PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INOVATIF BERBASIS MULTIMEDIA PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA.

(1)

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INOVATIF BERBASIS MULTIMEDIA PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA

Oleh:

Dessy Novianty Pakpahan NIM 4113131012

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2015


(2)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas segala kasih karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi ini dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Inovatif Berbasis Multimedia pada Materi Kesetimbangan Kimia”, disusun untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan untuk jurusan kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Prof.Drs.Manihar Situmorang, M.Sc, Ph.D, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran – saran kepada penulis sejak perencanaan penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Jamalum Purba, M.Si., Drs. Marudut Sinaga, M.Si., Drs. Pasar Maulim Silitonga, MS sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran – saran untuk perbaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada bapak Agus Kembaren, S.Si.,M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik dan Ketua Jurusan Kimia yang senantiasa membantu penulis. Apresiasi juga disampaikan kepada Bapak Drs. Bajoka Nainggolan, M.Si., Dr. Zainuddin, M.Si., Drs. Jamalum Purba, M.Si., Dr. Mahmud, M.Si., dan Ibu Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si yang telah bersedia membantu penelitian penulis dengan meluangkan waktunya untuk memvalidasi bahan ajar yang telah dibuat oleh penulis serta mahasiswa Pendidikan Kimia yang telah bersedia memberikan waktunya untuk membaca bahan ajar penulis untuk divalidasi dan diberi masukan atau perbaikan.

Teristimewa penulis sampaikan ucapan terimakasih sebesar – besarnya kepada Ayah tercinta Sahat Lambok Pakpahan, Ibunda Lukertina Asnawati Tambunan, adikku Chandra Pakpahan, keluarga yang senantiasa membantu moril dan materil dalam upaya melaksanakan kuliah hingga selesai dan khususnya kepada Junior Simanullang yang telah memberikan bantuan, dukungan dan doa yang tak terbatas kepada penulis. Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan


(3)

v

kepada sahabat dan rekan Delfi Selvani Tarigan, Ade Brebina Ginting, Ribka Septiani Napitupulu, Agustina Parhusip, Bistok Sihombing, Saut Horas Siregar, Evanggy Tobing, Santria Manullang, Endah Sutri Silitonga, teman – teman kelas Reguler C Pendidikan Kimia Stambuk 2011, teman – teman PPL (Anita Siburian, Melisa Tambunan, Evi Nora Silaban, Putri Pasaribu, Meida Silitonga, Beatriks Siahaan, Heru Siahaan, Nico Siahaan, Siti Aisyah Ulfa, Rizky Khairani Gultom, Riska Simatupang) dan semua pihak yang telah memberikan masukan kepada penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis berusaha semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namum penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi, struktur dan tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Semoga isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya pengetahuan dalam bidang pendidikan guna meningkatkan hasil dan prestasi belajar.

Medan, 23 Juni 2015 Penulis,

Dessy Novianty Pakpahan NIM 4113131012


(4)

iii

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INOVATIF BERBASIS MULTIMEDIA PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA

Dessy Novianty Pakpahan (NIM 4113131012)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan menginovasi bahan ajar berbasis multimedia pada materi kesetimbangan kimia. Jenis penelitian adalah penelitian pengembangan Research and Development (R&D) yang menggunakan pengembangan produk Borg dan Gall yang telah dimodifikasi sesuai kebutuhan. Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa pendidikan kimia yang telah mempelajari kimia umum dan Dosen kimia di Universitas Negeri Medan. Sampel penelitian diambil secara purpossive sampling. Tahap awal penelitian dilakukan dengan pengajuan beberapa usulan materi ajar kimia umum dari silabus atau garis – garis besar pembelajaran perkuliahan (GBPP) beberapa Universitas pada materi kesetimbangan kimia untuk dikembangkan, tahap kedua menganalisis beberapa buku kimia umum dan menginovasi bahan ajar kimia dengan mengintegrasikan media ajar interaktif dengan menggunakan teknologi komputer berupa e – book, dan pada tahap akhir dilakukan standarisasi bahan ajar dengan membagikan angket standar penilaian dari BNSP kepada Mahasiswa dan Dosen untuk mengetahui apakah bahan ajar sudah valid atau tidak valid. Berdasarkan penilaian, diperoleh hasil standarisasi kelayakan isi sebesar 3,54, standarisasi kelayakan bahasa sebesar 3,60 dan standarisasi kelayakan penyajian sebesar 3,37. Hasil nilai rata-rata yang diperoleh untuk masing – masing analisis standar kelayakan yang diajukan berada pada kisaran 3,26 – 4,00 yang berarti Dosen dan mahasiswa jurusan kimia di Universitas Negeri Medan setuju dengan bahan ajar kimia inovatif berbasis multimedia pada materi kesetimbangan kimia yang diajukan dan tidak perlu direvisi kembali. Dengan melihat hasil penilaian standarisasi bahan ajar inovatif berbasis multimedia pada materi kesetimbangan kimia yang berbentuk buku elektronik (e-book) ini layak digunakan sebagai media pembelajaran yang dapat digunakan baik dosen maupun mahasiswa yang mengajar dan mempelajari kimia dasar universitas.


