PENDAHULUAN Efektivitas Penggunaan Strategi Jigsaw Dalam Pembelajaran Ips Materi Pranata Sosial Masyarakat Kelas Viii Smp Negeri 2 Sawit Tahun Ajaran 2014/2015.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kualitas pendidikan di Indonesia “sangat memprihatinkan” Data
UNESCO (2000) tentang peringkat Indeks Pengembangan Manusia (Human
Development Index) yaitu di antara 174 negara di dunia, Indonesia
menempati urutanke 120 (1996), ke 105 (1998), danke 109 (1999). Menurut
Survey Political and Economic Risk Consultant kualitas pendidikan di
Indonesia di bawah Vietnam. Data yang dilaporkan The World Economic
Forum Swedia (2002), Indonesia memiliki daya saing rendah, yaitu hanya
menduduki urutan ke 37 dari 57 negara yang di survei di dunia (Subadi,
2009: 89). Masalah sistem pengajaran atau pendidikan formal yang
mencakup masalah antara lain: masalah yang berhubungan dengan bahan
pelajaran, masalah metode mengajar, alat pelajaran pada sistem kelas menjadi
penting, organisasi situasi balajar mengajar menjadi penting, tidak semua
murid menjadi aktif dalam sistem kelas (Suardi, 1984). Pada saat proses
pembelajaran berlangsung di dalam kelas ada beberapa hambatan dan
masalah yang dapat membuat proses pembelajaran menjadi kurang efektif
yang kemudian akan berdampak buruk terhadap hasil belajar siswa.
Proses pembelajaran, merupakan proses membangunkan pengetahuan
melalui pengalaman-pengalaman dan interaksi social seseorang. Perubahan
tersebut biasanya bersifat relatif permanen dan tetap ada untuk waktu yang
cukup lama. Belajar aktif merupakan fungsi interaksi antara individu dan
situasi di sekitarnya yang ditentukan oleh indicator merupkan pengembangan
dari kompetensi dasar. Interaksi yang terus menerus menimbulkan
pengalaman-pengalaman dan keinginan untuk memahami sesuatu yang baru,
yang belum dipahami, atau yang belum dialami (Yamin, 2013: 157).
1
2
Pembelajaran
kooperatif
adalah
model
pembelajaran
yang
mengutamakan kerjasama untuk mencapai tujuan pembelajaran. Bentuk
pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompokkelompok kecil secara kolaboratif, yang anggotanya terdiri dari empat sampai
enam orang, dengan struktur kelompok bersifat heterogen (Majid, 2013).
Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran
kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang
bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu
mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya. Model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan model pembelajaran
kooperatif di mana peserta didik belajar dan berkelompok kecil yang terdiri
dari 4-6 orang secara heterogen dan bekerja sama saling ketergantungan yang
positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang
harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok
yang lain (Arends, 1997 (Yamin, 2013)). Melalui penggunaan strategi jigsaw
diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa pada saat proses belajar
mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif.
Materi yang akan digunakan dalam pembelajaran kooperatif jigsaw
adalah materi pranata sosial dalam masyarakat, materi ini sangat banyak
sehingga tepat menggunakan strategi jigsaw. Alasan pemilihan strategi
pembelajaran jigsaw karena strategi ini mempunyai banyak kelebihan yaitu
mempermudah pekerjaan guru dalam mengajar karena sudah ada kelompok
ahli yang bertugas menjelaskan materi kepada rekan-rekannya, metode
pembelajaran ini dapat melatih siswa untuk lebih aktif dalam berbicara dan
berpendapat, pemerataan penguasaan materi dapat dicapai dalam waktu yang
lebih singkat. Siswa membutuhkan kerja kelompok untuk berdiskusi
kemudian membentuk kelompok baru yang dinamakan tim ahli, selanjutnya
tim ahli kembali ke kelompok asal untuk menjelaskan sub materi yang
dikuasainya sehingga kegiatan pembelajaran dengan strategi jigsaw siswa
dapat memahami tentang pengertian pranata sosial, fungsi pranata sosial, ciriciri pranata sosial, jenis-jenis pranta sosial dalam masyarakat, peran pranata
3
keluarga dama pembentukan kepribadian dan bencana yang timbul akibat
pranata sosial yang tidak dipatuhi. Pranata soaial dalam masyarakat
membahas tentang sistem norma yang bertujuan untuk mengatur tindakantindakan maupun kegiatan masyarakat dalam rangka memenuhi kebutuhan
pokok dan bermasyarakat bagi manusia, maka dapat menimbulkan salah satu
bencana yaitu bencana sosial.
