Sistem Informasi Pemberian Kredit Purna Bhakti Di PT. Bank Jabar Banten Cabang Taman Sari Bandung

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi ini telah mengalami perubahan yang cukup pesat. Sehingga dapat mempengaruhi aspek kehidupan. Hal ini dapat kita lihat dengan banyaknya perusahaan atau badan usaha atau pun instansi tidak lepas dari pengaruh teknologi dalam kegiatannya terutama teknologi komputer membuat suatu pekerjaan lebih menjadi efektif dan efesien. Dalam hal ini di PT. Bank Jabar banten adalah salah satu badan usaha yang bergerak di perbankan. Yang melayani anggota khususnya dalam bidang berbagai transaksi keuangan. Disini agar lebih efisien dalam melayani nasabah maka PT.Bank Jabar banten sudah menggunakan teknologi computer dalam pelayanan dan segala ektivitasnya. Sektor ini sangat penting bagi Negara maka harus benar-benar baik dalam segala aktivitas dan pelayananya. Sektor perekonomian di Indonesia memegang peranan penting sebagai penggerak utama roda pembangunan. Sejalan dengan prioritas pembangunan, kebijakan di bidang pembangunan perekonomian yang dikeluarkan sector perbankan.

Bank merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang keuangan yang kegiatan utamanya menghimpun dana yang berasal dari masyarakat dalam bentuk tabungan dan lain-lain, kemudian menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit.


(2)

Peran lembaga keuangan bank atau non bank dalam meningkatkan aktivitas ekonomi di suatu wilayah sangat menetukan, baik aktivitas ekonomi maupun rumah tangga. Oleh karena itu, peran lembaga keuangan bank sebagai financial intermediary yang menggabungkan antar pemilik modal dengan pengguna modal menjadi syarat bagi peningkatan pengelolaan resources yang ada di daerah, baik mulai aktivitas-aktivitas yang produktif maupun konsumtif.

Dengan keterbatasan modal yang dimiliki oleh pengusahan atau pelaku ekonomi, maka usaha pembangunan lembaga keuangan yang mendapatkan kepercayaan masyarakat merupakan tujuan yang paling penting. Pentingnya kredibilitas bank sebagai pengelola sarana masyarakat pada akhirnya akan berdampak positif, tidak saja pada bank itu sendiri sebagai lembaga bisnis yang mempunyai tujuan untuk mendapatkan keuntungan, tetapi juga bermanfaat positif bagi nasabah dan peminjam modal. Oleh karena itu, bank pada akhirnya harus mempunyai kinerja yang baik dalam operasionalnya, terutama dalam hal efisiensi penyaluran kredit.

Dalam kepemilikan bank pemerintah di Jawa Barat termasuk bank pemerintah daerah ( karena sebagian besar sahamnya dimiliki pemerintah daerah ) adalah PT.Bank Jabar Persero. PT. Bank Jabar Persero dalam aktivitas operasionalnya tidak saja menghimpun dana masyarakat, tetapi juga menyalurkan kredit yang dibutuhkan oleh masyarakat. Dalam menyalurkan kredit PT.Bank Jabar Persero semaksimal mungkin menerapkan prinsip kehati-hatian ( Prudential Banking ) dengan tujuan


(3)

mengurangi resiko munculnya kredit bermasalah ( Non Performing Loan ) yang setiap waktu bisa terjadi. Dalam posisi kebijakan bank menerapkan seleksi penyaluran kredit yang ketat dan pada sisi lain tingginya permohonan kredit oleh nasabah (salah satunya kredit pensiun ), maka manajemen bank harus dapat menempatkan motif bisnisnya pada proposi yang tepat.

Dalam meningkatkan kinerja panyaluran kredit kepada pensiun, PT.Bank Jabar berupaya untuk semakin meringankan beban bunga dan beban administrasi yang dibebankan kepada nasabah kredit dengan tujuan bahwa dalam jangka panjang akan tercipta efisiensi penyaluran kredit yang didukung oleh adanya kepercayaan nasabah.

Tugas utama bank adalah untuk mengelola uang, oleh karena itu peranan bank sangat penting dalam perekonomian suatu Negara. Bank yang membantu pemerintah dalam pembangunan nasional dengan berbagai fasilitas yang dimilikinya. Salah satu fasilitas yang sangat diminati oleh masyarakat adalah kredit, karena banyak masyarakat yang membutuhkan kredit untuk berbagai keperluan. Terutama dengan keadaan perekonomian bangsa yang sedang tidak stabil maka kredit adalah salah satu alternative untuk mendapatkan modal atau dana yang diperlukan, misalnya untuk modal usaha, biaya sekolah dan lain-lain.

Dengan melihat kejadian tersebut, maka penulis tertarik untuk menjadikan kredit khususnya kredit pensiun untuk dijadikan pokok bahasan dalam pembuatan laporan ini dengan judul SISTEM


(4)

INFORMASI PEMBERIAN KREDIT PURNA BHAKTI DI PT. BANK JABAR BANTEN CABANG TAMANSARI BANDUNG“.

1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.1.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan masalah yang sering muncul dalam system permohonan kredit purna bhakti yaitu Bank Jabar Banten kurang hari-hati dalam pemberian kredit sehingga sering tejadi kredit macet dan dalam pemberian kredit tidak efisien disebabkan pencarian berkas-berkas pengajuan kredit debitur yang lama ketika saat terjadi pencairan kredit.

1.1.2 Rumusan Masalah

Ada pun penjelasan tentang rumusan masalah,berdasarkan penjelasan pada latar belakang masalah di atas, maka dapat di rumuskan masalah yang akan dibahas yaitu bagaimana cara membuat system informasi pemberian kredit agar memudahkan debitur dalam pemberian kredit dan dalam proses pencairan kredit agar lebih efisien.

1.3Maksud dan Tujuan

Maksud dilaksanakan kerja praktek adalah untuk mengimplementasikan pengetahuan yang didapat di perkuliahan dengan kenyataan yang sesungguhnya dilapangan, sedangkan tujuan dilaksanakannya kerja praktek adalah untuk :


(5)

1. Untuk mengetahui jenis-jenis kredit yang ada pada PT. Bank Jabar Banten Cabang Tamansari.

2. Untuk mengetahui apa saja persyaratan untuk mendapatkan kredit pensiun.

3. Untuk mengetahui bagaimana prosedur pemberian kredit pensiun. 4. Untuk mengetahui bagaimana proses pemberian kredit pensiun. 5. Untuk mengetahui apa saja kendala yang ada pada kredit pensiun

serta upaya penyelesainya.

1.4Metode Pengembangan Sistem

Untuk metodologi pengembangan system, penulis menggunakan system prototype. Pendekatan metode prototype dapat dilihat pada gambar dibawah ini :


(6)

Sumber: Jogianto, 1995

Gambar 1.1 Model Prototype

Mengidentifikasi

Membuat prototype

Prototype dapat diterima?

Mengadakan system operasional

Menguji system operasional

Prototype dapat diterima?

Menggunakan system operasi 1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Ya

Ya

Tidak


(7)

1. Pada tahap ini, pemakai system menjelaskan kepada pengembang system mengenai kebutuhan system.

2. Pada tahap ini pengembang mulai membuat prototyping.

3. Pemakai menguji prototyping, kmudian memberikan kritik dan saran. 4. Pengembangan melakukan modifikasi sesuai dengan masukan pemakai. 5. Pengembangaan menyelesaikan sistem sesuai dengan masukan terakhir

dari pemakai.

1.5Batasan Masalah

Untuk mengkaji suatu permasalahan yang di hadapi oleh perusahaan tersebut dalam hal ini penulis membatasi permasalahan yang akan di bahas, agar pembahasan dan penyusunan dapat di lakukan secara terarah dan tercapai dengan tujuan yang di hadapkan serta untuk menghindari luasnya masalah. Maka penulis membatasi masalah yang akan di bahas hanya pada kegiatan di pemberian kredit.

1.6Lokasi dan Jadwal Kerja Praktek

Lokasi yang dijadikan objek Kerja Praktek adalah PT. Bank Jabar Banten Cabang Tamansari yang beralamat di Jl. Tamansari No. 18 Bandung.

Kegiatan Kerja Praktek ini berlangsung selama satu periode, yaitu sejak 01 Juli 2009 sampai dengan akhir september 2009, sedangkan jadwal yang berlaku pada PT. Bank Jabar Banten Cabang Tamansari, yaitu : Hari senin-jumat pukul 07.30-16.30.


(8)

Tabel 1.1

Jadwal Kegiatan Kerja Praktek

No Aktivitas

Juli Agustus September

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

Analisis pemberian gaji pensiun

2

Analisis pemberian kredit pensiun

3 Input data-data debitur

4

Melayani debitur yang membuat kredit

5

Membuat laporan-laporan debitur


(9)

7

Pembuatan Laporan Kerja Praktek

8

Pembuatan program aplikasi

9

Penyerahan laporan kerja praktek


(10)

10 2.1 Pengertian Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem, yang menekankan kepada prosedur dan pada komponen atau elemennya.

1. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen-elemen atau kelompoknya, yang dalam hal ini sistem itu didefinisikan sebagai

“Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan,berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu aturan tertentu”.

2. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedurnya:

“Pendekatan prosedur adalah pendekatan yang menekankan pada konsep sistem berdasarkan prosedur-prosedur yang ada dalam

sistem”.

Definisi sistem menurut [Jog05] “Sistem adalah kumpulan dari elemen –

elemen yang berintegresi untuk mencapai tujuan tertentu.”

Definisi sistem menurut [Jog99] “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukkan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang


(11)

Definisi sistem menurut [Har07] “Suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variable-veriabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan

saling bergantung sama lain”.

Sistem adalah kumpulan/group dari bagian/komponen apapun baik pisik maupun non pisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.

Ketiga pendapat diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa sistem merupakan suatu kumpulan dari sub sistem atau jaringan kerja yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya untuk mencapai suatu tujuan terrtentu.

2.1.1 Elemen Sistem

Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem :

1. Tujuan

Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, system menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.

2. Masukan

Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang


(12)

berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).

3. Proses

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lbih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.

4. Keluaran

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.

5. Batas

Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasatan dana.


(13)

6. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik

Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.

7. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.

