PROPAGANDA SUPERIORITAS PEREMPUAN ISLAM DALAM CERPEN ANAK KARYA NUNIK UTAMI DAN TEKNIK PENYAMPAIANNYA.

(1)

PROPAGANDA SUPERIORITAS PEREMPUAN ISLAM DALAM CERPEN ANAK KARYA NUNIK UTAMI DAN TEKNIK PENYAMPAIANNYA

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Sastra

oleh Mahda Lupitasari

NIM 1104230

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2015


(2)

PROPAGANDA SUPERIORITAS PEREMPUAN ISLAM DALAM

CERPEN ANAK KARYA NUNIK UTAMI DAN TEKNIK

PENYAMPAIANNYA

LEMBAR HAK CIPTA

oleh Mahda Lupitasari

Skripsi untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Sastra

© Mahda Lupitasari 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2015

Hak cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian dengan dicetak ulang, difotokopi, atau cara lainnya tanpa izin dari penulis.


(3)

(4)

Mahda Lupitasari, 2015

PROPAGANDA SUPERIORITAS PEREMPUAN ISLAM DALAM CERPEN ANAK KARYA NUNIK UTAMI DAN TEKNIK PENYAMPAIANNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PROPAGANDA SUPERIORITAS PEREMPUAN ISLAM DALAM CERPEN ANAK KARYA NUNIK UTAMI DAN TEKNIK PENYAMPAIANNYA

Mahda Lupitasari NIM 1104230

Abstrak

Sastra anak bersifat didaktis dan sebagian memiliki elemen propaganda sebab dibuat oleh orang dewasa, salah satunya adalah cerita berjenis biografi. Cerita anak yang berjenis biografi mengandung propaganda untuk menyebarluaskan keteladanan serta memberikan informasi mengenai tokoh-tokoh besar yang dapat dijadikan teladan oleh anak. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mendeskripsikan propaganda superioritas perempuan Islam yang terkandung dalam cerpen anak karya Nunik Utami dengan cara menganalisis struktur cerpen, mendeskripsikan bagaimana superioritas perempuan Islam digambarkan dalam cerpen, dan mendeskripsikan pelaksanaan propaganda superioritas perempuan Islam dalam cerpen. Objek penelitian, yaitu kumpulan cerpen ″Kisah Muslimah Teladan

for Kids″ karya Nunik Utami. Pada kumpulan cerpen ini terdapat 30 cerita yang ditulis oleh pengarang, cerpen yang dipilih antara lain ″Air Mata untuk Asiah″, ″Bidadari yang

Terluka″, ″Durrah dan Ayahnya″, ″Kisah dari Gua Tsur″, dan ″Putri Kesatria″. Alasan

kelima cerpen tersebut dipilih berdasarkan adanya ujaran-ujaran dalam teks cerita yang mengandung propaganda superioritas perempuan Islam. Metode penelitian deskriptif analisis dipilih sesuai dengan tujuan penelitian, yakni mengungkap dan memperjelas informasi mengenai propaganda superioritas perempuan Islam. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah studi pustaka, peneliti membaca buku referensi yang berhubungan dengan penelitian sastra anak, sastra dan propaganda, juga yang berhubungan dengan superioritas. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penelitian dengan judul Propaganda Superioritas Perempuan Islam dalam Cerpen Anak Karya Nunik Utami dan Teknik Penyampaiannya menunjukkan tokoh-tokoh perempuan Islam dalam kelima cerpen memiliki superioritas untuk mencapai keunggulan dan kesempurnaan sebagai kaum muslim dan ditemukan delapan teknik propaganda yang didominasi oleh teknik sebutan muluk-muluk (glittering generalities) dalam penyampaiannya. Penelitian selanjutnya, diharapkan dapat mengungkap lebih jelas tujuan dan manfaat dari propaganda dan apakah propaganda selalu ada dalam penulisan karya sastra anak.


(5)

Mahda Lupitasari, 2015

PROPAGANDA SUPERIORITAS PEREMPUAN ISLAM DALAM CERPEN ANAK KARYA NUNIK UTAMI DAN TEKNIK PENYAMPAIANNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

THE PROPAGANDA OF ISLAMIC WOMEN'S SUPERIORITY IN THE CHILDREN'S SHORT STORY BY NUNIK UTAMI AND THE

DELIVERY TECHNIQUES Mahda Lupitasari

NIM 1104230 Abstract

Children's literature are didactics and some have elements of propaganda because created by adults, one of them is the story of a biography. A biography in children’s stories, containing example to disseminate propaganda and provide information about the major figures can be used as a role model by the child. The purpose of this research was to describe the superiority of Islamic women propaganda contained in children's short story by Nunik Utami by way of analyzing the structure of the short stories, describes how female superiority of Islam portrayed in a short story, and describes the implementation of the propaganda of Islamic women's superiority in the short story. Research object, i.e., a collection of short stories "The Story of A Muslim Role Model For Kids" by Nunik Utami. On a collection of short stories, there are 30 stories written by the author, selected short stories, among others, ″Air Mata untuk Asiah″, ″Bidadari yang Terluka″, ″Durrah

dan Ayahnya″, ″Kisah dari Gua Tsur″ and ″Putri Kesatria″. The reason of choosing five short stories, based on the presence of utterance in the text of stories containing propaganda for Islamic women's superiority. Descriptive methods of analysis in the study have been selected, in accordance with the research objectives, namely to uncover and clarify information about propaganda superiority of Islamic women. The collecting data techniques is the study of the literature, the researchers read the reference books that deal with children's literature, literature research and propaganda; it is also associated with superiority. Based on previous research results, it can be concluded that research with the title “Propaganda Superiority Of Islamic Women In Children’s Short Stories By Nunik Utami And Delivery Techniques”, shows figures of Islamic women in the fifth short story has the superiority to achieve excellence and perfection as the Muslims and found eight propaganda techniques dominated by mention techniques: pompous (glittering generalities) in delivery. Further research expected to reveal more clearly the objectives and benefits of propaganda and propaganda are always there in the writing of literary works for children.


(6)

Mahda Lupitasari, 2015

PROPAGANDA SUPERIORITAS PEREMPUAN ISLAM DALAM CERPEN ANAK KARYA NUNIK UTAMI DAN TEKNIK PENYAMPAIANNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN……….. ii

LEMBAR PERSEMBAHAN………... iii

KATA PENGANTAR………... iv

UCAPAN TERIMA KASIH……….... v

ABSTRAK………. vi

ABSTRACT………... vii

DAFTAR ISI………. viii

DAFTAR BAGAN ………... xi

DAFTAR TABEL ……….... xii

DAFTAR LAMPIRAN ……….... xiii

BAB I PENDAHULUAN………... 1

A. Latar Belakang Penelitian ……….... 1

B. Rumusan Masalah………... 4

C. Tujuan Penelitian………... 4

D. Manfaat Penelitian………... 5

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 5

BAB II LANDASAN TEORETIS TENTANG SASTRA ANAK, SUPERIORITAS, DAN PROPAGANDA ………. 7

A. Sastra Anak ………... 7

B. Analisis Struktural ……… 9

1. Aspek Sintaksis ………... 9

2. Aspek Semantik ………... 10

a. Tokoh dan Penokohan ………... 10

b. Latar ………... 11

3. Aspek Verbal ………... 12

C. Superioritas ………... 13

D. Peranan Perempuan Islam ………... 14

E. Propaganda dan Teknik Penyampaiannya ……… 16

F. Penelitian Sebelumnya yang Relevan ……….. 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……….. 21

A. Metode Penelitian ………. 21

B. Sumber Data ………... 21

C. Teknik Pengumpulan Data ………... 22

D. Teknik Pengolahan Data ………... 23

E. Instrumen Penelitian ………... 24

F. Definisi Operasional ………... 26

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN ……….... 28

A. Sinopsis Cerpen ″Air Mata untuk Asiah″……… 28

1. Pengaluran ………... 28


(7)

Mahda Lupitasari, 2015

PROPAGANDA SUPERIORITAS PEREMPUAN ISLAM DALAM CERPEN ANAK KARYA NUNIK UTAMI DAN TEKNIK PENYAMPAIANNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Tokoh dan Penokohan ……… 33

