HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT LENGAN DAN OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL SPIKE SEMI PADA CABANG OLAHRAGA BOLA VOLI : Studi Deskriptif Pada Atlet Bola Voli Club PASUNDAN Bandung.

(1)

HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT LENGAN DAN OTOT

TUNGKAI DENGAN HASIL SPIKE SEMI PADA CABANG

OLAHRAGA BOLA VOLI

(Studi Deskriptif Pada Atlet Bola Voli Club PASUNDAN Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Program Studi Ilmu Keolahragaan

Oleh :

HELDA HELDAYANA NIM. 1005353

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN

JURUSAN PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG


(2)

Hubungan Antara Power Otot Lengan Dan Otot Tungkai Dengan

Hasil Spike Semi Pada Cabang Olahraga Bola Voli

(Studi Deskriptif Pada Atlet Bola Voli Club PASUNDAN Bandung)

Oleh Helda Heldayana

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sains pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Helda Heldayana 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, Dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

HELDA HELDAYANA 1005353

HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT LENGAN DAN OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL SPIKE SEMI PADA CABANG OLAHRAGA BOLA VOLI

(Studi Deskriptif Pada Atlet Bola Voli Club PASUNDAN Bandung)

disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Disetujui dan disahkan oleh :

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Keolahragaan

Drs. Sumardiyanto, M.Pd. NIP. 19621222 198703 1 002

Pembimbing II

Iman Imanudin, S.Pd, M.Pd. NIP. 19750810 200112 1 001

Pembimbing I

Drs. H. Aming Supriatna, M.Pd. NIP. 19500115 198002 1 001


(4)

i

Helda Heldayana, 2014

Hubungan antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan Hasil Spike Semi pada Cabang Olahraga Bola Voli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah Penelitian ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA, PENELITIAN TERDAHULU YANG RELEVAN, DAN HIPOTESIS ... 6

A. Kajian Pustaka ... 6

1. Deskripsi Olahraga Bola Voli ... 6

2. Teknik Dasar Spike ... 8

3. Analisis Gerak Spke (smash) ... 10

4. Deskripsi Kondisi Fisik ... 13

5. Konsep Tentang Power ... 14

6. Peran Power Otot Lengan Terhadap Hasil Spike Semi ... 15


(5)

ii

Helda Heldayana, 2014

Hubungan antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan Hasil Spike Semi pada Cabang Olahraga Bola Voli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8. Hubungan Power Otot Lengan dan Otot Tungkai Secara Bersama-sama Dalam Melakukan Pukulan Spike Semi Pada Cabang Olahraga

Bola Voli ... 26

B. Penelitian Terdahulu yang Relevan………..27

C. Hipotesis Penelitian ... 28

BAB III METODE PENELITIAN ... 29

A. Desain Penelitian ... 29

B. Partisipan ... 31

C. Populasi dan Sampel ... 31

D. Instrumen Penelitian... 33

E. Prosedur Penelitian... 35

F. Analisis Data ... 37

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN ... 40

A. Temuan Penelitian ... 40

1. Uji Normalitas ... 41

2. Uji Korelasi ... 42

3. Uji Signifikansi Koefisien Korelasi ... 43

B. Pembahasan Penelitian ... 45

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 48

A. Simpulan ... 48

B. Rekomendasi ... 48

DAFTAR PUSTAKA ... 50

LAMPIRAN ... 52 DAFTAR RIWAYAT HIDUP


(6)

iii

Helda Heldayana, 2014

Hubungan antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan Hasil Spike Semi pada Cabang Olahraga Bola Voli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 40

4.2. Hasil Penghitungan Skor Rata-rata dan Standar Deviasi dari Tiap Tes ... 41

4.3. Hasil Pengujian Normalitas ... 42

4.4. Interprestasi Koefisien Korelasi ... 42

4.5. Hasil Penghitungan Koefisien Korelasi ... 43

4.6. Hasil Signifikansi Koefisien Korelasi ... 43


(7)

iv

Helda Heldayana, 2014

Hubungan antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan Hasil Spike Semi pada Cabang Olahraga Bola Voli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Tahap Awalan dalam Smash ... 11

2.2. Tahap Meloncat dalam Smash ... 12

2.3. Tahap Memukul Bola dalam Smash ... 12

2.4. Tahap Mendarat dalam Smash ... 13

2.5. Gambar Otot Lengan ... 18

2.6. Ilustrasi Keterkaitan Antara Komponen-Komponen Biomotorik ... 19

2.7. Otot-Otot yang Terdapat Pada Tungkai ... 21

2.8. Otot-Otot Tungkai Bawah Dilihat dari Sisi Bawah ... 21

3.1. Desain Penelitian ... 29

3.2. Lapangan Tes Spike Bola Voli ... 35


(8)

v

Helda Heldayana, 2014

Hubungan antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan Hasil Spike Semi pada Cabang Olahraga Bola Voli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Hasil Tes Power Otot Lengan (Soft Ball Throw)……….. ... 52

2. Hasil Tes Otot Tungkai (Digital Vertical Jump) ... ... 53

3. Hasil Tes Ketepatan Spike Semi ... ... 54

4. Hasil Tes Kecepatan Bola pada saat waktu tempuh Spike Semi ... 55

5. Data Hasil gabungan dari Ketepatan dan Kecepatan Bola pada saat waktu tempuh Spike Semi ... 56

6. Output Data Hasil Uji Normalitas, Rata-rata, dan Simpangan Baku ... 57

7. Output Data Korelasi antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan Hasil Spike Semi ... ... 60

8. Data Output Regresi antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan Hasil Spike Semi ... ... 61

9. Foto Kegiatan Penelitian Tes Power Otot Lengan ... ... 65

10. Foto Kegiatan Penelitian Tes Otot Tungkai ... 67


(9)

Helda Heldayana, 2014

Hubungan antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan Hasil Spike Semi pada Cabang Olahraga Bola Voli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT LENGAN DAN OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL SPIKE SEMI PADA CABANG OLAHRAGA BOLA VOLI

(Studi Deskriptif Pada Atlet Bola Voli Club PASUNDAN Bandung)

