PENGEMBANGAN MODUL WRITING BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 DARUL IHSAN KABUPATEN ACEH TIMUR.
PENGEMBANGAN MODUL WRITING BERBASIS CONTEXTUAL
TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK SISWA KELAS X SMA
NEGERI 1 DARUL IHSAN KABUPATEN ACEH TIMUR
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Teknologi P endidikan
Oleh:
NURLINA
NIM: 8136122041
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
(2)
(3)
(4)
(5)
i
ABSTRACT
Nurlina. NIM. 8136122041. Development of Writing Module Based on Contextual Teaching and Learning For Class X SMA Negeri 1 Darul Ihsan, East Aceh. Thesis. Graduate Program, State University of Medan. 2015.
This study aims to: (1) produce module that fit for use, effective, efficient and appealing so that it can be used for students to learn (2) determine the effectiveness of the module that was developed at the recount text material. This type of research is the development of research that uses product development model by Borg and Gall combined with instructional design mod el of Dick and Carey. This study method consisted of two phases, in which the first stage was the stage of product trials consisting of: (1) validation of subject matter exper ts, (2) validation of instructional design experts, (3) validation of learn ing media experts, (4) individual trial, (5) a small group trial, and (6) a limited field trial; while in the second stage was a test of the effectiveness of the product by means of: (1) examine the normality of research data, (2) test the homogeneity of research data, (3) test the hypotheses of the study, and (4) calculate the value of the effectiveness of module developed.
Subject test product in this study consisted of two English subject matter experts, two experts of instructional design, two learning media experts, three students for individual testing, nine students for small group trial, and 31 students for field trial limited. The data about the quality of the product development was collected through questionnaires and analyzed using quantitative descriptive. The results showed: (1) the rating result of the material experts is at a very good qualifying (90%), (2) the rating of the instructional design experts is on excellent qualifications (90%), (3) the rating of the learning media experts is in excellent qualifications ( 81.29%), (4) individual testing is at a very good qualifying (85.33%), (5) the testing of small groups are at a very good qualifying (94.66%), and (6) limited field trials is the excellent qualifications (89.63%).
The final product of this development of module continued with the test of effectiveness of the product. The study was conducted in class X SMA N 1 Darul Ihsan, East Aceh. The method used in this st udy was quasi-experimental method. The samples were 52 students consisting of 26 students as an experim ental class taught by using module, and 26 other students as control class were taught by using the textbook.
Hypothesis testing result indicated that there was significant differences between student learning outcome that learned with using the module with the learning outcome of students that learned with using textbook. This was shown by the data processing obtained t = 5.457> t table = 2.010, with dk = (n1 + n2 - 2) at significance level α = 0.05. From these results it can be concluded that student learning outcome that learned with using the module for 77.23% higher than the students that learned with using textbook at 70.19%.
(6)
ii
ABSTRAK
Nurlina. NIM. 8136122041. Pengembangan Modul Writing Berbasis Contextual Teaching and Learning Untuk Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Darul Ihsan Kabupaten Aceh Timur. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan modul yang layak digunakan, efektif, efisien dan berdaya tarik sehingga dapat digunakan siswa dalam belajar (2) untuk mengetahui keefektifan modul yang dikembangkan pada materi teks recount. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang menggunakan model pengembangan produk Borg and Gall yang dipadu dengan model desain pembelajaran dari Dick and Carey. Metode penelitian ini terdiri dari dua tahapan, yang mana pada tahap I merupakan tahap uji coba p roduk yang terdiri dari: (1) validasi ahli materi pelajaran, (2) validasi ahli desain pembelajaran, (3) validasi ahli media pembelajaran, (4) uji coba perorangan, (5) uji coba kelompok kecil, dan (6) uji coba lapangan terbatas; adapun pada tahap II merupakan uji efektifitas produk dengan cara: (1) menguji normalitas data penelitian, (2) menguji homogenitas data penelitian, (3) menguji hipotesis penelitian, dan (4) menghitung nilai efektifitas modul yang dikembangkan.
Subjek uji coba produk dalam penelitian ini terdiri dari dua ahli materi pelajaran Bahasa Inggris, dua ahli desain pembelajaran, dua ahli media pembelajaran, tiga orang siswa untuk uji coba perorangan, sembilan siswa untuk uji coba kelompok kecil, dan 31 orang siswa untuk uji coba lapangan terb atas. Data-data tentang kualitas produk pengembangan ini dikumpulkan melalui angket dan dianalisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan: (1) uji ahli materi berada pada kualifikasi sangat baik (90%), (2) uji ahli desain pembelajaran berada pada kualifikasi sangat baik (90%), (3) uji ahli media pembelajaran berada pada kualifikasi sangat baik (81,29%), (4) uji coba perorangan berada pada kualifikasi sangat baik (85 ,33%), (5) uji coba kelompok kecil berada pada kualifikasi sangat baik (94,66%), dan (6) uji coba lapangan terbatas berada pada kualifikasi sangat baik (89,63%).
Produk akhir dari pengembangan modul ini dilanjutkan dengan uji keefektifan produk. Penelitian dilakukan pada siswa kelas X SMA N 1 Darul Ihsan kabupaten Aceh Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Sampel penelitian sebanyak 52 siswa yang terdiri dari 26 siswa sebagai kelas eksperimen yang diajar menggunakan modul, dan 26 siswa lainnya sebagai kelas kontrol yang diajarkan menggunaka n buku teks.
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang dibelajarkangan menggunakan modul dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan buku teks. Hal ini ditunjukkan berdasarkan hasil pengolahan data diperole h
thitung =
5,457 >ttabel
=2,010, dengan dk = (n1+n2 – 2) pada taraf signifikansi α = 0,05. Dari hasiltersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan modul sebesar 77,23% lebih tinggi daripada sis wa yang dibelajarkan dengan menggunakan buku teks sebesar 70,19%.
(7)
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
anugrahNyalah tesis ini dapat terselesaikan dengan baik. Tidak lupa pula shalawat dan salam
kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menjadi suri tauladan yang luar b iasa dalam
kehidupan kita sehari-hari. Tesis ini bertujuan untuk memenuhi sebagian persyaratan
mendapatkan gelar Magister Pendidikan Program Studi Teknologi Pendidikan pada Program
Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Penulisan tesis ini dapat diselesaik an berkat bantuan
dan dorongan dari berbagai pihak baik bantuan moril maupun materil, yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu. Semoga bantuan dan dorongan yang telah diberikan menjadi
amal ibadah dan mendapatkan rahmat dar i Allah SWT. Amiiin.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Prof. Efendi
Napitupulu, M.Pd selaku pembimbing I dan kepada Bapak Dr. R. Mursid, M.Pd selaku
pembimbing II sekaligus Sekretaris Jurusan Program Studi Teknologi Pendidikan Program
Pascasarjana Universitas Negeri Medan, yang telah memberikan bimbingan dan moti vasi
kepada penulis dalam menyusun tesis ini. Begitu juga rasa terima kasih penulis sampaikan
kepada Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M. Pd., Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd., dan Dr.
Naeklan Simbolon, M.Pd., sebagai narasumber dalam penelitian ini. Tidak lupa pula rasa
terima kasih penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan,
Bapak Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd. selaku Direktur Program Pascasarjana
Universitas Negeri Medan, dan Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M. Pd. selaku Ketua
Prodi Teknologi Pendidikan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
(8)
iv
2. Seluruh dosen di lingkup di Teknologi Pendidikan ini yang telah memberikan begitu
banyak ilmu, saran, dan kematangan berfikir sehingga penulis dalam menyelesaikan tesis
ini.
