NASKAH PUBLIKASI PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KELOMPOK BELAJAR PAKET B SETARA SMP DI PKBM BINA LOKA CEPIRING KENDAL.

(1)

NASKAH PUBLIKASI

PENGELOLAAN PEM BELAJARAN

KELOM POK BELAJAR PAKET B SETARA SM P

DI PKBM BINA LOKA CEPIRING KENDAL

Oleh

ROKIBAN

NIM : Q 100 110 164

PROGRAM STUDI M ANAJEM EN PENDIDIKAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS M UHAM M ADIYAH SURAKARTA


(2)

(3)

PENGELOLAAN PEM BELAJARAN KELOM POK BELAJAR PAKET B SETARA SM P DI PKBM BINA LOKA CEPIRING KENDAL

Rokiban

Program St udi M anajemen Pendidikan Pascasarjana UM S Jl. A. Yani, Tromol Pos I, Pabelan, Kartasura, Surakart a 57102

Abst ract : The result s of st udy are (1). In mot ivating the learning managem ent Package B educat ors as facilitators and mentors. St rategies t o educators in m ot ivating people t o learn w it h educators visit, adding hours of lessons and provide skills t raining. Delivery t hrough the m edium of learning mot ivat ion, role model behavior and inspirational stories. Giving proper motivat ion is at the t im e of learning. Wit h t he mot ivat ion given to t he part icipants int erest in people learning to be present in over 75% of learning. (2) Learning St rategies in M anagem ent Package B educat ors use approaches to learning and t eaching m ethods appropriate t o t he learning mat erial. Learning strat egies conduct ed w it h peer t utors and inst ruct ional m edia. Learning st rategies using group discussion and concludes the discussion. Learning st rat egy is t o plan, develop and im plem ent learning strat egies t o the part icipants w it h the aim of can be independent learners in learning and w ill be get t he maxim um learning. (3) Evaluation of learning in M anagem ent Learning Package B educators formulat e the latt ice problem, define indicat ors and create questions. Evaluat ion of learning by providing learning tools, analyze t est result s, provide practice quest ions, and provide enrichm ent t o the part icipant s. Evaluat ion t echnique used is an evaluation t echnique based on t he distance and group shelter resident s t o learn, it is anticipat ed t hat resident s rarely present st udy could st ill get a subject m att er that has been subm itt ed t o peer.

Keywords: m ot ivat ion, st rategy, evaluation, learning, m anagem ent

PENDAHULUAN

Bent uk penyelenggaraan pendidikan nasional melalui jalur pendidikan luar sekolah adalah Pusat Kegiat an Belajar M asyarakat (PKBM ). Salah satu program yang terdapat dalam PKBM adalah program kelompok belajar paket B. Sasaran ut ama dalam program tersebut adalah w arga belajar yang hanya lulusan sekolah dasar (SD) yang t idak mampu melanjut kan ke sekolah formal, masyarakat prasejaht ra dan droup out SM P. Pendidik sebagai komponen pent ing dari tenaga kependidikan, memiliki tugas untuk melaksanakan proses dan evaluasi pembelajaran. Dalam pelaksanaan pembelajaran pendidik diharapkan paham tent ang strat egi pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. Pengelolaan pembelajaran merupakan sesuat u yang pent ing dalam pendidikan, t anpa pengelolaan yang baik maka proses pembelajaran tidak akan


(4)

t erarah dengan baik sehingga t ujuan pembelajaran yang t elah dit etapkan tidak akan t ercapai secara optimal.

Pengelolaan pembelajaran kelompok belajar paket B di PKBM Bina loka mempunyai kendala-kendala dalam pengelolaan pembelajaran diantaranya t ingkat kehadiran w arga belajar yang kurang karena jarak tempat t inggal w arga belajar dengan t empat PKBM yang relat if jauh dan kesibukan w arga belajar pada bidang pekerjaan yang mayorit as buruh pabrik dengan sistem shif. St rategi pembelajaran dan evaluasi pembelajaran yang dit erapkan untuk w arga belajar kurang opt imal. Disamping itu dalam pengelolaan pembelajaran sebagian pendidik dan ketua PKBM belum begit u memahami t ent ang st rategi dan evaluasi pembelajaran

Sesuai dengan uraian diat as timbul masalah yaitu Bagaimana st rategi memberi mot ivasi bagi w arga belajar Paket B set ara SM P di PKBM Bina Loka Cepiring Kendal, Bagaimana st rat egi pembelajaran bagi kelompok belajar Paket B set ara SM P di PKBM Bina Loka Cepiring Kendal dan Bagaimana evaluasi dalam pembelajaran bagi w arga belajar Paket B set ara SM P di PKBM Bina Loka Cepiring Kendal.

Penelit ian ini bert ujuan unt uk (1) mendeskripsikan st rategi memberi motivasi bagi w arga belajar Paket B set ara SM P di PKBM Bina Loka Cepiring Kendal, (2) mendeskripsikan st rat egi pembelajaran bagi kelompok belajar Paket B set ara SM P di PKBM Bina Loka Cepiring Kendal, dan (3) mendeskripsikan evaluasi dalam pembelajaran bagi w arga belajar Paket B setara SM P di PKBM Bina Loka Cepiring Kendal.

Pengelolaan pembelajaran merupakan proses komunikasi fungsional ant ara w arga belajar dengan pendidik dan w arga belajar dengan w arga belajar dalam rangka perubahan sikap dan pola pikir yang akan menjadi kebiasaan w arga belajar yang bersangkut an. Pola interaksi antara pendidik dan w arga belajar pada hakikatnya adalah hubungan ant ara dua pihak yang setara. Pendidik dan w arga belajar merupakan subyek karena masing-masing mempunyai kebebasan dan kesadaran secara akt if. Erman Suherman, dkk (2001:8) memberikan pengert ian pembelajaran sebagai “ upaya penataan lingkungan yang memberi nuansa agar program belajar bert ambah dan berkembang secara opt imal. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahw a belajar merupakan proses int ernal dalam diri seseorang. Sedangkan pembelajaran merupakan proses eksternal yang diciptakan agar proses internal t ersebut dapat


(5)

t erlaksana dengan opt imal. Jadi unt uk mencapai tujuan pembelajaran diperlukan proses panjang yang dimulai dengan perencanaan, pengorganisasian dan penilaian. Perencanaan meliput i kegiat an menetapkan apa yang ingin dicapai, bagaimana mencapai, w akt u dan dan personel yang diperlukan. Sedang pengorganisasian merupakan pembagian tugas kepada personel yang terlibat dalam usaha mencapai t ujuan pembelajaran, pengkoordinasian, pengarahan dan pemantauan. Evaluasi sebagai proses dilaksanakan unt uk mengetahui ketercapaian tujuan yang t elah dicanangkan, faktor pendukung dan penghambatnya.

Strat egi pembelajaran dapat diart ikan sebagai perencanaan yang berisi t ent ang rangkaian kegiatan yang didesain unt uk mencapai tujuan pendidikan t ertentu Ada dua hal yang patut kit a perhat ikan dari pengert ian diatas, Pert am a, strat egi pembelajaran merupakan rencana t indakan at au rangkaian kegiat an termasuk penggunaan met ode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuat an dalam pembelajaran. Ini berart i penyususnan suat u st rat egi baru sampai pada proses penyusunan rencana kerja belum sampai pada t indakan. Kedua, st rategi disusun unt uk mencapai t ujuan t ertent u. Art inya, arah dari semua keput usan penyusunan strat egi adalah pencapaian t ujuan. Dengan demikian, penyusunan langkah-langkah pembelajaran, pemanfaat an berbagai fasilit as dan sumber belajar semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian t ujuan. Oleh sebab itu, sebelum menentukan st rategi, perlu dirumuskan t ujuan yang jelas yang dapat diukur keberhasilannya, sebab t ujuan adalah ruhnya dalam implent asi suat u strat egi. Dick dan cary (dalam W ina Sanjaya, 2009:126) menjelaskan bahw a st rat egi pembelajaran t erdiri at as seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur atau t ahapan kegiat an belajar yang digunakan oleh guru dalam rangka membant u pesert a didik mencapai t ujuan pembelajaran tert ent u. M enurut mereka st rat egi pembelajaran bukan hanya t erbat as prosedur atau t ahapan kegiatan belajar saja, melainkan termasuk juga pengat uran mat eri at au praktek program pembelajaran yang akan disampaikan kepada pesert a didik. Dari pengert ian tersebut dapat disimpulkan bahw a st rategi pembelajaran merupakan cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar unt uk menyampaikan materi pembelajaran sehingga akan memudahkan pesert a didik menerima dan memahami mat eri pembelajaran, yang pada akhirnya t ujuan pembelajaran dapat dikuasainya diakhir kegiatan belajaran.