2.1.2Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karateristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu :

1. Komponen Sistem ( Component )

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.


(14)

2. Batas Sistem ( Boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. 3. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat jaga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Subsistem

Bagian dari sistem yang beraktivitas dan berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dengan sasarannya masing –masing.

5. Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lainnya dengan malalui penghubung.


(15)

6. Masukan Sistem (Input)

Masukan (input) adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem.masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Masukan perawatan adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

7. Keluaran Sistem (output)

Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Misalkan untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

8. Pengolahan Sistem (process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

9. Sasaran Sistem (Objeck)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan berguna. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.


(16)

Sub Sistem

Sub Sistem

Sub Sistem Sub Sistem

Input

Lingkungan luar

Interface

Boundary

Boundary

Boundary Pengelola

han output

Sumber : Jogianto, 2005

Gambar 2.2 Karakteristik Sistem

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik.

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.

2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia.

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam sedangkan sistem bantuan manusia adalah sistem yang di rancang manusia.


(17)

3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tak tentu. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probalitas. 4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup dan sistem terbuka.

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruhi dengan lingkungan luarnya.

2.2 Pengertian Informasi

Pada konsep dasar informasi akan menjelaskan mengenai definisi informasi, siklus informasi dan kualitas informasi.

2.2.1 Definisi Informasi

Informasi merupakan salah satu unsur yang sangat penting di dalam organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, sehingga informasi tersebut sangat penting artinya bagi suatu organisasi.


(18)

Definisi Informasi menurut [Abd03] “Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yamg berarti bagi pengguna, yang bermanfaat bagi

pengambilan keputusaan saat iniatau mendukung sumber informasi.”

Definisi Informasi menurut [Jog05] “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.”

Definisi data menurut [Jog99] “Data adalah kumpulan kejadian yang

diangkat dari suatu kejadian”.

Definisi data Menurut [Jog05] :

“Informasi adalah hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian yang nyata (fact) yang

digunakan untuk pengamatan keputusan”.

Kejadian – kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Kejadian nyata (fact) adalah berupa suatu object nyata seperti tempat – tempat, orang – orang, yang betul – betul terjadi.

2.2.2 Siklus Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna. Data yang diolah melalui suatu model informasi. Penerima akan menerima informasi tersebut dan membuat keputusan serta diwujudkan dengan suatu tindakan yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditanggap sebagai input,


(19)

diproses kembali lewat suatu model dan seterusnnya sehingga membentuk suatu siklus.

Untuk lebih jelasnya siklus informasi dapat dijelaskan dengan gambar sebagai berikut. Adapun gambar siklus informasi tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

PROSES (MODEL)

INPUT (data)

DATA (ditangkap)

PROSES (tindakan)

DASAR DATA

OUTPUT (information)

PENERIMA

Keputusan Tindakan

Sumber: Jogianto, 1995

Gambar 2.3 Siklus Informasi

2.2.3 Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal yaitu: 1. Akurat (accurat)

Berarti informasi harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan informasi harus mencerminkan maksudnya.


(20)

2. Tepat waktu (time lines)

Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan suatu landasan dalam mengambil keputusan.

3. Relevan (relevance)

Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat oleh pemakai, dimana relevansi untuk tiap–tiap individu tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan.

2.2.4 Nilai Informasi Menurut [Jog05]

”Nilai informasi (value of information ) ditentukan oleh dua hal

yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi bernilai jika manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya

mendapatkanya”.

2.3 Pengertian Sistem Informasi

Definisi sistem informasi menurut [Jog99]:

“Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur- prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap


(21)

kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk ppengambilan keputusan yang cerdik”.

Sistem informasi merupakan komponen-komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, pengendalian, dan untuk memberikan gambaran aktivitas didalam perusahaan.

Dari beberapa definisi, dapat diambil kesimpulan bahwa Sistem Informasi Manajemen adalah:

Kumpulan interaksi sistem-sistem informasi.

Menghasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen. 2.3.1 Komponen sistem informasi

Komponen sistem informasi terdiri dari beberapa hal sebagai berikut :

a) Perangkat keras (Hardware), mencakup berbagai peranti fisik sepeti komputer, printer, dan jaringan.

b) Perangkat lunak (Software), merupakan kumpulan dari perintah yang ditulis dengan aturan tertentu untuk memerintahkan komputer dalam melaksanakan tugas tertentu.

c) Data, merupakan komponen dasar dari informasi yang akan diproses lebih lanjut untuk menghasilkan sebuah informasi.


(22)

d) Manusia (human), yang terlibat dalam komponen seperti manusia, operator dan sebagainya.

e) Prosedur, terdiri atas dokumen prosedur, buku panduan operasional tertentu dan sebagainya.

f) Jaringan komputer dan komunikasi data, yaotu sistem penghubungan yng memungkinkan sumber (resources) di pakaisecara bersama atau di akses oleh sejumlah pemakai. 2.3.2 Kegiatan sistem informasi

Kegiatan yang terdapat dalam sistem informasi adalah sebagai berikut :

1. Input (input), menggambarkan bagaimana suatu kegiatan menyediakan data untuk diproses.

2. Proses (process), menggambarkan bagaimana suatu data di proses untuk menghasilkan suatu informasi yang bernilai tambah.

3. Output, suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses diatas.

4. Penyimpanan, suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data .

5. Kontrol, suatu aktivitas untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan.


(23)

2.4 Metode Analisis dan Perancangan Terstruktur a. Analisis

Analisis adalah mempelajari masalah – masalah yang timbul dan kemudian memperbaiki berbagai fungsi yang ada di dalam sistem berjalan agar lebih menjadi efektif dan efesien.

b. Perancangan

Perancangan adalah menentukan bentuk dari sistem yang akan di buat yang sesuai kebutuhan pemakai yang telah di analisis terlebih dahulu, termasuk di dalamnya input dan output sistem.

2.4.1 Flow Map

Menurut [ Jog99] : “ Bagan alir sistem ( flow map) adalah suatu gambar yang menggambarkan arus data dari logika dari data yang akan di

proses dalam suatu program dari awal samapai akhir”.

2.4.2 Diagram Konteks

Diagram konteks adalah sebuah diagram yang sederhana yang menggambarkan hubungan antara entity luar, masukan dan keluaran dari sistem. Tujuannya adalah untuk menggambarkan sistem yang sedang berjalan, mendefinisikan awal dan akhir dari data yang masuk dan keluaran sistem .


(24)

2.4.3 Data Flow Diagram

Data flow diagram (DFD) adalah representasi grafik dari sebuah sistem. Data flow diagram menggambarkan tentang kompnen –komponen sebuah sistem aliran –aliran dat di antranya komponen –komponen tersebut, asal, tujuan dan penyimpanan data tesebut.

Ada beberapa simbol yang dipakai untuk menggambarkan data beseta transformasi data, antara lain :

a. Kesatuan Luar (External Entity) atau batas sistem

Sebuah sistem mempunyai sistem yang memisahkan suatu sistem dengan lingkungan luarnya, kesatuan luar merupakan kesatuan (Entity) lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnyayang akan memberikan input atau menerima output dari sistem. Suatu kesatuan luar dapat disimbolkan dengan suatu notasi kotak sebagai berikut :

b. Arus Data (Data Flow)

Arus data di DFD diberi simbol suatu panah.

Arus data ini mengalir diantara proses, simpanan data dan kesatuan luar. Arus data ini menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.


(25)

Proses atau fungsi yang mentransformasikan data secara umum. Suatu proses dapat disimbolkan dengan notasi lingkaran.

c. Simpanan Data (Data Store)

Simpanan data merupakan komponen yang berfungsi untuk menyimpan data atau file. Simpanan data di DFDdapat disimbolkan dengan sepasang garis horizontal paralel.

Nama Simpanan Data

2.4.4 Kamus Data

Kamus data adalah kumpulan elemen-elemen atau simbol-simbol yang digunakan untuk membantu dalam penggambaran atau pengidentifikasian setiap field atau file di dalam sistem.

2.4.5 Normalisasi

Normalisasi merupakan cara pendekatan lain dalam dalam membangun desain lojik basis data relational yang tidak secara langsung berkaitan dengan model data, tetapi dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar untuk menghasilkan struktur tabel yang normal.

Adapun bentuk yang umum digunakan dalam proses normalisasi adalah sebagai berikut:


(26)

Bentuk normalisasi pertama ini dapat terpenuhi apabila tabel tidak memiliki atribut bernilai banyak atau lebih dari satu atribut dengan domain nilai yang sama

2) Bentuk Normal Kedua (2NF/Second Normal Form)

Bentuk normalisasi kesua dapat terpenuhi apabila berada dalam bentuk normal pertama, dan setiap atribut bukan kunci primer yang memiliki ketergantungan fungsional penuh terhadap kunci primer.

3) Bentuk Normal Ketiga (3NF/Third normal Form)

Bentuk normalisasi ketiga dapat terpenuhi apabila berada dalam bentuk normal kedua, dan setiap atribut bukan kunci tidak memiliki dependensi transitif penuh terhadap kunci primer.

Perancangan basis data diperlukan agar kita bisa memiliki basis data yang kompak dan efisien dalam ruang penyimpanan, cepat dalam mengakses dan mudah dalam pemanipulasian (ubah, tambah, hapus) data.

2.5 Pengertian Bank

Bank merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang keuangan yang kegiatan utamanya menghimpun dana yang berasal dari masyarakat dalam bentuk tabungan dan lain-lain, kemudian menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit.


(27)

2.6 Kredit dalam PT. Bank Jabar Banten cabang Tamansari

Kata kredit berasal dari bahasa Latin yaitu “Credere” yang berarti

kepercayaan atau “Credo” yang berarti saling percaya. Jadi seandainya seseorang

mendapatkan kredit berarti dia memperoleh kepercayaan.

Dilihat dari sudut pandang ekonomi, kredit diartikan sebagai penundaan pembayaran, maksudnya pengembalian akan penerimaan uang atau suatu barang yang tidak dilakukan secara bersamaan pada saat menerimanya, akan tetapi pengembalianya dilakukan pada, masa tertentu yang akan datang.

Menurut undang-undang no.7 tahun 1992 tentang perbankan pasal 1 yang dimaksud dengan kredit adalah :

“penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,

berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.