(5)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Tabel viii

Daftar Gambar ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3. Rumusan Masalah 5

1.4. Batasan Masalah 5

1.5. Tujuan Penelitian 6

1.6. Manfaat Penelitian 7

1.7. Defenisi Operasional 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8

2.1. Bahan Ajar 8

2.1.1. Manfaat Bahan Ajar Dalam Pembelajaran 8 2.1.2. Jenis-jenis Bahan Ajar Dalam Pembelajaran 9

2.1.3. Penyusunan Bahan Ajar 9

2.1.4. Pengembangan Bahan Ajar 10

2.1.5. Prisip-prinsip Pengembangan Bahan Ajar 10 2.1.6. Langkah-langkah Pengembangan Bahan Ajar 10

2.2. Pembelajaran Inovatif 12

2.3. Inovasi Dalam Pembelajaran Kimia 13

2.4. Metode Pengajaran Dalam Pembelajaran Kimia 13 2.4.1. Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode 15

2.5. Problem Based Learning 16

2.5.1. Karakteristik PBL 17

2.5.2. Langkah-langkah Pembelajaran PBL 18 2.5.3. Kelebihan dan Kekurangan PBL 19 2.6. Media Pembelajaran Dalam Pengajaran Kimia 20 2.6.1. Jenis-jenis Media Pembelajaran 22 2.6.2. Fungsi dan Peranan Media Pembelajaran 23 2.6.3. Faktor-faktor Pemilihan Media Pengajaran 24 2.7. Penggunaan Multimedia Dalam Pengajaran 25 2.7.1. Manfaat Penggunaan Multimedia Dalam Pengajaran 27

2.8. Materi Kesetimbangan Kimia 27


(6)

vii

BAB III METODE PENELITIAN 33

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 33

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 33

3.3. Instrumen Penelitian 33

3.4. Rancangan Penelitian 34

3.5. Prosedur Pengembangan Bahan Ajar 34

3.5.1. Persiapan Penelitian 35

3.5.2. Analisis Materi 35

3.5.3. Pengembangan Bahan Ajar 36

3.5.4. Standarisasi Bahan Ajar 36

3.6. Teknik Pengumpulan Data 36

3.7. Teknik Analisis Data 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 39

4.1. Gambaran Umum Penelitian 39

4.2. Materi Kimia yang Sesuai Bahan Ajar Kimia Inovatif 39 4.3. Pengembangan Materi Kesetimbangan Kimia 40

4.4. Analisis Bahan Ajar 40

4.5. Inovasi Bahan Ajar Pada Materi Kesetimbangan Kimia 42

4.6. Penilaian Kompetensi 44

4.7. Standarisasi Bahan Ajar Kimia Inovatif 44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 49

5.1. Kesimpulan 49

5.2. Saran 50


(7)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman Table 2.1. Tahapan dalam Problem Based Learning (PBL) 19

Table 2.2. Kelebihan dan Kekurangan PBL 19

Table 3.1. Kriteria Validitas Analisis Nilai Rata-rata Bahan Ajar 38 Tabel 4.1. Daftar Buku Kimia Umum yang akan Dianalisis 41 Tabel 4.3. Inovasi Pengembangan Bahan Ajar Kimia Inovatif 43

Tabel 4.4. Penilaian Kompetensi 44

Tabel 4.5. Hasil Standarisasi Kelayakan Isi Bahan Ajar Kimia 45 Tabel 4.6. Hasil Standarisasi Kelayakan Bahasa Bahan Ajar Kimia 46 Tabel 4.7. Hasil Standarisasi Kelayakan Penyajian Bahan Ajar Kimia 47


(8)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Alur Analisis Penyusunan Bahan Ajar 9 Gambar 3.1. Prosedur dan tahapan Penelitian 34 Gambar 4.1. Grafik Rata – Rata Hasil Analisis Buku Kimia Umum 42


(9)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Standar Penilaian Bahan Ajar 54 Lampiran 2. Hasil Analisis Standar Buku Kimia Umum 55 Lampiran 3. Analisis Buku Kimia Umum Universitas 61 Lampiran 4. Analisis Sub Pokok Bahasan dalam Beberapa Silabus 64

Kimia Dasar Universitas

Lampiran 5. Lembar Penilaian Bahan Ajar 68 Lampiran 6. Kualitas Bahan Ajar berdasarkan Kelayakan Isi 76 Lampiran 7. Kualitas Bahan Ajar berdasarkan Kelayakan Bahasa 79 Lampiran 8. Kualitas Bahan Ajar berdasarkan Kelayakan Penyajian 82

Lampiran 9. Surat Keterangan Validasi 85

Lampiran10.Tampilan Buku Elektronik (E-book) 90


(10)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Selaras dengan tuntutan kompetensi yang harus dimiliki pendidik (kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesi) pengembangan bahan ajar (materi pembelajaran) dan media diperlukan untuk mengembangkan kompetensi yang dimiliki pendidik dan pada gilirannya dapat meningkatkan ekstensinya sebagai pendidik profesional. Pengembangan bahan ajar tetap memperhatikan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar, kesesuaian dengan materi pokok yang diajarkan, mendukung pengalaman belajar, ketetapan metode, media pembelajaran dan sesuai dengan indikator untuk mengembangkan asesmen/penilaian (Sofan, 2013)

Dalam merancang materi pembelajaran, terdapat lima kategori kapabilitas yang dapat dipelajari oleh mahasiswa, yaitu informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, sikap, dan keterampilan motorik. Strategi pengorganisasian materi pembelajaran terdiri dari tiga tahapan proses berpikir, yaitu pembentukan konsep, intepretasi konsep dan aplikasi prinsip. Strategi-strategi tersebut memegang peranan sangat penting dalam mendesain pembelajaran. Kegunaannya dapat membuat mahasiswa lebih tertarik dalam belajar, mahasiswa otomatis belajar bertolak dari prerequisites, dan dapat mening-katkan hasil belajar.

