TELAAH BUKU TEKS PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII KURIKULUM 2013.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pendidikan adalah salah satu syarat untuk meningkatkan kualitas bangsa,
oleh karena itu pendidikan sebaiknya ditanamkan sejak usia dini hingga usia
dewasa. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Tujuan pendidikan adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa
Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, dilakukan
melalui pendidikan bermutu yang diatur dalam sistem pendidikan nasional.
Tujuan Pendidikan menurut Kemendiknas dalam Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.
Untuk menjamin pencapaian mutu tujuan pendidikan di masing-masing
satuan pendidikan, pemerintah menetapkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19
(2)
Kementerian Pendidikan Nasional telah menerbitkan berbagai peraturan agar
penyelenggaraan pendidikan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) dapat memenuhi standar minimal tertentu. Berbagai standar
tersebut adalah standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Dari ke
delapan standar nasional pendidikan itu, standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, standar sarana dan prasarana sangat erat hubungannya dengan
penulisan buku teks pelajaran.
Buku teks pelajaran merupakan salah satu unsur dalam standar sarana dan
prasarana pendidikan yang dalam penyusunan dan penulisannya harus mengacu
pada tujuan pendidikan nasional. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2
Tahun 2008, Pasal 1, Ayat 3 menjelaskan bahwa buku teks pelajaran adalah buku
acuan wajib untuk digunakan di sekolah yang memuat materi pembelajaran dalam
rangka peningkatan keimanan dan ketakwaan, budi pekerti dan kepribadian,
kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, kepekaan dan
kemampuan estetis, potensi fisik dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar
nasional pendidikan.
Dalam proses pembelajaran di sekolah, buku teks pelajaran merupakan
faktor penunjang bagi peserta didik dan merupakan media pembelajaran yang
penting. Buku teks pelajaran dipandang sebagai sarana untuk mengomunikasikan
ilmu pengetahuan. Artinya, buku teks pelajaran yang digunakan di sekolah oleh
guru dan peserta didik harus secara jelas dapat mengomunikasikan informasi,
(3)
konsep, pengetahuan, dan mengembangkan kemampuan sedemikian sehingga
dapat dipahami oleh guru maupun peserta didik.
Matematika merupakan cabang ilmu pengetahuan yang dianggap oleh
sebagian besar masyarakat, termasuk guru dan peserta didik, sebagai mata
pelajaran yang sulit karena banyak menggunakan symbol dan bersifat abstrak.
Oleh karena itu banyak guru dan peserta didik mengalami kesalahan pemahaman
dalam menggunakan buku teks pelajaran matematika.
Matematika merupakan ilmu yang dinilai sangat penting dan dibutuhkan
dalam proses belajar maupun dalam kehidupan sehari-hari. Matematika sebagai
dasar dari ilmu-ilmu lain merupakan salah satu mata pelajaran di sekolah yang
dapat meningkatkan daya pikir peserta didik dengan kemampuan berpikir logis,
analitis, kritis dan kreatif. Hal ini sejalan dengan definisi matematika menurut
Herman Hudojo (2003: 40-41) bahwa matematika merupakan suatu alat untuk
mengembangkan cara berpikir, bersifat abstrak, penalarannya bersifat deduktif
dan berkenaan dengan gagasan terstruktur yang hubungan-hubungannya diatur
secara logis. Oleh karena itu, Matematika harus dipelajari peserta didik mulai dari
tahap perkembangan intuitif, operasional konkret, dan operasional formal.
Mengingat bahwa matematika pada hakekatnya merupakan ilmu pengetahuan
yang bersifat deduktif, kemampuan nalar tidak dapat dipisahkan dari kebenaran
materi
matematika
ketika
seorang
individu
membangun
kemampuan
matematikanya.
(4)
bagi peserta didik dalam belajar matematika. Kebenaran ilmu yang ada di dalam
buku teks pelajaran matematika harus dapat dipertangguung jawabkan. Tidak
kalah penting, aspek penyajian juga berperan bagi peserta didik dalam belajar
matematika. Penyajian materi dalam buku teks pelajaran matematika yang runtut,
bersistem, dan lugas akan mempermudah peserta didik dalam belajar matematika.
Selain itu, aspek bahasa juga berperan penting bagi siswa dalam belajar
matematika. Buku teks pelajaran matematika yang menggunakan bahasa yang
baku dan sesuai dengan sasaran peserta didik akan mempermudah peserta didik
dalam memahami isi buku tersebut. Selain aspek materi, penyajian dan bahasa,
ada aspek kegrafikaan. Aspek kegrafikaan pada buku teks pelajaran matematika
menentukan menarik atau tidaknya buku tersebut. Buku teks pelajaran matematika
yang menarik tentu akan menumbuhkan motivasi peserta didik untuk mempelajari
isi buku tersebut.
Kesalahan yang ada di dalam buku teks pelajaran matematika menyangkut
aspek materi, penyajian, bahasa, dan kegrafikaan dapat mengakibatkan peserta
didik mendapat pemahaman yang salah. Salah satu contoh kesalahan yang ada di
dalam buku teks pelajaran matematika adalah kesalahan perhitungan pada
pembahasan soal. Kesalahan seperti itu, ada pada buku teks pelajaran matematika
terbitan Kemendikbud yang sudah di revisi tiga kali. Oleh karena itu, diperlukan
adanya telaah buku teks pelajaran matematika guna mengetahui kesalahan pada
buku teks pelajaran matematika tersebut dan memperbaikinya. Di dalam
penelitian ini dilakukan identifikasi kesalahan pada aspek materi, penyajian,
bahasa, dan kegrafikaan dalam buku teks pelajaran matematika SMP kelas VII
(5)
semester II Kurikulum 2013 terbitan Kemendikbud yang digunakan di SMP
Negeri 5 Yogyakarta. SMP Negeri 5 Merupakan SMP terbaik di Yogyakarta,
sehingga buku teks pelajaran yang digunakan pun sebaiknya adalah buku teks
pelajaran yang baik.
B.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat diidentifikasi
beberapa masalah sebagai berikut.
1.
Materi dalam buku teks pelajaran matematika bersifat simbolik dan abstrak
sehingga memungkinkan terjadinya ketidaktercapaian tujuan pendidikan
nasional dan ketidaksesuaian dengan bahasa Indonesia.
2.
Penyajian materi pelajaran yang sangat beragam dalam pelajaran matematika
memungkinkan terjadinya ketidakruntutan materi sehingga sulit dipahami oleh
peserta didik.
3.
Banyaknya cakupan materi dalam buku teks pelajaran matematika
memungkinkan adanya kesalahan pada tata letak, ilustrasi, dan konsistensi isi
buku.
C.
Pembatasan Masalah
Berdasarkan masalah-maslah yang ada, penelitian ini dibatasi sebagai
berikut.
1.
Buku teks pelajaran matematika yang diteliti adalah buku teks pelajaran
matematika SMP kelas VII semester II Kurikulum 2013 edisi revisi tahun
2016 terbitan Kemendikbud dan digunakan oleh SMP Negeri 5 Yogyakarta
(6)
2.
Aspek yang diteliti dalam penelitian ini terbatas pada aspek materi, penyajian,
bahasa, dan kegrafikaan.
3.
Alat yang digunakan untuk meneliti buku ini adalah instrumen penilaian yang
terdiri dari tiga instrumen yaitu instrumen penilaian buku oleh peneliti,
instrumen penilaian buku oleh guru, dan instrumen menilaian buku oleh
peserta didik. Ketiga instrumen tersebut memuat aspek materi, penyajian,
bahasa, dan kegrafikaan.
D.
Perumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah penelitian yang telah diuraikan, maka dapat
dirumuskan masalah yang diteliti adalah bagaimana kualitas buku teks pelajaran
matematika SMP kelas VII semester II Kurikulum 2013 ditinjau dari aspek
materi, penyajian, bahasa, dan kegrafikaan.
E.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kualitas buku teks
pelajaran matematika SMP kelas VII semester II Kurikulum 2013 ditinjau dari
aspek materi, penyajian, bahasa dan kegrafikaan.
F.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan harapan dapat memberikan manfaat
sebagai dasar untuk mengembangkan buku teks pelajaran matematika SMP kelas
VII semester II Kurikulum 2013.
(7)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Deskripsi Teori
1.
Kurikulum 2013
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional yang menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua
dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang
digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Kurikulum 2013 yang diberlakukan
mulai tahun ajaran 2013/2014 yang lalu telah memenuhi kedua dimensi tersebut.
