PENGARUH KREDIT BERMASALAH TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT KONVENSIONAL DI KOTA BANDUNG TAHUN 2012.
PENGARUH KREDIT BERMASALAH TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT KONVENSIONAL DI KOTA
BANDUNG TAHUN 2012
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun Oleh : Azizah Fauziyah
NIM. 0906509
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
(2)
PENGARUH KREDIT BERMASALAH TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT KONVENSIONAL DI KOTA
BANDUNG TAHUN 2012
Oleh Azizah Fauziyah
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Azizah Fauziyah 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
(4)
PENGARUH KREDIT BERMASALAH TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT KONVENSIONAL DI KOTA
BANDUNG TAHUN 2012
Oleh :
Azizah Fauziyah (0906509)
Pembimbing : Dra. Heraeni Tanuatmodjo, M.M
ABSTRAK
Penelitian ini berawal dari fenomena penurunan kinerja Bank Perkreditan Rakyat Konvensional di Kota Bandung melalui penilaian aspek profitabilitas pada tahun 2011. 28 Bank Perkreditan Rakyat Konvensional yang ada di Kota Bandung memiliki nilai Net Profit Margin (NPM) kurang dari 51% yang berarti profitabilitas bank tidak memadai, laba tidak memenuhi target, serta kurang handalnya bank dalam meningkatkan laba agar kegiatan usahanya tetap berjalan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kredit bermasalah dan profitabilitas, serta untuk mengetahui bagaimana pengaruh kredit bermasalah terhadap profitabilitas menggunakan indikator Net Profit Margin (NPM) pada Bank Perkreditan Rakyat konvensional di Kota Bandung pada tahun 2012.
Objek penelitian ini adalah Bank Perkreditan Rakyat konvensional di Kota Bandung pada tahun 2012. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif dengan bentuk hubungan kausal. Berdasarkan kriteria tertentu, dalam penelitian ini terdapat 20 Bank Perkreditan Rakyat konvensional di Kota Bandung yang menjadi objek penelitian.
Teknik analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa korelasi Product Moment. Berdasarkan hasil perhitungan statistik, dapat diketahui hasil penelitian yang menyatakan bahwa kredit bermasalah berpengaruh negatif terhadap profitabilitas pada Bank Perkreditan Rakyat konvensional di Kota Bandung pada tahun 2012 dengan nilai koefisien korelasinya adalah -0,86 dan nilai koefisien determinasinya sebesar 74%, sisanya dipengaruhi oleh faktor lainnya seperti Good Corporate Governance dan kecukupan modal bank.
(5)
THE INFLUENCE OF NON-PERFORMING LOAN ON PROFITABILITY IN THE CONVENTIONAL BANK PERKREDITAN RAKYAT
IN BANDUNG IN 2012
Written By :
Azizah Fauziyah (0906509)
Supervisor :
Dra. Heraeni Tanuatmodjo, M.M
ABSTRACT
This observation was begun from phenomenon perform decrease of the conventional Bank Perkreditan Rakyat in Bandung by means of evaluation profitability aspect of 2011. 28 the conventional Bank Perkreditan Rakyat in Bandung had valued of Net Profit Margin (NPM) had less than 51%, that’s mean profitability bank not valuable, earning not reach out of target, and un believed bank in increase earning in order to activity their business still.
The objectives of this study were to find out the overview of non-performing loan and profitability and to find out the influence of non-non-performing loan on profitability by using Net Profit Margin (NPM) indicator in the conventional Bank Perkreditan Rakyat in Bandung in 2012.
The object of this study was conventional Bank Perkreditan Rakyat in Bandung in 2012. The method used in this study was associate research in the form of causal relationship. Based on certain criteria, in this study, there were 20 conventional Bank Perkreditan Rakyat in Bandung that became the object of this study.
The technique of statistical analysis used in this study was Product Moment correlation. Based on the result of statistical calculation, it could be known that the result of study showed that the non-performing loan had a negative influence on the profitability in the conventional Bank Perkreditan Rakyat in Bandung in 2012 with the correlation coefficient score about -0.86 and determination coefficient score about 74% and the rest was influenced by other factors like Good Corporate Governance and capital adequacy bank.
(6)
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ... i
Ucapan Terima Kasih ... ii
Daftar Isi ... iv
Daftar Tabel ... vii
Daftar Gambar ... viii
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2Rumusan Masalah Penelitian ... 8
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian ... 8
1.4Kegunaan Penelitian... 9
BAB II LANDASAN TEORI 2.1Bank ... 11
2.1.1 Pengertian Bank ... 11
2.1.2 Jenis-Jenis Bank ... 12
2.2Kredit... 13
2.2.1 Pengertian Kredit ... 13
2.2.2 Unsur-Unsur Kredit ... 14
2.2.3 Klasifikasi Kredit ... 15
2.2.4 Prinsip Kredit ... 17
2.2.5 Kolektibilitas Kredit ... 19
2.3Kredit Bermasalah ... 21
2.3.1 Pengertian Kredit Bermasalah... 21
2.3.2 Penyebab Kredit Bermasalah ... 22
2.3.3 Dampak Kredit Bermasalah ... 23
(7)
2.4Profitabilitas ... 26
2.4.1 Pengertian Profitabilitas ... 26
2.4.2 Pengukuran Tingkat Profitabilitas... 27
2.5Pengaruh Kredit Bermasalah Terhadap Profitabilitas ... 30
2.6Kerangka Pemikiran ... 31
2.7Hipotesis Penelitian ... 38
BAB III METODE PENELITIAN 3.1Desain Penelitian ... 39
3.2Operasionalisasi Variabel... 40
3.3Populasi dan Sampel atau Sumber Data... 41
1. Populasi ... 41
2. Sampel ... 43
3.4Teknik Pengumpulan Data ... 43
3.5Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 44
3.5.1 Analisis Data ... 44
3.5.2 Pengujian Hipotesis ... 46
BAB IV PEMBAHASAN 4.1Gambaran Objek Penelitian ... 48
4.1.1Sejarah Bank Perkreditan Rakyat... 48
4.1.2Definisi Bank Perkreditan Rakyat ... 49
