PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG TANAH.

(1)

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTIK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA

TENTANG TANAH

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V di SDN 02 Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

ERMA SULASTYANA 1003339

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN OLAHRAGA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS

SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG

TANAH

Oleh

ERMA SULASTYANA

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Erma Sulastyana 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN ERMA SULASTYANA

NIM. 1003339

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA

TENTANG TANAH

( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V di Sekolah Dasar Negeri 2 Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH : Pembimbing I,

Dr. Yahya Sudarya, M.Pd NIP. 195212121975011001

Pembimbing II,

Dr. Muslim, M.Pd NIP. 196406061990031003

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Drs. Nana Djumhana, M.Pd. NIP. 195905081984031002


(4)

Erma Sulastyana, 2014

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ……….……… i

KATA PENGANTAR ………...……..………. ii

UCAPAN TERIMA KASIH ………..…….. iii

DAFTAR ISI ………...….. v

DAFTAR TABEL ………..……... vi

DAFTAR GAMBAR ……….……….…..… vii

DAFTAR LAMPIRAN ……….………..…. viii

BAB I PENDAHULUAN ………...….. A. Latar Belakang Masalah ……….………... B. Rumusan Masalah ………..… C. Tujuan Penelitian ……….…... D. Manfaat Penelitian ………..… E. Hipotesis Tindakan ………..……….……….. F. Definisi Oprasional ………...…. 1 1 3 3 4 5 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA... A. Pembelajaran IPA di SD ……… B. Metode Eksperimen ……….... C. Keterampilan Proses Sains ……….…… D. Tanah ……….. E. Hasil Penelitian yang Relevan ………...……. F. Kerangka Berfikir ……….….. 7 7 8 14 18 22 23 BAB III METODE PENELITIAN ………...……….. A. Metode dan Desain Penelitian ……… B. Lokasi dan Subjek Penelitian ………. C. Prosedur Penelitian ………..…... D. Instrumen Penelitian ... E. Teknik Pengumpulan Data ... F. Analisis dan Interprestasi Data ... 25 25 27 27 31 33 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………....… 41


(5)

Erma Sulastyana, 2014

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A. Hasil Penelitian ………... B. Pembahasan Hasil Penelitian ………...………...………..

41 72

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ………

A. Simpulan ……….………

B. Rekomendasi ……….

78 78 79

DAFTAR PUSTAKA ………..……….………...……. 81

LAMPIRAN A ………... LAMPIRAN B ……….……….. LAMPIRAN C ………..………….………

ix x xi


(6)

Erma Sulastyana, 2014

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Halaman

2.1 Keterampilan Proses Sains dan Indikatornya ………. 16

3.1 Waktu Pelaksanaan Siklus ……….………. 30

3.2 Interpretasi Nilai Gain dinorma. ……….……… 36

3.3 Interprestasi Keterlaksanaan Metode Pembelajaran ……….……….. 37

3.4 Contoh Lembar Observasi Keterampilan Proses Sains ………….….………. 38

3.5 Keterangan Jumlah Skor Keterampilan Proses Sains ………. 39

3.6 Keterangan Jumlah Nilai Keterampilan Proses Sains ………. 39

3.7 Klasifikasi Presentase Indeks Prestasi Kelompok ……….……….. 40

4.1 Instrumen Yang Dipersiapkan Oleh Peneliti Pada Siklus I ………. 43

4.2 Rekapitulasi Nilai Pre-Test, Post-Test dan N-Gain Keterampilan Proses Sains Siswa Secara Keseluruhan Siklus I ……….. 46

4.3 PersentaseKeterlaksanaanAktivitas Guru SiklusI ………. 47

4.4 PersentaseKeterlaksanaanAktivitasSiswaSiklusI ………... 47

4.5 Temuan Dan RencanaPerbaikanSiklusI ……… 49

4.6 Instumen Yang DipersiapkanOlehPenelitiPadaSiklusII ………. 52

4.7 Rekapitulasi Nilai Pre-Test, Post-Test dan N-Gain Keterampilan Proses Sains Siswa Secara Keseluruhan Siklus II ……… 55

4.8 PersentaseKeterlaksanaanAktivitas Guru SiklusII ………... 56

4.9 PersentaseKeterlaksanaanAktivitasSiswaSiklusII ………..……… 57

4.10 Temuan Dan RencanaPerbaikanSiklusII ……….. 58

4.11 Instumen Yang DipersiapkanOlehPenelitiPadaSiklusIII ……… 61

4.12 Rekapitulasi Nilai Pre-Test, Post-Test dan N-Gain Keterampilan Proses Sains Siswa Secara Keseluruhan Siklus III ……….………….. 64

4.13 PersentaseKeterlaksanaanAktivitas Guru SiklusIII ……….…………. 65

4.14 PersentaseKeterlaksanaanAktivitasSiswaSiklusIII ……….………… 65


(7)

Erma Sulastyana, 2014

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Tanah humus mengandungunsur hara tinggi sehinggasangat baik untuk lahan

pertanian ……….…………. 20

2.2 Gambar ini menunjukkan penampang tanah di suatu tebing ………... 20

2.3 Gambar ini menunjukkan daerah di tepi pantai ……….……….. 21

2.4 Gambar ini menunjukkan daerah pegunungan ……… 22

2.5 Kerangka Berfikir ……… 24

3.1 DesainPenelitianTindakanKelas (KasihaniKasbolah, 1998:113) ……… 26

4.1 Keterampilan Proses Sains Siswa Di Siklus I ... 51

4.2 Keterampilan Proses SainsSiswa Di SiklusII ... 60

4.3 Keterampilan Proses SainsSiswa Di SiklusIII ... 68

4.4 Perbandingan Aktivitas Guru pada Siklus I, II, dan III ... 69

4.5 Perbandingan Aktivitas Siswa pada siklus I, II, dan III ... 69

4.6 Kenaikan Nilai Rata-rata siswa meliputi Pre-Test, Post-Test dan N-Gain dari Siklus I sampai dengan Siklus III ... 70

4.7 Kenaikan keterampilan proses sains dari siklus I sampai dengan siklus III dengan Grafik Gain yang dinormalisasi <g> ... 71


(8)

Erma Sulastyana, 2014

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN A Halaman

RPPSiklus I ... 83

LembarKerja Siswa Siklus I ... 113

Kisi-Kisi Soal Posttest Siklus I ... 116

Posttest Siklus I ... 128

LembarObservasi Aktivitas Guru Siklus I, II, danIII ... 134

LembarObservasi Aktivitas Siswa Siklus I, II, danIII ... 136

Lembar Observasi Keterampilan Proses Sains Siswa Siklus I, II, dan III ... 138

LAMPIRAN B HasilLembarKerjaSiswaSiklus I, II, III ... 141

HasilPosttestSiswaSiklus I, II, III ... 166

HasilObservasiKegiatanAktivitasGuru Siklus I, II, III ... 180

Hasil Lembar Observasi Keterampilan Proses Siswa Siklus I, II, III ... 197

HasilObservasiKegiatanAktivitas Siswa Siklus I, II, III ... 215

Foto Kegiatan Siklus I, II, III ... 242

Hasil Tes Keterampilan Proses Sains Siklus I, II, III ... 248

Hasil Observasi Keterampilan Proses Sains I, II, III ... 251

LAMPIRAN C Surat PermohonanIjinPenelitian ... 254

SKPengangkatanPembimbingPenyusunanSkripsi ... 256

Surat Keterangan Sudah Melakukan Penelitian ... 257

Jurnal Bimbingan Skripsi ... 258


(9)

