Implementasi Software Cx-Designer Sebagai Media Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Pemrograman Sistem Kontrol Mekanik.

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Departemen Pendidikan Teknik Elektro

Oleh :

RAMDAN GUMELAR 0900694

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015


(2)

Implementasi Software Cx-Designer

Sebagai Media Pembelajaran Pada

Mata Pelajaran Pemrograman Sistem

Kontrol Mekanik

Oleh Ramdan Gumelar

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

©Ramdan Gumelar 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN SISTEM KONTROL MEKANIK

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I,

Drs. Yadi Mulyadi, MT NIP. 19630727 199302 1 001

Pembimbing II,

Maman Somantri, S.Pd, MT NIP. 19720119 200112 1 001

Mengetahui, Ketua Departemen Pendidikan Teknik Elektro,

Prof. Dr. H. Bachtiar Hasan, S.T.,M.SIE. NIP. 19551204 198103 1 002


(4)

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ABSTRAK

Skripsi dengan judul “Implementasi Software Cx-Designer Sebagai Media

Pembelajaran pada Mata Pelajaran Pemrograman Sistem Kontrol Mekanik” merupakan penelitian eksperimen yang dilakukan pada siswa kelas XII kompetensi keahlian Kontrol Mekanik di SMK Negeri 1 Kota Cimahi tahun ajaran 2014/2015. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada ranah kognitif yang menggunakan software Cx-Designer dengan siswa yang tanpa menggunakan software Cx-designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran pemrograman sistem kontrol mekanik. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimental design. Penelitian dilakukan dengan memberikan dua perlakuan yang berbeda terhadap dua kelompok siswa. Pertama, kelompok eksperimen mendapatkan pengajaran dengan menggunakan software Cx-Designer sebagai media pembelajaran. Kedua, kelompok kontrol mendapatkan pengajaran tanpa menggunakan software

Cx-Designer sebagai media pembelajaran. Pengumpulan data dilakukan dengan

instrumen tes pilihan ganda yang diberikan kepada siswa diawal dan diakhir penelitian, dengan demikian akan terlihat bagaimana perbedaan hasil belajar antara kedua kelompok tersebut. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada ranah kognitif. Hal ini diketahui dari rata-rata nilai posttest kelas eksperimen lebih besar daripada rata-rata nilai posttest kelas kontrol. Selain itu, ditinjau dari peningkatan hasil belajar (gain) siswa, rata-rata nilai gain antara kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol.

Kata Kunci : Media Pembelajaran, Pemrograman Sistem Kontrol Mekanik,


(5)

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ABSTRACT

Skripsi with the title “Implementation of Cx-Designer Software For Learning

Media in Subject Mechanical Control System Programming” an experimental study conducted in class XII student competency skills Mechanical Controls in SMK Negeri 1 Cimahi 2014/2015 school year. This study was conducted to determine differences in student learning outcomes in the cognitive who use

Cx-Designer software with students without using Cx-Cx-Designer software for learning

media in subject mechanical control system programming. The method used is a

quasi experimental design. Research done by giving two unequal treatment of the

two groups of students. First, get a teaching experimental group using

Cx-Designer software as a learning medium. Second, control group getting teaching

without using Cx-Designer software as a learning medium. Data was collected through a multiple choice test instrument given to students at the beginning and end of the study, thus be seen how different learning outcomes between the two groups. The results showed that there are differences in student learning outcomes in the cognitive domain. It is known from the average grade posttest experimental values greater than the average value posttest control class. In addition, in terms of improvement of learning outcomes (gain) students, the average value of the gain between the experimental class is greater than the control class.

Keywords: Learning Media, Mechanical Control System Programming, Software


(6)

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PERNYATAAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMAKASIH... v

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Batasan Masalah ... 3

D. Tujuan Penelitian ... 3

E. Manfaat Penelitian ... 3

F. Sistematika Penulisan ... 4

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 5

A. Media Pembelajaran ... 5

B. Software Cx-Designer ... 9

C. Mata Pelajaran Pemrograman Sistem Kontrol Mekanik ... 14

D. Cx-Designer pada Pemograman Sistem Kontrol Mekanik... 15

E. Tinjauan Hasil Belajar ... 18


(7)

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

G. Hipotesis Penelitian ... 22

BAB III. METODE PENELITIAN ... 24

A. Metode dan Desain Penelitian ... 24

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 25

C. Definisi Operasional ... 25

D. Variabel Penelitian ... 26

E. Instrumen Penelitian ... 27

1. Validitas ... 27

2. Reliabilitas ... 28

3. Tingkat Kesukaran... 30

4. Daya Pembeda ... 31

F. Teknik Pengumpulan Data ... 32

G. Teknik Analisis Data ... 33

1. Analisi Data Pretest, Posttest dan Gain Siswa ... 34

2. Analisis Gain Normalisasi (N-Gain) ... 35

3. Uji Normalitas ... 36

4. Uji Homogenitas ... 38

5. Uji Hipotesis ... 38

H. Prosedur dan Alur Penelitian ... 40

BAB IV. TEMUAN DAN PEMBAHASAN ... 44

A. Temuan dan Pembahasan Uji instrumen penelitian ... 44

B. Temuan dan Pembahasan Data Penelitian ... 46

1. Data Pretest ... 47

2. Data Posttest ... 47

3. Data Gain... 48

C. Temuan dan Pembahasan Hasil Analisis Data Penelitian ... 48

1. Analisis Gain Normalisasi (N-Gain) ... 48

2. Uji Normalitas Data Pretest ... 49


(8)

x

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4. Uji Normalitas Data Gain ... 50

5. Uji Homogenitas Data ... 51

6. Uji Hipotesis Data ... 53

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI ... 56

A. Simpulan ... 56

B. Implikasi dan Rekomendasi... 56

DAFTAR PUSTAKA ... 57


(9)

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Media pembelajaran merupakan sarana bagi guru untuk mempermudah penyampaian ilmu pengetahuan kepada peserta didiknya. Media pembelajaran juga merupakan sarana bagi siswa untuk mempermudah pencapaian hasil belajar yang diinginkan. Pemanfaatan media dalam pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, meningkatkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan berpengaruh secara psikologis kepada siswa. Penggunaan media pembelajaran menjadi alternatif untuk memudahkan siswa dalam proses belajar dan penguasaan materi yang disampaikan guru (Arsyad, 2007). Hal ini berhubungan dengan pelibatan pengalaman yang akan dirasakan siswa dalam proses pembelajaran.

Pada kerucut pengalaman Edgar Dale (Arsyad, 2007) melukiskan bahwa semakin konkret siswa mempelajari bahan pelajaran, maka semakin banyaklah pengalaman yang didapatkan. Tetapi sebaliknya jika semakin abstrak siswa mempelajari bahan pelajaran, maka semakin sedikit pula pengalaman yang didapatkan. Namun pada kenyataannya, pengalaman secara langsung sangatlah sulit untuk dilaksanakan dalam proses pembelajaran, itu disebabkan karena tidak semua bahan pelajaran dapat dihadirkan secara langsung dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan pengamatan ketika melakukan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK Negeri 1 Kota Cimahi khususnya pada kompetensi keahlian Kontrol Mekanik, terdapat permasalahan ketika kegiatan belajar mengajar di kelas berlangsung yaitu keterbatasan media pembelajaran yang digunakan pada mata pelajaran pemrograman sistem kontrol mekanik pada standar kompetensi menguasai programmable logic controller (PLC) pada sistem kontrol mekanik. Sebelumnya guru di kelas hanya menggunakan software Cx-Programmer sebagai


(10)

2

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

media pembelajaran untuk siswa mempelajari PLC. Dengan hanya menggunakan

software Cx-programmer peneliti merasa pemahaman siswa akan terfokus pada

perancangan program ladder diagram tanpa mengetahui secara langsung aplikasi dari program tersebut kedalam rangkaian atau mesin secara real plan.