3. Bapak Drs. Ibnu Hajar, MM selaku kepala sekolah SMA N 1 Darul Ihsan Kabupaten
Aceh Timur yang telah mengizinkan penulis meneliti di sekolah tersebut. Serta seluruh
dewan guru, staf administrasi dan seluruh siswa-siswi kelas X di SMA N 1 Darul Ihsan
Kabupaten Aceh Timur tahun pelajaran 2014/2015 yang telah yang telah menjadi sampel
penelitian.
4. Rekan-rekan seangkatan dan seperjuangan khususnya mahasiswa PPs Prodi Teknologi
Pendidikan kelas B-2 angkatan XXIII yang telah begitu tulus memberikan dukungan
moril untuk menyelesaikan penelitian ini.
Selanjutnya, rasa terima kasih yang tak terhingga da n yang teristimewa penulis
panjatkan ke hadirat Allah SWT, untuk kedua oran g tua terkasih, kakak, adik-adik tersayang
dan suami tercinta Rusli Husin, S.HI juga kepada seluruh keluarga besar yang selalu
mendukung dan mendoakan penulis sehingga penulis dapa t memperoleh gelar magister
pendidikan pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Akhirnya, semoga tesis ini bermanfaat dan marilah kita berdoa kepada Allah SWT
semoga kita diberikan Karunia dan Ridha -Nya. Amiiin.
Medan, 2015
Penulis,
(9)
v
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRACT ……….. i
ABSTRAK ……… ii
KATA PENGANTAR ... ... iii
DAFTAR ISI ... ... v
DAFTAR TABEL ... ... x
DAFTAR GAMBAR ... ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... ... xiii
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah... 8
C. PembatasanMasalah ………... 8
D. Rumusan Masalah …... 9
E. Tujuan Penelitian …... 9
F. Manfaat Penelitian... 9
BAB II : KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar Bahasa Inggris…... 11
2. Hakikat Buku Teks ……….. 14
3. Hakikat Pengembangan Modul Journal Writing Berbasis Contextual Teaching and Learning ..…... 22
(10)
vi a. Hakikat Modul
1. Pengertian Modul ... 22
2. Karakteristik Modul ... 23
3. Unsur-unsur Modul Pembelajaran ... 26
4. Maksud Dan Tujuan Penggunaan Modul Dalam Pembelajaran ... ... 28
5. Sistem Pembelajaran Modul ... 29
6. Keunggulan Dan Kelemahan Pembelajaran Dengan Modul ... ... 30
b. Hakikat Writing………... 32
c. Hakikat Recount Text 1. Pengertian Recount Text ... 33
2. Struktur Recount Text ... ... 35
3. Rubrik Penilaian Writing Recount Text…….………….. 37
d. Hakikat Contextual Teaching Learning ………. 46
1. Pengertian Contextual Teaching Learning ……….. 46
2. Komponen Contextual Teaching Learning ……….. 48
e. Hakikat Pengembangan Modul... 52
1. PengertianPengembangan ……… …..… 52
2. ModelPengembangan Modul ………... 53
f. Hakikat Efektifitas Pembelajaran D engan Menggunakan modul ……….. 62
B. Penelitian Yang Relevan …………...…… ………...………... 65
C. Kerangka Berfikir……….... 66
(11)
vii BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian Tahap I: Uji Coba Produk ………... 70
1. Lokasi dan Waktu Penelitian ……….………...70
2. Model Pengembangan ………… ……… 71
3. Prosedur Pengembangan ……… ……….... 72
4. Tahap Uji Coba Produk ... ... ... 76
a. Desain Uji Coba ………... 76
b. Subjek Uji Coba …………. ………... 76
c. Pelaksanaan Uji Coba………..………...… 76
d. Jenis Data………..……….…….… 78
e. Instrumen Pengumpulan Data …..………... 79
f. Teknik analisis data …….. ………...… 83
B. Metode Penelitian Tahap II: Uji Efektifitas Produk ……… 85
1. Lokasi dan Waktu Penelitian ………. 85
2. Populasi dan Sampel Penelitian ……… 85
3. Rancangan Eksperiment ……….…86
4. Teknik Pengumpulan Data ……… 87
a. KeterandalanInstrumen Observasi…. ………. 90
5. Teknik Analisis Data ……… 92
a. Statistik Deskriptif ………. 93
b. Statistik Inferensial ……… 93
i). Uji Normalitas ………. 94
ii). Uji Homogenitas ………. 94
iii). Uji Keefektifan ……… 95
(12)
viii BAB IV : METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian Tahap I: Uji Coba Produk … …..……... 97
1. Deskripsi Produk Awal…….………..………... 97
2. Deskripsi Data Hasil Uji Coba…………..………... 100
a. Data Hasil Validasi Ahli Materi ... 100
b. Data Validasi Ahli Desain Pembelajaran ... 103
c. Data Hasil Validasi Ahli Media Pembelajaran ... 104
d. Data Hasil Uji Coba Perorangan ... 107
e. Data Hasil Uji Coba Kelompok Kecil ... 110
f. Data Hasil Uji Coba Lapangan Terbatas ... 114
3. Analisis Data ... ... 117
a. Analisis Data Penilaian Ahli Materi ... 117
b. Analisis Data Penilaian Ahli Desain Pembelajaran ... 118
c. Analisis Data Penilaian Ahli Media Pembelajaran ... 119
d. Analisis Data Hasil Uji Coba Perorangan ... 120
e. Analisis Data Hasil Uji Coba Kelompok Kecil ... 121
f. Analisis Data Hasil uji Coba Lapangan Terbatas ... 122
4. Revisi Produk ... ... 123
a. Revisi Pertama ... 123
b. Revisi Kedua ... ... 124
c. Revisi Ketiga ... ... 124
d. Revisi Keempat ... ... 124
B. Hasil Penelitian Uji efektifitas Produk ... 125
(13)
ix
a. Data Hasil Belajar Siswa yang Dibelajarkan dengan
Menggunakan Modul ... 125
b. Data Hasil Belajar Siswa yang Dibelaja rkan dengan Menggunakan Buku Teks ... 127
2. Uji Persyaratan Analisis Data ... ... 129
3. Pengujian Hipotesis ... ... 130
C. Pembahasan Hasil Penelitian dan Pengem bangan Produk ... 13 2 D. Keterbatasan Produk ... ... 137
BAB V : SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan……… …….. 139
B. Implikasi……….. 140
C. Saran……… 143
DAFTAR PUSTAKA ……...... .. 144 LAMPIRAN
(14)
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Nilai UAS Bahasa Inggris Siswa SMA N 1 Darul Ihsan 3
Tabel 2.1 Perbedaan Buku Teks dan Modul 20
Tabel 2.2 Pedoman Penilaian Writing Recount Text, Aspek Penilaian Content 40 Tabel 2.3 Pedoman Penilaian Writing Recount Text, Aspek Penilaian
Form and Organization 41
Tabel 2.4 Pedoman Penilaian Writing Recount Text, Aspek Penilaian
Language Features 42
Tabel 2.5 Pedoman Penilaian Writing Recount Text, Aspek Penilaian
Accuracy 43
Table 2.6 Lembar Observasi Kemampuan Menulis Teks Recount 44 Tabel 3.1 Kisi-kisi Angket Validasi dan Penilaian Ahli Materi Pembelajaran 81 Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Validasi dan Penilaian Ahli Desain Pembelajaran 82 Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Validasi dan Penilaian Ahli Media Pembelajaran 82 Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket Uji Coba Perorangan, Uji Coba Kelompok Kecil
