HUBUNGAN MOTIVASI MENGIKUTI KURSUS TATA RIAS DENGAN PENGUASAAN PERAWATAN WAJAH (FACIAL) PADA PESERTA KURSUS DI TONYS SALON MEDAN.
HUBUNGAN MOTIVASI MENGIKUTI KURSUS TATA RIAS DENGAN
PENGUASAAN PERAWATAN WAJAH (FACIAL) PADA
PESERTA KURSUS DI TONYS SALON MEDAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH:
HJ. HASLEINI LUBIS NIM 508343013
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS
JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
(2)
(3)
(4)
4
HJ. HASLEINI LUBIS NIM 508343013
Program Studi Pendidikan Tata Rias Prgram S1 Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan
Disetujui Untuk Memenuhi Syarat Mengadakan Seminar Proposal
Medan, 27 Juni 2012 Dosen Pembimbing
Dra. Nurmaya Napitu, M.Si. NIP 195510011979032001
(5)
ABSTRAK
Hj. HASLAINI LUBIS, NIM: 508343013. HUBUNGAN MOTIVASI
MENGIKUTI KURSUS TATA RIAS DENGAN PENGUASAAN
PERAWATAN WAJAH (FACIAL) PADA PESERTA KURSUS DI PLS TONY’S SALON MEDAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Untuk mengetahui tingkat kecendrungan motivasi mengikuti kursus di Tonys Salon Medan .2. Untuk mengetahui tingkat kecendrungan penguasaan perawatan wajah (facial) peserta kursus di Tonys salon Medan. 3. Untuk mempelajari bagaimana hubungan antara motivasi mengikuti kursus tata rias dengan kemampuan perawatan wajah (facial) pada peserta kursus di Salon Tonys Medan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Agustus 2012. Lokasi penelitian Tony’s Salon Medan. Populasi dalam penelitin ini adalah seluruh peserta kursus tahun 2012, program perawatan kulit wajah (Facial) dengan jumlah 40 orang. Penentuan sampel dengan cara total sampling, sehingga jumlah sampel penelitian 40 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah Tes motivasi mengikuti kursusdan angket penguasaan perawatan wajah (Facial) data menggunakan- deskriptif, persyaratan analisis dengan uji normalitas, uji linieritas, uji hipotesis dengan korelasi product moment.
Berdasarkan hasil penelitian uji kecenderungan penguasaan teori perawatan kulit wajah 48,53 % termasuk dalam kategori cenderung cukup dan hasil motivasi mengikuti kursus 100 % termasuk dalam kategori cenderung cukup. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara penguasaan teori perawatan kulit wajah dengan motivasi mengikuti kursus , dengan nilai rhitung = 0,48> rtabel = 0,25 pada taraf signifikan 5%. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi penguasaan teori perawatan kulit wajah maka motivasi mengikuti kursus siswa semakin tinggi. Dalam persyaratan analisis, dilakukan uji normalitas dengan uji linearitas. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan chi- kuadrat pada taraf signifikansi 5 % dan db= 5, diperoleh penguasaan teori perawatan kulit wajah dan motivasi mengikuti kursus X2 hitung <X2 tabel adalah 8,76 < 11,07 dan 4,1 < 11,07. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi masing- masing variabel penelitian adalah berdistribusi normal. Sedangkan uji linearitas dan uji keberartian persamaan regresi, untuk persamaan regresi Y dan X diperoleh persamaan P = 118,28 + 0,19 X mempunyai hubungan yang linear pada taraf signifikansi 5 % sebab untuk uji linear F hitung < F tabel (-3,12 < 2,00).
