Pengaruh penerapan model pembelajaran problem-based learning terhadap motivasi belajar siswa (studi terhadap siswa smk negeri 1 cilaku-cianjur kelas x tgb 2 dan x tgb 3 pada mata pelajaran mekanika teknik).

(1)

PROBLEM-BASED LEARNING TERHADAP MOTIVASI

BELAJAR SISWA

(Studi terhadap Siswa SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur Kelas X

TGB 2 dan X TGB 3 pada Mata Pelajaran Mekanika Teknik)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan di Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI

Oleh :

WANDI RUSTANDI 0 9 0 5 5 8 4

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

PROBLEM-BASED

LEARNING

TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA

(Studi terhadap Siswa SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur Kelas X TGB 2 dan

X TGB 3 pada Mata Pelajaran Mekanika Teknik)

Oleh:

WANDI RUSTANDI

Sebuah Skripsi Yang Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Wandi Rustandi 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi Undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

PROBLEM-BASED LEARNING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA

(Studi terhadap Siswa SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur Kelas X TGB 2 dan X TGB 3 pada Mata Pelajaran Mekanika Teknik)

Bandung, Agustus 2014

Skripsi ini disetujui oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

RR.Tjahyani Busono, M.T. Lucy Yosita, S.T, M.T NIP. 19621231 198803 2005 NIP. 19770107 200312 2 008

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

UPI Bandung

RR.Tjahyani Busono, M.T. NIP. 19621231 198803 2005


(4)

vii

Wandi Rustandi, 2014

Pengaruh penerapan model pembelajaran problem-based learning terhadap motivasi belajar siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... vii DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined. BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1. Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.2. Identifikasi Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3. Pembatasan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.4. Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.5. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.6. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.7. Definisi Operasional ... Error! Bookmark not defined. BAB II LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESIS ... Error! Bookmark not

defined.

2.1. Landasan Teoritis ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1. Pendekatan Pembelajaran... Error! Bookmark not defined. 2.1.2. Model Pembelajaran... Error! Bookmark not defined. 2.1.3. Model Pembelajaran Problem-Based Learning .... Error! Bookmark

not defined.

2.1.4. Motivasi ... Error! Bookmark not defined. 2.2. Anggapan Dasar ... Error! Bookmark not defined. 2.3. Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. 2.4. Hipotesis Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB III METODOLOGI PENELITIAN... Error! Bookmark not defined. 3.1 Pendekatan, Metode, dan Teknik Pengumpulan Data .. Error! Bookmark

not defined.


(5)

viii

Wandi Rustandi, 2014

Pengaruh penerapan model pembelajaran problem-based learning terhadap motivasi belajar siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.1.2 Metode... Error! Bookmark not defined. 3.1.3 Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. 3.2 Lokasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.3 Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.3.1 Populasi ... Error! Bookmark not defined. 3.3.2 Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.4 Definisi Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined. 3.5 Analisis Instrumen ... Error! Bookmark not defined. 3.5.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined. 3.5.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. 3.6 Membuat Daftar Distribusi Frekuensi ... Error! Bookmark not defined. 3.7 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 3.7.1 Analisis Data Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.8 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

3.8.1 Pengujian Hipotesis Regresi Majemuk Secara Individual (Uji t)

Error! Bookmark not defined.

3.8.2 Koefisien Determinasi (R2) ... Error! Bookmark not defined. 3.9 Alur Penelitian ... Error! Bookmark not defined.4 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .... Error! Bookmark not

defined.5

4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.5 4.1.1 Deskripsi Responden ... Error! Bookmark not defined. 4.1.2 Deskripsi Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.3 Hasil Uji Instrumen ... Error! Bookmark not defined. 4.1.4 Pengujian Normalitas ... Error! Bookmark not defined. 4.1.5 Pengujian Heteroskedastisitas ... Error! Bookmark not defined. 4.1.6 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 4.1.7 Koefisien Determinasi ... Error! Bookmark not defined. 4.2 Pembahasan ... Error! Bookmark not defined. BAB V PENUTUP ... Error! Bookmark not defined. 5.1 Simpulan ... Error! Bookmark not defined.


(6)

ix

Wandi Rustandi, 2014

Pengaruh penerapan model pembelajaran problem-based learning terhadap motivasi belajar siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined. RIWAYAT HIDUP


(7)

i

Wandi Rustandi, 2014

Pengaruh penerapan model pembelajaran problem-based learning terhadap motivasi belajar siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Problem-Based Learning Terhadap Motivasi Belajar Siswa”

Pembimbing: RR.Tjahyani Busono, M.T. dan Lucy Yosita, S.T, M.T. Oleh

Wandi Rustandi 0905584

Problem Based Learning merupakann salah satu model pembelajaran untuk membantu siswa dalam proses pembelajaran yang disesuaikan dengan kehidupan sehari-hari di sekolah. Dalam penelitian ini , akan dipaparkan pengaruh penerapan model pembelajaran Problem-Based Learning terhadap motivasi belajar. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran motivasi belajar siswa setelah di terapkan model pembelajaran Problem-Based Learning dalam proses pembelajaran, mengetahui gambaran penerapan model pembelajaran Problem-Based Learning, dan menganalisis pengaruh model pembelajaran Problem-Based Learning terhadap motivasi belajar siswa.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya motivasi belajar siswa X TGB 2 dan X TGB 3 di SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur terutama pada mata pelajaran Mekanika Teknik, selain itu nilai siswa yang belum mencapai KKM pun masih tinggi (76%). Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian yaitu siswa di SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur. Teknik sampling yang digunakan yaitu sampling jenuh, jumlah sampel yaitu 57 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif analitik dengan menggunakan angket sebagai alat pengumpul data dan teknik analisis data dalam menggunakan korelasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa X TGB 2 dan X TGB 3 meningkat setelah diberlakukan model pembelajaran Problem-based Learning. Adapun besarnya pengaruh model pembelajaran Problem-Problem-based Learning dalam meningkatkan motivasi belajar siswa yaitu sebesar 52,20%. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara penerapan model pembelajaran Problem-Based Learning terhadap motivasi belajar siswa kelas X TGB 2 dan X TGB 3 pada Mata Pelajaran Mekanika Teknik di SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur.

