PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMP PADA MATERI KLASIFIKASI BENDA.
Evi Shopiah, 2014
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMP PADA MATERI
KLASIFIKASI BENDA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMP PADA MATERI
KLASIFIKASI BENDA
TESIS
diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh
gelar magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam
Oleh
Evi Shopiah
NIM 1204743
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2014
(2)
Evi Shopiah, 2014
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMP PADA MATERI
KLASIFIKASI BENDA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMP PADA MATERI
KLASIFIKASI BENDA
Oleh
Evi Shopiah
IAIN Sunan Gunung Jati Bandung, 2004
Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam
©
Evi Shopiah
2014 Universitas Pendidikan IndonesiaDesember 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
Evi Shopiah, 2014
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMP PADA MATERI
KLASIFIKASI BENDA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(4)
Evi Shopiah, 2014
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMP PADA MATERI
KLASIFIKASI BENDA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Evi Sh
(5)
Evi Shopiah, 2014
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN SIKAP ILMIA SISWA SMP PADA MATERI
KLASIFIKASI BENDA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
73 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan temuan dan analisis data hasil penelitian yang sudah dikemukakan, kesimpulan yang dapat diambil bahwa hasil penilaian keterampilan proses sains dan sikap ilmiah pada materi klasifikasi benda adalah sebagai berikut:
1. Instrumen penilaian keterampilan proses sains dan sikap ilmiah yang dikembangkan memiliki karakteristik yang disesuaikan dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar kurikulum 2013. Kompetensi inti yang digunakan terdiri dari kompetensi inti 2 untuk menilai karakter diri dan sikap sosial siswa dan kompetensi inti 3 yang berisi dua kompetensi dasar untuk mengidentifikasi dan memahami prosedur pengklasifikasian dari makhluk hidup dan benda-benda tak-hidup. Kompetensi keterampilan proses yang dikembangkan terdiri dari:
a. Klasifikasi, yang terdiri dari 5 soal. Dalam kelima butir soal tersebut siswa diharuskan mengklasifikasikan apa yang dibandingkan untuk menemukan jawaban dari pertanyaan yang dimaksud.
b. Interpretasi, yang terdiri dari 10 soal. Dari butir-butir soal tersebut siswa diharuskan untuk menyimpulkan, menghubung-hubungkan hasil pengamatan, dan menemukan pola atau keteraturan dalam mengamati grafik dan diagram.
c. Menerapkan konsep, yang terdiri dari 11 soal. Dari butir-butir soal tersebut siswa diharuskan untuk menggunakan konsep atau prinsip yang telah dipelajari dalam situasi baru dan menggunakan
(6)
74
Evi Shopiah, 2014
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN SIKAP ILMIA SISWA SMP PADA MATERI
KLASIFIKASI BENDA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
konsep/prinsip pada pengalaman baru untuk menjelaskan apa yang akan terjadi.
d. Investigasi, yang terdiri dari 5 soal. Dari keterampilan investigasi ini harus mencakup seluruh keterampilan proses berupa merencanakan percobaan dan melaksanakan percobaan.
e. Prediksi, yang terdiri dari 4 soal. Dari butir-butir soal tersebut siswa diharuskan untuk menggunakan pola atau keteraturan hasil pengamatan dan dapat mengemukakan yang mungkin terjadi pada keadaan yang belum terjadi.
Aspek sikap ilmiah terdiri dari 10 butir soal pilihan berganda. 3 butir soal yang menunjukkan sikap ingin tahu siswa, 4 butir soal yang menunjukkan sikap peka siswa terhadap lingkungan sekitar, 1 butir soal yang menunjukkan penemuan dan kretivitas siswa, 1 butir soal yang menunjukkan sikap berpikiran terbuka dan kerjasama, dan 1 butir soal yang menunjukkan sikap respek siswa terhadap data/fakta.