Salah satu risiko bencana sosial yang dapat menimbulkan korban jiwa
dalah bencana konflik sosial. Risiko bencana konflik sosial sperti disajikan
dalam gambar 1.1 peta kerentanan konflik sosial di Jawa Tengah. Konflik
sosial adalah suatu proses sosial dimana individu atau kelompok berusaha
untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang
disertai dengan ancaman atau kekerasan.
Kenyataan di lapangan bahwa sebagian besar guru di SMP Negeri 2
Sawit masih menggunakan metode konvensional atau ceramah pada saat
proses pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi sementara bahwa peserta
didik kurang termotivasi dalam memahami materi pelajaran disebabkan oleh
strategi pembelajaran yang digunakan oleh para guru masih konvensional.
Sehubungan dengan uraian di atas strategi pembelajaran yang masih
konvensional yang digunakan guru dalam proses pembelajaran di kelas.
Selain itu, keberhasilan belajar siswa kurang optimal. Atas kesenjangan
tersebut maka peneliti memberikan solusi dengan mengadakan penelitian
berjudul
“EFEKTIVITAS
PENGGUNAAN
DALAM PEMBELAJARAN IPS
STRATEGI
JIGSAW
MATERI PRANATA SOSIAL
MASYARAKAT KELAS VIII SMP NEGERI 2 SAWIT TAHUN
AJARAN 2014/2015”
111°0'0"
6°0'0"
6°0'0" mU
110°0'0"
PETA KERENTANAN
KONFLIK SOSIAL
PROVINSI JAWA TENGAH
U
2
LAUT JAWA
Skala 1: 2.000.000
0 10 20
Pr oyeksi
Gr id
Zona
Datum
Jepara
Pati
Rembang
Demak
7°0'0"
Kota Semarang
Kendal
Grobogan
Cilacap
Kebumen
Purworejo
8°0'0"
PROVINSI
D.I.Y
Jalan Kolektor
Batas Kabupaten
Jalan Kereta Api
Batas Pantai
Sungai Utama
Tinggi
Kota Salatiga
Sragen
Boyolali
Magelang
Kota Surakarta
Karanganyar
Klaten Sukoharjo
Wonogiri
: Brebes
Sedang : Jepara
Rendah : Blora
JAWA TIMUR
107°30'0" BT
110°0'0"
112°30'0"
LAUT JAWA
8°0'0"
Banyumas
Jalan Arteri/Utama
Batas Provinsi
Tingkat Kerentanan Konflik Sosial
Temanggung
Wonosobo
Kantor Kabupaten
Garis Pantai
Semarang
Purbalingga
Banjarnegara
PROVIN SI
JAWA BARAT
PROVIN SI
JAWATENGAH
PROVIN SI
JAWA TIMUR
SA MUDE RA
Daerah yang dipetakan
SA MUD ER A
H
Km
80
Tra nve rse Mer cator
Un iver sal Tran sver se Mer cat or
49S
WG S 1984
Blora
7°30'0" LS
7°0'0"
JAWA
BARAT
60
Legenda
Kudus
Kota Tegal
Kota Pekalongan
Brebes
Batang
Tegal Pemalang Pekalongan
:
:
:
:
40
INDIA
7°30'0"
109°0'0" mT
107°30'0"
110°0'0"
INDONES IA
112°30'0"
Sumber :
1. Peta Rupa Bumi Indonesia Skala 1 : 25.000
Badan Informasi Geospasial
2. Badan Nasional Penanggulangan Bencana
109°0'0"
111°0'0"
4
Gambar 1.1 Peta Kerentanan Konflik Sosial
110°0'0"
Disalin O leh:
Nuru l Chur iyat i A61 011006 0
Pe ndidikan Ge ograf i
Unive rsitas Muhamma diyah Surakar ta
5
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
identifikasi masalah yang dapat ditentukan adalah sebagai berikut:
1. Kondisi siswa di SMP Negeri 2 Sawit sebagai subyek pembelajaran
memiliki partisipasi belajar yang rendah, yakni kurang mampu menyusun
pertanyaan atau memahami dalam penguasaan materi.