Berdasarkan hal tersebut diperlukan solusi untuk menekan permasalahan yang dihadapi. Dikaitkan dengan kedudukan media pembelajaran sebagai alat bantu ajar untuk memudahkan guru dalam proses pembelajaran, maka salah satu cara yang dilakukan adalah dengan mengoptimalkan software Cx-Designer sebagai media pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan penguasaan materi siswa pada mata pelajaran pemrograman sistem kontrol mekanik.

Kelebihan menggunakan software Cx-Designer dapat melakukan simulasi rangkaian sistem kontrol PLC tanpa harus menggunakan alat trainer PLC secara

real plan, cukup dengan mengintegrasikan software Programmer dengan Cx-Designer dengan cara melakukan pengalamatan yang sama disetiap objek pada Cx-Designer dengan instruksi-instruksi pada program ladder diagram yang

digunakan.

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai “Implementasi Softaware Cx-Designer Sebagai Media Pembelajaran pada Mata Pelajaran Pemrograman Sistem Kontrol Mekanik”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah “seberapa besar perbedaan hasil belajar siswa pada ranah kognitif yang menggunakan software Cx-Designer sebagai media pembelajaran dengan siswa yang tanpa menggunakan software Cx-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran pemrograman sistem kontrol mekanik?”


(11)

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu C. Batasan Masalah

Berdasarkan perumusan masalah diatas, agar penelitian ini dapat lebih terfokus maka diberikan beberapa batasan masalah dalam penelitian ini, yaitu:

1. Penelitian hanya dilakukan terhadap siswa kelas XII KM A dan siswa kelas XII KM B Kompetensi Keahlian Kontrol Mekanik di SMK Negeri 1 Kota Cimahi.

2. Penelitian dilakukan pada standar kompetensi menguasai programmable

logic controller (PLC) pada sistem kontrol mekanik.

3. Penelitian dilakukan pada 2 kompetensi dasar yaitu, menjelaskan prinsip kerja PLC pada sistem pengendalian kontrol mekanik dan memprogram PLC untuk mengendalikan sistem kontrol mekanik.

4. Penggunaan software Cx-Designer hanya digunakan sebagai media pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi ajar programmable logic controller.

5. Pengukuran hasil belajar siswa hanya ditinjau dari ranah kognitif yang dievaluasi dengan instrumen tes pretest dan posttest.

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar perbedaan hasil belajar siswa pada ranah kognitif yang menggunakan software Cx-Designer sebagai media pembelajaran dengan siswa yang tanpa menggunakan software

Cx-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran pemrograman sistem

kontrol mekanik.


(12)

4

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian yang dilakukan diantaranya :

1. Bagi Siswa, penggunaan media pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatakan kemampuan untuk memahami materi pada mata pelajaran pemograman sistem kontrol mekanik.

2. Bagi Guru, sebagai bahan masukan guna penyempurnaan dan perbaikan dalam proses pembelajaran dengan mengoptimalkan software

Cx-Designer sebagai media pembelajaran.

3. Bagi Sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan alternatif penggunaan media pembelajaran untuk meningkatkan kualitas guru dan siswa.

4. Bagi Peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan untuk memperluas wawasan dalam bidang pengembangan media pembelajaran khususnya media perangkat lunak.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi berperan sebagai pedoman penulisan agar dalam penulisan skripsi ini lebih terarah, maka skripsi ini dibagi menjadi beberapa bab.

Pada BAB I Pendahuluan mengemukakan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

Pada BAB II Kajian Pustaka mengemukakan tentang landasan teori yang mendukung dan relevan dengan permasalahan penelitian, paradigma penelitian dan hipotesis penelitian.

Pada BAB III Metode Penelitian mengemukakan tentang metode penelitian, langkah penelitian, data dan sumber data penelitian, lokasi, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, serta teknik analisis data penelitian.

Pada BAB IV Hasil dan Pembahasan mengemukakan hal-hal yang menyangkut pengolahan data, pembahasan dan hasil penelitian yang didapatkan


(13)

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

setelah melalui serangkaian pengajaran dan pengujian terhadap objek penelitian di lapangan.

Pada BAB V Kesimpulan dan Saran mengemukakan tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang diperoleh dan saran setelah dilakukannya penelitian.


(14)

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti memakai metode eksperimen dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Kemudian desain yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Quasi Experimental Design menggunakan Nonequivalent

Control Group Design. Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak

diambil secara acak karena kelompok subjek merupakan satu kelompok siswa dalam satu kelas yang secara alami telah terbentuk dalam satu kelompok utuh.

Alur dari penelitian ini adalah kelas eksperimen dan kelas kontrol diberi tes awal (pretest) kemudian dilanjutkan dengan pemberian perlakuan (treatment), setelah itu diberikan tes akhir (posttest). Secara sederhana desain penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Desain penelitian

Kelas Pretest Treatment Posttest

Eksperimen (E) Kontrol (K) Keterangan :

E = Kelas eksperimen K = Kelas kontrol

= Hasil pretest kelas eksperimen = Hasil posttest kelas eksperimen = Hasil pretest kelas kontrol = Hasil posttest kelas kontrol = Perlakuan pada kelas eksperimen = Perlakuan pada kelas kontrol


(15)

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu B. Populasi dan Sampel Penelitian

Pada penelitian ini populasi yang diambil yaitu siswa pada Kompetensi Keahlian Kontrol Mekanik di SMK Negeri 1 Kota Cimahi periode 2014-2015.

Adapun teknik penentuan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik sampling purposive. Pertimbangan-pertimbangan pengambilan sampel pada penelitian ini berdasarkan pada tujuan dari penelitian serta rekomendasi dari pihak sekolah. Melalui pertimbangan tersebut maka sampel yang dipilih adalah siswa kelas XII kompetensi keahlian kontrol mekanik SMK Negeri 1 Kota Cimahi yang sedang menempuh mata pelajaran pemograman sistem kontrol mekanik yang terdiri dari dua kelas, yaitu kelas XII KM A yang berjumlah 31 siswa dan XII KM B yang berjumlah 36 siswa.

C. Definisi Operasional

Definisi operasional dari judul skripsi yang dimaksudkan untuk memperjelas istilah-istilah dan memberi batasan ruang lingkup penelitian sehingga tidak menimbulkan penafsiran lain. Adapun penegasan istilah yang perlu dijelaskan adalah sebagai berikut :

1. Implementasi

Implementasi secara harfiah dapat dikatan sebagai penerapan. Penerapan adalah suatu perbuatan mempraktekan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu kepentingan yang diinginkan oleh suatu kelompok atau golongan yang telah terencana dan tersusun sebelumnya.

2. Software Cx-Designer

Software Cx-Designer merupakan aplikasi komputer untuk medesain

sebuah fungsi berupa media komunikasi antara mesin dengan operator mesin atau yang sering disebut dengan human machine interface (HMI). pada aplikasinya software HMI ini mampu dioperasikan secara offline, artinya

software Cx-Designer ini dapat juga dijadikan sebagai media simulator untuk


(16)

26

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3. Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang menyangkut software dan hardware yang dapat digunakan untuk menyampaikan isi materi ajar dari sumber belajar ke peserta didik (individu atau kelompok), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat pebelajar sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar lebih efektif.

