PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERINTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA.

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING
TERINTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP
HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA

Oleh:
Suhendry Panjaitan
NIM 408331053
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2012

ii


PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING
TERINTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL
BELAJAR KIMIA SISWA SMA
Suhendry Panjaitan (NIM 408331053)
ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan strategi
pembelajaran inkuiri terbimbing diintegrasikan dengan pendidikan karakter
terhadap peningkatan hasil belajar dan sikap (karakter) siswa pada materi
Termokimia. Populasi penelitian seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 3
Medan dan sampel diambil 2 kelas secara random sampling. Instrumen yang
digunakan adalah tes hasil belajar, angket dan observasi. Berdasarkan uji hipotesis
pertama yakni uji t dua pihak, dengan taraf signifikan 0,05 diperoleh thitung > ttabel
(5,774 > 2,002), berarti Ha diterima. Rata-rata gain yang diperoleh siswa di kelas
eksperimen 0,6498 dan kelas kontrol 0,5175 sehingga persentase peningkatan
hasil belajar pada kelas eksperimen sebesar 64,98 % sedangkan pada kelas kontrol
sebesar 51,75 %. Uji hipotesis kedua diperoleh thitung > ttabel (3,873 > 2,002), berarti
terima Ha. Dari hasil persentase data angket pada kelas eksperimen sebesar 32,30
% pada kelas kontrol 28,82 %. dan hasil analisis observasi yang dilakukan
menunjukkan bahwa persentase yang diperoleh siswa pada kelas eksperimen dari
pertemuan I sampai pertemuan IV lebih tinggi daripada persentase yang diperoleh

pada kelas kontrol. Rata-rata pesentase yang diperoleh untuk kelas eksperimen
pada pertemuan I 45,7 % , pertemuan II 55,3 % , pertemuan III 62,3 % dan
pertemuan IV 71,0%. Pada kelas kontrol diperoleh pada pertemuan I 39,0% ,
pertemuan II 50,7 % , pertemuan III 57,0 % , dan pertemuan IV 64,0%. Dengan
melihat keberhasilan pengajaran yang dilakukan dalam meningkatkan hasil
belajar, maka perlu diterapkan untuk menggunakannya pada materi kimia lain.

iii

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Pengaruh Strategi Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terintegrasi Pendidikan
Karakter Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMA”. Adapun penyusunan
skripisi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada bapak
Drs. Bajoka Nainggolan, M.Si sebagai dosen Pembimbing Skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal seminar

proposal, pelaksanaan penelitian sampai dengan pengolahan data hingga
penyusunan skripsi ini dapat selesai. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada Bapak Drs. M.M Tambunan, M.Pd , Bapak Drs. Kawan Sihombing, M.Si
dan Ibu Dra. Anna Juniar, M.Si yang telah memberikan masukan dan saran-saran
demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini.
Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen serta staff pegawai
jurusan kimia yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan dan membantu
penulis selama proses perkuliahan. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada
Bapak Drs. Abdul Hafiz, MM selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Medan dan
Bapak Arbain , M.SI M.Pd selaku guru kimia serta siswa siswi yang telah banyak
membantu penulis selama penelitian.
Secara khusus penulis juga mengucapkan terima kasih kepada ibunda
Suwarni dan Rosdina, yang tak henti memberikan doa, kasih, waktu, dan
dukungan setiap saat kepada penulis, dan ayahanda Suhaimi yang telah member
saya semangat dan kasih sayang yang tak ternilai serta dukungan kepada penulis.
Terima kasih juga kepada seluruh keluarga atas segala doa dan dukungan yang
telah diberikan. Kepada sahabat – sahabat seperjuangan di Kimia Ekstensi 2008
yang juga memberikan semangat kebersamaan terutama Doli fadly, salim Efendi,
Harmadani Asqorina, Masita Angraini, Jihan Asri, Winda Siska dan seseorang


iv

yang telah memberikan perhatian, kasih sayang, dan motivasi untuk penulis.
Demikan juga teman – teman PPL SMA Negeri 1 Pantai cermin Tahun 2011,
serta kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu-persatu.
Penulis menyadari masih banyak kelemahan dalam penyusunan skripsi ini
baik dari segi isi, susunan maupun tata bahasa. Namun, penulis telah berupaya
dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh sebab itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
skripsi ini. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan terlebih kepada para peneliti berikutnya dalam melakukan
pengembangan penelitian.

