PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERINTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KESETIMBANGAN KIMIA DI SMA.
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE
TERINTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN
KESETIMBANGAN KIMIA DI SMA
Oleh :
HAMELA SARI SITOMPUL
NIM 071244320018
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2012
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,
atas limpahan rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penelitian dan penulisan skripsi dengan baik. Shalawat dan Salam kepada Rasulullah
Muhammad SAW beserta para sahabat dan keluarga.
Skripsi berjudul ”Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle
Terintegrasi Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan
Kesetimbangan Kimia di SMA” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Kimia, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Ir.
Nurfajriani, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan
bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan
selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak
Drs.Kawan Sihombing, M.Si, Ibu Dra.Gulmah Sugiharti, M.Pd, dan Ibu Dra.Murniaty
Simorangkir, MS selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran
mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih
disampaikan kepada Bapak Prof. Drs.Ramlan Silaban, M.Si selaku Dosen Pembimbing
Akademik dan kepada Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA
Unimed yang sudah membantu dan memberikan banyak ilmu kepada penulis.
Penghargaan juga disampaikan kepada Bapak Kepala Sekolah SMA N 2 Lubuk Pakam,
Bapak Ramlan Lubis, M.Pd beserta para pegawai yang telah banyak membantu penulis
selama penelitian ini.
Teristimewa rasa terima kasih dan cinta penulis kepada Papa dan Mama,
orangtua penulis yang telah mengasuh, membimbing, memberi kasih sayang, mendukung
secara materil dan selalu mendo’akan penulis. Semoga Allah memberi kebaikan dunia
dan akhirat pada Papa dan Mama. Amin. Terimakasih juga kepada kakak dan adik penulis
(Syari Yuni Yanda Sitompul, Oki J.S Sitompul, dan Try Syah Putri Sitompul) yang selalu
memberikan motivasi dan doa kepada penulis. Terimakasih juga kepada sahabat-sahabat
tercinta (Anita Debora, Ema Hariaty, Nuraini, Syariah, Fauziah, Rianur) yang selalu
mendukung dan mendoakan penulis, dan teman-teman di kelas Eks’07 atas motivasi, do’a
dan kerjasama yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Masih banyak pihak yang turut berperan dalam penyelesaian skripsi ini yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, untuk itu penulis menyampaikan terimakasih.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata
bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari
pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Penulis mengharapkan skripsi ini dapat
bermanfaat dalam memperkaya khasanah pendidikan.
Medan,
Juli 2012
Penulis,
Hamela Sari Sitompul
NIM 071244320018
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle Terintegrasi Pendidikan
Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok
Bahasan Kesetimbangan Kimia di SMA
Hamela Sari Sitompul (NIM 071244320018)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran learning cycle
terintegrasi pendidikan karakter memberikan pengaruh lebih tinggi terhadap
peningkatan hasil belajar kimia siswa dibandingkan pembelajaran konvensional.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2
Lubuk Pakam yang terdiri atas 3 kelas. Pengambilan sampel penelitian diambil
secara purposif yang terdiri dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas
eksperimen diberi pembelajaran learning cycle terintegrasi pendidikan karakter dan
pada kelas kontrol diberi pembelajaran konvensional. Jenis penelitian ini adalah
penelitian eksperimen semu. Berdasarkan hasil uji persyaratan data, diketahui
bahwa baik data hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dinyatakan
berdistribusi normal dan memiliki varians yang seragam (homogen). Berdasarkan
data gain ternormalisasi, besar peningkatan hasil belajar yang menggunakan
pembelajaran learning cycle terintegrasi pendidikan karakter adalah 70% dan
peningkatan hasil belajar yang menggunakan pembelajaran konvensional adalah
54%. Besarnya perbedaan peningkatan hasil belajar kimia siswa adalah 16%. Hasil
pengujian hipotesis, diperoleh thitung > ttabel dengan menggunakan uji t pihak kanan
yaitu 5,56> 1,6671 pada taraf signifikansi α = 0,05. Hal ini berarti H0 ditolak dan
Ha diterima, dimana Ha = Hasil belajar siswa dengan pengajaran menggunakan
model pembelajaran learning cycleterintegrasi pendidikan karakter lebih baik dari
pada pengajaran konvensional terintegrasi pendidikan karakter. Hubungan nilai
hasil belajar siswa dengan nilai karakter siswa pada model pembelajaran learning
cycle terintegrasi pendidikan karakter ada korelasi positif dan signifikan. Hal ini
dapat dilihat dari nilai rhit>rtabel pada α = 0,05 dan juga dapat dilihat dari nilai
karakter siswa yang tinggi dan nilai hasil belajar siswa juga tinggi. Berbeda dengan
pembelajaran konvensional yang nilai hasil belajar dengan nilai karakter siswa
rendah.
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Batasan Masalah
1.5 Tujuan Penelitian
1.6 Manfaat Penelitian
1.7 Definisi Operasional
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Kerangka Teoritis
2.1.1.
2.1.2.
2.1.3.
2.1.4.
2.1.5.
Pengertian Belajar
Hasil Belajar
Pembelajaran Konvensional
Model Pembelajaran Learning Cycle
Pendidikan Kerakter
Halaman
i
ii
iii
iv
vi
vii
ix
x
1
4
4
4
5
5
6
7
7
8
11
12
26
2.2.
Materi Kimia
2.3.
Kerangka Berfikir
2.4.
Hipotesis
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
33
37
38
3.2.
3.3.
3.4.
3.5.
3.6.
3.7.
40
40
41
41
44
46
Populasi dan Sampel
Variabel Penelitian
Rancangn Penelitian
Prosedur Penelitian
Instrumen Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian
4.2. Analisis Data Hasil Penelitian
4.2.1. Menghitung Rata-rata Nilai Pre-test dan Post-test Kelas Kontrol 54
dan Kelas Eksperimen
4.2.2. Uji Normalitas Data
4.2.3. Uji homogenitas
40
53
53
54
55
56
4.2.4.
4.2.5.
4.2.6.
4.3.
