Pengaruh Sosialisasi Perpajakan dan Kemudahan Teknologi Informasi E-SPT terhadap Pelaporan E-SPT PPh Pasal 21 Menurut Persepsi Konsultan Pajak (Studi pada Konsultan Pajak di Bandung).

(1)

i ABSTRAK

Jumlah pengguna e-SPT PPh Pasal 21 dari tahun ketahun tidak mengalami kenaikan yang berarti. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menarik minat masyarakat dalam menggunakan e-sPT. Salah satunya adalah dengan dikeluarkannya PER 14/PJ-2013 mengenai wajib lapor e-SPT PPh Pasal 21. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji apakah ada pengaruh sosialisasi perpajakan yang diberikan dan juga kemudahan teknologi informasi e-SPT terhadap pelaporan e-SPT PPh Pasal 21.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif dan dilakukan studi kasus. Teknik pengumpulan data dengan studi kepustakaan dan penyebaran kuesioner kepada Konsultan Pajak yang terdaftar di IKPI Cabang Bandung dengan responden sebanyak 48. Data dianalisis dengan menggunakan metode analisis regresi linear berganda dan uji hipotesis.

Hasil analisis melalui koefisien determinasi (R2) menyatakan bahwa sosialisasi perpajakan dan kemudahan teknologi informasi e-SPT berpengaruh positif sebesar 3,9% terhadap pelaporan e-SPT PPh Pasal 21 menurut persepsi Konsultan Pajak. Pengujian secara parsial melalui Uji t menyatakan bahwa sosialisasi memiliki hubungan yang positif dan berpengaruh walaupun pengaruh yang diberikan hanyalah sedikit terhadap pelaporan e-SPT PPh Pasal 21 dan kemudahan teknologi informasi e-SPT memiliki hubungan yang positif dan berpengaruh walaupun hanya sedikit pengaruhnya terhadap pelaporan e-SPT PPh Pasal 21 menurut persepsi konsultan pajak.

Kata Kunci : Sosialisasi Perpajakan, Kemudahan Teknologi Informasi e-SPT, Pelaporan e-SPT PPh Pasal 21.


(2)

ii ABSTRACT

The number of users of e-SPT Income Tax Article 21 from year to year does not increase significantly. Various attempts have been made to attract public interest in using e-SPT. One is through the issuance of PER 14 / PJ-2013 concerning compulsory reporting of e-SPT Income Tax Article 21. The purpose of this study was to examine the influence of socialization given and also the perceive of the ease of information technology e-SPT to the reporting of e-SPT Income Tax Article 21 ,

This type of research is descriptive and doing a case study. Data collection by literature studies and spreading questionnaires to 48 sample registered Tax Consultant in Bandung .Data questionnaires were analyzed using multiple linear analysis methods and test hypotheses.

Test results of the analysis through coefficient determination (R2) stated that tax socialization and perceived ease of information technology e-SPT give positive effect of 3.9% on the reporting of e-SPT Income Tax Article 21 according to perception of Tax Consultant. Partial testing by t-test states that socialization has positive relation and gives influence to the reporting of e-SPT Income Tax Article 21 even though just a small influence and the perceived ease of e-SPT information technology has positive relation and also gives influence to the reporting of e-SPT Income Tax Article 21 with small influence, according to the perception of a tax consultant.

Keywords: Tax Socialization, Perceived Ease of e-SPT Information Technology, Reporting of e-SPT Income Tax Article 21.


(3)

iii

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK ……….. i

ABSTRACT ……… ii

KATA PENGANTAR ……… iii

DAFTAR ISI ………... vi

DAFTAR TABEL ………... x

DAFTAR GAMBAR ……….. xii

DAFTAR LAMPIRAN ……….. xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian ………. 1

1.2. Identifikasi dan Perumusan Masalah ………. 8

1.3. Tujuan Penelitian ……….. 8

1.4. Manfaat Penelitian ……… 9

1.5. Lokasi dan Jadwal Penelitian ……… 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, MODEL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Kajian Pustaka ……… 11

2.1.1. Surat Pemberitahuan Elektronik (e-SPT) ………… 11

2.1.1.1. Pengertian e-SPT ……… 12

2.1.1.2. Syarat Melapor dengan e-SPT ……… 12

2.1.1.3.Tata Cara Pelaporan e-SPT ………. 13


(4)

iv

2.1.1.5. Prosedur Penyampaian e-SPT ……… 18

2.1.2. Sosialisasi Perpajakan ………. 21

2.1.2.1. Pengertian Sosialisasi Perpajakan ……... 21

2.1.2.2. Bentuk Sosialisasi Perpajakan ……… 23

2.1.2.3. Strategi Sosialisasi Perpajakan ……… 25

2.1.2.4. Jenis Sosialisasi …………..……….... 26

2.1.3. Pengertian Persepsi Kemudahan Teknologi Informasi e-SPT ………. 28

2.1.4 Penelitian Terdahulu ……… 33

2.2 Rerangka Pemikiran ………... 34

2.3. Model dan Hipotesis Penelitian ……….. 36

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian (Populasi) dan Teknik Pengambilan Sampel ………. 37

