PENGARUH KREDIT BERMASALAH TERHADAP RENTABILITAS BANK JABAR BANTEN CABANG PUSAT BANDUNG TAHUN 2005-2012.

(1)

PENGARUH KREDIT BERMASALAH TERHADAP RENTABILITAS BANK JABAR BANTEN CABANG PUSAT BANDUNG TAHUN 2005-2012

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun oleh : RIANY ARYATI

NIM. 0907010

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

PENGARUH KREDIT BERMASALAH TERHADAP RENTABILITAS BANK JABAR BANTEN CABANG PUSAT BANDUNG TAHUN 2005-2012

Oleh Riany Aryati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Riany Aryati 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

PENGARUH KREDIT BERMASALAH TERHADAP RENTABILITAS BANK JABAR BANTEN CABANG PUSAT BANDUNG TAHUN 2005-2012

Riany Aryati

Pembimbing : Dr. Hj. Meta Arief, M.Si.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh kredit bermasalah terhadap rentabilitas Bank Jabar Banten Tahun 2005-2012. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif dengan menggunakan analisis korelasi. Pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumentasi, teknik statistik yang digunakan adalah analisis korelasi product moment, koefisien determinasi, dan uji keberartian koefisien korelasi (uji t).

Hasil uji statistik koefisien determinasi menjelaskan kontribusi pengaruh kredit bermasalah terhadap rentabilitas adalah sebesar 0,89%. Hal ini menunjukkan varian yang terjadi pada rentabilitas 0,89% ditentukan oleh varian yang terjadi pada kredit bermasalah. Artinya kredit bermasalah hanya berpengaruh sebesar 0,89% terhadap rentabilitas Bank Jabar Banten.

Selanjutnya hasil uji keberartian korelasi (uji t) yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian ini menyatakan bahwa sedangkan besar dengan taraf nyata 0,05 dan dk = 6. Setelah membandingkan antara yang memiliki nilai lebih besar daripada maka dinyatakan diterima dan ditolak. Jadi, koefisien korelasi antara kredit bermasalah dengan rentabilitas sebesar 0,09423 menyatakan pengaruh kredit bermasalah tidak signifikan terhadap rentabilitas Bank Jabar Banten.


(5)

EFFECT OF NON-PERFORMING LOANS TO PROFITABILITY BANK JABAR BANTEN MAIN BRANCH IN BANDUNG 2005-2012

Riany Aryati

Advicer : Dr. Hj. Meta Arief, M.Si.

ABSTRACT

This study aims to determine how the effect of non-performing loans to profitability Bank Jabar Banten Year 2005-2012. This study used a descriptive and verificative method using correlation analysis. Data was collected by a documentation study, a statistical technique used is the product moment correlation analysis, coefficient of determination, and test the significance of the correlation coefficient (t-test).

The result of Statistical test from coefficient of determination explained the contribution of non-performing loans to profitability has an amount of 0.89%. It suggests that varians occur in profitability of 0.89% was determined by a variant that occurs in non-performing loans. It means that only non-performing loans has an amount of 0.89% to profitability Bank Jabar Banten.

The result of the correlation significance test (t test) which used to examine the hypothesis of this study stated that = 0.23185 while large = -1.943 with significance level of 0.05 and df = 6. After comparing the which has a value greater than the stated accepted and rejected. Thus, the correlation coefficient between non-performing loans to profitability has an amount of 0.09423 which stated that non-performing loans has no significant effect to profitability Bank Jabar Banten.


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 6

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6

1.4. Kegunaan Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1. Bank ... 8

2.2. Sumber Dana Bank... 15

2.3. Pengertian Kredit... 16

2.4. Prinsip-prinsip Pemberian Kredit ... 20

2.4.1. Aspek-aspek Penilaian Kredit ... 26

2.4.2. Prosedur dan Pemberian Kredit ... 27

2.4.3. Penggolongan Kualitas Kredit ... 29

2.5. Kredit Bermasalah ... 31

2.5.1. Pengertian Kredit Bermasalah... 31

2.5.2. Penyebab Kredit Bermasalah ... 33

2.5.3. Dampak Kredit Bermasalah ... 34

2.5.4. Teknik Penyelesaian Kredit Macet ... 35

2.6. Rentabilitas ... 36

2.6.1. Pengertian Rentabilitas ... 36

2.6.2. Analisis Tingkat Rentabilitas ... 37

2.7. Penelitian Terdahulu ... 40

2.8. Kerangka Pemikiran ... 42

2.9. Hipotesis ... 45

BAB III METODE PENELITIAN ... 47

3.1. Desain Penelitian ... 47

3.2. Definisi dan Operasionalisasi Variabel ... 48

3.2.1. Definisi Variabel ... 48

3.2.2. Operasionalisasi Variabel... 49

3.3. Sumber Data ... 50

3.4. Teknik Pengumpulan Data ... 50

3.5. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 51


(7)