dan Uji Coba Lapangan Terbatas 83
Table 3.5 Kriteria Jawaban Item Instrumen validasi dengan Skala Likert
Beserta Skornya 84
Tabel 3.6 Kriteria Persentase Penilaian Pada Modul yang telah dikembangkan 85 Table 3.7 Pedoman Penilaian Menulis Teks Recount 87 Tabel 3.8 Kisi-kisi Observasi Menulis Teks Recount 88 Tabel 3.9 Lembar Observasi Kemampuan Menulis Teks Recount 89 Tabel 4.1 Data Analisis Kebutuhan Guru dan Siswa Terhadap Modul 98 Tabel 4.2 Penilaian Ahli Materi Terhadap Komponen Baha n Ajar pada
Modul Writing Berbasis CTL untuk kelas X SMA 101 Tabel 4.3 Penilaian Ahli Desain Terhadap Aspek Kelayakan Bahan Ajar
pada Modul Writing Berbasis CTL untuk kelas X SMA 104 Tabel 4.4 Penilaian Ahli Media Pembelajaran Terhadap Komponen Tampilan
Fisik pada Modul Writing Berbasis CTL untuk kelas X SMA 105 Tabel 4.5 Hasil Uji Coba Perorangan terh adap Modul Writing Berbasis
(15)
xi
Tabel 4.6 Hasil Uji Coba Kelompok Kecil terhadap Modul Writing
Berbasis CTL untuk kelas X SMA 111
Tabel 4.7 Hasil Uji Coba Lapangan Terbatas terhadap Modul Writing
Berbasis CTL untuk kelas X SMA 114
Tabel 4.8 Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Ahli Materi Terhadap
Modul Writing Berbasis CTL untuk kelas X SMA 118 Tabel 4.9 Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Ahli Desain Pembelajaran
Terhadap Modul Writing Berbasis CTL untuk kelas X SMA 119 Tabel 4.10 Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Ahli Media Pembelajaran
Terhadap Modul Writing Berbasis CTL untuk kelas X SMA 120 Tabel 4.11 Persentase Perorangan Skor Uji Coba Perorangan Terhadap
Modul Writing Berbasis CTL untuk kelas X SMA 121 Tabel 4.12 Persentase Perolehan Skor Uji Coba Kelompok Kecil Terhadap
Modul Writing Berbasis CTL untuk kelas X SMA 122 Tabel 4.13 Persentase Perolehan Skor Uji Coba Lapangan Terbatas
Terhadap Modul Writing Berbasis CTL untuk kelas X SMA 122 Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Nilai P ostes Siswa yang Dibelajarkan
dengan Menggunakan Modul 125
Tabel 4.15 Distribusi Frekuensi Nilai P ostes Siswa yang Dibelajarkan dengan
Menggunakan Buku teks 127
Tabel 4.16 Rangkuman Uji Normalitas Data dengan Uji Lilliefors 129 Tabel 4.17 Rangkuman Uji Homogenitas Data Penelitian 129 Tabel 4.18 Rangkuman Perhitungan Uji H ipotesis 131
(16)
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Langkah-langkah Penelitian Pengembangan Menurut Borg and Gall 54
Gambar 2.2 Model Pengembangan Desain Instruksional Dick, Carey & Carey 57
Gambar 3.1 Langkah-langkah Penelitian Pengembangan 75
Gambar 4.1 Histogram Nilai Postes Siswa yang Dibelajar kan dengan
Menggunakan Modul 126
Gambar 4.2 Histogram Nilai Postes Siswa yang Dibelajarkan dengan
(17)
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus Bahasa Inggris Kelas X Semester 2 S MA N 1 Darul
Ihsan 148
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 150
Lampiran 3. Angket Analisis Kebutuhan 210
Lampiran 4. Angket Penilaian dan Tanggapan Ahli Materi Pelajaran Bahasa Inggris 213 Lampiran 4. Angket Penilaian dan Tanggapan Ahli Materi Pelajaran Bahasa Inggris 218 Lampiran 5. Angket Penilaian dan Tanggapan Ahli Desain Pembelajaran 223 Lampiran 5. Angket Penilaian dan Tanggapan Ahli Desain Pembelajaran 226 Lampiran 6. Angket Penilaian dan Tanggapan Ahli Media Pembelajaran 229 Lampiran 6. Angket Penilaian dan Tanggapan Ahli Media Pembelajaran 233 Lampiran 7. Angket Uji Coba Perorangan Untuk Siswa Kelas X S MA N 1 237
Darul Ihsan
Lampiran 8. Angket Uji Coba Kelompok Kecil Untuk Siswa Kelas X SMA N 1 240 Darul Ihsan
Lampiran 9. Angket Uji Coba Lapangan Untuk Siswa Kelas X S MA N 1 234 Darul Ihsan
Lampiran 10. Instrumen Tes Hasil Belajar 246
Lampiran 11. Rubrik Penilaian Writing Recount Text 248
Lampiran 12. Uji Keterandalan Instrumen Observ asi 250
Lampiran 13. Data Induk Penelitian Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol 253
Lampiran 14. Uji Normalitas Dengan Uji Liliefors 258
Lampiran 15. Uji Homogenitas Data 260
Lampiran 16. Uji Hipotesis 261
Lampiran 17. Nilai Kritis L Untuk Uji Liliefors 262
Lampiran 18. Tabel t 263
Lampiran 19. Modul Writing Berbasis Contextual Teaching and Learning 264 243 Halaman
(18)
xiv
Lampiran 20. Foto Dokumentasi Kegiatan Pelaksanaan Penelitian dan
Pengembangan 350
Lampiran 21. Surat Keputusan Pembimbing Tesis Program Studi Teknologi
Pendidikan 353
Lampiran 22. Undangan Seminar Proposal Tesis 354
Lampiran 23. Surat Izin Melakukan Penelitian Lapangan dari Pascasarjana
UNIMED 355
Lampiran 24. Surat Keterangan Telah Mel aksanakan Penelitian 356
(19)
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Hadirnya kurikulum 2013 sebagai kurikulum nasional tentunya membawa
warna dan ruh baru dalam tubuh dunia pendidikan Indonesia. Salah satu ciri khas
yang membedakan kurikulum ini dengan kurikulum sebelumnya yak ni adanya
tuntutan perubahan yang urgent pada sikap peserta didik secara spiritual maupun
sosial. Salah satu element perubahan yang terpenting dari kurikulum ini adalah
bergesernya elemen isi mata pelajaran. Hal ini bisa dilihat dari adanya sejumlah
kompetensi yang semula diturunkan dari mata pelajaran berubah menjadi mata
pelajaran dikembangkan dari kompetensi. Berkaitan dengan mata pelajaran dan
kompetensi yang dibutuhkan dalam tuntutan globalisasi saat ini, Bahasa Inggris
merupakan salah satu mata pelaja ran wajib yang bisa mengantarkan siswa agar
dapat mencapai segala hal tersebut. Lebih lanjut, Bahasa Inggris hadir untuk
kompetensi yang menjadi dinamika perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta tuntutan dunia kerja dikarenakan Bahasa Inggris seba gai bahasa
pengantar komunikasi Internasional dan memiliki peran penting sebagai akses
segala ilmu pengetahuan.
