HUBUNGAN ANTARA PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA DENGAN KESIAPAN KERJA PESERTA DIDIK KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK OTOMOTIF DI SMK N 2 TAKENGON TP. 2012/2013.
HUBUNGAN ANTARA PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
DAN MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA DENGAN KESIAPAN
KERJA PESERTA DIDIK KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN
TEKNIK OTOMOTIF DI SMK N 2 TAKENGON
TP. 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH :
ANGGUN SAPUTRA NIM : 081255110001
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013
(2)
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
"-ama Mahasiswa : Anggun Saputra "liM :081255110001 Jurusan : Tenknik Mesin
Program Studi : Pendidikan Teknik Mesin (S-1)
Dengan ini menyatakan bahwa sekripsi ini merupakan hasil karya sendiri dan belum pemah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya dalam sekripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah di tulis atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
(3)
LEMBARPENGESAHAN
Hl'BUNGAN ANTARA PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN MOTIV ASI MEMASUKI DUNIA KERJA
DENGAN KESIAPAN KERJA PESERTA DIDIK KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK OTOMOTIF
DI SMK N 2 TAKENGON TP. 2012/2013
ANGGUN SAPUTRA NIM. 081255110001
Dipertahankan di depan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan
NAMA
":-of. Dr. Sumamo, M.Pd : · etua)
~ . Hidir Efendi, M.Pd 'ekretaris)
:>r. R. Mursid,ST, M.Pd Pembimbing/Penguji) Jrs.Selamat Riadi, M.T
">enguji)
Jr. Saut Purba, M.Pd Penguji)
-.dra Koto, ST, M. Eng Penguji)
T anggal II Maret 20 13 PANITlA PENGUJI
T ANDA T ANGAN T ANGGAL
~
~
...
~1~
..
~.~?.
1,9/l
~IJ
(4)
•
"Jrtscaya}lffali a/i.g.n yane 6eriman a~anuz;rJ.l~"
'l(amu aan orane-oralliJ yang tfi6eri i(mu pe111Jetaliuan, 6e6erapa (Q_S. :}lf-'MujaatfiCali[58}: 11)
• 'Tulian ya111J meme{i/iara ~aua tempat ter6it mataliari tfan 'Tulian ya111J memeCiliara ~aua tempat ter6enamnya '.Ma/i.g. ni(mat 'Tulian /i.g.mu ya111J mana/i.g.li ya111J li,g.mu austa/i.g.n"
(Q_S.: jlr-<RJzliman {55]: 17-18) 'JVmarin atfa(afi mimpi inaali ya111J teCali 6erfa(u, tfan eso(menjatfi liarapan 6aei setiap mimpi inaali terse6ut
'.Mesfij amat muaali untu(tfitufts/i.g.n aan tfi(isalili,g.n namun se6enamya liitfup amat 6erat untu(dijaCani 'Terima (asili atas semua talliJis, tawa, setfili, senane,
au(a, cinta,cantfa, cerita, {e(afi aan ~ena111Jan ya111J se(a(u menyertai setiap aeti~nafas~u.
Semua itu mem6uat setiap liarapan
ta~punya afasan untu~pupu.s aaCam liitfup~u
'Ya. ... <RJz66 fijni a~u menyatfari tiatfa perta111J9unafawa6an terti111J9i aafam jatamoreana ini seCain perta111JBU111J jawa6an ~epaaa-'.MV.
:Hi111J9a mem6uat~ i111Jin se(a(u ~6a(i ~patfa cinta tertin99i aafam fiitfup ini, fianya CIIIJ/i.g.U 'Ya}lffafi, tiatfa ya111J fain.
!})an Seeafa Suju£ tfan Syu~w(u lianya ~epatfamu 'Ya..}lffali. }lyalianaa tercinta : Sunarso
I6unaa tercinta : Saotfali }ltfintfa tercinta : :Henan 'l(pmiatfi
Jleu.s <Tnaai
(5)
ABSTRAK
ANGGUN SAPUTRA.NIM.081255110001. Hubungan antara Pengalaman Praktik Kerja Industri dan Motivasi Memasuki Dunia Kerja dengan Kesiapan Kerja Peserta Didik Kelas XII Program Keahlian Teknik Otomotif di SMK N 2 Takengon Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan, Medan 2013.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar Hubungan antara: (1) Pengalaman Praktik Kerja Industri terhadap Kesiapan Kerja (2) Motivasi Memasuki Dunia Kerja terhadap Kesiapan Kerja (3) Pengalaman Praktik Kerja Industri dan Motivasi Memasuki Dunia Kerja terhadap Kesiapan Kerja Peserta Didik Kelas XII Program Keahlian Teknik Otomotif SMK N 2 Takengon Tahun Pelajaran 2012/2013.Penelitian ini menggunakan seluruh jumlah populasi atau disebut total sampling yang terdiri dari 45 siswa sebanyak dua kelas. Data penelitian di jaring dengan menggunakan dokumentasi untuk Variabel Pengalaman Praktik Kerja Industri (X1) dan model sekala likert untuk variabel Motivasi Memasuki Dunia kerja
(X2) dan variabel Kesiapan Kerja (Y)
Hasil Pengajuan Hipotesis di peroleh hubungan antara Pengalaman Praktik Kerja Industri dengan Kesiapan Kerja, dengan nilai rhitung 0,996 > rtabel 0,294 hasil
uji t dapat nilai thitung 73,38 ttabel < 2,03 maka dapat disimpulkan terdapat hubungan
yang positif dan berarti pada taraf signifikan 5%. Hubungan antara Motivasi Memasuki Dunia Kerja dengan Kesiapan Kerja di peroleh nilai rhitung 0,993 > rtabel
2,294 hasil uji t didapat nilai thitung 55,17 t tabel 2,03 maka dapat disimpulan terdapat
hubungan yang positif dan berarti pada taraf signifikan 5%. Hubungan antara Pengalaman Praktik Kerja Industri dan Motivasi Memasuki Duni Kerja dengan Kesiapan Kerja. Hasil nilai rhitung 0,20 < rtabel 0,294 Dari hasil perhitungan Persamaan
Regresi Ganda, Uji Kelinieran Dan Keberartian Persamaan Regresi Ganda di dapat nilai rhitung > rtabel (0,455 > 0,294) dan thitung > ttabel (3,352 < 1,67) dan Fhitung > Ftabel
yaitu ( 4,514 > 3,22) maka dapat disimpulkan terdapat hubungan yang linier positif dan berarti. Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan peserta didik perlu meningkatkan Pengalaman Praktik Kerja Industri dan Motivasi Memasuki Dunia Kerja sehingga dapat Meningkatkan Kesiapan Kerja.
