PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI KONDUKTOR DAN ISOLATOR PANAS.
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI
KONDUKTOR DAN ISOLATOR PANAS
( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VI SDN. Cileungsi 06 Kabupaten Bogor )
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
Nani Wahyuningsih 1008162
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG 2013
(2)
Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1
==================================================================
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI
KONDUKTOR DAN ISOLATOR PANAS
( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VI SDN. Cileungsi 06 Kabupaten Bogor )
Oleh
Nani Wahyuningsih 1008162
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Nani Wahyuningsih 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2011
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
LEMBAR PENGESAHAN
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI
KONDUKTOR DAN ISOLATOR PANAS
( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VI SDN. Cileungsi 06 Kabupaten Bogor )
Oleh
NANI WAHYUNINGSIH NIM 1008162
Disetujui dan Disahkan Oleh : Pembimbing I
Dr. H. Babang Robandi, M. Pd NIP : 196108141986031001
Pembimbing II
Drs. Agus Fany Chandra Wijaya, M. Pd NIP : 198108122005011003
Diketahui,
Ketua Jurusan Pedagogik Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia
Dr. H. Babang Robandi, M. Pd NIP : 196108141986031001
(4)
ABSTRAK
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI
KONDUKTOR DAN ISOLATOR PANAS Oleh
Nani Wahyuningsih 1008162
Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya nilai hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA yaitu pokok bahasan konduktor dan isolator panas. Hal ini ditandai nilai siswa yang mencapai KKM hanya 21 siswa atau sekitar 55% , sedangkan siswa yang belum mencapai KKM sekitar 17 siswa atau 45%. Nilai KKM yang harus dicapai oleh siswa pada mata pelajaran IPA adalah 76. Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah cara guru dalam melaksanakan pembelajaran masih bersifat verbalisme yaitu hanya menggunakan metode ceramah sehingga siswa cenderung pasif. Penelitian ini ditunjukkan pada penerapan metode eksperimen dalam pembelajaran IPA pokok bahasan konduktor dan isolator panas terhadap kehidupan sehari-hari. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah memperoleh gambaran tentang perencanaan, pelaksanaan dan hasil pembelajaran dengan penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi konduktor dan isolator panas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dikembangkan menurut Arikunto dengan dua siklus, yang pada setiap siklusnya dilakukan satu tindakan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VI semester I SDN. Cileungsi 06 Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor yang berjumlah 38 siswa. Hasil penelitian dengan menggunakan penerapan metode eksperimen pada pembelajaran IPA menunjukkan adanya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa, selain itu siswa terlihat senang, antusias dan aktif dalam proses pembelajaran. Pada siklus pertama persentase nilai siswayang mencapai KKM adalah 82%. Pada siklus kedua mengalami peningkatan menjadi 95%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA pokok bahasan konduktor dan isolator panas.
(5)
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN ………..i
ABSTRAK ……….ii
KATA PENGANTAR ………..iii
DAFTAR ISI ………..v
DAFTAR TABEL ………..viii
DAFTAR GAMBAR ………ix
DAFTAR GRAFIK ………...x
DAFTAR LAMPIRAN ………....xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………..1
B. Rumusan Masalah ………..…….3
C. Indikator Pencapaian ………...3
D. Hipotesis Tindakan ……….…….3
E. Tujuan Penelitian ………4
F. Manfaat Penelitian ……….…….4
(6)
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Metode Eksperimen ………..8
1. Kelebihan Metode Eksperimen ……….9
2. Kelemahan Metode Eksperimen ……….10
B. Penerapan Metode Eksperimen pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)………...11
C. Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar ………12
1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam ………12
2. Karakteristik Pembelajaran IPA ………..14
D. Hasil Belajar ………..16
E. Materi Pembelajaran ……….17
BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode, Model dan Alur Penelitian ………..25
B. Subjek dan Lokasi Penelitian ………29
C. Teknik Pengumpulan Data ………31
D. Teknik Pengolahan Data ………...32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi tentang Sekolah ……….35
B. Hasil Penelitian………..43
C. Pembahasan ………...58
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan …..……….60
(7)
B. Saran ………..61
DAFTAR PUSTAKA………..63
LAMPIRAN – LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP
(8)
BAB I
PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah
Ilmu Pengetahuan Alam merupakan konsep dan pembelajaran alam serta
mempunyai hubungan alam yang sangat luas terkait dengan kehidupan manusia.
