PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KONDISI FISIK WILAYAH INDONESIA DI KELAS VIII SMP N 40 MEDAN T.A 2013/2014.

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER UNTUK

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR

SISWA PADA MATERI KONDISI FISIK

WILAYAH INDONESIA DI KELAS VIII

SMP N 40 MEDAN T.A 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

TRI SEPTIA NINGRUM NIM. 309131077

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNVERSITAS NEGERI MEDAN

2014


(2)

(3)

(4)

vi ABSTRAK

Tri Septia Ningrum, NIM 309131077. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Giving Question and Getting Answer untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Kondisi Fisik Wilayah Indonesia di Kelas VIII SMP N 40 Medan T.A 2013/2014. Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan. Skripsi. Tahun 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan : (1) Aktivitas belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe giving question and getting answer pada materi kondisi fisik wilayah Indonesia. (2) Hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe giving question and getting answer pada materi kondisi fisik wilayah Indonesia di kelas VIII-A SMP N 40 Medan T.A 2013/2014.

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 40 Medan, Tahun 2013. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan subjek penelitian kelas VIII-A yang berjumlah 19 siswa. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari lembar observasi, Lembar Kerja Siswa (LKS), dan tes tertulis sebagai alat mengevaluasi hasil belajar siswa, dan data dianalisis dengan teknik deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Aktivitas belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe giving question and getting answer pada materi kondisi fisik wilayah Indonesia dapat meningkat dengan rata-rata 14,73% (71,93% pada siklus I menjadi 86,66% pada siklus II). (2) Hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe giving question and getting answer pada materi kondisi fisik wilayah Indonesia juga meningkat sebesar 16,11% (73,37% pada siklus I menjadi 89,48% pada siklus II). Dengan demikian hipotesis tindakan yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima. Artinya bahwa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Giving Question and Getting Answer pada materi Kondisi Fisik Wilayah Indonesia dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.


(5)

iii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga dengan penuh usaha yang luar biasa akhirnya penulis telah berhasil melaksanakan penelitian dan menyusun skripsi ini. Skripsi ini berjudul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Giving Question and Getting Answer untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi Kondisi Fisik Wilayah Indonesia di Kelas VIII SMP N 40 Medan. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis masih mengalami kekurangan dan perlu kesempurnaan karena penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, namun atas bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, baik secara material dan moral penulis telah menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku rektor Universitas Negeri Medan

2. Bapak Dr.H.Restu, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas

Negeri Medan dan sekaligus Dosen Pembimbing Akademik saya

3. Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

4. Ibu Dra. Asnidar, M.Si selaku sekretaris jurusan Pendidikan Geografi

Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

5. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

telah membantu saya dalam proses pembuatan skripsi dari awal sampai akhir

6. Bapak/Ibu dosen dan pegawai yang ada di Jurusan Pendidikan Geografi

Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

7. Ibu Dra. Filmareny selaku kepala sekolah dan Bapak Mhd. Yusup Harahap

S.Pd selaku wakil kepala sekolah serta Ibu Masdewi, S.Pd selaku guru IPS di SMP Negeri 40 Medan yang telah membantu dalam proses penelitian.


(6)

iv

8. Teristimewa saya berikan kepada orang tua saya yaitu kepada Ayahanda

Sunarto dan Ibunda Poniseh yang selalu memberikan doa dan bantuan yang luar biasa kepada saya

9. Abang saya Eko Noviansyah dan Rahmadhani Dwi Putra kemudian adik

saya M. Satria Arifin dan M.Khaidir Nugraha atas doa dan dukungannya.

10. Terkasih saya berikan kepada Herman Syanjaya atas bantuan baik tenaga

maupun doa yang luar biasa dalam proses pembuatan skripsi ini hingga selesai.

11. Kepada Tutia Rahmi, Sofiyah Batubara, dan Hadi Wardhana dalam

memberikan bantuan dalam proses penyelesaian skripsi ini.

