PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN SIKAP ILMIAH IPA BAGI MAHASISWA PGSD.

PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN SIKAP ILMIAH IPA
BAGI MAHASISWA PGSD
KARTONO X) Dosen FKIP UNS

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model penilaian sikap ilmiah bagi
mahasiswa program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar pada pembelajaran matakuliah
IPA. Penelitian ini termasuk jenis penelitian pengembangan (Research & Developmen),
yang terdiri atas tiga langkah yaitu studi pendahuluan, perencanaan dan pengembangan,
serta validasi model pembelajaran. Pada tahap pendahuluan ini penelitian dilaksanakan dengan
mengadakan observasi, wawancara, dan dokumentasi terhadap pelaksanaan pembelajaran IPA di

program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP UNS. Pengembangan model
penyusunan instrumen penilaian sikap ilmiah untuk mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah

Dasar dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut : (1) merumuskan sikap-sikap
ilmiah bersumbar dari pendapat ahli IPA dan merujuk pada 18 karakter yang direkomendasikan
Kemendiknas. Telaah draf instrument dilakukan oleh peneliti dan bersama dengan pakar di
bidangnya, yaitu dosen-dosen matakuliah IPA PGSD. Draf instrumen hasil telaah dilakukan uji
coba pada program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Surakarta yang bertempat di
Surakarta dan Kebumen. Hasil uji coba diolah dengan menggunakan Item and Test Analysis


Program -- ITEMAN (tm) Version – 3.00. Hasil uji coba diperoleh hasil 6 (enam) distraktor
yang tidak memenuhi syarat. Selanjutnya distraktor yang tidak memenuhi syarat direvisi melalui
forum diskusi antara peneliti dan tim ahli.

Kata kunci : model penilaian sikap ilmiah.
ABSTRACT
The purpose of this research was to develop a scientific attitude assessment model for
students of education program elementary school teachers in the learning science. This
research includes in the research and development study that consists of three steps, they
were the preliminary study, planning and development and also learning model
validation. At preliminary stage, the research was held by conducting observations,
interviews, and documentation of the implementation of learning science at education
program elementary school teachers. The model development of scientific attitude

assessment instruments for education program elementary school teachers was conducted
by the following steps: formulate scientific attitudes which were derived from expert
science opinion and refer to the 18 characters which were recommended by
Kemendiknas. Review of the draft instrument by researchers and with the experts in
their field, who are science lectures. Draft results of the instrument from the test experts

was conducted a trial test on a scientific attitude assessment at PGSD Surakarta and
Kebumen. The trial results are processed by using Item and Test Analysis Program –
ITEMAN (tm) Version – 3.00. The results of is found that there are 6 (six) distractors
which are not fulfilled with the requirements. Furthermore, distractors which are not
fulfilled with the requirements will be revised through a discussion between the
researcher and the test team.
Keywords: model of assessment scientific attitude.

dalam kehidupan sehari-hari. M. Furqon

PENDAHULUAN
Departemen Pendidikan Nasional

hidayatullah, (2009 : 9) Karakter adalah

mencanangkan pendidikan karakter bagi

kualitas atau kekuatan mental atau

peserta didik. Mendiknas, Mohammad


moral, akhlak atau budi pekerti individu

Nuh

penting.

yang merupakan kepribadian khusus

untuk

yang membedakan dengan individu

meluncurkan

“Pendidikan

tema

Karakter


Membangun Keberadaban Bangsa” pada
acara

peringatan

Hari

Pendidikan

Nasional, tanggal 2 Mei 2010).
Pengertian

karakter

yang lain.
Dalam pembelajaran IPA nilai-nilai
karakter dikenal dengan istilah sikap

menurut


ilmiah.

