkadang manajer tidak menyadari bahwa ilim komunikasi sebuah
perusahaan (banyak selentingan, suara bawahannya tidak didengar oleh
atasan) maka besar kemungkinan karyawan tersebut akan cenderung bekerja
setengah-setengah sehingga hasil kerjanya tidak maksimal. Haney (1973)
menemukan bahwa makin tinggi kepercayaan cenderung motivasi kerja
makin tinggi. (Arni, 2004: p. 174)
Seorang karyawan akan lebih termotivasi kerja untuk bekerja jka
didukung oleh iklim komunikasi yang sehat. Meskipun seorang karyawan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

mempunyai skill yang tinggi tetapi karyawan tersebut tidak termotivasi kerja,
maka akan sia-sialah skill yang dimilikinya.
Alasan penulis meneliti iCLUB Pool & Junction sebagai tempat
penelitian karena ingin mengetahui tentang bagaimana iklim komunikasi di
iCLUB Pool & Junction Surabaya yang baru berdiri pada awal tahun 2010.
Berdasarkan pada data yang penulis dapatkan dari iCLUB Pool & Junction,
iCLUB Pool & Junction adalah entertainment club terlengkap di kawasan
Surabaya Timur dengan fasilitas bilyard, liquor store, lobby lounge,
merchandise store dan club. Penulis juga telah aktif dalam keorganisasian di
iCLUB Pool & Junction selama kurang lebih empat bulan untuk melakukan
Magang Kerja Nyata (MKN). Dalam kurun waktu itu, penulis telah cukup
banyak menerima masukan dari sebagian karyawan yang menyatakan bahwa
suasana komunikasi dalam organisasi tidak maksimal. Penulis juga menerima
informasi bahwa karyawan merasa bahwa saran dan kritik yang mereka
utarakan kurang mendapat respon dari pihak manajemen, hal ini
menyebabkan karyawan lebih cenderung untuk tidak mengutarakan saran dan
kritik mereka, padahal saran dan kritik tersebut dapat menjadi masukan untuk
kemajuan perusahaan. Tetapi yang paling menarik pehatian penulis adalah
beberapa kali terjadi pergantian karyawan baik itu mengundurkan diri
maupun di keluarkan oleh pihak manajemen, hal tersebut terjadi tanpa ada
yang mengetahui dengan pasti mengapa karyawan tersebut keluar dari
perusahaan, yang ada hanya keluar dari mulut ke mulut yang akhirnya
menjadi selentingan. Akibat dari beberapa kali terjadi pergantian karyawan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

tanpa alasan yang jelas, beberapa karyawan mulai merasa bahwa mereka
setiap saat bisa dipecat jika pihak menejemen sudah tidak membutuhkan
mereka lagi. Dengan kata lain mereka sudah kehilangan kinerja untuk bekerja
lebih baik hal ini tentu saja akan mempengaruhi kinerja perusahaan karena
perusahaan kehilangan karyawan yang termotivasi untuk meningkatkan
kinerja perusahaan. Dimana akhirnya karyawan akan bekerja seadanya atau
hanya sekedar menjalakan tugas saja, tanpa ada motivasi untuk berbuat lebih
untuk perusahaan.
Motivasi kerja karyawan yang tinggi memiliki peran yang penting
dalam

rangka

meningkatkan

kinerja

perusahaan.

Seiring

dengan

meningkatnya kinerja perusahaan, diharapkan konsumen memiliki informasi
yang baik mengenai perusahaan, mereka diharapkan akan menjadi pelanggan
dan konsumen yang baik. Dengan demikian, diharapkan konsumen atau
pelanggan akan lebih setia pada perusahaan dan dapat mempromosikan
perusahaan kepada orang lain, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan
sales perusahaan. Menciptakan kinerja karyawan yang tinggi banyak
bergantung pada beberapa aspek yang diperkirakan mempunyai dampak
secara langsung. Aspek yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah aspek
iklim komunikasi organisasi.

1.2

Rumusan Masalah

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka dapat
dirumuskan masalah penelitian, yakni :
Bagaimanakah iklim komunikasi organisasi di iCLUB Pool & Junction
Surabaya?

1.3

Tujuan Penelitian
Berdasar pada rumusan masalah di atas, adapun tujuan dari penelitian

ini nantinya adalah :
Untuk mengetahui iklim komunikasi organisasi di iCLUB Pool &
Junction.