Erma Sulastyana, 2014

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG

TANAH Oleh : Erma Sulastyana

1003339

Penelitian ini dilakukan untuk memperbaiki pembelajaran IPA di SD khususnya di kelas V, yang masih memiliki keterampilan proses sains yang sangat rendah. Hal ini disebabkan pembelajaran IPA selama ini masih menggunakan metode ceramah. Siswa kurang aktif dan tidak terlibat langsung dalam pembelajaran sehingga mempengaruhi rendahnya keterampilan proses yang dimiliki siswa. Berdasarkan hal tersebut, salah satu upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan proses sains dalam pembelajaran IPA yaitu dengan menerapkan metode eksperimen. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang terdiri dari tiga siklus dengan langkah-langkah penelitian yang meliputi perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi tindakan, evaluasi dan refleksi yang menjadi acuan perencanaan tindakan selanjutnya. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah, lembar observasi guru dan siswa, tes keterampilan proses sains. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode eksperimen , keterampilan proses siswa pada mata pelajaran IPA materi tentang tanah mengalami peningkatan yaitu nilai rata-rata keterampilan proses aspek mengamati pada siklus I sebesar 2,07, siklus II sebesar 2,53, dan siklus III sebesar 3. Nilai rata-rata aspek mengklasifikasi pada siklus I sebesar 1,8 , siklus II sebesar 2,47, dan siklus III sebesar 3. Nilai rata-rata aspek merancanakan percobaan pada siklus I sebesar 2,07, siklus II sebesar 2,8, dan siklus III sebesar 3. Nilai rata-rata keterampilan proses sains siswa aspek menyimpulkan pada siklus I sebesar 1,93, siklus II sebesar 2,53, dan siklus III sebesar 3. Rekomendasi dalam upaya perbaikan kegiatan pembelajaran di sekolah yaitu dalam proses belajar mengajar hendaknya guru mencoba penerapan metode eksperimen, karena melalui penerapan metode eksperimen terbukti dapat meningkatkan hasil keterampilan proses siswa pada mata pelajaran IPA tentang tanah.


(10)

Erma Sulastyana, 2014

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

THE IMPLEMENTATION OF EXPERIMENT METHOD TO INCREASE STUDENT SKILLS PROCESS IN SCIENCE SUBJECT ABOUT LAND

By :

Erma Sulastyana 1003339

This research is aimed to correct science subject especially in 5th grade class elementary school who still have low skill in science process. This is due because science subject still use conventional method. Students are not active and directly involved in learning process that affect lower skill that student have. Based on that problem, one of the method to fix and increase science subject skill in learning process is experiment method.

This research is use class action research method that consist of three cycle with research steps are action planning, implementation of the action, observation action, evaluation and reflection who become planning reference of the next action plan.

Instrument use in this research are observation paper, teacher, student and science process skill test.

The result of this research show that with experiment method student can improve their skill in science process especially in land object. The average score of observation aspect process in cyle I is 2,07, cycle II is 2,53, and cycle III is 3. The average score of classification aspect in cycle I is 1,8, cycle II is 2,47, and cycle III is 3. The average score of planning of trials in cycle I is 2,07, cycle II is 2,8 and cycle III is 3. The average score of science process in conclution aspect in cycle I is 1,93, cycle II is 2,53, and cycle III is 3.

Suggestion that reseacher has made in this research in repair of study activity in school such as in teaching and learning process teacher should try to use experiment method because with experiment method student can improved their result skill process in science about land. Keywords : experiment method to improve science skill process


(11)

1

Erma Sulastyana, 2014

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah proses memproduksi sistem nilai dan budaya kearah yang lebih baik, antara lain dalam pembentukan kepribadian, keterampilan dan perkembangan intelektual siswa. Dalam lembaga formal proses reproduksi nilai dan budaya ini dilakukan terutama dengan mediasi proses belajar mengajar sejumlah mata pelajaran di kelas. Salah satu mata pelajaran yang turut berperan penting dalam pendidikan wawasan, keterampilan dan sikap ilmiah sejak dini bagi anak adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dijelaskan bahwa :

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.

IPA adalah pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta dan segala isinya. IPA terdiri dari dua unsur yaitu IPA sebagai hasil (produk) dan IPA sebagai proses. Proses pembelajaran IPA yang diharapkan adalah dapat mengembangkan keterampilan proses sains, pemahaman konsep, aplikasi konsep, sikap ilmiah siswa, serta mendasarkan kegiatan IPA pada isu-isu yang berkembang di masyarakat, artinya yang faktual dan aktual di masyarakat.

Menurut KTSP 2006, IPA bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar memecahkan masalah dan membuat keputusan. Berdasarkan tujuan dari pembelajaran IPA, maka pembelajaran IPA harus menggunakan


(12)

metode-2

Erma Sulastyana, 2014

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

metode pembelajaran yang relevan dengan didukung oleh fasilitas yang diperlukan sehingga siswa menjadi aktif dan dapat mencapai tujuan pembelajaran dan keterampilan proses sains yang baik.

Berdasarkan hasil observasi, metode yang digunakan oleh guru SDN 2 Cibogo, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat dalam pembelajaran IPA tentang materi tanah kurang sesuai. Pembelajaran IPA yang dilakukan masih menekankan pada konsep-konsep yang terdapat didalam buku, yang cenderung hanya berpusat pada teori saja, sehingga tidak memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengamati, menyelidiki dan membangun pengetahuannya sendiri sehingga keterampilan proses sains yang dimiliki peserta didik rendah. Selain itu guru cenderung menggunakan metode ceramah saja dan jarang menggunakan media sehingga pembelajaran jadi kurang menarik dan pemahaman siswa tentang tanah kurang maksimal akibat tidak adanya keterampilan proses sains yang peserta didik dapatkan dalam proses pembelajaran. Keterampilan proses sains itu diantaranya keterampilan mengamati,keterampilan mengukur, keterampilan memprediksi, keterampilan mengkomunikasikan, dan keterampilan mengklasifikasi.

Seperti diungkapkan oleh Piaget dalam teorinya yaitu pembelajaran harus mempertimbangkan keadaan tiap siswa (dikatakan sebagai terpusat pada siswa) dan siswa diberikan banyak kesempatan untuk mendapatkan pengalaman dari penggunaan inderanya. Oleh karena itu pembelajaran IPA di Sekolah Dasar hendaknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan proses sains siswa agar siswa lebih banyak mendapatkan pengalaman dari pembelajaran IPA yang mereka lakukan.

Peserta didik sebenarnya telah memiliki kemampuan awal yang telah diterima sebelumnya. Kemampuan awal ini hendaknya lebih digali agar peserta didik lebih belajar mandiri dan kreatif, khususnya ketika mereka akan mengaitkan dengan pembelajaran IPA yang baru. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah menggunkan metode pembelajaran yang lebih mendekatkan pada lingkungan siswa yang berhubungan dengan alam sekitar.


(13)

3

Erma Sulastyana, 2014

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan uraian tersebut, salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan sebagai solusi dalam meningkatkan keterampilan proses sains mata pelajaran IPA tentang tanah adalah menggunakan metode eksperimen. Metode eksperimen ini mempunyai beberapa keunggulan, diantaranya, peserta didik diberikan kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan, dan menarik kesimpulan sendiri mengenai suatu objek keadaan atau proses tertentu. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul “Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Tanah.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka masalah penelitian ini adalah : Apakah penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan keterampilan proses sains?

Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, maka dibuat rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran IPA pada materi tentang tanah dengan menggunakan metode eksperimen?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPA materi tentang tanah pada siswa kelas V SDN 2 Cibogo dengan menggunakan metode eksperimen? 3. Bagaimana keterampilan proses sains siswa pada pembelajaran IPA materi

tentang tanah setelah menggunakan metode eksperimen pada siswa kelas V SDN 2 Cibogo?