Beberapa

pendapat

ahli

Muchlas Samami dan Hariyanto (2011 :

pendidikan mengemukakan sikap ilmiah

43) mengemukakan bahwa karakter

dalam pembelajaran IPA adalah (1)

dimaknai sebagai nilai dasar yang

jujur, (2) disiplin, (3) tidak mudah putus


membangun

seseorang,

asa, (4) kreatif, (5) mandiri, (6) rasa

pengaruh

ingin tahu, (7) peduli lingkungan, (8)

terbentuk

pribadi
baik

karena

hereditas maupun lingkungan, yang


tanggung

membedakan dengan orang lain, serta

mencampuradukkan antara fakta dan

diwujudkan dalam sikap dan perilaku

pendapat.

jawab,

dan

(9)

tidak

Dalam standar nasional pendidikan
ditakankan


bahwa

pembelajaran

pelaksanaan

harus

dapat

model instrument penilaian sikap ilmiah.
Dengan

adanya

penilaian

model


tersebut

instrumen

maka

dosen

mengembangkan kemampuan peserta

matakuliah IPA pada program studi

didik meliputi kemampuan kognitif,

PGSD dapat melaksanakan evaluasi

afektif

pembelajaran matakuliah IPA secara


dan

psikomotor.

Untuk

mengetahui keberhasilan pelaksanaan

holistik.

pembelajaran sesuai standar nasional

SIKAP ILMIAH IPA

pendidikan perlu dilakukan penilaian
terhadap peserta didik meliputi penilaian
aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
Hasil

pengalaman


peneliti

saat

melaksanakan pembelajaran matakuliah
IPA

dan

hasil

wawancara

dengan

sesama dosen matakuliah IPA program
studi PGSD diperoleh fakta bahwa
dosen matakuliah IPA PGSD FKIP UNS
selama

beberapa

melaksanakan
hanya

periode

evaluasi

pembelajaran

mengembangkan

penilaian

dalam

instrumen

kognitip,

mengembangkan

belum

intrumen

penilaian

proses IPA maupun penilaian sikap
ilmiah. Untuk itu perlu dikembangkan
model instrumen penilaian proses IPA
maupun

instrument

penilaian

sikap

ilmiah IPA.

Istilah sikap dalam bahasa Inggris
disebut “Attitude” sedangkan istilah
attitude sendiri berasal dari bahasa latin
yakni “Aptus” yang berarti keadaan siap
secara mental
melakukan

yang bersifat untuk

kegiatan.

Sikap

ilmiah

merupakan sikap yang harus ada pada
diri seorang ilmuwan atau akademisi
ketika menghadapi persoalan-persoalan
ilmiah. Sikap ilmiah ini perlu dibiasakan
dalam berbagai forum ilmiah, misalnya
dalam diskusi, seminar, loka karya, dan
penulisan karya ilmiah.
Sikap ilmiah dapat dibedakan dari
sekedar sikap terhadap Sains, karena
sikap terhadap Sains hanya terfokus
pada apakah siswa suka atau tidak suka
terhadap pembelajaran Sains. Tentu saja
sikap positif terhadap pembelajaran

Sehubungan
instrument

dengan
penilaian

pembelajaran

IPA

penelitian

hanya

ini

maka

luasnya
dalam
dalam

dikembangkan

Sains

akan

memberikan

kontribusi

tinggi dalam pembentukan sikap ilmiah
siswa.

Sikap ilmiah dalam pembelajaran

dalam pembentukan sikap ilmiah siswa

IPA sering dikaitkan dengan sikap

tetapi masih ada faktor lain yang

terhadap

memberikan kontribusi

IPA.