Medan, 10 Januari 2013
Penulis,

Suhendry Panjaitan
NIM. 408331053.

vi


DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan

i

Riwayat Hidup

ii

Abstrak

iii

Kata Pengantar

iv


Daftar Isi

vi

Daftar Gambar

viii

Daftar Tabel

ix

Daftar Lampiran

x

BAB I PENDAHULUAN

1


1.1. Latar Belakang Masalah

1

1.2. Ruang Lingkup

4

1.3. Batasan Masalah

5

1.4. Rumusan Masalah

5

1.5. Tujuan Penelitian

5


1.6. Manfaat Penelitian

5

1.7. Defenisi Operasional

6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis

7
7

2.1.1. Belajar dan Hasil Belajar Kimia

7

2.1.2. Aktivitas Belajar


7

2.1.3. Strategi Pembelajaran Inkuiri

8

2.1.4. Model Pembelajaran Konvensional

15

2.1.5. Karakter dan Pendidikan Karakter

17

2.1.6. Pendidikan Karakter Sekolah

21

2.1.7. Distribusi Butir-Butir Karakter ke Dalam Pelajaran


23

2.1.8. Materi Pembelajaran Termokimia

23

vii

2.2. Kerangka Konseptual

32

2.3. Hipotesis

34

BAB III METODE PENELITIAN

36


3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

36

3.2. Populasi dan Sampel

36

3.3. Variabel Penelitian

36

3.4. Rancangan dan Desain Penelitian

37

3.5. Prosedur Penelitian

37

3.6. Teknik Pengumpulan Data

40

3.7. Teknik Analisis Data

45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

48

4.1. Hasil Penelitian

48

4.2. Analisis Data Hasil Penelitian

50

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian

59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan

63

5.2 Saran

63

DAFTAR PUSTAKA

64

ix

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Desain penelitian

37

Tabel 3.2. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar

40

Tabel 3.3. Pedoman Observasi Karakter

44

Tabel 3.4. Kriteria dan Persentase Nilai

45

Tabel 3.5. Penolong Untuk Uji Normalitas

46

Tabel 4.1. Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kontrol

49

Tabel 4.2. Data Sikap Kelas Eksperimen Dan Kontrol

50

Tabel 4.3. Uji Normalitas Data Hasil Belajar

50

Tabel 4.4. Uji Normalitas Data Karakter Siswa

50

Tabel 4.5. Uji Homogenitas Data Hasil Belajar

51

Tabel 4.6.Uji Homogenitas Data Angket siswa

52

Tabel 4.7. Hasil UJi Hipotesis Hasil Belajar

53

Tabel 4.8. Persentase Peningkatan Hasil Belajar Siswa

53

Tabel 4.9. Persentase Peningkatan Sikap siswa

54

Tabel 4.10. Perhitungan Perubahan Karakter Siswa

56

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1. Perpindahan Energi (Sistem dan Lingkungan)

24

Gambar 2.2. Proses Reaksi Eksoterm dan Endoterm

26

Gambar 2.3. Diagram Tingkat Energi

26

Gambar 2.4. Kalorimeter

28

Gambar 3.1. Desain Penelitian

39

Gambar 4.1 Persentase Peningkatan Hasil Belajar

54

Gambar 4.2 Persentase Peningkatan Sikap Siswa

55

Gambar 4.3. Grafik Perubahan Sikap Siswa

57

x

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Program Pembelajaran

Halaman
66

Lampiran 2 Lembar Kerja Siswa

90

Lampiran 3 Kisi-Kisi Instrumen Tes

105

Lampiran 4 Instrumen Tes

106

Lampiran 5 Jawaban Instrument Tes

114

Lampiran 6 Kisi-kisi Angket Karakter

115

Lampiran 7 Angket Karakter

116

Lampiran 8 Lembar Observasi Karakter

117

Lampiran 9 Tabel Validitas

119

Lampiran 10 Perhitungan Uji Validitas

120

Lampiran 11 Perhitungan Realibilitas Test

123

Lampiran 12 Tabel Daya Beda dan Tingkat Kesukaran

125

Lampiran 13 Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal

126

Lampiran 14 Perhitungan Daya Beda Test

128

Lampiran 15 Data Penelitian & Data Gain

130

Lampiran 16 Perhitungan Rata-rata, Simpangan Baku dan Varians Data 134
Lampiran 17 Data Nilai LKS