4. Latar ……….... 38

5. Penceritaan ……….. 42

a. Kehadiran Pencerita ………... b. Tipe Penceritaan ……….... 42 45 B. Sinopsis Cerpen ″Bidadari yang Terluka ……… 48

1. Pengaluran ………... 48

2. Alur ………. 50

3. Tokoh dan Penokohan ……… 52

4. Latar ……… 56

5. Penceritaan ……….. a. Kehadiran Pencerita ……….. b. Tipe Penceritaan ………... 58 58 61 C. Sinopsis Cerpen ″Durrah dan Ayahnya″………... 64

1. Pengaluran ……….. 65

2. Alur ………... 66

3. Tokoh dan Penokohan ………... 69

4. Latar ………... 73

5. Penceritaan ……….. 74

a. Kehadiran Pencerita ………... b. Tipe Penceritaan ……… 74 75 D. Sinopsis Cerpen ″Kisah dari Gua Tsur″ 78 1. Pengaluran ………... 78

2. Alur ………... 80

3. Tokoh dan Penokohan ……… 82

4. Latar ………... 86

5. Penceritaan ………... 88

a. Kehadiran Pencerita ………... b. Tipe Penceritaan ………... 88 90 E. Sinopsis Cerpen ″Putri Kesatria″ ………. 93

1. Pengaluran ……….. 93

2. Alur ………... 95

3. Tokoh dan Penokohan ………. 98

4. Latar ………... 101

5. Penceritaan ……….. 102

a. Kehadiran Pencerita ……… 102

b. Tipe Penceritaan ……….. 104

F. Penggambaran Superioritas Perempuan Islam dan Teknik Penyampaiannya ... 108

1. 2. 3. 4.

Bentuk Superioritas Perempuan Islam dalam Cerpen ″Air Mata untuk Asiah″ ... Bentuk Superioritas Perempuan Islam dalam Cerpen

″Bidadari yang Terluka″ ... Bentuk Superioritas Perempuan Islam dalam Cerpen

″Durrah dan Ayahnya″ ... Bentuk Superioritas Perempuan Islam dalam Cerpen ″Kisah

108 111 115


(8)

Mahda Lupitasari, 2015

PROPAGANDA SUPERIORITAS PEREMPUAN ISLAM DALAM CERPEN ANAK KARYA NUNIK UTAMI DAN TEKNIK PENYAMPAIANNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5.

dari Gua Tsur″ ... Bentuk Superioritas Perempuan Islam dalam Cerpen ″Putri Kesatria″ ...

118 120 G. Propaganda Superioritas Perempuan Islam dan Teknik

Penyampaiannya ... a. Teknik Penyampaian Propaganda ... 1. Penggunaan Teknik Sebutan Muluk-Muluk... 2. Penggunaan Teknik Pujian ... 3. Penggunaan Teknik Kesaksian ... 4. Penggunaan Teknik Umpatan ... 5. Penggunaan Teknik Pengalihan Kepada Orang Lain ... 6. Penggunaan Teknik Pinjam Ketenaran... 7. Penggunaan Teknik Pilihan Antara Dua Ekstrem... 8. Penggunaan Teknik Penumpukan Fakta Mendukung... b. Penggunaan Teknik Propaganda dalam Teks Cerpen ...

124 124 124 127 129 132 133 134 134 135 137 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI ……….. 140 A. Simpulan……… 140 B.

C.

Implikasi ... Rekomendasi ...

142 142 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


(9)

Mahda Lupitasari, 2015

PROPAGANDA SUPERIORITAS PEREMPUAN ISLAM DALAM CERPEN ANAK KARYA NUNIK UTAMI DAN TEKNIK PENYAMPAIANNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR BAGAN

Bagan 3.1 Bagan 4.1.1

Kerangka Berpikir Penelitian ... Pengaluran Cerpen ″Air Mata untuk Asiah″ ...

24 34

Bagan 4.1.2 Alur Cerpen ″Air Mata untuk Asiah″ ... 36

Bagan 4.1.3 Pengaluran Cerpen ″Bidadari yang Terluka″ ... 39

Bagan 4.1.4 Alur Cerpen ″Bidadari yang Terluka″ ... 41

Bagan 4.1.5 Pengaluran Cerpen ″Durrah dan Ayahnya″ ... 42

Bagan 4.1.6 Alur Cerpen ″Durrah dan Ayahnya″ ... 44

Bagan 4.1.7 Pengaluran Cerpen ″Kisah dari Gua Tsur″ ... 46

Bagan 4.1.8 Alur Cerpen ″Kisah dari Gua Tsur″ ... 47

Bagan 4.1.9 Pengaluran Cerpen ″Putri Kesatria″ ... 48


(10)

Mahda Lupitasari, 2015

PROPAGANDA SUPERIORITAS PEREMPUAN ISLAM DALAM CERPEN ANAK KARYA NUNIK UTAMI DAN TEKNIK PENYAMPAIANNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 3.2 Tabel 3.3 Tabel 3.4 Tabel 4.3.1

Pedoman Analisis Struktural ... Pedoman Analisis Superioritas Perempuan Islam ... Pedoman Analisis Propaganda Superioritas Perempuan Islam ... Penggunaan Teknik Propaganda dalam Penokohan Asiah ...

25 26 26 137 Tabel 4.3.2 Penggunaan Teknik Propaganda dalam Penokohan

Nasibah ... 138 Tabel 4.3.3

Tabel 4.3.4 Tabel 4.3.5 Tabel 4.3.6

Penggunaan Teknik Propaganda dalam Penokohan Durrah ... Penggunaan Teknik Propaganda dalam Penokohan Asma ... Penggunaan Teknik Propaganda dalam Penokohan Khaulah ... Penggunaan Teknik Propaganda dalam Cerpen

″AMUA″, ″BYT″, ″DDA″, ″KDGT″, dan ″PK″...

138 138 138 139


(11)

Mahda Lupitasari, 2015

PROPAGANDA SUPERIORITAS PEREMPUAN ISLAM DALAM CERPEN ANAK KARYA NUNIK UTAMI DAN TEKNIK PENYAMPAIANNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

1.1 2.1

Sekuen Cerpen ″Air Mata untuk Asiah″ ...

Sekuen Cerpen ″Bidadari yang Terluka″ ... 144 145 3.1

4.1 5.1

Sekuen Cerpen ″Durrah dan Ayahnya″ ... Sekuen Cerpen ″Kisah dari Gua Tsur″ ... Sekuen Cerpen ″Putri Kesatria″ ...

147 148 148


(12)

Mahda Lupitasari, 2015

PROPAGANDA SUPERIORITAS PEREMPUAN ISLAM DALAM CERPEN ANAK KARYA NUNIK UTAMI DAN TEKNIK PENYAMPAIANNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini membahas: (1) latar belakang penelitian; (2) rumusan masalah; (3) tujuan penelitian; (4) manfaat penelitian; dan (5) struktur organisasi skripsi.

A.Latar Belakang Penelitian

Sastra anak lahir dari impian, harapan, duka cita, dan ceria manusia sejak masa prasejarah hingga abad 15, semua kisah diceritakan melalui penceritaan lisan, dipelihara dan disampaikan dari mulut ke mulut, dari generasi ke generasinya. Masa abad 15-16, anak mulai diperkenalkan pada buku “sastra” yang pertama, dengan hadirnya hornbook yang terbuat dari kayu “ditempeli perkamen

berisi alfabet, vokal (huruf hidup), dan Doa Bapa Kami”. Pada abad 17 dan 18, kalangan Puritan (anggota kelompok Protestan di Inggris) hanya mengeluarkan buku ajaran agama demi keselamatan jiwa anak-anak yang membacanya. Pada masa itu, sejak dini anak-anak diajari untuk takut kepada Tuhan. Pada abad 19, sastra anak secara formal dan institusional dimulai dengan diciptakannya dongeng modern yang pertama, berjudul Fairy Tales Told for Children karya Hans Christian Andersen dari Denmark (Sarumpaet, 2010, hlm. 8).