4.1.3Kegiatan Usaha Bank Perkreditan Rakyat ... 50
4.1.4Bank Perkreditan Rakyat Konvensional Kota Bandung ... 52
4.2Deskripsi Hasil Penelitian ... 53
4.2.1Gambaran Kredit Bermasalah Bank Perkreditan Rakyat Konvensional Kota Bandung ... 53
4.2.2Gambaran Profitabilitas Bank Perkreditan Rakyat Konvensional Kota Bandung ... 61
(8)
4.3.1Analisis Data ... 68
1. Analisis Korelasi Product Moment ... 69
2. Analisis Koefisien Determinasi ... 71
4.3.2Pengujian Hipotesis Penelitian ... 72
4.4Pembahasan Hasil Penelitian ... 74
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan ... 79
5.2Saran ... 80 DAFTAR PUSTAKA
(9)
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Profitabilitas (NPM) BPR Konvensional Kota Bandung Tahun 2011 ... 4
Tabel 1.2 Tabel Matriks Kriteria Peringkat Komponen NPM ... 5
Tabel 2.1 Tabel Matriks Kriteria Peringkat Komponen NPM ... 29
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu ... 36
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 41
Tabel 3.2 Jumlah Populasi Dengan Ketentuan Karakteristik... 42
Tabel 3.3 Bank Perkreditan Rakyat Konvensional Kota Bandung ... 42
Tabel 4.1 Total Kredit Bermasalah BPR Konvensional di Kota Bandung Tahun 2012 ... 54
Tabel 4.2 Kredit Bermasalah (Non Performing Loan) BPR Konvensional di Kota Bandung Tahun 2012... 56
Tabel 4.3 Profitabilitas (Net Profit Margin) BPR Konvensional di Kota Bandung Tahun 2012 ... 62
(10)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Hubungan Variabel ... 38 Gambar 4.1 Kredit Bermasalah (Non Performing Loan) BPR Konvensional Kota
Bandung Tahun 2012... 59 Gambar 4.2 Profitabilitas (Net Profit Margin) BPR Konvensional Kota Bandung
(11)
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Penelitian
Persaingan dunia perbankan yang semakin ketat menuntut beberapa bank untuk meningkatkan kinerjanya. Bank-bank yang masih beroperasi tidak mau mengalami penurunan kinerjanya yang menyebabkan penghentian operasional bank yang dilakukan oleh bank sentral, yaitu Bank Indonesia.
Penghentian operasional oleh Bank Indonesia terhadap Bank Perkreditan Rakyat terjadi di Provinsi Jawa Barat. Dalam harian surat kabar Bisnis Jabar pada tanggal 10 Oktober 2012 disebutkan bahwa:
BANDUNG (bisnis-jabar.com) – Jumlah Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD BPR) di Jawa Barat terus berkurang sejak 2010 hingga pertengahan 2012. Berdasarkan data Bank Indonesia Bandung, jumlah BPR di Jabar sempat mencapai 130 unit pada 2010. Akan tetapi, hingga semester I/2012, jumlah BPR di Jabar menyusut menjadi 79 unit saja atau turun 39,23%.
Berdasarkan informasi di atas dapat diketahui bahwa di Provinsi Jawa Barat banyak Bank Perkreditan Rakyat yang kegiatan operasionalnya dihentikan oleh Bank Indonesia sebagai “bank sentral yang memegang fungsi sebagai bank sirkulasi, bank to bank dan leader of the last resort” (Kasmir, 2008:4). Bank Indonesia menggunakan wewenangnya untuk menghentikan operasional sebuah bank ketika bank yang bersangkutan tidak mampu mempertahankan kinerjanya melalui penilaian tingkat kesehatan bank. Menurut Susilo, Y. Sri (2010:22), “Kesehatan bank merupakan kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan
(12)
operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua kewajibannya dengan baik dengan cara sesuai dengan peraturan yang berlaku.”
Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No 6/23/2004/DPNP, bank wajib memelihara tingkat kesehatan bank mencakup penilaian terhadap faktor-faktor yang terdiri dari “faktor-faktor permodalan (capital), kualitas aset (asset quality),
manajemen (management), profitabilitas (earning), likuiditas (liquidity) dan sensitivitas terhadap resiko pasar (sensitivity to market risk) sesuai dengan prinsip kehati-hatian.”
Di samping aspek likuiditas dan solvabilitas yang dianggap penting, “aspek profitabilitas merupakan faktor yang tidak kalah penting, terutama berkaitan dengan kesinambungan dan stabilitas perbankan.” (Sastradipoera, 2004:274). Aspek profitabilitas tidak hanya dapat digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba saja, akan tetapi dapat juga digunakan untuk mengukur tingkat efektivitas dan efisiensi suatu manajemen bank.
Saat aspek profitabilitas sebagai bagian dari penilaian kesehatan sebuah bank mengalami penurunan, maka tingkat reputasi bank akan mengalami penurunan. Hal itu menyebabkan adanya pengambilan langkah penyelamatan oleh Bank Indonesia.
Penilaian profitabilitas dapat menggunakan beberapa jenis rasio profitabilitas yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai dan penggunaannya tergantung kebijakan manajemen. Menurut Kasmir (2012:234), rasio profitabilitas bank terdiri dari:
(13)
1. Gross Profit Margin, 2. Net Profit Margin, 3. Return on Equity Capital , 4. Return on Asset (ROA), 5.Rate Return on Loans, 6. Interest Margin on
Earning Assets, 7. Interest Maring on Loans, 8. Leverage Multiplier, 9. Assets Utilization, 10. Interest Expense Ratio, 11. Cost of Fund, 12. Cost of Money,
13. Cost of Loanable Fund, 14. Cost of Operable Fund dan 15. Cost of
Efficiency.
Salah satu rasio profitabilitas yang dianggap penting adalah rasio profit margin (Net Profit Margin). Menurut Van Horne, J.C (2002:154), “net profit
margin tell us the profit of the firm relative to sales after we deducts the cost of producing the goods sold. It indicates the efficiency of operations as well as how products are priced”.
Penggunaan rasio profit margin (Net Profit Margin) menggambarkan laba bersih yang diperoleh dari kegiatan operasional setelah dikurangi biaya-biaya operasional. Menurut Kasmir (2008:211), “Penggunaan rasio ini diharapkan dapat digunakan untuk mengukur margin laba atas pendapatan operasional pada suatu periode tertentu atau beberapa periode.”
