PENDAHULUAN Penerapan Metode Pembelajaran Teams Game Tournament (Tgt) Dengan Media Ular Tangga Dalam Pembelajaran Biologi Pokok Bahasan Gerak Pada Tumbuhan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (PTK di Kelas VIII A SMP Negeri 2 Kradenan Tahun Ajaran 201

(1)

1 A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dari waktu ke waktu semakin pesat dan canggih didukung pula oleh arus globaliasasi yang semakin hebat. Fenomena tersebut memunculkan adanya persaingan dalam berbagai bidang kehidupan diantaranya adalah bidang pendidikan. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bertanah air. Maju mundurnya suatu bangsa ditentukan oleh kreatifitas pendidikan bangsa itu sendiri dan kompleksnya masalah kehidupan menuntut sumber daya manusia yang handal dan mampu berkompetisi. Selain itu, pendidikan merupakan wadah kegiatan yang dapat dipandang sebagai pencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang bermutu tinggi (wahyuningsih, 2011).

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kemampuan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Proses pembelajaran tersusun atas sejumlah komponen atau unsur yang saling berkaitan satu sama lainnya. Peranan guru dalam mengajar sangat penting. Interaksi antara guru dan siswa pada proses belajar mengajar memegang


(2)

peranan penting dalam mencapai tujuan pambelajaran yang diinginkan. Untuk itu guru perlu menciptakan kondisi belajar yang memungkinkan terjadinya proses interaksi yang baik dengan siswa agar mereka dapat melakukan berbagai aktifitas belajar dengan efektif (Hamalik, 2008).

Kemungkinan kegagalan guru dalam menyampaikan suatu pokok bahasan terutama dibidang biologi disebabkan pada saat proses belajar, mengajar guru kurang dapat membangkitkan perhatian dan keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran. Untuk menumbuhkan sikap aktif, kreatif, dan inovatif dari siswa tidaklah mudah. Fakta yang terjadi adalah guru dianggap satu-satunya sumber balajar yang paling benar. Proses pembelajaran yang terjadi memposisikan siswa sebagai pendengar ceramah guru yang mengakibatkan kegiatan belajar mengajar cenderung membosankan dan menjadikan siswa malas belajar. Pembelajaran aktif sangat perlu diadakan karena untuk mempelajari sesuatu yang baik diperlukannya belajar secara aktif untuk membantu mendengarkannya, melihatnya, mengajukan pertanyaan tentang pelajaran tertentu, dan mendiskusikannya dengan yang lain. Belajar aktif meliputi berbagai cara untuk membuat peserta didik aktif sejak awal melalui aktivitas-aktivitas yang membangun kerja kelompok dan dalam waktu singkat membuat mereka berpikir tentang materi pelajaran (wahyuningsih, 2011).

Keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar pada pembelajaran Biologi dapat diukur dari keberhasilan siswa dalam mengikuti kegiatan tersebut. Hasil belajar merupakan hal yang penting yang akan dijadikan tolok ukur keberhasilan siswa dalam belajar dan sejauh mana sistem pembelajaran yang


(3)

diberikan guru berhasil atau tidak. Suatu proses belajar mengajar dikatakan berhasil apabila kompetensi dasar yang diinginkan tercapai. Untuk mengetahui tercapai tidaknya kompetensi tersebut guru mengadakan tes setelah menyajikan materi pembelajaran kepada siswa. Dari hasil tes ini diketahui sejauh mana keberhasilan siswa dalam belajar. Keberhasilan itu dapat dilihat dari tingkat pemahaman penguasaan materi serta prestasi belajar siswa. Semakin tinggi keaktifan serta prestasi belajar siswa maka semakin tinggi pula tingkat keberhasilan pembelajaran. Keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar tentunya juga didukung oleh pemilihan metode pembelajaran yang tepat (Rohmawati, 2012).

Berkaitan dengan masalah tersebut pada pembelajaran di SMP Negeri 2 Kradenan ini juga ditemukan keragaman masalah, salah satunya tentang rendahnya keaktifan siswa. Masalah-masalah tersebut adalah sebagai berikut: 1) Para siswa jarang mengajukan pertanyaan, walaupun guru sering meminta siswa bertanya jika ada hal-hal yang kurang atau belum paham. 2) Kurangnya keberanian siswa untuk mengerjakan soal di depan kelas. 3) Siswa merasa takut untuk mengemukakan idenya. 4) Rendahnya keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan. 5) Rendahnya kemampuan siswa untuk menyanggah pendapat teman. 6) kurangnya partisispasi siswa dalam diskusi kelompok.