12. Kepada teman-teman sepermainan yaitu Putri, Aty, Kiki, Ade, Seven, kak

Sari, Dedek, dan Yunmiati kelas A Reguler 2009 yang telah memberikan dukungannya.

13. Beserta teman-teman PPL SMP NEGERI 2 PERBAUNGAN yang tak

mungkin saya lupakan.

Akhir kata, semoga Allah SWT memberikan balasan atas kebaikan mereka, dan semoga skripsi ini dapat membawa manfaat bagi pembaca Jurusan Pendidikan Geografi khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Medan, 08 Desember 2013 Penulis

Tri Septia Ningrum NIM. 309131077


(7)

v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Tri Septia Ningrum

Nim : 309131077

Jurusan : Pendidikan Geografi

Fakultas : Ilmu Sosial

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini adalah benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya aku sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan hasil jiblakan/plagiasi, maka saya bersedia menerima sanksi atau hukuman atas perbuatan tersebut.

Medan, Desember 2013 Saya yang membuat pernyataan,

Tri Septia Ningrum NIM. 309131077


(8)

vii DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... v

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I : PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pematasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II : KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Kerangka Teori... 8

B. Penelitian yang Relevan ... 29

C. Kerangka Berfikir... 31

D. Hipotesis Tindakan... 33

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ... 34

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 34

B. Subjek dan Objek Penelitian ... 34

C. Variabel dan Defenisi Operasional Sekolah ... 35

D. Jenis Penelitian ... 35

E. Prosedur Penelitian... 37

F. Teknik Pengumpulan Data ... 39

G. Pengembangan Instrumen Penelitian ... 41


(9)

viii

BAB VI : DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN ... 48

A. Kondisi Fisik ... 48

B. Kondisi Non Fisik ... 52

BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 59

A. Hasil Penelitian ... 59

B. Pembahasan ... 80

BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN ... 84

A. Kesimpulan ... 84

B. Saran ... 85

DAFTAR PUSTAKA ... 86


(10)