Sarumpaet (2010, hlm. 2) mengemukakan bahwa sastra anak merupakan sastra yang khas, sastra yang terbaik dan diusahakan dengan baik, karena pemahaman atas kehidupan anak yang khas sekaligus kompleks. Itulah sebabnya sastra anak, betapa pun maksudnya untuk menghibur tetap bersifat mendidik. Dan justru karena sifat itulah, dengan harus mempertimbangkan segala keperluan dan lingkup kehidupan khasnya yang lain, ranah ini menjadi sangat istimewa. Sadar atau tidak bagi anak yang sedang bertumbuh itu dan bagi kita yang membantu mengurusnya walaupun berfungsi perasyikan, sastra anak sebetulnya adalah ajaran bahkan rencana masa depan.

Pada umumnya, kesusastraan anak-anak diharapkan dapat berfungsi sebagai alat pendidikan dan juga hiburan untuk anak-anak. Cerita anak-anak sebagai sarana pedagogi oleh orang dewasa karena cerita anak-anak dibuat oleh orang dewasa, kerapkali cerita anak itu digunakan sebagai sarana untuk menggurui anak (Trimansyah, 1999, hlm. 34). Fungsi pendidikan kesusastraan


(13)

2

Mahda Lupitasari, 2015

PROPAGANDA SUPERIORITAS PEREMPUAN ISLAM DALAM CERPEN ANAK KARYA NUNIK UTAMI DAN TEKNIK PENYAMPAIANNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk anak-anak ini, ialah sebagai pendorong atau motivasi untuk berusaha dan berjaya dalam suatu kegiatan atau bidang. Ringkasnya motivasi pencapaian (achievement motivation) untuk mencapai sesuatu (need to achieve) (Rahmat, 2006, hlm. 12).

Mencermati sastra anak yang bersifat mendidik dapat dikatakan sebagai sastra didaktis. Abrams (dalam Sumiyadi, 2010, hlm. 1) mengatakan, sastra didaktis dibatasi sebagai karya sastra yang didesain utuk menjelaskan suatu cabang ilmu, baik yang bersifat teoretis maupun praktis, atau mungkin juga untuk mengukuhkan suatu tema atau doktrin moral, religi, atau filsafat dalam bentuk fiksi, imajinatif, persuasif, dan impresif. Dalam karya sastra anak, doktrin moral diutamankan untuk membantu pembentukan pribadi anak. Sastra anak yang bersifat didaktis bahkan merupakan rencana masa depan mengindikasikan adanya tujuan tertentu, misalnya doktrin moral yang disampaikan dari pengarang. Adanya tujuan tertentu dari pengarang dapat dikatakan sebagai propaganda.

Sastropoetro (dalam Wasono, 2007, hlm. 55) menyatakan bahwa propaganda merupakan suatu penyebaran pesan yang telah terencanakan secara saksama untuk mengubah sikap, pandangan, pendapat, dan tingkah laku dari penerimanya. Sastra anak yang bersifat didaktis bahkan merupakan rencana masa depan yang telah direncanakan oleh pengarang orang dewasa untuk mengubah sikap, pandangan, pendapat, dan tingkah laku anak menjadi lebih baik dengan meneladani ajaran-ajaran yang disampaikannya, menunjukkan elemen dari propaganda.

Mengaitkan sastra anak yang bersifat didaktis dengan propaganda yang menurut Abrams (dalam Sumiyadi, 2010, hlm. 2) keduanya dianggap ekuivalen, dengan catatan, sastra propaganda ditulis untuk menggerakkan pembaca sehingga mengambil sudut pandang atau langsung bertindak sesuai dengan isu politik atau moral yang ditawarkan. Propaganda dalam sastra anak memiliki peranan untuk menyebarluaskan ajaran yang terkandung di dalamnya kepada anak sebagai pembaca.

Sastra anak hadir dengan beragam jenis sesuai dengan kebutuhan anak. Ada bacaan khusus untuk anak usia dini, anak yang baru belajar membaca, anak yang lebih besar dengan masalah di luar rumah, ada pun buku khusus yang


(14)

3

Mahda Lupitasari, 2015

PROPAGANDA SUPERIORITAS PEREMPUAN ISLAM DALAM CERPEN ANAK KARYA NUNIK UTAMI DAN TEKNIK PENYAMPAIANNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diperuntukkan untuk anak gadis dan laki-laki, bahkan bacaan untuk anak remaja (Sarumpaet, 2010, hlm. 13).

Pada tahun 1950-an, cerita tentang peristiwa-peristiwa sejarah atau riwayat hidup tokoh-tokoh sejarah sudah dihasilkan. Peristiwa-peristiwa yang benar-benar berlaku pada masa lalu dan riwayat hidup tokoh-tokoh masyarakat ketika itu, diceritakan semula dalam bentuk cerita agar diketahui oleh anak-anak. Riwayat hidup dan perjuangan tokoh-tokoh Islam seperti para Nabi, wali, sahabat, dan istri-istri Nabi Muhammad Saw. Serta pahlawan-pahlawan Islam yang lain juga dibukukan bagi bacaan anak-anak (Rahmat, 2006, hlm. 32).

Sastra anak yang berjenis biografi berbicara tentang sejarah dan kehidupan seseorang. Tokohnya juga seyogyanya digambarkan sebagai individu yang khas. Itulah sebabnya anak-anak sangat berminat pada biografi, karena dengan membaca tentang tokoh tertentu, mereka dapat belajar tentang semangat, cara hidup, dan capaian hidup seseorang. Singkatnya, melalui biografi, anak-anak menemukan teladan yang secara langsung dapat dipegangnya (Sutherland dan Arbuthnor dalam Sarumpaet, 2010, hlm. 31).

Sarumpaet (2010, hlm. 34) menyatakan buku biografi untuk anak disampaikan dalam bentuk fiksi. Artinya, buku itu bersumber dari penelitian yang mendalam, namun beberapa fakta penting disampaikan secara dramatik kadang lengkap dengan dialog. Sebagai contoh, hal serupa itu dapat dibaca pada kisah tentang masa kecil Sukarno, dalam buku Masa Kecil Putra Sang Fajar 1901-1916

karya Sari Pusparini Soleh (2001), kisah kehidupan M. Husni Thamrin melalui

Matahari Jakarta karya Soekanto S. A. (1973) perlu bagi anak-anak karena dengan membacanya, anak dapat meneladani sikap hidup tokohnya yang sangat mencintai bangsa dan tanah airnya sendiri, yang hidup sederhana dan berjuang hanya untuk kemajuan bangsanya, bangsa Indonesia.

Mengetahui sastra anak yang berjenis biografi untuk anak-anak disampaikan dalam bentuk fiksi namun tidak menghilangkan fakta-fakta penting yang menyangkut riwayat hidup tokohnya agar anak dapat meneladani sikap hidup tokohnya, maka tidak menutup kemungkinan bahwa karya sastra berjenis biografi tersebut mengandung propaganda. Untuk mengetahui propaganda yang terkandung dalam karya sastra dapat diketahui melalui teknik-teknik penyampaian


(15)

4

Mahda Lupitasari, 2015

PROPAGANDA SUPERIORITAS PEREMPUAN ISLAM DALAM CERPEN ANAK KARYA NUNIK UTAMI DAN TEKNIK PENYAMPAIANNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang digunakan oleh pengarang untuk menyampaikan dan menyebarluaskan gagasannya kepada pembaca.

Peneliti tertarik untuk meneliti biografi perempuan-perempuan Islam dalam kumpulan cerpen ″Kisah Muslimah Teladan For Kids″ karya Nunik Utami yang diterbitkan oleh DAR! Mizan pada tahun 2013. Kumpulan cerpen tersebut berisi tentang kisah-kisah perempuan Islam yang memiliki superioritas untuk mencapai keunggulan dan kesempurnaan sebagai kaum muslim yang berjuang menegakkan agama Islam. Dalam kumpulan cerpen ″Kisah Muslimah Teladan For Kids″ terdapat 30 cerpen, peneliti memilih lima cerpen yang sesuai untuk dijadikan objek penelitian. Kelima cerpen yang dipilih, yaitu ″Air Mata untuk Asiah″, ″Bidadari yang Terluka″, ″Durrah dan Ayahnya″, ″Kisah dari Gua Tsur″, dan ″Putri Kesatria″. Kelima cerpen yang dipilih merupakan cerpen yang memiliki ujaran dan deskripsi yang dapat dikategorikan sebagai propaganda terkait dengan superioritas perempuan Islam.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang penelitian di atas, peneliti merumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut.