138

Lampiran 18 Uji Normalitas Data Hasil Belajar dan Angket

139

Lampiran 19 Uji Homogenitas Data Hasil Belajar dan Angket

151

Lampiran 20 Perhitungan Uji Hipotesis

155

Lampiran 21 Perhitungan Persentase Gain Hasil Belajar dan Angket

159

Lampiran 22 Data Angket Siswa

163

Lampiran 23 Distribusi Angket Siswa

167

Lampiran 24 Data Observasi Siswa

173

Lampiran 25 Distribusi Observasi Siswa

181

Lampiran 26 Tabel Chi Kuadrat

185

Lampiran 27 Tabel F Value

186

Lampiran 28 Tabel r-Product Moment

188

Lampiran 29 Tabel Nilai Distribusi t-tabel

189

Lampiran 30 Dokumentasi Penelitian

190

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Rendahnya mutu pendidikan di Indonesia telah dinyatakan oleh United
Nation Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) yaitu
Badan

Perserikatan

Bangsa-Bangsa

yang

mengurus

bidang

pendidikan

mengeluarkan Global Monitoring Report 2011: The Hidden Crisis, Armed
Conflict and Education yang diluncurkan di New York, indeks pembangunan
pendidikan atau education development index (EDI) berdasarkan data tahun 2008
adalah 0,934. Jika pada 2010 lalu Indonesia berada di peringkat 65, tahun 2011
merosot ke peringkat 69. Nilai itu menempatkan Indonesia di posisi ke-69 dari
127 negara di dunia. Walaupun pendidikan Indonesia memang ada kemajuan dan
inovasi serta prestasi di berbagai bidang, namun hal itu tidak merubah penilaian
dunia terhadap tingkat pendidikan secara menyeluruh di Indonesia.
Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu
yang memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan. Untuk memenuhi
sumber daya manusia tersebut, pendidikan memiliki peran yang sangat penting.
Hal ini membuat lembaga pendidikan seperti sekolah dituntut untuk
mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten. Adanya otonomi
daerah juga membawa perubahan-perubahan serta penyesuaian pendidikan secara
demokratis, yang sangat memperhatikan keragaman kebutuhan daerah dan siswa
itu sendiri. Kualitas tenaga pendidik akan sangat berpengaruh terhadap mutu
pendidikan yang dikelolanya terutama dalam membelajarkan siswa. Guru yang
ideal adalah guru yang mempersiapkan bahan ajar sebelum mengajar, sehingga
guru tidak terbebani oleh materi yang dibawakan dan murid juga dapat menerima
pelajaran dengan inovasi pembelajaran yang efektif.
Di dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Sisdiknas) pada pasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa

2

yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan
nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, jelas bahwa
pendidikan disetiap jenjang, harus diselenggarakan secara sistematis guna
mencapai tujuan tersebut. Hal tersebut berkaitan dengan pembentukan karakter
peserta didik sehingga mampu bersaing, beretika, bermoral, sopan santun dan
berinteraksi dengan masyarakat.
Berdasarkan

penelitian

Akbar

(2000

dalam

Sudrajat

2010),

membuktikan bahwa kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh
pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi lebih oleh
kemampuan

mengelola

diri

dan

orang lain (soft

skill).

Penelitian

ini

mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20 persen oleh hard
skill dan sisanya 80 persen oleh soft skill. Bahkan orang-orang tersukses di dunia
bisa

berhasil

dikarenakan

lebih

banyak

didukung

kemampuan soft

skill daripada hard skill. Hal ini mengisyaratkan bahwa mutu pendidikan karakter
peserta didik sangat penting untuk ditingkatkan.
Reigeluth

(1983

dalam

Simalango

2008),

menyatakan

bahwa

peningkatan mutu pendidikan tidak dapat terjadi sebelum peningkatan mutu
pembelajaran terlebih dahulu. Khususnya untuk meningkatkan mutu pembelajaran
kimia, maka seorang guru dituntut untuk dapat memilih strategi yang tepat dalam
mengajarnya agar siswa terhindar dari kebosanan dan tercipta kondisi belajar yang
interaktif, efektif dan efisien.
Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang susunan, struktur,
sifat, perubahan serta energi yang menyertai perubahan suatu materi. Kimia juga
merupakan mata pelajaran yang mengandung konsep dengan keabstrakan yang
tinggi tapi mempunyai contoh kongkret misalkan koloid dan termokimia, Maka
dari itu kegiatan eksperimen di laboratorium adalah suatu kegiatan yang tidak
dapat dipisahkan dari proses belajar mengajar kimia.