xi

DAFTAR GAMBAR

No Uraian Hal

1 Gambar Pembagian Waktu Di Indonesia ... 25

2 Bagan Pergeseran Semu Letak Terbit/Terbenamnya Matahari Dalam Setahun ... 28

3 Skema Kerangka Berpikir ... 32

4 Desain penelitian tindakan kelas (PTK) ... 37

5 Denah Lokasi SMP Negeri 40 Medan ... 48

6 Peta Kelurahan Tanjung Gusta Tahun 2013 ... 50

7 Peta Kecamatan Medan Helvetia Tahun 2013 ... 51

8 Struktur Organisasi SMP Negeri 40 Medan Tahun 2013 ... 55

9 Ruang Perpustakaan SMP Negeri 40 Medan Tahun 2013 ... 56

10 Ruang Laboratorium IPA SMP Negeri 40 Medan Tahun 2013 ... 57

11 Lapangan Bulutangkis SMP Negeri 40 Medan Tahun 2013 ... 58

12 Guru Sedang Menyampaikan Materi Pelajaran ... 61

13 Siswa Memperhatikan Penjelasan Materi Pelajaran ... 62

14 Siswa Berdiskusi Dan Menjawab Pertanyaan Pada Siklus I ... 63

15 Siswa Menjawab Pertanyaan Yang Dilempar oleh Kelompok ... Lain ... 64

16 Siswa Membacakan Jawaban Lembar Kerja Siswa di Kartu 2 ... 64

17 Siswa Sedang Mengerjakan Post Test Pada Siklus I ... 65

18 Grafik Presentase Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... 67

19 Grafik Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 69

20 Siswa Memperhatikan Penjelasan Guru Pada Siklus II ... 71

21 Siswa Berdiskusi Dan Menjawab Pertanyaan Pada Siklus II ... 72

22 Siswa Menjawab Pertanyaan Yang Dilempar Oleh Kelompok Lain Pada Siklus II ... 73

23 Siswa Membacakan Hasil Diskusi Di Kartu 2 Pada Siklus II ... 73

24 Siswa Mengerjakan Post Test Pada Siklus II ... 74

25 Grafik Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Dari Siklus I Ke Siklus II ... 76

26 Grafik Aktiviitas Belajar Siswa Pada Siklus II ... 76

27 Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II ... 78


(11)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

No Uraian Hal

1 Validitas Tes... 89

2 Tabel Uji Validitas Dan Reliabilitas Soal ... 95

3 Perhitungan Validitas Soal ... 97

4 Hasil Perhitungan Uji Validitas Tes ... 99

5 Perhitungan Reliabilitas ... 100

6 Silabus ... 102

7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 106

8 Lembar Kerja Siswa Siklus I... 112

9 Kriteria Penilaian Lks Siklus I ... 114

10 Kunci Jawaban Lks Siklus I ... 115

11 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 116

12 Lembar Kerja Siswa Siklus II ... 123

13 Kriteria Penilaian Lks Siklus II ... 126

14 Kunci Jawaban Lks Siklus II ... 127

15 Soal Post Test Siklus I ... 128

16 Soal Post Test SiklusII ... 130

17 Kunci Jawaban Post Test ... 132

18 Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I ... 133

19 Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus II ... 134

20 Daftar Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 135

21 Daftar Ketuntasan Hasil Belajar Siswa SiklusII ... 136

22 Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus I) ... 137

23 Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus II) ... 138

24 Distribusi Frekuensi Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 139

25 Nama Guru-Guru dan Pegawai SMP Negeri 40 Medan T.P 2013/2014 ... 142

26 Jumlah siswa SMP Negeri 40 MEDAN T.P 2013/2014 ... 145

27 Media Pembelajaran Pada Siklus I ... 147


(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting bagi kehidupan manusia, karena pendidikan sebagai salah satu alat untuk membebaskan manusia dari kebodohan dan kemiskinan. Melalui pendidikan diharapkan manusia mampu menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Untuk itu, mutu pendidikan perlu ditingkatkan agar melahirkan manusia-manusia yang berkualitas.

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional telah banyak usaha yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan salah satunya yaitu tertuang dalam Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang menerapkan kurikulum pendidikan yaitu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dalam tujuan KTSP yaitu guru dituntut untuk


(13)

2

kreatif dan inovatif dalam mengaktifkan siswa agar terlibat dalam proses pembelajaran, mulai dari merancang strategi pembelajaran sampai menerapkan metode dan model yang digunakan dalam proses pembelajaran.

Efektif atau tidak suatu proses pembelajaran tergantung pada kemampuan tenaga pendidik atau guru dalam mengelola kelas. Karena guru merupakan ujung tombak dalam peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Untuk menciptakan pembelajaran yang efektif guru dituntut untuk mampu memilih metode dan model pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai pada tiap bidang studi, salah satunya yaitu pada bidang studi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

Bidang studi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) terpadu pada jenjang pendidikan menengah pertama meliputi kajian bidang geografi, sejarah, ekonomi dan sosiologi. Hal ini memerlukan kesiapan dari seluruh elemen pendidikan, termasuk guru yang berasal dari beberapa latar belakang ilmu yang mengajar pada mata pelajaran IPS Terpadu. Kesiapan dalam hal ini meliputi kemampuan guru dalam memilih, menetapkan dan mengembangkan metode untuk mencapai hasil pembelajaran yang ingin dicapai (Siska, 2010)

Namun keadaan ini tidak selalu sesuai dengan fakta yang ditemukan di lapangan. Terdapat permasalahan yang dihadapai oleh guru dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru IPS yang mengajar di SMP N 40 Medan (Ibu Masdewi Simanjuntak S.Pd), mengatakan bahwa kurangnya aktivitas siswa di dalam kelas ketika proses pembelajaran berlangsung, hal itu terlihat di dalam kelas hanya beberapa siswa yang mau memperhatikan, menyalin, dan mengajukan pertanyaan ,menjawab pertanyaan ataupun sanggahan.