Unsur-unsur kredit menurut Muchdarsyah Sinaungan (2001:135) adalah sebagai berikut :

1. Kepercayaan

Suatu keyakinan pemberi kredit bahwa prestasi (uang, jasa atau barang) yang diberikan akan benar-benar diterimanya di masa tertentu yang akan datang.

2. Waktu


(28)

atau waktu tertentu. Dalam unsure waktu ini terkandung pengertian tentang nilai agio uang bahwa uang sekarang lebih bernilai dari uang. 3. Degree of Risk

Pengertian menimbulkan suatu resiko, di masa tenggang adalah masa yang abstrak. Resiko timbul bagi pemberi kuasa uang (uang, jasa atau barang) yang berupa prestasi telah lepas kepada orang lain.

4. Prestasi

Yang diberikan adalah suatu prestasi yang dapat berupa barang, jasa atu uang. Dalam perkembangan perkreditan zaman modern ini maka yang di maksudkan dengan prestasi dalam pemberian kredit adalah uang.

Bank umum menyalurkan kreditnya dalam berbagai jenis kepada berbagai macam debitur dan ke berbagai macam sector usaha. Dalam ilmu manajemen kredit, bank pinjaman yang disalurkan bank-bank umum kepada masyarakat dapat digolongkan menjadi beberapa jenis berdasarkan kriteria-kriteria tertentu, yaitu :

1. Penggunaan kredit

Sesuai dengan penggunaanya, kredit bsmnk umum Indonesia dibedakan menjadi kredit investasi, kredit modal kerja dan kkredit konsumsi.


(29)

Berdasarkan criteria sector usaha, kredit dibedakan menjadi kredit sector pertanian, pertambangan, perindustrian, perdagangan, jasa dan lain-lain.

3. Bank Penyalur

Berdasarkan criteria bank penyalur, kredir dibedakan menjadi kredit Bank Persero, kredit Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) dan kredit dari Bank Pembanguna Daerah (BPD).

4. Denominasi Mata Uang

Berdasarkan denominasi mata uangm kredit bank umum dibedakan menjadi dua golongan, yaitu kredit rupiah dan kredit valuta asing. Perlu mejadi perhatian bahwa berkas kredit perlu ditata dan dipelihara karena masih mempunyai milai pakai saat ini atau masa mendatang. Bila ada maksud memusnahkan berkas-berkas tersebut, menurut Veithzal Rivai dan Andria Permata Veithzal (2005:777) bank harus melakukan langkah-langkah diantaranya :

1. Harus diteliti ulang apakah masih mempunyai niali yuridis, nilai ekonomis bagi bank

2. Harus dilakukan vertifikasi atas berkas-berkas kredit itu

3. Harus memperhatikan undang-undang dan peraturan-peraturan yang menyangkut hal-hal dokumen dan kearsipan.

Jika langkah-langkah tersebut sudah dilakukan, bank dapat memusnahkan berkas-berkas kredit atau bila dianggap perlu atau


(30)

penting, berkas-berkas tersebut dapat disimpan pada arsip nasional dengan membuat berita acara.

2.7 Purna Bhakti

Pengertian Kredit Purna Bhakti adalah fasilitas kredit konsumtif yang diberikan kepada para pensiunan dan pensiun janda yang pembayaran pensiunannya melalui Bank Jabar Banten.

Cara pemberian kredit purna Bhakti yaitu : a. Sektor kredit adalah kredit konsumtif.

b. Jangka waktu kredit maksimum 4 ( empat ) tahun, namun demikian masih dimungkinkan untuk diberikan dalam jangka waktu 5 ( lima ) tahun.

c. Tingkat suku bunga kredit pertahunnya ditetapkan berdasarkan kondisi biaya dana.

d. Pembayaran kembali kredit dengan cara angsuran ( pokok dan bunga ) dan cara perhitungan bunga secara anuitas.

e. Plafon maksimum kredit akan ditetapkan berdasarkan kondisi dana Bank Jabar.

f. Agunan kredit terdiri dari Surat Keputusan Pensiun ( Asli ) dan Surat Kuasa untuk memotong pension, khusus untuk pensiun yang melebihi plafond sebagaimana yang akan ditetapkan diatas, yang bersangkutan harus menambah agunan phisik yang memadai yang dapat mengcover kelebihan kreditnya.


(31)

g. Dikenakan Provisi Kredit yang dibayar sekaligus pada saat pencairan kredit.

Premi Asuransi Kredit Pensiun :

a. Peserta Kredit Purna Bhakti disyaratkan untuk diikutsertakan dalam asuransi kredit kumpulan.

b. Pada saat mengajukan permohonan kredit, debitur diminta untuk menandatangani Surat Pernyataan megenai kesediaan membayar premi asuransi sesuai ketentuan.


(32)

32 BAB III

PROFIL PERUSAHAAN

3.1 Tinjauan Umum Perusahaan

Sejarah Singkat PT. Bank Jabar Banten Cabang Tamansari

“Bank Jabar” demikian sebutan untuk Bank Pembanguna Daerah Jawa

Barat, pendirinya dilatarbelakangi oleh Peraturan Pemerintah RI nomor 33 tahun 1960 tentang penentuan perusahaan di Indonesia milik Belanda yang dinasionalisasi. Salah satu perusahaan milik Belanda berkedudukan di Bandung yang dinasionalisasi NV Denis ( De Eerste Nederlansche Indische Shareholding ), selanjutnya pengelolaannya diserahkan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Dengan penyerahan pengelolaan NV Denis yang sebelumnya perusahaan tersebut bergerak di bidang bank hipotek kepada Pemerintah Provinsi JAwa Barat maka dimulailah sejarah perkembangan Bank Pembangunan daerah Jawa Barat.

Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah No. 33 tahun 1060 Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dengan akta notaris Noezar 152 tanggal 21 MAret 1061 dan nomor 184 tanggal 13 Mei 1961 mendirikan PT. Bank Karya Pembangunan dengan modal dasar pertama kalinya berasal dari kas daerah sebesar Rp. 2.500.000,00 ( dua juta lima ratus ribu rupiah ). Pendirian PT. Bank Karya Pembangunan kemudian dikukuhkan dalam surat Keputusan Gubernur Provinsi Jawa Barat No.7/GKDH/BPD/61 tanggal 20 Mei 1961 dengan nama PD. Bank Karya Pembangunan Daerah Jawa Barat dan diresmikan pendirianya pada tanggal yang sama oleh Pejabat Presiden RI Bapak Ir. H. Djuanda Kartawidjaja.


(33)

Untuk menyempurnakan kedudukan hokum Bank Karya Pembangunan Daerah Jawa Barat telah dekeluarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 11/PD-DPRD/72 tanggal 27 Juni 1972 tentang kedudukan hokum Bank Karya Pembangunan Daerah yang berusaha di bidang perbankan.

Melalui Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 1/DP-040/PD/1978 tanggal 27 Juni 1978, PD Bank Karya Pembanguna Daerah Jawa Barat diubah menjadi bank Pembangunan Daerah Jawa Barat serta meningkatkan modal dasar dari Rp. 2.500.000,00 ( dua juta lima ratus ribu rupiah ) menjadi Rp. 1.000.000.000,00 ( satu milyar rupiah ).

Untuk mendukung perkembangan operasional Bank Pembanguna Daerah Jawa Barat dengan peraturan Pemerintah Daerah No. 23/1981 tanggal 12 Desember 1981 modal dasar bank kembali ditingkatkan dari Rp. 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah ) menjadi Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah ).

Dalam nenunjang operasional Bank Jabar semakin meningkat dan menangkap peluang kegiatan ekspor di Jawa Barat berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 25/84/KEP/DIR tanggal 2 November 1992 kegiatan Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat disamping sebagai Bank Umum dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada para nasabahnya mulai melayani sebagai Bank Umum Devisa.

Dalam rangka membangun brand image dan memudahkan pengenalan di masyarakat dengan peraturan Daerah No. 11 tahun 1995 tanggal 22 Juni 1955

Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat memiliki sebutan (call name) “Bank Jabar” serta logo baru.


(34)

Melalui peraturan daerah No.9 tahun 1996 tanggal 22 Juli 1996 modal dasar Bank Jabar ditingkatkan dari Rp.10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) menjadi Rp.250.000.000.000,00 (dua ratus lima puluh milyar rupiah).

Dalam rangka mengikuti gerak perekonomian dan perbankan secara global serta mengantisipasi peningkatan usaha Bank Jabar di masa yang akan datang maka berdasarkan Peraturan Daerah No.22 tahun 1998 dan Akta Pendirian Perusahaan No.4 tanggal 8 April 1999 berikut Akta Pendirian Peusahaan No.8 tanggal 15 April 1999 yang telah disahkan oleh Mentri Kehakiman RI tanggal 16 April 1999, bentuk hikum Bank Jabar diubah Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT).

Dalam upaya memenuhi permintaan masyarakat Jawa Barat yang agamis juga aktivitas bisnisnya biasa menerapkan system bagi hasil syariah maka sesuai dengan izin Bank Indonesia No. 2/18/DgH/DPIP tanggal 12 April 2000, sejak tanggal 15 April 2000 Bank Jabar adalah Bank Pembangunan Daerah pertama di Indonesia yang menjalankan dual system operasioanal bank yaitu melayani masyarakat dengan system konvensional (system bunga ) dan dengan system syariah (bagi hasil).

Pada saat Banten memisahkan diri dari Jawa Barat, maka Bank Jabar pun berubah menjadi Bank Jabar Banten. Berdasarkan SK Gubernur Bank Indonesia nomor 9/63/KEP.GBI/2007 tanggal 6 November 2007 tentang Perubahan izin atas nama PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat menjadi Izin Usaha Atas Nama PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten. Berdasarkan SK Direksi Bank Jabar Banten nomor 1065/SK/DIR-PPN/2007 tanggal 29 November 2007


(35)

maka sebutan (call name) yang semula Bank Jabar diubah menjadi Bank Jabar Banten. Surat-surat atau warkat yang menggunakan nama PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dengan sebutan Bank Jabar masih tetap berlaku sampai 6 bulan, terhitung tanggal 26 November 2007 sampai dengan 26 Mei 2008.