Untuk uji hipotesis yang menyatakan "terdapat hubungan motivasi mengikuti kursus dengan penguasaan perawatan wajah digunakan analisis korelasi product moment. Dari analisis diperoleh koefisien rxy = 0,48 dan dikonsultasikan dengan rtabel 5 % = 0,25 harga rhitung > rtabel atau 0,48 > 0,25. Jadi dapat
(6)
ABSTRACT
Hj. HASLAINI LUBIS, NIM: 508343013. MOTIVATION COURSE FOLLOWING PROCEDURES RELATED TO CONTROL
MAINTENANCE FACE (FACIAL) ON PARTICIPANTS IN THE COURSE PLS TONY'S SALON MEDAN
This study aims to determine: 1. To determine the level of motivation trends follow a course at Tonys Salon Medan .2. To determine the level of mastery trends facials (facial) course participants at the Tonys salon Medan. 3. To learn how the relationship between motivation and follow-up course to the ability facials (facial) at Salon Tonys course participants in Medan . The research was conducted in July 2012 to August 2012. Tony's Salon Location Medan research. Population in this research is all the course participants are in 2012, the program of facial skin care (Facial) by the number of 40 people. Determination of the total sample by sampling, so the number of sample 40. The instruments used to collect data was a questionnaire test mastery motivation follow kursusdan facials (facial) data-descriptive uses, requirements analysis to test for normality, linearity test, hypothesis testing product moment correlation.
Based on the test results trend mastery of facial skin care theory 48.53% fall into this category tend to be enough motivation to follow the course and results of 100% fall into this category tend to be pretty. The analysis shows that there is a correlation between mastery of facial skin care theory of motivation on the course, with the value rh = 0.48> = 0.25 rtable the significant level of 5%. Based
on these results it can be concluded that the higher the theoretical mastery of facial skin care students the motivation to follow a course higher. In terms of analysis, the normality test with linearity test. Test for normality in this study using the chi-square test at significance level of 5% and db = 5, obtained mastery theory of facial skin care and motivation to follow a course count X2 <X2 ttable is 8.76 <11.07 and 4.1 <11.07 . It can be concluded that the
distribution of each variable is normally distributed research. While the linearity test and test the significance of regression equation, the regression equation for Y and X obtained equation P = 118.28 + 0.19 X has a linear relationship at 5% significance level to test for linear F count <F table (-3.12 <2.00). To test the hypothesis that "there is a link on the course with a mastery motivational facial product moment correlation analysis was used. From the analysis of the obtained coefficients rxy = 0.48 and consulted with rtabel 5% = 0.25 price rhitung> rtabel or 0.48> 0 , 25. So it can be concluded that there is a positive hipotesis is acceptable.
(7)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Medan,-dengan judul " HUBUNGAN MOTIVASI MENGIKUTI KURSUS TATA RIAS DENGAN PENGUASAAN PERAWATAN WAJAH (FACIAL)
PADA PESERTA KURSUS DI TONY’S SALON MEDAN
Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak menemukan rintangan dan hambatan, namun dengan usaha yang maksimal sesuai dengan kemampuan penulis dan bantuan dari berbagai pihak, penulis akhirnya dapat menyelesaikannya. Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar - besarnya kepada :
1. Bapak Prof Dr. Abdul Hamid K. M.Pd. selaku Dekan Fakultas Teknik UNIMED.
2. Ibu Nurmaya Napitu, M. Si sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis.
3. Ibu Dra. Lelly Fridiarty, M.Pd. sebagai Ketua, Jurusan PKK,
4. Dra. Marnala Tobing, M.Pd , Dra. Nurhayati Tanjung, M.Pd dan Dra. Dwi Diar Estelita, M.Pd selaku dosen dan yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan demi kebaikan skripsi ini.
5. Bapak / Ibu dosen di lingkungan UNIMED, khususnya di Prodi Pendidikan Tata Rias Fakultas Teknik, yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama perkuliahan.
(8)
3
6. Ibu Hj. Tony Siti Namira, selaku Pemilik Tony Salon Daerah telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan uji coba instrumen penelitian di Pls Tony’s Salon.
7. Ibu Dadek selaku tutor di PLS Tony’s Salon yang telah membantu penulis selama melaksanakan penelitian di Medan
8. Khususnya penulis ucapkan terima kasih kepada suami tercinta dan anak menantu dan cucu yang mendampingi penulis dan memberikan semangat selama penulis menjalani pendidikan sehingga dapat menyelesaikan study ini, Adik-Adik saya tercinta serta saudara-saudaraku yang telah memberikan dukungannya.
9. Teman seangkatan 2008 Prodi Tata Rias dan yang telah banyak membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
Semoga Allah SWT dapat membalas semua kebaikan yang penulis dapatkan baik waktu mengalami kesulitan maupun rintangan berupa aural dan pahala di akhirat kelak. Amin.