Berdasarkan
Peraturan
Menteri
Pendidikan
dan
Kebudayaan
(Permendikbud) Nomor 68 Tahun 2016, Kurikulum 2013 dikembangkan
berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut.
a.
Tantangan Internal
Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan
dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada delapan Standar Nasional
Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan,
standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
(8)
internal lainnya terkait dengan perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari
pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia
produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif (anak-anak berusia
0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia
produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya
mencapai 70%. Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana
mengupayakan agar sumberdaya manusia usia produktif yang melimpah ini dapat
ditransformasikan menjadi sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi dan
keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban.
b.
Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan
berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi
dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan
pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup
masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri
dan perdagangan modern seperti dapat terlihat di World Trade Organization
(WTO), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Community,
Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFTA).
Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia,
pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi dibidang
pendidikan. Keikutsertaan Indonesia di dalam studi International Trends in
International Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program for
International Student Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga menunjukkan
(9)
bahwa capaian anak-anak Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali
laporan yang dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain
banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak terdapat dalam
kurikulum Indonesia.
c.
Penyempurnaan Pola Pikir
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai
berikut.
1)
Pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat
pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap
materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama.
2)
Pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi
pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan
alam, sumber/media lainnya).
3)
Pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta
didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat
dihubungi serta diperoleh melalui internet).
4)
Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran
siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran
pendekatan sains).
5)
Pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim).
6)
Pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat
multimedia.
(10)
7)
Pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users)
dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap
peserta didik.
8)
Pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi
pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines).
9)
Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.
d.
Penguatan Tata Kelola Kurikulum
Pelaksanaan kurikulum selama ini telah menempatkan kurikulum sebagai
daftar mata pelajaran. Pendekatan Kurikulum 2013 untuk Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah diubah sesuai dengan kurikulum satuan
pendidikan. Oleh karena itu dalam Kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata
kelola sebagai berikut.
1)
Tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang
bersifat kolaboratif.
2)
Penguatan manajemen sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen
kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader).
3)
Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses
pembelajaran.
e.
Penguatan materi
Penguatan materi dilakukan dengan cara pendalaman dan perluasan materi
yang relevan bagi peserta didik.
(11)
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud)
Nomor 68 Tahun 2013, Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai
berikut.
a.
Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan
sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual
dan psikomotorik.
b.
Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman
belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di
sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar.
c.
Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya
dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat.
d.
Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
e.
Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih
lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran.
f.
Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements)
kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran
dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam
kompetensi inti.
g.
Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran
dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
(12)
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar
memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman,
produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Menurut Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 68 Tahun 2013,
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis, landasan teoritis, dan
landasan yudiris yang memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi
peserta didik menjadi manusia Indonesia yang berkualitas.
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas
peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses
pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik
dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya. Kurikulum 2013
dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi
pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia
berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional. Pada dasarnya tidak
ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara spesifik untuk
pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang berkualitas.
Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi
sebagai berikut.
a.
Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa
masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013
dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam,
diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun
(13)
dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan
peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian
kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan
pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa. Dengan
demikian, tugas mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama
suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan
peserta didik, Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang
memberikan kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi
yang diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu
bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris
budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan
bangsa masa kini.
b.
Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan
filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau
adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari
peserta didik. Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya
menjadi kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan akademik dengan
memberikan makna terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari
warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan
sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta
didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir rasional dan cemerlang
(14)
dipelajari
untuk
menimbulkan
rasa
bangga,
diaplikasikan
dan
dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di
masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa kini.
c.
Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan
kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini
menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran
adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini mewajibkan
kurikulum memiliki nama mata pelajaran yang sama dengan nama disiplin
ilmu, selalu bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan
kecemerlangan akademik.
d.
Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang
lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual,
kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk
membangun kehidupan masyarakat
dan
bangsa
yang lebih baik
(experimentalism and social reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum
2013 bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi
kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di
masyarakat, dan untuk membangun kehidupan masyarakat demokratis yang
lebih baik. Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi
sebagaimana di atas dalam mengembangkan kehidupan individu peserta didik
dalam beragama, seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi
inteligensi yang sesuai dengan diri seorang peserta didik dan diperlukan
masyarakat, bangsa dan ummat manusia.
(15)
Landasan Teoritis Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan
berdasarkan standar”
(standard-based education), dan teori kurikulum berbasis
kompetensi (competency-based curriculum). Pendidikan berdasarkan standar
menetapkan adanya standar nasional sebagai kualitas minimal warga negara yang
dirinci menjadi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum
berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar
seluasluasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk
bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.
Kurikulum 2013 menganut pembelajaan yang dilakukan guru (taught
curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan
pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat dan. Kurikulum 2013juga
menganut pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai
dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik.
Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi
dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.
Landasan Kurikulum 2013 menurut Peratutan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 68 Tahun 2013 adalah sebagai berikut.
a.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
(16)
c.
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional.
d.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32
Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Menurut E. Mulyasa (2015: 163-164) Keunggulan Kurikulum 2013 adalah
sebagai berikut.
a.
Kurikulum
2013 menggunakan pendekatan
yang bersifat
alamiah
(kontekstual), karena berangkat, berfokus, dan bermuara pada hakekat peserta
didik untuk mengembangkan berbagai kompetensi sesuai dengan potensinya
masing-masing. Dalam hal ini peserta didik merupakan subjek belajar, dan
proses belajar berlangsung secara alamiah dalam bentuk bekerja dan
mengalami berdasarkan kompetensi tertentu, bukan transfer pengetahuan
(transfer of knowledge).
b.
Kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi boleh jadi mendasari
pengembangan kemampuan-kemampuan lain. Penguasaan ilmu pengetahuan,
keahlian tertentu dalam suatu pekerjaan, kemampuan memecahkan masalah
alam kehidupan sehari-hari, dan pengembangan aspek-aspek kepribadian
dapat dilakukan secara optimal berdasarkan standar kompetensi tertentu.
(17)
c.
Ada bidang studi atau mata pelajaran tertentu yang dalam pengembangannya
lebih tepat menggunakan pendekatan kompetensi, terutama yang berkaitan
dengan keterampilan.
2.
Pembelajaran Matematika
Herman Hudojo (2003: 83) mengemukakan bahwa belajar merupakan
suatu proses aktif dalam memperoleh pengalaman/pengetahuan baru sehingga
menyebabkan perubahan tingkah laku. Selain itu, Hamzah B. Uno (2007: 55)
mengemukakan bahwa pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu proses
interaksi antara peserta belajar dengan pengajar atau instruktur dan atau sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu.
Sedangakan menurut konsep komunikasi yang diungkapkan oleh Erman
Suherman, dkk (2003: 8) bahwa pembelajaran adalah proses komunikasi
fungsional antara peserta didik dengan guru dan peserta didik dengan peserta
didik dalam rangka perubahan sikap dan pola pikir yang akan menjadi kebiasaan
bagi siswa yang bersangkutan.
Kegiatan pembelajaran di sekolah menyampaikan beberapa cabang ilmu
pengetahuan, salah satunya adalah cabang ilmu matematika. James (Erman
Suherman, dkk, 2001: 16) mengemukakan bahwa matematika adalah ilmu tentang
logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan
satu dengan yang lain. Sedangkan menurut pendapat Chambers (2008: 5),
“
mathematics is a study of pattern, relationship and rich interconnected ideas. It
is also tool for problem solving in wide range of contexts
”. Chambers
(18)
mengungkapkan bahwa matematika adalah studi tentang pola, hubungan, dan ide
yang saling berkaitan.
Prinsip belajar matematika (NCTM: 2000) yaitu siswa belajar matematika
seyogyanya dengan pengertian atau pemahaman secara aktif membangun
pengetahuan baru dari pengalaman dan pengetahuan sebelumnya. Sehingga
belajar matematika itu merupakan proses yang dilakukan oleh seseorang dengan
berbekal pengalaman dan ilmu yang telah dimiliki. Pengalaman dan ilmu tersebut
kemudian dikembangkan melalui kegiatan pembelajaran matematika.
Menurut pendapat Erman Suherman, dkk (2003: 56-57), fungsi mata
pelajaran matematika adalah sebagai berikut:
a.
Alat
Peserta diberi pengalaman menggunakan matematika sebagai alat untuk
memahami atau menyampaikan suatu informasi, misalnya melalui
persamaan-pesamaan, atau tabel-tabel dalam model-model matematika yang merupakan
penyederhanaan dari soal-soal cerita atau soal-soal uraian matematika lainnya.