Mahasiswa yang terbiasa belajar dengan mengutamakan keluasan pengetahuan maka mahasiswa itu sering mendapat skor hasil belajar yang tinggi. Proses pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar jika isi dan prosedur pembelajaran diorganisasi menjadi urutan yang bermakna, bahan disajikan dalam bagian-bagian yang bergantung pada kedalaman dan kesulitannya. Untuk tujuan tersebut diperlukan langkah sintesis pembelajaran. Mensintesis adalah mengaitkan topik-topik suatu bidang studi dengan keseluruhan isi bidang studi, sehingga isi yang disajikan lebih bermakna menyebabkan mahasiswa memiliki ingatan yang baik dan lebih tahan lama terhadap topik-topik yang dipelajari. Materi pembelajaran yang tepat untuk disajikan dalam kegiatan pembelajaran adalah


(11)

(a) relevan dengan sasaran pembelajaran, (b) tingkat kesukaran sesuai dengan taraf kemampuan mahasiswa, (c) dapat memotivasi mahasiswa, (d) mampu mengaktifkan pikiran dan kegiatan mahasiswa, (e) sesuai dengan prosedur pengajaran yang ditentukan dan (f) sesuai dengan media pengajaran yang tersedia. Berkaitan dengan pengembangan bahan ajar, isi pembelajaran diorganisasikan menurut struktur isi pembelajaran dengan analisis sasaran khusus pembelajaran. (Parmin dan Peniati, 2012)

Materi Kesetimbangan Kimia merupakan salah satu materi kimia yang sebagian besar konsepnya bersifat abstrak. Hal ini dikarenakan perubahan yang terjadi pada keadaan setimbang berada pada tingkat mikroskopis (molekuler) sehingga sulit untuk diamati secara kasat mata (tingkat makroskopis). Karakteristik materi kesetimbangan kimia yang bersifat abstrak ini kemungkinan dapat menyebabkan peserta didik mengalami kesulitan dalam memahami konsep-konsep yang terdapat di dalamnya. (Rizki, 2013)

Pembelajaran kimia juga pada umumnya hanya terbatas pada penggunaan bahan ajar berupa buku teks dan Lembar Kerja sehingga mahasiswa kurang dapat memahami konsep mikroskopik. Lemahnya interaksi antara dosen dengan mahasiswa serta kecakapan belajar mahasiswa yang seringkali dianggap sama juga merupakan kendala dalam pembelajaran kimia, maka dari itu usaha-usaha peningkatan kualitas pembelajaran kimia saat ini terus dilakukan, termasuk peningkatan kualitas bahan ajar dan diversifikasi media pembelajaran. Peningkatan kualitas bahan ajar dan diversifikasi media pembelajaran diharapkan mampu mengakomodir kebutuhan mahasiswa dalam menghadapi era teknologi informasi dan komunikasi dengan tidak meninggalkan faktor pemahaman dan keterampilan mahasiswa dalam proses pembelajaran kimia (Sitepu, 2008). Karena itu kimia diharapkan dapat menjadi prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan sehari-hari (Dewantari, 2013)

Untuk itu diperlukan berbagai inovasi pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar mahasiswa agar pembelajaran lebih optimal maka pembelajaran harus inovatif sesuai dengan pokok bahasan yang diajarkan. Sesuai dengan


(12)

perkembangan teknologi dan informasi yang sangat pesat dewasa ini, banyak inovasi pembelajararan yang sudah dipergunakan dalam pembelajaran kimia. Salah satu inovasi pembelajaran yang telah berhasil dipergunakan dalam pembelajaran sain adalah pembelajaran menggunakan multimedia. (Marini dan Jasmidi, 2010)

Pembelajaran inovatif merupakan strategi pembelajaran yang mendorong aktivitas belajar. Dalam strategi pembelajaran yang inovatif pendidik tidak saja tergantung pada materi pembelajaran yang ada pada buku, tetapi juga dapat mengimplementasikan hal – hal baru yang cocok dan relevan dengan masalah pada materi ajar. Melalui pembelajaran yang inovatif mahasiswa tidak akan buta tentang teknologi yang ada sekarang (Hamzah dan Nurdin, 2014). Oleh karena itu diperlukan pengembangan bahan ajar kimia inovatif berbasis multimedia untuk membantu mahasiswa dalam mencapai kompetensi pembelajaran.

Dalam penelitian Ersanghono dan Kusoro (2010) menyatakan bahwa pengembangan bahan ajar kimia berorientasi CEP meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Dalam penelitiannya, terdapat peningkatan belajar pada tahap I dengan perlakuan ceramah dan diskusi didapat nilai kentuntasan belajar mahasiswa 43%, tahap II mahasiswa diberi bahan ajar kimia berorientasi CEP dengan nilai ketuntasan belajar 50% dan tahap III kesiapan mahasiswa menggunakan bahan ajar kimia berorientasi CEP diperoleh nilai ketuntasan belajar 86% sehingga dapat disimpulkan terdapat peningkatan hasil belajar dengan mengembangkan bahan ajar. Penelitian lainnya Marini dan Jasmidi (2010) mengenai inovasi pembelajaran kimia melalui media berbasis animasi komputer pada praktikum kimia umum I menyatakan bahwa pada siklus I dimulai dengan memberikan pritest terhadap mahasiswa, nilai rata – rata 70,24. Pada siklus II dengan memberi bahan ajar dengan macromedia flash pada mahasiswa, nilai rata – rata 74,92 dan pada siklus III, mahasiswa mempersentasikan materi ajar berbasis multimedia dengan nilai rata – rata 83,72. Maka dapat disimpulkan adanya peningkatan mutu proses belajar dalam kegiatan praktikum kimia umum I dengan pemberian materi lebih efektif dan efesien yang menggunakan teknologi melalui media berbasis multimedia.