Dilihat dari kesesuaian dan kecukupan materi ajar, terdapat arah
perubahan baru dalam materi Bahasa Inggris hal ini yakni adanya perubahan dari
kurikulum lama ke kurikulum baru. Salah satu contohnya dapat dilihat dari
kurikulum sebelumnya yang belum mengarahkan siswa untuk terbiasa menyusun
teks yang sistematis, logis, dan efektif dan siswa tidak dikenalkan tentang
(20)
2
aturan‐aturan teks yang sesuai dengan kebutuhan. Berbeda dengan perubahan yang dibawa kurikulum 2013, dimana kesesuaian dan kecukupan materi membuat
siswa dibiasakan menyusun teks yang sistematis, logis, dan melalui latihan latihan
penyusunan teks dan mereka di kenalkan dengan aturan‐aturan teks yang sesuai sehingga tidak rancu dalam proses penyusunan teks. Tentunya hal ini sejalan
dengan kompetensi yang diharapkan bisa dicapai oleh siswa yakni menulis
sebagai salah satu keterampilan dalam mempelajari Bahasa Ingg ris. Keterampilan
menulis dalam Bahasa Inggris tentunya sangat dibutuhkan baik berhubungan
dengan fenomena atau hal -hal yang dekat dengan keseharian peserta didik.
Contoh nyatanya mulai dari menulis yang paling kompleks seperti menulis surat
untuk berbagai tujuan, menulis ucapan selamat dan belasungkawa, menulis untuk
mendeskripsikan orang, benda, maupun tempat -tempat di lingkungan sekitar,
sampai yang paling sederhana yakni menulis tentang pengalaman dan pribadi
peserta didik.
Namun sayangnya, berbeda de ngan ketiga skill yang lainnya yaitu
speaking, reading dan listening, keterampilan menulis yang dalam bahasa
Inggrisnya disebut dengan writing, merupakan skill yang paling sulit berdasarkan
pengalaman yang penulis alami di SMA N 1 Darul Ihsan dimana hampir seluruh
peserta didik merasa kesulitan dalam menulis memakai Bahasa Inggris. Hal ini
senada dengan yang dikemukakan oleh Watson (2000:5) bahwasanya writing
merupakan keterampilan berbahasa yang paling rumit dan sulit untuk dikuasai
karena menulis merupaka n kegiatan yang meliputi mengingat rangkaian bunyi,
bentuk huruf, kosakata, tata bahasa dan bahkan tanda baca.
(21)
3
Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa ada beberapa
kompetensi dalam writing skill yang memang harus dicapai oleh peserta didik.
Ironisnya, fakta dilapangan menunjukkan hal yang berbeda. Berdasarkan hasil
pengamatan dan evaluasi di lapangan, dijumpai masalah yang sangat crucial.
Salah satunya adalah banyak peserta didik yang merasa kesulitan bahkan untuk
menulis tentang informasi pribadi m ereka dalam bentuk teks sederhana sekalipun.
Tentu saja, hal ini berdampak pada rendahnya kemampuan menulis siswa secara
khusus serta pada rendahnya hasil belajar Bahasa Inggris siswa secara umum. Hal
ini dapat dilihat dari hasil Ujian Akhir Semester sebag ai salah satu tolak ukur
hasil belajar Bahasa Inggris siswa yang memuat nilai rata -rata siswa dibawah
Kriteria Ketuntasan Minimal yang harus dicapai yaitu 75 sebagaimana tertera
pada Tabel 1.1 berikut ini.
Tabel 1.1 Nilai UAS Bahasa Inggris SMA N 1 Daru l Ihsan
Tahun Pelajaran Nilai Rata-rata Nilai Terendah Nilai tertinggi
2011/2012 50,08 50,01 70,28
2012/2013 55,32 50,71 71,34
2013/2014 60,66 60,17 72,69
Sumber Data: Tata Usaha SMA N 1 Darul Ihsan
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, munculnya masa lah dalam
keterampilan menulis siswa dikarenakan guru tidak memiliki bahan ajar yang
tepat dan efisien untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa. Selain itu,
siswa juga tidak dibiasakan untuk menulis secara mandiri dengan mengaitkan
situasi dunia nyata baik dilihat dari potensi mereka pribadi maupun potensi daerah
(22)
4
tersebut dengan isi mata pelajaran. Salah satu materi pembelajaran pada kelas X
semester 2 adalah materi tentang teks recount yang menggunakan unsur-unsur
kebahasaan waktu lampau dengan menceritakan tentang peristiwa dan
pengalaman yang telah terjadi. Materi inilah yang selanjutnya bisa digunakan
sebagai acuan isi dalam mengembangkan bahan ajar yang bisa meningkatkan
kemampuan menulis siswa dalam Bahasa Inggris, dikarenakan materi ini
berhubungan erat dengan pengalaman yang telah dialami dan memuat cerita
tentang diri siswa pribadi sehingga membuat mereka lebih mudah menulis sesuatu
apabila menghubungkannya dengan diri mer eka sendiri.
Berangkat dari hal inilah, guru memiliki peran penting dalam
mengadaptasi dan mengembangkan bahan ajar yang digunakan dalam proses
pembelajaran. Guru perlu mengembangkan bahan ajar agar penggunaannya sesuai
dengan tuntutan kurikulum, karakteri stik siswanya serta dapat memecahkan
masalah yang dialami siswanya sehingga dapat dihasilkan lulusan yang memiliki
kemampuan sesuai dengan standar kompetensi lulusan yang ditetapkan kurikulum
nasional.
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk
mempermudah guru dan pendidik dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar
baik berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis (Majid, 2008:173).
Selain itu bahan ajar dapat juga disebut sebagai materi yang disusun secara
sistematis sehingga tercipta lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk
belajar.
Sekolah-sekolah pada umumnya sudah menggunakan bahan ajar seperti
(23)
5
Namun buku dan LKS tersebut tidak selalu cocok d engan siswa di setiap sekolah
karena penyusunnya dari luar sekolah sehingga tidak mengetahui secara detail
kebutuhan dan perkembangan siswa di sekolah tersebut. Guru lah yang paling
mengetahui perkembangan siswanya, bagaimana dengan karakteristiknya, serta
permasalahan yang dialami selama proses belajarnya. Berkaitan dengan hal
tersebut, maka guru harus mampu mengembangkan bahan ajar yang tepat sesuai
dengan karakteristik siswanya.
Ali dan Asrori (2011:10) yang mengutip pendapat Shaw dan Coztanzo,
(1985) menyatakan bahwa remaja yang dalam hal ini dimaksud siswa SMA
merupakan usia yang sedang mengalami perkembangan intelektual secara terus
-menerus yang menyebabkan mereka mampu mencapai tahap berpikir operasional
formal yang ditandai dengan kemampuan berpiki r abstrak, idealistik, dan logis.
Cara berpikir mereka tidak sebatas disini dan sekarang tetapi juga terkait dengan
dunia kemungkinan atau masa depan dengan mengaitkan dengan situasi dunia
nyata. Dari aspek emosi mereka menunjukan sifat yang reaktif dan kr itis terhadap
berbagai peristiwa. Dari aspek sosial mereka sudah memiliki kemampuan
memahami orang lain yang mendorong mereka untuk menjalin hubungan sosial
dengan teman sebaya dan lingkungan.
