PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJARKAN DENGAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE KONVENSIONAL PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 TEBING TINGGI T.P 2012/2013.

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJARKAN DENGAN
METODE PRAKTIKUM DAN METODE KONVENSIONAL PADA
MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA DI KELAS VII
SMP NEGERI 1 TEBING TINGGI
T.P 2012/2013

Oleh :
Muhammad Ridho Fadly Alfizari
408321037

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2012


vi

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Batasan Masalah
1.4 Rumusan Masalah
1.5 Tujuan Penelitian
1.6 Manfaat Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teoritis
2.1.1 Pengertian Belajar dan Hasil Belajar
2.1.2 Metode Praktikum
2.1.3 Hakikat Pembelajaran Fisika
2.1.4 Hakikat Laboratorium
2.1.5 Peran Kegiatan Laboratorium Dalam Pengajaran Fisika
2.1.6 Metode Konvensional
2.2 Materi Pelajaran
2.3 Kerangka Konseptual
2.4 Hipotesis
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
3.3 Variabel Penelitian
3.4 Instrumen Penelitian
3.4.1 Tes Hasil Belajar
3.4.1.1 Validitas Tes
3.4.1.2 Reliarelitas Tes
3.4.1.3 Tingkat Kesukaran Tes

3.4.1.4 Daya Beda
3.5 Jenis dan Desain Penelitian
3.6 Prosedur Penelitian
3.7 Tehnik Analisis Data
3.7.1 Menghitung Skor Mentah
3.7.2 Menentukan Mean dan Simpangan Baku
3.7.3 Melakukan Uji Normalitas

Halaman
i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x
1
3
3

4
4
5
6
6
8
10
11
11
13
15
19
20
21
21
21
22
22
22
23

24
24
25
26
27
27
27
28

vii

3.7.4 Uji Homogenitas
3.7.5 Uji Hipotesis
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.2 Deskripsi Data Penelitian
4.2.1 Data Pretes Dan Postes Kelas Eksperimen Dan Kontrol
4.2.2 Pengujian Analisis Data
4.2.2.1 Uji Normalitas Data
4.2.2.2 Uji Homogenitas Data

4.2.2.3 Uji Hipotesis Penelitian
4.2 Pembahasan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran-saran
DAFTAR PUSTAKA

28
29
33
33
33
35
35
36
36
37
40
40
41


ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel Spesifikasi Materi Pokok Zat dan Wujudnya
Tabel 3.2 Two Group Pretest Postest Design
Tabel 4.1 Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Tabel 4.2 Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Tabel 4.3 Uji Normalitas Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kontrol
Tabel 4.4 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data
Tabel 4.5 Ringkasan Perhitungan Uji t Pada Pretes
Tabel 4.6 Ringkasan Perhitungan Uji t Pada Postes

Halaman
22
25
33
34
35

36
37
37

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1
Gambar 2.2
Gambar 3.1
Gambar 4.1
Gambar 4.2

Halaman
Diagram Perubahan Wujud Zat
17
Susunan Partikel Zat
17
Skema Rencana Penelitian

26
Diagram Batang Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kontrol 34
Diagram Batang Data Postes Kelas Eksperimen Dan Kontrol 35

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai
edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dan anak didik. Interaksi
yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan
diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum
pengajaran dilakukan. Guru dengan sadar merencanakan kegiatan pengajarannya
secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya guna kepentingan
pengajaran.
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, satu tugas utama guru
adalah merancang metode belajar mengajar secara efektif. Pengembangan metode
ini bertujuan untuk menciptakan kondisi yang dapat mempengaruhi hasil belajar