Penggunaan metode pembelajaran yang kurang tepat dapat menimbulkan kebosanan, kurang mampu dalam memecahkan masalah dan monoton sehingga siswa kurang termotivasi untuk belajar. Hal tersebut juga dapat menyebabkan siswa lebih banyak pasif dan kurang terlibat dalam proses


(4)

belajar mengajar. Dalam pembelajaran Biologi, guru terbiasa menyajikan materi menggunakan metode konvensional yaitu metode ceramah. Metode mengajar ini menjadikan siswa pasif dalam menerima informasi. Siswa hanya diajak untuk mendengarkan, mencatat tanpa adanya partisipasi dari siswa. Seorang guru harus dapat menerapkan berbagai metode pembelajaran yang bervariasi yang bisa mengubah cara belajar siswa dari yang pasif menjadi aktif sehingga akan membuat siswa tertarik dan paham dengan apa yang diajarkan guru. Dengan adanya variasi dalam penyampaian materi diharapkan siswa akan meraih prestasi yang lebih baik (Hamalik, 2008).

Menurut Lie (2002), dalam memilih strategi pembelajaran harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, dan kondisi siswa sebagai subjek dalam pembelajaran (kelompok atau individual). Pada dasarnya tidak ada strategi pembelajaran yang sempurna, sebab setiap strategi pembelajaran yang digunakan pasti mempunyai kelebihan atau kelemahan. Salah satu strategi yang dapat diterapkan adalah Strategi Pembelajaran Teams

Game Tournament (TGT).

Strategi TGT (Teams Game Tournament) dipilih untuk mengatasi masalah keaktifan siswa karena strategi tersebut mempunyai konsep yang cocok untuk menghidupkan suasana kelas dan keaktifan siswa di dalam kelas, karena strategi ini menurut Salvin (2008:16-20) strategi TGT (Teams Game

Tournament) menambahkan dimensi kegembiraan dan keaktifan yang

diperoleh dari penggunaan permainan. Teman satu tim akan saling membantu dalam mempersiapkan diri untuk permainan dengan mempelajari lembar


(5)

kegiatan dan menjelaskan masalah-masalah satu sama lain, memastikan telah terjadi tanggung jawab individual. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kondisi tersebut di atas adalah dengan melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu penelitian tindakan yang akar permasalahannya muncul di kelas dan dirasakan langsung oleh guru yang bersangkutan. Sehingga sulit dibenarkan jika ada anggapan bahwa permasalahan dalam penelitian tindakan kelas muncul dari lamunan peneliti. Dalam PTK, peneliti atau guru dapat melihat sendiri praktik pembelajaran atau bersama dengan guru lain dia dapat melakukan penelitian terhadap siswa dilihat dari segi aspek interaksinya dalam proses pembelajaran. Dalam PTK guru secara refleksi dapat menganalisisnya, mensintesis terhadap apa yang telah dilakukan di kelas. Dalam hal ini berarti dengan melakukan PTK, pendidik dapat memperbaiki praktik-praktik pembelajaran sehingga menjadi lebih efektif (Supardi, 2006).

Dalam pelaksanan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sering digunakan beberapa strategi yang dapat menumbuhkan motivasi siswa untuk lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran. Seperti yang diungkapkan oleh Sanjaya (2006), mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Selanjutnya, dengan mengutip pemikiran J. R David dalam Sanjaya (2006) menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa


(6)

strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran.

Berdasarkan pemaparan di atas maka penulis akan melakukan penelitian tindakan kelas untuk menangani masalah meningkatkan keaktifan siswa dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Biologi dengan spesifikasi judul

“Penerapan metode pembelajaran Teams Game Tournament (TGT) dengan

media ular tangga pada pembelajaran Biologi sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa SMP Negeri 2 Kradenan kelas VIIIA tahun ajaran 2011/2012.”

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran masih belum nampak; 2) Para siswa jarang mengajukan pertanyaan, walaupun guru sering meminta agar siswa bertanya jika ada hal-hal yang belum atau kurang paham; 3) Rendahnya keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan; 4) Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang bervariasi; 5) Rendahnya partisipasi siswa dalam diskusi kelompok.


(7)

C. Pembatasan Masalah

Agar masalah ini dapat dikaji secara mendalam, maka perlu adanya pembatasan ruang lingkup. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII A SMP Negeri 2 Kradenan Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan..

2. Objek Penelitian

Objek penelitian yaitu penerapan Strategi Pembelajaran Teams

Game Tournament (TGT) dengan media ular tangga.