Bentuk bahan ajar yang penyusunannya sesuai dengan karakterist ik di atas
salah satunya adalah modul. Wena (2014:230) yang mengut ip pendapat Dick
and Carey (1985) mengemukakan bahwa modul merupakan bahan pembelajaran
dalam bentuk cetak yang berfungsi sebagai media belajar mandiri, dimana isinya
merupakan satu unit materi pembelajaran sesuai dengan pengetahuan dan
(24)
6
dikatakan bahwa modul merupakan sarana belajar yang bersifat mandiri, sehingga
siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatan mas ing-masing. Selain itu belajar
mandiri juga mampu membuat siswa tidak terikat kepada sumber belajar lain
seperti guru, lingkungan kelas, maupun teman sehingga mampu menciptakan
kondisi belajar yang aktif dan atas inisiatif pebelajar sendiri ( Yamin, 2010: 115).
Apabila diterapkan dalam pembelajaran di sekolah, modul m emiliki
keunggulan yaitu : (a) berfokus pada kemampuan individual siswa, karena pada
hakekatnya mereka memiliki kemampuan untuk bekerja sendiri dan lebih
bertanggung jawab atas tindakan -tindakannya. (b) adanya kontrol terhadap hasil
belajar melalui penggunaan standar kompetensi dalam setiap modul yang harus
dicapai oleh siswa. (c) relevansi kurikulum ditunjukan dengan adanya tujuan dan
cara pencapaiannya, sehingga siswa dapat mengetahui keterkai tan antara
pembelajaran dan hasil yang akan diperolehnya (Mulyasa ,2009:236).
Adapun situasi di lapangan menunjukkan bahwa belum adanya
pembelajaran menggunakan modul di SMA Negeri 1 Darul Ihsan, yang
seyogyanya modul ini memang diperlukan dan sangat memb antu guru dan siswa
dalam pembelajaran. Selanjutnya modul yang dipakai tentunya harus sesuai
dengan kriteria penyusunan modul.
Penyusunan modul membutuhkan pendekatan pembelajaran yang tepat
agar standar kompetensi dan kompetensi dasar dapat tercapai. Sesu ai dengan
karakteristik siswa SMA peneliti bermaksud menggunakan pendekatan
pembelajaran yang lebih memberdayakan siswa, tidak mengharuskan siswa
menghafal fakta-fakta, tetapi menggunakan pendekatan yang mendorong siswa
(25)
7
Ada beberapa pendekatan yang saat ini mulai dikembangkan dan
diterapkan, salah satunya adalah pendekatan kontekstual atau yang lebih dikenal
dengan CTL (Contextual Teaching and Learning). Ornek dan Saleh (2012:108)
dalam bukunya yang be rjudul Contemporary Science Teaching Approaches
memaparkan pengertian pembelajaran kontekstual sebagaimana yang
didefinisikan oleh Karweit (1993), yakni pembelajaran kontekstual adalah
pembelajaran yang dirancang guna memungkinkan siswa memperoleh
kesempatan untuk terlibat langsung melaksanakan kegiatan dan memecahkan
masalah pada tugas-tugas yang berhubugan dengan dunia nyata di sekitar mereka.
Dengan demikian, dapat diartikan bahwa CTL dapat menjadikan pembelajaran
lebih bermakna dan riil apabila mampu di hubungkan dengan pengalaman siswa.
Selain itu, pendekatan pembelajaran CTL ini juga sangat sesuai dengan
kurikulum 2013 dimana siswalah yang aktif untuk mengkontruksi
pengetahuannya sendiri, mencoba belajar dari konteks sekitar dan masyarakat
sekitar serta pendekatan ini juga memiliki komponen authentic assessment, sama
seperti yang termuat dalam kurikulum 2013.
Berangkat dari latar belakang di atas, maka peneliti merasa perlu
mengembangkan suatu bahan ajar yang diperkirakan dapat mengatasi masalah
tersebut, yaitu bahan ajar yang dapat mendukung proses pembelajaran yang
mudah dipahami. Dalam hal ini peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian
pengembangan yang berjudul “Pengembangan Modul Writing Berbasis
Contextual Teaching and Learning (CTL) untuk Siswa SMA Kelas X SMA
(26)
8
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat diidentifikasikan beberapa
masalah sebagai dasar penelitian, yaitu sebagai berikut:
1. Rendahnya nilai Bahasa Inggris siswa terut ama dalam menulis Bahasa
Inggris.
2. Kebanyakan siswa mengalami kesulitan dalam menulis dalam Bahasa
Inggris
3. Bahan ajar yang tersedia tidak efektif dan tidak sesuai dengan karakteristik
siswa
4. Bahan ajar yang tersedia masih terbatas
5. Bagaimana cara mengemban gkan bahan ajar berupa modul Journal
Writing Berbasis Contextual Teaching and Learning (CTL) sehingga
menjadi lebih mudah dipahami dan membantu siswa.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, maka dapat ditarik permasalahan utama
sebagai batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Modul yang dikembangkan hanya pada materi teks recount di kelas X
SMA semester 2.
2. Isi modul berdasarkan beberapa kompetensi dasar pada materi teks
recount di kelas X SMA semester 2.
3. Uji coba modul seba gai produk dari penelitian pengembangan ini
dilakukan untuk mengetahui efektifitas modul yang dikembangkan dan
(27)
9
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut:
1. Apakah modul writing berbasis Contextual Teaching and Learning (CTL)
layak digunakan untuk Siswa Kelas X SMA N 1 Darul Ihsan menurut para ahli?
2. Apakah modul writing berbasis Contextual Teaching and Learning (CTL)
efektif untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris Siswa Kelas X SMA
N 1 Darul Ihsan?
E. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Mengetahui kelayakan modul writing berbasis Contextual Teaching and
Learning (CTL) untuk Siswa Kelas X SMA N 1 Darul Ihsan .
2. Mengetahui efektifitas modul writing berbasis Contextual Teaching and
Learning (CTL) untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris Siswa
Kelas X SMA N 1 Darul Ihsan.
F. Manfaat Penelitian
Hasil dari pengembangan modul writing berbasis Contextual Teaching and
Learning (CTL) untuk siswa SMA kelas X ini diharapkan dapat memberikan
(28)
10
Adapun manfaat teoretis dari hasil penelitian ini adalah:
1. Dapat dijadikan sebagai bahan masukan sekaligus pertimbangan untuk
kemajuan guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
2. Dapat memberi informasi tentang peningkatan kemampuan dan pemahaman
siswa terhadap mata pelajaran Bahasa Inggris sekaligus sebagai kontribusi
dalam upaya mengembangkan dan menerapkan pendekatan pembelajaran
Kontekstual (CTL) melalui modul untuk meningkatkan kemampuan Bahasa
Inggris siswa, khususnya pada materi recount text.
3. Dapat menjadi landasan empiris bagi penelitian pengembangan selanjutnya
terutama yang mengembangkan modul Bahasa Inggris berbasis Contextual
Teaching and Learning.
Sedangkan manfaat praktisnya adalah:
1. Modul yang dihasilkan dapat dimanfaatkan oleh siswa sebagai sumber belajar
mandiri sehingga diharapkan dapat memotivasi siswa dan m elibatkan siswa
secara aktif dalam belajar Bahasa Inggris.
2. Bagi guru, modul yang dihasilkan dapat dijadikan bahan ajar utama maupun
tambahan pada materi text recount kelas X SMA sehingga dapat merancang
pembelajaran yang lebih baik dalam upaya meningkatka n kemampuan
pemahaman Bahasa Inggris siswa.