Kata Kunci : motivasi belajar, metode pembelajaran Problem-based Learning


(8)

ii

Wandi Rustandi, 2014

Pengaruh penerapan model pembelajaran problem-based learning terhadap motivasi belajar siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

The Effect of Problem-Based Learning Model Implementation Towards Students’ Learning Motivation

Advisors: RR.Tjahyani Busono, M.T. dan Lucy Yosita, S.T, M.T. By

Wandi Rustandi 0905584

Problem Based Learning is a learning model that helps students in their learning process which is situated based on students’ daily activities at school. This research describes the effect of Problem-Based Learning Implementation towards students’ motivation. The purpose of this research was to find out the description of students’ motivation after the implementation of Problem-Based Learning model in their learning process, to reveal the description of Based Learning model implementation, and to analyze the effect of Problem-Based Learning model towards students’ learning motivation.

The main issue of this research is the low learning motivation of students in X TGB 2 and X TGB 3 di SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur, particularly on Mechanical Engineering subject. Besides, the percentage of students’ score that have not met the KKM (76%) is still high. The object of this research is students of SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur. The sampling technique applied was saturation sampling, and the numbers of samples are 48 people. The method of this research was analytical descriptive which applied questionnaires as the instrument for collecting data and the technique of data analysis applied correlation technique. The research findings revealed that students’ learning motivation in X TGB 2 and X TGB 3 has increased after the implementation of Problem-Based learning model. The percentage of Problem-Based learning model effect in increasing students’ learning motivation was 52,20%. Hence, it can be concluded that there is positive and significant effect of Problem-Based learning model towards students’ learning motivation of class X TGB 2 and X TGB 3 in Mechanical Engineering subject in SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur.


(9)

1

Wandi Rustandi, 2014

Pengaruh penerapan model pembelajaran problem-based learning terhadap motivasi belajar siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan sekolah lanjutan pendidikan pertama yang mempunyai tujuan utama menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil, professional, dan berdisiplin tinggi. Tujuan tersebut tercantum dalam UU Sisdiknas pasal 15 dimana menyebutkan tujuan khusus SMK adalah menyiapkan siswa agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya. Salah satu usaha untuk mewujudkannya adalah meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar.

Mengajar adalah penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Sistem lingkungan ini terdiri dari komponen-komponen yang saling mempengaruhi, yakni tujuan instruksional yang ingin dicapai, materi yang diajarkan, guru dan siswa yang harus berperan serta ada dalam hubungan sosial tertentu, jenis kegiatan yang dilakukan, serta sarana dan prasarana belajar mengajar yang tersedia.

Guru merupakan faktor yang paling dominan yang menentukan kualitas pembelajaran. Kualitas pembelajaran yang baik tentu akan menghasilkan hasil belajar yang baik pula. Menurut Rusman (2012:148) dalam sistem pembelajaran


(10)

Wandi Rustandi, 2014

Pengaruh penerapan model pembelajaran problem-based learning terhadap motivasi belajar siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

guru dituntut untuk mampu memilih metode pembelajaran yang tepat, mampu memilih dan menggunakan fasilitas pembelajaran, mampu memilih dan menggunakan alat evaluasi, mampu mengelola pembelajaran dikelas maupun di laboratorium, menguasai materi, dan memahami karakter siswa. Salah satu tuntutan guru tersebut adalah mampu memilih metode pembelajaran yang tepat untuk mengajar. Apabila metode pembelajaran yang digunakan guru itu tepat maka pencapaian tujuan pembelajaran akan lebih mudah tercapai, sehingga nilai ketuntasan belajar siswa akan meningkat, minat dan motivasi belajar siswa juga akan meningkat dan akan tercipta suasana pembelajaran yang menyenangkan.

Pada program keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur, Mata Pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan atau bisa disebut juga Mata Pelajaran Mekanika Teknik. Mekanika Teknik merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada kelas X TGB semester 2. Dalam mata pelajaran ini siswa dituntut untuk memiliki kompetensi menghitung yang mumpuni. Namun, pada kenyataannya siswa belum mengetahui secara pasti tujuan dan implementasi dari mempelajari Mekanika Teknik dalam kehidupan sehari-hari.

Ada beberapa kendala yang dihadapi dalam melaksanakan proses belajar mengajar mata pelajaran Mekanika Teknik. Beberapa diantaranya adalah pembelajaran yang masih konvensional dan pelatihan dilakukan dengan strategi sajian presentasi yang monoton dan tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengartikulasikan tentang hal yang dipelajari dan cenderung membosankan. Oleh karena itu diperlukan suatu tindakan untuk memperbaiki proses pembelajaran dan diharapkan terjadinya peningkatan motivasi belajar.


(11)

Wandi Rustandi, 2014

Pengaruh penerapan model pembelajaran problem-based learning terhadap motivasi belajar siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan pengamatan dan wawancara langsung yang dilakukan peneliti dengan siswa, yang menyebabkan ketidaktertarikan siswa dalam belajar Mekanika Teknik salah satu alasannya karena variasi penyampaian materi setiap minggunya tidak banyak mengalami perubahan. Salah satu model pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2009 yang dikembangkan sekarang adalah Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning). Pengajaran ini menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks belajar bagi siswa tentang cara berfikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah.

SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur merupakan salah satu SMK yang ada di kota Cianjur. Dari hasil analisa yang dilakukan peneliti selama PPL di SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur ternyata nilai Mata Pelajaran Mekanika Teknik relatif rendah. Hasil ini diketahui dari evaluasi nilai harian dan nilai Ujian Tengah Semester (UTS). Hal tersebut berpengaruh terhadap pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah dibuat dan disepakati oleh tim pengajar sekolah, yaitu sebesar 75. KKM merupakan salah satu prinsip penilaian pada KTSP yang merupakan batas minimal ketercapaian kompetensi setiap indikator, kompetensi dasar, dan standar kompetensi. Ketidaktercapaian KKM tersebut merupakan masalah yang harus diatasi bersama terutama oleh tenaga pendidik (guru) sebagai penanggung jawab kesuksesan muridnya.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi masalah ini, namun belum memperlihatkan hasil yang maksimal. Oleh karena itu perlu diupayakan pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa terutama pada mata pelajaran Mekanika Teknik. Untuk tercapainya maksud tersebut maka akan


(12)

Wandi Rustandi, 2014

Pengaruh penerapan model pembelajaran problem-based learning terhadap motivasi belajar siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diaplikasikan pembelajaran berbasis masalah pada Mata Pelajaran Mekanika Teknik. Dengan Problem Based Learning diharapkan siswa dapat mengembangkan keterampilan berfikir dan memecahkan masalah dan menjadi pembelajar yang mandiri sehingga motivasi belajar siswa meningkat. Disamping itu juga dapat membantu siswa belajar keterampilan pemecahan masalah dengan melibatkan mereka pada situasi nyata. (Ibrahim dan Nur, 2000)

Berdasarkan latar belakang tersebut dan mengingat penelitian ini sangat perlu dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar, Peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Problem Based-Learning terhadap Motivasi Belajar (Studi terhadap Siswa SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur Kelas X TGB 2 dan X TGB 3 pada Mata Pelajaran Mekanika Teknik)”

1.2. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah adalah suatu tahapan proses merumuskan masalah untuk mengenali masalah yang ingin diselesaikan. Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Proses pembelajaran pada mata pelajaran Mekanika Teknik di SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur belum maksimal.

2. Rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Mekanika Teknik.

3. Sebanyak 76% siswa tidak memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah distandarkan oleh pihak sekolah.


(13)

Wandi Rustandi, 2014

Pengaruh penerapan model pembelajaran problem-based learning terhadap motivasi belajar siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Strategi pembelajaran yang diterapkan saat ini belum dapat meningkatkan kualitas belajar siswa pada mata pelajaran Mekanika Teknik di SMKN Negeri 1 Cilaku-Cianjur.

1.3. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis membatasi lingkup permasalahan sebagai berikut:

1. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X TGB 2 dan X TGB 3 Program Studi Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur. 2. Penelitian ini difokuskan pada satu mata pelajaran saja, yaitu Mekanika

Teknik.

3. Penelitian yang dilakukan mengenai motivasi belajar secara intrinsik dan ekstrinsik pada siswa kelas X TGB 2 dan X TGB 3 Program Studi Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur yang dilihat dari kategori motivasi belajat siswa pada Mata Pelajaran Mekanika Teknik.

1.4. Rumusan Masalah

Untuk memperjelas arah penelitian, maka penulis merumuskan pokok permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah gambaran penerapan model pembelajaran Problem Based-Learning pada mata pelajaran Mekanika Teknik di SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur?


(14)

Wandi Rustandi, 2014

Pengaruh penerapan model pembelajaran problem-based learning terhadap motivasi belajar siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagaimanakah gambaran motivasi belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran Problem Based-Learning pada mata pelajaran Mekanika Teknik di SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur?

3. Bagaimana pengaruh model pembelajaran Problem-Based Learning terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Mekanika Teknik di SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui gambaran penerapan model pembelajaran Problem Based-Learning pada mata pelajaran Mekanika Teknik di SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur.

2. Untuk mengetahui gambaran motivasi belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran Problem Based-Learning pada mata pelajaran Mekanika Teknik di SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur.

3. Untuk menganalisis pengaruh model pembelajaran Problem-Based Learning terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Mekanika Teknik di SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur.

1.6. Manfaat Penelitian

Dengan diadakannya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat dan kontribusi bagi berbagai pihak yang terkait, diantaranya:

a. Siswa dapat lebih mandiri, aktif, dan kreatif dalam mengerjakan tugas yang diberikan.


(15)

Wandi Rustandi, 2014

Pengaruh penerapan model pembelajaran problem-based learning terhadap motivasi belajar siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Dapat menumbuhkan kesadaran diri siswa terhadap pentingnya belajar. c. Menumbuhkan keberanian siswa dalam mengungkapkan pendapat dan

gagasan yang positif.

d. Siswa bisa menjadi lebih peka terhadap masalah yang terjadi dan mennyusun rencana penyelesaiannya serta mengevaluasinya.

e. Hasil penelitian ini diharapkan bisa digunakan sebagai literatur dalam penelitian yang relevan kedepannya.

1.7.Definisi Operasional

Agar istilah yang digunakan dalam penelitian ini menjadi lebih jelas dan tidak menimbulkan pemahaman yang ambigu, maka penulis memberikan bahasan sesuai dengan apa yang dimaksudkan dalam kegiatan penelitian ini, yakni sebagai berikut:

1. Model pembelajaran Problem Based Learning adalah model pembelajaran yang pada proses pembelajaran Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) nya selalu mengimplikasikan pada permasalahan kehidupan yang terjadi sehari-hari secara autentik, sehingga siswa berperan tidak hanya sebagai pencari jawaban tapi juga sebagai pemberi solusi.

2. Motivasi belajar yang dimaksud adalah upaya untuk mencari tahu masalah, menjawab pertanyaan, dan menyelesaikan persoalan dari setiap contoh kasus yang terjadi pada Mata Pelajaran Mekanika Teknik.


(16)

Wandi Rustandi, 2014

Pengaruh penerapan model pembelajaran problem-based learning terhadap motivasi belajar siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Mata pelajaran Mekanika Teknik adalah mata pelajaran yang dipelajari oleh setiap siswa kelas X program studi Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur.