3.5.3. Koefisien Determinasi ... 54

3.5.4. Uji Keberartian Koefisien Korelasi (Uji t) ... 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 56

4.1. Gambaran dan Objek Penelitian ... 56

4.1.1. Profil Perusahaan ... 56

4.1.2. Visi dan Misi Perusahaan ... 60

4.1.3. Layanan Bank... 60

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ... 64

4.2.1. Kredit Bermasalah (Non Performing Loan) ... 64

4.2.2. Rentabilitas ... 67

4.3. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis Penelitian ... 71

4.3.1. Analisis Korelasi ... 71

4.3.2. Koefisien Determinasi ... 72

4.3.3. Uji Keberartian Koefisien Korelasi (Uji t) ... 73

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian ... 74

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 77

5.1. Kesimpulan... 77

5.2. Saran ... 78

DAFTAR PUSTAKA ... 79 LAMPIRAN


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Rentabilitas Berdasarkan ROA Bank Jabar Banten ... 3 Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 49 Tabel 4.1 Non Performing Loan (NPL) Bank Jabar Banten Tahun

2005-2012 ... 65 Tabel 4.2 Rentabilitas Bank Jabar Banten Tahun 2005-2012 ... 68 Tabel 4.3 Tabel Perhitungan Korelasi... 71


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Grafik Perkembangan Return on Assets (ROA) Bank Jabar

Banten Periode 2005-2012 ... 4 Gambar 2.1 Alur Pemikiran Logis ... 45 Gambar 2.2 Model Hubungan Antar Variabel Penelitian ... 45 Gambar 4.1 Grafik Perkembangan NPL Bank Jabar BantenTahun

2005-2012... 67 Gambar 4.2 Grafik Perkembangan ROA Bank Jabar Banten Tahun

2005-2012... 70


(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Peranan perbankan sangat mempengaruhi kegiatan-kegiatan ekonomi suatu negara. Bank dapat dikatakan sebagai darahnya perekonomian suatu negara. Oleh karena itu kemajuan suatu bank di suatu negara dapat pula dijadikan ukuran kemajuan negara yang bersangkutan. Semakin maju suatu negara, maka semakin besar peranan perbankan dalam mengendalikan Negara tersebut. Artinya keberadaan dunia perbankan semakin dibutuhkan pemerintah dan masyarakatnya.

Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu Negara sangatlah besar. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai kegiatan keuangan selalu membutuhkan jasa bank. Oleh karena itu saat ini dan di masa yang akan datang kita tidak akan dapat lepas dari dunia perbankan, jika hendak menjalankan aktivitas keuangan, baik perorangan maupun lembaga, baik sosial maupun perusahaan.

Lalu timbul pertanyaan apa sebenarnya yang dimaksud dengan bank, apa saja kegiatan bank dan bagaimana fungsinya bagi masyarakat. Menurut Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.


(11)

Bagi masyarakat yang kekurangan dana atau membutuhkan dana untuk membiayai suatu usaha atau kebutuhan rumah tangga dapat menggunakan pinjaman ke bank. Kepada masyarakat yang akan diberikan pinjaman diberikan berbagai persyaratan yang harus segera dipenuhi. Masyarakat peminjam juga dikenakan bunga dan biaya administrasi yang besarnya tergantung masing-masing bank.

Sedangkan untuk pihak bank, kredit menjadi sumber pendapatan dan keuntungan bank yang terbesar. Di samping itu kredit juga merupakan jenis kegiatan menanamkan dana yang sering menjadi penyebab utama bank menghadapi masalah besar. Oleh karena itu, tidak berlebihan apabila dikatakan bahwa stabilitas usaha bank sangat dipengaruhi oleh keberhasilan mereka mengelola kredit. Usaha bank yang berhasil mengelola kreditnya akan berkembang, sedangkan usaha bank yang selalu dirongrong kredit bermasalah akan mundur.

Menurut Hariyani (2010), kredit bermasalah ialah :

kredit yang tergolong kredit kurang lancar, kredit diragukan, dan kredit macet. Istilah kredit bermasalah telah digunakan Perbankan Indonesia sebagai terjemahan problem loan yang merupakan istilah yang sudah lazim digunakan di dunia internasional. Berdasarkan pendapat ini maka dapat disimpulkan bahwa kredit macet adalah sebagian dari kredit bermasalah. Tingkat kesehatan bank salah satunya diukur dari tingkat rasio kredit bermasalah (non-performing loan) atau biasa dikenal sebagai “Rasio NPL”.

Bank memperoleh laba dari bunga kredit, namun dalam memperoleh laba ini juga bank tidak terlepas dari kredit bermasalah. Kredit bermasalah akan mengganggu tingkat laba, jadi salah satu faktor yang dipengaruhi kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) adalah rentabilitas.

Pengertian rentabilitas menurut Hariyani (2010), “rentabilitas merupakan rasio yang mengukur efektivitas perusahaan dalam memperoleh laba, atau dengan


(12)

kata lain rentabilitas merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan

untuk menghasilkan laba.”

“Rentabilitas dalam dunia perbankan dapat dihitung dengan return on

assets yang selanjutnya disingkat ROA. ROA digunakan untuk mengukur

kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba sebelum pajak) yang dihasilkan dari rata-rata total aset bank yang bersangkutan”, Hariyani (2010). Semakin besar tingkat keuntungan, maka semakin besar pula ROA yang dicapai bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Berikut ini disajikan data mengenai tingkat rentabilitas Bank Jabar Banten periode 2005-2012 yang diukur dengan Return on Assets (ROA).

