ANALISIS TEKNIK TONGUING INSTRUMEN TRUMPET PADA CONCERTO IN Eb KARYA FRANZ JOSEPH HAYDN.

(1)

ANALISIS TEKNIK

TONGUING

INSTRUMEN TRUMPET

PADA CONCERTO IN Eb KARYA FRANZ JOSEPH HAYDN

SKRIPSI

Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

LUSITA SIAGIAN

NIM : 209442012

JURUSAN SENDRATASIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2014


(2)

i

ABSTRAK

Lusita Siagian 2014. NIM 209442012. Analisis Teknik Tonguing Instrumen Trumpet Pada Concerto In Eb Karya Franz Joseph Haydn. Skripsi. Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan analisis teknik tonguing, teknik tonguing apa yang mendominasi, kesulitan peneliti dalam menganalisis teknik tonguing pada concerto in Eb karya Franz Joseph Haydn. Penelitian ini bersifat kerja laboratorium untuk menganalisis teknik tonguing pada concerto in Eb karya Franz Joseph Haydn.

Teori yang digunakan mencangkup pengertian analisis, teknik, tonguing, instrumen, dan concerto.

Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data terdiri dari wawancara, dokumentasi, dan kerja laboratorium. Dalam hal ini mengkaji dan menelaah buku-buku mengenai analisis musik, sejarah musik, kamus musik, serta buku-buku lain yang relevan dengan topik penelitian. Pengumpulan data pada kerja laboratorium dilakukan dengan menganalisis partitur concerto in Eb karya Franz Joseph Haydn. Berdasarkan teori yang diuraikan pada Bab II tersebut meliputi aspek teknik tonguing.

Setelah menganalisis keseluruhan data, ditemukan beberapa kesimpulan yaitu : Dalam analisis teknik tonguing instrument trumpet pada concerto in Eb karya

Franz Joseph Haydn terdapat 3 perdedaan tempo yaitu allegro, andante, dan kembali ke allegro. Teknik tonguing yang terdapat pada concerto in Eb ada 3 yaitu simple tonguing, double tonguing, dan triple tonguing. Ketiga teknik tonguing ini saat dimainkan juga menggunakan teknik aksen, staccato, legatural, legato, dan dinamik pada saat bersamaan. Teknik tonguing yang mendominasi pada concerto in Eb yaitu simple tonguing. Kesulitan peneliti dalam menganalisis teknik tonguing instrumen trumpet pada concerto in Eb karya Franz Joseph Haydn adalah terletak pada 3 kali perubahan tempo, birama, nada dasar, ritme yang rapat, nada rendah, dan nada tinggi.

Kata kunci: Analisis, Teknik Tonguing, Trumpet, Concerto in Eb, Franz Joseph


(3)

(4)

iv

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL A. Landasan Teori ... 10

1. Pengertian Analisis ... 11

2. Pengertian Teknik ... 11

3. Tonguing ... 12

4. Pengertian Instrumen ... 17

5. Trumpet ... 17

6. Pengertian Concerto ... 33

7. Franz Joseph Hadyn ... 34


(5)

v BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian ... 38

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 39

C. Populasi dan Sampel ... 39

1. Populasi ... 39

2. Sampel ... 40

D. Teknik Pengumpulan Data ... 41

1. Wawancara ... 41

2. Dokumentasi ... 42

3. Kerja Laboratorium ... 43

E. Teknik Analisis Data ... 43

F. Studi Kepustakaan ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Analisis Teknik Tonguing Instrumen Trumpet pada Concerto in Eb ... 54

B.Teknik Tonguing Yang Mendominasi Pada Concerto in Eb Karya Franz Jospeh Haydn ... 60

C.Kesulitan Peneliti Dalam Menganalisis Teknik Tonguing Instrumen Trumpet Pada Concerto In Eb Karya Franz Joseph Haydn ... 64

BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan ... 66

B. Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 68


(6)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Tangga nada dan penjarian trumpet………...28


(7)

vi DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Contoh simple tonguing ... 13