Dengan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang begitu pesat
sangat mempengaruhi perkembangan dalam dunia pendidikan terutama
pendidikan IPA di Indonesia. Perkembangan ini menggugah para pendidik di
sekolah dasar untuk merancang dan melaksanakan pendidikan yang terarah dan
lebih baik.
Kita sebagai pendidik ingin mempunyai anak didik yang pandai, berakhlak
mulia, aktif, kreatif serta mempunyai motivasi yang tinggi, sehingga ketika
mereka lulus dapat menjadi manusia yang berguna bagi keluarga, masyarakat,
negara dan agama. Oleh karena itu, kewajiban pendidik bukan hanya mentransfer
ilmu saja, akan tetapi dapat mendidik ke arah yang lebih baik, memotivasi siswa,
memberi suasana belajar yang menyenangkan agar mereka dapat berkembang
semaksimal mungkin. Maka sebagai pendidik dalam mengajar harus dapat
mengetahui strategi atau metode pembelajaran yang tepat, agar tujuan yang kita
harapkan tercapai.
Pembelajaran IPA merupakan pelajaran yang kurang menyenangkan bagi
siswa apabila guru dalam kegiatan pembelajarannya tidak menggunakan metode
yang tepat. Guru cenderung hanya menggunakan metode ceramah sehingga
(9)
2
cenderung mempelajari konsep-konsep yang ada dengan cara menghafal. Kondisi
yang demikian ini mengakibatkan lemahnya minat siswa untuk mempelajari IPA
yang berakibat rendahnya hasil belajar siswa dan menimbulkan motivasi belaja
siswa menurun.
Hal ini terjadi pula di SDN. Cileungsi 06 yang terbukti dengan adanya hasil
ulangan harian yang diperoleh kelas VI sangat rendah, masih banyak siswa yang
mendapat nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Dari 38 orang
siswa hanya 55% (21 orang)siswa yang telah mencapai nilai KKM sedangkan
45% (17 orang) siswa belum mampu mencapai nilai KKM dan harus diadakan
remedial atau pengulangan materi pembelajaran. Padahal SDN. Cileungsi 06 telah
menetapkan standar ketuntasan minimal yaitu 76. Jika hal ini tidak dicari solusi
pemecahannya, maka akan berdampak negatif terhadap hasil belajar siswa kelas
VI SDN. Cileungsi 06.
Untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat menciptakan
suasana belajar yang kondusif, siswa aktif dan antusias terhadap pembelajaran
kreatif terhadap hal-hal yang baru, efektif dan menyenangkan bagi siswa supaya
tujuan siswa tercapai, guru harus dapat menggunakan metode pembelajaran yang
tepat. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode eksperimen.
Karena dengan menggunakan metode eksperimen siswa dapat lebih percaya atas
kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri dari pada hanya
menerima kata guru atau buku saja sehingga hasil belajar siswa dapat tahan lama.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan suatu
(10)
„‟Penerapan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Materi Konduktor dan Isolator Panas ”
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “ Apakah penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA tentang konduktor dan isolator panas di kelas VI SDN. Cileungsi 06 Semester I tahun ajaran 2012 / 2013 “?
Rumusan masalah umum dapat dirinci sebagai berikut :
1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran IPA dengan menerapkan metode
eksperimen pada materi konduktor dan isolator panas?
2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran IPA dengan menerapkan metode
eksperimen pada materi konduktor dan isolator panas?
3. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA?
C.Indikator Pencapaian
Berdasarkan data tersebut maka peneliti akan mengadakan PTK dengan
target penelitian nilai hasil belajar siswa maksimal mencapai 95% atau 36
orang nilai siswa di atas KKM. Karena sisanya yang 5% atau 2 siswa harus
dibelajarkan secara khusus, tidak bisa secara klasikal.
D.Hipotesis Tindakan
Dengan penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar
(11)
4
SDN. Cileungsi 06 Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor Semester I tahun
ajaran 2012 – 2013.