Uji Hipotesis
UjiKorelasi (R) HasilBelajardenganNilaiKarakterSiswa
PeningkatanhasilBelajar
Pembahasan
56
57
57
58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
62
62
DAFTAR PUSTAKA
64
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel2.1. Perbedaan karkteristik pembelajaran konvensional
dan konstruktivisme
Tabel 2.2 Penerapan Model Siklus Belajar (Learning Cycle)
Table 2.3. Deskripsi nilai pendidikan karakter
Tabel 3.1. Rancangan Penelitian
Tabal 3.2. Kisi-kisi observasi untuk mengukur karakter siswa
Selama proses pembelajaran
Table 3.3. Kisi-kisi tes hasil belajar kimia siswa
Tabel 4.1. Rata-rata dan standat deviasi pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol
Table 4.2. Uji normalitas data pre-test danpos-test
Table 4.3. Uji homogenitas
Table 4.5. Korelasi nilai hasil belajr dengan nilai karakter
16
24
28
41
44
45
54
55
56
57
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar2.1. Diagram Learning Cycle
Gambar 3.1 Skema Prosedur Penelitian
19
43
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Lampiran 3. LKS
Lampiran 4. Kisi-kisi nstrumen Test (sebelum di validasi)
Lampiran 5.Instrumen Penelitian (sebelum di validasi)
Lampiran 6. Kunci Jawaban
Lampiran 7. Tabel Data Validasi Instrumen Test
Lampiran 8. Perhitungan Validasi Instrumen Test
Lampiran 9. Table Reliabilitas Instrumen Test
Lampiran 10. Perhitungan Reliabilitas Instrumen Test
Lampiran 11. Tabel Tingkat kesukaran Test
Lampiran 12. Perhitungan Tingkat kesukaran Test
Lampiran 13. Tabel Daya Beda Soal
Lampiran 14. Perhitungan Daya Beda Soal
Lampiran 15. Tabel Analisi Butir Tes/Tryout Rekap
Lampiran 16. Kisi-kisi nstrumen Test (Sesudah di validasi)
Lampiran 17. Instrumen Soal (Sesudah di validasi)
Lampiran 18. Kunci Jawaban
Lampiran 19. Table Jadwal Kegiatan Penelitian
Lampiran 20. Deskripsi Data Penelitian
Lampiran 21. Perhitungan peningkatan Hasil Belajar (Gain)
Lampiran 22. Uji Normalitas
Lampiran 23. Uji Homogenitas
Lampiran 24. Perhitungan Hipotesis
Lampiran 25. Tabel Observasi Karakter
Lampiran 26. Uji korelasi (R)
Lampiran 27. Dokumentasi Penelitian
Lampiran 28. Tabel Nilai r Product Moment
Lampiran 29. Tabel of Chi Kuadrat
Lampiran 30. Tabel Nilai-nilai Distribusi t
Lampiran 31. Tabel Nilai kritis Distribusi F
Halaman
66
69
88
101
103
111
112
113
116
117
120
121
123
124
126
128
130
135
136
137
145
150
153
155
157
169
178
184
185
186
187
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
• Hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran learning cycle
terintegrasi pendidikan karakter lebih baik dari pada hasil belajar siswa
yang
menggunakan pembelajaran konvensional terintegrasi pendidikan
karakter di SMA N 2 Lubuk Pakam kelas XI IPA pada pokok bahasan
kesetimbangan kimia. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis uji-t diperoleh
thitung > ttabel pada taraf signifikan α = 0,05
•
Berdasarkan data gain ternormalisasi, besar peningkatan hasil belajar yang
menggunakan model pembelajaran learning cycle terintegrasi pendidikan
karakter adalah 70% dan peningkatan hasil belajar yang menggunakan
pembelajaran
konvensional
adalah
54%.
Jadi,
terdapat
perbedaan
peningkatan hasil belajar kimia siswa yang signifikan antara pembelajaran
learning cycle dengan pembelajaran konvensional. Besarnya perbedaan
peningkatan hasil belajar kimia siswa adalah 16%.
•
Hubungan nilai hasil belajar siswa dengan nilai karakter siswa pada model
pembelajaran learning cycle terintegrasi pendidikan karakter ada korelasi
positif dan signifikan. Hal ini dapat dilihat hari nilai rhit > rtabel pada α = 0,05
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka penulis menyarankan
hal-hal berikut :
1. Diharapkan bagi calon guru sebelum proses mengajar dilakukan, harus
mengetahui penguasaan siswa terhadap materi-materi prasyarat dari suatu
topik yang akan diajarkan, karena pengetahuan siswa sebelumnya sangat
menentukan keberhasilan siswa memahami materi baru yang akan diajarkan.
2. Diharapkan bagi guru yang ingin menerapkan model pembelajaran learning
cycle dapat menggunakan waktu sesuai yang sudah direncanakan dalam
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), karena ada lima tahap learning
cycle yang harus dilaksanakan.
3. Kepada peneliti lain yang akan meneliti penelitian ini dengan pokok bahasan
yang berbeda agar dapat dijadikan sebagai studi perbandingan dalam
meningkatkan kualitas pendidikan khususnya pada mata pelajaran kimia.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Negara Indonesia merupakan Negara berkembang yang sedang giat-giatnya
membangun. Untuk keperluan pembangunan ini, maka disamping diperlukan
sumber daya modal, diperlukan juga sumber daya manusia yang berkualitas untuk
keperluan pembangunan. Upaya untuk menciptakan dan meningkatkan sumber
daya tersebut melalui pendidikan.
Sasaran utama pendidikan adalah memandirikan atau memberdayakan guru
dan siswa semaksimal mungkin untuk mengembangkan kompetensi siswa tersebut
sesuai dengan kondisi lingkungannya. Dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, maka peningkatan mutu pendidikan suatu hal yang sangat penting bagi
pembangunan berkelanjutan disegala aspek
kehidupan manusia.
Sistem
Pendidikan Nasional senantiasa harus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
dan perkembangan yang terjadi baik di tingkat lokal, nasional, maupun global
(Mulyasa, 2006).
Fenomena merosotnya karakter bangsa di tanah air ini dapat disebabkan
lemahnya pendidikan karakter dalam meneruskan nilai-nilai kebangsaan pada saat
alih generasi. Kehidupan yang lurus mengikuti kaidah-kaidah nilai dan norma
tersebut terarah kepada kondisi kesejahteraan dan kebahagian hidup di dunia dan
di akhirat adalah kehidupan yang berkarakter. Dalam kenyataannya, kehidupan
yang seharusnya lurus berkarakter itu sering kali diwarnai oleh suasana yang
justru menimbulkan pertanyaan tentang implementasi prilaku yang berkarakter.