Gambar 2.2. Contoh double tonguing ... 15

Gambar 2.3. Contoh triple tonguing ... 16

Gambar 2.4. Trumpet model Inggris dan Prancis ... 19

Gambar 2.5. Trumpet model Jerman ... 20

Gambar 2.6. Bagian-bagian Trumpet ... 21

Gambar 2.7. Posisi duduk ... 23

Gambar 2.8.Posisi Berdiri ... 23

Gambar 2.9.Posisi jari-jari tangan kanan dan kiri ... 25

Gambar 2.10. Otot-otot pad permukaan bibir ... 29

Gambar 2.11. Ambasir ... 31

Gambar 2.12. Pernafasan ... 33

Gambar 2.13. Franz Joseph Haydn ... 34


(8)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seni adalah sesuatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Sejak dahulu tanpa disadari, manusia telah menggunakan seni dalam setiap perkembangan peradaban yang dilakukannya, baik dalam kehidupan sehari–hari dan dalam kehidupan sosial. Seni juga mempunyai fungsi sebagai media hiburan, pendidikan, komunikasi, bahkan sebagai terapi kesehatan. Maka dari itu musik sangat berperan dalam kehidupan manusia yang setiap hari dapat didengar, dinikmati dimanapun manusia itu berada baik sengaja ataupun tidak disengaja.

Musik adalah cabang seni berupa bunyi-bunyian yang didalam terdapat unsur-unsur pokok atau unsur-unsur dasar seperti irama atau ritme, melodi, harmoni, dan lain-lain kemudian membentuk lagu atau komposisi yang merupakan gagasan dari penciptannya.

Analisis adalah suatu penyelidikan terhadap suatu masalah untuk mengetahui dasar dan unsurnya sehingga dapat dicari pemecahan masalah yang dimulai dengan hipotesis seperti dugaan, perkiraan, dan sebagainya sampai terbukti kebenarannya melalui beberapa kepastian dengan cara mengamati, percobaan, dan sebagainya. Oleh sebab itu menganalisis sebuah karya musik sangat diperlukan agar kita mengatahui keindahan dari musik tersebut. Jadi analisis musik adalah suatu penyelidikan untuk melihat bentuk, struktur musik, teknik secara mendalam dalam sebuah karya musik.


(9)

2

Teknik adalah metode atau cara untuk melakukan sesuatu, setiap alat musik memilki cara atau metode yang khusus untuk memainkannya. Contohnya pada alat musik tiup trumpet. Alat musik tiup trumpet termasuk kedalam jenis aerophone, artinya instrumen yang memiliki sumber bunyi yang berdasarkan udara yang bergetar. Instrumen trumpet tergolong dalam Brass instrumen dan terbuat dari logam. Yang termaksud dengan instrumen tiup Brass diantaranya adalah Trombonen, Trumpet, Horn, Barritone, Tuba, dan lain sebagainya. Didalam bermain alat musik tiup (aerophone) terkhususnya trumpet memiliki bermacam-macam teknik.

Teknik dalam instrumen trumpet ini bermacam-macam seperti Embouchure, Tonguing, dan Fingering. Embouchure berasal dari bahasa Perancis yang artinya mulut sungai. Di dalam teknik bermain trumpet, embouchure menggambarkan formasi antara bibir, gigi, rahang, dan otot-otot di sekitar mulut ketika udara ditiupkan melalui mouthpiece. Embouchure atau ambasir ini adalah teknik bagaimana posisi bibir yang baik pada mouthpiece saat meniup alat musik tersebut jika teknik ini salah maka hasilnya nanti tidak dapat mengeluarkan bunyi dan bila mengeluarkan bunyi tidak enak didengar. Begitu juga teknik tongue atau tonguing ini adalah teknik lidah. Setelah mengetahui bagaimana posisi bibir yang baik pada mouthpiece selanjutnya teknik tonguing dapat dilatih. Tonguing adalah penggunaan lidah pada saat untuk memproduksi nada-nada pada trumpet yang sesuai dengan notasi musik, baik itu nada tunggal, dobel, tripel. Teknik ini sangat penting dalam permainan trumpet baik pada saat ada dinamik ff (fortissimo), f (forte), mf (mezzoforte), mp (mezzopiano), p (piano), pp (pianissimo), legato, staccato. Tempo yang berdeda pula seperti, andante, allegro, moderato¸ adagio, dll. Maka ada 3 macam teknik tonguing dalam instrumen trumpet yaitu tonguing tunggal (simple tonguing), double tonguing, dan tripel tonguing. Fingering berarti penjari pada alat musik. Hal ini penting karena ini


(10)

3

menentukan nada yang dinginkaan maka pemain harus tahu klep nomor berapa saja yang akan ditekan diantara ketiga klep pada trumpet.