Tabel 1.1

Data Rentabilitas Berdasarkan ROA Bank Jabar Banten

Tahun ROA (%) Naik (%) Turun (%)

2005 2,87 - -

2006 2,36 - 0,51

2007 2,42 0,06 -

2008 3,58 1,16 -

2009 3,04 - 0,54

2010 2,81 - 0,13

2011 2,42 - 0,39

2012 2,14 - 0,28


(13)

Dari tabel diatas, keadaan Return on Assets (ROA) pada Bank Jabar Banten tahun 2005-2010 dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 1.1

Grafik Perkembangan Return on Assets (ROA) Bank Jabar Banten Periode 2005-2012

Berdasarkan Tabel 1.1 dan Gambar 1.1, menyajikan perkembangan rentabilitas yang diukur dengan Return on Assets (ROA) pada Bank Jabar Banten selama delapan tahun. Pada tahun 2008, ROA Bank Jabar Banten sudah mencapai prestasi yang bagus karena memperoleh nilai ROA sebesar 3,58%. Tetapi dapat kita lihat pada tahun 2009 sampai 2012, ROA Bank Jabar Banten mengalami penurunan yang drastis secara berturut-turut. Hal ini dapat menjadi masalah bagi perusahaan, meskipun dalam empat tahun tersebut nilai ROA masih berada diatas standar minimal yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

Standar minimal dalam kerangka penentuan kinerja keuangan bank yang ditentukan oleh Bank Indonesia (PBI No. 6/10/PBI/2004) yaitu sebesar 1,50%. Peraturan Bank Indonesia, yaitu PBI No. 6/9/PBI/2004 pasal 2 ayat 2 tentang

2,87%

2,36% 2,42% 3,58%

3,04%

2,81% 2,42%

2,14%

1,50% 1,50% 1,50% 1,50% 1,50% 1,50% 1,50% 1,50%

0,00% 0,50% 1,00% 1,50% 2,00% 2,50% 3,00% 3,50% 4,00%

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Perkembangan ROA


(14)

Tindak Lanjut Pemeriksaan Bank dan Pengawasan dan Penetapan Status Bank mengemukakan bahwa bank yang dinilai memiliki potensi kesulitan yang dapat membahayakan kelangsungan usahanya adalah bank yang salah satu kriterianya memuat kategori NPL di atas 5% secara netto dari total kredit. Oleh karena itu, bank dituntut untuk semakin hati-hati dalam penyaluran dananya. Hal ini dapat dicapai apabila perbankan menerapkan pola kerja yang efisien, inovatif, dan produktif.

Dari hal tersebut, dapat diperhatikan bahwa rentabilitas merupakan hal yang penting bagi bank terutama dalam penilaian kinerja keuangan bank. Bank harus menjaga rentabilitasnya untuk menjaga keberlangsungan usahanya. Pendapatan bank merupakan hal yang amat penting bagi bank karena pendapatan bank dapat menjamin kontinuitas bank yang bersangkutan, dapat membayar dividen pemegang saham bank, merupakan tolok ukur tingkat kesehatan bank, merupakan tolok ukur baik atau buruknya manajemen bank, dapat meningkatkan daya saing bank yang bersangkutan, dan meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada bank yang bersangkutan. Demikian penelitian ini penting untuk diteliti khususnya pada ROA yang berguna untuk mengukur seberapa besar kredit bermasalah itu berpengaruh terhadap ROA.

Maka penulis bermaksud untuk menganalisa dan mengkaji permasalahan

ini dan mengambil judul “Pengaruh Kredit Bermasalah terhadap Rentabilitas


(15)

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana deskripsi kredit bermasalah di Bank Jabar Banten Cabang Pusat Bandung.

2. Bagaimana deskripsi rentabilitas Bank Jabar Banten Cabang Pusat Bandung.

3. Bagaimana pengaruh kredit bermasalah terhadap rentabilitas Bank Jabar Banten Cabang Pusat Bandung.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

1. Mengetahui deskripsi kredit bermasalah di Bank Jabar Banten Cabang Pusat Bandung.

2. Mengetahui deskripsi rentabilitas Bank Jabar Banten Cabang Pusat Bandung.

3. Mengetahui pengaruh kredit bermasalah terhadap rentabilitas Bank Jabar Banten Cabang Pusat Bandung.

1.4. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan nilai guna yang besar bagi berbagai pihak, seperti :

1. Kegunaan praktis a. Kreditur (Perbankan)

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan data untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan


(16)

dalam merubah tingkat suku bunga kredit dan pengaruhnya terhadap peningkatan kredit macet. Selain itu juga dapat dijadikan bahan evaluasi atas kebijakan yang pernah dijalankan sebelumnya.

b. Akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan tambahan referensi sebagai bahan kajian baru dalam mempelajari pokok bahasan mengenai perbankan khususnya perkreditan.

2. Kegunaan teoritis

Untuk memberikan sumbangan pikiran terhadap pengembangan ilmu pengetahuan ekonomi mengenai pengaruh kredit bermasalah terhadap rentabilitas dan dapat digunakan sebagai dasar perluasan penelitian yang berhubungan dengan faktor-faktor fundamental lainnya yang dikaitkan dengan rentabilitas pada penelitian selanjutnya.