(13)

Pemilihan metode pembelajaran juga menyangkut strategi dalam pembelajaran. Strategi pembelajaran adalah perencanaan dan tindakan yang tepat dan cermat mengenai kegiatan pembelajaran agar kompetensi dasar dan indikator pembelajarannya dapat tercapai. Pada prinsipnya pemilihan metode pembelajaran sangat diperlukan dalam menyampaikan materi bahan ajar (Sofan, 2013). Salah satunya yaitu dengan menggunakan metode problem based learning (PBL). Pembelajaran berbasis masalah adalah suatu pembelajaran yang bukan hanya tentang penyelesaian masalah tetapi lebih jauh lagi penyelesaian masalah dengan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman. Dalam penelitian (Benny, 2014) mengenai pengembangan bahan ajar berbasis problem based learning pada pokok bahasan pencemaran lingkungan untuk meningkatkan hasil belajar. Dalam penelitiannya materi pembelajaran berbasis masalah memiliki valid dengan 85,63% , kuesioner dari legitility dan tingkat kesulitan memiliki valid dengan 86,05%, aktivitas pendidik dengan 97,72%, aktivitas peserta didik dengan 83,39%. Maka dapat disimpulkan bahwa dengan mengembangkan bahan ajar dengan metode problem based learning (PBL) dapat meningkatkan aktivitas belajar.

Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Pengembangan Bahan Ajar Kimia Inovatif Berbasis

Multimedia Pada Materi Kesetimbangan Kimia1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, terdapat beberapa masalah yang akan menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana susunan materi kimia untuk bahasan kesetimbangan kimia

didalam bahan ajar inovatif agar sesuai dengan standar?

2. Komponen apa saja yang dapat diintegrasikan dalam bahan ajar pada materi kesetimbangan kimia ?

3. Bagaimana bentuk dan format media pembelajaran yang sesuai pada bahan


(14)

4. Bagaimana cara mengintegrasikan metode pembelajaran inovatif dalam bahan ajar inovatif pada materi kesetimbangan kimia ?

5. Bagaimana pendapat responden terhadap bahan ajar kimia inovatif

berbasis multimedia ditinjau dari standar kelayakan isi, kelayakan penyajian, kelayakan bahasa dan kelayakan kegrafikan.

1.3. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana urutan materi kesetimbangan kimia yang baik dan standar

untuk mendapatkan bahan ajar inovatif ?

2. Apa saja komponen yang dapat diintegrasikan dalam bahan ajar kimia inovatif pada materi kesetimbangan kimia ?

3. Media pembelajaran apa yang dapat diintegrasikan pada materi

kesetimbangan kimia sehingga menjadi bahan ajar inovatif ?

4. Metode pembelajaran apa yang dapat diintegrasikan pada materi

kesetimbangan kimia sehingga menjadi bahan ajar inovatif ?

5. Bagaimanakah tanggapan Dosen dan Guru Kimia terhadap bahan ajar

inovatif yang diajukan menurut standar kelayakan isi, kelayakan penyajian, kelayakan bahasa dan kelayakan kegrafikan ?

1.4. Batasan Masalah

Agar penelitian ini tidak menyimpang dari tujuan penelitian maka masalah dalam penelitian ini perlu dibatasi. Maka yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Urutan materi kesetimbangan kimia yang digunakan pada bahan ajar dari

silabus atau garis – garis besar pembelajaran perkuliahan (GBPP) beberapa Universitas.

2. Menyusun dan mengembangkan bahan ajar kimia inovatif pada materi

kesetimbangan kimia sesuai dengan standar kelayakan isi, kelayakan bahasa, dan kelayakan penyajian.


(15)

3. Komponen yang akan diintegrasikan kedalam bahan ajar inovatif adalah memadukan teknologi komputer berupa buku elektronik (e-book) dan metode atau strategi pembelajaran yang sesuai yang biasa digunakan pendidik dalam mengajar

4. Bahan ajar akan distandarisasi oleh dosen dan mahasiswa sehingga

diperoleh bahan ajar kimia inovatif yang standar.

5. Penyusunan bahan ajar kimia inovatif akan dikembangkan dari 6 buku kimia.

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui urutan materi kesetimbangan kimia yang baik dan

standar untuk mendapatkan bahan ajar kimia yang inovatif.

2. Untuk mengetahui komponen apa saja yang dapat diintegrasikan dalam bahan ajar kimia pada materi kesetimbangan kimia untuk mendapatkan bahan ajar kimia yang inovatif.

3. Untuk mengetahui media pembelajaran apa yang sesuai untuk

diintegrasikan ke dalam bahan ajar kimia dan bagaimana cara mengintegrasikannya sehingga diperoleh bahan ajar kimia yang inovatif.

4. Untuk mengetahui metode pembelajaran apa yang sesuai untuk

diintegrasikan pada materi kesetimbangan kimia dan bagaimana cara mengintegrasikannya sehingga diperoleh bahan ajar kimia yang inovatif.

5. Untuk mengetahui tanggapan atau pendapat dosen dan mahasiswa


(16)

1.6. Manfaat Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian ini sangat diharapkan bisa memberikan manfaat bagi banyak kalangan. Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah :

1. Bagi Peneliti, merupakan suatu pengalaman yang berharga dapat

menganalisis buku serta mampu menyusun dan mengembangkan bahan ajar inovatif berbasis multimedia.

2. Bagi guru, memberikan informasi dan masukkan serta membantu dalam

penyampaian materi pelajaran kepada siswa.