(6)

M otivasi merupakan sesuat u yang kompleks, karena mot ivasi dapat menyebabkan t erjadinya perubahan energi dalam diri individu unt uk melakukan sesuat u yang didorong karena adanya tujuan, kebutuhan at au keinginan. Sedangkan secara sederhana mot ivasi dapat didefinisikan sebagai dorongan, baik yang berasal dari dalam diri (internal) ataupun luar (eksternal) individu unt uk mencapai tujuan tert et u. M enurut Purw ant o, Ngalim (2004:35): “ motivasi berasal dari kat a mot if. M ot if ialah segala sesuat u yang mendorong seseorang untuk bert indak melakukan sesuatu. Atau sepert i yang diungkapkan Sart ain dalam bukunya Psychology Understanding of Hum an Behavior: motif adalah suat u pernyat aan yang kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku perbuat an ke suat u tujuan atau perangsang.

Dalam pembelajaran, evaluasi merupakan hal yang sangat pent ing dilakukan. M elalui kegiat an evaluasi dapat memberikan informasi t ent ang perkembangan sisw a sert a kinerja guru. Evaluasi bukanlah sesuatu yang patut ditakut i, karena sebenarnya evaluasi adalah kebutuhan, sebab dengan evaluasi, kit a dapat mengetahui keberhasilan pembelajaran, sebab dengan evaluasi, kita dapat mengetahui keberhasilan pembelajaran yang t elah dilakukan. M enurut yusuf evaluasi adalah suat u usaha unt uk mengukur dan sumber nilai secara objekt if dari pencapaian hasil-hasil yang direncanakan sebelumnya, dimana hasil evaluasi tersebut dimaksudkan menjadi umpan balik untuk perencanaan yang akan dilakukan di depan (Yusuf, 2009: 3).

Evaluasi memiliki t iga fungsi ut ama dalam analisis kebijakan, yait u: (1) Evaluasi memberi informasi yang salah dan dapat dipercaya mengenai kinerja kebijakan, yaitu seberapa jauh kebutuhan, nilai dan kesempatan yang telah dapat dicapai melalui tindakan publik. Dalam hal ini evaluasi mengungkapkan seberapa jauh t ujuan-t ujuan tert ent u dan t arget tert ent u telah dicapai. (2) Evaluasi memberi sumbangan pada klarifikasi dan krit ik terhadap nilai-nilai yang mendasari pemilihan tujuan dan t arget . Nilai diperjelas dengan mendefenisikan dan mengoperasikan t ujuan dan target . (3) Evaluasi memberi sumbangan pada aplikasi met ode-met ode analisis kebijakan lainnya, termasuk perumusan masalah dan rekomendasi. Informasi t ent ang t idak memadai kinerja kebijakan yang dapat memberi sumbangan pada perumusan ulang masalah kebijakan (W ahab, 2002: 51).


(7)

Program Kelompok Belajar Paket B set ara SM P mulai dirint is sejak t ahun 1989, dan dilaksanakan secara nasional sejak tahun 1994. dari periode ini dapat dilihat proses pengembangan program ini, seperti perlengkapan program termasuk diantaranya: kurikulum, modul dan pet unjuk pelaksanaan atau penyelenggaraan program. Jika dihitung sejak program ini mulai dirintis yait u t ahun 1989, seharusnya program ini telah t erbebas dari berbagai permasalahan yang bersifat operasional, w alaupun masih t erdapat beberapa kekurangan, seharusnya t idak lagi diakibat kan oleh berbagai hal yang bersifat t eknis dan operasional. Namun, kondisi yang t erjadi saat ini adalah kekurangan at aupun hambat an masih terjadi pada level operasional.

Dalam pengelolaan program kelompok belajar Paket B khususnya pengelolaan w arga belajarnya dapat dilakukan dengan cara pertimbangan at as dasar permasalahannya. (1) Lokasi t empat t inggal w arga belajar yang berjauhan sehingga sulit mendapat kan 40 orang w arga belajar untuk dibent uk sat u kelompok; unt uk mengatasinya diperlukan sist em pengelolaan yang baik yang dilakukan oleh pengelola unt uk mencari w arga belajar yang merupakan t ahap pert ama dalam proses pengelolaan w arga belajar. M encari w arga belajar Paket B cukup sulit, namun pengelola sedapat mungkin harus membuat w arga masyarakat yang memang membutuhkan program ini menjadi t ertarik. Strat egi sosialisasi yang berkesan dan menarik sangat perlu direncanakan dengan baik oleh pengelola, sehingga w arga belajar disamping mendapatkan informasi juga mendapat kan manfaat dari informasi tersebut. Pengelola juga perlu melakukan pendekatan terhadap t okoh masyarakat yang diangap sent ral di masyarakat, karena unt uk w arga belajar di masyarakat pedesaan, peran t okoh masyarakat sangat pent ing dan cukup berpengaruh sehingga apapun kebijakan at au keput usan yang dikeluarkan oleh t okoh masyarakat yang bersangkutan akan dit uruti oleh anggot a masyarakat yang lain (Iis, 2003:107). (2) Tingkat kehadiran rendah yang merupakan konsekuensi dari kondisi ekonomi masyarakat yang rendah dan mengharuskan mereka bekerja ekstra untuk mencukupi kehidupannya sehari-hari. Seperti diket ehui bahw a salah satu karakt eristik pendidikan non formal adalah adanya kebebasan dalam penentuan w aktu pelaksanaan belajar mengajarnya. Unt uk meningkat kan kehadiran w arga belajar perlu dilakukan penjadw alan yang sesuai dengan kondisi w arga belajar dan pemilihan w akt u dilakukan semaksimal mungkin dapat diikuti oleh


(8)

