Pengaruh Message (Pesan) dalam Iklan Djarum Super “My Life, My Adventure” di Televisi terhadap Sikap Konsumen di Kota Bandung.

(1)

i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Dalam dunia pemasaran saat ini, iklan merupakan salah satu media promosi yang efektif dalam mengkomunikasikan sebuah produk kepada masyarakat luas. Terutama dengan menggunakan media televisi.

Iklan Djarum Super “my life, my adventure” di televisi, merupakan salah satu iklan yang memiliki daya tarik tersendiri, dan dapat menarik perhatian para penonton untuk menonton hingga akhir iklan. Iklan tersebut memberikan pemandangan-pemandangan alam Indonesia dan menyuguhkan kebudayaan yang ada di Indonesia.

Penelitian ini mengambil tema “Pengaruh Message (Pesan) Dalam Iklan

Djarum Super “My Life, My Adventure” Di Televisi Terhadap Sikap

Konsumen”, yang bertujuan untuk mengetahui message (pesan)yang terdapat dalam

iklan tersebut, mengetahui hubungan antara message (pesan) pada iklan dengan sikap konsumen dan mengetahui pengaruh message (pesan)yangterdapat dalam iklan tersebut terhadap sikap konsumen.

Penelitian ini menggunakan metode survei, dengan cara membagikan kuesioner kepada para konsumen yang menonton iklan tersebut. Metode pengambilan sampel yang digunkan dalam penelitian ini adalah probability sampling dan tekniknya adalah simple random sampling.

Dalam penelitian ini, peneliti mencoba untuk melakukan uji hipotesis dengan menggunakan t-test, dan uji statistik dengan menggunakan korelasi pearson, koefisien determinasi dan regresi berganda.

Berdasarkan hasilpengolahan data, hipotesis menunjukkan terdapat message (pesan) dalam iklan Djarum Super tersebut yang berhubungan dengan variabel nasionalisme, terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara message (pesan) dengan sikap konsumen dan tidak ada pengaruh message (pesan) dengan sikap konsumen.

Dari hasil perhitungan koefisien determinasi, hanya 0,19% pengaruh dari message (pesan) terhadap sikap konsumen. Sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diluar yang sedang diteliti.


(2)

v Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Hal

ABSTRAK i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR GAMBAR xii

DAFTAR LAMPIRAN xiii

BAB I . PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian...1

1.2. Identifikasi masalah...12

1.3. Rumusan masalah...12

1.4. Tujuan penelitian...12

1.5. Kegunaan penelitian...13

BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1. Kajian pustaka...14

2.1.1. Pengertian pemasaran...14

2.1.2. Pengertian manajemen pemasaran...15

2.1.3. Pengertian bauran pemasaran...15

2.1.4. Unsur-unsur bauran pemasaran...16


(3)

vi Universitas Kristen Maranatha

2.1.6. Iklan (advertising)...20

2.1.7. Televisi...23

2.1.8. Message (pesan)...25

2.1.9. Perilaku konsumen...33

2.2. Kerangka pemikiran...40

2.3. Hipotesis...43

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Metode penelitian...44

3.2. Operasionalisasi variabel penelitian...45

3.3. Sumber dan cara pengumpulan data...53

3.3.1. Sumber data...53

3.3.2. Populasi, sampel, dan teknik pengambilan sampel...53

3.3.3. Pengumpulan data...55

3.4. Rancangan analisis dan uji hipotesis...55

3.4.1. Uji validitas...57

3.4.2. Uji reliabilitas...58

3.4.3. Korelasi pearson product moment...59

3.4.4. Analisis regresi berganda...60

3.4.5. Koefisien determinasi...61


(4)

vii Universitas Kristen Maranatha

BAB IV. PEMBAHASAN

4.1. Gambaran umum identitas konsumen...63

4.1.1. Usia...63

4.1.2. Jenis kelamin...64

4.1.3. Kegiatan yang dilakukan pada waktu luang...64

4.1.4. Lamanya waktu menonton televisi...65

4.1.5. Program acara yang ditonton...66

4.2. Gambaran variabel yang diteliti...67

4.2.1. Nasionalisme (x1)...67

4.2.2. Adventure (x2)...70

4.2.3. Sikap konsumen (y)...71

4.3. Uji validitas dan uji reliabilitas...74

4.3.1. Nasionalisme (x1)...74

4.3.2. Adventure (x2)...75

4.3.3. Sikap konsumen (y)...77

4.4. Hasil uji statistik...78

4.4.1. Nasionalisme (x1)...78

4.4.2. Adventure (x2)...82


(5)

viii Universitas Kristen Maranatha

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan...90 5.2. Saran...91

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(6)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 3.1. Operasional variabel...46 Tabel 3.2. Rumusan masalah, hipotesis,

dan statistik untuk uji statistik...56 Tabel 3.3. Pedoman untuk memberikan

Interpretasi koefisien korelasi...60 Tabel 4.1. Identitas 65 konsumen

berdasarkan usia...63 Tabel 4.2. Identitas 65 konsumen

berdasarkan jenis kelamin...64 Tabel 4.3. Identitas 65 konsumen

berdasarkan kegiatan waktu luang...65 Tabel 4.4. Identitas 65 konsumen

berdasarkan waktu menonton...66 Tabel 4.5. Identitas 65 konsumen

berdasarkan program acara televisi...67 Tabel 4.6. Distribusi frekuensi item-item yang

berkaitan dengan variabel nasionalisme...68 Tabel 4.7. Arti dari angka (skor) variabel nasionalisme...68