Helda Heldayana 2014

Penelitian ini dilatar belakangi oleh pentingnya komponen-komponen kondisi fisik terhadap hasil pukulan spike semi dalam permainan bola voli diantaranya power otot lengan dan otot tungkai. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara power otot lengan dan otot tungkai dengan hasil spike semi dalam permainan bola voli. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik korelasional. Sampel yang digunakan dalam dalam penelitian ini adalah anggota club bola voli PASUNDAN Bandung sebanyak 12 orang yang diambil dengan menggunakan teknik

purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes soft ball throw untuk tes power otot lengan, tes digital vertical jump untuk tes otot

tungkai dan tes spike semi bola voli. Menunjukkan terdapat hubungan antara power otot lengan dan otot tungkai dengan hasil spike semi. Dengan hasil penelitian power otot lengan dengan hasil spike semi adalah r = 0.697, nilai sig. 0.012 < 0.05, sedangkan otot tungkai dengan hasil spike semi adalah r = 0.652, nilai sig. 0.022 < 0.05, dan secara bersama-sama antara power otot lengan dan otot tungkai dengan hasil spike semi adalah r = 0.780, nilai sig. 0.015 < 0.05.


(10)

Helda Heldayana, 2014

Hubungan antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan Hasil Spike Semi pada Cabang Olahraga Bola Voli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

THE RELATIONSHIP BETWEEN ARM MUSCLE POWER AND LEG MUSCLE POWER BY ANALYZING SEMI-SPIKE HIT RESULTS IN

VOLLEY BALL SPORTS BRANCH

(Descriptive Study On Athletes of PASUNDAN Volleyball Club Bandung) Helda Heldayana

2014

This research is motivated by the importance of physical components condition in the results of semi-spike hit in volleyball game including arm muscle power and leg muscle power.The purpose of this study is to determine the relationship between arm muscle power and leg muscle power by analyzing the results of semi-spike hit in volleyball game.This study uses descriptive correlational techniques.The sample used in this study are athletes of PASUNDAN volleyball club bandung. 12 athletes were analyzed by using purposive sampling technique.The instruments use in this study are the soft ball throw test for arm muscle power, digital vertical jump test for the leg muscle power and semi-spike volleyball test. This studyshows that there is a relationship between arm muscle power and leg muscles power by analyzing the results of the semi spike. The result shows that arm muscle power in the semi-spike resultsis r = 0.697, sig.0.012 < 0.05, while the leg muscle power in the semi-spike result is r = 0.652, sig.0.022 < 0.05 and jointly between arm muscle power and leg muscle power with the results of the semi-spike is r = 0.780, sig.0.015 < 0.05.


(11)

1 Helda Heldayana, 2014

Hubungan antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan Hasil Spike Semi pada Cabang Olahraga Bola Voli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Olahraga adalah olah gerak badan yang melibatkan otot besar dan dilakukan secara teratur dan terencana dengan tujuan untuk menguatkan dan menyehatkan organ-organ tubuh. Salah satunya adalah olahraga permainan bola voli.

Bola voli adalah suatu bentuk olahraga permainan yang dimainkan oleh dua regu, dimana setiap regu berusaha memantulkan/memvoli bola dengan tangan atau lengan sebanyak tiga kali sentuhan secara bergantian dan berusaha melewatkan bola ke atas net, ke daerah lawan serta berusaha mematikannya untuk mendapatkan poin/skor. Seperti yang di jelaskan oleh Muhajir (2003:16) menjelaskan bahwa: “Bola voli adalah suatu cabang olahraga berbentuk memvoli bola di udara bolak-balik di atas jarring/net, dengan maksud dapat menjatuhkan bola di dalam petak lapangan lawan untuk mencari kemenangan”.

Dalam permainan bola voli terdapat beberapa teknik merupakan dasar yang harus dikuasai oleh seorang pemain bola voli agar dapat bermain bola voli dengan baik. Menurut Dieter Beutelstahl (1986:9) bahwa teknik-teknik dasar permainan bola voli tersebut meliputi: “(1) servis, (2) pass bawah, (3) pass atas, (4) smash/spike, (5) blok, dan (6) pertahanan”. Sedangkan untuk dapat berprestasi selain diperlukan penguasaan teknik, taktik, fisik yang prima, juga diperlukan kemampuan mental yang bagus. Dalam permainan bola voli ada dua masalah penting yang harus dikuasai oleh seorang atlet. Kosasih (1985:109) menjelaskan bahwa: “Yang perlu dikuasai oleh seorang atlet dalam permainan bola voli adalah: (1) Teknik penguasaan bola, dan (2) Teknik permainan.”

Kedua teknik tersebut mempunyai hubungan yang sangat erat dalam menciptakan suasana permainan yang baik dan akan memberikan hasil atau prestasi yang baik pula.

Untuk mencapai suatu prestasi yang maksimal yang di inginkan ada beberapa persyaratan yang harus dikuasai oleh atlet. Suharno (1982:2)


(12)

2

Helda Heldayana, 2014

Hubungan antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan Hasil Spike Semi pada Cabang Olahraga Bola Voli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menjelaskan bahwa: “Untuk mencapai prestasi yang maksimal atlet harus mempunyai beberapa persyaratan yaitu: (1) Kesehatan tubuh, (2) Bentuk tubuh, (3) Kondisi fisik, (4) Penguasaan teknik, (5) Penguasaan taktik, dan (6) Memiliki kejiwaan dan kepribadian yang baik”.

Hal ini juga senada dengan pendapat Harsono (1988:100) yang menjelaskan bahwa: “Ada beberapa aspek yang perlu dikuasai dan dilatih secara seksama oleh atlet yaitu: (1) Latihan fisik (physical training), (2) Latihan teknik (technical training), (3) Latihan taktik (tactical training), (4) Latihan mental (psychological training).”

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banyak sekali persyaratan yang harus dimiliki oleh seorang atlet untuk dapat bermain bola voli dengan baik apalagi untuk dapat berprestasi. Dengan memiliki persyaratan-persyaratan tersebut atlet dapat bertanding dengan baik. Salah satu dari persyaratan tersebut yang paling mendasar adalah penguasaan teknik dan kemampuan fisik.