3.1.1. Obyek Penelitian (Populasi) ……… 37

3.1.2. Teknik Pengambilan Sampel ……….. 38

3.2 Metode Penelitian dan Operasionalisasi Variabel ……….. 39

3.2.1. Metode Penelitian yang Digunakan ……… 39

3.2.2. Teknik Pengumpulan Data ………. 40

3.2.3. Operasionalisasi Variabel ……… 41

3.2.3.1 Variabel Dependen ………. 41

3.2.3.2 Variabel Independen ……….. 42

3.2.4. Teknik Analisis ……….. 45

3.2.4.1 Uji Validitas ………... 48

3.2.4.2 Uji Reliabilitas ……… 50


(5)

v

3.2.4.4 Analisis Regresi Linear Berganda……….. 53

3.2.4.5 Pengujian Hipotesis ……… 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ……… 57

4.1.1. Deskripsi Objek Penelitian ………... 57

4.1.2 Hasil Pengujian Kualitas Data ……….. 59

4.1.2.1 Hasil Uji Validitas ……….59

4.1.2.2 Hasil Uji Reliabilitas ………... 62

4.1.3. Deskripsi Data Penelitian ……….... 63

4.1.4 Hasil Pengujian Asumsi Klasik ……… 65

4.1.4.1. Hasil Uji Multikolonieritas ……… 65

4.1.4.2. Hasil Uji Heteroskedastisitas ……….. 66

4.1.4.3. Hasil Uji Normalitas ……… 67

4.1.4.4. Hasil Uji Autokorelasi ……… 68

4.1.5 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ………….. 69

4.1.6 Hasil Uji Hipotesis ………... 70

4.1.6.1. Koefisien Determinasi ……… 70

4.1.6.2. Uji F ……… 70

4.1.6.3. Uji t ………. 72

4.2 Pembahasan ………. 73

4.2.1 Pengaruh Sosialisasi dan Kemudahan Teknologi Informasi e-SPT Terhadap Pelaporan e-SPT PPh Pasal 21. ……….. 74

4.2.2. Pengaruh Sosialisasi terhadap Pelaporan e-SPT PPh Pasal 21 ……… 76

4.2.3. Pengaruh Persepsi Kemudahan Teknologi Informasi e-SPT Terhadap Pelaporan e-SPT PPh Pasal 21….. 78


(6)

vi BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ……….. 80

5.2. Saran ………. 82

DAFTAR PUSTAKA ……….… 84


(7)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Penerimaan Negara PPh Non Migas Realisasi tahun 2013 .. 4

Tabel 1.2 Perbandingan Jumlah Wajib Pajak dan Wajib Pajak Yang Menggunakan e-SPT ……… 5

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ………. 33

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ………. 44

Tabel 3.2 Kode Data Responden Pendidikan Terakhir…………...…… 45

Tabel 3.3 Kode Data Responden –USKP ……….…………...….. 46

Tabel 3.4 Kode Data Responden - Lama Bekerja…………...………... 46

Tabel 3.5 Kode/kategori jawaban Kuesioner ……… 46

Tabel 3.6 Kriteria Reliabilitas dan Validitas ………. 50

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ………. 58

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak ……… 59

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja Sebagai Konsultan Pajak ……….. 59

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Kuesioner Sosialisasi ………. 61

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Kuesioner Persepsi Kemudahan Teknologi Informasi e-SPT PPh Pasal 21 ………. 61

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Kuesioner Pelaporan e-SPT PPh Pasal 21 62 Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Penelitian ……… 63

Tabel 4.8 Tanggapan Responden ……… 64

Tabel 4.9 Uji Multikolonieritas ……….. 66

Tabel 4.10 Uji Heteroskedastisitas ………. 67

Tabel 4.11 Uji Normalitas dengan Kolmogorov Smirnov ………. 68

Tabel 4.12 Uji Autokorelasi dengan Runs Test ………. 69


(8)

viii Tabel 4.14 Koefisien Determinasi ……….. 71 Tabel 4.15 Uji F ………. 72


(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1.1 Statistik Pengguna Internet di Indonesia …………... 2 Gambar 2.1 Diagram Alur Aplikasi e-SPT ………... 18 Gambar 2.2 Persepsi Kegunaan dan Kemudahan (Davis 1989)… 31 Gambar 2.3 Rerangka Pemikiran ……….. 35 Gambar 2.4 Model Penelitian ……… 36


(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian……… 87

Lampiran 2 Kuesioner Penelitian ………. 88

Lampiran 3 Distribusi Jawaban Responden ………. 91

Lampiran 4 Hasil MSI Data Ordinal menjadi Interval ………. 92

Lampiran 5 Hasil Uji Validitas X1, X2, X3……… 93

Lampiran 6 Hasil Uji Reliabilitas X1, X2, Y ……….………. 96

Lampiran 7 Hasil Uji Multikolonieritas……… 97

Lampiran 8 Hasil Uji Heterokedastisitas ………. 98

Lampiran 9 Hasil Uji Normalitas ………. 99

Lampiran 10 Hasil Uji Autokorelasi ………. 100

Lampiran 11 Hasil Uji Koefisien Determinasi ………. 101

Lampiran 12 Hasil Uji F ………. 102

Lampiran 13 Hasil Uji t ……….. 103

Lampiran 14 Tabel F ………. 104

Lampiran 15 Tabel t ………... 105


(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada satu dekade terakhir, dalam rangka meneruskan reformasi birokrasi dan efisiensi pemerintahan berbagai pembenahan dalam bidang administrasi perpajakan tengah dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Republik Indonesia. Reformasi administrasi perpajakan yang dilakukan adalah upaya untuk penyederhanaan sistem perpajakan sehingga administrasi perpajakan dapat dikelola seefektif dan seefisien mungkin, terlebih di negara dengan tingkat kepatuhan relatif rendah seperti di Indonesia (Setiyaji dan Amir, 2005). DJP sudah mulai menerapkan sistem administrasi perpajakan modern yang mengimplementasikan berbagai administrasi perpajakan modern memanfaatkan perkembangan teknologi informasi yang diantaranya adalah penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Terpadu (SAPT). Penerapan teknologi informasi di dalam bidang administrasi pajak juga memungkinkan diadakannya suatu sistem yang mempermudah wajib pajak untuk mengakses layanan pajak secara elektronik dan menggunakan layanan internet. Dengan menggunakan sistem ini, untuk melakukan administrasi perpajakan para wajib pajak tidak perlu datang secara fisik ke kantor pajak. Wajib pajak dapat menggunakan fasilitas yang tersedia dengan menggunakan komputer dan koneksi