(7)

x Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.8. Distribusi frekuensi item-item yang

berkaitan dengan variabel adventure...70 Tabel 4.9. Arti dari angka (skor) variabel adventure...71 Tabel 4.10. Distribusi frekuensi item-item yang

berkaitan dengan variabel sikap konsumen...72 Tabel 4.11. Arti dari angka (skor)

variabel sikap konsumen...72 Tabel 4.12. Hasil uji validitas pada

variabel nasionalisme (x1)...74 Tabel 4.13. Hasil uji reliabilitas pada

variabel nasionalisme (x1)...75 Tabel 4.14. Hasil uji validitas pada variabel adventure (x2)...76 Tabel 4.15. Hasil uji reliabilitas pada variabel adventure (x2)...76 Tabel 4.16. Hasil uji validitas pada variabel

sikap konsumen (y)...77 Tabel 4.17. Hasil uji reliabilitas pada variabel

sikap konsumen (y)...77 Tabel 4.18. Hasil analisa regresi berganda...79 Tabel 4.19. Korelasi pearson product moment

hasil pengukuran nasionalisme dan


(8)

xi Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.20. Pedoman untuk memberikan

interpretasi koefisien korelasi...81 Tabel 4.21. Korelasi pearson product moment

hasil pengukuran adventure dan

Sikap konsumen...83 Tabel 4.22. Korelasi pearson product moment


(9)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Hal


(10)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner penelitian Lampiran 2 Tabulasi kuesioner

Lampiran 3 Gambaran umum identitas responden Lampiran 4 Frekuensi jawaban responden

Lampiran 5 Hasil uji validitas Lampiran 6 hasil uji reliabilitas Lampiran 7 Korelasi pearson


(11)

(12)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Penelitian ini adalah mengenai iklan Djarum Super “my life, my adventure” di televisi. Iklan ini memiliki tema budaya dan keindahan alam Indonesia. Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui latar belakang pemilihan tema tersebut, apa pesan yang hendak Djarum Super sampaikan dan bagaimana pengaruhnya terhadap sikap konsumen.

Indonesia merupakan bangsa yang majemuk, yaitu bangsa yang memiliki percampuran antar suku dan ras yang ada. Hal tersebutlah yang menjadikan bangsa Indonesia merupakan bangsa yang unik. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan budaya, memiliki banyak budaya yang tersebar diseluruh Indonesia, dan masing-masing budaya memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dengan yang lain.

Budaya atau kebudayaan adalah keyakinan, nilai-nilai, perilaku, dan objek-objek materi yang dianut dan digunakan oleh komunitas/masyarakat tertentu (Macionis dalam Ristiyanti dan Ihalauw, 2005 : 184). Sehingga dapat dilihat dari pengertian budaya diatas bahwa suatu kelompok masyarakat tidak bisa lepas dari budaya yang ada disekitarnya. Hal tersebut dikarenakan bahwa budaya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat. Terutama bagi masyarakat Indonesia yang memiliki kekayaan budaya yang beragam.


(13)

2 Universitas Kristen Maranatha Selain itu, Indonesia merupakan negara kepulauan yang tersusun atas pulau-pulau dan dikelilingi oleh pegunungan. Hal tersebut membuat Indonesia memiliki keindahan alam yang dapat menarik para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara untuk berkunjung dan menikmati keindahan alam yang ada.

Hal-hal tersebut tapaknya sudah cukup disadari oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, sehingga memicu mereka untuk mengembangkan peluang bisnis yang berkaitan dengan budaya dan keindahan alam Indonesia. Baik melalui penjualan-penjualan kerajinan tangan khas daerah, pementasan-pementasan seni, pengembangan-pengembangan peninggalan sejarah yang ada, dan mulai bermunculannya agen-agen travel perjalanan, EO (event organizer) yang menawarkan jasa dalam membantu para wisatawan dalam melakukan perjalanan untuk menikmati keindahan alam, mengenal budaya yang ada disetiap daerah atau melakukan pendakian kegunung-gunung, yang biasanya dibantu oleh komunitas-komunitas pecinta alam.

EO (event organizer) adalah usaha dalam bidang jasa yang ditunjuk secara resmi oleh client untuk mengorganisasikan rangkaian acara, mulai dari proses pembuatan konsep, perencanaan, persiapan, eksekusi, hingga rangkaian acara selesai dalam rangka membantu client mewujudkan tujuan yang diharapkan melalui rangkaian acara yang diadakan (Google).

George Hillery (1955) menguji 94 definisi berbeda mengenai komunitas, dalam usahanya mendapatkan konsensus tentang definisi komunitas. Hillery menemukan tiga indikator utama atau faktor yang ditemukan pada kebanyakan definisi komunitas yang sudah ada. Pertama, meliputi orang-orang yang mengadakan interaksi sosial; kedua, letak wilayah geografis, dan ketiga adalah orang-orang yang memilki ikatan


(14)

3 Universitas Kristen Maranatha bersama (commonties). Idenya mengenai ikatan bersama meliputi aturan dari sebuah gejala, termasuk didalamnya gaya hidup bersama, norma dan nilai, identifikasi psikologi dengan kmunitas dan penggunaan institusi bersama. Semua definisi komunitas dapat diklasifikasikan dengan istilah yang sesuai dengan yang Hillery sebutkan yaitu interaksi sosial, letak wilayah geografis, dan ikatan bersama.