4. Mata Pelajaran Pemrograman Sistem Kontrol Mekanik

Mata pelajaran pemrograman sistem kontrol mekanik merupakan mata pelajaran yang memuat materi tentang prinsip kerja PLC, dasar-dasar pemograman, bahasa pemograman ladder diagram dan statemet list (mneumonic code), instruksi-instruksi dasar PLC, pemrograman PLC, dll. D. Variable Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari pariabel bebas dan variabel terikat, dimana kedua variabel ini merupakan objek yang mempengaruhi dan objek yang dipengaruhi. Variabel-variabel tersebut dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan software Cx-Designer sebagai media pembelajaran.

2. Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa ranah kognitif pada standar kompetensi menguasai


(17)

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu E. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan yaitu instrumen tes (pretest dan posttest). Instrumen pretest dan posttest ini berbentuk soal pilihan ganda (mulitiple choice) dengan lima alternatif jawaban. Pemilihan bentuk ini karena penelitian ini bertujuan untuk mengukur hasil belajar ranah kognitif.

Sebelum instrumen tes digunakan terlebih dahulu dilakukan beberapa pengujian, diantaranya uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda. Adapun tahapan yang dilakukan uji coba instrumen dalah sebagai berikut :

1. Validitas

Uji validitas dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson :

√{ }{ }

(Arikunto, 2011, hlm. 72) Keterangan :

rxy : koefisien korelasi

∑X : jumlah skor tiap siswa pada item soal ∑Y : jumlah skor total seluruh siswa n : banyaknya siswa


(18)

28

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi yang menunjukan nilai validitas ditunjukan oleh Tabel 3.2 berikut:

Tabel 3.2 Kriteria validitas soal

Validitas Tes ( Kriteria Validitas

Sangat Tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat Rendah

(Arikunto, 2011, hlm. 75) Setelah diketahui koefisien korelasi, selanjutnya dilakukan uji signifikansi untuk mengetahui validitas tiap item soal. Uji signifikansi dihitung dengan menggunakan uji t, yaitu sebagai berikut :

√ √

(Sugiyono, 2012, hlm. 257) Keterangan :

t : thitung

r : koefisien korelasi n : banyaknya siswa


(19)

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kemudian hasil perolehan thitung dibandingkan dengan ttabel pada derajat kebebasan (dk) = n – 2 dan tara-f signifikansi (α) = 0,05. Apabila thitung> ttabel, maka item soal dinyatakan valid. Dan apabila thitung< ttabel, maka item soal dinyatakan tidak valid.

2. Reliabilitas

Reliabilitas tes dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan rumus

Kuder-Richardson 20 (K-R 20) sebagai berikut :

(Sugiyono, 2012, hlm. 359) Keterangan :

r11 : reliabilitas tes secara keseluruhan p : proporsi subjek yang menjawab benar

q : proporsi subjek yang menjawab salah (q = 1 – p) Σpq : jumlah hasil perkalian antara p dan q

k : banyaknya item st2 : varians total

Harga varians total dapat dicari dengan menggunakan rumus:

(Sugiyono, 2012, hlm. 361) Dimana:


(20)

30

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(Sugiyono, 2012, hlm. 361) Keterangan:

xt2 : varians

∑Xt : jumlah skor seluruh siswa n : jumlah siswa

Selanjutnya harga dibandingkan dengan rtabel. Apabila > rtabel, maka instrumen dinyatakan reliabel. Dan sebaliknya apabila < rtabel, instrumen dinyatakan tidak reliabel.

Tabel 3.3 Kriteria reliabilitas soal

Reliabilitas Tes ( Kriteria Reliabilitas

Sangat Tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat Rendah

(Arikunto, 2011, hlm. 75) 3. Tingkat Kesukaran

Pada penelitian ini analisis tingkat kesukaran dilakukan pada tiap butir soal. Untuk menghitung nilai tingkat kesukaran pada butir soal itu sendiri digunakan persamaan :


(21)

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(Arikunto, 2011, hlm. 208) Keterangan:

P : indeks kesukaran

B : banyaknya siswa yang menjawab benar JS : jumlah seluruh siswa peserta tes

Tabel 3.4 Klasifikasi indeks kesukaran

Indeks Kesukaran Klasifikasi

Soal Mudah

Soal Sedang

Soal Sukar

(Arikunto, 2011, hlm. 210) 4. Daya Pembeda

Untuk menentukan kemampuan suatu soal dalam membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah atau dengan kata lain daya pembeda soal perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Mengurutkan skor total masing-masing siswa dari yang tertinggi sampai yang terendah.

2) Membagi dua kelompok yaitu kelompok atas dan kelompok bawah. 3) Menghitung soal yang dijawab benar dari masing-masing kelompok


(22)

32

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4) Mencari daya pembeda (D) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

(Arikunto, 2011, hlm. 213)

Keterangan:

D : Daya pembeda

BA : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar BB : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar JA : Banyaknya peserta tes kelompok atas

JB : Banyaknya peserta tes kelompok bawah

Adapun kriteria indeks daya pembeda dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut ini:

Tabel 3.5 Klasifikasi indeks daya pembeda

Indeks Daya Pembeda Klasifikasi

Baik Sekali

Baik

Cukup

Jelek

Tidak Baik, Harus Dibuang

(Arikunto, 2011, hlm. 218) F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Dalam melaksanakan penelitian ini ada beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan, antara lain :

1. Studi pendahuluan, dilakukan sebelum kegiatan penelitian dilaksanakan. Maksud dan tujuan dari studi pendahuluan ini adalah untuk mengetahui


(23)

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

beberapa hal, antara lain : keadaan pembelajaran, metode pembelajaran serta penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran pemrograman sistem kontrol mekanik.

2. Studi literatur, dilakukan untuk mendapatkan informasi dengan memanfaatkan literatur yang relevan dengan penelitian ini yaitu dengan cara membaca, mempelajari, menela’ah, mengutip pendapat dari berbagai sumber berupa buku, diktat, skripsi, internet dan sumber lainnya.

3. Tes, penelitian ini menggunakan tes hasil prestasi belajar berupa tes objektif berbentuk pilihan ganda dengan lima alternatif jawaban untuk mengetahui hasil belajar siswa pada ranah kognitif. Tes dilaksanakan pada saat pretest dan posttest. Pretest atau tes awal diberikan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal subjek penelitian. Sementara

posttest atau tes akhir diberikan dengan tujuan untuk melihat perubahan

hasil belajar siswa pada ranah kognitif pada kelas eksperimen (menggunakan software Cx-Designer) dan kelas kontrol (tanpa menggunakan software Cx-Designer) pada mata pelajaran pemrograman sistem kontrol mekanik.

Untuk lebih ringkasnya mengenai teknik pengumpulan data yang akan dilakukan, dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut ini :

Tabel 3.6 Teknik pengumpulan data

No Teknik Instrumen Jenis Data Sumber Data

1 Studi Pendahuluan Observasi

Metode pembelajaran, penggunaan media pembelajaran

Proses Pembelajaran

2 Studi Literatur - Teori-teori penunjang yang

berhubungan dengan penelitian

Buku-buku referensi, skripsi,


(24)

34

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

internet, dll.

3 Tes Soal pretest

dan posttest

Hasil belajar siswa pada ranah kognitif pada kelas eksperimen (menggunakan software

Cx-designer) dan kelas kontrol

(tanpa menggunakan software

Cx-Designer)

Siswa kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol

G. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, maka langkah berikutnya adalah mengolah data atau menganalisis data. Karena data yang diperoleh dari hasil penelitian merupakan data mentah yang belum memiliki makna berarti, maka data tersebut harus diolah terlebih dahulu, sehingga dapat memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut.