Keduanya

berbubungan
mempengaruhi

dan

saling
keduanya

perbuatan.

yang cukup

berarti.( http://ratu-aby.blogspot.com/

Penilaian

2012/01/penilaian-sikap-ilmiah.html

hasil belajar IPA dianggap lengkap jika

Menurut Hadiat dan I Nyoman Kertiasa

mencakup aspek kognitif, afektif, dan

(1976 : 9 – 10) mengemukakan beberapa

psikomotor. Sikap merupakan tingkah

sikap ilmiah yaitu (1) obyektif terhadap

laku yang bersifat umum dilakukan

fakta, (2) tidak tergesa-gesa mengambil

siswa. Tetapi sikap juga merupakan

kesimpulan, (3) berhati terbuka, (4)

salah satu yang berpengaruh pada hasil

tidak mencampuradukkan fakta dengan

belajar siswa.

pendapat, (5) bersifat hati-hati, dan (6)
sikap

ingin menyelidiki. Namun demikian

ilmiah memiliki peran yang penting

pada hakekatnya banyak sekali sikap

dalam menemukan konsep IPA. Siswa

ilmiah yang dapat ditumbuhkan pada

dapat

diri siswa. Penjelasan dari beberapa

Keterampilan

ilmiah

membangun

dan

gagasan

baru

sewaktu mereka berinteraksi dengan

sikap ilmiah adalah sebagai berikut :

suatu gejala. Pembentukan gagasan dan

1. Jujur yaitu Perilaku yang didasarkan

pengetahuan siswa ini tidak hanya

pada

bergantung pada karakteristik objek,

sebagai orang yang selalu dapat

tetapi juga bergantung pada bagaimana

dipercaya

siswa memahami objek atau memproses

tindakan, dan pekerjaan.

informasi

sehingga

diperoleh

dan

Sikap ilmiah dibedakan dari sekedar
terhadap

IPA,

karena

2. Disiplin

menjadikan

dalam

yaitu

dirinya

perkataan,

Tindakan

yang

menunjukkan perilaku tertib dan

dibangun suatu gagasan baru.

sikap

upaya

sikap

terhadap IPA hanya terfokus pada

patuh pada berbagai ketentuan dan
peraturan.
3. Kerja keras yaitu Perilaku yang

apakah siswa suka atau tidak suka

menunjukkan

terhadap pembelajaran IPA. Tentu saja

sungguh dalam mengatasi berbagai

sikap positif terhadap pembelajaran IPA

hambatan belajar dan tugas, serta

akan

memberikan

kontribusi

tinggi

upaya

sungguh-

menyelesaikan tugas dengan sebaikbaiknya.
4. Kreatif

9. Demokratis

yaitu

Cara

berfikir,

bersikap, dan bertindak yang menilai
yaitu

melakukan

Berpikir
sesuatu

dan
untuk

sama hak dan kewajiban dirinya dan
orang lain.

menghasilkan cara atau hasil baru

Guna memperoleh kepastian tercapainya

dari sesuatu yang telah dimiliki.

tujuan afektif ranah sikap ilmiah tentu

5. Mandiri yaitu Sikap dan perilaku

harus dilakukan pengamatan terhadap

yang tidak mudah tergantung pada

sikap ilmiah IPA pada diri siswa.

orang lain dalam menyelesaikan

Berikut ini beberapa deskriptor sikap

tugas-tugas.

ilmiah yang perlu di kembangkan pada

6. Rasa ingin tahu yaitu Sikap dan

mata pelajaran IPA khususnya siswa

tindakan yang selalu berupaya untuk

sekolah dasar.

mengetahui lebih mendalam dan

Penilaian

meluas

dari

sesuatu

yang

dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
7. Peduli lingkungan yaitu Sikap dan

sikap

pembelajaran
dilaksanakan

ilmiah

sains,
oleh

dalam
penting

kerana

dalam

pembelajaran sains berkaitan dengan

berupaya

kemampuan, sehingga menjadi acuan

pada

siswa mampu atau tidak mampu pada

lingkungan alam di sekitarnya, dan

pembelajaran. Penilaian hasil belajar

mengembangkan upaya-upaya untuk

Sains dianggap lengkap jika mencakup

memperbaiki kerusakan alam yang

aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.