PT Djarum adalah sebuah perusahaan rokok yang bermarkas di Kudus, Jawa Tengah. Djarum berawal saat Oei Wie Gwan membeli usahan kecil dibidang kretek yang bernama Djarum Gromophon pada tahun 1951, dan kemudian mengubahnya menjadi Djarum. Kretek adalah rokok yang menggunakan tembakau asli yang dikeringkan, dipadukan dengan saus cengkeh, dan saat dihisap terdengar suara kretek-kretek. Roko kretek berbeda dengan rokok yang menggunakan tembakau buatan, dan pembuatannya tidak bisa menggunakan mesin. Pada tahun 1963 terjadi kebakan yang hampir memusnahkan perusahaan, dan akhirnya Djarum kembali bangkit dan memoderinisasi peralatan pabriknya. Sehingga pada tahun 1972, Djarum mulai memasarkan produknya keluar negeri dan tiga tahun kemudian Djarum mulai memasarkan Djarum Filter, merek pertamanya yang diproduksi dengan menggunakan mesin. Kemudian diikuti dengan merek Djarum Super yang mulai diperkenalkan pada tahun 1981 (Google). Kini Djarum merupakan salah satu perusahaan roko besar di Indonesia, dan masih terus berkembang hingga saat ini.

Pada awal tahun 2008, Djarum Super untuk pertama kalinya melakukan promosi produknya dengan jargon “my life, my adventure” lewat media cetak, yaitu dengan memasang billboard ditengah keramaian kota Jakarta (Google). Dan tak lama kemudian diikutin dengan melakukan promosi lewat media massa, yaitu melalui


(15)

4 Universitas Kristen Maranatha televisi. Dan menggunakan tema budaya dan keindahan alam Indonesia seperti yang telah disebutkan sebelumnya.

Dalam iklan Djarum Super tersebut secara tidak langsung Djarum Super ikut mempromosikan pariwisata Indonesia. Karena seperti yang telah kita ketahui bahwa iklan tersebut menampilkan bermacam-macam budaya dan keindahan alam yang ada di Indonesia, mulai dari keseniannya, pakaian adatnya, pantai-pantainya hingga pegunungannya. Hal tersebut kemungkinan besar dipicu oleh trend yang sedang menghampiri masyarakat Indonesia, yaitu melakukan perjalanan wisata budaya dan alam dengan cara backpacking.

Kata backpacking berasal dari kata backpack yang memiliki arti tas punggung. Sedangkan pengertian dari backpacking itu sendiri adalah melakukan perjalanan dengan menggendong tas punggung. Sedangkan orang yang melakukan perjalanan ini disebut dengan backpacker (Google).

Namun pada prakteknya, terdapat beragam pendapat mengenai istilah backpacker ini. Ada yang berpendapat hanya orang-orang yang tidak memiliki dana yang cukup, namun ada pula yang berpendapat bahwa backpacker adalah orang-orang yang ingin melakukan perjalanan untuk mengenal lebih dekat budaya dan masyarakat setempat. Dan ada pula yang berpendapat dengan menjadi seorang backpacker, kita bisa melakukan perjalanan ketempat-tempat terpencil dan sulit dijangkau (Google).

Iklan Djarum Super ini memiliki daya tarik tersendiri bagi yang menontonnya. Selain itu, iklan ini juga mengingatkan kita kepada iklan milik negara tetangga, Malaysia. Iklan “truly ASIA”. Karena secara tidak langsung tema yang disuguhkan oleh kedua iklan ini sama, yaitu tdengan tema budaya dan keindahan alam. Akan


(16)

5 Universitas Kristen Maranatha tetapi iklan “truly ASIA” tersebut menimbulkan konflik dengan Indonesia. Karena adanya kasus pengklaiman budaya Indonesia yang dilakukan oleh Malaysia.

Dulu ada kasus pengklaiman wilayah Indonesia oleh Malaysia, yaitu wilayah Sipadan Ligitan dan jugan blok Ambalat. Hal tersebut membuat hubungan negara menjadi tegang.dan beberapa waktu yang lalu telah terjadi pengklaiman kebali oleh Malaysia kepada Indonesia, yaitu pengklaiman budaya. Diantaranya adalah lagu rasa sayange, batik tulis, wayang kulit, rendang, angklung, dan reog ponorogo. Akibat dari pengklaiman tersebut, terjadilah demonstrasi dan protes yang dilakukan oleh beberapa pihak didepan Kedutaan Besar Malaysia, yang membuat Menteri Kebudayaan Malaysia memerintahkan pemberhentian melakukan promosi wisata Malaysia dengan menggunakan budaya Indonesia (Google).

Kasus pengklaiman budaya ini menggugah beberapa pihak, diantaranya konser “Save Our Heritage” dan pembuatan iklan “Tolak Angin Truly Indonesia” (Google). Dari penjelasan diatas, kemungkinan besar hal tersebut juga merupakan salah satu faktor pendukung dari alasa Djarum Super membuat iklan dengan menggunakan tema budaya dan keindahan alam Indonesia. Disamping akibat dari adanya trend yang sedang menjamur di masyarakat Indonesia.