1. Analisis Data Pretest, Posttest, Gain Siswa

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah kognitif sebelum pembelajaran (pretest) dan hasil belajar siswa ranah kognitif setelah diberikan perlakuan (posttest), serta melihat ada atau tidaknya peningkatan (gain) hasil belajar ranah kognitif setalah digunakannya software

Cx-Designer sebagai media pembelajaran. Berikut langkah-langkah yang

dilakukan untuk menganalisi data pretest, posttest dan gain siswa : a. Pemberian skor dan merubahnya kedalam bentuk nilai

Skor untuk soal pilihan ganda ditentukan berdasarkan metode

rights only, yaitu jawaban benar diberi skor satu dan jawaban yang salah

atau butir soal yang tidak dijawab diberi skor nol. Skor setiap siswa ditentukan dengan menghitung jumlah jawaban yang benar. Skor yang diperoleh tersebut kemudian dirubah menjadi nilai dengan ketentuan sebagai berikut :


(25)

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b. Menghitung gain semua subjek penelitian (siswa)

Gain adalah selisih antara nilai posttest dan nilai pretest. Secara

matematis dituliskan sebagai berikut:

Data Gain tersebut dijadikan sebagai data peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif. Adapun hasil belajar ranah kognitif ini dikatakan meningkat apabila terjadi perubahan yang positif sebelum dan sesudah pembelajaran (gain bernilai positif).

c. Menghitung rata-rata gain

Nilai rata-rata (mean) dari gain untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol ditentukan dengan menggunakan rumus:

̅

2. Analisis Gain Normalisasi (N-Gain)

Analisis gain normalisasi digunakan untuk mengetahui kriteria gain yang diperoleh. Gain didapat dari data skor pretest dan posttest yang kemudian diolah untuk menghitung rata-rata gain normalisasi. Rata-rata gain normalisasi dihitung menggunakan rumus :

(Hake, 1998) Keterangan:

: Rata-rata gain normalisasi : Rata-rata gain aktual


(26)

36

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

: Gain maksimum yang mungkin terjadi : Presentase rata-rata posttest

: Presentase rata-rata pretest

Tabel 3.7 Kriteria gain normalisasi

Batas Kategori

0,7 < <g> Tinggi 0,3 <g> 0,7 Sedang <g>< 0,3 Rendah

Setelah pengolahan data pretest, posttest, gain dan gain normalisasi selanjutnya adalah menganalisis data dengan tujuan untuk menguji asumsi-asumsi statistik. Adapun langkah-langkah dalam mengolah data adalah mengujian asumsi-asumsi statistik, yaitu uji normalitas distribusi, uji homogenitas kemudian uji hipotesis.

3. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui kondisi data apakah berdistribusi normal atau tidak. Kondisi data berdistribusi normal menjadi syarat untuk menguji hipotesis menggunakan statistik parametrik. Normal atau tidaknya distribusi dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan

Chi-Square. Data hasil tes pada kelas eksperimen maupun pada kelas kontrol

perlu diuji kenormalan distribusinya. Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Menghitung rentang skor (r)

r = skor tertinggi – skor terendah (Sudjana, 2002, hlm. 91) b. Menemtukan banyak kelas interval (K)

K = 1 + 3,3 log n (Sudjana, 2002, hlm. 47) c. Menentukan panjang kelas interval (p)


(27)

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(Sudjana, 2002, hlm. 47) d. Membuat distribusi frekuensi

e. Menghitung mean (rata-rata ̅)

̅

(Sudjana, 2002, hlm. 67)

f. Menghitung simpangan baku (s)

̅ (Sudjana, 2002, hlm. 95)

g. Tentukan batas kelas interval ( ) dengan rumus :

( kali desimal yang digunakan interval kelas, dimana Bb = batas bawah interval dan Ba = batas atas interval kelas.

h. Menghitung harga baku (Z) ̅

(Sudjana, 2002, hlm. 99) i. Menghitung luas daerah tiap-tiap interval (l)

Lihat nilai peluang pada tabel statistik, isikan pada kolom harga dan selalu diambil nilai peluang 0,5. Hitung luas tiap interval, isikan pada kolom .

Keterangan : = nilai peluang baris atas, = nilai peluang baris bawah.

j. Menghitung frekuensi ekspetasi (frekuensi yang diharapkan)


(28)

38

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu k. Menghitung Chi-Kuadrat (x)

(Sudjana, 2002, hlm. 273) l. Hasil perhitungan selanjutnya dibandingkan dengan

dengan ketentuan sebagai berikut : 1) Tingkat kepercayaan 95% 2) Derajat kebebasan (dk = k-3)

3) Apabila berarti data berdistribusi normal m. Menghitung tabel uji normalitas

Tabel 3.8 Tabel uji normalitas No Kelas

Interval

BK

1 2 1 2 1 2

n. Membandingkan nilai yang didapat dengan nilai pada derajat kebebasan dan taraf kepercayaan 95% o. Kriteria pengujian

Jika berarti data berdistribusi normal.

4. Uji Homogenitas (Uji F)

Uji homogenitas digunakan untuk menentukan sampel dari populasi dua kelas yang homogen. Apabila kesimpulan menunjukan kelompok data homogen, maka data berasal dari populasi yang sama dan layak untuk diuji statistik parametrik. Adapun langkah-langkah pengolahan sebagai berikut :

a. Mencari nilai F dengan rumus, sebagai berikut :

dimana Varians =

(Sugiyono, 2012, hlm. 275) b. Menentukan derajat kebebasan


(29)

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

c. Menentukan nilai pada taraf signifikansi 5% dari responden d. Penentuan keputusan

Varians dianggap homogen bila . Pada taraf kepercayaan 95% dengan derajat kebebasan dan

, maka kedua varians dianggap sama (homogen). Dan sebaliknya tidak homogen.

5. Uji Hipotesis

Uji hipotesis menggunakan uji dua pihak (two tail test). Uji dua pihak digunakan bila hipotesis nol ( ) berbunyi sama dengan dan hipotesis alternatifnya ( ) berbunyi tidak sama dengan ( ).

Uji hipotesis penelitian didasarkan pada data hasil belajar pretest dan

posttest serta peningkatan hasil belajar (gain) siswa. Untuk sampel

independen (tidak berkorelasi) dengan jenis data interval menggunakan uji

t-test. Terdapat beberapa rumus t-test yang digunakan untuk pengujian, dan

berikut ini penjelasannya :

a. Bila jumlah anggota sampel , dan varian homogen maka dapat digunakan rumus t-test baik seperated varian maupun pooled

varian dan untuk mencari harga t-tabel dapat dicari dengan

.

b. Bila jumlah anggota sampel , dan varian homogen maka dapat digunakan dengan rumus t-test dengan pooled varians dan untuk mencari harga t-tabel dapat dicari dengan . c. Bila jumlah anggota sampel , dan varian tidak homogen


(30)

40

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pooled varian dan untuk mencari harga t-tabel dapat dicari dengan

atau (Phopan, 1973).

d. Bila jumlah anggota sampel , dan varian tidak homogen maka dapat di gunakan dengan rumus t-test seperated varian, untuk kriteria seperti ini harga t-tabel diganti atau dicari harga t penggantinya untuk mencari harga t pengganti dihitung dari selisih harga t-tabel dengan ( ) dan ( ) dibagi dua, dan kemudian ditambahkan dengan harga t yang terkecil.