(17)

31

Wandi Rustandi, 2014

Pengaruh penerapan model pembelajaran problem-based learning terhadap motivasi belajar siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

METODOLOGI PENELITIAN

3.1Pendekatan, Metode, dan Teknik Pengumpulan Data

3.1.1 Pendekatan

Dalam Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang data-tanya berupa angka-angka atau data-data diangkatkan. Sedangkan menurut Arikunto penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan angka mulai dari pengumpulan angka, penafsiran terhadap data serta terhadap hasilnya. Penelitian ini mengungkapkan tentang pengaruh model pembelajaran terhadap peningkatan motivasi belajar. Adapun variabel-variabel yang akan diteliti model pembelajaran dan motivasi belajar siswa. Dengan demikian yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah siswa SMK bidang keahlian Teknik Gambar Bangunan kelas X TGB.

3.1.2 Metode

Metode merupakan cara yang dilakukan atau yang diambil oleh peneliti untuk mengkaji masalah yang dihadapi. Agar masalah tersebut dapat dipecahkan dengan tepat, sebuah penelitian harus memilih satu metode penelitian yang sesuai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik.

Menurut Winarno Surakhmad (1998:140) mengemukakan bahwa “metode

deskriptif adalah suatu cara penelitian yang tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang pada masalah actual”. Data yang terkumpul mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisa. Metode deskriptif analitik yaitu


(18)

Wandi Rustandi, 2014

Pengaruh penerapan model pembelajaran problem-based learning terhadap motivasi belajar siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

metode penelitian yang menggambarkan dan membahas objek yang diteliti kemudian berdasarkan faktor yang ada, kegiatannya meliputi pengumpulan data, pengolahan data dan informasi data serta menarik kesimpulan.

3.1.3 Teknik Pengumpulan Data

Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data yang berkaitan dengan penerapan metode pembelajaran dan motivasi belajar. Data tersebut akan diperoleh dari sumber data primer dan data sekunder. Data primer dalam penelitian ini akan diperoleh dari guru Mata Pelajaran Mekanika Teknik SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur. Data sekunder diperoleh melalui studi dokumentasi, observasi dan studi kepustakaan. Secara ringkas teknik pengumpulan data tersebut dikemukakan sebagai berikut:

a. Kuesioner (angket)

Kuesioner berisi daftar pertanyaan tertulis yang berhubungan dengan variabel yang diteliti. Pertanyaan ini terdiri atas pertanyaan tertutup dan pertanyaan terbuka atau campuran antara keduanya. Pertanyaan tertutup artinya responden dibatasi dalam menjawab beberapa alternatif jawaban yang telah disediakan. Pertanyaan terbuka artinya responden diberikan peluang secara independent dalam menjawab pertanyaan.

b. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan melalui kajian dokumen yang terkait dengan variabel dan objek penelitian. Dokumen yang akan dikaji digunakan untuk menambah kelengkapan dari data-data yang telah ada. c. Studi Kepustakaan


(19)

Wandi Rustandi, 2014

Pengaruh penerapan model pembelajaran problem-based learning terhadap motivasi belajar siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Di samping kajian dokumen, dilakukan telaahan pustaka mengenai: (1) metode pembelajaran PBL; (2) motivasi belajar. Hasil telaahan pustaka digunakan untuk memperoleh analogi yang berguna dalam perumusan teori, landasan untuk dapat menganalisa data primer, serta untuk menunjang dan memperkuat dugaan dalam pembahasan masalah.

3.2Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur di Kabupaten Cianjur. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dengan beberapa alasan di antaranya:

a. Dukungan sarana dan prasarana untuk kegiatan penelitian tersedia secara memadai.

b. Adanya persetujuan dari pihak PEMDA, DIKNAS. Kepala sekolah dan guru bersangkutan untuk mengizinkan dilaksanakannya kegiatan penelitian.

c. Studi pendahuluan yang menunjukkan masih terdapatnya sejumlah permasalahan dalam motivasi belajar pada mata pelajaran mekanika di SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur.

d. Belum pernah dilaksanakan penelitian hubungan metode pembelajaran PBL terhadap motivasi belajar pada tingkat SMK di Cianjur.


(20)

Wandi Rustandi, 2014

Pengaruh penerapan model pembelajaran problem-based learning terhadap motivasi belajar siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.3Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Yang menjadi ukuran populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur kelas X TGB di kabupaten Cianjur yang berjumlah 57 siswa.

3.3.2 Sampel

Pengambilan sampel dari populasi agar diperoleh sampel yang representatif, maka diupayakan setiap subjek dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk menjadi sampel.

Dengan demikian sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi penelitian, yaitu sebagian dari siswa SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur kelas X TGB di kabupaten Cianjur. Untuk menjawab berapa banyak ukuran sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini, dilakukan teknik sampling. Salah satu teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling jenuh.

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 131) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dalam penelitian ini mempergunakan pengambilan sampel dengan teknik sampling jenuh . Teknik ini diambil berdasarkan pendapat Sugiyono (2006 : 95) yaitu ”Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel”. Karena populasi kurang dari 100 maka teknik sampling yang diambil adalah semua anggota populasi sebanyak 57 siswa dan biasa disebut dengan sampling jenuh atau sensus.


(21)

Wandi Rustandi, 2014

Pengaruh penerapan model pembelajaran problem-based learning terhadap motivasi belajar siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Siswa kelas X TGB telah beradaptasi dengan materi Mekanika Teknik lebih banyak dibandingkan tingkat kelas dibawahnya.

b. Siswa kelas X TGB telah mencapai usia berpikir tingkat tinggi atau abstrak sesuai dengan tahap berpikir menurut Piaget.

3.4Definisi Operasional Variabel

Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu motivasi belajar dan metode pembelajaran PBL. Konsep teoritis merupakan variabel utama yang bersifat umum.. Adapun bentuk operasionalisasinya adalah sebagai berikut :


(22)

Wandi Rustandi, 2014

Pengaruh penerapan model pembelajaran problem-based learning terhadap motivasi belajar siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3. 1

Operasinalisasi Variabel

Variabel Konsep Indikator Skala

Motivasi belajar (Y)

Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Tetapi kedua faktor tersebut disebabkan oleh rangsangan tertentu, sehingga seseorang berkeinginan untuk melakukan aktivitas belajar yang lebih giat dan semangat.

