PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INOVATIF BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK PENGAJARAN LAJU REAKSI.

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INOVATIF BERBASIS MULTIMEDIA
UNTUK PENGAJARAN LAJU REAKSI

Oleh:
Fenny Ratna Sari Naibaho
NIM 4113131023
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015

RIWAYAT HIDUP


Fenny Ratna Sari Naibaho dilahirkan di Seribudolok pada tanggal 16 Januari
1993. Ibu bernama Juslinaria Saragih dan Ayah bernama Rijon Romanus Naibaho
dan merupakan anak pertama dari 3 bersaudara. Pada tahun 1999, penulis masuk
SD Swasta GKPS Seribudolok dan lulus pada tahun 2005, penulis melanjutkan
sekolah di SMP Negri Silimakuta dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008,
penulis melanjutkan sekolah di SMA Swasta Cinta Rakyat Duynhoven
Saribudolok dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2011 penulis diterima di
Jurusan Kimia pada Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INOVATIF BERBASIS MULTIMEDIA
UNTUK PENGAJARAN LAJU REAKSI
Fenny Ratna Sari Naibaho (4113131023)
Abstrak

Pengembangan bahan ajar inovatif melalui integrasi multimedia dan
metode pembelajaran pada pengajaran laju reaksi dijelaskan dalam skripsi ini.
Tujuan penelitian dilakukan untuk mengembangkan dan menstandarisasi bahan
ajar laju reaksi yang didukung mutimedia yang disatukan dalam bentuk buku
elektronik yang membantu mahasiswa dalam pembelajaran. Jenis penelitian ini

adalah penelitian pengembangan (Research and Development) yang menggunakan
model pengembangan produk Borg dan Gall yang telah dimodifikasi sesuai
kebutuhan. Penelitian ini meliputi empat tahapan yaitu (1) menganalisis materi
ajar untuk pokok bahasan Laju Reaksi dari enam buku Kimia Universitas, (2)
mengembangkan bahan ajar dengan membuat inovasi pembelajaran melalui
pengintegrasian multimedia, (3) Standarisasi bahan ajar dengan menggunakan
angket standar BNSP dan (4) perbaikan dan penyempurnaan bahan ajar. Bahan
ajar yang telah dibuat distandarisasi dengan menggunakan angket yang sesuai
standar isi BNSP. Kepada masing-masing responden diberikan satu set bahan ajar
hasil pengembangan. Hasil standarisasi dengan responden empat orang dosen
diperoleh rata-rata 3,23 dan dari responden mahasiswa diperoleh penilaian ratarata 3,36. Secara keseluruhan total rata – rata penilaian responden yaitu 3,295
yang berarti bahan ajar yang dibuat valid dan layak digunakan dalam
pembelajaran Kimia Umum.

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat
dan penyertaanNya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis
sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan
waktu yang telah direncanakan.
Skipsi berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Inovatif Berbasis Multimedia

untuk Pengajaran Laju Reaksi“ disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar
sarjana pendidikan kimia di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Prof. Drs. Manihar Situmorang, M.Sc. Ph.D selaku dosen pembimbing yang
telah memberikan banyak ilmu dan saran untuk memperbaiki skripsi ini. Penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Germanicus Sinaga selaku
dosen pembimbing akademik selama penulis menjalani perkuliahan di Unimed
yang telah banyak membantu penulis untuk menjalani perkuliahan dan banyak
memberikan saran untuk

keberlangsungan

perkuliahan penulis.