Iklan Djarum Super ini memiliki potensi yang besar dalam membangkitkan pariwisata di Indonesia, selain itu, iklan ini juga dapat ikut membangkitakan rasa nasionalisme para konsumen yang menontonnya. Sehingga rasa nasionalisme yang pada jaman globalisasi ini hampir hilang, bisa dibangkitkan kembali, dengan menunjukkan betapa indahnya alam yang dimiliki oleh Indonesia dan betapa beragamnya kekayaan budaya yang dimiliki kita.


(17)

6 Universitas Kristen Maranatha Menurut Hans Kohn, nasionalisme secara fundamental timbul dari adanya National Counciousness. Dengan kata lain, nasionalisme adalah formalisasi (bentuk) dan rasionalisasi dari kesadaran nasioanl berbangsa dan bernegara sendiri. Dan kesadaran nasioanl inilah yang membentuk nation dalam arti politik, yaitu negara nasional. Sedangkan menurut L. Stoddard, nasionalisme adalah suatu kepercayaan yang dimiliki oleh sebagian terbesar individu dimana mereka menyatakan rasa kebangsaan sebagai perasaan memiliki secara bersama didalam suatu bangsa (Google).

Stanley Benn dalam Subhan dan Gatara (2011 : 17 -18) menyatakan bahwa dalam mendefinisikan istilah nasionalisme setidaknya ada empat elemen, yaitu:

1. Semangat ketaatan kepada suaru bangsa (semacam petriotisme).

2. Dalam aplikasinya kepada politik, nasionalisme menunjuk kepada kecondongan untuk mengutamakan kepentingan bangsa sendiri, khususnya jika kepentingan bangsa itu berlawanan dengan kepentingan bangsa lain. 3. Sikap yang melihat amat pentingnya penonjolan ciri khusus suatu bangsa.

Karena itu, doktrin yang memandang perlunya kebudayaan bangsa dipertahankan.

4. Nasionalisme adalah suatu teori politik atau teori antropologi yang menekankan bahwa umat manusia secara alami terbagi-bagi menjadi berbagai bangsa, dan bahwa ada kriteria yang jelas untuk mengenali suatu bangsa beserta para anggota bangsa.

Kemudian berdasarkan proses pembentukannya, nasionalisme mengandung beberapa prinsip umum menurut Nucholis Majid dalam Subhan dan Gatara (2011 : 18), yaitu:


(18)

7 Universitas Kristen Maranatha 1. Kesatuan (unity), yang mentransformasikan hal-hal yang polimorfik menjadi

monomorfik sebagai produk proses integrasi.

2. Kebebasan (liberty), khususnya bagi negeri-negeri jajahan yang memperjuangkan pembebasan dari kolonialisme.

3. Kesamaan (equality), sebagai bagian implisit dari masyarakat demokratis yang merupakan antitesis dan masyarakat kolonial yang diskriminatif dan otoriter.

4. Kepribadian (identity), yang lenyap karena negasi kaum kolonial.

5. Prestasi amat diperlukan untuk menjadi sumber inspirasi dan kebanggaanbagi warga negara nation.

Dalam kamus politik, nasionalisme adalah perasaan atas dasar kesamaan asal-usul, rasa kekeluargaan, rasa memiliki hubungan-hubungan yang lebih erat dengan sekelompok orang dari pada dengan orang-orang lain, dan mempunyai perasaan berada dibawah satu kekuasaan. Nasionalisme diperkuat oleh adanya tradisi-tradisi, adat istiadat, dongeng-dongeng dan mitos-mitos, serta oleh satu bahasa yang sama, semangat kebangsaan (Subhan, Gatara, 2011 : 17).

Dari uraian diatas tentang nasionalisme, dapat dilihat bahwa nasionalisme merupakan rasa cinta dan bangga terhadap bangsa dan negaranya. Dan jika dihubungkan dengn nasionalisme ini, iklan Djarum Super memiliki pesan agar konsumen/masyarakat yang menonton iklan tersebut agar dapat lebih mencintai dan bangga terhadap Indonesia, karena begitu banyak kekayaan Indonesia yang mungkin belum diketahui oleh khalyak diluar sana.

Dengan menampilkan berbagai macam budaya dan keindahan alam Indonesia, Djarum Super juga mengajak para konsumen/masyarakat yang menonton untuk


(19)

8 Universitas Kristen Maranatha berpetualang ketempat-tempat wisata di Indonesia dan berusaha mendekatkan para konsumen/masyarakat untuk lebih mengenal lebih budaya dan keindahan alam yang ada di Indonesia, yang merupakan objek wisata yang tak kalah menarik dari negara lain. Hal tersebut membuat para konsumen/masyarakat yang menyaksikan iklan tersebut ingin secara lngsung berpetualang dan mengenal budaya dan merasakan langsung keindahan alam yang ditampilkan dalam iklan tersebut.

Iklan atau advertising dapat didefinisikan sebagai “any paid form non personal communication about an organization, product, service, or idea by an identified sponsor.”, yang artinya adalah setiap bentuk komunikasi non personal mengenai suatu orgnisasi, produk, jasa, atau ide yang dibayar oleh satu sponsor yang diketahui (Morissan, 2010 : 17).

Dari pengertian iklan diatas dapat dilihat bahwa iklan merupakan salah satu alat yang digunakan dalam berkomunikasi dengan konsumen. Cara perusahaan mempromosikan produknya dan cara perusahaan menyampaikan pesan bagi khalayak luas.