3. Parameter

Parameter yang digunakan adalah ditunjukkan dengan adanya peningkatan aspek kognitif dan afektif barupa kemampuan bertanya dan menjawab pertanyaan selama proses pembelajaran Biologi pada pokok bahasan gerak pada tumbuhan sebesar 70 % dari siswa kelas VIII A SMP Negeri 2 Kradenan Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan di atas maka permasalahan yang akan dicari jawabannya dalam penelitian ini adalah “Adakah peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Biologi melalui metode pembelajaran Teams Game


(8)

Tournament dengan media ular tangga pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kradenan di Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan ?”.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa melalui metode pembelajaran

Teams Game Tournament dengan media ular tangga dalam pembelajaran

Biologi pada siswa SMP Negeri 2 Kradenan di Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan.

F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam pengembangan dunia pendidikan mengenai penerapan metode pembelajaran Teams Game Tournament (TGT).

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pemahaman bagi guru Biologi tentang manfaat diterapkannya metode pembelajaran Teams Game Tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar serta kemampuan siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan.


(9)

2. Manfaat praktis

a. Bagi sekolah dapat digunakan sebagai acuan menerapkan metode Pembelajaran Teams Game Tournament (TGT) dalam pembelajaran aktif di sekolah.

b. Bagi guru Biologi dapat digunakan sebagai acuan dalam pemilihan strategi pembelajaran yang baik agar proses pembelajaran akan menjadi menarik dan dapat melibatkan siswa secara menyeluruh. c. Membiasakan siswa untuk belajar aktif dan kreatif


(1)

belajar mengajar. Dalam pembelajaran Biologi, guru terbiasa menyajikan materi menggunakan metode konvensional yaitu metode ceramah. Metode mengajar ini menjadikan siswa pasif dalam menerima informasi. Siswa hanya diajak untuk mendengarkan, mencatat tanpa adanya partisipasi dari siswa. Seorang guru harus dapat menerapkan berbagai metode pembelajaran yang bervariasi yang bisa mengubah cara belajar siswa dari yang pasif menjadi aktif sehingga akan membuat siswa tertarik dan paham dengan apa yang diajarkan guru. Dengan adanya variasi dalam penyampaian materi diharapkan siswa akan meraih prestasi yang lebih baik (Hamalik, 2008).

Menurut Lie (2002), dalam memilih strategi pembelajaran harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, dan kondisi siswa sebagai subjek dalam pembelajaran (kelompok atau individual). Pada dasarnya tidak ada strategi pembelajaran yang sempurna, sebab setiap strategi pembelajaran yang digunakan pasti mempunyai kelebihan atau kelemahan. Salah satu strategi yang dapat diterapkan adalah Strategi Pembelajaran Teams Game Tournament (TGT).

Strategi TGT (Teams Game Tournament) dipilih untuk mengatasi masalah keaktifan siswa karena strategi tersebut mempunyai konsep yang cocok untuk menghidupkan suasana kelas dan keaktifan siswa di dalam kelas, karena strategi ini menurut Salvin (2008:16-20) strategi TGT (Teams Game Tournament) menambahkan dimensi kegembiraan dan keaktifan yang diperoleh dari penggunaan permainan. Teman satu tim akan saling membantu dalam mempersiapkan diri untuk permainan dengan mempelajari lembar


(2)

kegiatan dan menjelaskan masalah-masalah satu sama lain, memastikan telah terjadi tanggung jawab individual. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kondisi tersebut di atas adalah dengan melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu penelitian tindakan yang akar permasalahannya muncul di kelas dan dirasakan langsung oleh guru yang bersangkutan. Sehingga sulit dibenarkan jika ada anggapan bahwa permasalahan dalam penelitian tindakan kelas muncul dari lamunan peneliti. Dalam PTK, peneliti atau guru dapat melihat sendiri praktik pembelajaran atau bersama dengan guru lain dia dapat melakukan penelitian terhadap siswa dilihat dari segi aspek interaksinya dalam proses pembelajaran. Dalam PTK guru secara refleksi dapat menganalisisnya, mensintesis terhadap apa yang telah dilakukan di kelas. Dalam hal ini berarti dengan melakukan PTK, pendidik dapat memperbaiki praktik-praktik pembelajaran sehingga menjadi lebih efektif (Supardi, 2006).

Dalam pelaksanan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sering digunakan beberapa strategi yang dapat menumbuhkan motivasi siswa untuk lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran. Seperti yang diungkapkan oleh Sanjaya (2006), mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Selanjutnya, dengan mengutip pemikiran J. R David dalam Sanjaya (2006) menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa


(3)

strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran.