Ucapan

terimakasih kepada Bapak Drs. Marudut Sinaga, M.Si, Bapak Pasar Maulim
Silitonga, MS, dan Bapak Drs. Jamalum Purba, M.Si, selaku dosen penguji yang
telah memberikan nasihat, saran, komentar dan perbaikan untuk melengkapi

skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Agus Kembaren,
S.Si, M.Si selaku Ketua jurusan kimia yang telah memberi kesempatan kepada
penulis untuk melakukan penelitian di Jurusan Kimia Universitas Negeri Medan..
Teristimewa lagi penulis sampaikan ucapan terimakasih kepada kedua orang tua
tercinta yang luar biasa, Ayahanda Rijon Romanus Naibaho dan Ibunda Juslinaria
Saragih, terimakasih untuk jerih payahnya selama ini karena telah menjadi orang
tua terbaik yang telah memberikan dukungan moril dan materil kepada penulis
hingga skripsi ini dapat selesai dengan baik. Teristimewa juga penulis ucapkan
kepada adik tersayang Roni Rizaldi Naibaho dan Reynaldi Naibaho yang telah
memberikan semangat dan dukungan demi terselesaikannya studi penulis. Begitu
juga untuk orang istimewa Yan Riswanta Bangun yang senantiasa selalu
memberikan dukungan, semangat dan motivasi kepada penulis. Tak lupa untuk

sahabat-sahabat terkasih yang selalu ada Rafika Octafia Purba, Domdom Novida
Sitanggang, Vinenda Sirait, Dina Situmeang, sahabat satu pembimbing skripsi
Dessy Pakpahan, Esalygna Sitinjak, dan Novi Sibarani, saudariku di kos 3A
Gang Perbatasan, Marisstela Simarmata, Tina Purba, Lenni Manik, Kak Eva
Pasaribu, Kak Uly Samosir dan Lidya br Ginting. Begitu juga dengan temanteman seperjuangan kelas Kimia Dik A 2011, terimakasih untuk empat tahun ini
untuk partisipasi, dukungan, motivasi serta doanya selama penyelesaian skripsi
ini.

Penulis telah berupaya melengkapi skripsi ini dengan semaksimal
mungkin, tetapi saya berharap kritik dan saran dari pembaca untuk
menyempurnakan skripsi ini. Saya berharap skripsi ini dapat berguna dan
memberikan banyak kontribusi untuk pengetahuan pembaca.

Medan,

Juli 2015

Penulis

Fenny Ratna Sari Naibaho
NIM. 4113131023

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan

i


Abstrak

ii

Daftar Riwayat Hidup

iii

Kata Pengantar

iv

DAFTAR ISI

vi

DAFTAR GAMBAR

viii


DAFTAR TABEL

ix

DAFTAR LAMPIRAN

x

BAB I PENDAHULUAN

1

1.1.

Latar Belakang

1

1.2.


Ruang Lingkup Masalah

4

1.3.

Batasan Masalah

4

1.4.

Rumusan Masalah

4

1.5.

Tujuan Penelitian


5

1.6.

Manfaat Penelitiaan

5

1.7

Defenisi Operasional

6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Bahan Ajar
2.1.1. Pengertian dan Jenis Bahan Ajar

7
7

7

2.1.2. Peranan Bahan Ajar dalam Pembelajaran

11

2.1.3. Keterbacaan Bahan ajar

13

2.1.4. Tata Bahasa Bahan Ajar

14

2.2. Prinsip dan Prosedur Pengembangan Bahan Ajar

14

2.3. Inovasi Bahan Ajar


21

2.4. Pembelajaran Berbasis Multimedia

22

2.5. Kerangka Berpikir dan Hipotesis Penelitian

24

BAB III METODE PENELITIAN

26

3.1.

Lokasi dan Waktu Penelitian

26

3.2.

Populasi dan Sampel Penelitian

26

3.3.

Jenis Penelitian

27

3.4.

Instrumen Penelitian

27

3.5.

Teknik Pengumpulan Data

27

3.6.