Dalam kehidupan individu, keluarga dan masyarakat,
disekolah dan di
masyarakat; korupsi dianggap menjadi budaya; pelanggaran dan kenakalan remaja
merajalela; menyontek dalam ujian dianggap wajar dan bahkan perlu dilakukan;
dan lain-lain yang semuanya itu tidak sesuai dengan tuntutan kehidupan
berkarakter sebagaimana dikehendaki. Memperlihatkan kenyataan yang terjadi itu,
prilaku berkarakter agaknya tidak cukup diwakili dengan istilah pintar, sopan
atau bermoral saja. Pambangunan karakter-cerdas itu dilakukan melalui
pendidikan dengan proses pembelajaran yang menanamkan dan menempatkan
kaidah-kaidah atau nilai -nilai karakter dan kecerdasan sebagai satu kesatuan
dalam kadar yang tinggi dan konsisten. Proses pembelajaran sebagai wujud upaya
pendidikan, yang diselenggarakan oleh para pendidik pada semua jalur, jenjang
dan jenis pendidikan, dikehendaki mengoptimalisasikan upaya pendidikan
karakter. (Prayitno,2010)
Kualitas pendidikan di Indonesia masih sangat rendah, hal ini dapat dilihat
dari UAN yang telah lewat beberapa waktu lalu. Sesuai PP 19/2005, UAN adalah
indikator kelulusan. Passing grade ditetapkan, tapi sarana, prasarana, dan sumber
daya belum terkondisikan. Begitu hasil tidak memuaskan, segala cara dilakukan
agar murid lulus, bukan dengan introspeksi. Di sisi lain, kualitas pendidikan
memang sedemikian rendahnya tercermin dari nilai dan hasil belajar siswa yang
masih jauh diharapkan. Dengan passing grade yang cukup rendah dibandingkan
dengan Negara tetangga, masih banyak juga yang tidak lulus dan yang lebih
menyedihkan lagi, standart kelulusan itu (standart kelulusan tahun 2010 adalah
5,50 permata pelajaran) dinilai masih terlalu tinggi oleh sebagian orang. (guru
kimia)
Permasalahan diatas tidak terlepas dari masalah masih lemahnya proses
pembelajaran. Pembelajaran yang selama ini khususnya pembelajaran kimia yang
kurang mencerminkan suatu proses yang di sebut dengan belajar bermakna. Guru
masih cenderung memberikan pembelajaran kimia dengan ceramah, mengajak
siswa untuk membaca bahan ajar, dan menghafal konsep – konsep kimia. Kondisi
seperti ini akan menyebabkan pelajaraan kimia menjadi tidak menarik, tidak
disenangi, dan dengan sendirinya pelajaran kimia akan terasa sangat sulit yang
akhirnya akan berdampak pada penurunan prestasi belajar dari siswa.
Kimia merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan alam (IPA). Mata
pelajaran kimia sarat dengan konsep, dari konsep sederhana hingga konsep yang
kompleks dan abstrak, sehingga diperlukan pemahaman yang benar terhadap mata
pelajaran kimia tersebut. Salah satu mata pelajaran kimia di SMA adalah
Kesetimbangan kimia. Mata pelajaran ini memiliki karakteristik yang sarat
dengan konsep, dan perhitungan. Pembelajaran Kesetimbangan kimia umumnya
dilakukan dengan metode ceramah sehingga siswa cenderung menghafal,
akibatnya pelajaran menjadi tidak menarik dan membosankan.
Kesetimbangan kimia adalah salah satu pokok bahasan yang dapat
melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran karena pada pokok
bahsan ini berkaitan dengan kehidupan sehari – hari. Untuk itu pokok bahasan
kesetimbangan kimiadiharapkan sesuai bila menggunakan model pembelajaran
Learning Cycle. Sehingga diharapkan siswa lebih tertarik mempelajari materi ini
dan diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar.
Learning cycle merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa
(student centered), berupa rangkaian tahap – tahap kegiatan (5 fase) yang
diorganisasi sedemikian rupa sehingga siswa dapat menguasai kompetensi –
kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan berperan aktif
(Fajaroh : 2008). Dalam proses pembelajaran learning cycle setiap fase dapat
dilalui jika konsep pada fase sebelumnya sudah dipahami. Setiap fase yang baru
dan sebelumnya saling berkaitan sehingga membuat siswa lebih mudah mengerti
dan memahami materi.
Beberapa penelitian dengan menggunakan model pembelajaran siklus
(Learning Cycle) telah dilakukan dan dapt memberikan hasil yang lebih baik dari
pada menggunakan cara konvensional. Melizar (2006) menyatakan bahwa
Penggunaan model Learning Cycle secara efektif dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada pokok bahasan termokimia sebesar 17.81%. Handoko (2010)
menyatakan bahwa “Efektifitas model mengajar Learning Cycle dalam
meningkatkan hasil belajar kimia siswa pada materi pokok larutan elektrolit dan
non elektrolit sebesar 26,56%. Himayanti (2010) menyatakan penerapan model
pembelajaran siklus belajar (Learning Cycle) dalam upaya meningkatkan hasil
belajar zat aditif makanan sebesar 76,1%.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian ingin mengetahui bagaimana hasil belajar siswa pada pokok
kesetimbangan kimia dengan menerapkan model pembelajaran learning cycle ini,
sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Pengaruh
Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle Terintegrasi Pendidikan
Karakter
Terhadap
Hasil
Belajar
Siswa
Pada
Pokok
Bahasan
Kesetimbangan Kimia di SMA”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berfokus pada latar belakang masalah diatas, maka identifikasi masalah
meliputi :
1. Sikap siswa yang kurang baik sehingga merosotnya moral peserta didik
2.
Model pembelajaran yang kurang menarik sehingga rendahnya minat belajar
siswa
3. Rendahnya hasil belajar kimia siswa khususnya pada materi kesetimbangan
kimia.
1.3. Rumusan Masalah
Untuk memperjelaskan permasalahan sebagai dasar penelitian ini, maka
penulis mencoba merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
learning cycle terintegrasi pendidikan karakter lebih baik dari pada hasil
belajar siswa tanpa menggunakan model pembelajaran learning cycle
(konvensional) pada pokok bahasan kesetimbangan kimia?
2. Berapa persen peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan
menggunakan model pembelajaran lerning cycle terintegrasi pendidikan
karakter pada pokok bahasan kesetimbangan kimia?