Berdasarkan pemaparan di atas maka penulis akan melakukan penelitian tindakan kelas untuk menangani masalah meningkatkan keaktifan siswa dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Biologi dengan spesifikasi judul “Penerapan metode pembelajaran Teams Game Tournament (TGT) dengan media ular tangga pada pembelajaran Biologi sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa SMP Negeri 2 Kradenan kelas VIIIA tahun ajaran 2011/2012.”

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran masih belum nampak; 2) Para siswa jarang mengajukan pertanyaan, walaupun guru sering meminta agar siswa bertanya jika ada hal-hal yang belum atau kurang paham; 3) Rendahnya keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan; 4) Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang bervariasi; 5) Rendahnya partisipasi siswa dalam diskusi kelompok.


(4)

C. Pembatasan Masalah

Agar masalah ini dapat dikaji secara mendalam, maka perlu adanya pembatasan ruang lingkup. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII A SMP Negeri 2 Kradenan Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan..

2. Objek Penelitian

Objek penelitian yaitu penerapan Strategi Pembelajaran Teams Game Tournament (TGT) dengan media ular tangga.

3. Parameter

Parameter yang digunakan adalah ditunjukkan dengan adanya peningkatan aspek kognitif dan afektif barupa kemampuan bertanya dan menjawab pertanyaan selama proses pembelajaran Biologi pada pokok bahasan gerak pada tumbuhan sebesar 70 % dari siswa kelas VIII A SMP Negeri 2 Kradenan Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan di atas maka permasalahan yang akan dicari jawabannya dalam penelitian ini adalah “Adakah peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Biologi melalui metode pembelajaran Teams Game


(5)

Tournament dengan media ular tangga pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kradenan di Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan ?”.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa melalui metode pembelajaran Teams Game Tournament dengan media ular tangga dalam pembelajaran Biologi pada siswa SMP Negeri 2 Kradenan di Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam pengembangan dunia pendidikan mengenai penerapan metode pembelajaran Teams Game Tournament (TGT).

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pemahaman bagi guru Biologi tentang manfaat diterapkannya metode pembelajaran Teams Game Tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar serta kemampuan siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan.


(6)

2. Manfaat praktis

a. Bagi sekolah dapat digunakan sebagai acuan menerapkan metode Pembelajaran Teams Game Tournament (TGT) dalam pembelajaran aktif di sekolah.

b. Bagi guru Biologi dapat digunakan sebagai acuan dalam pemilihan strategi pembelajaran yang baik agar proses pembelajaran akan menjadi menarik dan dapat melibatkan siswa secara menyeluruh. c. Membiasakan siswa untuk belajar aktif dan kreatif


Dokumen yang terkait

Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Model Teams Game Tournament (TGT) Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia

1 50 165

Efek Penerapan Pembelajaran Yang Menekankan Pada Penilaian Portofolio Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMPN 10 Jember Pada Sub Pokok Bahasan Phytagoras

0 3 18

Efek Penerapan Pembelajaran Yang Menekankan Pada Penilaian Portofolio Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMPN 10 Jember Pada Sub Pokok Bahasan Phytagoras

0 4 18

Implementasi Metode Role Playing Pembelajaran IPS Pokok Bahasan Peristiwa Sekitar Proklamasi Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas VA SDN Ajung 03 Tahun Ajaran 2012/2013.

0 4 5

Implementasi Pembelajaran Pemecahan Masalah Berbasis Peta Konsep pada Sub Pokok Bahasan Keliling dan Luas Lingkaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII A Semester Genap SMP Negeri 4 Jember Tahun Ajaran 2008/2009

1 7 18

Penerapan Metode Pembelajaran Enrichment Model Renzulli Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X 1 Sma An-Najah Dalam Mata Pelajaran Sosiologi Pada Pokok Bahasan Interaksi Sosial

6 92 168

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tgt ( Teams Games Tournament ) Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Konsep Sistem Gerak Pada Manusia

0 6 145

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Berbantuan Media Visual Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Sejarah Siswa Kelas X MAN 2 Tanjung Karang Tahun Ajaran 2013/2014

0 5 72

View of Perbandingan Hasil Belajar Biologi Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Script daN Model Pembelajaran Konvensional pada Pokok Bahasan Sistem Eskresi di Kelas VIII SMP Muhammadiyah 11 Tello Makassar

0 0 11

Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Model Teams Game Tournament (TGT) Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia

0 12 79