(14)

3

Guru tersebut mengatakan metode yang ia pakai dalam mengajar selama ini di kelas VIII yaitu dengan menggunakan metode ceramah. Aktivitas guru lebih mendominasi dibandingkan siswa karena proses pembelajaran hanya berpusat kepada guru. Metode mengajar guru dalam menyampaikan materi masih monoton sehingga siswa bosan untuk mengikuti pelajaran dan pada akhirnya hanya beberapa siswa yang memperhatikan penjelasan guru.

Kurangnya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas VIII yang pernah ia ajarkan selama ini. Seperti yang terjadi di kelas VIII-A T.A 2012/2013 bahwa siswa belum memenuhi Kriteria Kentuntasan Minimum (KKM) pada materi Kondisi Fisik Wilayah Indonesia yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu 70. Kenyataannya di lapangan dari seluruh siswa kelas VIII-A yang memperoleh nilai 70 yaitu 19 orang dari 33 siswa atau 57 % yang mencapai KKM dan sisanya belum mencapai KKM.

Dari permasalahan yang telah ditemukan perlu dilakukan perubahan untuk perbaikan proses pembelajaran yang menuntut siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran. Guru menyampaikan suatu materi pelajaran tertentu kepada siswa seharusnya memilih metode dan model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai agar pembelajaran dapat efektif dan optimal.

Kemampuan guru dalam usaha untuk menciptakan proses pembelajaran yang baik di pelajaran IPS Terpadu masih banyak menemukan masalah seperti yang telah diuraikan sebelumnya bahwa kurangnya aktivitas siswa dalam belajar dan berdampak pada hasil belajar siswa yang rendah. Penelitian Susanti (2012)


(15)

4

mengatakan bahwa kondisi ini dapat diperbaiki melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Giving Question ang Getting Answer. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran ini pada pelajaran IPS Geografi dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

Peneliti menduga dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Giving Question ang Getting Answer di kelas ini bisa memecahkan masalah yang sedang dihadapi guru. Model kooperatif tipe Giving Question and Getting Answer merupakan jalan keluar untuk mengatasi permasalahan yang ada karena model pembelajaran ini dirancang untuk mengulang atau meninjau kembali materi sehingga dapat mengingat kembali materi yang telah dipelajari. Penggunaan tipe ini sekaligus dapat melatih siswa untuk bertanya, mengemukakan pendapat, bahkan menjelaskan bahan pelajaran yang telah dipelajari kepada teman-teman sekelasnya. Model pembelajaran ini didisain untuk menghidupkan kelas dengan suasana belajar yang menyenangkan dan siswa jauh lebih dominan dari pada guru.

Pemilihan model kooperatif tipe Giving Question and Getting Answer ini sesuai dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai pada pembelajaran yang akan disampaikan yaitu mendeskripsikan kondisi fisik wilayah dan penduduk. Disini siswa dituntut untuk berperan aktif dalam pembelajaran yaitu harus mampu memberikan penjelasan materi secara rinci, mampu menceritakan penjelasan yang diperolehnya dari guru, dengan siswa mampu menjelaskan dan menceritakan penjelasan materi maka barang tentu siswa tersebut mampu mendeskripsikan kompetensi yang ingin dicapai. Dengan menerapkan model kooperatif tipe Giving Question and Getting Answer kemampuan pengetahuan siswa mengenai materi pelajaran dapat dilihat dari aktivitas siswa yaitu memberikan penjelasan materi


(16)

5

kepada temannya dan mampu menjawab atau menanggapi pertanyaan ataupun materi yang sedang dibahas. Dengan begitu siswa dirangsang untuk berpikir mencari jawaban dari pertanyaan tersebut dan dapat meningkatkan keterampilan kognitif mereka.