siswa sehingga mereka dapat belajar dengan menyenangkan dan dapat meraih
prestasinya secara memuaskan. Menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar
yang efektif merupakan pekerjaan yang bersifat kompleks dan tergantung kepada
kesungguhan guru.
Fisika sebagai salah satu cabang dari IPA yang mempelajari gejala-gejala
alam dan peristiwa alam baik yang dapat dilihat maupun yang bersifat abstrak.
Dalam hal ini merupakan tantangan bagi guru yang berperan sebagai mediator dan
fasilitator harus mampu merancang pembelajaran yang tepat agar siswa dapat
memahami gejala-gejala alam dan peristiwa alam baik yang dapa dilihat atapun
yang bersifat abstrak. Namun, saat ini masih banyak didapati permasalahan dalam
proses pembelajaran tersebut. Berdasarkan pengamatan peneliti selama masa
observasi, bahwa untuk pelajaran fisika minat belajar siswa sangat kurang dan
menganggap bahwa fisika merupakan pelajaran yang sulit. Dan menurut
pengamatan peneliti dalam membelajarkan fisika guru lebih sering menjelaskan
dan menuliskan di papan tulis saja. Selain itu sebagian besar guru pada
prakteknya masih mengajar menggunakan metode ceramah dan jarang
menggunakan media pembelajaran. Transfer pengetahuan seperti ini tidak dapat

2


mendorong siswa untuk berpikir kritis dan menerapkan kecakapan hidup, siswa
menjadi pasif, tidak termotivasi, dapat menimbulkan rasa membosankan dan
menakutkan bagi siswa karena banyak rumus fisika dan konsep-konsep yang
harus dihafalkan. Jika hal ini berlangsung terus menerus, tentu akan menurunkan
kualitas proses dan hasil belajar fisika tidak akan tercapai.
Bila hal diatas dibiarkan terus berlanjut dikhawatirkan tujuan pendidikan
akan menurun. Oleh sebab itu, perlu diberikan suatu pembelajaran yang dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Menurut Utomo dan Ruijter (1992:108) dalam
bukunya menyatakan bahwa, “praktikum adalah salah satu bentuk pengajaran
yang terutama cocok untuk memenuhi fungsi pendidikan umum “latihan” dan
“umpan balik” dan “fungsi khusus” memperbaiki motivasi siswa”. Melalui
praktikum ini siswa dibina dalam menggunakan/mengoprasikan alat-alat
laboratorium dan lebih memahami materi pelajaran karena langsung melihat
dengan nyata apa yang dipelajarinya melalui percobaan yang dilakukan di
laboratorium.
Penggunaan metode praktikum ini sudah pernah diteliti Benigno Silitonga
(2008:50) yang menyatakan, “adanya peningkatan hasil belajar siswa dengan
memberikan kegiatan praktikum didalam proses kegiatan belajar mengajar”. Dari
hasil analisis diperoleh data pretes sebagai hasil belajar awal siswa dengan ratarata jumlah siswa yang menjawab benar adalah 61,1%, dan data pada postes
diperoleh rata-rata jumlah siswa yang menjawab benar adalah 74,5%.. Maka dapat
disimpulkan bahwa adanya peningkatan yang signifikan pada hasil belajar siswa
dengan menggunakan kegiatan praktikum.
Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa kegiatan praktikum ini
memiliki pengaruh yang cukup besar dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Saran yang diberikan bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneruskan penelitian
ini hendaknya harus memperhatikan penggunaan waktu yang sesuai dengan
pokok bahasan yang diteliti agar penelitian memuaskan dan sesuai dengan yang di
inginkan yaitu peningkatan hasil belajar siswa.
Hasil penelitian berikutnya Irmayani Simanjuntak (2011:41) yang
menyatakan, “ setelah dilakukan perlakuan yang berbeda pada kedua sampel,

3

diperoleh nilai rata-rata kelas eksperimen adalah 78,67 sedangkan kelas control
70,67. Dari hasil penelitian kedua kelas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata kelas
eksperimen diberi perlakuan metode praktikum dimana siswa diberi kesempatan
untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, menganalisis, membuktikan dan
menarik kesimpulan”.
Dari hasil penelitian tersebut secara deskritif telah menunjukkan bahwa
metode praktikum mampu mengaktifkan siswa dalam sebuah pembelajaran dan
merangsang siswa untuk beraktifitas dan hasil penelitian menunjukkan bahwa
secara deskritif terjadi peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan
metode praktikum.
Dari

uraian

latar

belakang

diatas,

penulis

berkeinginan

untuk

melaksanakan penelitian dengan judul : Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang
Diajarkan Dengan Metode Praktikum dan Metode Konvensional Pada
Materi Pokok Zat dan Wujudnya di Kelas VII SMP Negeri 1 Tebing Tinggi
T.P 2012/2013

1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat diidentifikasi
masalah – masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Guru jarang menggunakan media pembelajaran.
2. Siswa menganggap fisika suatu pelajaran yang sulit.
3. Siswa/siswi tidak dilibatkan secara aktif.