3. Apakah ada hubungan (korelasi positif) antara nilai hasil belajar dengan nilai
karakter siswa?
1.4. Batasan Masalah
Disebabkan untuk menjaga agar peneliti lebih terarah dan terfokus maka
penelitian ini membatasi masalah hanya dalam model pembelajaran learning cycle
terintegrasi pendidikan karakter terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan
kesetimbangan kimia di SMA. Dan karakter yang diharapkan terbentuk yaitu
disiplin, tanggungjawab, kepedulian, kerjasama, kejujuran, keaktifan dan
ketelitian.
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, tujuan dari
penelitian ini adalah untuk :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran learning cycle terintegrasi pendidikan karakter lebih baik dari
pada hasil belajar siswa tanpa menggunakan model pembelajaran learning
cycle (konvensional) pada pokok bahasan kesetimbangan kimia.
2. Untuk mengetahui persen peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan
menggunakan model pembelajaran lerning cycle terintegrasi pendidikan
karakter pada pokok bahasan kesetimbangan kimia.
3. Untuk mengetahui adakah hubungan (korelasi positif) antara nilai hasil
belajar dengan nilai karakter siswa.
1.6. Manfaat Penelitian
Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
terkait diantaranya sebagai berikut :
1. Bagi Peneliti
Peneliti ini dapat memberikan gambaran dan pengetahuan dalam penerapan
model pembelajaran learning cycle 5 Fase pada pelajaran kimia SMA. Selain
itu hasil penelitian diharapkan bisa dijadikan referensi untuk penelitian
selanjutnya.
2. Bagi Siswa
Siswa lebih termotivasi dalam pembelajaran dan menambah pemahaman
siswa pada pokok bahasan kesetimbangan kimia.
3. Bagi Guru
Sebagai alternative dalam mengelola pembelajaran dan dapat menumbuhkan
kreatifitas guru dalam pembelajaran
4. Bagi Sekolah
Memberikan sumbangan pada sekolah dalam rangka perbaikan pembelajaran
1.7. Defenisi Operasional
Untuk mengurangi perbedaan atau kekurang jelasan makna, maka defenisi
operasional dalam penelitian ini adalah :
1. Model pembalajaran adalah kerangka koneptual yang melukiskan prosedur
yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk
mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para
perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merancang aktivitas
belajar.
2. Learning Cycle merupan salah satu pembelajaran dengan pendekatan
kontruktivisme, yaitu model pembelajaran yang berpusat pada siswa
(student centered), berupa rangkaian tahap – tahap kegiatan yang terdiri
dari 5 tahap yaitu tahap pembangkitan minat (engagement), menggali
(eksploration),
menjelaskan
(explaination),
penerapan
konsep
(elaboration), dan evaluasi (evaluation) yang diorganisasikan sedemikian
rupa sehingga siswa dapat menguasai kompetensi – kompotensi yang
harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan berperan aktif.
3. Hasil belajar atau achievement merupakan realisasi atau pemekaran dari
kecakapan – kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang
sebagai hasil interaksi berbagai factor baik internal maupun eksternal.
4. Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter
kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran
atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik
terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan,
maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2006), Dasar – Dasar evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumu Aksara,
Jakarta.
Arsyad, A., (2010), Media Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Budiningsih, Asri, (2005), Belajar dan pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta
Dalyono, M., (2009), Psikologi Pendidikan, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Dimyati dan Mudjiono, (2009), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Alfabeta,
Bandung.
Fajaroh, F., dan Dasna,I.W.,(2008), Pembelajaran Dengan Siklus Belajar
(Learning Cycle), http://lubisgrafura.wordpress.com/ (diakses 10 Mai
2011)
Handoko, (2010), Efektifitas Model Mengajar Learning Cycle Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Materi Pokok Larutan
Elektrolit dan Non Elektrolit., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Hanafiah, Nanang dan Cucu Suhana, (2009), Konsep Strategi Pembelajaran,
Penerbit Refika aditama, Bandung
Himayanti, (2010), Penerapan Model Pembelajaran Siklus Belajar (Learning
Cycle) Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Zat Aditif Makanan.,
Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Hasan, Muhamad, (2008). Penerapan Model Pembelajaran Konstruktivisme
Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Mengenai Energi Gerak Di
Kelas Iii Sd Negeri I Cilengkranggirang Kecamatan Pasaleman
Kabupaten
Cirebon,
http://kdsumedang.upi.edu/berkas/proposal/PENERAPAN%20MODEL%20PEM
BELAJARAN%20KONSTRUKTIVISME%20UNTUK%20MENINGKATK
AN%20PEMAHAMAN%20SISWA%20%20MENGENAI%20ENERGI%2
0GERAK%20DI%20KELAS%20III%20SD%20NEGERI%20I%20CILEN
GKRANGGIRANG%20KECAMATAN%20PASALEMAN%20KABUPAT
EN%20CIREBON.pdf
Jihad, A. dan Haris, A., (2009), Evaluasi Pembelajaran, Multi Pressindo,
Yokyakarta.
Melizar, (2006), Penggunaan Model Learning Cycle Secara Efektif Dapat
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Termokimia.,
Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Mulyasa,E., (2007), Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Penerbit Remaja
Rosdakarya, Bandung
Prayitno dan Belferik Manullang, (2010), Pendidikan Karakter Dalam
Membangun Bangsa, Penerbit Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Medan.
Purba, Michael, (2006), Kimia Untuk SMA Kelas XI, Erlangga, Jakarta.
Rustam dkk, (2004), Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Depdiknas (Direktorat
Pembinaan TKKPT
Silitonga, P.M., (2011), Statistik: Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, Graha
Ilmu, Yokyakarta.
Sudjana, (2005), Metode Satistika, Penerbit Tarsito, Bandung.
Suprijono, Agus, (2009), Cooperative Learning: teoti dan Aplikasi PAIKEM,
Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Wena,M., (2009), Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Bumi Aksara,
Jakarta
Wibowo, Agus, (2012), Pendidikan Karakter Srategi Membangun Bangsa
Berperadapan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Syah, Muhibin, (2009), Psikologi Pendidikan, Remaja Rosdakarya, Bandung
Suyanti, Retno., (2010), Strategi Pembelajaran Kimia, Penerbit Graha Ilmu,
Yokyakarta.
http://edukasi.kompasiana.com/2009/12/20/pendekatan-pembelajarankonvensional/
TERINTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN
KESETIMBANGAN KIMIA DI SMA
Oleh :
HAMELA SARI SITOMPUL
NIM 071244320018
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2012
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,
atas limpahan rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penelitian dan penulisan skripsi dengan baik. Shalawat dan Salam kepada Rasulullah
Muhammad SAW beserta para sahabat dan keluarga.