C. Tujuan Penelitian

Setiap kegiatan tentunya memiliki tujuan, begitu pula dengan penelitian ini. Secara umum yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa sekolah dasar. Adapun secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk :


(14)

4

Erma Sulastyana, 2014

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Mengetahui perencanaan pembelajaran IPA pada materi tentang tanah dengan mnggunakan metode eksperimen.

2. Mengetahui pelaksanaan pembelajaran IPA materi tentang tanah pada siswa kelas V SDN 2 Cibogo dengan menggunakan metode eksperimen .

3. Mengetahui keterampilan proses sains siswa pada pembelajaran IPA materi tentang tanah setelah menggunakan metode eksperimen pada siswa kelas V SDN 2 Cibogo.

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan memberikan manfaat kepada berbagai pihak baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Adapun manfaatnya adalah :

1.Bagi Peneliti

Sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya dalam mengembangkan keterampilan proses sains siswa untuk mencari kebenaran yang objektif. Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh penelitian yang lain sebagai masukan.

2. Bagi siswa

a. Diharapkan dapat meningkatkan kemampuan keterampilan proses sains dalam pembelajaran IPA.

b. Meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan serta kualitas dalam pembelajaran IPA.

3. Bagi Guru

a. Diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan dan keterampilan dalam mengembangkan kemampuan profesionalisme guru.

b. Untuk memperbaiki proses belajar mengajar pada mata pelajaran IPA.

c. Diharapkan dapat membantu memberikan solusi dan mempermudah dalam pembelajaran serta dapat menumbuhkan budaya meneliti untuk memperbaiki kinerja sehingga dapat meningkatkan kreativitas guru dalam pembelajaran IPA.


(15)

5

Erma Sulastyana, 2014

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Bagi Sekolah

a. Diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan khususnya mata pelajaran IPA di SD.

b. Sebagai sarana penunjang pencapaian ketuntasan kurikulum dan sarana perkembangan sekolah menuju peningkatan mutu pembelajaran dalam menghadapi era globalisasi ke arah perbaikan demi kemajuan peserta didik.

E. Hipotesis Tindakan

Penelitian yang hendak dilakukan dan direncanakan akan terbagi menjadi 3 siklus. Namun apabila tujuan penelitian telah tercapai sebelum 3 siklus maka perlakuan dihentikan. Melalui siklus-siklus tersebut diharapkan terjadi peningkatan keterampilan proses sains siswa kelas V pada pembelajaran IPA pada materi tentang Tanah melalui metode Eksperimen siswa kelas V SDN 2 Cibogo.

Oleh karena itu, hipotesis tindakan yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut: “Apabila pembelajaran IPA pada materi energi dilakukan melalui metode Eksperimen, maka keterampilan proses sains siswa kelas V SDN 2 Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat akan meningkat”.

F. Definisi Oprasional

Dalam upaya menghindari salah penafsiran terhadap istilah-istilah yang terdapat dalam judul penelitian, maka perlu adanya penafsiran terhadap istilah-istilah tersebut.

1. Metode eksperimen yang di maksud oleh peneliti adalah suatu metode pembelajaran yang dalam pelaksanaannya siswa diberikan kesempatan untuk mengalami sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan, dan menarik kesimpulan sendiri mengenai suatu


(16)

6

Erma Sulastyana, 2014

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

objek keadaan atau proses tertentu. Langkah-langkah metode eksperimen diantaranya yaitu persiapan eksperimen, pelaksanaan eksperimen dan tindak lanjut eksperimen.

2. Keterampilan Proses Sains (KPS) adalah semua kemampuan yang diperlukan untuk memperoleh, mengembangkan dan menerapkan konsep-konsep, prinsip-prinsip hukum-hukum dan teori-teori sains baik berupa kemampuan mental, kemampuan fisik maupun kemampuan social. Maknanya adalah dengan kemampuan proses maka semua potensi yang dimiliki anak dapat terangsang untuk berkembang. Aspek Keterampilan Proses Sains (KPS) yang diteliti dalam penelitian adalah : observasi (pengamatan), klasifikasi (pengelompokkan), interpretasi (memaknai), prediksi (menduga-duga), inferensi (menyimpulkan).


(17)

25

Erma Sulastyana, 2014

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). penelitian tindakan kelas sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat refleksi dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan praktek-praktek di kelas secara lebih professional. Pada PTK ini guru dapat melihat, merasakan, menghayati, apakah praktek-praktek pembelajaran selama ini sudah efektif atau belum sehingga bisa langsung di evaluasi. Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru dalam berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki atau meningkatkan pembelajaran di dalam kelas.

Menurut Wardani (2008:1.5) ada empat karakteristik yang membedakan antara PTK dengan penelitian yang lainnya, yaitu sebagai berikut:

a. Adanya masalah dalam PTK dipicu oleh munculnya kesadaran pada diri guru bahwa peraktek yang dilakukan selama ini di kelas mempunyai masalah yang perlu diselesaikan.

b. Self-Refelction Inquary,atau penelitian melalui refleksi diri, merupakan ciri

PTK yang paling essensial.

c. PTK dilakukan didalam kelas, sehingga fokus penelitian berada dalam pembelajaran dalam kelas

d. PTK bertujuan untuk melakukan perbaikan pembelajaran dalam kelas. Selain itu juga PTK mempunyai ciri khas yaitu dengan adanya siklus-siklus. Dalam setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu merencanakan (Planning), melakukan tindakan ( acting), mengamati (observing), dan merefleksi (Refleting).

2. Desain Penelitian

Desain penelitian berisi tahapan kegiatan pembelajaran penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan sebanyak tiga siklus dimana tahapan ini adalah


(18)

26

Erma Sulastyana, 2014

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tahap perencanaan, pelaksanaan, dan observasi tindakan, ketiga hal ini sangat penting dilaksanakan karena merupakan hal pokok dalam pelaksanaan penelitian, ketika hasil pelaksanaan pembelajaran pada siklus atau kegiatan pertama terlihat kurang memuaskan maka akan diperbaiki pada pertemuan selanjutnya, dan dicarikan solusi-solusi terbaik untuk kegiatan pembelajaran pada siklus kedua.

Desain penelitian yang dilakukan pada penelitian tindakan kelas disesuaikan dengan model yang dikemukakan oleh Kemmis dan Taggart (Kasihani Kasbolah, 1998:113), Desain penelitian tindakan kelas seperti apa yang tertera pada gambar berikut :

SIKLUS I

SIKLUS II

SIKLUS III

Gambar : 3.1 Desain Penelitian Tindakan Kelas (Kasihani Kasbolah, 1998:113) Analisis dan refleksi

Tindakan III Rencana Tindakan III

Pelaksanaan Tindakan III

Hasil, temuan, kesimpulan dan rekomendasi Observasi

tindakan III Observasi tindakan I

Analisis dan refleksi Tindakan I

Pelaksanaan Tindakan I

Masalah

Rencana Tindakan I

Hasil, temuan, kesimpulan dan rekomendasi

Observasi tindakan II

Pelaksanaan Tindakan II

Rencana Tindakan II

Hasil, temuan, kesimpulan dan rekomendasi Analisis dan refleksi


(19)

27

Erma Sulastyana, 2014

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bentuk penelitian diatas diharapkan dapat mengembangkan profesionalisme guru SD dalam meningkatkan kualitas pendidikan IPA di SD, serta mampu menjalin kemitraan antara peneliti dengan guru SD dalam memecahkan masalah actual pembelajaran IPA di lapangan.

B. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 02 Cibogo, beralamat di Asrama Brimob, Desa Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Sekolah tersebut dijadikan sebagai tempat penelitian karena peneliti melaksanakan Pendidikan Lapangan Profesi (PLP) di Lembaga tersebut. Penelitian tentang penerapan metode eksperimen pada materi tentang tanah.

2. Subjek Penelitian

Yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 15 orang, terdiri dari 5 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Subjek yang akan diteliti adalah siswa Sekolah Dasar Negeri 2 Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Penelitian dilakukan di kelas V dengan alasan adanya kekurangan pemahaman siswa terhadap materi tentang tanah.

C. Prosedur Penelitian

Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Tahap Perencanaan

Setelah melakukan pembicaraan dengan kepala sekolah tentang rencana penelitian serta masalah perizinan dan segala hal yang berkaitan dengan hal-hal yang dipergunakan selama penelitian, peneliti berdiskusi dengan pihak guru yang berada di SDN 2 Cibogo untuk menentukan observer yang akan bekerjasama dengan peneliti.

Adapun hal yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah menyusun rencana tindakan yang akan dilakukan dalam pembelajaran. Perencanaan disusun secara reflektif dan kolaboratif antara peneliti dan guru kelas


(20)

28

Erma Sulastyana, 2014

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berdasarkan hasil temuan yang ada di lapangan yang akan digunakan untuk mengatasi tindakan berikutnya.

a. Pra Tindakan

Hal –hal yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut :

1) Mendiskusikan dengan guru tentang rencana penelitian sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

2) Peneliti bersama dengan guru mendiskusikan dasar-dasar teori metode eksperimen serta penerapannya dalam pembelajaran di kelas.

3) Merancang pembelajaran IPA dengan menggunakan metode eksperimen, merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Adapun rencana pelaksanaan yang akan dilakukan terdiri dari pelaksanaan PBM untuk siklus I dengan pokok bahasan yaitu materi tentang tanah. Setiap siklus meliputi tahap ask (bertanya), tahap investigate (penyelidikan), tahap create (menghasilkan), tahap discuss (diskusi), dan tahap reflect (refleksi). Untuk siklus II dilaksanakan apabila pada siklus I belum mencapai target yang diinginkan, begitu pula untuk siklus berikutnya. b. Persiapan Tindakan

Persiapan pada tahap ini terdiri dari : 1) Penentuan pelaku observasi. 2) Penentuan fokus observasi.

3) Penetapan waktu pengumpulan data.

4) Penetapan waktu dan cara pelaksanaan refleksi.

5) Penetapan waktu dan hal-hal lain untuk penyusunan perencanaan ulang.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap pelaksanaan tindakan, penelitian melaksanakan pembelajaran yang dirncanakan. Pelaksanaan tindakan ini terdiri dari tiga siklus, yaitu siklus I, siklus II, siklus III, setiap siklus terdiri dari:

a. Perencanaan (Planing)

Setelah diperoleh gambarran keadaan kelas, perhatian aktivitas siswa, sarana prasarana, keterampilan proses siswa, hasil belajar siswa,


(21)

29

Erma Sulastyana, 2014

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

maka dilakukan pelaksanaan pembelajaran tentang pelapukan batuan dan jenis-jenis tanah kemudian dilaksanakan dengan metode ekperimen. b. Pelaksanaan Tindakan (Action)

Kegiatan pada tahap ini adalah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya dengan menggunakan metode eksperimen, dalam pembelajaran ini siswa secara berkelompok mengeksperimenkan tentang lapisan tanah yang terbentuk sesuai dengan instrument yang telah disediakan. Alikasi yang disediakan 3 jam waktu pembelajaran yaitu 3 x 35 menit, maka disempurnakan, direncanakan kembali, serta dilaksanakan pada siklus berikutnya.

c. Melakukan pengamatan (Observasion)

Pengamatan dilakukan dengan melihat aktivitas siswa dan guru ketika melaksanakan kegiatan pembelajaran didalam kelas, yaitu mendeskripsikan pelapukan batuan dan jenis-jenis tanah.

d. Melakukan Refleksi (Reflection)

Dalam kegiatan ini dilakukan refleksi I. Pada kegiatan inipeneltian merenungkan kekurangan dan mempertahankan kelebihan yang terdapat pada siklus I. Kekurangan yang terdapat pada pelaksanaan pembelajaran siklus I diperbaiki dan dilaksanakan pada siklus II, Kekurangan yang terdapat pada pelaksanaan pembelajaran pada siklus II diperbaiki dan dilaksanakan pada siklus III, baik persiapan perencanaan pembelajaran, maupun didaktik metodik pengajaran yang harus dikuasai guru.

Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan Siklus

Kegiatan

Waktu Pelaksanaan Penelitian Bulan Mei Tahun 2014

Minggu ke -

1 2 3 4 5 6

Pelaksanaan Siklus I


(22)

30

Erma Sulastyana, 2014

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pelaksanaan Siklus II

Tindakan II 

Pelaksanaan Siklus III

Tindakan III 

3. Tahap Observasi (Pengamatan)

Observasi merupakan upaya untuk mendapatkan informasi dari sebuah kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa dengan menggunakan metode eksperimen. Observasi ini dilakukan bersamaan dengan tahap pelaksanaan penelitian, karena observasi merupakan alat untuk mengetahui singkronisasi tindakan dengan rencana yang dibuat serta hasil yang di dapatnya. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Kasiani Kasbolah (1998: 91-92) tentang fungsi observasi :

a. Untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan tindakan dengan rencana tindakan yang telah disusun sebelumnya.

b. Untuk mengetahui seberapa jauh tindakan yang sedang berlangsung, data diharapkan akan menghasilkan perubahan yang diinginkan.

Pada tahap observasi ini, tindakan yang dilakukan peneliti adalah mengumpulkan data-data yang dibutuhkan melalui instrumen-instrumen pengumpul data yang direncanakan dan dipersiapkan berupa lembar observasi, dalam lembar observasi berisi tahapan kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru dengan menggunakan metode eksperimen, dan juga pada lembar observasi siswa berisi tentang aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran, alat evaluasi berupa soal-soal dan pendokumentasiannya. Dari hasil observasi ini, nantinya akan terlihat apakah tindakan penelitian sudah menunjukkan hasil yang diharapkan atau belum dan dari hasil observasi ini pula akan terlihat sejauh mana pelaksanaan metode eksperimen dapat dilaksanakan baik oleh guru maupun oleh siswa dan dari hasil observasi inilah dijadikan rujukan untuk melangkah pada tahap tindakan selanjutnya.


(23)

31

Erma Sulastyana, 2014

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Tahap Refleksi

Pada tahap ini peneliti melakukan analisis, mencoba mencermati hasil tindakan yang telah dilakukannya kemudian dicari apa yang telah terlaksana dan apa yang belum tercapai dari tujuan atau target yang telah ditetapkan. Tahap ini menjadi penting untuk dilaksanakan karena menjadi sebuah tahap dimana kita dapat menyadarkan diri kita tentang sejauh mana keberhasilan kita dalam melakukan pembelajaran, bahkan mungkin kita bisa menemukan perbaikan pada tahap selanjutnya.

Kasihani Kasbolah (1998: 100) mengemukakan bahwa pada dasarnya refleksi merupakan kegiatan analisis interprestasi dan eksplanasi(penjelasan) terhadap semua informasi yang diperoleh dari penelitian tindakan, karena itu refleksi dalam penelitian tindakan kelas tidak hanya dilakukan pada akhir tindakan, refleksi seyogyanya dilakukan:

a. Pada saat memikirkan tindakan yang akan dilakukan. b. Ketika tindakan sedang dilakukan.

c. Setelah tindakan dilakukan.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian digunakan selama tindakan berlangsung. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk membantu kelancaran penelitian dan untuk melihat perkembangan proses PTK. Instrumen yang digunakan antara lain : lembar observasi, catatan lapangan, lembar wawancara, LKS dan hasil tes.