3. Memberikan masukan dan alternatif bagi sekolah, dalam menerapkan
pendekatan pembelajaran menggunakan modul untuk memperkaya sumber
belajar sekaligus sebagai informasi bagi sekolah dalam merancang sistem
pembelajaran berbasis kontekstual sebagai upaya mengatasi kesulitan belajar
(29)
139
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan rumusan, tujuan, hasil serta pembahasan penelitian
pengembangan modul writing berbasis Contextual Teaching and Learning untuk
kelas X SMA N 1 Darul Ihsan Kabupaten Aceh Timur yang telah dikemukakan,
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan penilaian ahli materi, ahli desain pembelajaran, dan ahli
media pembelajaran serta tanggapan siswa pada uji coba perorangan, uji
coba kelompok kecil, dan uji coba lapangan terbatas terhadap modul
writing berbasis Contextual Teaching and Learning untuk kelas X SMA
Negeri 1 Darul Ihsan Kabupaten Aceh Timur yang telah dikembangkan
termasuk dalam kategori sangat baik sehingga dapat diterima dan layak
digunakan sebagai modul pembelajaran.
2. Berdasarkan uji efektifitas produk yang telah dilakukan terhadap modul
writing berbasis Contextual Teaching and Learning untuk kelas X SMA N
1 Darul Ihsan Kabupaten Aceh Timur didapati bahwa hasil belajar Bahas a
Inggris siswa yang yang dibelajarkan dengan menggunakan modul lebih
tinggi dibandingkan siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan buku
teks.
(30)
140
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan dan temuan dari penelitian pengembangan modul
writing berbasis Contextual Teaching and Learning ini, didapati implikasi yang
tinggi jika dibandingkan dengan media pembelajaran buku teks yang selama ini
menjadi media yang paling dominan dipakai oleh guru dan siswa di sekolah.
Adapun impikasi yang terdapat dalam penelitian ini adala h sebagai berikut:
1. Modul yang telah dikembangkan ini akan memberikan sumbangan
praktis, khususnya bagi siswa dalam proses belajar Bahasa Inggris,
yang mana selain memudahkan siswa dalam belajar, modul ini juga
dapat meningkatkan ekektifitas dan meningkatka n hasil belajar mereka.
Dengan demikian, modul yang dikembangkan dapat dijadikan bahan
pertimbangan sekligus solusi untuk mengatasi kemampuan menulis
siswa khususnya pada materi teks recount.
2. Penerapan media pembelajaran berupa penggunaan modul menuntut
kesiapan siswa agar melaksanakan pembelajaran secara mandiri agar
siswa memperoleh hasil belajar yang maksimal pula. Modul inilah
yang akan menfasilitasi siswa untuk belajar secara mandiri sesuai
kecepatan pemahamannya masing -masing tanpa harus selalu
bergantung pada buku teks sebagai bahan ajar guru selama ini.
3. Hasil yang diperoleh dari penelitian pengembangan ini menunjukkan
bahwa modul yang dikembangkan layak digunakan serta efektif dan
berdaya tarik bagi siswa. Hal ini tentunya dikarenakan modul yang
dikembangkan memiliki karakteristik tertentu yang dapat menjadi daya
(31)
141
disusun berdasarkan pendekatan kontekstual, yang mana instruksi
pembelajaran dan materi pembelajaran selalu dikaitkan dengan
konteks kehidupan di sekitar siswa, tentunya ini akan membuat siswa
lebih merasa berkecimpung dan melibatkan dirinya dalam belajar.
Selanjutnya, karena dibangun berdasarkan pembelajaran CTL, tiap -tiap
kegiatan belajar di dalam modul terdiri dari prinsip -prinsip CTL yakni,
kontruktivisme, yang mana materi disajikan dengan cara membangun
persepsi siswa terlebih dahulu sehingga mereka mampu mengaitkan
pengalaman dan pengetahuan yang sudah mereka miliki dengan materi
dan pengetahuan baru yang disajikan. Prinsip yang kedua yaitu
bertanya, yaitu adanya kegiatan -kegiatan belajar di dalam modul yang
mengaktifkan siswa untuk bertanya atau menimbulkan pertanyaan
dalam benak mereka masing -masing. Selanjutnya adalah prinsip
menemukan yaitu adanya kegiatan -kegiatan belajar yang mengarahkan
siswa untuk menemukan informasi dan pengetahuan baru yang tersaji
di dalam modul. Lebih lanjut, prinsip masyarakat belajar, yang mana
diciptakannya kegiatan -kegiatan belajar yang memfasilitasi siswa
untuk bekerja dengan sesame siswa lai n sehingga menciptakan suatu
ketergantungan positif yang baik. Prinsip selanjutnya adalah modeling,
yakni adanya kegiatan-kegiatan belajar yang membuat siswa dapat
belajar dari model-model kegiatan pembelajaran yang tersedia di
dalam modul. Adapun prinsip selanjutnya adalah reflection. Ini adalah
prinsip CTL yang membuat siswa dapat mengecek kemampuannya
(32)
142
cerminan pemahaman siswa/ umpan balik terhadap materi yang telah
dipelajarinya. Selanjutnya yang terakhir adalah prinsip penilaian
autentik, yang mana penilaian di dalam modul tidak hanya dilakukan
pada akhir pembelajaran saja. Akan tetapi, penilaian terhadap proses
pembelajarn siswa dapat dilakukan pada saat pembelajaran itu sedang
berlangsung, dan ini akan lebih berdampak positif terhadap siswa baik
secara kognitif maupun afektifnya. Berdasarkan pen jabaran tersebut
diatas, dapat disimpulkan bahwa banyak implikasi yang dapat
diberikan oleh modul writing berbasis CTL yang dikembangkan tidak
hanya terhadap pada aspek tertentu saja, akan tetapi tiap detail lembar
dan kegiatan modul memberikan dampak dan implikasi yang sangat
baik terhadap hasil pembelajaran Bahasa Inggris siswa.
4. Lebih tingginya hasil belajar antara siswa yang belajar dengan
menggunakan modul dan yang tidak menggunakan modul yang
ditunjukkan dengan adanya perbedaan rata -rata hasil belajar siswa
secara jelas telah menunjukkan manfaat yang baik apabila modul yang
dikembangkan digunakan siswa untuk belajar. Selanjutnya
konsekuensi logis dari dikembangkannya produk pembelajaran berupa
modul ini berimplikasi kepada siswa sekaligus guru sebagai bahan
masukan dan pertimbangan agar dapat memperkaya variasi bahan ajar
termasuk modul yang dikembangkan ini dan agar guru tidak hanya
terpaku pada satu-satunya sumber belajar yaitu buku teks yang sejauh
ini menjadi sumber belajar yang paling dominan digunakan di SMA
(33)
143
C. Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diajukan berdasarkan hasil temuan
penelitian pengembangan ini yait u sebagai berikut:
1. Ada baiknya pembelajaran disekolah tidak hanya menggunakan buku
teks sebagai satu-satunya sumber belajar bagi siswa dan bahan a jar
bagi guru, maka disarankan untuk menggunakan sumber belajar
sekaligus bahan ajar yang lebih variatif, ef ektif dan memenuhi
karakteristik dan kebutuhan siswa layaknya menggunakan modul
modul writing berbasis Contextual Teaching and Learning untuk
membantu siswa memahami materi pembelajaran dan menikmati
pembelajaran yang mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan
sekitar siswa. Dengan demikian akan memberikan umpan balik yang
lebih baik bagi siswa, layak, sekaligus mampu meningkatkan hasil
belajar Bahasa Inggris siswa.