E.Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan umum penelitian tindakan
kelas ini adalah untuk mengetahui gambaran hasil penerapan metode eksperimen
untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi tentang
konduktor dan isolator panas kelas VI semester I SDN. Cileungsi 06 tahun ajaran
2012 -2013. Sedangkan secara khusus tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk memperoleh gambaran tentang perencanaan pembelajaran dengan
penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar IPA tentang
konduktor dan isolator panas di kelas VI SDN. Cileungsi 06 Kecamatan
Cileungsi Kabupaten Bogor semester I tahun ajaran 2012 -2013.
2. Untuk memperoleh gambaran tentang pelaksanaan pembelajaran dengan
penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar IPA tentang
konduktor dan isolator panas di kelas VI SDN. Cileungsi 06 Kecamatan
Cileungsi Kabupaten Bogor semester I tahun ajaran 2012 – 2013.
3. Untuk memperoleh gambaran tentang hasil pembelajaran dengan penerapan
metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar IPA tentang konduktor
dan isolator panas di kelas VI SDN. Cileungsi 06 Kecamatan Cileungsi
Kabupaten Bogor tahun ajaran 2012 – 2013.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini terdiri dari dua manfaat yaitu manfaat teoritis dan
(12)
1. Manfaat teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan berharga
dalam upaya mengembangkan konsep pembelajaran atau strategi pembelajaran
dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan metode eksperimen.
2. Manfaat praktis
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Siswa
a. Dengan menggunakan metode eksperimen, siswa dapat mengembangkan
potensi yang dimilikinya.
b. Dengan menggunakan metode eksperimen dapat meningkatkan motivasi
siswa sehingga mengurangi kebosanan dalam belajar.
c. Dengan menggunakan metode eksperimen, dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.
2. Bagi Guru
a. Dapat memperbaiki proses dan hasil pembelajaran
b. Dapat menambah wawasan bagi guru tentang pembelajaran yang dapat
menciptakan suasana pembelajaran yang aktif sehingga meningkatkan hasil
belajar siswa.
c. Dapat mengembangkan dan meningkatkan kinerjanya secara profesional.
3. Bagi Sekolah
a. Sebagai masukan yang berharga bagi SDN. Cileungsi 06 dalam upaya
meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA, sehingga akan
(13)
6
4. Bagi Peneliti
a. Sebagai masukan dan acuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan
berfikir khususnya dalam penerapan metode eksperimen yang dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa.
G.Definisi Operasional
1. Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah suatu metode pembelajaran yang dilakukan
murid untuk melakukan percobaan – percobaan mengenai benda-benda dan bahan yang termasuk konduktor dan isolator panas. Untuk melakukan
percobaan pada materi tersebut membutuhkan alat dan bahan. Alat-alat yang
digunakan pada topik tentang benda-benda konduktor panas diantaranya
adalah lilin, korek api, sendok stainlees steel, sendok plastik, pensil, sumpit,
peniti, paku, batu, garpu stainless steel. Sedangkan pada topik tentang
bahan-bahan konduktor dan isolator panas, bahan yang digunakan adalah
kaca, kain, kertas, kayu dan logam stainless steel. Sebelum siswa melakukan
percobaan, tempat duduk siswa dikondisikan oleh guru dan dalam
pembentukan kelompok ditentukan oleh guru. Siswa diberikan pedoman
berupa Lembar Kerja Siswa (LKS), agar dapat mempermudah siswa dalam
melakukan percobaan.
2. Hasil Belajar
Hasil Belajar adalah perubahan tingkah laku atau tindakan yang dicapai
oleh siswa setelah mengalami proses kegiatan belajar mengajar selama satu
(14)
adalah kemampuan siswa yang diperoleh setelah melakukan proses
pembelajaran melalui post test siklus I sampai siklus II sehingga mengalami
(15)
BAB III
METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN
A.Metode, Model dan Alur Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian praktis yang
dilakukan di kelas dan bertujuan untuk memperbaiki praktek pembelajaran
dan meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga hasil belajar siswa
meningkat. Di samping implementasi tindakan untuk memecahkan masalah,
penelitian ini merupakan suatu proses yang dinamis dimulai dari
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
Bentuk penelitian tindakan kelas dipilih penulis dengan alasan guru
kelas secara langsung menemukan adanya masalah dalam proses
pembelajaran, khususnya dalam mata pelajaran IPA. Selain itu, penulis
memiliki harapan dengan jenis penelitian tindakan kelas maka perbaikan
serta peningkatan hasil pembelajaran akan meningkat, terutama dalam
pembelajaran IPA.
