PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA INOVATIF DAN INTERAKTIF BERBASIS WEB UNTUK PENGAJARAN KIMIA SMA KELAS XI.
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA INOVATIF DAN INTERAKTIF
BERBASIS WEB UNTUK PENGAJARAN KIMIA SMA KELAS XI
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Kimia
Oleh :
SOFIAN ARITONANG
NIM : 8136142019
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016
LEMBAR PENGESAHAN
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA INOVATIF DAN INTERAKTIF
BERBASIS WEB UNTUK PENGAJARAN KIMIA SMA KELAS XI
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Kimia
Oleh :
SOFIAN ARITONANG
8136142019
Menyetujui:
Tim Pembimbing
Pembimbing I
Pembimbing II
Eddiyanto, Ph.D.
NIP.196704251994031012
Prof. Drs. Manihar Situmorang, M.Sc., Ph.D.
NIP.196008041986011001
Mengetahui :
Ketua Program StudiPendidikanKimia
Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si.
NIP. 196006181987031002
LEMBAR PENGESAHAN
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA INOVATIF DAN INTERAKTIF
BERBASIS WEB UNTUK PENGAJARAN KIMIA SMA KELAS XI
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Kimia
Oleh :
SOFIAN ARITONANG
8136142019
Menyetujui:
Tim Pembimbing
Pembimbing I
Pembimbing II
Eddiyanto, Ph.D.
NIP.196704251994031012
Prof. Drs. Manihar Situmorang, M.Sc., Ph.D.
NIP.196008041986011001
Mengetahui :
Ketua Program StudiPendidikanKimia
Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si.
NIP. 196006181987031002
PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN KIMIA
NO.
NAMA
TandaTangan
1.
Eddiyanto, Ph.D
NIP. 19670425 199403 1 012
…………………………
2.
Prof. Drs. Manihar Situmorang, M.Sc.,Ph.D.
NIP. 19600804 198601 1 001
…………………………
3.
Prof. Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si.
NIP. 19660126 199103 2 003
…………………………
4.
Dr. Mahmud, M.Sc
NIP. 19580222 198903 1 002
…………………………
5.
Dr. Zainuddin Muchtar, M.Si
NIP. 19670317 199203 1 004
…………………………
Nama
: Sofian Aritonang
NIM
: 8136142019
Prodi
: Pendidikan Kimia
Tanggal Sidang : 29 Agustus 2016
ABSTRAK
Sofian Aritonang: Pengembangan Bahan Ajar Kimia Inovatif dan Interaktif Berbasis
Web Untuk Pengajaran Kimia SMA Kelas XI. Tesis. Medan: Program Studi Pendidikan
Kimia, Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2016
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bahan ajar kimia interaktif berbasis web
dan juga untuk mengetahui: (1) tingkat kelayakan bahan ajar kimia SMA Kelas XI yang telah
beredar dalam bentuk Web dan buku pada Pokok Bahasan Kesetimbangan Kimia sesuai
dengan standar isi. (2) pendapat siswa terhadap bahan ajar kimia SMA Kelas XI Pokok
Bahasan Kesetimbangan Kimia Interaktif berbasis Web yang telah disusun;(3) pengaruh
bahan ajar kimia SMA Kelas XI Pokok Bahasan Kesetimbangan Kimia Interaktif berbasis
Web yang telah disusun terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Jenis penelitian termasuk
penelitian dan pengembangan (research and development). Subjek penelitian adalah bahan
ajar pokok bahasan Kesetimbangan Kimia. Adapun,sampel yang digunakan pada penelitian
ini terdiri dari 20 orang guru kimia kelas XI di kota Medan, 2 orang dosen kimia umum dan
dosen media Universitas Negeri Medan, dan 80 orang siswa. Pemilihan sampel dalam
penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh:
(1) Bahan ajar Kesetimbangan Kimia yang terdapat dalam bahan ajar Web A dan Web B
sudah baik namun masih belum sesuai dengan tuntutan kurikulum artinya sebagian isi bahan
ajar perlu direvisi. Oleh karena itu perlu dilakukan pengembangan pada bahan ajar
tersebut.(2) Berdasarkan tanggapan siswa, Bahan Ajar Kimia Inovatif dan Interaktif berbasis
web yang telah dikembangkan dapat diakses di pianrajagukgukkimia.com dan sudah
memiliki tingkat kelayakan 3,97 sehingga valid untuk digunakan sebagai sumber belajar. (3)
Hasil belajar siswa dengan menggunakan Bahan Ajar Kimia Interaktif berbasis web yang
telah dikembangkan lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa tanpa menggunakan web
yang telah dikembangkan pada pokok bahasan Kesetimbangan Kimia berdasarkan hasil tes
diperoleh peningkatan hasil belajar (gain) siswa kelas eksperimen (70,00 %) lebih tinggi di
bandingkan hasil belajar (gain) siswa kelas kontrol (54,00%).
Kata Kunci: Bahan Ajar Kimia Interaktif, Web,Penelitian dan Pengembangan,
Kesetimbangan Kimia.
i
ABSTRACT
Sofian Aritonang: Chemical Material Development of Innovative and Interactive WebBased on Teaching Chemistry Class XI SMA. Thesis. Medan: Study Program of
Chemistry, Postgraduate, Universitas Negeri Medan, 2016.
This study aimed to obtain teaching materials web-based interactive chemistry and
also to determine: (1) the feasibility of high school chemistry teaching materials Class XI that
has been circulating in the form of a book on the Web and Chemical Equilibrium Highlights
in accordance with the content standards. (2) the level of eligibility based on the assessment
of Lecturers and Teachers to the high school chemistry teaching materials Class XI
Highlights Web-based Interactive Chemical Equilibrium has been prepared, (3) the effect of
high school chemistry teaching materials Class XI Highlights Web-based Interactive
Chemical Equilibrium has been prepared on improving student learning outcomes. This type
of research, including research and development (research and development). The research
subject is the subject of teaching materials Chemical Equilibrium. Meanwhile, the samples
used in this study consisted of 20 people a chemistry teacher in class XI in the city of Medan,
2 general chemistry lecturer and media lecturer State University of Medan, and 80 students.
Selection of the sample using purposive sampling techniques. Based on the results obtained:
(1) teaching materials Chemical Equilibrium contained in teaching materials site A and site B
is already good, but still not in accordance with the demands of the curriculum means that
some of the contents of teaching materials need to be revised. Therefore it is necessary for the
development of instructional materials. (2) Based on student feedback, Instructional Materials
Chemistry Innovative and Interactive web-based that has been developed can be accessed at
pianrajagukgukkimia.com and already has a valid eligibility rate of 3.97 so as to be used as a
learning resource. (3) The results of student learning using Instructional Materials Chemistry
Interactive web-based that has been developed is higher than student learning outcomes
without the use of a web that has been developed on the subject of Chemical Equilibrium
based on test results obtained learning outcome (gain) class students experiment (70, 00%) is
higher than the increase in learning outcomes (gain) control class (54,00%).
Keyword: interactive chemistry teaching materials, Web, research and development,
Chemical ,Equilibrium.
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang
telah melimpahkan kasih dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tesis yang berjudul: “Pengembangan Bahan Ajar Kimia Inovatif dan
Interaktif berbasis Web Untuk Pengajaran Kimia SMA Kelas XI”.
Tesis ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh
gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Kimia. Oleh karena
itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima
kasih kepada :
1.
Bapak Eddiyanto, Ph.D sebagai Dosen Pembimbing I yang telah bersedia
meluangkan waktu, tenaga dan pemikiran dalam memberikan bimbingan dan
arahan kepada penulis
2.
Bapak Prof. Drs Manihar Situmorang, M.Sc.,Ph.D sebagai Dosen
Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pemikiran
dalam memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis
3.
Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd sebagai Direktur Pascasarjana Unimed
4.
Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si, sebagai Ketua Program Studi
Pendidikan Kimia
5.
Bapak Prof. Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si sebagai Dosen Penguji Tesis
6.
Bapak Dr. Mahmud, M.Sc sebagai Dosen Penguji Tesis
7.
Bapak Dr. Zainuddin Muchtar, M.Si sebagai Dosen Penguji Tesis
8.
Bapak Ajat Sudrajat, M.Si sebagai sekretaris jurusan dan sekaligus sebagai
notulen.
9.
Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Kimia Pascasarjana Unimed
yang telah mengajar dan mendidik penulis selama di perkuliahan
10. Bapak Herbin Manurung,S.Pd., M.Si., Ibu Harmileni, S.Si.,M.Si., Suria P.
Pangaribuan,S.Si.,M.Pd., Sisca Handayani Sani,S.Pd sebagai validator
11. Bapak Khairil Irfan Lubis,S.Pd.,M.Pd yang telah meluangkan waktu, tenaga
dan pikiran untuk mengajari penulis dalam mengolah web sehingga menjadi
Bahan Ajar
iii
12. Bapak Drs. Sudirman, SP.,M.Si sebagai kepala sekolah SMAN 8 Medan
13. Semua guru-guru tata usaha SMAN 8 Medan yang telah memberikan
dukungan kepada penulis
14. Semua murid-murid SMAN 8 Medan terkhusus kelas XI IPA-1
15. Orangtuaku tercinta St.Ungkap.Aritonang /Taruli Sitinjak, juga kepada adikadikku tercinta Jona Edi Polo Aritonang/Br Siahaan, Praka TNI AD Rianto
Aritonang, Betty Aida Marisi,Am.Pd.,S.Pd/Purba, Elam Marasi Aritonang,
SH, Hetty Kusayang Aritonang, S.Kep, Wen Mario Aritonang,S.Pd, Ola,
Tasya, Elin, Roito.