Skor motivasi dengan skala likert, meliputi:

1) Adanya hasrat

keinginan berhasil

2) Adanya dorongan

dan kebutuhan

dalam belajar

3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan

4) Adanya penghargaan dalam belajar

5) Adanya kegiatan

yang menarik dalam belajar

ordinal

Penerapan Metode PBL (X)

Didalam kelas pembelajaran berbasis masalah , peran guru berbeda dengan kelas tradisional. Peran guru didalam kelas antara lain sebagai berikut: 1.Mengajukan masalah atau

mengorientasikan siswa kepada masalah autentik, yaitu masalah kehidupan nyata sehari-hari;

2.Memfasilitasi/membimbing penyelidikan, misalnya melakukan pengamatan.

3.Memfasilitasi dialog siswa; dan 4.Mendukung belajar siswa.

Skor pembelajaran

Problem-Based Learning

dengan skala likert, meliputi :

1) Siswa berientasi pada masalah

2) Adanya organisasi belajar dalam diri siswa

3) Adanya penyelidikan secara individu maupun kelompok dalam kegiatan belajar siswa 4) Adanya penyajian

hasil karya siswa 5) Adanya analisis dan

evaluasi belajar.


(23)

Wandi Rustandi, 2014

Pengaruh penerapan model pembelajaran problem-based learning terhadap motivasi belajar siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.5Analisis Instrumen

Sebelum instrument digunakan dalam kegiatan penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji instrumen terhadap kelompok siswa dari populasi yang bukan merupakan bagian dari sampel penelitian. Uji instrument dilakukan untuk melihat validitas dan reliabilitas dengan bantuan program Anates. Apabila instrument telah memenuhi syarat-syarat validitas dan reliabilitas tes, barulah instrumen digunakan dalam kegiatan penelitian. Sementara data pendukung dari hasil angket berupa tanggapan guru, dan siswa selama kegiatan penelitian dilakukan dikumpulkan melalui penyebaran angket dan digunakan untuk mendukung analisis data penelitian.

Secara rinci penjelasan beberapa uji prasyarat instrumen, diuraikan sebagai berikut:

3.5.1 Uji Validitas

Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono: 2009:173).

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan dari suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Dalam uji validitas ini digunakan teknik korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson dengan rumus sebagai berikut :

] ) ( ) ][( ) ( ) [( ) )( ( 2 2 2 2 y y x x y x xy n rxy           


(24)

Wandi Rustandi, 2014

Pengaruh penerapan model pembelajaran problem-based learning terhadap motivasi belajar siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan :

rxy = Koefisen korelasi antara variabel X dan Y

ΣX = Jumlah skor tiap item dari seluruh responden penelitian

ΣY = Jumlah skor total seluruh item dari keseluruhan responden penelitian

N = Jumlah responden penelitian

Dalam hal ini nilai rxy diartikan sebagai koefisien korelasi sehingga kriterianya adalah :

rxy < 0,20 : validitas sangat rendah 0,20 – 0,399 : validitas rendah

0,40 – 0,699 : validitas sedang/cukup 0,70 – 0,899 : validitas tinggi

0,90 – 1,00 : validitas sangat tinggi

Perhitungannya merupakan perhitungan setiap item, hasil perhitungan tersebut kemudian dikonsultasikan ke dalam tabel harga product moment dengan taraf signifikan atau pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil yang sudah didapat dari rumus product moment terus disubtitusikan ke dalam rumus t, dengan rumus sebagai berikut :


(25)

Wandi Rustandi, 2014

Pengaruh penerapan model pembelajaran problem-based learning terhadap motivasi belajar siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan : t = uji signifikansi korelasi

n = jumlah sampel

r = nilai koefisien korelasi

Hasil t hitung tersebut kemudian dikonsultasikan dengan harga distribusi t tabel dengan taraf signifikansi (α) = 0,05 yang artinya peluang membuat kesalahan 5 % setiap item akan terbukti bila harga t hitung > t tabel dengan taraf

kepercayaan 95% serta derajat kebebasannya (dk) = n - 2. Kriteria pengujian item adalah jika t hitung > t tabel maka item tersebut dikatakan valid.

Secara teknis operasional uji validitas instrument dilakukan dengan menggunakan program Excel 2000 dan program SPSS. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa instrument tersebut valid. Dengan demikian maka layak dijadikan alat pengumpulan data yang sah.

3.5.2 Uji Reliabilitas

Instrumen yang reliabel menurut Sugiyono (2009:173) adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Pengujian reliabilitas instrumen (Test of reliability) untuk mengetahui apakah data yang telah dihasilkan dapat diandalkan. Suharsimi Arikunto (2002: 154) mengungkapkan bahwa reliabilitas menunjuk pada keterandalan sesuatu. Suatu intrumen dikatakan reliabel jika cukup dapat


(26)

Wandi Rustandi, 2014

Pengaruh penerapan model pembelajaran problem-based learning terhadap motivasi belajar siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena instrumen tersebut semakin baik dan terpercaya maka akan menggambarkan data sesuai dengan kenyataannya.

Untuk menghitung uji reliabilitas, penelitian ini menggunakan rumus alpha darin Cronbach sebagaimana berikut:

(Suharsimi Arikunto, 2002: 171) Dimana :

r11 : reliabuilitas instrumen

k : banyak butir pernyataan atau banyaknya soal

∑σn2 : jumlah varians butir

3.6Membuat Daftar Distribusi Frekuensi

Untuk membuat daftar distribusi frekuensi dengan panjang kelas yang sama, kita lakukan sebagai berikut:

1. tentukan rentang, ialah data terbesar dikurangi data terkecil.