Teknik Analisa Data

30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1

33

Analisis Buku Ajar Kimia

33

4.1.1 Hasil Analisis Buku A

34

4.1.2 Hasil Analisis Buku B

35

4.1.3 Hasil Analisis Buku C

36

4.1.4 Hasil Analisis Buku D

37

4.1.5 Hasil Analisis Buku E

38

4.1.6 Hasil Analisis Buku F

39

4.2 Bahan Ajar Kimia Umum Standar pada Materi Laju Reaksi
4.2.1 Usulan Urutan Materi

41
42

4.2.2 Pengembangan Bahan Ajar Kimia Umum Standar pada Materi Laju
Reaksi
4.3 Penilaian Bahan Ajar Kimia Umum pada Materi Laju Reaksi
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

43
46
49

5.1 Kesimpulan

49

5.2 Saran

49

DAFTAR PUSTAKA

51

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Prosedur tahapan pengembangan bahan ajar Kimia Inovatif

29

Gambar 4.2 Gambar tampilan depan buku elektronik materi laju reaksi

45

Gambar 4.3 Gambar tampilan bagian isi buku elektronik materi laju reaksi

45

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tabel Peranan Bahan Ajar

12

Tabel 3.1 Tabel kriteria validitas analisis rata-rata

32

Tabel 4.1 Daftar judul buku yang kan dianalisis
berdasarkan standar silabus Kimia Perguruan Tinggi

33

Tabel 4.2 Persentase Hasil Analisis Buku Kimia Umum
Pada Materi Laju Reaksi Berdasarkan
komponen standar kelayakan isi BNSP

40

Tabel 4.3 Penilaian Usulan materi ajar Kimia Umum
pada materi Laju Reaksi

42

Tabel 4.4 Deskripsi komponen inovasi pada pokok bahasan
dan subpokok bahasan bahan ajar laju reaksi

44

Tabel 4.4 Rata-rata hasil penialian standarisasi bahan
ajar kimia inovatif pada materi Laju Reaksi

46

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Silabus Kimia Umum 1

53

Lampiran 2

Standar Penilaian Buku Teks Pelajaran

62

Lampiran 3

Hasil analisis standar buku

64

Lampiran 4

Angket Usulan Urutan Materi Bahan Ajar
Inovatif pada Materi Laju Reaksi

Lampiran 5

Angket Penilaian bnsp tentang bahan Ajar
Inovatif pada Materi Laju Reaksi

Lampiran 6

Lampiran 8

82

Tabulasi Hasil Penilaian oleh Responden
Dosen Kimia

Lampiran 7

81

83

Tabulasi Hasil Penilaian oleh Responden
Mahasiswa jurusan Kimia

84

Bahan Ajar Inovatif Laju Reaksi

87

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Inovasi pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa sangat
perlu dilakukan terutama dalam upaya mendorong pergeseran pembelajaran dari
pembelajaran konvensional kepada pembelajaran mandiri dan terstruktur yang
dapat meningkatkan penguasaan siswa di dalam konsep ilmu dan sekaligus
membuat kesan pembelajaran semakin lama dapat diingat oleh siswa. Inovasi
dalam pendidikan sering dihubungkan dengan pembaharuan yang berasal dari
hasil pemikiran kreatif, temuan dan modifikasi yang memuat ide dan metode yang
dipergunakan untuk mengatasi suatu permasalahan pendidikan (Montelongo dan
Herter, 2010; Tompkins, dkk, 2006).
Pembelajaran kimia pada topik laju reaksi berisi konsep-konsep yang
cukup sulit untuk dipahami siswa, karena menyangkut reaksi-reaksi kimia dan
hitungan-hitungan serta menyangkut konsep-konsep yang bersifat abstrak.
Dengan modul pembelajaran yang inovatif melalui integrasi media dan metode
pembelajaran Kimia, sangat menarik untuk dibahas karena diharapkan dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa, karena dalam hasil pengamatan dibeberapa
sekolah maupun kampus di Medan (Sumatera Utara) menunjukkan bahwa
penyampaian materi kimia dengan metode ceramah dan diskusi nampaknya
kurang optimal dalam meningkatkan aktivitas dan minat belajar siswa.
Buku ajar sebagai sumber belajar sangat penting mendapat perhatian
karena dapat melengkapi, memelihara dan memperkaya khazanah belajar,
meningkatkan aktivitas dan kreativitas peserta didik. Buku ajar yang baik, standar
dan inovatif dapat meningkatkan prestasi peserta siswa karena siswa termotivasi
untuk menggunakan buku di dalam kelas saat pembelajaran maupun di luar kelas
untuk pengayaan dan pembelajaran mandiri (Situmorang, 2013). Dengan
demikian penggunaan sumber belajar secara maksimal akan dapat menggali ilmu
pengetahuan secara lengkap dan sesuai dengan tingkat perkembangan pelajar
(Jippes, dkk., 2010; Bentley,dkk., 2010). Buku ajar yng baik harus selalu