16. Mertuaku H.Tomy Girsang/ Lilis Suryani juga kepada adik-adikku
Rosmawati Girsang,SP/Bripka Herman Silalahi, Aougus Walter Girsang/Br
Bangun, Jesica Sri Hagaina Girsang, Dean, Nia, Algric.
17. Teman-temanku di Ganesha Opertaion Medan
18. Teman-teman angkatan XXIII ada Salim, Sandra, Junando, Rina, Putri, Irfan
semua kelas A dan B
19. Terkhusus buat keluarga kecil isteriku Fransisca Natalia Girsang,S.S.,S.Pd
yang telah banyak memberikan dukungan secara materi dan pikiran untuk
segera menyelesaikan tesis ini dan kepada putrid-putri kecilku Argisa Audrey
Aritonang, Rihanna Rivera Aritonang yang rajin buat PR Sekolah.
Dengan keterbatasan pengalaman, pengetahuan maupun pustaka yang
ditinjau, penulis menyadari bahwa tesis ini masih banyak kekurangan dan perlu
pengembangan lebih lanjut agar benar-benar bermanfaat. Akhir kata, penulis
berharap semoga tesis ini bermanfaat bagi kita semua.
Medan, Agustus 2016
Penulis
Sofian Aritonang
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK
ABSTRACT
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
i
ii
iii
v
vii
viii
ix
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian
1.7. Defenisi Operasional
1
1
8
8
9
10
10
10
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1. Pengertian dan Jenis Bahan Ajar
2.1.2. Manfaat dan Peranan Bahan Ajar
2.1.3. Kriteria Bahan Ajardan Penyusunannya
2.1.4. Penelitian Pengembangan
2.1.5. Defenisi E-Learning
2.1.7. Komponen dan Karakteristik E-Learning
2.1.8. Bahan Ajar Berbasis Web
2.1.9. Karakteristik Pelajaran Kimia
2.2. Peran Motivasi dalam Proses Belajar
2.3. Penelitian yang Relevan
2.4. Kerangka Konseptual
2.5. Hipotesis Penelitian
13
13
13
16
17
19
25
26
29
32
34
36
37
38
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel
3.3. Metode dan Rancangan Penelitian
3.4. Prosedur Penelitian
3.5. Teknik Pengumpul Data
3.6. Teknik Analisa Data
39
39
39
40
40
44
45
v
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1 Analisis Web Pembelajaran Kimia
4.1.2. Analisis Web yang di Kembangkan
4.1.3. Analisis Buku Ajar
4.1.4. Analisis Bahan Ajar Hasil Pengembangan
4.1.5. Standar Isi Bahan Ajar
4.1.6. Kelayakan Penyajian
4.1.7. Pengembangan Bahan ajar
4.1.8. pengembangan Bahan ajar Yang dilakukan
4.1.9. Implementasi Bahan Ajar Interaktif
4.1.10. Analisis Data Hasil Belajar
4.1.11. Peningkatan Hasil Belajar
4.1.12. Analisis Angket Siswa
4.1.13. Analisis Motivasi Belajar Siswa
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian
4.3. Keterbatasan Penelitian
53
53
53
57
58
59
60
62
67
69
69
72
72
75
75
78
84
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
5.2. Saran
86
86
87
DAFTAR PUSTAKA
88
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 : Manfaat Ajar
16
Tabel 3.1 : Rancangan Bahan PenelitianValidasi Bahan Ajar
46
Table 4.1 :Daftar Harga Voucher Web
56
Table 4.2 : Hasil Kelayakan Isi Web
63
Tabel 4.3 : Hasil Kelayakan Penyajian Isi Web
66
Tabel 4.4 : Data Gain Siswa
79
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Komponen E-Learning
28
Gambar 3.1 Desain Penelitian
46
Gambar 4.1 Grafik Penilaian Dosen
63
Gambar 4.2 Grafik Kelayakan Penyajian Dosen
64
Gambar 4.4 Grafik Kelayakan Penyajian Guru
65
Gambar 4.5 Grafik Penilaian Peningkatan Hasil Belajar
70
Gambar 4.2 Grafik Penilaian Siswa
71
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Silabus Kimia
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Format Analisis Buku Siswa
91
99
101
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Format Analisa Web A
Format Analisa Web B
Instrumen kelayakan isi
Instrumen kelayakan Penyajian
Instrumen kelayakan isi Guru
Instrumen kelayakan Penyajian Guru
Pedoman wawancara guru
Instrumen Soal
Penilaian kelayakan isi oleh Guru
Penilaian kelayakan penyajian oleh Guru
Histogram Hasil Kelayakan isi
Histogram Hasil Kelayakan Penyajian
Hasil Penilaian Siswa
Tabulasi Nilai Kelas Ekperimen
Tabulasi Nilai Kelas Kontrol
Uji Normalitas Kelas Eksperimen
Uji Normalitas Kelas Kontrol
Uji Homogenitas
Peningkatan Hasil Belajar
Gambar Web yang dianalisis
Bahan Ajar Interaktif
Surat-surat
110
115
119
123
127
133
137
140
149
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
ix
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Bahan ajar inovatif dan interaktif dibutuhkan oleh siswa dan guru agar
kegiatan belajar mengajar menarik, pengadaan bahan ajar yang bermutu menjadi
salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan. Pengembangan bahan ajar
harus berdasarkan prasyarat dari badan yang berwenang, yaitu Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP). Oleh karena itu peningkatan kualitas pendidikan
haruslah dilakukan secara berkelanjutan baik secara konvensional maupun berupa
inovasi untuk mengantisipasi perubahan yang akan dihadapi para peserta didik
(Situmorang, 2013).
Perkembangan teknologi informasi dapat meningkatkan keprofesionalan
guru dan sangat membantu siswa dalam memahami materi kimia dengan cara
mengakses Web pelajaran kimia dirumah. Kemajuan teknologinya pada era
dewasa ini, maka tidak menutup kemungkinan untuk membuat presentasi yang
lebih interaktif yaitu dengan menambahkan gambar, video dan elemen multimedia
lain (Puspitosari, 2010). Dan juga penggunaan internet tidak terpisahkan lagi dari
dunia pendidikan sebagai sumber belajar, berbicara mengenai manfaat sumber
belajar, hal ini erat kaitannya dengan suatu tujuan bahwa sumber belajar harus
menjadi bermakna. Sumber belajar ini harus dapat menunjang pembelajaran
mandiri bagi peserta didik. Presentasi interaktif berbasis Web lebih memberikan
ruang kepada audien untuk lebih memahami isi presentasi yang disampaikan.
2
Kegiatan pengembangan meliputi tahapan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
(Sukiman, 2011).
Dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat, maka saat
ini sudah dimungkinkan dan banyak diterapkan proses belajar jarak jauh dengan
menggunakan internet untuk menghubungkan siswa dan guru. Website merupakan
salah satu teknologi internet yang telah berkembang sejak lama dan paling umum
dipakai dalam pelaksanaan pendidikan dan latihan jarak jauh. Website merupakan
kumpulan dari halaman-halaman Web, gambar-gambar, video, atau bahan digital
lain yang disimpan dalam Web server dan dapat diakses melalui internet.
Pembelajaran aktif sudah menjadi bagian penting dari proses
pembelajaran di pelbagai sekolah, para guru disarankan untuk mengemas
pembelajaran dengan strategi-srategi pembelajaran aktif. Pembelajaran aktif telah
terbukti meningkatkan keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran, karena fokus
dalam pembelajaran aktif adalah pembelajaran berpusat pada siswa (student
centered learning). Bahkan, materi pembelajaran aktif dikembangkan dan
diberikan kepada para guru yang sedang mengikuti PLPG (pendidikan dan latihan
profesi guru) dalam sertifikasi guru (Zainal Arifin dan Adhi Setiyawan, 2012).
Serta Internet bermanfaat dalam mengembangkan profesi para guru sebagai
sumber bahan mengajar dengan mengakses rencana pembelajaran atau silabus
online dengan metodologi baru, mengakses materi pelajaran yang cocok untuk
siswanya, serta dapat menyampaikan ide-idenya. Sedangkan peserta didik juga
dapat menggunakan internet untuk belajar sendiri secara cepat, sehingga akan
3
meningkatkan
dan
memperluas
pengetahuan,
belajar
berinteraksi,
dan
mengembangkan kemampuan dalam bidang penelitian.
TIK dapat berfungsi sebagai alat untuk merancang lingkungan belajar
yang baru dan menciptakan pembelajaran yang menarik (Barak, M., 2007).
Pendidikan sarjana kimia pada berbagai perguruan tinggi di Amerika Serikat juga
melibatkan beberapa jenis interaksi multimedia dan berbagai upaya untuk
mempelajari efektifitas pembelajaran dengan memberikan tugas rumah secara
online (Richaerds-Babb, dkk, 2011; Parker, L,L., 2012). Pemanfaatan TIK atau
dalam dunia pendidikan disebut juga dengan e-learnig merupakan tren baru dalam
pembelajaran untuk mendapatkan momentum pada berbagai tingkat pembelajaran
(Kumar dan Kumar, 2013).
Pembelajaran menggunakan TIK akan membantu siswa yang tipe
belajarnya tipe visual, berpikir visual berarti menggunakan mata sebagai jendela
pikiran, pengalaman beajar diproses melalui penglihatan dan pencitraan visual.