1.4

Manfaat Penelitian
Dalam penelitian yang nantinya akan dilakukan ini diharapkan agar

dapat memberikan manfaat berguna bagi beberapa pihak, antara lain :
1. Manfaat Praktis
Untuk memberikan masukan kepada perusahaan iCLUB Pool & Junction
tentang pengaruh iklim komunikasi organisasi terhadap kinerja tinggi
karyawan, dan apabila terdapat pengaruh antara iklim komunikasi
terhadap kinerja tinggi karyawan. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi
salah satu alternatif bagi organisasi dalam meningkatkan motivasi kerja
karyawannya, mengingat pentingnya karyawan itu sendiri bagi sebuah
organisasi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

2. Manfaat Akademik
Untuk menambah acuan perpustakaan tentang pengaruh yang terjadi
antara iklim komunikasi organisasi terhadap kinerja tinggi karyawan, juga
sebagai sarana untuk mengaplikasikan teori-teori dan ilmu pengetahuan
yang selama ini didapat dari universitas pada dunia kerja nyata, sekaligus
diharapkan dapat menjadi salah satu kontribusi literatur bagi penulisan
karya ilmiah yang akan datang.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teor i
2.1.1

Definisi Organisasi
Studi organisasi adalah studi mengenai cara orang memandang obyek;

Obyek, juga studi mengenai obyek-obyek itu sendiri. (Pace dan Faules, 2001:2)
Banyak pemikiran dari para ahli yang membahas mengenai organisasi salah
satunya adalah definisi yang ditulis oleh Oliver Sheldon (1923) yang menyatakan
bahwa organisasi adalah proses penggabungan pekerjaan yang para individu atau
usaha yang tersedia. Hal serupa juga dikemukakan oleh Chestef I. Banard (1938)
yaitu organisasi adalah suatu sistem tentang aktivitas-aktivitas kerjasama dari dua
orang atau lebih, sesuatu yang tak berwujud dan tak bersifat pribadi, sebagian
besar mengenai hal hubungan-hubungan.
Dalam kata-kata yang lebih sederhana, organisasi adalah sekelompok
orang yang bersatu padu bekerja untuk suatu tujuan bersama di bawah
kepemimpinan bersama dengan alat-alat yang tepat. Sedangkan Sutarto (2002:40)
bahwa secara keseluruhan, organisasi adalah sistem sating mempengaruhi antar
orang dalam kelompok yang bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.
Organisasi juga dapat dikatakan sebagai kesatuan sosial yang dikoordinasikan
secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif diidentifikasikan dan bekerja
secara terus-menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok

8
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

tujuan definisi ini dikemukakan oleh Sthepen P. Robbin (Soeinirat, Ardianto,
Suininar, 1999:l-9).
Dalam buku “komunikasi organisasi” milik R Wayne Pace dan Don F
Faules dikatakan bahwa suatu organisasi, sebuah wadah yang menampung orang orang dan obyek-obyek, orang-orang dalam organisasi yang berusaha mencapai
tujuan bersama. Bila organisasi sehat, bagian-bagian yang interdependent bekerja
dengan cara yang sistematis untuk memperoleh hasil yang diinginkan. (Pace dan
Foules, 2001 : I 7).
Secara Harafiah, organisasi berarti perpindahan dan bagian-bagian yang
satu sama lain saling tergantung. Charles I. beranda mendefinisikan organisasi
sebagai sistem dari kegiatan manusia yang bekerja san& Kemudian Everett M.
Rogers dan Rekah Agarwala - Roges dalam bukunya Communication in
Organizations menyatakan organisasi adalah sistem yang mapan dari orang-orang
yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama, melalui suatu jenjang
kepangkatan dan pembagian kerja
Dari definisi-definisi tersebut dapat dilihat beberapa hakekat organisasi,
yaitu:
1. Organisasi merupakan sebuah sistem yang stabil atau baik dari segi hukum
maupun sosial. Pada dasarnya sistem sebuah organisasi di dalamnya terdapat,
jaringan-jaringan hubungan yang diperpanjang sebagai sebuah sistem sosial.
2. Organisasi merupakan suatu kumpulan orang-orang yang melakukan
kerjasama artinya setiap orang dalam organisasi harus berpartisipasi
Partisipasi sangat erat kaitannya dengan kerjasama adapun pengertiannya

9
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

adalah keterlibatan spontan yang disertai kesadaran dan tanggung jawab
terhadap kepentingan kelompok untuk mencapai suatu tujuan.
Berdasarkan definisi-definisi diatas, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa organisasi adalah suatu bentuk perkumpulan dari individu-individu yang di
dalamnya terdapat jaringan-jaringan hubungan yang dipandang sebagai suatu
sebagai suatu sistem yang saling melengkapi kebutuhan satu sana lain sehingga
tercapainya tujuan bersama.
2.1.2