1) Bagaimana struktur cerpen ″Air Mata untuk Asiah″, ″Bidadari yang Terluka″, ″Durrah dan Ayahnya″, ″Kisah dari Gua Tsur″, dan ″Putri Kesatria″ karya Nunik Utami?

2) Bagaimana superioritas perempuan Islam digambarkan dalam kelima cerpen karya Nunik Utami tersebut?

3) Teknik penyampaian propaganda superioritas perempuan Islam apa saja yang digunakan dalam kelima cerpen karya Nunik Utami tersebut?

C.Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, tujuan penelitian sebagai berikut.

1) Mendeskripsikan struktur cerpen ″Air Mata untuk Asiah″, ″Bidadari yang Terluka″, ″Durrah dan Ayahnya″, ″Kisah dari Gua Tsur″, dan ″Putri Kesatria″.


(16)

5

Mahda Lupitasari, 2015

PROPAGANDA SUPERIORITAS PEREMPUAN ISLAM DALAM CERPEN ANAK KARYA NUNIK UTAMI DAN TEKNIK PENYAMPAIANNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Mendeskripsikan penggambaran superioritas perempuan Islam dalam cerpen ″Air Mata untuk Asiah″, ″Bidadari yang Terluka″, ″Durrah dan Ayahnya″, ″Kisah dari Gua Tsur″, dan ″Putri Kesatria″.

3) Mendeskripsikan teknik penyampaian propaganda superioritas perempuan Islam yang digunakan dalam cerpen ″Air Mata untuk Asiah″, ″Bidadari yang Terluka″, ″Durrah dan Ayahnya″, ″Kisah dari Gua Tsur″, dan ″Putri Kesatria″. D.Manfaat Penelitian

Penelitian ini mempunyai manfaat teoritis dan praktis. Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah untuk memperkaya referensi mengenai sastra dan propaganda. Sastra anak yang bersifat didaktis dapat dikaitkan dengan propaganda. Propaganda dalam teks cerpen dapat diketahui melalui teknik –teknik yang digunakan dalam penyampaiannya. Selain itu, penelitian ini bermanfaat untuk memperkaya referensi mengenai superioritas perempuan Islam.

Manfaat praktisnya adalah diharapkan hasil dari penelitian ini menambah wawasan bagi peneliti khususnya dan pembaca umumnya dalam memandang sastra anak, propaganda, dan superioritas perempuan Islam.

E.Struktur Organisasi Skripsi

Bagian ini membahas urutan penelitian berdasarkan struktur yang telah disusun oleh peneliti. Struktur penelitian ini terdiri dari lima bab. Bab pertama merupakan pendahuluan, bab kedua berisi landasan teoretis, bab ketiga berisi metodologi penelitian, bab keempat berisi temuan dan pembahasan, dan bab kelima berisi simpulan, implikasi, dan rekomendasi.

Pada bab pertama, dibahas hal-hal yang berkaitan dengan latar belakang penelitian yang memaparkan hal-hal penting sehingga penelitian ini perlu dilaksanakan. Selanjutnya rumusan masalah, masalah yang akan diselesaikan dirumuskan sehingga menghasilkan tujuan penelitian. Dan akhirnya, akan memaparkan manfaat yang diperoleh dari penelitian ini.

Pada bab kedua, dibahas teori-teori yang mendukung penelitian. Teori tersebut diperoleh berdasarkan studi pustaka yang merujuk pada buku-buku teori dan penelitian terdahulu yang relevan. Teori-teori yang digunakan pun perlu dikaji dan dikritisi sehingga mampu mendukung penelitian dengan terarah.


(17)

6

Mahda Lupitasari, 2015

PROPAGANDA SUPERIORITAS PEREMPUAN ISLAM DALAM CERPEN ANAK KARYA NUNIK UTAMI DAN TEKNIK PENYAMPAIANNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada bab ketiga, dibahas metodologi penelitian. Pembahasan ini mencakup jenis penelitian yang dilakukan, sumber data yang dijadikan penelitian beserta sumber-sumber berupa buku-buku teori sebagai pedoman penelitian. Teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data, instrumen penelitian, serta definisi operasional.

Pada bab keempat disajikan temuan dan pembahasan. Data yang diperoleh berdasarkan teknik pengumpulan data akan dideskripsikan, kemudian diolah berdasarkan teknik pengolahan data.

Pada bab kelima, berisi simpulan, implikasi, dan rekomendasi. Simpulan dibahas berdasarkan hasil temuan pada bab empat, kemudian peneliti memberikan implikasi kepada pembaca. Setelah itu, peneliti merumuskan rekomendasi mengenai penelitian bagi peneliti selanjutnya.


(18)

Mahda Lupitasari, 2015

PROPAGANDA SUPERIORITAS PEREMPUAN ISLAM DALAM CERPEN ANAK KARYA NUNIK UTAMI DAN TEKNIK PENYAMPAIANNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas: (1) metode penelitian; (2) sumber data; (3) teknik pengumpulan data; (4) teknik pengolahan data; (5) instrumen penelitian; dan (6) definisi operasional.

A.Metode Penelitian

Peneliti menggunakan metode deskriptif analisis dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif tidak semata-mata mendeskripsikan, tetapi yang lebih penting adalah menemukan makna yang terkandung dibaliknya sebagai makna yang tersembunyi atau dengan sengaja disembunyikan.

Metode deskriptif menurut Ratna (2008) ialah metode dengan cara terlebih dahulu menguraikan objek penelitian kemudian menganalisis dengan menggunakan teori-teori tertentu hingga mendapatkan hasil.

Melalui metode penelitian deskriptif analisis, peneliti ingin mengungkap dan memperjelas informasi mengenai propaganda superioritas perempuan Islam dan teknik penyampaiannya dalam cerpen anak karya Nunik Utami.

B.Sumber Data

Sumber data yang peneliti ambil untuk dijadikan objek penelitian didapat dari kumpulan cerpen ″Kisah Muslimah Teladan For Kids″ karya Nunik Utami yang diterbitkan oleh DAR! Mizan pada tahun 2013. Dalam kumpulan cerpen ″Kisah Muslimah Teladan For Kids″ berisi 30 cerpen. Peneliti memilih lima cerpen dari ke-30 cerpen yag ada. Kelima judul cerpen tersebut, yaitu: (1) ″Air Mata untuk Asiah″; (2) ″Durrah dan Ayahnya″; (3) ″Bidadari yang Terluka″; (4) ″Kisah dari Gua Tsur″; (5) ″Putri Kesatria″. Pemilihan kelima cerpen tersebut berdasarkan adanya ujaran dan deskripsi dalam teks yang dapat dikategorikan sebagai propaganda terkait dengan penggambaran superioritas perempuan Islam. Berikut ini sari dari kelima cerpen yang dipilih.

1) Cerpen ″Air Mata untuk Asiah″ menceritakan perjuangan seorang istri dari Raja Fir’aun bernama Asiah yang mempertahankan agama Islam dan tetap


(19)

22

Mahda Lupitasari, 2015

PROPAGANDA SUPERIORITAS PEREMPUAN ISLAM DALAM CERPEN ANAK KARYA NUNIK UTAMI DAN TEKNIK PENYAMPAIANNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menyembah Allah meskipun mendapat peringatan dan ancaman akan dihukum oleh suaminya.

2) Cerpen ″Bidadari yang Terluka″ menceritakan seorang perempuan bernama Nasibah yang awalnya bertugas merawat pejuang di medan perang Uhud kemudian ikutserta berperang untuk melindungi Rasulullah dan melawan pasukan Romawi.

3) Cerpen ″Durrah dan Ayahnya″ menceritakan perjuangan seorang anak perempuan bernama Durrah yang ingin tetap memeluk agama Islam dalam asuhan ayahnya yang kafir.

4) Cerpen ″Kisah dari Gua Tsur″ menceritakan perjuangan seorang perempuan bernama Asma yang gigih berjuang dalam membantu Rasulullah dan ayahnya, Abu Bakar yang sedang bersembunyi dari kejaran kaum kafir Quraisy saat melakukan hijrah.

5) Cerpen ″Putri Kesatria″ menceritakan pejuang perempuan bernama Khaulah yang tangguh dalam menghadapi pasukan Romawi untuk membela agama Islam dan membebaskan saudaranya, Dirar yang disandera pasukan Romawi.