Kektika otak berpikir dengan cara ini siswa mengamati dan memmandang warnawarna, gambar-gambar, garis-garis, kata tertulis, peta-peta, daftar-daftar,
pandangan-pandangan,
perspektif-perspektif,
visualisa-visualisasi,
lukisan-
lukisan, diagram-diagram, film-film, bagan-bagan, foto-foto, dan sebagainya
(Musrofi, 2010)
Baru-baru ini World Wide Web (www) telah memberikan sistem baru
yang dirancang untuk penggunaan jaringan dan mendukung software untuk
digunakan. Sebagai upaya untuk membuat kemajuan dalam pendidikan serta
memecahkan masalah yang ada dalam pembelajaran (Shin, 2002). Penggunaan
4
World Wide Web (www) harus didukung dengan jaringan atau internet, dimana
internet merupakan jaringan global yang memungkinkan manusia untuk
terhubung satu sama lain di seluruh dunia melalui komputer (Tasri, 2011).
Ilmu dan teknologi yang berkembang sangat pesat juga membawa
implikasi terhadap penambahan bahan ajar yang harus disampaikan kepadapeserta
didik. Sementara itu waktu yang tersedia bagi guru dan peserta didik untuk
bertatap muka di lingkungan sekolah sangat terbatas, bahkan cenderung
berkurang. Hal ini menuntut terobosan-terobosan yang dapat membantu
memperpanjang waktu belajar peserta didik diluar jam pembelajaran. Teknologi
Internet dapat menjadi terobosan yang efektif untuk mengatasi masalah hubungan
antara guru dan peserta didik dalam mengolah informasi bahan pelajaran.
Penggunaan fasilitas Internet dalam dunia pendidikan sangat besar manfaatnya,
khususnya kaum intelektual dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya
manusia secara mudah dan murah.
Bahan ajar merupakan salah satu faktor utama dalam proses
pembelajaran. Meskipun guru dapat menjelaskan materi dengan jelas, namun akan
kurang lengkap jika tidak ada bahan pelajaran yang digunakan (Ratnawati dkk,
2013). Bahan ajar dapat dikembangkan dalam berbagai bentuk sesuai dengan
kebutuhan dan karakteristik materi yang akan disajikan (Depdiknas, 2008).
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, penggunaan alat
bantu media pembelajaran menjadi semakin luas dan interaktif seperti
penggunaan komputer atau internet (e-learning).
5
Pembelajaran kimia yang menggunakan internet perlu pengawasan guru
atau pihak sekolah dan orang tua, agar tercipta hubungan yang positif antara
sekolah dan orang tua. Pendidikan merupakan rekanan paling penting bagi
manusia. Pendidikan tergantung pada kuat tidaknya, sampai pada titik tertentu,
ikatan perasaan antara guru dan orang tua, dan apa yang dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan orang dewasa (Rich, 2008). Model-model pengajaran yang
berpusat pada guru dan yang berpusat pada siswa juga sering diperdebatkan oleh
para pengajar di kedua belah pihak. Tidak ada pendekatan yang tunggal yang
secara konsisten lebih baik di bandingkan yang lainnya bergantung tujuan yang
dicoba raih oleh guru maupun karak teristik para pelajar serta nilai-nilai
ekspektasi masyarakat. Hal ini bahwa guru harus siap menerapkan model multiple
models of instruction (model-model pengajaran) dan menghubungkan modelmodel itu secara kreatif dan interaktif (Arends, 2008). Pada umumnya
pembelajaran kimia SMA hanya terbatas pada penggunaan bahan ajar berupa
buku teks dan LKS sehingga siswa kurang dapat memahami konsep mikroskopik.
Lemahnya interaksi guru dan siswa serta kecepatan belajar siswa seringkali
dianggap sama juga merupakan kendala dalam pembelajaran kimia, maka dari itu
usaha-usaha peningkatan kualitas pembelajaran kimia saat ini terus dilakukan,
termasuk peningkatan bahan ajar dan media pembelajaran.
Mata pelajaran kimia seringkali dianggap sebagai pelajaran yang sulit
karena materi kimia bersifat abstrak. Padahal sebagian besar ilmu kimia
merupakan percobaaan dan sebagian besar pengetahuannya diperoleh dari
penelitian di laboratorium (Chang, R., 2005).
6
Belajar kimia pada dasarnya berangkat dari fakta yang ditemukan menuju
konsep mikroskopik dan submikroskopik yang kemudian disimbolkan. Sehingga
cenderung lebih sulit memahami konsep mikroskopik dan submikroskopik
tersebut. Sehingga perlu dikembangkan alat bantu berupa media pembelajaran
yang dapat memberikan pengalaman yang menyeluruh dari fakta (makroskopik)
menuju konsep (mikroskopik dan submikroskopik).
Materi kimia yang sulit ini semakin sulit karena keterbatasan waktu
belajar disekolah membuat siswa harus mengikuti pelajaran tambahan diluar
sekolah seperti bimbingan belajar. Lembaga bimbingan belajar (Bimbel) kini
begitu populer di kalangan siswa dan orang tua, dan dapat ditemukan hampir di
setiap sudut kota-kota besar. Sekarang bimbel di kota besar dan bagi siswa di
SMA favorit bukan lagi sekedar tren, mengikuti bimbel kini sudah menjadi wajib
bagi siswa, mulai tingkat SD, SMP, SMA. Terlebih lagi bagi siswa SMA yang
berniat melanjutkan ke perguruan tinggi negeri favorit seperti UI, ITB, UGM dan
PTN terkemuka lainnya. Tanpa ikut bimbel, sepertinya mereka tidak percaya diri
dengan kemampuan mereka yang telah didapat di sekolah (Siburian, 2014).
Pemerintah hingga saat ini terus melakukan upaya melaksanakan
berbagai kebijakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan guna menghadapi
persaingan bebas dunia. Kemendikbud melakukan sejumlah terobosan guna
meningkatkan mutu pendidikan agar mampu menghasilkan lulusan yang siap
bersaing secara global di masa yang akan datang. Salah satu terobosan awal
tersebut adalah memberlakukan Kurikulum 2013 untuk menjawab tantangan
terhadap pendidikan yakni menghasilkan lulusan yang kompetitif, inovatif,
7
kreatif, kolaboratif serta berkarakter. Namun pada akhirnya kurikulum 2013
dievaluasi kembali oleh kemendikbud, karena pemberlakuan kurikulum 2013
menuntut sejumlah perubahan mendasar pada proses pembelajaran. Perubahan
yang mendasar yakni pada sistem pembelajaran dan pada sistem penilaian.
Ternyata pada penerapannya sangat sulit untuk dilakukan oleh guru dan siswa
disekolah.
Sesuai dengan surat edaran Mendikbud No. 179342/MPK/KR/2014
tanggal 5 Desember 2014, bahwa K13 telah resmi dihentikan untuk sekolahsekolah yang telah melaksanakan kurikulum 2013 selama 1 semester dan akan
tetap menggunakan kurikulum 2006 sampai benar-benar siap menerapkan K13,
kecuali sekolah yang telah menerapkan K13 selama 3 semester dan menjadikan
sekolah tersebut sebagai sekolah pengembangan dan percontohan penerapan K13.
Salah satu faktor pemberhentian K13 adalah kurangnya bahan ajar yang
sesuai. Sehingga untuk menambah sumber bahan ajar peneliti membuat bahan ajar
berbasis Web diharapkan dapat membantu guru dan siswa dalam proses
pembelajaran tidak hanya disekolah tetapi juga diluar sekolah.
Berdasarkan uraian di atas maka perlu dilakukan penelitian penyusunan
bahan ajar kimia interaktif berbasis Web (e-learning) pada materi pokoklarutan
asam basa, dalam hal ini penulis mengangkat judul penelitian “Pengembangan
Bahan Ajar Kimia Inovatif dan Interaktif Berbasis Web untuk Pengajaran
Kimia SMA Kelas XI”.
8
1.2.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka
masalah-masalah yang diidentifikasi adalah sebagai berikut:
1. Belum banyaknya ketersediaan bahan ajar kimia berbasis Web dalam
penyelenggaraan pendidikan nasional.
2. Bahan ajar kimia berbasis Web belum memenuhi Standar Kompetensi (SK)
dan Kompetensi Dasar (KD) sesuai standar.
3. Belum adanya bahan ajar berbasis Web yang disusun secara tepat dan benar
menurut BNSP.
2. Bahan ajar berbasis Web belum dapat mendukung peningkatan hasil belajar
siswa.
1.3.
Batasan Masalah
Berdasarkan masalah-masalah yang diidentifikasi di atas, beberapa hal
dalam masalah-masalah tersebut dibatasi sebagai berikut:
1. Menganalisis bahan ajar kimia SMA Kelas XI pada materi Kesetimbangan
Kimia.
2. Mengembangkan bahan ajar kimia SMA Kelas XI materi kesetimbangan kimia
SMA Kelas XI berbasis Web hanya pada materi dan latihan soal.
3. Penilaian dan revisi bahan ajar kimia berbasis Web yang standar oleh tim ahli
oleh Dosen dan Guru Kimia SMA sehingga dihasilkan bahan ajar berbasis Web
interaktif yang baik.
9
4. Uji coba terbatas bahan ajar kimia Inovatif dan Interaktif berbasis Web pada
materi SMA Kelas XI sehingga dihasilkan bahan ajar yang layak untuk
digunakan.
1.4.
Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, rumusan masalah yang akan
diteliti adalah:
1. Bagaimana tingkat kelayakan bahan ajar kimia SMA Kelas XI Pokok
Bahasan Kesetimbangan Kimia yang ada saat ini baik yang berbasis Web
ataupun tidak berdasarkan kesesuaian standar isi dan kurikulum?
2. Bagaimana pendapat siswa terhadap bahan ajar kimia SMA Kelas XI Pokok
Bahasan Kesetimbangan Kimia Interaktif berbasis Web yang telah disusun?