Diantara teknik permainan bola voli, nampaknya teknik serangan dari atas net (jaring) cukup sulit untuk dikuasai oleh pemain, terutama jika teknik serangan itu dilakukan dengan spike. Kesulitan utama untuk melakukan spike bola voli adalah tingginya jaring yang melebihi jangkauan lengan para pemain yang relative memiliki postur tubuh yang jauh lebih pendek dari tinggi jaring tersebut, sehingga bola yang seharusnya dipukul dari atas jaring tidak dapat dipukul secara maksimal. Namun demikian hal tersebut bukan suatu masalah besar jika kondisi fisiknya baik.

Komponen-komponen kondisi fisik yang mendukung pencapaian gerak dalam olahraga adalah kekuatan (strength), daya tahan (endurance), daya ledak (muscular power), kecepatan (speed), kelentukan (flexibility), keseimbangan (balance), koordinasi (coordination), kelincahan (agility), ketepatan (accuracy), reaksi (reaction). Sedangkan komponen-komponen kondisi fisik yang mendukung keterampilan spike adalah power otot lengan dan otot tungkai.

Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa kondisi fisik seperti power otot lengan, dan otot tungkai merupakan kondisi fisik yang memegang peranan


(13)

3

Helda Heldayana, 2014

Hubungan antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan Hasil Spike Semi pada Cabang Olahraga Bola Voli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penting dalam olahraga bola voli khususnya dalam melakukan spike, karena dapat memperoleh pukulan spike yang keras dan tajam.

Oleh sebab itu spike pada permainan bola voli adalah salah satu teknik bermain yang sangat menentukan dalam permainan bola voli. Spike dalam permainan bola voli dipergunakan ketika mengadakan penyerangan. Pukulan yang dilakukan pada penyerangan dengan teknik ini melibatkan berbagai kemampuan tubuh karena sasarannya adalah kecepatan dan ketepatan bola hasil spike untuk memperoleh kemenangan.

Berdasarkan paparan di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap atlet-atlet bola voli yang tergabung dalam club bola voli PASUNDAN yang berada di Kota Bandung mengenai kebenaran apakah hubungan antara power otot lengan dengan otot tungkai dapat mempengaruhi terhadap hasil spike semi. Alasan penulis memilih club tersebut karena mayoritas atletnya laki-laki semua dan club tersebut sudah terkenal dan main di tingkat Nasional, atlet tersebut memiliki power otot lengan dan otot tungkai yang kuat sehingga dapat menghasilkan teknik spike yang baik. Dengan itu penulis membuat judul penelitian ini adalah: “Hubungan antara power otot lengan dan otot tungkai

dengan hasil spike semi pada cabang olahraga bola voli (Studi Deskriptif Pada Atlet Bola Voli Club PASUNDAN Bandung)”.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka masalah penelitian yang akan dikemukakan oleh penulis adalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat hubungan antara power otot lengan dengan hasil spike semi pada cabang olahraga bola voli club PASUNDAN?

2. Apakah terdapat hubungan antara otot tungkai dengan hasil spike semi pada cabang olahraga bola voli club PASUNDAN?

3. Apakah terdapat hubungan antara power otot lengan dan otot tungkai dengan hasil spike semi pada cabang olahraga bola voli club PASUNDAN?


(14)

4

Helda Heldayana, 2014

Hubungan antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan Hasil Spike Semi pada Cabang Olahraga Bola Voli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui hubungan fungsional antara power otot lengan dengan hasil spike semi pada cabang olahraga bola voli club PASUNDAN.

2. Mengetahui hubungan fungsional antara otot tungkai dengan hasil spike semi pada cabang olahraga bola voli club PASUNDAN.

3. Mengetahui hubungan fungsional antara power otot lengan dan otot tungkai dengan hasil spike semi pada cabang olahraga bola voli club PASUNDAN.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu: 1. Secara teoritis

Dapat memberikan informasi kepada para pelatih khususnya para pelatih bola voli atau pembina olahraga sebagai salah satu pertimbangan dalam menyusun program latihan dalam upaya meningkatkan kemampuan para atletnya.

2. Secara praktis

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai paduan atau pedoman oleh pelatih bola voli dan Pembina olahraga dalam pencarian bibit-bibit atlet berprestasi. 3. Secara khusus

Penelitian ini bertujuan sebagai pengaflikasian penulis dalam menerapkan ilmu baik yang berupa teoritis maupun praktik selama mengikuti perkuliahan.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Sistematika penulisan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

a. Latar Belakang Penelitian b. Rumusan Masalah Penelitian c. Tujuan Penelitian

d. Manfaat Penelitian


(15)

5

Helda Heldayana, 2014

Hubungan antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan Hasil Spike Semi pada Cabang Olahraga Bola Voli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB II KAJIAN PUSTAKA, PENELITIAN TERDAHULU YANG RELEVAN, DAN HIPOTESIS

a. Kajian Pustaka

b. Penelitian Terdahulu yang Relevan c. Hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN

a. Desain Penelitian b. Partisipan

c. Populasi dan Sampel d. Instrumen Penelitian e. Prosedur Penelitian f. Analisis Data

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

a. Temuan Penelitian b. Pembahasan Temuan

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

a. Simpulan b. Rekomendasi

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(16)

29 Helda Heldayana, 2014

Hubungan antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan Hasil Spike Semi pada Cabang Olahraga Bola Voli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Dalam suatu penelitian diperlukan pola-pola tertentu untuk mencapai tujuan, pola-pola tersebut sering disebut dengan rencana penelitian yang memberikan arahan dalam pelaksanaan penelitian sebagai berikut.

Tiap penelitian harus di rencanakan, untuk itu diperlukan suatu desain penelitian. Desain penelitian merupakan suatu rencana tentang cara pengumpulan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan tujuan itu.

Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa desain penelitian diperlukan untuk efektivitas dan efisiensi pelaksanaan suatu penelitian.Efektivitas berkaitan dengan ketepatan dalam mencapai tujuan sedangkan efisiensi berkaitan dengan penghematan waktu.