3. Bagi Mahasiswa, menambah pengetahuan dan membantu meningkatkan

minat belajar

4. Bagi para peneliti selanjutnya, memberi informasi dalam penelitian

selanjutnya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya pembelajaran kimia.

1.7 Defenisi Operasional

1. Bahan ajar yang digunakan pada penelitian ini yaitu modul pada materi kesetimbangan kimia yang akan distandarisasi oleh Dosen dan Mahasiswa melalui angket standar bahan ajar BNSP.

2. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode problem based learning (PBL) untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran atau materi kuliah yang di kombinasikan dengan media pengajaran berbasis multimedia.

3. Media yang digunakan yaitu media berbasis multimedia dengan

menggunakan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi, audio, video dengan alat bantu tool dan koneksi (link) sehingga penggunannya dapat berkarya, berinteraksi dan berkomunikasi.


(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Bahan ajar kimia inovatif berbasis multimedia pada materi kesetimbangan kimia telah dikembangkan, diinovasi dan distandarisasi berdasarkan silabus berbagai Universitas dengan menggunakan pedoman dari 6 buku kimia umum yang dianalisis. Pada pokok bahasan yang dikembangkan dalam bahan ajar kimia inovatif terdiri atas linierisasi materi ajar, konsep–konsep pendukung materi, integrasi metode pembelajaran, media pembelajaran seperti peta konsep, video dan buku elektronik (e-book), contoh soal dan pembahasannya dan uji kompetensi beserta jawabannya.

Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian pengembangan bahan ajar kimia inovatif ini dapat disimpulkan :

1. Urutan materi yang pada setiap sub pokok bahasan pada materi kesetimbangan kimia adalah prinsip kesetimbangan kimia, tetapan kesetimbangan, kesetimbangan homogen, kesetimbangan heterogen, tetapan kesetimbangan dan energi bebas, kegunaan tetapan kesetimbangan, faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan kimia dan aplikasi kesetimbangan kimia dalam industri yang dipilih dari beberapa silabus universitas.

2. Pengintegrasian media untuk bahan ajar kimia inovatif yaitu dengan memadukan media interaktif dengan menggunakan teknologi komputer yang akan dijadikan buku elektronik seperti e-book yang didalamnya juga terdapat media pembantu lainnya seperti peta konsep, video praktikum, info penting dan sebagainya. Sedangkan metode yang diintegrasikan pada materi bahan ajar ini yaitu problem based learning (PBL) dimana didalam bahan ajar terdapat masalah yang harus diselesaikan pada setiap sub pokok bahasan seperti soal latihan.

3. Analisis bahan ajar kimia inovatif pada sub pokok bahasan kesetimbangan kimia dengan beberapa silabus kimia dasar Universitas dan menggunakan 6 buku kimia dasar yang digunakan sebagai referensi untuk mengembangkan


(18)

bahan ajar kimia inovatif tersebut serta menjadikan bahan ajar tersebut menjadi buku elektronik. Setelah tahap pengembangan selesai, selanjutnya bahan ajar tersebut di validasi dan distandarisasi oleh validator ahli (Dosen) dan mahasiswa dengan membagikan angket standar dari BNSP yang berisi standar kelayakan isi, standar kelayakan bahasa dan standar kelayakan penyajian.

4. Hasil rata-rata yang diperoleh dari angket yang diberikan kepada dosen dan mahasiswa di jurusan kimia Universitas Negeri Medan untuk menganalisis kelayakan isi materi bahan ajar sebesar 3,54, analisis kelayakan bahasa bahan ajar sebesar 3,60 dan analisis kelayakan penyajian bahan ajar sebesar 3,37, Sehingga hasil rata – rata nilai standar kelayakan bahan ajar berada pada kisaran 3,26 – 4,00 yang menyatakan bahwa kreteria validasi dikatakan valid dan tidak perlu direvisi. Hal ini menunjukkan bahwa dosen dan mahasiswa kimia setuju dengan bahan ajar kimia inovatif yang diajukkan.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, peneliti menyarankan:

1. Bagi pendidik untuk lebih memperhatikan susunan materi yang sistematis dan standar kelayakan isi materi, bahasa dan penyajian buku atau bahan ajar seperti menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) agar proses pembelajaran lebih baik.

2. Bagi pendidik agar lebih mengembangkan dan memfasilitasi media mengajar agar peserta didik lebih termotivasi untuk belajar seperti penggunaan buku elektronik (e-book) sehingga mengajarkan peserta didik atau mahasiswa untuk belajar mandiri dan lebih kreatif.

3. Bagi para peneliti selanjutnya agar dapat menjadikan penelitian ini sebagai informasi dalam mendesain penelitian lebih lanjut terkait dengan pengembangan bahan ajar kimia inovatif yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan secara khusus pada pembelajaran kimia umum.


(19)

39 DAFTAR PUSTAKA

Amri, S., (2013), Pengembangan & Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013, Prestasi Pustaka, Jakarta.

Arikunto, S., (2006), Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta. Damanik, M. dan Jasmidi., (2010), Inovasi Pembelajaran Melalui Penerapan

Media Berbasis Multimedia Pada Praktikum Kimia Umum I, UNIMED,

Medan.

Daryanto., Dwicahyono. dan Aris., (2014), Pengembangan Perangkat

Pembelajaran (Silabus, RPP, PHB, Bahan Ajar), Gava Media,

Yogyakarta.

Dewantari, A., Ashadi. dan Sugiharto., (2013), Studi Komperasi Penggunaan Macromedia Flash dan Worksheet Dalam Pembelajaran Kooperatif Metode Learning Cycle 5E Pada Materi Pokok Koloid Kelas XI Semester Genap SMA Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal

Pendidikan Kimia 2(4) : 142 – 150.