3. Bagaimana pengaruh bahan ajar kimia SMA Kelas XI Pokok Bahasan
Kesetimbangan Kimia Interaktif berbasis Web yang telah disusun terhadap
peningkatan hasil belajar siswa?
1.5. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, adapun tujuan penelitian ini
secara umum adalah :
1. Mengetahui tingkat kelayakan bahan ajar kimia SMA Kelas XI yang telah
beredar dalam bentuk Web dan buku pada Pokok Bahasan Kesetimbangan
Kimia sesuai dengan standar isi.
10
2. Mengetahui pendapat siswa terhadap bahan ajar kimia SMA Kelas XI Pokok
Bahasan Kesetimbangan Kimia Interaktif berbasis Web yang telah disusun;
3. Mengetahui pengaruh bahan ajar kimia SMA Kelas XI Pokok Bahasan
Kesetimbangan Kimia Interaktif berbasis Web yang telah disusun terhadap
peningkatan hasil belajar siswa.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Tersedianya bahan ajar kimia SMA Kelas XI Pokok Bahasan Kesetimbangan
Kimia Interaktif berbasis Web;
2. Bahan ajar kimia SMA Kelas XI Pokok Bahasan Kesetimbangan Kimia
Interaktif berbasis Web yang telah disusun dapat membantu guru dalam
pembelajaran di sekolah maupun di luar sekolah;
3. Bahan ajar kimia SMA Kelas XI Pokok Bahasan Kesetimbangan Kimia
Interaktif berbasis Web yang telah disusun dapat membantu siswa dalam
belajar di sekolah maupun di luar sekolah;
4. Sebagai masukan bagi peneliti lainnya untuk mengembangkan bahan ajar
berbasis Web sesuai dengan tuntutan kurikulum.
1.7. Defenisi Operasional
1. Pengembangan adalah proses, cara, perbuatan mengembangkan dengan
menggunakan alat atau media tertentu dalam rangka pencapaian mutu dan
kualitas sesuatu (Setyosari, 2012).
11
2. Bahan ajar kimia e-learning merupakan komponen pembelajaran yang
digunakan sebagai bahan belajar bagi siswa dan membantu guru dalam
melaksanakan kegiatan belajar kimia di kelas (Rashty, 1999).
3. Interaktif adalah tidakan yang bersifat saling melakukan aksi (saling aktif),
contoh: dialog antara komputer dan terminal atau antara komputer dengan
komputer. Bahan ajar Inte7raktif adalah salah satu jenis bahan ajar yang dilihat
dari teknologi yang digunakan. Bahan ajar ini antara lain ialah CAI (Computer
Assisted Instruction), compact disk (CD) multimedia pembelajaran interaktif,
dan bahan ajar berbasis Web (Web based learning materials). Bahan ajar ini
dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna,
sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses-proses
selanjutnya. Pengguna akan mendapatkan informasi atau umpan balik sesuai
dengan aksi atau navigasi yang dipilih, informasi tersebut menggunakan
berbagai bentuk format data seperti teks, gambar, audio, video, simulasi, soalsoal interaktif dan lain-lain. (Berlin, S,2014).
4. World wide Web atau www atau juga dikenal dengan istilah Web adalah salah
satu layanan yang didapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke internet.
Web ini menyediakan informasi bagi pemakai komputer yang terhubung ke
internet dari sekedar informasi “sampah” (informasi yang tidak berguna sama
sekali) sampai informasi yang serius; dari informasi yang gratisan sampai
informasi yang komersial. Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan
halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar
diam atau gerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya itu baik
12
yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan
yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringanjaringan halaman (hyperlink). (Tasri, L, 2011).
88
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Y., (2014), Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013,
Bandung: Refika Aditama
Barak, M., (2007), Transition fro Traditional to ICT-enhanced Learning
Environments in Undergraduate Chemestry Course, Elsevier Computers
and Education 48:40-43
Baswedan, A., (2013), Kilas Balik Dunia Pendidikan di Indonesia, www.prestasiiief.org, diakses 8 Desember 2014
Chang, R., (2005), Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1,
Erlangga: Jakarta
Dick, W dan Carey, (2005), The Systemic Design Of Intructional (6 th ed). New
York: Omegatype Typography, Inc
Depdiknas, 2006, Panduan Pengembangan Pembelajaran IPA Terpadu, Jakarta:
Depdiknas.
________, (2008), Panduan Pengembangan Bahan Ajar, Jakarta: Depdiknas
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, (2010), Petunjuk Teknis
Pengembangan Bahan Ajar, Jakarta: Depdiknas
Djamarah, dkk, 2010, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta
Firdaus, F., 2013, Peran Lembaga Bimbingan Belajar Terhadap Peningkatan
Motivasi Belajar Anak, http://edukasi.kompasiana.com/, diakses 3 Maret
2015
Hodge, A., Richardson, J, dan York, C, S., (2009), The Impact of Web-Based
Homework Tool in University Algebra Courses on Student Learning and
Strategies, Journal of Online Learning and Teaching, 5(4):618-629
Holden, J.T., (2005), An Intruction Media Selection Guide for Distance
Education, Unaited State Distance Learning Association (USDLA), USA:
USDLA Official Publication
Kemendiknas (2010),
Kemendiknas.
Kerangka
Acuan
Pendidikan
Karakter.
Khoerul,
Eko.,
2012,
Teori-Teori
Motivasi
http://ekokhoerul.wordpress.com/, diakses 3 Maret 2015
Jakarta:
Belajar,
89
Kumar, R, K., (2013), Effectiveness of E-learning in Teaching Chemistry with
Reference Certain selected Variables, International Journal of Education
and Practice 1(1):1-13
Kurniasih, I., dan Berlin, S., (2014), Panduan Membuat Bahan Ajar Buku Teks
Pelajaran Sesuai dengan Kurikulum 2013, Surabaya: Kata Pena
Littlejohn, A., Falconer, dan Mcgill (2008), Carakterising Effective E-learning
resources, Elsevier Computers and Education 50:757-771
Munafifah, E., (2013), Pengembangan Bahan ajar Buku Teks Pelajaran IPAKimia SMP/MTs, Program Studi Pendidikan Kimia, Program
Pascasarjana, Universitas Negeri Medan
Naidu, S., (2006). E-learning: a Guidebook of Principles, procedures, and
Practices (edisi Revisi, 2006), New Delhi: Commonwealth Educational
Media Center
National Foundation for Educational Research., (2011), TIMSS 2011 International
Results in Mathematics, (https://www.google.com/#q=+TIMSS+2011+,
diakses 20 Oktober 2014)
Nugraha, D,A., (2013), Pengembangan Bahan Ajar Reaksi Redoks Bervisi SETS
Berorientasi Konstruktivistik, Journal of Innovative Science Education
2(1):28
Padmo, D., (2004), Teknologi Pembelajaran: Peningkatan Kualitas Belajar
Melalui Teknologi Pembelajaran, Ciputat: Pusat Teknologi Komunikasi
dan Informasi Pendidikan
Parker, L,L., (2013), Case Study Using Online Homework in Undergraduate
Organic Chemistry: Results and Student Attitudes, J, Chem, Educ.,
90:37-44
Permendikbud, (2014), Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 59 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah
Menengah Atas/ Madrasah Aliyah, Jakarta: Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan
Prawiradilaga, D.S., (2013), Mozaik Teknologi Pendidikan E-learning, Jakarta:
Kencana
Ratnawati, B.M., Silaban, R, Eddiyanto, (2014), Analisis dan Pengembangan
Buku Ajar Kimia Kelas X Semester I SMK Farmasi Sesuai KTSP,
Jurnal Pendidikan Kimia 6(1):1
90
Rashty, D., (1999), E-learning Process Models, www.addwise.com/artikel/elearning_Proces_Models.pdf, diakses 19 Februari 2010
Richards, Drelick, Hendry, dan Roberston, (2011), Online Homwork, Help or
Hidrance? What Students Think ang How They Perform, J, Coll, Sci,
Teach, 40:81-94
Ridwan, (2003), Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, Bandung:
Alfabeta
Setyosari, P., (2012), Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, Jakarta:
Kencana Prenada Media Group
Siburian, T., (2014), Rahasia Bimbel, Jakarta: Pustaka Mina
Shin, D., (2002), A Web-based, Ineractive Virtual Laboratory System for Unit
Operations and Process System Engineering Education: Issues, Design and
Implementaion, Elsevier Computers and Education26:319-330
Situmorang, M., and Saragih, N., (2012), Pengembangan Modul Pembelajaran
Kimia SMA Melalui Inovasi dan Integrasi Pendidikan Karakter Untuk
Mempersiapkan Sumberdaya Berkarakter Menghadapi Persaingan Global,
Jurnal Litjak (In Press)
Situmorang, M.(2013), Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA Melalui Inovasi
Pembelajaran dan Integrasi Pendidikan Karakter Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa, Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung,
237-245.
Situmorang, M., Retno, D.W. (2013), Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA
Melalui Inovasi Pembelajaran dan Integrasi Pendidikan Karakter,
Prosiding Seminar Hasil Lembaga Penelitian Unimed, 1-8.
Stockey,
D.,
(2006),
E-learning
Definition
and
www.derekstockey.com, di akses 19 Februari 2010
Explanationi,
Sugiyono, (2010), Metode Penelitian Pendekatan kuatitatif, Kualitatif dan R&D,
Bandung: Alfabeta
Tasri, L., (2011), Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Web, Jurnal Medtek 3:2
Tim Pascasarjana UNIMED, (2010), Pedoman Administrasi dan Penulisan Tesis
& Disertasi. Medan: Program Pascasarjana UNIMED
Tocharman, M., (2009), Seri Pembelajaran, Diklat/BIMTEK KTSP DIT,
Pembinaan SMA: DEPDIKNAS.