Untuk memperjelas, penulis membuat gambaran tentang desain penelitian sebagai berikut:

rx1 rx1

rx12y

rx2 rx2

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Sumber: Sugiyono (2013, hlm. 68) (X1)

(Y)


(17)

30

Helda Heldayana, 2014

Hubungan antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan Hasil Spike Semi pada Cabang Olahraga Bola Voli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

X1 : Variabel bebas 1 ( power otot lengan )

X2 : Variabel bebas 2 ( otot tungkai )

rx1 : Hubungan Variabel bebas 1 terhadap variable terikat ( y )

rx2 : Hubungan Variabel bebas 2 terhadap variable terikat ( y )

rx12y : Hubungan Variabel bebas 1 (X1) dan 2 (X2) terhadap variabel

terikat ( y )

Y : Variabel terikat ( hasil spike semi )

Sugiyono menjelaskan (2013, hlm. 3) bahwa, ”Metode penelitian adalah

sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

tertentu”. Pemecahan dari penelitian ini menggunakan metode penelitian

kuantitatif, dengan pendekatan deskriptif korelatif. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 14),

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandasakan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Penelitian ini bersifat deskriptif dengan teknik korelasional. Menurut

Ibrahim dan Sudjana (2004, hlm. 64), ”Penelitian deskriptif adalah penelitian

yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa dan kejadian yang terjadi

pada saat sekarang”. Sedangkan menurut Arikunto, S. (2010, hlm. 3), “Penelitian

deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam

bentuk laporan penelitian”. Penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan

suatu peristiwa pada saat sekarang dalam suatu situasi. Data yang diperoleh dikumpulkan, disusun, dijelaskan, dan dianalisis untuk memperoleh kesimpulan. Hal ini untuk memperoleh gambaran yang jelas agar tujuan penelitian tercapai


(18)

31

Helda Heldayana, 2014

Hubungan antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan Hasil Spike Semi pada Cabang Olahraga Bola Voli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sesuai yang diharapkan. Kemudian mengenai teknik korelasional Arikunto, S. (2010, hlm. 4) menjelaskan bahwa, “Penelitian korelasional adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi

terhadap data yang memang sudah ada”.

Dalam penelitian ini terdapat faktor-faktor yang merupakan variabel penelitian, yaitu:

1. Power otot lengan dan otot tungkai merupakan variabel bebas. 2. Hasil spike semi bola voli sebagai variabel terikat.

Latihan power otot lengan dan otot tungkai dengan hasil spike semi merupakan salah satu bentuk latihan yang diharapkan dapat berpengaruh terhadap peningkatan keterampilan spike.

B. Partisipan

Jumlah partisipan dalam penelitian ini adalah atlet club bola voli PASUNDAN Bandung yang berjumlah 20 orang laki-laki, sedangkan yang dijadikan sampel diambil 12 orang.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan subyek yang akan diteliti. Menurut

Sugiyono (2013, hlm. 117) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah atlet bola voli yang tergabung dalam club bola voli PASUNDAN Bandung sebanyak 20 orang.

2. Sampel

Untuk mempermudah dalam pengumpulan data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sampel. Sugiyono (2013, hlm. 118) menjelasakan


(19)

32

Helda Heldayana, 2014

Hubungan antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan Hasil Spike Semi pada Cabang Olahraga Bola Voli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

populasi tersebut”. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan

tertentu. Ada beberapa syarat dari teknik purposive sampling seperti yang di jelaskan Arikunto, S. (2010, hlm. 183) sebagai berikut:

a. Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat atau karakteristik tertentu, yang merupakan ciri-ciri pokok populasi.

b. Subjek yang diambil sebagian sampel benar-benar merupakan subjek yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi (key subjectis).

c. Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam studi pendahuluan.

Berdasarkan uraian di atas, maka sampel yang diperoleh sebanyak 12 orang. Adapun karakteristik dari sampel tersebut adalah sebagai berikut:

1. Merupakan atlet atau anggota yang terdaftar di club bola voli PASUNDAN

2. Atlet yang dijadikan sampel berumur 20-23 tahun. 3. Keaktifan dalam kehadiran dan proses latihan. 4. Frekuensi latihan minimal 4 kali dalam seminggu. 5. Telah menguasai teknik pukulan spike semi.

6. Mempunyai pengalaman yang cukup baik dalam permainan dan pertandingan bola voli.

7. Mempunyai pengalaman bertanding minimal tingkat daerah atau PORDA (Pekan Olahraga daerah).

Ukuran sampel yang diterima akan sangat bergantung pada jenis penelitiannya, menurut Gay dan Diehl (1992) yang ditulis Hendri (2012), „Jika penelitiannya bersifat deskriptif, maka sampel minimumnya adalah 10% dari

populasi‟. Berdasarkan pendapat diatas, maka jumlah sampel yang digunakan


(20)

33

Helda Heldayana, 2014

Hubungan antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan Hasil Spike Semi pada Cabang Olahraga Bola Voli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, diperlukan suatu instrument penelitian. Instrumen penelitian yang penulis gunakan mengacu pada buku tes pengukuran pendidikan olahraga oleh Nurhasan dan Abdul Narlan (2001:130), sebagai berikut:

a. Instrumen penelitian atau tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1. Untuk mengukur power otot lengan digunakan tes soft ball throw, dengan

validitas 0,73 dan reliabilitas 0,80 (Nurhasan, 1999:67).

2. Untuk mengukur otot tungkai digunakan tes Digital Vertical Jump, dengan validitas 0,989 dan reliabilitas 0,977 (Nurhasan dan Hasanudin, 2007, hlm.175).

3. Untuk mengetahui hasil keterampilan spike semi pada bola voli dilakukan tes

spike (Nurhasan dan Hasanudin, 2007, hlm.225).

b. Pelaksanaan Tes:

1. Untuk mengukur power otot lengan digunakan tes soft ball throw, dengan validitas 0,73 dan reliabilitas 0,80 (Nurhasan, 1999:67).

1) Tujuan : Mengukur power otot lengan.

2) Perlengkapan : Bola soft ball 3 buah, meteran, peluit, alat tulis. 3) Pelaksanaan :

a. Subjek berdiri di belakang garis pembatas sambil memegang bola. b. Subjek melemparkan bola sejauh mungkin dengan kaki dan badan

tidak melewati garis pembatas dan tegak lurus.

c. Subjek melakukan lemparan sebanyak tiga kali kesempatan.

4) Skor : Skor yang di ambil adalah jarak lemparan yang paling jauh.

2. Untuk mengukur otot tungkai digunakan tes Digital Vertical Jump, dengan validitas 0,989 dan reliabilitas 0,977 (Nurhasan dan Hasanudin, 2007, hlm.175).