Medan, September 2012 Penulis
(9)
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACTS ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR TABEL ... i
BAB 1: PENDAHULUAN ... 1
A. Konsep Pengantar ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Pembatasan Masalah ... 5
D. Rumusan Masalah ... 6
E. Tujuan Penelitian ... 6
F. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II LANDASAN TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 8
A. Landasan Teoritis ... 8
1. Penguasaan Perawatan Wajah (Facial) ... 8
2.1. Pengertian Penguasaan ... 8
1. Kulit wajah ... 8
A. Struktur Kulit ... 8
1. Kulit Ari (epidermis) ... 9
(10)
3. Jaringan penyambung (jaringan ikat
bawah kulit ... 13
2. Pengertian Perawatan Kulit Wajah (Facial) ... 17
a. Ciri-Ciri Kulit ... 17
b. Tujuan perawatan kulit wajah (facial) ... 17
c. Manfaat perawatan kulit wajah (Facial) ... 17
d. Prosedur Perawatan Kulit wajah ... 18
3. Prosedur Perawatan Wajah ... 23
2.2. Alat, Bahan, Lenan & Kosmetik Yang Digunakan Dalam Perawatan Wajah ... 49
2.2.1. Alat yang Digunakan: ... 41
2.2.2. Lenan Untuk Perawatan wajah ... 50
2.2.3. Kosmetik Untuk perawatan wajah (facial) 51
2. Motivasi Mengikuti Kursus Tata Rias ... 52
a. Pengertian Motivasi ... 52
b. Motivasi Belajar Melalui Kursus ... 55
c. Kursus Tata Rias ... 57
d. Konsep PLSM ... 58
3. Sejarah Singkat Tonny’s Salon ... 60
B. Kerangka Konseptual ... 62
C. Hipotesis Penelitian ... 63
(11)
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN ... 64
A. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 64
B. Populasi Dan Sampel ... 64
A. Populasi ... 64
B. Sampel ... 64
C. Variabel dan Defenisi Operasional Penelitian ... 64
D. Teknik Pengumpulan Data ... 65
E. Instrumen Penelitian ... 66
F. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 68
G. Teknik Analisis Data ... 70
1. Uji Persyaratan Analisis ... 72
2. Uji Linearitas ... 73
3. Deskriftif Data ... 74
4. Uji Hipotesis ... 75
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 77
A. Hasil Penelitian ... 77
B. Uji Kecenderungan Data Penelitian ... 80
C. Uji Persyaratan Analisis ... 81
D. Pengujian Hipotesis... 83
E. Pembahasan Penelitian ... 84
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 86
A. Kesimpulan ... 86
B. Saran ... 86
(12)
LAMPIRAN ... 89-139
(13)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Lapisan-lapisan kulit Gambar 2 Jenis kulit kering Gambar 3. Jenis kulit kombinasi
Gambar 4. Urutan Pengolesan Krim Pembersih pada Wajah Gambar 5. Gerak Pembersihan Wajah
Gambar 6. Contoh 2 Metode Teknik Pemijatan Effleurage di bagian Kening
Gambar 7. Teknik Pemijatan Effleurage Di Daerah Kening, Pipi, Leher dan Bahu
Gambar 8. Teknik Pemijatan Petrisage pada Bagian Muka/Wajah Gambar 9. Pemijatan (Petrisage) di Bagian Muka (Dagu) dan Pundak Gambar 10. Teknik Friction pada Pernyatan di Daerah Pipi, Dagu,
Leher dan Dada
Gambar 11. Teknik Tapotage pada Wajah
Gambar 12. Teknik Tapotage pada Daerah di Bawah Dagu Gambar 13. Berbagai Pola Pembuatan Vibration
(14)
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah suatu usaha untuk meningkatkan sumberdaya manusia. Pendidikan terbagi atas pendidikan formal, informal. Lembaga pendidikan yang mengeluarkan ijazah sesuai dengan tingkat lembaga pendidikan mulai dari SD, SLTP, SLTA hingga Perguruan Tinggi disebut dengan pendidikan formal; pendidikan informal adalah lembaga pendidikan yang mengelola pembelajaran di berbagai bidang spesialisasi seperti kursus-kursus, sedang pendidikan non formal adalah dalam keluarga atau mayarakat lingkungan seseorang. Pada pendidikan informal jenjang pendidikan yang dikelola tidak selalu sama, tergantung jenis materi dan waktu yang ditentukan.