Kata kunci : Pengalaman Praktik Kerja Industri, Motivasi Memasuki Dunia Kerja, Kesiapan Kerja.
(6)
(7)
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, dimana Tuhan selalu memberikati, melindungi dan memberikan kesehatan bagi penulis sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan sesuai dengan yang diharapkan.
Adapun judul skripsi ini adalah : “Hubungan antara Pengalaman Praktik Kerja Industri dan Motivasi Memasuki Dunia Kerja dengan Kesiapan Kerja Peserta Didik Kelas XII Program keahlian Teknik Otomotif di SMK N 2 Takengon Tahun Pelajaran 2012/2013”
Selama penulisan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak dukungan baik dukungan moril maupun materil sehingga skripsi ini dapat tersusun dengan baik. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar M.Si. selaku Rektor Universitas Negeri Medan 2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K. M.Pd. Selaku Dekan Fakultas Teknik
Universias Negeri Medan.
3. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd. Selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin. 4. Bapak Drs. Selamat Riadi.MT. Selaku Ketua Prodi Pendidikan Teknik
Mesin Universitas Negeri Medan sekaligus dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan masukan dan arahan baik selama perkuliahan sampai penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Dr. R. Mursid, ST. M.Pd. Sebagai Dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberi arahan dan bantuan kepada penulis.
(8)
6. Bapak Indra Koto, ST,M.Eng. Selaku Dosen Pembimbing Rancangan terimakasih atas bimbingan, arahan, dan nasehat yang telah di berikan. 7. Bapak Ir. Arifin selaku kepala sekolah SMK Negeri 2 Takengon yang
telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
8. Seluruh guru beserta staf (TU) SMK Negeri 2 Takengon yang telah banyak membantu dalam penulisan skripsi ini.
9. Teristimewa buat Orang Tua penulis ayahanda Sunarso dan ibunda Saodah. Dan Adinda Hendri Kurniadi, Agus Triaadi yang telah banyak memberikan dukungan, kasih sayang, doa dan semangat selama ini dalam menyusun skripsi ini .
10.Sahabat sahabat penulis Hendry, Bagus, Doni, Hamdi, Junedi, Aisyah, Darwin, Sandi, Ilham, Beny, Akmal, Reza. Dan seluruh kelas S1-Reguler 2008 yang selalu memberikan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan sekripsi ini.
Sesuai dengan pepatah yang berbunyi “Tak Ada Gading Yang Tak Retak”, Penulis juga menyadari bahwa sekripsi ini masih banyak kekurangannya dan jauh dari sempurna, dan bagi Penulis kesempurnaan itu merupakan proses yang tak pernah ada hantinya. Oleh karena itu, Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna menyempurnakan sekripsi ini. Semoga sekripsi ini bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.
Medan Maret 2013
Penulis
Anggun Saputra NIM. 081255110001
ii
(9)
(10)
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAS ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... iv
DAFTAR GAMBAR ... v
DAFTAR LAMPIRAN ... vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah ... 1B. Identifikasi Masalah ... 8
C. Batasan Masalah ... 9
D. Rumusan Masalah ... 10
E. Tujuan Penelitian... 10
F. Manfaat Penelitian ... 11
BAB II KAJIAN TEORITIS,KERANGKA BERFIKIR, DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Kajian Teoritis ... 131. Tinjauan Mengenai Kesiapan Kerja... 13
a. Pengertian Kesiapan Kerja ... 13
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Kerja ... 14
c. Kesiapan Kerja dalam Sekolah Menengah Kejuruan ... 16
d.Ciri-ciri Peserta Didik yang Memiliki Kesiapan Kerja ... 16
2. Tinjauan Mengenai Motivasi Memasuki Dunia Kerja ... 18
a. Pengertian Motivasi Memasuki Dunia Kerja ... 18
b. Fungsi Motivasi Memasuki Dunia Kerja ... 19
(11)
3. Tinjauan Mengenai Pengalaman Praktik Kerja Industri ... 21
a.Pengertian Pengalaman Praktik Kerja Industri... 21
b.Pengalaman Praktik Kerja Industri ... 23
B. Penelitian yang Relevan ... 25
C. Kerangka Berpikir ... 26
D. Pengajuan Hipotesis ... 30
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 32B. Populasi dan Sampel ... 32
C. Metode Penelitian ... 33
D. Teknik Pengumpulan Data... 35
E. Instrumen Penelitian ... 37
F. Uji Coba Instrumen ... 38
G.Teknik Analisis Data ... 43
1. Deskripsi Data Penelitian ... 43
2. Uji Kecenderungan ... 44
3. Uji Normalitas ... 44
4. Kelinieran dan Keberartian Persamaan regresi ... 45
a.Persamaan regresi ... 45
b.Mencari Persamaan Regresi Ganda ... 45
5. Pengujian Hipotesis ... 46
a. Korelasi sederhana ... 46
b.Uji korelasi ganda ... 47
c. Uji korelasi parsial... 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.Deskripsi data dan tingkat kecenderungan tingkat Variabel ... 50B.Uji Persyratan Analisis ... 55
1. Uji Normalitas ... 55
(12)
C. Pengujian Hipotesis ... 59 D. Bobbot sumbngan variabel bebas ... 61 E. Pembahasan Penelitian ... 61
BABV KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan ... 63 B.Saran ... 64
DAFTAR PUSTAKA ...