C.Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik studi pustaka. Studi pustaka ini memuat ulasan dan analisis terhadap berbagai literatur terkait yang telah dipublikasi sebelumnya. Proses penyusunan tinjauan pustaka sendiri meliputi enam tahapan yang penting diikuti secara urut, yakni dimulai dari menentukan topik, mencari literatur terkait, mengembangkan argument, melakukan survei terhadap literatur terkait, mengkritisi literatur tersebut, dan menulis tinjauannya (Soelistyarini, 2013: 5).

1) Peneliti menentukan topik, topik yang ditentukan mengenai sastra anak, propaganda, dan superioritas perempuan.

2) Peneliti mencari literatur terkait (empiris dan teoritis) yang relevan dan bermanfaat, seperti penelitian-penelitian sebelumnya (skripsi, tesis), jurnal , juga buku-buku teori yang berhubungan dengan sastra anak beserta jenisnya, propaganda dan teknik penyampaiannya, superioritas perempuan, dan peranan perempuan Islam.


(20)

23

Mahda Lupitasari, 2015

PROPAGANDA SUPERIORITAS PEREMPUAN ISLAM DALAM CERPEN ANAK KARYA NUNIK UTAMI DAN TEKNIK PENYAMPAIANNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Peneliti mengembangkan argumen mengenai sastra anak dan propaganda, superioritas perempuan dan peranan perempuan Islam.

4) Peneliti melakukan survei terhadap literatur yang terkait untuk meninjau berbagai pustaka yang sesuai dengan penelitian.

5) Peneliti melakukan kritik terhadap literatur yang terkait untuk menilai dan menganalisis isinya, peneliti menelaah latar belakang, tujuan, masalah penelitian, metode penelitian, simpulan juga rekomendasi.

6) Peneliti menulis tinjauan pustaka dengan mengembangkan hasil analisis dan kritik terhadap berbagai literatur.

D.Teknik Pengolahan Data

Peneliti melakukan pengolahan data melalui langkah-langkah kerja berikut.

1) Peneliti membaca ke-30 cerpen yang terdapat dalam kumpulan cerpen “Kisah Muslimah Teladan For Kids” karya Nunik Utami secara berulang-ulang. 2) Peneliti mengklasifikasi data sesuai dengan hal-hal yang berkaitan dengan

penelitian. Peneliti memilih lima cerpen dengan judul ″Air Mata untuk Asiah″, ″Bidadari yang Terluka″, ″Durrah dan Ayahnya″, ″Kisah dari Gua Tsur″, dan ″Putri Kesatria″ yang di dalam teksnya terdapat ujaran dan deskripsi yang dapat dikategorikan sebagai propaganda terkait superioritas perempuan Islam.

3) Peneliti melakukan analisis struktural.

4) Peneliti mendeskripsikan penggambaran superioritas perempuan Islam dalam kelima cerpen yang dipilih.

5) Peneliti mendeskripsikan teknik propaganda superioritas perempuan Islam yang digunakan dalam kelima cerpen yang dipilih.

6) Peneliti menarik kesimpulan pada setiap hasil analisis.

7) Peneliti merumuskan simpulan dari keseluruhan analisis yang telah dilakukan.


(21)

24

Mahda Lupitasari, 2015

PROPAGANDA SUPERIORITAS PEREMPUAN ISLAM DALAM CERPEN ANAK KARYA NUNIK UTAMI DAN TEKNIK PENYAMPAIANNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E.Instrumen Penelitian

Bagan 3.1 Kerangka Berpikir Penelitian

Propaganda Superioritas Perempuan Islam dalam Cerpen Anak Karya Nunik Utami dan Teknik Penyampaiannya

Cerpen ″Air Mata untuk Asiah″, ″Bidadari yang Terluka″, ″Durrah dan Ayahnya″, ″Kisah dari Gua Tsur″, dan ″Putri Kesatria″

terdapat ujaran dan deskripsi dalam teks cerpen yang dapat dikategorikan sebagai propaganda terkait superioritas perempuan Islam

Studi pustaka mengenai sastra anak, sastra dan propaganda, superioritas perempuan, dan peranan perempuan Islam

Analisis struktur cerpen

Analisis struktural

Penggambaran superioritas perempuan Islam

Bentuk-bentuk superioritas

Propaganda superioritas perempuan Islam

Teknik propaganda Cross


(22)

25

Mahda Lupitasari, 2015

PROPAGANDA SUPERIORITAS PEREMPUAN ISLAM DALAM CERPEN ANAK KARYA NUNIK UTAMI DAN TEKNIK PENYAMPAIANNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.2 Pedoman Analisis Struktural

No. Pokok-pokok analisis Acuan analisis

1.

Aspek Sintaksis: a. Pengaluran b. Alur

a. Menganalisis bagaimana pengaluran dalam cerpen dengan mencari satuan cerita yang memberi kesan akan satuan keutuhan (sekuen). b. Menganalisis bagaimana sekuen

membentuk narasi yang disebut dengan fungsi utama dan menjadi penggerak jalan cerita.

2.

Aspek Semantik:

a. Tokoh dan penokohan b. Latar

a. Menganalisis siapa tokoh utama dan tokoh tambahan

b. Menganalisis penokohan dengan memperhatikan tindakan-tindakan tokoh

c. Menganalisis di mana berlangsungnya cerita dan kapan waktu berlangsungnya cerita

3. Penceritaan

a. Menganalisis kehadiran pencerita menurut tipenya, apakah pencerita akuan sertaan, akuan tak sertaan, diaan mahatahu, dan diaan terbatas. b. Menganalisis tipe penceritaan

menurut tipenya, mana yang merupakan wicara yang dilaporkan, wicara alihan, dan wicara yang dinarasikan.


(23)

26

Mahda Lupitasari, 2015

PROPAGANDA SUPERIORITAS PEREMPUAN ISLAM DALAM CERPEN ANAK KARYA NUNIK UTAMI DAN TEKNIK PENYAMPAIANNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.3 Pedoman Analisis Superioritas Perempuan Islam No. Pokok analisis Acuan analisis

1. Penggambaran superioritas perempuan Islam

Mendeskripsikan bentuk-bentuk superioritas perempuan Islam yang digambarkan lewat tokoh-tokoh perempuan yang terdapat dalam cerpen.

Tabel 3.4 Pedoman Analisis Propaganda Superioritas Perempuan Islam No. Pokok analisis Acuan analisis

1. Propaganda superioritas perempuan Islam

Menganalisis teknik apa saja yang digunakan pengarang untuk

menyampaikan propaganda

superioritas perempuan Islam dalam cerpen ″Air Mata untuk Asiah″, ″Bidadari yang Terluka″, ″Durrah dan Ayahnya″, ″Kisah dari Gua Tsur″, dan ″Putri Kesatria″.

F. Definisi Operasional

Untuk memperoleh gambaran yang jelas dan menghindari kesalahpahaman, maka peneliti memberikan definisi operasional sebagai berikut. 1. Propaganda

Penyebarluasan gagasan oleh pengarang untuk mempengaruhi dan mengubah sikap pembacanya.

2. Superioritas Perempuan Islam

Usaha atau perjuangan perempuan Islam untuk mencapai keunggulan dan kesempurnaan sebagai kaum muslim.


(24)

27

Mahda Lupitasari, 2015

PROPAGANDA SUPERIORITAS PEREMPUAN ISLAM DALAM CERPEN ANAK KARYA NUNIK UTAMI DAN TEKNIK PENYAMPAIANNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Cerpen Anak

Cerpen anak adalah cerpen yang dibuat untuk anak oleh orang dewasa. Cerpen salah satu jenis sastra anak berupa teks naratif yang ringkas dan mudah dimengerti.

4. Teknik Penyampaian Propaganda

Teknik adalah cara atau sistem dalam mengerjakan sesuatu. Dalam menyampaikan dan menyebarluaskan propaganda, teknik memiliki peranan penting. Untuk mengetahui bagaimana pengarang menyebarluaskan propaganda superioritas perempuan Islam dalam teks cerita digunakanlah analisis teknik penyampaian propaganda.


(25)

Mahda Lupitasari, 2015

PROPAGANDA SUPERIORITAS PEREMPUAN ISLAM DALAM CERPEN ANAK KARYA NUNIK UTAMI DAN TEKNIK PENYAMPAIANNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN

Bab ini membahas: (1) simpulan; (2) implikasi; dan (3) rekomendasi untuk penelitian selanjutnya.