Pengertian dari komunikasi itu sendiri menurut Himstreet dan Baty dalam Purwanto (2006 : 3) adalah suatu proses pertukaran informasi antarindividu melalui suatu sistem yang biasa (lazim), baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun perilaku atau tindakan. Sedangkan menurut Bovee, komunikasi adalah suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa iklan juga merupakan alat pengirim pesan terhadap konsumen yang menerima pesan tersebut. Dan cara menyampaikan pesan dan mempromosikan produk yang lebih efektif adalah dengan menggunakan media massa.


(20)

9 Universitas Kristen Maranatha Media massa secara pasti dapat mempengaruhi pemikiran dan tindakan khalayak. Budaya, sosial dan politik dipengaruhi oleh media ( Agee dalam Elvinaro dan Komala, 2009 : 58). Dari semua media massa, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa televisilah yang paling berpengaruh dikehidupan manusia (Agee dalam Elvinaro dan Komala, 2009 : 134). Karena tak dapat disangkal lagi bahwa televisi merupakan media yang paling sering menemani waktu luang. Oleh sebab itu, suatu keputusan yang tepat bagi Djarum Super melakukan promosi produknya melalui televisi. Dan hal ini juga telah memberikan keuntungan bagi sektor pariwisata di Indonesia yang telah digunakan oleh Djarum Super sebagai tema iklan nya.

Iklan di televisi memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan media lain, hal tersebut mencakup daya jangkau yang luas, selektivitas dan fleksibilitas, fokus perhatian, kreatifitas dan efek, prestise, serta waktu tertentu (Morissan, 2010 : 240). Hal tersebut mengakibatkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh penayangan iklan di televisi. Sehingga iklan di televisi diharapkan memiliki nilai dan pesan positif agar konsumen/masyarakat yang menyaksikan nya mendapatkan sesuatu halyang postif dan berguna bagi mereka dan menilai produk yang di iklan kan di televisi tersebut juga positif.

Dalam membuat iklan, perusahaan yang membuat iklan tersebut harus mengikuti etika periklanan yang ada. Dan salah satu nya, seperti yang mungkin khalayak luas telah ketahui bahwa dalam membuat iklan sebuah perusahaan rokok, iklan tersebut tidak boleh menampilkan secara langsung orang yang sedang merokok. Sehingga banyak perusahaan rokok yang mengganti tema dari iklannya tersebut, diantaranya adalah Djarum Super.


(21)

10 Universitas Kristen Maranatha Selain itu, agar membuat konsumen tertarik, iklan tersebut harus dibuat semenarik mungkin bahkan terkadang ada iklan yang dibuat dramatis. Iklan dikomunikasikan kepada khalayak luas melalui media massa dan akan diterima oleh semua orang, semua usia, semua golongan, suku dan sebagainya. Sehingga iklan hatus memiliki etika secara moral maupun bisnis (Google).

Ciri-ciri iklan yang baik adalah etis, estetis, dan artistik. Dan etika dalam periklanan secara umum adalah sebagai berikut:

1. Jujur.

2. Tidak memicu konflik SARA.

3. Tidak mengandung unsur pornografi.

4. Tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku. 5. Tidak melanggar etika bisnis.

6. Tidak plagiat (Google).

Dan hal-hal tersebut merupakan unsur-unsur yang harus selalu diperhatikan dalam membuat sebuah iklan ditelevisi. Dan dapat kita lihat bahwa iklan Djarum Super sangat lah memperhatikan etika yang berlaku dalam periklanan, sehingga iklan yang ditampilkan tidak menyinggung setiap unsur etika periklanan yang ada, dan memiliki ciri-ciri iklan yang disampaikan diatas. Iklan Djarum Super memiliki nilai dan pesan yang positif bagi konsumen/masyarakat yang menontonnya.

Dalam sebuah iklan, banyak dari perusahaan berusaha memberikan pesan untuk konsumen. Baik pesan tentang produknya atau pesan mengenai hal-hal diluar produk tersebut. Yang biasanya memang digunakan oleh perusahaan dalam memperkenalkan produknya, dan agar para konsumen bisa lebih mengenal dan mengingat produknya itu melalui pesan kreatif yang disampaikan oleh perusahaan.


(22)

11 Universitas Kristen Maranatha Message (pesan) merupakan kata, gambar, dan ide yang memiliki makna yang terdapat dalam sebuah iklan (Sandra, Mitchell, Wells, 2011 : 738). Banyak dari perusahaan yang berusahaan memberikan pesan positif didalam iklan produknya. Strategi pesan ini merupakan salah satu cara perusahaan mengkomunikasikan hal yang ingin disampaikan oleh perusahaan. Strategi pesan adalah apa yang dikatakan oleh iklan (Sandra, Mitchell, Wells, 2011 : 435 – 436).

Nilai dan pesan positif yang terdapat pada iklan Djarum Super tersebut adalah mengenai nasionalisme, rasa cinta dan bangga terhadap bangsa dan negara sendiri, dan iklan tersebut juga memiliki peran yang cukup besar dalam mempromosikan sektor pariwisata di Indonesia. Sehingga secara tidak langsung iklan ini juga menumbuhkan rasa ingin berpetualang ketempat-tempat yang ditampilkan didalam iklan tersebut dan menumbuhkan rasa cinta dan bangga akan kekayaan budaya dan alam yang dimiliki oleh Indonesia. Dan mungkin inilah salah satu bentuk bantuan dari Djarum Super sebagai salah satu perusahaan rokok terbesar yang ada di Indonesia terhadap perkembangan pariwisata dan membantu dalam membangun kesadaran rasa nasionalisme kepada siapa saja yang menonton iklan tersebut, terutama kepada para konsumen nya.