2. Keterbatasan peneliti untuk mengontrol faktor -faktor yang masih
memungkinkan mempengaru hi penelitian ini, maka disarankan perlu
adanya dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengembangan modul
pembelajaran Bahasa Inggris pada sampel yang lebih banyak dan lebih
(34)
144
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Mohammad dan Mohammad Ali. 2011. Psikologi Remaja: Perkembangan
Peserta Didik. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Altbach, Philip G., 1991. “Introduction”. Textbook in American Society , 1991, 1-5
New York: SUNY Press.
Arikunto, S. 2010. Prosedur penelitian : Suatu Pendekatan Praktik . (Edisi Revisi). Jakarta : Rineka Cipta.
Arsyad, Azhar.2010. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Barak, Moshe and Hacker, Michael (Eds). 2011. Fostering Human Development
Through Engineering and Technolo gy Education. Netherlands: Sense
Publishers
Bloom, Benyamin S. et al. 1981. Taxonomy of Educational Objectives: The
classification of educational goals . New York: Mc Kay.
Brown, J.D & Bailey, M. 1984. A Categorical Instrument for Scoring Second
Language Writing Skills. Language Learning Reasearch Club. University
of Michigan.
Carrol, Joyce Armstrong, Wilson, Edward E and Forlini Gary. 2001. Writing and
Grammar: Communication in Action (Platinum Level) . New Jersey:
Prentice Hall.
Coe, Norman and Rycroft, Robin. 1983. Writing Skills: A Problem -Solving
Approach (Teacher’s book). Cambridge: Cambridge University Press.
Corbett, Pie and Strong, Julia. 2011. Talk for Writing Across the Curriculum:
How to Teach Non-Fiction Writing 5-12 Years. New York: Open
University Press.
Dick, Walter, Carey, Lou and Carey, James, O. 2005. The systematic Design of
Instruction. Boston: Pearson.
Echols, John dan Hassan Shadily. 2006. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: Gramedia. Pustaka Utama.
(35)
145
Fraenkel, Jack R and Wallen, Nor man E. 2008. How to Design and Evaluate
Research in Education (Seventh Edition) . New York: McGraw-Hill.
Gagne, Robert M. and Briggs, Lasile J. 1992. Principles of Instructional Design. . Fort Worth Philadelphia: Harcout Brace Jova -novich College Publisher.
Gall, Meredith D, Gall, Joyce P and Borg, Walter R. 2003. Educational Research:
An Introduction (Seventh Edition) . Boston: Pearson.
Hamid, Abdul. 2009. Teori Belajar dan Pembelajaran . Medan: Unimed Press.
Johnson, Elaine B. 2002. Contextual Teaching and Learning: What It is and Why
It’s Here to Stay. California: A Sage Publications Company.
Majid, Abdul (2008). Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar
Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
McDonough, Jo and Shaw, Christopher. 1993. Materials and Methods in ELT: A
Teacher’s Guide. Cambridge: Blackwell Publishers.
Miarso, Yusufhadi. 2011. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan . Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Muslich, Mansur. 2010. Textbook Writing. Dasar -dasar Pemahaman Penulisan dan Pemakaian Buku Teks. Malang: Ar -ruzzmedia.
Mulyasa, E. (2009). Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran
Kreatif dan Menyenangkan . Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mursid. 2013. Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Kompetensi: Suatu
Pendekatan Pembelajaran Praktik Berbasis Kompetensi Berorientasi Produksi Pada pendidikan Teknik Mesin . Medan: Unimed Press.
NSW Department of Education and Training . 1998. Teaching Literacy in English
in Years 7. New South Wales: Neals
Nunan, David. 1999. Second Language Teaching and Learning . Massachusetts: Heinle & Heinle Publishers
Ornek, Funda and Saleh, Issa M. (Eds). 2012. Contemporary Science Teaching
Approaches: Promoting Conceptual Understanding in science. USA: Information Age Publishing Inc.
(36)
146
Oxford Learner’s Pocket Dictionary. 2003. New York. Oxford University Press. Pardiyono. 2007. Pasti Bisa! Teaching Genre -Based Writing: Metode Mengajar
Writing Berbasis Genre Secara Efektif . Yogyakarta: Andi
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11 Tahun 2005 tentang Buku Teks Pelajaran. (Online). ftp://ftp.unm.ac.id/permendiknas-2008/02-2008.pdf.
(diakses tanggal 8 Mei 2014)
Prastowo, Andi. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif.
Yogyakarta: Diva Press.
Reigeluth, Charles M. 1983. Instructional Design, Theories and Models: An
Overview of Their Current Status . New Jersey: Lawrence Erlbaum
Associates Publishers.
Rivers, Wilga M. 1968. Teaching Foreign-Language Skills. Chicago: The University of Chicago Press.
Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Professionalisme
Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Snelbecker, Glenn E. 1974. Learning Theory, Instructional Theory, and Psychoeducational Design. NewYork: Mc-Graw Hill Book Company
Sudjana. 2005. Metoda Statistika (Edisi keenam). Bandung: Tarsito. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan . Bandung: CV. Alfabeta
_______. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D . Bandung: CV. Alfabeta
Sumiati dan Asra. 2013. Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima
Suparman, Atwi. 2012. Desain Instruksional Modern. Jakarta: Erlangga.
Suryosubroto. 1983. Sistem Pembelajaran dengan Modul . Yogyakarta. Bina Aksara
Tarigan, H.G dan Djago Tarigan. 1986. Telaah Buku Teks Bahasa
Indonesia. Bandung: Angkasa.
Tomlinson, M. John. 2008. Pile Design and Construction Practice 5thedition. United States of America: Taylor and Francis.
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif -Progresif. Jakarta: Kencana.
(37)
147
Waasaf, Maria Susana and Marcovechio, Maria Rossa. 2001. Tracing Back the
Teaching of the Writing Skill . San Juan, Argentina: Publicaciones de la
FFHA
Watson, Three. 2000. Writing: English in Context . USA: Saddleback Educati onal Publishing.
Wena, Made. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan
Konseptual Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.
Winkel, W.S. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo.
Yamin, Martinis. 2010. Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat S atuan Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press Jakarta.
______, Martinis. 2011. Paradigma Baru Pembelajaran . Jakarta: Gaung Persada Press Jakarta.
(1)
cerminan pemahaman siswa/ umpan balik terhadap materi yang telah dipelajarinya. Selanjutnya yang terakhir adalah prinsip penilaian autentik, yang mana penilaian di dalam modul tidak hanya dilakukan pada akhir pembelajaran saja. Akan tetapi, penilaian terhadap proses pembelajarn siswa dapat dilakukan pada saat pembelajaran itu sedang berlangsung, dan ini akan lebih berdampak positif terhadap siswa baik secara kognitif maupun afektifnya. Berdasarkan pen jabaran tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa banyak implikasi yang dapat diberikan oleh modul writing berbasis CTL yang dikembangkan tidak hanya terhadap pada aspek tertentu saja, akan tetapi tiap detail lembar dan kegiatan modul memberikan dampak dan implikasi yang sangat baik terhadap hasil pembelajaran Bahasa Inggris siswa.