Visi dan Misi Bank Jabar Banten

1. Pemegang kasda atau melaksanakan penyimpanan uang pemda. 2. Salah satu sumber pendapatan asli daerah.

3. Sebagai penggerak dan pendorong pembangunan daerah.

3.2Struktur Organisasi

Dalam organisasi formal haruslah terdapat beberapa hal yang di perhatikan yaitu tujuan bersama yang searah, faktor manusia dan struktur pembagian tugas dan wewenang, hubungan jaringan kerja serta koodinasi diantara sekelompok manusia tersebut.

Tujuan merupakan suatu dasar atau motifasi dari arah kegiatan organisasi tanpa adanya suatu tujuan, organisasi akan berjalan tanpa arah, untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan kerjasama antar individu-individu organisasi.

Struktur organisasi adalah kerangka kerja dan pola hubungan yang relative mantap dan stabil antara fungsi-fungsi tugas, posisi-posisi dan orang-orang dalam organisasi, fungsi struktur organisasi adalah memberikan kepuasan kepada individu-individu dalam organisasi tersebut. Berikut adalah gambar struktur organisasi yang berada di PT.Bank Jabar Banten Cabang Tamansari.


(36)

(37)

3.3Deskripsi Kerja

Struktur organisasi PT. Bank Jabar Banten Cabang Tamansari lebih sederhana dibandingkan dengan stuktur orgasisasi kantor pusat. Adapun tanggung jawab dari masing-masing bagian PT. Bank Jabar Banten Cabang Tamansari adalah sebagai berikut :

A. Pemimpin Cabang

1. Melaksanakan misi kantor cabang secara keseluruhan, yaitu membantu direksi untuk memperoleh laba yang wajar melalui penyediaan produk dan jasa perbankan yang dibutuhkan masyarakat di daerah kerja cabang, mendorong pemberdayaan ekonomi serta berfungsi pengelola uang daerah dalam rangka mewujudkan bank yang berkembang secara sehat, dinamis, mandiri dan terpercaya serta memberikan kontribusi yang nyata terhadap Pendapatan Asli Daerah ( PAD ).

2. Merencanakan, mengembangkan, melaksanakan serta mengelola bisnis di wilayah kerja cabang.

3. Mengelola pelaksanaan system prosedur.

4. Mengelola uang daerah (bagi kantor cabang tidak memilki unit PKD). 5. Memberikan kontribusi laba yang nyata terhadap upaya pencapaian

laba Bank secara keseluruhan.

6. Melaksanakan kepatuhan terhadap system dan prosedur, peraturan Bank Indonesia serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. 7. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi serta


(38)

B. Pemimpin Bagian Pelayanan dan Operasional

Memberikan dukungan kepada Pemimpin cabang dalam merencanakan mengembangkan serta mengelola bidang pelayanan dan operasional, yaitu: 1. Melaksanakan seluruh pekerjaan pokok dan unit kerja yang berada di bawah penyeliaan Pemimpin Bagian Pelayanan dan operasi secara efektif dan efisien sesuai dengan batasan dan wewenang yang ditetapkan oleh Direksi.

2. Mengelola pelayanan unggul kepada nasabah. 3. Mengelola pelayanan uang daerah.

4. Mengelola pelayanan transaksi tunai dan pemindah bukuan. 5. Mengelola pelayanan kartu ATM.

6. Mengelola kas ATM.

7. Mengelola pendayagunaan kas dan alat likuid secara optimal.

8. Membina hubungan kerja yang baik dengan semua pihak baik intern maupun ekstren yang dapat menunjang kelancaran tugas pelayanan dan operasi.

9. Membantu pimpinan cabang dalam menyusun atau membuat rencana kerja dan anggaran cabang serta tuhuan yang akan dicapai.

10.Melaksanakan kepatuhan terhadap system dan prosedur, peraturan Bank Indonesia serta peraturan perundang-undangan lainya yang berlaku.

11.Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan kegiatanya.


(39)

C. Pemimpin Seksi Pelayanan

Memberikan dukungan kepada pemimpin bagian Pelayanan dan operasioanl dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan :

1. Mengelola pelaksanaan system dan prosedur di bidang pelayanan nasabah dan operasioanal bank.

2. Merencanakan, mengembangkan, melaksanakan, mengelola pelayanan produk dan jasa bank.

3. Menyediakan informasi produk dan jasa bank. 4. Mengelola pelayanan kartu ATM.

5. Mengelola pendayagunaan kas dan alat likuid secara optimal. 6. Mengelola pelayanan transaksi kas, pemindah bukuan dan kliring. 7. Mengelola kas ATM.

8. Mengelola pelaksanaan system dan prosedur bidang pelayanan.

9. Melaksanakan kepatuhan terhadap system dan prosedur, peraturan Bank Indonesia serta peraturan perundang-undangan lainya yang berlaku.

10.Mempertanggungjawabkan pelaksanan tugas pokok, fungsi dan kegiatanya.

D. Pemimpin Seksi Administrasi dan Umum

Memberikan dukungan kepada Pemimoin Bagian Pelayanan dan Operasional serta berpartisipasi aktif dalam :

1. Mengelola pelaksanaan system dan prosedur bidang pelayanan dan operasi.


(40)

2. Mengelola administrasi kredit sert laporan perkreditan.

3. Mengelola administrasi transaksi jasa bank dan transaksi kliring. 4. Mengelola entry data atau voucher transaksi kliring dan pemindah

bukuan ke dalam system.

5. Memeriksa kebenaran atau akurasi transaksi keuangan. 6. Memantau dan mengendalikan transaksi pembukuan. 7. Mengelola analisis keuangan.

8. Mengelola laporan keuangan cabang. 9. Mengelola Teknologi dan Informasi. 10.Mengelola Sumber Daya Manusia.

11.Mengelola logistic, kerumahtanggaan, kearsipan dan administrasi umum lainya.

12.Melaksanakan kepatuhan terhadap system dan prosedur, peraturan Bank Indonesia serta peraturan perundang-undangan lainya yang berlaku.

13.Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan kegiatanya.

E.Pemimpin Seksi Pemasaran Kredit dan Dana Jasa.

Memberikan dukungan kepada Pemimpin Cabang dalam merencanakan, mengembangkan serta mengelola Pemasaran Kredit dan Dana Jasa yaitu : 1. Mengelola pelaksanaan system dan prosedur bidang pemasaran,


(41)

2. Mengelola pemasaran produk dan jasa.

3. Melakukan penelitian potensi pemasaran produk dan jasa di daerah kerja cabang.

4. Memasarkan kredit kepada nasabah atau bukan nasabah.

5. Memproses permohonan dan mengelola kredit (berikut kredit standar), garansi bank dan dukungan bank.

6. Melakukan penjualan silang ( cross selling ) produk dan jasa bank. 7. Melakukan pembinaan dan pemantauan kepada debitur lancer dan

DPK.

8. Memasarkan dana dan jasa bank kepada nasabah atau bukan nasabah. 9. Melakukan pembinaan kepada nasabah prima.

10.Mengelola pelayanan produk dan jasa.

11.Memproses serta mengelola transaksi L/C ekspor dan impor.

12.Melaksanakan kepatuhan terhadap system dan prosedur, peraturan Bank Indonesia serta peraturan perundang-undangan lainya yang berlaku.

13.Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan kegiatanya.

F. Pemimpin Seksi Supervisi Kredit

Memberikan dukungan kepada Pemimpin Cabang dalam merencanakan, mengembangkan serta mengelola Seksi Supervisi Kredit yaitu :


(42)

2. Mengelola pemyelamatan dan penyelesaian kredit bermasalah ( korektibilitas kurang lancar sampai dengan macet ) dan kredit hapus buku.

3. Mengelola pengendalian kredit. 4. Mengelola korektibitas kredit.

5. Melakukan pembinaan kepada debitur kredit bermasalah.

6. Melaksanakan kepatuhan terhadap system dan prosedur, peraturan Bank Indonesia serta peraturan perundang-undangan lainya yang berlaku.

7. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan kegiatanya.

G. Pemimpin Kontrol Intern Cabang

Menyelia dan bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan :

1. Mengelola pelaksanaan system dan prosedur bidang Kontrol Intern Cabang.

2. Membantu Pemimpin Cabang dalam merencanakan dan melaksanakan pengendalian dan pengawasan atas proses kegiatan harian serta manajemen cabang.

3. Membantu Pemimpin cabang dalam merencanakan dan melaksanakan serta menonitoring Rencana Kerja dan Anggaran.

4. Mengelola seluruh Buku Pedoman Perusahaan (system dan prosedur ) dan bertindak sebagai sentral BPP.


(43)

5. Membantu Pemimpin Cabang dalam mengendalikan kepatuhan terhadap system dan prosedur, peraturan Bank Indonesia serta peraturan perundang-undangan lainya yang berlaku.

6. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan kegiatanya.

3.4Analisis Sistem yang Berjalan

PT. Bank Jabar Banten Cabang Tamansari memberikan layanan kepada masyarakat berupa Produk Dana atau Produk Jasa. Produk Dana terdiri dari pengumpulan dana ( funding ) dan peminjaman dana ( lending ). Sedangkan Produk Jasa Layanan Bank Jabar Banten Cabang Tamansari terdiri dari Kiriman Uang, Inkaso, Safe Deposit Box dan Penerimaan Pajak.

A. Produk Layanan Dana

Sumber Dana PT. Bank Jabar Bantem Cabang Tamansari, yaitu : a. Dana yang bersumber dari Bank itu sendiri :

a. Setoran modal dari pemegang saham b. Cadangan-cadangan Bank

c. Laba yang belum disetor

b. Dana yang bersumber dari Masyarakat a. Yang terpenting dari operasional Bank b. Merupakan ukuran keberhasilan Bank


(44)

c. Dana yang bersumber dari lembaga lain

Sumber dana tambahan jika Bank mengalami kesulitan dalam mencari sumber dana daei Bank itu sendiri dan dari masyarakat, missal menerbitkan obligasi, IPO ( Inisial Public Offering ), kredit likuiditas Bank Indonesia, pinjaman antar Bank, pinjaman dari Bank-bank LN,SPBU dan lain-lain.