tindakan

yang

mencegah

selalu

kerusakan

Sikap merupakan tingkah laku yang

sudah terjadi.
8. Tanggung jawab yaitu Sikap dan

bersifat umum yang menyebar tipis

untuk

diseluruh hal yang dilakukan siswa.

dan

Tetapi sikap juga merupakan salah satu

kewajibannya, yang seharusnya dia

yang berpengaruh pada hasil belajar

lakukan,

sendiri,

siswa. Sikap berkembang dari interaksi

masyarakat, lingkungan (alam, sosial

antara individu dengan lingkungan masa

dan budaya), negara dan Tuhan Yang

lalu dan masa kini. Melaui proses

Maha Esa.

kognisi dari integrasi dan konsistensi

perilaku

seseorang

melaksanakan

terhadap

tugas

diri

sikap

dibentuk

menjadi

komponen

kecendrungan

adalah data kualitatif yaitu data tentang

bertindak. Setelah sikap terbentuk akan

instrumen penilaian yang digunakan

mempengaruhi perilaku secara langsung.

untuk

Perilaku

memmpengaruhi

pembelajaran matakuliah IPA berbasis

perubahan lingkungan yang ada, dan

karakter di PGSD FKIP UNS Surakarta.

perubahan-perubahan yang terjadi akan

Data ini berupa keterangan atau narasi

menuntun pada perubahan sikap yang

tentang bagaimana model instrumen

dimiliki.

penilaian untuk penilaian pelaksanaan

METODE PENELITIAN
Penelitian ini termasuk

pembelajaran

kognisi,

emosi,

dan

akan

jenis

penilaian

dalam

berbasas

pelaksanaan

karakter

di

program studi PGSD. Sumber data

penelitian pengembangan (Research &

penelitiannya

Developmen), yang terdiri atas tiga

mahasiswa program studi PGSD FKIP

langkah

UNS.

yaitu

studi

pendahuluan,

perencanaan dan pengembangan, serta
validasi model pembelajaran.
Pada

tahap

penelitian

melakukan refleksi

ini

dengan

dan wawancara

dan

dokumenter.

penilaian

sikap

pada

instrumen

PGSD

yang

Teknik

observasi

dilakukan untuk mengamati pelaksanaan

pembelajaran

studi

dan

Teknik pengumpulan data dilakukan

dengan sesame dosen matakuliah IPA
program

dosen

dengan teknik observasi, wawancara,

pendahuluan

dilaksanakan

adalah

IPA

ilmiah

dalam

dengan

model

penilaian

yang

berhome base di Surakarta maupun

dikembangkan. Wawancara dilakukan

Kebumen

pelaksanaan

terhadap sesama dosen matakuliah IPA.

pembelajaran IPA di PGSD FKIP UNS.

Dokumen berupa hasil penilaian sikap

Refleksi

ilmiah saat dilakukan uji coba instrumen

terhadap

dan

wawancara

tentang

pelaksanaan evaluasi sikap ilmiah dalam
pembelajaran IPA di PGSD.
Penelitian

ini

dilaksanakan

pada pembelajaran IPA di PGSD.
Output

di

dari

pendahuluan

ini

penelitian
ialah

tahap

diperolehnya

program studi PGSD FKIP UNS tahun

dokumen

2012. Subjek penelitian adalah dosen

instrumen

dan mahasiswa program studi PGSD

pembelajaran IPA di PGSD FKIP UNS

FKIP UNS. Jenis data yang diperlukan

dan diketahuinya keefektifannya dalam

dan

informasi

penilaian

sikap

mengenai
ilmiah

penilaian

pembelajaran

IPA

pada

selanjutnya hasil uji ahli disebut draf

program studi PGSD.
Dari

hasil

wawancara

refleksi

dengan

masing-masing sikap ilmiah. Untuk

diri

sesame

dan
dosen

matakuliah IPA di program studi PGSD

instrument penilaian sikap ilmiah uji
ahli.
Draf hasil instrumen dari hasil

dilakukan

telaah dilakukan uji coba penilaian sikap

penyusunan instrumen penilaian sikap

ilmiah pada pembelajaran matakuliah

ilmiah dalam pembelajaran IPA.