A.Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan sesuai dengan judul penelitian Propaganda Superioritas Perempuan Islam dalam Cerpen Anak Karya Nunik Utami dan Teknik Penyampaiannya, peneliti akan menguraikan hasil penelitian dari tiga rumusan masalah yang diajukan.

1. Hasil analisis struktur cerpen ″Air Mata untuk Asiah″, ″Bidadari yang Terluka″, ″Durrah dan Ayahnya″, ″Kisah dari Gua Tsur″, dan ″Putri Kesatria″ karya Nunik Utami menunjukkan adanya pengaluran dan alur yang diuraikan melalui sekuen dan fungsi utama. Secara keseluruhan, pengaluran yang terdapat dalam kelima cerpen tersebut adalah linear. Tidak terdapat peristiwa ingatan yang berupa sorot balik maupun kilas balik yang diceritakan oleh pencerita. Begitu pula dengan sekuen bayangan yang tidak terdapat pada cerpen. Pencerita menceritakan rangkaian-rangkaian peristiwa secara linear. Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam pengaluran cerpen anak itu tidak berbelit-belit. Alur yang terdapat dalam kelima cerpen tersebut pun menunjukkan adanya hubungan resiprokal antar fungsi utama, artinya saling berhubungan satu sama lain. Analisis tokoh dan penokohan pada cerpen ″Air Mata untuk Asiah″, ″Bidadari yang Terluka″, ″Durrah dan Ayahnya″, ″Kisah dari Gua Tsur″, dan ″Putri Kesatria″ karya Nunik Utami dapat ditemukan tokoh utama dan tokoh tambahan. Ada lebih dari satu tokoh utama yang ditemukan dalam cerpen dan tokoh utama perempuanlah (Asiah, Nasibah, Durrah, Asma, dan Khaulah) yang berkedudukan sentral. Selanjutnya, analisis latar tempat dan latar waktu yang terdapat dalam kelima cerpen tersebut menunjukkan bahwa latar tempat di luar ruangan mendominasi peristiwa dalam cerita. Latar tempat yang dominan terdapat di luar ruangan menunjukkan bahwa tokoh utama perempuan dalam teks cerpen memiliki


(26)

141

Mahda Lupitasari, 2015

PROPAGANDA SUPERIORITAS PEREMPUAN ISLAM DALAM CERPEN ANAK KARYA NUNIK UTAMI DAN TEKNIK PENYAMPAIANNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ruang dalam publik untuk berperan sebagai pejuang yang berjuang menegakkan agama Islam sedangkan dalam penceritaannya, pengarang menggunakan latar waktu yang implisit. Hal tersebut bertujuan agar pembaca dapat berimajinasi mengenai waktu dan suasana yang dialami tokoh dalam cerita. Dilanjutkan pada analisis penceritaan untuk mengetahui kehadiran pencerita dan tipe penceritaan. Kehadiran pencerita yang dominan dalam kelima cerpen karya Nunik Utami merupakan pencerita diaan mahatahu yang berwujud pohon, pedang, manusia, gua, dan kuda jantan hitam. Bahkan pencerita pun dapat memposisikan diri sebagai tokoh akuan sertaan yang menunjukkan bahwa pencerita terlibat dalam cerita sehingga mampu menunjukkan atau mengungkapkan emosinya terhadap peristiwa atau tokoh yang disaksikannya. Selanjutnya, peneliti menemukan kekompleksitasan tipe penceritaan yang digunakan oleh pengarang untuk menuturkan ceritanya. Maksud dari kekompleksitasan adalah adanya kaitan antara tipe wicara yang satu dengan wicara yang lainnya untuk membangun sebuah cerita.

2. Hasil analisis penggambaran superioritas perempuan Islam lewat tokoh-tokoh perempuan yang terdapat dalam cerpen ″Air Mata untuk Asiah″, ″Bidadari yang Terluka″, ″Durrah dan Ayahnya″, ″Kisah dari Gua Tsur″, dan ″Putri Kesatria″ digambarkan melalui bentuk watak dan tindakannya. Watak yang digambarkan dalam tokoh Asiah, Nasibah, Durrah, Asma, dan Khaulah merupakan watak yang dimunculkan dari dalam diri untuk mencapai superioritas sebagai usaha atau perjuangan untuk mencapai keunggulan dan kesempurnaan sebagai kaum muslim dalam berjuang menegakkan agama Islam. Superioritas yang digambarkan melalui tokoh-tokoh perempuan Islam dalam kelima cerpen tersebut, yaitu berpendirian teguh, berani, penurut, tegas, tabah, gigih, peduli, cekatan, semangat, tangguh, hormat, lemah lembut, kesal, tidak mudah percaya, sabar, memiliki tekad yang kuat, beriman kepada Allah, dan rendah diri.

3. Hasil analisis teknik penyampaian propaganda menunjukkan bahwa kelima cerpen dengan judul ″Air Mata untuk Asiah″, ″Bidadari yang Terluka″, ″Durrah dan Ayahnya″, ″Kisah dari Gua Tsur″, dan ″Putri


(27)

142

Mahda Lupitasari, 2015

PROPAGANDA SUPERIORITAS PEREMPUAN ISLAM DALAM CERPEN ANAK KARYA NUNIK UTAMI DAN TEKNIK PENYAMPAIANNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kesatria″ karya Nunik Utami ditulis dengan menggunakan delapan teknik propaganda, yaitu sebutan muluk-muluk, pujian, kesaksian, umpatan, pengalihan kepada orang lain, pinjam ketenaran, pilihan antara dua ekstrem, dan penumpukan fakta. Delapan teknik propaganda tersebut mempropagandakan superioritas perempuan Islam. Dalam penyampaiannya menceritakan tokoh-tokoh perempuan Islam, pengarang banyak menggunakan teknik sebutan muluk-muluk (glittering generalities). Pengarang menyebut nama tokoh disertai wataknya bertujuan agar anak secara langsung dapat mengidentifikasi watak tokoh-tokoh dalam cerita.

B. Implikasi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana propaganda disampaikan dalam cerpen anak melalui teknik penyampaiannya. Kelima cerpen yang diteliti karya Nunik Utami ternyata mengandung propaganda mengenai superioritas perempuan Islam. Pengguna atau pembaca yang menggunakan dan membaca hasil peneliatian ini dapat mengetahui bahwa propaganda tidak hanya terkandung dalam cerpen atau karya sastra orang dewasa. Propaganda dalam cerpen anak perlu diteliti agar orang dewasa yang memberikan bacaan kepada anak dapat mengetahui gagasan pengarang yang ingin disebarluaskan kepada pembaca, khususnya anak sehingga gagasan tersebut dapat diterima serta mampu mengubah sikap pembacanya. Peneliti berharap pengguna atau pembaca dapat mengimplikasikan penelitian ini dalam pembelajaran sastra dan propaganda, khususnya sastra anak.

C. Rekomendasi

Penelitian yang dilakukan masih jauh dari kesempurnaan sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Penelitian lanjutan yang dapat dilakukan misalnya dengan memperluas objek kajian dari beragam jenis sastra anak, misalnya novel anak. Kemudian bagi peneliti yang berminat melakukan penelitian selanjutnya, diharapkan dapat mengungkap lebih jelas tujuan dan manfaat dari propaganda yang dituangkan dalam karya sastra anak dan apakah propaganda


(28)

143

Mahda Lupitasari, 2015

PROPAGANDA SUPERIORITAS PEREMPUAN ISLAM DALAM CERPEN ANAK KARYA NUNIK UTAMI DAN TEKNIK PENYAMPAIANNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

selalu ada dalam penulisan karya sastra untuk anak mengingat bahwa bacaan anak merupakan sarana pedagogi.

Peneliti pun berharap penelitian mengenai sastra anak dan propaganda dapat dilanjuti oleh peneliti lainnya, yakni untuk memperoleh hasil kajian yang lebih sempurna dan bertambah bagi perkembangan ilmu khususnya khazanah sastra anak Indonesia.