3

Berdasarkan studi awal peneliti di SMA Negeri 3 Medan tanggal 16 juli
2012 yang merupakan salah satu SMA negeri di kota Medan, guru kimianya
masih menggunakan model pembelajaran konvensional. Metode pembelajaran
yang lebih banyak digunakan adalah metode ceramah, tanya jawab, dan
penugasan. Model pembelajaran ini lebih banyak berpusat pada guru, dimana
komunikasi lebih banyak satu arah dari guru ke siswa menyebabkan siswa terpaku
mendengar dan benar-benar membosankan, situasi pembelajaran diarahkan pada
learning to know, dan permasalahan yang disampaikan cenderung bersifat
akademik (book oriented), tidak mengacu pada masalah-masalah kontekstual yang
dekat dengan kehidupan siswa sehingga pembelajaran kimia menjadi kurang
bermakna bagi siswa. Hal ini yang menyebabkan partisipasi siswa didalam belajar
kimia rendah yang berdampak pada hasil belajar siswa yang rendah pula.
Dalam proses pembelajaran di sekolah, siswa kurang didorong untuk
mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di kelas diarahkan
kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi atau hanya dominan aspek
kognitifnya saja. Pendidikan tidak diarahkan untuk mengembangkan dan
membangun karakter serta potensi yang dimiliki. Dengan kata lain, proses
pendidikan tidak diarahkan membentuk manusia cerdas, memiliki kemampuan
memecahkan masalah hidup, serta tidak diarahkan untuk membentuk manusia
kreatif dan inovatif.
Menurut Hamalik (2009), siswa akan mendapatkan pengalaman dengan
keterlibatan secara aktif dan pribadi daripada yang diperoleh dengan melihat atau
menonton isi dan konsep. Dalam hal ini kegiatan eksperimen di laboratorium
tidak hanya bertujuan membuktikan hukum-hukum atau teori-teori yang telah
dipelajari siswa didalam kelas, tetapi lebih menekankan proses penemuan prinsipprinsip atau konsep-konsep sains, dan memberikan kesempatan kepada siswa
untuk terlibat dalam mengembangkan keterampilan proses.
Strategi pembelajaran inkuiri dapat dijadikan salah satu alternatif
meningkatkan mutu pembelajaran kimia dan mengembangkan keterampilan
proses sains siswa. Sund and trowbridge (1973 dalam Hidayat 2011) membedakan
pendektan inkuiri terbagi menjadi dua macam, yaitu pendekatan inkuiri

4

terbimbing (guided inquiry approach) dan pendekatan inkuiri bebas (free inquiry
approach). Dalam inkuiri terbimbing guru mempunyai peranan lebih aktif dalam
menetapkan permasalahan dan tahap-tahap pemecahannya, sedangkan dalam
pendekatan inkuiri bebas siswa berperan aktif dalam menentukan permasalahan
dan mencari pemecahannya.
Penelitian mengenai inkuiri telah banyak dilakukan, diantaranya oleh
Puji (2010 ), ’Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran Inkuiri terbimbing
(GUIDED INQUIRY) Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA N I Temon
Kulon Progo'. hasilnya menunjukkan bahwa pembelajaran inkuiri terbimbing
dapat

meningkatkan

hasil

belajar

siswa.

Rosilawati

dan

Sunyono

(2008),’Meningkatkan Aktivitas dan Pemahaman Konsep Termokimia Melalui
Pembelajaran Penemuan Terbimbing (GUIDED INQUIRY) sma perintis i bandar
lampung’ sebesar 77,88 %. Anggraini (2011), ‘Pengaruh Strategi Pembelajaran
Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Hukum Newton di
Kelas VIII SMP Tunas Harapan Sayurmatinggi’. Menunjukkan adanya pengaruh
pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar siswa meningkat sebesar 79,21 %.
Ritonga (2010) dalam penelitiannya ‘Peningkatan Kemampuan Membaca Kritis
Melalui Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berorientasi Karakter’ dapat
meningkatkan kemampuan membaca kritis siswa sebesar 78,47 %.
Dengan latar belakang di atas, maka penulis tertarik ingin melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Strategi Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Terintegrasi Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa
SMA.”
1.2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah penerapan strategi
pembelajaran inkuiri terbimbing terintegrasi pendidikan karakter dan hasil belajar
kimia siswa.