Kemampuan untuk menghasilkan laba sebagai bagian dari usaha untuk meningkatkan tingkat profitabilitas terlihat pada data laporan keuangan terpublikasi BPR konvensional di Kota Bandung pada tahun 2011 berikut ini. Laporan Keuangan terpublikasi di bawah ini menunjukkan rasio profit margin (Net Profit Margin) BPR konvensional di Kota Bandung. Berikut adalah daftar dari profitabilitas menggunakan indikator profit margin (Net Profit Margin) dari 28 BPR konvensional yang berada di Kota Bandung pada tahun 2011.
(14)
Tabel 1.1
Profitabilitas (NPM) BPR Konvensional Kota Bandung Tahun 2011 (Dalam Ribuan Rupiah)
No. Nama Bank LABA BERSIH PENDAPATAN
OPERASIONAL
PROFITABILITAS (NPM) (%)
1 KOP. BPR Tanjung Raya 479.899,00 3.248.114,00 14,77 2 KOP. BPR Artos Parahyangan (347.467,00) 386.081,00 -90,00 3 KOP. BPR Bara Ujung Berung 635.524,00 2.083.311,00 30,51 4 PD. BPR Kota Bandung 60.393,00 8.254.664,00 0,73 5 PT BPR Artha Karya Usaha (356.118,00) 1.300.762,00 -27,38 6 PT BPR Artha Mitra Kencana 1.759.113,00 20.189.714,00 8,71 7 PT BPR Metro Asia Mandiri 412.523,00 3.083.190,00 13,38 8 PT BPR Mutiara Artha Pratama (175.766,00) 4.221.545,00 -4,16 9 PT BPR Utama Kita Mandiri 66.528,00 1.360.657,00 4,89 10 PT BPR Artha Niaga Finatama (680.597,00) 14.595.542,00 -4,66 11 PT BPR Bina Maju Usaha 59.287,00 2.040.962,00 2,90 12 PT BPR Citradana Rahayu 1.565.392,00 23.568.192,00 6,64 13 PT BPR Dana Putra Mandiri (339.944,00) 6.710.677,00 -5,07 14 PT BPR Daya Lumbung Asia 6.958.859,00 28.848.517,00 24,12 15 PT BPR Emasnusantara Sentosa 169.401,00 2.312.134,00 7,33 16 PT BPR Karyajatnika Sadaya 39.958.723,00 626.423.305,00 6,38 17 PT BPR Kertamulia 10.008.770,00 47.098.965,00 21,25 18 PT BPR KOP. Jawa Barat 234.756,00 1.034.945,00 22,68 19 PT BPR Lexi Pratama Mandiri 18.958,00 2.541.486,00 0,75 20 PT BPR Mangun Pundiyasa 956.147,00 2.705.665,00 35,34 21 PT BPR Mitra Andita 36.832,00 2.113.516,00 1,74 22 PT BPR Multidana Indonesia 388.025,00 4.595.992,00 8,44 23 PT BPR Nata Citraperdana 175.571,00 6.612.999,00 2,65 24 PT BPR Permata Dhanawira 259.301,00 1.321.798,00 19,62 25 PT BPR Pundi Kencana Makmur (229.419,00) 5.594.314,00 -4,10 26 PT BPR Ratna Artha Pusaka 861.044,00 5.416.969,00 15,90 27 PT BPR Sentral Investasi 164.631,00 2.721.140,00 6,05 28 PT BPR Trisurya Marga Artha 949.885,00 10.878.286,00 8,73
Sumber : bi.go.id
(15)
Berdasarkan data profitabilitas menggunakan rasio profit margin (Net
Profit Margin) BPR konvensional di Kota Bandung pada tahun 2011, keseluruhan
BPR memiliki nilai rasio profit margin (Net Profit Margin) dengan peringkat ke-5, yaitu NPM menunjukkan rasio kurang dari 51%. Hal tersebut sesuai dengan apa yang tercantum dalam tabel matriks kriteria peringkat komponen NPM pada Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/2004/DPNP berikut ini :
Tabel 1.2
Tabel Matriks Kriteria Peringkat Komponen NPM
Rasio Peringkat
NPM ≥ 100% 1
81% ≤ NPM < 100% 2
66% ≤ NPM < 81% 3
51% ≤ NPM < 66% 4
NPM < 51% 5
Sumber : SE BI No. 6/23/2004/DPNP
Untuk peringkat ke-5, diartikan bahwa "profitabilitas bank tidak memadai, laba tidak memenuhi target, serta ketidakhandalan dalam peningkatan kinerja laba agar kelangsungan usaha bank tetap berjalan.”
Penurunan profitabilitas pada semua BPR konvensional yang ada di Kota Bandung ini menunjukkan kinerja pada sebuah bank mengalami penurunan. Dalam Seminar Restrukturisasi Perbankan di Jakarta 1998 (Etty M. Nasser & Titik Aryati : 2000) seperti dikutip oleh Prasnahnugraha (2007:1) menyimpulkan beberapa penyebab menurunnya kinerja pada sebuah bank adalah sebagai berikut : Semakin meningkatnya kredit bermasalah perbankan, dampak likuidasi bank-bank yang memicu penarikan dana secara besar-besaran, semakin turunnya permodalan bank-bank, tidak mampu menutup kewajibannya terutama karena menurunnya nilai tukar rupiah, pelanggaran BMPK (Batas Maksimum Pemberian Kredit), modal bank atau Capital Adequacy Ratio
(16)
Salah satu penyebab menurunnya kinerja pada sebuah bank adalah semakin meningkatnya kredit bermasalah perbankan, yang terdiri dari Kualitas aktiva produktif yang dinyatakan Kurang Lancar (Sub standard), diragukan (Doubtful), dan kategori macet (Loss). Apabila rasio kredit bermasalah yang dinyatakan dalam rasio Non Performing Loan (NPL) dengan melakukan perbandingan terhadap jumlah kredit bermasalah dengan jumlah kredit yang diberikan hasilnya melebihi dari 5%, bank yang bersangkutan dinyatakan tidak sehat oleh Bank Indonesia.
Dengan adanya kredit bermasalah mengakibatkan menurunnya kualitas profitabilitas bank berupa penurunan pendapatan bunga sebagai pendapatan terbesar yang diterima bank. Hal itu sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Firdaus (2009:4) bahwa :
Adanya kredit bermasalah mengakibatkan penurunan pendapatan bunga serta menurunnya pengembalian pokok kredit yang pada gilirannya bank akan menderita kerugian dan bukan tidak mungkin pada akhirnya akan mengalami kebangkrutan.