BERBASIS WEB UNTUK PENGAJARAN KIMIA SMA KELAS XI
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Kimia
Oleh :
SOFIAN ARITONANG
NIM : 8136142019
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016
LEMBAR PENGESAHAN
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA INOVATIF DAN INTERAKTIF
BERBASIS WEB UNTUK PENGAJARAN KIMIA SMA KELAS XI
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Kimia
Oleh :
SOFIAN ARITONANG
8136142019
Menyetujui:
Tim Pembimbing
Pembimbing I
Pembimbing II
Eddiyanto, Ph.D.
NIP.196704251994031012
Prof. Drs. Manihar Situmorang, M.Sc., Ph.D.
NIP.196008041986011001
Mengetahui :
Ketua Program StudiPendidikanKimia
Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si.
NIP. 196006181987031002
LEMBAR PENGESAHAN
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA INOVATIF DAN INTERAKTIF
BERBASIS WEB UNTUK PENGAJARAN KIMIA SMA KELAS XI
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Kimia
Oleh :
SOFIAN ARITONANG
8136142019
Menyetujui:
Tim Pembimbing
Pembimbing I
Pembimbing II
Eddiyanto, Ph.D.
NIP.196704251994031012
Prof. Drs. Manihar Situmorang, M.Sc., Ph.D.
NIP.196008041986011001
Mengetahui :
Ketua Program StudiPendidikanKimia
Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si.
NIP. 196006181987031002
PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN KIMIA
NO.
NAMA
TandaTangan
1.
Eddiyanto, Ph.D
NIP. 19670425 199403 1 012
…………………………
2.
Prof. Drs. Manihar Situmorang, M.Sc.,Ph.D.
NIP. 19600804 198601 1 001
…………………………
3.
Prof. Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si.
NIP. 19660126 199103 2 003
…………………………
4.
Dr. Mahmud, M.Sc
NIP. 19580222 198903 1 002
…………………………
5.
Dr. Zainuddin Muchtar, M.Si
NIP. 19670317 199203 1 004
…………………………
Nama
: Sofian Aritonang
NIM
: 8136142019
Prodi
: Pendidikan Kimia
Tanggal Sidang : 29 Agustus 2016
ABSTRAK
Sofian Aritonang: Pengembangan Bahan Ajar Kimia Inovatif dan Interaktif Berbasis
Web Untuk Pengajaran Kimia SMA Kelas XI. Tesis. Medan: Program Studi Pendidikan
Kimia, Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2016
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bahan ajar kimia interaktif berbasis web
dan juga untuk mengetahui: (1) tingkat kelayakan bahan ajar kimia SMA Kelas XI yang telah
beredar dalam bentuk Web dan buku pada Pokok Bahasan Kesetimbangan Kimia sesuai
dengan standar isi. (2) pendapat siswa terhadap bahan ajar kimia SMA Kelas XI Pokok
Bahasan Kesetimbangan Kimia Interaktif berbasis Web yang telah disusun;(3) pengaruh
bahan ajar kimia SMA Kelas XI Pokok Bahasan Kesetimbangan Kimia Interaktif berbasis
Web yang telah disusun terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Jenis penelitian termasuk
penelitian dan pengembangan (research and development). Subjek penelitian adalah bahan
ajar pokok bahasan Kesetimbangan Kimia. Adapun,sampel yang digunakan pada penelitian
ini terdiri dari 20 orang guru kimia kelas XI di kota Medan, 2 orang dosen kimia umum dan
dosen media Universitas Negeri Medan, dan 80 orang siswa. Pemilihan sampel dalam
penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh:
(1) Bahan ajar Kesetimbangan Kimia yang terdapat dalam bahan ajar Web A dan Web B
sudah baik namun masih belum sesuai dengan tuntutan kurikulum artinya sebagian isi bahan
ajar perlu direvisi. Oleh karena itu perlu dilakukan pengembangan pada bahan ajar
tersebut.(2) Berdasarkan tanggapan siswa, Bahan Ajar Kimia Inovatif dan Interaktif berbasis
web yang telah dikembangkan dapat diakses di pianrajagukgukkimia.com dan sudah
memiliki tingkat kelayakan 3,97 sehingga valid untuk digunakan sebagai sumber belajar. (3)
Hasil belajar siswa dengan menggunakan Bahan Ajar Kimia Interaktif berbasis web yang
telah dikembangkan lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa tanpa menggunakan web
yang telah dikembangkan pada pokok bahasan Kesetimbangan Kimia berdasarkan hasil tes
diperoleh peningkatan hasil belajar (gain) siswa kelas eksperimen (70,00 %) lebih tinggi di
bandingkan hasil belajar (gain) siswa kelas kontrol (54,00%).
Kata Kunci: Bahan Ajar Kimia Interaktif, Web,Penelitian dan Pengembangan,
Kesetimbangan Kimia.
i
ABSTRACT
Sofian Aritonang: Chemical Material Development of Innovative and Interactive WebBased on Teaching Chemistry Class XI SMA. Thesis. Medan: Study Program of
Chemistry, Postgraduate, Universitas Negeri Medan, 2016.
This study aimed to obtain teaching materials web-based interactive chemistry and
also to determine: (1) the feasibility of high school chemistry teaching materials Class XI that
has been circulating in the form of a book on the Web and Chemical Equilibrium Highlights
in accordance with the content standards. (2) the level of eligibility based on the assessment
of Lecturers and Teachers to the high school chemistry teaching materials Class XI
Highlights Web-based Interactive Chemical Equilibrium has been prepared, (3) the effect of
high school chemistry teaching materials Class XI Highlights Web-based Interactive
Chemical Equilibrium has been prepared on improving student learning outcomes. This type
of research, including research and development (research and development). The research
subject is the subject of teaching materials Chemical Equilibrium. Meanwhile, the samples
used in this study consisted of 20 people a chemistry teacher in class XI in the city of Medan,
2 general chemistry lecturer and media lecturer State University of Medan, and 80 students.
Selection of the sample using purposive sampling techniques. Based on the results obtained:
(1) teaching materials Chemical Equilibrium contained in teaching materials site A and site B
is already good, but still not in accordance with the demands of the curriculum means that
some of the contents of teaching materials need to be revised. Therefore it is necessary for the
development of instructional materials. (2) Based on student feedback, Instructional Materials
Chemistry Innovative and Interactive web-based that has been developed can be accessed at
pianrajagukgukkimia.com and already has a valid eligibility rate of 3.97 so as to be used as a
learning resource. (3) The results of student learning using Instructional Materials Chemistry
Interactive web-based that has been developed is higher than student learning outcomes
without the use of a web that has been developed on the subject of Chemical Equilibrium
based on test results obtained learning outcome (gain) class students experiment (70, 00%) is
higher than the increase in learning outcomes (gain) control class (54,00%).
Keyword: interactive chemistry teaching materials, Web, research and development,
Chemical ,Equilibrium.
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang
telah melimpahkan kasih dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tesis yang berjudul: “Pengembangan Bahan Ajar Kimia Inovatif dan
Interaktif berbasis Web Untuk Pengajaran Kimia SMA Kelas XI”.
Tesis ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh
gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Kimia. Oleh karena
itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima
kasih kepada :
1.
Bapak Eddiyanto, Ph.D sebagai Dosen Pembimbing I yang telah bersedia
meluangkan waktu, tenaga dan pemikiran dalam memberikan bimbingan dan
arahan kepada penulis
2.
Bapak Prof. Drs Manihar Situmorang, M.Sc.,Ph.D sebagai Dosen
Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pemikiran
dalam memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis
3.
Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd sebagai Direktur Pascasarjana Unimed
4.
Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si, sebagai Ketua Program Studi
Pendidikan Kimia
5.
Bapak Prof. Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si sebagai Dosen Penguji Tesis
6.
Bapak Dr. Mahmud, M.Sc sebagai Dosen Penguji Tesis
7.
Bapak Dr. Zainuddin Muchtar, M.Si sebagai Dosen Penguji Tesis
8.
Bapak Ajat Sudrajat, M.Si sebagai sekretaris jurusan dan sekaligus sebagai
notulen.
9.
Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Kimia Pascasarjana Unimed
yang telah mengajar dan mendidik penulis selama di perkuliahan
10. Bapak Herbin Manurung,S.Pd., M.Si., Ibu Harmileni, S.Si.,M.Si., Suria P.
Pangaribuan,S.Si.,M.Pd., Sisca Handayani Sani,S.Pd sebagai validator
11. Bapak Khairil Irfan Lubis,S.Pd.,M.Pd yang telah meluangkan waktu, tenaga
dan pikiran untuk mengajari penulis dalam mengolah web sehingga menjadi
Bahan Ajar
iii
12. Bapak Drs. Sudirman, SP.,M.Si sebagai kepala sekolah SMAN 8 Medan
13. Semua guru-guru tata usaha SMAN 8 Medan yang telah memberikan
dukungan kepada penulis
14. Semua murid-murid SMAN 8 Medan terkhusus kelas XI IPA-1
15. Orangtuaku tercinta St.Ungkap.Aritonang /Taruli Sitinjak, juga kepada adikadikku tercinta Jona Edi Polo Aritonang/Br Siahaan, Praka TNI AD Rianto
Aritonang, Betty Aida Marisi,Am.Pd.,S.Pd/Purba, Elam Marasi Aritonang,
SH, Hetty Kusayang Aritonang, S.Kep, Wen Mario Aritonang,S.Pd, Ola,
Tasya, Elin, Roito.