Bila seorang peserta didik dapat melakukan perhitungan tetapi tidak tahu
alasannya, maka tentu ada yang salah dalam pembelajarannya atau sesuatu yang
belum dipahami.
b.
Pola Pikir
Belajar matematika bagi peserta didik, juga merupakan pembentukan pola
pikir dan pemahaman suatu pengertian maupun penalaran dalam suatu hubungan
diantara pengertian-pengertian itu. Di dalam proses penalaran siswa,
dikembangkan pola pikir induktif maupun deduktif. Namun semuanya harus
(19)
disesuaikan dengan perkembangan kemampuan siswa, sehingga pada akhirnya
akan sangat membantu kelancaran proses pembelajaran matematika di sekolah.
c.
Ilmu Pengetahuan
Fungsi matematika sebagai ilmu pengetahuan, dan tentunya pembelajaran
matematika di sekolah harus diwarnai oleh fungsi yang ketiga ini. Guru harus
mampu menunjukkan betapa matematika selalu mencari kebenaran, dan bersedia
meralat kebenaran yang sementara diterima, bila ditemukan kesempatan untuk
mencoba mengembangkan penemuan-penemuan sepanjang mengikuti pola pikir
yang sah.
Ketiga fungsi matematika tersebut dijadikan acuan dalam pembelajaran
matematika di sekolah. Peserta didik diberikan penjelasan untuk melihat berbagai
contoh penggunaan matematika sebagai alat untuk memecahkan masalah dalam
mata pelajaran lain dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini harus disesuaikan dengan
tingkat perkembangan siswa sehingga diharapkan dapat membantu proses
pembelajaran matematika di sekoah.
Gagne (Bell, 1981: 108) mengemukakan bahwa objek pembelajaran
matematika terdiri dari objek langsung dan tidak langsung. Objek langsung pada
pembelajaran matematika adalah fakta, keterampilan, konsep, dan prinsip.
Sedangkan objek tidak langsung adalah kemampuan menyelidiki, kemampuan
pemecahan masalah, belajar mandiri, dan bersikap positif terhadap matematika.
Bell (1981: 194) menjelaskan bahwa objek langsung matematika diajarkan pada
semua tingkatan kelas. Tetapi, fakta-fakta dan keterampilan cenderung ditekankan
(20)
di kelas yang lebih rendah, konsep-konsep ditekankan di kelas menengah, dan
prinsip-prinsi ditekankan pada kelas yang lebih tinggi.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas)
Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi (SI) untuk mata pelajaran matematika
untuk semua jenjang pendidikan dasar dan menengah menyatakan bahwa tujuan
mata pelajaran matematika di sekolah adalah agar siswa mampu:
1.
Memahami konsep matematika, yaitu menjelaskan keterkaitan antarkonsep
dan mengaplikasikan konsep dan algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan
tepat dalam pemecahan masalah.
2.
Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, yaitu melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan
gagasan dan penyataan matematika.
3.
Memecahkan masalah, yaitu kemampuan memahami masalah, merancang
model matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi yang
diperoleh.
4.
Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain
untuk memperjelas keadaan atau masalah.
5.
Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajari matematika,
serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika
adalah interaksi antara peserta didik dengan guru dan atau sumber belajar dalam
proses perubahan sikap dan pola berpikir tentang logika, bentuk, susunan,
(21)
besaran, dan konsep-konsep yang saling berhubungan. Dalam pembelajaran
matematika, peserta didik diharapkan mampu memiliki kemampuan dalam
penyelesaian masalah, pemahaman konsep, penalaran pola dan sifat, serta
mengomunikasikan masalah.
3.
Buku Teks Pelajaran Matematika
Loveridge (Masnur Muslich 2010: 50) mengemukakan bahwa buku teks
adalah buku sekolah yang memuat bahan yang telah diseleksi mengenai bidang
studi tertentu dalam bentuk tertulis yang memenuhi syarat tertentu dalam kegiatan
belajar mengajar dan disusun secara sistematis untuk diasimilasikan. Sedangkan
menurut Chambliss & Calfee (Masnur Muslich 2010: 50), buku teks adalah alat
bantu peserta didik untuk memahami dan belajar dari hal-hal yang dibaca dan
untuk memahami dunia (di luar dirinya). Buku teks disusun untuk menunjang
program pembelajaran (Muslich, 2010: 51).
Dalam Permendiknas Nomor 2 Tahun 2008 kategori buku tidak hanya
dibatasi untuk sekolah pendidikan dasar dan menengah, tetapi juga termasuk
untuk perguruan tinggi. Dalam Permendiknas tersebut, semua buku masih
digolongkan dalam empat kelompok dengan istilah dan pengertian yang berbeda
yaitu buku teks pelajaran, buku panduan guru, buku pengayaan, dan buku
referensi.
Buku teks adalah buku acuan wajib untuk digunakan di satuan pendidikan
dasar dan menengah atau perguruan tinggi yang memuat materi pembelajaran
dalam rangka peningkatan keimanan, ketakwaan, akhlak mulia, dan kepribadian,
(22)
kemampuan estetis, peningkatan kemampuan kinetis dan kesehatan yang disusun
berdasarkan standar nasional pendidikan.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud)
Nomor 8 Tahun 2016, buku teks pelajaran yang digunakan oleh Satuan
Pendidikan merupakan sarana proses pembelajaran bagi guru dan peserta didik,
agar peserta didik dapat meningkatkan pengetahuan dasar untuk jenjang
pendidikan yang lebih tinggi. Materi pengetahuan yang diinformasikan melalui
buku teks pelajaran sangat penting. Oleh karena itu penyajian materi harus ditata
dengan menarik, mudah dipahami, memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi, dan
memenuhi nilai/norma positif yang berlaku di masyarakat, antara lain tidak
mengandung unsur pornografi, paham ekstrimisme, radikalisme, kekerasan,
SARA, bias gender, dan tidak mengandung nilai penyimpangan lainnya.
Buku teks pelajaran harus memuat unsur-unsur kulit buku, yakni kulit
depan, kulit belakang, dan punggung buku. Selain itu, buku teks pelajaran juga
harus memuat bagian-bagian buku, yang meliputi bagian awal buku, bagian isi,
dan bagian akhir buku.
Unsur kulit buku teks pelajaran meliputi bagian sebagai berikut.
a.
Kulit Depan
Unsur-unsur kulit depan buku teks pelajaran
terdiri atas tulisan “telah
dinilai dan ditetapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan” (yang dituliskan
dalam kotak), judul buku, subjudul buku (bila ada), dan peruntukan buku. Tata
letak komponen-komponen desain buku pada kulit depan buku mengikuti pola
tata letak isi buku. Jenis huruf pada kulit depan buku disesuaikan dengan jenis
(23)
huruf yang digunakan pada isi buku. Penulisan judul buku harus dominan,
kontras, dan menarik.
Untuk Buku Teks Pelajaran, judul buku mengacu pada nama mata
pelajaran dalam struktur kurikulum. Komponen/unsur dalam judul buku
merupakan satu kesatuan yang utuh. Buku Teks Pelajaran yang diperuntukkan
bagi guru diberi tambahan judul “Buku Guru” diletakkan di atas judul utama.
Ukuran hurufnya tidak lebih menonjol dari ukuran huruf judul utama.
Subjudul buku merupakan penjelasan lebih lanjut atas judul buku, yakni
meliputi identitas seri buku (bila ada) dan identitas mata pelajaran (bila ada).
Untuk buku teks pelajaran, subjudul buku diletakkan di bawah judul buku, selain
itu jenis dan ukuran huruf serta penggunaan warna diatur oleh perancang buku
dengan ketentuan bahwa penggunaan huruf tidak lebih mencolok dari pada judul
buku.
Untuk buku teks pelajaran, peruntukan buku dicantumkan pada kulit depan
buku dan halaman hak cipta (halaman Katalog Dalam Terbitan/KDT), yang
letaknya disesuaikan dengan bidang cetak. Penulisan peruntukan buku meliputi
identitas jenjang pendidikan diikuti dengan identitas kelas. Identitas kelas
menggunakan angka romawi. Apabila diperlukan, buku teks pelajaran dapat
disajikan dalam dua semester bergantung pada keperluannya. Penanda semester
dapat dicantumkan berdekatan dengan identitas kelas.
Identitas Penerbit adalah nama Penerbit yang dituliskan berdekatan dengan
logo Penerbit. Peletakan identitas penerbit disesuaikan dengan bidang cetak.