semua w arga belajar tanpa harus merugikan mereka dengan meninggalkan pekerjaan, pemilihan w akt u ini akan lebih baik jika melibat kan seluruh w arga belajar dengan musyaw arah agar kesepakatan penjadw alan dapat dipert anggungjaw abkan secara bersama-sama (Iis, 2003:110). (3) Untuk meningkatkan motivasi belajar dengan mengadakan pelat ihan atau kecakapan hidup, disamping mereka mendapat kan materi pelajaran mereka juga memperolah keterampilan dan ket erampilan tersebut diusahakan benar-benar menjadi kebut uhan w arga belajar dan kalau bisa dapat memanfaatkan potensi yang ada sehingga dengan keterampilan ini dimana sebagian modal at au bahan ment ahnya sudah ada dapat meningkatkan ekonomi mereka. Richard M . St eer (dalam Sihombing, 1999: 199) menyebut kan bahw a seseorang akan cenderung ikut sert a dalam kegiat an organisasi (proses pembelajaran) hanya terbatas pada anggapan bahw a hasil at au imbalan yang mereka dapat kan sebanding dengan usaha yang mereka lakukan. (4) Pengelolaan w arga belajar pada saat penerimaan w arga belajar dan pada saat pembelajaran, juga diperlukan pengelolaan ket ika ada permasalahan. Evaluasi yang dilaksanakan selama ini kurang baik, seharusnya unt uk menghasilkan warga belajar yang lulus dengan baik sebaiknya Program kelompok belajar Paket B melakukan sist em evaluasi seperti yang t erjadi pada pendidikan formal dan dengan pengaw asan yang memadai. Sist em evaluasi yang dinilai kurang baik ini cukup memperkuat anggapan bahw a mengikuti Program kelompok belajar Paket B hanyalah unt uk mendapat kan ijazah saja t anpa harus mengikut i proses pembelajaran yang baik. (5) Permasalahan lainnya yang berhubungan dengan masalah pelaksanaan t eknis evaluasi at au penilaian akhir hasil pembelajaran t ahap akhir nasional adalah dimana tidak jarang w arga belajar t idak mengikuti ujian, terlambat, at aupun dat a pesert a yang berbeda dan berubah-ubah. Dalam kondisi sepert i ini seorang pengelola PKBM harus benar-benar memperhat ikan masalah ini, dan mengant isipasinya dengan cara melakukan pendat aan w arga belajar dengan baik, melakukan pencat at an ulang, menelit i dat a-dat a w arga belajar secara cermat dan melakukan pemant auan secara rut in untuk mengetahui perkembangan w arga belajar yang masih mengikut i program. (6) Permasalahan terakhir yait u menyangkut kesadaran w arga masyarakat akan pendidikan yang dipengaruhi oleh kebudayaan yang berkembang di masyarakat . Dilingkungan masyarakat pedesaan yang masih kent al dengan nuansa keagamaan hasil penelit ian menunjukkan bahw a kesadaran masyarakat untuk


(9)

pendidikan sangat rendah karena pandangan masyarakat yang mengganggap bahw a sekolah at au belajar hanya unt uk kepentingan dunia saja dan mereka lebih mengut amakan urusan akhirat (Praset yo, 2003:112). Kondisi seperti ini dapat diat asi jika pengelola program dapat mempengaruhi tokoh masyarakat unt uk menyadarkan masyarakat disekit arnya akan pent ingnya pendidikan. Peran t okoh masyarakat maupun tokoh agama yang paling berpengaruh di masyarakat sekitar sangat besar pengaruhnya unt uk mempengaruhi kesadaran masyarakat , untuk it ulah kemampuan seorang pengelola untuk mengident ifikasi kondisi sosial budaya dimana program diselenggarakan sangat diperlukan sekali.

Dari paparan diat as dapat disimpulkan bahwa pengelolaan pembelajaran pada kelompok belajar paket B yang baik dapat dilihat dari strat egi pembelajaran, pemberian mot ivasi dan st rategi evaluasi yang diterapkan pada program kelompok belajar paket B.

M ETODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelit ian deskript if dengan pendekat an kualitat if. Penelit ian kualit at if melakukan penelit ian dalam skala kecil, kelompok yang memiliki kekhususan, keunggulan, dan inovasi (Sukmadinat a, 2012). Penelit ian kualit at if menghasilkan deskripsi analit ik t entang fenomena-fenomena secara murni bersifat informat if dan berguna bagi masyarakat penelit i, pembaca dan juga part isipan (Sukmadinat a, 2007: 107). Desain penelitian ini adalah etnografi, yang merupakan proses penjelasan menyeluruh t ent ang kompleksitas kehidupan kelompok (Sumkadinata, 2007: 107). Kelompok yang dijadikan penelitian dalam hal ini adalah Paket B set ara SM P mengenai pengelolaan pembelajaran Paket B setara SM P di PKBM Bina Loka Cepiring Kendal. Et nografi pada dasarnya merupakan bidang yang sangat luas dengan variasi yang sangat besar dari prakt isi dan metode. Bagaimanapun, pendekat an et nografi secara umum adalah pengamat an, berperan sert a sebagai bagian dari penelitian lapangan. Etnografi menjadi t ertarik secara mendalam dalam suat u budaya sebagai bagian dari peran sert anya dan mencat at secara serius dat a yang diperolehnya dengan memanfaat kan cat at an lapangan (M oleong, 2006: 26). Lokasi penelit ian di PKBM Bina Loka Kecamatan Cepiring Kabupat en Kendal. Alasan memilih lokasi ini adalah karena pengelolaan pembelajaran pada program kelompok belajar Paket B di PKBM Bina Loka belum maksimal hal


(10)

ini bisa dilihat dari kurang lengkapnya administrasi pembelajaran. Penelit ian ini dilakukan selama 6 bulan unt uk mendapatkan data t entang pengelolaan pembelajaran di PKBM Bina Loka Cepiring Kendal. Penelit i t erjun langsung kelapangan penelit ian. Hal ini sesuai dengan hakekat penelitian kualit at if, yaitu peneliti merupakan inst rumen dalam pengumpulan dat a. Peneliti berperan sekaligus sebagai perencana, pelaksana pengumpulan data, analisis, penafsir dat a dan pelapor hasil penelitianya (M oleong, 2006). Dengan demikian t anpa memandang bentuk apapun penelit i dapat memperoleh data pengamat an dan dat a pengalaman t ent ang kegiatan pengelolaan pembelajaran yang nat ural dan nyata dari kegiat an yang sedang diamati.

Teknik pengumpulan dat a dalam penelitian ini berdasarkan dat a yang dikumpulkan di PKBM dengan t enaga pendidikan, teknik pengumpulan dat a menggunakan gabungan dari w aw ancara mendalam, observasi, dan dokumentasi.

Dat a yang berhasil dikumpulkan, dianalisis dengan menggunakan model analisis int erkat if (Sut opo, 2002: 87). Dalam model analisis ini, t iga komponen analisisnya, yait u reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan/ verifikasi dilaksanakan bersama dengan proses pengumpulan data dalam bentuk interaktif melalui proses siklus, unt uk menetapkan keabsahan data yang diperlukan t eknik pemeriksaan yang didasarkan at as kriteria: 1) derajat kepercayaan (credibilit y); 2) ket eralihan (t ransferabilitas); 3) ketergant ungan (dependabilit y); 4) kepast ian (confirmbility).

HASIL PENELITIAN DAN PEM BAHASAN

a. Strategi M emberi M otivasi Pada Pengelolaan Pembelajaran Kejar Paket B Bina loka Cepiring

M otivasi merupakan sesuatu yang kompleks, karena mot ivasi dapat menyebabkan t erjadinya perubahan energi dalam diri individu untuk melakukan sesuat u yang didorong karena adanya t ujuan, kebut uhan at au keinginan. Sedangkan secara sederhana motivasi dapat didefinisikan sebagai dorongan, baik yang berasal dari dalam diri (int ernal) at aupun luar (eksternal) individu untuk mencapai t ujuan t ertentu. M otivasi dilakukan setiap w akt u dalam pembelajararan, mot ivasi dapat berupa pujian, penghargaan maupun kat a-kata yang dapat membangkit kan semangat untuk belajar. Kejar Paket B Bina


(11)

loka merupakan sebuah program keset araan setingkat SM P, dalam melaksanakan pembelajaran seminggu 3 kali pertemuan, unt uk membangkit kan semangat w arga belajar perlu adanya mot ivasi, st rat egi mot ivasi yang dilakukan oleh pendidik dalam memotivasi w arga belajar dan motivasi yang dilakukan oleh ket ua PKBM Bina loka kepada pendidiknya dapat digambarkan dari beberapa informen yait u dari ketua Kejar Paket B, pendidik, dan w arga belajar. St rategi pemberian motivasi dalam pengelolaan pembelajaran sebelum melaksanakan program mot ivasi kepada w arga belajar terlebih dahulu membahas pengertian motivasi. Berikut ini penjelasan bapak Pramono pada hari Kamis t anggal 13 Juni 2013 selaku ket ua PKBM Bina loka Cepiring mengenai pengertian mot ivasi dan program pemberian mot ivasi kepada w arga belajar sebagai berikut . “M otivasi merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh seorang pendidik, untuk menghasilkan hasil yang maksimal dalam pembelajaran maka pendidik perlu membuat program-program untuk motivasi, untuk itu setiap 3 bulan sekali pendidik melaksanakan program evaluasi motivasi belajar dalam pelaksanaan motivasi dilakukan pada sela-sela pertemuan”(R1).