1. Lembar Observasi

Lembar observasi terdiri dari :

a. Lembar observasi guru dan siswa sesuai dengan tahapan metode eksperimen

b. Lembar observasi keterampilan proses sains

Lembar observasi digunakan untuk memperoleh data proses kegiatan pembelajaran mulai dari pembukaan sampai penutup. Diperoleh dengan mengisi checklist sesuai dengan urutan pembelajaran.


(24)

32

Erma Sulastyana, 2014

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pelaksanaan observasi dilakukan oleh seorang observer. Observer mengamati dan mencatat hal-hal yang terjadi. Lembar observasi terdiri dari lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas siswa. Lembar observasi disediakan oleh peneliti.

2. Tes ( Pre-Test dan Pos-Test)

Pre-Test dilakukan sebelum pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen dilakukan sedangkan Pos test dilakukan setelah pembelajaran menggunakan metode eksperimen berakhir, pos test diberikan untuk mengetahui pemahaman siswa tentang materi pembelajaran tentang tanah setelah pembelajaran berakhir. Pos tes adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan guru pada setiap akhir penyajian materi. Tujuannya adalah untuk mengetahui keterampilan proses sains siswa atas materi yang telah diajarkan (Syah, 2008 : 201- 202).

Teknik yang digunakan untuk memperoleh informasi mengenai Keterampilan Proses Sains (KPS) siswa adalah tes tertulis. Pada soal KPS terkandung aspek : observasi (pengamatan), klasifikasi (pengelompokkan), merencanakan percobaan, prediksi inferensi (menyimpulkan).

Adapun langkah-langkah pembuatan tes Keterampilan Proses Sains (KPS) dan pemahaman konsep adalah sebagai berikut :

a. Menentukan pokok bahasan yang akan dijadikan bahan penelitian sesuai dengan kurikulum yang berlaku pada mata pelajaran IPA kelas V semester II tahun ajaran 2014-2015.

b. Menentukan tujuan pembelajaran.

c. Membuat kisi-kisi soal tes.

d. Menganalisis validitas soal tes.

e. Konsultasi rancangan perangkat atau tes yang telah dibuat kepada dosen pembimbing.

f.


(25)

33

Erma Sulastyana, 2014

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah observasi, tes, dan dokumentasi.

1. Observasi

Observasi adalah metode atau teknik pengumpulan data yang menggunakan pengamatan terhadap objek penelitian (Riyanto, 2011).

Observasi yang dilakukan meliputi 4 tahap, yaitu : a. Pertemuan.

b. Perencanaan. c. Pengamatan. d. Pertemuan balikan.

Melalui observasi peneliti memperoleh catatan tentang proses pembelajaran. Hal tersebut sangat penting untuk bahan refleksi dan rencana tindakan selanjutnya. Dalam penelitian ini observasi yang dilaksanakan yaitu menggunakan lembar observasi aktivitas guru dan siswa serta lembar observasi keterampilan proses sains siswa. Tahapan yang dilakukan dalam pengumpulan data observasi pada penelitian ini diantaranya :

a. Pertemuan dengan observer, yaitu dalam penelitian ini ada 3 observer untuk mengamati 15 orang siswa yang menjadi subjek peneliti.

b. Perencanaan, yaitu merencanakan kegiatan observasi maksudnya menentukan siswa mana saja yang diamati oleh observer 1, observer 2 dan observer 3 dengan lembar observasi yang sudah disiapkan oleh peneliti. c. Pegamatan, yaitu tahap dimana penelitian tindakan kelas dilaksanakan.

Ketika proses pembelajaran dilakukan, observer sudah siap untuk mengamati siswa yang akan diamati.

d. Pertemuan balikan, yaitu ketika pengamatan sudah selesai dilaksanakan maka peneliti dan observer mengumpulkan data yang sudah didapatkan yang selanjutnya akan dihitung hasil akhir dari observasi penelitian tersebut.

2. Tes

Penilaian dilakukan untuk mengukur kemampuan siswa selama tindakan berlangsung, sehingga peneliti memperoleh data tentang nilai siswa. Dalam


(26)

34

Erma Sulastyana, 2014

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian tindakan ini, dilakukan penilaian keterampilan proses sains. Soal tes disiapkan oleh peneliti dengan menggunakan aspek keterampilan proses sains diantaranya aspek mengamati, mengklasifikasi, merencanakan percobaan dan menyimpulkan. Penilaian dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan keterampilan proses sains siswa. Pelaksanaan penilaian dilakukan pada setiap siklus penelitian tindakan kelas tersebut.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang menggunakan kamera untuk pengambilan gambar (foto-foto). Foto tersebut menjadi bukti bahwa kita telah melaksanakan penelitian tindakan kelas dimana proses pembelajarannya menggunakan metode eksperimen yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan proses sains pada pembelajaran IPA tentang tanah. Dokumentasi tersebut berisi tentang foto-foto kegiatan penelitian dari siklus I sampai dengan siklus III.

F. Analisis dan Interprestasi Data

1. Menghitung skor jawaban pre-test dan post-test siswa berdasarkan kunci jawaban.

2. Membuat tabel hasil aktivitas guru dan siswa dari siklus I sampai dengan siklus III.

3. Membuat tabel hasil lembar kerja siswa dari siklus I sampai dengan siklus III. 4. Untuk mengetahui besarnya peningkatan keterampilan proses sains siswa,

peneliti menmbuat analisis data yang dilakukan melalui teknik pengolahan data berdasarkan perolehan hasil penelitian dengan menggunakan istrumennya. Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif dan kuantitatif, Penelitian ini dikatakan berhasil jika tes pemahaman konsep seluruh siswa dari post test atau evaluasi 75 % lulus atau memiliki nilai diatas KKM dari seluruh siswa yang berjumlah 15 siswa. Berikut ini adalah analisis data terhadap hasil penelitian.


(27)

35

Erma Sulastyana, 2014

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Data kuantitatif diperoleh dari hasil pre-test dan post-test untuk melihat ketercapaian keterampilan proses siswa dalam pembelajaran IPA disetiap siklus sehingga dapat disimpulkan apakah terjadi peningkatan keterampilan proses siswa pada pembelajaran IPA materi tentang tanah. Langkah-langkah dalam menganalisis data kuantitatif yaitu sebagai berikut:

1) Penskoran terhadap jawaban siswa. Item yang dijawab betul diberi skor 1, dan yang salah diberi skor 0 (Purwanto, M.N, 1985:64). Atau disesuaikan dengan jumlah soal yang diberikan oleh guru, misalkan jumlah soalnya ada 5, jadi setiap soal bernilai 2.

2) Mencari rata-rata nilai yang diperoleh siswa diadaptasi dari Sudjana (2011:109)

Keterangan :

X = rata-rata (mean)

x = Jumlah seluruh skor N = Banyak subjek

3) Menentukan nilai minimum dan maksimum tes pemahaman konsep dengan menggunakan pengolahan data pada Microsoft Excel.