2. Kondisi belajar yang masih di dominasi siswa tertentu, siswa kurang
tertarik dengan cara guru menyampaikan materi (karena metode kurang
menarik) dan sebagian besar siswa kurang termotivasi untuk belajar
mengajukan pertanyaan dan menjawab soal.
C. Pembatasan Masalah
Untuk mempermudah pemahaman terhadap masalah peneliti ini perlu
pembatasan masalah. Adapun pembatasan-pembatasan tersebut sebagai
berikut:
1. Penelitian dilaksanakan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sawit
2. Penelitian difokuskan pada pembelajaran IPS pada materi Pranata Sosial
dalam Masyarakat
3. Mengetahui efektivitas penggunaan strategi jigsaw
D. Perumusan Masalah
Bagaimana
efektivitas
penggunaan
strategi
jigsaw
dalam
pembelajaran IPS pada materi Pranata Sosial dalam Masyarakat peserta didik
kelas VIII SMP Negeri 2 Sawit tahun ajaran 2014/2015?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui tingkat pemahaman peserta didik dalam pembelajaran IPS pada
materi Pranata Sosial dalam Masyarakat peserta didik kelas VIII SMP Negeri
2 Sawit tahun ajaran 2014/2015.
6
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapakan dapat memberi manfaat baik bersifat
teoritis maupun praktis.
1. Manfaat Teoritis
a) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan kepada
pembelajaran IPS, umumnya pada peningkatan mutu pendidikan IPS
melalui penggunaan strategi jigsaw
b) Sebagai pijakan untuk mengembangkan penelitian-penelitian yang
menggunakan strategi jigsaw
2. Manfaat Praktis
a) Bagi Siswa SMP Negeri 2 Sawit
Siswa
dapat
termotivasi
untuk
berani
mengemukakan
pendapatnya dengan cara bertanya dan dapat menguasai materi
pelajaran. Siswa akan lebih aktif dan mereka mampu dalam
memahami materi pelajaran, siswa dapat berbagi pengalaman melalui
kegiatan pembelajaran.
b) Bagi Guru SMP Negeri 2 Sawit
Kondisi belajar yang masih di dominasi oleh siswa tertentu, siswa
kurang tertarik dengan cara guru menyampaikan materi (karena
metode kurang bervariasi) dan sebagian besar siswa kurang
termotivasi dalam mempelajari materi yang disampaikan oleh guru.
Guru dapat menggunakan strategi pembelajaran yang bervariasi
dalam
menyampaikan
materi
pembelajaran
sehingga
siswa
termotivasi dan bersemangat dalam memahami materi pelajaran.
Guru dapat memperkaya strategi pembelajaran dan dapat
mengetahui strategi pembelajaran lainnya. Sehingga mempermudah
guru untuk mengatasi permasalahan yang timbul dalam kegiatan
pembelajaran. Guru menjadi aktif, kreatif dan inovatif dalam
menyampaikan materi pelajaran sehingga tujuan pembelajaran akan
tercapai secara maksimal.
