Peranan Penganggaran Modal Sebagai Alat Pengambilan Keputusan Kelayakan Ekspansi pada Toko Tonny.

(1)

vii

ABSTRAK

Penelitian ini membahas mengenai studi kelayakan ekspansi bisnis yaitu membuka cabang baru yang akan dilakukan oleh Toko Tonny. Toko Tonny bergerak di bidang kain untuk hasil bordir. Alasan Toko Tonny melakukan ekspansi karena kewalahan dalam melayani para konsumen. Diharapkan setelah melakukan ekspansi konsumen dapat dilayani secara lebih baik dan mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah investasi dalam bentuk Ekspansi Toko Tonny layak atau tidak untuk dilakukan. Analisis kelayakan investasi ini menggunakan metode penganggaran modal, yaitu net present value, payback period, profitability index, dan internal rate of return. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa investasi dalam bentuk Ekspansi ini layak untuk dilakukan.

Kata-kata kunci: ekspansi, penganggaran modal, net present value, payback period, profitability index, internal rate of return.


(2)

viii

ABSTRACT

This study discusses the feasibility study of business expansion by opening a new subsidiary that will be done by Tonny Store. Tonny store dealing in fabrics for embroidery results. Tonny Store reason to expand because serving consumers overwhelmed. It is expected that after expanding consumers can be served better and gain a greater market share. The purpose of this study is to determine whether this expansion investment is feasible or not. This investment feasibility analysis using the method of capital budgeting, such as present value, payback period, profitability index, and internal rate of return. The results shows that this expansion investment is feasible.

Keywords: expansion, capital budgeting, net present value, payback period, profitability index, internal rate of return.


(3)

ix

DAFTAR ISI

COVER ... ...i

LEMBAR PENGESAHAN ... ...ii

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA TULIS SKRIPSI ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA TULIS SKRIPSI ... ...iv

KATA PENGANTAR ... ...v

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Indentifikasi Masalah ... 4

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Kegunaan Penelitian... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Pengertian Studi Kelayakan ... 6

2.2 Investasi ... 7

2.2.1 Definisi Investasi ... 7

2.2.2 Jenis-Jenis Investasi ... 7

2.2.3 Penggolongan Investasi ... 8

2.2.4 Penting Keputusan Investasi ... 9

2.3 Peramalan ... 10

2.3.1 Definisi Peramalan ... 10

2.3.2 Kegunaan Peramalan... 10

2.3.3 Tipe Peramalan ... 11


(4)

x

2.3.5 Metode Kuadrat Terkecil (Least Square Method) ... 12

2.3.6 Metode Rata-Rata Sederhana ... 13

2.4 Arus Kas ... 14

2.4.1 Definisi Arus Kas ... 14

2.4.2 Jenis-Jenis Arus Kas ... 15

2.4.3 Keterbatasan Arus Kas ... 15

2.4.4 Manfaat Arus Kas ... 16

2.4.5 Langkah-Langkah Penyusunan Arus Kas ... 16

2.5 Penganggaran Modal ... 17

2.5.1 Pengertian Penganggaran Modal ... 17

2.5.2 Tugas Penganggaran Modal ... 18

2.5.3 Metode Penganggaran Modal ... 18

2.6 Rerangka Pemikiran ... 22

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 25

3.1.1 Sejarah Perusahaan ... 25

3.1.2 Struktur Organisasi ... 26

3.2 Metode Penelitian... 27

3.2.1 Jenis Data ... 27

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data ... 28

3.2.3 Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Peramalan ... 31

4.1.1 Metode Kuadrat Terkecil ... 31

4.1.2 Metode Rata-Rata Sederhana ... 32

4.2 Arus Kas ... 35

4.2.1 Arus Kas Masuk ... 35

4.2.2 Arus Kas Keluar ... 36

4.2.3 Arus Kas Bersih ... 36


(5)

xi

4.3.1 Net Present Value (NPV) ... 38

4.3.2 Paybach Period (PP) ... 39

4.3.3 Profitability Index (PI) ... 41

4.3.4 Internal Rate of Return (IRR) ... 41

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 43

5.2 Saran ... 44

DAFTAR PUSTAKA ... 45 LAMPIRAN


(6)

xii

DAFTAR GAMBAR


(7)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Hasil Peramalan Arus Kas Keluar ... 31