2. Kualitas instrumen penilaian keterampilan proses sains dan sikap ilmiah yang dikembangkan ditunjukkan dengan nilai CVI. Kesesuaian indikator dengan kompetensi dasar adalah 1 baik untuk penilaian keterampilan proses sains maupun sikap ilmiah. Kesesuaian indikator dengan kompetensi keterampilan proses sains adalah 0,885, sedangkan kesesuaian indikator dengan dimensi sikap ilmiah sebesar 0,743. Kesesuaian indikator dengan butir soal diperoleh nilai CVI sebesar 0,861 untuk penilaian keterampilan proses sains, dan 0,830 untuk sikap ilmiah siswa. Nilai reliabilitas keterampilan proses sains dan sikap ilmiah sebesar 0,48 ditafsirkan cukup, sehingga dapat disimpulkan bahwa alat ukur penilaian yang dikembangkan valid secara isi maupun konstruk.
(7)
75
Evi Shopiah, 2014
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN SIKAP ILMIA SISWA SMP PADA MATERI
KLASIFIKASI BENDA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Saran
Berdasarkan hasil analisis penulis terhadap proses pengembangan instrumen penilaian keterampilan proses sains dan sikap ilmiah ini, disampaikan saran-saran yang diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk dilakukan penelitian lanjutan di masa yang akan datang. Adapun saran yang diajukan adalah sebagai berikut:
1. Instrumen penilaian yang dikembangkan ini disarankan mencakup semua kompetensi keterampilan proses sains dan semua dimensi sikap ilmiah sehingga dapat digunakan sebagai instrumen penilaian di kelas.
2. Pengembangan perangkat Instrumen penilaian keterampilan proses sains disarankan meliputi semua Kompetensi Inti dalam kurikulum 2013, guna meningkatnya kualitas hasil belajar IPA terpadu di masa yang akan datang. 3. Penelitian pengembangan ini masih banyak memiliki kekurangan sehingga
perlu dilakukan pengembangan selanjutnya agar diperoleh instrumen penilaian keterampilan proses sain dan sikap ilmiah yang berkualitas lebih baik.
(8)
76
Evi Shopiah, 2014
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN SIKAP ILMIA SISWA SMP PADA MATERI
KLASIFIKASI BENDA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, H. (2009). Penilaian Sikap Ilmiah dalam Pembelajaran Sains. Jurnal Pelangi Ilmu Volume 2 no5, mei 2009.
Arifin, Z. (2013). Evaluasi Pembelajaran. Bandung : Rosdakarya
Arikunto, S. (2008). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Azwar, S. (2003). Sikap Manusia Teori Dan Pengukurannya. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar.
Bodner, G. M. (1995). Chemistry an experimental science 2/e. John Wiley & Sons, Incs
Creswell, J. W. (2011). Educational Research: Planning, Conducting, and Evaluating Qualitative and Quantitative Research. New York: Pearson
Depdiknas. Panduan Pengembangan IPA Terpadu SMP/MTs. Jakarta: Pusat kurikulum-Balitbang Depdiknas.
Devi, P.K. (2010). Keterampilan proses dalam pembelajaran IPA. PPPPTK IPA. Dhindsaa, S. H. Omar, K. Dan Waldrip, B. (2007). Upper Secondary Bruneian
Science Students’ Perceptions of Assessment. International Journal of Science EducationVol. 29, No. 10, pp. 1261–1280
Firman, H. (2000). Penilaian Hasil Belajar dalam Pengajaran Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA IKIP Bandung.
Heyworth, R. M. (2007). Science In Fokus Chemistry ‘O’ Level. 2nd Edition. Singapore; Pearson Education South Asia Pte Ltd
Heyworth, R. M. (2008). New Science Discovery for lower Secondary volume 1 2nd edition.Singapore; Pearson Education South Asia Pte Ltd
...(2010). O level chemistry yearly edition 2002-2009. Singapore Asian Publications (S) Pte Ltd
Iryanti, P. (2004). Penilaian Unjuk Kerja. Yogyakarta : DEPDIKNAS Kamrianti. (2011). Keterampilan Proses Sains. (Online).
(9)
77
Evi Shopiah, 2014
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN SIKAP ILMIA SISWA SMP PADA MATERI
KLASIFIKASI BENDA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tersedia:\http://kamriantiramli.wordpress.com/2011/03/21/keterampilan-proses-sains/ (12 juli 2012).