4. Lebih tingginya hasil belajar antara siswa yang belajar dengan menggunakan modul dan yang tidak menggunakan modul yang ditunjukkan dengan adanya perbedaan rata -rata hasil belajar siswa secara jelas telah menunjukkan manfaat yang baik apabila modul yang dikembangkan digunakan siswa untuk belajar. Selanjutnya konsekuensi logis dari dikembangkannya produk pembelajaran berupa modul ini berimplikasi kepada siswa sekaligus guru sebagai bahan masukan dan pertimbangan agar dapat memperkaya variasi bahan ajar termasuk modul yang dikembangkan ini dan agar guru tidak hanya terpaku pada satu-satunya sumber belajar yaitu buku teks yang sejauh ini menjadi sumber belajar yang paling dominan digunakan di SMA Negeri 1 Darul Ihsan saat ini.
(2)
C. Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diajukan berdasarkan hasil temuan penelitian pengembangan ini yait u sebagai berikut:
1. Ada baiknya pembelajaran disekolah tidak hanya menggunakan buku teks sebagai satu-satunya sumber belajar bagi siswa dan bahan a jar bagi guru, maka disarankan untuk menggunakan sumber belajar sekaligus bahan ajar yang lebih variatif, ef ektif dan memenuhi karakteristik dan kebutuhan siswa layaknya menggunakan modul modul writing berbasis Contextual Teaching and Learning untuk membantu siswa memahami materi pembelajaran dan menikmati pembelajaran yang mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sekitar siswa. Dengan demikian akan memberikan umpan balik yang lebih baik bagi siswa, layak, sekaligus mampu meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris siswa.
2. Keterbatasan peneliti untuk mengontrol faktor -faktor yang masih memungkinkan mempengaru hi penelitian ini, maka disarankan perlu adanya dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengembangan modul pembelajaran Bahasa Inggris pada sampel yang lebih banyak dan lebih luas agar diperoleh penelitian yang lebih baik.
(3)
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Mohammad dan Mohammad Ali. 2011. Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Altbach, Philip G., 1991. “Introduction”. Textbook in American Society , 1991, 1-5 New York: SUNY Press.
Arikunto, S. 2010. Prosedur penelitian : Suatu Pendekatan Praktik . (Edisi Revisi). Jakarta : Rineka Cipta.
Arsyad, Azhar.2010. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Barak, Moshe and Hacker, Michael (Eds). 2011. Fostering Human Development Through Engineering and Technolo gy Education. Netherlands: Sense Publishers
Bloom, Benyamin S. et al. 1981. Taxonomy of Educational Objectives: The classification of educational goals . New York: Mc Kay.
Brown, J.D & Bailey, M. 1984. A Categorical Instrument for Scoring Second Language Writing Skills. Language Learning Reasearch Club. University of Michigan.
Carrol, Joyce Armstrong, Wilson, Edward E and Forlini Gary. 2001. Writing and Grammar: Communication in Action (Platinum Level) . New Jersey: Prentice Hall.
Coe, Norman and Rycroft, Robin. 1983. Writing Skills: A Problem -Solving Approach (Teacher’s book). Cambridge: Cambridge University Press. Corbett, Pie and Strong, Julia. 2011. Talk for Writing Across the Curriculum:
How to Teach Non-Fiction Writing 5-12 Years. New York: Open University Press.
Dick, Walter, Carey, Lou and Carey, James, O. 2005. The systematic Design of Instruction. Boston: Pearson.
Echols, John dan Hassan Shadily. 2006. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: Gramedia. Pustaka Utama.
(4)
Fraenkel, Jack R and Wallen, Nor man E. 2008. How to Design and Evaluate Research in Education (Seventh Edition) . New York: McGraw-Hill.
Gagne, Robert M. and Briggs, Lasile J. 1992. Principles of Instructional Design. . Fort Worth Philadelphia: Harcout Brace Jova -novich College Publisher. Gall, Meredith D, Gall, Joyce P and Borg, Walter R. 2003. Educational Research:
An Introduction (Seventh Edition) . Boston: Pearson.
Hamid, Abdul. 2009. Teori Belajar dan Pembelajaran . Medan: Unimed Press. Johnson, Elaine B. 2002. Contextual Teaching and Learning: What It is and Why
It’s Here to Stay. California: A Sage Publications Company.
Majid, Abdul (2008). Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
McDonough, Jo and Shaw, Christopher. 1993. Materials and Methods in ELT: A Teacher’s Guide. Cambridge: Blackwell Publishers.
Miarso, Yusufhadi. 2011. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan . Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Muslich, Mansur. 2010. Textbook Writing. Dasar -dasar Pemahaman Penulisan dan Pemakaian Buku Teks. Malang: Ar -ruzzmedia.
Mulyasa, E. (2009). Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan . Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mursid. 2013. Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Kompetensi: Suatu Pendekatan Pembelajaran Praktik Berbasis Kompetensi Berorientasi Produksi Pada pendidikan Teknik Mesin . Medan: Unimed Press.
NSW Department of Education and Training . 1998. Teaching Literacy in English in Years 7. New South Wales: Neals
Nunan, David. 1999. Second Language Teaching and Learning . Massachusetts: Heinle & Heinle Publishers
Ornek, Funda and Saleh, Issa M. (Eds). 2012. Contemporary Science Teaching Approaches: Promoting Conceptual Understanding in science. USA: Information Age Publishing Inc.
(5)
Oxford Learner’s Pocket Dictionary. 2003. New York. Oxford University Press. Pardiyono. 2007. Pasti Bisa! Teaching Genre -Based Writing: Metode Mengajar
Writing Berbasis Genre Secara Efektif . Yogyakarta: Andi
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11 Tahun 2005 tentang Buku Teks Pelajaran. (Online). ftp://ftp.unm.ac.id/permendiknas-2008/02-2008.pdf.
(diakses tanggal 8 Mei 2014)
Prastowo, Andi. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press.
Reigeluth, Charles M. 1983. Instructional Design, Theories and Models: An Overview of Their Current Status . New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates Publishers.
Rivers, Wilga M. 1968. Teaching Foreign-Language Skills. Chicago: The University of Chicago Press.
Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Professionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Snelbecker, Glenn E. 1974. Learning Theory, Instructional Theory, and Psychoeducational Design. NewYork: Mc-Graw Hill Book Company Sudjana. 2005. Metoda Statistika (Edisi keenam). Bandung: Tarsito.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan . Bandung: CV. Alfabeta
_______. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D . Bandung: CV. Alfabeta
Sumiati dan Asra. 2013. Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima Suparman, Atwi. 2012. Desain Instruksional Modern. Jakarta: Erlangga.
Suryosubroto. 1983. Sistem Pembelajaran dengan Modul . Yogyakarta. Bina Aksara
Tarigan, H.G dan Djago Tarigan. 1986. Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia. Bandung: Angkasa.
Tomlinson, M. John. 2008. Pile Design and Construction Practice 5thedition. United States of America: Taylor and Francis.
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif -Progresif. Jakarta: Kencana.
(6)
Waasaf, Maria Susana and Marcovechio, Maria Rossa. 2001. Tracing Back the Teaching of the Writing Skill . San Juan, Argentina: Publicaciones de la FFHA
Watson, Three. 2000. Writing: English in Context . USA: Saddleback Educati onal Publishing.
Wena, Made. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.
Winkel, W.S. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo.
Yamin, Martinis. 2010. Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat S atuan Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press Jakarta.
______, Martinis. 2011. Paradigma Baru Pembelajaran . Jakarta: Gaung Persada Press Jakarta.