Tabel 4.2 Hasil Peramalan Arus Kas Masuk ... 32

Tabel 4.3 Perhitungan Indeks Musim Arus Kas Keluar ... 32

Tabel 4.4 Hasil Pearmalan Arus Kas Keluar dalam Bulan ... 33

Tabel 4.5 Perhitungan Indeks Musim Arus Kas Masuk ... 34

Tabel 4.6 Hasil Peramalan Arus Kas Masuk dalam Bulan ... 34

Tabel 4.7 Perhitungan Arus Kas Bersih ... 37

Tabel 4.8 Net Present Value... 38

Tabel 4.9 Payback Period ... 40

Tabel 4.10 Internal Rate of Return ... 41


(8)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A DATA PENJUALAN TAHUN 2011 LAMPIRAN B DATA PENJUALAN TAHUN 2012 LAMPIRAN C DATA PENJUALAN TAHUN 2013 LAMPIRAN D DATA PEMBELIAN TAHUN 2011 LAMPIRAN E DATA PEMBELIAN TAHUN 2012 LAMPIRAN F DATA PEMBELIAN TAHUN 2013 LAMPIRAN G BIAYA OPERASIONAL TAHUN 2011 LAMPIRAN H BIAYA OPERASIONAL TAHUN 2012 LAMPIRAN I BIAYA OPERASIONAL TAHUN 2013 LAMPIRAN J INVESTASI AWAL


(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang terkenal dengan beragam produksi kerajinan tangan. Setiap daerah memiliki hasil kerajinan tangan dengan ciri khasnya masing-masing, seperti misalnya bordir dari Tasikmalaya, batik dari Solo, batik dari Cirebon, Tenun Rangrang dari Bali, dan masih banyak kerajinan-kerajinan lain yang terkenal secara nasional maupun internasional. Dengan kemajuan teknologi dan globalisasi, seperti misalnya Internet, perdagangan ekspor-impor yang semakin mudah maka produk-produk tersebut semakin dikenal oleh masyarakat luas. Bukan hanya permintaan pasar dari Indonesia saja, tetapi permintaan ekspor pun akan meningkat. Seiring meningkatnya permintaan dan minat pasar, maka permintaan produksi akan meningkat juga sehingga industri-industri yang terlibat akan semakin berkembang pesat.

Seperti salah satu contohnya yaitu Kota Tasikmalaya yang terkenal dengan produksi bordir. Industri bordir di Tasikmalaya dimulai pada Tahun 1925. Produksi bordir pertama kali diperkenalkan oleh Umayahbinti Musa, yaitu seorang penjahit lokal. Masyarakat memiliki minat yang tinggi pada hasil bordir tersebut, sehingga produksi bordir kian berkembang pesat hingga saat ini. Pada Tahun 2010 sudah terdapat 1.123 unit usaha bordir yang menyerap tenaga kerja lebih dari 10.713 orang. Hasil bordir Tasikmalaya dipasarkan ke kota-kota besar di Indonesia antara lain Jakarta, Semarang, Surabaya, Lampung, Medan, dan


(10)

2

Banjarmasin. Bukan hanya nasional, ribuan produk bordir dari Tasikmalaya juga diekspor ke negara-negara di Timur Tengah setiap bulannya (http://regional.kompas.com/read/2010/06/ 03/12173863/twitter.com).