Dengan penurunan pendapatan bunga sebagai sumber pendapatan terbesar bagi bank, maka akan menurunkan penurunan pendapatan operasional yang akhirnya akan mengurangi penerimaan laba bank.
Sebelumnya, penelitian ini juga terdapat pada jurnal “Impact of Risk Management on Non-Performing Loans and Profitability of Banking Sector of Pakistan” oleh Shahbaz Heneef (2012) yang memberikan hasil penelitian bahwa
“… non-performing loans are increasing due to lack of risk management which threatens the profitability of banks”.
(17)
Hasil penelitian yang sama ditunjukan dalam penelitian oleh Ayupri (2010) yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara Non Performing Loan terhadap ROA sebesar 26,4%, sedangkan penelitian oleh Herman (2013), menunjukkan pengaruh negatif antara Non Performing Loan dan Profitabilitas dengan presentase hanya sebesar 0,28%.
Dalam penelitian sebelumnya, aspek profitabilitas banyak menggunakan indikator Return On Assets, akan tetapi dalam penelitian ini, penulis menggunakan indikator Net Profit Margin untuk mengukur aspek profitabilitas. Hal itu dikarenakan indikator Net Profit Margin dalam dunia perbankan tidak kalah penting dengan pengukuran Return On Assets.
Melalui penggunaan indikator Net Profit Margin, bank dapat mengetahui besarnya pendapatan operasional serta mengukur margin laba yang dihasilkan oleh Bank Perkreditan Rakyat yang memiliki pendapatan operasional terbesar berupa pendapatan bunga. Menurut Ismail (2009:224), saat adanya kredit bermasalah, maka akan “mengakibatkan kehilangan pendapatan bunga yang berakibat pada penurunan pendapatan secara total dan menurunkan laba perbankan”.
Berdasarkan fenomena yang telah dikemukakan, penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana pengaruh kredit bermasalah terhadap tingkat kemampuan Bank Perkreditan Rakyat dalam meningkatkan aspek profitabilitas melalui pengukuran Profit Margin. Penelitian itu akhirnya dituangkan dalam judul “Pengaruh Kredit Bermasalah Terhadap Profitabilitas BPR Konvensional di Kota Bandung Tahun 2012”
(18)
1.2Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat dirumuskan masalah-masalah yang akan diteliti sebagai berikut :
1. Bagaimana gambaran kredit bermasalah pada Bank Perkreditan Rakyat konvensional di Kota Bandung pada tahun 2012.
2. Bagaimana gambaran profitabilitas pada Bank Perkreditan Rakyat konvensional di Kota Bandung pada tahun 2012.
3. Bagaimana pengaruh kredit bermasalah terhadap profitabilitas di BPR konvensional Kota Bandung pada tahun 2012.
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan penelitian ini untuk memperoleh informasi mengenai:
1. Gambaran kredit bermasalah pada Bank Perkreditan Rakyat konvensional di Kota Bandung pada tahun 2012
2. Gambaran profitabilitas pada Bank Perkreditan Rakyat konvensional di Kota Bandung pada tahun 2012
3. Pengaruh kredit bermasalah terhadap profitabilitas di Bank Perkreditan Rakyat konvensional Kota Bandung pada tahun 2012.
(19)
1.4Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran dalam pengembangan ilmu manajemen perbankan dan manajemen keuangan khususnya yang memiliki kaitan dengan topik analisis rasio keuangan. Hasil paradigma ini diharapkan dapat memperkuat atau memberikan koreksi terhadap teori-teori mengenai Net Profit Margin yang ada, maupun terhadap penelitian-penelitian yang mendahuluinya dan membahas bahasan yang sama.
2. Kegunaan Praktis
a. Bagi Bank Perkreditan Rakyat
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran dan menjadi bahan pertimbangan khususnya untuk manajemen Bank Perkreditan Rakyat Konvensional yang ada di Kota Bandung dalam mencari penyelesaiaan yang tepat untuk mengatasi adanya kredit bermasalah dan penurunan pendapatan dan laba. Dengan begitu BPR dapat mempertahankan kinerjanya di tengah persaingan dunia perbankan yang begitu ketat.
b. Bagi Penulis
Pada umumnya, penelitian ini diharapkan memberikan tambahan pengetahuan mengenai Bank Perkreditan Rakyat dan pada khususnya memberikan tambahan pengetahuan mengenai profitabilitas yang dipengaruhi oleh kredit bermasalah, yang terdiri dari aktiva produktif
(20)
dengan kategori kurang lancar (Sub standard), kategori diragukan (Doubtful), dan kategori kredit macet (Loss).
c. Bagi Pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi tambahan untuk pendidik dalam mata kuliah terkait dengan topik analisis rasio keuangan seperti mata kuliah Manajemen Keuangan, Manajemen dan Akuntansi Perbankan di Program Studi Pendidikan Akuntansi maupun program studi lainnya. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk mahasiswa yang sedang melakukan penelitian selanjutnya.
(21)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1Desain Penelitian
“Penelitian adalah cara mencari kebenaran melalui metode ilmiah karena dalam pengungkapan kebenaran penelitian menggunakan metode ilmiah.” (Ruseffendi, 2005:3).
Sesuai dengan pemaparan di atas, dibutuhkan metode penelitian yang sesuai dengan masalah yang diteliti, dengan begitu penelitian dapat berhasil dan dapat dipertanggungjawabkan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif dengan bentuk hubungan kausal. Menurut Riduwan (2010:165), hubungan kausal adalah “hubungan yang bersifat mempengaruhi antara dua variabel atau lebih”.
Penelitian ini menggunakan studi kausalitas satu arah. Arti dari hubungan kausalitas adalah variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Sesuai dengan tujuan penelitian, penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh antara dua variabel, yaitu pengaruh kredit bermasalah terhadap profitabilitas pada BPR konvensional di Kota Bandung.
(22)
40
3.2Operasionalisasi Variabel
Berdasarkan pada permasalahan dan hipotesis yang akan diuji, operasionalisasi variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel Independen
Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah kredit bermasalah. Kredit bermasalah adalah kredit yang pemenuhan kewajibannya mengalami kesulitan pembayaran pokok kredit, bunga, dan ongkos bank yang dibebankan kepada nasabah.
2. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah profitabilitas. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk mencari keuntungan dalam menjalankan usahanya.