(17)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Suatu penelitian memerlukan adanya metode penelitian karena metode penelitian merupakan rangkaian langkah yang harus ditempuh oleh peneliti secara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu, yaitu untuk mencari pemecahan atas permasalahan yang telah dirumuskan. Menurut Efferen (2008: 48)

“desain penelitian merupakan framework dari suatu penelitian”. Sehingga dapat

dikatakan bahwa desain penelitian diperlukan untuk melakukan penelitian mulai dari tahap awal hingga sampai pada tahap pelaporan hasil penelitian.

Dalam menganalisis masalah yang akan dibahas, penulis akan menggunakan metode deskriptif dan metode verikatif, menurut Efferen (2008:2),

“penelitian deskriptif bertujuan memberikan gambaran tentang detil-detil spesifik dari sebuah situasi, lingkungan sosial, atau hubungan”. Menurut Suharsimi

(2006:8) yang dimaksud dengan metode verifikatif adalah “penelitian yang bertujuan mengecek kebenaran hasil penelitian lain atau penelitian sebelumnya”.

Jenis penelitian verifikatif menguji kebenaran suatu hipotesis yang dilakukan melalui pengumpulan data di lapangan.

Berdasarkan pemahaman di atas, maka dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif dan verifikatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk


(18)

menggambarkan tentang suatu gejala atau situasi yang diteliti kemudian menjelaskan hubungan kedua variabel melalui uji hipotesis.

3.2. Definisi dan Operasionalisasi Variabel 3.2.1. Definisi Variabel

Dalam penelitian dapat dipastikan terdapat variabel yang akan diteliti. Variabel dapat diartikan sebagai sesuatu yang dijadikan objek penelitian yang dapat digunakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti. Menurut Suharsimi (2006:86)

menjelaskan bahwa “variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi

titik perhatian suatu penelitian”.

Berdasarkan judul penelitian ini, maka terdapat dua variabel yang akan diteliti, yaitu kredit bermasalah dan rentabilitas bank. Variabel tersebut didefinisikan sebagai berikut :

1. Kredit Bermasalah

Dalam penelitian ini kredit bermasalah disebut sebagai variabel independen yaitu variabel bebas atau variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Yang selanjutnya dalam penelitian ini dinamakan dengan variabel X.

Kredit bermasalah adalah kredit yang pembayaran angsuran pokok atau bunganya tidak sesuai dengan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak peminjam.


(19)

2. Rentabilitas Bank

Dalam penelitian ini peningkatan rentabilitas disebutkan sebagai variabel dependen yaitu variabel terikat artinya variabel yang dipengaruhi atau yaang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Yang selanjutnya dalam penelitian ini dinamakan dengan variabel Y.

Rentabilitas merupakan rasio yang mengukur efektivitas perusahaan dalam memperoleh laba, atau dengan kata lain rentabilitas merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba.

3.2.2. Operasionalisasi Variabel

Seperti yang disebutkan pada Pedoman Operasional Penulisan

Skripsi (POPS, 2013:20), bahwa “operasionalisasi variabel adalah

menjelaskan dimensi (jika ada) dan indikator-indikator dari setiap variabel

penelitian”. Adapun operasionalisasi variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Indikator Skala

Kredit

Bermasalah

Rasio

Rentabilitas


(20)

3.3. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan pada Bank Jabar Banten dengan jenis data sekunder, sumber berupa ikhtisar keuangan yang dikeluarkan oleh Bank Jabar Banten periode 2005-2012 yang diambil dari website Bank Jabar Banten yaitu http://bjb.co.id.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Data yang telah terkumpul akan diolah sebagai bahan atas hipotesis yang telah dirumuskan. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumentasi. Untuk melaksanakan studi dokumentasi, peneliti

menyelidiki “dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah

kehidupan, cerita, biografi, peraturan, kebijakan.” (Sugiyono, 2008:422)

Penelitian ini menggunakan jenis data sekunder yaitu data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui pihak lain atau melalui dokumen. Dalam hal ini, pihak lain tersebut adalah Bank Jabar Banten yang mempublikasikan laporan keuangan tahunan yang diunduh melalui website resmi Bank Jabar Banten.


(21)

3.5. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 3.5.1. Teknis Analisis Data

Analisis data bertujuan untuk menyusun dan mengolah data yang telah diperoleh dan mengelompokkan dalam bentuk tabel atau grafik guna mempermudah dalam membaca informasi yang tersedia pada data tersebut.

Sesuai dengan metode penelitian yang digunakan, untuk mengetahui deskripsi tingkat kredit bermasalah (variabel X) dan rentabilitas bank (variabel Y) yaitu dengan cara mendeskripsikan setiap indikator-indikator dari setiap variabel dari hasil pengumpulan data. Adapun cara untuk menghitung indikator dari setiap variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Menghitung kredit bermasalah

Untuk menghitung besarnya kredit bermasalah adalah sebagai berikut :

(Hariyani, 2010:52) Kredit kurang lancar yaitu kredit yang pembayaran angsuran pokok dan atau bunganya melewati 90 hari dari tanggal jatuh tempo. Sedangkan kredit diragukan yaitu kredit yang pembayaran angsuran pokok dan/atau bunganya melewati 180 hari dari tanggal jatuh tempo. Dan kredit macet yaitu kredit yang pembayaran angsuran pokok dan/atau bunganya melewati 270 hari dari tanggal jatuh tempo.