Peneliti menduga dari peneletian yang telah ada bahwa model pembelajaran ini mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dibandingkan dengan metode pengajaran yang diterapkan sebelumnya dan diharapkan siswa lebih aktif dan lebih memahami materi yang telah disampaikan oleh guru melalui cara berpikir dan mengutarakan pendapatnya di hadapan teman-temannya.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :1) metode pengajaran yang tidak tepat. 2) suasana kelas yang monoton dan membosankan. 3) aktivitas siswa dalam proses pembelajaran kurang aktif. 4). kurangnya kemampuan guru dalam menerapkan model pembelajaran yang bervariasi. 5) hasil belajar siswa yang masih rendah pada materi kondisi fisik wilayah Indonesia.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Giving Question and Getting Answer pada materi Kondisi Fisik Wilayah Indonesia di kelas VIII-A SMP N 40 Medan T.A 2013/2014.


(17)

6

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dikemukakan maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Giving

Question and Getting Answer pada materi Kondisi Fisik Wilayah Indonesia dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas VIII-A SMP N 40 Medan T.A 2013/2014?

2. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Giving

Question and Getting Answer pada materi Kondisi Fisik Wilayah Indonesia dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII-A SMP N 40 Medan T.A 2013/2014?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Peningkatan aktivitas belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe Giving Question and Getting Answer pada materi Kondisi Fisik Wilayah Indonesia kelas VIII-A SMP N 40 Medan T.A 2013/2014.

2. Peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe Giving Question and Getting Answer pada materi Kondisi Fisik Wilayah Indonesia kelas VIII-A SMP N 40 Medan T.A 2013/2014.


(18)

7

F. Manfaat Penelitian

1. Sebagai sumbangan referensi bagi pengembangan pendidikan untuk

memperbaiki pembelajaran siswa dengan menerapkan strategi yang tepat.

2. Bahan masukan bagi guru/pengajar dalam pemilihan Model Pembelajaran

pada pokok-pokok bahasan dalam Mata Pelajaran Geografi.

3. Sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya.


(19)

84

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Giving Question and

Getting Answer dalam penelitian ini dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Peningkatan aktivitas belajar siswa sebesar 14,73%. Pada siklus I aktivitas belajar siswa memperoleh nilai dengan persentase 71,93% dan pada siklus II aktivitas belajar siswa memperoleh nilai dengan persentase 86,66%.

2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Giving Question and

Getting Answer dalam penelitian ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan aktivitas belajar siswa sebesar 16,11%. Pada siklus I hasil belajar siswa memperoleh nilai dengan persentase sebesar 73,37%. Pada siklus II hasil belajar siswa memperoleh nilai dengan persentase 89,48%.


(20)

85

B.Saran

Berdasarkan kesimpulan, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Kepada para guru, khusunya guru IPS yang mengajarkan pada materi

geografi diharapkan agar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Giving Question and Getting Answer sebagai cara untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa serta memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih berani dalam menjelaskan materi antar siswa, memperhatikan waktu yang telah ada untuk memaksimalkan proses pembelajaran, dan megarahkan siswa untuk mempelajari materi sebelum materi disampaikan oleh guru agar siswa lebih mudah memahami materi tersebut.

2. Perlu adanya peningkatan pemahaman materi pada masing-masing guru

mata pelajaran khusunya pada mata pelajaran IPS, yaitu kerjasama antar guru yang serumpun misalnya guru mata pelajaran IPS yang terdiri dari beberapa jurusan dengan melakukan diskusi yang intensif dan pelatihan sehingga antar guru dapat bertukar informasi tentang ilmu yang mereka miliki. Dengan cara tersebut kemungkinan besar dapat meningkatkan ketuntasan hasil belajar siswa.