Penjelasan Ket ua PKBM Bina loka di at as sesuai dengan pendapat bapak Djulal Fidayat hari Senin tanggal 17 Juni 2013 selaku pendidik kejar Paket B Bina Loka sebagai berikut.

“Tentang program-program pemberian motivasi, untuk pemberian motivasi kalau saya memberikan contoh w arga paket B yang berhasil dalam bidangnya masing-masing dan memberikan ketrampilan yang bisa menambah penghasilan w arga belajar, disamping itu saya juga memberi motivasi pada w arga belajar pada aw al pembelajaran hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memberi semangat w arga belajar dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar”(R2).

Berdasarkan dari hasil observasi pada t anggal 13 Juni 2013 diket ahui bahw a pemberian mot ivasi bagi w arga belajar mendorong keinginan unt uk semangat belajar. Terbukti keikutsertaan dalam proses pembelajaran w arga belajar rat a-rata lebih dari 70 % yang hadir dari 53 sisw a.


(12)

Tabel 4.1 rata-rat a Kehadiran W arga Belajar Tat ap muka Jumlah yang hadir Jumlah yang t idak hadir

1. 48 5

2 48 5

3 47 6

4 45 8

5 46 7

6 42 11

7 40 13

8 52 1

9 41 12

10 50 3

11 50 3

Rata-rat a 46.2 6.8

Persentase 87,3% 12.7 %

Sumber: data absensi Kejar Paket B PKBM Binaloka

Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 13 Juni 2013 diket ahui bahw a pelaksanaan program motivasi w arga belajar t elah dibuat , terbukt i bahw a program motivasi sudah t ercantum dalam RPP. Peran ket ua PKBM Bina loka Cepiring dalam merencanakan mot ivasi kepada warga belajar adalah menghimbau kepada pendidik untuk membuat, melaksanakan program evaluasi dan mot ivasi w arga belajar, dan memberikan penilaian dalam memberikan mot ivasi kepada w arga belajar. Peran pendidik dalam pemberian motivasi dalam pembelajaran adalah sebagai fasilitator, pemberi mot ivasi, pemberi bimbingan dan pengarahan pada w arga belajar. Berdasarkan hasil obervasi pada tanggal 13 Juni 2013 diket ahui bahw a peran pendidik dalam memberikan motivasi sudah sesuai dengan perannya, hal ini terbukt i w arga belajar semakin akt if dan semangat dalam proses pembelajaran.


(13)

Strat egi penyampaian dalam melakukan mot ivasi kepada w arga belajar dapat berupa pujian, menggunakan media pembelajaran baik it u visual maupun audio yang berisi kisah-kisah mot ivasi. Berdasarkan hasil observasi dilapangan diket ahui bahw a pemberian motivasi mereka menggunakan media pembelajaran vidio yait u dengan pendekatan kelompok maupun individu. Terbukti bahw a para pendidik menggunakan kata-kat a penyemangat agar lebih giat lagi dalam t ingkat kehadiran dan part isipasi dalam pembelajaran. Adapun langkah-langkah yang sudah dilakukan dalam pemberian motivasi pada w arga belajar diantaranya adalah menyusun program motivasi, melaksanakan motivasi, mengevaluasi hasil motivasi, dan mengadakan workshop t ent ang mot ivasi. Terkait dengan waktu yang t epat dalam pemberian mot ivasi kepada w arga belajar adalah pada saat pembelajaran berlangsung dan w akt u khusus pada program w orkshop mot ivasi. Berdasarkan hasil obervasi dilapangan diket ahui bahw a w aktu yang t epat untuk memberikan mot ivasi pada w arga belajar yaitu disela-sela pembelajaranl pada aw al-aw al pembelajaran, hal ini dilihat pada aw al pembelajaran pendidik memberikan kata-kat a penyemangat unt uk mengikuti pembelajaran. Dari penjelasan diatas diket ahui bahw a faktor ut ama dalam pemberian mot ivasi adalah kehadiran w arga belajar dengan presentasi sisw a dengan ratrat a kehadiran diat as 75% yaitu dari 53 w arga belajar yang hadir rat a-rat a 46 w arga belajar. Kehadiran w arga belajar menjadi fakt or ut ama karena t anpa kehadiran w arga belajar maka kit a t idak memberikan motivasi pada w arga belajar.

Adapun fakt or-faktor penghambat pemberian motivasi pada w arga belajar adalah suasana belajar kurang kondusif karena mereka beda usia dan beda tingkat kehadiran w arga belajar karena lokasi yang jauh dari t empat t inggal. Terkait dengan cont oh kata-kat a atau kalimat -kalimat yang sering digunakan dalam memot ivasi w arga belajar. Seperti yang diungkapkan oleh Pramono pada hari Kamis tanggal 13 Juni 2013 selaku ketua PKBM sebagai berikut : “M an jada w a jada (siapa yang bersungguh-sungguh dia pasti akan menemukan), dan kesuksesanmu ditentukan oleh ambisi dan kegigihanmu sedangkan perilaku dan kesabaran menentukan imanmu”(R1). Dari keterangan dapat disimpulkan bahw a kondisi w arga belajar sebelum diberi mot ivasi w arga belajar t erkesan kurang semangat dan sesudah di beri mot ivasi w arga belajar antusias dalam melaksanakan set iap


(14)

program yang ada. Keberhasilan seseorang ditentukan dengan kesungguhan w arga belajar sedang perilaku dan kesabaran menent ukan keimananmu. Strat egi memberi motivasi bagi w arga belajar paket B sangat diperlukan untuk menumbuhkan semangat belajar dan harapan berusaha lebih giat.

Hal t ersebut sejalan dengan penelitian (Garpar, Langevin, Boyer, Arm it age, 2009) dalam jurnalnya yang berjudul, “St udents’ activit y focus in online asynchronous peer learning forum s mengungkapkan bahw a Unt uk meningkatkan mot ivasi belajar salah satu caranya dengan mengadakan pelat ihan at au kecakapan hidup, disamping mereka mendapat kan materi pelajaran mereka juga memperolah ket erampilan dan ket erampilan tersebut diusahakan benar-benar menjadi kebutuhan w arga belajar dan kalau bisa dapat memanfaatkan potensi yang ada sehingga dengan ket erampilan ini, bisa menjadi sebagian modal atau bahan ment ah unt uk dapat meningkat kan ekonomi mereka. M enurut Sardiman A. M . (1986: 91) ada beberapa bent uk dan cara menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar, antara lain: 1. memberi angka, 2. hadiah, 3. saingan/ kompet isi, 4. ego-involvement , 5. memberi ulangan, 6. mengetahui hasil, 7. pujian, 8. hukuman, 9. hasrat unt uk belajar, 10. minat , dan 11. tujuan yang diakui

b. Strategi Pembelajaran Pada Pengelolaan Pembelajaran Kejar Paket B Bina loka Cepiring

Strat egi pembelajaran merupakan konsep program guna mengaitkan ant ara konsep secara luw es, akurat , efisien, dan tepat , dalam pemecahan masalah sert a menggunakan penalaran pada pola dan sifat dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, at au menjelaskan gagasan dan pernyat aan program kelompok belajar Paket B untuk memecahkan masalah yang meliput i kemampuan memahami masalah, merancang model program kelompok belajar Paket B, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh, mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, at au media lain yang berguna unt uk memperjelas keadaan at au masalah. Pengelolaan pembelajaran m embutuhkan st rat egi pembelajaran agar tujuan pem belajaran dapat tercapai. Dalam m elakukan st rategi pembelajaran harus m enget ahui apa it u st rategi pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 13 Juni 2013 diketahui bahw a w arga belajar yang kurang akt if berangkat adanya pendidik kunjung. Hal ini terbukt i bahw a menurut Suw arto selaku w arga


(15)

belajar menjelaskan adanya pendidik yang mengunjungi w arga belajar bagi tidak akt if berangkat . Hal-hal yang sudah dipersiapkan dalam perencanaan strat egi pembelajaran adanya dokumen Kurikulum, silabus, dan RPP yang memuat perencanaan pelaksanaan st rat egi pembelajaran. Ket ua PKBM Bina loka dan pendidik sudah mengetahui t ent ang st rat egi pembelajaran. St rategi yang digunakan dalam pembelajaran pendidik kunjung dan metode pembelajaran yang sesuai dengan mat eri pembelajaran. Hal-hal yang sudah disiapkan dalam melaksanakan st rategi pembelajaran yang dipakai adalah silabus penmbelajaran, program semest er, RPP, dan program evaluasi. St rategi pembelajaran para pendidik disamping membuat silabus pembelajaran, program semest er, RPP, program mengajar harian, dan program evaluasi, pendidik juga menyiapkan dan membuat rencana pembelajaran, menyiapkan t ugas-t ugas pendidikial, menyiapkan mat eri pembelajaran, dan media pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi diket ahui bahw a peran pendidik dalam pelaksanaan st rategi pembelajaran sebagai fasilit at or, pembimbing, dan mendorong semangat belajar w arga belajar. Terbukti pendidik menfasilitasi w arga belajar secara akt if dalam memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh pendidik, pendidik dalam menggunakan media pembelajaran untuk mempermudah menjelaskan mat eri yang disampaikan dan dengan media pembelajaran bisa mengkondisikan w arga belajar agar lebih t enang dan aktif dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi diketahui bahw a langkah-langkah pelaksanaan strat egi pembelajaran sudah dilaksanakan. Terbukti setiap pendidik m enyiapkan perangkat pembelajaran, alat dan media pembelajaran secara tert ib, m enggunakan m et ode pem belajaran yang sesuai, dan mampu mem buat penelitian tindakan kelas. Faktor-fakt or pendukung t erlaksananya strat egi pembelajaran oleh pendidik diantaranya adalah m etode pem belajaran yang digunakan; kondisi warga belajar yang aktif; dan m edia pembelajaran yang m emadai. Sedangkan fakt or-faktor yang mengganggu t erlaksananya strat egi pembelajaran adalah w akt u yang tidak sama bagi w arga belajar, t ingkat kehadiran w arga bvelajar yang kurang, dan sarana prasarana yang kurang memadahi. Kondisi w arga belajar sebelum dan sesudah pembelajaran dengan strat egi pembelajaran yang diterapkan menurut para pendidik adalah sebelumnya kurang bersemangat unt uk belajar akan t etapi setelah dilaksanakan strat egi pembelajaran mereka adanya mot ivasi belajar, lebih semangat untuk belajar, pemahaman tentang mat eri dan pengalaman mereka bertambah. Hal ini dilihat


(16)

w arga belajar semangat mengikut i diskusi. Untuk cont oh st rategi pembelajaran yang digunakan oleh pendidik dalam pembelajaran adalah strat egi met ode pendidik sebaya dan media pembelajaran screen projekt or. Pelaksanaan st rategi pembelajaran yang digunakan oleh pendidik umumnya berjalan lancar, kalaupun dalam pelaksanaan pembelajaran it u tersendat yaitu ket ika w arga belajar t idak hadir. Unt uk pengembangan strat egi pembelajaran mereka menggunakan strat egi diskusi kemudian menyimpulkan hasil diskusi kelompok. Pelaksanaan diskusi kemudian menyimpulkan hasil laporan diskusi kelompok. M enurut w arga belajar t ent ang pelaksanaan strat egi pembelajaran yang diterapkan oleh pendidik adalah sangat baik.

Kesimpulan ini senada dengan Blankenst ein, Dolmans, Vleut en, Schmidit (2009) dalam jurnalnya yang berjudul, “W hich cognitive processes support learning during small-group discussio? The role of provinding explanat ions and list ening t o others”. St udi ini memberikan penjelasan sisw a belajar akt if melalui diskusi kelompok kecil dengan memberikan penjelasan t erhadap permasalahan. Setelah diskusi siswa mampu menjaw ab pertanyaan untuk menguji ingatan sehingga t ujuan pembelajaran yang ingin dicapai sesuai dengan aspek kognit if, afekt if, at au psikomotor. Bagaimana kompleksit as tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, apakah tingkat t inggi atau rendah. Apakah untuk mencapai t ujuan itu memerlukan ket erampilan akademis.

Pelaksanaan strat egi pembelajaran yang pendidik gunakan umumnya berjalan lancar, kalaupun dalam pelaksanaan pembelajaran it u tersendat yaitu ket ika w arga belajar tidak hadir. Unt uk pengembangan st rategi pembelajaran mereka menggunakan strat egi diskusi kemudian menyimpulkan hasil diskusi kelompok. Tanggapan w arga belajar t ent ang pelaksanaan strat egi pembelajaran yang dit erapkan oleh pendidik adalah sangat baik. Pengelola juga perlu melakukan pendekat an t erhadap tokoh masyarakat yang dianggap sentral di masyarakat , karena unt uk w arga belajar di masyarakat pedesaan, peran t okoh masyarakat sangat pent ing dan cukup berpengaruh sehingga apapun kebijakan atau keputusan yang dikeluarkan oleh tokoh masyarakat yang bersangkut an akan dituruti oleh anggot a masyarakat yang lain (Iis, 2003:107)


(17)

c. Evaluasi Pembelajaran Pada Pengelolaan Pembelajaran Kejar Paket B Bina loka Cepiring

Evaluasi merupakan suatu pemeriksaan t erhadap pelaksanaan suat u program yang telah dilakukan dan yang akan digunakan unt uk meramalkan, memperhit ungkan, dan mengendalikan pelaksanaan program ke depannya agar jauh lebih baik. Evaluasi lebih bersifat melihat ke depan dari pada melihat kesalahan-kesalahan dimasa lalu, dan ditujukan pada upaya peningkat an kesempat an demi keberhasilan program (Yusuf, 2009: 3). Dengan demikian misi dari evaluasi itu adalah perbaikan atau penyempurnaan di masa mendatang at as suat u program . Berikut Paparan hasil penelit ian yang dilakukan peneliti tentang evaluasi pembelajaran yang berkait an dengan pengelolaan pembelajaran. Evaluasi lebih bersifat melihat ke depan dari pada melihat kesalahan-kesalahan dimasa lalu, dan ditujukan pada upaya peningkat an kesempatan demi keberhasilan program. Dengan demikian misi dari evaluasi it u adalah perbaikan at au penyempurnaan di masa mendat ang atas suatu program. Berikut Paparan hasil penelit ian yang dilakukan peneliti t ent ang evaluasi pembelajaran yang berkait an dengan pengelolaan pembelajaran. Untuk mendapat kan dat a tent ang penyusunan evaluasi pembelajaran meliputi program evaluasi pembelajaran, PTK dan uji Kompetensi. para pendidik mereka memaparkan program evaluasi yang sudah dibuat dalam rangka penyusunan evaluasi pembelajaran adalah menyusun kisi-kisi soal evaluasi besert a indikator-indikat ornya dan membuat soal untuk evaluasi berupa tes akhir semest er maupun tes akhir bab, perbaikan dan pengayaan. Untuk penyusunan instrumen evaluasi pembelajaran semua informen baik it u ketua PKBM maupun pendidik melakukan kolaborasi dengan mat a pelajaran serumpun untuk memperoleh inst rumen evaluasi yang valid dan reliabel dalam menyusun inst rumen evaluasi. Hal tersebut dibukikan dengan tanda t angan hasil rapat antara ketua PKBM dengan pendidik dalam penyusunan program pembelajaran. Upaya pelaksanaan pemberian evaluasi pembelajaran pada w arga belajar sudah direncanakan sebelumnya dan telah dilaksanakan oleh semua pengurus PKBM baik ket ua PKBM maupun pendidik hal tersebut juga diungkapkan oleh seluruh informen. Tanggapan serupa juga dinyatakan oleh seluruh w arga belajar mereka menyat akan sudah direncanakan. Unt uk penyusunan inst rumen evaluasi pembelajaran sudah dipersiapkan oleh ket ua PKBM dan pendidik


(18)

meliputi program evaluasi, SK dan KD, aspek kognit if, afektif dan psikomot orik dan pendidik dalam penyusunan inst rumen evaluasi pembelajaran mereka menyiapkan kisi-kisi soal yang sesuai dengan SK dan KD, menganalisa, mengoreksi dan membuat soal. Penyusunan instrumen evaluasi berkolaborasi dengan pendidik mata pelajaran serumpun unt uk memperoleh instrumen evaluasi yang valid dan reliabel dan dalam penyusunan inst rumen evaluasi melibatkan pendidik, ketua PKBM , dan Komit e yang t erkait dengan materi yang akan di evaluasikan sert a penyelenggara program. Peran sert a ketua PKBM dalam perencanaan penyusunan dan pelaksanaan evaluasi pembelajaran meliputi pengaw asan dan menganalisis hasil evaluasi. Pendidik juga sama dengan ket ua PKBM yait u berperan sebagai pengaw as dalam pelaksanaaan evaluasi. Pelaksanaan evaluasi pembelajaran kejar paket B dilakukan pada akhir pembelajaran di tiap akhir KD dan akhir semest er. Faktor-fakt or yang dapat mendukung pelaksanaan evaluasi pembelajaran kejar paket B kehadiran w arga belajar, modul yang cukup dan instrumen penilaian yang valid. Sedangkan faktor-fakt or yang dapat mengganggu pelaksanaan evaluasi pembelajaran kejar paket B adalah tingkat kehadiran w arga belajar yang kurang. Kondisi input dan out put w arga belajar sebelum dan sesudah dilaksanakan evaluasi pembelajaran ada peningkatan motivasi kehadiran dan warga belajar lebih memahami mat eri yang disampaikan sert a out put yang dihasilkan lebih baik dari sebelumnya. Penjelasan ket ua PKBM mengenai kondisi input dan output sebelum dan sesudah dilaksanakan evaluasi pembelajaran adalah adanya peningkatan motivasi kehadiran w arga belajar, set elah mereka berhasil dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran w arga belajar akan lebih memahami mat eri yang disampaikan sehingga out put yang dihasilkan akan lebih baik dari sebelumnya.

Bicais, Correla. (2008) dalam jurnalnya yang berjudul, “ Peer-learning spaces: A st aple in english language learners’ tool kit for developing language and lit eracy”. M enjelaskan bahw a sisw a tampil lebih baik saat t ugas-tugas (evaluasi) akademik yang bermakna dan budaya yang relevan. kebutuhan untuk merencanakan ruang belajar sebaya unt uk berint eraksi selama menulis, yang mendorong dan memajukan pemahaman mereka dalam belajar. Pengelolaan pembelajaran di kelas berorientasi pada peningkatan hasil belajar dan kemampuan sisw a unt uk berbicara dan menulis, setelah diadakan t ugas-t ugas


(19)

(evaluasi) maka kemampuan sisw a dalam berbicara maupun menulis dapat diukur dan diket ahui.

TEORI HASIL PENELITIAN

1. Strategi M emberi M otivasi Pada Pengelolaan Pembelajaran Kejar Paket B Bina loka Cepiring

Semakin sering mot ivasi yang diberikan oleh pendidik dan ket ua PKBM Bina loka, maka t ingkat kehadiran dan keakt ifan w arga belajar akan semakin meningkat.

2. Strategi Pembelajaran Pada Pengelolaan Pembelajaran Kejar Paket B Bina loka Cepiring

Semakin st rategi pembelajaran yang digunakan disesuaikan dengan kondisi dan karakterist ik sisw a, maka akan semakin meningkat kan kualitas pembelajaran kejar paket B.

3. Evaluasi Pembelajaran Pada Pengelolaan Pembelajaran Kejar Paket B Bina loka Cepiring

Semakin evaluasi pembelajaran direncanakan, dibuat dan dilaksanakan maka w arga belajar akan lebih memahami mat eri yang disampaikan.

PENUTUP

Hasil penelit ian diatas dapat disimpulkan (1) penerapan mot ivasi pada Pengelolaan

Pembelajaran Kejar Paket B perlu memperhatikan t entang pengelolaan pembelajaran dan

langkah-langkah pemberian motivasi oleh pendidik kepada w arga belajar, minat w arga belajar

untuk hadir dalam pembelajaran mempunyai dampak yang signifikan yait u dengan tingkat

kehadiran diatas 75%. (2) St rategi pembelajaran Pada Pengelolaan Pembelajaran Kejar Paket B

t elah diterapkan dengan baik sesuai dengan langkah-langkah yang sudah dit ent ukan oleh ketua

PKBM bersama pendidik dalam merencanakan, menyusun dan melaksanakan strat egi

pembelajaran kepada w arga belajar dengan t ujuan w arga belajar bisa mandiri dalam belajar


(20)

Pengelolaan Pembelajaran Kejar Paket B memperhatikan kondisi w arga belajar baik letak

geografi maupun lat ar belakang w arga belajar, t eknik evaluasi yang digunakan adalah t eknik

evaluasi kelompok yait u dengan cara memberi tugas pada w arga belajar kedalam sat u

kelompok, Pembentukan kelompok didasarkan pada jarak dan t empat tinggal warga belajar, hal

ini mengantisipasi w arga belajar yang jarang hadir bisa tet ap mendapat kan mat eri pelajaran

yang sudah disampaikan kepada teman sejaw at . Set elah tugas selesai dikerjakan pendidik

mengadakan post t es (evaluasi mat eri pembelajaran sebelumnya).

Adapun implikasi dalam penelit ian ini adalah (1) Jika mot ivasi yang diberikan oleh

pendidik dan kepala kejar paket B, maka tingkat kehadiran dan keaktifan w arga belajar akan

semakin meningkat. (2) Jika pembelajaran yang digunakan disesuaikan dengan kondisi dan

karakt eristik sisw a, maka akan semakin meningkat kan kualitas pembelajaran kejar paket B Bina

Loka. (3) Jika evaluasi pembelajaran direncanakan, dibuat dan dilaksanakan maka w arga belajar

akan lebih memahami mat eri yang disampaikan.

Adapun saran yang penulis sampaikan: (1) Bagi penent u kebijakan: Perlu adanya

sosialisasi t ent ang pengelolaan pembelajaran yang meliput i st rategi mot ivasi pembelajaran,

st rat egi pembelajaran dan strat egi evaluasi kepada jajaran dinas pendidikan, dalam hal ini bisa

dari perw akilan masing- masing PLS (pendidikan Luar sekolah) t erutama yang membidangi kejar

paket B agar mempunyai w awasan t entang pengelolaan pembelajaran. Dengan harapan, kejar

paket B bisa mempersiapkan pengelolaan pembelajaran yang baik. (2) Bagi pengguna : Perlu

pemahaman lebih lanjut tent ang pelaksanaan pengelolaan pembelajaran di bidang program

kesataran kejar paket B, karena semua program kejar paket B harus mengikut i proses


(21)

pendidikan di kejar paket B melalui pengelolaan pembelajaran. (3) Bagi penelit i berikutnya:

Perlu kajian lebih lanjut unt uk bisa menambah waw asan bagi penelit i berikut nya, sehingga bisa

memberikan gambaran untuk mengembangkan penelit ian sejenis agar lebih baik lagi dan lebih

sempurna.

DAFTAR PUSTAKA

Bicais, Correla. 2008. Peer-learning spaces: A st aple in english language learners’ tool kit for developing language and lit eracy. Journal, Ut recht : Freudent hal Instit ut e, Utrech University

Erm an, Suherm an. 2001. St rategi Pembelajaran M atemat ika Kontemporer. Bandung: JICA. Lis, Permana Sari dan Sukardjo. (2009). M etodologi Penelit ian Pendidikan. Yogyakart a:

FM IPA UNY

M oleong, L.J. 2006. M etodologi Penelit ian Kualitat if, Bandung: Remaja Rosda Karya

___________. 2010. M et ode Penelitian Kualit at if. Edisis revisi. Bandung : PT Remaja Rodaskarya

Nana Syaodih, Sukmadinat a, 2012. M et ode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Praset yo, I. 2003. “Pengembangan Program Pelat ihan Panat acara Adat Jaw a di Dusun Gupak W arak Desa Sendangsari Kecam atan Pajangan Kabupaten Bant ul.” Skripsi tidak dit erbitkan. FIP UNY.

Purw ant o, M . Ngalim. 2004. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Sanjaya, Wina. 2009. St rategi Pem belajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakart a: Kencana M edia Group.

Sardiman, A.M . 1986. Interaksi dan M ot ivasi Belajar-M engajar (Pedom an Bagi Guru dan Calon Guru). Jakart a: CV. Rajaw ali.


(22)

Sut opo, H.B. 2002. M et odologi Penelitian Kualit at if dasar Teori dan Terapannya dalam Penelitian. Cetakan Pertama : Sebelas M aret Universit y Press

W ahab, Solichin Abdul. 2002. Analisis Kebijaksanaan : dari Form ulasi Ke Im plem ent asi Kebijaksanaan Negara. Jakarta : Sinar Grafika

Yusuf Syamsu Dr, H LN. 2009. Psikologi Perkem bangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya.


(1)

c. Evaluasi Pembelajaran Pada Pengelolaan Pembelajaran Kejar Paket B Bina loka Cepiring Evaluasi merupakan suatu pemeriksaan t erhadap pelaksanaan suat u program yang telah dilakukan dan yang akan digunakan unt uk meramalkan, memperhit ungkan, dan mengendalikan pelaksanaan program ke depannya agar jauh lebih baik. Evaluasi lebih bersifat melihat ke depan dari pada melihat kesalahan-kesalahan dimasa lalu, dan ditujukan pada upaya peningkat an kesempat an demi keberhasilan program (Yusuf, 2009: 3). Dengan demikian misi dari evaluasi itu adalah perbaikan atau penyempurnaan di masa mendatang at as suat u program . Berikut Paparan hasil penelit ian yang dilakukan peneliti tentang evaluasi pembelajaran yang berkait an dengan pengelolaan pembelajaran. Evaluasi lebih bersifat melihat ke depan dari pada melihat kesalahan-kesalahan dimasa lalu, dan ditujukan pada upaya peningkat an kesempatan demi keberhasilan program. Dengan demikian misi dari evaluasi it u adalah perbaikan at au penyempurnaan di masa mendat ang atas suatu program. Berikut Paparan hasil penelit ian yang dilakukan peneliti t ent ang evaluasi pembelajaran yang berkait an dengan pengelolaan pembelajaran. Untuk mendapat kan dat a tent ang penyusunan evaluasi pembelajaran meliputi program evaluasi pembelajaran, PTK dan uji Kompetensi. para pendidik mereka memaparkan program evaluasi yang sudah dibuat dalam rangka penyusunan evaluasi pembelajaran adalah menyusun kisi-kisi soal evaluasi besert a indikator-indikat ornya dan membuat soal untuk evaluasi berupa tes akhir semest er maupun tes akhir bab, perbaikan dan pengayaan. Untuk penyusunan instrumen evaluasi pembelajaran semua informen baik it u ketua PKBM maupun pendidik melakukan kolaborasi dengan mat a pelajaran serumpun untuk memperoleh inst rumen evaluasi yang valid dan reliabel dalam menyusun inst rumen evaluasi. Hal tersebut dibukikan dengan tanda t angan hasil rapat antara ketua PKBM dengan pendidik dalam penyusunan program pembelajaran. Upaya pelaksanaan pemberian evaluasi pembelajaran pada w arga belajar sudah direncanakan sebelumnya dan telah dilaksanakan oleh semua pengurus PKBM baik ket ua PKBM maupun pendidik hal tersebut juga diungkapkan oleh seluruh informen. Tanggapan serupa juga dinyatakan oleh seluruh w arga belajar mereka menyat akan sudah direncanakan. Unt uk penyusunan inst rumen evaluasi pembelajaran sudah dipersiapkan oleh ket ua PKBM dan pendidik


(2)

meliputi program evaluasi, SK dan KD, aspek kognit if, afektif dan psikomot orik dan pendidik dalam penyusunan inst rumen evaluasi pembelajaran mereka menyiapkan kisi-kisi soal yang sesuai dengan SK dan KD, menganalisa, mengoreksi dan membuat soal. Penyusunan instrumen evaluasi berkolaborasi dengan pendidik mata pelajaran serumpun unt uk memperoleh instrumen evaluasi yang valid dan reliabel dan dalam penyusunan inst rumen evaluasi melibatkan pendidik, ketua PKBM , dan Komit e yang t erkait dengan materi yang akan di evaluasikan sert a penyelenggara program. Peran sert a ketua PKBM dalam perencanaan penyusunan dan pelaksanaan evaluasi pembelajaran meliputi pengaw asan dan menganalisis hasil evaluasi. Pendidik juga sama dengan ket ua PKBM yait u berperan sebagai pengaw as dalam pelaksanaaan evaluasi. Pelaksanaan evaluasi pembelajaran kejar paket B dilakukan pada akhir pembelajaran di tiap akhir KD dan akhir semest er. Faktor-fakt or yang dapat mendukung pelaksanaan evaluasi pembelajaran kejar paket B kehadiran w arga belajar, modul yang cukup dan instrumen penilaian yang valid. Sedangkan faktor-fakt or yang dapat mengganggu pelaksanaan evaluasi pembelajaran kejar paket B adalah tingkat kehadiran w arga belajar yang kurang. Kondisi input dan out put w arga belajar sebelum dan sesudah dilaksanakan evaluasi pembelajaran ada peningkatan motivasi kehadiran dan warga belajar lebih memahami mat eri yang disampaikan sert a out put yang dihasilkan lebih baik dari sebelumnya. Penjelasan ket ua PKBM mengenai kondisi input dan output sebelum dan sesudah dilaksanakan evaluasi pembelajaran adalah adanya peningkatan motivasi kehadiran w arga belajar, set elah mereka berhasil dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran w arga belajar akan lebih memahami mat eri yang disampaikan sehingga out put yang dihasilkan akan lebih baik dari sebelumnya.

Bicais, Correla. (2008) dalam jurnalnya yang berjudul, “ Peer-learning spaces: A st aple in english language learners’ tool kit for developing language and lit eracy”. M enjelaskan bahw a sisw a tampil lebih baik saat t ugas-tugas (evaluasi) akademik yang bermakna dan budaya yang relevan. kebutuhan untuk merencanakan ruang belajar sebaya unt uk berint eraksi selama menulis, yang mendorong dan memajukan pemahaman mereka dalam belajar. Pengelolaan pembelajaran di kelas berorientasi pada peningkatan hasil belajar dan kemampuan sisw a unt uk berbicara dan menulis, setelah diadakan t ugas-t ugas


(3)

(evaluasi) maka kemampuan sisw a dalam berbicara maupun menulis dapat diukur dan diket ahui.

TEORI HASIL PENELITIAN

1. Strategi M emberi M otivasi Pada Pengelolaan Pembelajaran Kejar Paket B Bina loka Cepiring

Semakin sering mot ivasi yang diberikan oleh pendidik dan ket ua PKBM Bina loka, maka t ingkat kehadiran dan keakt ifan w arga belajar akan semakin meningkat. 2. Strategi Pembelajaran Pada Pengelolaan Pembelajaran Kejar Paket B Bina loka

Cepiring

Semakin st rategi pembelajaran yang digunakan disesuaikan dengan kondisi dan karakterist ik sisw a, maka akan semakin meningkat kan kualitas pembelajaran kejar paket B.