Dalam Peraturan Bank Indonesia, yaitu PBI No. 6/9/PBI/2004 pasal 2 ayat 2 tentang Tindak Lanjut Pemeriksaan Bank dan Pengawasan dan


(22)

Penetapan Status Bank mengemukakan bahwa bank yang dinilai memiliki potensi kesulitan yang dapat membahayakan kelangsungan usahanya adalah bank yang salah satu kriterianya memuat kategori NPL di atas 5% secara netto dari total kredit.

2. Menghitung rentabilitas

Rasio yang digunakan untuk menghitung rentabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah return on asset (ROA). Untuk menghitung besarnya ROA adalah sebagai berikut :

(Hasibuan, 2007:100) Standar minimal dalam kerangka penentuan kinerja keuangan bank yang ditentukan oleh Bank Indonesia (PBI No. 6/10/PBI/2004) yaitu sebesar 1,50%.

Setelah diperoleh data mengenai NPL dan ROA, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengolahan dan analisis data. Dalam proses pengolahan data ini digunakan teknik analisa statistik. Tes statistik yang digunakan untuk menguji data dengan skala rasio dalam penelitian ini adalah teknik korelasi sederhana. Teknik ini digunakan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen (X) dan variabel dependen (Y) serta bagaimana keeratan hubungan tersebut. Korelasi sederhana yang digunakan adalah korelasi Product Moment.


(23)

3.5.2. Analisis Korelasi

Metode statistik yang akan digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah korelasi product moment. Alasan penulis memakai analisis korelasi karena penelitian ini untuk mengetahui pengaruhnya positif atau negatif dan bukan untuk meramalkan seperti analisis regresi. Menurut Sugiyono (2008:228), “teknik korelasi product moment digunakan untuk

mencari hubungan dua variabel bila data dari kedua variabel berbentuk interval atau ratio, dan sumber data dari kedua variabel atau lebih tersebut

adalah sama”.

Karena variabel dependen dipengaruhi oleh satu variabel independen, maka penulis menggunakan analisis koefisien korelasi dan analisis koefisien determinasi.

Analisis korelasi ini digunakan untuk mengetahui tingkat hubungan dua variabel yaitu antara variabel independent yang diteliti. Apakah mempunyai hubungan yang kuat atau lemah. Kuat atau tidaknya hubungan antara variabel yang terlibat ditunjukkan oleh besarnya koefisien korelasi. Rumus yang digunakan yaitu :

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ } { ∑ ∑ }


(24)

Dimana,

r = Koefisien korelasi

X = Variabel independen (Kredit bermasalah) Y = Variabel dependen (Rentabilitas)

n = Jumlah sampel

3.5.3. Koefisien Determinasi

Besarnya koefisien determinasi adalah kuadrat dari koefisien korelasi yang ditemukan. Hal ini berarti varian yang terjadi pada variabel Y ditentukan oleh varian yang terjadi pada variabel X yang selanjutnya diartikan sebagai pengaruh. Koefisien Determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel kredit bermasalah terhadap rentabilitas dengan rumus sebagai berikut.

(Sudjana, 2004: 246) Dimana,

KD : Koefisien Determinasi r : Nilai koefisien korelasi

3.5.4. Uji Keberartian Koefisien Korelasi (Uji t)

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji keberartian koefisien korelasi (uji t). “Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah korelasi yang diperoleh memiliki arti (tidak bisa


(25)

diabaikan) ataukah tidak. Keberartian korelasi ini diuji melalui hipotesis nol

melawan hipotesis tandingan”. (Sudjana, 2004: 61)

Untuk menilai t hitung digunakan rumus :

√ √

(Sudjana, 2004: 62)

Pengujian hipotesis berfungsi untuk mencari makna dari hubungan variabel kredit bermasalah terhadap rentabilitas. Hipotesis statistik dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

, artinya tidak terdapat pengaruh kredit bermasalah terhadap rentabilitas

, artinya terdapat pengaruh kredit bermasalah terhadap rentabilitas

Selanjutnya, untuk perbandingan hasil dengan nilai digunakan distribusi student- t dengan dk = (n-2). Kriteria pengujian yang digunakan sebagai berikut :

 Jika , maka diterima dan ditolak, artinya kredit bermasalah tidak berpengaruh terhadap rentabilitas Bank Jabar Banten.  Jika , maka ditolak dan diterima, artinya kredit


(26)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh antara kredit bermasalah terhadap rentabilitas Bank Jabar Banten. Variabel kredit bermasalah dikategorikan dalam kelompok kurang lancar, diragukan, dan macet. Variabel rentabilitas dapat dilihat dari rasio Return On Assets (ROA). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan setelah dianalisis dengan menggunakan teori yang ada, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Gambaran kredit bermasalah pada Bank Jabar Banten selama 8 tahun dari tahun 2005 sampai dengan 2012 pada umumnya dapat disimpulkan dalam keadaan baik, meskipun kredit bermasalah pernah mengalami kenaikan yang cukup signifikan tetapi tetap tidak melebihi standar nilai yang sudah ditetapkan BI yaitu sebesar 5%.