Ketiga buah klep atau tombol tersebut merupakan sebagai pengatur tinggi atau rendahnya nada berdasarkan ambitusnya. Agar dapat mengeluarkan nada-nada berdasarkan ambitusnya secara baik adalah apabila adanya permainan nada-nada secara variasi-variasi ritmis, interval, tangga nada dan lain sebagainya. Oleh sebab itu teknik diatas sanggat berkaitan satu sama lain karena untuk dapat menghasilkan nada pada notasi musik tersebut adanya juga pengaruh dari fisik maupun nonfisik dari seorang pemain trumpet yaitu letak bentuk bibir yang rata dengan giginya yang teratur dan kemauan yang kuat untuk bermain trumpet dengan benar serta keterampilan yang didukung oleh kapasitas nafas yang baik. Bagi pemula pemain trumpet juga sangat dibutuhkan kehadiran guru (pembimbing yang sudah berpengalaman dalam instrumen trumpet) untuk membimbing pada saat latihan. Mengontrol pernafasan, ambasur, intonasi, tangga nada merupakan dasar untuk bermain trumpet.

Alat musik trumpet juga merupakan salat satu instrument yang dipakai dalam marchingband, drumband, orchestra. Didunia kemiliteran trumpet berperan penting untuk membangkitkan semangat para tentara, juga dipakai untuk upacara-upacara kenegaraan maupun parade-parade. Di dalam komposisi musik (marchingband, drumband, orchestra ) terdapat beberapa instrumen musik.

Komposisi musik atau sebuah karya untuk instrument solo/tunggal dengan iringan orkestra yang menitik beratkan pada keahlian pemain solo/tunggal disebut concerto. Kata konser (concerto) pertama kali digunakan tidak hanya untuk karya-karya instrumental tetapi juga untuk karya-karya berupa nyanyian paduan suara dengan iringan instrumen atau alat musik, dengan tujuan untuk membedakan ini dari capella atau tanpa iringan lagu. Pada abad ke -16, concerto


(11)

4

dimainkan oleh ansambel dengan vokal atau instrumen. Menurut Banoe (2003: 92), concerto adalah “komposisi pada abad ke 17-18 untuk alat musik solo dengan orkes lengkap, biasanya terdiri atas tiga bagian mirip sonata form”. Dari pendapat tersebut maka memainkan sebuah concerto merupakan sebuah tantangan bagi pemain solo. Pemain solo dalam concerto harus menunjukkan penguasaan tehnik yang prima pada bagian cadenza (bagian dalam sebuah concerto yang menampilkan permainan instrumen musik tunggal untuk menunjukkan kehebatan teknik dan musikalitas pemain solo), karena pada bagian ini pengiring berhenti untuk memberi kesempatan pemain solo memainkan keahliannya. Banyak komposer-komposer terkenal menciptakan karya-karya musik yang indah sejak zaman klasik, seperti Mozart, Betthoven dan salah satunya adalah Franz Joseph Haydn.

Franz Joseph Haydn lahir di Rohrau pada tanggal 1 April 1732 dan wafat pada tanggal 31 Mei 1809. Frans Joseph Haydn adalah salah seorang komponis yang paling berpengaruh dari zaman klasik yang dijuluki “bapaksimfoni” atau “bapak kuartet gesek”. Bentuk karya Haydn ( simfoni, sonata, string quartet dan bentuk instrumen lainnya), Haydn menghabiskan sebagian besar karirnya sebagai musikus untuk keluarga Eszterházy di kediaman mereka yang sulit dijangkau di Austria. Haydn juga merupakan salah satu anggota paduan suara di Katedral St Stephen di Wina Terisolasi pada usia 8 tahun.