Produk Layanan Dana PT. Bank Jabar Banten Cabang Tamansari terdiri dari : 1. Pengumpulan Dana terdiri dari :

a. Giro

Giro merupakan simpanan pihak ketiga yang penarikanya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek atau bilyet giro (BG), sarana perintah pembayaran lainya (misalnya kwitansi, slip penarikan yang disediakan bank melalui ATM atau melalui kartu yang disediakan untuk itu), dengan nota pemindah bukuan (NPB) atau pindah rekening atau transfer.

Pada umumnya rekening giro dapat dibuat oleh orang atau badan, maksudnya :

1. Orang

Dalam ketentuan Bank Indonesia bukan hanya orang pribadi, tetapi termasuk usaha perorangan.

Seperti : usaha dagang, bengkel, took dan usaha perorangan lainya.


(45)

Orang yang dapat membuka rekening giro harusnya orang yang cakap hokum, artinya orang tersebut harus berumur 21 tahun dan sudah menikah.

2. Badan

Pengertian badan adalah badan hukum atau bukan badan hukum.

a. Badan Hukum

Misalnya : Badan Hukum Publik, BUMN, BUMD, PT, Yayasan, Dana Pensiun, Koperasi, Organisasi Politik, Organisasi Kemasyarakat dan lain-lain.

b. Bukan badan Hukum

Misalnya : Mortshop (Persekutuan Pendeta), Comoditor Venortshop (CV), Firma (Fr) dan Konsorsium.

Rekening Giro Bank Jabar dirancang khusus untuk memberikan keuntungan dan keleluasaan bagi nasabah dalam melakukan transaksi baik penarikan maupun penyetoran dengan jasa giro yang menarik seperti transaksi pembayaran rekening listrik, air, telepon, pajak setiap bulan tanpa dikenai biaya tambahan, serta fasilitas transfer dana secara rutin setiap saat sesuai keinginan nasabah ke seluruh wilayah di Indonesia.

Syarat untuk membuka rekening giro Bank Jabar adalah calon giran wajib mengisi memenuhi persyaratan administrasi yang ditetapkan, tidak termasuk Daftar Hitam Bank Indonesia, setoran awal Rp.500.000,00 dan untuk badan usaha Rp.1.000.000,00.


(46)

Dalam praktek terdapat berbagai macam alas an penutupan Rekening Giro yang dapat dilakukan antara lain :

a. Atas permintaan pemilik rekening

a. Pemilik rekening mengajukan surat permohonan

b. Bank menerima permohonan tersebut setelah dikompensasi hak dan kewajiban jika ada.

b. Penutupan oleh Bank

a. Bardasarkan perjanjian antara bank dan pemilik rekening giro yang termuat dalam syarat umum pembukaan rekening dan atau syarat khusus rekening giro.

b. Pemilik rekening mempunyai saldo dengan jumlah tertentu, maka rekening tersebut akan habis saldonya untuk membayar biaya administrasi dengan habisnya saldo rekening akan ditutup secara system oleh bank.

c. Adanya peraturan perundang-undangan ketentuan yang berlaku (ketentuan penutupan rekening karena cek atau BG kosong).

d. Rekening yang dibuka digunakan sebagai sarana melakukan tindak pidana.

e. Rekening yang dibuka digunakan sebagai sarana kegiatan yang merugikan bank (baik langsung atau tidak langsung).

f. Pemblokiran dan penutupan rekening atau inisiatif bank harus hati-hati karena terdapat ketentuan BI yang tidak jelas dapat mengakibatkan dilematis buat bank.


(47)

b. Tabungan

Tabungan merupakan simpanan yang penarikanya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau BG atau alat lainya yang dipersamakan dengan itu. Tabungan merupakan simpanan yang penarikanya berdasarkan perjanjian kedua boleh pihak (bank dan nasabah). Inti fitur produk tabungan terletak pada cara penarikanya.

Jenis tabungan di PT. Bank Jabar Banten Cabang Tamansari terdiri dari: 1. Tandamata (Tabungan Anda Masa datang)

Tandamata merupakan produk tabungan PT.Bank Jabar dengan berbagai kemudahan dan jaminan diantaranya yaitu, setoran minimal cukup dengan Rp.10.000,00 dan dapat dijadikan jaminan kredit, suku bunga dihitung harian, selain itu terdapat fasilitas ATM. Produk tabungan ini hanya dikelola Bank Jabar untuk masyarakat di wilayah provinsi Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta.

2. Simpeda (Simpanan Pembangunan daerah)

Simpeda merupakan tabungan yang jumlah penabungnya terbanyak dibandingkan dengan tabungan-tabungan lainya yang terdapat di PT. Bank Jabar Banten Cabang Tamansari, dengan saldo minimalnya sama dengan Tandamata yaitu sebesar Rp.10.000,00 begitu juga fasilitasnya sama dengan Tandamata. Produk tabungan ini dikelola secara bersama oleh seluruh Bank Pembangunan Daerah (BPD) di 26 provinsi seluruh Indonesia.


(48)

3. Jabar Okey

Jabar Okey merupakan produk tabungan terbaru dari Bank Jabar yang telah diluncurkan pada awal tahun 2001. Tabungan Jabar Okey akan menjadi unggulan Bank Jabar karena memiliki fasilitas atau fitur teknologi serta banyak memberikan banyak kemudahan dan keuntungan, diantaranya bunga menarik dan kompetitif, perlindungan asuransi, layanan online, fasilitas ATM, dapat juga dijadikan jaminan kredit. Tabungan Jabar Okey ada dua jenis yaitu gold dengan saldo nominalnya Rp.500.000,00 dan klasik dengan saldo nominalnya Rp.250.000,00.

4. Tabah (Tabungan Ibadah Haji)

Kepanjangan awal dari Tabah adalah Tabungan Amal Ibadah yang kemudian berubah menjadi Tabungan Ibadah Haji. Tabah yaitu Tabungan untuk Ibadah Haji.

Ketentuan umum yang berlaku : 1. Setoran pertama Rp. 1.000.000,00

2. Setoran selanjutnya kelipatan Rp.100.000,00 3. Tingkat balas jasa adalah sebesar 6% per tahun 4. Perhitungan bunga secara harian

Peluang pengembangan produk tabungan terletak pada kemudahan penarikanya, semakin mudah dan bervariasi akan semakin menonjol (ditambah bunga yang menguntungkan dan hadiah-hadiah).


(49)

Bila bank akan mengembangkan produk tabungan, yang harus diperhatikan adalah :

1. Kecanggihan, kehandalan dan pengembangan system informasi teknologinya. 2. Jaringan (kantor cabang, ATM) untuk kemudahan bertransaksi suatu variasi

transaksi yang dimiliki tabungan. c. Deposito

Sesuai dengan penggunaan Deposito Bank Jabar terdiri dari :

1. Deposito Berjangka Rupiah, merupakan simpanan yang penerikanya berdasarkan jangka waktu tertentu yaitu terdiri dari 1, 3, 6, 12 dan 24 bulan.

Setoran minimal untuk rupiah Rp.1.000.000,00 dan untuk valuta asing USD 500,00 dengan fasilitas Automatic Roll Over.

2. Sertifikat Deposito, merupakan simpanan berjangka atas unjuk yang dikeluarkan oleh bank dan bukti simpanannya dapat diperjual belikan. Pembayaran bunga sertifikat deposito dilakukan pada saat pembelian sertifikat deposito. Jangka waktu sertifikat deposito adalah 1, 3, 6 dan 12 bulan.

3. Deposito Berjangka Diskonto, merupakan simpanan berjangka atas nama dengan pembayaran bunga di muka (diskonto) yang dikeluarkan oleh Bank Jabar, yang bukti simpanannya tidak dapat diperjual belikan. Setoran minimal untuk deposito berjangka diskonto yaitu sebesar Rp. 1.000.000,00 sedangkan untuk nilai selanjutnya (untuk nominal di atas Rp. 1.000.000,00) adalah kelipatan Rp.500.00,00.


(50)

d. Deposit On Cell

Ketentuan umum yang berlaku :

1. Jumlah simpanan minimal Rp. 500.000.000,00. 2. Jangka waktu DOC mulai 7 hari samapi 30 hari.

3. Tingkat suku bunga DOC besarnya ditentukan oleh Kantor Pusat secara kasus perkasus dengan menggunakan perhitungan bunga harian.

4. Hari bunga dihitung “mulai dengan sampai” artinya, tanggal

penempatan dihitung sebagai hari bunga, sedangkan tanggal jatuh tempo tidak dihitung sebagai hari bunga.

2. Peminjaman Dana atau Kredit terdiri dari : a. Kredit Peduli Jabar dan Banten

Kredit ini merupakan kredit komersial yang ditujukan bagi para pengusaha golongan ekonomi lemah di wilayah Jawa Barat dan Banten dengan fasilitas kredit kredit persyaratan ringan.

b. Kredit Modal Kerja Umum

Kredit ini diberikan untuk memenuhi keperluan penambahan modal kerja usaha perorangan atau badan hukum. Persyaratan umum adalah usaha yang layak dibiayai, mempunyai izin usaha, missal SIUP, TDP. Maksimum kredit yang diberikan tergantung besar skala usaha, kemampuan pengembalian pinjaman dan lain-lain. Maksimum jangja waktu kredit 3 tahun.


(51)

c. Kredit investasi umum

Kredit ini digulirkan untuk keperluan pembelian aktiva tetap usaha perorangan atau badan hukum. Persyaratan umum yaitu pembiayaan untuk barang-barang modal investasi (jangka waktu 3 tahun) maksimum tiga juta rupiah kepada tiap debitur. Bunga pinjaman 9% per tahun flat dan tidak dipungut biaya administrasi maupun sendiri 35%. Maksimum jangka waktu kredt 5 tahun.

d. Kredit Usaha Kecil (KUK)

Kredit Usaha Kecil kredit kepada pengusaha kecil untuk usaha produktif untuk modal kerja atau investasi. Usaha kecil dengan criteria kekayaan bersih maksimal Rp.200 juta, atau penjualan per tahun maksimum Rp.1 milyar. Persyaratan khusus ditentukan oleh Bank Jabar.

e. Kredit Modal Kerja Konstruksi (KMKK)

Kredit ini digulirkan untuk pembiayaan kegiatan pembangunan gedung, jalan, jembatan dan infrastruktur lainnya. Mempunyai usaha konstruksi yang layak dibiayai. Mempunyai izin usaha, misalnya izin usaha konstruksi. Maksimum kredit yang diberikan tergantung pada besarnya rencana proyek yang dibiayai, kemampuan pengembalian pinjaman dan hal lainnya. Maksimum jangka waktu kredit adalah sesuai dengan umur proyek yang dibiayai. Aguna utama adalah proyek yang dibiayai itu sendiri. Agunan tambahan dapat diserahkan debitur jika menurut penilaian bank diperlukan.