1) Tujuan : Mengukur komponen otot/power (otot tungkai). 2) Perlengkapan : Monitor, papan vertical jump (vertical jump


(21)

34

Helda Heldayana, 2014

Hubungan antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan Hasil Spike Semi pada Cabang Olahraga Bola Voli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Pelaksanaan :

a. Sampel berdiri dengan kedua kaki menempel pada papan vertical

jump (vertical jump board) yang terpasang dalam satu rangkaian

alat dan bersiap-siap menolakkan kedua kakinya bersamaan keluarnya suara (audio) dari alat tersebut dengan cara melompat ke atas setinggi mungkin.

b. Pada saat sampel menolakkan kakinya pada papan vertical jump maka secara otomatis akan keluar angka pada alat digital (regulator) yang telah terpasang dalam satu rangkaian.

c. Sampel melakukan loncatan sebanyak tiga kali kesempatan. 4) Skor : Skor yang diambil adalah hasil dari lompatan yang

tertinggi dari ke tiga percobaan.

3. Untuk mengetahui hasil keterampilan spike semi pada bola voli dilakukan tes

spike (Nurhasan dan Hasanudin, 2007, hlm.225).

1) Tujuan : Untuk kemampuan memukul bola di atas net berupa serangan ke arah sasaran dengan tepat, terarah dan menukik. 2) Perlengkapan : Lapangan bola voli, net dan tiang net, bola voli 3

buah, stopwatch, speed gan, kamera. 3) Pelaksanaan :

a. Testee berada dalam daerah serang atau bebas di dalam lapangan permainan.

b. Bola dilambungkan atau di umpan dekat atas jaring ke arah testee. c. Dengan atau tanpa awalan, testee loncat dan memukul bola

melampaui jaring ke dalam lapangan di seberangnya di mana terdapat sasaran dengan angka-angka.

d. Stopwatch, Speed Gan, dan kamera video dijalankan pada waktu bola tersentuh oleh tangan testee, dan dihentikan pada saat bola menyentuh lantai.

4) Skor :

a. Skor terdiri dari dua bagian yang tidak terpisahkan; angka sasaran + waktu dari kecepatan jalannya bola.


(22)

35

Helda Heldayana, 2014

Hubungan antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan Hasil Spike Semi pada Cabang Olahraga Bola Voli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Bola yang menyentuh batas sasaran, dihitung telah masuk sasaran dengan angka yang lebih besar.

d. Skor = 0, jika pemukul menyentuh jarring dan/ atau jatuh di luar sasaran. Meskipun skor = 0, waktu tetap dicatat.

e. “Skor untuk spike/serangan : Jumlah angka dan detik dari semua

lima kali kesempatan”.

Tinggi net untuk laki-laki 2,43 m

1 m

3 m KAMERA

Gambar 3.2

Lapangan Tes Spike Bola Voli (Nurhasan dan Hasanudin, 2007, hlm.225)

E. Prosedur Penelitian

Dalam suatu penelitian perlu adanya prosedur penelitian suatu penelitian yang sesuai dengan variable-variabel yang terkandung dalam tujuan dan hipotesis penelitian untuk diuji kebenarannya. Desain penelitian merupakan rancangan tentang cara menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis dan

5

2

4

3

1

4


(23)

36

Helda Heldayana, 2014

Hubungan antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan Hasil Spike Semi pada Cabang Olahraga Bola Voli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun langkah-langkah yang disusun adalah sebagai berikut:

a. Menetapkan populasi dan sampel penelitian.

b. Pengambilan dan pengumpulan data melalui tes dan pengukuran. c. Pengolahan dan menganalisis data.

d. Menetapkan kesimpulan dari hasil pengolahan dan analisis data tersebut. Adapun langkah-langkah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 3.3

Langkah-Langkah Penelitian Analisis Data

Sampel

Pengumpulan Data

Tes Power Otot Lengan

Tes Spike Semi

Pengumpulan Data Populasi

Tes Otot Tungkai


(24)

37

Helda Heldayana, 2014

Hubungan antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan Hasil Spike Semi pada Cabang Olahraga Bola Voli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Analisis Data

Teknik analsis data yang digunakan adalah korelasi pearson dengan derajat kepercayaan 0,05. Analisis penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel bebas atau independen (Power otot Lengan dan otot Tungkai) secara bersama-sama dengan satu variabel terikat atau dependen (Spike Semi), dimana analisis diolah dengan menggunakan program Statistical Product

For Social Science (SPSS) versi 17. Adapun langkah-langkahnya adalah:

a. Melakukan tes power otot lengan kepada sampel. b. Melakukan tes otot tungkai kepada sampel.

c. Melakukan tes keterampilan spike semi kepada sampel. d. Mengumpulkan data hasil tes.

e. Input data dari skor tersebut pada program computer Microsoft Excel 2010. Selanjutnya data tersebut diolah dan dianalisis, dengan tujuan dapat memperoleh kesimpulan penelitian. Dalam pelaksanaannya pengolahan data dilakukan melalui dua tahapan, yaitu uji asumsi statistik dan uji hipotesis.

1. Uji Asumsi Statistik

Uji asumsi statistik merupakan tahapan pengolahan data melalui rumus-rumus statistik, dengan tujuan akhirnya menjawab rumus-rumusan masalah penelitian. Dalam tahapannya, uji asumsi statistik melalui tahapan sebagai berikut:

1. Deskripsi Data

Deskripsi data merupakan tahapan pengolahan untuk memperoleh informasi mengenai data, diantaranya rata-rata, standar deviasi, varians, skor terendah dan skor tertinggi. Selain disajikan dalam bentuk angka, deskripsi data juga disajikan dalam bentuk diagram batang.

2. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data berada pada taraf distribusi normal atau tidak. Menguji normalitas data dari setiap data. Uji normalitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan uji Kolmogorov-smirnov, dengan asumsi kelompok sampel termasuk ke dalam sampel kecil atau 30 ke bawah. Format pengujinya dengan membandingkan nilai probabilitas (p) atau signifikansi (Sig.) dengan derajat kebebasan (dk) = 0,05.


(25)

38

Helda Heldayana, 2014

Hubungan antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan Hasil Spike Semi pada Cabang Olahraga Bola Voli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Uji kebermaknaannya adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai Sig. atau P-value > 0,05 maka data dinyatakan normal. 2) Jika nilai Sig. atau P-value < 0,05 maka data dinyatakan tidak normal.