Salah satu karya dari Franz Joseph Haydn adalah Concerto in Eb yang sangat popular dan telah banyak dibawakan oleh musisi yang bergerak didunia orchestra seperti Alison Balsom dan Wynton Marsalis. Dan didalam Concerto in Eb karya dari pada Franz Joseph Haydn banyak menggunakan teknik tonguing, karya tersebut merupakan salah satu karya yang menarik bagi peneliti. Karena banyaknya teknik-teknik yang cukup sulit dalam memainkan karya Concerto in Eb oleh Franz Joseph Haydn tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan


(12)

5 judul maka peneliti tertarik ini mengangkat judul “Analisis Teknik Tonguing Instrumen Trumpet Pada Concerto In Eb Karya Franz Joseph Haydn “.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dibatasi, terdapat beberapa permasalahan yang muncul dan tujuan identifikasi masalah agar penelitian yang dilakukan menjadi terarah serta cakupan masalah yang dibahas tidak terlalu luas. Maka hal ini sejalan dengan pendapat Hadeli (2006:23) yang mengatakan: “Identifikasi masalah adalah suatu situasi yang merupakan akibat dari interaksi dua atau lebih factor (seperti kebiasaan-kebiasaan, keadaan-keadaan, dan lain sebagainya) yang menimbulkan beberapa pertanyaan-pertanyaan.” Sesuai dengan latar belakang masalah di atas, maka masalah-masalah yang teridentifikasi adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana biografi Franz Joseph Haydn sebagai pencipta concerto in Eb ?

2. Untuk mengetahui bagaimana teknik tonguing pada concerto in Eb?

3. Untuk mengetahui bagaimana analisis teknik tonguing instrumen trumpet pada concerto in Eb karya Franz Joseph Haydn ?

4. Untuk mengetahui teknik tonguing apa yang mendominasi pada Concerto in Eb? 5. Untuk mengetahui bagaimana dampak teknik tonguing trumpet pada Concerto in

Eb karya Franz Joseph Haydn ?

6. Untuk mengetahui apa saja kesulitan peneliti dalam menganalisis teknik tonguing instrumen trumpet pada concerto in eb karya franz joseph haydn


(13)

6

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah adalah upaya untuk menetapkan batasan permasalahan dengan jelas, yakni factor-faktor apa yang dimaksudkan dalam ruang lingkup masalah. Hal ini sejalan dengan Sugiyono (2008:207) yang menyatakan bahwa: “Batasan masalah dalam penelitian kualitatif disebut dengan fokus, yang berisi pokok masalah yang masih bersifat umum.”

Maka masalah dalam penelitian ini yang dibatasi yaitu :

1. Bagaimana analisis teknik tonguing pada concerto in Eb karya Franz Joseph Haydn ? 2. Teknik tonguing apa yang mendominasi pada Concerto in Eb?

3. Apa saja kesulitan peneliti dalam menganalisis teknik tonguing instrumen trumpet pada concerto in eb karya franz joseph haydn

D. Perumusan Masalah

Menurut Maryaeni (2005:14) :

“Rumusan masalah merupaka jabaran detail focus penelitian yang akan digarap. Rumusan masalah menjadi semacam kontrak bagi peneliti karena peneliti merupakan upaya untuk menemukan jawaban pertanyaan sebagaimana terpapar pada rumusan masalahnnya. Rumusan masalah juga bisa disikapi sebagai jabaran fokus peneliti karena dalam praktiknya, proses penelitian akan senantiasa berfokus pada butir-butir masalah sebagaimana telah dirumuskan”.

Berdasarkan latar belakang masalah yang di uraikan maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : “Bagaimana Analisis Teknik Tonguing Instrumen Trumpet Pada Concerto in Eb Karya Franz Joseph Hadyn ?”


(14)

7

E. Tujuan Penelitian

Keberhasilan dalam melakukan penelitian adalah tercapainya tujuan dari penelitian yang dilakukan. Hal ini karena setiap penelitian yang diadakan harus memiliki tujuan yang diharapkan dapat tercapai untuk kemajuan yang lebih baik. Menurut Hariwijaya (2008:50) mengatakan bahwa:”Tujuan penelitian merupakan sasaran yang hendak dicapai oleh peneliti sebelum melakukan penelitian dan mengacu pada permasalahan.” Pendapat ini lebih ditegaskan lagi oleh Sugiyono (2008:290) yang menyatakan:”Secara khusus tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menemukan. Menemukan berarti sebelumnya belum perna ada atau belum diketahui.”

