PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN MELALUI PERMAINAN KERETA BERNOMOR PADA ANAK Pengembangan Kemampuan Berhitung Permulaan Melalui Permainan Kereta Bernomor Pada Anak Kelompok A Di TK Aisyiyah 16 Ngringo Jaten Karanganyar Tahun Ajaran 2013/2014.

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN
MELALUI PERMAINAN KERETA BERNOMOR PADA ANAK
KELOMPOK A DI TK AISYIYAH 16 NGRINGO JATEN
KARANGANYAR
TAHUN AJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat
Sarjana S1
Pendidikan Anak Usia Dini

Disusun Oleh :
RINA SETYANINGSIH
A520100084

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

SURAKARTA FAKULTAS KEGURUAN
DAN ILMU PENDIDIKAN
Jl. A.Yani Tromol Pos I

-

ll7l74l7

Fax : 715448 Surakarta 57102

Surat Persetuiuan Artikel Publikasi Ilmiah

Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir
Nama

: Dra. Surtikanti, SH, M.Pd.

NIPAIIK

:155


:

Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang
merupakan ringkasan skripsi (tugas akhir) dari mahasiswa

:

Nama

RINA SETYANINGSIH

NIM

A520100084

Program Studi

Pendidikan Anak Usia Dini


Judul Skripsi

Pengembangan Kemampuan Berhitung Permulaan

Melalui Permainan Kereta Bernomor Pada Anak

Kelompok

A TK Aisyiyah 16 Ngringo

Jaten

Karangayar Tahun Ajaran 201312014.
Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.

Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surakarta 22Maret20l4

NIP/I$IK:


155

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN
MELALUI PERMAINAN KERETA BERNOMOR PADA ANAK
KELOMPOK A DI TK AISYIYAH 16 NGRINGO JATEN
KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2013/2014

RINA SETYANINGSIH
A520100084

ABSTRAK
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN
MELALUI PERMAINAN KERETA BERNOMOR PADA ANAK
KELOMPOK A DI TK AISYIYAH 16 NGRINGO JATEN
KARANGANYAR
TAHUN AJARAN 2013/2014

Rina Setyaningsih, A520100084, Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah

Surakarta, 2014, 88 Halaman.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengembangan kemampuan
berhitung permulaan pada anak kelompok A TK Aisyiyah 16 Ngringo Jaten
Karangayar Tahun Ajaran 2013/2014. Jenis penelitian ini adalah tindakan kelas,
melalui empat kegiatan yang terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan
tindakan, pengamatan atau observasi dan refleksi. Penelitian ini dilakukan
dalam dua siklus masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan. Teknik
pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan
hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengembangan kemampuan
berhitung permulaan anak TK Aisyiyah 16 Ngringo Jaten Karanganyar Tahun
Ajaran 2013/2014 dari prasiklus memperoleh prosentase 29%, siklus 1 pertemuan
pertama 33%, siklus 1 pertemuan kedua 48%, siklus II pertemuan pertama 61%
dan siklus II pertemuan kedua 82%. Kesimpulan bahwa melalui permainan kereta
bernomor di TK Aisyiyah 16 Ngringo Jaten Karanganyar sudah dapat
berkembang sesuai yang diharapkan. Dalam siklus II yaitu mendapat prosentase
82% sedangkan target yang ditentukan 80%.
Kata kunci : Kemampuan berhitung permulaan, permainan kereta bernomor.

Pendahuluan
Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

jengjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang
ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang
dilakukan melalui rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal,
nonformal, dan informal (Maimunah Hasan, 2011:15).
Kemampuan kognitif yang memungkinkan pembentukan pengertian,
berkembang dalam empat tahap, yaitu sensori motor (0-24 bulan), tahap praoperasional (24 bulan- 7 tahun), tahap operasional konkret (7-11 tahun), dan
tahap operasional formal (dimulai usia 11 tahun). Tahap-tahap ini merupakan
pola perkembangan kognitif yang berkesinambungan, yang akan dilalui oleh
semua orang. Oleh karena itu, perkembangan kognitif seseorang dapat
diramalkan (Trianto, M.Pd., 2011:16).
Pengembangan ini bertujuan mengembangkan berpikir anak untuk
mengolah perolehan belajarnya, dapat menemukan bermacam-macam
alternative pemecahan masalah, membantu anak untuk mengembangkan
kemampuan logika matematiknya, dan pengetahuan akan ruang dan waktu,
serta mempunyai kemampuan untuk memilah-milah, mengelompokkan serta
mempersiapkan pengembangan kemampuan berpikir teliti (Trianto, M.Pd.
2011:125).
Berhitung permulaan untuk mengetahui dasar-dasar pembelajaran