5

1.3. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, peneliti membatasi masalah diantaranya :
1. Pembelajaran dilaksanakan dengan perlakuan strategi pembelajaran
inkuiri terbimbing terintegrasi pendidikan karakter.
2. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI semester I SMA Negeri 3 Medan
T.P 2012/2013.
3. Materi pokok yang diajarkan adalah termokimia,

1.4. Rumusan Masalah
Dari uraian batasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Apakah ada pengaruh yang signifikan penerapan strategi pembelajaran
inkuiri terbimbing terintegrasi pendidikan karakter dalam meningkatkan
hasil belajar kimia siswa.?
2. Apakah ada pengaruh strategi pembelajaran inkuiri terbimbing terintegrasi
pendidikan karakter dalam menumbuhkan karakter siswa?

1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Mengetahui pengaruh strategi pembelajaran inkuiri terbimbing terintegrasi
pendidikan karakter dalam meningkatkan hasil belajar kimia siswa.
2. Mengetahui pengaruh strategi pembelajaran inkuiri terbimbing terintegrasi
pendidikan karakter dalam menumbuhkan karakter siswa.

1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :
1. Bagi peneliti, hasil penelitian ini akan menambah wawasan, kemampuan
dan pengalaman dan meningkatkan kompetensi saya sebagai seorang calon
guru.

6

2. Bagi guru kimia, sebagai masukkan untuk menambah wawasan guru
tentang penerapan strategi pembelajaran inkuiri terintegrasi pendidikan
karakter dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Bagi

Siswa,

menambah

pengalaman,

pengetahuan

belajar

serta

menumbuhkembangkan minat belajar serta karakter.
4. Sebagai bahan rujukan dalam melakukan penelitian selanjutnya.
5. Bagi masyarakat, memberi informasi pentingnya pendidikan karakter pada
siswa.
1.7.

Defenisi Operasional
1. Karakter adalah sifat yang tertanam dalam jiwa seseorang yang secara
spontan terpancar melalui watak, sikap, perbuatan, pengalaman, percobaan
dan pemikiran dalam kehidupan sehari-hari yang berupa tindakan terhadap
sesuatu hal.
2. Pendidikan karakter adalah usaha sadar dan terencana dalam menanamkan
nilai-nilai sehingga terinternalisasi dalam diri peserta didik yang
mendorong dan mewujud dalam sikap dan prilaku yang baik.
3. Strategi pembelajaran inkuiri terintegrasi pendidikan karakter adalah
model

pembelajaran

inkuiri

yang

didalam

pelaksanaanya

guru

menyediakan bimbingan dan petunjuk cukup luas kepada siswa, sehingga
siswa memperoleh ilmu dan nilai-nilai moral yang terpatri untuk
menumbuhkan karakter yang ada pada siswa.

63

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan
1.

Berdasarkan hasil pembahasan penelitian yang telah dilakukan maka dapat
diambil kesimpulan yaitu :.

2.

Hasil belajar kimia siswa kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan yang diajar
dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing (rata-rata hasil
belajar = 75,60) lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang diajar dengan
menggunakan metode ceramah (konvensional) (rata-rata hasil belajar 66,13)

3.

Sikap (karakter) siswa kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan yang diajar
dengan pengintegrasian pendidikan karakter melalui strategi pembelajaran
inkuiri terbimbing (rata-rata hasil angket = 81,30) lebih baik daripada sikap
(karakter) siswa yang diajar dengan menggunakan metode ceramah
(konvensional) (rata-rata hasil angket = 80,70)

5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka penulis dapat
menyarankan yaitu
1.

Agar guru dan calon guru menggunakan strategi pembelajaran inkuiri
terbimbing terintegrasi pendidikan karakter yang dapat meningkatkan hasil
belajar siswa dan menumbuhkan sikap, khususnya mata pelajaran kimia.

2.

Agar peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dengan
menggunakan model pembelajaran inkuiri disarankan lebih memperhatikan
dan membimbing siswa selama bekerja dalam kelompok dengan cara
bertanya kepada tiap siswa tentang apa yang telah dikerjakannya dalam
kelompok dan kendala – kendala yang dihadapi siswa selama berdiskusi,
dikarenakan pada saat diskusi inilah setiap siswa dituntut untuk aktif dan
bekerjasama dengan baik. Harus memperhatikan waktu, jumlah sampel dan
indikator yang sesuai dalam pengintegrasian pendidikan karakter melalui
strategi pembelajaran inkuiri untuk dapat membentuk sikap (karakter) siswa.