(21)

86

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

. Penelitian tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara

Dimyati dan Mudjiono. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta

Djamarah, B. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta. http://fatkhan-ashari-fisip11.web.unair.ac.id/artikel_detail-49561-a.%20

PembelajaranModel%20Pembelajaran%20Giving%20Question%20An d%20Getting%20Answer.html diakses pada tanggal 16 April 2013 pukul 23:12

Lie, A. 2008. Cooperative Learning. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia Nadya, Yulia. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Giving

Question And Getting Answer Untuk Meningkatkan Sikap Ilmiah dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII C MTS Hasanah Pekanbaru Tahun Ajaran 2011/2012. Jurnal. Pekanbaru: Program Studi Pendidikan Biologi. FKIP-Unri

http://rumahsejutaide.wordpress.com// diakses pada tanggal 23 Januari 2014 pukul 20:15

Rachmad, Sigit S. 2011. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Giving Question And Getting Answer Terhadap Hasil Belajar Siswa Dan Keterampilan Sosial Siswa Pada Standar Kompetensi Memahami Dasar-Dasar Elektronika Di SMK Negeri 2 Surabaya. Jurnal. Surabaya: Jurusan Pendidikan Teknik Elektro.FT-UNS

Razmona, Arma I. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Giving Questions And Getting Answer Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas X Ak 1 Di SMK Nur Azizi Tanjung Morawa Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Akuntansi. FE-Unimed

Sagala, syaiful. 2011. Konsep dan makna pembelajaran. Bandung: alfabeta Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali

Press

Silberman, Melvin L. 2007. Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Insan Madani.


(22)

87

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta

Sudjana. Nana 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya

Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning. Teori dan Aplikasi PAIKEM Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Susanti, Nelya E. 2012. Penerapan model pembelajaran kooperatif Giving Question and Getting Answers untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS Geografi siswa kelas VII-H (Kelas Olahraga) semester II d SMP RSBI Negeri 1 Batu. Skripsi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana

Wiriaatmadja, Rochiati, 2010. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya


(1)

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dikemukakan maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Giving

Question and Getting Answer pada materi Kondisi Fisik Wilayah Indonesia dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas VIII-A SMP N 40 Medan T.A 2013/2014?

2. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Giving

Question and Getting Answer pada materi Kondisi Fisik Wilayah Indonesia dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII-A SMP N 40 Medan T.A 2013/2014?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Peningkatan aktivitas belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Giving Question and Getting Answer pada materi Kondisi Fisik Wilayah Indonesia kelas VIII-A SMP N 40 Medan T.A 2013/2014.

2. Peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Giving Question and Getting Answer pada materi Kondisi Fisik Wilayah Indonesia kelas VIII-A SMP N 40 Medan T.A 2013/2014.


(2)

7

F. Manfaat Penelitian

1. Sebagai sumbangan referensi bagi pengembangan pendidikan untuk

memperbaiki pembelajaran siswa dengan menerapkan strategi yang tepat. 2. Bahan masukan bagi guru/pengajar dalam pemilihan Model Pembelajaran

pada pokok-pokok bahasan dalam Mata Pelajaran Geografi. 3. Sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya.


(3)

84

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Giving Question and Getting Answer dalam penelitian ini dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Peningkatan aktivitas belajar siswa sebesar 14,73%. Pada siklus I aktivitas belajar siswa memperoleh nilai dengan persentase 71,93% dan pada siklus II aktivitas belajar siswa memperoleh nilai dengan persentase 86,66%.

2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Giving Question and Getting Answer dalam penelitian ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan aktivitas belajar siswa sebesar 16,11%. Pada siklus I hasil belajar siswa memperoleh nilai dengan persentase sebesar 73,37%. Pada siklus II hasil belajar siswa memperoleh nilai dengan persentase 89,48%.