berhitung sehingga pada saatnya nanti anak akan lebih siap mengikuti
pembelajaran berhitung pada jenjang selanjutnya yang lebih kompleks. Tujuan
khusus berhitung permulaan adalah dapat berpikir logis dan sistematis sejak
dini, melalui pengamatan terhadap benda-benda kongkrit, gambar-gambar
atau angka-angka yang terdapat di sekitar anak, dapat menyesuaikan dan
melibatkan diri dalam kehudupan bermasyarakat yang dalam kesehariannya
memerlukan keterampilan berhitung, memiliki ketelitian, konsentrasi,
abstraksi dan daya apresiasi yang tinggi, memiliki pemahaman konsep ruang

dan waktu serta dapat memperkirakan kemungkinan urutan sesuatu peristiwa
yanh terjadi di sekitarnya, memiliki kreatifitas dan imajinasi dalam
menciptakan sesuatu secara spontan (Depdiknas, 2007:1-2).
Oleh karena itu, penulis tertarik dengan judul ini : “Pengembangan
Kemampuan Berhitung Permulaan Melalui Permainan Kereta Bernomor Pada
Anak Kelompok A TK Aisyiyah 16 Ngringo Jaten Karanganyar Tahun Ajaran
2013/ 2014”.

Metode Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di TK Aisyiyah 16 Ngringo Kecamatan Jaten
Kabupaten Karanganyar. Penelitian ini dilaksanakan di TK Aisyiyah 16

Ngringo Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar. Penentuan tempat
penelitian ini karena mempertimbangkan kemudahan kerja sama antara
peneliti, pihak sekolah dan objek yang diteliti serta penghematan waktu dan
biaya karena lokasi penelitian ini merupakan tempat peneliti mengajar. Alasan
lain pemilihan sekolah ini sebagai lokasi peneitian adalah sekolah belum
pernah digunakan sebagai objek penelitian yang sejenis.
Penulis merencanakan pelaksanaan penelitian pada akhir semester satu
dan awal semester dua yaitu pada bulan November 2013 sampai dengan bulan
Februari 2014. Waktu ini meliputi persiapan, tahap pelaksanaan tindakan,
analisis data dan penyusunan laporan.
Jenis penelitian ini berupa Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang
menggunakan strategi penelitian dengan langkah-langkah yang diambil adalah
strategi tindakan kelas model siklus karena objek penelitian yang diteliti
hanya satu sekolah. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian tindakan
yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas. Penelitian tindakan dilakukan
secara siklik dalam rangka memecahkan masalah, sampai masalah itu
terpecahkan (Ekawarna, 2013:5). Metode pengumpulan data dalam penelitian
ini dengan cara:

a. Observasi

Sumiati Patmonodewo (1998) mengemukakan, observasi adalah cara
pengumpulan data dan penilaian yang pengisiannya berdasarkan pengamatan
langsung terhadap sikap dan perilaku anak (Ali Nugraha, dkk., 2009:8.20).
Observasi dilakukan oleh peneliti pada saat kegiatan berlangung. Selain
menyampaikan materi pembelajaran juga meneliti perilaku anak selama proses
pembelajaran. Adapun aspek yang diobservasi adalah partisipasi anak dalam
pembelajaran, antusias anak dalam pembelajaran berhitung melalui permainan
kereta bernomor, respon atau sikap anak dalam pembelajaran, dan keberanian
anak dalam mencoba melakukan permainan kereta bernomor.
b. Wawancara
Wawancara adalah sebuah pertemuan tatap muka antara dua atau lebih
dimana pewawancara mengajukan beberapa pertanyaan untuk memperoleh
informasi dari responden atau lebih (Luluk Asmawati, dkk.,2011:12.14).
Dalam penelitian ini wawancara digunakan untuk menggali informasi
tentang pengembangan berhitung permulaan anak.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah penghimpunan, pemberian keterangan tentang sesuatu
perihal yang terkandung dalam rekaman-rekaman yang dicari, dikutip, disadur,
dikarang dari perpustakaan, arsip, museum dan tempat-tempat lain (Luluk
Asmawati, dkk.,2011:12.17). Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data

sekolah dan nama anak TK Aisyiyah 16 Ngringo Jaten Karanganyar, serta foto
proses tindakan penelitian.
Menurut Suharsimi Arikunto, dkk.(2007:131) menyatakan bahwa tahap
sesudah pengumpulan data adalah analisis data. Walaupun data yang telah
dikumpulkan lengkap dan valid, jika peneliti tidak mampu menganalisis maka
datanya tidak akan memiliki nilai ilmiah yang dapat digunakan untuk
perkembangan ilmu pengetahuan. Kegiatan pengumpulan data yang benar dan
tepat merupakan jantungnya penelitian tindakan, sedangkan analisis data akan
memberi kehidupan dalam kegiatan penelitian.