2. Gambaran rentabilitas Bank Jabar Banten periode 2005-2012 yang diindikasikan dengan rasio Return on Assets (ROA) dalam keadaan sehat karena masih berada di atas standar nilai yang sudah ditetapkan BI yaitu 1.5%, bahkan cenderung meningkat dari tahun ke tahun.

3. Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, penelitian menghasilkan dan


(27)

antara kredit bermasalah dengan rentabilitas sebesar 0,09423 menyatakan pengaruh kredit bermasalah tidak signifikan terhadap rentabilitas Bank Jabar Banten.

5.2. Saran

Adapun saran yang disampaikan penulis adalah sebagai berikut :

1. Bagi pihak bank, hendaknya terus mengupayakan untuk menurunkan tingkat kredit bermasalah Bank Jabar Banten. Upaya untuk mengetahui hal tersebut diantaranya dapat melakukan analisis penilaian kepada calon debitur dengan cara 5C dan 7P.

2. Meskipun rentabilitas Bank Jabar Banten terhitung dalam keadaan aman, tetapi manajemen bank tetap harus mengoptimalkan keuntungan yang diperoleh dengan upaya meminimalisasi kredit bermasalah yang terjadi. Selain itu juga agar perekonomian bergerak lebih aktif, sehingga fungsi intermediasi bank tetap bertahan dengan baik.

3. Bagi penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah jumlah data agar fluktuasi kredit bermasalah dan rentabilitas lebih spesifik. Selain itu juga disarankan untuk menggunakan variabel-variabel lain karena tidak hanya kredit bermasalah yang berpengaruh terhadap rentabilitas, dapat digunakan pengukur kinerja keuangan lainnya seperti : Capital, Asset, Management,


(28)

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Dendawijaya, Lukman. (2005). Manajemen Perbankan. Bogor : Ghalia Indonesia. Efferen, Sujoko. (2008). Metode Penelitian Akuntansi. Yogyakarta : Graha Ilmu. Harahap, Sofyan Syafri. (2004). Analisis Krisis atas Laporan Keuangan. Jakarta:

Rajawali Pers.

Hariyani, Iswi. (2010). Restrukturisasi dan Penghapusan Kredit Macet. Jakarta: PT Gramedia.

Hasibuan, Malayu S.P. (2007). Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: Bumi Aksara. Husein, Umar. (2008). Desain Penelitian Akuntansi Keperilakuan. Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada.

Kasmir. (2005). Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Kasmir. (2008). Manajemen Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Munawir, S. (2004). Analisis Laporan Keuangan, Edisi Keempat. Yogyakarta:

Liberty.

Program Studi Pendidikan Akuntansi. (2013). Pedoman Operasional Penulisan

Skripsi.

Sembiring, R.K. (2003). Analisis Regresi. Bandung: Penerbit ITB.

Sutojo, Siswanto. (1997). Menangani Kredit Bermasalah: Konsep, Teknik, dan

Kasus. Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo.

Suad Husnan & Enny Pudjiastuti. (2004). Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Yogyakarta: UPP AMP YPKN.

Sudjana. (2004). Analisis Regresi dan Korelasi. Bandung: Tarsito. Sudjana. (2004). Statistika untuk Ekonomi dan Niaga. Bandung: Tarsito. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta.


(29)

Suharsimi, Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Umar, Husein. (2004). Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Jurnal

Karim MZA., Chan, Shok-Gee., and Hassan, S. (2010). “Bank Efficiency and

Performing Loans : Evidence From Malaysia and Singapore”, Prague Economic Paper.

Kolapo, T. Funso. (2012). “Credit Risk and Commercial Banks Performance in Nigeria : A Panel Model Approach”, Australian Journal of Business and Management Reasearch, Vol. 2 No. 2.

Pujiyanti, Sri. (2010). Analisis Kinerja Keuangan Mengenai Tingkat Kesehatan

Bank dengan Menggunakan Metode CAMEL : Studi Kasus Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. dan PT. Bank Bukopin Tbk. Periode 2006-2008. Jakarta: Universitas Gunadharma.

Qin, Xuezhi., and Pastory, Dickson. (2012). “Commercial Banks Profitability Position : The Case of Tanzania”, International Journal of Business and Management, Vol. 7 No. 13.

Rosmiyanti. (2009). Pengaruh Kredit dan Kredit Bermasalah terhadap

Rentabilitas : Studi Kasus Pada Bank BJB Cabang Tasikmalaya.

Tasikmalaya: Jurusan Akuntansi Universitas Siliwangi.

Shahbaz Haneef. (2012). “Impact of Risk Management on Non-Performing Loans

and Profitability of Banking Sector of Pakistan”, International Journal of Business and Social Science, Vol. 3 No. 7.

Suriya. (2012). Pengaruh Faktor Internal Bank dan Faktor Internal Debitur

terhadap Kredit Bermasalah Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Makassar: Jurusan Akuntansi Universitas Hasanuddin.