66LAMPIRAN- LAMPIRAN
(13)
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Skor Kategori Skala Likert ... 36
Tabel 2. Kisi-kisi Pengembangan Instrumen ... 38
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Pengalaman Praktik Kerja Industri (X1) ... 50
Tabel 4. Tingkat kecenderungan Variabel Pengalaman Praktik Kerja Industri ... 51
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Memasuki Dunia Kerja (X2) ... 52
Tabel 6. Tingkat kecenderungan variabel Motivasi Memasuki Dunia Kerja ... 53
Tabel 7 . Distribusi Frekuensi Variabel Kesiapan Kerja (Y) ... 54
Tabel 8. Tingkat kecenderungan variabel Kesiapan Kerja ... 55
Tabel 9. Ringkasan Sajian Data Penelitian ... 56
Tabel 10. Ringkasan Anava untuk persamaan regresi Y atas X1 ... 57
Tabel 11. Ringkasan Anava untuk persamaan regresi Y atas X2 ... 57
Tabel 12. Ringkasan hasil Anava regresi ganda. ... 58
Tabel 13. Ringkasan Hasil Koefesien Korelasi Antar Variabel Penelitian ... 59
Tabel 14 Ringkasan Analisis Korelasi Parsial ... 60
(14)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Angket Uji Instrument (Y) ... 68
Lampiran 2. Angket Uji Intrument (X2) ... 70
Lampiran 3. Uji Validitas (Y) ... 72
Lampiran 4. Uji Validitas (X1) ... 74
Lampiran 5. Perhitungan Validitas Angket Motivasi Memasuki Dinia Kerja ... 76
Lampiran 6. Perhitungan Reliabilitas Angket Motivasi Memasuki Dunia Kerja .. 78
Lampiran 7. Perhitungan Validitas Kesiapan Kerja ... 81
Lampiran 8.Perhitungan Reliabilitas Angket Kesiapan Kerja 83
Lampiran 9. Data Hasil Penelitian ... 86
Lampiran 10. Perhitungan Harga Rata-rata(M), Standart Deviasi (SD), dan Distribusi Frekuensi Dari Data Penelitian ... 88
Lampiran 11. Identifikasi Tingkat KecenderunganVariabel Penelitian ... 92
Lampiran 12. Uji Normalitas Sebaran Data Masing-Masing Variabel Penelitian . 95 Lampiran 13. Persamaan Regresi Pengalaman Praktek Dunia Industri (X1) Dengan Kesiapan Kerja (Y) ... 98
Lampiran 14. Perhitungan Koefesien korelasi antara variabel ... 108
Lampiran 15 korelasi parsial ... 114
Lampiran 16 perhitungan sumbangan relatif dan efektif variabel penelitian ... 116
Lampiran 17 Tabel Nilai-Nilai R- Product Moment ... 117
Lampiran 18 Tabel Nilai – Nilai Chi Kuadrat ... 118
Lampiran 19 Nilai nilai dalam distribusi t ... 119
Lampiran 20 Tabel Nilai Kritis Distribusi F (Tabel F) ... 120
(15)
(16)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Kerangka Berfikir... 34
Gambar 2 : Grafik histogram Distribusi Frekuensi Absolute (X1) ... 51
Gambar 2 : Grafik histogram Distribusi Frekuensi Absolute (X2) ... 53
(17)
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah pendidikan formal yang memiliki pola pelatihan khusus untuk mengarahkan peserta didik agar menjadi lulusan yang siap terjun secara profesional dan ikut bergerak di dunia usaha atau perusahaan. Menurut UU Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 terdapat pada pasal 15 disebutkan bahwa Pendidikan Kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik untuk bekerja dalam bidang tertentu. Untuk menunjang tujuan ini, dirancang Pendidikan Sistem Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam prosesnya, PSG ini dilaksanakan pada lembaga (tempat) yaitu di sekolah dan di dunia kerja. Upaya ini dilakukan dalam rangka meningkatkan mutu tamatan SMK dalam menciptakan relevansi pendidikan dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja.
Dalam Garis Besar Program Pengajaran (GBPP) kurikulim SMK edisi 2004, tujuan Sekolah Menengah Kejuruan adalah: (1) Mengutamakan penyiapan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional. (2) Menyiapkan siswa agar merintis karier, berkompetisi dan mampu mengembangkan diri serta menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah yang mengisi kegitan dunia usaha dan industri. (3) Mengambil sikap yang positif dan tegas dalam menentukan identitas diri sebagai penyedia sumber daya manusia
(18)
2
(4) Menyiapkan tamatan agar menjadi warga negara yang produktif, adaftif dan kreatif.