Perkembangan teknologi bukan hanya digunakan sebagai proses pemasaran dan permintaan pasar, tetapi turut berpengaruh juga dalam proses produksi. Penggunaan mesin bordir dengan sistem komputer kini digunakan oleh para pengusaha bordir. Sekitar 40 persen pengusaha bordir menggunakan mesin bordir dengan sistem komputer, 50 persen menggunakan mesin bordir semi-otomatis, dan 10 persen menggunakan mesin bordir manual. Penggunaan mesin bordir dengan sistem komputer akan mempercepat proses produksi. Satu mesin bordir dengan sistem komputer mampu menghasilkan 200 potong hasil kain bordir per hari yang kemudian dilanjutkan oleh para karyawan untuk diaplikasikan pada berbagai produk seperti mukena, tas bordir, baju muslim, dan lainnya (http://regional. kompas.com/read/2010/06/ 03/12173863/twitter.com).

Peningkatan produksi bordir, akan meningkatkan permintaan benang dan kain di Tasikmalaya. Benang dan kain merupakan bahan baku utama dalam produksi bordir, sehingga ketika produksi bordir semakin berkembang, permintaan terhadap kedua barang ini akan semakin meningkat.

Di Tasikmalaya sendiri terdapat beberapa toko yang memiliki posisi sebagai pemasok bahan baku kain dan benang untuk para pengusaha bordir. Salah satu toko yang sudah cukup lama menjadi pemasok adalah Toko Tonny. Toko Tonny menjual barang di bidang kain untuk hasil bordir khususnya mukena yang dapat juga digunakan untuk bidang lainnya seperti alat dekorasi, tas, baju muslim, dan lainnya. Toko ini terletak di Jalan Pasar Baru II nomor 27, yang memang


(11)

3

merupakan wilayah jual-beli kain dan alat-alat konveksi. Selain menjual kain, Toko Tonny menjual juga bahan dan peralatan pelengkap yang dibutuhkan dalam proses produksi seperti karet pinggang, benang jahit, benang metalik, benang obras, plastik, dan lainnya.

Dalam waktu tiga tahun terakhir, Toko Tonny kewalahan dalam melayani para konsumen. Hal ini terjadi karena jumlah permintaan konsumen yang semakin banyak akibat kebutuhan produksi bordir yang terus meningkat setiap tahunnya. Oleh karena itu, Toko Tonny berencana untuk melakukan ekspansi yaitu membuka cabang baru di Jalan Perintis Kemerdekaan karena merupakan jalur utama bagi para konveksi untuk ke kota dan lebih dekat bagi para konveksi untuk membeli bahan baku bordir daripada di Jalan Pasar Baru II. Dengan membuka cabang baru, pelanggan dan konsumen dapat dilayani dengan baik dan dapat berbelanja secara nyaman.

Namun, melakukan ekspansi tidaklah semudah yang diperkirakan. Terdapat beberapa masalah yang ditemukan. Salah satu masalah adalah sumber dana yang dibutuhkan jumlahnya tidaklah sedikit. Sumber dana tersebut dapat berasal dari modal sendiri atau pinjaman dari pihak lain. Tetapi pilihan yang dijatuhkan Toko Tonny dalam melakukan ekspansi akan menggunakan sumber dana yang berasal dari modal sendiri dengan tujuan mengurangi risiko kerugian. Namun dalam pelaksanaannya tetap diperlukan perhitungan yang tepat supaya terhindar dari kerugian atau kegagalan dari investasi tersebut yang dapat menyebabkan kebangkrutan. Perhitungan dimulai dari penganggaran modal awal hingga waktu melaksanakan investasi tersebut.


(12)

4

Penganggaran modal sering digunakan sebagai alat untuk merencanakan keuangan investor dalam melakukan investasi. Setiap investasi, tidak akan lepas dari berbagai macam risiko dan juga ketidakpastian sehingga diperlukan perhitungan yang teliti. Dalam hal ini, manajemen keuangan berperan untuk membuat anggaran yang tepat sehingga dapat menghindari, mengurangi, dan mengatasi risiko tersebut.

Berdasarkan permasalahan di atas, ekspansi toko Tonny dapat dijadikan sebagai salah satu penelitian. Peneletian ini dituangkan dengan judul Peranan Penganggaran Modal sebagai Alat Pengambilan Keputusan Kelayakan Ekspansi pada Toko Tonny.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, idetifikasi masalah dirumuskan sebagai berikut.