Utomo, A.P. (2008). Pengaruh Non-Performing Loan terhadap Kinerja

Keuangan Bank Berdasarkan Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, dan Rasio Profitabilitas Pada PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. Jakarta:


(30)

Skripsi dan Tesis

Angga Oktaviana. (2009). Pengaruh Non Performing Loan (NPL terhadap

Rentabilitas Bank Perkreditan Konvensional di Kota Bandung Tahun 2008.

Skripsi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Buyung N., Ahmad. (2009). Analisis Pengaruh NPL, CAR, LDR, dan BOPO

terhadap Profitabilitas Bank (Perbandingan Bank Umum Go Public dan Bank Umum non Go Public di Indonesia Periode Tahun 2005-2007). Tesis.

Semarang: Universitas Diponegoro.

Christian David B. (2008). Pengaruh Non Performing Loan (NPL) terhadap

Profitabilitas (studi kasus pada PT. Bank Negara Indonesia (PERSERO), Tbk.). Skripsi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Desi Sri Utami. (2012). Pengaruh Arus Kas terhadap Tingkat Likuiditas

Keuangan Perusahaan PT. PLN (Persero). Skripsi. Bandung: Universitas

Pendidikan Indonesia.

Prasnanugraha P., Ponttie. (2007). Analisis Pengaruh Rasio-rasio Keuangan

Terhadap Kinerja Bank Umum di Indonesi (Studi Empiris Bank-bank Umum yang Beroperasi di Indonesia). Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro.

Undang-undang

Peraturan Bank Indonesia No. 6/9/PBI2004 tentang tindak lanjut pengawasan dan penetapan status bank.

Peraturan Bank Indonesia No. 6/10/PBI/2004 tentang sistem penilaian tingkat kesehatan bank umum.

Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tentang penilaian kualitas aktiva bank umum.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 tahun 1992.

Sumber Internet


(1)

diabaikan) ataukah tidak. Keberartian korelasi ini diuji melalui hipotesis nol

melawan hipotesis tandingan”. (Sudjana, 2004: 61)

Untuk menilai t hitung digunakan rumus :

√ √

(Sudjana, 2004: 62)

Pengujian hipotesis berfungsi untuk mencari makna dari hubungan variabel kredit bermasalah terhadap rentabilitas. Hipotesis statistik dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

, artinya tidak terdapat pengaruh kredit bermasalah terhadap rentabilitas

, artinya terdapat pengaruh kredit bermasalah terhadap rentabilitas

Selanjutnya, untuk perbandingan hasil dengan nilai digunakan distribusi student- t dengan dk = (n-2). Kriteria pengujian yang digunakan sebagai berikut :

 Jika , maka diterima dan ditolak, artinya kredit bermasalah tidak berpengaruh terhadap rentabilitas Bank Jabar Banten.  Jika , maka ditolak dan diterima, artinya kredit


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh antara kredit bermasalah terhadap rentabilitas Bank Jabar Banten. Variabel kredit bermasalah dikategorikan dalam kelompok kurang lancar, diragukan, dan macet. Variabel rentabilitas dapat dilihat dari rasio Return On Assets (ROA). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan setelah dianalisis dengan menggunakan teori yang ada, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Gambaran kredit bermasalah pada Bank Jabar Banten selama 8 tahun dari tahun 2005 sampai dengan 2012 pada umumnya dapat disimpulkan dalam keadaan baik, meskipun kredit bermasalah pernah mengalami kenaikan yang cukup signifikan tetapi tetap tidak melebihi standar nilai yang sudah ditetapkan BI yaitu sebesar 5%.

2. Gambaran rentabilitas Bank Jabar Banten periode 2005-2012 yang diindikasikan dengan rasio Return on Assets (ROA) dalam keadaan sehat karena masih berada di atas standar nilai yang sudah ditetapkan BI yaitu 1.5%, bahkan cenderung meningkat dari tahun ke tahun.

3. Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, penelitian menghasilkan dan


(3)

antara kredit bermasalah dengan rentabilitas sebesar 0,09423 menyatakan pengaruh kredit bermasalah tidak signifikan terhadap rentabilitas Bank Jabar Banten.

5.2. Saran

Adapun saran yang disampaikan penulis adalah sebagai berikut :

1. Bagi pihak bank, hendaknya terus mengupayakan untuk menurunkan tingkat kredit bermasalah Bank Jabar Banten. Upaya untuk mengetahui hal tersebut diantaranya dapat melakukan analisis penilaian kepada calon debitur dengan cara 5C dan 7P.

2. Meskipun rentabilitas Bank Jabar Banten terhitung dalam keadaan aman, tetapi manajemen bank tetap harus mengoptimalkan keuntungan yang diperoleh dengan upaya meminimalisasi kredit bermasalah yang terjadi. Selain itu juga agar perekonomian bergerak lebih aktif, sehingga fungsi intermediasi bank tetap bertahan dengan baik.

3. Bagi penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah jumlah data agar fluktuasi kredit bermasalah dan rentabilitas lebih spesifik. Selain itu juga disarankan untuk menggunakan variabel-variabel lain karena tidak hanya kredit bermasalah yang berpengaruh terhadap rentabilitas, dapat digunakan pengukur kinerja keuangan lainnya seperti : Capital, Asset, Management,


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Dendawijaya, Lukman. (2005). Manajemen Perbankan. Bogor : Ghalia Indonesia. Efferen, Sujoko. (2008). Metode Penelitian Akuntansi. Yogyakarta : Graha Ilmu. Harahap, Sofyan Syafri. (2004). Analisis Krisis atas Laporan Keuangan. Jakarta:

Rajawali Pers.