Dengan pemaparan variabel independen dan variabel dependen di atas, berikut adalah tabel 3.1 yang menunjukkan operasionalisasi dari masing-masing variabel.
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Indikator Skala
Independen (X) Kredit
Bermasalah
1.Jumlah kredit macet, terdiri dari aktiva produktif dengan kategori kurang lancar (Sub
standard), kategori diragukan (Doubtful), dan
kategori kredit macet (Loss). 2.Jumlah kredit yang diberikan
Rasio
Dependen (Y) Profitabilitas
1.Jumlah laba bersih
(23)
41
3.3Populasi dan Sampel atau Sumber Data 1. Populasi
Menurut Suharyadi dan Purwanto (2008:7), populasi adalah “kumpulan dari semua kemungkinan orang-orang, benda-benda, dan ukuran lain, yang menjadi objek perhatian atau kumpulan seluruh objek yang menjadi perhatian”.
Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Perkreditan Rakyat konvensional di Kota Bandung yang memiliki karakteristik berikut ini, yaitu :
a. Bank menerbitkan laporan keuangan tahun 2012;
b. Laporan keuangan harus mempunyai tahun buku yang berakhir pada 31 Desember.
Tabel 3.2
Jumlah Populasi Dengan Ketentuan Karakteristik
No. Karakteristik Populasi Jumlah
1. Bank Perkreditan Rakyat konvensional di Kota Bandung yang terdaftar di Bank Indonesia
28 2. Bank Perkreditan Rakyat konvensional di Kota
Bandung yang memiliki tahun buku yang berakhir bukan pada 31 Desember
8
Jumlah Populasi 20
Berdasarkan karakteristik di atas, jumlah populasi pada penelitian ini yaitu sebanyak 20 Bank Perkreditan Rakyat konvensional di Kota Bandung, seperti tercantum pada tabel 3.3 dibawah ini :
(24)
42
Tabel 3.3
BPR Konvensional Kota Bandung
No. Nama Bank
1 KOP. BPR Tanjung Raya 2 KOP. BPR Artos Parahyangan 3 KOP. BPR Bara Ujung Berung 4 PD. BPR Kota Bandung 5 PT BPR Artha Karya Usaha 6 PT BPR Metro Asia Mandiri 7 PT BPR Mutiara Artha Pratama 8 PT BPR Utama Kita Mandiri 9 PT BPR Citradana Rahayu 10 PT BPR Dana Putra Mandiri 11 PT BPR Daya Lumbung Asia 12 PT BPR Kertamulia
13 PT KOP. Jawa Barat
14 PT BPR Lexi Pratama Mandiri 15 PT BPR Mitra Andita
16 PT BPR Nata Citraperdana 17 PT BPR Permata Dhanawira 18 PT BPR Pundi Kencana Makmur 19 PT BPR Sentral Investasi
20 PT BPR Trisurya Marga Artha Sumber: bi.go.id
2. Sampel
Sampel dalam penelitian adalah “suatu bagian dari populasi tertentu yang menjadi perhatian” (Suharyadi dan Purwanto, 2008:7).
Teknik sampling yang digunakan untuk pengambilan sampel pada penelitan ini adalah sampling jenuh. Menurut Sugiyono (2012:122), “sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel ketika semua anggota populasi digunakan sebagai sampel karena jumlah populasi relatif kecil”.
(25)
43
3.4Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah “sebagai cara dan alat yang digunakan dalam mengumpulkan informasi atau keterangan mengenai subjek penelitian” (Arikunto, 2002:126). Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumentasi. Di dalam melaksanakan studi dokumentasi, peneliti menyelidiki “benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya”. (Arikunto, 2002:135)
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah studi dokumentasi yaitu dengan cara mengumpulkan data-data berupa laporan keuangan yang berhubungan dengan penelitian, diantaranya laporan laba-rugi, neraca, dan laporan kualitas aktiva produktif.
Jenis data yang akan dikumpulkan termasuk ke dalam data sekunder. Hal itu didasarkan kepada pengambilan data berasal dari dokumen yang telah dipersiapkan oleh pihak lain. Dalam hal ini, pihak lain tersebut adalah Bank Indonesia yang mempublikasikan Laporan Keuangan untuk setiap BPR konvensional di Kota Bandung.
3.5Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 3.5.1 Analisis Data
Untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh kredit bermasalah melalui rasio Non Performing Loan (NPL) terhadap profitabilitas dengan indikator Net Profit Margin (NPM), dilakukan analisis terhadap data-data yang
(26)
44
diperoleh dengan menggunakan analisis statistik sebagai teknik analisis untuk penelitian kuantitatif.
Data yang dihasilkan dari perhitungan kredit bermasalah dan perhitungan profitabilitas adalah jenis data rasio. Untuk jenis data rasio, “teknik analisis data
yang digunakan adalah analisis statistik parametris.”(Sugiyono, 2012:208)
Analisis data yang digunakan adalah analisis korelasi sederhana, yaitu “analisis data untuk menentukan seberapa erat hubungan antara dua variabel” (Suharyadi dan Purwanto, 2008:158).
Tahapan yang dilakukan dalam menganalisis data dalam penelitian ini adalah:
1. Mengumpulkan dan mengamati laporan keuangan Bank Perkreditan Rakyat Konvensional di Kota Bandung tahun 2012 yang meliputi laporan laba-rugi, neraca, dan laporan keuangan lainnya
2. Menghitung rasio kredit bermasalah menggunakan rasio non performing loans (NPL) dengan rumus :
Non Performing Loans =
x 100%
3. Menghitung rasio Net Profit Margin (NPM) BPR Konvensional di Kota Bandung, yaitu dengan membandingkan antara laba bersih terhadap pendapatan operasional. Berikut adalah perhitungan untuk memperoleh nilai dari rasio Net Profit Margin (NPM) dengan rumus :
Net Profit Margin =
(27)
45
4. Analisis Korelasi Product Moment
Analisis korelasi pertama kali dikembangkan oleh Karl Pearson pada tahun 1900. Tujuan dari analisis korelasi adalah untuk “menentukan seberapa erat hubungan antara dua variabel” (Suryadi dan Purwanto, 2008:158)
Penulis dalam melakukan penelitian ini menggunakan analisis korelasi sederhana yaitu koefisien korelasi Product Moment, dengan rumus :
r = ∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ } { ∑ ∑ }
(Sudjana, 2004:244)
Keterangan :
Xi = Subjek dalam variabel independen yang memiliki nilai
tertentu (Non Performing Loan atau NPL)
Yi = subjek dalam variabel dependen (Net Profit Margin atau
NPM) 5. Koefisien Determinasi
Menurut Suryadi dan Purwanto (2008: 162), yang dimaksud dengan koefisien determinasi adalah “bagian dari total keragaman total variabel terikat Y (variabel yang dipengaruhi atau dependent) yang dapat diterangkan atau diperhitungkan oleh keragaman bebas X (variabel yang mempengaruhi atau
independent)”.