2. Model Penelitian
Seperti yang telah kita ketahui di atas, PTK dilaksanakan melalui proses
pengkajian berdaur, yang terdiri dari 4 tahap, yaitu merencanakan,
melaksanakan, tindakan mengamati, dan melakukan refleksi, tahapan ini
(16)
3. Alur Penelitian
Pelaksanaan PTK dilaksanakan dalam II siklus, yaitu siklus I dan
siklus II sampai tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas ( Arikunto2006:16 ) Pelaksanaan
Pengamatan
SIKLUS I
Refleksi
Perencanaan
Pelaksanaan Perencanaan
Pengamatan
Refleksi SIKLUS II
(17)
27
a. Rencana Penelitian Tindakan Kelas Siklus I dan II
1) Rencana Penelitian
Pengkajian Standar Isi tahun 2006 dan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan SDN. Cileungsi 06, menelaah konsep yang terdapat dalam
Mata pelajaran IPA di kelas VI.
Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk 1x
pertemuan sesuai dengan pokok bahasan yang disajikan dalam setiap
pertemuan , menyusun langkah-langkah kegiatan untuk merencanakan
eksperimen atau praktikum yang sudah disesuaikan dengan tujuan
pembelajaran, menyusun LKS, menyusun instrumen penilaian,
menyiapkan alat dan sumber belajar yang digunakan serta menyiapkan
instrumen observasi.
Pembelajaran berlangsung di dalam kelas. Metode yang digunakan
adalah metode eksperimen . Pada siklus I topik yang dieksperimenkan
adalah tentang benda-benda konduktor dan isolator panas. Sedangkan
pada topik siklus II adalah tentang bahan-bahan konduktor panas
Guru memulai kegiatan pembelajaran dengan apersepsi yaitu
berdoa sebelum pembelajaran dimulai, mengecek kehadiran siswa,
mengatur siswa dan tempat duduk siswa, serta menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa.
Pada tahap kegiatan inti yaitu eksplorasi, guru menggali pemahaman
siswa dengan mengajukan pertanyaan tentang konduktor dan isolator
(18)
melakukan percobaan secara berkelompok. Siswa dibagi menjadi tujuh
kelompok, setiap kelompok terdiri dari lima atau enam siswa, dalam
pembentukan kelompok ditentukan oleh guru dan tempat duduk
dikondisikan atau diatur oleh guru.
Kemudian guru membagikan Lembar Kerja Siswa sebagai pedoman
untuk siswaserta alat dan bahan yang diperlukan. Setiap kelompok, siswa
diminta untuk melakukan kegiatan percobaan sesuai dengan petunjuk
yang tertera di LKS. Selama siswa melakukan percobaan, guru
membimbing siswa sambil melakukan penilaian. Setelah siswa
melakukan percobaan, siswa diminta mengisi LKS yang telah tersedia.
Kemudian hasil pekerjaan siswa dibahas bersama-sama dengan cara
perwakilan dari masing kelompok mempresentasikan di depan kelas.
Setelah itu hasil kerja kelompok siswa dikumpulkan untuk dinilai.
Setelah percobaan selesai dilakukan, pada kegiatan konfirmasi, guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal
yang belum diketahui oleh siswa, meluruskan kesalahpahaman dan
memberikan penguatan. Kemudian pada kegiatan terakhir guru bersama
siswa menyimpulkan hasil percobaannya yang ditulis di papan tulis.
Setelah itu siswa diminta untuk mengerjakan post test dan memberikan
pekerjaaan rumah.
2) Tindakan
Pada tahap ini guru melaksanakan pembelajaran IPA yang telah
(19)
29
eksperimen. Peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai
dengan alokasi yang telah ditentukan yaitu kegiatan awal 10 menit,
kegiatan inti 50 menit, kegiatan akhir 10 menit. Maka waktu
keseluruhan menjadi 70 menit yang dilaksanakan pada satu kali
pertemuan. Penelitian tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada tanggal
19 Desember 2012 dengan meteri benda-benda konduktor panas.
Sedangkan penelitian tindakan kelas siklus II dilaksanaka pada tanggal
20 Desember 2012 dengan materi bahan-bahan konduktor panas.
3) Observasi
Dibantu oleh teman sejawat melakukan observasi kegiatan belajar
mengajar IPA dengan menggunakan lembar observasi. Hal yang
diobservasi yaitu aktivitas guru dan siswa selama kegiatan belajar
mengajar berlangsung.