4) Menghitung Gain Skor Pre-test dan Post-test

Gain antara skor Pre-test dan Post-test dapat dihitung menggunakan rumus :

Setyastuti,D (2013 : 39) 5) Menghitung Gain yang dinormalisasi


(28)

36

Erma Sulastyana, 2014

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setyastuti, D (2013 : 39)

Tabel 3.2

Interpretasi Nilai Gain yang dinormalisasi

Nilai <g> Kategori

(g) > 0,7 Tinggi

0,7 > (g) ≥ 0,3 Sedang

(g) < 0,3 Rendah

Hake (dalam Setyastuti, 2013 :40) 6) Menghitung presentase ketuntasan belajar siswa yang lulus dikelas

dengan rumus :

x 100 %

Setyastuti, D (2013 :40) Keterangan :

P = presentase siswa yang lulus

∑P = jumlah siswa yang lulus

∑N = jumlah seluruh siswa b. Analisis Data Kuantitatif

Dalam pengolahan data kualitatif, digunakan analisis data deskriptif berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil observasi tentang keterlaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode eksperimen. Analisis data yang dilakukan pada hasil observasi ini adalah analisis data kualitatif yang disertai dengan perhitungan presentase pencapaiannya.

1) Menghitung keterlaksanaan presentase pembelajaran menggunakan rumus :


(29)

37

Erma Sulastyana, 2014

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setyastuti,D (2013 :41)

Kemudian untuk menginterpretasikan keterlaksanaannya dapat ditentukan berdasarkan kategori pada tabel 3.3 dibawah ini.

Tabel 3.3

Interpretasi Keterlaksanaan Metode pembelajaran

Presentase (%) Interpretasi

80-100 Sangat baik

60-79 Baik

40-59 Cukup

21-39 Kurang

0-20 Sangat kurang

Setyastuti, D (2013 :40)

c. Mengolah data hasil observasi keterampilan proses sains siswa

Lembar observasi yang digunakan untuk mengukur keterampilan proses sains pada penelitian ini adalah menggunakan lembar observasi terstruktur dengan mencantumkan setiap aspek keterampilan proses sains dengan skor 1 – 3 dengan indikator yang telah ditentukan. Dengan teknik bentuk instrumen check list yakni dengan menceklist kolom nilai yang sesuai dengan hasil pengamatan keterampilan proses sains yang menjadi subjek peneliti. Untuk menghitung data lembar observasi KPS adalah sebagai berikut :

1) Menghitung nilai dan jumlah skoryang diproleh siswa dari seluruh aspek KPS yang dinilai, sesuai dengan rumusan nilai.

2) Menghitung skor rata-rata KPS dalam setiap siklusnya dengan menggunakan rumus mencari nilai rata-rata kelas.


(30)

38

Erma Sulastyana, 2014

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Menghitung IPK pada setiap aspek KPS dengan menggunakan urutan sebagai berikut :

a)Menghitung rata-rata skor b)Menentukan skor maksimum

c)Menghitung besarnya IPK di setiap siklusnya

d)Menafsirkan perolehan IPK kedalam tabel klasifikasi IPK utuk mengetahui tafsiran kategori KPS.

Dari data diatas dapat disimpulkan seperti pada table dibawah ini : Tabel 3.4

Contoh Lembar Observasi KPS

Kriteria Skor

3 2 1 0

Mengamati, melalui :

1. Menggunakan beberapa alat indera 2. Mengidentifikasi. persamaan objek yang

diamati.

3. Mengidentifikasi perbedaan objek yang diamati.

Mengklasifikasi, melalui :

1. Mencari persamaan objek dalam suatu kelompok

2. Mencari perbedaan objek dalam suatu kelompok

3. Membandingkan suatu objek Merencanakan percobaan, melalui :

1. Menentukan alat/bahan/sumber yang akan digunakan.

2. Menentukan apa yang akan diamati, dicatat. 3. Menentukan langkah kerja.

Menafsirkan hasil pengamatan dan menarik kesimpulan, melalui :

1. Menggabung berbagai informasi yang terpisah menjadi sebuah pernyataan yang bermakna.

2. Kesimpulan lengkap dan tepat sesuai data yang ada.


(31)

39

Erma Sulastyana, 2014

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Menjawab pertanyaan.

Jumlah Skor Jumlah Nilai Keterangan/Deskripsi

Jumlah Nilai = ( Jumlah Skor x 100 ) : 18 Tabel 3.5

Keterangan Jumlah Skor KPS

Skor Deskripsi Jumlah Skor

3 Terdapat 3 kriteria : Bagus Sekali 14-18

2 Terdapat 2 kriteria : Bagus 10-14

1 Terdapat 1 kriteria : Cukup 5-9

0 Tidak terdapat kriteria : Berlatih lagi 0-4

Tabel 3.6

Keterangan Jumlah Nilai KPS

Skor Deskripsi Jumlah Nilai

3 Terdapat 3 kriteria : Bagus Sekali 80-100

2 Terdapat 2 kriteria : Bagus 60-80

1 Terdapat 1 kriteria : Cukup 50-60

0 Tidak terdapat kriteria : Berlatih lagi 0-40

Sementara untuk pencapaian KPS siswa dilihat dari IPK (Indeks Prestasi Kelompok) pada subjek yang peneliti teliti adalah dengan menentukan kategori pencapaian KPS dari segi kognitif adalah menggunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan :


(32)

40

Erma Sulastyana, 2014

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Mean = Rata-rata Kelas

SMI = Skor maksimum aspek

Tabel 3.7

Klasifikasi Persentase IPK

Persentase Kategori

>90% Sangat Terampil

75 % - 89 % Terampil

55 % - 74 % Cukup Terampil

31% - 54 % Kurang Terampil

<30% Sangat Kurang Terampil

Panggabean, (dalam Sa’adah, 2011)

Setelah selesai menganalisa data, maka langkah selanjutnya adalah pemberian makna terhadap hasil analisis, sehingga peneliti dapat merefleksikan apa yang terjadi, dan merencanakan kembali pembelajaran selanjutnya dengan baik.


(33)

78 Erma Sulastyana, 2014

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI A.Simpulan

Berdasarkan kajian dan temuan-temuan dalam penelitian, penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan keterampilan proses siswa dalam pembelajaran IPA khususnya pada materi tentang tanah. Seara umum penelitian ini dapat disimpulkan bahwa keterampilan proses siswa pada mata pelajaran IPA tentang tanah pada kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Cibogo mengalami peningkatan dengan menerapkan metode eksperimen. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa simpulan yang diperoleh yaitu sebagai berikut: 1. Perencanaan pembelajaran pada materi tentang tanah dengan menerapkan metode eksperimen untuk meningkatkan keterampilan proses siswa dilaksanakan selama tiga siklus. Perencanaan pembelajaran dimlai dengan pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang menggunakan metode eksperimen dan menerapkan pendekatan keterampilan proses pada setiap siklusnya.

2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen terdiri dari tahap perencaaan eksperimen, tahap pelaksanaan eksperimen dan tahap tindak lanjut eksperimen. Hal itu menjadi acuan untuk menilai aktivitas siswa maupun guru dalam pembelajaran menggunakan metode eksperimen. Di akhir pembelajaran siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Presentase aktivitas guru maupun siswa dengan menggunakan metode ekserimen mengalami peningkatan pada tiap siklusnya, yaitu aktivitas guru pada siklus I adalah 81,6 %, siklus II adalah 91% dan siklus III adalah 100 %. Sedangkan aktivitas siswa yaitu siklus I sebsar 81,4 %, siklus II adalah 90,7 % dan siklus III sebesra 100 %. Dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen, siswa dapat termotivasi untuk belajar lebih aktif, kreatif, inovatif, hal ini terlihat dari kemampuan siswa dalam melakukan percobaan mempresentasikan hasil kerja kelompok, siswa berani dalam mencurahkan pendapat di depan kelas dan dapat


(34)