Klassen, S. (2006). Contextual Assessment in Science Education: Background, Issues, and Policy. University of Winnipeg, Winnipeg, Manitoba, Canada R3B2E9 .DOI 10.1002/sce.20150 Published online 3 May 2006 in Wiley InterScience (www.interscience.wiley.com).
Lawshe, (1975). “ A Quantitative Approach To Content Validity”. Journal Of Phersonnel Psychologi, 28, 563-575.
Mahmuddin. (2010). Pelaksanaan penilaian keterampilan proses sains. (Online). Tersedia:
http://mahmuddin.wordpress.com/2010/04/10/pelaksanaan-penilaian-keterampilan-proses-sains/. (17 Juli 2012).
Mindarwati, R. (2010). Penerapan Asesmen Kinerja Dalam Mengembangkan Keterampilan Proses Sains Dan Penguasaan Konsep Siswa Pada Praktikum Cahaya Berbasis Inkuiri. UPI BANDUNG : Tesis IPA.
Ramig, E. J. (1995). Teaching Science Process Skill. USA
Rezba, R.J. (2002). Learning and Assessing Science Process Skills. Virginia Commonwealth University.
Rustaman, N. (2003). Penilaian Hasil Belajar IPA. Bandung : FPMIPA Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia
Rustaman, N. (2003). Kemampuan Proses Ilmiah Dalam Pembelajaran Sains. Bandung : FPMIPA Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia Rustaman, N. (2007). Keterampilan Proses Sains. Bandung : FPMIPA Sekolah
Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia
Sapinatul, E. B.(2011). asesmen-afektif (online). Tersedia
http://evisapinatulbahriah.wordpress.com/2011/06/24/asesmen-afektif/ diakses (1 Agustus 2012).
Sardinah, dkk. (2012). Relevansi Sikap Ilmiah Siswa Dengan Konsep Hakikat Sains Dalam Pelaksanaan Percobaan Pada Pembelajaran Ipa Di Sdn Kota Banda Aceh. Universitas Serambi Mekah : Jurnal Pendidikan.
Sari, R. D. (2014). Konstruksi Alat Ukur Konten Ikatan Kimia Menggunakan Konteks Keramik Untuk Mencapai Literasi Sains Siswa SMP. UPI Bandung : Skripsi.
(10)
78
Evi Shopiah, 2014
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN SIKAP ILMIA SISWA SMP PADA MATERI
KLASIFIKASI BENDA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sridhar, M. (2012). Effectiveness of performance assessment on meta cognitive skills. Journal of Education and practice Vol,3.No 10.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: alfabeta.
Sutriono, E. (2002). Model Pembelajaran Konsep Unsur, Senyawa Dan Campuran Di Kelas 1 SLTP Dengan Pendekatan Proses Sains. Tesis UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Tay, B. (2007). Science In Fokus Biology ‘O’ Level. 2nd Edition. Singapore; Pearson Education South Asia Pte Ltd.
Trefil, J. (2010) . Sciences An Integrated Approach. USA, John Wiley & Sons, Inc
Widhy, P. (2013). Langkah pengembangan pembelajaran IPA pada implementasi kurikulum 2013. Sleman : Materi pelatihan Diklat penyusunan worksheets science process skill guru IPA SMP.
Wilson, F.R., Pan, W., & Schumsky, D.A. (2012). Recalculation of the Critical Values for Lawshe’s Content Validity Ratio. Chemical Education Research and Practise. XX(X) 1-14.
Winahyu, S. E. (1997). Penerapan Penilaian Kinerja (Performance Assessment) untuk Menilai Kemampuan Siswa dalam Merancang dan Membuat Hasil Karya Berdasarkan Konsep Udara pada Pembelajaran Siswa SD. Tesis Magister pada PPS UPI: tidak diterbitkan
Wulan, A.R. (2007). Pembekalan Kemampuan Performance Assessment Kepada Calon Guru Biologi dalam Menilai Kemampuan Inquiri . Disertasi UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Yunita, F. (2013). Hubungan Antara Sikap Ilmiah Siswa Dengan Hasil Belajar Fisika Di Kelas Xi Ipa Ma Negeri Kampar. Repository UNRI : Jurnal Penelitian.