Djamarah, S. dan Zain, A. (2002), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Erawati, L.J., (2009), Pengembangan Media Pembelajaran Pada Reaksi Kesetimbangan Kimia, Jurnal Pendidikan Kimia 6(2) : 71 – 80

Fadliana, H.N., Redjeki, T. dan Nurhayati, D., (2013), Studi Komperasi Penggunaan Metode PBL (Problem Based Learning) Dilengkapi Dengan Macromedia Flash Dan LKS (Lembar Kerja Siswa) Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Materi Asam, Basa Dan Garam Kelas VII SMP Negeri 1 Jaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia 2(3) : 158 – 165

Hamzah. dan Mohamad, N., (2014), Belajar dengan pendekatan PAILKEM, Bumi

Aksara, Jakarta.

Hariyanti, I., Haryono. dan Sukardjo, J.S., (2013), Penerapan Pembelajaran Model Problem Posing Dilengkapi Macromedia Flash Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses dan Prestasi Belajar Siswa Pada Materi KesetimbanganKimia Kelas XI IPA SMA Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia 2(3) : 85-91

Kadhafi, R., Fajaroh, F.; Afandy, D., (2013), Pengembangan Modul Kesetimbangan Kimia Berbasis Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry)

Untuk SMK, Malang:

http://jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel92D46BCAD7C9843050265BEE6DC7 D4C9. pdf


(20)

40

Kusuma, E. dan Siadi, K., (2010),Pengembangan Bahan Ajar Kimia Berorientasi

Chemo-Entrepreneurship Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Life Skill Mahasiswa, Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia 4(1) : 544-551

Nahadi., (2006), Peningkatan Kualitas Perkuliahan Evaluasi Pembelajaran Kimia

Melalui Inovasi Berbasis Media, Bandung:

http://jurnal.upi.edu/file/Nahadi.pdf.

Nugraha, D.A., Binadja, A. dan Supartono., (2013), Pengembangan Bahan Ajar Reaksi Redoks Bervisi Sets Berorientasi Konstruktivistik, Journal of

Innovative Science Education 2(1) : 2252 – 6412

Parmin. dan Peniati, E., (2012), Pengembangan Modul Mata Kuliah Strategi

Belajar Mengajar IPA Berbasis Penelitian Pembelajaran, Jurnal

Pendidikan IPA Indonesia 1(1) : 8 – 15

Rosmaini., (2013)., Model – Model Pembelajaran Inovatif, UNIMED, Medan.

Sagala, S., (2009)., Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung. Alfabeta

Sari, N.F. dan Nusikh., (2009), Efektivitas Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah dan Teknik Peta Konsep Dalam Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X SMAN 6 Malang

Semester Genap Tahun Ajaran 2006 – 2007, Jurnal Pendidikan Ekonomi

2(1) : 54 – 55

Sari, N.I., Saputro, S. dan Ashadi., (2013), Pengembangan Multimedia Pembelajaran Berbasis Macromedia Flash Sebagai Sumber Belajar

Mandiri Pada Materi Koloid Kelas XI IPA SMA Dan MA, Jurnal

Pendidikan Kimia 2(3) : 152 – 157

Sari, R.A., Sulistyo, S. dan Catur A.N., (2014), Pengembangan Modul Pembelajaran Kimia Berbasis Blog Untuk Materi Struktur Atom Dan Sistem Periodik Unsur SMA Kelas XI, Jurnal Pendidikan Kimia 3(2) : 7 – 15

Satria, B., Hariyadi, S. dan Aprilya, S., (2014), Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Model Problem Based Learning Pada Pokok Bahasan Pencemaran Lingkungan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas

X SMA Negeri Grujugan Bondowoso, Jurnal Pendidikan Kimia 3(3)

:83-92

Sitepu, B.P., (2008), Pengembangan Sumber Belajar, Jurnal Pendidikan Penabur

11(7): 79-92.

Situmorang, M. dan Gunawan, H., (2013), Inovasi Pembelajaran Didalam Buku

Ajar Kimia SMA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, Jurnal


(21)

41 Syaefudin, U., (2009), Inovasi Pendidikan, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Tasri,L., (2011), Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Web, Jurnal MEDTEK 3(2)

Wahyuni, S. dan Kristianingrum, A., (2008), Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Dan Peran Aktif Siswa Melalui Model PBL Dengan Media CD Interaktif,

Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia 2(1) : 199 – 208

Wulandari, B. dan Surjono, H.D., (2013), Pengaruh Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Motivasi Belajar PLC Di SMK,

Jurnal Pendidikan Vokasi, 3 (2) : 178 – 190

Yuniyanti, E.D., Sunarno, W. dan Haryono., (2012), Pembelajaran Kimia Menggunakan Inkuiri Terbimbing Dengan Media Modul dan E – Learning Ditinjau Dari Kemampuan Pemahaman Membaca Dan Kemampuan Berpikir Absrtak, Jurnal INKUIRI 1(2) : 112 – 120

Anonim (2012),Http://Muhfathurrohman.wordpress.com/2012/10/04/Penggunaan-multimedia-dalam-proses-pembelajaran/ (25 january 2015 )

Anonim(2014),Http://yokealjuaza.wordpress.com/2014/04/04/problem-based-learning-pbl/ (24 january 2015)


(22)

ii

RIWAYAT HIDUP

Dessy Novianty Pakpahan dilahirkan di kota Medan pada tanggal 11 Desember 1992. Ibu bernama Lukertina Tambunan dan Ayah bernama Sahat Lambok Pakpahan, dan merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Pada tahun 1998, penulis masuk SD Negeri 017133 Pamerahan Kecamatan Air Batu Kisaran kemudian pada tahun 2002 penulis pindah ke SD 060820 Medan dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2004, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 4 Medan, dan lulus pada tahun 2007. Pada tahun 2007, penulis melanjutkan sekolah di SMA Swasta RK Deli Murni Delitua, dan lulus pada tahun 2010. Pada tahun 2011, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan melalui jalur SNMPTN.