Keberadaan SMK dalam mempersiapkan tenaga kerja tingkat menengah yang terampil masih perlu ditingkatkan. Belum semua lulusan SMK dapat memenuhi tuntutan lapangan kerja sesuai dengan spesialisasinya. Hal ini karena adanya kesenjangan antara keterampilan yang dimiliki oleh lulusan SMK dengan keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja. Selain keterampilan, peserta didik SMK belum sepenuhnya memiliki kesiapan kerja, sehingga banyak yang menganggur. Seperti yang tertera dalam data Badan Pusat Statistik (BPS). Jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Februari 2012 mencapai 120,4 juta orang, sedangkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Februari 2012 mencapai 7,6 juta orang atau 6,32% dari total angkatan kerja. Tingkat Pengangguran Terbuka untuk lulusan pendidikan Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan masih tetap menempati posisi tertinggi, yaitu masing-masing sebesar 10,34% dan 9,51% dari total tingkat pengangguran terbuka dibanding dengan lulusan pendidikan SD sebesar 3,69%, lulusan SMP sebesar 7,80%, Diploma I/II/III sebesar 7,50% dan lulusan Perguruan tinggi sebesar 6,95% dari total tingkat pengangguran terbuka. Gejala kesenjangan ini disebabkan oleh berbagai hal, antara lain pendidikan kejuruan yang sepenuhnya diselenggarakan oleh sekolah kurang mampu menyesuaikan diri dengan perubahan dan perkembangan dunia kerja, yang mengakibatkan kesiapan kerja peserta didik menjadi kurang.
Kesiapan kerja adalah keseluruhan kondisi individu yang meliputi kematangan fisik, mental dan pengalaman serta adanya kemauan dan kemampuan
(19)
3
untuk melaksanakan suatu pekerjaan atau kegiatan. Kesiapan kerja sangat penting dimiliki oleh seorang peserta didik SMK, karena peserta didik SMK merupakan harapan masyarakat untuk menjadi lulusan SMK yang mempunyai kompetensi sesuai dengan bidang keahliannya diterima di dunia kerja atau mampu mengembangkan melalui wirausaha.
Kesiapan kerja terbentuk dari tiga aspek yang mendukung, yaitu: aspek penguasaan pengetahuan, penguasaan sikap kerja, dan aspek penguasaan keterampilan kerja yang dimiliki peserta didik SMK. Di samping ketiga aspek tersebut, keberhasilan seseorang dalam usahanya (pekerjaannya), juga didukung oleh kecintaan terhadap pekerjaan. Seseorang yang mencintai pekerjaannya akan bekerja dengan tekun, penuh semangat, dan selalu gembira. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi kesiapan kerja yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi kematangan baik fisik dan mental, tekanan, dorongan, kreativitas, minat, bakat, intelegensi, kemandirian, penguasaan, dan ilmu pengetahuan. Faktor eksternal meliputi peran masyarakat keluarga, sarana prasarana, sekolah, informasi dunia kerja dan pengalaman Praktik Kerja Industri. Faktor yang mempengaruhi kesiapan kerja peserta didik didapat dari diri peserta didik sendiri, sekolah dan masyarakat. Faktor yang paling mempengaruhi adalah Pengalaman Praktik Kerja Industri dan Motivasi Memasuki Dunia Kerja. Simanjuntak (2001:20) mengemukakan bahwa pengetahuan yang diperoleh dari pendidikan formal belum merupakan jaminan untuk mendapatkan pekerjaan.
Lebih lanjut dikemukakan bahwa lowongan kerja yang tidak terisi umumnya disebabkan oleh rendahnya kesiapan kerja atau keterampilan yang dimiliki lulusan kurang cocok dengan kebutuhan dunia kerja. Pengetahuan yang
(20)
4
diperoleh dari suatu mata pelajaran kejuruan belum cukup digunakan sebagai bekal untuk memasuki dunia kerja, sehingga diperlukan dorongan kepada peserta didik berupa Pengalaman Praktik Kerja Industri dan Motivasi Memasuki Dunia Kerja.
Motivasi memasuki dunia kerja adalah suatu yang menimbulkan semangat atau dorongan individu untuk memasuki dunia kerja, baik berasal dari dalam diri sendiri maupun dari luar dirinya. Menurut Uno (2010:10) Motivasi timbul karena adanya keinginan untuk melakukan kegiatan, adanya dorongan dan kebutuhan melakukan kegiatan, adanya harapan dan cita-cita, adanya penghormatan atas diri, adanya lingkungan yang baik dan adanya kegiatan yang menarik. Motivasi memasuki dunia kerja dapat dilihat dari berbagai kebutuhan baik jasmani maupun rohani yang harus dipenuhi. Seorang peserta didik akan sadar bahwa ia harus mandiri dan memenuhi kebutuhan fisiologisnya tanpa harus bergantung kepada orang tua lagi setelah ia lulus dari SMK, terlebih jika orang tuanya memiliki keterbatasan ekonomi. Selain itu, peserta didik juga akan merasa bangga memiliki sebuah pekerjaan setelah lulus daripada menganggur. Rasa bangga ini merupakan salah satu contoh bahwa seorang peserta didik memiliki kebutuhan penghormatan atas dirinya. Dorongan dan desakan dari lingkungan sekitarnya baik dari lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, maupun lingkungan masyarakat juga akan memberikan motivasi kepada peserta didik untuk memasuki dunia kerja.
Selain Motivasi Memasuki Dunia Kerja, Pengalaman Praktik Kerja Industri juga merupakan salah satu faktor yang cukup mempengaruhi Kesiapan Kerja. Menurut Chalpin (2006:179) pengalaman adalah pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari praktik atau dari luar usaha belajar. Pengalaman
(21)
5
di dunia kerja sangat dibutuhkan oleh peserta didik pada saat mulai bekerja setelah lulus. Melalui berbagai sumber baik dari media maupun dari orang-orang yang telah bekerja, peserta didik dapat memperoleh gambaran dari pengalaman-pengalaman orang yang telah bekerja tersebut, sehingga peserta didik dapat menghargai keberhasilan seseorang yang telah dicapainya. Mengingat perkembangan jaman yang semakin maju, lulusan SMK diharapkan memiliki kemampuan untuk bekerja dan memiliki Kesiapan Kerja agar bisa bersaing dalam dunia kerja. Salah satu program yang diadakan oleh sekolah untuk mengembangkan wawasan dan menambah pengalaman peserta didik agar siap untuk bekerja adalah dengan Praktik Kerja Industri.