7
c) Bagi Sekolah SMP Negeri 2 Sawit
Memberikan masukan kepada sekolah dalam usaha perbaikan
proses pembelajaran, sehingga akan berdampak pada peningkatan
mutu sekolah.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kualitas pendidikan di Indonesia “sangat memprihatinkan” Data
UNESCO (2000) tentang peringkat Indeks Pengembangan Manusia (Human
Development Index) yaitu di antara 174 negara di dunia, Indonesia
menempati urutanke 120 (1996), ke 105 (1998), danke 109 (1999). Menurut
Survey Political and Economic Risk Consultant kualitas pendidikan di
Indonesia di bawah Vietnam. Data yang dilaporkan The World Economic
Forum Swedia (2002), Indonesia memiliki daya saing rendah, yaitu hanya
menduduki urutan ke 37 dari 57 negara yang di survei di dunia (Subadi,
2009: 89). Masalah sistem pengajaran atau pendidikan formal yang
mencakup masalah antara lain: masalah yang berhubungan dengan bahan
pelajaran, masalah metode mengajar, alat pelajaran pada sistem kelas menjadi
penting, organisasi situasi balajar mengajar menjadi penting, tidak semua
murid menjadi aktif dalam sistem kelas (Suardi, 1984). Pada saat proses
pembelajaran berlangsung di dalam kelas ada beberapa hambatan dan
masalah yang dapat membuat proses pembelajaran menjadi kurang efektif
yang kemudian akan berdampak buruk terhadap hasil belajar siswa.
Proses pembelajaran, merupakan proses membangunkan pengetahuan
melalui pengalaman-pengalaman dan interaksi social seseorang. Perubahan
tersebut biasanya bersifat relatif permanen dan tetap ada untuk waktu yang
cukup lama. Belajar aktif merupakan fungsi interaksi antara individu dan
situasi di sekitarnya yang ditentukan oleh indicator merupkan pengembangan
dari kompetensi dasar. Interaksi yang terus menerus menimbulkan
pengalaman-pengalaman dan keinginan untuk memahami sesuatu yang baru,
yang belum dipahami, atau yang belum dialami (Yamin, 2013: 157).
1
2
Pembelajaran
kooperatif
adalah
model
pembelajaran
yang
mengutamakan kerjasama untuk mencapai tujuan pembelajaran. Bentuk
pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompokkelompok kecil secara kolaboratif, yang anggotanya terdiri dari empat sampai
enam orang, dengan struktur kelompok bersifat heterogen (Majid, 2013).
Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran
kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang
bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu
mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya. Model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan model pembelajaran
kooperatif di mana peserta didik belajar dan berkelompok kecil yang terdiri
dari 4-6 orang secara heterogen dan bekerja sama saling ketergantungan yang
positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang
harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok
yang lain (Arends, 1997 (Yamin, 2013)). Melalui penggunaan strategi jigsaw
diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa pada saat proses belajar
mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif.
Materi yang akan digunakan dalam pembelajaran kooperatif jigsaw
adalah materi pranata sosial dalam masyarakat, materi ini sangat banyak
sehingga tepat menggunakan strategi jigsaw. Alasan pemilihan strategi
pembelajaran jigsaw karena strategi ini mempunyai banyak kelebihan yaitu
mempermudah pekerjaan guru dalam mengajar karena sudah ada kelompok
ahli yang bertugas menjelaskan materi kepada rekan-rekannya, metode
pembelajaran ini dapat melatih siswa untuk lebih aktif dalam berbicara dan
berpendapat, pemerataan penguasaan materi dapat dicapai dalam waktu yang
lebih singkat. Siswa membutuhkan kerja kelompok untuk berdiskusi
kemudian membentuk kelompok baru yang dinamakan tim ahli, selanjutnya
tim ahli kembali ke kelompok asal untuk menjelaskan sub materi yang
dikuasainya sehingga kegiatan pembelajaran dengan strategi jigsaw siswa
dapat memahami tentang pengertian pranata sosial, fungsi pranata sosial, ciriciri pranata sosial, jenis-jenis pranta sosial dalam masyarakat, peran pranata
3
keluarga dama pembentukan kepribadian dan bencana yang timbul akibat
pranata sosial yang tidak dipatuhi. Pranata soaial dalam masyarakat
membahas tentang sistem norma yang bertujuan untuk mengatur tindakantindakan maupun kegiatan masyarakat dalam rangka memenuhi kebutuhan
pokok dan bermasyarakat bagi manusia, maka dapat menimbulkan salah satu
bencana yaitu bencana sosial.