Skripsi berjudul ”Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle
Terintegrasi Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan
Kesetimbangan Kimia di SMA” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Kimia, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Ir.
Nurfajriani, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan
bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan
selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak
Drs.Kawan Sihombing, M.Si, Ibu Dra.Gulmah Sugiharti, M.Pd, dan Ibu Dra.Murniaty
Simorangkir, MS selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran
mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih
disampaikan kepada Bapak Prof. Drs.Ramlan Silaban, M.Si selaku Dosen Pembimbing
Akademik dan kepada Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA
Unimed yang sudah membantu dan memberikan banyak ilmu kepada penulis.
Penghargaan juga disampaikan kepada Bapak Kepala Sekolah SMA N 2 Lubuk Pakam,
Bapak Ramlan Lubis, M.Pd beserta para pegawai yang telah banyak membantu penulis
selama penelitian ini.
Teristimewa rasa terima kasih dan cinta penulis kepada Papa dan Mama,
orangtua penulis yang telah mengasuh, membimbing, memberi kasih sayang, mendukung
secara materil dan selalu mendo’akan penulis. Semoga Allah memberi kebaikan dunia
dan akhirat pada Papa dan Mama. Amin. Terimakasih juga kepada kakak dan adik penulis
(Syari Yuni Yanda Sitompul, Oki J.S Sitompul, dan Try Syah Putri Sitompul) yang selalu
memberikan motivasi dan doa kepada penulis. Terimakasih juga kepada sahabat-sahabat
tercinta (Anita Debora, Ema Hariaty, Nuraini, Syariah, Fauziah, Rianur) yang selalu
mendukung dan mendoakan penulis, dan teman-teman di kelas Eks’07 atas motivasi, do’a
dan kerjasama yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Masih banyak pihak yang turut berperan dalam penyelesaian skripsi ini yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, untuk itu penulis menyampaikan terimakasih.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata
bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari
pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Penulis mengharapkan skripsi ini dapat
bermanfaat dalam memperkaya khasanah pendidikan.
Medan,
Juli 2012
Penulis,
Hamela Sari Sitompul
NIM 071244320018
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle Terintegrasi Pendidikan
Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok
Bahasan Kesetimbangan Kimia di SMA
Hamela Sari Sitompul (NIM 071244320018)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran learning cycle
terintegrasi pendidikan karakter memberikan pengaruh lebih tinggi terhadap
peningkatan hasil belajar kimia siswa dibandingkan pembelajaran konvensional.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2
Lubuk Pakam yang terdiri atas 3 kelas. Pengambilan sampel penelitian diambil
secara purposif yang terdiri dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas
eksperimen diberi pembelajaran learning cycle terintegrasi pendidikan karakter dan
pada kelas kontrol diberi pembelajaran konvensional. Jenis penelitian ini adalah
penelitian eksperimen semu. Berdasarkan hasil uji persyaratan data, diketahui
bahwa baik data hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dinyatakan
berdistribusi normal dan memiliki varians yang seragam (homogen). Berdasarkan
data gain ternormalisasi, besar peningkatan hasil belajar yang menggunakan
pembelajaran learning cycle terintegrasi pendidikan karakter adalah 70% dan
peningkatan hasil belajar yang menggunakan pembelajaran konvensional adalah
54%. Besarnya perbedaan peningkatan hasil belajar kimia siswa adalah 16%. Hasil
pengujian hipotesis, diperoleh thitung > ttabel dengan menggunakan uji t pihak kanan
yaitu 5,56> 1,6671 pada taraf signifikansi α = 0,05. Hal ini berarti H0 ditolak dan
Ha diterima, dimana Ha = Hasil belajar siswa dengan pengajaran menggunakan
model pembelajaran learning cycleterintegrasi pendidikan karakter lebih baik dari
pada pengajaran konvensional terintegrasi pendidikan karakter. Hubungan nilai
hasil belajar siswa dengan nilai karakter siswa pada model pembelajaran learning
cycle terintegrasi pendidikan karakter ada korelasi positif dan signifikan. Hal ini
dapat dilihat dari nilai rhit>rtabel pada α = 0,05 dan juga dapat dilihat dari nilai
karakter siswa yang tinggi dan nilai hasil belajar siswa juga tinggi. Berbeda dengan
pembelajaran konvensional yang nilai hasil belajar dengan nilai karakter siswa
rendah.
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Batasan Masalah
1.5 Tujuan Penelitian
1.6 Manfaat Penelitian
1.7 Definisi Operasional
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Kerangka Teoritis
2.1.1.
2.1.2.
2.1.3.
2.1.4.
2.1.5.
Pengertian Belajar
Hasil Belajar
Pembelajaran Konvensional
Model Pembelajaran Learning Cycle
Pendidikan Kerakter
Halaman
i
ii
iii
iv
vi
vii
ix
x
1
4
4
4
5
5
6
7
7
8
11
12
26
2.2.
Materi Kimia
2.3.
Kerangka Berfikir
2.4.
Hipotesis
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
33
37
38
3.2.
3.3.
3.4.
3.5.
3.6.
3.7.
40
40
41
41
44
46
Populasi dan Sampel
Variabel Penelitian
Rancangn Penelitian
Prosedur Penelitian
Instrumen Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian
4.2. Analisis Data Hasil Penelitian
4.2.1. Menghitung Rata-rata Nilai Pre-test dan Post-test Kelas Kontrol 54
dan Kelas Eksperimen
4.2.2. Uji Normalitas Data
4.2.3. Uji homogenitas
40
53
53
54
55
56
4.2.4.
4.2.5.
4.2.6.
4.3.