3. Uji Homogenitas Data

Uji homogenitas dilakukan untuk menguji apakah data memiliki varians yang sama atau tidak, dengan kata lain homogen atau tidak. Selain itu juga untuk menentukan langkah pengujian statistik berikutnya, apakah menggunakan statistik parametrik atau nonparametrik. Apabila data berdistribusi normal dan homogen, maka pengolahan dilakukan dengan statistik parametrik. Sebaliknya apabila data berdistribusi normal tapi tidak homogeny, maka pengujian dengan statistik nonparametrik.

Untuk uji homogenitas data mengacu pada penghitungan Lavene Statistik hasil output dari SPSS. Uji kebermaknaannya adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai Sig. Atau P-value > 0,05 maka data dinyatakan homogen. 2) Jika nilai Sig. Atau P-value < 0,05 maka data dinyatakan tidak homogen.

4. Uji Korelasi

Uji korelasi dilakukan untuk menguji hipotesis hubungan antara variabel. Dalam hal ini menggunakan korelasi ganda, namun untuk menghitung korelasi ganda, maka dihitung terlebih dahulu korelasi sederhananya dulu menggunakan korelasi bivariate/product moment pearson. Uji kebermaknaannya adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai Sig. Atau P-value > 0,05 maka dinyatakan tidak terdapat hubungan. 2) Jika nilai Sig. Atau P-value < 0,05 maka dinyatakan terdapat hubungan.


(26)

39

Helda Heldayana, 2014

Hubungan antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan Hasil Spike Semi pada Cabang Olahraga Bola Voli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Uji Hipotesis

Hipotesis 1:

Terdapat hubungan antara power otot lengan dengan hasil spike semi pada cabang olahraga bola voli.

H0: Tidak ada hubungan antara power otot lengan dengan hasil spike semi pada

cabang olahraga bola voli.

H1: Terdapat hubungan antara power otot lengan dengan hasil spike semi pada

cabang olahraga bola voli.

Jika probabilitas (Sig.) > 0,05, maka Ho diterima.

Jika probabilitas (Sig.) < 0,05, maka H0 ditolak.

Hipotesis 2:

Terdapat hubungan antara otot tungkai dengan hasil spike semi pada cabang olahraga bola voli.

H0:Tidak ada hubungan antara otot tungkai dengan hasil spike semi pada cabang

olahraga bola voli.

H1:Terdapat hubungan antara otot tungkai dengan hasil spike semi pada cabang

olahraga bola voli.

Jika probabilitas (Sig.) > 0,05, maka H0 diterima.

Jika probabilitas (Sig.) < 0,05, maka H0 ditolak.

Hipotesis 3:

Terdapat hubungan antara power otot lengan dan otot tungkai secara bersama-sama dengan hasil spike semi pada cabang olahraga bola voli.

H0: Tidak ada hubungan antara power otot lengan dan otot tungkai secara

bersama-sama dengan hasil spike semi pada cabang olahraga bola voli.

H1: Terdapat hubungan antara power otot lengan dan otot tungkai secara

bersama-sama dengan hasil spike semi pada cabang olahraga bola voli. Jika probabilitas (Sig.) > 0,05, maka H0 diterima.


(27)

48 Helda Heldayana, 2014

Hubungan antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan Hasil Spike Semi pada Cabang Olahraga Bola Voli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan analisis data yang diperoleh dan uraian yang telah dikemukakan, maka kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian sebagai berikut:

1. Terdapat Hubungan Antara Power Otot Lengan dengan hasil spike semi pada cabang olahraga bola voli.

2. Terdapat Hubungan Antara Otot Tungkai dengan hasil spike semi pada cabang olahraga bola voli.

3. Terdapat Hubungan secara bersama-sama antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan hasil spike semi pada cabang olahraga bola voli.

B. Rekomendasi

Berdasarkan pada hasil penelitian tersebut yang telah dilakukan, maka penulis dapat memberikan saran atau rekomendasi yang dapat dipertimbangkan oleh para pelatih atau pembina cabang olahraga sebagai berikut:

1. Bagi para pelatih atau Pembina cabang olahraga permainan bola voli hendaknya, harus memperhatikan komponen-komponen kondisi fisik yang berkualitas dan dapat menunjang terhadap kemampuan seseorang dalam menguasai teknik dasar. Faktor kondisi fisik dari power otot lengan dan otot tungkai dapat memberikan hubungan dan dukungan terhadap hasil spike semi pada cabang olahraga bola voli. Selain memperhatikan faktor komponen kondisi fisik, para pelatih atau pembina olahraga tetap memperhatikan aspek-aspek lainnya seperti teknik, taktik dan mental serta dengan tidak mengabaikan fungsional antropometrik (Seperti; tinggi badan, berat badan, panjang jangkauan lengan, dan panjang tungkai) dalam memilih atlet-atlet bola voli yang memiliki bakat yang baik.


(28)

49

Helda Heldayana, 2014

Hubungan antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan Hasil Spike Semi pada Cabang Olahraga Bola Voli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagi rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian lebih lanjut tentang komponen kondisi fisik untuk mengetahui hubungan dan kontribusi terhadap hasil spike semi pada cabang olahraga bola voli, penulis menganjurkan untuk mencoba komponen kondisi fisik lainnya yang dapat meningkatkan prestasi bola voli.

3. Berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan, sebaiknya diadakan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar dan kajian yang lebih mendalam.


(29)

50 Helda Heldayana, 2014

Hubungan antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan Hasil Spike Semi pada Cabang Olahraga Bola Voli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Beachle, Thomas R dan Groves,Barney R. 2003. Latihan Beban (Terjemahan Razi Siregar). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Bompa (1983). Komponen-komponen biomotorik. Jakarta.

Dieter, B. (2012) Belajar Bermain Bola Volley. Bandung: CV. Pionir Jaya. Dieter, B. (1986:9) Belajar Bermain Bola Volley. Bandung: CV. Pionir Jaya. Damiri (1994). Anatomi Manusia. Jakarta.

Damiri (1992:56). Anatomi Manusia. Jakarata.

Harsosno.(1988) Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching.Jakarta: CV. Tambak Kusuma.

Http://id.wikipedia.org/wiki/Bola_voli.