(29)

Mahda Lupitasari, 2015

PROPAGANDA SUPERIORITAS PEREMPUAN ISLAM DALAM CERPEN ANAK KARYA NUNIK UTAMI DAN TEKNIK PENYAMPAIANNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Admin. (2015). Pengertian cerpen dan cerpen anak. [Online]. Diakses dari: http://pendef.com/pengertian-cerpen-dan-cerpen-anak

Akun. (2003). Propaganda superioritas perempuan versus ideologi pembawahan posisi perempuan dalam film Woman On Top. (Tesis). Universitas Indonesia.

Anggreani, V. (2014). Superioritas Wanita dalam Drama Jepang “Seigi No

Mikata” Suatu Cerminan Dampak Perubahan Keluarga Jepang dari

Sistem Ie Ke Kazoku”. Jurnal: Universitas Indonesia.

Citraningtyas,C.E. (2015).Sastra anak edutainment dengan catatan. [Online]. Diakses dari:

http://www.academia.edu/816363/Sastra_Anak_Edutainment_dengan_Cat atan

Engineer, Asghar Ali. (2003). Pembebasan perempuan. Yogyakarta: LKiS.

Hall, L. & Lindzey, G. (1993). Teori-teori psikodinamik (klinis) alih bahasa Supratiknya. Yogyakarta: Kanisius.

Halimah. (2012). Pembelajaran apresiasi cerpen. [Online]. Diakses dari:

http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_I

NDONESIA/198104252005012-HALIMAH/Pembelajaran_Apresiasi_Cerpen.pdf

Indriani, S.D. (2008). Propaganda superioritas perempuan dalam novel seri Huanzhu Gege. (Skripsi). Universitas Indonesia.

Lestari, M. (2006). Superioritas Wanita dalam Kumpulan Novelet Dorodasih Karya Iman Budi Santosa. Jurnal. UNESA.

Luxemburg, Bal M., & Westeinjn, G.W. (1992). Pengantar ilmu sastra. Jakarta: PT. Gramedia.

Nasif, F.U. (2001). Menggugat sejarah perempuan: mewujudkan idealisme gender sesuai tuntunan Islam. Jakarta: Cendekia Sentra Muslim.

Nurgiyantoro, B. (2000). Teori pengkajian fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada Universitas Press.

Puryanto, E. (2008). Konsumsi Anak dalam Teks Sastra di Sekolah. Konferensi Internasional Kesusastraan XIX HISKI (hlm. 2). Malang

Rahmat, H. (2006). Peranan dan perkembangan sastera kanak-kanak. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.


(30)

Mahda Lupitasari, 2015

PROPAGANDA SUPERIORITAS PEREMPUAN ISLAM DALAM CERPEN ANAK KARYA NUNIK UTAMI DAN TEKNIK PENYAMPAIANNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ratna, K.N. (2008). Teori, metode, dan teknik penelitian sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Resmini, N. (2014). Sastra anak dan pengajarannya. [Online]. Diakses dari: http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_I

NDONESIA/196711031993032-NOVI_RESMINI/SASTRA_ANAK_DAN_PENGAJARANNYA.pdf Santoso, H. (2015). Upaya mengatasi Kecanduan Anak dalam menonton Televisi

melalui Penyediaan Perpustakaan Keluarga. Jurnal. Universitas Negeri Malang

Sarumpaet, R.K.T. (2010). Pedoman penelitian sastra anak edisi revisi. Jakarta: Pusat Bahasa Kementerian Pendidikan Nasional.

Stanton, R. (2007). Teori fiksi (diterjemahkan oleh Sugihastuti dan Rossi Abi Al Irsyad). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sugihastuti. (1996). Serba-serbi cerita anak-anak. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Suharianto. (2005). Dasar-dasar teori sastra. Surakarta: Widya Duta.

Sumiyadi. (2015). Sastra Pendidikan dan Pendidikan Sastra. [Online]. Diakses dari:

http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_I

NDONESIA/196603201991031-SUMIYADI/SUMIYADI/SASTRA_PENDIDIKAN_DAN_PENDIDIKA N_SASTRA.pdf

Teeuw, A. (1983). Sastra dan ilmu sastra: pengantar teori sastra. Jakarta: Pustaka Jaya.

Titien, D.S. (2015). Pedoman penyusunan tinjauan pustaka dalam penelitian dan penulisan ilmiah. [Online]. Diakses dari:

http://www.academia.edu/7304163/Pedoman_Penyusunan_Tinjauan_Pusta ka_dalam_Penelitian_dan_Penulisan_Ilmiah

Todorov, T.(1985). Tata sastra. Jakarta: Penerbit Jembatan.

Trimansyah, B. (1999). Fenomena intrinsik cerita anak Indonesia kontemporer dunia sastra yang terpinggirkan. Bandung: Nuansa.

Wasono, S. (2007). Sastra propaganda. Jakarta: Wedatama Widya Sastra.

Wildan, S. (2009). Kedudukan dan peran perempuan sebagai istri dalam masyarakat keraton Yogyakarta Hadiningrat (studi pertautan hukum adat dan hukum Islam). (Skripsi). Yogyakarta: Universitas Negeri Islam Sunan Kalijaga.


(31)

Mahda Lupitasari, 2015

PROPAGANDA SUPERIORITAS PEREMPUAN ISLAM DALAM CERPEN ANAK KARYA NUNIK UTAMI DAN TEKNIK PENYAMPAIANNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Zaimar, O.K.S. (1990). Menelusuri makna ziarah karya Iwan Simatupang.


(1)

141

Mahda Lupitasari, 2015

PROPAGANDA SUPERIORITAS PEREMPUAN ISLAM DALAM CERPEN ANAK KARYA NUNIK UTAMI DAN TEKNIK PENYAMPAIANNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ruang dalam publik untuk berperan sebagai pejuang yang berjuang menegakkan agama Islam sedangkan dalam penceritaannya, pengarang menggunakan latar waktu yang implisit. Hal tersebut bertujuan agar pembaca dapat berimajinasi mengenai waktu dan suasana yang dialami tokoh dalam cerita. Dilanjutkan pada analisis penceritaan untuk mengetahui kehadiran pencerita dan tipe penceritaan. Kehadiran pencerita yang dominan dalam kelima cerpen karya Nunik Utami merupakan pencerita diaan mahatahu yang berwujud pohon, pedang, manusia, gua, dan kuda jantan hitam. Bahkan pencerita pun dapat memposisikan diri sebagai tokoh akuan sertaan yang menunjukkan bahwa pencerita terlibat dalam cerita sehingga mampu menunjukkan atau mengungkapkan emosinya terhadap peristiwa atau tokoh yang disaksikannya. Selanjutnya, peneliti menemukan kekompleksitasan tipe penceritaan yang digunakan oleh pengarang untuk menuturkan ceritanya. Maksud dari kekompleksitasan adalah adanya kaitan antara tipe wicara yang satu dengan wicara yang lainnya untuk membangun sebuah cerita.

2. Hasil analisis penggambaran superioritas perempuan Islam lewat tokoh-tokoh perempuan yang terdapat dalam cerpen ″Air Mata untuk Asiah″, ″Bidadari yang Terluka″, ″Durrah dan Ayahnya″, ″Kisah dari Gua Tsur″, dan ″Putri Kesatria″ digambarkan melalui bentuk watak dan tindakannya. Watak yang digambarkan dalam tokoh Asiah, Nasibah, Durrah, Asma, dan Khaulah merupakan watak yang dimunculkan dari dalam diri untuk mencapai superioritas sebagai usaha atau perjuangan untuk mencapai keunggulan dan kesempurnaan sebagai kaum muslim dalam berjuang menegakkan agama Islam. Superioritas yang digambarkan melalui tokoh-tokoh perempuan Islam dalam kelima cerpen tersebut, yaitu berpendirian teguh, berani, penurut, tegas, tabah, gigih, peduli, cekatan, semangat, tangguh, hormat, lemah lembut, kesal, tidak mudah percaya, sabar, memiliki tekad yang kuat, beriman kepada Allah, dan rendah diri.