16. Mertuaku H.Tomy Girsang/ Lilis Suryani juga kepada adik-adikku
Rosmawati Girsang,SP/Bripka Herman Silalahi, Aougus Walter Girsang/Br
Bangun, Jesica Sri Hagaina Girsang, Dean, Nia, Algric.
17. Teman-temanku di Ganesha Opertaion Medan
18. Teman-teman angkatan XXIII ada Salim, Sandra, Junando, Rina, Putri, Irfan
semua kelas A dan B
19. Terkhusus buat keluarga kecil isteriku Fransisca Natalia Girsang,S.S.,S.Pd
yang telah banyak memberikan dukungan secara materi dan pikiran untuk
segera menyelesaikan tesis ini dan kepada putrid-putri kecilku Argisa Audrey
Aritonang, Rihanna Rivera Aritonang yang rajin buat PR Sekolah.
Dengan keterbatasan pengalaman, pengetahuan maupun pustaka yang
ditinjau, penulis menyadari bahwa tesis ini masih banyak kekurangan dan perlu
pengembangan lebih lanjut agar benar-benar bermanfaat. Akhir kata, penulis
berharap semoga tesis ini bermanfaat bagi kita semua.
Medan, Agustus 2016
Penulis
Sofian Aritonang
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK
ABSTRACT
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
i
ii
iii
v
vii
viii
ix
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian
1.7. Defenisi Operasional
1
1
8
8
9
10
10
10
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1. Pengertian dan Jenis Bahan Ajar
2.1.2. Manfaat dan Peranan Bahan Ajar
2.1.3. Kriteria Bahan Ajardan Penyusunannya
2.1.4. Penelitian Pengembangan
2.1.5. Defenisi E-Learning
2.1.7. Komponen dan Karakteristik E-Learning
2.1.8. Bahan Ajar Berbasis Web
2.1.9. Karakteristik Pelajaran Kimia
2.2. Peran Motivasi dalam Proses Belajar
2.3. Penelitian yang Relevan
2.4. Kerangka Konseptual
2.5. Hipotesis Penelitian
13
13
13
16
17
19
25
26
29
32
34
36
37
38
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel
3.3. Metode dan Rancangan Penelitian
3.4. Prosedur Penelitian
3.5. Teknik Pengumpul Data
3.6. Teknik Analisa Data
39
39
39
40
40
44
45
v
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1 Analisis Web Pembelajaran Kimia
4.1.2. Analisis Web yang di Kembangkan
4.1.3. Analisis Buku Ajar
4.1.4. Analisis Bahan Ajar Hasil Pengembangan
4.1.5. Standar Isi Bahan Ajar
4.1.6. Kelayakan Penyajian
4.1.7. Pengembangan Bahan ajar
4.1.8. pengembangan Bahan ajar Yang dilakukan
4.1.9. Implementasi Bahan Ajar Interaktif
4.1.10. Analisis Data Hasil Belajar
4.1.11. Peningkatan Hasil Belajar
4.1.12. Analisis Angket Siswa
4.1.13. Analisis Motivasi Belajar Siswa
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian
4.3. Keterbatasan Penelitian
53
53
53
57
58
59
60
62
67
69
69
72
72
75
75
78
84
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
5.2. Saran
86
86
87
DAFTAR PUSTAKA
88
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 : Manfaat Ajar
16
Tabel 3.1 : Rancangan Bahan PenelitianValidasi Bahan Ajar
46
Table 4.1 :Daftar Harga Voucher Web
56
Table 4.2 : Hasil Kelayakan Isi Web
63
Tabel 4.3 : Hasil Kelayakan Penyajian Isi Web
66
Tabel 4.4 : Data Gain Siswa
79
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Komponen E-Learning
28
Gambar 3.1 Desain Penelitian
46
Gambar 4.1 Grafik Penilaian Dosen
63
Gambar 4.2 Grafik Kelayakan Penyajian Dosen
64
Gambar 4.4 Grafik Kelayakan Penyajian Guru
65
Gambar 4.5 Grafik Penilaian Peningkatan Hasil Belajar
70
Gambar 4.2 Grafik Penilaian Siswa
71
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Silabus Kimia
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Format Analisis Buku Siswa
91
99
101
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Format Analisa Web A
Format Analisa Web B
Instrumen kelayakan isi
Instrumen kelayakan Penyajian
Instrumen kelayakan isi Guru
Instrumen kelayakan Penyajian Guru
Pedoman wawancara guru
Instrumen Soal
Penilaian kelayakan isi oleh Guru
Penilaian kelayakan penyajian oleh Guru
Histogram Hasil Kelayakan isi
Histogram Hasil Kelayakan Penyajian
Hasil Penilaian Siswa
Tabulasi Nilai Kelas Ekperimen
Tabulasi Nilai Kelas Kontrol
Uji Normalitas Kelas Eksperimen
Uji Normalitas Kelas Kontrol
Uji Homogenitas
Peningkatan Hasil Belajar
Gambar Web yang dianalisis
Bahan Ajar Interaktif
Surat-surat
110
115
119
123
127
133
137
140
149
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
ix
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Bahan ajar inovatif dan interaktif dibutuhkan oleh siswa dan guru agar
kegiatan belajar mengajar menarik, pengadaan bahan ajar yang bermutu menjadi
salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan. Pengembangan bahan ajar
harus berdasarkan prasyarat dari badan yang berwenang, yaitu Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP). Oleh karena itu peningkatan kualitas pendidikan
haruslah dilakukan secara berkelanjutan baik secara konvensional maupun berupa
inovasi untuk mengantisipasi perubahan yang akan dihadapi para peserta didik
(Situmorang, 2013).
Perkembangan teknologi informasi dapat meningkatkan keprofesionalan
guru dan sangat membantu siswa dalam memahami materi kimia dengan cara
mengakses Web pelajaran kimia dirumah. Kemajuan teknologinya pada era
dewasa ini, maka tidak menutup kemungkinan untuk membuat presentasi yang
lebih interaktif yaitu dengan menambahkan gambar, video dan elemen multimedia
lain (Puspitosari, 2010). Dan juga penggunaan internet tidak terpisahkan lagi dari
dunia pendidikan sebagai sumber belajar, berbicara mengenai manfaat sumber
belajar, hal ini erat kaitannya dengan suatu tujuan bahwa sumber belajar harus
menjadi bermakna. Sumber belajar ini harus dapat menunjang pembelajaran
mandiri bagi peserta didik. Presentasi interaktif berbasis Web lebih memberikan
ruang kepada audien untuk lebih memahami isi presentasi yang disampaikan.
2
Kegiatan pengembangan meliputi tahapan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
(Sukiman, 2011).
Dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat, maka saat
ini sudah dimungkinkan dan banyak diterapkan proses belajar jarak jauh dengan
menggunakan internet untuk menghubungkan siswa dan guru. Website merupakan
salah satu teknologi internet yang telah berkembang sejak lama dan paling umum
dipakai dalam pelaksanaan pendidikan dan latihan jarak jauh. Website merupakan
kumpulan dari halaman-halaman Web, gambar-gambar, video, atau bahan digital
lain yang disimpan dalam Web server dan dapat diakses melalui internet.
Pembelajaran aktif sudah menjadi bagian penting dari proses
pembelajaran di pelbagai sekolah, para guru disarankan untuk mengemas
pembelajaran dengan strategi-srategi pembelajaran aktif. Pembelajaran aktif telah
terbukti meningkatkan keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran, karena fokus
dalam pembelajaran aktif adalah pembelajaran berpusat pada siswa (student
centered learning). Bahkan, materi pembelajaran aktif dikembangkan dan
diberikan kepada para guru yang sedang mengikuti PLPG (pendidikan dan latihan
profesi guru) dalam sertifikasi guru (Zainal Arifin dan Adhi Setiyawan, 2012).
Serta Internet bermanfaat dalam mengembangkan profesi para guru sebagai
sumber bahan mengajar dengan mengakses rencana pembelajaran atau silabus
online dengan metodologi baru, mengakses materi pelajaran yang cocok untuk
siswanya, serta dapat menyampaikan ide-idenya. Sedangkan peserta didik juga
dapat menggunakan internet untuk belajar sendiri secara cepat, sehingga akan
3
meningkatkan
dan
memperluas
pengetahuan,
belajar
berinteraksi,
dan
mengembangkan kemampuan dalam bidang penelitian.
TIK dapat berfungsi sebagai alat untuk merancang lingkungan belajar
yang baru dan menciptakan pembelajaran yang menarik (Barak, M., 2007).
Pendidikan sarjana kimia pada berbagai perguruan tinggi di Amerika Serikat juga
melibatkan beberapa jenis interaksi multimedia dan berbagai upaya untuk
mempelajari efektifitas pembelajaran dengan memberikan tugas rumah secara
online (Richaerds-Babb, dkk, 2011; Parker, L,L., 2012). Pemanfaatan TIK atau
dalam dunia pendidikan disebut juga dengan e-learnig merupakan tren baru dalam
pembelajaran untuk mendapatkan momentum pada berbagai tingkat pembelajaran
(Kumar dan Kumar, 2013).
Pembelajaran menggunakan TIK akan membantu siswa yang tipe
belajarnya tipe visual, berpikir visual berarti menggunakan mata sebagai jendela
pikiran, pengalaman beajar diproses melalui penglihatan dan pencitraan visual.