(12)

2 Internet dan melakukan administrasi perpajakan di manapun tanpa terhalang waktu dan tempat.

Penerapan sistem administrasi pajak berbasis teknologi informasi yang terkoneksi dengan Internet ini tentunya juga seiring dengan pertumbuhan pengguna internet di Indonesia. Menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pertumbuhan pengguna internet di Indonesia selalu meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2010 terdapat 55 juta pengguna internet dan di tahun 2015 meningkat pesat menjadi 139 juta pengguna internet atau lebih dari setengah populasi Indonesia berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2015. Perkembangan pertumbuhan pengguna internet di Indonesia dari tahun ke tahun berdasarkan data dari APJII dapat dilihat di gambar 1.1.

Sumber : Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia Gambar 1.1


(13)

3 Setiap orang memiliki kewajiban membayar pajak. Pajak adalah iuran rakyat kepada negara yang harus dibayarkan oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara dalam rangka meningkatkan kemakmuran rakyat. Dalam lima tahun terakhir, dari hasil laporan evaluasi penerimaan pajak peranan penerimaan pajak dalam pendapatan negara meningkat dari 60% menjadi hampir 70%.

Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Republik Indonesia (RI) tahun 2013 yang diajukan oleh pemerintah ke Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI), pendapatan negara dianggarkan sebesar Rp.1.507,7 trilliun. Dari nominal tersebut Rp.1.031,7 trilliun diantaranya diharapkan berasal dari sektor pajak.

Dari laporan evaluasi penerimaan pajak tahun 2013 yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk tahun 2013 realisasi penerimaan negara dari PPh pasal 21 hampir mencapai 90%. Walaupun angka realisasi penerimaan pajak tersebut cukup besar, tetapi secara nominal Rupiah penerimaan pajak yang tidak terealisasi mencapai lebih dari Rp.50 trilliun. Hal ini menunjukkan bahwa masih diperlukan peningkatan dan pembenahan dalam berbagai aspek yang menyangkut dengan pelayanan administrasi perpajakan sehinga semakin banyak wajib pajak yang patuh dalam melaporkan dan membayar pajaknya.


(14)

4 Tabel 1.1 Penerimaan Negara PPh Non Migas Realisasi tahun 2013

(miliar rupiah)

No Jenis Pajak APBN-P 2013 Realisasi Pencapaian

% 1. PPh Ps 21 101,915.00 413,897.97 89.11 2. PPh Ps 22 6,600.93 89,897.55 88.21 3. PPh Ps 22 Impor 42,704.15 6,766.39 102.51 4. PPh Ps 23 24,530.78 36,329.63 85.07 5. PPh Ps 25/29 OP 6,443.34 22,140.83 90.26 6. PPh Ps 25/29 Badan 180,116.52 4,378.79 67.96 7. PPh Ps 26 32,779.51 151,906.61 84.34 8. PPh Final 69,349,09 31,082.96 94.82 9. PPh Non Migas Lainnya 42.56 71,357.41 102.90

Jumlah Keseluruhan 464,481.88 413,897.97 88.81

Sumber : diolah dari RAPBN tahun 2013

Untuk meningkatkan pendapatan negara dari pajak, sejak tahun 2003 DJP telah menyediakan berbagai fasilitas yang menerapkan teknologi informasi, beberapa diantaranya adalah: pendaftaran wajib pajak (e-Registration), pelaporan surat-surat pemberitahuan pajak (e-SPT), pengiriman surat pemberitahuan pajak (e-Filling), pembayaran pajak (e-Payment) dan juga konsultasi pajak (e-Counceling). Pembenahan ini didukung dengan beberapa aturan baru terkait Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan Pasal 21. Peraturan tersebut adalah PER-14/PJ/2013 yang berisikan Bentuk, Isi, dan Tata Cara Pengisian serta Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT PPh Pasal 21).

e-SPT adalah surat pemberitahuan beserta lampiran-lampirannya dalam bentuk digital yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) secara elektronik atau dengan menggunakan media komputer (Liberti 2008:35). Penggunaan e-SPT PPh Pasal 21 dimaksudkan agar semua proses pelaporan perpajakan yang dilakukan


(15)

5 setiap bulan ini berjalan dengan baik, lancar, akurat, dan transparan serta mempermudah wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya.

Penelitian ini ingin meninjau lebih khusus pada variabel yang mempengaruhi pelaporan e-SPT PPh Pasal 21. Berdasarkan laporan tahunan yang dikeluarkan oleh DJP tahun 2012, jumlah wajib pajak yang melaporkan dengan menggunakan e-SPT hampir selalu meningkat dari waktu ke waktu. Pada tahun 2012 lebih dari 100.000 wajib pajak sudah menggunakan e-SPT. Namun jumlah ini masih relatif sedikit apabila dibandingkan dengan jumlah keseluruhan wajib pajak terdaftar yaitu sekitar 25 juta wajib pajak. Angka ini menunjukkan bahwa penggunaan dan penerapan fasilitas yang berbasis teknologi informasi di dalam administrasi perpajakan belum dilakukan secara optimal.