Dari uraian diatas, maka peneliti mengangkat iklan Djarum Super “my life, my adventure” di televisi sebagai penelitiannya, dalam kaitannya dengan pesan yang terdapat pada iklan tersebut dan pengaruhnya terhadap sikap konsumen terhadap produk dari Djarum Super tersebut.


(23)

12 Universitas Kristen Maranatha 1.2. Identifikasi Masalah.

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan, maka masalah yang dapat diidentifikasi adalah bagaimana pengaruh message (pesan) dalam iklan “my life, my adventure” ditelevisi terhadap sikap konsumen. Dan bagaimana hubungannya.

1.3. Rumusan Masalah.

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan, maka masalah yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana message (pesan) yang disampaikan oleh Djarum Super?

2. Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara message (pesan) pada iklan Djarum Super dengan sikap konsumen?

3. Apakah message (pesan) dalam iklan Djarum Super tersebut mempengaruhi sikap konsumen?

1.4. Tujuan Penelitian.

Sesuai dengan rumusan diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui message (pesan) yang disampaikan oleh Djarum Super. 2. Untuk mengetahui hubungan message (pesan) pada iklan tersebut dengan

sikap konsumen.

3. Untuk mengetahui pengaruh message (pesan) pada iklan tersebut terhadap sikap konsumen.


(24)

13 Universitas Kristen Maranatha 1.5. Kegunaan Penelitian.

Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pihak-pihak yang memerlukan, baik sebagai referensi, bahan pembanding, maupun sebagai bahan untuk mengadakan penelitian lebih lanjut.


(25)

90 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan.

Berdasarkan hasil penelitian dan fakta yang diperoleh, maka dapat ditarik kesimpulan, sebagai berikut:

1. Message (pesan) yang disampaikan oleh Djarum Super.

Dari bab pembahasan, dapat diketahui bahwa terdapat message (pesan)

pada iklan Djarum Super “my life,my adventure” di televisi dengan tema nasionalisme (x1). Dan dapat disimpulkan juga bahwa iklan tersebut menonjolkan kebudayaan yang ada di Indonesia sebagai ciri khas yang dimiliki. Beragam kebudayaan disuguhkan dalamiklan tersebut,dan tak sedikit memperlihatkan bahwa kita memiliki kebebasan dalam berekspresi untuk menunjukkan rasa nasionalisme.

2. Hubungan antara message (pesan) dengan sikap konsumen.

Dalam hasil perhitungan pada bab sebelumnya, menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara message (pesan) dengan sikap konsumen. Karena semakin positif message (pesan) yang terdapat dalam iklan tersebut, maka semakin positif juga sikap konsumen terhadap produk yang di iklankan atau memiliki penilaian positif terhadap perusahaan yang memasarkan produk yang di iklankan.


(26)

91 Universitas Kristen Maranatha 3. Pengaruh message (pesan) pada iklan Djarum Super tersebut terhadap

sikap konsumen.

Berdasarkan pada perbandingan thitung dan ttabel pada bab sebelumnya,dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh message (pesan) dalamiklan Djarum Super tersebut terhadap sikap konsumen.

4. Secara keseluruhan message (pesan) dalam iklan tersebut hanya mempengaruhi sikap konsumen sebesar 0,19%. Sedangakan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

Dari kesimpulan-kesimpulan diatas dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, dan dapat dilihat bahwa message (pesan) yang terdapat dalam iklan Djarum Super, tidak memiliki pengaruh secara signifikan terhadap sikap konsumen.

Karena kebanyakan dari konsumen hanya memperhatikan dan tertarik saja. Tetapi tidak membeli produk dari Djarum Super tersebut.

5.2. Saran.

Dari pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka ada beberapa saran yang peneliti bisa sampaikan kepada pihak Djarum Super, dan diharapkan bisa membantu dalam meningkatkan sikap positif dari konsumen terhadap produk Djarum Super, yaitu sebagai berikut:

1. Diharapkan pihak Djarum Super melakukan penelitian ulang mengenai iklan yang mungkin dapat lebih menarik perhatian dari konsumen, sehingga memiliki keinginan untuk membeli produk dari Djarum Super, bukan sekedar hanya memperhatikan dan tertarik.


(27)

92 Universitas Kristen Maranatha 2. Diharapkan Djarum Super dapat membina hubungan yang lebih baik

dengan para konsumen, agar dapat lebih mengetahui, keinginan, harapan dan pandangan konsumen mengenai iklan dan produk dari Djarum Super.

Demikian saran-saran yang dapat dikemukankan oleh peneliti. Saran-saran tersebut diambil berdasarkan hasil penelitian. Dari hasil penelitian tersebut dapat dilihat bahwa message (pesan) yang terdapat dalam iklan tersebut tidak berpengaruh terhadap sikap konsumen, terhadap keinginan konsumen untuk membeli produk, akan tetapi hanya membuat konsumen memperhatikan dan tertarik.

Sehingga diharapkan Djarum Super dapat meningkatkan keinginan konsumen, untuk membeli produk.


(28)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Hasan, Iqbal (2002). “Pokok-pokok Materi Statistik II”. Jakarta : Bumi Aksara.

Rangkuti, Freddy (2004). “The Power Of Brand”. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Simmamora, Bilson (2004). Cetakan Kedua. “Panduan Riset Perilaku Konsumen”. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Tjiptono, Fandy (2005). Edisi Pertama. “Pemasaran Jasa”. Malang : Bayumedia Publishing.