Kektika otak berpikir dengan cara ini siswa mengamati dan memmandang warnawarna, gambar-gambar, garis-garis, kata tertulis, peta-peta, daftar-daftar,
pandangan-pandangan,
perspektif-perspektif,
visualisa-visualisasi,
lukisan-
lukisan, diagram-diagram, film-film, bagan-bagan, foto-foto, dan sebagainya
(Musrofi, 2010)
Baru-baru ini World Wide Web (www) telah memberikan sistem baru
yang dirancang untuk penggunaan jaringan dan mendukung software untuk
digunakan. Sebagai upaya untuk membuat kemajuan dalam pendidikan serta
memecahkan masalah yang ada dalam pembelajaran (Shin, 2002). Penggunaan
4
World Wide Web (www) harus didukung dengan jaringan atau internet, dimana
internet merupakan jaringan global yang memungkinkan manusia untuk
terhubung satu sama lain di seluruh dunia melalui komputer (Tasri, 2011).
Ilmu dan teknologi yang berkembang sangat pesat juga membawa
implikasi terhadap penambahan bahan ajar yang harus disampaikan kepadapeserta
didik. Sementara itu waktu yang tersedia bagi guru dan peserta didik untuk
bertatap muka di lingkungan sekolah sangat terbatas, bahkan cenderung
berkurang. Hal ini menuntut terobosan-terobosan yang dapat membantu
memperpanjang waktu belajar peserta didik diluar jam pembelajaran. Teknologi
Internet dapat menjadi terobosan yang efektif untuk mengatasi masalah hubungan
antara guru dan peserta didik dalam mengolah informasi bahan pelajaran.
Penggunaan fasilitas Internet dalam dunia pendidikan sangat besar manfaatnya,
khususnya kaum intelektual dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya
manusia secara mudah dan murah.
Bahan ajar merupakan salah satu faktor utama dalam proses
pembelajaran. Meskipun guru dapat menjelaskan materi dengan jelas, namun akan
kurang lengkap jika tidak ada bahan pelajaran yang digunakan (Ratnawati dkk,
2013). Bahan ajar dapat dikembangkan dalam berbagai bentuk sesuai dengan
kebutuhan dan karakteristik materi yang akan disajikan (Depdiknas, 2008).
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, penggunaan alat
bantu media pembelajaran menjadi semakin luas dan interaktif seperti
penggunaan komputer atau internet (e-learning).
5
Pembelajaran kimia yang menggunakan internet perlu pengawasan guru
atau pihak sekolah dan orang tua, agar tercipta hubungan yang positif antara
sekolah dan orang tua. Pendidikan merupakan rekanan paling penting bagi
manusia. Pendidikan tergantung pada kuat tidaknya, sampai pada titik tertentu,
ikatan perasaan antara guru dan orang tua, dan apa yang dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan orang dewasa (Rich, 2008). Model-model pengajaran yang
berpusat pada guru dan yang berpusat pada siswa juga sering diperdebatkan oleh
para pengajar di kedua belah pihak. Tidak ada pendekatan yang tunggal yang
secara konsisten lebih baik di bandingkan yang lainnya bergantung tujuan yang
dicoba raih oleh guru maupun karak teristik para pelajar serta nilai-nilai
ekspektasi masyarakat. Hal ini bahwa guru harus siap menerapkan model multiple
models of instruction (model-model pengajaran) dan menghubungkan modelmodel itu secara kreatif dan interaktif (Arends, 2008). Pada umumnya
pembelajaran kimia SMA hanya terbatas pada penggunaan bahan ajar berupa
buku teks dan LKS sehingga siswa kurang dapat memahami konsep mikroskopik.
Lemahnya interaksi guru dan siswa serta kecepatan belajar siswa seringkali
dianggap sama juga merupakan kendala dalam pembelajaran kimia, maka dari itu
usaha-usaha peningkatan kualitas pembelajaran kimia saat ini terus dilakukan,
termasuk peningkatan bahan ajar dan media pembelajaran.
Mata pelajaran kimia seringkali dianggap sebagai pelajaran yang sulit
karena materi kimia bersifat abstrak. Padahal sebagian besar ilmu kimia
merupakan percobaaan dan sebagian besar pengetahuannya diperoleh dari
penelitian di laboratorium (Chang, R., 2005).
6
Belajar kimia pada dasarnya berangkat dari fakta yang ditemukan menuju
konsep mikroskopik dan submikroskopik yang kemudian disimbolkan. Sehingga
cenderung lebih sulit memahami konsep mikroskopik dan submikroskopik
tersebut. Sehingga perlu dikembangkan alat bantu berupa media pembelajaran
yang dapat memberikan pengalaman yang menyeluruh dari fakta (makroskopik)
menuju konsep (mikroskopik dan submikroskopik).
Materi kimia yang sulit ini semakin sulit karena keterbatasan waktu
belajar disekolah membuat siswa harus mengikuti pelajaran tambahan diluar
sekolah seperti bimbingan belajar. Lembaga bimbingan belajar (Bimbel) kini
begitu populer di kalangan siswa dan orang tua, dan dapat ditemukan hampir di
setiap sudut kota-kota besar. Sekarang bimbel di kota besar dan bagi siswa di
SMA favorit bukan lagi sekedar tren, mengikuti bimbel kini sudah menjadi wajib
bagi siswa, mulai tingkat SD, SMP, SMA. Terlebih lagi bagi siswa SMA yang
berniat melanjutkan ke perguruan tinggi negeri favorit seperti UI, ITB, UGM dan
PTN terkemuka lainnya. Tanpa ikut bimbel, sepertinya mereka tidak percaya diri
dengan kemampuan mereka yang telah didapat di sekolah (Siburian, 2014).
Pemerintah hingga saat ini terus melakukan upaya melaksanakan
berbagai kebijakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan guna menghadapi
persaingan bebas dunia. Kemendikbud melakukan sejumlah terobosan guna
meningkatkan mutu pendidikan agar mampu menghasilkan lulusan yang siap
bersaing secara global di masa yang akan datang. Salah satu terobosan awal
tersebut adalah memberlakukan Kurikulum 2013 untuk menjawab tantangan
terhadap pendidikan yakni menghasilkan lulusan yang kompetitif, inovatif,
7
kreatif, kolaboratif serta berkarakter. Namun pada akhirnya kurikulum 2013
dievaluasi kembali oleh kemendikbud, karena pemberlakuan kurikulum 2013
menuntut sejumlah perubahan mendasar pada proses pembelajaran. Perubahan
yang mendasar yakni pada sistem pembelajaran dan pada sistem penilaian.
Ternyata pada penerapannya sangat sulit untuk dilakukan oleh guru dan siswa
disekolah.
Sesuai dengan surat edaran Mendikbud No. 179342/MPK/KR/2014
tanggal 5 Desember 2014, bahwa K13 telah resmi dihentikan untuk sekolahsekolah yang telah melaksanakan kurikulum 2013 selama 1 semester dan akan
tetap menggunakan kurikulum 2006 sampai benar-benar siap menerapkan K13,
kecuali sekolah yang telah menerapkan K13 selama 3 semester dan menjadikan
sekolah tersebut sebagai sekolah pengembangan dan percontohan penerapan K13.
Salah satu faktor pemberhentian K13 adalah kurangnya bahan ajar yang
sesuai. Sehingga untuk menambah sumber bahan ajar peneliti membuat bahan ajar
berbasis Web diharapkan dapat membantu guru dan siswa dalam proses
pembelajaran tidak hanya disekolah tetapi juga diluar sekolah.
Berdasarkan uraian di atas maka perlu dilakukan penelitian penyusunan
bahan ajar kimia interaktif berbasis Web (e-learning) pada materi pokoklarutan
asam basa, dalam hal ini penulis mengangkat judul penelitian “Pengembangan
Bahan Ajar Kimia Inovatif dan Interaktif Berbasis Web untuk Pengajaran
Kimia SMA Kelas XI”.
8
1.2.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka
masalah-masalah yang diidentifikasi adalah sebagai berikut:
1. Belum banyaknya ketersediaan bahan ajar kimia berbasis Web dalam
penyelenggaraan pendidikan nasional.
2. Bahan ajar kimia berbasis Web belum memenuhi Standar Kompetensi (SK)
dan Kompetensi Dasar (KD) sesuai standar.
3. Belum adanya bahan ajar berbasis Web yang disusun secara tepat dan benar
menurut BNSP.
2. Bahan ajar berbasis Web belum dapat mendukung peningkatan hasil belajar
siswa.
1.3.
Batasan Masalah
Berdasarkan masalah-masalah yang diidentifikasi di atas, beberapa hal
dalam masalah-masalah tersebut dibatasi sebagai berikut:
1. Menganalisis bahan ajar kimia SMA Kelas XI pada materi Kesetimbangan
Kimia.
2. Mengembangkan bahan ajar kimia SMA Kelas XI materi kesetimbangan kimia
SMA Kelas XI berbasis Web hanya pada materi dan latihan soal.
3. Penilaian dan revisi bahan ajar kimia berbasis Web yang standar oleh tim ahli
oleh Dosen dan Guru Kimia SMA sehingga dihasilkan bahan ajar berbasis Web
interaktif yang baik.
9
4. Uji coba terbatas bahan ajar kimia Inovatif dan Interaktif berbasis Web pada
materi SMA Kelas XI sehingga dihasilkan bahan ajar yang layak untuk
digunakan.
1.4.
Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, rumusan masalah yang akan
diteliti adalah:
1. Bagaimana tingkat kelayakan bahan ajar kimia SMA Kelas XI Pokok
Bahasan Kesetimbangan Kimia yang ada saat ini baik yang berbasis Web
ataupun tidak berdasarkan kesesuaian standar isi dan kurikulum?
2. Bagaimana pendapat siswa terhadap bahan ajar kimia SMA Kelas XI Pokok
Bahasan Kesetimbangan Kimia Interaktif berbasis Web yang telah disusun?
3. Bagaimana pengaruh bahan ajar kimia SMA Kelas XI Pokok Bahasan
Kesetimbangan Kimia Interaktif berbasis Web yang telah disusun terhadap
peningkatan hasil belajar siswa?