Karyawan
Menurut undang-undang No. 13 Tahun 2003, tenaga kerja adalah setiap

orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa,
baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.
Hasibuan (2005:12) menjelaskan bahwa karyawan adalah penjual jasa
(pikiran dan tenaganya) dan mendapat kompensasi yang besarnya telah ditetapkan
telah dahulu Dalam hal ini, karyawan wajib dan terikat untuk mengerjakan
pekerjaan yang diberikan berhak memperoleh kompensasi sesuai dengan
perjanjian. Posisi karyawan dalam suatu perusahaan dibedakan atas karyawan
operasional dan karyawan manajerial (pimpinan).
1. Karyawan Operasional
Karyawan operasional adalah orang yang secara langsung harus mengerjakan
sendiri pekerjaannya sesuai dengan perintah atasan
2. Karyawan Manajerial
Karyawan manajerial adalah setiap orang yang berhak memerintah
bawahannya untuk mengerjakan sebagian pekerjaannya dan dikerjakan sesuai

10
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

dengan perintah. Mereka mencapai tujuannya melalui kegiatan-kegiatan orang
lain. Karyawan manajerial ini dibedakan atas manajer lini dan manajer staff.
a. Manajer Lini
Manajer lini adalah seorang pemimpin yang mempunyai wewenang lini
(line up), berhak dan bertanggung jawab langsung merealisasi tujuan
perusahaan
b. Manajer Staf
Manajer staf adalah pemimpin yang mempunyai wewenang staf
(stelauhority) yang hanya berhak memberikan saran dan pelayanan untuk
memperlancar penyelesaian tugas-tugas manajer lini.
Jadi, pengertian tenaga kerja lebih luas daripada pengertian karyawan,
karena tenaga kerja adalah orang yang bekerja di dalam maupun di luar
hubungan kerja. Ciri khas hubungan kerja adalah tenaga kerja itu bekerja di
bawah perintah orang lain dengan menerima balas jasa (Hasibuan, 2005:12).
2.1.3

Tujuan Ikut Dalam Organisasi
Selama masa hidupnya manusia lebih banyak berada dalam saling

mempengaruhi dengan orang lain daripada menyendiri. Pada dasarnya manusia
tidak mampu hidup seorang diri. Hampir sebagian bear tujuannya hanya dapat
terpenuhi apabila yang bersangkutan berhubungan dengan orang lain.
Manusia masuk ke dalam kelompok tentunya dengan tujuan tertentu
diharapkan dapat menimbulkan kepuasan. Berbagai tujuan yang dapat diperoleh
apabila seseorang masuk ke dalam kelompok dapat bermacam-macam.

11
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Seseorang bergabung atau tinggal sebagai anggota kelompok karena dia
berharap bahwa kelompok akan membantu beberapa fungsi atau tujuannya.
Menurut Herbert G Hicks dalam Sutarto (2003:3-4), adalah:
1. Kelompok atau organisasi sering dipakai untuk memecahkan Masalahmasalah ekonomi, militer, dan masalah-masalah lain.
2. Manusia mungkin masuk kelompok jugs dikarenakan kebutuhannya diterima
dan mencegah kesepian dan kerenggangan. Keagamaan, famili, dan
kelompok-kelompok lain sering membentuk kebutuhan ini.
3. Kelompok juga dapat memberi bantuan pada manusia yang kesusahan.
4. Kelompok. dapat memberikan tujuan dan nilai hidup yang lebih bernilai,
norma perilaku, dan kesetiaan kelompok
5. Kelompok sosial, kerja, dan bermacam-macam kelompok lainnya memberikan
prestige, status, dan pengakuan.
6. Kelompok dengan kehidupan mereka, memberi manusia kesempatan
memuaskan kebutuhannya guna mengemukakan perasaannya dan melakukan
hubungan dengan berbagai cara.
7. Perasaan keamanan seseorang sering dimanfaatkan dan kelompok jika mereka
mengurangi kecemasan orang dengan memberi dukungan, pertahanan dan
perasaan diikutsertakan.
8. Terkadang kelompok membantu memberikan therapy tat kala memecahkan
permasalahan pribadi

12
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Apabila berbagai tujuan tersebut direnungkan, maka akan nampak bahwa
kehidupan saling pengaruh dengan orang lain jauh lebih bermanfaat dibandingkan
hidup seorang diri.