IPA di PGSD home base Surakarta

diketahui

bahwa

belum

Pengembangan model penyusunan

maupun Kebumen. Pengamatan sikap

instrumen penilaian sikap ilmiah untuk

ilmiah melibatkan 3 (tiga) orang dosen

mahasiswa PGSD dilaksanakan dengan

matakuliah

langkah-langkah sebagai berikut : (1)

pertimbangan agar hasil pengamatan

merumuskan

lebih akurat.

sikap-sikap

ilmiah

bersumbar dari pendapat ahli IPA dan
merujuk

pada

18

direkomendasikan

karakter

Kemendiknas,

yang
(2)

menyusun deskriptor berdasar deskripsi
yang

telah

kemendiknas

dikembangkan
dan

(3)

oleh

menyusun

pedoman pemberian skor atau penilaian.
Hasil pengembangan draf diperoleh 10
(sepuluh) sikap ilmiah IPA dan masingmasing sikap ilmiah dirumuskan enam
sampai dengan tujuh (6 – 7) deskripor.
Telaah instrument dilakukan oleh

IPA

PGSD

dengan

Hasil uji coba diolah dengan
menggunakan Item and Test Analysis
Program -- ITEMAN (tm) Version – 3.00.
Item yang memenuhi standar penilaian
memiliki tingkat kesulitan (Proportion
correct) antara 0,25 s.d 0,75; dan
keberfungsian distraktor (Proporsion
Endorsing) semua distraktor harus terisi.

Hasil penelitian ini disajikan berupa
instrument penilaian sikap ilmiah dalam
pembelajaran matakuliah IPA di PGSD.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil

penelitian
ini

pada

berdasarkan

tahap

peneliti dan bersama dengan pakar di

pendahuluan

bidangnya, yaitu dosen matakuliah IPA.

refleksi diri yang dilakukan peneliti dan

Dari hasil pembahasan dalam forum

wawancara

diskusi disepakati ada 9 (sembilan) butir

matakuliah IPA di PGSD FKIP UNS

sikap ilmiah dalam pembelajaran IPA

diketahui bahwa bahwa di program studi

PGSD dan 4 (empat) deskriptor pada

PGSD FKIP UNS belum dilakukan

dengan

sesama

pada

dosen

penyusunan instrument penilaian sikap

deskripor. Dari hasil pembahasan dalam

ilmiah pada pembelajaran matakuliah

forum

IPA. Hal ini akan berdampak pada

(sembilan) butir sikap ilmiah dalam

proses

pembelajaran matakulih IPA PGSD dan

penilaian

matakuliah

IPA

pembelajaran
yaitu

evaluasi

pembelajaran matakuliah IPA hanya

diskusi

disepakati

ada

9

4 (empat) deskriptor pada masingmasing sikap ilmiah.

terbatas pada evaluasi aspek kognitif.

Hasil uji coba yang telah diolah

Untuk mengatasi keadaan tersebut maka

dengan menggunakan Item and Test

sangat diperlukan upaya penyusunan

Analysis Program -- ITEMAN (tm)

instrumen penilaian sikap ilmiah dalam

Version – 3.00 diperoleh hasil 6 (enam)

pembelajaran matakuliah IPA di PGSD.

distraktor yang tidak memenuhi syarat.

Pada kondisi awal dikembangkan

Selanjutnya

distraktor

yang

tidak

draf instrumen penilaian sikap ilmiah.

memenuhi syarat diganti melalui forum

Pengembangan berdasar pendapat ahli

diskusi antara peneliti dan tim uji. Hasil

pendidikan IPA dan karakter bangsa

akhir dari model instrumen penilaian

yang

sikap

direkomendasikan

oleh

ilmiah

dalam

pembelajaran

Kemendiknas sebanyak 18 karakter.

matakuliah IPA PGSD disajikan dalam

Hasil pengembangan draf awal diperoleh

tabel berikut.