1.5. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, adapun tujuan penelitian ini
secara umum adalah :
1. Mengetahui tingkat kelayakan bahan ajar kimia SMA Kelas XI yang telah
beredar dalam bentuk Web dan buku pada Pokok Bahasan Kesetimbangan
Kimia sesuai dengan standar isi.
10
2. Mengetahui pendapat siswa terhadap bahan ajar kimia SMA Kelas XI Pokok
Bahasan Kesetimbangan Kimia Interaktif berbasis Web yang telah disusun;
3. Mengetahui pengaruh bahan ajar kimia SMA Kelas XI Pokok Bahasan
Kesetimbangan Kimia Interaktif berbasis Web yang telah disusun terhadap
peningkatan hasil belajar siswa.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Tersedianya bahan ajar kimia SMA Kelas XI Pokok Bahasan Kesetimbangan
Kimia Interaktif berbasis Web;
2. Bahan ajar kimia SMA Kelas XI Pokok Bahasan Kesetimbangan Kimia
Interaktif berbasis Web yang telah disusun dapat membantu guru dalam
pembelajaran di sekolah maupun di luar sekolah;
3. Bahan ajar kimia SMA Kelas XI Pokok Bahasan Kesetimbangan Kimia
Interaktif berbasis Web yang telah disusun dapat membantu siswa dalam
belajar di sekolah maupun di luar sekolah;
4. Sebagai masukan bagi peneliti lainnya untuk mengembangkan bahan ajar
berbasis Web sesuai dengan tuntutan kurikulum.
1.7. Defenisi Operasional
1. Pengembangan adalah proses, cara, perbuatan mengembangkan dengan
menggunakan alat atau media tertentu dalam rangka pencapaian mutu dan
kualitas sesuatu (Setyosari, 2012).
11
2. Bahan ajar kimia e-learning merupakan komponen pembelajaran yang
digunakan sebagai bahan belajar bagi siswa dan membantu guru dalam
melaksanakan kegiatan belajar kimia di kelas (Rashty, 1999).
3. Interaktif adalah tidakan yang bersifat saling melakukan aksi (saling aktif),
contoh: dialog antara komputer dan terminal atau antara komputer dengan
komputer. Bahan ajar Inte7raktif adalah salah satu jenis bahan ajar yang dilihat
dari teknologi yang digunakan. Bahan ajar ini antara lain ialah CAI (Computer
Assisted Instruction), compact disk (CD) multimedia pembelajaran interaktif,
dan bahan ajar berbasis Web (Web based learning materials). Bahan ajar ini
dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna,
sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses-proses
selanjutnya. Pengguna akan mendapatkan informasi atau umpan balik sesuai
dengan aksi atau navigasi yang dipilih, informasi tersebut menggunakan
berbagai bentuk format data seperti teks, gambar, audio, video, simulasi, soalsoal interaktif dan lain-lain. (Berlin, S,2014).
4. World wide Web atau www atau juga dikenal dengan istilah Web adalah salah
satu layanan yang didapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke internet.
Web ini menyediakan informasi bagi pemakai komputer yang terhubung ke
internet dari sekedar informasi “sampah” (informasi yang tidak berguna sama
sekali) sampai informasi yang serius; dari informasi yang gratisan sampai
informasi yang komersial. Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan
halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar
diam atau gerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya itu baik
12
yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan
yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringanjaringan halaman (hyperlink). (Tasri, L, 2011).
88
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Y., (2014), Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013,
Bandung: Refika Aditama
Barak, M., (2007), Transition fro Traditional to ICT-enhanced Learning
Environments in Undergraduate Chemestry Course, Elsevier Computers
and Education 48:40-43
Baswedan, A., (2013), Kilas Balik Dunia Pendidikan di Indonesia, www.prestasiiief.org, diakses 8 Desember 2014
Chang, R., (2005), Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1,
Erlangga: Jakarta
Dick, W dan Carey, (2005), The Systemic Design Of Intructional (6 th ed). New
York: Omegatype Typography, Inc
Depdiknas, 2006, Panduan Pengembangan Pembelajaran IPA Terpadu, Jakarta:
Depdiknas.
________, (2008), Panduan Pengembangan Bahan Ajar, Jakarta: Depdiknas
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, (2010), Petunjuk Teknis
Pengembangan Bahan Ajar, Jakarta: Depdiknas
Djamarah, dkk, 2010, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta
Firdaus, F., 2013, Peran Lembaga Bimbingan Belajar Terhadap Peningkatan
Motivasi Belajar Anak, http://edukasi.kompasiana.com/, diakses 3 Maret
2015
Hodge, A., Richardson, J, dan York, C, S., (2009), The Impact of Web-Based
Homework Tool in University Algebra Courses on Student Learning and
Strategies, Journal of Online Learning and Teaching, 5(4):618-629
Holden, J.T., (2005), An Intruction Media Selection Guide for Distance
Education, Unaited State Distance Learning Association (USDLA), USA:
USDLA Official Publication
Kemendiknas (2010),
Kemendiknas.
Kerangka
Acuan
Pendidikan
Karakter.
Khoerul,
Eko.,
2012,
Teori-Teori
Motivasi
http://ekokhoerul.wordpress.com/, diakses 3 Maret 2015
Jakarta:
Belajar,
89
Kumar, R, K., (2013), Effectiveness of E-learning in Teaching Chemistry with
Reference Certain selected Variables, International Journal of Education
and Practice 1(1):1-13
Kurniasih, I., dan Berlin, S., (2014), Panduan Membuat Bahan Ajar Buku Teks
Pelajaran Sesuai dengan Kurikulum 2013, Surabaya: Kata Pena
Littlejohn, A., Falconer, dan Mcgill (2008), Carakterising Effective E-learning
resources, Elsevier Computers and Education 50:757-771
Munafifah, E., (2013), Pengembangan Bahan ajar Buku Teks Pelajaran IPAKimia SMP/MTs, Program Studi Pendidikan Kimia, Program
Pascasarjana, Universitas Negeri Medan
Naidu, S., (2006). E-learning: a Guidebook of Principles, procedures, and
Practices (edisi Revisi, 2006), New Delhi: Commonwealth Educational
Media Center
National Foundation for Educational Research., (2011), TIMSS 2011 International
Results in Mathematics, (https://www.google.com/#q=+TIMSS+2011+,
diakses 20 Oktober 2014)
Nugraha, D,A., (2013), Pengembangan Bahan Ajar Reaksi Redoks Bervisi SETS
Berorientasi Konstruktivistik, Journal of Innovative Science Education
2(1):28
Padmo, D., (2004), Teknologi Pembelajaran: Peningkatan Kualitas Belajar
Melalui Teknologi Pembelajaran, Ciputat: Pusat Teknologi Komunikasi
dan Informasi Pendidikan
Parker, L,L., (2013), Case Study Using Online Homework in Undergraduate
Organic Chemistry: Results and Student Attitudes, J, Chem, Educ.,
90:37-44
Permendikbud, (2014), Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 59 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah
Menengah Atas/ Madrasah Aliyah, Jakarta: Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan
Prawiradilaga, D.S., (2013), Mozaik Teknologi Pendidikan E-learning, Jakarta:
Kencana
Ratnawati, B.M., Silaban, R, Eddiyanto, (2014), Analisis dan Pengembangan
Buku Ajar Kimia Kelas X Semester I SMK Farmasi Sesuai KTSP,
Jurnal Pendidikan Kimia 6(1):1
90
Rashty, D., (1999), E-learning Process Models, www.addwise.com/artikel/elearning_Proces_Models.pdf, diakses 19 Februari 2010
Richards, Drelick, Hendry, dan Roberston, (2011), Online Homwork, Help or
Hidrance? What Students Think ang How They Perform, J, Coll, Sci,
Teach, 40:81-94
Ridwan, (2003), Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, Bandung:
Alfabeta
Setyosari, P., (2012), Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, Jakarta:
Kencana Prenada Media Group
Siburian, T., (2014), Rahasia Bimbel, Jakarta: Pustaka Mina
Shin, D., (2002), A Web-based, Ineractive Virtual Laboratory System for Unit
Operations and Process System Engineering Education: Issues, Design and
Implementaion, Elsevier Computers and Education26:319-330
Situmorang, M., and Saragih, N., (2012), Pengembangan Modul Pembelajaran
Kimia SMA Melalui Inovasi dan Integrasi Pendidikan Karakter Untuk
Mempersiapkan Sumberdaya Berkarakter Menghadapi Persaingan Global,
Jurnal Litjak (In Press)
Situmorang, M.(2013), Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA Melalui Inovasi
Pembelajaran dan Integrasi Pendidikan Karakter Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa, Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung,
237-245.
Situmorang, M., Retno, D.W. (2013), Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA
Melalui Inovasi Pembelajaran dan Integrasi Pendidikan Karakter,
Prosiding Seminar Hasil Lembaga Penelitian Unimed, 1-8.
Stockey,
D.,
(2006),
E-learning
Definition
and
www.derekstockey.com, di akses 19 Februari 2010
Explanationi,
Sugiyono, (2010), Metode Penelitian Pendekatan kuatitatif, Kualitatif dan R&D,
Bandung: Alfabeta
Tasri, L., (2011), Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Web, Jurnal Medtek 3:2
Tim Pascasarjana UNIMED, (2010), Pedoman Administrasi dan Penulisan Tesis
& Disertasi. Medan: Program Pascasarjana UNIMED
Tocharman, M., (2009), Seri Pembelajaran, Diklat/BIMTEK KTSP DIT,
Pembinaan SMA: DEPDIKNAS.