2.1.4

Komunikasi Organisasi
Komunikasi merupakan suatu bidang yang sangat penting dalam

organisasi. Komunikasi dalam organisasi adalah suatu proses penyampaian
informasi, ide - ide, di antara para anggota organisasi secara timbal balik dalam
rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Komunikasi organisasi pada
dasarnya merupakan suatu kegiatan intent di dalam organisasi.(Wursanto,
2003:157). Menurut Wayne (2001:143) didefinisikan sebagai pertunjukan dan
penafsiran pesan diantara unit- unit komunikasi yang merupakan bagian dan
sesuatu organisasi.
Redding dan Sanborn mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah
pengiriman dan penerimaan informasi dalam organisasi yang kompleks
(Muhammad, 2004:65). Komunikasi organisasi juga dapat didefinisikan sebagai
pertunjukan dan penafsiran pesan diantara unit-unit komunikasi yang merupakan
bagian dan suatu organisasi tertentu (Pace & Faules, 2001:31).
Komunikasi organisasi (organizational communication) terjadi dalam
suatu organisasi, bersifat formal dan juga informal, dan berlangsung dalam suatu
jaringan yang lebih besar dari pada komunikasi kelompok (Mulyana, 2001:75).
Pengertian komunikasi organisasi dan buku Deddy Mulyana ini akan menjadi
acuan peneliti dalam melakukan penelitian.

13
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Untuk memahami komunikasi, ada baiknya kita memahami terlebih
dahulu konseptualisasinya. Dalam komunikasi setidaknya terdapat 3 kerangka
pemahaman mengenai komunikasi, yaitu: komunikasi sebagai tindakan satu arah,
komunikasi sebagai interaksi, komunikasi sebagai transaksi. Dalam penelitian ini,
peneliti cenderung menggunakan kerangka komunikasi sebagai interaksi.
Komunikasi sebagai interaksi menyertakan komunikasi dengan suatu
proses sebab-akibat atau aksi-reaksi, yang arahnya bergantian. Seseorang
menyampaikan pesan, baik verbal atau nonverbal, seseorang penerima bereaksi
dengan memberi jawaban verbal atau menganggukkan kepala, kemudian orang
pertama bereaksi lagi. setelah menerima respon atau umpan balik dan orang
kedua, dan seterusnya (Mulyana, 2001: 65).
Dari konseptualisasi tersebut Shannon dan Weaver menyatakan bahwa
komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh-mempengaruhi
satu sama lainnya, sengaja atau tidak sengaja (Pareno, 2002:4)
Untuk memahami komunikasi organisasi, Anil Muhammad memberikan
definisi sendiri yang digunakan untuk memahami komunikasi organisasi sebagai
berikut: komunikasi adalah pertukaran pesan verbal maupun non-verbal antara si
pengirim dengan si penerima pesan untuk mengubah tingkah laku (2004:4-5).
Dalam bukunya Robbins mengungkapkan bahwa dalam berkomunikasi
pria lebih langsung, tidak tergantung dan cenderung memegang kendali yang
sering dipertegas dengan jalan mengemukakan pemecahan. Sedangkan wanita
dalam berkomunikasi tidak langsung, mencari dukungan dan hubungan, bukan
untuk memperoleh nasihat pria (2003:2 1).

14
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Jalaluddin Rackhmat pernah mengungkapkan bila orang-orang memiliki
kesamaan dalam nilai-nilai, sikap, kekayaan, tingkat sosial ekonomi, agama,
ideologis cenderung saling menyukai dalam berkomunikasi (1994:111). Selain itu
dikatakan pula bahwa, orang cenderung menyenangi orang-orang yang memiliki
kemampuan lebih tinggi daripada dirinya atau lebih berhasil dalam kehidupannya
(Rakhmat, 1994:117).
Schein mengatakan bahwa organisasi adalah suatu koordinasi rasional
kegiatan sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan umum melalui
pembagian pekerjaan dan fungsi melalui hirarki otoritas dan tanggung jawab.
Schein juga mengatakan bahwa organisasi mempunyai. karakteristik tertentu yaitu
mempunyai struktur, tujuan, saling berhubungan satu bagian dengan bagian lain
dan tergantung kepada komunikasi manusia untuk mengkoordinasikan aktivitas
dalam organisasi tersebut (Muhammad, 2004:23).