Salah satu pendidikan yang termasuk dalam pendidikan informal adalah kursus seperti Pendidikan Luar Sekolah Masyarakat (PLSM) yang juga diakui oleh pemerintah, lengkap dengan kurikulum dan ujian yang bersifat nasional bagi setiap lulusan. Salah satu PLSM yang sudah tidak asing lagi adalah Kursus Tata Rias, yang membidangi mata ajar antara lain Tata Rias Wajah, Tata Rias Pengantin, dan Tata Rias Wajah (facial) . Peningkatan sumberdaya manusia diupayakan melalui pendidikan yang berkualitas baik yang akan dilakukan di jalur pendidikan PLSM maupun luar PLSM, seperti diatur dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional bahwa pendidikan adalah usaha sadar yang terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
(15)
kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.
Setiap kegiatan pembelajaran idealnya dilakukan tuntas seperti mengikuti kursus tata rias dimaksud, karena hal ini akan mempengaruhi kompetensi hasil belajar yang diperoleh. Lulusan kursus tata rias juga diharapkan dapat menjadi modal para peserta untuk memasuki pasar kerja, misalnya membuka usaha salon atau bekerja di salon kecantikan. Tonys salon salah satu salon yang mengelola kursus tata rias selama 28 tahun, dan sejak tahun 1996 hingga sekarang sudah diakreditasi oleh Dinas Pendidikan Sumatera Utara subdis Pendidikan Luar Sekolah (PLS) melaksanakan Uji Kompetensi mandiri. Dengan kondisi ini sebenarnya sudah layak lulusan kursus dari Tonys salon memiliki kompetensi yang tidak perlu diragukan lagi. Namun dari data lulusan yang ada masih banyak peserta kursus yang sudah lulus belum masuk pasar kerja. Hal ini tentu merupakan masalah yang perlu mendapat perhatian, karena tidak sesuai dengan tujuan dilakukannya program pemerintah ini. Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel di bawah ini.
Tabel 1.1. Kondisi Pekerjaan Lulusan Kursus Tonys Salon Medan
No Tahun Jumlah Peserta
Lulus/ tidak Lulus
Jenis Pekerjaan BukaUsaha
Salon
Bekerja di Salon
Lain-lain Jumlah
1 2008 Lulus 4 20 15 39
Tidak Lulus - 5 6 11
2. 2009 Lulus 2 10 10 22
Tidak Lulus - 7 5 12
3. 2010 Lulus 2 8 20 30
Tidak Lulus - 3 8 11
4. 2011 Lulus 1 8 18 27
Tidak Lulus - 5 9 14
(16)
3
Banyak faktor yang menyebabkan peserta tidak memanfaatkan keterampilan yang telah dimiliki serta tidak dapat menyelesaikan proses belajarnya dalam mengikuti kursus tata rias antara lain minat, bakat, ekonomi, motivasi yang dimiliki dan lain-lain. Faktor motivasi ini cukup penting, mengingat motivasi merupakan bagian yang turut menentukan keberhasilan seseorang. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Sudirman (2001) yang menyatakan bahwa seseorang akan berhasil dalam pelatihan kalau pada dirinya sendiri ada keinginan untuk belajar. Hal senada juga diungkapkan oleh Oemar Hamalik (2001) bahwa motivasi menentukan tingkat berhasil atau gagalnya perbuatan belajar murid. Belajar tanpa adanya motivasi kiranya sulit untuk berhasil.
Dari kumpulan awal dan selama mengikuti pra penelitian di Tony’s Salon, penulis mewawancarai para peserta langsung tentang motivasi mereka mengikuti kursus sungguh beragam seperti untuk modal pengetahuan membuka usaha salon, supaya dapat menambah penghasilan, untuk dimanfaatkan untuk merawat wajah sendiri dan bahkan ada yang mengisi waktu luang.
Selanjutnya para peserta pada umumnya suka atau senang merawat wajah sendiri hanya sebagian kecil yang tidak sering merawat wajah, kemudian untuk waktu belajar di Tony;s salon mereka merasa sungkan karena sebagian ibu rumah tangga dan lainya, karena beban biaya ekonomi yang tinggi.