Praktik Kerja Industri adalah bagian dari Pendidikan Sistem Ganda (PSG) sebagai program bersama antara SMK dan Industri yang dilaksanakan di dunia usaha maupun dunia industri. Pengalaman Praktik Kerja Industri memberikan wawasan dan tambahan ilmu pengetahuan kepada peserta didik untuk siap bekerja setelah ia lulus dari SMK. Hal ini, karena peserta didik telah melihat dan terbiasa dengan keadaan dunia kerja yang sebenarnya. Selain itu, dengan adanya Praktik Kerja Industri peserta didik dapat melatih keterampilan dan mengaplikasikan teori-teori yang telah didapat di sekolah sehingga menumbuhkan kepercayaan diri untuk siap bekerja setelah lulus dari SMK. Pada saat peserta didik melaksanakan Praktik Kerja Industri, peserta didik dituntut untuk bersungguh dalam melakukan suatu pekerjaan agar mempunyai pengalaman yang dapat bermanfaat di kemudian hari. Jika peserta didik tersebut tidak bersungguh-sungguh, peserta didik tidak akan terbiasa dengan keadaan dunia kerja yang sebenarnya dan keterampilan
(22)
6
peserta didik menjadi kurang, sehingga tidak ada kesiapan kerja setelah lulus dari SMK.
SMK Negeri 2 Takengon merupakan Sekolah Menengah Kejuruan yang beralamat di Jalan Takengon Isaq desa Wihnareh Kecamatan Pegasing Kabupaten Aceh Tengah. SMK Negeri 2 Takengon memiliki beberapa visi dan misi. Visi dari SMK Negeri 2 Takengon adalah “Menciptakan tenaga kerja tingkat menegah untuk memenuhi kebutuhan nasioanal maupun regional”. Misi dari SMK 2 Takengon adalah menyiapakan tenaga kerja yang berkualitas profesional, mengubah peserta didik dari setatus beban menjadi asset pembangunan yang produktif, memberi bekal besar kepada tamatan untuk pengembangan dirinya secara berkelanjutan. Menerapkan manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah yang berstandar ISO 9001-2008, dan meningkatkan semangat meraih prestasi unggulan secara kompetitif dan komparatif, sehingga tidak hanya membentuk insan tamatan yang memiliki prestasi yang cemerlang tetapi juga berkompetensi serta memiliki kesiapan kerja yang tinggi agar mampu bersaing di dunia global.
SMK Negeri 2 Takengon sebagai sekolah kejuruan memiliki institusi pasangan, baik lembaga pemerintah maupun swasta sebagai tempat Praktik Kerja Industri yang kualitasnya cukup memadai untuk pengembangan kompetensi peserta didik. SMK Negeri 2 Takengon juga merupakan Sekolah Menengah Kejuruan yang telah melaksanakan Praktik Kerja Industri (Prakerin) sejak tahun 1998 dan SMK Negeri 2 Takengon merupakan Sekolah Menengah Kejuruan yang dianggap berhasil di kecamatan Pegasing dan dijadikan tolak ukur SMK di sekitarnya. Namun, berdasarkan lembar evaluasi pelaksanaan program Praktik
(23)
7
Kerja Industri, masih banyak peserta didik yang mengeluhkan pelaksanaan program Praktik Kerja Industri tersebut, diantaranya tempat untuk Praktik Kerja kurang nyaman, ketidaksesuaian pekerjaan yang dilakukan dengan bekal keahlian yang dimiliki, waktu Praktik Kerja Industri yang mendekati Ujian, minimnya fasilitas yang diperoleh di Dunia Industri, intensitas kunjungan pembimbing sekolah ke di Dunia Industri yang jarang, dan sebagainya.
Setelah melaksanakan Praktik Kerja industri, peserta didik diharapkan dapat memiliki pengalaman dan sikap profesionalisme, serta keterampilan yang matang untuk bekerja. Namun, masih ada beberapa peserta didik yang setelah melaksanakan Praktik Kerja Industri malah prestasi belajarnya menjadi turun dan kedisiplinannya di sekolah menjadi kurang. Dilihat dari nilai Praktik Kerja Industri, masih ada beberapa peserta didik yang mendapat nilai yang kurang memuaskan dan kurang memperoleh keterampilan baru di tempat Praktik Kerja Industri, sehingga pengalaman yang didapat ketika Praktik Kerja Industri belum sesuai dengan harapan dapat terserap oleh peserta didik. Melihat masalah tersebut, peneliti ingin mengetahui apakah Pengalaman Praktik Kerja Industri terdapat hubungan dengan Kesiapan Kerja.
Antusias masyarakat untuk bersekolah di SMK Negeri 2 Takengon sangat tinggi, baik dari wilayah kabupaten Aceh Tengah maupun dari luar daerah, terutama kabupaten Gayo lues dan kabupaten Bener Meriah. Terbukti pada saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), peserta yang diterima dari tahun ke tahun sekitar 40-50% dari jumlah pendaftar. Peserta didik yang diterima sesuai dengan daya tampung ruangan sekolah. Terlihat pada tahun 2011 peminat masuk sekolah SMK Negeri 2 Takengon cukup banyak, terdiri dari 6 (enam) Program keahlian
(24)
8
yaitu Teknik Otomotif 104 Orang) Terbagi menjadi tiga kelas , Teknik Ketenaga Listrikan 35 orang , Teknik Elektronika (Audio Vidio) 39 Orang, Agribisnis Produksi Tanaman 25 Orang, Agribisnis Produksi Ternak 20 Orang, Agribisnis Hasil Pertanian 15 Orang. Program keahlian Teknik Otomotif merupakan program keahlian unggulan di SMK Negeri 2 Takengon. Namun, hingga saat ini SMK Negeri 2 Takengon hanya mampu memasarkan tamatan untuk bekerja hingga mencapai 50%, 5% kuliah dan sisanya masih menganggur setiap tahun kelulusan. Hal ini mencerminkan bahwa Motivasi Memasuki Dunia Kerja yang dimiliki oleh peserta didik belum sesuai dengan harapan. Sehingga dimungkinkan bahwa hal ini yang menyebabkan masih banyak lulusan SMK Negeri 2 Takengon yang masih menganggur. Melihat hal tersebut peneliti ingin mengetahui apakah Motivasi Memasuki Dunia Kerja Berhungungan terhadap Kesiapan Kerja.