2.1.5

J aringan Komunikasi
Jaringan komunikasi adalah saluran-saluran yang merupakan tempat

informasi mengalir. Ada 2 bentuk jaringan, yaitu jaringan komunikasi formal dan
jaringan komunikasi informal (Suwarto, 1999:167).
1. Jaringan komunikasi formal: adalah komunikasi yang bertalian dengan tugas;
proses komunikasi mengikuti rantai wewenang. Jaringan ini biasanya vertikal
(Robbins, 2003:13).
2. Jaringan komunikasi informal: biasanya seperti bisikan - bebas untuk
bergerak

ke

segala arah,

melewati tingkat-tingkat

wewenang,

dan

15
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

kemungkinan besar memenuhi kebutuhan sosial anggota kelompok karena
mempermudah penyelesaian tugas (Robbins, 2003). Atau jaringan komunikasi
yang terdapat dalam organisasi dan merupakan jalan pintas yang memotong
saluran formal (selentingan komunikasi).

2.1.6

Arus Infor masi Dalam Organisasi
Desain organisasi haruslah memungkinkan terjadinya komunikasi ke

empat arah yaitu: .ke atas, ke bawah (vertikal); horisontal; dan diagonal (Suwarto,
1999:166).
1. Komunikasi ke bawah: adalah komunikasi yang mengalir dan tingkat atas ke
tingkat bawah dalam sebuah organisasi dan mencakup: kebijaksanaan
pimpinan, instruksi, dan memo resmi.
2. Komunikasi ke atas: adalah komunikasi yang mengalir dan ditingkat bawah
ke tingkat atas sebuah organisasi dan mencakup: kotak saran, pertemuan
kelompok, dan prosedur keluhan.
3. Komunikasi horisontal: adalah komunikasi yang mengalir melintasi berbagai
fungsi dalam

organisasi.

Bentuk

komunikasi

ini diperlukan untuk

mengkoordinasi dan mengintegrasikan berbagai fungsi organisasi
4. Komunikasi diagonal: adalah komunikasi silang melintasi fungsi dan tingkat
dalam organisasi. Hal ini penting dalam situasi di maim anggota tidak dapat
berkomunikasi lewat saluran ke atas, ke bawah, ataupun horisontal.

16
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.1.7

Kebijakan Komunikasi
Kebijakan komunikasi menggambarkan suatu penempatan tujuan yang

diinginkan organisasi dan untuk mencapainya dengan memandang komunikasi.
Dalam suatu organisasi di mana tidak terdapat kebijakan-kebijakan komunikasi
formal, setiap individu manajer, supervisor, kepala seksi, dan karyawan, maka
akan dapat menimbulkan konflik antar anggota ketika interaksi (Soeinirat, rdianto,
Suininar, 1999:6.3).
Sigband (1996) dan Pace (1983), mengamati bahwa “sewaktu perusahaan
tidak memiliki filosofi komunikasi, kita hampir tanpa kekecualian akan
memberikan suatu hasil: (Soeinirat, Ardianto, Surnirat, 1999:64).
1. Sedikit atau tidak ada pembahasan terhadap sebagai isu yang kontroversial
(masalah karyawan, gaji promosi, pemutusan hubungan kerja dan lainnya).
2. Berbeda cara-cara mengatasi isu yang sejenis melalui organisasi.
3. Diskusi selanjutnya tetap dangkal dan hanya membahas permukaan dan suatu
topik untuk menghasilkan item-item yang nyata kepada kepentingan bagi
individual, di dalam dan diluar perusahaan.
Burhan (1971) dalam Pace (1983) telah mengamati, meskipun setiap
organisasi berbeda dalam menuangkan kebijakannya secara formal, tetapi
kesulitan komunikasi suatu. organisasi sering muncul karena perbedaan persepsi
karyawan suatu perusahaan atau suatu kelompok kerja dengan supervisor tentang
kebijakan. (Soeinirat, Ardianto, Suininar, 1999:64).
Sigmund (1969) dan Pace (1983) dalam Soeinirat Ardianto; Suminar
(.1999:64-65), mengemukakan filosofi komunikasi, sebagai berikut:

17
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1. Karyawan hams diberi informasi tentang aktivitas organisasi.
2. Karyawan harus diberi informasi tentang tujuan, sasaran, perencanaan dan
arah perusahaan.
3. Karyawan harus diberi informasi tentang isu negatif sensitif, dan kontroversial
4. Karyawan haru didorong untuk berperan serta dalam berlangsungnya arus
komunikasi dua arah.
5. Karyawan harus mengadakan pertemuan secara periodik dengan supervisor
mereka untuk membahas kinerja kerja dan harapan karyawan.
6. Pertemuan harus dilakukan untuk menentukan sesuatu yang penting dan
mendorong ekspresi mereka.
7. Karyawan harus memiliki situasi dan kondisi tertentu yang memungkinkan
berkomunikasi secara cepat.
Secara filosofis komunikasi yang efektif dalam organisasi adalah adanya
kata sepakat untuk perencanaan informasi jangka panjang dengan aspek lainnya,
serta membuka saluran komunikasi dan mengembangkan kebebasan menuangkan
ide.