79

Erma Sulastyana, 2014

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengahargai teman kelompok dalam memberikan pendapat saat berdiskusi. Begitu pula kerjasama dalam kelompok terlihat saling mendukung. Hal ini pun terbukti dari meningkatnya nilai LKS pada setiap siklus, yaitu pada siklus I perolehan nilai yang didapat sebesar 87,5 meningkat sebesar 6,25 poin atau 6,25% menjadi 93,75 pada siklus II dan menjadi 98,75 pada siklus III atau meningkat sebesar 5 poin, secara keseluruhan peningkatan perolehan nilai 11,25 poin atau 11,25 %. Peningkatan nilai siswa juga terjadi pada hasil tes siswa dimana nilai rata-rata pre-test pada siklus I sebesar 51,33 dan postest siklus I menjadi 69,67. Pada siklus II meningkat menjadi nilai rata-rata pre-test sebesar 66 dan post-test sebesar 82,67 dan pada siklus III lebih meningkat lagi menjadi nilai rata-rata pre-test 74,67 dan nilai rata-rata post-test menjadi 92,67. 3. Setelah guru melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan metodee

eksperimen, terlihat peningkatan pada perolehan nilai keterampilan proses siswa yaitu nilai rata-rata keterampilan proses mengamati pada siklus I sebesar 2,07, siklus II sebesar 2,53, dan siklus III sebesar 3. Nilai rata-rata keterampilan proses mengklasifikasi pada siklus I sebesar 1,8, siklus II sebesar 2,47, dan siklus III sebesar 3. Nilai rata-rata keterampilan prosws merancanakan percobaan pada siklus I sebesar 2,07, siklus II sebesar 2,8, dan siklus III sebesar 3. Dan yang terakhir adalah nilai rata-rata keterampilan proses siswa menyimpulkan pada siklus I sebesar 1,93, siklus II sebesar 2,53, dan siklus III sebesar 3. Maka data ini membuktikan dengan menerapkan metode eksperimeni dapat meningkatkan hasil keterampilan proses siswa pada mata pelajaran IPA tentang tanah.

B.Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan diatas, sebagai implikasi dari hasil penelitian ini dikemukakan beberapa rekomendasi yang diharapkan dapat memberikan sumbangan penelitian dalam upaya perbaikan kegiatan pembelajaran di sekolah dasar khususnya dalam penerapan metode pembelajaran eksperimen yaitu : 1. Bagi Guru


(35)

80

Erma Sulastyana, 2014

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Metode pembelajaran eksperimen dapat dijadikan sebagai salah satu metoe pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru untuk meningkatkan keterampilan proses siswa dalam pembelajaran IPA tentang tanah. Diharapkan guru juga dapat menstimulasi siswa agar dapat termotivasi untuk aktif dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen. Guru harus mempunyai kemampuan untuk memperhatikan peserta didik secara individual mampu merancang strategi pembelajaran, kemampuan dalam melakukan penelitian (evaluasi). Hendaknya guru mencoba penerapan metode eksperimen, karena melalui penerapan metode eksperimn terbukti dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa dapat meningkat.

2. Bagi Siswa

Setelah pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen diharapkan siswa dapat termotivasi untuk belajar lebih aktif, kreatif, inovatif dalam proses pembelajaran. Hal ini juga berfungsi untuk dapat membantu siswa yang nilainyamasih belum memuaskan sehingga keterampilan proses sains siswa dapat meningkat hal itu berbanding lurus dengan hasil belajar siswa..

3. Bagi Peneliti Lain

Bagi peneliti lain yang berminat untuk melakukan atau melanjutkan penelitian tentang penerapan metode eksperimen dimungkinkan terbuka lebar. Hal ini dikarenakan penelitian ini masih terbatas bahkan jauh dari kesempurnaan baik dalam ruang lingkup yang teliti maupun dalam kaitannya dengan aspek lain. Untuk peneliti lain juga diharapkan mempersiapkan secara matang perlengkapan atau keperluan yang dibutuhkan untuk menunjang pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen agar hasil yang didapatkan bisa lebih memuaskan daripada peneliti sebelumnya.


(36)

81

Erma Sulastyana, 2014

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2009. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Cartono. 2007. Metode dan Pendekatan dalam Pembelajaran Sains. Bandung : PPS UPI.

Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar Mata

Pelajaran IPA SD/MI. Jakarta : Depdiknas.

Dewi, S. 2008. Keterampilan Proses Sains. Bandung : Tinta Emas Publishing.

Eva, N. 2013. Penerapan Metode Eksperimen dalam Upaya Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya Di Kelas V SDN Sukahegar. Skripsi UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Hamalik, O. 2007. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT Bumi Aksara. Iskandar, M. Srini. 1997. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Depdikbud.

Kasbolah, E.S, Kasihani. 1999. Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Depdikbud. Bandung.

Komalasari. 2012. Pengaruh Metode Inkuiri Terhadap Kemampuan Keterampilan

Proses Sains Siswa Mata Pelajaran IPA Di Sekolah Dasar Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Skripsi UPI Bandung. Tidak

diterbitkan.

Krisnawati, H. 2006. Ketererampilan Proses Sains Siswa SMP Dalam Praktikum

Guided Inquiry Pada Subkonsep Pencemaran Tanah. Skripsi UPI

Bandung. Tidak diterbitkan.

Putra Rizema S.2013. Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains. Jember : DIVA Press.

Rositawaty, S. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Untuk Sekolah Dasar

Kelas V. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Rustaman, N. 1996. Penilaian Keterampilan Proses IPA di Sekolah Dasar. Depdikbud Dikjen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Samatowa, U. 2006. Bagaimana membelajarkan IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas Dikjen Dikti.


(37)

82

Erma Sulastyana, 2014

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sapriati A, dkk.2008. Pembelajaran IPA di SD. Jakarta : Universitas Terbuka.

Sa’adah. 2011. Penerapan Metode Eksperimen Pada Pembelajaran IPA tentang Energi Panas dan Bunyi Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains.

Skripsi UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Semiawan, Conny dkk. 1990. Pendekatan Keterampilan Proses ‘Bagaimana

Mengaktifkan Siswa Dalam Belajar’. Jakarta: PT Gramedia.

Setyastuti, D. 2013. Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses

Siswa Pada Pembelajaran IPA Pokok Bahasan Cahaya. Skripsi. Skripsi

UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Suparman. 2011. Penerapan Metode Eksprimen Pembelajaran IPA Topik Perubahan

Sifat Benda Untuk Mencari Prestasi Belajar Siswa. Skripsi UPI Bandung.

Tidak diterbitkan.

Suryani, Y. 2012. Penerapan Pendekatan Inkuiri Untuk Mrningkatkan Keterampilan

Proses Siswa Pada Pembelajaran IPA Pokok Bahasan Gerak Benda.


(1)

40

Mean = Rata-rata Kelas

SMI = Skor maksimum aspek

Tabel 3.7

Klasifikasi Persentase IPK

Persentase Kategori

>90% Sangat Terampil

75 % - 89 % Terampil

55 % - 74 % Cukup Terampil

31% - 54 % Kurang Terampil

<30% Sangat Kurang Terampil

Panggabean, (dalam Sa’adah, 2011) Setelah selesai menganalisa data, maka langkah selanjutnya adalah pemberian makna terhadap hasil analisis, sehingga peneliti dapat merefleksikan apa yang terjadi, dan merencanakan kembali pembelajaran selanjutnya dengan baik.


(2)

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI A.Simpulan

Berdasarkan kajian dan temuan-temuan dalam penelitian, penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan keterampilan proses siswa dalam pembelajaran IPA khususnya pada materi tentang tanah. Seara umum penelitian ini dapat disimpulkan bahwa keterampilan proses siswa pada mata pelajaran IPA tentang tanah pada kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Cibogo mengalami peningkatan dengan menerapkan metode eksperimen. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa simpulan yang diperoleh yaitu sebagai berikut: 1. Perencanaan pembelajaran pada materi tentang tanah dengan menerapkan metode eksperimen untuk meningkatkan keterampilan proses siswa dilaksanakan selama tiga siklus. Perencanaan pembelajaran dimlai dengan pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang menggunakan metode eksperimen dan menerapkan pendekatan keterampilan proses pada setiap siklusnya.