Uji Hipotesis
UjiKorelasi (R) HasilBelajardenganNilaiKarakterSiswa
PeningkatanhasilBelajar
Pembahasan
56
57
57
58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
62
62
DAFTAR PUSTAKA
64
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel2.1. Perbedaan karkteristik pembelajaran konvensional
dan konstruktivisme
Tabel 2.2 Penerapan Model Siklus Belajar (Learning Cycle)
Table 2.3. Deskripsi nilai pendidikan karakter
Tabel 3.1. Rancangan Penelitian
Tabal 3.2. Kisi-kisi observasi untuk mengukur karakter siswa
Selama proses pembelajaran
Table 3.3. Kisi-kisi tes hasil belajar kimia siswa
Tabel 4.1. Rata-rata dan standat deviasi pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol
Table 4.2. Uji normalitas data pre-test danpos-test
Table 4.3. Uji homogenitas
Table 4.5. Korelasi nilai hasil belajr dengan nilai karakter
16
24
28
41
44
45
54
55
56
57
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar2.1. Diagram Learning Cycle
Gambar 3.1 Skema Prosedur Penelitian
19
43
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Lampiran 3. LKS
Lampiran 4. Kisi-kisi nstrumen Test (sebelum di validasi)
Lampiran 5.Instrumen Penelitian (sebelum di validasi)
Lampiran 6. Kunci Jawaban
Lampiran 7. Tabel Data Validasi Instrumen Test
Lampiran 8. Perhitungan Validasi Instrumen Test
Lampiran 9. Table Reliabilitas Instrumen Test
Lampiran 10. Perhitungan Reliabilitas Instrumen Test
Lampiran 11. Tabel Tingkat kesukaran Test
Lampiran 12. Perhitungan Tingkat kesukaran Test
Lampiran 13. Tabel Daya Beda Soal
Lampiran 14. Perhitungan Daya Beda Soal
Lampiran 15. Tabel Analisi Butir Tes/Tryout Rekap
Lampiran 16. Kisi-kisi nstrumen Test (Sesudah di validasi)
Lampiran 17. Instrumen Soal (Sesudah di validasi)
Lampiran 18. Kunci Jawaban
Lampiran 19. Table Jadwal Kegiatan Penelitian
Lampiran 20. Deskripsi Data Penelitian
Lampiran 21. Perhitungan peningkatan Hasil Belajar (Gain)
Lampiran 22. Uji Normalitas
Lampiran 23. Uji Homogenitas
Lampiran 24. Perhitungan Hipotesis
Lampiran 25. Tabel Observasi Karakter
Lampiran 26. Uji korelasi (R)
Lampiran 27. Dokumentasi Penelitian
Lampiran 28. Tabel Nilai r Product Moment
Lampiran 29. Tabel of Chi Kuadrat
Lampiran 30. Tabel Nilai-nilai Distribusi t
Lampiran 31. Tabel Nilai kritis Distribusi F
Halaman
66
69
88
101
103
111
112
113
116
117
120
121
123
124
126
128
130
135
136
137
145
150
153
155
157
169
178
184
185
186
187
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
• Hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran learning cycle
terintegrasi pendidikan karakter lebih baik dari pada hasil belajar siswa
yang
menggunakan pembelajaran konvensional terintegrasi pendidikan
karakter di SMA N 2 Lubuk Pakam kelas XI IPA pada pokok bahasan
kesetimbangan kimia. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis uji-t diperoleh
thitung > ttabel pada taraf signifikan α = 0,05
•
Berdasarkan data gain ternormalisasi, besar peningkatan hasil belajar yang
menggunakan model pembelajaran learning cycle terintegrasi pendidikan
karakter adalah 70% dan peningkatan hasil belajar yang menggunakan
pembelajaran
konvensional
adalah
54%.
Jadi,
terdapat
perbedaan
peningkatan hasil belajar kimia siswa yang signifikan antara pembelajaran
learning cycle dengan pembelajaran konvensional. Besarnya perbedaan
peningkatan hasil belajar kimia siswa adalah 16%.
•
Hubungan nilai hasil belajar siswa dengan nilai karakter siswa pada model
pembelajaran learning cycle terintegrasi pendidikan karakter ada korelasi
positif dan signifikan. Hal ini dapat dilihat hari nilai rhit > rtabel pada α = 0,05
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka penulis menyarankan
hal-hal berikut :
1. Diharapkan bagi calon guru sebelum proses mengajar dilakukan, harus
mengetahui penguasaan siswa terhadap materi-materi prasyarat dari suatu
topik yang akan diajarkan, karena pengetahuan siswa sebelumnya sangat
menentukan keberhasilan siswa memahami materi baru yang akan diajarkan.
2. Diharapkan bagi guru yang ingin menerapkan model pembelajaran learning
cycle dapat menggunakan waktu sesuai yang sudah direncanakan dalam
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), karena ada lima tahap learning
cycle yang harus dilaksanakan.
3. Kepada peneliti lain yang akan meneliti penelitian ini dengan pokok bahasan
yang berbeda agar dapat dijadikan sebagai studi perbandingan dalam
meningkatkan kualitas pendidikan khususnya pada mata pelajaran kimia.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Negara Indonesia merupakan Negara berkembang yang sedang giat-giatnya
membangun. Untuk keperluan pembangunan ini, maka disamping diperlukan
sumber daya modal, diperlukan juga sumber daya manusia yang berkualitas untuk
keperluan pembangunan. Upaya untuk menciptakan dan meningkatkan sumber
daya tersebut melalui pendidikan.
Sasaran utama pendidikan adalah memandirikan atau memberdayakan guru
dan siswa semaksimal mungkin untuk mengembangkan kompetensi siswa tersebut
sesuai dengan kondisi lingkungannya. Dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, maka peningkatan mutu pendidikan suatu hal yang sangat penting bagi
pembangunan berkelanjutan disegala aspek
kehidupan manusia.
Sistem
Pendidikan Nasional senantiasa harus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
dan perkembangan yang terjadi baik di tingkat lokal, nasional, maupun global
(Mulyasa, 2006).
Fenomena merosotnya karakter bangsa di tanah air ini dapat disebabkan
lemahnya pendidikan karakter dalam meneruskan nilai-nilai kebangsaan pada saat
alih generasi. Kehidupan yang lurus mengikuti kaidah-kaidah nilai dan norma
tersebut terarah kepada kondisi kesejahteraan dan kebahagian hidup di dunia dan
di akhirat adalah kehidupan yang berkarakter. Dalam kenyataannya, kehidupan
yang seharusnya lurus berkarakter itu sering kali diwarnai oleh suasana yang
justru menimbulkan pertanyaan tentang implementasi prilaku yang berkarakter.