2.1.8

Komunikasi Organisasi yang Efektif
Komunikasi organisasi

yang efektif dapat terjadi apabila

iklim

komunikasi. yang ada dalam organisasi tersebut cukup mendukung. Iklim
komunikasi merupakan gabungan dan persepsi-persepsi suatu evaluasi makro
mengenai peristiwa komunikasi, perilaku manusia, respon pegawai terhadap
pegawai lamanya,

harapan-harapan,

konflik-konflik

antar

personal,

dan

18
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

kesempatan bagi pertumbuhan organisasi tersebut. Iklim komunikasi berbeda
dengan iklim pesan dan peristiwa yang berhubungan dengan pesan yang terjadi
dalam organisasi (Pace dan Faules, 2000:1 S4).
Iklim komunikasi yang penuh persaudaraan mendorong para anggota
organisasi berkomunikasi secara terbuka, nicks, ramah tamah dengan anggota
yang lain. Sedangkan iklim yang negatif menjadikan anggota tidak berani
secara terbuka dan penuh rasa persaudaraan (Muhammad, 2004-85)
Redding dalam Pace dan Faules (2000:154) menyebutkan bahwa iklim
komunikasi organisasi merupakan fungsi kegiatan yang terdapat dalam organisasi
untuk menunjukkan kepada anggota organisasi bahwa organisasi tersebut
mempercayai anggotanya dan memberikan kebebasan dalam mengambil resiko,
mendorong dan memberi tanggung jawab dalam mengerjakan tugas-tugas,
menyediakan informasi yang terbuka dan cukup tentang organisasi, dipercayai
dan terus terang dan anggota. organisasi, secara aktif memberi

penyuluhan

kepada para anggota organisasi sehingga dapat melihat bahwa keterlibatan
anggota penting terhadap keputusan-keputusan dalam organisasi, dan menaruh
perhatian pada pekerjaan yang bermutu tinggi dan memberi tantangan.

2.1.9

Iklim Komunikasi Organisasi
Denis mengemukakan iklim komunikasi organisasi sebagai kualitas

pengalaman yang bersifat objektif mengenal lingkungan internal organisasi, yang
mencakup persepsi anggota organisasi terhadap pesan dan hubungan pesan
dengan kejadian yang terjadi di dalam organisasi (Muhammad, 2004:86).

19
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Dalam Pace dan Faules mengatakan bahwa iklim komunikasi organisasi
merupakan fungsi kegiatan yang terdapat dalam organisasi untuk menunjukkan
kepada anggota organisasi bahwa organisasi tersebut mempercayai mereka dan
memberi mereka kebebasan dalam mengambil resiko(2001:154).
Iklim komunikasi organisasi berbeda dengan iklim organisasi, dalam arti
iklim komunikasi meliputi persepsi-persepsi mengenai pesan dan peristiwa yang
berhubungan dengan pesan yang dalam organisasi (Pace & Faules, 2001:147).
Pernyataan dan buku karangan Pace dan Faules ini akan menjadi acuan bagi
peneliti dalam melakukan penelitian.
2.1.9.1 Faktor-Faktor Iklim Komunikasi Organisasi
Dan Hasil penelitian yang dilakukan Pace dan Peterson menunjukkan
bahwa paling sedikit ada enam faktor besar yang mempengaruhi iklim komunikasi
organisasi. Keenam faktor tersebut adalah: (Pace & Faules, 2001:159-160).

1. Kepercayaan.
Personel di semua tingkatan harus berusaha keras untuk mengembangkan dan
mempertahankan hubungan yang di dalamnya ada kepercayaan, keyakinan,
dan kredibilitas yang didukung oleh pernyataan dan tindakan.
2. Pembuatan keputusan bersama.
Para pegawai di semu tingkatan dalam organisasi harus diajak berkomunikasi
dan berkonsultasi mengenai semua masalah dalam. semua wilayah kebijakan
organisasi yang relevan dengan kedudukan mereka. Para pegawai di semua