Tabel 1.2. Perbandingan Jumlah Wajib Pajak dan Wajib Pajak Yang Menggunakan e-SPT

Tahun Jumlah Wajib Pajak Jumlah Wajib Pajak yang

menggunakan e-SPT Persentase e-SPT (%) 2008 10,682,099 43,897 0.41 2009 15,911,576 58,880 0.37 2010 19,112,590 61,651 0.32 2011 22,319,073 120,790 0.54 2012 24,812,569 117,092 0.47 Sumber : diolah dari Laporan Dirjen Pajak Tahun 2012

Berdasarkan Tabel 1.2, belum banyak wajib pajak yang memilih untuk menggunaan e-SPT, terbukti dengan jumlah pengguna yang tidak bertambah dari tahun ke tahun. Jumlah pengguna e-SPT sangat sedikit dibandingkan dengan jumlah wajib pajak yang terdaftar di Indonesia.


(16)

6 Hal ini menjadi masalah ketika DJP mengeluarkan kewajiban yang mewajibkan Wajib Pajak menggunakan e-SPT sebagai media pelaporan PPh Pasal 21 namun dalam prakteknya sebagian besar wajib pajak belum mengindahkan peraturan ini. PPh Pasal 21 merupakan laporan yang berulang-ulang digunakan, karena dapat dilaporkan setiap bulan dalam SPT Masa maupun SPT tahunan, untuk itu disediakannya e-SPT PPh Pasal 21 diharapkan dapat membantu mempermudah pengerjaan SPT sehingga lebih banyak lagi wajib pajak yang melaporkan kewajiban perpajakannya.

Menurut penelitian Rahmawati (2013) bahwa sosialisasi berpengaruh terhadap kesadaran dan kepatuhan wajib pajak. Dalam penelitian Widiastuti (2014) perlu dilakuan peningkatan intensitas waktu sosialisasi terhadap wajib pajak seperti mengadakan bimbingan teknis secara berkala kepada wajib pajak yang diwajibkan menggunakan e-SPT sebagai media pelaporan.

Sosialisasi perpajakan yang diberikan dapat meningkatkan pengetahuan wajib pajak mengenai kewajiban perpajakannya. Sosialisasi perpajakan yang diberikan kepada wajib pajak sehubungan dengan adanya peningkatan pelayanan dalam bentuk e-SPT dirasa masih kurang memadai. Dengan diberikannya sosialisasi perpajakan yang intens, diharapkan wajib pajak dapat memiliki pengetahuan yang memadai untuk melaporkan e-SPT PPh Pasal 21 dengan akurat dan tepat waktu.

Niat untuk menggunakan e-SPT dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor lainnya seperti manfaat dan kemudahan yang didapat. Dalam penelitian yang


(17)

7 dilakukan Davis (1989) menemukan bahwa hubungan persepsi kemudahan terhadap penggunanya lebih kuat dari konstruk manapun. Igbaria et al (1997) juga menemukan hal yang sama bahwa persepsi kemudahan mempunyai pengaruh langsung terhadap penggunaan aktual.

Sun dan Zhang (2003) dalam penelitiannya memaparkan bahwa kegunaan sebagai faktor yang paling penting yang mempengaruhi penerimaan pengguna dengan sedikit perkecualian.Dalam penelitian Wiyono (2008) terhadap para wajib pajak yang telah mencoba menggunakan e-filling di Indonesia menunjukkan hasil bahwa persepsi kemudahan berpengaruh signifikan terhadap kegunaan teknologi. Persepsi kemudahan yang dirasakan pengguna mempengaruhi penggunaan sistem e-filling. Jika pengguna berpendapat bahwa sistem e-SPT mudah digunakan maka penggunaan e-SPT PPh Pasal 21 akan tercapai.

Dengan diterapkannya PER 14/PJ/2013 tentang kewajiban penggunaan e-SPT pada tahun 2013 diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai pelaporan e-SPT PPh Pasal 21. Oleh karena itu penulis mengajukan penelitian dengan judul “Pengaruh Sosialisasi Perpajakan dan Kemudahan Teknologi Informasi e-SPT Terhadap Pelaporan e-SPT PPh Pasal 21 Menurut Persepsi Konsultan Pajak


(18)

8 1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian ini adalah :

1. Apakah sosialisasi perpajakan dan kemudahan teknologi informasi e-SPT berpengaruh terhadap pelaporan e-SPT PPh Pasal 21 menurut persepsi konsultan pajak?

2. Apakah sosialisasi perpajakan berpengaruh terhadap pelaporan e-SPT PPh Pasal 21 menurut persepsi konsultan pajak?

3. Apakah kemudahan teknologi informasi e-SPT berpengaruh terhadap pelaporan e-SPT PPh Pasal 21 menurut persepsi konsultan pajak?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh sosialisasi perpajakan dan kemudahan teknologi informasi e-SPT pelaporan e-SPT PPh Pasal 21 menurut persepsi konsultan pajak.

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh sosialisasi perpajakan terhadap pelaporan e-SPT PPh Pasal 21 menurut persepsi konsultan pajak.