Dari uraian latar belakang masalah tersebut di atas, peneliti ingin mengetahui sejauh mana “Hubungan Antara Pengalaman Praktik Kerja Industri dan Motivasi Memasuki Dunia Kerja dengan Kesiapan Kerja peserta didik kelas XII program keahlian Teknik Otomotif SMK N 2 Takengon Tahun Pelajaran 2012/2013”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, berbagai masalah yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut:
1. SMK yang dirancang sebagai Pendidikan Sistem Ganda (PSG) sebagai penyelaras antara pendidikan dan dunia kerja masih belum sepenuhnya dapat mengatasi masalah pengangguran dan mencetak lulusan untuk siap kerja.
(25)
9
2. Kesiapan kerja peserta didik masih diragukan, terbukti bahwa belum semua lulusan SMK dapat memenuhi tuntutan lapangan kerja sesuai dengan spesialisasinya.
3. Adanya kesenjangan antara keterampilan yang dimiliki oleh lulusan SMK dengan keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja.
4. Pendidikan kejuruan yang sepenuhnya diselenggarakan oleh sekolah, kurang mampu menyesuaikan diri dengan perubahan dan perkembangan dunia kerja, sehingga kesiapan kerja peserta didik menjadi kurang.
5. SMK Negeri 2 Takengon menerima peserta didik baru dari tahun ke tahun sekitar 40-50% dari jumlah pendaftar, namun hanya mampu memasarkan tamatan untuk bekerja hingga mencapai 50%, 5% kuliah dan sisanya masih menganggur setiap tahun kelulusan, diakui bahwa penyaluran tenaga kerja tersebut masih kecil relevansinya dengan latar belakang pendidikan.
7. Pengalaman Praktik Kerja Industri peserta didik SMK 2 Takengon masih belum sesuai harapan.
8. Motivasi Memasuki Dunia Kerja peserta didik SMK Negeri 2 Takengon masih belum sesuai harapan.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, maka perlu diadakan pembatasan masalah. Hal ini dimaksudkan untuk memperjelas masalah yang akan diteliti serta agar lebih terfokus dan mendalam mengingat luasnya permasalahan yang ada, penelitian ini menitikberatkan pada dua faktor yang mempengaruhi Kesiapan Kerja yaitu Pengalaman Praktik Kerja Industri dimana dengan adanya pengalaman langsung di dunia kerja akan memberikan
(26)
10
gambaran yang jelas tentang keadaan nyata dalam dunia kerja dan faktor yang kedua adalah Motivasi Memasuki Dunia Kerja yang meliputi segala sesuatu yang mendorong peserta didik untuk terlibat dalam dunia kerja. Penelitian ini dilakukan di Kelas XII Program Keahlian Teknik Otomotif SMK Negeri 2 Takengon.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dapat diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah terdapat Hubungan antara Pengalaman Praktik Kerja Industri dengan Kesiapan Kerja peserta didik kelas XII Program Keahlian Teknik Otomotif SMK Negeri 2 Takengon Tahun Pelajaran 2012/2013?
2. Apakah terdapat Hubungan antara Motivasi Memasuki Dunia Kerja dengan Kesiapan kerja peserta didik kelas XII Program Keahlian Teknik Otomotif SMK Negeri 2 Takengon Tahun Pelajaran 2012/2013?
3. Apakah terdapat Hubungan antara Pengalaman Praktik Kerja Industri dan Motivasi Memasuki Dunia Kerja dengan Kesiapan Kerja peserta didik kelas XII Program Keahlian Teknik Otomotif SMK Negeri 2 Takengon Tahun Pelajaran 2012/2013 ?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk :
1. Untuk mengetahui Hubungan antara Pengalaman Praktik Kerja Industri dengan Kesiapan Kerja peserta didik kelas XII Program Keahlian Teknik Otomotif SMK Negeri 2 Takengon Tahun Pelajaran 2012/2013.
(27)
11
2. Untuk mengetahui Hubungan antara Motivasi Memasuki Dunia Kerja dengan Kesiapan Kerja peserta didik kelas XII Program Keahlian Teknik Otomotif SMK Negeri 2 Takengon Tahun Pelajaran 2012/2013.
3. Untuk mengetahui Hubungan antara Pengalaman Praktik Kerja Industri dan Motivasi Memasuki Dunia Kerja dengan Kesiapan Kerja peserta didik kelas XII Program Keahlian Teknik Otomotif SMK Negeri 2 Takengon Tahun Pelajaran 2012/2013.
F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi bagi penelitian berikutnya di masa yang akan datang, terutama yang tertarik untuk menelitian ini.
b. Sebagai bahan informasi dan gambaran yang relevansinya bagi penelitian selanjutnya dengan melibatkan variabel-variabel yang lebih kompleks dan lengkap.
c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu bagi para pembaca.