Dalam kehidupan individu, keluarga dan masyarakat,
disekolah dan di
masyarakat; korupsi dianggap menjadi budaya; pelanggaran dan kenakalan remaja
merajalela; menyontek dalam ujian dianggap wajar dan bahkan perlu dilakukan;
dan lain-lain yang semuanya itu tidak sesuai dengan tuntutan kehidupan
berkarakter sebagaimana dikehendaki. Memperlihatkan kenyataan yang terjadi itu,
prilaku berkarakter agaknya tidak cukup diwakili dengan istilah pintar, sopan
atau bermoral saja. Pambangunan karakter-cerdas itu dilakukan melalui
pendidikan dengan proses pembelajaran yang menanamkan dan menempatkan
kaidah-kaidah atau nilai -nilai karakter dan kecerdasan sebagai satu kesatuan
dalam kadar yang tinggi dan konsisten. Proses pembelajaran sebagai wujud upaya
pendidikan, yang diselenggarakan oleh para pendidik pada semua jalur, jenjang
dan jenis pendidikan, dikehendaki mengoptimalisasikan upaya pendidikan
karakter. (Prayitno,2010)
Kualitas pendidikan di Indonesia masih sangat rendah, hal ini dapat dilihat
dari UAN yang telah lewat beberapa waktu lalu. Sesuai PP 19/2005, UAN adalah
indikator kelulusan. Passing grade ditetapkan, tapi sarana, prasarana, dan sumber
daya belum terkondisikan. Begitu hasil tidak memuaskan, segala cara dilakukan
agar murid lulus, bukan dengan introspeksi. Di sisi lain, kualitas pendidikan
memang sedemikian rendahnya tercermin dari nilai dan hasil belajar siswa yang
masih jauh diharapkan. Dengan passing grade yang cukup rendah dibandingkan
dengan Negara tetangga, masih banyak juga yang tidak lulus dan yang lebih
menyedihkan lagi, standart kelulusan itu (standart kelulusan tahun 2010 adalah
5,50 permata pelajaran) dinilai masih terlalu tinggi oleh sebagian orang. (guru
kimia)
Permasalahan diatas tidak terlepas dari masalah masih lemahnya proses
pembelajaran. Pembelajaran yang selama ini khususnya pembelajaran kimia yang
kurang mencerminkan suatu proses yang di sebut dengan belajar bermakna. Guru
masih cenderung memberikan pembelajaran kimia dengan ceramah, mengajak
siswa untuk membaca bahan ajar, dan menghafal konsep – konsep kimia. Kondisi
seperti ini akan menyebabkan pelajaraan kimia menjadi tidak menarik, tidak
disenangi, dan dengan sendirinya pelajaran kimia akan terasa sangat sulit yang
akhirnya akan berdampak pada penurunan prestasi belajar dari siswa.
Kimia merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan alam (IPA). Mata
pelajaran kimia sarat dengan konsep, dari konsep sederhana hingga konsep yang
kompleks dan abstrak, sehingga diperlukan pemahaman yang benar terhadap mata
pelajaran kimia tersebut. Salah satu mata pelajaran kimia di SMA adalah
Kesetimbangan kimia. Mata pelajaran ini memiliki karakteristik yang sarat
dengan konsep, dan perhitungan. Pembelajaran Kesetimbangan kimia umumnya
dilakukan dengan metode ceramah sehingga siswa cenderung menghafal,
akibatnya pelajaran menjadi tidak menarik dan membosankan.
Kesetimbangan kimia adalah salah satu pokok bahasan yang dapat
melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran karena pada pokok
bahsan ini berkaitan dengan kehidupan sehari – hari. Untuk itu pokok bahasan
kesetimbangan kimiadiharapkan sesuai bila menggunakan model pembelajaran
Learning Cycle. Sehingga diharapkan siswa lebih tertarik mempelajari materi ini
dan diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar.
Learning cycle merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa
(student centered), berupa rangkaian tahap – tahap kegiatan (5 fase) yang
diorganisasi sedemikian rupa sehingga siswa dapat menguasai kompetensi –
kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan berperan aktif
(Fajaroh : 2008). Dalam proses pembelajaran learning cycle setiap fase dapat
dilalui jika konsep pada fase sebelumnya sudah dipahami. Setiap fase yang baru
dan sebelumnya saling berkaitan sehingga membuat siswa lebih mudah mengerti
dan memahami materi.
Beberapa penelitian dengan menggunakan model pembelajaran siklus
(Learning Cycle) telah dilakukan dan dapt memberikan hasil yang lebih baik dari
pada menggunakan cara konvensional. Melizar (2006) menyatakan bahwa
Penggunaan model Learning Cycle secara efektif dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada pokok bahasan termokimia sebesar 17.81%. Handoko (2010)
menyatakan bahwa “Efektifitas model mengajar Learning Cycle dalam
meningkatkan hasil belajar kimia siswa pada materi pokok larutan elektrolit dan
non elektrolit sebesar 26,56%. Himayanti (2010) menyatakan penerapan model
pembelajaran siklus belajar (Learning Cycle) dalam upaya meningkatkan hasil
belajar zat aditif makanan sebesar 76,1%.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian ingin mengetahui bagaimana hasil belajar siswa pada pokok
kesetimbangan kimia dengan menerapkan model pembelajaran learning cycle ini,
sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Pengaruh
Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle Terintegrasi Pendidikan
Karakter
Terhadap
Hasil
Belajar
Siswa
Pada
Pokok
Bahasan
Kesetimbangan Kimia di SMA”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berfokus pada latar belakang masalah diatas, maka identifikasi masalah
meliputi :
1. Sikap siswa yang kurang baik sehingga merosotnya moral peserta didik
2.
Model pembelajaran yang kurang menarik sehingga rendahnya minat belajar
siswa
3. Rendahnya hasil belajar kimia siswa khususnya pada materi kesetimbangan
kimia.
1.3. Rumusan Masalah
Untuk memperjelaskan permasalahan sebagai dasar penelitian ini, maka
penulis mencoba merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
learning cycle terintegrasi pendidikan karakter lebih baik dari pada hasil
belajar siswa tanpa menggunakan model pembelajaran learning cycle
(konvensional) pada pokok bahasan kesetimbangan kimia?
2. Berapa persen peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan
menggunakan model pembelajaran lerning cycle terintegrasi pendidikan
karakter pada pokok bahasan kesetimbangan kimia?