2. tentukan banyak kelas interval yang diperlukan. Banyak kelas dapat ditentukan berdasarkan keperluan atau cara lain untuk menentukan kelas berukuran n dapat menggunakan aturan Sturges, yaitu :

banyak kelas = 1 + (3,3) log n

3. tentukan panjang kelas interval p. ini secara ancer-ancer ditentukan oleh aturan:

p = rentang banyak kelas

2

11 1 2

1

n t

k r

k

 

  

 


(27)

Wandi Rustandi, 2014

Pengaruh penerapan model pembelajaran problem-based learning terhadap motivasi belajar siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. pilih ujung bawah kelas interval pertama. Untuk ini bisa diambil sama dengan data terkecil atau nilai data yang lebih kecil dari data terkecil tetapi selisihnya harus kurang dari panjang kelas yang ditentukan. Selanjutnya daftar diselesaikan dengan menggunakan harga-harga yang telah dihitung.

3.7Teknik Analisis Data

3.7.1 Analisis Data Hasil Penelitian

Teknik analisis menggunakan pendekatan statistic parametric jika asumsi-asumsi statistiknya terpenuhi dan apabila asumsi-asumsinya tidak terpenuhi maka data akan dianalisis dengan teknik bebas distribusi atau non parametric. Untuk menentukan terpenuhi tidaknya asumsi-asumsi dilakukan dengan uji normalitas distribusi frekuensi dan uji linieritas.

3.7.1.1Uji Normalitas

Untuk mengetahui normalitas data yang akan digunakan dalam menganalisa pengaruh motivasi siswa terhadap hasil motivasi belajar siswa. menggunakan uji normalitas dengan cara melihat grafik PP-Plots. Semua butir instrument dalam penelitian ini terletak digaris / mendekati garis diagonal, sehingga dapat diartikan bahwa distribusi data butir instrument penelitian ini adalah berdistribusi normal.

3.7.1.2 Uji Heterokedastisitas

Hasil uji heterokedastisitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada normal Scatterplot yang terpencar dan tidak membentuk pola tertentu. Dengan hasil


(28)

Wandi Rustandi, 2014

Pengaruh penerapan model pembelajaran problem-based learning terhadap motivasi belajar siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

demikian, kesimpulan yang dapat diambil adalah persamaan regresi memenuhi asumsi heterokedastisitas

3.8 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis adalah suatu langkah untuk menentukan sebuah keputusan menolak atau menerima hipotesis. Seluruh pengolahan data dalam pengujian hipotesis menggunakan bantuan SPSS 21 for windows dan Microsoft excel, dengan menggunakan analisis korelasi dan regresi.

3.8.1 Pengujian Hipotesis Regresi Majemuk Secara Individual (Uji t)

Pengujian hipotesis dengan uji t adalah untuk melihat pengaruh variable-veriabel bebas (independent) terhadap variable terikat (dependen) secara parsial dilakukan dengan uji t ini. Uji signifikansinya dapat dihitung melalui rumus :

ek S t 11

(Gujarati, 2001:78) Setelah diperoleh thitung, selanjutnya bandingkan dengan ttabel dengan

disesuaikan, adapun cara mencari ttabel dapat menggunakan rumus :

ttabel =n-k

Dimana :

t = ttabel pada

disesuaikan

n = banyak sample k = variable bebas

Adapun kriteria yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:


(29)

Wandi Rustandi, 2014

Pengaruh penerapan model pembelajaran problem-based learning terhadap motivasi belajar siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Jika t hitung > t tabel ( Ho ditolak, Ha diterima)

Kriteria uji t adalah:

1. Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima (variabel bebas X

berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Y),

2. Jika thitung < ttabel maka H0 diterima dan H1 ditolak (variabel bebas X tidak

berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Y). Dalam penelitian ini tingkat kesalahan yang digunakan adalah 0,05 (5%) pada taraf signifikasi 95%.

3.8.2 Koefisien Determinasi (R2)

Uji R2 (uji koefisien determinasi) merupakan pengujian model yang ingin mengetahui berapa besar persentase sumbangan variable independen terhadap naik turunnya variable dependen secara bersama-sama. Koefisien determinasi didefinisikan sebagai :

R2 =

Untuk mengetahui besarnya kemampuan variable independent dan menjelaskan variabel dependen maka dilakukan uji determinasi dengan rumus sebagai berikut : R2 =

TSS ESS

R2 = 1 1 22 2

Y

Y X b Y X b

   

(Gujarati, 2001:139)

Besarnya nilai R2 berkisar diantara nol dan satu (0<R2<1). Jika nilainya semakin mendekati satu maka model tersebut baik dan tingkat kedekatan antara

Jumlah kuadrat yang di jelaskan / regresi (ESS) Jumlah kuadrat total


(30)

Wandi Rustandi, 2014

Pengaruh penerapan model pembelajaran problem-based learning terhadap motivasi belajar siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

variable bebas dan variable terikatpun semakin dekat atau erat. Sebaliknya, jika R2 semakin menjauhi angka satu, maka model tersebut dapat dinilai kurang baik karena hubungan antara variable bebas dan variable terikat jauh atau tidak erat.

3.9Alur Penelitian

Alur penelitian yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini:

Gambar 3. 1 Alur Penelitian

Studi Pendahuluan

Perumusan Masalah

Studi Literatur: penerapan metode PBL, motivasi belajar

Penyusunan Instrumen: 1. Angket metode PBL 2. Angket motivasi belajafr Validasi, Ujicoba, Revisi

Pelaksanaan Penelitian

Pengolahan dan Analisis Data


(31)

74

Wandi Rustandi, 2014

Pengaruh penerapan model pembelajaran problem-based learning terhadap motivasi belajar siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka diperoleh beberapa simpulan, yaitu sebagai berikut:

1. Penelitian ini menunjukan bahwa penerapan metode Problem Based Learning (PBL) pada siswa kelas X TGB 2 dan X TGB 3 pada mata pelajaran Mekanika Teknik di SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur berada pada kategori cukup baik.

2. Motivasi siswa setelah diterapkan metode Problem Based Learning (PBL) rata-rata berada pada kategori motivasi yang cukup tinggi.