Widayat (2004). “Metode Penelitian Pemasaran (Aplikasi SoftwareSPSS)”. Malang : UMM Press.

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi (1995). Edisi Revisi. “Metode Penelitian Survai”. Jakarta : LP3ES.

Arikunto, Suharsimi (2002). Edisi Revisi V. “Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek”. Jakarta : Rineka Cipta.

Kottler, Phillip dan Kevin Lane Keller (2009). Edisi 13. “Manajemen Pemasaran”. Jilid 1 dan 2, diterjemahkan oleh Bob Sabran MM. Jakarta : Erlangga.

Tjiptono, Fandy (2008). Edisi III. “Strategi Pemasaran”. Jogjakarta : Andi.

Morissan (2010). “Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu”. Jakarta : Kencana Prenada Media Grup.


(29)

Universitas Kristen Maranatha Andrianto, Elvinaro, Lukiati Komala dan Siti Karlinah (2009). Edisi Revisi. “Komunikasi Massa”. Bandung : Simbiosa Rekatama Media.

Suhandang, Kustandi (2010). “Periklanan : Manajemen, Kiat, dan Strategi”. Jakarta : Nuansa.

Prasetijo, Ristiyanti dan John J. O. I Ihalauw (2005). “Perilaku Konsumen”. Jogjakarta : Andi.

Sofhian, Subhan dan Asep Sahid Gatara (2011). “Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education)”. Bandung : Fokus Media.

Sangadji M, Etta dan Sopiah (2010). “Metodologi Penelitian : Pendekatan Praktis Dalam Penelitian”. Jogjakarta : Andi.

Sugiyono (2011). “Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Method)”. Bandung : Alphabeta.

Susetyo, Budi (2010). “Statistika Untuk Analisis Data Penelitian”. Bandung : PT Refika Aditama.

Jogiyanto (2007). “Metodologi Penelitian Bsinis”. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.

Suliyanto (2007). “Metode Riset Bisnis”. Yogyakarta : Andi.

Morianty, Sandra, Nancy Mitchell dan William Wells (2011). Edisi 8. “Advertising”. Jakarta : Kencana Prenada Grup.


(1)

13 Universitas Kristen Maranatha 1.5. Kegunaan Penelitian.

Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pihak-pihak yang memerlukan, baik sebagai referensi, bahan pembanding, maupun sebagai bahan untuk mengadakan penelitian lebih lanjut.


(2)

90 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan.

Berdasarkan hasil penelitian dan fakta yang diperoleh, maka dapat ditarik kesimpulan, sebagai berikut:

1. Message (pesan) yang disampaikan oleh Djarum Super.

Dari bab pembahasan, dapat diketahui bahwa terdapat message (pesan)

pada iklan Djarum Super “my life,my adventure” di televisi dengan tema

nasionalisme (x1). Dan dapat disimpulkan juga bahwa iklan tersebut

menonjolkan kebudayaan yang ada di Indonesia sebagai ciri khas yang dimiliki. Beragam kebudayaan disuguhkan dalamiklan tersebut,dan tak sedikit memperlihatkan bahwa kita memiliki kebebasan dalam berekspresi untuk menunjukkan rasa nasionalisme.

2. Hubungan antara message (pesan) dengan sikap konsumen.

Dalam hasil perhitungan pada bab sebelumnya, menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara message (pesan) dengan sikap konsumen. Karena semakin positif message (pesan) yang terdapat dalam iklan tersebut, maka semakin positif juga sikap konsumen terhadap produk yang di iklankan atau memiliki penilaian positif terhadap perusahaan yang memasarkan produk yang di iklankan.


(3)

91 Universitas Kristen Maranatha 3. Pengaruh message (pesan) pada iklan Djarum Super tersebut terhadap

sikap konsumen.

Berdasarkan pada perbandingan thitung dan ttabel pada bab sebelumnya,dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh message (pesan) dalamiklan Djarum Super tersebut terhadap sikap konsumen.

4. Secara keseluruhan message (pesan) dalam iklan tersebut hanya mempengaruhi sikap konsumen sebesar 0,19%. Sedangakan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

Dari kesimpulan-kesimpulan diatas dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, dan dapat dilihat bahwa message (pesan) yang terdapat dalam iklan Djarum Super, tidak memiliki pengaruh secara signifikan terhadap sikap konsumen.

Karena kebanyakan dari konsumen hanya memperhatikan dan tertarik saja. Tetapi tidak membeli produk dari Djarum Super tersebut.

5.2. Saran.

Dari pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka ada beberapa saran yang peneliti bisa sampaikan kepada pihak Djarum Super, dan diharapkan bisa membantu dalam meningkatkan sikap positif dari konsumen terhadap produk Djarum Super, yaitu sebagai berikut:

1. Diharapkan pihak Djarum Super melakukan penelitian ulang mengenai iklan yang mungkin dapat lebih menarik perhatian dari konsumen, sehingga memiliki keinginan untuk membeli produk dari Djarum Super, bukan sekedar hanya memperhatikan dan tertarik.


(4)

92 Universitas Kristen Maranatha 2. Diharapkan Djarum Super dapat membina hubungan yang lebih baik

dengan para konsumen, agar dapat lebih mengetahui, keinginan, harapan dan pandangan konsumen mengenai iklan dan produk dari Djarum Super.