(24)
mengandung unsur provokatif serta tidak bertentangan dengan aspek
ke-Indonesiaan. Ilustrasi pada kulit depan buku mencerminkan isi buku.
b.
Punggung Buku
Pada buku yang penjilidannya menggunakan lem panas (perfect binding)
wajib mencantumkan identitas penerbitan yang meliputi logo penerbit, nama
penulis, judul buku, subjudul, dan peruntukkan buku. Tata letak disesuaikan
dengan cover depan dan belakang. Judul buku dan peruntukkan buku ditulis dari
bawah ke atas (American style).
Kulit belakang buku memuat beberapa hal sebagai berikut.
1)
Pengenalan isi buku (blurb) secara singkat atau komentar dari pihak-pihak
yang dianggap mengetahui isi buku tersebut.
2)
Pernyataan hasil penilaian tentang kelayakan buku dari Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
3)
ISBN (International Standard Book Number) yang dikeluarkan oleh
Perpustakaan Nasional.
4)
Identitas Penerbit berupa nama penerbit yang dituliskan lengkap beserta
alamat jelas.
5)
Harga Eceran Tertinggi (HET).
Bagian buku teks pelajaran meliputi bagian sebagai berikut.
a.
Bagian Awal
1)
Halaman judul (recto)memuat judul buku dan subjudul buku (bila ada), nama
penulis, nama penerbit disertai logo penerbit.
(25)
2)
Halaman penerbitan (halaman hak cipta) terletak pada halaman genap (verso)
dan berisi keterangan hak cipta, katalog dalam terbitan, dan keterangan kanal
masukan masyarakat secara berurutan.
3)
Halaman kata pengantar (recto) berisi pernyataan mengenai maksud dan
tujuan penulisan buku, proses pembelajaran terkait dengan materi buku, dan
harapan terhadap penerbitan buku. Halaman ini diakhiri dengan penanda
tempat dan waktu serta nama penulis buku.
4)
Halaman daftar isi (recto) berisi semua bagian buku mulai dari bagian awal
buku (kata pengantar dan daftar isi), bagian isi buku (pelajaran atau bab atau
chapter dan bagian dari pelajaran atau bab atau chapter) sampai dengan
bagian akhir buku (indeks, glosarium, dan daftar pustaka) yang ditulis
lengkap.
5)
Halaman daftar gambar (jika ada) dimulai dari verso atau recto yang meliputi
gambar pandangan mata (gambar garis maupun gambar foto), grafik, denah,
dan diagram. Daftar gambar memuat nomor gambar, keterangan gambar, dan
halaman tempat gambar tersebut ditampilkan.
6)
Halaman daftar tabel (jika ada) dapat dimulai dari verso atau recto yang
memuat nomor tabel, keterangan tabel, dan halaman tempat tabel tersebut
ditampilkan.
7)
Penomoran Halaman pada bagian awal buku menggunakan angka romawi
yang ditulis dengan huruf kecil (bukan huruf kapital), halaman judul dan
halaman penerbitan (halaman hak cipta) tidak dicetak namun tetap dihitung,
(26)
seterusnya, dan penomoran halaman pada bagian isi buku dan bagian akhir
buku menggunakan angka arab.
b.
Bagian Isi
Bagian isi merupakan uraian materi tentang pokok bahasan yang sesuai
dengan judul buku. Uraian materi harus dapat mengembangkan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap positif peserta didik. Untuk itu, aspek materi, aspek
kebahasaan, aspek penyajian, dan aspek kegrafikaan yang perlu diperhatikan
adalah sebagai berikut.
1)
Aspek materi
2)
Aspek kebahasaan
3)
Aspek penyajian materi
4)
Aspek kegrafikaan
Untuk memudahkan peserta didik dalam penyerapan materi, uraian materi
dibagi ke dalam beberapa bagian dan/atau subbagian materi dalam bentuk
pelajaran, bab, atau chapter.
c.
Bagian Akhir
Bagian akhir buku teks pelajaran terdiri dari informasi pelaku penerbitan,
glosarium, daftar pustaka, indeks, dan lampiran-lampiran. Penomoran bagian ini
menyambung dengan penomoran halaman bagian isi, yakni menggunakan angka
arab.
Buku teks peajaran yang baik menurut Kementerian Pendidikan
Kebudayaan Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan
Perbukuan mencakup empat aspek, yaitu aspek materi, penyajian, bahasa, dan
(27)
kegrafikaan. Keempat aspek tersebut tercantum dalam tiga instrumen penilaian
buku teks pelajaran matematika sebagai berikut.
1.
Lembar penilaian buku
Lembar penilaian buku yang dilakukan oleh peneliti untuk menelaah buku
teks pelajaran matematika SMP kelas VII semester II Kurikulum 2013 edisi revisi
2016 mencakup empat aspek sebagai berikut.
a.
Materi
1)
Materi mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional.
2)
Materi mendukung pencapaian (ketercakupan dan kesesuaian) kompetensi
dasar.
3)
Materi tidak bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan
yang berlaku di Indonesia.
4)
Materi memiliki kebenaran keilmuan sesuai dengan perkembangan ilmu
yang akurat.
5)
Materi pada buku menggunakan sumber, konteks, atau situasi sehari-hari
yang sesuai dengan kondisi Indonesia.
b.
Penyajian
1)
Penyajian materi runtut, bersistem, dan lugas.
2)
Penyajian materi mudah dipahami.
3)
Penyajian materi mengembangkan sikap spiritual dan sosial.
4)
Penyajian materi mengembangkan pengetahuan.
(28)
c.
Bahasa
1)
Bahasa yang digunakan etis, estetis, komunikatif, dan fungsional, sesuai
dengan sasaran pembaca.
2)
Bahasa (ejaan, tanda baca, kosakata, kalimat, dan paragraf) sesuai dengan
kaidah dan bahasa yang digunakan adalah bahasa baku.
d.
Kegrafikaan
1)
Sampul buku menarik, jenis huruf memiliki keterbacaan tinggi, komposisi
seimbang, dan harmonis antara sampul depan, punggung, dan belakang.
2)
Tata letak konsisten dan sesuai antara sampul buku dengan isi buku.
3)
Jenis, ukuran huruf, dan penomoran pada seluruh isi buku konsisten.
4)
Ilustrasi pada sampul buku mewakili isi dan sesuai dengan pembaca
sasaran.
2.
Lembar penilaian buku oleh guru
Lembar penilaian buku yang dilakukan oleh guru pelajaran matematika
mencakup empat aspek sebagai berikut.
a.
Materi
1)
Materi pada buku mendukung pembentukan karakter peserta didik.
2)
Materi pada buku sesuai dan mencakup semua aspek dalam kompetensi
dasar.
3)
Materi pada buku mudah untuk dijelaskan oleh guru kepada peserta didik.
4)
Materi pada buku bersifat akurat.
5)
Materi pada buku menggunakan sumber, konteks, atau situasi sehari-hari
pserta didik.
(29)
b.
Penyajian
1)
Penyajian materi pada buku runtut, bersistem, dan lugas.
2)
Penyajian materi pada buku mudah dipahami oleh guru.
3)
Penyajian materi pada buku dapat mengembangkan sikap spiritual dan
sosial peserta didik.
4)
Penyajian materi pada buku dapat mengembangkan pengetahuan peserta
didik.
5)
Penyajian materi pada buku dapat menumbuhkan motivasi peserta didik
untuk berpikir lebih dalam.
6)
Penyajian materi pada buku dapat memotivasi peserta didik untuk
berkreatif, berkreasi, dan berinovasi dalam belajar matematika.
c.
Bahasa
1)
Bahasa yang digunakan komunikatif dan mudah dipahami.
2)
Ejaan, tanda baca, kosakata, kalimat, dan paragraf sesuai dengan kaidah
dan bahasa yang digunakan adalah bahasa baku.
d.
Kegrafikaan
1)
Sampul buku menarik dan harmonis antara sampul depan, punggung, dan
belakang.
2)
Isi buku sesuai dengan sampul buku.
3)
Jenis, ukuran huruf, dan penomoran pada seluruh isi buku konsisten.
4)
Ilustrasi pada kulit buku mewakili isi dan sesuai dengan usia peserta didik.
3.
Lembar penilaian buku oleh peserta didik
(30)
Lembar penilaian buku yang dilakukan oleh peserta didik mencakup aspek
materi, penyajian, bahasa, dan kegrafikaan sebagai berikut.
a.