(19)

9 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kemudahan teknologi informasi e-SPT terhadap pelaporan e-SPT PPh Pasal 21 menurut persepsi konsultan pajak.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang memiliki kepentingan terkait, antara lain :

1. Manfaat Praktis

a. Direktorat Jenderal Pajak

Hasil penelitian ini nantinya akan memberikan evaluasi dan masukan mengenai pengaruh sosialisasi perpajakan dan kemudahan teknologi informasi e-SPT terhadap minat wajib pajak dalam menggunakan e-SPT PPh Pasal 21 menurut Konsultan Pajak.

b. Wajib Pajak

Hasil penelitian ini dapat menunjukkan bahwa penggunaan e-SPT baiknya dilakukan sehingga fasilitas yang telah disiapkan oleh pemerintah dapat dipergunakan dengan maksimal.

2. Manfaat Teoritis

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan bukti empiris dan memberikan dijadikan sumber literatur dan dapat menjadi referensi untuk tulisan-tulisan


(20)

10 berikutnya mengenai e-SPT PPh Pasal 21. Karena perkembangan teknologi yang sangat cepat, tentunya akan ada banyak perkembangan yang dilakukan pada e-SPT di Indonesia.

1.5 Lokasi dan Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Bandung dengan responden para Konsultan Pajak yang tergabung dalam Ikatan Konsultan Pajak Indonesia pada 22 Oktober 2015 – 22 Desember 2015.


(21)

80

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian dan hasil penelitian serta pembahasannya, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sosialisasi Perpajakan dan Kemudahan Teknologi Informasi e-SPT PPh Pasal 21 berpengaruh secara simultan terhadap Pelaporan e-SPT PPh Pasal 21 dengan angka 3,9% menurut persepsi Konsultan Pajak. Hasil ini menunjukkan angka yang tidak besar, namun masih ada pengaruhnya walaupun tidaklah terlalu besar dan memiliki hubungan yang positif. Dengan adanya konsultan pajak sebagai pihak yang membantu masalah perpajakan para wajib pajak, maka wajib pajak lebih mempercayakan hasilnya kepada konsultan pajak dan tidak secara langsung berhubungan dengan pelaporan e-SPT.

2. Sosialisasi perpajakan secara parsial memiliki hubungan yang positif dan memberikan pengaruh yang hanya sedikit terhadap pelaporan e-SPT PPH Pasal 21 menurut Konsultan Pajak. Kesimpulan ini menjelaskan bahwa sosialisasi perpajakan yang diberikan memberikan pengaruh terhadap pelaporan e-SPT walaupun masih banyak faktor lainnya yang mempengaruhi pelaporan e-SPT PPh Pasal 21. Sosialisasi perpajakan merupakan suatu cara yang digunakan untuk menyampaikan suatu hal yang


(22)

81 baru pada sistem perpajakan di Indonesia, namun karena adanya Konsultan Pajak, maka wajib pajak lebih mengandalkan konsultan pajak sebagai pihak yang membantu masalah perpajakan, sehingga sosialisasi perpajakan yang diberikan kepada wajib pajak hanya sampai kepada batas mengetahui berita terbaru saja, selebihnya dapat diserahkan kepada konsultan pajak sebagai pihak yang membantu.Dalam hal sosialisasi e-SPT diharapkan lebih banyak sosialisasi perpajakan yang diberikan kepada wajib pajak dalam penggunaannya dan juga dalam kemudahan teknologi informasi e-SPT tersebut diharapkan dapat menarik minat lebih banyak lagi wajib pajak untuk menggunakan e-SPT terlebih telah dikeluarkannya peraturan yang menyatakan hal tersebut menjadi suatu yang mandatori.

3. Kemudahan Teknologi Informasi e-SPT PPh Pasal 21 secara parsial memiliki hubungan yang positif dan berpengaruh terhadap Pelaporan e-SPT PPh Pasal 21 walaupun pengaruh yang diberikan hanyalah sedikit. Kesimpulan ini dapat menjelaskan bahwa kemudahan mempengaruhi keinginan wajib pajak untuk melaporkan e-SPT namun karena adanya konsultan pajak, maka wajib pajak lebih mengandalkan konsultan pajak sebagai pihak yang membantu mereka. Sehingga kemudahan yang dimiliki hanya berpengaruh sedikit apabila wajib pajak menyerahkan urusan perpajakannya kepada konsultan pajak. Dalam hasil tanggapan responden ditunjukkan bahwa aplikasi e-SPT tersebut memiliki tampilan yang jelas namun sulit untuk dioperasikan. Diharapkan DJP dapat membuat e-SPT


(23)

82 agar lebih mudah dioperasikan sehingga lebih meyakinkan wajib pajak untuk menggunakan e-SPT.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dibuat, maka diajukan saran-saran sebagai berikut :

1. Diharapkan Direktorat Jendral Pajak dapat memberikan sosialisasi perpajakan yang lebih banyak lagi kepada wajib pajak mengenai pelaporan e-SPT PPh Pasal 21, mengingat bahwa PPh Pasal 21 adalah salah satu pajak yang sering dilaporkan baik dalam SPT Masa setiap bulannya maupun SPT tahunan dan hal ini juga berkaitan dengan harta kekayaan wajib pajak yang diterima setiap bulan yang perlu dilaporkan dan dikenai pajak. Dengan dilakukannya pelaporan PPh Pasal 21 yang secara terus menerus dan sifatnya berulang, maka diharapkan lebih banyak sosialisasi perpajakan melalui billboard, update website dan juga interaksi langsung dengan wajib pajak sehingga penggunaan sistem yang telah dipersiapkan dapat lebih maksimal.