2. Manfaat Praktis a. Bagi Sekolah
Sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan kebijakan dalam praktik kerja Industri dan memberikan motivasi pada peserta didik dalam menyiapkan diri menghadapi tanggung jawab yang ada dalam dunia kerja dan menyiapkan lulusan yang siap kerja.
(28)
12
b. Bagi Peneliti
Penelitian ini bermanfaat sebagai salah satu wahana dalam penerapan teori-teori yang diperoleh selama menjalani studi di Universitas Negeri Medan. Selain itu, penelitian ini bermanfaat untuk memperluas pengetahuan dan wawasan baru sebagai bekal masa depan yang lebih baik.
(29)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang di uraikan pada BAB IV maka diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat Hubungan yang positif dan signifikan antara Pengalaman Praktik Kerja Industri dengan Kesiapan Kerja peserta didik kelas XII Program Keahlian Teknik Otomotif SMK Negeri 2 Takengon tahun pelajaran 2012/2013. Maka dengan demikian semakin banyak Pengalaman Praktik Kerja Industri akan menyebabkan Kesiapan Kerja peserta didik akan semakin tinggi.
2. Terdapat Hubungan yang positif dan signifikan antara Motivasi Memasuki Dunia Kerja dengan Kesiapan Kerja peserta didik kelas XII Program Keahlian Teknik Otomotif SMK Negeri 2 Takengon Tahun Pelajaran 2012/2013. Maka dengan demikian semakin tinggi Motivasi Memasuki Dunia Kerja akan menyebabkan Kesiapan Kerja peserta didik akan semakin tinggi.
3. Terdapat Hubungan yang positif dan signifikan antara Pengalaman Praktik Kerja Industri dan Motivasi Memasuki Dunia Kerja dengan Kesiapan Kerja peserta didik kelas XII Program Keahlian Teknik Otomotif SMK Negeri 2 Takengon tahun pelajaran 2012/2013.dapat disimpulakan bahwa semakin banyak Pengalaman Praktik Kerja Industri dan semakin tinggi Motivasi Memasuki Dunia Kerja maka semakin tinggi pula Keiapan Kerja yang dimiki oleh peserta didik.
(30)
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disankan sebagai berikut:
1. Bagi Guru Diharapkan guru ikut berperan aktif dalam usaha meningkatkan kesiapan kerja peserta didik. Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa masih terdapat peserta didik yang bingung setelah ia lulus dari SMK, sehingga guru perlu memberikan motivasi untuk memasuki dunia kerja kepada peserta didik, agar merasa siap dan mantap untuk bekerja setelah lulus. Guru juga dapat mengkomunikasikan kepada orang tua untuk ikut mengarahkan dan membimbing peserta didik dalam mewujudkan cita-citanya sesuai keinginan dan minat peserta didik tersebut karena diketahui dari hasil angket bahwa peserta didik kurang mendapatkan desakan dan dorongan dari lingkungannya.
2. Bagi Wakil Kepala Sekolah (Urusan Humas) Diharapkan Wakil Kepala Sekolah dapat menyusun program praktik kerja industri yang tepat dan handal agar peserta didik mendapatkan banyak pengalaman setelah melaksanakan Praktik Kerja Industri. Selain itu, Wakil Kepala Sekolah perlu memperbanyak dan memantapkan kerjasama dengan Institusi pasangan agar proses Pembelajaran Sistem Ganda dapat berjalan dengan lancar dan peserta didik dapat memantapkan hasil belajar di dunia kerja serta memiliki keterampilan dan kemampuan yang sesuai dengan bidangnya.
3. Bagi Kepala Program Keahlian Otomotif Diketahui bahwa salah satu ciri peserta didik memiliki kesiapan kerja jika peserta didik tersebut mengikuti bidang keahlian Otomotif, sehingga diharapkan Kepala
(31)
Program Keahlian Otomotif dapat menyampaikan kepada guru-guru Program Keahlian Otomotif untuk memotivasi peserta didik agar tertarik untuk mempelajari pengetahuan yang ada kaitannya dengan bidang Otomotif. Misalnya, dengan menciptakan suasana pembelajaran Otomotif yang PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Elaboratif dan Menyenangkan). Perlu juga diadakan atau mengikutsertakan peserta didik dalam kursus, seminar dan pelatihan agar menambah keterampilannya sesuai dengan bidang Otomotif. Penambahan media belajar di sekolah seperti majalah Otomotif, penggunaan internet untuk mengakses web Otomotif sehinggan peserta didik menjadi berkreatif.
(32)
DAFTAR PUSTAKA
Akhtar. (2008). Praktik Kerja Industri Mencetak Siswa SMK Siap kerja. Diakses dari http://daffa-akhtar.blog.plasa.com/ pada tanggal 15 November 2012 Ali & Asrori. (2008). Psikologi Remaja. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
B. Renita.(2006). Bimbingan dan Konseling SMA I untuk Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga.
B. Uno. (2010). Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara..
Badan Pusat Statistik. (2012). Keadaan Ketenagakerjaan Februari 2012. Diakses dari http://www.bps.go.id// pada tanggal 13 Oktober 2012.
Chalpin J. P. (2006). Kamus Lengkap Psikologi (Terjemahan Kartini Kartono). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Dalyono. (2005). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Dalyono. (2012). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Danielson. (2008). Pendidikan Kejuruan. Jakarta: Gramedia.
Depdiknas. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Depdiknas. (2003). UU Sistem Pendidikan Nasional pasal 15. Jakarta: Depdiknas. Fitriyanto Agus. (2006). Ketidakpastian Memasuki Dunia Kerja Karena
Pendidikan. Jakarta: Dineka Cipta.