Melihat data tabel 1.1 maka penulis melihat bahwa lulusan belum mencapai tujuan mengikuti kursus yang optimal karena tidak menggunakan ketrampilan yang dimiliki untuk bekerja, bahkan tidak menyelesaikan kursus
(17)
jumlah yang tidak lulus tinggi. Salah satu faktor penyebabnya tingginya ketidaklulusan ini adalah tingkat penguasaan materi tata rias termasuk perawatan wajah (facial) kurang di mana dalam bidang kecantikan materi ini tergolong materi dasar yang harus dikuasai peserta jika nanti bekerja di bidang salon kecantikan. Hal ini mengingat tingkat penguasaan yang rendah tentu sering menjadi kendala kurang percaya diri dalam membuka usaha yang tergambar pada tabel di atas hanya sebahagian kecil yang lulus membuka usaha salon.
Usaha salon ini merupakan usaha yang cukup potensial bagi masyarakat terutama di perkotaan seperti kota Medan, di mana sudah menjadi kebutuhan untuk merawat diri dan penampilan diri yang menarik/cantik meningkat. Belum lagi sebagai kota besar meningkatknya kegiatan yang memerlukan penampilan secara khusus. Jadi dengan tujuan yang tidak tercapai ini diduga ada hubungannya dengan motivasi yang dimiliki dalam mengikuti kursus. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini dengan judul:
”Hubungan Motivasi Mengikuti Kursus Tata Rias Dengan Penguasaan Perawatan
Wajah (Facial) pada peserta kursus di Tonys Salon Medan”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan identifikasi masalah sebagai berikut:
1. Apakah lulusan kursus tata rias di Tonys salon Medan sudah siap membuka usaha salon?
2. Mengapa lulusan kursus tata rias di Tonys salon Medan masih banyak yang tidak bekerja di bidang salon?
(18)
5
3. Apa penyebab peserta kursus tata rias tidak menyelesaikan kursusnya di Tonys salon Medan?
4. Apa motivasi peserta untuk mengikuti kursus di Tonys salon Medan? 5. Sejauh manakah motivasi peserta mengikuti kursus di Tonys salon
Medan?
6. Bagaimanakah tingkat penguasaan perawatan wajah (facial) yang dimiliki peserta kursus di Tonys salon Medan?
7. Apakah terdapat hubungan antara motivasi mengikuti kursus dengan penguasan perawatan wajah (facial) pada peserta kursus di Tonys salon Medan?
C. Pembatasan Masalah
Sehubungan dengan luasnya cakupan masalah yang berkaita ndengan pengguasaan perawatan wajah terhadap motivasi mengikuti kursus tata rias ini, serta terbatasnya kemampuan dari penelitia maka ditetapkan batasan masalah yang akan diteliti .
Agar masalah yang diteliti lebih terarahkan, dan hasil yang di dapat sesuai dengan yang diharapkan, perlu diadakan pembatasan masalah. Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah motivasi mengikuti kursus tata rias dengan penguasaan perawatan wajah yang tidak bermasalah
1. Motivasi mengikuti kursus Tata rias yang digunakan untuk perawtan wajah dan kulit
2. Penguasaan perawatan wajah di tonys salon
3. Hubungan motivasi mengikuti kursus tata rias dengan penguasaan perawatan wajah pada peserta kursus
(19)
D. Rumusan Masalah
Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini berdasarkan batasan masalah diatas maka yang menjadi rumusan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah tingkat motivasi peserta mengikuti kursus tata rias di Tonys salon Medan?
2. Bagaimanah tingkat penguasaan perawatan wajah (facial) peseta kursus di Tonys salon Medan?
3. Apa terdapat hubungan antara motivasi mengikuti kursus dengan penguasan perawatan wajah (facial) pada peserta kursus di Tonys salon Medan
E. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui tingkat kecendrungan motivasi mengikuti kursus di Tonys Salon Medan .
2. Untuk mengetahui tingkat kecendrungan penguasaan perawatan wajah (facial) peserta kursus di Tonys salon Medan.
3. Untuk mempelajari bagaimana hubungan antara motivasi mengikuti kursus tata rias dengan kemampuan perawatan wajah (facial) pada peserta kursus di Salon Tonys Medan.