Analisis data merupakan teknik yang digunakan untuk menganalisis data hasil
penelitian untuk membuktikan hipotesis yang telah dirumuskan. Penelitian ini
menggunakan analisis data deskriptif. Analisis data dari hasil observasi terhadap
guru sebagai

pelaksana kegiatan pembelajaran, hal ini digunakan untuk

melakukan refleksi agar peneliti dapat menentukan tindakan yang akan diambil
pada siklus berikutnya.
Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari siklus pertama dan siklus

kedua. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai. Untuk
mengetahui permasalahan yang menyebabkan rendahnya kemampuan berhitung
permulaan anak kelompok A TK Aisyiyah 16 Ngringo Jaten Karanganyar
dilakukan observasi terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
Berdasarkan kemampuan berhitung permulaan anak rendah maka peneliti
berusaha meningkatkan kemampuan berhitung permulaan anak dengan permainan
kereta bernomor.
Secara rinci prosedur penelitian tindakan kelas ini dapat dijabarkan sebagai
berikut :
1. Perencanaan Tindakan
Perencanaan tindakan dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan, yaitu pada
tahap

persiapan.

Langkah-langkah

persiapan

yang

dilakukan

untuk

merencanakan tindakan adalah sebagai berikut :
a. Mempersiapkan permainan dan sumber bermain
Antara media dan metode pembelajaran dalam penelitian ini saling
berkaitan, fleksibel, dan tidak lupa dari tujuan penelitian yaitu untuk
pengembangan kemampuan berhitung permulaan anak.
b. Mempersiapkan waktu pembelajaran
Waktu

keseluruhan

yang

dibutuhkan

dalam

pembelajaran

untuk

pengembangan kemampuan berhitung permulaan anak melalui permainan
kereta bernomor direncanakan selama ± 45 menit.
c. Menyusun rencana pembelajaran
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Rencana Bidang Pengembangan
(RBP) sebagai perencanaannya.

2. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan

dilakukan

berdasarkan

perencanaan.

Dalam

penelitian

dilaksanakan dalam 2 siklus. Adapun siklus pertama terdiri dari 2 pertemuan
dan siklus kedua terdiri dari 2 pertemuan. Pelaksanaan tindakan tidak mutlak
dikendalikan oleh rencana. Sering kali dijumpai kendala saat pelaksanaan
tindakan, oleh karena itu rencana tindakan bersifat fleksibel, dan siap diubah
sesuai dengan kondisi yang ada sebagai usaha kearah kebaikan. Adapun proses
pelaksanaan tindakan tersebut meliputi :
a. Peneliti mengarahkan anak supaya tertarik dengan pembelajaran yang akan
dilakukan. Peneliti bernyanyi bersama anak dan melakukan percakapan
dengan anak.
b. Peneliti menjelaskan aturan-aturan yang harus disepakati sebelum mulai
permainan.
c. Pada kegiatan awal, apersepsi tentang kegiatan yang akan dilakukan.
d. Peneliti menunjukkan alat dan bahan yang digunakan dalam permainan
kereta

bernomor.

Kemudian

peneliti

menjelaskan

langkah-langkah

permainannya. Selama proses permainan kereta bernomor peneliti
melakukan observasi kepada anak.
e. Pada kegiatan akhir, peneliti melakukan review tentang kegiatan yang telah
dilakukan dengan permainan kereta bernomor.

3. Pengamatan dan Observasi
Pada tahap pengamatan berlangsung bersamaan dengan pelaksanaan, jadi
pengamatan dilakukan pada saat proses pembelajaran. Pada tahap ini peneliti
melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan yang
terjadi selama proses tindakan berlangsung. Pengumpulan data ini dilakukan
menggunakan format observasi/ penilaian yang telah disusun. Untuk
mengetahui pengembangan kemampuan berhitung permulaan anak, peneliti
harus berpegang teguh pada indikator keberhasilan dalam penelitian ini.