1. Berapa jumlah investasi awal yang diperlukan Toko Tonny untuk melakukan ekspansi?

2. Bagaimana aliran arus kas Toko Tonny dalam melakukan ekspansi? 3. Apakah ekspansi Toko Tonny layak untuk dilakukan?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah yang diuraikan di atas maka tujuan dari penelitian yang dilakukan pada Toko Tonny adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui jumlah investasi awal yang dibutuhkan Toko Tonny untuk melakukan eskpansi.


(13)

5

2. Mengetahui bagaimana aliras arus kas Toko Tonny dalam melakukan ekspansi.

3. Mengetahui apakah Ekspansi Toko Tonny dalam membuka cabang baru layak untuk dilakukan.

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang terkait. 1. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan penulis, terutama mengenai penganggaran modal sebagai alat untuk mengambil keputusan dalam melakukan ekspansi usaha.

2. Bagi Toko Tonny

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sembagai sumber informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan pada Toko Tonny yang hendak membuka cabang baru.

3. Bagi Pembaca atau Peneliti Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pembaca atau bagi peneliti lain yang mengadakan penilitian terhadap penganggaran modal untuk ekspansi.


(14)

43

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian mengenai penganggaran modal dalam menentukan kelayakan eskpansi Toko Tonny, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

Berdasarkan perhitungan menggunakan metode net present value (NPV), diperoleh nilai NPV sebesar Rp1.252.633.518. Dari nilai tersebut disimpulkan bahwa ekspansi Toko Tonny layak untuk dilakukan karena nilai NPV lebih besar daripada nol atau ekspansi yang dilakukan menghasilkan keuntungan.

Berdasarkan perhitungan menggunakan metode payback period (PP), diperoleh nilai PP yaitu 11,87 bulan atau sebesar 11 bulan 27 hari. Dari nilai tersebut disimpulkan bahwa ekspansi Toko Tonny layak untuk dilakukan karena investasi lebih cepat mencapai impas daripada yang diharapkan yaitu 2 tahun atau 24 bulan.

Berdasarkan perhitungan menggunakan metode profitability index (PI), diperoleh nilai PI sebesar 1,9596. Dari nilai tersebut disimpulkan bahwa ekspansi Toko Tonny layak untuk dilakukan karena nilai PI lebih besar daripada satu.

Berdasarkan perhitungan menggunakan metode internal rate of return (IRR), diperoleh nilai IRR sebesar 4.8584 persen perbulan. Dari nilai tersebut disimpulkan bahwa ekspansi Toko Tonny layak untuk dilakukan karena nilai IRR lebih besar daripada opportunity cost yaitu 0.6458 persen perbulan.


(15)

44

Tabel 5.1 Hasil Penelitian

Indikator Hasil Keputusan

NPV Rp1.252.633.518 Layak

PP 11 bulan 27 hari Layak

PI 1.9596 Layak

IRR 4.8584% Layak

Sumber: dirangkum dari Tabel 4.8 sampai dengan Tabel 4.10

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa semua indikator menunjukan kondisi yang layak untuk melakukan suatu investasi. Peranan pengganggaran modal sangat penting karena mengurangi dan menghindari risiko kerugian, seberapa banyak modal yang dikeluarkan jika tidak diimbangi dengan pendapatan dan umur ekonomis investasi yang cukup, maka dapat dipastikan investasi tersebut tidak akan layak untuk dilakukan.

5.2 Saran

Agar penelitian dapat dikembangkan, penulis menyarankan menggunakan data historis dengan jangka waktu yang lebih panjang yaitu 5 tahun atau lebih. Hal ini disarankan supaya peramalan arus kas masuk dan arus kas keluar dapat lebih akurat.


(16)

45

DAFTAR PUSTAKA

Biegel, J. E. 2009. Pengendalian Produksi. Terjemahan Cornel Naibaho. Jakarta: CV Akademika Pressindo.

Darsono dan Ashari. 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Yogyakarta: Andi.