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Bahan ajar kimia inovatif berbasis multimedia pada materi kesetimbangan kimia telah dikembangkan, diinovasi dan distandarisasi berdasarkan silabus berbagai Universitas dengan menggunakan pedoman dari 6 buku kimia umum yang dianalisis. Pada pokok bahasan yang dikembangkan dalam bahan ajar kimia inovatif terdiri atas linierisasi materi ajar, konsep–konsep pendukung materi, integrasi metode pembelajaran, media pembelajaran seperti peta konsep, video dan buku elektronik (e-book), contoh soal dan pembahasannya dan uji kompetensi beserta jawabannya.

Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian pengembangan bahan ajar kimia inovatif ini dapat disimpulkan :

1. Urutan materi yang pada setiap sub pokok bahasan pada materi kesetimbangan kimia adalah prinsip kesetimbangan kimia, tetapan kesetimbangan, kesetimbangan homogen, kesetimbangan heterogen, tetapan kesetimbangan dan energi bebas, kegunaan tetapan kesetimbangan, faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan kimia dan aplikasi kesetimbangan kimia dalam industri yang dipilih dari beberapa silabus universitas.

2. Pengintegrasian media untuk bahan ajar kimia inovatif yaitu dengan memadukan media interaktif dengan menggunakan teknologi komputer yang akan dijadikan buku elektronik seperti e-book yang didalamnya juga terdapat media pembantu lainnya seperti peta konsep, video praktikum, info penting dan sebagainya. Sedangkan metode yang diintegrasikan pada materi bahan ajar ini yaitu problem based learning (PBL) dimana didalam bahan ajar terdapat masalah yang harus diselesaikan pada setiap sub pokok bahasan seperti soal latihan.

3. Analisis bahan ajar kimia inovatif pada sub pokok bahasan kesetimbangan kimia dengan beberapa silabus kimia dasar Universitas dan menggunakan 6 buku kimia dasar yang digunakan sebagai referensi untuk mengembangkan


(2)

bahan ajar kimia inovatif tersebut serta menjadikan bahan ajar tersebut menjadi buku elektronik. Setelah tahap pengembangan selesai, selanjutnya bahan ajar tersebut di validasi dan distandarisasi oleh validator ahli (Dosen) dan mahasiswa dengan membagikan angket standar dari BNSP yang berisi standar kelayakan isi, standar kelayakan bahasa dan standar kelayakan penyajian.

4. Hasil rata-rata yang diperoleh dari angket yang diberikan kepada dosen dan mahasiswa di jurusan kimia Universitas Negeri Medan untuk menganalisis kelayakan isi materi bahan ajar sebesar 3,54, analisis kelayakan bahasa bahan ajar sebesar 3,60 dan analisis kelayakan penyajian bahan ajar sebesar 3,37, Sehingga hasil rata – rata nilai standar kelayakan bahan ajar berada pada kisaran 3,26 – 4,00 yang menyatakan bahwa kreteria validasi dikatakan valid dan tidak perlu direvisi. Hal ini menunjukkan bahwa dosen dan mahasiswa kimia setuju dengan bahan ajar kimia inovatif yang diajukkan.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, peneliti menyarankan:

1. Bagi pendidik untuk lebih memperhatikan susunan materi yang sistematis dan standar kelayakan isi materi, bahasa dan penyajian buku atau bahan ajar seperti menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) agar proses pembelajaran lebih baik.

2. Bagi pendidik agar lebih mengembangkan dan memfasilitasi media mengajar agar peserta didik lebih termotivasi untuk belajar seperti penggunaan buku elektronik (e-book) sehingga mengajarkan peserta didik atau mahasiswa untuk belajar mandiri dan lebih kreatif.

3. Bagi para peneliti selanjutnya agar dapat menjadikan penelitian ini sebagai informasi dalam mendesain penelitian lebih lanjut terkait dengan pengembangan bahan ajar kimia inovatif yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan secara khusus pada pembelajaran kimia umum.


(3)

39 DAFTAR PUSTAKA

Amri, S., (2013), Pengembangan & Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013, Prestasi Pustaka, Jakarta.

Arikunto, S., (2006), Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta. Damanik, M. dan Jasmidi., (2010), Inovasi Pembelajaran Melalui Penerapan

Media Berbasis Multimedia Pada Praktikum Kimia Umum I, UNIMED, Medan.

Daryanto., Dwicahyono. dan Aris., (2014), Pengembangan Perangkat Pembelajaran (Silabus, RPP, PHB, Bahan Ajar), Gava Media, Yogyakarta.

Dewantari, A., Ashadi. dan Sugiharto., (2013), Studi Komperasi Penggunaan Macromedia Flash dan Worksheet Dalam Pembelajaran Kooperatif Metode Learning Cycle 5E Pada Materi Pokok Koloid Kelas XI Semester Genap SMA Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia 2(4) : 142 – 150.