4. Refleksi
Refleksi dalam PTK sebagai upaya untuk mengkaji secara menyeluruh
tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul,
kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya.
Refleksi ini mencakup tentang analisis, sintesis, dan penilaian.

Hasil Penelitian dan Pembahasan
Dari dialog awal peneliti dengan kepala sekolah dan anaisis data kemampuan
berhitung permulaan anak TK Aisyiyah 16 Ngringo pada kondisi pra-siklus, maka
dapat diambil kesimpulakn bahwa, terjadi kendala dalam pembelajaran berhitung
permulaan. Rata-rata kemampuan berhitung anak sejumlah 13 anak didik baru
mencapai sekitar 29% saja.
Pelaksanaan penelitian dari siklus I dan siklus II dilaksanakan pada bulan
Februari 2014 dapat diketahui beberapa keberhasilanya. Keberhasilannya tersebut
antara lain yaitu sebagai motivasi dalam mengikuti proses belajar bagi anak.
Sebelum diadakan tindakan penelitian pada anak masih banyak yang belum
bisa berhitung. Data yang diperoleh menjadi suatu masalah yang harus diatasi
agar kemampuan berhitung pada anak dapat meningkat lebih baik. Pelaksanaan
penelitian pada siklus I dilakukan di dalam kelas dan hasilnya kurang maksimal
karena tempat yang kurang luas sehingga anak kurang bebas dalam permainan.
Pelaksanaan dalam siklus II dalam pertemuan pertama masih dilakukan didalam
kelas dan pertemuan kedua dilakukan diluar kelas tujuannya agar anak dapat
bermain dengan bebas karena tempat yang luas sehingga kemampuan berhitung
permulaan dapat meningkat lebih baik.
Anak-anak merasa bosan mengikuti pembelajaran berhitung permulaan
penyebabnya karena proses belajar anak yang monoton dan kurang menarik
perhatian anak sehingga anak merasa bosan dalam mengikuti proses belajar di
sekolah. Sebagai solusi peneliti membuat permainan yang menarik perhatian anak
dan menjadikan anak lebih bersemangat dalam belajar berhitung sehingga tujuan
belajar anak dapat tercapai.

Kesimpulan dari prasiklus yaitu 29%. Pada siklus I dipertemuan pertama
meningkat menjadi 33% dan pertemuan kedua meningkat 48%. Pada siklus II
yaitu pertemuan pertama meningkat menjadi 61% dan pertemuan kedua siklus
yang terakhir meningkat menjadi 82%.
Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan melalui 2 siklus. Setiap siklus dua
kali pertemuan. Siklus I pada bulan Februari hari senin 24 Februari 2014 sebagai
pertemuan pertama, dan hari selasa 25 Februari 2014 untuk pertemuan kedua.
Siklis II dilaksanakan pada bulan Februari 2014. Pertemuan pertama hari rabu 26
Februari 2014 dan pertemuan kedua hari kamis 27 Februari 2014. Waktu yang
dibutuhkan tiga puluh menit. Delapan menit untuk pembukaan, penjelasan materi
dan persiapan/ penataan alat, lima belas menit kegiatan inti yaitu permainan kereta
bernomor dan penilaian tujuh menit.
Pelaksanaan tindakan II dilaksanakan pada hari rabu 26 Februari 2014 di
kelompok A. Perencanaan dibuat oleh peneliti kemudian disepakati bersama
dalam waktu 30 menit.
Hasil observasi terhadap kemampuan berhitung permulaan pada pra siklus
memperoleh 29%. Setelah dilakukan siklus pertama pada pertemuan I
memperoleh prosentase 33% dan pertemuan ke dua memperoleh prosentase 48%.
Sedangkan target yang ingin di capai 80%. Dari pra-siklus ke siklus I prosentase
sudah naik, dan artinya sudah ada peningkatan walaupun hanya beberapa persen
sehingga perlu dilakukan lagi siklus ke II.
Setelah dilakukan siklus pertama pada pertemuan I memperoleh prosentase
33% dan pertemuan ke dua memperoleh prosentase 48%. Pada siklus kedua
pertemuan I memperoleh prosentase 61% dan pertemuan II memperoleh
prosentase 82%. Sedangkan target yang ingin di capai 80%. Setelah dilakukan
tindakan memperoleh prosentase 82% berarti melebihi target yang ditentukan
yaitu 80%.
Penelitian ini sudah memberikan pengaruh yang baik bagi guru, siswa, dan
sekolah. Bagi guru dan peneliti dapat meningkatkan kemampuannya dalam upaya
meningkatkan kemampuan berhitung permulaan melalui permainan kereta
bernomor, serta menjadi ajuan untuk berinovatif dalam pembelajaran selanjutnya.