Buku ini membantu saya dalam belajar matematika.
b.
Buku ini mudah dipahami.
c.
Materi pada buku ini berhubungan dengan kehidupan sehari-hari saya.
d.
Materi pada buku ini tidak membingungkan saya dalam belajar matematika.
e.
Buku ini membantu saya unutuk mengembangkan pengetahuan.
f.
Buku ini menumbuhkan keinginan untuk mempelajari matematika lebih
dalam.
g.
Buku ini membantu saya dalam mengembangkan keterampilan, kreatifitas,
dan inovasi dalam belajar.
h.
Bahasa yang digunakan dalam buku ini komunikatif.
i.
Bahasa yang digunakan adalah bahasa baku.
j.
Sampul buku menarik.
k.
Isi buku menarik.
Setiap lembar penilaian memiliki kriteria nilai yaitu nilai 4 atau sangat
setuju jika 75-100% makna dari semua kata kunci dalam suatu butir ditemukan,
nilai 3 atau setuju jika 50-74% makna dari semua kata kunci dalam suatu butir
ditemukan, nilai 2 atau tidak setuju jika 25-49% makna dari semua kata kunci
dalam satu butir ditemukan, dan nilai 1 atau sangat tidak setuju jika kurang dari
25% makna dari kata kunci ditemukan dalam buku teks pelajaran matematika.
Dari berbagai uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa buku teks pelajaran
merupakan buku sekolah yang ditujukan untuk peserta didik pada jenjang tertentu
(31)
yang memuat materi yang telah diseleksi mengenai bidang studi tertentu, yang
disusun secara sistematis oleh pakar dibidangnya untuk maksud dan tujuan
instruksional dilengkapi dengan sarana pembelajaran yang mudah dipahami oleh
pemakaianya sehingga dapat menunjang program pembelajaran. Buku teks
pelajaran yang baik menurut Kementerian Pendidikan Kebudayaan Badan
Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan harus memenuhi
kriteria baik pada aspek materi, penyajian, bahasa dan kegrafikaan.
B.
Penelitian Yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan telaah buku teks pelajaran matematika
pernah dilakukan oleh
Halida Eka Nurmutia yang berjudul “Analisis Materi,
Penyajian, dan Bahasa Buku Teks Matematika SMA Kelas X Di Kabupaten
Rembang Tahun Ajaran 2012/2013” menyatakan bahwa
hasil penelitian
menunjukkan bahwa buku yang dianalisis termasuk dalam kriteria baik dengan
perolehan persentase skor rata-rata 85,66% pada aspek materi, 66,80% pada aspek
penyajian, dan 82,54% pada aspek bahasa.
Penelitian lain yang relevan dengan penelitian tetaah buku teks pelajaran
matematika ini pernah dilakukan oleh Afif Fatahillah, Dinawati Trapsilasiwi, dan
Maulina Syamsu Widyaharti yang berjudul “Analisis Buku Siswa Matematika
Kurikulum 2013 Untuk Kelas X Berdasarkan Rumusan Kurikulum 2013”.
Penelitian tersebut menyatakan bahwa hasil penelitian disajikan dalam betuk
persentase, yaitu 80,49% untuk kesesuaian materi yang memperoleh kategori
baik, 81, 06% untuk kesesuaian materi yang memperoleh kategori baik, 95,83%
(32)
88,80% untuk kesesuaian penilaian otentik yang memperoleh kategori sangat
baik.
Penelitian lain yang relevan dengan telaah buku teks pelajaran matematika
ini adalah yang pernah dilakukan oleh Muhammad Syahri Ramdani yang berjudul
“Analisis Materi, Penyajia
n Kebahasaann, dan Kegrafikaan dalam Buku Pintar
Membaca Arab Gundul dengan Metode Hikari Karya Agus Purwanto”
menyatakan bahwa isi materi buku memuat pokok dasar ilmu yang mudah
dipahami, sistematika penyajian dan penjelasan setiap materi menggunakan
bahasa yang sederhana, tidak multitafsir, dan relative dengan kondisi pembaca,
dan mendapat catatan pada aspek kelayakan kegrafikaan pada ukuran buku yang
tidak sesuai ISO.
Penelitian lain yang relevan dengan penelitian ini adalah yang pernah
dilakukan oleh Fauzi Fahruri Tabrani yang berj
udul “Identif
ikasi Miskonsepsi
pada Materi Kimia Stoikiometri dalam Buku Ajar Kimia SMA Berbahasa Inggris”
menyatakan bahwa hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat
konsep-konsep yang mengalami miskonsep-konsepsi.
Penelitian lain yang relevan dengan penelitian ini juga pernah dilakukan
oleh Darmiyati Zuchdi dan
Fetty Permatasari. Penelitian yang berjudul “Analisis
Muatan Pendidikan Karakter Buku Teks IPS SMP di Kota Surrakarta”
memperoleh hasil bahwa muatan pendidikan karakter dalam buku teks yang
dianalisis kurang memadai dengan hasil persentasi skor rata-rata 31,33%.
(33)
C.
Kerangka Pikir
Dalam pembelajaran matematika di SMP, buku teks pelajaran merupakan
salah satu sumber belajar bagi peserta didik. Oleh karena itu, buku teks pelajaran
matematika SMP berperan sangat penting dalam terlaksananya proses
pembelajaran matematika saat ini. Selain itu, guru juga memanfaatkan buku teks
pelajaran matematika SMP sebagai bahan ajar atau sumber pengetahuan yang
belum diketahui oleh guru tersebut. Tetapi, ternyata masih terdapat kesalahan
pada aspek materi, penyajian, bahasa, maupun kegrafikaan dalam buku teks
pelajaran matematika tersebut, walaupun buku tersebut ditulis oleh para ahli yang
berkompeten dalam ilmu matematika.
Materi matematika yang banyak menggunakan simbol dapat berpotensi
menimbulkan kesalahan pada aspek materi, penyajian, bahasa, maupun
kegrafikaan dalam penulis buku tersebut. Pemahaman dan penguasaan yang benar
untuk setiap konsep matematika sebelum mempelajari konsep matematika yang
lainnya sangat diperlukan. Hal ini dikarenakan materi-materi matematika yang
saling berkaitan satu dengan lainnya. Kepercayaan guru dan peserta didik
terhadap buku teks pelajaran matematika akan menimbulkan anggapan bahwa apa
yang ada di dalam buku teks pelajaran matematika tersebut sudah benar tanpa
membandingkannya terlebih dahulu dengan buku teks pelajaran matematika
lainnya. Guru yang mengalami kesalah pahaman pada materi akan berlanjut pada
peserta didik yang dididiknya. Oleh karena itu perlu dilakukan identifikasi
kesalahan terhadap buku teks pelajaran matematika guna meminimalkan
(34)
Penelitian telaah buku pada aspek materi, penyajian, bahasa, dan
kegrafikaan buku teks pelajaran matematika dilakukan dengan instrumen
penilaian yang dapat mengungkapan kesalahan yang terdapat pada buku teks
pelajaran matematika. Jika terdapat kesalahan pada buku teks pelajaran
matematika dan tidak segera dibenarkan, dikhawatirkan kesalahan pemahaman
akan berlanjut ke para pengguna buku teks pelajaran matematika yang tidak lain
adalah guru dan peserta didik, yang selanjutnya akan menimbulkan kesulitan bagi
para pengguna buku teks pelajaran tersebut dalam memahami materi pelajaran
matematika.
Penilaian dilakukan oleh peneliti, guru matematika, dan peserta didik kelas
VII yang menggunakan buku tersebut. Baik peneliti, guru matematika, maupun
peserta didik mengisi lembar penilaian terhadap buku teks pelajaran matematika
yang digunakan dalam pembelajaran. Peneliti mengisi lembar penilaian buku teks
pelajaran matematika berdasarkan telaah yang telah dilakukan. Sedangkan guru
dan peserta didik mengisi lembar penilaian buku teks pelajaran matematika
berdasarkan pengalaman menggunakan buku tersebut.
Gambar 3.1 Skema kerangka pikir
Sumber belajar matematika bagi peserta
didik.
Buku teks pelajaran matematika.
Didalamnya terdapat simbol dan bersifat
abstrak.
Berpotensi adanya kesalahan pada aspek materi,
penyajian, bahasa, dan kegrafikaan.
(35)
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah penelitian deskripsi campuran kuantitatif dan
kualitatif yang ditujukan untuk mendeskripsikan kualitas buku teks pelajaran
matematika SMP kelas VII semester II Kurikulum 2013 ditinjau dari aspek
materi, penyajian, bahasa, dan kegrafikaan.
A.
Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah 1 buku teks pelajaran matematika kelas VII
semester II Kurikulum 2013 terbitan Kemendikbud dan digunakan di SMP Negeri
5 Yogyakarta.
B.
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini berupa lembar penilaian buku teks pelajaran
matematika. Instrumen ini digunakan sebagai alat penentu kebenaran dari aspek
materi, penyajian, bahasa, dan kegrafikaan di dalam buku teks pelajaran
matematika SMP kelas VII semester II Kurikulum 2013. Lembar penilaian buku
teks pelajaran matematika tersebut terdiri dari lembar penilaian buku teks
pelajaran matematika, lembar penilaian guru matematika terhadap buku teks
pelajaran matematika, dan lembar penilaian peserta didik terhadap buku teks
pelajaran matematika.
(36)
C.
Tahap Penelitian
Penelitian ini secara garis besar dibagi menjadi 3 tahap sebagai berikut.
1.
Tahap persiapan, meliputi penentuan buku yang dijadikan sebagai sampel
penelitian, penulisan instrumen penelitian, dan validasi instrumen oleh dua
dosen ahli.
2.
Tahap pelaksanaan, meliputipenilaian buku, pengumpulan data, dan analisis
data.
3.
Tahap akhir, meliputi penyusunan laporan berupa analisis data secara
deskriptif campuran kuantitatif dan kualitatif, yang hasilnya berupa laporan
penelitian.
D.
Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini bersifat deskriptif yang berusaha memperoleh gambaran
kualitas buku ditinjau dari aspek materi, penyajian, bahasa, dan kegrafikaan dari
sampel buku teks pelajaran matematika SMP kelas VII semester II Kurikulum
2013 edisi revisi tahun 2016 berdasarkan standar penilaian Badan Penelitian dan
Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan. Data yang diidentifikasi
disajikan sebagai berikut.
1.
Lembar penilaian buku
Lembar penilaian buku yang dilakukan oleh peneliti untuk menelaah buku
teks pelajaran matematika SMP kelas VII semester II Kurikulum 2013 edisi revisi
2016 mencakup empat aspek yang meliputi aspek materi, penyajian, bahasa, dan
kegrafikaan.
(37)
2.
Lembar penilaian buku oleh guru
Lembar penilaian buku yang dilakukan oleh guru pelajaran matematika
SMP Negeri 5 Yogyakarta yang menggunakan buku teks pelajaran matematika
SMP kelas VII semester II Kurikulum 2013 edisi revisi 2016 dalam pembelajaran
matematika mencakup empat aspek yang meliputi aspek materi, penyajian,
bahasa, dan kegrafikaan.
3.
Lembar penilaian buku oleh peserta didik
Lembar penilaian buku yang dilakukan oleh peserta didik SMP Negeri 5
Yogyakarta yang menggunakan buku teks pelajaran matematika SMP kelas VII
semester II Kurikulum 2013 edisi revisi 2016 dalam pembelajaran matematika
mencakup empat aspek yang meliputi aspek materi, penyajian, bahasa, dan
kegrafikaan.
E.
Teknik Analisis Data
Penelitian ini bersifat deskriptif yang berusaha untuk mendapatkan
gambaran kualitas buku teks pelajaran matematika menggunakan lembar penilaian
mencakup aspek materi, penyajian, bahasa, dan kegrafikaan dari buku teks
pelajaran matematika SMP kelas VII semester II Kurikulum 2013 edisi revisi
tahun 2016 berdasarkan Standar Penilaian Badan Peneliti dan Pengembangan
Pusat Kurikulum dan Perbukuan. Data yang diperoleh dari lembar penilaian buku
teks pelajaran matematika dihitung persentase skornya dengan cara berikut.
=
�ℎ
� � − � � �
�ℎ
�
�
�
×
%
(38)
Tabel 3.1 Kriteria Buku
No.
Persentase
Kriteria
1.
80%
≤
< 100%
Sangat Baik
2.
65%
≤
< 80%
Baik
3.
50%
≤
< 65%
Cukup
4.
< 50%
Kurang
(39)
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah penelitian deskripsi campuran kuantitatif dan
kualitatif yang ditujukan untuk mendeskripsikan kualitas buku teks pelajaran
matematika SMP kelas VII semester II Kurikulum 2013 ditinjau dari aspek
materi, penyajian, bahasa, dan kegrafikaan.
A.
Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah 1 buku teks pelajaran matematika kelas VII
semester II Kurikulum 2013 terbitan Kemendikbud dan digunakan di SMP Negeri
5 Yogyakarta.
B.
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini berupa lembar penilaian buku teks pelajaran
matematika. Instrumen ini digunakan sebagai alat penentu kebenaran dari aspek
materi, penyajian, bahasa, dan kegrafikaan di dalam buku teks pelajaran
matematika SMP kelas VII semester II Kurikulum 2013. Lembar penilaian buku
teks pelajaran matematika tersebut terdiri dari lembar penilaian buku teks
pelajaran matematika, lembar penilaian guru matematika terhadap buku teks
pelajaran matematika, dan lembar penilaian peserta didik terhadap buku teks
pelajaran matematika.
(40)
C.
Tahap Penelitian
Penelitian ini secara garis besar dibagi menjadi 3 tahap sebagai berikut.
1.
Tahap persiapan, meliputi penentuan buku yang dijadikan sebagai sampel
penelitian, penulisan instrumen penelitian, dan validasi instrumen oleh dua
dosen ahli.
2.
Tahap pelaksanaan, meliputipenilaian buku, pengumpulan data, dan analisis
data.
3.
Tahap akhir, meliputi penyusunan laporan berupa analisis data secara
deskriptif campuran kuantitatif dan kualitatif, yang hasilnya berupa laporan
penelitian.
D.
Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini bersifat deskriptif yang berusaha memperoleh gambaran
kualitas buku ditinjau dari aspek materi, penyajian, bahasa, dan kegrafikaan dari
sampel buku teks pelajaran matematika SMP kelas VII semester II Kurikulum
2013 edisi revisi tahun 2016 berdasarkan standar penilaian Badan Penelitian dan
Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan. Data yang diidentifikasi
disajikan sebagai berikut.
1.
Lembar penilaian buku
Lembar penilaian buku yang dilakukan oleh peneliti untuk menelaah buku
teks pelajaran matematika SMP kelas VII semester II Kurikulum 2013 edisi revisi
2016 mencakup empat aspek yang meliputi aspek materi, penyajian, bahasa, dan
kegrafikaan.
(41)
2.
Lembar penilaian buku oleh guru
Lembar penilaian buku yang dilakukan oleh guru pelajaran matematika
SMP Negeri 5 Yogyakarta yang menggunakan buku teks pelajaran matematika
SMP kelas VII semester II Kurikulum 2013 edisi revisi 2016 dalam pembelajaran
matematika mencakup empat aspek yang meliputi aspek materi, penyajian,
bahasa, dan kegrafikaan.
3.
Lembar penilaian buku oleh peserta didik
Lembar penilaian buku yang dilakukan oleh peserta didik SMP Negeri 5
Yogyakarta yang menggunakan buku teks pelajaran matematika SMP kelas VII
semester II Kurikulum 2013 edisi revisi 2016 dalam pembelajaran matematika
mencakup empat aspek yang meliputi aspek materi, penyajian, bahasa, dan
kegrafikaan.
E.
Teknik Analisis Data
Penelitian ini bersifat deskriptif yang berusaha untuk mendapatkan
gambaran kualitas buku teks pelajaran matematika menggunakan lembar penilaian
mencakup aspek materi, penyajian, bahasa, dan kegrafikaan dari buku teks
pelajaran matematika SMP kelas VII semester II Kurikulum 2013 edisi revisi
tahun 2016 berdasarkan Standar Penilaian Badan Peneliti dan Pengembangan
Pusat Kurikulum dan Perbukuan. Data yang diperoleh dari lembar penilaian buku
teks pelajaran matematika dihitung persentase skornya dengan cara berikut.
=
�ℎ
� � − � � �
�ℎ
�
�
�
×
%
(42)
Tabel 3.1 Kriteria Buku
No.
Persentase
Kriteria
1.
80%
≤
< 100%
Sangat Baik
2.
65%
≤
< 80%
Baik
3.
50%
≤
< 65%
Cukup
4.