2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen terdiri dari tahap perencaaan eksperimen, tahap pelaksanaan eksperimen dan tahap tindak lanjut eksperimen. Hal itu menjadi acuan untuk menilai aktivitas siswa maupun guru dalam pembelajaran menggunakan metode eksperimen. Di akhir pembelajaran siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Presentase aktivitas guru maupun siswa dengan menggunakan metode ekserimen mengalami peningkatan pada tiap siklusnya, yaitu aktivitas guru pada siklus I adalah 81,6 %, siklus II adalah 91% dan siklus III adalah 100 %. Sedangkan aktivitas siswa yaitu siklus I sebsar 81,4 %, siklus II adalah 90,7 % dan siklus III sebesra 100 %. Dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen, siswa dapat termotivasi untuk belajar lebih aktif, kreatif, inovatif, hal ini terlihat dari kemampuan siswa dalam melakukan percobaan mempresentasikan hasil kerja kelompok, siswa berani dalam mencurahkan pendapat di depan kelas dan dapat


(3)

79

mengahargai teman kelompok dalam memberikan pendapat saat berdiskusi. Begitu pula kerjasama dalam kelompok terlihat saling mendukung. Hal ini pun terbukti dari meningkatnya nilai LKS pada setiap siklus, yaitu pada siklus I perolehan nilai yang didapat sebesar 87,5 meningkat sebesar 6,25 poin atau 6,25% menjadi 93,75 pada siklus II dan menjadi 98,75 pada siklus III atau meningkat sebesar 5 poin, secara keseluruhan peningkatan perolehan nilai 11,25 poin atau 11,25 %. Peningkatan nilai siswa juga terjadi pada hasil tes siswa dimana nilai rata-rata pre-test pada siklus I sebesar 51,33 dan postest siklus I menjadi 69,67. Pada siklus II meningkat menjadi nilai rata-rata pre-test sebesar 66 dan post-test sebesar 82,67 dan pada siklus III lebih meningkat lagi menjadi nilai rata-rata pre-test 74,67 dan nilai rata-rata post-test menjadi 92,67. 3. Setelah guru melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan metodee

eksperimen, terlihat peningkatan pada perolehan nilai keterampilan proses siswa yaitu nilai rata-rata keterampilan proses mengamati pada siklus I sebesar 2,07, siklus II sebesar 2,53, dan siklus III sebesar 3. Nilai rata-rata keterampilan proses mengklasifikasi pada siklus I sebesar 1,8, siklus II sebesar 2,47, dan siklus III sebesar 3. Nilai rata-rata keterampilan prosws merancanakan percobaan pada siklus I sebesar 2,07, siklus II sebesar 2,8, dan siklus III sebesar 3. Dan yang terakhir adalah nilai rata-rata keterampilan proses siswa menyimpulkan pada siklus I sebesar 1,93, siklus II sebesar 2,53, dan siklus III sebesar 3. Maka data ini membuktikan dengan menerapkan metode eksperimeni dapat meningkatkan hasil keterampilan proses siswa pada mata pelajaran IPA tentang tanah.

B.Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan diatas, sebagai implikasi dari hasil penelitian ini dikemukakan beberapa rekomendasi yang diharapkan dapat memberikan sumbangan penelitian dalam upaya perbaikan kegiatan pembelajaran di sekolah dasar khususnya dalam penerapan metode pembelajaran eksperimen yaitu : 1. Bagi Guru


(4)

80

Metode pembelajaran eksperimen dapat dijadikan sebagai salah satu metoe pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru untuk meningkatkan keterampilan proses siswa dalam pembelajaran IPA tentang tanah. Diharapkan guru juga dapat menstimulasi siswa agar dapat termotivasi untuk aktif dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen. Guru harus mempunyai kemampuan untuk memperhatikan peserta didik secara individual mampu merancang strategi pembelajaran, kemampuan dalam melakukan penelitian (evaluasi). Hendaknya guru mencoba penerapan metode eksperimen, karena melalui penerapan metode eksperimn terbukti dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa dapat meningkat.

2. Bagi Siswa

Setelah pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen diharapkan siswa dapat termotivasi untuk belajar lebih aktif, kreatif, inovatif dalam proses pembelajaran. Hal ini juga berfungsi untuk dapat membantu siswa yang nilainyamasih belum memuaskan sehingga keterampilan proses sains siswa dapat meningkat hal itu berbanding lurus dengan hasil belajar siswa..

3. Bagi Peneliti Lain

Bagi peneliti lain yang berminat untuk melakukan atau melanjutkan penelitian tentang penerapan metode eksperimen dimungkinkan terbuka lebar. Hal ini dikarenakan penelitian ini masih terbatas bahkan jauh dari kesempurnaan baik dalam ruang lingkup yang teliti maupun dalam kaitannya dengan aspek lain. Untuk peneliti lain juga diharapkan mempersiapkan secara matang perlengkapan atau keperluan yang dibutuhkan untuk menunjang pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen agar hasil yang didapatkan bisa lebih memuaskan daripada peneliti sebelumnya.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2009. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Cartono. 2007. Metode dan Pendekatan dalam Pembelajaran Sains. Bandung : PPS UPI.

Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar Mata Pelajaran IPA SD/MI. Jakarta : Depdiknas.

Dewi, S. 2008. Keterampilan Proses Sains. Bandung : Tinta Emas Publishing.

Eva, N. 2013. Penerapan Metode Eksperimen dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya Di Kelas V SDN Sukahegar. Skripsi UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Hamalik, O. 2007. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT Bumi Aksara. Iskandar, M. Srini. 1997. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Depdikbud.

Kasbolah, E.S, Kasihani. 1999. Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Depdikbud. Bandung.

Komalasari. 2012. Pengaruh Metode Inkuiri Terhadap Kemampuan Keterampilan Proses Sains Siswa Mata Pelajaran IPA Di Sekolah Dasar Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Skripsi UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Krisnawati, H. 2006. Ketererampilan Proses Sains Siswa SMP Dalam Praktikum Guided Inquiry Pada Subkonsep Pencemaran Tanah. Skripsi UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Putra Rizema S.2013. Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains. Jember : DIVA Press.

Rositawaty, S. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Rustaman, N. 1996. Penilaian Keterampilan Proses IPA di Sekolah Dasar.

Depdikbud Dikjen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Samatowa, U. 2006. Bagaimana membelajarkan IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas Dikjen Dikti.


(6)

82

Sapriati A, dkk.2008. Pembelajaran IPA di SD. Jakarta : Universitas Terbuka.

Sa’adah. 2011. Penerapan Metode Eksperimen Pada Pembelajaran IPA tentang Energi Panas dan Bunyi Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains. Skripsi UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Semiawan, Conny dkk. 1990. Pendekatan Keterampilan Proses ‘Bagaimana

Mengaktifkan Siswa Dalam Belajar’. Jakarta: PT Gramedia.

Setyastuti, D. 2013. Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Pada Pembelajaran IPA Pokok Bahasan Cahaya. Skripsi. Skripsi UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Suparman. 2011. Penerapan Metode Eksprimen Pembelajaran IPA Topik Perubahan Sifat Benda Untuk Mencari Prestasi Belajar Siswa. Skripsi UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Suryani, Y. 2012. Penerapan Pendekatan Inkuiri Untuk Mrningkatkan Keterampilan Proses Siswa Pada Pembelajaran IPA Pokok Bahasan Gerak Benda. Skripsi UPI Bandung. Tidak diterbitkan.