Besarnya koefisien determinasi adalah kuadrat dari koefisien korelasi dan dirumuskan sebagai berikut.
(28)
46
Keterangan:
KD : Koefisien Determinasi r : Nilai koefisien korelasi 6. Hipotesis Statistik
Hipotesis Statistik dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1) Ho : = 0 , artinya tidak terdapat pengaruh kredit bermasalah
terhadap profitabilitas
2) Ha : < 0 , artinya terdapat pengaruh negatif kredit bermasalah terhadap profitabilitas
3.5.2 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji keberartian koefisien korelasi (uji t). “Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah korelasi yang diperoleh memiliki arti (tidak bisa diabaikan) ataukah tidak. Keberartian korelasi ini diuji melalui hipotesis nol melawan hipotesis tandingan”. (Sudjana, 2003:61)
Untuk menilai t hitung digunakan rumus :
(Sudjana, 2003:62) Selanjutnya, untuk perbandingan hasil t hitung dengan nilai t tabel digunakan
distribusi Student t dengan dk = ( n – 2 )
t
=
√(29)
47
Kriteria pengujian yang digunakan sebagai berikut :
1) Jika t hitung > t tabel , maka Ho diterima dan Ha ditolak
(30)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan tujuan untuk menjawab rumusan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Gambaran kredit bermasalah pada Bank Perkreditan Rakyat konvensional di Kota Bandung tahun 2012 menunjukkan bahwa dari 20 Bank Perkreditan Rakyat konvensional di Kota Bandung, hanya lima Bank Perkreditan Rakyat yang dinyatakan sehat karena memiliki rasio kredit bermasalah dibawah ketentuan maksimum menurut Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/2004/DPNP sebesar 5% dari jumlah kredit yang diberikan.
2. Gambaran profitabilitas pada Bank Perkreditan Rakyat konvensional di Kota Bandung tahun 2012 dengan indikator Net Profit Margin secara keseluruhan memiliki nilai Net Profit Margin (NPM) kurang dari 51% dan termasuk ke dalam peringkat kelima. Peringkat tersebut mengartikan bahwa seluruh Bank Perkreditan Rakyat konvensional di Kota Bandung pada tahun 2012 memiliki profitabilitas bank yang tidak memadai, pencapaian laba yang tidak sesuai target, serta kurang handalnya bank dalam meningkatkan laba agar kegiatan usahanya tetap berjalan.
3. Berdasarkan perhitungan statistik melalui analisis korelasi Product Moment, dan analisis koefisien determinasi diperoleh hasil bahwa terdapat pengaruh
(31)
80
negatif kredit bermasalah terhadap profitabilitas dengan indikator Net Profit
Margin sebesar 74% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain seperti Good Corporate Governance dan kecukupan modal bank.
5.2Saran
Berdasarkan pengambilan kesimpulan yang telah dilakukan sebelumnya, berikut adalah saran yang dapat penulis berikan :
1. Untuk keadaan rasio kredit bermasalah yang cukup mengkhawatirkan di Bank Perkreditan Rakyat konvensional Kota Bandung pada tahun 2012 ini, dapat dilakukan pencegahan sebelum kredit diberikan melalui penerapan prinsip kehati-hatian. Demikian juga, pada saat kredit telah diberikan, pihak kreditur harus tetap melakukan pengawasan sehingga dapat mengidentifikasi sejak dini timbulnya kredit bermasalah.
2. Agar profitabilitas tetap terjaga, manajemen bank harus berupaya meningkatkan kemampuannya dalam memperoleh pendapatan bunga melalui penekanan jumlah kredit bermasalah sehingga pendapatan operasional dan laba yang dihasilkan dapat sesuai dengan yang diharapkan.
3. Bagi penelitian selanjutnya yang akan mengambil tema penelitian serupa, dapat digunakan aspek penilaian kesehatan bank lainnya yang berkaitan, seperti aspek modal, aspek kualitas aset, aspek manajemen, aspek likuiditas, dan aspek sensitivitas pasar.
(32)
DAFTAR PUSTAKA
Buku
-, (2013). Pedoman Operasional Penulisan Skripsi. Bandung : Program Studi Pendidikan Akuntansi
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta: Rineka Cipta
Arthesa, A dan Handiman, E. (2006). Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank. Jakarta : PT.Indeks
Dendawijaya, Lukman. (2005) Manajemen Perbankan. Jakarta : Ghalia Indonesia Efferen, Sujoko. (2008). Metode Penelitian Akuntansi. Yogyakarta:Graha Ilmu Firdaus, Rachmat. (2009). Manajemen Perkreditan Bank Umum : Teori, Masalah,
Kebijakan dan Aplikasiknya Lengkap dengan Analisis Kredit. Bandung :
Alfabeta
Grier, W.A. (2007). Credit Analysis of Financial Institutions Second Edition. London : Euromoney Institutional Investor Plc
Ibrahim, Johannes. (2004). Cross Default & Cross Collateral Sebagai Upaya
Penyelesaian Kredit Bermasalah. Bandung : Refika Aditama
Iskandar, Syamsu. (2013). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : Inmedia
Ismail. (2009). Akuntansi Bank Teori dan Aplikasi dalam Rupiah. Jakarta : Kencana Prenada Media Group
Kasmir. (2008). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Kasmir. (2012). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada Kuncoro, Mudrajad, dan Suharjono. (2002). Manajemen Perbankan : Teori dan
Aplikasi. Yogyakarta : BPFE
Prihadi, Toto. (2010). Analisis Laporan Keuangan Teori dan Aplikasi. Jakarta : Ppm
(33)
Retnadi, Djoko. (2006). Memilih Bank Yang Sehat Kenali Kinerja dan
Pelayanannya. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo
Riduwan. (2010). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta
Rivai, Veithzal dan Veithzal, Andria Permata. (2006). Credit Management
Handbook Teori, Konsep, Prosedur, dan Aplikasi Panduan Praktis Mahasiswa, Bankir, dan Nasabah. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Rose, P.S and Hudgins, S.C. (2012). Bank Management and Financial Service. Singapore: Mc Graw-Hill
Ruseffendi,E.T. (2005). Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan Dan Bidang
Non-Eksakta Lainnya. Bandung: Tarsito.