Adapun rumus seperated varian sebagai berikut :

̅ ̅ √

Sedangkan rumus pooled varian sebagai berikut :

̅ ̅

Dimana :

= banyaknya data kelompok satu = banyaknya data kelompok dua

̅ = rata-rata nilai dari data kelompok satu

̅ = rata-rata nilai dari data kelompok dua = standar deviasi dari data kelompok satu = standar deviasi dari data kelompok dua


(31)

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Setelah melakukan perhitungan uji t, maka selanjutnya membandingkan hasil perhitungan dengan yang telah ditentukan, dan selanjutnya adalah menarik kesimpulan dengan aturan sebagai berikut :

a. Terima jika memenuhi batas –t1-1/2α < thitung < t1-1/2α ; Tidak ada perbedaan hasil belajar siswa antara kelas yang menggunakan media pembelajaran software Cx-Designer dengan kelas yang tanpa menggunakan media pembelajaran software

Cx-Designer pada mata pelajaran pemrograman sistem kontrol mekanik.

b. Terima jika tidak memenuhi batas –t1-1/2α < thit < t1-1/2α ; Adanya perbedaan hasil belajar siswa antara kelas yang menggunakan media pembelajaran software Cx-Designer dengan kelas yang tanpa menggunakan media pembelajaran software

Cx-Designer pada mata pelajaran pemrograman sistem kontrol mekanik.

H. Prosedur dan Alur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pengolahan dan analisis data. Secara garis besar kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada setiap tahapan adalah sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan yang dilakukan sebelum penelitian dilakukan meliputi beberapa hal, diantaranya :

a. Observasi awal dilakukan untuk melaksanakan studi pendahuluan melalui pengamatan terhadap proses pembelajaran dilihat dari metode, penggunaan media pembelajaran pada pembelajaran pemrograman sistem kontrol mekanik di sekolah tempat penelitian akan dilakasanakan.

b. Studi literatur, hal ini dilakukan untuk memperoleh teori-teori yang menjadi landasan mengenai permasalahan yang akan diteliti.


(32)

42

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

c. Mempelajari kurikulum untuk menentukan materi pembelajaran dalam penelitian serta untuk mengetahui tujuan dan kompetensi dasar yang hendak dicapai.

d. Menentukan sampel penelitian.

e. Membuat dan menyusun kisi-kisi instrumen tes dan instrumen tes. f. Melakukan uji coba instrumen.

g. Menganalisis hasil uji coba instrumen tes dan kemudian menentukan soal yang layak digunakan untuk penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

Setelah kegiatan pada tahap persiapan dilakukan, selanjutnya dilakukan kegiatan tahap pelaksanaan yang meliputi :

a. Memberikan tes awal (pretest) untuk mengethui hasil belajar siswa ranah kognitif sebelum diberikan perlakuan di kelas kontrol dan kelas eksperimen.

b. Memberikan perlakuan (treatment) yaitu dengan menggunakan

software Cx-Designer sebagai media pembelajaran untuk kelas

eksperimen, sedangkan untuk kelas kontrol pembelajaran dilakukan tanpa menggunakan media pembelajaran software Cx-Designer. c. Memberikan tes akhir (posttest) untuk mengetahui hasil belajar

siswa ranah kognitif setelah dilaksanakannya pembelajaran di kelas eksperimen dan kelas kontrol.

3. Tahap Pengolahan dan Analisis Data

Setelah kegiatan pada tahap pelaksanaan dilakukan tahapan selanjutnya adalah melakukan pengolahan dan analisis data. Pada tahapan ini kegiatan yang dilakukan antara lain:


(33)

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b. Membandingkan hasil analisis tes antara sebelum diberikan perlakuan dan setelah diberikan perlakuan untuk melihat apakah terdapat pengaruh hasil belajar siswa pada ranah kognitif.

c. Membandingkan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol.

d. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengolahan data.

e. Membuat laporan penelitian.

Untuk lebih jelasnya, alur penelitian yang dilakukan dapat digambarkan sebagai berikut:


(34)

44

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 3.1 Alur penelitian

Tahap Persiapan

Pengolahan Data

Kesimpulan

Pembuatan Laporan

Selesai Uji Coba Instrumen

Kelas Kotrol - Pretest - Treatment - Posttest

Kelas Eksperimen - Pretest

- Treatment - Posttest Mulai

 Studi Pendahuluan

 Studi Literatur

 Mempelajari Kurikulum

 Penentuan Materi dan Sampel Penyususnan Instrumen Penelitian

Tahap Pelaksanaan


(35)

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Temuan dan Pembahasan Uji Instrumen Penelitian

Instrumen yang diuji coba adalah instrumen tes untuk memperoleh data hasil belajar siswa pada ranah kognitif. Uji intrumen dilakukan terhadap siswa kelas XIII KM A yang berjumlah 35 siswa, pilihan ini didasari karena peneliti mengasumsikan siswa kelas XIII KM A memiliki karakteristik yang sama dengan sampel yang diteliti, serta dianggap telah memahami materi yang akan diujikan.

1. Uji Validitas

Perhitungan validitas instrumen penelitian dilakukan menggunakan rumus korelasi product moment dari Pearson dan dihitung dengan bantuan

softaware microsoft excell. Jumlah soal yang diujikan sebanyak 40 soal. Uji

validitas dilakukan pada setiap butir soal dengan taraf signifikansi 5% serta derajat kebebasan sehingga nilai yang digunakan adalah 1,692. Apabila , maka butir soal tersebut dinyatakan valid dan apabila , maka butir soal tersebut dinyatakan tidak valid. Adapun temuan dari hasil perhitungan uji validitas dapat dilihat pada Lampiran A-4. Berikut soal-soal yang dinyatakan valid dan tidak valid setelah diuji validitas.

Tabel 4.1 Hasil uji validitas instrumen

Validitas Jumlah Item Soal Nomor Item Soal

Vailid 28

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 10, 12, 17, 18, 20, 21, 22, 24, 25, 27, 28, 29, 31, 32, 33, 35, 36, 37, 38, 39, 40


(36)

45

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dari hasil uji validitas instrument diperoleh 28 soal yang dinyatakan valid dan 12 soal yang dinyatakan tidak valid. Soal-soal yang telah dinyatakan valid selanjutnya diuji reliabilitasnya.

2. Uji Reliabilitas

Setelah dilakukan uji validitas, kemudian dilakukan uji reliabilitas. Reliabilitas tes berarti bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan rumus

Kuder-Richardson (K-R.20) dan dilakukan pada taraf signifikansi 5% serta derajat

kebebasan sehingga nilai yang digunakan adalah 0,344. Instrumen dapat dinyatakan reliabel apabila .

Dari hasil perhitungan yang dilakukan diperoleh . Dengan demikian maka atau 0,819 > 0,344 dan instrumen dinyatakan reliabel dengan kriteria sangat tinggi.

3. Uji Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda

Hasil uji tingkat kesukaran dan daya pembeda pada 28 butir soal instrumen tes hasil belajar standar kompetensi menguasai programmable

logic controller (PLC) dapat dilihat pada tabel 4.3 dan tabel 4.4.

Tabel 4.2 Hasil uji tingkat kesukaran

Kriteria Jumlah Item Soal Nomor Item Soal Mudah 10 1, 2, 18, 20, 22, 25, 27, 28, 32, 38 Sedang 15 3, 4, 5, 6, 10, 12, 17, 21, 24, 29, 35, 36,

37, 39, 40

Sukar 3 7, 31, 33

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa setelah dilakukan uji tingkat kesukaran terhadap butir soal yang dianggap valid, diperoleh soal dengan


(37)

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kriteria sukar sebanyak 3 soal, kriteria sedang sebanyak 15 soal dan soal dengan kriteria mudah sebanyak 10 soal.