4) Refleksi
Refleksi dilakukan setelah proses pembelajaran selesai. Guru
mendiskusikan hasil observasi dengan kolabolatornya tentang kegiatan
belajar mengajar yang telah dilakukan. Dari data tersebut guru
mendapat umpan balik tentang bagaimana pembelajaran IPA yang telah
dilaksanakannya dan bagaimana aktivitas siswa, sehingga guru dapat
menentukan perbaikan pembelajaran sebagai bahan untuk menyusun
tindakan pada siklus kedua.
A.Subjek dan Lokasi Penelitian
(20)
Subjek penelitian adalah siswa kelas VIF SDN. Cileungsi 06
Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor. Dengan jumlah siswa 38 siswa
yang terdiri dari 24 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Alasan peneliti
melakukan penelitian tindakan kelas di SDN. Cileungsi 06 ini antara lain :
a. Sebagai tempat peneliti bekerja, sehingga tidak mengganggu tugas pokok
peneliti yang merupakan salah satu tenaga pengajar di SDN. Cileungsi
06.
b. Agar mudah mengidentifikasi dan merumuskan permasalahan karena
masalah yang diteliti merupakan masalah yang dialami peneliti.
c. Subjek penelitian adalah siswa yang sehari-hari dihadapi peneliti,
sehingga peneliti lebih memahami karakteristik subjek.
d. Ingin menerapkan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan
menggunakan penerapan metode eksperimen.
e. Ingin meningkatkan layanan pembelajaran di SDN. Cileungsi 06
sehingga siswa terpacu meningkatkan prestasi hasil belajarnya.
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di tempat peneliti mengajar yakni SDN.
Cileungsi 06 Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor yang beralamat di
jalan Camat Enjan No. 6 Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor. Kode Pos
16820.
3. Lamanya Penelitian
Lamanya penelitian diperkirakan selama kurang lebih tiga bulan, mulai
(21)
31
B.Teknik Penumpulan Data
1. Teknik Pengmpulan Data
Dalam penelitian ini langkah-langkah yang ditempuh untuk
mengumpulkan data yaitu dengan cara sebagai berikut :
a. Observasi
Observasi dilakukan ketika obsrvasi awal dan observasi ketika
melakukan tindakan pada setiap siklus. Observasi awal dilakukan untuk
mendapatkan data hasil nilai formatif siswa pada pokok bahasan sebelum
tindakan serta aktivitas siswa dan guru sebelum tindakan. Observasi
ketika tindakan dilakukan pada setiap siklus untuk mendapatkan data
tentang aktivitas guru dan siswa pada setiap siklus.
Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas 2
jenis yaitu lembar observasi untuk mengamati aktivitas guru dalam
proses pembelajaran dan lembar observasi untuk mengamati aktivitas
siswa selama proses pembelajaran berlangsung yang meliputi aktivitas
siswa selama melakukan kegiatan eksperimen.
b. Tes
Tes yang digunakan untuk mendapatkan data tentang pemahaman
siswa secara individual terhadap konsep yang telah dipelajari. Pemberian
tes berupa tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda. Data yang diambil
yaitu hasil tes pada setiap siklus.
2. Alat Pengumpulan Data
(22)
a. Pedoman Observasi
Untuk memperoleh data tentang aktivitas guru dan siswa poses
pembelajaran berlangsung (lembar observasi terlampir)
b. Soal
Untuk memperoleh data mengenai pengetahuan siswa tentang materi
konduktor dan isolator panas pada setiap siklus (lembar evaluasi terlampir)
D. Teknik Pengolahan Data
1. Teknik pengolahan data hasil observasi
Pengolahan data hasil observasi dilakukan melalui tahap-tahap sebagai
berikut :
a. Reduksi Data
Data hasil observasi diseleksi dengan cara memilah dan memilih
data yang diperlukan dan membuang yang tidak diperlukan.
b. Klasifikasi Data
Mengklasifikasikan data yang diperoleh dari siklus I dan siklus II
dengan mengacu pada RPP. Tujuannya untuk mengetahui aktivitas guru
dan siswa yang diharapkan dan yang tidak diharapkan terjadi untuk
mengetahui hasil belajar siswa yang diperoleh.
c. Display Data
Mendeskripsikan data yang sudah diperoleh baik dalam bentuk
narasi, uraian atau dalam bentuk tabel juga grafik.