20
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

tingkatan harus diberi kesempatan berkomunikasi dan berkonsultasi dengan
manajemen di atas mereka agar berperan serta dalam proses pembuatan
keputusan dan penentuan tujuan.
3. Kejujuran
Suasana umum yang diliputi kejujuran dan keterusterangan harus mewarnai
hubungan-hubungan dalam organisasi, dan para pegawai mampu mengatakan
‘apa yang ada dalam pikiran mereka tanpa mengindahkan apakah mereka
berbicara kepada teman sejawat, bawahan atau atasan.
4. Keterbukaan dalam komunikasi ke bawah.
Kecuali untuk informasi rahasia, anggota organisasi harus relatif mudah
memperoleh informasi yang berhubungan langsung dengan tugas mereka saat
itu, yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk mengkoordinasikan
pekerjaan mereka dengan orang – orang atau bagian-bagian lainnya, dan yang
berhubungan dengan perusahaan, organisasinya, para pemimpin dan rencanarencana.
5. Keterbukaan dalam komunikasi ke atas.
Personel di setiap tingkatan dalam organisasi hams mendengarkan saran-saran
atau laporan-laporan yang dikemukakan personel di setiap tingkat bawahan
dalam organisasi, secara berkesinambungan dan dengan pikiran terbuka.
Informasi dan bawahan harus dipandang cukup penting untuk dilaksanakan
kecuali ada petunjuk yang berlawanan.

21
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.1.9.2 Karakter istik Iklim Komunikasi Organisasi
Gibb menegaskan bahwa tingkah laku komunikasi tertentu dan anggota
organisasi atau pegawai mengarah kepada iklim supportiveness (Muhammad,
2004:85). Iklim supportiveness disebut juga dengan iklim mendukung. Dalam
bukunya Curtis, Floyd, & Winsor mengemukakan bahwa terdapat 2 macam
karakteristik iklim komunikasi, yaitu iklim komunikasi mendukung dan iklim
komunikasi bertahan. Pada iklim bertahan, atmosfer terkesan “berat” dan represif.
Sadangkan pada iklim mendukung, orang-orang merasa dihormati dan satu sama
lain saling memberikan dorongan pada saat mereka berupaya menyelesaikan
tugasnya yang menumpuk (2004:42).
Tabel 2.1
Karakteristik iklim Komunikasi Yang Mendukung Dan Yang Bertahan
Iklim Ber tahan

Iklim Mendukung

Evaluasi

Deskripsi

Kontrol

Orientasi masalah

Strategi

Spontanitas

Kenetralan

Empati

Keunggulan

Kesamaan

Kepastian

Provisionalisme

Sumber: Curtis, Floyd, & Winsor, 2004:42
Evaluasi: dinilai oleh orang lain, biasanya menyebabkan ketegangan.
Komunikasi negatif menyalahkan orang lain. Umumnya menggunakan kata-kata
sifat, misalnya: salah, ngawur, bodoh (Rakhmat, 1994). Bila seseorang dinilai atau
dikritik atau dievaluasi, reaksi alamiah yang muncul adalah perasaan terancam.

22
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Ketika merasa terancam, seseorang akan menyalahkan orang lain (perpindahan),
mengevaluasi orang lain secara negatif (proyeksi), atau memberikan alasan-alasan
yang

bukan

merupakan

alasan

yang

nyata

seseorang

(rasionalisasi).

Deskripsi: berarti para anggota organisasi memusatkan pesan-pesan
mereka path peristiwa-peristiwa yang dapat diartikan dan mengurangi referensi
mengenai reaksi-reaksi subjektif atau emosional. Dalam deskripsi terdapat
dukungan, dan kesediaan menerima tanggung jawab. Selain itu dalam deskripsi
tidak tampak ancaman terhadap ego lawan bicaranya. Deskripsi juga dapat
ditunjukkan dengan menerima orang lain sebagai individu yang patut dihargai.
Umumnya menggunakan kata kerja, misalnya: menyebutkan, berpindah,
mengikuti (Rakhmat, 1994)
Kontrol: atau mengendalikan masalah berarti berusaha untuk mengubah
orang lain, mengendalikan perilakunya, mengubah sikap, pendapat dan tindakan.
Seseorang yang berupaya mengendalikan tindakan orang lain menganggap bahwa
gagasan-gagasan orang lain kurang bermutu. Orientasi Masalah: merupakan suatu
penangkal strategi kontrol dalam suatu organisasi. Orientasi messiah adalah
mengkomunikasikan keinginan untuk bekerja same mencari pemecahan masalah.
Orientasi masalah tidak mendikte. Pemecahan, namun mengajak orang lain
bersama-sama

untuk

menetapkan

tujuan

dan

memutuskan

bagaimana

mencapainya (Rakhmat, 1994).
Strategi: penggunaan tipuan-tipuan atau manipulasi untuk mempengaruhi
orang lain (Rakhmat, 1994:135). Pemanipulasian pegawai dengan cara
menyembunyikan informasi yang berhubungan atau meluncurkan ucapan