Tabel 4.3 Hasil uji daya pembeda

Kriteria Jumlah Item Soal Nomor Item Soal

Jelek 4 1, 20, 28, 37

Cukup 17 2, 3, 5, 6, 7, 17, 18, 22, 25, 27, 31, 32, 33, 35, 38, 39, 40

Baik 6 4, 10, 21, 24, 29, 36

Baik Sekali 1 12

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa setelah dilakukan uji daya pembeda terhadap butir soal yang dianggap valid. Diperoleh soal dengan kriteria jelek sebanyak 4 soal, kriteria cukup sebanyak 17 soal, kriteria baik sebanyak 6 soal dan kriteria baik sekali sebanyak 1 soal. Semakin baik kriteia daya pembeda pada suatu butir soal, maka semakin jelas juga butir soal tersebut dapat membedakan antara siswa yang pintar dan siswa yang kurang pintar.

B. Temuan dan Pembahasan Data Penelitian

Pengumpulan data hasil penelitian dilakukan dengan menggunakan instrumen berupa soal tes pilihan ganda. Pengumpulan data ini dilakukan dengan melakukan dua kali tes pada kelas kontrol dan dua kali tes pada kelas eksperimen.

Pada kelas eksperimen tes pertama (pretest) dilakukan sebelum media pembelajaran software Cx-Designer diterapkan dalam pembelajaran

programmable logic controller (PLC) dan tes kedua (posttest) dilakukan setelah

media pembelajaran software Cx-Designer diterapkan dalam pembelajaran PLC. Sedangkan pada kelas kontrol pretest dilakukan sebelum pembelajaran PLC dan


(38)

47

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Hasil belajar siswa yang akan dianalisis merupakan hasil akhir dari data-data yang diperoleh dari penelitian ini berupa data-data hasil pretest, data-data hasil posttest dan data peningkatan hasil belajar (gain).

1. Data Pretest

Pengalaman belajar siswa sebelum proses pembelajaran dapat diukur melalui pretest. Nilai pretest menunjukan kemampuan akademik awal siswa terhadap suatu materi pembelajaran.

Gambar 4.1 Grafik nilai rata-rata pretest

Berdasarkan garfik 4.1 diketahui perbedaan nilai rata-rata pretest antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol sebesar 1,54 dimana perolehan nilai rata-rata pretest untuk kelas eksperimen lebih besar dari pada perolehan nilai rata-rata pretest kelas kontrol.

2. Data Posttest

Data hasil posttest dihasilkan setelah kedua kelas diberikan perlakuan. Berdasarkan data hasil penelitian, rata-rata hasil posttest dapat dilihat pada gambar 4.2.

56.8

55.26

30 35 40 45 50 55 60

Pretest

N

il

a

i

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol


(39)

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 4.2 Grafik nilai rata-rata posttest

Berdasarkan garfik 4.2 diketahui perbedaan nilai rata-rata posttest antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol sebesar 12.39 dimana perolehan nilai rata-rata posttest untuk kelas eksperimen lebih besar dari pada perolehan nilai rata-rata posttest kelas kontrol.

3. Data Gain

Data peningkatan hasil belajar siswa (gain) dihasilkan dari perbandingan nilai pretest dengan nilai posttest siswa. Berdasarkan data hasil penelitian, rata-rata hasil gain dapat dilihat pada gambar 4.3.

Gambar 4.3 Grafik nilai rata-rata gain

Berdasarkan garfik 4.3 diketahui perbedaan nilai rata-rata gain antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol sebesar 10,84 dimana perolehan nilai

85.6 73.21 65 70 75 80 85 90 Posttest N il a i Kelas Eksperimen Kelas Kontrol 28.8 17.96 0 5 10 15 20 25 30 35 Gain N il a i Kelas Eksperimen Kelas Kontrol


(40)

49

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

rata-rata gain untuk kelas eksperimen lebih besar dari pada perolehan nilai rata-rata gain kelas kontrol

C. Temuan dan Pembahasan Hasil Analisis Data Penelitian 1. Analisis Gain Normalisasi (N-Gain)

Uji normalisasi gain (N-Gain) digunakan untuk mengetahui kriteria

gain yang diperoleh dari hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Adapun temuan dari hasil perhitungan N-Gain yang diperoleh tiap siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Lampiran C-3.

Nilai rata-rata N-Gain yang diperoleh kelas eksperimen adalah 0,65 dan masuk dalam kategori sedang. Sedangkan nilai rata-rata N-Gain yang diperoleh kelas kontrol adalah 0,40 dan masuk kedalam kategori sedang. 2. Uji Normalitas Data Pretest

Pengujian normalitas data diuji dengan menggunakan teknik chi kuadrat, dimana data bisa dikatakan normal apabila , pengujian normalitas data dilakukan karena salah satu syarat untuk menguji hipotesis dengan t-test dua sampel data harus berdistribusi normal. Adapun temuan dari hasil uji perhitungan normalitas untuk nilai pretest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.5.

Tabel 4.4 Hasil uji normalitas data pretest

Kelas

Eksperimen 0,197 7,815

Kontrol 1,153 7,815

Dari hasil perhitungan uji normalitas yang ditunjukan pada tabel 4.5 dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Kelas Eksperimen

Setelah melakukan perhitungan untuk uji normalitas data pretest didapat nilai = 0,197 dengan nilai = 7,815 pada derajat


(41)

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kebebasan (dk = k-3 = 6-3 = 3) dan taraf kesalahan 5% karena maka dapat disimpulkan bahwa data pretest

untuk kelas eksperimen berdistribusi normal. b. Kelas Kontrol

Setelah melakukan perhitungan untuk uji normalitas data pretest didapat nilai = 1,153 dengan nilai = 7,815 pada derajat kebebasan (dk = k-3 = 6-3 = 3) dan taraf kesalahan 5% karena maka dapat disimpulkan bahwa data pretest

untuk kelas kontrol berdistribusi normal. 3. Uji Normalitas Data Posttest

Hasil uji normalitas untuk data posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.6.

Tabel 4.5 Hasil uji normalitas data posttest

Kelas

Eksperimen 0,271 7,815

Kontrol 6,514 7,815

Dari hasil perhitungan uji normalitas yang ditunjukan pada tabel 4.6 dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Kelas Eksperimen

Setelah melakukan perhitungan untuk uji normalitas data posttest didapat nilai = 0,271 dengan nilai = 7,815 pada derajat kebebasan (dk = k-3 = 6-3 = 3) dan taraf kesalahan 5% karena maka dapat disimpulkan bahwa data posttest

untuk kelas eksperimen berdistribusi normal. b. Kelas Kontrol

Setelah melakukan perhitungan untuk uji normalitas data posttest didapat nilai = 6,514 dengan nilai = 7,815 pada derajat


(42)

51

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kebebasan (dk = k-3 = 6-3 = 3) dan taraf kesalahan 5% karena maka dapat disimpulkan bahwa data posttest

untuk kelas kontrol berdistribusi normal. 4. Uji Normalitas Data Gain

Hasil perhitungan uji normalitas untuk data gain pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.7.