Bagi siswa yaitu anak dapat belajar berhitung permulaan dengan mudah dan
menyenangkan. Bagi sekolah sebagai peningkatan kemampuan berhitung
permulaan pada anak kelompok A, serta sebagai media dan metode di sekolah
tersebut.
Berdasarkan hasil observasi dan analisa di atas dapat dilakukan analisa dan
refreksi sebagai berikut: Kemampuan berhitung permulaan anak kelompok A
sudah ada peningkatan, anak mulai bersemangat dalam belajar berhitung karena
alat peraga yang digunakan menarik dan beda dari yang dipakai guru setiap hari
dalam proses belajar sehingga anak merasa senang dan tertarik untuk melakukan
permainan kereta bernomor.

Simpulan
Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas dapat disimpulkan bahwa
permainan kereta bernomor dapat meningkatkan kemampuan berhitung permulaan
pada anak kelompok A TK Aisyiyah 16 Ngringo Jaten Karanganyarr Tahun
Ajaran 2013-2014.
Kesimpulan yang dapat dijelaskan dalam pelaksanaan penelitian ini yaitu:
kemampuan berhitung permulaan anak TK Aisyiyah 16 Ngringo Jaten
Karanganyar dapat meningkat. Pada pra siklus mendapat prosentase 29% setelah
tindakan siklus I pada pertemuan pertama meningkat 33% berarti ada peningkatan
4%, dan pada pertemuan kedua meningkat 48% berarti meningkat 15%. Jadi pra
siklus ke siklus I ada peningkatan 19%.
Sedangkan tindakan pada siklus II di pertemuan pertama kemampuan
berhitung permulaan meningkat 61% berarti meningkat 13%. Selanjutnya pada
pertemuan kedua meningkat 82% berarti ada peningkatan 21%. Sehingga total
peningkatan dari pra siklus sampai siklus II meningkat sebesar 53%.
Secara

umum

permainan

kereta

beromor

dapat

digunakan

untuk

mengembangkan kemampuan berhitung permulaan pada anak TK Aisyiyah 16
Ngringo Jaten Karanganyar mulai dari angka 1-10.
Secara khusus permainan kereta bernomor digunakan dalam pengembangan
kemampuan berhitung permulaan melalui permainan kereta bernomor pada anak

kelompok A di TK Aisyiyah 16 Ngringo Kecamatan Jaten Kabupaten
Karanganyar tahun ajaran 2013/2014.

Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Asmawati, Luluk, dkk. 2011. Pengelolaan Kegiatan Pengembangan Anak Usia
Dini.Jakarta: Universitas Terbuka.
Ekawarna. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta Selatan: Reverensi.
Hasan, Maimunah. 2011. Pendidikan Anak Usia Dini. Jogjakarta: Diva Press.
Nugraha, Ali, dkk. 2009. Kurikulum dan Bahan Belajar TK. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Trianto. 2011. Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik Bagi Anak Usia
Dini TK/RA & Anak Usia Kelas Awal SD/MI. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL KUCING-KUCINGAN PADA ANAK KELOMPOK B TK RT 17 KEJURON KOTA MADIUN Indrawati TK RT 17 KEJURON

0 3 10

Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Melalui Permainan Sunda Manda Pada Kelompok B TK Dharma Wanita Kelun Mariyati TK Dharma Wanita Kelun

0 1 8

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN GOBAK SODOR ANAK KELOMPOK B TK DHARMA WANITA DEMANGAN

1 3 9

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN BOWLING KALENG

2 4 7

Kemampuan Kognitif Anak Kelompok B TK Rokhaniyah Muslimat NU Barabai Tahun Pelajaran 2016-2017 Dalam Mengenal Sains Melalui Metode Eksperimen

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Media Gambar di Kelompok B TK Kanisius Gendongan Salatiga

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Media Gambar di Kelompok B TK Kanisius Gendongan Salatiga

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Media Gambar di Kelompok B TK Kanisius Gendongan Salatiga

0 0 29

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Melalui Permainan Kartu Bergambar pada Anak Usia 4 Sampai 5 Tahun di Kelompok A TK Kamulyan Terpadu Salatiga

0 0 14

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI PERMAINAN POHON HITUNG USIA 4-5 TAHUN DI TK

0 0 12