(52)

f. Kredit Profesi

Kredit profesi adalah kredit yang diberikan kepada profesi dokter, akuntan ataupun pengacara. Persyaratan umum adalah memilki surat izin usaha, ijazah profesi dan daftar penghasilan setiap bulan.

g. Kredit Guna Bhakti

Kredit ini diperuntukan kepada khusus pegawai negeri sipil untuk pembiyaan pembelian rumah, kendaraan, pendidikan dan bisnis. Maksimum penjaman sebesar Rp. 50 juta dan bisa diangsur setiap bulan hingga 8 bulan. Persyaratan umum memiliki SK pengangkatan PNS, SK pangkat terakhir, rekening gaji dan rekomendasi atasan yang bersangkutan.

h. Kredit Pensiun

Kredit ini diberikan kepada pensiunan yang membutuhkan biaya untuk berbagai keperluan. Persyaratan umum dari kredit pensiun adalah memiliki SK Pensiun dan surat domisili dari kelurahan.

i. Cash Colateral Credit

Kredit ini merupakan fasilitas kredit yang diberikan kepada pemegang deposito tanpa harus mencairkan dananya terlebih dahulu. Jumlah plafond yang diberikan dan persyaratannya diatur oleh pimpinan Bank Jabar.


(53)

j. Kredit Koperasi Kepada Anggota (KKPA)

Kredit investasi atau modal kerja yang diberikan bank kepada koperasi primer guna membiayai usaha anggotanya yang produktif. Sector usaha yang dibiayai skim kredit KKPA ialah semua usaha pada seluruh sector ekonomi seperti : tebu rakyat, unggas, tenaga kerja Indonesia, nelayan. Plafond kredit diatur oleh ketentuan pemerintah yang ditetapkan setiap tahun anggaran.

k. Kredit Dana Bergilir

Kredit ini adalah fasilitas kredit midal kerja dan investasi yang disediakan untuk kelompok usaha, koperasi dan lembaga keuangan yang pendanaanya bersumber dari dana Departemen Keuangan dan dana sendiri. Mengembangkan usaha kecil, koperasi, lembaga keuangan pedesaan dan kelompok swadaya masyarakat merupakan tujuan dari pemberian kredit ini. Plafond kredit didasarkan pada jumlah kebutuhan dan kelayakan pemohon dengan jumlah maksimal berdasarkan ketentuan Departemen Keuangan.

l. Kredit Kepemilikan Rumah Sederhana atau Rumah Sangat sederhana (KPRS/RSS)

Kredit yang diberikan kepada masyarakat untuk membiayai pemilikan rumah sederhana atau rumah sangat sederhana. Tujuan pemberian kredit adalah untuk memenuhi kebutuhan rumah dan pemukiman bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah. Plafond kredit diatur oleh


(54)

ketentuan pemerintah yang ditetapkan setiap tahun anggaran. Jaminan kredit tersebut adalah tanah dan bangunan yang dibeli.

m.Kredit Pengusaha Kecil dan Micro (KPKM)

Kredit ini merupakan kredit dan modal kerja dan ditujukan untuk mengembangkan usaha kecil dan micro pasa seluruh sector ekonomi. Palfond kredit disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan pengembalian kredit dengan plafond maksimal ditetapkan pemerintah karena program ini berasal dari pemerintah.

n. Kredit Taskin

Kredit ini diberikan kepada golongan ekonomi lemah untuk membiayai konsumsi dan usaha micro. Plafond kredit disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan pengembalian kredit dengan plafond maksimal ditetapkan pemerintah. Calon debitur harys mendapat rekomendasi dari kelurahan sebagai golongan berpenghasilan rendah dan keterangan domisili.

o. Kredit Mikro atau Koperasi

Kredit ini merupakan kredit investasidan modal kerja yang danaya berasal dari Asian Development Bank (ADB) yang diteruskan oleh Bank Indonesia melalui Bank Jabar.


(55)

B. Produk Layanan Jasa

Produk Layanan JAsa Bank Jabar Banten Cabang Tamansari terdiri dari : 1. Kiriman uang (rupiah maupun Valas ) atau transfer

KU atau Transfer adalah perpindahan dana dari suatu tempat (cabang pengirim) ke tempat lain (cabang penerima/bank lain/BPDSI) untuk kepentingan nasabah.

Pihak yang terlibat dalam transaksi KU :

a. Nasabah, yaitu sebagai pihak pemilik dana (pengirim) atau penerima dana yang memindahkan dananya atau menerima sejumlah dana dari pihak pengirim melalui jasa pengiriman uang.

b. Bank penarik (drawer bank) yaitu bank pelaku transfer atau bank menerima dana dan amanat dari nasabah untuk ditransfer kepada bank tertarik yang kemudian diserahkan kepada penerima dana (beneficiary).

c. Bank tertarik (drawee) yaitu bank yang menerima transfer masuk dari drawer bank untuk diteruskan atau dibayarkan kepada penerima.

d. Beneficiary adalah pihak akhir yang berhak menerima dan transfer dari drawee bank. Beneficiary dalam ketentuan ini adalah beneficiary yang tidak atau belum memiliki rekening pada bank tertarik.


(56)

2. Inkaso

a. Inkaso adalah jasa yang diberikan bank kepada nasabah untuk menagihkan warkat bank tanpa melalui proses kliring. Inkaso dapat melibatkan beberapa bank, yaitu Bank penarik, Bank tertarik dan Bank yang berfungsi sebagai perantara.

b. Warkat inkaso terdiri atas cek, BG, wesel dan travelers cheque rupiah.

c. Yang dimaksud dengan inkaso keluar adalah apabila yang menjadi tertariknya adalak bank lain.

d. Inkaso keluar ditujukan ke bank lain di luar kora di mana di kota tujuan tidak terdapat cabang Bank Jabar.

e. Yang dimaksud dengan inkaso masuk adalah apabila yang menjadi bank tertariknya adalah Bank Jabar.

f. Hasil inkaso ditransfer melalui SKNBI atau sarana transfer lainnya.

g. Wakrat inkaso yang diterima harus diinkasokan pada haru yang sama. Dalam hal warkat inkaso berupa BG maka warkat tersebut harus dikirim sebelum tanggal jatuh tempo.

h. Cabang tidak diperkenankan menerima warkat inkaso yang tanggal efektifnya lebih dari tujuh hari dari tanggal penyetoran warkat ke bank.

i. Inkaso yang ditolak oleh bank tertarik harus segera dibuatkan pemberitahuan kepada nasabah.


(57)

j. Besarnya biaya inkaso yang berlaku saat ini adalah Rp. 15.000,00.

3. Safe Deposit Box (SDB)

Safe Deposit Box adalah tempat penyimpanan harta benda atau surat-surat berharga milik nasabah dalam jangka waktu tertentu.

Ketentuan SDB :

a. SDB tidak diperkenankan atas nama bersama.

b. Membuka dan menutup SDB menggunakan dua anak kunci yaitu satu kunci yang dipegang oleh nasabah dan satu adalah master kunci yang dipegang oleh bank.

c. Nasabah harus menandatangani formulir permohonan penyewaan SDB.

d. Hanya satu orang nasabah yang diperkenankan berada di ruang SDB.

e. SDB hanya diperkenankan atas nama satu orang.

f. Dalam hal penyewa member kuasa kepada pihak ketiga, penerima kuasa harus datang bersama-sama denagn penyewa untuk menandatangani kartu. Contoh : Tandangan pada saat pembukaan atau pada saat adanya perubahan.

g. Sebulan sebelum berakhirnya masa sewa, bank harus mengirimkan pemberitahuan kepada nasabah. Apabila dikehendaki perpanjangan sewa SDB dapat dilakukan secara otomatis (ARO).


(58)

h. Selain biaya sewa SDW nasabah harus membayar setoran jaminan kunci yang akan dikembalikan kepada nasabah jika masa sewa SDB berakhir.

i. Nasabah wajib menjaga agar kunci SDB tidak rusak atau hilang dan tidak dibuat triplikatnya. Dalam hal kunci hilang pembongkaran harus dilakukan di hadapan nasabah bersama dengan petugas bank dan dibuatkan berita acara pembongkaran tersebut. Segala biaya yang timbul akibat hilangnya anak kunci tersebut menjadi beban penyewa.

Keuntungan dan kemudahan yang Bank Jabar tawarkan : a. Biaya sewa kompetetif

b. Ukuran deposit box sesuai kebutuhan

c. Dapat dipergunakan untuk perorangan atau badan usaha

d. Jangka waktu penyewaan yang dapat diperpanjang secara otomatis

Ukuran Safe Deposit Bix yang Bank Jabar Banten tawarkan : 4. Penerimaan Pajak

Penerimaan setoran pajak adalah jasa penerimaan setoran dari Wajib Pajak untuk diteruskan ke Rekening Kas Negara atau ke Bak Persepsi. Wajib Pajak (WP) yang menyetorkan pajak harus mengisi sendiri Surat Setoran Pajak (SPP).