Demikian saran-saran yang dapat dikemukankan oleh peneliti. Saran-saran tersebut diambil berdasarkan hasil penelitian. Dari hasil penelitian tersebut dapat dilihat bahwa message (pesan) yang terdapat dalam iklan tersebut tidak berpengaruh terhadap sikap konsumen, terhadap keinginan konsumen untuk membeli produk, akan tetapi hanya membuat konsumen memperhatikan dan tertarik.

Sehingga diharapkan Djarum Super dapat meningkatkan keinginan konsumen, untuk membeli produk.


(5)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Hasan, Iqbal (2002). “Pokok-pokok Materi Statistik II”. Jakarta : Bumi Aksara.

Rangkuti, Freddy (2004). “The Power Of Brand”. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Simmamora, Bilson (2004). Cetakan Kedua. “Panduan Riset Perilaku Konsumen”. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Tjiptono, Fandy (2005). Edisi Pertama. “Pemasaran Jasa”. Malang : Bayumedia Publishing.

Widayat (2004). “Metode Penelitian Pemasaran (Aplikasi SoftwareSPSS)”. Malang : UMM Press.

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi (1995). Edisi Revisi. “Metode Penelitian Survai”. Jakarta : LP3ES.

Arikunto, Suharsimi (2002). Edisi Revisi V. “Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek”. Jakarta : Rineka Cipta.

Kottler, Phillip dan Kevin Lane Keller (2009). Edisi 13. “Manajemen Pemasaran”. Jilid 1 dan 2, diterjemahkan oleh Bob Sabran MM. Jakarta : Erlangga.

Tjiptono, Fandy (2008). Edisi III. “Strategi Pemasaran”. Jogjakarta : Andi.

Morissan (2010). “Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu”. Jakarta : Kencana Prenada Media Grup.


(6)

Universitas Kristen Maranatha Andrianto, Elvinaro, Lukiati Komala dan Siti Karlinah (2009). Edisi Revisi.

Komunikasi Massa”. Bandung : Simbiosa Rekatama Media.

Suhandang, Kustandi (2010). “Periklanan : Manajemen, Kiat, dan Strategi”. Jakarta : Nuansa.

Prasetijo, Ristiyanti dan John J. O. I Ihalauw (2005). “Perilaku Konsumen”. Jogjakarta : Andi.

Sofhian, Subhan dan Asep Sahid Gatara (2011). “Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education)”. Bandung : Fokus Media.

Sangadji M, Etta dan Sopiah (2010). “Metodologi Penelitian : Pendekatan Praktis Dalam Penelitian”. Jogjakarta : Andi.

Sugiyono (2011). “Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Method)”. Bandung : Alphabeta.

Susetyo, Budi (2010). “Statistika Untuk Analisis Data Penelitian”. Bandung : PT Refika Aditama.

Jogiyanto (2007). “Metodologi Penelitian Bsinis”. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.

Suliyanto (2007). “Metode Riset Bisnis”. Yogyakarta : Andi.

Morianty, Sandra, Nancy Mitchell dan William Wells (2011). Edisi 8. “Advertising”. Jakarta : Kencana Prenada Grup.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Promosi dan Potongan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Pembelian Pada Butik Fourgirls Medan.

43 202 79

Pengaruh Iklan Sampo Pantene di Televisi Terhadap Preferensi Konsumen (Studi Kasus Mahasiswi AMIK MBP Medan)

4 60 103

PENGARUH PESAN IKLAN FRESTEA GREEN MY BODY DI TELEVISI TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI PRODUK(Studi Pada Mahasiswa UMM Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008)

0 27 2

Makna Maskulinitas pada Tayangan Iklan Djarum Super My Great Adventure Indonesia (Analisis Semiotika Roland Barthes Mengenai Maskulinitas pada Tayangan Iklan Djarum Super My Great Adventure Indonesia)

1 5 1

PENGARUH TAYANGAN IKLAN DJARUM BLACK DI TELEVISI TERHADAP EKUITAS MEREK PENGARUH TAYANGAN IKLAN DJARUM BLACK DI TELEVISI TERHADAP EKUITAS MEREK (BRAND EQUITY) PRODUK ROKOK DJARUM (Survey terhadap Perokok di Yogyakarta).

0 2 13

REPRESENTASI KUASA MASKULINITAS DALAM IKLAN ROKOK DJARUM SUPER Representasi Kuasa Maskulinitas Dalam Iklan Rokok Djarum Super (Studi Semiotika Representasi Kuasa Maskulinitas Dalam Iklan Rokok Djarum Super My Life My Advanture).

0 3 17

PENDAHULUAN Representasi Kuasa Maskulinitas Dalam Iklan Rokok Djarum Super (Studi Semiotika Representasi Kuasa Maskulinitas Dalam Iklan Rokok Djarum Super My Life My Advanture).

1 3 39

REPRESENTASI KUASA MASKULINITAS DALAM IKLAN ROKOK DJARUM SUPER Representasi Kuasa Maskulinitas Dalam Iklan Rokok Djarum Super (Studi Semiotika Representasi Kuasa Maskulinitas Dalam Iklan Rokok Djarum Super My Life My Advanture).

4 14 16

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA MENGENAI PESAN IKLAN INDOMIE MY NOODLEZ DI TELEVISI | Halim | Jurnal e-Komunikasi 4873 9289 1 SM

0 0 12

My mother My mother is the one who I love most in my life.

0 4 6