Salah satu risiko bencana sosial yang dapat menimbulkan korban jiwa
dalah bencana konflik sosial. Risiko bencana konflik sosial sperti disajikan
dalam gambar 1.1 peta kerentanan konflik sosial di Jawa Tengah. Konflik
sosial adalah suatu proses sosial dimana individu atau kelompok berusaha
untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang
disertai dengan ancaman atau kekerasan.
Kenyataan di lapangan bahwa sebagian besar guru di SMP Negeri 2
Sawit masih menggunakan metode konvensional atau ceramah pada saat
proses pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi sementara bahwa peserta
didik kurang termotivasi dalam memahami materi pelajaran disebabkan oleh
strategi pembelajaran yang digunakan oleh para guru masih konvensional.
Sehubungan dengan uraian di atas strategi pembelajaran yang masih
konvensional yang digunakan guru dalam proses pembelajaran di kelas.
Selain itu, keberhasilan belajar siswa kurang optimal. Atas kesenjangan
tersebut maka peneliti memberikan solusi dengan mengadakan penelitian
berjudul
“EFEKTIVITAS
PENGGUNAAN
DALAM PEMBELAJARAN IPS
STRATEGI
JIGSAW
MATERI PRANATA SOSIAL
MASYARAKAT KELAS VIII SMP NEGERI 2 SAWIT TAHUN
AJARAN 2014/2015”
111°0'0"
6°0'0"
6°0'0" mU
110°0'0"
PETA KERENTANAN
KONFLIK SOSIAL
PROVINSI JAWA TENGAH
U
2
LAUT JAWA
Skala 1: 2.000.000
0 10 20
Pr oyeksi
Gr id
Zona
Datum
Jepara
Pati
Rembang
Demak
7°0'0"
Kota Semarang
Kendal
Grobogan
Cilacap
Kebumen
Purworejo
8°0'0"
PROVINSI
D.I.Y
Jalan Kolektor
Batas Kabupaten
Jalan Kereta Api
Batas Pantai
Sungai Utama
Tinggi
Kota Salatiga
Sragen
Boyolali
Magelang
Kota Surakarta
Karanganyar
Klaten Sukoharjo
Wonogiri
: Brebes
Sedang : Jepara
Rendah : Blora
JAWA TIMUR
107°30'0" BT
110°0'0"
112°30'0"
LAUT JAWA
8°0'0"
Banyumas
Jalan Arteri/Utama
Batas Provinsi
Tingkat Kerentanan Konflik Sosial
Temanggung
Wonosobo
Kantor Kabupaten
Garis Pantai
Semarang
Purbalingga
Banjarnegara
PROVIN SI
JAWA BARAT
PROVIN SI
JAWATENGAH
PROVIN SI
JAWA TIMUR
SA MUDE RA
Daerah yang dipetakan
SA MUD ER A
H
Km
80
Tra nve rse Mer cator
Un iver sal Tran sver se Mer cat or
49S
WG S 1984
Blora
7°30'0" LS
7°0'0"
JAWA
BARAT
60
Legenda
Kudus
Kota Tegal
Kota Pekalongan
Brebes
Batang
Tegal Pemalang Pekalongan
:
:
:
:
40
INDIA
7°30'0"
109°0'0" mT
107°30'0"
110°0'0"
INDONES IA
112°30'0"
Sumber :
1. Peta Rupa Bumi Indonesia Skala 1 : 25.000
Badan Informasi Geospasial
2. Badan Nasional Penanggulangan Bencana
109°0'0"
111°0'0"
4
Gambar 1.1 Peta Kerentanan Konflik Sosial
110°0'0"
Disalin O leh:
Nuru l Chur iyat i A61 011006 0
Pe ndidikan Ge ograf i
Unive rsitas Muhamma diyah Surakar ta
5
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
identifikasi masalah yang dapat ditentukan adalah sebagai berikut:
1. Kondisi siswa di SMP Negeri 2 Sawit sebagai subyek pembelajaran
memiliki partisipasi belajar yang rendah, yakni kurang mampu menyusun
pertanyaan atau memahami dalam penguasaan materi.