< 50%
Kurang
(43)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Penelitian telaah buku teks pelajaran matematika ini menghasilkan
kesimpulan bahwa buku teks pelajaran matematika SMP kelas VII semester II
Kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2016 memperoleh kriteria baik pada aspek
materi dan pejajian. Sedangkan pada aspek bahasa dan kegrafikaan, buku teks
pelajaran matematika ini memperoleh kriteria cukup. Rincian kesimpulan dari
penelitian ini yang menunjukkan adanya ketidaksempurnaan pada aspek materi,
penyajian, bahasa, dan kegrafikaan, antara lain.
1.
Semua cakupan materi mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional.
2.
Cakupan materi sudah mendukung pencapaian (ketercakupan dan kesesuaian)
Kompetensi Dasar.
3.
Cakupan materi tidak bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan
yang berlaku di Indonesia.
4.
Tidak semua cakupan materi memiliki kebenaran keilmuan sesuai dengan
perkembangan ilmu yang akurat.
5.
Cakupan materi pada buku sudah menggunakan sumber, konteks, atau situasi
sehari-hari yang sesuai dengan kondisi Indonesia.
6.
Tidak semua cakupan materi disajikan dengan runtut, bersistem, dan lugas.
7.
Banyak penyajian materi yang sulit dipahami oleh peserta didik.
(44)
8.
Penyajian materi sudah mengembangkan sikap sosial dan spiritual peserta
didik.
9.
Penyajian materi mengembangkan pengetahuan peserta didik.
10.
Penyajian materi belum sepenuhnya menumbuhkan motivasi sebagian besar
peserta didik untuk berpikir lebih dalam.
11.
Penyajian materi belum sepenuhnya memotivasi peserta didik untuk
berkreatif, berkreasi, dan berinovasi dalam belajar matematika.
12.
Bahasa yang digunakan sudah etis dan estetis tetapi tidak semua bahasa yang
digunakan komunikatif dan fungsional sesuai sasaran pembaca yaitu peserta
didik.
13.
Bahasa (ejaan, tanda baca, kosakata, kalimat, dan paragraf) banyak yang
belum sesuai dengan kaidah bahasa yang benar.
14.
Sampul buku kurang menarik.
15.
Tata letak isi buku tidak konsisten.
16.
Jenis dan ukuran huruf konsisten tetapi penomoran tidak konsisten.
17.
Ilustrasi pada sampul buku tidak terlalu mewakili isi tetapi sudah sesuai
dengan sasaran pembaca yaitu peserta didik.
B.
Saran
Beberapa saran direkomendasikan, antara lain.
1.
Buku teks pelajaran matematika SMP kelas VII semester II Kurikulum 2013
edisi revisi tahun 2016 dapat digunakan sebagai sumber belajar dalam
pembelajaran di SMP Negeri 5 Yogyakarta tetapi sebaiknya direvisi kembali
(45)
oleh Kemendikbud karena belum memenuhi kriteria baik pada aspek bahasa
dan kegrafikaan.
2.
Perlu diadakan penelitian lebih lanjut untuk menganalisis buku teks pelajaran
matematika yang lain. Hal itu dimaksudkan untuk mengetahui kualitas buku
teks pelajaran matematika yang digunakan di sekolah.
(46)
DAFTAR PUSTAKA
Afif, F., Dinawati T., & Maulina S.W. (2015). Analisis Buku Siswa Matematika
Kurikulum 2013 Untuk Kelas X Berdasarkan Rumusan Kurikulum 2013.
Kadikma. 6:173-184.
Alfin Fajriatin. (2015). Analisis Buku Siswa Matematika Kurikulum 2013 Kelas IX
Bab Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Berdasarkan Konten Pada
Kriteria Bell. Makalah disajikan dalam Sminar Nasional Matematika dan
Pendidikan Matematika, di Universitas Negeri Yogyakarta.
Bell, F. H. (1981). Teaching and Learning Mathematics (in Secondary Schools).
Iowa: Wm. C. Brown Company Publishers.
Chambers. (2008). Teaching Mathematics Developing as Reflective Secondary
Teacher. London: SAGE.
Darmiyati, Z. & Fetty, P. (2014). Analisis Muatan Pendidikan Karakter Buku
Teks IPS SMP di Kota Surakarta. Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial. 11: 46-56.
Depdiknas. (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 22 Tahun 2006 tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas.
Erman Suherman, dkk. (2001). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.
Bandung: Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan
Indonesia.
Erman Suherman, dkk. (2003). Strategi Belajar Mengajar Matematika
Kontemporer. Jakarta: Universitas Pendidikan Indonesia.
E. Mulyasa. (2015). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Fauzi Fahruri Tabrani. (2011). Identifikasi Miskonsepsi Pada Materi Kimia
Stoikiometri Dalam Buku Ajar Kimia SMA Berbahasa Inggris.
Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Gagne, R. M., Briggs, L. J., & W. W. 1992. Principle of instructional design (4
thed). Fort Worth, TX: Harcourt Brace Jovanovich College Publishers.
Halida Eka Nurmutia. (2013). Analisis Materi, Penyajian, dan Bahasa Buku Teks
Matematika SMA Kelas X Di Kabupaten Rembang Tahun Ajaran
2012/2013. Skripsi. Semarang : FMIPA UNNES.
(47)
Herman Hudojo. (2003). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran
Matematika. Malang: Universitas Negeri Malang.
Kemendikbud. (2014). Instrumen dan Rubrik B1 Penilaian Buku Pengayaan
Pengetahuan. Jakarta: Kemendikbud.
Kemendikbud. (2016). Buku Teks Pelajarran Matematika SMP Kelas VII
Semester II Kurikulum 2013 Edisi Revisi Tahun 2016. Jakarta:
Kemendikbud.
Masnur Muslich. (2010). Textbook Writing, Dasar-dasar Pemahaman, Penulisan,
dan Pemakaian Buku Teks. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Muhammad Syahri Ramdani. (2009). Analisis Materi, Penyajian Kebahasaann,
dan Kegrafikaan Dalam Buku Pintar Membaca Arab Gundul Dengan
Metode Hikari Karya Agus Purwanto. Yogyakarta: Universitas Islam
Negeri Sunan Kali Jaga.
NCTM. (2000). Principle and Standars for School Mathematics. Reston, Virginia:
NCTM.
Pusat Bahasa. (2008). Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2013 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2013 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Pasal 3.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 2008, Pasal 1, Ayat 3.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 2008.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2013.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 8 Tahun 2016.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (SNP).
(48)
TELAAH BUKU TEKS PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII
KURIKULUM 2013
TUGAS AKHIR SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
Yudita Rasma Aminati
NIM 13301241081
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
(49)
(50)
(51)
URAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama
: Yudita Rasma Aminati
NIM
: 13301241081
Program Studi
: Pendidikan Matematika
Judul TAS
: Telaah Buku Teks Pelajaran SMP Kelas VII
Kurikulum 2013
menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya sendiri. Sepanjang
pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan
oleh orang lain kecuali sebagai acuan kutipan dengan mengikuti tata penulisan
karya ilmiah yang telah lazim.
Yogyakarta, 29 Maret 2017
Yang menyatakan,
(52)
HALAMAN MOTTO
Khairunnas anfa’uhum linnas,
(53)
HALAMAN PERSEMBAHAN
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah
Subhanahu Wa Ta’ala
yang
selalu memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Dengan kerendahan hati yang tulus, saya persembahkan tulisan ini
kepada:
1.
Kedua orang tuaku tercinta, Ibu Retna Dumilah, S.Pd.SD dan Bapak
Marsudi, S.T, adik-adikku, Juniarti, Zahrun Ras Darmawan, dan
Zahra Herningtyas Hikma, saudaraku Sumaridah, dan kakek serta
nenekku.
2.
Teman-temanku, Widika Rahmawan, Nurul Purnaningsih, Vety
Triyana Kurniasari, Andina Yuliana Dewi, Dyah Padmi, Tasya
Riskina Putri Sabila, dan Norma Jati Anisa Rosinta.