M. Ngalim Purwanto. (2006). Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosdakarya. Nana Syaodih Sukmadinata. (2009). Landasan Psikologi dan Proses Pendidikan.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sardiman A.M. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Simanjuntak. (2001). Produktivitas Kerja Pengertian dan Ruan
Lingkupnya.Jakarta: LP3ES.
Sukmadinata. (2009). Landasan Psikologi dan Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
66
(33)
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
(2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
(34)
(1)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang di uraikan pada BAB IV maka diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat Hubungan yang positif dan signifikan antara Pengalaman Praktik Kerja Industri dengan Kesiapan Kerja peserta didik kelas XII Program Keahlian Teknik Otomotif SMK Negeri 2 Takengon tahun pelajaran 2012/2013. Maka dengan demikian semakin banyak Pengalaman Praktik Kerja Industri akan menyebabkan Kesiapan Kerja peserta didik akan semakin tinggi.
2. Terdapat Hubungan yang positif dan signifikan antara Motivasi Memasuki Dunia Kerja dengan Kesiapan Kerja peserta didik kelas XII Program Keahlian Teknik Otomotif SMK Negeri 2 Takengon Tahun Pelajaran 2012/2013. Maka dengan demikian semakin tinggi Motivasi Memasuki Dunia Kerja akan menyebabkan Kesiapan Kerja peserta didik akan semakin tinggi.
3. Terdapat Hubungan yang positif dan signifikan antara Pengalaman Praktik Kerja Industri dan Motivasi Memasuki Dunia Kerja dengan Kesiapan Kerja peserta didik kelas XII Program Keahlian Teknik Otomotif SMK Negeri 2 Takengon tahun pelajaran 2012/2013.dapat disimpulakan bahwa semakin banyak Pengalaman Praktik Kerja Industri dan semakin tinggi Motivasi Memasuki Dunia Kerja maka semakin tinggi pula Keiapan Kerja yang dimiki oleh peserta didik.
(2)
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disankan sebagai berikut:
1. Bagi Guru Diharapkan guru ikut berperan aktif dalam usaha meningkatkan kesiapan kerja peserta didik. Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa masih terdapat peserta didik yang bingung setelah ia lulus dari SMK, sehingga guru perlu memberikan motivasi untuk memasuki dunia kerja kepada peserta didik, agar merasa siap dan mantap untuk bekerja setelah lulus. Guru juga dapat mengkomunikasikan kepada orang tua untuk ikut mengarahkan dan membimbing peserta didik dalam mewujudkan cita-citanya sesuai keinginan dan minat peserta didik tersebut karena diketahui dari hasil angket bahwa peserta didik kurang mendapatkan desakan dan dorongan dari lingkungannya.
2. Bagi Wakil Kepala Sekolah (Urusan Humas) Diharapkan Wakil Kepala Sekolah dapat menyusun program praktik kerja industri yang tepat dan handal agar peserta didik mendapatkan banyak pengalaman setelah melaksanakan Praktik Kerja Industri. Selain itu, Wakil Kepala Sekolah perlu memperbanyak dan memantapkan kerjasama dengan Institusi pasangan agar proses Pembelajaran Sistem Ganda dapat berjalan dengan lancar dan peserta didik dapat memantapkan hasil belajar di dunia kerja serta memiliki keterampilan dan kemampuan yang sesuai dengan bidangnya.
3. Bagi Kepala Program Keahlian Otomotif Diketahui bahwa salah satu ciri peserta didik memiliki kesiapan kerja jika peserta didik tersebut mengikuti bidang keahlian Otomotif, sehingga diharapkan Kepala
(3)
Program Keahlian Otomotif dapat menyampaikan kepada guru-guru Program Keahlian Otomotif untuk memotivasi peserta didik agar tertarik untuk mempelajari pengetahuan yang ada kaitannya dengan bidang Otomotif. Misalnya, dengan menciptakan suasana pembelajaran Otomotif yang PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Elaboratif dan Menyenangkan). Perlu juga diadakan atau mengikutsertakan peserta didik dalam kursus, seminar dan pelatihan agar menambah keterampilannya sesuai dengan bidang Otomotif. Penambahan media belajar di sekolah seperti majalah Otomotif, penggunaan internet untuk mengakses web Otomotif sehinggan peserta didik menjadi berkreatif.
(4)
DAFTAR PUSTAKA
Akhtar. (2008). Praktik Kerja Industri Mencetak Siswa SMK Siap kerja. Diakses dari http://daffa-akhtar.blog.plasa.com/ pada tanggal 15 November 2012 Ali & Asrori. (2008). Psikologi Remaja. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
B. Renita.(2006). Bimbingan dan Konseling SMA I untuk Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga.
B. Uno. (2010). Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara..
Badan Pusat Statistik. (2012). Keadaan Ketenagakerjaan Februari 2012. Diakses dari http://www.bps.go.id// pada tanggal 13 Oktober 2012.
Chalpin J. P. (2006). Kamus Lengkap Psikologi (Terjemahan Kartini Kartono). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Dalyono. (2005). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Dalyono. (2012). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Danielson. (2008). Pendidikan Kejuruan. Jakarta: Gramedia.
Depdiknas. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Depdiknas. (2003). UU Sistem Pendidikan Nasional pasal 15. Jakarta: Depdiknas. Fitriyanto Agus. (2006). Ketidakpastian Memasuki Dunia Kerja Karena
Pendidikan. Jakarta: Dineka Cipta.
M. Ngalim Purwanto. (2006). Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosdakarya. Nana Syaodih Sukmadinata. (2009). Landasan Psikologi dan Proses Pendidikan.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sardiman A.M. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Simanjuntak. (2001). Produktivitas Kerja Pengertian dan Ruan Lingkupnya.Jakarta: LP3ES.
Sukmadinata. (2009). Landasan Psikologi dan Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
66
(5)
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
(2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
(6)