2. Diharapkan DJP dapat terus melakukan pembenahan dan modifikasi pada teknologi informasi e-SPT yang disediakan oleh DJP sehingga dapat menimbulkan kemudahan dalam pengisian e-SPT yang disediakan dan dapat menarik minat masyarakat untuk menggunakan e-SPT PPh Pasal 21. 3. Mengingat keterbatasan waktu dalam penelitian ini dan unit analisis yang


(24)

83 disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk memperluas unit analisis untuk memperoleh hasil yang lebih luas.

4. Penelitian ini masih menunjukkan adanya variabel - variabel lain yang mempengaruhi pelaporan e-SPT, oleh karena itu disarankan kepada peneliti selanjutnya agar menambahkan dan mengkaji variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.


(25)

84

DAFTAR PUSTAKA

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. 2012. Pengguna Internet Indonesia

http://www.apjii.or.id/ (diakses 12 April 2015 19.30)

Azwar, S.2000. Sikap Manusia : Teori dan Pengukuran. Yogyakarta : Liberty Biometrika.1941. Table of Percentage Points of the t-Distribution. Biometrika.

Vol.32,p.300.

Brim,O.G.,Jr., dan Wheeler. 1966. Socialization After Childhood. Two Essay. Wiley. New York.

Broom dan Seznic.1961. Taxes and Entrepreneural Endurance : Evidenece From the Self-Employed. National Tax Journal. Vol. LV No. 1, p. 5 – 24.

Davis, FD. 1989. Perceived Useulness, Perceived Ease of Use, and User Acceptance of Information Technology. MIS Quarterly,73(3), 319-340. University of Minessota. Minesota.

e-SPT.http://www.pajak.go.id (diakses pada tanggal 2 April 2015)

Ghozali, Imam. 2011. Structural Equation Modeling Metode Alternatif dengan Partial least Square PLS. Semarang : Badan Penerbit UNDIP.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hartono, Jogiyanto, 2007. Model Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi

Hurlock, E.B. 1998. Perkembangan Anak. Alih bahasa oleh Soedjarmo & Istiwidayanti. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Igbaria, M.,Zinatelli, N.,Cragg, P., dan Cavaye, A.L.M. 1997. Personal Computing Acceptance Factor in Small Firms: A Structural Equation Model. MIS Quarterly (21:3) 279-305 University of Minessota. Minessota.

Junaidi.2010. Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05.

http://junaidichaniago.wordpress.com (diakses Januari 2016).

Kuncoro, Mudrajat. 2003. Metode Penelitian Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta : Erlangga.

Laporan Direktorat Jenderal pajak tahun 2012

Nugroho. 2012. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemauan untuk membayar pajak dengan variabel intervening. Universitas Diponegoro. Semarang.


(26)

85 Pandiangan, Liberti, 2008, Modernisasi dan Reformasi Pelayanan Perpajakan Berdasarkan Undang-Undang Terbaru, PT Elex Media Komputindo, Jakarta.

PER-14/PJ/2013 tentang Bentuk, Isi, tata Cara Pengisian dan Penyampaian Surat Pemberitahuan masa Pajak Penghasilan Pasal 21 dan / atau Pasal 26 Serta Bentuk Bukti Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan / atau Pasal 26 PER-32/PJ/2015 tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran dan

Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan/atau Pajak Penghasilan Pasal 26 Sehubungan Dengan Pekerjaan, Jasa dan Kegiatan Orang Pribadi.

Rahmawati, L., Prasetyono, Rimawati, Y. 2013. Pengaruh Sosialisasi dan Pengetahuan Perpajakan Terhadap Tingkat Kesadaran dan kepatuhan Wajib Pajak : Madura. Jurnal Prosiding Simposium Nasional Perpajakan 4 Rais, Maya M., Pinatik, Sherly. 2015. Pengaruh Manfaat dan Kemudahan e-SPT

Terhadap Pelaporan e-SPT Oleh Wajib Pajak Pribadi Pada KPP Pratama Bitung. Jurnal EMBA. Vol.3.No.1 Maret 2015, hal 542-552. : ISSN 2303-1174.

Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2013.

Ritcher Jr. 1987. An Econometrics Analysis of Income Tax Evasion and Its Detection. RAND Journal of Economics. Vol. 22 No. 1, p. 14 – 35.

Saraswati, Anggun Kurnia. 2012. Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Badan (Studi Empiris pada Perusahaan Industri yang Terdaftar di KPP Pratama Surakarta. Skripsi. Surakarta : tidak diterbitkan.

Sarjono, Haryadi dan Julianita, Winda. 2011. SPSS vs Lisrel : Sebuah Pengantar, Aplikasi untuk Riset. Jakarta: Salemba Empat.

Sekaran, Uma. 2006. Research methods For Business. (Jilid Kedua). Jakarta : Salemba Empat.

Setiyaji, Gunawan, dan Amir, Hidayat., 2005. Evaluasi Kinerja Sistem Perpajakan Indonesia. Jakarta. Jurnal Ekonomi : Universitas Indonusa Esa unggul. Sidik, Galih P. 2012. Perkembangan Teknologi Informasi dalam Akuntansi. Blog.

http://galihpermanasidikk.blogspot.com/2012/06/peran-teknologi-informasi-dalam.html (diakses 12 April 2015 7:28)

Sugiyono.2003. Statistik Untuk Penelitian. Cetakan kelima. Bandung. Alfabeta. Sugiyono.2012. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.


(27)

86 Sun, H., Zhang, P. 2003. A New Perspective to Analyze User Technology

Acceptance. Working Paper. Syracuse University. New York.