Tabel 4.6 Hasil uji normalitas data gain

Kelas

Eksperimen 1,904 7,815

Kontrol 0,399 7,815

Dari hasil perhitungan uji normalitas yang ditunjukan pada tabel 4.7 dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Kelas Eksperimen

Setelah melakukan perhitungan untuk uji normalitas data gain didapat nilai = 1,904 dengan nilai = 7,815 pada derajat kebebasan (dk = k-3 = 6-3 = 3) dan taraf kesalahan 5% karena maka dapat disimpulkan bahwa data gain untuk

kelas eksperimen berdistribusi normal. b. Kelas Kontrol

Setelah melakukan perhitungan untuk uji normalitas data gain didapat nilai = 0,399 dengan nilai = 7,815 pada derajat kebebasan (dk = k-1 = 6-1 = 5) dan taraf kesalahan 5% karena maka dapat disimpulkan bahwa data gain untuk


(43)

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 5. Uji Homogenitas Data

Uji homogenitas digunakan untuk menentukan data sampel dari kedua populasi kelas memiliki varians yang sama (homogen) atau tidak memiliki varians yang tidak sama (tidak homogen). Pengujian homogenitas menggunakan uji f, data bisa dikatakan homogen apabila hasil perhitungan

. Apabila kesimpulan menunjukan kelompok data homogen,

maka data berasal dari populasi yang sama dan sebaliknya. Pengujian homogenitas data juga diperlukan untuk menentukan rumus t-test (pengujian hipotesis) yang akan digunakan.

Hasil perhitungan uji homogenitas untuk data pretest, posttest dan gain dapat dilihat pada tabel 4.8.

Tabel 4.7 Hasil uji homogenitas data

Data Kelas SD Keterangan

Pretest

Eksperimen 10,31 106,26

1,0811 1,8132

artinya kedua varians tersebut

homogen

Kontrol 10,72 114,88

Posttest

Eksperimen 9,05 81,98

1,0437 1,8132

Kontrol 9,25 85,56

Gain

Eksperimen 13,86 192,00

2,5254 1,7856

Kontrol 8,72 76,03

Dari hasil perhitungan uji homogenitas yang ditunjukan pada tabel 4.9 dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Uji homogenitas data pretest

Hasil perhitungan pretest pada kelas eksperimen dengan varian 106,26 dan pada kelas kontrol dengan varian 114,88 adalah 1,0811 dengan dan pada taraf kepercayaan 95% maka yang digunakan adalah 1,8132. Karena


(44)

53

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

, sehingga dapat dinyatakan bahwa varians kedua

kelompok data pretest adalah homogen. b. Uji homogenitas data posttest

Hasil perhitungan posttest pada kelas eksperimen dengan varian 81,98 dan pada kelas kontrol dengan varian 85,56 adalah 1,0437 dengan dan pada taraf kepercayaan 95% maka yang digunakan adalah 1,8132. Karena , sehingga dapat dinyatakan bahwa varians kedua

kelompok data posttest adalah homogen.

c. Uji homogenitas data gain

Hasil perhitungan gain pada kelas eksperimen dengan varian 192 dan pada kelas kontrol dengan varian 76,03 adalah 2,5254 dengan dan pada taraf kepercayaan 95% maka yang digunakan adalah 1,7856. Karena , sehingga dapat dinyatakan bahwa varians kedua

kelompok data gain adalah tidak homogen. 6. Uji Hipotesis Data

Tahap berikutnya adalah melakukan uji hipotesis menggunakan uji

t-test data gain untuk menguji hipotesis penelitian, selain itu uji hipotesis juga

dilakukan pada data pretest dan posttest untuk melihat apakah kedua sampel memiliki rata-rata pretest dan posttest yang sama atau tidak.

a. Uji t-test data pretest

Uji t-test untuk data pretest menggunakan rumus pooled varians karena data pretest memiliki dan memiliki varians homogen. Adapun hasil dari perhitungan uji t-test dapat dilihat pada tabel 4.9 :


(45)

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pretest

N n-1 SD ̅ ̅ ̅

Eksperimen ( 31 30 10,31 106,26 3187,74 57,48

1,73

Kontrol 36 35 10,72 114,88 1020,75 55,75

Jumlah 67 65 21,03 221,14 7208,49 113,23 1,73

65

1,997

0,672

Berdasarkan uji hipotesis data pretest pada tabel 4.9 data nilai

pretest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol didapat sebesar 0,672, sedangkan untuk nilai pada dk = 65 dan taraf kesalahan 5% diperoleh sebesar 1,997. Karena nilai dari berada pada daerah penerimaan (memenuhi batas ), maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan kemampuan awal siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum diberikan perlakukan. b. Uji t-test data posttest

Uji t-test untuk data posttest menggunakan rumus pooled varians karena data posttest memiliki dan memiliki varians homogen. Adapun hasil dari perhitungan uji t-test dapat dilihat pada tabel 4.10 :

Tabel 4.9 Hasil uji t-test data posttest

Posttest

N n-1 SD ̅ ̅ ̅

Eksperimen ( 31 30 9,05 81,98 2459,48 86,87

14,12

Kontrol 36 35 9,25 85,56 2994,75 72,75

Jumlah 67 65 18,30 167,55 5454,23 159,62 14,12

65

1,997

6,291

Berdasarkan uji hipotesis data posttest pada tabel 4.10 data nilai

posttest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol didapat sebesar 6,291, sedangkan untuk nilai pada dk = 65 dan taraf kesalahan 5% diperoleh sebesar 1,997. Karena nilai dari berada pada daerah penolakan (tidak memenuhi batas ), maka


(46)

55

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa kelas eksperimen dengan siswa kelas kontrol setelah diberikan perlakuan. c. Uji t-test data gain

Uji t-test untuk data gain menggunakan rumus separated varian karena data gain memiliki dan memiliki varians tidak homogen. Adapun hasil dari perhitungan uji t-test dapat dilihat pada tabel 4.11 :

Tabel 4.10 Hasil uji t-test data gain

Gain

N n-1 SD ̅ ̅ ̅

Eksperimen ( 31 30 13,86 192,00 5760,00 29,50

11,53

Kontrol 36 35 8,72 76,03 2660,97 17,97

Jumlah 67 65 22,58 268,03 8420,97 47,47 11,53

65

2,036

4,00

Berdasarkan uji hipotesis data gain pada tabel 4.11 data nilai gain dari kelas eksperimen dan kelas kontrol didapat sebesar 4,00, sedangkan untuk nilai pada dk = 65 dan taraf kesalahan 5% diperoleh sebesar 2,036. Karena nilai dari berada pada daerah penolakan (tidak memenuhi batas ), maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar atau gain antara kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diberikan perlakuan.


(47)

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Simpulan

Terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada ranah kognitif antara kelas yang menggunakan software Cx-Designer dengan kelas yang tanpa menggunakan

software Cx-Designer sebagai media pembelajaran. Hal ini diketahui dari

perbedaan rata-rata nilai posttest sebesar 12,39 dimana rata-rata nilai posttest siswa kelas yang menggunakan software Cx-Designer lebih besar dari pada rata-rata nilai posttest siswa kelas yang tanpa menggunakan software Cx-Designer. Selain itu ditinjau dari peningkatan hasil belajar (gain) siswa terdapat perbedaan rata-rata nilai gain sebesar 10,85 dimana rata-rata nilai gain siswa kelas yang menggunakan software Cx-Designer lebih besar dari pada rata-rata nilai gain siswa kelas yang tanpa menggunakan software Cx-Designer.