F. Manfaat Penelitian
a. Bagi penulis
(20)
7
1. Sebagai syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan program studi tata rias di jurusan PKK- FT- Unmed Medan.
2. Sebagai rintisan sumbangsih penulis pada Tonys salon untuk meningkatkan kompetensi dan proses belajar mengajar bagi peserta kursus tata rias.
3. Bahan referensi tulisan pada penulis lain yang tertarik pada bidang yang relevan dengan penelitian ini.
4. Sebagai bahan bacaan perpustakaan Universitas Negeri Medan dalam menambah wawasan dalam dalam bidang tata rias umumnya dan perawatan wajah (facial) khususnya.
(21)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa: 1. Peserta kursus program keahlian perawatan wajah (facial) Salon
Kecantikan Tony’s Salon dalam Motivasi mengikuti Kursus cenderung dikategorikan cukup.
2. Peserta kursus program keahlian perawatan wajah (facial) Salon
Kecantikan Tony’s Salon memiliki penguasaan perawatan wajah
dikategorikan tinggi
3. Terdapat hubungan antara Motivasi mengikuti Kursus dengan penguasaan perawatan wajah di Salon Tony’s dengan koefisien korelasi rxy = 0,45 dan rtabel = 0,25 pada taraf signifikan 5 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara Motivasi mengikuti Kursus dengan penguasaan perawatan wajah (facial) dapat diterima.
B. Saran
1. Dalam upaya menumbuhkan penguasaan perawatan wajah peserta kursus
Tony’s Salon, maka perlu ditingkatkan penguasaan teori peserta kursus khususnya dibidang perawatan wajah (facial) agar penguasaan perawatan wajah peserta kursus dapat tercapai.
(22)
91
2. Bagi para tutor guru program keahlian perawatan wajah (facial) agar lebih menguasai Motivasi mengikuti Kursus dengan baik lagi di sekolah maupun di industri, sehingga pengetahuan Motivasi mengikuti Kursus pada peserta kursus dapat lebih maksimal.
(23)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2002). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
______________. (2005). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta. Rineka Cipta.
Arifin, dkk. (2007). Pendidikan Anak Berkonflik Hukum. Bandung. Penerbit: CV Alfabeta.
Sudirman ,N. dkk, 1992, Ilmu Pendidikan. Penerbit: Bandung .Remadja Rosdakarya. Hamalik Oemar. (2001). Proses Belajar Mengajar. Bandung : Bumi Aksara.
Hutabarat, E.P (1998). Cara Belajar. Jakarta : Gunung Mulia.
Hasan, Chadijah (1994). Dimensi-Dimensi Psikologi Pendidikan. Surabaya: Al-Ikhlash.
Natawijaya, Rachman (1991). Psikologi Umum. Jakarta : Rineka Cipta. Nawawi, Akhmad.(1998). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bharata.
Mutaqin dan Wahib, Abdul .(1991). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta. Purwanto, Ngalim. (1999). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sardiman, A.M (2001). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta :
RajawaliPress.
Siagian, Sondang..1995). Teori Motivasi danAplikasinya. Jakarta : Rineka Cipta. Sudijono, Anas. (2001).Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Sumadi Suryabrata. 2010. Metodologi Penelitian. Jakarta .PenerbitRaja Grafindo Persada.
Sudjana. (1992). Metode Statistik. Bandung : Tarsito.
UU No. 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional . Jakarta. Depdiknas. Winkel, W.S. (1983). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta :
Gramedia
Usman. Mohammad Uzer. 2005, Menjadi Guru Profesional. Penerbit: Remadja Rosdakarya. Bandung
(24)
93
http://www.scribd.com/doc/46745647/PERAWATAN-WAJAH-2 http://www.anatomi kulit, analisis kulit dan perawatan kulit, 2001
(1)
6 D. Rumusan Masalah
Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini berdasarkan batasan masalah diatas maka yang menjadi rumusan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah tingkat motivasi peserta mengikuti kursus tata rias di Tonys salon Medan?
2. Bagaimanah tingkat penguasaan perawatan wajah (facial) peseta kursus di Tonys salon Medan?
3. Apa terdapat hubungan antara motivasi mengikuti kursus dengan penguasan perawatan wajah (facial) pada peserta kursus di Tonys salon Medan
E. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui tingkat kecendrungan motivasi mengikuti kursus di Tonys Salon Medan .