Sunyoto, Danang. (2011). Metodologi Penelitian Ekonomi. Jakarta : Caps Publishing.

Supomo, Bambang dan Indriantoro, Nur. 2002.Metodologi Penelitian Bisnis.Yogyakarta: BPFE. Edisi Pertama.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor. 16 Tahun 2009 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor. 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan.

Widiastuti, D., Astuti, E.S., Susilo, H. 2014. Pengaruh Sosialisasi, Motivasi dan Pemahaman Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak : Malang. JurnalPerpajakanVol3,No.1

( http://perpajakan.studentjournal.ub.ac.id/index.php/perpajakan/article/vie w/48/42 diakses pada Juli 2015 )

Winerungan, Oktaviane. 2013. Sosialisasi Perpajakan, Pelayanan Fiskus dan Sanksi Perpajakan Terhadap kepatuhan WPOP DI KPP Manado dan KPP Bitung. Jurnal EMBA Vol.1 No.3 September 2013, Hal. 960-970 : ISSN 2303-1174.

Wiyono, Adrianto Sugiarto. 2008. Evaluasi Penerimaan Wajib Pajak terhada Penggunaan e-filling sebagi Sarana Pelaporan pajak secara Online dan Realtime. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol.11, No.2, h.117-132. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.


(1)

81 baru pada sistem perpajakan di Indonesia, namun karena adanya Konsultan Pajak, maka wajib pajak lebih mengandalkan konsultan pajak sebagai pihak yang membantu masalah perpajakan, sehingga sosialisasi perpajakan yang diberikan kepada wajib pajak hanya sampai kepada batas mengetahui berita terbaru saja, selebihnya dapat diserahkan kepada konsultan pajak sebagai pihak yang membantu.Dalam hal sosialisasi e-SPT diharapkan lebih banyak sosialisasi perpajakan yang diberikan kepada wajib pajak dalam penggunaannya dan juga dalam kemudahan teknologi informasi e-SPT tersebut diharapkan dapat menarik minat lebih banyak lagi wajib pajak untuk menggunakan e-SPT terlebih telah dikeluarkannya peraturan yang menyatakan hal tersebut menjadi suatu yang mandatori.

3. Kemudahan Teknologi Informasi e-SPT PPh Pasal 21 secara parsial memiliki hubungan yang positif dan berpengaruh terhadap Pelaporan e-SPT PPh Pasal 21 walaupun pengaruh yang diberikan hanyalah sedikit. Kesimpulan ini dapat menjelaskan bahwa kemudahan mempengaruhi keinginan wajib pajak untuk melaporkan e-SPT namun karena adanya konsultan pajak, maka wajib pajak lebih mengandalkan konsultan pajak sebagai pihak yang membantu mereka. Sehingga kemudahan yang dimiliki hanya berpengaruh sedikit apabila wajib pajak menyerahkan urusan perpajakannya kepada konsultan pajak. Dalam hasil tanggapan responden ditunjukkan bahwa aplikasi e-SPT tersebut memiliki tampilan yang jelas namun sulit untuk dioperasikan. Diharapkan DJP dapat membuat e-SPT


(2)

82 agar lebih mudah dioperasikan sehingga lebih meyakinkan wajib pajak untuk menggunakan e-SPT.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dibuat, maka diajukan saran-saran sebagai berikut :

1. Diharapkan Direktorat Jendral Pajak dapat memberikan sosialisasi perpajakan yang lebih banyak lagi kepada wajib pajak mengenai pelaporan e-SPT PPh Pasal 21, mengingat bahwa PPh Pasal 21 adalah salah satu pajak yang sering dilaporkan baik dalam SPT Masa setiap bulannya maupun SPT tahunan dan hal ini juga berkaitan dengan harta kekayaan wajib pajak yang diterima setiap bulan yang perlu dilaporkan dan dikenai pajak. Dengan dilakukannya pelaporan PPh Pasal 21 yang secara terus menerus dan sifatnya berulang, maka diharapkan lebih banyak sosialisasi perpajakan melalui billboard, update website dan juga interaksi langsung dengan wajib pajak sehingga penggunaan sistem yang telah dipersiapkan dapat lebih maksimal.

2. Diharapkan DJP dapat terus melakukan pembenahan dan modifikasi pada teknologi informasi e-SPT yang disediakan oleh DJP sehingga dapat menimbulkan kemudahan dalam pengisian e-SPT yang disediakan dan dapat menarik minat masyarakat untuk menggunakan e-SPT PPh Pasal 21. 3. Mengingat keterbatasan waktu dalam penelitian ini dan unit analisis yang


(3)

83 disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk memperluas unit analisis untuk memperoleh hasil yang lebih luas.

4. Penelitian ini masih menunjukkan adanya variabel - variabel lain yang mempengaruhi pelaporan e-SPT, oleh karena itu disarankan kepada peneliti selanjutnya agar menambahkan dan mengkaji variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.


(4)

84

DAFTAR PUSTAKA

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. 2012. Pengguna Internet Indonesia http://www.apjii.or.id/ (diakses 12 April 2015 19.30)

Azwar, S.2000. Sikap Manusia : Teori dan Pengukuran. Yogyakarta : Liberty Biometrika.1941. Table of Percentage Points of the t-Distribution. Biometrika.

Vol.32,p.300.

Brim,O.G.,Jr., dan Wheeler. 1966. Socialization After Childhood. Two Essay. Wiley. New York.