2. Kondisi belajar yang masih di dominasi siswa tertentu, siswa kurang
tertarik dengan cara guru menyampaikan materi (karena metode kurang
menarik) dan sebagian besar siswa kurang termotivasi untuk belajar
mengajukan pertanyaan dan menjawab soal.
C. Pembatasan Masalah
Untuk mempermudah pemahaman terhadap masalah peneliti ini perlu
pembatasan masalah. Adapun pembatasan-pembatasan tersebut sebagai
berikut:
1. Penelitian dilaksanakan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sawit
2. Penelitian difokuskan pada pembelajaran IPS pada materi Pranata Sosial
dalam Masyarakat
3. Mengetahui efektivitas penggunaan strategi jigsaw
D. Perumusan Masalah
Bagaimana
efektivitas
penggunaan
strategi
jigsaw
dalam
pembelajaran IPS pada materi Pranata Sosial dalam Masyarakat peserta didik
kelas VIII SMP Negeri 2 Sawit tahun ajaran 2014/2015?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui tingkat pemahaman peserta didik dalam pembelajaran IPS pada
materi Pranata Sosial dalam Masyarakat peserta didik kelas VIII SMP Negeri
2 Sawit tahun ajaran 2014/2015.
6
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapakan dapat memberi manfaat baik bersifat
teoritis maupun praktis.
1. Manfaat Teoritis
a) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan kepada
pembelajaran IPS, umumnya pada peningkatan mutu pendidikan IPS
melalui penggunaan strategi jigsaw
b) Sebagai pijakan untuk mengembangkan penelitian-penelitian yang
menggunakan strategi jigsaw
2. Manfaat Praktis
a) Bagi Siswa SMP Negeri 2 Sawit
Siswa
dapat
termotivasi
untuk
berani
mengemukakan
pendapatnya dengan cara bertanya dan dapat menguasai materi
pelajaran. Siswa akan lebih aktif dan mereka mampu dalam
memahami materi pelajaran, siswa dapat berbagi pengalaman melalui
kegiatan pembelajaran.
b) Bagi Guru SMP Negeri 2 Sawit
Kondisi belajar yang masih di dominasi oleh siswa tertentu, siswa
kurang tertarik dengan cara guru menyampaikan materi (karena
metode kurang bervariasi) dan sebagian besar siswa kurang
termotivasi dalam mempelajari materi yang disampaikan oleh guru.
Guru dapat menggunakan strategi pembelajaran yang bervariasi
dalam
menyampaikan
materi
pembelajaran
sehingga
siswa
termotivasi dan bersemangat dalam memahami materi pelajaran.
Guru dapat memperkaya strategi pembelajaran dan dapat
mengetahui strategi pembelajaran lainnya. Sehingga mempermudah
guru untuk mengatasi permasalahan yang timbul dalam kegiatan
pembelajaran. Guru menjadi aktif, kreatif dan inovatif dalam
menyampaikan materi pelajaran sehingga tujuan pembelajaran akan
tercapai secara maksimal.
7
c) Bagi Sekolah SMP Negeri 2 Sawit
Memberikan masukan kepada sekolah dalam usaha perbaikan
proses pembelajaran, sehingga akan berdampak pada peningkatan
mutu sekolah.