mengikuti perkembangan teknologi, seni dan realitas kehidupan di dalam
masyarakat yang semakin mengglobal (Corrigan, dkk., 2009).
Buku ajar yang dapat menjadi media pembelajaran yang sangat berarti
apabila dipergunakan sebagai alat komunikasi untuk membawa suatu informasi
akurat dari sumber belajar kepada pembelajar. Buku ajar merupakan sumber
belajar yang sangat penting untuk mendukung tercapainya kompetensi yang
menjadi tujuan pembelajaran sehingga diyakini sebagai guru yang baik, setia,
objektif, tidak pernah jemu dan menjadi jendela informasi (Zevenbergen, dkk.,
2010).
Beberapa hasil penelitian mengenai pengembangan bahan ajar Kimia
menunjukkan bahwa buku ajar kimia hasil inovasi dapat menolong siswa didalam
pembelajaran untuk mencapai kompetensi sesuai tuntutan kurikulum. Siswa
sangat tertarik menggunakan buku ajar hasil inovasi dalam pembelajaran. Dalam
penelitiannya persentase pencapaian hasil belajar siswa kelompok eksperimen
memiliki rata-rata 84,44±8,33, sedangkan kelompok kontrol 75,28±11,62, dan
keduanya berbeda nyata (Situmorang, 2013).
Pembelajaran dengan modul memungkinkan seorang peserta didik
memiliki kecepatan tinggi dalam belajar, akan lebih cepat menyelesaikan satu atau
lebih kompetensi dasar dibandingkan dengan peserta didik lainnya. Oleh karena
itu, pengembangan suatu modul inovatif dalam pembelajaran kimia sangat
dibutuhkan karena dapat membantu siswa dalam mencapai kompetensi
pembelajaran. Penelitian sebelumnya mengatakan bahwa dengan menggunakan
modul

pembelajaran

dapat

meningkatkan

hasil

belajar

siswa.

Dalam

penelitiannya, persentase peningkatan hasil belajar kelompok tinggi yang
menggunakan modul sebesar 59,07% sedangkan kelompok tinggi yang tidak
menggunakan modul sebesar 53,48%. Sementara itu pada kelompok rendah,
persentase peningkatan hasil belajar dengan menggunakan modul sebesar 62,42%
sedangkan yang tidak menggunakan modul sebesar 54,49% (Sinaga, 2013).
Penelitian yang dilakukan oleh Elnovreny (2012) tentang pengembangan modul
pembelajaran pada pengajaran hidrokarbon untuk RSBI dan SBI juga
membuktikan bahwa dengan menggunakan modul dapat meningkatkan hasil