Djamarah, S. dan Zain, A. (2002), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Erawati, L.J., (2009), Pengembangan Media Pembelajaran Pada Reaksi Kesetimbangan Kimia, Jurnal Pendidikan Kimia 6(2) : 71 – 80

Fadliana, H.N., Redjeki, T. dan Nurhayati, D., (2013), Studi Komperasi Penggunaan Metode PBL (Problem Based Learning) Dilengkapi Dengan Macromedia Flash Dan LKS (Lembar Kerja Siswa) Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Materi Asam, Basa Dan Garam Kelas VII SMP Negeri 1 Jaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia 2(3) : 158 – 165

Hamzah. dan Mohamad, N., (2014), Belajar dengan pendekatan PAILKEM, Bumi Aksara, Jakarta.

Hariyanti, I., Haryono. dan Sukardjo, J.S., (2013), Penerapan Pembelajaran Model Problem Posing Dilengkapi Macromedia Flash Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses dan Prestasi Belajar Siswa Pada Materi KesetimbanganKimia Kelas XI IPA SMA Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia 2(3) : 85-91

Kadhafi, R., Fajaroh, F.; Afandy, D., (2013), Pengembangan Modul Kesetimbangan Kimia Berbasis Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry)

Untuk SMK, Malang:

http://jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel92D46BCAD7C9843050265BEE6DC7 D4C9. pdf


(4)

40 Kusuma, E. dan Siadi, K., (2010),Pengembangan Bahan Ajar Kimia Berorientasi Chemo-Entrepreneurship Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Life Skill Mahasiswa, Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia 4(1) : 544-551

Nahadi., (2006), Peningkatan Kualitas Perkuliahan Evaluasi Pembelajaran Kimia Melalui Inovasi Berbasis Media, Bandung: http://jurnal.upi.edu/file/Nahadi.pdf.

Nugraha, D.A., Binadja, A. dan Supartono., (2013), Pengembangan Bahan Ajar Reaksi Redoks Bervisi Sets Berorientasi Konstruktivistik, Journal of Innovative Science Education 2(1) : 2252 – 6412

Parmin. dan Peniati, E., (2012), Pengembangan Modul Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar IPA Berbasis Penelitian Pembelajaran, Jurnal Pendidikan IPA Indonesia 1(1) : 8 – 15

Rosmaini., (2013)., Model – Model Pembelajaran Inovatif, UNIMED, Medan. Sagala, S., (2009)., Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung. Alfabeta

Sari, N.F. dan Nusikh., (2009), Efektivitas Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah dan Teknik Peta Konsep Dalam Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X SMAN 6 Malang Semester Genap Tahun Ajaran 2006 – 2007, Jurnal Pendidikan Ekonomi 2(1) : 54 – 55

Sari, N.I., Saputro, S. dan Ashadi., (2013), Pengembangan Multimedia Pembelajaran Berbasis Macromedia Flash Sebagai Sumber Belajar Mandiri Pada Materi Koloid Kelas XI IPA SMA Dan MA, Jurnal Pendidikan Kimia 2(3) : 152 – 157

Sari, R.A., Sulistyo, S. dan Catur A.N., (2014), Pengembangan Modul Pembelajaran Kimia Berbasis Blog Untuk Materi Struktur Atom Dan Sistem Periodik Unsur SMA Kelas XI, Jurnal Pendidikan Kimia 3(2) : 7 – 15

Satria, B., Hariyadi, S. dan Aprilya, S., (2014), Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Model Problem Based Learning Pada Pokok Bahasan Pencemaran Lingkungan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri Grujugan Bondowoso, Jurnal Pendidikan Kimia 3(3) :83-92

Sitepu, B.P., (2008), Pengembangan Sumber Belajar, Jurnal Pendidikan Penabur 11(7): 79-92.

Situmorang, M. dan Gunawan, H., (2013), Inovasi Pembelajaran Didalam Buku Ajar Kimia SMA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan 19(2) : 67-78.


(5)

41 Syaefudin, U., (2009), Inovasi Pendidikan, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Tasri,L., (2011), Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Web, Jurnal MEDTEK 3(2) Wahyuni, S. dan Kristianingrum, A., (2008), Meningkatkan Hasil Belajar Kimia

Dan Peran Aktif Siswa Melalui Model PBL Dengan Media CD Interaktif, Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia 2(1) : 199 – 208

Wulandari, B. dan Surjono, H.D., (2013), Pengaruh Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Motivasi Belajar PLC Di SMK, Jurnal Pendidikan Vokasi, 3 (2) : 178 – 190

Yuniyanti, E.D., Sunarno, W. dan Haryono., (2012), Pembelajaran Kimia Menggunakan Inkuiri Terbimbing Dengan Media Modul dan E – Learning Ditinjau Dari Kemampuan Pemahaman Membaca Dan Kemampuan Berpikir Absrtak, Jurnal INKUIRI 1(2) : 112 – 120

Anonim (2012),Http://Muhfathurrohman.wordpress.com/2012/10/04/Penggunaan-multimedia-dalam-proses-pembelajaran/ (25 january 2015 )

Anonim(2014),Http://yokealjuaza.wordpress.com/2014/04/04/problem-based-learning-pbl/ (24 january 2015)


(6)

ii

RIWAYAT HIDUP

Dessy Novianty Pakpahan dilahirkan di kota Medan pada tanggal 11 Desember 1992. Ibu bernama Lukertina Tambunan dan Ayah bernama Sahat Lambok Pakpahan, dan merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Pada tahun 1998, penulis masuk SD Negeri 017133 Pamerahan Kecamatan Air Batu Kisaran kemudian pada tahun 2002 penulis pindah ke SD 060820 Medan dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2004, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 4 Medan, dan lulus pada tahun 2007. Pada tahun 2007, penulis melanjutkan sekolah di SMA Swasta RK Deli Murni Delitua, dan lulus pada tahun 2010. Pada tahun 2011, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan melalui jalur SNMPTN.