---. (2011). Materi Bimbingan Teknis Pembelajaran Bagi Guru Rintisan SMP BI. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMP.
(1)
Evi Shopiah, 2014
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN SIKAP ILMIA SISWA SMP PADA MATERI
KLASIFIKASI BENDA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 73
A. Kesimpulan
Berdasarkan temuan dan analisis data hasil penelitian yang sudah dikemukakan, kesimpulan yang dapat diambil bahwa hasil penilaian keterampilan proses sains dan sikap ilmiah pada materi klasifikasi benda adalah sebagai berikut:
1. Instrumen penilaian keterampilan proses sains dan sikap ilmiah yang dikembangkan memiliki karakteristik yang disesuaikan dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar kurikulum 2013. Kompetensi inti yang digunakan terdiri dari kompetensi inti 2 untuk menilai karakter diri dan sikap sosial siswa dan kompetensi inti 3 yang berisi dua kompetensi dasar untuk mengidentifikasi dan memahami prosedur pengklasifikasian dari makhluk hidup dan benda-benda tak-hidup. Kompetensi keterampilan proses yang dikembangkan terdiri dari:
a. Klasifikasi, yang terdiri dari 5 soal. Dalam kelima butir soal tersebut siswa diharuskan mengklasifikasikan apa yang dibandingkan untuk menemukan jawaban dari pertanyaan yang dimaksud.
b. Interpretasi, yang terdiri dari 10 soal. Dari butir-butir soal tersebut siswa diharuskan untuk menyimpulkan, menghubung-hubungkan hasil pengamatan, dan menemukan pola atau keteraturan dalam mengamati grafik dan diagram.
c. Menerapkan konsep, yang terdiri dari 11 soal. Dari butir-butir soal tersebut siswa diharuskan untuk menggunakan konsep atau prinsip yang telah dipelajari dalam situasi baru dan menggunakan
(2)
Evi Shopiah, 2014
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN SIKAP ILMIA SISWA SMP PADA MATERI
KLASIFIKASI BENDA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
konsep/prinsip pada pengalaman baru untuk menjelaskan apa yang akan terjadi.
d. Investigasi, yang terdiri dari 5 soal. Dari keterampilan investigasi ini harus mencakup seluruh keterampilan proses berupa merencanakan percobaan dan melaksanakan percobaan.
e. Prediksi, yang terdiri dari 4 soal. Dari butir-butir soal tersebut siswa diharuskan untuk menggunakan pola atau keteraturan hasil pengamatan dan dapat mengemukakan yang mungkin terjadi pada keadaan yang belum terjadi.
Aspek sikap ilmiah terdiri dari 10 butir soal pilihan berganda. 3 butir soal yang menunjukkan sikap ingin tahu siswa, 4 butir soal yang menunjukkan sikap peka siswa terhadap lingkungan sekitar, 1 butir soal yang menunjukkan penemuan dan kretivitas siswa, 1 butir soal yang menunjukkan sikap berpikiran terbuka dan kerjasama, dan 1 butir soal yang menunjukkan sikap respek siswa terhadap data/fakta.
2. Kualitas instrumen penilaian keterampilan proses sains dan sikap ilmiah yang dikembangkan ditunjukkan dengan nilai CVI. Kesesuaian indikator dengan kompetensi dasar adalah 1 baik untuk penilaian keterampilan proses sains maupun sikap ilmiah. Kesesuaian indikator dengan kompetensi keterampilan proses sains adalah 0,885, sedangkan kesesuaian indikator dengan dimensi sikap ilmiah sebesar 0,743. Kesesuaian indikator dengan butir soal diperoleh nilai CVI sebesar 0,861 untuk penilaian keterampilan proses sains, dan 0,830 untuk sikap ilmiah siswa. Nilai reliabilitas keterampilan proses sains dan sikap ilmiah sebesar 0,48 ditafsirkan cukup, sehingga dapat disimpulkan bahwa alat ukur penilaian yang dikembangkan valid secara isi maupun konstruk.