B. Implikasi dan Rekomendasi

Adapun implikasi serta rekomendasi yang ingin peneliti sampaikan berdasarkan penelitian yang dilakukan serta hasil dari penelitian yang didapat yaitu :

1. Disarankan agar guru dapat memanfaatkan dan menggunakan software

Cx-Designer sebagai media pembelajaran untuk membantu proses

kegiatan pembelajaran dikelas.

2. software Cx-Designer adalah software yang dapat mensimulasikan cara

kerja program ladder diagram dalam bentuk desain grafis dan dapat dibuat sedemikian rupa sesuai kebutuhan pengguna, oleh karena itu sebagai media pembelajaran diharapkan software ini lebih sering diterapkan dan dikembangkan dalam penerapannya.

3. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan agar menggali lebih jauh pengetahuan tentang pengoperasian dan penggunaan software


(48)

Cx-57

Designer karena didalamnya terdapat fitur atau fungsi-fungsi lain yang


(49)

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2011). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Hake, Richard. (1997). “Interactive-Engagement Versus Traditional Methods : A

Six Thousand-Student Survey Of Mechanics Test Data For Introductory

Physics Courses”. Am. J. Phys. 66, (1), January 1998. [online]. Tersedia : web.mit.edu/rsi/www/2005/misc/minipapers/Hake.pdf [6 September 2014]. Kurikulum SMK Negeri 1 Kota Cimahi. (2013). Silabus Kompetensi Keahlian

Kontrol Mekanik. Cimahi : Tidak diterbitkan.

Nurdiansyah. (2014). Penggunaan Software Matlab Simulink Sebagai Media

Untuk Membantu Siswa SMK Pada Pembelajaran Dasar Elektronika Digital. Skripsi Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI. Tidak

diterbitkan.

Rusman. (2009). Manajemen Kurikulum. Bandung : Rajawali Pers.

Sanjaya, Wina. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta : Kencana.

Sudjana, Nana. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Sudjana, Nana. (2002). Metode Statistika. Bandung : Tarsito

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,


(50)

58

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sugiyono, (2012). Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI.


(1)

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pretest

N n-1 SD ̅ ̅ ̅

Eksperimen ( 31 30 10,31 106,26 3187,74 57,48

1,73

Kontrol 36 35 10,72 114,88 1020,75 55,75

Jumlah 67 65 21,03 221,14 7208,49 113,23 1,73

65

1,997

0,672

Berdasarkan uji hipotesis data pretest pada tabel 4.9 data nilai

pretest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol didapat sebesar 0,672, sedangkan untuk nilai pada dk = 65 dan taraf kesalahan 5% diperoleh sebesar 1,997. Karena nilai dari berada pada daerah penerimaan (memenuhi batas ), maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan kemampuan awal siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum diberikan perlakukan. b. Uji t-test data posttest

Uji t-test untuk data posttest menggunakan rumus pooled varians karena data posttest memiliki dan memiliki varians homogen. Adapun hasil dari perhitungan uji t-test dapat dilihat pada tabel 4.10 :

Tabel 4.9 Hasil uji t-test data posttest

Posttest

N n-1 SD ̅ ̅ ̅

Eksperimen ( 31 30 9,05 81,98 2459,48 86,87

14,12

Kontrol 36 35 9,25 85,56 2994,75 72,75

Jumlah 67 65 18,30 167,55 5454,23 159,62 14,12

65

1,997

6,291

Berdasarkan uji hipotesis data posttest pada tabel 4.10 data nilai

posttest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol didapat sebesar 6,291, sedangkan untuk nilai pada dk = 65 dan taraf kesalahan 5% diperoleh sebesar 1,997. Karena nilai dari berada pada daerah penolakan (tidak memenuhi batas ), maka


(2)

55

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa kelas eksperimen dengan siswa kelas kontrol setelah diberikan perlakuan. c. Uji t-test data gain

Uji t-test untuk data gain menggunakan rumus separated varian karena data gain memiliki dan memiliki varians tidak homogen. Adapun hasil dari perhitungan uji t-test dapat dilihat pada tabel 4.11 :

Tabel 4.10 Hasil uji t-test data gain

Gain

N n-1 SD ̅ ̅ ̅

Eksperimen ( 31 30 13,86 192,00 5760,00 29,50

11,53

Kontrol 36 35 8,72 76,03 2660,97 17,97

Jumlah 67 65 22,58 268,03 8420,97 47,47 11,53

65

2,036

4,00

Berdasarkan uji hipotesis data gain pada tabel 4.11 data nilai gain dari kelas eksperimen dan kelas kontrol didapat sebesar 4,00, sedangkan untuk nilai pada dk = 65 dan taraf kesalahan 5% diperoleh sebesar 2,036. Karena nilai dari berada pada daerah penolakan (tidak memenuhi batas ), maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar atau gain antara kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diberikan perlakuan.


(3)

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Simpulan

Terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada ranah kognitif antara kelas yang menggunakan software Cx-Designer dengan kelas yang tanpa menggunakan

software Cx-Designer sebagai media pembelajaran. Hal ini diketahui dari

perbedaan rata-rata nilai posttest sebesar 12,39 dimana rata-rata nilai posttest siswa kelas yang menggunakan software Cx-Designer lebih besar dari pada rata-rata nilai posttest siswa kelas yang tanpa menggunakan software Cx-Designer. Selain itu ditinjau dari peningkatan hasil belajar (gain) siswa terdapat perbedaan rata-rata nilai gain sebesar 10,85 dimana rata-rata nilai gain siswa kelas yang menggunakan software Cx-Designer lebih besar dari pada rata-rata nilai gain siswa kelas yang tanpa menggunakan software Cx-Designer.

B. Implikasi dan Rekomendasi

Adapun implikasi serta rekomendasi yang ingin peneliti sampaikan berdasarkan penelitian yang dilakukan serta hasil dari penelitian yang didapat yaitu :

1. Disarankan agar guru dapat memanfaatkan dan menggunakan software

Cx-Designer sebagai media pembelajaran untuk membantu proses

kegiatan pembelajaran dikelas.

2. software Cx-Designer adalah software yang dapat mensimulasikan cara

kerja program ladder diagram dalam bentuk desain grafis dan dapat dibuat sedemikian rupa sesuai kebutuhan pengguna, oleh karena itu sebagai media pembelajaran diharapkan software ini lebih sering diterapkan dan dikembangkan dalam penerapannya.

3. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan agar menggali lebih jauh pengetahuan tentang pengoperasian dan penggunaan software


(4)

Cx-57

Designer karena didalamnya terdapat fitur atau fungsi-fungsi lain yang


(5)

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2011). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Hake, Richard. (1997). “Interactive-Engagement Versus Traditional Methods : A

Six Thousand-Student Survey Of Mechanics Test Data For Introductory

Physics Courses”. Am. J. Phys. 66, (1), January 1998. [online]. Tersedia : web.mit.edu/rsi/www/2005/misc/minipapers/Hake.pdf [6 September 2014]. Kurikulum SMK Negeri 1 Kota Cimahi. (2013). Silabus Kompetensi Keahlian

Kontrol Mekanik. Cimahi : Tidak diterbitkan.

Nurdiansyah. (2014). Penggunaan Software Matlab Simulink Sebagai Media

Untuk Membantu Siswa SMK Pada Pembelajaran Dasar Elektronika Digital. Skripsi Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI. Tidak

diterbitkan.

Rusman. (2009). Manajemen Kurikulum. Bandung : Rajawali Pers.

Sanjaya, Wina. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta : Kencana.

Sudjana, Nana. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Sudjana, Nana. (2002). Metode Statistika. Bandung : Tarsito

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,


(6)

58

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sugiyono, (2012). Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI.