HUBUNGAN ANTARA MOTIF BERPRESTASI, PENGETAHUAN MANAJEMEN KELAS DAN INTENSITAS MENGIKUTI PELATIHAN DENGAN KINERJA GURU MATEMATIKA SMP NEGERI KOTA MEDAN.

~-

... .

.

HUBUNGAN ANTARA MOTIF BERPRESTASI, PEN GETAHUAN
MANAJEMEN KELAS DAN lNTENSITAS MENGIKUTI PELATlHAN
I>ENGAN KJNERJA GURU MATEMATI.KA
SMP NEGERJ KOTA MEDAN

TESIS

Oleh :

rMU!.ANA MANURUNG
NIM : 04503 046.3

014juksn Untuk "'emenuhl Sebagk ., fugu.Tugas
Da n Syen.t-S,yarst Memi)Drclch Ge/ar
Afl'f/St&r Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWr yang selalu memberikan

rahmat-Nya, sebingga tesis ini dapat diselesaikan dengan baik. Tesis ini be rtujuan
untuk memenuhi scbagian persyaratan mendopatkan gelar Magister Pendidikan pada
Program Pascasarjana Universitas Negeri Mcdan.
Penulisan tesis ini dapat diselcsaikan berkat bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak baik moril mavpim materil, yang tidak dapat pcnulis sebutkan sotu
persatu. Semoga bantuan dan dorongan yang telah diberikan menjad i amal ibadah dan
mendapat rahmat dari Allah SWf, Amiin.
Rasa terima kasih terutama pcnulis sampaikan kepada Bapalc Prof.Dr.HAbdul
Muin Sibuea,M.Pd selaku pembimbing I dan Bapak Prof.Dr.Khairil Ansari,M.Pd
selaku pembimbing II yang selalu memberikan b imbingan dan motivasi kepada
pcnulis. Begitu juga

rasa

terima kasib

penulis

sampaikan


juga

kepada

Bapak Prof.Dr.Abdul Hamid K, M.Pd, Bapak Prof.Dr.Tbnu Hajar Damanik ,M.Si, dan
Bapak Dr.H.Syaiful

Sagala,M.Pd masing-masing sebagai narasumber dalam

pcnelitian ini. Tak lupa rasa terima kasih juga penulis sampaikan kepada :
I. Bapak Ors.H.Syawal Gultom.M.Pd, Rektor Universitas Negeri Medan dan
Bapak Prof.Dr.Belferik Manullang, Direktur Seko lah Pascasarjana Universitas
Negeri Medan, serta semua staf yang tclab memberikan fasilitas belajar
selama penulis mengikuti pcrkuliahan di Sekolah Pascasarjana Universitas
Negeri Mcdan.
2. Bapak Dr.H.Syaiful Sagala,M.Pd dan Bapak Ors.Yasaratodo Wau,M.Pd,
Ketua Prodi dan Sekretaris Prodi Administrasi Pendidikan PPs. Universitas
Negeri Medan.

iii


3. Bapak Prof.Dr.Dian Am1an1o,M.Pd,MA,M.Sc,Ph.D dan Bapak Dr.Syarifuddin
yang telah memberikan bantuan dan motivasi kepada penulis.

4. Para dosen di Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah
membekali penulis dengan ilmu. pengalaman dan kematangan berpikir, yang
dapat digunakan untuk penyelcsaian tcsis ini.

5. Kepala sekolah berikut guru SMP Negeri Kota Medan yang telah memberikan
bantuan pada penulis dalam peng11JJ1pulan data di lapangan.

6. Rekan-rekan mahasiswa Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang
telah banyak memberikan bantuan moral .dalam penyclesaian pcrkuliahan dan
penclitian ini.

Rasa haru dan horrnat penulis kepada ayahanda dan ibunda tercint.a yang
sampai saat ini selalu mendo'akan penulis dalam menjalani kehidupan yang fana ini.
Selanjutnya rasa terima kasih yang khusus juga disampaikan pada istri tercint.a dan
ananda tersayang yang dengan penuh kesabaran, ketabahan, pengenian dan
pengorbanan yang mendalam semasa pcnulis mengikuti pendidikan ini.

Akhimya, penulis berdo' a kepada Allah

SWT semoga

kita semua

mendapatkan karunia dan ridha-Nya. Ami in.
Medan,

Juni2008

Penulis

Maulana Man u rung

IV

ABSTRAK

Maulana Manurung,

Hubungan
Antara Motif Berprestasi, Pengetahuan
Manajemen Kelas dan lntensitas Mengik:uti Pelatihan Dengan Kinerja Guru
Matematika SMP Negeri Kota Medan. Tesis : Sekolah Pasca Satjana Universitas
Negeri Medan. 2008.
Masalah utama penelitia ini difok:uskan pada seberapa besar hubungan motif
berprestasi, pengetahuan manajernen kelas dan intensitas mengikuti pelatihan dengan
k:inerja guru matematika SMP Negeri Kota Medan. Tujuan penelitian ini untuk:
mengetahui hubUngan antara motif berprestasi, pengetahuan manajemen kelaS dan
inlensitas mengikuti pelatihan dengan kinetja guru matematika SMP Negeri Kota
Medan. Hipotcsis yang diajukan adalah: (I) Terdapat hubungan yang signifikan
antara motifberpresla$i dengan kinelja guru matennatika SMPNegeri Kota Medan?,
(2)Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan manajemen kelas dengan
k:inerja guru matematika · SMP Negeri Kota Medan?, (3) Terdapat hubungan yang
signifikan antara intensitas mengikuti pelatihan dengan kinelja guru matematika SMP
Negeri Kota Medan?, dan (4) Terdapat bubungan yang signifikan antara motif
berprestasi, pengetahuan manajemen kelas dan intensitas mengikuti pelatihan secam
bersama-sama dengan kinelja guru matematika SMP Negeri Kota Medan ?. Populasi
l>CDCiitian ini adalah guru SMP Negeri Kota Medan yang bemda di masing-masing
unit kelja dengan jumlah 285 orang. Untuk menentukan sampel digunakan teknik

Stmtified Random Sampling, dan berdasarkan perftitungan dan teknik tcrsebut
diperoleh jumlah sampel sebanyak 40 orang.
gumpt~lkan
data ialah kuesioner skala
lnstrumen yang digunakan untuk men
Likert dan Tes dan data diolah dengan teknik analisis Alpha Cronbach. Hasil uj i coba
dan perhitungan masing-masing variabel sebaga.i berikut, (I) variabel motif
berpresatasi rn ,. 0,855, (2) variabel pengetahuan manajemen kelas ru c 0, 774, (3)
variabel intensitas mengikuti pelatihan ru c 0,851, dan (4) variabel kinelja guru ra =
0,855. Tek:nik analisis yang digunakan ialah teknik analisis korelasi dan regresi dan
seluruh pengujian mengg_unalc.an taraf kepercayaan 95 % pada a ~ 0,05. Hasil
penelitian menujukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antam motif
berprestasi dengan kinelja guru matematika SMP Negeri Kota Medan dengan
koefisien korelasi mencapai 0,460, dan terdapat hubungan yang signifilcan antam
antam pengetahuan manajemeo kelas dengan kinelja guru matematika SMP Negeri
Kota Medan dengan koefisien korelasinya sebesar 0,435, dan terdapat hubungan yang
signifikan antara intensitas mengikuti pelatihan dengan kincrja guru matematika
SMP Negeri Kota Medan dengan koefisien korelasi mencapai 0,468, serta terdapat
hubungan yang signifikan antam motif berprestasi, pengetahuan manajemen kelas
dan intensitas mengikuti pelatihan seeara bersama-sama dengan kioelja guru

matematika SMP Negeri Kota Medan dengan koefisien sebesar 0,773 serta
membeotuk persamaan regresi ganda Y ~ 63,746 + (),270 X1 + 0,542 X2+ 0,356 XJ.
Besar sumbangan efektif motif berprestasi, pengetahuan manajemen kelas dan
intensitas meogikuti pelatihan masing-masing adalah sebesar 16, 77 %, 14,23% dan
28,80%.

ABSTRACT
MAULANA MANURUNG, The Relationship Between Need For Achievement, The
Knowledge of Clasroom Management, The Intensity an in Service The training and
The Mathematic Teachers' Performance of Public Junior High School in Medan.
Thesis : Graduate of Medan State University ( UNIMED), 2008.
This main problem research is focused on how big relationship between need
for achievement, knowledge of classroom management. the intensity an in service the
training and the mathematic teachers' performance of Public Junior Higb School in
Medan. The hypotesis are : (I) There was a significant relationship between need for
achievement and the mathematic teachers' performance of Public Junior High School
in Medan, (2) There was a significant relationship between the knowledge of
classroom management and the mathematic teachers' perfonnance of Public Junior
High School in Medan, (3) There was a significant relationship between the intensity
an in savice the training and the mathematic teachers' performance of Public Junior

High School in Medan, (4) There was a significant relationship between need for
achievement, knowledge of classroom management, the intensity an in service the
training together and the mathematic teachers' performance of Public Junior High
School in Medan.
The population in this research is the teachers of Public Junior High School in
Medan which are about 285 teachers in each unit. Determining the sample, the
stratified random sampling is use, and based on the counting and technique, we get
the sample of 40 people.
The instruments were used to collect the data the Likert scaJe questionnaire
and the data was processed by using Alpha C ronbach Analysis. The variables of the
test result and calculation are : ( I) Need for achievement variable rn = 0,855, (2) The
classrom management variable r. s 0,774, (3) The intensity an in service the training
variable r. • 0,851, (4) Learning performance variable rn .. 0,855. Technique
analysis that were used are correlation and regression analysis and the validity of
the test is 95% level a= 0,05.
The result of the research showed that there is a significant relationship
between need for achievement with mathematic teachers' performance of Public
Junior Higb School in Medan reach the correlation coefficient at 0,460 and there was
significant relationship between the classroom management knowledge and the
mathematic teachers of Public Junior High School in Medan perfonnance at the

0,435 in correlation coefficient and also there is a relationship between the intensity
an in service the training and the mathematic teachers of Public Junior High School in
Medan performance at the 0,468 correlation coefficient and also there is si8Jlificant
relationship between need for achievement, classroom management knowledge and
the intensity an in service the training altogether with the mathematic teachers of
Public Junior High School in Medan performance which the coefficient is 0,773 and
forming the double equation regression Y = 63,746 + 0,270 Xt + 0,542 X2+ 0,356 X).
The contnl>ution values of need for achievement, knowledge of classroom
management and the intensity an in service the training are 16, n %, 14,23 % and
28,80%.

II

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakaog Masalab
Peningkatan mutu pendidikan nasional te lah dilakukan dengan perbaikan
kurilrulum, peningkatan mutu guru, penyediaan sarana dan prasarana, perbaikan

kescjahteraan guru,

o r ganis.~

perbaikan

sekolah, perbaikan manajemen,

pengawasan dan perundang-undangan. Semua hal itu

penting dilakukan

pemerintah, karena pCndidikan terlcait dengan peningkatan mutu sumber daya
manusia (SDM) bangsa Indonesia.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memerlukan perencanaan
untuk merespon perubahan yang diakibatbn dinamika lingkungan ekstemal
sehingga muncul adaptaSi dan

ino


~i

dalam organisasi. Semua perubahan periu

diresponi secara proaktif, tidak cukup lagi hanya bersikap adaptif. Oleh sebab itu,
diperlukan paradigma baru manajernen pendidikan. Manajemen pendidikan pcrlu
diubah dan menjadikan folrus kepada pelajac dalam

pendidikan berbasis

masyarakat (Community Based Edvcotion) yang berakhir pada jaminan mutu
lulusan. Dalam situasi seperti ini diperlukan ki nerja guru yang lebih optimal
menuju sasaran dan harapan sebagaimana di atas.
Sehubungan dengan deskripsi di atas, guru dituntut untuk dapat
menjalankan tugas yang dibebankan kepadanya secara profesional. Guru yang
profesional dalam mendidik peserta didiknya akan berupaya mengembangkan

potensi yang ada pada peserta d idik. Oleh sebab itu, guru dituntut untuk mampu
mendidik pescrta didik dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin, senada
dengan hal ini Mukhtar dan Yamin (2005: xi) menyatakan bahwa keberhasilan
belajar itu lebih ditentukan oleh tenaga pengajar, sebab tenaga pengajar selain
sebagai orang yang berperan dalam transformasi pengetahuan dan keterarnpilan
juga berperan sebagai pemandu segenap proses pembelajaran.
Guru j uga harus memperlihatkan upaya-upaya yang lebih maju dan
konkret untuk menciptakan proses pembelajaran yang kondusif sehingga tercapai
tujuan yang diharapkan. Upaya ·menciptakan pembelajaran yang kondusif yang
dilaksanakan guru juga menyangkut bagaimana guru mampu menciptakan situasi
belajar yang menyenangkan bagi siswa. Menciptakan situasi belajar yang
menyenangkan bagi siswa terutarna dalarn mata pelajaran matematika bukanlah
hal yang mudah, hal ini mengingat mata pelajaran matematika merupakan .mata
pel~arn

yang dianggap sui it dan cenderung kurang diminati siswa.

Coclcroft

dalam

Abdurrahman

(2003:253)

menyebutkan

bahwa

sesungguhnya matematika perlu diajartcan kepada siswa karena: (I) sel!'lu
digunakan dalam scgala segi kehidupan, (2) semua bidang memerlukan
keterampilan matematika yang sesuai, (3) mcrupakan sarana komunikasi yang

kuat, singkat dan jelas, (4) dapat digunakan Wltuk menyajikan informasi dalam
berbagai cara, (5) meningkatkan k.emampuan berpikir logis, ketelitian, dan
kesadaran keruangan, dan (6) memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan
masalah yang menantang.

2

Matematika dipandang siswa sebagai ilmu yang sulit dipelajari hal ini
ditunjukkan dengan banyaknya siswa yang mengalami kesulitan bclajar
matematika dan pada gilirannya mcnimbulkan sikap negatif dan apriori. Hanya
beberapa siswa saja yang gemar matematika serta culrup sulitnya untuk mencari
guru matematika yang mahir mcngaj arkan matematika untuk mudah diserap
siswa. Kenyataan

menunjukkan bahwa dari data basil Ujian Nasional · (UN)

khususnya untuk mata pelajaran matematika yang belum begitu menggembirakan,
Ida Kamasih (1997:2) menyebutkan bahwa nilai rata-rata matematika siswa
rendah dan masih jauh lebih rendah ·jika dibandingkan dengan mata pelajaran
lainnya. Senada dengan pendapat di etas Abdurrahman (2003:252) j uga
mengatakan bahwa dari . berbagai

bidang studi yang diajarkan sekolah,

matematika merupakan bidang studi yang dian.ggap sulit oleh para siswa, baik
yang berkesulitan belajar dan lebih-lebih bagi siswa yang berkesulitao belajar.
Kesulitan tersebut timbul ketika siswa mengerjakao soal-soal matematika yang
penuh dengan bilangan-bilangan, lambang-lambang operasi hitung, rumus-rumus
dan atau dalil-dalilnya dalam waktu yang cepat dan dengan basil yang benar. Hal
ini dikarenakan mereka harus menghapal perkalian, pembagian, penjurnlahan dan
mengurang dengan nilai bilangan yang tinggi. Dengan melihat bi langan yang

tinggi, siswa cendcnmg mengalami stress dan timbul sikap apriori terbadap
matematika.
Hasil Trends in lntemotional Mathematics and Science Study (TIMSS)
yang merupakan studi intemasional y1ng diselenggaralcan setiap empat tahun
sekali tujuan mengetahui perkembangan kemampuan matemalika dan sain para

3

pelajar berusia 9 hingga 13 tahun di berbagai negara, diperoleh bahwa
penguasaan bidang matematika siswa SMP Indonesia 111asih rendah, hal ini
seperti dike mukakan Balitbang Depdiknas (www. Republika.co.id) bahwa:
Lihat saja hasil tes Trends in International Mathematics and Science
Study (TIMSS) 2003 yang dikoordinir oleh The International for
Evaluation of Education Achievement (lEA), basil tes ini menempatkan
siswa Indonesia di peringkat 34 penguasaan matematika dan peringkat 36
penguasaan sain. Dibandingkan d engan dua negara tetangga, Singapura
dan Malaysia, posisi ini jauh tertinggal. Singapura ber8da pada peringkat
pertama, baik matematika maupun sains, Malaysia peringkat I 0
matematika dan peringkat 20 bidang sains.
Sisi lain yang mempengaruhi rendahnya basil belajar siswa yang perlu
mendapat perhatian adalah perbedaan individu. Perbedaan indiv idu siswa antara
lain tinggi rendahnya intelegensi, minat, motivasi, perbedaan gaya belajar,
kebiasaan belajar d an jenis kelamin. Quru terkadang melupakan perbedaan
individu ini, sehingga semua siswa dianggap memil iki kemampuan yang sama.
Oleh karena itu, guru dengan kemampuannya harus dapat

memperhatikan

karakteristik siswa, sehingga dapat mengiring siswa untuk gemar belajar
matematika sesuai dengan perbedaan yang d imilik.inya
Dalam kondisi yang demikian, guru matematika harus memberikan
kontribusi yang besar bagi pengembangan profesi yang diembannya. Kontribusi
yang d imaksud dapat dibuktikan dengan memperlihatkan prestasi kerja yang balk.
KineJja yang baik merupakan tolak ukur tingkat keberhasilan guru dalam
menjalankan tugasnya.
Pengukuran kineJja harus mempertimbangkan berbagai aspek, seperti
pengalaman, keterarnpilan, serta kecakapan yang dimilik.i oleh guru. Tingkat

4

keberhasilan guru matematika dalam menjalankan tugas dengan diraihnya kinerja
yang baik, tcmyata dipengaruhi dua faktor, yaitu faktor intern maupun faktor
ckstem. Di antara faktor intern yang mempengaruhi kinelja guru matematika
antara lain motif berprestasi, sedangkan faktor yang datang dari luar adalah
manajemen kelas serta frekuensi guru mengikuti pelatihan.
Faktor

mempengaruhi kinelja guru

intern yang dianggap turut

matematika salah satu diantaranya adalah motif berprestasi. Motif berprestasi
yang dimiliki guru akan mendorongnya melakukan inovasi-inovasi yang baru
untuk menghadapi segala macam kendala

yan

.~

dialami dalam melaksanakan

tugas dan tanggung jawabnya sehari-hari. Disamping itu dengan adanya motif
berprestasi dalam diri guru pada akhimya akan rnembentuk perilaku guru yang
gemar akan prestasi kerja yang terus meningkat dari waktu kewaktu. Pemenuhan
motif berprestasi guru dipandang sebagai hal yang penting dan dibutuhkan, hal
ini mengingat berprestasi merupakan salah satu tujuan dan keinginan yang harus
dicapai . Semcntara faktor ekstemal yang juga dianggap berhubungan dengan
peningkatan

kinerja guru matematika adalah persoalan manajemen kelas.

Keberadaan guru di kelas dapat dipandang sebagai sutradara sekaligus aktor
yang paling berperan dalam proses manajemen dan harus dapat menciptakan
situasi yang kondusif sehingga proses belajar dan mengajar dapat mencapai
tujuan yang diharapkan.
Menyadari akan hal ini maka penguasaan akan dasar-dasar manajemen
merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh guru guna mendukung
kelancaran pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya dalam mencapai tujuan
5

sekolah. Sedangkan faktor estcrnal lain yang j uga dipandang bcrpengaruh
tcmadap peningkatan kinerja guru matematika adalah menyangk:ut intensitasnya
mengikuti pelatihan. Kegiatan pelatihan yang diselenggarakan pemerintah secara
berkala dimaksudkan sebagai upaya meningk.atk.an pengdahuan dan keterampilan
guru dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar baik yang berhubungan
dengan keterarnpilan konseptual, teknikal, maupun hubuogan kemanusiaan.
Namun, berdasarkan basil pengamatan peneliti yang dilakukan di Sekolah

Mcnengah Pertama (SMP) Negcri yang ada di Kota Mcdan menunjukk.an terlihat
gejala rendahnya kincrja guru matematika. Hal ini tergiunbar dari rendabnya
inovasi-inovasi yang dilakukan dalam mengatasi kesulitan melaksanakan tups
dan tanggung jawabnya sehari-hari, dan rendahnya kemampuan manajemen ketja
sehingga guru

suka menumpuk peketjaan yang semestinya diselesaikan di

sekolah dan tidak adanya waktu guru untuk membimbing siswa, disisi yang lain
kepala sekolah belum maksimal melakukan pembinaan dan bimbingan kepada
guru. Di samping itu, kurangnya pemberdayaan kemampuan teoretis dan praktis
yang ditcrima guru melalui pelatihan juga turut menambah persoalan baru.

B. ldeatifibsl Masalalt

Pembinaan guru terus mcnjadi perhatian yang serius oleb pemerintab.
Sdlagai asset guru

memiliki peran straaegis lcarena

merupakan salah satu

komponen pendukung dalam setiap rencana yang ditetapkan pernerintah berkaitan
dengan kebijakan pendidikan yang diambiJ. Dengan dcmikian guru barus

6

diperbatikan kedudukannya dalam organisasi lebih-lebih dalam kaitannya dengan
peningkatan sekolah sebagai sebuah organisasi .
Berdasarluln uraian Jatar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan

beberapa faktor yang dianggap berhubungan dengan pen ingkatan lcine~a

guru

antara lain: Apakah Jatar belakang pendidikan dapat meningh «kan lcinerja guru?
Apakah banyaknya beban tugas yang diberikan dapat menurunkan kinerja guru ?
Apakab rendahnya pendapatan yang diterima mengakibatlcan rendahnya lcinerja

guru ?. Apakah rendahnya lcinerja guru disebabkan rendahnya motif berprestasi
guru ?. Apakah komitrnen terhodap tugas
Apakah

dapat meningkatkan. kinelja guru ?.

pengetahuan manajemen kdas dapal meningkatkan kinerja guru ?.

Apakah intensitas guru mengikuti pelatihan berhub:ungan dengan peningkatan
kinerja guru ?. Apakah terdapat hubungan iklim organisasi dcngan peningkatan
kinerja guru ? . Bagaimanakah hubungan antara motif berprestasi, pengetahuan
manajemen kelas dan intensitas mengikuti pelatihan dengan kinerja guru ?.

C. Pembatasan Mual• b
Permasalahan dalam penclitian ini dibatasi dengan maksud untuk
memperoleh ruang lingkup penelit.ian yang lebih jelas atau fokus, dan
menghindari terjadinya pengembangan ana.lisis data yang mcngambang. Adapun
pennasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada tiga faktor yang diduga dominan
memberikan

korelasi terhadap

kinerja guru yakni faktor motif berprestasi,

pengetahuan mmajemen kelas, dan intensitas mengikuti pelatihan.

7

Pembatasan masalah ini bukan berarti mengecilkan atau mengabaikan
kontribusi faktor lain akan tetapi lebih pada pertimbangan-penimbangan
fenomena awal yang ditemukan dalam survey awal dan kcmampuan peneliti
yang belum memungkinkan untuk meneliti kescluruhan variabel. Penelitian ini
dilakukan di SMP Ncgeri Kota Medan, dengan jumlab 45 (empat puluh lima)
unit SMP Negeri.

D. Rtu.- a Masalab
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah di atas, maka
masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai bcnltut :
I. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara motif berprestaSi dcngan
kinerja guru matcmatika SMP Negeri Kota Medan ?
2. Apakah terdapat hubuogan yang signifikan antara pengelahuan manajemen
kclas dengan kinerja guru matcmatika SMP Negeri Kota Medan ?
3. Apakah terdapat

hubungan yang sigoiflkan aotara intmsitas mcngilcuti

pelatihan dengan kinerja guru matematika SMP Negeri Kota Medan ?
4. Apakah terdapat hubungan yang sigoifikan antara motif bcrprestasi,
pcngetahuan manajemen kclas, dan intensitas mengikuti pelatihan

secara

bersama-sama dengan kinerja guru matematika SMP Negeri Kota Medan?

E . Tujua Peaelitiaa
Tujuan penelitian ini dapat dijclaskan sebegai berikut :

8

I. Hubungan antara motif berprestasi dengan kinerja guru matematika SMP
Negeri Kota Medan.
2. Hubungan antara pengetahuan manajemen kelas dengan kinerja guru
matcmatika SMP Negcri Kota Medan.
3. Hubungan antara intensitas mengikuti pelatihan dengan kinerja guru
matematika SMP Negeri Kota Medan.
4. Hubungan antara motif berprestasi,
intensitas mengikuti pelatihan

pengetahuan manajemen kelas, dan

secara bersama-sarna dengan kinerja guru

matematika SMP Negeri Kota Medan.

F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat :

J. Seatra Teordis
a. Untuk menambah kh82a11ah pengetahuan te ntang peningkatan kinerja guru
melalui motif berprestasi, pengetahuan manajemen kelas, dan intensitas
mengikuti pelatihan guru matematika SMP Negeri Kota Medan.
b. Hasil penclitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian Jebih lanjut dalam
rangka pegembangan penelitian.

2. Seeara Pralttis
a. Bahan penilaian bagi Kepala Dinas Pendidilcan Nasiooal Kota Medan
mengenai kinerja guru matematika SMP Kota Medan untuk ditingkatkan
lcbih baik pada masa akan datang,

9

b. Masukan bagi kepala sekolah SMP Negeri Kota Medan dalam rangka
memperbaiki efektivitas pembelajaran matematika untuk masa yang akan
datang.
c. Para guru dalam meningkatan kinerja untuk dapat diperbaiki di masa

akan datang.

d. Peneliti selanjutnya, sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian Janjutan
demi kesempurnaan pencapaian kinerja yang tinggi di masa yang akan
datang.

~

~

Cl

m
E.~

& If/ I
10

BAB Y
SIMPULAN , IMPLIKASl ,DAN SAR AN

A. Simpolan
Setelah menguraikan

hasil

penelitian

di

atas

selanjutnya

akan

dikemukakan simpulan penelitian ini sebagai berikut :
I.

Terdapat hubungan yang signifikan antara motif berprestasi dengan kinerja

guru (r1. 1 = 0,46) pada taraf a = 0,05 , hal ini menunjukkan bahwa jika motif
berprestasi guru meningkat maka alcan meningkat pula kinerja guru, demikian
pula sebaliknya semakin rendah motif berprestasi guru maka semakin rendah
kinerja guru
determinasi (

matematika SMP Negeri

rl11 = 0,21)

Kota Medan. Hasil koefisien

dapat diartikan bahwa 21 % variasi kinerja guru

matematika ditentukan oleh motif berprestasi.
2.

Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan manajemen kelas
deogan IOnelja guru (ry.l = 0,435) pada tara£ a
~

0,05 , hal ini menunjukkan

bahwa j ika pengetahuan manajemen kelas guru meningkat maka akan
meningkat pula kinerja guru, demikian pula sebaliknya semakin rendah
pengetahuan manajemen kelas guru maka semakin rendah kinerja guru
matematika SMP Negeri Kota
0,1 89)

Medan.

Hasil koefisien determinasi ( "yt =

dapat diartikan bahwa 18,9 % variasi kinerja guru matematika

ditentukan oleh pengetahuan manajemen kelas.

90

3.

Terdapat hubungan yang signitikan antara intensitas mengikuti pelatihan
dengan kinerja guru (r11

~

0,468) pada taraf a.

~

0,05 , hal ini menunjullan

bahwa j ika intensitas mengikuti pelatihan guru meningkat maka akan
meningkat pula kinelja guru, demikian pula sebaliknya semakin rendah
intensitas mengikuti pelatihan guru maka scmakin rendah kinelja guru
matematika SMP Negeri Kota Medan. Hasil koelisien determinasi ( ~ 1
0,219)

e

dapat diartilcan bahwa 2 1,9 % variasi kinelja guru matematika

ditentukan oleb intensitas mengikuti pelatihan.
4.

Terdapat hubungan yang s igniflkan

antara motif berprestasi, pengetahuan

manajemen kelas dan intensitas mengikuti pelatihan secara bersama-sama
dengan kinerja guru matematika SMP Negeri Kota Medan (ry.1 2 1 = 0,773)
pada taraf

a
~

0,05 , hal ini menunjukkan bahwa jika motif berprestasi,

pengetahuan manajemen kelas dan

intensitas mengikuti pelat ihan guru

meningkat maka akan meningkat pula kinelja guru, demikian pula sebatiknya
semal