Maka dari kedua pendapat diatas ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui analisis teknik tonguing pada concerto In Eb karya Franz Joseph Haydn

2. Untuk mengetahui teknik Tonguing apa yang mendominasi pada Concerto in Eb. 3. Untuk mengetahui kesulitan peneliti dalam menganalisis teknik tonguing instrumen

trumpet pada concerto in eb karya franz joseph haydn

F. Manfaat Penelitian

Selain tujuan penelitian, setiap penelitian juga harus memiliki manfaat, sehingga penelitian tersebut tidak harus teori semata tetapi dapat dipakai oleh pihak-pihak yang membutuhkan. Menurut Hariwijaya (2008:50) yang menyatakan bahwa: ”Manfaat penelitian adalah apa yang diharapkan dari hasil penelitian tersebut, dalam hal ini mencangkup dua hal yakni kegunaan dalam pergembangan ilmu dan manfaat di bidang praktik.” Maka dari pendapat diatas manfaat penelitian yang diharapkan dari hasil penelitian yaitu sebagai berikut :


(15)

8

1. Sebagai bahan informasi kepada mahasiswa musik dan masyarakat umum.

2. Sebagai referensi di kemudian hari kelak yang ingin meneliti dengan kasus yang sama

3. Sebagai motivasi bagi setiap pembaca, khususnya Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

4. Sebagai bahan tambahan atau pengayaan kepustakaan dalam bidang analisis teknik permainan alat musik,


(16)

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Setelah melihat hasil dari penelitian yang dilakukan oleh penulis maka dapat diambil simpulan sebagai sebagai berikut :

1. Analisis Teknik Tonguing Instrumen Trumpet Pada Concerto in Eb

Concerto in Eb karya Franz Joseph Haydn terdapat 3 perbedaan tempo yaitu allegro, andante, dan allegro setiap perbedaan tempo juga terjadi perbedaan nada dasar dan tanda birama. Pada tempo pertama allegro nada dasar dari C = do tanda birama 4/4, tempo kedua andante nada dasar dari F=do tanda birama 6/8, dan tempo ketiga allegro nada dasar dari C=do tanda birama 2/4. Nada dasar diatas untuk solo instrumen trumpet in Eb. Pada tempo pertama allegro ada 5 jumlah seluruh birama 173, Sedangkan tempo kedua andante jumlah seluruh birama 50, dan tempo ketiga allegro

jumlah seluruh birama 297. Pada Concerto in Eb karya Franz Joseph Haydn terdapat 3 teknik tonguing yaitu simple tonguing, double tonguing,

dan triple tonguing. Ketiga teknik tonguing ini saat dimainkan juga menggunakan teknik aksen, staccato, legatural, legato, dan dinamik pada saat bersamaan.

2. Teknik Tonguing Yang Mendominasi Pada Concerto in Eb Yaitu double tonguing.


(17)

3. Kesulitan Peneliti Dalam Menganalisis Teknik Tonguing Instrumen Trumpet Pada Concerto In Eb Karya Franz Joseph Haydn adalah adanya 3 kali perubahan tempo, birama, nada dasar, dan ritem yang rapat.

B. SARAN

Berdasarkan dari beberapa kesimpulan yang diuraikan, maka penulis mengajukan beberapa saran diantaranya.

1. Peneliti berharap penelitian ini bermanfaat bagi orang yang membanca terutama bagi mahasiswa mayor trumpet di jurusan sendaratasi prodi seni musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan maupun universitas lainnya.

2. Agar menjadi refrensi bagi pemain trumpet untuk mengetahui teknik

tonguing pada trumpet.

3. Peneliti juga berharap dengan adanya penelitian tentang teknik tonguing

instrumen trumpet dapat membangkitkan minat mahasiswa seni musik untuk meminati atau memilih instrumen trumpet menjadi mayor mereka.


(18)

DAFTAR PUSTAKA

Ambarita, Desman Ferinata. 2014. Teknik Permainan Saxophone Pada Lagu Together Again Oleh Dave Koz. Medan: FBS Unimed.

Banoe, Pono. 2003. Kamus Musik. Yogyakarta : Kanisius.

Bungin, Burhan. 2004. Metode Penelitian Sosial. Jakarta : Bumi Aksara.