10 (sepuluh) sikap ilmiah IPA dan
masing-masing sikap ilmiah dirumuskan
enam sampai dengan tujuh (6 – 7)

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP ILMIAH
PEMBELAJARAN MATAKULIAH IPA PGSD
INDIKATOR

NILAI
1. Jujur

1.
2.
3.
4.

Berkata benar / apa adanya
Mengembalikan barang yang dipinjam
Berani mengatakan apa adanya meskipun pekerjaannya salah
Tidak berdusta

2. Disiplin

1. Mengerjakan tugas tepat waktu
2. Selalu patuh pada aturan
3. Mengajak / mengingatkan teman untuk melaksanakan tugas

SKOR

tepat waktu
4. Rela menerima sangsi atas pelanggaran yang dilakukan
3. Kerja Keras

1.
2.
3.
4.

Bertanya apabila belum mengerti
Berusaha menjadi yang terbaik
Sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas
Patang menyerah

4. Kreatif

1.
2.
3.
4.

Berani tampil beda
Menghasilkan karya yang inovatif
Menghasilkan hal yang baru /Produktif
Banyak akal untuk mencapai yang diinginkan

5. Mandiri

1.
2.
3.
4.

Berusaha sendiri sekuat tenaga
Tidak tergantung kepada orang lain
Percaya diri
Giat belajar

6. Rasa Ingin
Tahu

1.
2.
3.
4.

Sering bertanya
Suka membaca
Suka berkreasi / melakukan hal yang baru
Suka mengamati

7. Peduli
Lingkungan

1.
2.
3.
4.

Peduli terhadap kebersihan kelas.
Melaksanakan tugas dengan tidak merusak lingkungan
Tidak sembarangan buang sampah,
Tidak merusak tanaman di halamansekolah,

8. Tanggungjawab

1.
2.
3.
4.

Melaksanakan keputusan yang disepakati
Menyelesaikan pekerjaan sampai tuntas
Tidak menyalahkan orang lain
Menanggung resiko

9. Demokratis

1.
2.
3.
4.

Bersedia menghargai orang lain
Tidak memaksakan pendapat
Berani menyampaikan pendapat
Menerima kritik dan pendapat teman

Ket :
Skor 4 bila memenuhi 4 deskriptor
Skor 3 bila memenuhi 3 deskriptor
Skor 2 bila memenuhi 2 deskriptor
Skor 1 bila memenuhi 1 deskriptor
SIMPULAN
Dari hasil penelitian pengembangan model penilaian sikap ilmiah IPA bagi
mahasiswa PGSD telah diperoleh suatu model penilaian sikap ilmiah pada pembelajaran
matakuliah IPA pada program studi PGSD FKIP UNS. Hasil penelitian ini sangat berarti

bagi dosen matakuliah IPA PGSD terutama dalam melakukan evaluasi hasil belajar.
Dengan adanya model instrumen penilaian tersebut maka dosen matakuliah IPA pada
program studi PGSD dapat melaksanakan evaluasi pembelajaran matakuliah IPA secara
holistik meliputi 3 ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor.
DAFTAR PUSTAKA
Hadiat dan I Nyoman Kertiasa, 1976. Metodologi Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta :
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
M. Furqon hidayatullah, 2009, Guru Sejati : membangun Insan Berkarakter Kuat dan
Cerdas, Surakarta: Yuma Pustaka.

Muchlas Samami dan Hariyanto, 2011, Konsep dan Model Pendidikan Karakter ,
Bandung : Remaja Rosdakarya.
http://ratu-aby.blogspot.com/2012/01/penilaian-sikap-ilmiah.html