(23)
33
Menafsirkan data hasil belajar dan mengaitkannya dengan hasil
observasi
e. Refleksi
Meninjau kembali perencanaan dan pelaksanaan yang telah
dilakukan dengan cara melihat kekuatan serta kelemahan, kemudian
membuat perencanaan untuk mengatasi kelemahan tersebut.
2. Teknik Pengolahan Data Hasil Tes
a. Scoring (Penskoran)
kriteria penilaian pada pos tes siklus I dan siklus II adalah berupa pilihan
gandayang berjumlah 10 soal, dimana setiap soal mempunyai bobot skor 10,
apabila siswa dapat menjawab dengan benar sehingga skor maksimal yang
dapat diperoleh adalah 100.
Nilai = Jumlah jawaban yang benar X 100 Jumlah seluruh soal
1) Penilaian terhadap jawaban siswa.
Setelah penskoran setiap butir jawaban, langkah selanjutnya adalah
menjumlahkan skor yang diperoleh masing-masing siswa.
2) Pengelompokkan nilai tes dengan rentang nilai
Setelah penskoran, lalu hasil tes dikelompokkan dengan rentang nilai
tertentu untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian ranah kognitif
siswa.
(24)
1) Rata-rata hitung hasil belajar siswa, dapat diperoleh dengan
menggunakan rumus :
X = ∑ x N
Keterangan :
X = Rata-rata nilai pos test
∑x = Jumlah keseluruhan nilai siswa N = Jumlah siswa
2) Penentuan nilai rata-rata tes dari seluruh siswa yang mengikuti tes.
Tahap ini dilakukan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa secara
klasikal.
Ketuntasan Belajar = ∑ S ≥ 76 X 100% N
Keterangan :
TB = Ketuntasan Belajar
∑ S ≥ 76 = Jumlah siswa yang mendapat nilai lebih besar dari atau sama dengan 76
N = Jumlah siswa
(25)
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN A.Simpulan
Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) mengenai penerapan
metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran
IPA di SDN. Cileungsi 06 Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor tentang
materi konduktor dan isolator panas dapat disimpulkan bahwa :
1. Perencanaan pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah
perencanaan pembelajaran yang menggunakan metode eksperimen dan
terbukti dapat digunakan pada perencanaan pembelajaran di siklus I dan
II. Pada perencanaan pembelajaran di siklus I sudah cukup baik walaupun
masih ada yang harus di perbaiki. Perencanaan pembelajaran di siklus I
dijadikan acuan untuk perbaikan perencanaan di siklus II. Sehingga pada
perencanaan pembelajaran di siklus II dalam kegiatan eksperimen siswa
berperan aktif dan antusias.
2. Pelaksanaan pembelajaran IPA menggunakan penerapan metode
eksperimen berjalan dengan baik dan mendapatkan hasil yang memuaskan.
Hal ini dapat terlihat dari aktivitas guru dan siswa. Dimana siswa terlihat
aktif dan antusias dalam proses pembelajaran,
begitu pula guru hanya
sebagai fasilitator telah melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan
perencanaan.
3. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA meteri konduktor dan isolator
(26)
eksperimen. Hal ini ditunjukkan oleh perolehan nilai rata-rata siswa pada
siklus I yaitu 86,32 kemudian mengalami peningkatan pada siklus II yaitu
Yaitu 96,32. Peningkatan ini karena usaha peneliti untuk memperbaiki
pembelajaran pada setiap siklus.