Broom dan Seznic.1961. Taxes and Entrepreneural Endurance : Evidenece From the Self-Employed. National Tax Journal. Vol. LV No. 1, p. 5 – 24.

Davis, FD. 1989. Perceived Useulness, Perceived Ease of Use, and User Acceptance of Information Technology. MIS Quarterly,73(3), 319-340. University of Minessota. Minesota.

e-SPT.http://www.pajak.go.id (diakses pada tanggal 2 April 2015)

Ghozali, Imam. 2011. Structural Equation Modeling Metode Alternatif dengan Partial least Square PLS. Semarang : Badan Penerbit UNDIP.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hartono, Jogiyanto, 2007. Model Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi

Hurlock, E.B. 1998. Perkembangan Anak. Alih bahasa oleh Soedjarmo & Istiwidayanti. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Igbaria, M.,Zinatelli, N.,Cragg, P., dan Cavaye, A.L.M. 1997. Personal Computing Acceptance Factor in Small Firms: A Structural Equation Model. MIS Quarterly (21:3) 279-305 University of Minessota. Minessota.

Junaidi.2010. Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05. http://junaidichaniago.wordpress.com (diakses Januari 2016).

Kuncoro, Mudrajat. 2003. Metode Penelitian Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta : Erlangga.

Laporan Direktorat Jenderal pajak tahun 2012

Nugroho. 2012. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemauan untuk membayar pajak dengan variabel intervening. Universitas Diponegoro. Semarang.


(5)

85 Pandiangan, Liberti, 2008, Modernisasi dan Reformasi Pelayanan Perpajakan Berdasarkan Undang-Undang Terbaru, PT Elex Media Komputindo, Jakarta.

PER-14/PJ/2013 tentang Bentuk, Isi, tata Cara Pengisian dan Penyampaian Surat Pemberitahuan masa Pajak Penghasilan Pasal 21 dan / atau Pasal 26 Serta Bentuk Bukti Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan / atau Pasal 26 PER-32/PJ/2015 tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran dan

Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan/atau Pajak Penghasilan Pasal 26 Sehubungan Dengan Pekerjaan, Jasa dan Kegiatan Orang Pribadi.

Rahmawati, L., Prasetyono, Rimawati, Y. 2013. Pengaruh Sosialisasi dan Pengetahuan Perpajakan Terhadap Tingkat Kesadaran dan kepatuhan Wajib Pajak : Madura. Jurnal Prosiding Simposium Nasional Perpajakan 4 Rais, Maya M., Pinatik, Sherly. 2015. Pengaruh Manfaat dan Kemudahan e-SPT

Terhadap Pelaporan e-SPT Oleh Wajib Pajak Pribadi Pada KPP Pratama Bitung. Jurnal EMBA. Vol.3.No.1 Maret 2015, hal 542-552. : ISSN 2303-1174.

Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2013.

Ritcher Jr. 1987. An Econometrics Analysis of Income Tax Evasion and Its Detection. RAND Journal of Economics. Vol. 22 No. 1, p. 14 – 35.

Saraswati, Anggun Kurnia. 2012. Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Badan (Studi Empiris pada Perusahaan Industri yang Terdaftar di KPP Pratama Surakarta. Skripsi. Surakarta : tidak diterbitkan.

Sarjono, Haryadi dan Julianita, Winda. 2011. SPSS vs Lisrel : Sebuah Pengantar, Aplikasi untuk Riset. Jakarta: Salemba Empat.

Sekaran, Uma. 2006. Research methods For Business. (Jilid Kedua). Jakarta : Salemba Empat.

Setiyaji, Gunawan, dan Amir, Hidayat., 2005. Evaluasi Kinerja Sistem Perpajakan Indonesia. Jakarta. Jurnal Ekonomi : Universitas Indonusa Esa unggul. Sidik, Galih P. 2012. Perkembangan Teknologi Informasi dalam Akuntansi. Blog.

http://galihpermanasidikk.blogspot.com/2012/06/peran-teknologi-informasi-dalam.html (diakses 12 April 2015 7:28)

Sugiyono.2003. Statistik Untuk Penelitian. Cetakan kelima. Bandung. Alfabeta. Sugiyono.2012. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.


(6)

86 Sun, H., Zhang, P. 2003. A New Perspective to Analyze User Technology

Acceptance. Working Paper. Syracuse University. New York.

Sunyoto, Danang. (2011). Metodologi Penelitian Ekonomi. Jakarta : Caps Publishing.

Supomo, Bambang dan Indriantoro, Nur. 2002.Metodologi Penelitian Bisnis.Yogyakarta: BPFE. Edisi Pertama.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor. 16 Tahun 2009 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor. 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan.

Widiastuti, D., Astuti, E.S., Susilo, H. 2014. Pengaruh Sosialisasi, Motivasi dan Pemahaman Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak : Malang. JurnalPerpajakanVol3,No.1

( http://perpajakan.studentjournal.ub.ac.id/index.php/perpajakan/article/vie w/48/42 diakses pada Juli 2015 )

Winerungan, Oktaviane. 2013. Sosialisasi Perpajakan, Pelayanan Fiskus dan Sanksi Perpajakan Terhadap kepatuhan WPOP DI KPP Manado dan KPP Bitung. Jurnal EMBA Vol.1 No.3 September 2013, Hal. 960-970 : ISSN 2303-1174.

Wiyono, Adrianto Sugiarto. 2008. Evaluasi Penerimaan Wajib Pajak terhada Penggunaan e-filling sebagi Sarana Pelaporan pajak secara Online dan Realtime. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol.11, No.2, h.117-132. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.