1.3 Batasan masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka perlu dilakukan pembatasan
masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Tebing Tinggi
T.P 2012/2013
2. Metode pengajaran yang diberikan kepada siswa di kelas eksperimen
dibatasi pada metode praktikum, dimana siswa melakukan praktikum dan

4

mendiskusikannya dan di kelas kontrol di ajar dengan metode
konvensional.
3. Hasil belajar siswa dibatasi pada hasil belajar fisika pada materi zat dan
wujudnya sesuai dengan KTSP.

1.4 Rumusan masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka yang
menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah hasil belajar siswa yang diajarkan dengan metode
praktikum pada materi pokok zat dan wujudnya di kelas VII SMP Negeri
1 Tebing Tinggi T.P 2012/2013?
2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan metode
konvensional pada materi pokok zat dan wujudnya di kelas VII SMP
Negeri 1 Tebing Tinggi T.P 2012/2013?
3. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan metode
praktikum dan metode konvensional pada materi pokok Zat dan
Wujudnya di kelas VII di SMP Negeri 1 Tebing Tinggi T.P 2012/2013?

1.5 Tujuan penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan metode
praktikum pada materi pokok Zat dan Wujudnya di kelas VII SMP
Negeri 1 Tebing Tinggi T.P 2012/2013.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan metode
konvensional pada materi pokok Zat dan Wujudnya di kelas VII SMP
Negeri 1 Tebing Tinggi T.P 2012/2013.
3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan
metode praktikum dan metode konvensional pada materi pokok Zat dan
Wujudnya di kelas VII SMP Negeri 1 Tebing Tinggi T.P 2012/2013.

5

1.6 Manfaat Penelitian
Setelah penelitian ini selesai dilaksanakan maka manfaat yang diharapkan
dari penelitian ini adalah:
1. Menambah wawasan penulis sebagai calon guru tentang manfaat
laboratorium fisika.
2. Sebagai bahan masukan bagi peneliti untuk penggunaan metode
pembelajaran yang tepat dalam menyajikan pembelajaran.
3. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peneliti terhadap pengaruh
metode praktikum pada hasil belajar siswa.

40

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan
pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang diberi perlakuan
dengan metode praktikum pada materi pokok Zat dan Wujudnya di kelas
VII SMP Negeri 1 Tebing Tinggi T.P 2012/2013 adalah 70,9.
2. Rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol yang diberi perlakuan
dengan metode konvensional pada materi pokok Zat dan Wujudnya di
kelas VII SMP Negeri 1 Tebing Tinggi T.P 2012/2013 adalah 61,3.
3. Berdasarkan hasil perhitungan uji t diperoleh bahwa thitung > ttabel atau
3,219 > 2,002 artinya Ha diterima yakni ada perbedaan hasil belajar siswa
menggunakan metode praktikum dengan metode konvensional pada materi
pokok Zat dan Wujudnya di kelas VII SMP Negeri 1 Tebing Tinggi T.P
2012/2013.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti
mempunyai beberapa saran,yaitu :
1. Penerapan metode praktikum membutuhkan waktu yang cukup banyak,
maka diharapkan peneliti selanjutnya memperhatikan alokasi waktu yang
ada agar materi pelajaran dapat disampaikan seluruhnya dengan baik tanpa
mengganggu materi pelajaran selanjutnya.
2. Dalam pembelajaran siswa cenderung ribut dikarenakan masing - masing
siswa mengungkapkan idenya kepada teman sekelompoknya. Bagi peneliti
selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dengan menggunakan
metode praktikum disarankan agar dapat memberikan pengawasan yang
lebih dengan dibantu oleh guru setempat atau teman, agar dalam kegiatan
pembelajaran terlaksana dengan baik.

41

3. Desain penelitian dengan kelas eksperimen dan kelas kontrol hendaknya
bisa diujicobakan dalam penelitian berikutnya, dengan tujuan agar
pemanfaatan metode praktikum ini bisa mencapai taraf yang lebih baik.