B.Saran
Berdasarkan pada simpulan di atas, ada beberapa saran yang ingin peneliti
sampaikan, diantaranya adalah :
1. Bagi Guru
a. Guru sedapat mungkin berusaha mengembangkan dan memperbaiki
kualitas proses pembelajaran terutama dalam pembelajaranIPA di kelas
VI SDN. Cileungsi 06 Kabupaten Bogor.
b. Bagi guru yang belum menggunakan metode eksperimen dalam proses
pembelajaran IPA, maka sebaiknya menggunakan metode eksperimen
karena sudah terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa, keaktifan
dan antusias siswa dalam belajar.
c. Sebaiknya guru dapat memberikan pengalaman yang berbeda,
bervariasi serta menciptakan situasi belajar yang menyenangkan
melalui pengamatan dan contoh kongkret, agar dapat meningkatkan
hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran.
d. Dalam proses pembelajaran, guru berusaha menggunakan media yang
sesuai dengan meteri dan menarik perhatian siswa serta membuat
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang baik agar kegiatan
(27)
62
2. Bagi Sekolah
a. Sebaiknya sekolah menyediakan peralatan atau bahan-bahan yang
diperlukan dalam proses pembelajaran IPA, agar dapat memudahkan
melakukan percobaan.
3. Bagi Peneliti Lain
a. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan melakukan penelitian serupa
dengan jangkauan dan sasaran yang lebih luas agar dapat memperkuat
(28)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2006). PenelitianTindakanKelas.Jakarta :BumiAksara
Asy’ari, Muslichah. (2011). HakekatPembelajaran IPA di SD. Tersediadi :
www.sekolahdasar.net/2011/05/hakekat-pembelajaran-ipa-di-sekolah.html. {akses 12 November 2012}
Dimyati, Mudjiono. (2012). PengertianHasilBelajar.Tersediadi :juprimalino. Blogspot.com/2012/02/definisi.pengertian-hasil-belajar.html. {akses 13 November 2012}
Djamarah.(2011). PengertianMetodeEksperimen.Tersediadi : http ://
himitsuqalbu.wordpress.com/2011/11/03/metode-eksperimen/). {akses 13 November 2012}
Hamalik.(2012). PengertianHasilBelajar.Tersediadi :juprimalino.
blogspot.com/2012/02/definisi.pengertian-hasil-belajar.html. {akses 13 November 2012}
Haryanto.(2006). Sains.Jakarta :Erlangga
Hermawan, Ruswandi. (2010). MetodePenelitianPendidikan SD. Bandung : UPI.Press.
Id.scribd.com/doc/17087298/karakteristik-pembelajaran-IPA-SD. {akses 12 November}
Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan. (2006). Jakarta : SDN. Cileungsi 06 PedomanPenulisanKaryaIlmiah. (2010). UPI.
Poedjiati. (2011).HakekatPembelajaran IPA di SD. Tersediadi :
www.sekolah dasar.net/2011/05/hakekat-pembelajaran-ipa-di-sekolah.html. { akses 12 November 2012 }
(29)
64
Roestiyah.(2011). PengertianMetodeEksperimen.Tersediadi :http ://
himitsuqalbu.wordpress.com/2011/11/03/metode-eksperimen/). {akses 13 November 2012}
Sagala, Syaiful. (2010). KonsepdanMaknaPembelajaran.Bandung : CV. Alfabeta.
(1)
34
1) Rata-rata hitung hasil belajar siswa, dapat diperoleh dengan menggunakan rumus :
X = ∑ x N
Keterangan :
X = Rata-rata nilai pos test
∑x = Jumlah keseluruhan nilai siswa
N = Jumlah siswa
2) Penentuan nilai rata-rata tes dari seluruh siswa yang mengikuti tes. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa secara klasikal.
Ketuntasan Belajar = ∑ S ≥ 76 X 100% N
Keterangan :
TB = Ketuntasan Belajar
∑ S ≥ 76 = Jumlah siswa yang mendapat nilai lebih besar dari atau
sama dengan 76 N = Jumlah siswa
(2)
Nani Wahyuningsih , 2013
Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Konduktor Dan Isolator Panas
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN SARAN A.Simpulan
Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) mengenai penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA di SDN. Cileungsi 06 Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor tentang materi konduktor dan isolator panas dapat disimpulkan bahwa :
1. Perencanaan pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah perencanaan pembelajaran yang menggunakan metode eksperimen dan terbukti dapat digunakan pada perencanaan pembelajaran di siklus I dan II. Pada perencanaan pembelajaran di siklus I sudah cukup baik walaupun masih ada yang harus di perbaiki. Perencanaan pembelajaran di siklus I dijadikan acuan untuk perbaikan perencanaan di siklus II. Sehingga pada perencanaan pembelajaran di siklus II dalam kegiatan eksperimen siswa berperan aktif dan antusias.