Harsono.(1988). Latihan Fisik. Jakarta: Pusat Ilmu Olahraga Koni Pusat. Harsono.(2001). Latihan Kondisi Fisik. Bandung.

Hidayat (1999:26). Latihan Beban. Bandung.

Ibrahim dan Sudjana (2004). Penelitian dan penilaian pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Imam Hidayat. (1997). Biomekanika Olahraga. Bandung: FPOK-IKIP Bandung. Lutan, R., et al (2007: 80). Metode Penelitian. Bandung: Departemen Pendidikan

Nasional.

Muhajir, (2003:16) Pandua Bola Voli. Bandung: Departemen Pendidikan.

Maryanto, (1996) Teknik Dasar Permainan Bola Voli. Bandung: PT Media Indonesia.


(30)

51

Helda Heldayana, 2014

Hubungan antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan Hasil Spike Semi pada Cabang Olahraga Bola Voli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Maryanto, (2006:23) Teknik Dasar Permainan Bola Voli. Bandung: PT Media Indonesia.

Nurhasan dan Abdul Narlan.(2001). Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Tasikmalaya: PJKR FKIP UNSIL.

Nurhasan, H dan Cholil, D. (2007). Tes dan pengukuran keolahragaan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Purwanto.(2010) Statistika Untuk Penelitian.Surakarta: Pustaka Pelajar. PBVSI, (1995). Metodologi Pelatihan. Jakarta: Sekum. PP. PBVSI. Pasurnay (1994:7). Kondisi Fisik. Bandung.

Sajoto (1990:17). Latihan Kondisi Fisik. Jakarta: Hadiyaksa

Sugiyono. (2013) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Singgih, S. (2012) Pandual Lengkap SPSS Versi 20. Jakarta: PT. Gramedia. Suharno, HP. (1982:2). Metodologi Pelatihan. Yogyakarta: FPOK IKIP

Yogyakarta.

Santoso, S. (2012). Panduan Lengkap SPSS Versi 20. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Sugiyono. (2013). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Yunus, M (1992:113) Teknik Spike Dalam Permainan Bola Voli. Bandung: Cendaki Pratama.


(1)

Helda Heldayana, 2014

Hubungan antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan Hasil Spike Semi pada Cabang Olahraga Bola Voli

Uji kebermaknaannya adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai Sig. atau P-value > 0,05 maka data dinyatakan normal. 2) Jika nilai Sig. atau P-value < 0,05 maka data dinyatakan tidak normal.

3. Uji Homogenitas Data

Uji homogenitas dilakukan untuk menguji apakah data memiliki varians yang sama atau tidak, dengan kata lain homogen atau tidak. Selain itu juga untuk menentukan langkah pengujian statistik berikutnya, apakah menggunakan statistik parametrik atau nonparametrik. Apabila data berdistribusi normal dan homogen, maka pengolahan dilakukan dengan statistik parametrik. Sebaliknya apabila data berdistribusi normal tapi tidak homogeny, maka pengujian dengan statistik nonparametrik.

Untuk uji homogenitas data mengacu pada penghitungan Lavene Statistik hasil output dari SPSS. Uji kebermaknaannya adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai Sig. Atau P-value > 0,05 maka data dinyatakan homogen. 2) Jika nilai Sig. Atau P-value < 0,05 maka data dinyatakan tidak homogen.

4. Uji Korelasi

Uji korelasi dilakukan untuk menguji hipotesis hubungan antara variabel. Dalam hal ini menggunakan korelasi ganda, namun untuk menghitung korelasi ganda, maka dihitung terlebih dahulu korelasi sederhananya dulu menggunakan korelasi bivariate/product moment pearson. Uji kebermaknaannya adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai Sig. Atau P-value > 0,05 maka dinyatakan tidak terdapat hubungan. 2) Jika nilai Sig. Atau P-value < 0,05 maka dinyatakan terdapat hubungan.


(2)

39

2. Uji Hipotesis

Hipotesis 1:

Terdapat hubungan antara power otot lengan dengan hasil spike semi pada cabang olahraga bola voli.

H0: Tidak ada hubungan antara power otot lengan dengan hasil spike semi pada cabang olahraga bola voli.

H1: Terdapat hubungan antara power otot lengan dengan hasil spike semi pada cabang olahraga bola voli.

Jika probabilitas (Sig.) > 0,05, maka Ho diterima. Jika probabilitas (Sig.) < 0,05, maka H0 ditolak.

Hipotesis 2:

Terdapat hubungan antara otot tungkai dengan hasil spike semi pada cabang olahraga bola voli.

H0:Tidak ada hubungan antara otot tungkai dengan hasil spike semi pada cabang olahraga bola voli.

H1: Terdapat hubungan antara otot tungkai dengan hasil spike semi pada cabang olahraga bola voli.

Jika probabilitas (Sig.) > 0,05, maka H0 diterima. Jika probabilitas (Sig.) < 0,05, maka H0 ditolak.

Hipotesis 3:

Terdapat hubungan antara power otot lengan dan otot tungkai secara bersama-sama dengan hasil spike semi pada cabang olahraga bola voli.

H0: Tidak ada hubungan antara power otot lengan dan otot tungkai secara bersama-sama dengan hasil spike semi pada cabang olahraga bola voli.

H1: Terdapat hubungan antara power otot lengan dan otot tungkai secara bersama-sama dengan hasil spike semi pada cabang olahraga bola voli.

Jika probabilitas (Sig.) > 0,05, maka H0 diterima. Jika probabilitas (Sig.) < 0,05, maka H0 ditolak.


(3)

48

Helda Heldayana, 2014

Hubungan antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan Hasil Spike Semi pada Cabang Olahraga Bola Voli

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan analisis data yang diperoleh dan uraian yang telah dikemukakan, maka kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian sebagai berikut:

1. Terdapat Hubungan Antara Power Otot Lengan dengan hasil spike semi pada cabang olahraga bola voli.

2. Terdapat Hubungan Antara Otot Tungkai dengan hasil spike semi pada cabang olahraga bola voli.

3. Terdapat Hubungan secara bersama-sama antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan hasil spike semi pada cabang olahraga bola voli.