(3)
Evi Shopiah, 2014
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN SIKAP ILMIA SISWA SMP PADA MATERI
KLASIFIKASI BENDA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Saran
Berdasarkan hasil analisis penulis terhadap proses pengembangan instrumen penilaian keterampilan proses sains dan sikap ilmiah ini, disampaikan saran-saran yang diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk dilakukan penelitian lanjutan di masa yang akan datang. Adapun saran yang diajukan adalah sebagai berikut:
1. Instrumen penilaian yang dikembangkan ini disarankan mencakup semua kompetensi keterampilan proses sains dan semua dimensi sikap ilmiah sehingga dapat digunakan sebagai instrumen penilaian di kelas.
2. Pengembangan perangkat Instrumen penilaian keterampilan proses sains disarankan meliputi semua Kompetensi Inti dalam kurikulum 2013, guna meningkatnya kualitas hasil belajar IPA terpadu di masa yang akan datang. 3. Penelitian pengembangan ini masih banyak memiliki kekurangan sehingga
perlu dilakukan pengembangan selanjutnya agar diperoleh instrumen penilaian keterampilan proses sain dan sikap ilmiah yang berkualitas lebih baik.
(4)
Evi Shopiah, 2014
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN SIKAP ILMIA SISWA SMP PADA MATERI
KLASIFIKASI BENDA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, H. (2009). Penilaian Sikap Ilmiah dalam Pembelajaran Sains. Jurnal Pelangi Ilmu Volume 2 no5, mei 2009.
Arifin, Z. (2013). Evaluasi Pembelajaran. Bandung : Rosdakarya
Arikunto, S. (2008). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Azwar, S. (2003). Sikap Manusia Teori Dan Pengukurannya. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar.
Bodner, G. M. (1995). Chemistry an experimental science 2/e. John Wiley & Sons, Incs
Creswell, J. W. (2011). Educational Research: Planning, Conducting, and
Evaluating Qualitative and Quantitative Research. New York: Pearson
Depdiknas. Panduan Pengembangan IPA Terpadu SMP/MTs. Jakarta: Pusat kurikulum-Balitbang Depdiknas.
Devi, P.K. (2010). Keterampilan proses dalam pembelajaran IPA. PPPPTK IPA. Dhindsaa, S. H. Omar, K. Dan Waldrip, B. (2007). Upper Secondary Bruneian
Science Students’ Perceptions of Assessment. International Journal of Science EducationVol. 29, No. 10, pp. 1261–1280
Firman, H. (2000). Penilaian Hasil Belajar dalam Pengajaran Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA IKIP Bandung.
Heyworth, R. M. (2007). Science In Fokus Chemistry ‘O’ Level. 2nd Edition. Singapore; Pearson Education South Asia Pte Ltd
Heyworth, R. M. (2008). New Science Discovery for lower Secondary volume 1
2nd edition.Singapore; Pearson Education South Asia Pte Ltd
...(2010). O level chemistry yearly edition 2002-2009. Singapore Asian Publications (S) Pte Ltd
Iryanti, P. (2004). Penilaian Unjuk Kerja. Yogyakarta : DEPDIKNAS Kamrianti. (2011). Keterampilan Proses Sains. (Online).
(5)
Evi Shopiah, 2014
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN SIKAP ILMIA SISWA SMP PADA MATERI
KLASIFIKASI BENDA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tersedia:
\http://kamriantiramli.wordpress.com/2011/03/21/keterampilan-proses-sains/ (12 juli 2012).
Klassen, S. (2006). Contextual Assessment in Science Education: Background,
Issues, and Policy. University of Winnipeg, Winnipeg, Manitoba, Canada
R3B2E9 .DOI 10.1002/sce.20150 Published online 3 May 2006 in Wiley InterScience (www.interscience.wiley.com).