Co, Ludwig Drum. 1984. Metode Drumband Merching Band. Solo : Tiga

Serangkai

Edmurd Prier SJ, Karl. 1993. Sejarah Musik I. Yogyakarta : Pusat Musik Liturgy. Edmurd Prier SJ, Karl. 1996. Ilmu Bentuk I. Yogyakarta : Pusat Musik Liturgy. Farkas, Philip. 1962. The Art Of Brass Playing. Indiana: Wind Music Inc

Galingging, Kamaluddin.1992.Teknik Bermaian Instrumen Trumpet Bes

Jurusan Musik Fakultas Kesenian : Institut Seni Indonesia Yogyakarta Goldman, Edwin Franko. Double And Triple Tonguing on the Cornet, Trumpet

and Other Brass Instrumens (In Treble Clef

),

httpwww.brianshook.com.pdf. Hadeli. 2006. Metode Penelitian Kependidikan. Padang: Quantum Teaching.

Maryaeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta : Bumi Aksara.

Seigmeiter, Ellie. 1985. Harmonyand Melody. California: Wadsworth Publishing Company.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisni. Bandung : Alfabeta.

Tamba,Tua. 2010. Teknik Memainkan Lagu-Lagu Gereja Dalam “Buku Logu” Pada Penerapan InstrumenMusik Trombone Di Grup Musik Newarta. Medan : FBS Unimed. ( tujuan pnelitian menurut ahli )

Yulianta, Agus Untung. Metode Dasar Tiup Trumpet,

(http://id.sitesdefaultfilespendidikanDrsAgusUntungYulianta. M.Pd). pdf.

http://multimidia-creative.blogspot.com/2011/08/12-skalatangga-nada-mayor.html


(19)

(1)

7

E. Tujuan Penelitian

Keberhasilan dalam melakukan penelitian adalah tercapainya tujuan dari penelitian yang dilakukan. Hal ini karena setiap penelitian yang diadakan harus memiliki tujuan yang diharapkan dapat tercapai untuk kemajuan yang lebih baik. Menurut Hariwijaya (2008:50) mengatakan bahwa:”Tujuan penelitian merupakan sasaran yang hendak dicapai oleh peneliti sebelum melakukan penelitian dan mengacu pada permasalahan.” Pendapat ini lebih ditegaskan lagi oleh Sugiyono (2008:290) yang menyatakan:”Secara khusus tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menemukan. Menemukan berarti sebelumnya belum perna ada atau belum diketahui.”

Maka dari kedua pendapat diatas ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui analisis teknik tonguing pada concerto In Eb karya Franz Joseph Haydn

2. Untuk mengetahui teknik Tonguing apa yang mendominasi pada Concerto in Eb. 3. Untuk mengetahui kesulitan peneliti dalam menganalisis teknik tonguing instrumen

trumpet pada concerto in eb karya franz joseph haydn

F. Manfaat Penelitian

Selain tujuan penelitian, setiap penelitian juga harus memiliki manfaat, sehingga penelitian tersebut tidak harus teori semata tetapi dapat dipakai oleh pihak-pihak yang membutuhkan. Menurut Hariwijaya (2008:50) yang menyatakan bahwa: ”Manfaat penelitian adalah apa yang diharapkan dari hasil penelitian tersebut, dalam hal ini mencangkup dua hal yakni kegunaan dalam pergembangan ilmu dan manfaat di bidang praktik.” Maka dari pendapat diatas manfaat penelitian yang diharapkan dari hasil penelitian yaitu sebagai berikut :


(2)

8

1. Sebagai bahan informasi kepada mahasiswa musik dan masyarakat umum.

2. Sebagai referensi di kemudian hari kelak yang ingin meneliti dengan kasus yang sama

3. Sebagai motivasi bagi setiap pembaca, khususnya Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

4. Sebagai bahan tambahan atau pengayaan kepustakaan dalam bidang analisis teknik permainan alat musik,


(3)

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Setelah melihat hasil dari penelitian yang dilakukan oleh penulis maka dapat diambil simpulan sebagai sebagai berikut :