2. Pelaksanaan pembelajaran IPA menggunakan penerapan metode eksperimen berjalan dengan baik dan mendapatkan hasil yang memuaskan. Hal ini dapat terlihat dari aktivitas guru dan siswa. Dimana siswa terlihat aktif dan antusias dalam proses pembelajaran,
begitu
pula guru hanya sebagai fasilitator telah melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan perencanaan.3. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA meteri konduktor dan isolator panas mengalami peningkatan setelah menggunakan penerapan metode
(3)
61
eksperimen. Hal ini ditunjukkan oleh perolehan nilai rata-rata siswa pada siklus I yaitu 86,32 kemudian mengalami peningkatan pada siklus II yaitu
Yaitu 96,32. Peningkatan ini karena usaha peneliti untuk memperbaiki pembelajaran pada setiap siklus.
B.Saran
Berdasarkan pada simpulan di atas, ada beberapa saran yang ingin peneliti sampaikan, diantaranya adalah :
1. Bagi Guru
a. Guru sedapat mungkin berusaha mengembangkan dan memperbaiki kualitas proses pembelajaran terutama dalam pembelajaranIPA di kelas VI SDN. Cileungsi 06 Kabupaten Bogor.
b. Bagi guru yang belum menggunakan metode eksperimen dalam proses pembelajaran IPA, maka sebaiknya menggunakan metode eksperimen karena sudah terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa, keaktifan dan antusias siswa dalam belajar.
c. Sebaiknya guru dapat memberikan pengalaman yang berbeda, bervariasi serta menciptakan situasi belajar yang menyenangkan melalui pengamatan dan contoh kongkret, agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran.
d. Dalam proses pembelajaran, guru berusaha menggunakan media yang sesuai dengan meteri dan menarik perhatian siswa serta membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang baik agar kegiatan belajar berjalan dengan baik.
(4)
2. Bagi Sekolah
a. Sebaiknya sekolah menyediakan peralatan atau bahan-bahan yang diperlukan dalam proses pembelajaran IPA, agar dapat memudahkan melakukan percobaan.
3. Bagi Peneliti Lain
a. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan melakukan penelitian serupa dengan jangkauan dan sasaran yang lebih luas agar dapat memperkuat pentingnya eksperimen.
(5)
63
Nani Wahyuningsih , 2013
Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Konduktor Dan Isolator Panas
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2006). PenelitianTindakanKelas.Jakarta :BumiAksara
Asy’ari, Muslichah. (2011). HakekatPembelajaran IPA di SD. Tersediadi : www.sekolahdasar.net/2011/05/hakekat-pembelajaran-ipa-di-sekolah.html. {akses 12 November 2012}
Dimyati, Mudjiono. (2012). PengertianHasilBelajar.Tersediadi :juprimalino. Blogspot.com/2012/02/definisi.pengertian-hasil-belajar.html. {akses 13 November 2012}
Djamarah.(2011). PengertianMetodeEksperimen.Tersediadi : http ://
himitsuqalbu.wordpress.com/2011/11/03/metode-eksperimen/). {akses 13 November 2012}
Hamalik.(2012). PengertianHasilBelajar.Tersediadi :juprimalino.
blogspot.com/2012/02/definisi.pengertian-hasil-belajar.html. {akses 13 November 2012}
Haryanto.(2006). Sains.Jakarta :Erlangga
Hermawan, Ruswandi. (2010). MetodePenelitianPendidikan SD. Bandung : UPI.Press.
Id.scribd.com/doc/17087298/karakteristik-pembelajaran-IPA-SD. {akses 12 November}
Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan. (2006). Jakarta : SDN. Cileungsi 06 PedomanPenulisanKaryaIlmiah. (2010). UPI.
Poedjiati. (2011).HakekatPembelajaran IPA di SD. Tersediadi :
www.sekolah dasar.net/2011/05/hakekat-pembelajaran-ipa-di-sekolah.html. { akses 12 November 2012 }
(6)
Nani Wahyuningsih , 2013
Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Konduktor Dan Isolator Panas
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Roestiyah.(2011). PengertianMetodeEksperimen.Tersediadi :http ://
himitsuqalbu.wordpress.com/2011/11/03/metode-eksperimen/). {akses 13 November 2012}
Sagala, Syaiful. (2010). KonsepdanMaknaPembelajaran.Bandung : CV. Alfabeta.