Sastradipoera, Komaruddin. (2004). Strategi Menejemen Bisnis Perbankan. Bandung: Kappa Sigma
Sudjana. (2003). Teknis Analisis Regresi dan Korelasi Bagi Para Peneliti. Bandung : Tarsito
Sudjana. (2004). Statistika Untuk Ekonomi dan Niaga. Bandung : Tarsito
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Suharyadi, dan Purwanto. (2008). Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan
Modern. Jakarta : Salemba Empat
Supramono, Gatot. (2009). Perbankan dan Masalah Kredit. Jakarta : Rineka Cipta Susilo, Y. Sri. (2010). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.Jakarta : Salemba
Empat
Van Horne, J.C. (2002). Financial Management and Policy Twelve Edition. New Jersey : Prentice Hall International
Dokumen
Bank Indonesia. (1998). Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998. Jakarta: Bank Indonesia
(34)
Bank Indonesia. (2004). Surat Edaran Bank Indonesia No 6/23/DPNP 2004. Jakarta : Bank Indonesia
Bank Indonesia. (2012), Surat Edaran Bank Indonesia No 14/26/2012/DKBU. Jakarta : Bank Indonesia
Jurnal
Haneef, Shahbaz. (2012). Impact of Risk Management on Non Performing Loans
and Profitability of Banking Sector of Pakistan. International Journal of Business and Social Science Vol 3. No 7 : April 2012
Skripsi dan Tesis
Prasnanugraha, Ponttie. (2007). Analisis Rasio-rasio Keuangan Terhadap Kinerja Bank Umum di Indonesia. Semarang : Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.
Ayupri. (2010). Pengaruh Non Performing Loan (NPL) Terhadap Profitabilitas Pada PT. Bank Eksekutif Internasional, Tbk. Bandung : Program Studi Manajemen Universitas Pendidikan Indonesia
Suryaman, Herman. (2013). Pengaruh Non Performing Loan Terhadap Profitabilitas (Studi pada PT. Bank Internasonal Indonesia Tbk tahun 2002 – 2011). Bandung : Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia.
Marpaung, Wilson. 2007. Pengaruh Kredit Bermasalah Terhadap Pendapatan
Bunga Pada Bank BUMN (Persero). Bandung : Program Studi
Manajemen Universitas Komputer Indonesia
Internet
Bank Indonesia. (2011). Laporan Keuangan Publikasi Bank BPR Konvensional. Tersedia :
http://www.bi.go.id/biweb/Templates/Statistik/New_LaporanBPR.aspx? NRMODE=Published&NRNODEGUID={BD9E4C0B-7A8B-46F8-
B520-6B5CE926457D}&NRORIGINALURL=%2fweb%2fid%2fPublikasi%2f Laporan%2bKeuangan%2bPublikasi%2bBank%2fBank%2fBPR%2bKon
(35)
Bank Indonesia. (2012). Laporan Keuangan Publikasi Bank BPR Konvensional. Tersedia :
http://www.bi.go.id/biweb/Templates/Statistik/New_LaporanBPR.aspx? NRMODE=Published&NRNODEGUID={BD9E4C0B-7A8B-46F8-
B520-6B5CE926457D}&NRORIGINALURL=%2fweb%2fid%2fPublikasi%2f Laporan%2bKeuangan%2bPublikasi%2bBank%2fBank%2fBPR%2bKon vensional%2f&NRCACHEHINT=Guest
Rahmat, Yanto. (2012). Populasi BPR di Jabar Menyusut 39%. [Online].
Tersedia:http://bisnis-jabar.com/index.php/berita/populasi-bpr-di-jabar-susut-39. [10 Oktober 2012]
(1)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan tujuan untuk menjawab rumusan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Gambaran kredit bermasalah pada Bank Perkreditan Rakyat konvensional di Kota Bandung tahun 2012 menunjukkan bahwa dari 20 Bank Perkreditan Rakyat konvensional di Kota Bandung, hanya lima Bank Perkreditan Rakyat yang dinyatakan sehat karena memiliki rasio kredit bermasalah dibawah ketentuan maksimum menurut Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/2004/DPNP sebesar 5% dari jumlah kredit yang diberikan.
2. Gambaran profitabilitas pada Bank Perkreditan Rakyat konvensional di Kota Bandung tahun 2012 dengan indikator Net Profit Margin secara keseluruhan memiliki nilai Net Profit Margin (NPM) kurang dari 51% dan termasuk ke dalam peringkat kelima. Peringkat tersebut mengartikan bahwa seluruh Bank Perkreditan Rakyat konvensional di Kota Bandung pada tahun 2012 memiliki profitabilitas bank yang tidak memadai, pencapaian laba yang tidak sesuai target, serta kurang handalnya bank dalam meningkatkan laba agar kegiatan usahanya tetap berjalan.
3. Berdasarkan perhitungan statistik melalui analisis korelasi Product Moment, dan analisis koefisien determinasi diperoleh hasil bahwa terdapat pengaruh
(2)
80
negatif kredit bermasalah terhadap profitabilitas dengan indikator Net Profit
Margin sebesar 74% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain seperti Good
Corporate Governance dan kecukupan modal bank.
5.2Saran
Berdasarkan pengambilan kesimpulan yang telah dilakukan sebelumnya, berikut adalah saran yang dapat penulis berikan :
1. Untuk keadaan rasio kredit bermasalah yang cukup mengkhawatirkan di Bank Perkreditan Rakyat konvensional Kota Bandung pada tahun 2012 ini, dapat dilakukan pencegahan sebelum kredit diberikan melalui penerapan prinsip kehati-hatian. Demikian juga, pada saat kredit telah diberikan, pihak kreditur harus tetap melakukan pengawasan sehingga dapat mengidentifikasi sejak dini timbulnya kredit bermasalah.
2. Agar profitabilitas tetap terjaga, manajemen bank harus berupaya meningkatkan kemampuannya dalam memperoleh pendapatan bunga melalui penekanan jumlah kredit bermasalah sehingga pendapatan operasional dan laba yang dihasilkan dapat sesuai dengan yang diharapkan.