B. Rekomendasi

Berdasarkan pada hasil penelitian tersebut yang telah dilakukan, maka penulis dapat memberikan saran atau rekomendasi yang dapat dipertimbangkan oleh para pelatih atau pembina cabang olahraga sebagai berikut:

1. Bagi para pelatih atau Pembina cabang olahraga permainan bola voli hendaknya, harus memperhatikan komponen-komponen kondisi fisik yang berkualitas dan dapat menunjang terhadap kemampuan seseorang dalam menguasai teknik dasar. Faktor kondisi fisik dari power otot lengan dan otot tungkai dapat memberikan hubungan dan dukungan terhadap hasil spike semi pada cabang olahraga bola voli. Selain memperhatikan faktor komponen kondisi fisik, para pelatih atau pembina olahraga tetap memperhatikan aspek-aspek lainnya seperti teknik, taktik dan mental serta dengan tidak mengabaikan fungsional antropometrik (Seperti; tinggi badan, berat badan, panjang jangkauan lengan, dan panjang tungkai) dalam memilih atlet-atlet bola voli yang memiliki bakat yang baik.


(4)

49

2. Bagi rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian lebih lanjut tentang komponen kondisi fisik untuk mengetahui hubungan dan kontribusi terhadap hasil spike semi pada cabang olahraga bola voli, penulis menganjurkan untuk mencoba komponen kondisi fisik lainnya yang dapat meningkatkan prestasi bola voli.

3. Berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan, sebaiknya diadakan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar dan kajian yang lebih mendalam.


(5)

50

Helda Heldayana, 2014

Hubungan antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan Hasil Spike Semi pada Cabang Olahraga Bola Voli

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Beachle, Thomas R dan Groves,Barney R. 2003. Latihan Beban (Terjemahan Razi Siregar). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Bompa (1983). Komponen-komponen biomotorik. Jakarta.

Dieter, B. (2012) Belajar Bermain Bola Volley. Bandung: CV. Pionir Jaya. Dieter, B. (1986:9) Belajar Bermain Bola Volley. Bandung: CV. Pionir Jaya. Damiri (1994). Anatomi Manusia. Jakarta.

Damiri (1992:56). Anatomi Manusia. Jakarata.

Harsosno.(1988) Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching.Jakarta: CV. Tambak Kusuma.

Http://id.wikipedia.org/wiki/Bola_voli.

Harsono.(1988). Latihan Fisik. Jakarta: Pusat Ilmu Olahraga Koni Pusat. Harsono.(2001). Latihan Kondisi Fisik. Bandung.

Hidayat (1999:26). Latihan Beban. Bandung.

Ibrahim dan Sudjana (2004). Penelitian dan penilaian pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Imam Hidayat. (1997). Biomekanika Olahraga. Bandung: FPOK-IKIP Bandung. Lutan, R., et al (2007: 80). Metode Penelitian. Bandung: Departemen Pendidikan

Nasional.

Muhajir, (2003:16) Pandua Bola Voli. Bandung: Departemen Pendidikan.

Maryanto, (1996) Teknik Dasar Permainan Bola Voli. Bandung: PT Media Indonesia.


(6)

51

Maryanto, (2006:23) Teknik Dasar Permainan Bola Voli. Bandung: PT Media Indonesia.

Nurhasan dan Abdul Narlan.(2001). Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Tasikmalaya: PJKR FKIP UNSIL.

Nurhasan, H dan Cholil, D. (2007). Tes dan pengukuran keolahragaan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Purwanto.(2010) Statistika Untuk Penelitian.Surakarta: Pustaka Pelajar. PBVSI, (1995). Metodologi Pelatihan. Jakarta: Sekum. PP. PBVSI. Pasurnay (1994:7). Kondisi Fisik. Bandung.

Sajoto (1990:17). Latihan Kondisi Fisik. Jakarta: Hadiyaksa

Sugiyono. (2013) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Singgih, S. (2012) Pandual Lengkap SPSS Versi 20. Jakarta: PT. Gramedia. Suharno, HP. (1982:2). Metodologi Pelatihan. Yogyakarta: FPOK IKIP

Yogyakarta.

Santoso, S. (2012). Panduan Lengkap SPSS Versi 20. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Sugiyono. (2013). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Yunus, M (1992:113) Teknik Spike Dalam Permainan Bola Voli. Bandung: Cendaki Pratama.


Dokumen yang terkait

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN HASIL SMASH NORMAL (Survei pada Atlet Klub Bola Voli Putra Mustika Blora Tahun 2015)

5 34 86

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI, KELINCAHAN, DAN POWER OTOT LENGAN TERHADAP KETEPATAN SMASH SEMI PADA ATLET PUTRI UNIT KEGIATAN MAHASISWA BOLA VOLI UNNES TAHUN 2012

0 6 105

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN POWER OTOT LENGAN TERHADAP HASIL SMASH BOLA VOLI ATLET PUTRA REALDUBA VC PANGKALAN BERANDAN TAHUN 2016.

0 2 22

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN, POWER OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL SMASH BOLA VOLI PUTERI EKSTRAKURIKULER SMK NURUL AMALIYAH TANJUNG MORAWA TAHUN AJARAN 2016.

0 3 21

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN POWER OTOT LENGAN TERHADAP HASIL SMASH PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI SMK NURUL AMALIYAH TANJUNG MORAWA TAHUN AJARAN 2016.

0 3 21

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN POWER OTOT LENGAN TERHADAP HASIL SMASH BOLA VOLI SISWA EKSTRAKURIKULER PUTERI KELAS XI YAYASAN PERGURUAN AL-FATTAH MEDAN TAHUN 2013.

0 1 15

HUBUNGAN PANJANG LENGAN DAN FLEKSIBILITAS PINGGANG DENGAN HASIL SPIKE PADA CABANG OLAHRAGA BOLA VOLI.

0 3 51

PENGARUH LATIHAN SPIKE MENGGUNAKAN TARGET TERHADAP HASIL AKURASI SPIKE PADA CABANG OLAHRAGA BOLA VOLI (Studi Eksperimen pada Atlet Bahana Bandung).

5 32 35

Sumbangan Kekuatan Otot Lengan dan Kekuatan Otot Tungkai terhadap Kemampuan Passing Atas Bola Voli pada Mahasiswa Putra ICK Bola Voli UNNES Tahun 2010.

0 1 1

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT, PANJANG LENGAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL SMASH NORMAL DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA ATLET KLUB IVOKAS KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2009.

0 0 65