(4)

85

B.Saran

Berdasarkan kesimpulan, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Kepada para guru, khusunya guru IPS yang mengajarkan pada materi geografi diharapkan agar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Giving Question and Getting Answer sebagai cara untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa serta memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih berani dalam menjelaskan materi antar siswa, memperhatikan waktu yang telah ada untuk memaksimalkan proses pembelajaran, dan megarahkan siswa untuk mempelajari materi sebelum materi disampaikan oleh guru agar siswa lebih mudah memahami materi tersebut.

2. Perlu adanya peningkatan pemahaman materi pada masing-masing guru mata pelajaran khusunya pada mata pelajaran IPS, yaitu kerjasama antar guru yang serumpun misalnya guru mata pelajaran IPS yang terdiri dari beberapa jurusan dengan melakukan diskusi yang intensif dan pelatihan sehingga antar guru dapat bertukar informasi tentang ilmu yang mereka miliki. Dengan cara tersebut kemungkinan besar dapat meningkatkan ketuntasan hasil belajar siswa.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

. Penelitian tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara

Dimyati dan Mudjiono. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta

Djamarah, B. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta. http://fatkhan-ashari-fisip11.web.unair.ac.id/artikel_detail-49561-a.%20

PembelajaranModel%20Pembelajaran%20Giving%20Question%20An d%20Getting%20Answer.html diakses pada tanggal 16 April 2013 pukul 23:12

Lie, A. 2008. Cooperative Learning. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia Nadya, Yulia. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Giving

Question And Getting Answer Untuk Meningkatkan Sikap Ilmiah dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII C MTS Hasanah Pekanbaru Tahun Ajaran 2011/2012. Jurnal. Pekanbaru: Program Studi Pendidikan Biologi. FKIP-Unri

http://rumahsejutaide.wordpress.com// diakses pada tanggal 23 Januari 2014 pukul 20:15

Rachmad, Sigit S. 2011. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Giving Question And Getting Answer Terhadap Hasil Belajar Siswa Dan Keterampilan Sosial Siswa Pada Standar Kompetensi Memahami Dasar-Dasar Elektronika Di SMK Negeri 2 Surabaya. Jurnal. Surabaya: Jurusan Pendidikan Teknik Elektro.FT-UNS

Razmona, Arma I. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Giving Questions And Getting Answer Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas X Ak 1 Di SMK Nur Azizi Tanjung Morawa Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Akuntansi. FE-Unimed

Sagala, syaiful. 2011. Konsep dan makna pembelajaran. Bandung: alfabeta Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali

Press

Silberman, Melvin L. 2007. Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Insan Madani.


(6)

87

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta

Sudjana. Nana 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya

Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning. Teori dan Aplikasi PAIKEM Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Susanti, Nelya E. 2012. Penerapan model pembelajaran kooperatif Giving Question and Getting Answers untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS Geografi siswa kelas VII-H (Kelas Olahraga) semester II d SMP RSBI Negeri 1 Batu. Skripsi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana

Wiriaatmadja, Rochiati, 2010. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya


Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE Think-Pair-Share (TPS) DENGAN KARTU BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS VIII-A SMP PGRI 01 NGAJUM

0 8 28

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII-A SMP MUHAMMADIYAH 06 DAU MALANG

0 8 27

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII B SMPN 1 BATU MATERI GERAK PADA TUMBUHAN

0 16 1

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER DENGAN BERBANTUAN TAKTIK PENGHASIL PERTANYAAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X IPS SMAN 16 BANDA ACEH

0 3 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X PADA MATERI VEKTOR DI SMA N 1 KUTA COT GLIE.

0 18 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII DI SMP TAMAN SISWA GEDONGTATAAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 8 51

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS V SD

0 0 8

View of MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER (GQGA) PADA MATERI ZAKAT SISWA KELAS VIII MTS MASLAHIYAH KRECEK

0 0 24

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

0 0 10

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 15 YOGYAKARTA

0 8 8