23
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

‘pengkhianatan’ yang tajam. Pemanipulasian disini melihat manusia sebagai
obyek dan pengaruh mereka (Leavitt, 1978).
Spontanitas: Gibbs mengistilahkan untuk bertindak spontan berarti berterus terang
dan ‘membuka rahasia’ kepada anggota-anggotanya dalam suatu organisasi.
Orang-orang yang spontan berupaya mencegah perasaan bertahan, mereka
berupaya jujur dan ‘up front’ terhadap orang lain. Orang-orang ini ‘mengatakan
sesuatu seperti yang dilihatnya’ dan pandangan ini mereka lakukan semata-mata
demi kepentingan terbaik organisasi.
Kenetralan : perilaku netral yang menunjukkan sedikitnya perhatian orang
mengenai arah komunikasi. Oleh karena itu individu yang dituju tidak merasa
menjadi seseorang yang khusus dan tidak merasa dihargai. Orang-orang tidak
merasa dihargai atas andil masa lalunya, mereka pun tidak dihargai karena belajar
dan kegagalan masa lalu. Perilaku netral memperlakukan orang lain lebih dari
sekedar objek (miliknya), bukan sebagai manusia.
Empati: Suatu upaya yang sungguh-sungguh untuk memahami situasi dan
sudut pandang orang lain. Empati lebih sungguh-sungguh daripada simpati
(merasa terharu); empati adalah turut merasakan perasaan orang lain. Oleh karena
itu adanya pengenalan terhadap nilai, tingkah laku, dan opini orang lain akan
memperkuat dan mendorong mereka; orang-orang tersebut menyadari bahwa
mereka tidak sendirian.
Keunggulan: (atau superiority) sikap ini menjadi nyata melalui
penggunaan posisi, wewenang, kemampuan intelektual, kekayaan, kekuatan fisik,
atau daya tank untuk memperoleh persetujuan. Pengertian wewenang yang

24
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

dimaksud adalah mengenai pangkat dan posisi yang resmi sebagai alat untuk
mengendalikan

dan

mempengaruhi

perilaku

atau

pribadi-pribadi

lain

(Leavitt,1978:150).
Kesamaan: menyatakan bahwa terdapat suatu ukuran rasa hormat tak
bersyarat terhadap orang lain dalam suatu organisasi. Terdapat upaya untuk
mengurangi perbedaan-perbedaan dalam kekuatan, kecakapan intelektual dan
sebagainya. Mengkomunikasikan suatu kepercayaan yang menyatakan bahwa
setiap orang dapat membuat suatu andil untuk keberhasilan organisasi akan
menciptakan rasa keterlibatan dari hasrat untuk berperan (untuk menginvestasikan
din sendiri).
Dalam kesamaan status boleh beda, tetapi komunikasi yang terjadi tidak
vertikal. Dalam berkomunikasi terdapat penghargaan dan rasa hormat pada
perbedaan pandangan dan keyakinan (Rakhmat, 1994).

Kepastian: sikap yang

meyakini din sendiri yang paling benar dan orang lain salah. Orang yang memiliki
kepastian bersifat dogmatis, ingin menang sendiri, dan melihat pendapatnya
sebagai kebenaran mutlak yang tidak dapat diganggu gugat (Rakhmat, 1994: 135)
Atau dengan kata lain orang-orang yang memperlihatkan ketidakpastian bersikap
tidak terbuka terhadap diskusi atau informasi tambahan; agaknya keputusan
mereka dibuat sebelumnya. Provisionalisme: “Provisional” dalam bahasa Inggris
artinya bersifat sementara atau menunggu sampai ada bukti yang lengkap
(Rakhmat, 1994:136). Bersedia bersifat “sementara” dalam penilaian mengenai
hal-hal terbaik.

25
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Orang-orang seperti itu mencari berbagai sudut pandang, seperti informasi
sebanyak-banyaknya dan serealistis-realistisnya. dan mereka pun terbuka untuk
mengubah perkiraannya wajib situasi mengharuskannya (kecuali jika hal itu akan
melanggar etika dan atau prinsip). Karakteristik iklim komunikasi organisasi ini
nantinya akan menjadi acuan bagi peneliti dalam melakukan penelitian.
Mengingat Gibb pernah menegaskan bahwa tingkah laku komunikasi tertentu dan
anggota or