Lawshe, (1975). “ A Quantitative Approach To Content Validity”. Journal Of Phersonnel Psychologi, 28, 563-575.
Mahmuddin. (2010). Pelaksanaan penilaian keterampilan proses sains. (Online). Tersedia:
http://mahmuddin.wordpress.com/2010/04/10/pelaksanaan-penilaian-keterampilan-proses-sains/. (17 Juli 2012).
Mindarwati, R. (2010). Penerapan Asesmen Kinerja Dalam Mengembangkan
Keterampilan Proses Sains Dan Penguasaan Konsep Siswa Pada Praktikum Cahaya Berbasis Inkuiri. UPI BANDUNG : Tesis IPA.
Ramig, E. J. (1995). Teaching Science Process Skill. USA
Rezba, R.J. (2002). Learning and Assessing Science Process Skills. Virginia Commonwealth University.
Rustaman, N. (2003). Penilaian Hasil Belajar IPA. Bandung : FPMIPA Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia
Rustaman, N. (2003). Kemampuan Proses Ilmiah Dalam Pembelajaran Sains. Bandung : FPMIPA Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia Rustaman, N. (2007). Keterampilan Proses Sains. Bandung : FPMIPA Sekolah
Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia
Sapinatul, E. B.(2011). asesmen-afektif (online). Tersedia
http://evisapinatulbahriah.wordpress.com/2011/06/24/asesmen-afektif/ diakses (1 Agustus 2012).
Sardinah, dkk. (2012). Relevansi Sikap Ilmiah Siswa Dengan Konsep Hakikat
Sains Dalam Pelaksanaan Percobaan Pada Pembelajaran Ipa Di Sdn Kota Banda Aceh. Universitas Serambi Mekah : Jurnal Pendidikan.
Sari, R. D. (2014). Konstruksi Alat Ukur Konten Ikatan Kimia Menggunakan
Konteks Keramik Untuk Mencapai Literasi Sains Siswa SMP. UPI Bandung :
(6)
Evi Shopiah, 2014
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN SIKAP ILMIA SISWA SMP PADA MATERI
KLASIFIKASI BENDA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sridhar, M. (2012). Effectiveness of performance assessment on meta cognitive
skills. Journal of Education and practice Vol,3.No 10.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: alfabeta.
Sutriono, E. (2002). Model Pembelajaran Konsep Unsur, Senyawa Dan
Campuran Di Kelas 1 SLTP Dengan Pendekatan Proses Sains. Tesis UPI
Bandung: tidak diterbitkan.
Tay, B. (2007). Science In Fokus Biology ‘O’ Level. 2nd Edition. Singapore; Pearson Education South Asia Pte Ltd.
Trefil, J. (2010) . Sciences An Integrated Approach. USA, John Wiley & Sons, Inc
Widhy, P. (2013). Langkah pengembangan pembelajaran IPA pada implementasi
kurikulum 2013. Sleman : Materi pelatihan Diklat penyusunan worksheets
science process skill guru IPA SMP.
Wilson, F.R., Pan, W., & Schumsky, D.A. (2012). Recalculation of the Critical
Values for Lawshe’s Content Validity Ratio. Chemical Education Research and Practise. XX(X) 1-14.
Winahyu, S. E. (1997). Penerapan Penilaian Kinerja (Performance Assessment)
untuk Menilai Kemampuan Siswa dalam Merancang dan Membuat Hasil Karya Berdasarkan Konsep Udara pada Pembelajaran Siswa SD. Tesis
Magister pada PPS UPI: tidak diterbitkan
Wulan, A.R. (2007). Pembekalan Kemampuan Performance Assessment Kepada
Calon Guru Biologi dalam Menilai Kemampuan Inquiri . Disertasi UPI
Bandung: tidak diterbitkan.
Yunita, F. (2013). Hubungan Antara Sikap Ilmiah Siswa Dengan Hasil Belajar
Fisika Di Kelas Xi Ipa Ma Negeri Kampar. Repository UNRI : Jurnal
Penelitian.
---. (2011). Materi Bimbingan Teknis Pembelajaran Bagi Guru Rintisan