prestasi siswa sebesar 23,316 % pada kelompok tinggi dan untuk kelompok
rendah sebesar 48,662 % . Penelitian yang dilakukan Adry Augusto (2013) pada
materi Laju Reaksi juga mengatakan bahwa modul pembelajaran inovatif
meningkatkan daya ingat siswa pada kelas eksperimen (103 %) lebih tinggi dari
pada kelas kontrol (99%).
Kenyataan menunjukkan bahwa siswa maupun mahasiswa mengganggap
mata pelajaran kimia sulit dipelajari, sehingga siswa sudah terlebih dahulu merasa
kurang mampu untuk mempelajarinya (Yusfiani dan Situmorang, 2011). Hal ini
dapat disebabkan oleh penyajian materi sulit, membosankan dan menakutkan,
sehingga siswa kurang menguasai konsep dasar kimia, dan akhirnya belajar kimia
menjadi tidak menarik lagi bagi kebanyakan siswa. Tidak tersedianya bahan ajar
standar sesuai tuntutan kurikulum semakin membuat siswa sulit belajar kimia
(Yusfiani dan Situmorang, 2011)
Pembelajaran yang diterapkan saat ini berfokus pada pemahaman konsep
sains saja, sehingga siswa tidak memiliki gambaran penerapan konsep pada dunia
nyata. Karena itu, pembelajaran saat ini belum dapat mengasah kemampuan
analisis, kepekaan terhadap permasalahan, serta melatih pemecahan masalah. Oleh
karena itu, diperlukan pembelajaran yang dapat membuat siswa paham tentang
pokok bahasan yang disampaikan dan dapat mengaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari. Perlu upaya konkret untuk mendesain pembelajaran yang memberi
kemudahan kepada siswa dalam memecahkan soal serta membimbing siswa untuk
mengkaitkan sains dalam kehidupan nyata secara kreatif pada kompetensi laju
reaksi. Materi titrasi laju reaksi banyak memuat kerja laboratorium dan kegiatan
luar sekolah yang dapat mendukung teori yang terkandung. Penerapan modul ajar
yang inovatif pada pengajaran laju reaksi sangat diperlukan untuk meningkatkan
hasil belajar siswa.
Bahan ajar yang ada saat ini kurang memperhatikan aspek soft skill dan
lebih banyak mengarahkan siswa untuk hanya menguasai materi. Padahal siswa
juga harus dapat menemukan jawaban “apa gunanya mempelajari materi ini?”
atau “bagaimana menggunakan materi ini secara nyata?” dan kemudian
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, bahan ajar yang ada

kurang dapat menghubungkan wawasan lingkungan dengan materi tersebut,
sehingga pada akhirnya siswa menganggap bahwa materi Kimia adalah materi
yang tidak bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari (Nugroho dan Fatchur, 2010).
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan suatu
penelitian dan mencoba mengembangkan modul pembelajaran inovatif dalam
pembelajaran kimia. Penelitian ini berjudul “Pengembangan Bahan Ajar
Inovatif Berbasis Multimedia Untuk Pengajaran Laju Reaksi”.
1.2. Ruang Lingkup Masalah
Ruang lingkup penelitian ini adalah penyusunan bahan ajar kimia inovatif
untuk materi laju reaksi yang sesuai standar, mencari komponen apa saja yang
bisa diintegrasikan serta standarisasi bahan ajar melalui tanggapan responden.

1.3. Batasan Masalah
Untuk menghindari meluasnya permasalahan pada penelitian ini, maka
diperlukan batasan masalah. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Menyusun bahan ajar kimia inovatif yang untuk materi laju reaksi agar
diperoleh bahan ajar yang standar
2. Standarisasi bahan ajar dilakukan melalui tanggapan responden terhadap
bahan ajar kimia inovatif ditinjau dari standar isi, bahasa, penyajian dan
kegrafikaan

1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka
yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah bahan ajar kimia inovatif pada materi laju reaksi dapat memenuhi
standar untuk digunakan pada pengajaran di Perguruan Tinggi?

2. Apa saja metode dan strategi pembelajaran yang dapat diintegrasikan dalam
bahan ajar kimia pada pengajaran Laju Reaksi agar memenuhi standar?
3. Apa saja media pembelajaran yang sesuai pada bahan ajar kimia inovatif
agar dapat memenuhi standar pada pengajaran laju reaksi?
4. Bagaimana tanggapan/responden dosen dan mahasiswa terhadap bahan ajar
kimia inovatif ditinjau dari standar isi, bahasa, penyajian dan kegrafikaan?