3. Evaluasi Pembelajaran Pada Pengelolaan Pembelajaran Kejar Paket B Bina loka Cepiring

Semakin evaluasi pembelajaran direncanakan, dibuat dan dilaksanakan maka w arga belajar akan lebih memahami mat eri yang disampaikan.

PENUTUP

Hasil penelit ian diatas dapat disimpulkan (1) penerapan mot ivasi pada Pengelolaan Pembelajaran Kejar Paket B perlu memperhatikan t entang pengelolaan pembelajaran dan langkah-langkah pemberian motivasi oleh pendidik kepada w arga belajar, minat w arga belajar untuk hadir dalam pembelajaran mempunyai dampak yang signifikan yait u dengan tingkat kehadiran diatas 75%. (2) St rategi pembelajaran Pada Pengelolaan Pembelajaran Kejar Paket B t elah diterapkan dengan baik sesuai dengan langkah-langkah yang sudah dit ent ukan oleh ketua PKBM bersama pendidik dalam merencanakan, menyusun dan melaksanakan strat egi pembelajaran kepada w arga belajar dengan t ujuan w arga belajar bisa mandiri dalam belajar dan akan mendapatkan hasil belajar yang maksimal, dan (3) Evaluasi pembelajaran Pada


(4)

Pengelolaan Pembelajaran Kejar Paket B memperhatikan kondisi w arga belajar baik letak geografi maupun lat ar belakang w arga belajar, t eknik evaluasi yang digunakan adalah t eknik evaluasi kelompok yait u dengan cara memberi tugas pada w arga belajar kedalam sat u kelompok, Pembentukan kelompok didasarkan pada jarak dan t empat tinggal warga belajar, hal ini mengantisipasi w arga belajar yang jarang hadir bisa tet ap mendapat kan mat eri pelajaran yang sudah disampaikan kepada teman sejaw at . Set elah tugas selesai dikerjakan pendidik mengadakan post t es (evaluasi mat eri pembelajaran sebelumnya).

Adapun implikasi dalam penelit ian ini adalah (1) Jika mot ivasi yang diberikan oleh pendidik dan kepala kejar paket B, maka tingkat kehadiran dan keaktifan w arga belajar akan semakin meningkat. (2) Jika pembelajaran yang digunakan disesuaikan dengan kondisi dan karakt eristik sisw a, maka akan semakin meningkat kan kualitas pembelajaran kejar paket B Bina Loka. (3) Jika evaluasi pembelajaran direncanakan, dibuat dan dilaksanakan maka w arga belajar akan lebih memahami mat eri yang disampaikan.

Adapun saran yang penulis sampaikan: (1) Bagi penent u kebijakan: Perlu adanya sosialisasi t ent ang pengelolaan pembelajaran yang meliput i st rategi mot ivasi pembelajaran, st rat egi pembelajaran dan strat egi evaluasi kepada jajaran dinas pendidikan, dalam hal ini bisa dari perw akilan masing- masing PLS (pendidikan Luar sekolah) t erutama yang membidangi kejar paket B agar mempunyai w awasan t entang pengelolaan pembelajaran. Dengan harapan, kejar paket B bisa mempersiapkan pengelolaan pembelajaran yang baik. (2) Bagi pengguna : Perlu pemahaman lebih lanjut tent ang pelaksanaan pengelolaan pembelajaran di bidang program kesataran kejar paket B, karena semua program kejar paket B harus mengikut i proses pengelolaan pembelajaran, sert a dapat memberikan gambaran dalam upaya peningkat an mut u


(5)

pendidikan di kejar paket B melalui pengelolaan pembelajaran. (3) Bagi penelit i berikutnya: Perlu kajian lebih lanjut unt uk bisa menambah waw asan bagi penelit i berikut nya, sehingga bisa memberikan gambaran untuk mengembangkan penelit ian sejenis agar lebih baik lagi dan lebih sempurna.

DAFTAR PUSTAKA

Bicais, Correla. 2008. Peer-learning spaces: A st aple in english language learners’ tool kit for developing language and lit eracy. Journal, Ut recht : Freudent hal Instit ut e, Utrech University

Erm an, Suherm an. 2001. St rategi Pembelajaran M atemat ika Kontemporer. Bandung: JICA. Lis, Permana Sari dan Sukardjo. (2009). M etodologi Penelit ian Pendidikan. Yogyakart a:

FM IPA UNY

M oleong, L.J. 2006. M etodologi Penelit ian Kualitat if, Bandung: Remaja Rosda Karya

___________. 2010. M et ode Penelitian Kualit at if. Edisis revisi. Bandung : PT Remaja Rodaskarya

Nana Syaodih, Sukmadinat a, 2012. M et ode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Praset yo, I. 2003. “Pengembangan Program Pelat ihan Panat acara Adat Jaw a di Dusun Gupak W arak Desa Sendangsari Kecam atan Pajangan Kabupaten Bant ul.” Skripsi tidak dit erbitkan. FIP UNY.

Purw ant o, M . Ngalim. 2004. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Sanjaya, Wina. 2009. St rategi Pem belajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakart a: Kencana M edia Group.

Sardiman, A.M . 1986. Interaksi dan M ot ivasi Belajar-M engajar (Pedom an Bagi Guru dan Calon Guru). Jakart a: CV. Rajaw ali.


(6)

Sut opo, H.B. 2002. M et odologi Penelitian Kualit at if dasar Teori dan Terapannya dalam Penelitian. Cetakan Pertama : Sebelas M aret Universit y Press

W ahab, Solichin Abdul. 2002. Analisis Kebijaksanaan : dari Form ulasi Ke Im plem ent asi Kebijaksanaan Negara. Jakarta : Sinar Grafika

Yusuf Syamsu Dr, H LN. 2009. Psikologi Perkem bangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya.


Dokumen yang terkait

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Keefektivan Pembelajaran Program Kejar Paket B Setara SLTP (Studi Kasus Kejar Paket B di PKBM Citra Pakuan, Kota Bogor)

0 11 202

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR WARGA BELAJAR PAKET-B SETARA SMP DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) KREATIF MEDAN.

0 2 21

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KELOMPOK BELAJAR PAKET B SETARA SMP PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KELOMPOK BELAJAR PAKET B SETARA SMP DI PKBM BINA LOKA CEPIRING KENDAL.

0 0 15

PENDAHULUAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KELOMPOK BELAJAR PAKET B SETARA SMP DI PKBM BINA LOKA CEPIRING KENDAL.

0 0 7

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KELOMPOK BELAJAR PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET B UPTD SKB BINA MANDIRI KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN SUKOHARJO.

0 1 7

MANAJEMEN PEMBELAJARAN KEJAR PAKET C (SETARA SMA)(STUDI MULTI KASUS DI PKBM SIDOHARJO DAN PKBM SLOGOHIMO KABUPATEN WONOGIRI).

0 1 32

PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MANDIRI PESERTA DIDIK PAKET B SETARA SMP : Pengembangan Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Mandiri Peserta Didik Paket B Setara SMP di PKBM Al-Ishlah Rangkasbitung.

0 1 48

(ABSTRAK) PENGARUH KOMPETENSI TUTOR TERHADAP HASIL BELAJAR WARGA BELAJAR KEJAR PAKET B DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB)CEPIRING KABUPATEN KENDAL.

0 0 2

PENGARUH KOMPETENSI TUTOR TERHADAP HASIL BELAJAR WARGA BELAJAR KEJAR PAKET B DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) CEPIRING KABUPATEN KENDAL.

3 24 126

PENGGUNAAN MEDIA POWERPOINT UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS VIII PAKET B SETARA SMP DI PKBM NGUDI MAKMURJAMUS PENGASIH KULON PROGO.

0 1 194