3. Hasil analisis teknik penyampaian propaganda menunjukkan bahwa kelima cerpen dengan judul ″Air Mata untuk Asiah″, ″Bidadari yang Terluka″, ″Durrah dan Ayahnya″, ″Kisah dari Gua Tsur″, dan ″Putri


(2)

142

Mahda Lupitasari, 2015

PROPAGANDA SUPERIORITAS PEREMPUAN ISLAM DALAM CERPEN ANAK KARYA NUNIK UTAMI DAN TEKNIK PENYAMPAIANNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kesatria″ karya Nunik Utami ditulis dengan menggunakan delapan teknik propaganda, yaitu sebutan muluk-muluk, pujian, kesaksian, umpatan, pengalihan kepada orang lain, pinjam ketenaran, pilihan antara dua ekstrem, dan penumpukan fakta. Delapan teknik propaganda tersebut mempropagandakan superioritas perempuan Islam. Dalam penyampaiannya menceritakan tokoh-tokoh perempuan Islam, pengarang banyak menggunakan teknik sebutan muluk-muluk (glittering generalities). Pengarang menyebut nama tokoh disertai wataknya bertujuan agar anak secara langsung dapat mengidentifikasi watak tokoh-tokoh dalam cerita.

B. Implikasi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana propaganda disampaikan dalam cerpen anak melalui teknik penyampaiannya. Kelima cerpen yang diteliti karya Nunik Utami ternyata mengandung propaganda mengenai superioritas perempuan Islam. Pengguna atau pembaca yang menggunakan dan membaca hasil peneliatian ini dapat mengetahui bahwa propaganda tidak hanya terkandung dalam cerpen atau karya sastra orang dewasa. Propaganda dalam cerpen anak perlu diteliti agar orang dewasa yang memberikan bacaan kepada anak dapat mengetahui gagasan pengarang yang ingin disebarluaskan kepada pembaca, khususnya anak sehingga gagasan tersebut dapat diterima serta mampu mengubah sikap pembacanya. Peneliti berharap pengguna atau pembaca dapat mengimplikasikan penelitian ini dalam pembelajaran sastra dan propaganda, khususnya sastra anak.

C. Rekomendasi

Penelitian yang dilakukan masih jauh dari kesempurnaan sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Penelitian lanjutan yang dapat dilakukan misalnya dengan memperluas objek kajian dari beragam jenis sastra anak, misalnya novel anak. Kemudian bagi peneliti yang berminat melakukan penelitian selanjutnya, diharapkan dapat mengungkap lebih jelas tujuan dan manfaat dari propaganda yang dituangkan dalam karya sastra anak dan apakah propaganda


(3)

143

Mahda Lupitasari, 2015

PROPAGANDA SUPERIORITAS PEREMPUAN ISLAM DALAM CERPEN ANAK KARYA NUNIK UTAMI DAN TEKNIK PENYAMPAIANNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

selalu ada dalam penulisan karya sastra untuk anak mengingat bahwa bacaan anak merupakan sarana pedagogi.

Peneliti pun berharap penelitian mengenai sastra anak dan propaganda dapat dilanjuti oleh peneliti lainnya, yakni untuk memperoleh hasil kajian yang lebih sempurna dan bertambah bagi perkembangan ilmu khususnya khazanah sastra anak Indonesia.


(4)

Mahda Lupitasari, 2015

PROPAGANDA SUPERIORITAS PEREMPUAN ISLAM DALAM CERPEN ANAK KARYA NUNIK UTAMI DAN TEKNIK PENYAMPAIANNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Admin. (2015). Pengertian cerpen dan cerpen anak. [Online]. Diakses dari: http://pendef.com/pengertian-cerpen-dan-cerpen-anak

Akun. (2003). Propaganda superioritas perempuan versus ideologi pembawahan posisi perempuan dalam film Woman On Top. (Tesis). Universitas Indonesia.

Anggreani, V. (2014). Superioritas Wanita dalam Drama Jepang “Seigi No

Mikata” Suatu Cerminan Dampak Perubahan Keluarga Jepang dari

Sistem Ie Ke Kazoku”. Jurnal: Universitas Indonesia.

Citraningtyas,C.E. (2015).Sastra anak edutainment dengan catatan. [Online]. Diakses dari:

http://www.academia.edu/816363/Sastra_Anak_Edutainment_dengan_Cat atan

Engineer, Asghar Ali. (2003). Pembebasan perempuan. Yogyakarta: LKiS.

Hall, L. & Lindzey, G. (1993). Teori-teori psikodinamik (klinis) alih bahasa Supratiknya. Yogyakarta: Kanisius.

Halimah. (2012). Pembelajaran apresiasi cerpen. [Online]. Diakses dari:

http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_I

NDONESIA/198104252005012-HALIMAH/Pembelajaran_Apresiasi_Cerpen.pdf

Indriani, S.D. (2008). Propaganda superioritas perempuan dalam novel seri Huanzhu Gege. (Skripsi). Universitas Indonesia.

Lestari, M. (2006). Superioritas Wanita dalam Kumpulan Novelet Dorodasih Karya Iman Budi Santosa. Jurnal. UNESA.

Luxemburg, Bal M., & Westeinjn, G.W. (1992). Pengantar ilmu sastra. Jakarta: PT. Gramedia.

Nasif, F.U. (2001). Menggugat sejarah perempuan: mewujudkan idealisme gender sesuai tuntunan Islam. Jakarta: Cendekia Sentra Muslim.

Nurgiyantoro, B. (2000). Teori pengkajian fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada Universitas Press.

Puryanto, E. (2008). Konsumsi Anak dalam Teks Sastra di Sekolah. Konferensi Internasional Kesusastraan XIX HISKI (hlm. 2). Malang

Rahmat, H. (2006). Peranan dan perkembangan sastera kanak-kanak. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.


(5)

Mahda Lupitasari, 2015

PROPAGANDA SUPERIORITAS PEREMPUAN ISLAM DALAM CERPEN ANAK KARYA NUNIK UTAMI DAN TEKNIK PENYAMPAIANNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ratna, K.N. (2008). Teori, metode, dan teknik penelitian sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Resmini, N. (2014). Sastra anak dan pengajarannya. [Online]. Diakses dari: http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_I

NDONESIA/196711031993032-NOVI_RESMINI/SASTRA_ANAK_DAN_PENGAJARANNYA.pdf Santoso, H. (2015). Upaya mengatasi Kecanduan Anak dalam menonton Televisi

melalui Penyediaan Perpustakaan Keluarga. Jurnal. Universitas Negeri Malang

Sarumpaet, R.K.T. (2010). Pedoman penelitian sastra anak edisi revisi. Jakarta: Pusat Bahasa Kementerian Pendidikan Nasional.

Stanton, R. (2007). Teori fiksi (diterjemahkan oleh Sugihastuti dan Rossi Abi Al Irsyad). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sugihastuti. (1996). Serba-serbi cerita anak-anak. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Suharianto. (2005). Dasar-dasar teori sastra. Surakarta: Widya Duta.

Sumiyadi. (2015). Sastra Pendidikan dan Pendidikan Sastra. [Online]. Diakses dari:

http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_I

NDONESIA/196603201991031-SUMIYADI/SUMIYADI/SASTRA_PENDIDIKAN_DAN_PENDIDIKA N_SASTRA.pdf

Teeuw, A. (1983). Sastra dan ilmu sastra: pengantar teori sastra. Jakarta: Pustaka Jaya.

Titien, D.S. (2015). Pedoman penyusunan tinjauan pustaka dalam penelitian dan penulisan ilmiah. [Online]. Diakses dari:

http://www.academia.edu/7304163/Pedoman_Penyusunan_Tinjauan_Pusta ka_dalam_Penelitian_dan_Penulisan_Ilmiah

Todorov, T.(1985). Tata sastra. Jakarta: Penerbit Jembatan.

Trimansyah, B. (1999). Fenomena intrinsik cerita anak Indonesia kontemporer dunia sastra yang terpinggirkan. Bandung: Nuansa.

Wasono, S. (2007). Sastra propaganda. Jakarta: Wedatama Widya Sastra.

Wildan, S. (2009). Kedudukan dan peran perempuan sebagai istri dalam masyarakat keraton Yogyakarta Hadiningrat (studi pertautan hukum adat dan hukum Islam). (Skripsi). Yogyakarta: Universitas Negeri Islam Sunan Kalijaga.


(6)

Mahda Lupitasari, 2015

PROPAGANDA SUPERIORITAS PEREMPUAN ISLAM DALAM CERPEN ANAK KARYA NUNIK UTAMI DAN TEKNIK PENYAMPAIANNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Zaimar, O.K.S. (1990). Menelusuri makna ziarah karya Iwan Simatupang.