(54)
TELAAH BUKU TEKS PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII
KURIKULUM 2013
Oleh:
Yudita Rasma Aminati
13301241081
ABSTRAK
Buku teks pelajaran merupakan salah satu sumber belajar yang mempunyai
peran penting dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Masalah yang
melatarbelakangi penelitian ini adalah keberadaan buku teks pelajaran matematika
terbitan Kemendikbud yang terdapat banyak kesalahan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui kualitas buku teks pelajaran matematika SMP kelas VII semester
II Kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2016.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif campuran kualitatif dan
kuantitatif untuk mengetahui kualitas buku teks pelajaran matematika
menggunakan instrumen penilaian buku teks pelajaran mencakup aspek materi,
penyajian, bahasa, dan kegrafikaan. Objek penelitian ini adalah buku teks pelajaran
matematika SMP kelas VII semester II Kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2016
yang digunakan di SMP Negeri 5 Yogyakarta. Teknik pengumpulan data dengan
menggunakan angket untuk mengetahui kualitas buku teks pelajaran matematika
yang digunakan di SMP Negeri 5 Yogyakarta. Penilaian dilakukan oleh tiga penilai,
yaitu peneliti, guru matematika, dan siswa kelas VIID SMP Negeri 5 Yogyakarta.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa buku teks pelajaran matematika
yang ditelaah menunjukkan kriteria baik pada aspek materi dengan persentase skor
75%, kriteria baik pada aspek penyajian dengan persentase skor 75%, kriteria
cukup pada aspek bahasa dengan persentase skor 50%, dan kriteria cukup pada
aspek kegrafikaan dengan persentase skor 56,25%. Berdasarkan hasil telaah, dapat
disimpulkan bahwa buku teks pelajaran matematika SMP kelas VII semester II
kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2016 yang digunakan di SMP Negeri 5
Yogyakarta belum memenuhi kriteria baik pada aspek bahasa, dan kegrafikaan
menurut Standar Penilaian Badan Peneliti dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan
Perbukuan.
Kata kunci : Telaah, Buku Teks Pelajaran Matematika, Materi,
Penyajian, Bahasa, Kegrafikaan.
(55)
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah S
ubhanahu Waa Ta’ala
yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas Akhir Skripsi guna memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan
gelar Sarjana Pendidikan
yang berjudul “
Telaah Buku Teks Pelajaran Matematika
SMP Kelas VII Kurikulum 2013
”
sesuai harapan. Tugas Akhir Skripsi ini dapat
diselesaikan tidak lepas dari bantuan dan kerjasama dengan pihak lain. Berkenaan
dengan hal tersebut, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang
terhormat:
1.
Bapak Dr. Hartono selaku Dekan FMIPA UNY.
2.
Bapak Dr. Ali mahmudi, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA
UNY,Koordinator Program Studi Pendidikan Matematika FMIPA UNY, dan
Dosen Pembimbing yang telah memberikan pengarahan dan bimbingannya
dari awal hingga terselesaikannya skripsi ini.
3.
Ibu Dr. Heri Retnawati dan Ibu Nikenasih Binatari, M.Si selaku validator
instrumen dalam Tugas Akhi Skripsi ini.
4.
Ibu Nikenasih Binatari, M.Si, Ibu Dr. Heri Retnawati, dan Ibu Nila Mareta M.,
M.Sc, selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran agar
skripsi ini menjadi lebih baik.
5.
Keluargaku, Ibu Retna Dumilah, S.Pd.SD, Bapak Marsudi, S.T, Zahrun Ras
Darmawan, Zahra Herningtyas Hikma, Sumaridah, dan kakek serta nenekku
(56)
6.
Sahabat-sahabatku yang selalu membantu dalam penyelesaian Tugas Akhir
Skripsi ini, Mohamad Fajar Hariadi, S.Si, Widika Rahmawan, Nurul
Purnaningsih, Vety Triyana Kurniasari, Andina Yuliana Dewi, dan Dyah
Padmi, Tasya Riskina Putri Sabila, dan Norma Jati Anisa Rosinta.
7.
Teman-teman bimbingan Tugas Akhir Skripsi, Anisa Safitri, Rizky Nefi
Marlufi, Ferida Dwi, dan Harsiti.
8.
Teman-teman Orsen 2014, Hidayat Nor Amin, Vidya Rachmawati, Anisa
Safitri, Erfiana Nur Laila, Febrian Luthfi, Lazuardi Nugroho, dan Wirasta
Catur Pambudi.
9.
Teman-teman Pendidikan Matematika Internasional 2013 yang tidak dapat
saya sebutkan satu per satu atas dukungan, motivasi, doa, dan ikatan
kekeluargaan yang telah teman-teman berikan hingga saat ini.
10.
Guru SMP Negeri 5 Yogyakarta, Bapak Halim Maryanto, S.Pd.
11.
Peserta didik kelas VIID SMP Negeri 5 Yogyakarta.
12.
Teman-teman PPL SMP Negeri 4 Wonosari.
13.
Teman-teman KKN 259D.
14.
Teman-teman Aysha Look, Nurul, Dhelina, Cahya, Isnaini, dan Dewi.
15.
Semua pihak terkait yang telah memberikan bantuan dalam pelaksanaan
penelitian maupun dalam penyusunan Tugas Akhir Skripsi.
(57)
Semoga segala bantuan yang telah diberikan semua pihak di atas menjadi
amalan yang bermanfaat dan menapatkan balasan kebaikan dari Allah Subhanahu
Wa Ta’ala dan Tugas Akhir Skripsi ini menjadi informasi bermanfaat bagi
pembaca atau pihak lain yang membutuhkannya.
Yogyakarta, 29 Maret 2017
Penulis
Yudita Rasma Aminati
NIM. 13301241081
(58)
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...
i
LEMBAR PERSETUJUAN ...
ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERNYATAAN ... iv
HALAMAN MOTTO ...
v
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi
ABSTRAK ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I PENDAHULUAN ...
1
A.
Latar Belakang ...
1
B.
Identifikasi Masalah ...
5
C.
Pembatasan Masalah ...
5
D.
Perumusan Masalah ...
6
E.
Tujuan Penelitian ...
6
F.
Manfaat Penelitian ...
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...
7
A.
Deskripsi Teori ...
7
1.
Kurikulum 2013 ...
7
2.
Pembelajaran Matematika ... 17
3.
Buku Teks Pelajaran Matematika ... 21
B.
Penelitian yang Relevan... 31
C.
Kerangka Pikir ... 33
BAB III METODE PENELITIAN ... 35
A.
Objek Penelitian ... 35
(59)
C.
Tahap Penelitian ... 36
D.
Metode Pengumpulan Data ... 36
E.
Teknik Analisis Data ... 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 39
A.
Hasil Penelitian ... 39
B.
Pembahasan ... 43
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 74
A.
Kesimpulan ... 74
B.
Saran ... 75
DAFTAR PUSTAKA ... 77
(60)
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Kriteria buku ... 38
(1)
x
Semoga segala bantuan yang telah diberikan semua pihak di atas menjadi
amalan yang bermanfaat dan menapatkan balasan kebaikan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan Tugas Akhir Skripsi ini menjadi informasi bermanfaat bagi pembaca atau pihak lain yang membutuhkannya.
Yogyakarta, 29 Maret 2017 Penulis
Yudita Rasma Aminati NIM. 13301241081
(2)
xi DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERNYATAAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi
ABSTRAK ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Pembatasan Masalah ... 5
D. Perumusan Masalah ... 6
E. Tujuan Penelitian ... 6
F. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7
A. Deskripsi Teori ... 7
1. Kurikulum 2013 ... 7
2. Pembelajaran Matematika ... 17
3. Buku Teks Pelajaran Matematika ... 21
B. Penelitian yang Relevan... 31
C. Kerangka Pikir ... 33
BAB III METODE PENELITIAN ... 35
A. Objek Penelitian ... 35
(3)
xii
C. Tahap Penelitian ... 36
D. Metode Pengumpulan Data ... 36
E. Teknik Analisis Data ... 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 39
A. Hasil Penelitian ... 39
B. Pembahasan ... 43
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 74
A. Kesimpulan ... 74
B. Saran ... 75
DAFTAR PUSTAKA ... 77
(4)
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1. Kriteria buku ... 38
(5)
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Skema kerangka pikir ... 34
Gambar 2. Perolehan persentasi skor pada aspek materi ... 40
Gambar 3. Perolehan persentasi skor pada aspek penyajian ... 41
Gambar 4. Perolehan persentasi skor pada aspek bahasa ... 42
Gambar 5. Perolehan persentasi skor pada aspek kegrafikaan ... 43
Gambar 6. Penggunaan satuan “ons” pada soal ... 45
Gambar 7. Tidak ada penomoran gambar ... 48
Gambar 8. Soal tidak lengkap ... 51
(6)
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Instrumen Penelitian ... 79
Lampiran 2. Lembar Validasi ... 88
Lampiran 3. Lembar Penilaian ... 105
Lampiran 4. Data Lembar Penilaian ... 114