1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah :
1. Untuk memperoleh bahan ajar kimia inovatif yang memenuhi standar untuk
digunakan pada pengajaran di Perguruan Tinggi.
2. Untuk mengetahui apa saja metode dan strategi pembelajaran yang dapat
diintegrasikan dalam bahan ajar kimia pada pengajaran Laju Reaksi agar
memenuhi standar
3. Untuk mengetahui apa saja media pembelajaran yang sesuai pada modul
pembelajaran inovatif agar dapat memenuhi standar pada pengajaran Laju
Reaksi
4. Untuk mengetahui tanggapan/responden dosen, guru kimia, dan mahasiswa
terhadap bahan ajar kimia inovatif ditinjau dari standar isi, bahasa,
penyajian dan kegrafikaan.

1.6. Manfaat Penelitiaan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Bagi Peneliti
Merupakan suatu pengalaman yang berharga dapat menganalisis
buku serta mampu menyusun dan mengembangkan modul pembelajaran
inovatif.
2. Bagi Dosen
Memberi informasi

dan masukan

serta

penyampaian materi pelajaran kepada mahasiswa.

membantu dalam

3. Bagi Mahasiswa
Menambah pengetahuan dan membantu meningkatkan minat
belajar serta kemandirian masiswa.
4. Bagi peneliti selanjutnya
Memberi

informasi

dalam

penelitian

selanjutnya

untuk

meningkatkan kualitas proses pembelajaran khususnya pembelajaran
kimia.

1.7. Defenisi Operasional
1. Bahan ajar adalah seperangkat sarana yang berisikan materi pelajaran
maupun metode yang dirancang secara sistematis dan menarik dalam
mencapai ketuntasan kompetensi dalam pembelajaran
2. Bahan ajar inovatif adalah bahan ajar yang dikembangkan dari bahan ajar

yang sudah ada dengan pengintegrasian media dan metode pembelajaran
yang dianggap lebih melengkapi bahan ajar tersebut.
3. Pengintegrasian multimedia dalam penelitian ini adalah dengan cara

memadukan media pembelajaran interaktif, video, animasi disatukan dalam
buku elektronik yang membantu siswa di dalam pembelajaran yang
seluruhnya digabung menjadi satu media berbantuan komputer yang
disatukan menjadi sebuah CD pembelajaran.
4. Standarisasi bahan ajar dilakukan dengan penilaian responden yaitu Dosen

dan Mahasiswa melalui angket tentang kualitas bahan ajar berdasarkan
BNSP yaitu penilaian kelayakan isi, kelayakan bahasa, kelayakan penyajian,
dan kegrafikaan.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan penelitian ini adalah :
1. Bahan ajar kimia inovatif pada materi Laju Reaksi memenuhi urutan yang
baik dan standar berdasarkan pada hasil penialian yang diberikan oleh dua
pihak yaitu empat dosen jurusan kimia Universitas Negeri Medan dan 35
mahasiswa kimia Unimed memberikan nilai pada kisaran 3,26 - 4,00,
tepatnya ada angka 3,295 yang berarti bahan ajar valid, tidak perlu revisi
dan layak digunakan.
2. Pengintegrasian metode disesuaikan dengan sub pokok bahasan yang ada.
Metode yang diintegrasikan antara lain metode ceramah, diskusi,
praktikum dan penugasan. Adapun strategi yang diintegrasikan yaitu
catatan pinggir, eksperimen melalui video, Tahukah anda!, Fokus Kimia
dan Tugas Lapangan
3. Multimedia yang bisa diintegrasikan dalam bahan ajar ini ialah media peta
konsep, video, animasi yang disatukan dalam bentuk buku elektronik.
4. Dosen dan mahasiswa memberikan pendapat yang posistif mengenai
bahan ajar kimia inovatif pada materi Laju Reaksi yang dilihat
berdasarkan penilaian bahwa rata –rata penilaian dosen pada angka 3,23
dan rata – rata penilaian mahasiswa memberikan penilaian pada angka
3,36.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, penulis menyarankan :
1. Sebelum menggunakan buku atau bahan ajar sebagai media pembelajaran,
seharusnya pengajar terlebih dahulu memeriksa isi buku yang akan
digunakan sehingga apabila ada kesalahan atau kekurangan baik dari segi

urutan materi serta dalam hal kebenaran konsep, dapat diperbaiki sebelum
disampaikan kepada pelajar
2. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin mengembangkan bahan ajar kimia
inovatif agar menganalisis lebih banyak buku kimia dan disarankan untuk
mengembangkan bahan ajar kimia inovatif pada materi kimia yang lain
agar dapat dijadikan sebagai studi perbandingan guna untuk meningkatkan
kualitas pendidikan khususnya mata kuliah Kimia Umum.

DAFTAR PUSTAKA
Amri, S., dan Ahmadi., (2010), Konstruksi Pengembangan Pembelajaran.
Jakarta, Prestasi Pustaka.
Bahtaria, Z., Basir, D., dan Jaenuddin, R., (2010), Pengembangan Bahan Ajar
Ekonomi Menggunakan Program Macromedia Flash di Sekolah
Menengah Pertama, Jurnal Inovasi Pendidikan 2: 93-106
Belawati., (2003), Pengembangan Bahan Ajar, Jakarta, Pusat Penerbitan
Universitas Terbuka.
Bentley, J.W., Mele, P.V., dan Acheampong, G.K., (2010), Experimental By
Nature: Rice Farmer in Ghana, Human Organization 69(2):129-138
Corrigan, M. J., Bill, M.L., dan Slater . J.R., (2009), The Development Of A
Subtance Abuse Curriculum In A Master’s Of Social Work Education
45(3):513-521
Darminto., dan Side, S., (2012), The Development of Science Chemistry
Learning Tools Based on Contextual of Chemicals Topic at Home , Jurnal
Chemica 13: 55-62
Elnovreny, J., (2013), Pengembangan Modul Pembelajaran Inovatif Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pengajaran Laju Reaksi,
Prosiding Seminar BKS PTN Bogor Mei 2013
Fatmawati, L., (2013), Pengembangan Bahan Ajar Modul Elektrokimia untuk
Siswa SMA Kelas XII IPA dengan Pendekatan Pembelajaran Inkuiri
Terbimbing, Jurnal Pendidikan Sains 1: 109-120
Febriana, B.M., Ashadi., dan Masyukri, M., (2013), Pengembangan Modul
Kimia Berbasis Problem Based Learning (PBL) pada Materi Senyawa
Hidrokarbon dan Turunannya Kelas XI smk Kesehatan Ngawi, Tesis,
Universitas Sebelas Maret
Hamzah, S., (2008), Pengembangan Model Bahan Ajar Pendidikan
Lingkungan Hidup Berbasis Lokal Dalam Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial, Makalah Simposium, [Online], (http://puslitjaknov.or
g/data/file/2008/makalah_poster_session_pdf,).
Jippes, E., Engelen, J.M. L., Brand, P. L. P., dan Oudkerk, M., (2010),
Competency-based (canMEDS) residensy training Programme in
Radiology; Systematic Desaign Procedure, Curriculum and Success
Factor, Eur Radiol 20(4):967-977