3. Apakah ada hubungan (korelasi positif) antara nilai hasil belajar dengan nilai
karakter siswa?
1.4. Batasan Masalah
Disebabkan untuk menjaga agar peneliti lebih terarah dan terfokus maka
penelitian ini membatasi masalah hanya dalam model pembelajaran learning cycle
terintegrasi pendidikan karakter terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan
kesetimbangan kimia di SMA. Dan karakter yang diharapkan terbentuk yaitu
disiplin, tanggungjawab, kepedulian, kerjasama, kejujuran, keaktifan dan
ketelitian.
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, tujuan dari
penelitian ini adalah untuk :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran learning cycle terintegrasi pendidikan karakter lebih baik dari
pada hasil belajar siswa tanpa menggunakan model pembelajaran learning
cycle (konvensional) pada pokok bahasan kesetimbangan kimia.
2. Untuk mengetahui persen peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan
menggunakan model pembelajaran lerning cycle terintegrasi pendidikan
karakter pada pokok bahasan kesetimbangan kimia.
3. Untuk mengetahui adakah hubungan (korelasi positif) antara nilai hasil
belajar dengan nilai karakter siswa.
1.6. Manfaat Penelitian
Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
terkait diantaranya sebagai berikut :
1. Bagi Peneliti
Peneliti ini dapat memberikan gambaran dan pengetahuan dalam penerapan
model pembelajaran learning cycle 5 Fase pada pelajaran kimia SMA. Selain
itu hasil penelitian diharapkan bisa dijadikan referensi untuk penelitian
selanjutnya.
2. Bagi Siswa
Siswa lebih termotivasi dalam pembelajaran dan menambah pemahaman
siswa pada pokok bahasan kesetimbangan kimia.
3. Bagi Guru
Sebagai alternative dalam mengelola pembelajaran dan dapat menumbuhkan
kreatifitas guru dalam pembelajaran
4. Bagi Sekolah
Memberikan sumbangan pada sekolah dalam rangka perbaikan pembelajaran
1.7. Defenisi Operasional
Untuk mengurangi perbedaan atau kekurang jelasan makna, maka defenisi
operasional dalam penelitian ini adalah :
1. Model pembalajaran adalah kerangka koneptual yang melukiskan prosedur
yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk
mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para
perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merancang aktivitas
belajar.
2. Learning Cycle merupan salah satu pembelajaran dengan pendekatan
kontruktivisme, yaitu model pembelajaran yang berpusat pada siswa
(student centered), berupa rangkaian tahap – tahap kegiatan yang terdiri
dari 5 tahap yaitu tahap pembangkitan minat (engagement), menggali
(eksploration),
menjelaskan
(explaination),
penerapan
konsep
(elaboration), dan evaluasi (evaluation) yang diorganisasikan sedemikian
rupa sehingga siswa dapat menguasai kompetensi – kompotensi yang
harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan berperan aktif.
3. Hasil belajar atau achievement merupakan realisasi atau pemekaran dari
kecakapan – kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang
sebagai hasil interaksi berbagai factor baik internal maupun eksternal.
4. Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter
kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran
atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik
terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan,
maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2006), Dasar – Dasar evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumu Aksara,
Jakarta.
Arsyad, A., (2010), Media Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Budiningsih, Asri, (2005), Belajar dan pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta
Dalyono, M., (2009), Psikologi Pendidikan, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Dimyati dan Mudjiono, (2009), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Alfabeta,
Bandung.
Fajaroh, F., dan Dasna,I.W.,(2008), Pembelajaran Dengan Siklus Belajar
(Learning Cycle), http://lubisgrafura.wordpress.com/ (diakses 10 Mai
2011)
Handoko, (2010), Efektifitas Model Mengajar Learning Cycle Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Materi Pokok Larutan
Elektrolit dan Non Elektrolit., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Hanafiah, Nanang dan Cucu Suhana, (2009), Konsep Strategi Pembelajaran,
Penerbit Refika aditama, Bandung
Himayanti, (2010), Penerapan Model Pembelajaran Siklus Belajar (Learning
Cycle) Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Zat Aditif Makanan.,
Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Hasan, Muhamad, (2008). Penerapan Model Pembelajaran Konstruktivisme
Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Mengenai Energi Gerak Di
Kelas Iii Sd Negeri I Cilengkranggirang Kecamatan Pasaleman
Kabupaten
Cirebon,
http://kdsumedang.upi.edu/berkas/proposal/PENERAPAN%20MODEL%20PEM
BELAJARAN%20KONSTRUKTIVISME%20UNTUK%20MENINGKATK
AN%20PEMAHAMAN%20SISWA%20%20MENGENAI%20ENERGI%2
0GERAK%20DI%20KELAS%20III%20SD%20NEGERI%20I%20CILEN
GKRANGGIRANG%20KECAMATAN%20PASALEMAN%20KABUPAT
EN%20CIREBON.pdf
Jihad, A. dan Haris, A., (2009), Evaluasi Pembelajaran, Multi Pressindo,
Yokyakarta.
Melizar, (2006), Penggunaan Model Learning Cycle Secara Efektif Dapat
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Termokimia.,
Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Mulyasa,E., (2007), Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Penerbit Remaja
Rosdakarya, Bandung
Prayitno dan Belferik Manullang, (2010), Pendidikan Karakter Dalam
Membangun Bangsa, Penerbit Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Medan.
Purba, Michael, (2006), Kimia Untuk SMA Kelas XI, Erlangga, Jakarta.
Rustam dkk, (2004), Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Depdiknas (Direktorat
Pembinaan TKKPT
Silitonga, P.M., (2011), Statistik: Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, Graha
Ilmu, Yokyakarta.
Sudjana, (2005), Metode Satistika, Penerbit Tarsito, Bandung.
Suprijono, Agus, (2009), Cooperative Learning: teoti dan Aplikasi PAIKEM,
Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Wena,M., (2009), Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Bumi Aksara,
Jakarta
Wibowo, Agus, (2012), Pendidikan Karakter Srategi Membangun Bangsa
Berperadapan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Syah, Muhibin, (2009), Psikologi Pendidikan, Remaja Rosdakarya, Bandung
Suyanti, Retno., (2010), Strategi Pembelajaran Kimia, Penerbit Graha Ilmu,
Yokyakarta.
http://edukasi.kompasiana.com/2009/12/20/pendekatan-pembelajarankonvensional/