(59)

a. Pengelolaan Penerimaan Setoran Pajak di kantor cabang dilaksanakan oleh Seksi administrasi Dana dan Jasa.

b. Bank persepsi adalah kantor bank yang ditunjuk oleh Mentri keuangan untuk menerima Setoran Penerimaan Negara, yang meliputi : Penerimaan Pajak, Cukai Dalam Negeri dan Penerimaan Bukan Pajak.

c. Di setiap Kantor Bank Persepsi harus dibuka Rekening Titipan Setoran Pajak Devisa dan Non Devisa.

d. Rekening Titipan Setoran Pajak adalah rekening Kas Negara pada Bank yang digunakan untuk menampung setoran Penerimaan Negara.

e. Jenis setoran pajak yang diterima Bank antara lain PAjak Penghasilan (PPh), PPN, Bea Masuk, pajak lainya dengan menggunakan Surat Setoran Pajak. Sedangkan jenis penerimaan Negara Bukan Pajak antara lain adalah Penerimaan Setoran \Denda Keterlambatan dengan menggunakan Surat Setoran Bukan Pajak. f. WP dapat melakukan penyetoran pajaknya pada Bank Persepsi

mana pun, kecuali untuk objek pajak devisa, harus disetorkan di tempat atau lokasi yang sama.

g. Setoran pajak harus langsung dibukukan ke dalam rekening KAs Negara Persepsi Devisa dan Non Devisa sesuai dengan jenis pajaknya.


(60)

h. Setiap hari selasa, jumat dan awal bulan atau sesuai ketentuan pajak yang berlaku, Bank Persepsi harus :

1. Mentransfer saldo ke rekening Kas Negara Persepsi Devisa atau Non devisa ke rekening Kas Negara di Bank Indonesia melalui RTGS. Apabila jatuh pada hari libut, maka transfer dana dilakukan hari kerja berikutnya.

2. Menyampaikan dokumen ke Kas Negara, berupa : bukti transfer RTGS, copy rekening dan nota debet Kas Negara Persepsi Devisa atau Non Devisa.

i. Bank persepsi setiap hari wajib menyampaikan laporan atau document ke KPKN, yang terdiri dari : copy Nota Kredit, Laporan Harian Penerimaan, SSP ( lembar ke-2), SSBP (lembar ke-2) dan softcopy SISPEN.

j. Setiap SSP yang diterima Bank Persepsi harus divalidasi dan dibubuhi stempel Bank.

k. Setiap tanggal 5 atau sesuai ketentuan yang berlaku Bank Persepsi harus mengirimkan salinan Rekening Kas Negara bulan berikutnya ke KPKN.


(61)

61 4.1 Analisis Sistem

Analisis sistem merupakan gambaran tentang sistem yang saat ini sedang berjalan pada bagian bank di pemberian kredit, sistem yang digunakan sudah menggunakan computer tapi masih belum efisien. Analisis sistem ini bertujuan untuk mengetahui lebih jelas dari cara kerja sistem tersebut, sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangannya.

Agar dapat melakukan proses permohonan kredit, nasabah harus melengakapi syarat-syarat pengajuan kredit Purna Bhakti antara lain : KTP, passport, agunan utama berupa SK dan Karip (agunan tambahan apabila diperlukan sertifikat tanah dan BPKB), slip gaji dan no rekening debitur, ketentuan agunan menjadi factor paling penting apakah nasabah tersebut layak diberi kredit atau tidak. Ketentuan atau tidah tergantung hasil analis survey.

4.1.1 Analisis Dokumen

Analisis document merupakan penjelasan mengenai dokumen-dokemen yang digunakan dalam sistem informasi permohonan kredit di bank century. Dalam analisa dokumen akan menjelaskan hal-hal sebagai berikut :


(62)

Nama dokumen : untuk menjelskan nama dokemen tersebut.

Sumber : merpakan asal dokumen.

Fungsi : untuk menjelaskan kegunaan informasi.

Distribusi : menjelaskan dokumen kebagian mana informasi tersebut mengalir.

Rangkap : jumlah salinan dokumen.

Bentuk : dokumen yang digunakan dalam bentuk apa.

Berikut adalah nama-nama dokumen yang digunakan :

1. Nama dokumen : formulir persetujuan kredit Sumber : Customer services kredit Fungsi : sebagai syarat pengajuan kredit Distribusi : untuk diberikan kepada analisa. Rangkap : 1 (satu)

Bentuk : formulir isian

2. Nama dokumen : syarat-syarat

Sumber : nasabah

Fungsi : sebagai syarat pengajuan kredit Distribusi : untuk diberikan kepada analisa Rangkap : 1 (satu)


(63)

3. Nama dokumen : pembahasan keputusan kredit purna bhakti

Sumber : analisa

Fungsi : sebagai bukti persetujuan kredit

Distribusi : untuk diberikan kepada pimpinan dan nasabah Rangkap : 1 (satu)

Bentuk : laporan

4. Nama dokumen : hasil analisa

Sumber : analisa

Fungsi : untuk diberikan kepada administrasi kredit Distribusi : untuk dianalisis

Rangkap : 1 (satu) Bentuk : laporan

5. Nama dokumen : surat persetujuan permohonan kredit (SP3K)

Sumber : analisa

Fungsi : sebagai bukti persetujuan kredit

Distribusi :untuk diberikan kepada pimpinan dan administrasi kredit

Rangkap : 2 (dua)


(64)

6. Nama dokumen : kuitansi

Sumber : administrasi kredit Fungsi : bukti pemberian uang

Distribusi : untuk diberikan kepada nasabah Rangkap : 2 (dua)

Bentuk : kuitansi

7. Nama dokumen : perjanjian kredit Sumber : administrasi kredit

Fungsi : bukti adanya transaksi kredit Distribusi : untuk diberikan kepada nasabah

Rangkap : 2 (dua)

Bentuk : dokumen

8. Nama dokumen : tanda bukti setoran Sumber : administrasi kredit

Fungsi : untuk mengetahui pembayaran angsuran Distribusi : untuk diberikan kepada nasabah

Rangkap : 2 (dua)


(65)

4.1.2 Analisis Prosedur yang sedang Berjalan

Analisis sistem yang sedang berjalan pada Sistem Informasi pemberian kredit purna bhakti di PT. Bank Jabar Banten Cabang Tamansari, bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah yang di hadapi sistem untuk dapat di jadikan landasan usulan perancangan analisis sistem yang sedang berjalan yang di lakukan berdasarkan urutan kejadian yang ada dan dari urutan kejadian tersebut dapat di buat diagram aliran document ( flowmap), prosedur Sistem Informasi Pemberian Kredit Purna Bhakti di deskripsikan sebagai berikut :

1. Debitur mengajukan aplikasi permohonan kredit pensiun yang disertai lampiran dokumen-dokumen yang mendukung kepada analisa.

2. Bagian analisa meneliti keabsahan dan kebenaran dokumen-dokumen pendukung. Setelah dinyatakan valid menginput data permohonan kredit pensiun. Lalu menyerahkan hasil analisis data keputusan yang desertai lampiran aplikasi permohonan kredit yang telah di sahkan kepada pimpinan cabang.

3. Pimpinan cabang meneliti dan menandatangani hasil analisis dan keputusan kredit. Lalu menyerahkan hasi analisis dan keputusan kredit kepada seksi administrasi.


(66)

4. Seksi administrasi membuat surat Pemberitahuan Persetujuan Pemberian Kredit (SP3K) dan memberikan SP3K kepada pimpinan cabang untuk disahkan.

5. Seksi administrasi membuat perjanjian kredit, kuitansi dan tanda bukti setoran serta mensahkannya. Dan menyerahkan kuitansi dan tanda bukti setoran kepada seksi pelayanan. Serta menyerahkan perjanijian kredit kepada debitur.

6. Seksi administrasi menata usahakan PK, keputusan kredit, hasil analisis, keputusan kredit serta tembusan tanda bukti setoran ke dalam file sendiri.

7. Seksi pelayanan meneliti kuitansi fasilitas kredit dan tanda bukti setoran serta membayar penarikan kredit dam menerima privasi kredit dan biaya notaries.

8. Seksi pelayanan menyerahkan tembusan kuitansi fasilitas kredit dan tanda bukti setoran asli kepada debitur untuk ditanda tangani. Dan menyerahkan kuitansi fasilitas kredit asli dan tanda bukti setoran kepada seksi administrasi.

9. Seksi admnistrasi membuat laporan kredit dan menyerahkan laporan kredit asli kepada pimpinan cabang.


(67)

4.1.2.1 Flow Map

Flowmap berfungsi untuk menggambarkan dokumen yang mengalir dan proses yang dilakukan. Berdasarkan analisa prosedur yang sedang berjalan maka dapat digambarkan flowmap sebagai berikut.

Debitur Analis Pimpinan Cabang Seksi Administrasi Seksi Pelayanan

Lengkap Database Tidak Ya Input Data Permohonan Kredit Pensiun Syarat-Syarat FPK Syarat-Syarat FPK Syarat-Syarat FPK Syarat-Syarat FPK Hasil Analisis Data Pembahasan Kep.Kredit Syarat-Syarat FPK Hasil Analisis Data Pembahasan Kep.Kredit Meneliti Dan Pengesahan Syarat-Syarat FPK Hasil Analisis Data Pembahasan Kep.Kredit Hasil Analisis Data Pembahasan Kep.Kredit Buat SP3K SP3K SP3K 2 1 SP3K SP3K 2 1 Pengesahan SP3K SP3K 2 1 SP3K SP3K 2 1 Buat Perjanjian Kredit, Kwitansi Kredit, Tanda Bukti Setoran Kwitansi Kwitansi 2 1 Tanda Bukti Setoran 2 1 Tanda Bukti Setoran Kwitansi Kwitansi 2 1 Tanda Bukti Setoran 2 1 Tanda Bukti Setoran Perjanjian Kredit 2

1 Perjanjian Kredit 2 Perjanjian Kredit Meneliti Kwitansi Kwitansi 1 2 Tanda Bukti Setoran 2 1 Tanda Bukti Setoran 1 Tanda Bukti Setoran 2 Tanda Bukti Setoran Kwitansi 1 Kwitansi 2 Buat Laporan Kredit Laporan Kredit Laporan Kredit 2 1 1 Laporan Kredit Gambar 4.1


(68)

Keterangan :

FPK : Formulir Pemberian Kredit

SP3K : Surat Persetujuan Pemberian Kredit

4.1.2.2 Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan alat untuk struktur analisis. Pendekatan struktur ini mencoba untuk menggambarkan sistem secara garis besar atau keseluruhan. Pada diagram ini dianalisis informasi yang dibutuhkan dari tujuan untuk mendapatkan informasi yang diharapkan. Berdasarkan dari flowmap yang sudah ada, dapat dibuatkan diagram konteks yang berfungsi untuk menjelasakan hubungan sistem yang sedang berjalan dengan entitas luar.