2. Untuk mengetahui tingkat kecendrungan penguasaan perawatan wajah (facial) peserta kursus di Tonys salon Medan.
3. Untuk mempelajari bagaimana hubungan antara motivasi mengikuti kursus tata rias dengan kemampuan perawatan wajah (facial) pada peserta kursus di Salon Tonys Medan.
F. Manfaat Penelitian a. Bagi penulis
(2)
1. Sebagai syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan program studi tata rias di jurusan PKK- FT- Unmed Medan.
2. Sebagai rintisan sumbangsih penulis pada Tonys salon untuk meningkatkan kompetensi dan proses belajar mengajar bagi peserta kursus tata rias.
3. Bahan referensi tulisan pada penulis lain yang tertarik pada bidang yang relevan dengan penelitian ini.
4. Sebagai bahan bacaan perpustakaan Universitas Negeri Medan dalam menambah wawasan dalam dalam bidang tata rias umumnya dan perawatan wajah (facial) khususnya.
(3)
90 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa: 1. Peserta kursus program keahlian perawatan wajah (facial) Salon
Kecantikan Tony’s Salon dalam Motivasi mengikuti Kursus cenderung dikategorikan cukup.
2. Peserta kursus program keahlian perawatan wajah (facial) Salon Kecantikan Tony’s Salon memiliki penguasaan perawatan wajah dikategorikan tinggi
3. Terdapat hubungan antara Motivasi mengikuti Kursus dengan penguasaan perawatan wajah di Salon Tony’s dengan koefisien korelasi rxy = 0,45 dan rtabel = 0,25 pada taraf signifikan 5 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara Motivasi mengikuti Kursus dengan penguasaan perawatan wajah (facial) dapat diterima.
B. Saran
1. Dalam upaya menumbuhkan penguasaan perawatan wajah peserta kursus Tony’s Salon, maka perlu ditingkatkan penguasaan teori peserta kursus khususnya dibidang perawatan wajah (facial) agar penguasaan perawatan wajah peserta kursus dapat tercapai.
(4)
2. Bagi para tutor guru program keahlian perawatan wajah (facial) agar lebih menguasai Motivasi mengikuti Kursus dengan baik lagi di sekolah maupun di industri, sehingga pengetahuan Motivasi mengikuti Kursus pada peserta kursus dapat lebih maksimal.
(5)
92
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2002). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
______________. (2005). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta. Rineka Cipta.
Arifin, dkk. (2007). Pendidikan Anak Berkonflik Hukum. Bandung. Penerbit: CV Alfabeta.
Sudirman ,N. dkk, 1992, Ilmu Pendidikan. Penerbit: Bandung .Remadja Rosdakarya. Hamalik Oemar. (2001). Proses Belajar Mengajar. Bandung : Bumi Aksara.
Hutabarat, E.P (1998). Cara Belajar. Jakarta : Gunung Mulia.
Hasan, Chadijah (1994). Dimensi-Dimensi Psikologi Pendidikan. Surabaya: Al-Ikhlash.
Natawijaya, Rachman (1991). Psikologi Umum. Jakarta : Rineka Cipta. Nawawi, Akhmad.(1998). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bharata.
Mutaqin dan Wahib, Abdul .(1991). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta. Purwanto, Ngalim. (1999). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sardiman, A.M (2001). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta :
RajawaliPress.
Siagian, Sondang..1995). Teori Motivasi danAplikasinya. Jakarta : Rineka Cipta. Sudijono, Anas. (2001).Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Sumadi Suryabrata. 2010. Metodologi Penelitian. Jakarta .PenerbitRaja Grafindo Persada.
Sudjana. (1992). Metode Statistik. Bandung : Tarsito.
UU No. 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional . Jakarta. Depdiknas. Winkel, W.S. (1983). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta :
Gramedia
Usman. Mohammad Uzer. 2005, Menjadi Guru Profesional. Penerbit: Remadja Rosdakarya. Bandung
(6)
http://www.scribd.com/doc/46745647/PERAWATAN-WAJAH-2 http://www.anatomi kulit, analisis kulit dan perawatan kulit, 2001