Gaspersz, Vincent. 2001. Production Planning and Inventory Control Berdasarkan Pendekatan Sistem Terintegrasi MRPII dan JIT Menuju Manufakturing 21. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Halim, Abdul dan Supomo, Bambang. 2005. Akuntansi Manajemenen. Yogyakarta: BPFE.

Hanafi, Mamduh M. 2004. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE.

Hanafi, Mamduh M. dan Halim, Abdul. 2003. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE.

Hansen dan Mowen. 2004. Management Accounting. Edisi 7. Jakarta: Salemba Empat.

Kashmir dan Jakfar. 2010. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Kuswadi. 2007. Analisa Keekonomian Proyek. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Martono dan Harjito, D. Agus. 2004. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Ekonisia. Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen: Konsep. Manfaat dan Rekayasa. Yogyakarta:


(17)

46

Render, Barry dan Heizer, Jay. 2005. Operations Management. Edisi ketujuh. Jakarta: Salemba Empat.

Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi. Edisi ke-4. Yogyakarta: BPFE.

Spiegel, Murray R. dan Stephens, Larry J. 2007. Teori dan Soal-Soal Statistik. Edisi ketiga. Jakarta: PT Erlangga.

Subagyo, Ahmad. 2007. Studi Kelayakan Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Sutrisno. 2003. Manajemen Keuangan: Teori. Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Ekonisia.

Van Horne, James C. dan Wachowicz Jr., John M. 2004. Fundamental of Financial Management. Terjemahan. Edisi 12. Jakarta: Salemba Empat.

Walsh, Ciaran. 2006. Key Management Ratios. Fourth Editon. Great Britain: Prentice Hall.

Laman :


(1)

4

Penganggaran modal sering digunakan sebagai alat untuk merencanakan keuangan investor dalam melakukan investasi. Setiap investasi, tidak akan lepas dari berbagai macam risiko dan juga ketidakpastian sehingga diperlukan perhitungan yang teliti. Dalam hal ini, manajemen keuangan berperan untuk membuat anggaran yang tepat sehingga dapat menghindari, mengurangi, dan mengatasi risiko tersebut.

Berdasarkan permasalahan di atas, ekspansi toko Tonny dapat dijadikan sebagai salah satu penelitian. Peneletian ini dituangkan dengan judul Peranan Penganggaran Modal sebagai Alat Pengambilan Keputusan Kelayakan Ekspansi pada Toko Tonny.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, idetifikasi masalah dirumuskan sebagai berikut.

1. Berapa jumlah investasi awal yang diperlukan Toko Tonny untuk melakukan ekspansi?

2. Bagaimana aliran arus kas Toko Tonny dalam melakukan ekspansi? 3. Apakah ekspansi Toko Tonny layak untuk dilakukan?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah yang diuraikan di atas maka tujuan dari penelitian yang dilakukan pada Toko Tonny adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui jumlah investasi awal yang dibutuhkan Toko Tonny untuk melakukan eskpansi.


(2)

5

2. Mengetahui bagaimana aliras arus kas Toko Tonny dalam melakukan ekspansi.

3. Mengetahui apakah Ekspansi Toko Tonny dalam membuka cabang baru layak untuk dilakukan.

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang terkait. 1. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan penulis, terutama mengenai penganggaran modal sebagai alat untuk mengambil keputusan dalam melakukan ekspansi usaha.

2. Bagi Toko Tonny

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sembagai sumber informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan pada Toko Tonny yang hendak membuka cabang baru.

3. Bagi Pembaca atau Peneliti Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pembaca atau bagi peneliti lain yang mengadakan penilitian terhadap penganggaran modal untuk ekspansi.


(3)

43

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian mengenai penganggaran modal dalam menentukan kelayakan eskpansi Toko Tonny, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

Berdasarkan perhitungan menggunakan metode net present value (NPV), diperoleh nilai NPV sebesar Rp1.252.633.518. Dari nilai tersebut disimpulkan bahwa ekspansi Toko Tonny layak untuk dilakukan karena nilai NPV lebih besar daripada nol atau ekspansi yang dilakukan menghasilkan keuntungan.