Lestari, I., (2013), Pengembangan bahan Ajar Berbasis Kompetensi: Sesuai
dengan Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan, Padang, Akademia Permata
Mohamad, S., (2008), Analisis Strategi Inovasi dan DampaknyaTerhadap
Kinerja Perusahaan, Semarang, Program Studi Magister Manajemen
Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.
Montelongo, J.A., dan Herter, R.J., (2010), Using Technology to Support
Expository Reading and Writing in Science Classes, Science Activities, 47:
89-102
Neumann, C.M., Bloomfield, M.M., Harding,A., Sherburne, H., (1999), An
Innovative Approach to Teaching High School Students About Indoor Air
Quality , Journal Of Environmental Health 62 : 9-13
Nogroho, F.A., dan Fatchur, A., (2010), Makalah Seminar Kerja Praktek :
Pembelajaran Berbasis Multimedia, Universitas Diponegoro, Semarang.
Pujiati., (2007), Pengembangan Bahan Ajar Praktikum Pengantar Akuntansi
untuk Mahasiswa Jurusan Akuntansi, Jurnal Ekonomi & Pendidikan 2: 3653
Ramdani, Y., (2012), Pengembangan Instrumen dan Bahan Ajar untuk
Meningkatkan Kemampuan Komunikasi, Penalaran dan Koneksi
Matematis dalam Konsep Integral, Jurnal Penelitian 13: 44-52
Sarwiko, D., (2009), Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis
Multimedia Interaktif Menggunakan Macromedia Director MX, Studi
Kasus, Universitas Gunadarma, Depok
Sinaga, R., (2013), Pengembangan Modul Pembelajaran Inovatif Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pengajaran Hidrokarbon,
Skripsi, FMIPA, Universitas Negeri Medan
Simatupang, N.I., (2012), Pengembangan Buku Ajar Kimia Inovatif Untuk
SMA/MA Kelas X Semester II, Tesis, Program Pascasarjana, Universitas
Negeri Medan
Siswanto, J., (2011), Compact Disk Online ( CD-O) Sebagai Multimedia
Interaktif Pembelajaran Fisika Berbasis Proyek, JP2F 2
Situmorang, M., (2013), Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA Melalui
Inovasi Pembelajaran dan Integrasi Pendidikan Karakter Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, Prosiding Seminar dan Rapat

Tahunan BKS PTN-B Bidang MIPA DI Bandar Lampung, Tgl 10-12 Mei
2013, Hal 237-246
Situmorang, M., dan Saragih, N., (2012), The Development of Chemistry
Learning Module for Senior High School Through Innovation and The
Integration of Character Education to Prepare Human Resources for The
Competition in Global Era, Essay, FMIPA, State University of Medan
Su, D.K., (2007), An Assesment Of Multimedia As Effective Learning Tools :
Dynamic Factor in Students Learning Attitudes of General Chemistry,
International Journal Of Media 34 : 385-398
Syaefudin, S., Udin, (2012), Inovasi Pendidikan, Bandung, Alfabeta.
Tompkins, C.J., Rosen, A.L., dan Larkin, H., (2006), Guest Editorial: An
Analysis Of Social Work Textbooks For Aging Content : How Well Do
Social Work Foundation Texts Prepare Students For Our Aging Society?,
Jounal Of Social Work Education 42(1): 3-24
Trisnaningsih, (2007), Pengembangan Bahan Ajar untuk Meningkatkan
Pemahaman Materi Kuliah Demografi Teknik, Jurnal Ekonomi dan
Pendidikan 4
Wibawa, A.S., Saptorini., dan Iswari, R.S., (2013), Pengembangan Bahan Ajar
IPA Terpadu Berbasis Pendidikan Karakter Pada Tema Dampak Bahan
Bakar Kimia Rumah Tangga Terhadap Lingkungan, Unnes Science
Education Journal 1 : 126-132
Widodo., dan Jasmadi., (2008), Panduan Menyusun Bahan Ajar Berbasis
Kompetensi, Elex Media Komputindo, Jakarta
Zevenbergen, R.J., Grootenboer, P., dan Sullivan, P., (2010), Good Learning ;
A Good Life: Mathematics Transformation in Remote Indigenous
Coomunities, Australian Journal Of Social Issues 45(1):131-145