3. Bagi penelitian selanjutnya yang akan mengambil tema penelitian serupa, dapat digunakan aspek penilaian kesehatan bank lainnya yang berkaitan, seperti aspek modal, aspek kualitas aset, aspek manajemen, aspek likuiditas, dan aspek sensitivitas pasar.
(3)
DAFTAR PUSTAKA
Buku
-, (2013). Pedoman Operasional Penulisan Skripsi. Bandung : Program Studi Pendidikan Akuntansi
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta: Rineka Cipta
Arthesa, A dan Handiman, E. (2006). Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank. Jakarta : PT.Indeks
Dendawijaya, Lukman. (2005) Manajemen Perbankan. Jakarta : Ghalia Indonesia Efferen, Sujoko. (2008). Metode Penelitian Akuntansi. Yogyakarta:Graha Ilmu Firdaus, Rachmat. (2009). Manajemen Perkreditan Bank Umum : Teori, Masalah,
Kebijakan dan Aplikasiknya Lengkap dengan Analisis Kredit. Bandung :
Alfabeta
Grier, W.A. (2007). Credit Analysis of Financial Institutions Second Edition. London : Euromoney Institutional Investor Plc
Ibrahim, Johannes. (2004). Cross Default & Cross Collateral Sebagai Upaya
Penyelesaian Kredit Bermasalah. Bandung : Refika Aditama
Iskandar, Syamsu. (2013). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : Inmedia
Ismail. (2009). Akuntansi Bank Teori dan Aplikasi dalam Rupiah. Jakarta : Kencana Prenada Media Group
Kasmir. (2008). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Kasmir. (2012). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada Kuncoro, Mudrajad, dan Suharjono. (2002). Manajemen Perbankan : Teori dan
Aplikasi. Yogyakarta : BPFE
Prihadi, Toto. (2010). Analisis Laporan Keuangan Teori dan Aplikasi. Jakarta : Ppm
(4)
Retnadi, Djoko. (2006). Memilih Bank Yang Sehat Kenali Kinerja dan
Pelayanannya. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo
Riduwan. (2010). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta
Rivai, Veithzal dan Veithzal, Andria Permata. (2006). Credit Management
Handbook Teori, Konsep, Prosedur, dan Aplikasi Panduan Praktis Mahasiswa, Bankir, dan Nasabah. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Rose, P.S and Hudgins, S.C. (2012). Bank Management and Financial Service. Singapore: Mc Graw-Hill
Ruseffendi,E.T. (2005). Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan Dan Bidang
Non-Eksakta Lainnya. Bandung: Tarsito.
Sastradipoera, Komaruddin. (2004). Strategi Menejemen Bisnis Perbankan. Bandung: Kappa Sigma
Sudjana. (2003). Teknis Analisis Regresi dan Korelasi Bagi Para Peneliti. Bandung : Tarsito
Sudjana. (2004). Statistika Untuk Ekonomi dan Niaga. Bandung : Tarsito
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Suharyadi, dan Purwanto. (2008). Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan
Modern. Jakarta : Salemba Empat
Supramono, Gatot. (2009). Perbankan dan Masalah Kredit. Jakarta : Rineka Cipta Susilo, Y. Sri. (2010). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.Jakarta : Salemba
Empat
Van Horne, J.C. (2002). Financial Management and Policy Twelve Edition. New Jersey : Prentice Hall International
Dokumen
Bank Indonesia. (1998). Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998. Jakarta: Bank Indonesia
Bank Indonesia. (2001). Surat Edaran Bank Indonesia No 3/30/DPNP 2001. Jakarta: Bank Indonesia
(5)
Bank Indonesia. (2004). Surat Edaran Bank Indonesia No 6/23/DPNP 2004. Jakarta : Bank Indonesia
Bank Indonesia. (2012), Surat Edaran Bank Indonesia No 14/26/2012/DKBU. Jakarta : Bank Indonesia
Jurnal
Haneef, Shahbaz. (2012). Impact of Risk Management on Non Performing Loans
and Profitability of Banking Sector of Pakistan. International Journal of Business and Social Science Vol 3. No 7 : April 2012
Skripsi dan Tesis
Prasnanugraha, Ponttie. (2007). Analisis Rasio-rasio Keuangan Terhadap Kinerja Bank Umum di Indonesia. Semarang : Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.
Ayupri. (2010). Pengaruh Non Performing Loan (NPL) Terhadap Profitabilitas Pada PT. Bank Eksekutif Internasional, Tbk. Bandung : Program Studi Manajemen Universitas Pendidikan Indonesia
Suryaman, Herman. (2013). Pengaruh Non Performing Loan Terhadap Profitabilitas (Studi pada PT. Bank Internasonal Indonesia Tbk tahun 2002 – 2011). Bandung : Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia.
Marpaung, Wilson. 2007. Pengaruh Kredit Bermasalah Terhadap Pendapatan
Bunga Pada Bank BUMN (Persero). Bandung : Program Studi
Manajemen Universitas Komputer Indonesia
Internet
Bank Indonesia. (2011). Laporan Keuangan Publikasi Bank BPR Konvensional. Tersedia :
http://www.bi.go.id/biweb/Templates/Statistik/New_LaporanBPR.aspx? NRMODE=Published&NRNODEGUID={BD9E4C0B-7A8B-46F8-
B520-6B5CE926457D}&NRORIGINALURL=%2fweb%2fid%2fPublikasi%2f Laporan%2bKeuangan%2bPublikasi%2bBank%2fBank%2fBPR%2bKon vensional%2f&NRCACHEHINT=Guest
(6)
Bank Indonesia. (2012). Laporan Keuangan Publikasi Bank BPR Konvensional. Tersedia :
http://www.bi.go.id/biweb/Templates/Statistik/New_LaporanBPR.aspx? NRMODE=Published&NRNODEGUID={BD9E4C0B-7A8B-46F8-
B520-6B5CE926457D}&NRORIGINALURL=%2fweb%2fid%2fPublikasi%2f Laporan%2bKeuangan%2bPublikasi%2bBank%2fBank%2fBPR%2bKon vensional%2f&NRCACHEHINT=Guest
Rahmat, Yanto. (2012). Populasi BPR di Jabar Menyusut 39%. [Online].
Tersedia:http://bisnis-jabar.com/index.php/berita/populasi-bpr-di-jabar-susut-39. [10 Oktober 2012]