Berdasarkan perhitungan menggunakan metode payback period (PP), diperoleh nilai PP yaitu 11,87 bulan atau sebesar 11 bulan 27 hari. Dari nilai tersebut disimpulkan bahwa ekspansi Toko Tonny layak untuk dilakukan karena investasi lebih cepat mencapai impas daripada yang diharapkan yaitu 2 tahun atau 24 bulan.

Berdasarkan perhitungan menggunakan metode profitability index (PI), diperoleh nilai PI sebesar 1,9596. Dari nilai tersebut disimpulkan bahwa ekspansi Toko Tonny layak untuk dilakukan karena nilai PI lebih besar daripada satu.

Berdasarkan perhitungan menggunakan metode internal rate of return (IRR), diperoleh nilai IRR sebesar 4.8584 persen perbulan. Dari nilai tersebut disimpulkan bahwa ekspansi Toko Tonny layak untuk dilakukan karena nilai IRR lebih besar daripada opportunity cost yaitu 0.6458 persen perbulan.


(4)

44 Tabel 5.1 Hasil Penelitian

Indikator Hasil Keputusan

NPV Rp1.252.633.518 Layak

PP 11 bulan 27 hari Layak

PI 1.9596 Layak

IRR 4.8584% Layak

Sumber: dirangkum dari Tabel 4.8 sampai dengan Tabel 4.10

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa semua indikator menunjukan kondisi yang layak untuk melakukan suatu investasi. Peranan pengganggaran modal sangat penting karena mengurangi dan menghindari risiko kerugian, seberapa banyak modal yang dikeluarkan jika tidak diimbangi dengan pendapatan dan umur ekonomis investasi yang cukup, maka dapat dipastikan investasi tersebut tidak akan layak untuk dilakukan.

5.2 Saran

Agar penelitian dapat dikembangkan, penulis menyarankan menggunakan data historis dengan jangka waktu yang lebih panjang yaitu 5 tahun atau lebih. Hal ini disarankan supaya peramalan arus kas masuk dan arus kas keluar dapat lebih akurat.


(5)

45

DAFTAR PUSTAKA

Biegel, J. E. 2009. Pengendalian Produksi. Terjemahan Cornel Naibaho. Jakarta: CV Akademika Pressindo.

Darsono dan Ashari. 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Yogyakarta: Andi.

Gaspersz, Vincent. 2001. Production Planning and Inventory Control Berdasarkan Pendekatan Sistem Terintegrasi MRPII dan JIT Menuju Manufakturing 21. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Halim, Abdul dan Supomo, Bambang. 2005. Akuntansi Manajemenen. Yogyakarta: BPFE.

Hanafi, Mamduh M. 2004. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE.

Hanafi, Mamduh M. dan Halim, Abdul. 2003. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE.

Hansen dan Mowen. 2004. Management Accounting. Edisi 7. Jakarta: Salemba Empat.

Kashmir dan Jakfar. 2010. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Kuswadi. 2007. Analisa Keekonomian Proyek. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Martono dan Harjito, D. Agus. 2004. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Ekonisia. Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen: Konsep. Manfaat dan Rekayasa. Yogyakarta:


(6)

46

Render, Barry dan Heizer, Jay. 2005. Operations Management. Edisi ketujuh. Jakarta: Salemba Empat.

Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi. Edisi ke-4. Yogyakarta: BPFE.

Spiegel, Murray R. dan Stephens, Larry J. 2007. Teori dan Soal-Soal Statistik. Edisi ketiga. Jakarta: PT Erlangga.

Subagyo, Ahmad. 2007. Studi Kelayakan Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Sutrisno. 2003. Manajemen Keuangan: Teori. Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Ekonisia.

Van Horne, James C. dan Wachowicz Jr., John M. 2004. Fundamental of Financial Management. Terjemahan. Edisi 12. Jakarta: Salemba Empat.

Walsh, Ciaran. 2006. Key Management Ratios. Fourth Editon. Great Britain: Prentice Hall.

Laman :