Hariyani, Iswi. (2010). Restrukturisasi dan Penghapusan Kredit Macet. Jakarta: PT Gramedia.

Hasibuan, Malayu S.P. (2007). Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: Bumi Aksara. Husein, Umar. (2008). Desain Penelitian Akuntansi Keperilakuan. Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada.

Kasmir. (2005). Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Kasmir. (2008). Manajemen Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Munawir, S. (2004). Analisis Laporan Keuangan, Edisi Keempat. Yogyakarta:

Liberty.

Program Studi Pendidikan Akuntansi. (2013). Pedoman Operasional Penulisan

Skripsi.

Sembiring, R.K. (2003). Analisis Regresi. Bandung: Penerbit ITB.

Sutojo, Siswanto. (1997). Menangani Kredit Bermasalah: Konsep, Teknik, dan

Kasus. Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo.

Suad Husnan & Enny Pudjiastuti. (2004). Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Yogyakarta: UPP AMP YPKN.

Sudjana. (2004). Analisis Regresi dan Korelasi. Bandung: Tarsito. Sudjana. (2004). Statistika untuk Ekonomi dan Niaga. Bandung: Tarsito. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta.


(5)

Suharsimi, Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Umar, Husein. (2004). Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Jurnal

Karim MZA., Chan, Shok-Gee., and Hassan, S. (2010). “Bank Efficiency and Performing Loans : Evidence From Malaysia and Singapore”, Prague Economic Paper.

Kolapo, T. Funso. (2012). “Credit Risk and Commercial Banks Performance in Nigeria : A Panel Model Approach”, Australian Journal of Business and Management Reasearch, Vol. 2 No. 2.

Pujiyanti, Sri. (2010). Analisis Kinerja Keuangan Mengenai Tingkat Kesehatan

Bank dengan Menggunakan Metode CAMEL : Studi Kasus Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. dan PT. Bank Bukopin Tbk. Periode 2006-2008. Jakarta: Universitas Gunadharma.

Qin, Xuezhi., and Pastory, Dickson. (2012). “Commercial Banks Profitability Position : The Case of Tanzania”, International Journal of Business and Management, Vol. 7 No. 13.

Rosmiyanti. (2009). Pengaruh Kredit dan Kredit Bermasalah terhadap

Rentabilitas : Studi Kasus Pada Bank BJB Cabang Tasikmalaya.

Tasikmalaya: Jurusan Akuntansi Universitas Siliwangi.

Shahbaz Haneef. (2012). “Impact of Risk Management on Non-Performing Loans

and Profitability of Banking Sector of Pakistan”, International Journal of Business and Social Science, Vol. 3 No. 7.

Suriya. (2012). Pengaruh Faktor Internal Bank dan Faktor Internal Debitur

terhadap Kredit Bermasalah Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Makassar: Jurusan Akuntansi Universitas Hasanuddin.

Utomo, A.P. (2008). Pengaruh Non-Performing Loan terhadap Kinerja

Keuangan Bank Berdasarkan Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, dan Rasio Profitabilitas Pada PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. Jakarta:


(6)

Skripsi dan Tesis

Angga Oktaviana. (2009). Pengaruh Non Performing Loan (NPL terhadap

Rentabilitas Bank Perkreditan Konvensional di Kota Bandung Tahun 2008.

Skripsi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Buyung N., Ahmad. (2009). Analisis Pengaruh NPL, CAR, LDR, dan BOPO

terhadap Profitabilitas Bank (Perbandingan Bank Umum Go Public dan Bank Umum non Go Public di Indonesia Periode Tahun 2005-2007). Tesis.

Semarang: Universitas Diponegoro.

Christian David B. (2008). Pengaruh Non Performing Loan (NPL) terhadap

Profitabilitas (studi kasus pada PT. Bank Negara Indonesia (PERSERO), Tbk.). Skripsi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Desi Sri Utami. (2012). Pengaruh Arus Kas terhadap Tingkat Likuiditas

Keuangan Perusahaan PT. PLN (Persero). Skripsi. Bandung: Universitas

Pendidikan Indonesia.

Prasnanugraha P., Ponttie. (2007). Analisis Pengaruh Rasio-rasio Keuangan

Terhadap Kinerja Bank Umum di Indonesi (Studi Empiris Bank-bank Umum yang Beroperasi di Indonesia). Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro.

Undang-undang

Peraturan Bank Indonesia No. 6/9/PBI2004 tentang tindak lanjut pengawasan dan penetapan status bank.

Peraturan Bank Indonesia No. 6/10/PBI/2004 tentang sistem penilaian tingkat kesehatan bank umum.

Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tentang penilaian kualitas aktiva bank umum.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 tahun 1992.

Sumber Internet

Bank Jabar Banten. Arsip Laporan Tahunan. [Online]. Tersedia: http://www.bankbjb.co.id/id/4/111/127/211/Annual-Reports.html