64

DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, T., (2011), Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Materi Pokok Hukum Newton Di Kelas Viii Smp
Tunas Harapan Sayurmatinggi.Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan.
Arikunto, S., (2007), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, penerbit Bumi Aksara,
Jakarta
Arikunto, S., (2002), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Penerbit
bumi aksara, Jakarta.
Depdiknas., (2003), UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS, jakarta
Dimyanti dan Mudijiono, (2006), Belajar dan Pembelajaran, PT. Rineka Cipta,
Jakarta
Hamalik, Oemar., (2009), Proses Belajar Mengajar, PT. Bumi Aksara, Jakarta
Hidayat, W., (2004), Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dengan Kegiatan
Laboratorium Pada Pokok Bahasan Koloid, Tesis, Program Pasca
Sarjana, UPI, Bandung.
Joyce, B dan Weil, M., (2000). Model of teaching fifth edition, Allyn and Bacon
Publishing Company.
Kalsum, S., (2009), Kimia Untuk SMA Kelas XI, Penerbit Remaja Rosdakarya,
Jakarta.
Kementerian Pendidikan Nasioanal., (2010), Pendidikan Karakter di Sekolah
Menengah Pertama, Jakarta
Koesoema, A, Doni., (2010). Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak Di
Zaman Global, PT Grasindo, Jakarta
Krisbiyantoro, A., (2008), Kimia Praktis SMA, Pustaka Widyatama, Jakarta
Ma’mur, A. J., (2011), Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di
Sekolah, Penerbit DIVA Press, Jogjakarta
Megawangi
dan
Williams,
(2011),
Kecerdasan
Plus
Karakter:
http://karakterbangkit.blospot.com/2009/03/kecerdasan-plus-karakter
Melidya, U.R., (2011), Penerapan Model Pembelajaran Berintegrasi Pendidikan
Karakter Dengan Menggunakan Windows Movie Maker Pada Materi
Pokok Sistem Koloid di Kelas XI SMA, Skripsi FMIPA, Unimed, Medan
Mulyasa, E., (2006), Menjadi Guru Profesional, Penerbit Rosdakarya, Bandung

65

Ritonga, I. M.,(2010), Peningkatan Kemampuan Membaca Kritis Melalui Inkuiri
Terbimbing Berorientasi Karakter Skripsi, UPI, Bandung.
Rosilawati, I dan Suyono., (2008), Meningkatkan Aktivitas Dan Pemahaman
Konsep Termokimia Melalui Pembelajaran Penemuan Terbimbing.
MIPA, UNILA, Bandar Lampung.
Silitonga, P.M., (2009), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA,
Universitas Negeri Medan, Medan.
Simalango, A. N dan Muchtar, Z., (2008), Pengaruh Metode Praktikum Terhadap
Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi. FMIPA,
UNIMED, Medan.
Sudjana, (2002), Metode Statiska, Tarsito, Bandung.
Sudrajat, A., (2010), Pendidikan Karakter di SMP,(http://akhmadsudrajat.
wordpress.com/2010/08/20/pendidikan-karakter-di-smp (diakses tanggal
09 Februari 2012).
Suyanti, R.D.,(2010), Strategi Pembelajaran Kimia, Graham Ilmu, Yogyakarta
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Kencana
Prenada Media Group, Jakarta.
Unesco., (2011), Global Education Digest 2011 (comparing Education Statistics
Across The World), UNESCO Institute for Statistics
Utami, H.P.,(2010), Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri
Terbimbing (Guided Inquiri) Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X Sma
N I Temon Kulon Progo.Skripsi, UNY, Yogyakarta

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Video terhadap Hasil Belajar Siswa SMA

5 21 298

Pengaruh model guided inquiry (INKUIRI TERBIMBING) terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep laju reaksi (Quisi eksperiment di kelas XI IPA SMAN I Leuwiliang)

7 40 196

Pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing (guided inquiry) terhadap hasil belajar siswa Pada materi litosfer

6 18 182

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERINTEGRASI INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KERJASAMA SISWA DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA SMA NEGERI 7 MEDAN.

0 2 19

PENGARUH STRATEGI INKUIRI DAN PENGINTEGRASIAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PROSES PEMBELAJARAN KIMIA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS KOMPUTER DI SMA TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA.

0 1 31

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERINTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA DI KELAS X SMA.

0 1 18

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERINTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KESETIMBANGAN KIMIA DI SMA.

0 1 20

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA SMA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING TERINTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER.

0 0 20

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika SMA Berbasis Inkuiri Terbimbing Terintegrasi Pendidikan Karakter COVER

0 0 20

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA SMA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING TERINTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER | Asyhari | Inkuiri 3843 8497 1 SM

0 0 13