1. Analisis Teknik Tonguing Instrumen Trumpet Pada Concerto in Eb

Concerto in Eb karya Franz Joseph Haydn terdapat 3 perbedaan tempo yaitu allegro, andante, dan allegro setiap perbedaan tempo juga terjadi perbedaan nada dasar dan tanda birama. Pada tempo pertama allegro nada dasar dari C = do tanda birama 4/4, tempo kedua andante nada dasar dari F=do tanda birama 6/8, dan tempo ketiga allegro nada dasar dari C=do tanda birama 2/4. Nada dasar diatas untuk solo instrumen trumpet in Eb. Pada tempo pertama allegro ada 5 jumlah seluruh birama 173, Sedangkan tempo kedua andante jumlah seluruh birama 50, dan tempo ketiga allegro jumlah seluruh birama 297. Pada Concerto in Eb karya Franz Joseph Haydn terdapat 3 teknik tonguing yaitu simple tonguing, double tonguing, dan triple tonguing. Ketiga teknik tonguing ini saat dimainkan juga menggunakan teknik aksen, staccato, legatural, legato, dan dinamik pada saat bersamaan.

2. Teknik Tonguing Yang Mendominasi Pada Concerto in Eb Yaitu double tonguing.


(4)

3. Kesulitan Peneliti Dalam Menganalisis Teknik Tonguing Instrumen Trumpet Pada Concerto In Eb Karya Franz Joseph Haydn adalah adanya 3 kali perubahan tempo, birama, nada dasar, dan ritem yang rapat.

B. SARAN

Berdasarkan dari beberapa kesimpulan yang diuraikan, maka penulis mengajukan beberapa saran diantaranya.

1. Peneliti berharap penelitian ini bermanfaat bagi orang yang membanca terutama bagi mahasiswa mayor trumpet di jurusan sendaratasi prodi seni musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan maupun universitas lainnya.

2. Agar menjadi refrensi bagi pemain trumpet untuk mengetahui teknik tonguing pada trumpet.

3. Peneliti juga berharap dengan adanya penelitian tentang teknik tonguing instrumen trumpet dapat membangkitkan minat mahasiswa seni musik untuk meminati atau memilih instrumen trumpet menjadi mayor mereka.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Ambarita, Desman Ferinata. 2014. Teknik Permainan Saxophone Pada Lagu Together Again Oleh Dave Koz. Medan: FBS Unimed.

Banoe, Pono. 2003. Kamus Musik. Yogyakarta : Kanisius.

Bungin, Burhan. 2004. Metode Penelitian Sosial. Jakarta : Bumi Aksara.

Co, Ludwig Drum. 1984. Metode Drumband Merching Band. Solo : Tiga Serangkai

Edmurd Prier SJ, Karl. 1993. Sejarah Musik I. Yogyakarta : Pusat Musik Liturgy. Edmurd Prier SJ, Karl. 1996. Ilmu Bentuk I. Yogyakarta : Pusat Musik Liturgy. Farkas, Philip. 1962. The Art Of Brass Playing. Indiana: Wind Music Inc Galingging, Kamaluddin.1992.Teknik Bermaian Instrumen Trumpet Bes

Jurusan Musik Fakultas Kesenian : Institut Seni Indonesia Yogyakarta Goldman, Edwin Franko. Double And Triple Tonguing on the Cornet, Trumpet

and Other Brass Instrumens (In Treble Clef

),

httpwww.brianshook.com.pdf. Hadeli. 2006. Metode Penelitian Kependidikan. Padang: Quantum Teaching.

Maryaeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta : Bumi Aksara.

Seigmeiter, Ellie. 1985. Harmonyand Melody. California: Wadsworth Publishing Company.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisni. Bandung : Alfabeta.

Tamba,Tua. 2010. Teknik Memainkan Lagu-Lagu Gereja Dalam “Buku Logu”

Pada Penerapan InstrumenMusik Trombone Di Grup Musik Newarta.

Medan : FBS Unimed. ( tujuan pnelitian menurut ahli )

Yulianta, Agus Untung. Metode Dasar Tiup Trumpet,

(http://id.sitesdefaultfilespendidikanDrsAgusUntungYulianta. M.Pd). pdf.

http://multimidia-creative.blogspot.com/2011/08/12-skalatangga-nada-mayor.html http://alatmuzikbrass.blogspot.com/2010/08/pengenalan.html


(6)