42

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M., (2003), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta
Arikunto, S., (2009), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, Penerbit
Bumi Aksara, Jakarta.
Djamarah, S., (2002), Psikologi Belajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta
___________, (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam Universitas Negeri Medan,
(2010), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi
Pendidikan, FMIPA Unimed.
Kanginan, M., (2006), Sains Fisika SMP untuk Kelas VII , Penerbit Erlangga,
Jakarta.
Khalim, A., (2008), Sains Fisika 1, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta
Koes, (2003), Berbagai Pendekatan Dakam Proses Belajar dan Mengajar, Bina
Aksara, Jakarta
Silitonga, B, (2008), Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok
Pengukuran Melalui Kegiatan Praktikum di Kelas X Semester Ganjil Di
SMA Negeri 1 Pangaribuan T.A 2007/2008., Skripsi, FMIPA, Unimed,
Medan
Simanjuntak, I, (2011), Pengaruh Metode Praktikum Terhadap Hasil Belajar
Siswa Pada Materi Poko Gerak Lurus di Kelas X SMA Negeri 8 Medan
T.P. 2011/2012., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Asdi Mahastya,
Jakarta
Sudjana., (2005), Metoda Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.
Sugiyono, (2010), Metode Penelitian Pendidikan, Penerbit Alfabeta, Bandung
Suryana, S, (2002), Belajar Aktif Fisika, Departemen Pendidikan Nasional,
Jakarta
Suryosubroto, B, (2002), Proses Belajar Mengajar Di Sekolah, PT Rineka Cipta,
Jakarta
Tranggono, A, dkk., (2002), Fisika 1, PT Bumi Aksara, Jakarta

43

Trianto., (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif :Konsep
Landasan, dan Impelementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), Penerbit Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Utomo, T, Ruijter, K, (1992), Peningkatan dan Pengembangan Pendidikan, PT
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Wahyana., (1986), Pengelolaan Pengajaran Fisika, Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, Jakarta

RIWAYAT HIDUP

Muhammad Ridho Fadly Alfizari dilahirkan di Kota Tanjungbalai, pada
tanggal 01 Maret 1989. Ayah bernama Muhammad Nizhar dan Ibu bernama
Jamilah Lubis. Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Pada tahun
1995, penulis masuk SD Negeri 132415 Kota Tanjungbalai dan lulus pada tahun
2001. Pada tahun 2001, penulis melanjutkan sekolah di SLTP Negeri 1 Kota
Tanjungbalai dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2004, penulis melanjutkan
sekolah di SMA Negeri 1 Kota Tanjungbalai dan lulus pada tahun 2007. Pada
tahun 2008, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Fisika
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Dokumen yang terkait

ENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN HIMPUNAN KELAS VII SMP NEGERI 1 SILO

0 9 16

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MATERI FISIKA MENGGUNAKAN PRAKTIKUM KONVENSIONAL DAN SIMULASI KOMPUTER BERDASARKAN KEMAMPUAN AWAL DI SMP MA’ARIF

0 21 115

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MATERI FISIKA MENGGUNAKAN PRAKTIKUM KONVENSIONAL DAN SIMULASI KOMPUTER BERDASARKAN KEMAMPUAN AWAL SISWA KELAS VII SMP MA’ARIF

0 12 117

PERBANDINGAN PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DENGAN METODE PRAKTIKUM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENGGUNAAN MIKROSKOP (Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMP N 19 Bandar Lampung T.P 2012/2013)

2 8 58

PENGARUH MINAT DAN PENGGUNAAN METODE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 JAYAPURA

1 3 15

PENGARUH METODE PRAKTIKUM DISERTAI FEEDBACK TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RESPON SISWA KELAS X PADA MATERI LARUTAN

0 1 12

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI UNSUR, SENYAWA, CAMPURAN DENGAN METODE PRAKTIKUM

0 0 12

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA DAN MANFAATNYA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE KETERAMPILAN PROSES DAN IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR YANG DICAPAI SISWA KELAS V DI SD NEGERI CIGASONG III

0 0 9

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STATISTIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVE LEARNING DI KELAS X MAN RUKOH Ahmad Nasriadi

0 0 11

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN DENGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL PADA SISWA KELAS 5 SD NEGERI GENDONGAN 02 DAN 03 KOTA SALATIGA SEMESTER II TAHUN 20142015 SKRIPSI

0 0 15