3. Metode Problem Based Learning (PBL) berhubungan kuat dengan motivasi siswa serta memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi siswa. Dimana ketika penerapan metode Problem Based Learning (PBL) dalam meningkatkan motivasi belajar siswa yaitu sebesar 52,20%

5.2Saran

Berdasarkan penelitian di atas, maka terdapat beberapa masukan baik untuk peneliti, sekolah dan pihak-pihak terkait yaitu diantaranya:

1. Bagi siswa, senantiasa mempunyai motivasi dan semangat belajar yang tinggi, mengetahui tujuan melalui proses belajar mengajar, dan


(32)

Wandi Rustandi, 2014

Pengaruh penerapan model pembelajaran problem-based learning terhadap motivasi belajar siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berperan aktif dengan mencari tahu, bertanya, serta memberi solusi atas persoalan materi pembelajaran.

2. Bagi guru, senantiasa memperbaharui model pembelajaran khususnya bagi mata pelajaran Mekanika Teknik yang sesuai dengan kebutuhan siswa dalam proses belajar mengajar dengan cara memberikan informasi kepada siswa mengenai tujuan dari pembelajaran dan mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari.

3. Bagi sekolah, senantiasa membuat evaluasi proses belajar mengajar dengan memfasilitasi guru –guru dengan mengadakan pelatihan-pelatihan, workshop, dan kegiatan-kegiatan lainnya yang berkaitan dengan pengembangan proses kegiatan belajar mengajar. Selain itu pihak sekolah harus menciptakan suasana dan kondisi lingkungan sekolah yang mendukung perkembangan motivasi siswa untuk belajar khususnya pada mata pelajaran Mekanika Teknik dengan tersedianya laboratorium, dimana siswa dapat praktek secara langsung.

4. Bagi orang tua, senantiasa mendukung proses belajar siswa dengan cara membimbing proses belajar, menanyakan kesulitan dan kendala dalam belajar, juga mengevaluasi hasil belajar siswa.

5. Bagi peneliti, perlu diadakan penelitian yang lebih mendalam mengenai mata pelajaran Mekanika Teknik khususnya model pembelajaran yang tepat untuk mata pelajaran Mekanika Teknik.


(1)

Wandi Rustandi, 2014

Pengaruh penerapan model pembelajaran problem-based learning terhadap motivasi belajar siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. pilih ujung bawah kelas interval pertama. Untuk ini bisa diambil sama dengan data terkecil atau nilai data yang lebih kecil dari data terkecil tetapi selisihnya harus kurang dari panjang kelas yang ditentukan. Selanjutnya daftar diselesaikan dengan menggunakan harga-harga yang telah dihitung.

3.7Teknik Analisis Data

3.7.1 Analisis Data Hasil Penelitian

Teknik analisis menggunakan pendekatan statistic parametric jika asumsi-asumsi statistiknya terpenuhi dan apabila asumsi-asumsinya tidak terpenuhi maka data akan dianalisis dengan teknik bebas distribusi atau non parametric. Untuk menentukan terpenuhi tidaknya asumsi-asumsi dilakukan dengan uji normalitas distribusi frekuensi dan uji linieritas.

3.7.1.1Uji Normalitas

Untuk mengetahui normalitas data yang akan digunakan dalam menganalisa pengaruh motivasi siswa terhadap hasil motivasi belajar siswa. menggunakan uji normalitas dengan cara melihat grafik PP-Plots. Semua butir instrument dalam penelitian ini terletak digaris / mendekati garis diagonal, sehingga dapat diartikan bahwa distribusi data butir instrument penelitian ini adalah berdistribusi normal.

3.7.1.2 Uji Heterokedastisitas

Hasil uji heterokedastisitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada normal Scatterplot yang terpencar dan tidak membentuk pola tertentu. Dengan hasil


(2)

42

Wandi Rustandi, 2014

Pengaruh penerapan model pembelajaran problem-based learning terhadap motivasi belajar siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

demikian, kesimpulan yang dapat diambil adalah persamaan regresi memenuhi asumsi heterokedastisitas

3.8 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis adalah suatu langkah untuk menentukan sebuah keputusan menolak atau menerima hipotesis. Seluruh pengolahan data dalam pengujian hipotesis menggunakan bantuan SPSS 21 for windows dan Microsoft excel, dengan menggunakan analisis korelasi dan regresi.

3.8.1 Pengujian Hipotesis Regresi Majemuk Secara Individual (Uji t)

Pengujian hipotesis dengan uji t adalah untuk melihat pengaruh variable-veriabel bebas (independent) terhadap variable terikat (dependen) secara parsial dilakukan dengan uji t ini. Uji signifikansinya dapat dihitung melalui rumus :

ek S t 11

(Gujarati, 2001:78)

Setelah diperoleh thitung, selanjutnya bandingkan dengan ttabel dengan

disesuaikan, adapun cara mencari ttabel dapat menggunakan rumus :

ttabel =n-k

Dimana :

t = ttabel pada

disesuaikan

n = banyak sample k = variable bebas

Adapun kriteria yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:  Jika t hitung < t tabel ( Ho diterima, Ha ditolak)


(3)

Wandi Rustandi, 2014

Pengaruh penerapan model pembelajaran problem-based learning terhadap motivasi belajar siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Jika t hitung > t tabel ( Ho ditolak, Ha diterima) Kriteria uji t adalah:

1. Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima (variabel bebas X

berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Y),

2. Jika thitung < ttabel maka H0 diterima dan H1 ditolak (variabel bebas X tidak

berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Y). Dalam penelitian ini tingkat kesalahan yang digunakan adalah 0,05 (5%) pada taraf signifikasi 95%.