Debitur

SISTEM INFORMASI PEMBERIAN KREDIT PURNA

BHAKTI

Pimpinan

Syarat dan FPK SP3K Valid

SP3K Perjajian kredit ,Kwitansi,

Tanda bukti setoran

Gambar 4.2


(69)

4.1.2.3 Data Flow Diagram

Data flow diagram merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur. Data flow diagram berfungsi untuk menggambarkan arus data dalams sistem dengan terstruktur dan jelas. Pembuatan Data Flow Diagram yang sedang berjalan ini bertujuan untuk menggambarkan sistem yang berjalan sebagai jaringan kerja antar proses yang berhubungan satu sama lain, dengan aliran data yang terdapat dalam sistem.

Debitur 1.0 Input data permohonan kredit purna bhakti 2.0 Buat SP3K Pimpinan 4.0 Buat kwitansi kredit 3.0 Buat perjanjian kredit 5.0 Buat tanda bukti setoran

Syarat dan FPK

No.rekening

SP3K

Data setoran kwitansi

Data debitur File SP3K

File perjanjian kredit File kwitansi

File setoran

Tanda bukti setoran

SP3K Valid Perjanjian

Kredit

Gambar 4.3


(70)

4.1.3 Evaluasi Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan hasil analisa penulis terhadap sistem pengolahan data informasi yang sedang berjalan dalam proses sistem pemberian kredit masih ada kekurangan, setelah mengetahui sistem yang ada saat ini, penulis meyimpulkan bahwa :

Table 4.1 Evaluasi Sistem

No Permasalahan Penyelesaian

1 Kurang efektifnya dalam pengelolaan data debitur.

Dapat mempermudah mencari data debitur.

2 Pada proses pencairan kredit tidak efisien dalam pencarian berkas kredit debitur sehingga mambutuhkan waktu yang lama.

Dengan adanya sistem

komputerisasi yang baru dapat mempermudah pencarian berkas-berkas debitur sehingga tidak memakan waktu yang lama.


(71)

4.2 Usulan Perancangan Sistem

Perancangan sistem adalah tahapan analisis dari siklus pengembangan sistem yang didefinisikan dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk merancang implementasi yang menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk yang dapat berupa penggambaran, perancangan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dan beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan termasuk menyangkut konfigurasi dari komponen-komponen perangkat keras dan perangkat lunak suatu sistem.

Awal dari analisa sistem adalah diagram alir data, yang dimulai dari diagram konteks, yaitu menggambarkan ruang lingkup dari sistem, berupa keterkaitan lingkungan dengan sistem. Lingkungan sistem ini ditentukan dari data yang diterima dan informasi yang dihasilkan, lingkungan sistem disini diwaliki oleh entitas luar, yaitu yang memberikan atau mendapatkan sesuatu kepada atau dari sistem.

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem

Perancangan sistem secara umum ini menggambrakan perancangan sistem secara garis besar yaitu sengan menggambarkan prosedur sistem yang diusulkan, kemudian membuat database yang berisi table-table yang akan dibutuhkan, kemudian menghubungkan antar table satu dengan table yang lain.


(72)

Adapun tujuan perancangan sistem yang di usulkan yaitu :

1. Memperbaiki pengelolahan data debitur.

2. Dapat mempermudah dan mempercepat dalam pencarian data debitur pada proses pencairan kredit.

4.2.2 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan

1. Debitur mengajukan aplikasi permohonan kredit pensiun yang disertai lampiran dokumen-dokumen yang mendukung kepada analisa.

2. Bagian analisa meneliti keabsahan dan kebenaran dokumen-dokumen pendukung. Setelah dinyatakan valid menginput data permohonan kredit pensiun. Lalu menyerahkan hasil analisis data keputusan yang desertai lampiran aplikasi permohonan kredit yang telah di sahkan kepada pimpinan cabang.

3. Pimpinan cabang meneliti dan menandatangani hasil analisis dan keputusan kredit. Lalu menyerahkan hasi analisis dan keputusan kredit kepada seksi administrasi.

4. Seksi administrasi membuat surat Pemberitahuan Persetujuan Pemberian Kredit (SP3K) dan memberikan SP3K kepada pimpinan cabang untuk disahkan.

5. Seksi administrasi mencetak perjanjian kredit, kuitansi dan tanda bukti setoran serta mensahkannya. Dan menyerahkan kuitansi dan


(73)

tanda bukti setoran kepada seksi pelayanan. Serta menyerahkan perjanijian kredit kepada debitur.

6. Seksi pelayanan meneliti kuitansi fasilitas kredit dan tanda bukti setoran serta membayar penarikan kredit dam menerima privasi kredit dan biaya notaries.

7. Seksi pelayanan menyerahkan tembusan kuitansi fasilitas kredit dan tanda bukti setoran asli kepada debitur untuk ditanda tangani. Dan menyerahkan kuitansi fasilitas kredit asli dan tanda bukti setoran kepada seksi administrasi.

8. Seksi admnistrasi mencetak laporan kredit dan menyerahkan laporan kredit asli kepada pimpinan cabang.

4.2.2.1 Flow Map

Bagan alir dokumen merupakan bagan alir yang menunjukan arus dari laporan dan formulir-formulir tembusan. Bagan alir dokumen tang terjadi pada sistem pengolahan data Proses Pemberian Kredit terdapat :


(1)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek yang berjudul

“ Sistem Informasi Pemberian Kredit Purna Bhakti di PT. Bank Jabar Banten Cabang Tamansari Bandung”.

Penulisan laporan ini adalah sebagai prasyarat utama untuk memenuhi study semester VI pendidikan strata I jurusan Manajemen Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan-kekurangan dalam penyelesaian Laporan Kerja Praktek ini, karena terbatasnya ilmu dan pengalaman yang ada. Untuk itu penulis meminta maaf atas segala kekurangan dan kesalahan yang ada, serta merasa perlunya kritik dan saran dari pihak-pihak lain untuk memperluas wawasan penulis.

Pada kesempatan ini penulis ingin juga menyampaikan rasa hormat dan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan bagi penulis, sehingga Laporan Kerja Praktek ini dapat terselesaikan. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis tujukan kepada :

1. Yang Terhormat Bapak Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).


(2)

iii

2. Yang Terhormat Bapak Prof. Dr. Ir. H. Ukun Sastraprawira, M.Sc, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer.

3. Yang terhormat Bapak Dadang Munandar,S.E,M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen Informatika, Universitas Komputer Indonesia.

4. Yang terhormat Ibu R.Fenny Syafariani,S.Si,M.Stat selaku pembimbing sekaligus dosen wali MI-5 angkatan 2005/2006.

5. Yang terhormat Bapak dan Ibu dosen selaku pengajar di UNIKOM.

6. Semua staf Tata Usaha Fakultas Manajemen Informatika, Universitas

Komputer Indonesia yang tidak dapat disebutkan satu persatu,… Terima

kasih atas bantuannya selama ini.

7. Yang Terhormat Ibu Noormala selaku pembimbing di PT. Bank Jabar Banten Cabang Tamansari yang telah banyak memberikan pengetahuan Kredit Purna Bhakti.

8. Yang Terhormat seluruh staf PT.Bank Jabar Cabang Tamansari dan PT.Bank Jabar Cabang Cianjur yang telah memberikan bimbingan dan terima kasih atas kerja samanya.

9. Keluargaku Ayah dan Mama yang selalu memberikan segala hal yang sangat berarti bagi penulis.

10. Teman-teman di MI-5 angkatan 2005/2006 yang tidak dapat disebutkan satu persatu, Terima Kasih atas kebersamaannya selama ini.

Akhir kata tiada lain harapan penulis semoga Allah SWT membalas semua kebaikan Bapak, Ibu serta teman-teman dengan balasan-Nya yang setimpal dan


(3)

iv

mudah-mudahan hasil laporan ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Bandung, Oktober 2009

Anggraeni Wahyuningtyas


(4)

SISTEM INFORMASI PEMBERIAN KREDIT

PURNA BHAKTI DI PT.BANK JABAR BANTEN

CABANG TAMANSARI BANDUNG

Laporan Kerja Praktek

Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah kerja praktek Program strata satu Jurusan Manajemen Informatika

Oleh :

Anggraeni Wahyuningtyas NIM.10506204

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

B A N D U N G


(5)

i

SISTEM INFORMASI PEMBERIAN KREDIT

PURNA BHAKTI DI PT. BANK JABAR BANTEN

CABANG TAMANSARI BANDUNG

Laporan Kerja Praktek

Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah kerja praktek Program strata satu Jurusan Manajemen Informatika

Oleh :

Anggraeni Wahyuningtyas NIM.10506204

Bandung,………2009

Pembimbing Jurusan, Pembimbing Lapangan

R. Fenny Syafariani, S.Si,, M.Stat. Noormala Agustina

NIP.4127.70.26.016

Ketua Jurusan Manajemen Informatika

Dadang Munandar, S.E., M.Si. NIP. 4127.70.26.019


(6)

36 PIMPINAN CABANG PEMP. SEKSI PELAYANAN PEMP. SEKSI ADMINISTRASI DAN UMUM KEPALA KANTOR KAS PEMIMPIN CABANG PEMBANTU PIMPINAN SEKSI SUPERVISI DAN KREDIT

PEMP. KONTROL INTERN CABANG PEMP. SEKSI PEMASARAN

KREDIT DAN DANA JASA

PIMP.BAGIAN PELAYANAN DAN

OPERASIONAL

Analisa Kredit Asisten Kredit Standar Asisten Pemasaran

Analisa Supervisi Asisten Satuan Tugas

Asisten Kantor Kas Teller

Asisten Pelayanan Rek & Informasi Asisten Pelayan Jasa

- Kasir - Teller

- Ass. Pelayanan Payment Point

Ass. Adm. Kredit Ass. Laporan Kredit

- Ass. Adm. Dana & Jasa - Ass. Adm. Kliring - Ass. Adm. Keuangan - Ass. Lap. Keuangan - Ass. PDE - Ass. Kepegawaian - Ass. Adm. Umum - Satpam - Pengemudi - Pramubhakti

Analisis Kredit Ass. Pelayanan Nasabah

- Ass. Administrasi - Teller

Gambar 2.1