3.8.2 Koefisien Determinasi (R2)

Uji R2 (uji koefisien determinasi) merupakan pengujian model yang ingin mengetahui berapa besar persentase sumbangan variable independen terhadap naik turunnya variable dependen secara bersama-sama. Koefisien determinasi didefinisikan sebagai :

R2 =

Untuk mengetahui besarnya kemampuan variable independent dan menjelaskan variabel dependen maka dilakukan uji determinasi dengan rumus

sebagai berikut : R2 =

TSS ESS

R2 = 1 1 22 2

Y

Y X b Y X b

   

(Gujarati, 2001:139)

Besarnya nilai R2 berkisar diantara nol dan satu (0<R2<1). Jika nilainya semakin mendekati satu maka model tersebut baik dan tingkat kedekatan antara

Jumlah kuadrat yang di jelaskan / regresi (ESS) Jumlah kuadrat total


(4)

44

Wandi Rustandi, 2014

Pengaruh penerapan model pembelajaran problem-based learning terhadap motivasi belajar siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

variable bebas dan variable terikatpun semakin dekat atau erat. Sebaliknya, jika R2 semakin menjauhi angka satu, maka model tersebut dapat dinilai kurang baik karena hubungan antara variable bebas dan variable terikat jauh atau tidak erat.

3.9Alur Penelitian

Alur penelitian yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini:

Gambar 3. 1 Alur Penelitian

Studi Pendahuluan

Perumusan Masalah

Studi Literatur: penerapan metode PBL, motivasi belajar

Penyusunan Instrumen: 1. Angket metode PBL 2. Angket motivasi belajafr Validasi, Ujicoba, Revisi

Pelaksanaan Penelitian

Pengolahan dan Analisis Data


(5)

74

Wandi Rustandi, 2014

Pengaruh penerapan model pembelajaran problem-based learning terhadap motivasi belajar siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5.1Simpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka diperoleh beberapa simpulan, yaitu sebagai berikut:

1. Penelitian ini menunjukan bahwa penerapan metode Problem Based

Learning (PBL) pada siswa kelas X TGB 2 dan X TGB 3 pada mata

pelajaran Mekanika Teknik di SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur berada pada kategori cukup baik.

2. Motivasi siswa setelah diterapkan metode Problem Based Learning (PBL) rata-rata berada pada kategori motivasi yang cukup tinggi.

3. Metode Problem Based Learning (PBL) berhubungan kuat dengan motivasi siswa serta memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi siswa. Dimana ketika penerapan metode Problem Based

Learning (PBL) dalam meningkatkan motivasi belajar siswa yaitu sebesar

52,20%

5.2Saran

Berdasarkan penelitian di atas, maka terdapat beberapa masukan baik untuk peneliti, sekolah dan pihak-pihak terkait yaitu diantaranya:

1. Bagi siswa, senantiasa mempunyai motivasi dan semangat belajar yang tinggi, mengetahui tujuan melalui proses belajar mengajar, dan


(6)

75

Wandi Rustandi, 2014

Pengaruh penerapan model pembelajaran problem-based learning terhadap motivasi belajar siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berperan aktif dengan mencari tahu, bertanya, serta memberi solusi atas persoalan materi pembelajaran.

2. Bagi guru, senantiasa memperbaharui model pembelajaran khususnya bagi mata pelajaran Mekanika Teknik yang sesuai dengan kebutuhan siswa dalam proses belajar mengajar dengan cara memberikan informasi kepada siswa mengenai tujuan dari pembelajaran dan mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari.

3. Bagi sekolah, senantiasa membuat evaluasi proses belajar mengajar dengan memfasilitasi guru –guru dengan mengadakan pelatihan-pelatihan, workshop, dan kegiatan-kegiatan lainnya yang berkaitan dengan pengembangan proses kegiatan belajar mengajar. Selain itu pihak sekolah harus menciptakan suasana dan kondisi lingkungan sekolah yang mendukung perkembangan motivasi siswa untuk belajar khususnya pada mata pelajaran Mekanika Teknik dengan tersedianya laboratorium, dimana siswa dapat praktek secara langsung.

4. Bagi orang tua, senantiasa mendukung proses belajar siswa dengan cara membimbing proses belajar, menanyakan kesulitan dan kendala dalam belajar, juga mengevaluasi hasil belajar siswa.

5. Bagi peneliti, perlu diadakan penelitian yang lebih mendalam mengenai mata pelajaran Mekanika Teknik khususnya model pembelajaran yang tepat untuk mata pelajaran Mekanika Teknik.


Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEKANIKA TEKNIK SISWA KELAS X TGB SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

0 3 31

PENGARUH MODEL BELAJAR KOOPERATIF TIPE TUTOR SEBAYA (PEER TEACHING)PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA : Studi Kasus Siswa Kelas X.TGB.1 SMK Negeri 2 Garut Tahun Ajaran 2013/2014.

0 1 44

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DILIHAT DARI RESPON DAN HASIL BELAJAR SISWA :Studi Pada Siswa Kelas X TGB Pada Mata Pelajaran Ilmu Bahan Bangunan Di SMK Negeri 1 Cilaku Cianjur.

0 1 42

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK KELAS X TGB.B SMK NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 19

KARAKTER KREATIF PADA PEMBELAJARAN MEKANIKA TEKNIK SISWA KELAS X TGB DI SMK NEGERI 1 SEYEGAN Oleh: Farah Zainina Keshik.

0 2 83

PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA KELAS X TGB SMK NEGERI 2 DEPOK PADA MATA PELAJARAN ILMU UKUR TANAH MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING.

0 7 244

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MOBILE APPLICATION MENGGUNAKAN APP INVENTOR PADA MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK UNTUK SISWA KELAS X STUDI KEAHLIAN TGB SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA.

9 70 157

KARAKTER KREATIF PADA PEMBELAJARAN MEKANIKA TEKNIK SISWA KELAS X TGB DI SMK NEGERI 1 SEYEGAN.

0 0 83

PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA KELAS X TGB SMK NEGERI 2 DEPOK PADA MATA PELAJARAN ILMU UKUR TANAH MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING.

0 0 244

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW MELALUI LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK KELAS X TGB-B SMK NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 20162017

0 0 19